69
LAPORAN KI DINAS PERIN PROV INERJA PERANGKAT D NDUSTRIAN DAN PERDAG VINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2020 DAERAH GANGAN T

LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANPROVINSI SUMATERA BARAT

TAHUN 2020

LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANPROVINSI SUMATERA BARAT

TAHUN 2020

LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANPROVINSI SUMATERA BARAT

TAHUN 2020

Page 2: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, kami panjatkan segala puji syukurkehadirat Allah Subhanhuwata’ala yang telah melimpahkanberkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan Kinerja DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun2020 dapat tersusun. Laporan Kinerja Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat disusun berdasarkanInstruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang AkuntabilitasInstansi Pemerintah (AKIP) serta berpedoman PeraturanGubernur Sumatera Barat Nomor 71 Tahun 2020 tentangPelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Penysunan Laporan Kinerja ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas danfungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam rangkamendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan juga merupakan alat kendalidan alat pemacu kinerja setiap unit bidang dan UPTD di lingkungan Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat.

Secara garis besar Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSumatera Barat Tahun 2020 ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerjatahun keempat periode Renstra 2016-2021 Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSumatera Barat, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaranstrategis yang tercermin dalam setiap indikator kinerjanya serta memuat aspek keuanganyang digunakan dalam melaksanakan program dan kegiatan terhadap pencapaian sasaranstrategis yang telah ditetapkan.

Besar harapan kami semoga Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat ini, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja yangnantinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja padamasa yang akan datang. Terima kasih.

Padang, Januari 2021

Kepala DinasPerindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat

Asben Hendri, SE, MM.Pembina Utama Madya

NIP. 19631209 198611 1 003

Page 3: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera BaratTahun 2020 merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi danmisi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Untukmewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, telah ditetapkan tujuan, sasaran, danindikator yang ingin dicapai dalam tahun 2020 sebagai berikut.

TabelTujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Tahun 2020

Tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barattelah dilaksanakan sesuai dengan tujuan, sasaran strategis, dan indikator kinerja yangditetapkan.

Selama tahun 2020, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi SumateraBarat telah berupaya untuk meningkatkan kontribusi sektor industri dalamperekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikankontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukanstruktur ekonomi Sumatera Barat. Di sektor Perdagangan, Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat juga terus melakukan upaya guna terwujudnyausaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing. Hal inidicapai melalui peningkatan usaha perdagangan dalam negeri yang diukur denganpersentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat denganbesaran kontribusi pada tahun 2020 sebesar 15,76 persen atau sebesar Rp. 38,16

Page 4: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

iii

triliun serta nilai ekspor non migas daerah sebesar 1531,84 juta US$ naik biladibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2019 yakni sebesar 1365,81 juta US$.

Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja organisasi, Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat juga berupaya melakukan perbaikan kinerjayang digambarkan melalui hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2020(penilaian kinerja 2019) dengan predikat BB (72,87). Pada tahun 2020, dengan paguAPBD sebesar Rp. 18.416.825.957,- dapat terealisasi sebesar 95,05 persen atau Rp.17.505.335.186,-. Pada APBD untuk Belanja Langsung dengan anggaran sebesar Rp.6.985.660.020,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.741.866.065,- atau sebesar 96,51persen. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan dengan total kegiatan sebanyak 44kegiatan, terlaksana sebesar 100 persen.

Secara umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barattelah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi misi, tujuan dansasaran strategis, serta indikator kinerja. Beberapa pembenahan yang telah dilakukanselama tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Dalam mewujudkan peningkatan sektor perindustrian terhadap perekonomiandaerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan sudah selesai membuat PeraturanDaerah tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP);

2. Melakukan perbaikan indikator kinerja sasaran dan proses cascading sampailevel esselon III, IV dan staf serta mekanisme pemantauannya.

3. Melakukan perbaikan pada langkah-langkah kerja yang akan ditempuh untukmencapai sasaran kinerja dinas pada Rencana Aksi agar lebih spesifik.

4. Melakukan penyusunan indikator kinerja individu dari Esselon II, Esselon III,Esselon IV, Fungsional tertentu, dan staf.

5. Peningkatan kualitas pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja baik terhadapPerjanjian Kinerja maupun Rencana Aksi melalui rapat internal dan eksternalbersama Biro Organisasi.

Walaupun hasil kinerja yang didapat semakin meningkat, namun masih terdapatbeberapa upaya perbaikan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang menghambat dayasaing produk IKM, melalui pelatihan dan dan pendampingan untukmendapatkan sertifikasi produk.

2. Pembangunan industri-industri pendukung yang mengolah bahan baku dalamkuantitas, kualitas dan harga bersaing, yang nantinya dapat meningkatkan nilaitambah produk industri untuk dijadikan produk ekspor.

3. Memacu pertumbuhan sektor perdagangan dengan memperkuat PerdaganganDalam dan Luar Negeri.

4. Mengembangkan ekspor daerah dengan meningkatkan kerjasama dankoordinasi dengan pihak terkait.

5. Melakukan penyempurnaan dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahandalam mendukung Reformasi Birokrasi dilingkungan Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat.

6. Berusaha kedepannya untuk melakukan pemantauan dan evaluasi capaiankinerja secara berkala dan berjenjang dari tingkat esselon sampai staf.

Page 5: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

iv

Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020 adalah kategori Baik. Rinciancapaian kinerja masing-masing indikator setiap sasaran strategis tersebut dapatdiilustrasikan dalam tabel berikut :

TabelRincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera BaratTahun 2020

Target RealisasiCapaian

(%)Predikat

1 Meningkatnyakontribusi sektorindustri dalamperekonomiandaerah

1.1. Persentasekontribusisektor industriterhadap PDRBSumatera Barat

% 9,30 8,64 92,90 SangatTinggi

2 Meningkatnyausahaperdagangandalam negeri

2.1. Persentasekontribusisektorperdaganganterhadap PDRBSumatera Barat

% 16,05 15,76 98,19 SangatTinggi

3 Meningkatnyaekspor nonmigas daerah

3.1. Nilai ekspor juta US$ 1.365,81 1.531,84 112,16 SangatTinggi

BB BB 92,83 78,50 72,87

Nilai SangatTinggi

2020

Meningkatnyatata kelolaorganisasi

Nilai evaluasiakuntabilitaskinerja

No.SasaranStrategis

Indikator Kinerja Satuan

4 4.1.

Sumber : BPS Sumbar dan Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Page 6: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………. iRingkasan Eksekutif ………………….…………………………………………………………………………..…. iiDaftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….... vDaftar Tabel..………………………………………………………………………………………………………….... viDaftar Gambar.……………………………………………………………………………………………………….... viii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ............................................................................. 11.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Sumatera Barat ............................................................... 21.3 Kekuatan Sumber Daya yang ada ................................................. 41.4 Isu Strategis yang dihadapi .......................................................... 71.5 Sistematika ................................................................................. 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA2.1 Rencana Strategis ........................................................................ 92.2 Perjanjian Kinerja ......................................................................... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Metodologi Pengukuran Kinerja ...................................................... 163.2 Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2020 ............................................ 173.3 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2020 ............................................. 173.4 Realisasi Anggaran Tahun 2020 ..................................................... 493.5 Penghargaan yang diperoleh ......................................................... 54

BAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan .................................................................................. 574.2 Permasalahan dan Kendala ........................................................... 584.3 Rekomendasi .............................................................................. 58

Lampiran : Indikator Kinerja Utama (IKU)Lampiran : Penetapan Kinerja Tahun 2020Lampiran : Perjanjian Kineja Pejabat Esselon III, IV dan staf Tahun 2020Lampiran : Penghargaan yang diperoleh Tahun 2020Lampiran : Realisasi Rencana Aksi Tahun 2020

Page 7: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

vi

DAFTAR TABEL

No Nama Tabel Hal

Tabel 1.1 Kekuatan Pegawai di Dinas Perindag per Bidang dan UPTDberdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................................... 4

Tabel 1.2 Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. SumbarTahun 2020 Berdasarkan Golongan ................................................. 5

Tabel 1.3 Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. SumbarTahun 2020 Berdasarkan Uraian Jabatan .......................................... 6

Tabel 2.1 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ....................................... 15

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ............................................................ 16

Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2020 .......................... 17

Tabel 3.3 Realisasi Indikator Tujuan 1 ........................................................... 18

Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Satu ................................... 19

Tabel 3.5 Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah ....................... 23

Tabel 3.6 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2020 pada SasaranStrategis Satu ................................................................................ 26

Tabel 3.7 Realisasi Indikator Tujuan 2 ........................................................... 29

Tabel 3.8 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Dua ................................... 30

Tabel 3.9 Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah ....................... 33

Tabel 3.10 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2020 pada SasaranStrategis Dua ................................................................................ 36

Tabel 3.11 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tiga ................................... 38

Tabel 3.12 Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa GolonganBarang Tahun 2016-2020 ................................................................ 40

Tabel 3.13 Negara Tujuan Ekspor Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2020 ..... 41

Page 8: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

vii

Tabel 3.14 Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah ....................... 42

Tabel 3.15 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2020 pada SasaranStrategis Tiga ................................................................................ 45

Tabel 3.16 Realisasi Indikator Tujuan 3 ........................................................... 46

Tabel 3.17 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Empat .................................. 47

Tabel 3.18 Perkembangan Niali Akuntabilitas Tahun 2016-2020 ........................ 47

Tabel 3.19 Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah ....................... 48

Tabel 3.20 Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2020 ................... 49

Tabel 3.21 Realisasi Belanja APBD Per Program ................................................ 50

Tabel 3.22 Realisasi Belanja APBD Per Jenis Belanja ......................................... 51

Tabel 3.23 Realisasi Belanja APBN Per Program ................................................ 51

Tabel 3.24 Pagu dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis ......................... 52

Tabel 3.25 Tingkat Efektivitas Anggaran ........................................................... 53

Tabel 3.26 Penghargaanyang Diraih Tahun 2020................................................ 56

Page 9: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

viii

DAFTAR GAMBAR

No Nama Gambar HalGambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Barat ........................................................................... 3

Gambar 1.2 Persentase Pegawai di Dinas Perindag Prov. Sumbar BerdasarkanTingkat Pendidikan ....................................................................... 4

Gambar 1.3 Persentase Pegawai di Dinas Perindag Prov. Sumbar BerdasarkanGolongan ............................................................................ 5

Gambar 1.4 Persentase Pegawai di Dinas Perindag Prov. Sumbar BerdasarkanUraian Jabatan ............................................................................ 6

Gambar 2.1 Tujuan dan Indikator Tujuan serta Sasaran Strategis dan IndikatorKinerja Sasaran Tahun 2020........................................................... 11

Gambar 3.1 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase KontribusiSektor Industri Terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun 2016-2020serta Target Jangka Menengah.......................................

20

Gambar 3.2 Perbandingan Nilai PDRB Sektor Industri 5 Tahun Terakhir (dalamtriliun rupiah) .......................................................................... 20

Gambar 3.3 Struktur PDRB dan Laju Pertumbuhan Menurut Lapangan UsahaTahun 2020 (%) .......................................................................... 21

Gambar 3.4 Perbandingan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB diProvinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di SumateraDan Nasional Tahun 2020 .............................................................. 22

Gambar 3.5 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase Kontribusi SektorPerdagangan Terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun 2016-2020 sertaTarget Jangka Menengah .............................................................. 31

Gambar 3.6 Perbandingan Nilai PDRB Sub Sektor Perdagangan 5 TahunTerakhir ...................................................................................... 31

Gambar 3.7 Perbandingan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB diProvinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di SumateraDan Nasional Tahun 2020 ............................................................... 32

Gambar 3.8 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Peningkatan Nilai Ekspor Tahun2016-2020 serta Target Jangka Menengah ...................................... 39

Page 10: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

ix

Gambar 3.9 Perbandingan Nilai Ekspor 5 Tahun Terakhir ..................................... 39

Gambar 3.10 Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Baratdengan Provinsi Lain di Sumatera dan Nasional Tahun 2020 ............... 41

Gambar 3.11 Penganugerahan Pemerintah Daerah Peduli Perlindungan KonsumenTahun 2020 ................................................................................... 54

Gambar 3.12 Penganugerahan Pemerintah Daerah Peduli Perlindungan KonsumenKepada Gubernur Sumatera Barat .................................................... 54

Gambar 3.13 Penganugerahan Upakarti Tahun 2020 ............................................. 55

Gambar 3.14 Piagam Penghargaan Penganugerahan Upakarti Tahun 2020 ............. 55

Page 11: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

BAB IPENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang penulisan laporan kinerja, penjelasan tugas pokok dan fungsiDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat disertai dengan strukturorganisasi, kekuatan sumber daya, dan isu strategis yang dihadapi dalam menjalankan organisasiserta sistematika penulisan laporan kinerja.

1.1 LATAR BELAKANG

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat merupakan organisasiperangkat daerah yang ditugaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Perindustrian dan Perdagangan serta tugas pembantuan sebagaimana yang tertuangdalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukandan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dalam melaksanakan tugas tersebutDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dituntut untukmelaksanakannya dengan trasnparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi danNepotisme.

Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiapkegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapatdipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai kedaulatan tertinggi negarasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitastersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Akuntabilitas KinerjaInstani Pemerintah (LAKIP).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai salah satu bentukpertanggungjawaban Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalammelaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2020 dalam rangka melaksanakan misi danmencapai visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan sekaligus sebagai alat kendali danpemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkanmasukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, penyusunan LaporanKinerja tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisPenyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review Atas Laporan Kinerja,sertaPeraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Atas dasar tersebut, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berdirisebagai bagian dari desain besar Reformasi Birokrasi untuk melaksanakan seluruh proseskepemerintahan dalam rangka merealisasikan keinginan bersama untuk mewujudnyatakan

Page 12: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

2Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Good Governance. SAKIP menuntut adanya sinergitas antara proses perencanaan,pengukuran, pelaporan sampai evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja. Pada kondisiterkini, evaluasi terhadap AKIP merupakan isu paling strategis dalam SAKIP karena padaakhir prosesnya akan dapat mencerminkan optimal atau tidaknya kinerja dari tiap-tiaplembaga/instansi pemrintah. Sebab hal ini dapat memperlihatkan sejauh mana kemajuaninstansi pemerintah dalam menerapkan manajemen kinerja yang berfokus pada hasil.

Selain itu dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerahmenyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastianhukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan,azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasanundang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiapkegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapatdipertanggungjawabkan.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja dalam satutahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telahditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai sarana dalam menyampaikanpertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder atas pelaksanaan tugas, fungsi dankewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Dinas Perindustriandan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat. Selain sebagai bahan evaluasi, laporanakuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

1. Mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat untuk dapatmelaksanakan tugas dan fungsi pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkankepada pertaturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dandapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;

2. Menjadikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat yangakuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadapaspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib dan kondusif;

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalamrangka meningkatkan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi SumateraBarat guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik;

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pembangunan padaDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat.

1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dibentuk berdasarkanPeraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan danSusunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Dinas Perindustrian dan Perdaganganmerupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Perindustrian dan Perdaganganyang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawabkepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Adapun tugas pokok dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai PeraturanGubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 2017 tanggal 5 Juni 2017 tentang Uraian Tugas

Page 13: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam BabII Bagian Kesatu Pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa “Dinas Perindustrian dan Perdaganganmempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perindustriandan Perdagangan”. Selanjutnya pada Pasal 2 ayat 2 disebutkan, untuk menyelenggarakantugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Dinas Perindustrian dan Perdaganganmempunyai fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian dan Perdagangan;2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perindustrian

dan Perdagangan;3. Pembinaan dan fasilitasi bidang perindustrian dan perdagangan lingkup provinsi dan

kabupaten/kota;4. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;5. Pelaksanaan tugas di bidang industri agro, industri non agro, perdagangan,

perlindungan konsumen dan tertib niaga, dan UPTD;6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perindustrian dan perdagangan;7. Pelaksanaan fungsi kedinasan yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSumatera Barat pada tahun 2020 telah melaksanakan berbagai kegiatan yang ditunjangdengan dukungan dana, personil serta sarana yang tersedia agar tercapainya sasaranpembangunan ekonomi khususnya industri dan perdagangan di Sumatera Barat. Adapunprogram dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan mengacu kepadaRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana PembangunanJangka Menengah Provinsi Sumatera Barat (RPJMD) Tahun 2016-2021 dan Renstra DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera BaratNo. 49 Tahun 2017 tanggal 5 Juni 2017 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat tersebut, Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat memiliki susunan organisasi yang terdiri atas 1 orangesselon II, 8 orang esselon III, 24 orang esselon IV dan Fungsional. Berikut jabaran strukturorganisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai denganPeraturan Gubernur dimaksud:

Page 14: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Gambar 1.1Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

:

:Fungsional Statistisi :

:

19770706 200901 1 001

Hendra Yaldi, ST Yudhi Diputra, ST, MT Ridwan, ST

19810213 201101 1 004 19790616 200902 1 003

SEKSI PENGEMBANGAN JASATEKNIS

SEKSI PEMERIKSAAN DANPENGUJIAN SEKSI PEREKAYASAAN LOGAM MESIN

Zulkahiratullail, ST Afrisman, SH Arman, ST, MM.

19670601 198903 1 010 19701011 199403 1 00319851002 201001 2 025

SEKSI BINA USAHA DAN MUTUPRODUK SEKSI KALIBRASI SEKSI PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS

SDM INDUSTRI

Emilham Mirshad, ST, MT Budi Setiawan, ST, M.Si Suci Anugrah, S. Sos., MM

19850528 200901 1 001 19790628 200501 1 006 19830214 201101 2 00

Ir. Gusriati, SE, MM. / 19640803 200604 2 002 Elyasmar, SH, MM/19630305 199303 2 002 Lili Ahmadin, S.Sos/19690809 199403 2 006

SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN TATA USAHA

19620414 198903 1 007 198307072006041005 19630306 198301 2 001 19630212 198301 1 001

UPTD

UPTD PELAYANAN DAN PENGEMBANGANMINYAK ATSIRI

UPTD BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTUBARANG UPTD LOGAM

SEKSI PERWILAYAHAN, SARANA/PRASARANADAN STANDARISASI

SEKSI INDUSTRI KIMIA HILIR DANMARITIM

SEKSI BINA USAHA, SARANA, DATA DANPERIZINAN SEKSI TERTIB NIAGA

Nandi Pinta, B.Sc Darman, ST. Hasnurita, SH, MM. Syamsul Bahri, SH,M.Si

19661211 199103 2 005 19650729 199003 2 001 19710731 199403 1 002 19650217 199003 2 005

SEKSI INDUSTRI HASIL PERIKANAN, MAKANANDAN MINUMAN SEKSI INDUSTRI ANEKA DAN TEKSTIL SEKSI BAHAN POKOK DAN BARANG PENTING SEKSI PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU

JASA

Dra. Mukhlinda Yassirli, SE. Jonhar, S.Kom. Sofni Aziria, B.Sc.

Ikhlas Perdana, SE Ir. Syafrida, M.Si. Defitra, SE Roza Gustia, S.Kom

19800419 200901 1 001 19641216 199103 2 006 19681217 199403 1 005 19820811 201001 2 019

Yuldy Dharma P, SH.,M.Si / 19720721 199803 1005 Hj. Suriani, SE, M.Si./19620823 199103 2 001 Ridonald, SE, M.Si/ 19710303 199003 1 001 Zaimar, SE, M.Sc / 19630420 199003 2 006

SEKSI INDUSTRI HASIL HUTAN DANPERKEBUNAN SEKSI DATA DAN PERIZINAN SEKSI EKSPOR DAN IMPOR SEKSI PEMBERDAYAAN KONSUMEN

19690701 199303 1 004 19600615 198603 1 007 19820614 200604 2 010

BIDANG INDUSTRI AGRO BIDANG INDUSTRI NON AGRO BIDANG PERDAGANGAN BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA

Fungsional Peng. Mutu Barang SUB. BAGIANUMUM DAN KEP

SUB. BAGIANKEUANGAN

SUB. BAGIANPROGRAM

Yuli Erman, S.Sos, MM Helfisyah, SE Yeni Siswita, ST,MSi

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu SEKRETARISFungsional Perencana Syafrizal, SE, MM. / 19670930 199403 1 006

Fungsional Penyuluh

KEPALA DINASAsben Hendri, SE, MM.19631209 198611 1 003

Page 15: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

4Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

1.3 KEKUATAN SUMBER DAYA YANG ADA

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya guna menghasilkan rencana pembangunan diSektor Perindustrian dan Perdagangan yang berkualitas, sinergis dan kredibel perlu didukungoleh sumber daya manusia yang handal. Pada tahun 2020, Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat memiliki pegawai sebanyak 96 orang yang terdiri atas31 orang struktural, 49 orang fungsional umum dan 16 orang fungsional tertentu. Padagrafik berikut dapat dilihat kekuatan pegawai di Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat Tahun 2020.

Tabel 1.1Kekuatan Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Per Bidang dan UPTD Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020

S2 S1 D3 SMA SMP SD

1. Sekretariat 9 8 1 6 - - 24

2. Industri Non Agro 2 5 - 2 - - 9

3. Industri Agro 2 4 - 3 - - 9

4. Perdagangan 5 4 1 6 - - 16

5. PKTN 4 2 2 3 - - 11

6. UPTD BPSMB 4 8 2 1 - - 15

7. UPTD PPM. Atsiri 2 3 - - - - 5

8. UPTD Logam 2 2 - 3 - - 7

Jumlah 30 36 6 24 - - 96

No. Unit KerjaPendidikan

Jumlah

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Gambar 1.2Persentase Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2020

Page 16: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

5Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat, pada tahun 2020 kekuatan pegawai di DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan tingkat pendidikansebesar 38% berpendidikan S1 atau sebanyak 36 orang, 31% berpendidikan S2 atausebanyak 30 orang, 6% berpendidikan D3 atau sebanyak 6 orang dan berpendidikan SMUsebesar 25% atau sebanyak 24 orang.

Sementara itu, kekuatan pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsiberdasarkan golongan secara berurutan persentasenya adalah Gol. IV sebesar 21% atausebanyak 23 orang, Gol. III sebesar 64% atau sebanyak 71 orang dan Gol. II sebesar 15%atau sebanyak 17 orang. Ini menunjukkan bahwa pegawai Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat didominasi oleh pegawai Gol. III. Potret kekuatanpegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 1.2Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020

Berdasarkan Golongan

IV III II

1. Sekretariat 4 16 4 24

2. Industri Non Agro 2 7 - 9

3. Industri Agro 2 6 1 9

4. Perdagangan 3 9 4 16

5. PKTN 3 7 1 11

6. UPTD BPSMB 4 8 3 15

7. UPTD PPM. Atsiri - 5 - 5

8. UPTD Logam 2 2 3 7

Jumlah 20 60 16 96

No. Unit KerjaGolongan

Jumlah

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020Gambar 1.3

Persentase Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020Berdasarkan Golongan

Gol. IV21%

Gol. III62%

Gol. II17%

Page 17: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

6Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Kekuatan kepegawaian berdasarkan uraian jabatan yang terdiri dari jabatan Struktural,Fungsional Umum dan Fungsional Tertentu dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 1.3Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020

Berdasarkan Uraian Jabatan

Umum Tertentu

1. Sekretariat 5 19 - 24

2. Industri Non Agro 3 2 4 9

3. Industri Agro 3 3 3 9

4. Perdagangan 4 10 2 16

5. PKTN 4 7 - 11

6. UPTD BPSMB 4 4 7 15

7. UPTD PPM. Atsiri 4 1 - 5

8. UPTD Logam 4 3 - 7

Jumlah 31 49 16 96

No. Unit Kerja

Uraian Jabatan

JumlahFungsionalStruktural

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020Gambar 1.4

Persentase Pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2020Berdasarkan Uraian Jabatan

Struktural32%

FungsionalUmum

51%

FungsionalTertentu

17%

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa masih terdapat kesenjangan pemenuhankebutuhan pegawai untuk jabatan fungsional tertentu dibandingkan fungsional umum,dimana 51% jabatan diisi oleh jabatan Fungsional Umum dan hanya 17% yang diisi olehpegawai dengan status jabatan sebagai Fungsional Tertentu. Apabila dibandingkan dengan

Page 18: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

7Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) Sumatera Barat yang perlu dilakukan pembinaansecara intensif serta sektor usaha perdagangan yang akan dilakukan pengujian mutukomoditi ekspor, maka jumlah Fungsional Tertentu masih terbatas.

Dari sisi dukungan alokasi anggaran untuk mencapai kinerja pada tahun 2020dialokasikan anggaran APBD sebesar Rp. 18.416.825.957,- dapat teralisir sebesarRp. 17.505.335.186,- atau 95,05 persen untuk membiayai kegiatan pembinaan yangdilakukan dalam rangka mengembangkan industri dan perdagangan di Sumatera Barat.Berikut terinci pagu dana tahun 2020 dimaksud :

1. Belanja Langsung, sebesar Rp. 6.985.660.020,- dan dapat direalisasikan sebesarRp. 6.741.866.065,- atau 96,51 persen, yang terdiri dari :a. Belanja Langsung Pokok, sebesar Rp. 3.978.390.893,- dapat terealisasi sebesar

Rp. 3.884.544.096,- atau 97,64 persen untuk 5 program dan 23 kegiatan.

b. Belanja Langsung Urusan, sebesar Rp. 3.007.269.127,- dapat terealisasi sebesarRp. 2.857.321.969,- atau 95,01 persen untuk 5 program (Sektor Industri 2program, Sektor Perdagangan 3 program) dan 21 kegiatan.

2. Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 11.431.165.937,- dapat terealisasi sebesarRp. 10.763.469.121,- atau 94,16 persen.

1.4 ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI

Pembangunan dan pengembangan sektor industri dan perdagangan tak lepas dari isustrategis yang mempengaruhi kinerja sektor industri dan perdagangan. Isu strategis adalahpermasalahan utama yang dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahunyang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra).

Berdasarkan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera BaratTahun 2016-2021, telah diidentifikasi isu strategis Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat sebagai berikut :

1. Daya saing produk industri dalam menghadapi MEA :- Daya saing produk Industri Kecil Menengah yang masih rendah (kualitas, desain,

harga, kemasan, kontinuitas produksi).- Belum optimalnya pengembangan industri sesuai potensi daerah.- Penguasaan teknologi masih rendah.- Keterbatasan kualitas SDM pelaku usaha industri kecil dan menengah.- Masih rendahnya pengenalan terhadap produk Industri Kecil Menengah.

2. Penguatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri.- Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadi

dan negara tujuan ekspor masih terpaut ke negara tujuan tradisional.- Daya saing produk ekspor masih relatif rendah.- Masih terjadi fluktuasi indeks harga konsumen yang berpengaruh pada daya beli.- Masih banyak ditemui barang beredar yang tidak memenuhi ketentuan, seperti

barang yang tidak mencantumkan kode produksi, tanggal kadaluarsa, tanda SNI,manual dan garansi.

- Masih rendahnya kualitas sarana pasar rakyat.

Page 19: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

8Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Semenjak terjadinya pendemi covid-19 yang melanda Indonesia pada Tahun 2020,terdapat isu strategis yang diusung terkait upaya untuk mendukung pemulihan ekonomiterkait dengan dampak penyebaran pandemi Covid -19 diseluruh sektor. Hal ini didukungoleh Peraturan Presiden Nomor: 82 Tahun 2020 terkait pemulihan ekonomi nasional danPerda Nomor: 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru. Dinas Perindustrian danPerdagangan sebagai salah satu OPD terkait dengan melakukan pemulihan ekonomi sektorperindustrian dan perdagangan yakni

1. peningkatan produktivitas usaha pelaku IKM melalui pelatihan dan pemberian bantuanbahan baku pada sentra IKM makanan dan tenun.

2. peningkatan prasarana pasar di kab/kota dengan memberikan bantuan wastafel, masker,dan sabun cuci tangan untuk diserahkan ke pasar di kab/kota disamping melakukanupaya pembinaan, penerapan, dan pemantauan Perda No. 6 Tahun 2020 tentangAdaptasi Kebiasaaan Baru dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan 3M(mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) di sektor perdagangan.

1.5 SISTEMATIKA

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSumatera Barat Tahun 2020 adalah :

a. Ikhtisar EksekutifBagian ini menguraikan secara singkat tentang tujuan dan saran yang akan dicapaibeserta hasil capaian, kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan dansasaran, langkah-langkah yang diambil, serta langkah antisipasinya.

b. Bab I. PendahuluanBagian ini menguraikan latar belakang, tugas, fungsi dan sturktur organisasi, isustrategis, kekuatan sumber daya serta sistematika laporan.

c. Bab II. Rencana Strategis dan Perjanjian KinerjaBagian ini menguraikan tentang Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020.

d. Bab III. Akuntabilitas KinerjaBagian ini menguraikan tentang metodologi pengukuran capaian kinerja, hasilpengukuran kinerja dan capaian kinerja Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustriandan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020.

e. Bab IV. PenutupBagian ini menguraikan tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yangtelah ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemcahannya untuk tahunmendatang.

Page 20: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

9Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini menjelaskan tentang rencana strategis tahun 2016-2021 yang berisi visi, misi, tujuandan sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan, serta perjanjian kinerja organisasiperangkat daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020.

2.1 RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,pada Pasal 272 ayat 2 menyebutkan bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah memuattujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan UrusanPemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi.Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentangTata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara EvaluasiRancangan Peraturan Daerah tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan RencanaKerja Pemerintah Daerah, pada pasal 111 menyebutkan bahwa penyusunan rancangan awalRenstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 disajikan dengansistematika paling sedikit memuat:

1. Pendahuluan;2. Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah;3. Permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah;4. Tujuan dan sasaran;5. Strategi dan arah Kebijakan;6. Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan;7. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan;8. Penutup

Sehubungan dengan peraturan tersebut, maka pada Revisi Renstra Dinas Perindustriandan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 pada Bab IV hanya memuattujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang diturunkan dari Visi dan Misi Gubernur ProvinsiSumatera Barat yang dimuat dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ProvinsiSumatera Barat Tahun 2016-2021.

Sesuai dengan visi gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, maka visi pembangunanjangka menengah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalah:

“Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera”

Page 21: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

10Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Barat ini diharapkan akan mewujudkankeinginan dan amanat masyarakat Provinsi Sumatera Barat dengan tetap mengacu padapencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 khususnyabagi masyarakat Provinsi Sumatera Barat, memperhatikan RPJMN 2020-2024, dan RPJPDProvinsi Sumatera Barat tahun 2005-2025.

Dalam merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang akan diwujudkan,dan untuk memberikan fokus terhadap Program yang akan dilaksanakan serta untukmenumbuhkan sense of participation and sense of belonging maka Pemerintah ProvinsiSumatera Barat menyatakan misi pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera BaratTahun 2016-2021 dalam bentuk 5 (lima) misi. Tujuan pembangunan Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat berada pada misi ke 4 yaitu Meningkatkan ekonomimasyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global,dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan daerah. Misi ini diarahkanuntuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang lebih tinggi dan merata denganmengembangkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif berbasis kerakyatan, mendorongsektor unggulan daerah dan memanfaatkan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produkyang berdaya saing.

2.1.1 Tujuan dan Sasaran

Sebagai penjabaran untuk mewujudkan visi Gubernur dan Wakil Gubernur ProvinsiSumatera Barat melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan serta selaras dengan tujuansatu pada misi keempat RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 yaituMeningkatkan pembangunan ekonomi yang berkualitas dan lebih merata berbasis ekonomikerakyatan, maka dirumuskan tujuan dan sasaran di sektor industri dan perdagangan tahun2016-2021 yang akan dicapai sebagai bentuk perwujudan dalam perencanaan pembangunanjangka menengah daerah. Tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomian daerah;Memfokuskan pada penguatan kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataanpengembangan industri di kab/kota, peningkatan kualitas produk industri sertapeningkatan produktivitas usaha industri.

2. Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdayasaing;Memfokuskan kepada peningkatan kemudahan berusaha bagi perdagangan dalam danluar negeri, menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang pentingdi pasar, peningkatan tertib usaha di bidang perdagangan, peningkatan standar danmutu produk ekspor serta peningkatan negara tujuan ekspor.

Page 22: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

11Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

3. Meningkatkan kinerja organisasi.Menekankan kepada peningkatan kualitas perencanaan dan pelaporan organisasi,peningkatan kualitas penatausahaan keuangan, dan peningkatan pengawasan internalorganisasi.

Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2016-2021) dapatdirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu :

1. Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah;2. Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri;3. Meningkatnya ekspor non migas daerah;4. Meningkatnya tata kelola organisasi.

Untuk menjabarkan tujuan dan sasaran agar terukur dan dapat dicapai secara nyata,Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat juga telah menetapkanindikator kinerja utama masing-masing sasaran strategis tersebut seperti digambarkan padatabel berikut.

Gambar 2.1Tujuan dan Indikator Tujuan serta Sasaran Strategis dan

Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2020

Sumber : Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat Tahun 2016-2021

Page 23: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

12Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

2.1.2 Strategi, Kebijakan dan Program

Untuk keterarahan pelaksanaan kegiatan operasional dalam rangka pencapaian tujuandan sasaran sebagai implementasi dan penjabaran visi serta misi, dan untuk pemantapkanpemanfaatan sumber daya yang tersedia secara maksimal diperlukan penetapan strategi dankebijakan pembangunan di bidang industri dan perdagangan.

Strategi dan kebijakan dimaksud selanjutnya yang akan menjadi dasar untuk perumusankegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat untuk setiap programprioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsinya. Strategi dan kebijakan tersebut berperanpenting untuk pencapaian tujuan dan sasaran jangka menengah, dan telah diselaraskandengan strategi dan kebijakan serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMDpemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Strategi untuk sektor perindustrian yang dirumuskan oleh Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut:

Tujuan 1 : Meningkatkan peranan sektor industri dalamperekonomian daerah.

Sasaran 1 : Meningkatnya kontribusi sektor industri dalamperekonomian daerah

Indikator Kinerja Sasaran 1 : Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRBSumatera Barat (%)

Strategi :1. Memperkuat struktur industri yang berdaya saing berbasis sumberdaya dan penguasaan

teknologi;2. Mengembangkan usaha hilirisasi produk industri pengolahan;3. Meningkatkan kualitas produk industri;4. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia sektor industri.

Kebijakan :1. Pengembangan dan peningkatan sentra industri;2. Peningkatan daya saing sektor industri.

Program yang digunakan :1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah bertujuan untuk meningkatankontribusi sektor industri. Sasaran dari program ini adalah 1) meningkatkan penguatanterhadap kawasan dan sentra industri dalam rangka pemerataan pengembanganindustri di kab/kota melalui peningkatan fasilitasi koordinasi pengembangan kawasandan sentra industri dengan pihak terkait, peningkatan kemampuan sentra industri,serta peningkatan ketersediaan data sektor industri yang akurat dan lengkap; 2)Meningkatkan produktivitas usaha industri melalui melalui hilirisasi produk industri,peningkatan kualitas sarana dan prasarana IKM serta peningkatan promosi danperluasan pasar produk industri.Indikator yang akan dicapai melalui program ini adalah:- Jumlah sentra industri yang dikembangkan (sentra);- Peningkatan volume produksi melalui penggunaan teknologi tepat guna dan

hilirisasi produk industri (%).

Page 24: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

13Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

2. Program Peningkatan Kualitas Produk Industri.Program Peningkatan Kualitas Produk Industri bertujuan untuk meningkatkan kualitasdan daya saing produk industri. Sasaran dari Program ini yaitu 1) meningkatkanjumlah IKM untuk mendapatkan fasilitasi daya saing produk melalui fasilitasi sertifikasi,standariasi, dan peningkatan kualitas design kemasan; 2) peningkatan kompetensiSDM IKM dan aparatur Pembina IKM; 3) peningkatan penggunaan teknologi tepatguna.Indikator yang akan dicapai yaitu :- Jumlah IKM yang mendapatkan fasilitasi sertifikasi, standarisasi dan peningkatan

kualitas kemasan produk industri (IKM).

Tujuan 2 : Meningkatkan usaha perdagangan dalam dan luarnegeri yang kondusif dan berdaya saing.

Sasaran 2 : Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri.Indikator Kinerja Sasaran 2 : Persentase kontribusi sub sektor perdagangan terhadap

PDRB Sumatera Barat (%)Strategi :1. Memperkuat pasar dalam negeri;2. Peningkatan pengawasan barang dan jasa;3. Peningkatan dan penguatan kelembagaan BPSK;

Kebijakan :1. Menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan memperkuat jaringan distribusi;2. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri;3. Peningkatan efektivitas pengawasan perlindungan konsumen;4. Peningkatan kinerja BPSK di kab/kota;

Program yang digunakan :1. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri bertujuan untuk meningkatkankontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat. Sasaran dari programini adalah 1) Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri melaluipeningkatan pembinaan dan perkuatan akses pasar dalam negeri serta peningkatanfasilitasi perizinan dan pengembangan usaha perdagangan dalam negeri; 2) Menjagastabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting di pasar melaluipeningkatan layanan informasi ketersediaan bahan pokok dan barang penting di pasar,peningkatan penataan sarana dan prasarana distribusi, serta peningkatan koordinasidistribusi, pasokan dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting denganstakeholder terkait.Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :- Peningkatan omset perdagangan (%);- Laju Inflasi (%)

2. Program Peningkatan Perlindungan KonsumenProgram Peningkatan Perlindungan Konsumen bertujuan untuk meningkatkankesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya serta menumbuhkan kesadaranpelaku usaha akan pentingnya perlindungan konsumen sehingga meningkatkankualitas barang/jasa di pasaran dalam negeri. Sasaran dari program ini adalahterciptanya tertib usaha di bidang perdagangan melalui peningkatan ketaatan pelakuusaha dalam tertib niaga, peningkatan pemberdayaan terhadap konsumen, sertapeningkatan barang yang diawasi sesuai dengan ketentuan.

Page 25: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

14Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :- Persentase produk dan jasa yang diawasi yang sesuai dengan ketentuan (%);- Persentase ketaatan usaha dalam tertib niaga (%).

Sasaran 3 : Meningkatnya nilai ekspor non migas daerahIndikator Kinerja Sasaran 3 : Peningkatan nilai ekspor (juta US$)Strategi :1. Mengembangkan komoditi dan pasar ekspor daerah;2. Meningkatkan standar dan mutu komoditi ekspor, melalui pengujian mutu, peningkatan

pengawasan mutu komoditi potensial ekspor, peningkatan sarana/prasarana danpeningkatan kompetensi SDM labor penguji.

Kebijakan :1. Peningkatan kualitas layanan ekspor;2. Peningkatan diversifikasi produk ekspor;3. Meningkatkan diversifikasi negara tujuan ekspor.

Program yang digunakan :1. Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri.

Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri bertujuan untukmeningkatkan nilai ekspor non migas Sumatera Barat. Sasaran dari program ini adalah1) Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan luar negeri melalui peningkatanpemanfaatan fasilitas layanan perdagangan luar negeri serta peningkatan kompetensicalon eksportir dan eksportir; 2) Meningkatkan standar dan mutu produk ekspormelalui peningkatan pengawasan terhadap komoditi ekspor, peningkatan kualitassarana dan prasarana pengujian produk ekspor, serta peningkatan kompetensi SDMLabor penguji; 3) Meningkatkan diversifikasi pasar ekspor melalui peningkatan promosiproduk potensial ekspor dan peningkatan koordinasi dengan kelembagaan ekspor.

Indikator yang akan dicapai melalui program ini yaitu :- Peningkatan nilai ekspor

Page 26: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

15Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Perjanjian Kinerja tahun 2020 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri NegaraPenyagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentangPetunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas LaporanKinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSumatera Barat Tahun 2020 telah ditetapkan pada tanggal 28 Februari 2020 sebagaimanalampiran I dan telah dilakukan perubahan pada tanggal 5 November 2020 sehubunganadanya perubahan anggaran dan indikator kinerja. Adapun Perubahan Perjanjian Kinerjadimaksud sebagai berikut:

Tabel 2.1Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020

No. Sasaran Strategis Target(1) (2) (4)1. Meningkatnya kontribusi sektor industri dalamperekonomian daerah 1.1 9,302. Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri 2.1 16,053. Meningkatnya ekspor non migas daerah 3.1 1.365,814. Meningkatnya tata kelola organisasi 4.1. BB (78,50)

NO. Program

1. Program Pengembangan Industri Kecil danMenengah. Rp. 649.046.4712. Program Peningkatan Kualitas Produk Industri Rp. 981.377.1503. Program Pengembangan Perdagangan DalamNegeri. Rp. 575.288.1314. Program Peningkatan dan PengembanganPerdagangan Luar Negeri. Rp. 509.718.9005. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen. Rp. 291.838.4756. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 2.494.412.2877. Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur Rp. 977.921.1208. Program Peningkatan Disisplin Aparatur Rp. 83.203.2009. Program Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparatur Rp. 29.349.900

10. Program Peningkatan Pengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rp. 393.504.38611. Program Penumbuhan dan PengembanganIndustri Kecil dan Menengah Rp. 2.311.406.00012. Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Rp. 263.941.00013. Program Pengembangan Perdagangan DalamNegeri. Rp. 837.609.000

JUMLAH Rp. 10.398.616.020

Indikator Kinerja(3)Persentase kontribusi sektor industriterhadap PDRB Sumatera Barat (%)Persentase Kontribusi sektorperdagangan terhadap PDRBSumatera Barat (%)nilai ekspor (juta US$)Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja

Anggaran Keterangan

APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBN APBN APBN

Sumber : Perjanjian Kinerja Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat Tahun 2020

Page 27: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

16Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini dilaporkan akuntabilitas kinerja meliputi hasil pengukuran capaian indikatorkinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, hasil analisis pencapaiantujuan dan sasaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, sertaakuntabilitas keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat TahunAnggaran 2020.

3.1 METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA

Metode pengukuran capaian kinerja yang digunakan dalam laporan kinerja ini adalahmembandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, dengan kriteria sebagaiberikut:

1. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang baik, % capaian kinerjanya dihitungdengan menggunakan rumus:

RealisasiTarget x 100

2. Jika realisasi tinggi menunjukkan kinerja yang tidak baik, % capaian kinerja dihitungdengan menggunakan rumus:

(2 x Target) - RealisasiTarget

x 100

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator dan sasaran,mengacu pada Formulir Tabel T-E.1 dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri RepublikIndonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan EvaluasiPembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RencanaPembangunan Jangak Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagaiberikut:

Tabel 3.1Skala Nilai Peringkat Kinerja

No. Interval Nilai RealisasiKinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1. 91% ≤ 100% Sangat Tinggi2. 76% ≤ 90 % Tinggi3. 66% ≤ 75% Sedang4. 51% ≤ 65% Rendah5. ≤ 55% Sangat Rendah

Sumber : Permendagri RI No. 86 Tahun 2017

Page 28: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

17Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

3.2 HASIL PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2020

Hasil pengukuran tingkat capaian kinerja 4 (empat) sasaran strategis dengan4 (empat) indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian KinerjaTahun 2020 pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dapatdiilustrasikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.2Pengukuran Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Target RealisasiCapaian

(%)Predikat

1 Meningkatnyakontribusi sektorindustri dalamperekonomiandaerah

1.1. Persentasekontribusisektor industriterhadap PDRBSumatera Barat

% 9,30 8,64 92,90 SangatTinggi

2 Meningkatnyausahaperdagangandalam negeri

2.1. Persentasekontribusisektorperdaganganterhadap PDRBSumatera Barat

% 16,05 15,76 98,19 SangatTinggi

3 Meningkatnyaekspor nonmigas daerah

3.1. Nilai ekspor juta US$ 1.365,81 1.531,84 112,16 SangatTinggi

BB BB 92,83 78,50 72,87

Nilai SangatTinggi

2020

Meningkatnyatata kelolaorganisasi

Nilai evaluasiakuntabilitaskinerja

No.SasaranStrategis

Indikator Kinerja Satuan

4 4.1.

Sumber : Perubahan Perjanjian Kinerja Dinas Perindag Prov. Sumbar 2020 dan BRS Pertumbuhan Ekonomi SumbarTr IV No. 12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021 dan BRS Perkembangan Ekspor No. 11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021

Dari hasil analisis terhadap 4 sasaran yang mencakup 4 indikator kinerja sasaran, dapatdiketahui bahwa terdapat 4 indikator kinerja yang berpredikat sangat tinggi yaitu indikatorpersentase kontribusi sektor industri terhadapPDRB Sumatera Barat yakni 92,90%, indikatorkinerja Persentase Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Sumatera Barat dengancapaian kinerja sebesar 98,19%, indikator kinerja nilai ekspor yakni 112,16% dan indikatorkinerja Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja dengan capaian kinerja sebesar 92,83%.

3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020

Tahun 2020 merupakan tahun keempat dari pelaksanaan Rencana Strategis DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat 2016-2021. Untuk mengetahuikeberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat yang telah dituangkan dalam bentuk program dan

Page 29: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

18Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

kegiatan, perlu dibuat analisis capaian kinerja sebagi tolok ukur kinerja organisasi agarsemakin baik dari tahun ke tahun. Dimana dalam hal ini, tingkat capaian kinerja diukurdengan cara membandingkan antara kinerja yang dihasilkan dengan kinerja yang diharapkan.

Guna melihat realisasi dan capaian kinerja terkait dengan perwujudanpertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi pelaksanaan Renstra tahunpertama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Periode Renstra2016-2021, dapat dilihat pada uraian berikut.

Guna mewujudkan misi 4 RPJMD Provinsi Sumatera Barat yaitu meningkatkanekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif dan berdaya saing regionaldan global dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan daerah,Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan tugas pokokdan fungsinya dalam membina dan mengembangkan sektor perindustrian dan perdagangandi provinsi Sumatera Barat menetapkan tujuan pertama yaitu Meningkatkan peranan sektorindustri dalam perekonomian daerah. Melalui tujuan tersebut diharapkan pertumbuhanekonomi masyarakat khususnya yang bergerak di sektor industri dan perdagangan dapatmeningkat, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi daerah. Pencapaian tujuan pertama inidapat dilihat dari realisasi indikatornya sebagaimana tergambar pada tabel berikut.

Tabel 3.3Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 1

No Indikator Kinerja Realisasi

2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase kontribusisektor industriterhadap PDRBSumatera Barat (%)

10,09 9,74 9,09 8,37 8,64

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020 dan BRS Pertumbuhan Ekonomi Sumbar No. 12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021

Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuanpertama belum maksimal. Hal ini diketahui dari terjadinya penurunan besaran kontribusisektor industri terhadap PDRB dalam 4 (empat) tahun terakhir.

TUJUAN 1 “Meningkatkan peranan sektorindustri dalam perekonomian daerah”

Page 30: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

19Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Untuk mencapai tujuan Meningkatkan peranan sektor industri dalam perekonomiandaerah telah ditetapkan 1 sasaran strategis. Evaluasi dan analisis terhadap pencapaiansasaran strategis tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan data BPS. Untuk mengukursasaran tersebut digunakan 1 (satu) indikator sasaran dengan angka capaian kinerja padaTahun 2020 sebesar 92,90 % dengan kategori predikat sangat tinggi. Secara lengkapgambaran pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya kontribusi sektor industridalam perekonomian daerah dilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerjaberikut ini:

Tabel 3.4Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Satu (dalam %)

Target Realisasi Capaian Predikat

1 Persentasekontribusi sektorindustri terhadapPDRB SumateraBarat (%)

9,30 8,64 92,90 SangatTinggi

No.IndikatorKinerja

Cara Penghitungan2020

Nilai PDRB Sub Sektor industri tahun n

Total Nilai PDRB tahun nx 100

Sumber : BRS Pertumbuhan Ekonomi Sumbar No. 12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021, data diolah

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Tahun 2020 berdasarkan data BPS ProvinsiSumatera Barat yang dimuat dalam BRS Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Tr IV No.12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021 adalah sebesar 8,64 % dari total PDRB Sumatera BaratAtas Dasar Harga Berlaku. Hasil indikator kinerja persentase kontribusi sektor industriterhadap PDRB Sumatera Barat diukur melalui penghitungan besaran kontribusi sektorindustri terhadap PDRB Sumatera Barat dengan rumus penghitungan sebagai berikut.

Rp. 20,92 triliunRp. 242,12 triliun

Kontribusi sub sektor industriterhadap PDRB (%)

= x 100 = 8,64 %

Catatan :1. Nilai PDRB Sub Sektor Industri Pengolahan ADHB Tahun 2020 sebesar Rp. 20,92 triliun2. Nilai PDRB Sumatera Barat ADHB Tahun 2020 sebesar Rp. 242,12 triliun

Dilihat dari sisi kontribusi terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat, kinerja inijika dibandingkan dengan kinerja 4 tahun terakhir, mengalami kenaikan dari tahun kemarinwalaupun selama Tahun 2020 mengalami pandemi covid 19. Tahun 2021 merupakan akhirdari Renstra, diharapkan Tahun 2021 perekonomian kembali pulih apalagi dengan berbagai

Meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah

Sasaran Strategis 1.1

Page 31: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

20Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah salah satunya pemulihan ekonomi baikdisektor industri maupun perdagangan sehingga target Renstra pada tahun 2021 dapatdicapai. Perbandingan target kinerja tersebut sebagaimana terlihat pada grafik berikut:

Gambar 3.1Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase Kontribusi Sektor Industri

Terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun 2016 s.d 2020serta Target Jangka Menengah

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020, data diolah

Gambar 3.2Perbandingan Nilai PDRB Sektor Industri 5 Tahun Terakhir

(dalam triliun rupiah)

Sumber : BPS Sumatera Barat,2020

Page 32: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

21Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Jika dibandingkan dengan sektor lain dalam struktur perekonomian Sumatera Barat,sektor industri pengolahan berada dalam urutan ke-5 setelah sektor konstruksi (10,19%),sektor transportasi dan pergudangan (10,44%), sektor perdagangan (15,76%) dan tertinggisektor pertanian, kehutanan dan perikanan (22,38%). Sektor perdagangan berada dalamurutan ke-2 memberikan kontribusi terhadap struktur PDRB Sumatera Barat. Penjelasan lebihlanjut untuk sektor perdagangan akan dinarasikan pada sasaran strategis berikutnya.

Sementara itu dilihat dari sisi laju pertumbuhan, sektor industri pengolahanmengalami pertumbuhan yang melambat yaitu 0,54% jika dibandingkan tahun 2020 terhadaptotal pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang tumbuh melambat sebesar 1,60% padatahun 2020 bila dibandingkan dengan total pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tahun2019. Hal ini disebabkan terjadinya pandemi covid 19 dan PSBB. Perbandingan kontribusi danlaju pertumbuhan per sektor lapangan usaha dalam struktur perekonomian Sumatera Baratdapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 3.3Struktur PDRB dan Laju Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2020 (dalam %)

Pengadaan Air, Pengelolaan…

Pengadaan Listrik dan Gas

Jasa Perusahaan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan …

Penyediaan Akomodasi dan…

Jasa Lainnya

Real Estate

Jasa Keuangan dan Asuransi

Pertambangan dan Penggalian

Jasa Pendidikan

Informasi dan Komunikasi

Adminsitrasi Pemerintahan

Industri Pengolahan

Konstruksi

Transportasi dan Pergudangan

Perdagangan Besar dan Eceran

Pertanian, Kehutanan dan…

0,09

0,10

0,44

1,62

1,24

1,88

2,06

3,04

4,27

4,70

6,44

6,71

8,64

10,19

10,44

15,76

22,38

Struktur PDRB (%)

(1,28)

(6,81)

(3,98)

8,83(15,95)

(10,10)

0,22

1,34

(1,31)

5,03

9,76(0,69)

(0,54)

(2,92)(16,10)

(1,14)

1,19

Pertumbuhan (%)

Sumber : BPS Sumatera Barat, BRS Pertumbuhan Ekonomi Sumbar No. 12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021

Page 33: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

22Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Peningkatan nilai PDRB sektor industri pada tahun 2020 disebabkan beberapa hal,yaitu:

1. Secara umum aktivitas industri sudah mulai membaik baik itu industri kecil maupunindustri menengah dan besar, pabrik mulai beroperasi walaupun sebagian industribelum maksimal akibat permintaan yang belum sebanyak tahun lalu.

2. Permintaan industri pakaian jadi (seragam sekolah) meningkat untuk persiapanpembelajaran tatap muka, permintaan beton ready mix meningkat untuk keperluanproyek konstruksi.

3. Produksi CPO untuk memenuhi permintaan ekspor meningkat.

Jika dibandingkan dengan Provinsi lain di Pulau Sumatera dan Nasional, kontribusisektor industri pengolahan terhadap PDRB di Sumatera Barat cenderung lebih rendah. Sektorindustri pengolahan secara nasional memberikan kontribusi sebesar 19,88%. Sementara itu,sektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB provinsinyaadalah Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 42,38% dan terendah Provinsi Aceh yaitu4,56%, Provinsi Bengkulu sebesar 5,98% dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 8,64%. Hal inimenunjukkan bahwa pertumbuhan kinerja sektor industri terhadap ekonomi Sumatera Baratbelum membaik jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Perbandingantersebut tergambar pada grafik berikut:

Gambar 3.4Perbandingan Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB

di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera danNasional Tahun 2020 (dalam %)

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020, data diolah

Page 34: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

23Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Untuk meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap PDRB di Sumatera Barat perludiketahui permasalahan yang melatarbelakangi penyebab terus menurunnya kontribusi sektorindustri terhadap PDRB, sehingga bisa disusun program dan kegiatan yang dapatmengatasinya.

Dalam upaya pencapaian sasaran Meningkatnya kontribusi sektor industri dalamperekonomian daerah, terdapat beberapa faktor yang mendorong terealisasinya target yangditetapkan. Akan tetapi, pada sisi lain juga terdapat beberapa faktor yang menghambattercapainya sasaran ini. Adapun faktor pendorong, faktor penghambat dan strategi atauupaya pemecahan masalah dapat dilihat sebagai berikut:

1. Telah diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 14 Tahun 2018tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018-2038sebagai pedoman dalam mengembangkan sektor industri di Provinsi Sumatera Barat;

2. Tersedianya 36.009 unit usaha Industri Kecil Menengah dengan 118.685 orang tenagakerja yang merupakan ujung tombak perekonomian di Sumatera Barat;

3. Tersedianya 12 orang Fungsional Penyuluh Perindag yang siap untuk membantumeningkatkan kompetensi pelaku usaha industri dalam mengembangkan usahanya;

4. Potensi produk pangan dan produk kerajinan Sumatera Barat yang merupakan sumberutama pendorong perekonomian daerah;

5. Pemerintah Daerah mendukung kebijakan pemulihan ekonomi disektor industri danperdagangan serta mendukung pencanangan nasional bangga buatan produk Indonesia;

6. Dicanangkannya Sumatera Barat sebagai destinasi wisata memberi peluang kepadapelaku usaha industri untuk meningkatkan kinerjanya.

Tabel 3.5Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

No. Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

1. Masih kurangnya hilirisasi dan diversifikasiproduk industri yang mengakibatkanlambatnya pertumbuhan produksi sektorindustri dibandingkan sektor usaha lainnya.

Menetapkan program dan kegiatan yangmendukung dilakukannya hilirisasi dandiversifikasi terhadap komoditas potensialSumatera Barat sehingga memberikan nilaitambah terhadap produk industri yang dihasilkan.

2. Masih kurangnya kesadaran pelaku usahaindustri dalam meningkatkan kualitasproduk serta penggunaan teknologi tepatguna.

Pengembangan pola pikir pelaku usaha industridengan implementasi manajemen usaha modernmelalui bimbingan teknis dan sosialisasi.

Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Faktor Pendorong

Page 35: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

24Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.5Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah (lanjutan)

No. Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

3. Terjadinya pandemi covid-19 sehinggabanyak IKM yang tidak dapat berproduksi

Peningkatan produktivitas IKM melalui pelatihandan pemberian bantuan bahan baku sehingga IKMdapat bersaing dan bisa memperoleh keuntunganlebih karena biaya produksi lebih murah denganadanya bantuan bahan baku

4. Kurangnya kawasan dan sentra industri diSumatera Barat yang mempengaruhiperkembangan industri

Meningkatkan sinergitas program antaraPemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota dalammengembangkan kawasan dan sentra industri diSumatera Barat.

5. Jaringan kemitraan usaha antara IKMdengan industri besar belum optimal

Mengaktifkan kembali pola kerja klaster industridan melakukan pemasaran/kemitraan antaraindustri kecil, menengah, dan besar

1. Meningkatkan penguatan terhadap kawasan dan sentra industri dalam rangkapemerataan pengembangan industri di kab/kota serta meningkatkan produktivitasusaha industri melalui hilirisasi produk industri dan bantuan bahan baku (pemulihanekonomi sektor industri), peningkatan promosi dan perluasan pasar produk industriserta meningkatkan kemampuan sentra industri.Dengan kegiatan utama membina dan mengembangkan cabang industri dalam bentuksentra yang memberikan sumbangan terbesar dalam PDRB Sumatera Barat. Padatahun 2020 telah dibina sebanyak 10 sentra industri unggulan, yaitu sentra tenun dansulam sebanyak 2 sentra, sentra minyak atsiri sebanyak 2 sentra, sentra industripengolahan gambir sebanyak 1 sentra dan sentra makanan sebanyak 5 sentra.

Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan antara lain:

- Diversifikasi Produk Kerajinan Aneka dan Tekstil- Pelatihan Teknis Peningkatan Kualitas Pengolahan Gambir.- Bimbingan Teknis CPPOB bagi Industri Kecil Menengah Makanan- Diversifikasi Produk Hasil Penyulingan Minyak Atsiri.- Pelatihan Teknis Peningkatan Mutu Minyak Atsiri.

2. Meningkatkan kualitas produk industri melalui peningkatan kompetensi SDM IKM danaparatur industri, penggunaan teknologi tepat guna, peningkatan penerapanstandarisasi produk industri oleh IKM serta peningkatan fasilitasi standarisasi danlegalitas produk IKM. Pada tahun 2020 telah dilakukan fasilitasi sertifikasi danstandarisasi produk industri bagi 42 IKM yang terdiri atas :- Fasilitasi SNI sebanyak 1 IKM yaitu IKM Randang Minang Hj. Fatimah di Kabupaten

Solok;

Upaya-upaya yang telah dilakukan selama Tahun 2020

Page 36: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

25Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

- Fasilitasi Sertifikasi Izin Edar Produk Pangan (MD) diberikan kepada 4 IKM, yaituIKM Randang Zara di Kota Padang, IKM Randang Bundo di Kota Solok, IKMRendang Mizaki di Kabupaten Tanah Datar, dan IKM Rendang Uni Lili di KabupatenSolok Selatan;

- Fasilitasi Sertifikasi HACCP sebanyak 1 IKM diberian kepada IKM yangmemproduksi Rendang for Kids yaitu IKM Nak Taraso;

- Fasilitasi Merk bagi 36 IKM

Pencapaian ini diperoleh melalui kegiatan-kegiatan antara lain:- Standarisasi dan Sertifikasi Produk Industri Kecil Menengah.- Bimbingan Teknis HaKI bagi Industri Kecil Menengah Makanan- Pelatihan Rancang Bangun dan Perekayasaan Alat Teknologi Tepat Guna- Sosialisasi Prototipe Teknologi Tepat Guna.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan pelaksanaan program/kegiatandilakukan sebatas analisis penggunaan anggaran terhadap hasil capaian kinerja sasaran yangditetapkan.

Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2020 untuk melaksanakan programdan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatkan kontribusisektor industri dalam pereknonomian daerah adalah sebesar Rp. 1.630.423.621,- danterealisasi Rp. 1.532.552.586,- atau 94%. Artinya dengan fisik kegiatan 100% terdapatefisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 269.909.382,- (6%). Beberapa hal yangmenimbulkan adanya efisiensi anggaran diantaranya adalah sebagai berikut:1. Perjalanan dinas (efisiensi terhadap biaya tiket dan biaya penginapan) dan biaya BBM2. Belanja konsumsi yaitu efisiensi konsumsi selama pelaksanaan pelatihan3. Belanja jasa laboratorium untuk pengujian MD dimana terjadi efisiensi karena jasa

laboratorium pengujian di tempat lain lebih murah.

Anggaran tersebut tersebar pada 2 program yaitu Program Pengembangan IndustriKecil dan Menengah (5 kegiatan) dan Program Peningkatan Kualitas Produk Industri(5 kegiatan).

Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang pencapaian sasaran strategismeningkatkan kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah, begitupun dengankegiatan pada masing-masing program. Apabila dibandingkan dengan rata-rata capaianindikator kinerja sasaran strategis ini sebesar 92,90% atau 93% lebih rendah sedikit darirealisasi anggarannya sebesar 94% yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakansudah optimal untuk mencapai sasaran namun terdapat pengaruh pandemi covid-19 terhadapsektor industri sehingga capaian indikator kinerja sasaran strategis tidak melebihi realisasianggarannya. Lebih lengkap capaian masing-masing program dan kegiatan tersebuttergambar pada tabel berikut:

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dan PelaksanaanProgram/Kegiatan

Page 37: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

26Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.6Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2020 Pada Sasaran Strategis Satu

1 2 5 6 7 11 13 14 15 16 17 71. Meningkatnya

kontribusi sektorindustri dalamperekonomian daerah

1.1 Persentase kontribusisektor industriterhadap PDRBSumatera Barat (%)

9,30 8,64 92,90 1.603.073.221 1.507.580.586 94,04

Program PengembanganIndustri Kecil danMenengah.

621.696.071 606.825.459 97,61

1. Diversifikasi ProdukHasil PenyulinganMinyak Atsiri

Jumlah IKM yang mengikutidiversifikasi produk hasilpenyulingan minyak atsiri

5 IKM 2 sentra 27.350.400 24.972.000 91,30

2. Diversifikasi ProdukKerajinan Aneka danTekstil

Jumlah IKM yangmendapatkan pelatihan danbimbingan diversifikasiproduk kerajinan aneka dantekstil serta bantuan bahanbaku

70 IKM 70 IKM 319.118.300 309.914.038 97,12

3. Bimbingan TeknisPengolahan LimbahKelapa.

Jumlah sentra kerajinanyang mendapatkanbimbingan teknispengolahan limbah kelapa.

1 sentra, 20IKM

- - - -

4. Pelatihan RancangBangun danPerekayasaan AlatTeknologi Tepatguna.

Jumlah IKM logam mesinyang mendapatkanpelatihan rancang bangundan perekayasaan alatteknologi tepat guna

15 IKM 15 IKM 111.737.000 109.275.850 97,80

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)TargetKinerja

Realisasi % Capaian Realisasi Anggaran (Rp.)Realisasi

Anggaran (Rp)

3 12

Program KegiatanIndikator Output

KegiatanTarget %

Page 38: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

27Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

5. Sosialisasi PrototipeTeknologi TepatGuna.

Jumlah IKM dan masyarakatyang mendapatkansosialisasi prototipeteknologi tepat guna.

50 orang 50 orang 86.340.000 85.940.000 99,54

6. Bimbingan TeknisIzin Usaha Industri

Jumlah aparatur yangmendapatkan bimbinganteknis izin usaha industri

60 orang 60 orang 104.500.771 101.695.571 97,32

7. Festival MakananKhas Sumatera Barat

Terlaksananya festivalproduk industri makanankhas Sumatera Barat

1 event, 1jenismakanan(rendang)

- - -

Program PeningkatanKualitas Produk Industri

981.377.150 900.755.127 91,78

1. Standarisasi danSertifikasi produkIndustri KecilMenengah

Jumlah IKM yangmendapatkan sertifikat danstandarisasi produk industri(MD, SNI, Sertifikat GMPdan merk)

42 IKM 42 IKM 224.789.800 155.930.512 69,37

2. Pelayanan KlinikKonsultasi IndustriKecil dan Menengah

Jumlah IKM yangmendapatkan pelayanandan bimbingan oleh KlinikKonsultasi

- - - -

% CapaianRealisasi Anggaran (Rp.)Realisasi

Anggaran (Rp)Program Kegiatan

Indikator OutputKegiatan

TargetNo. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)TargetKinerja

Realisasi % Capaian

Page 39: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

28Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

3. SertifikasiKompetensiPengelasan bagiIndustri KecilMenengah LogamMesin

Jumlah IKM yangmendapatkan sertifikatkompetensi pengelasan

- - - -

4. Pelatihan TeknisPeningkatan MutuMinyak Atsiri

Jumlah IKM sentra minyakatsiri yang mendapatkanpelatihan teknis dan ujilabor minyak atsiri.

70 IKM 70 IKM 447.419.450 443.757.150 99,18

5. Bimbingan TeknisHaKI bagi IndustriKecil Menengah

Jumlah IKM yangmendapatkan bimbinganteknis HaKI bagi IndustriKecil Menengah

36 IKM 36 IKM 54.403.800 54.403.800 100,00

6. Pelatihan TeknisPeningkatan KualitasPengolahan Gambir

Jumlah IKM yangmendapatkan pelatihanteknis peningkatan kualitaspengolahan gambir.

25 IKM 25 IKM 47.530.200 45.436.365 95,59

7. Bimbingan TeknisCPPOB bagi IndustriKecil MenengahMakanan

- Jumlah IKM yangmendapatkan bimbinganteknis CPPOB

20 IKM 20 IKM 207.233.900 201.227.300 97,10

- Jumlah sentra yangmendapatkan bantuanbahan baku dalam rangkarecovery ekonomi sektorindustri

5 sentra 5 sentra

Indikator OutputKegiatan

Target Realisasi Anggaran (Rp.)Realisasi

Anggaran (Rp)% CapaianNo. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama(IKU)

TargetKinerja

Realisasi % Capaian Program Kegiatan

Page 40: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

29Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tujuan kedua Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat gunamendukung tercapainya misi empat RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalahMeningkatkan usaha perdagangan dalam dan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing.Untuk mencapai tujuan dua peningkatan nilai ekspor dengan indikator tujuan yakni nilaiekspor non migas.

Program dan kegiatan pada Dinas Perindag merupakan upaya untuk mendukungpeningkatan nilai ekspor Sumatera Barat, walaupun ini bukan merupakan faktor penentuutama dari peningkatan nilai ekspor tersebut. Disamping itu, faktor ekternal yang beradadiluar kendali Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat seperti hargapasar internasional, nilai tukar, dan lain-lain. Sehingga berdasarkan hasil diskusi dengan BiroOrganisasi bahwa peningkatan nilai ekspor di Sumatera Barat dapat dilihat dari indikator nilaiekspor non migas (juta US$). Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari realisasi indikatorkinerja sebagai berikut:

Tabel 3.7Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 2

No Indikator Kinerja Realisasi

2016 2017 2018 2019 2020

1 Nilai ekspor (jutaUS$) 1708,28 2046,27 1598,61 1339,03 1531,84

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020 dan BRS Perkembangan Ekspor Impor Sumbar Des 2020 No. 11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari2021

Untuk lebih jelasnya potret kinerja tujuan Meningkatkan usaha perdagangan dalamdan luar negeri yang kondusif dan berdaya saing dapat dilihat pada 2 (dua) sasaranstrategis yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan dimaksud. Evaluasi dan analisisterhadap pencapaian sasaran strategis tersebut dijelaskan sebagai berikut:

TUJUAN 2“Meningkatkan usaha perdagangandalam dan luar negeri yang kondusif

dan berdaya saing”

Page 41: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

30Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan data BPS. Untuk mengukursasaran tersebut digunakan 1 (satu) indikator sasaran dengan angka capaian kinerja padatahun 2020 sebesar 99,00% dengan kategori predikat sangat tinggi. Secara lengkapgambaran pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan usaha perdagangan dalamnegeri dilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut ini:

Tabel 3.8Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dua (dalam %)

Target Realisasi Capaian Predikat

1 Persentasekontribusi sektorperdaganganterhadap PDRBSumatera Barat(%)

16,05 15,76 98,19 SangatTinggi

No.IndikatorKinerja

Cara Penghitungan2020

Nilai PDRB Sub Sektor perdagangantahun n

Total Nilai PDRB tahun nx 100

Sumber : BRS Pertumbuhan Ekonomi Sumbar No. 12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021, data diolah

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB tahun 2020 berdasarkan data BPSProvinsi Sumatera Barat yang dimuat dalam BRS Pertumbuhan Ekonomi Sumbar No.12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021 adalah sebesar 15,76% atau sebesar Rp. 38,16 triliyundari total PDRB Sumatera Barat Atas Dasar Harga Berlaku yang tercatat sebesar Rp. 242,12triliyun atau lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 16,05%, sehingga persentasecapaiannya sebesar 98,19%. Hasil indikator kinerja persentase kontribusi sektor perdaganganterhadap PDRB Sumatera Barat diukur melalui penghitungan besaran kontribusi sektorperdagangan terhadap PDRB Sumatera Barat dengan rumus penghitungan sebagai berikut.

Rp. 38,16 triliunRp. 242,12 triliun

Kontribusi sub sektor perdaganganterhadap PDRB (%)

= x 100 = 15,76 %

Catatan :1. Nilai PDRB Sub Sektor Perdagangan ADHB Tahun 2020 sebesar Rp. 38,16 triliun2. Nilai PDRB Sumatera Barat ADHB Tahun 2020 sebesar Rp. 242,12 triliun

Dilihat dari sisi kontribusi terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat, kinerja ini jikadibandingkan dengan kinerja 4 tahun terakhir, sedikit mengalami peningkatan danmembutuhkan kerja yang maksimal untuk mencapai target jangka menengah Renstra (padatahun 2021) dengan target sebesar 18,35 persen. Namun jika dilihat dari sisi nilai produksi,

Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri

Sasaran Strategis 2.1

Page 42: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

31Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

sektor perdagangan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Perbandingantarget kinerja tersebut sebagaimana terlihat pada grafik berikut.

Gambar 3.5Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase Kontribusi Sektor Perdagangan

Terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun 2016 s.d 2020serta Target Jangka Menengah

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020, data diolah

Gambar 3.6Perbandingan Nilai PDRB Sub Sektor Perdagangan 5 Tahun Terakhir

(dalam triliun rupiah)

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020, data diolah

Page 43: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

32Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Penurunan nilai PDRB sektor perdagangan tahun 2020 yakni sebesar Rp 38,16 triliundisebabkan terjadinya pandemi covid 19 sehingga terjadinya sosial distancing (PSBB). Jikadibandingkan dengan Provinsi lain di Pulau Sumatera dan Nasional, kontribusi sektorperdagangan terhadap PDRB di Sumatera Barat berada diatas nasional dan di urutan terbesarke-2 setelah Provinsi Sumatera Utara. Sektor perdagangan secara nasional memberikankontribusi sebesar 12,93%. Sementara itu, sektor perdagangan yang memberikan kontribusitertinggi terhadap PDRB provinsinya adalah Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 19,11%dan terendah Provinsi Kepulauan Riau yaitu 7,51%. Hal ini menunjukkan bahwa peranansektor perdagangan terhadap ekonomi Sumatera Barat sangat baik karena setiap tahunnyamengalami peningkatan dan jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera jugatermasuk sektor yang diperhitungkan. Perbandingan tersebut tergambar pada grafik berikut:

Gambar 3.7Perbandingan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera danNasional Tahun 2020 (dalam %)

Sumber Data : BPS 2020, data diolah

Dalam upaya pencapaian sasaran Meningkatnya usaha perdagangan dalam negeriterdapat beberapa faktor yang mendorong terealisasinya target yang ditetapkan. Akan tetapi,pada sisi lain juga terdapat beberapa faktor yang menghambat tercapainya sasaran ini.Adapun faktor pendorong, faktor penghambat dan strategi atau upaya pemecahan masalahdapat dilihat sebagai berikut:

Page 44: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

33Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

1. Pemerintah Daerah mendukung kebijakan pemulihan ekonomi disektor industri danperdagangan serta mendukung pencanangan nasional bangga buatan produkIndonesia;

2. Stabilnya ketersediaan bahan pokok dan barang penting dipasar yang mengakibatkanstabilnya laju inflasi di Sumatera Barat yang membawa dampak positif terhadapmeningkatnya usaha perdagangan;

3. Melaksanakan publikasi dan promosi pasar di media elektronik;

4. Adanya Perda No. 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, dimana masyarakattetap bisa melakukan aktivitas perdagangan dengan tetap memperhatikan 3M;

5. Gencarnya promosi pariwisata serta banyaknya objek wisata baru turut mendorongakserelasi sektor perdagangan;

6. Adanya komitmen Pemerintah Sumatera Barat dalam memberikan perlindungankepada konsumen dari kecurangan perdagangan, sehingga konsumen Sumatera Baratmerasa nyaman dalam aktivitas berbelanja;

Tabel 3.9Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

No. Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

1. Masih kurangnya kesadaran pelaku usahadan masyarakat di pasar kab/kota dalammenerapkan perda No. 6/ 2020 dengantetap menerapkan 3 M yakni memakaimasker, mencuci tangan dengan sabun danair mengalir serta menjaga jarak.

Meningkatkan prasarana pasar (wastafel, masker,dan sabun cuci tangan) untuk diserahkan ke pasardi kab/kota disamping melakukan upayapembinaan, penerapan, dan pemantauan PerdaNo. 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi KebiasaaanBaru.

2 Terjadinya pandemi covid-19 sehinggakegiatan dalam bentuk pameran dan bentukpertemuan lainnya ditiadakan

Meningkatkan perluasan pemasaran produk lokalSumatera Barat melalui e-katalog produk lokaldan melakukan peningkatan penerapan e-business dalam rangka digitalisasi pemasaran IKM

3. Keberpihakan dan kesadaran masyarakatdalam menggunakan produk dalam negerimasih kurang.

Meningkatkan program penggunaan produk dalamnegeri dengan memberikan jaminan kepuasankepada konsumen, salah satunya denganmeningkatkan kualitas produk lokal

4. Belum optimalnya fasilitasi bagi pedagangdan pelaku ekonomi kreatif untukberekspresi dalam mendukung penguatanpariwisata di Sumatera Barat

Memberikan fasilitasi dan ruang kepada pedagangdan pelaku usaha ekonomi kreatif

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Page 45: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

34Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

1. Menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga bahan pokok dan barang penting di pasar,melalui pemantauan pasokan dan ketersediaan bahan pokok dan barang penting denganstakeholder terkait. Menjaga kelancaran pendistribusian pupuk bersubsidi melaluimonitoring pupuk terhadap distributor dan pengecer pupuk di kab/kota.Capaian ini diperoleh melalui Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeridengan kegiatan-kegiatan antara lain :- Monitoring Harga dan Distribusi Barang di Kab/Kota- Monitoring Distribusi pupuk bersubsidi

2. Meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeri melalui peningkatanpembinaan dan perkuatan akses pasar dalam negeri dengan melakukan pembinaan danpemantauan tentang Perda Adaptasi Kebiasaan Baru pada pasar di kab/kota danpemberian prasarana pasar (wastafel, masker, sabun cuci tangan) serta melakukankajian produk kerajinan lokal IKM untuk e-katalog dalam upaya pengembangan usahaperdagangan dalam negeri.Pada tahun 2020, melalui peningkatan kemudahan berusaha perdagangan dalam negeridapat dicapai peningkatan omset pedagang sebesar 6,53 persen. Dimana pada tahun2020 omset pedagang di 19 kabupaten/kota Sumatera Barat mencapai Rp. 10.383,08milyar, meningkat dibandingkan dengan omset pada tahun 2019 yang mencapaiRp. 9.746,63 milyar. Capaian ini diperoleh melalui Program Pengembangan PerdaganganDalam Negeri dengan kegiatan-kegiatan antara lain:- Promosi Produk Industri Kecil dan Menengah Daerah- Penyusunan Data Pasar Tradisional di Sumatera Barat

3. Meningkatkan tertib usaha di bidang perdagangan melalui peningkatan pengawasanbarang beredar di pasaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku (SNI Wajib danuji sampel garam), peningkatan ketaatan pelaku usaha dalam tertib niaga sertameningkatkan pemberdayaan terhadap konsumen.Melalui upaya ini pada tahun 2020 telah dilakukan pengawasan terhadap 227 barangberedar di pasaran (tangki, velg, kabel instalasi listrik, garam) yang ada di 19kabupaten/kota. Dari pengawasan tersebut didapat hasil sebanyak 170 barang beredaryang sesuai dengan ketentuan dan 57 barang beredar yang tidak sesuai denganketentuan. Terhadap barang beredar yang tidak sesuai dengan ketentuan, DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat telah melakukan teguran danpemberitahuan kepada pelaku usaha yang menjual barang-barang tersebut.

Capaian ini diperoleh Program Peningkatan Perlindungan Konsumen dengan kegiatan-kegiatan antara lain:- Pengawasan Tertib Niaga- Pengawasan Barang Beredar di Pasaran- Penyelenggaraan Pemberdayaan Konsumen

Upaya-upaya yang telah dilakukan selama Tahun 2020

Page 46: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

35Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan pelaksanaan program/kegiatandilakukan sebatas analisis penggunaan anggaran terhadap hasil capaian kinerja sasaran yangditetapkan.

Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2020 untuk melaksanakan programdan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya usahaperdagangan dalam negeri adalah sebesar Rp. 801.557.375,- dan terealisasiRp. 765.471.551,- atau 95,50 %. Artinya, dengan fisik kegiatan 100% terdapat efisiensipenggunaan anggaran sebesar Rp. 36.085.824,- (4,5%). Beberapa hal yang menimbulkanadanya efisiensi anggaran diantaranya adalah sebagai berikut:1. Perjalanan dinas (efisiensi biaya tiket, sisa penginapan, dan efisiensi biaya perjalanan

dinas pada Esselon II) dan biaya BBM

Anggaran tersebut tersebar pada 2 program yaitu Program PengembanganPerdagangan Dalam Negeri (4 kegiatan) dan Program Peningkatan Perlindungan Konsumen(3 kegiatan).

Program yang dilaksanakan tersebut sudah menunjang pencapaian sasaran strategismeningkatnya usaha perdagangan dalam negeri, begitupun dengan kegiatan pada masing-masing program. Capaian indikator kinerja ini sebesar 98,19% lebih tinggi dari realisasianggaran sebesar 95,50%. Hal ini berarti kegiatan yang dilaksanakan sudah efektif mencapaisasaran yang ditetapkan. Namun untuk mencapai sasaran kinerja 100%, kegiatan yangdiusulkan di tahun yang akan datang akan lebih disinkronkan dengan program dan sasaranyang ingin dicapai. Lebih lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar padatabel berikut:

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dan PelaksanaanProgram/Kegiatan

Page 47: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

36Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.10Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2020 Pada Sasaran Strategis Dua

1 2 5 6 7 11 13 14 15 16 17 7

1. Meningkatnya usahaperdagangan dalamnegeri

1.2. Persentase kontribusisektor perdaganganterhadap PDRBSumatera Barat (%).

16,05 15,76 98,19 801.557.375 765.471.551 95,50

Program PengembanganPerdagangan DalamNegeri.

509.718.900 484.747.377 95,10

1. Pelaksanaan PasarMurah

Terlaksananya pasar murahbagi masyarakat

- - - -

2. Monitoring Harga danDistribusi Barang diKabupaten/Kota

Tersedianya data daninformasi harga sertadistribusi barang di kab/kota

17komoditas

17komoditas

73.282.500 73.258.080 99,97

3. Monitoring DistribusiPupuk Bersubsidi

Tersedianya data hasilmonitoring distribusi pupukbersubsidi di kab/kota

1 dokumen 1 dokumen 48.936.400 46.074.000 94,15

4. Penyusunan DataPasar Tradisional diSumatera Barat

- Terlaksananya pembinaandan pemantauan Perdatentang AdaptasiKebiasanaan Baru padapasar di Kab/Kota

17Kab/Kota

17Kab/Kota

312.500.000 298.025.000 95,37

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)TargetKinerja

Realisasi % CapaianRealisasi

Anggaran (Rp)Indikator Output

KegiatanTarget

3 12

Program Kegiatan Realisasi Anggaran (Rp.)%

Keuangan

Page 48: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

37Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

- Jumlah pasar yangmendapat sarana pasar(wastafel, masker dansabun cuci tangan) diKab/Kota

50 pasar 50 pasar

5. Promosi ProdukIndustri Kecil danMenengah Daerah

Kajian produk kerajinanindustri kecil menengahSumatera Barat untuk e-katalog lokal

1 kajian 1 kajian 75.000.000 67.390.297 89,85

Program PeningkatanPerlindungan Konsumen

291.838.475 280.724.174 96,19

1. Pengawasan TertibNiaga

Tersedianya berita acarapengawasan distribusi danperizinan perdagangan bagipelaku usaha

150 beritaacara

150 beritaacara

77.274.835 71.972.545 93,14

2. Pengawasan BarangBeredar di Pasaran

Jumlah barang beredar dipasaran yang diawasi yangsesuai dengan ketentuan

4 produk,15 merek

4 produk,15 merek

89.563.640 86.009.379 96,03

3. PenyelenggaraanPemberdayaanKonsumen

Jumlah masyarakat danBPSK yang diberikanpemberdayaan

100 orang 100 orang 125.000.000 122.742.250 98,19

Realisasi Anggaran (Rp.)Realisasi

Anggaran (Rp)%

KeuanganProgram Kegiatan

Indikator OutputKegiatan

TargetNo. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)TargetKinerja

Realisasi % Capaian

Page 49: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

38Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan data BPS. Untuk mengukursasaran tersebut digunakan 1 (satu) indikator sasaran dengan angka capaian kinerja padatahun 2020 sebesar 112,16% dengan kategori predikat sangat tinggi. Secara lengkapgambaran pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan ekspor non migas daerahdilihat berdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja berikut ini:

Tabel 3.11Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Tiga

Target Realisasi Capaian Predikat

1 Meningkatnyaekspor nonmigas daerah

1.1. Nilai ekspor(juta US$)

1.365,81 1.531,84 112,16 SangatTinggi

No. SasaranStrategis

Indikator Kinerja 2020

Sumber : BRS Perkembangan Ekspor Impor Sumbar Des 2020 No. 11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat indikator kinerja peningkatan nilai ekspor SumateraBarat pada tahun 2020 dengan target 1.365,81 juta US$ terealisasi 1.531,84 juta US$dengan tingkat capaian 112,16 persen. Pada tahun 2020, berdasarkan data dari Badan PusatStatistik (BPS) Sumatera Barat yang dimuat dalam BRS Perkembangan Ekspor Impor SumbarDes 2020 No. 11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021, tercatat ekspor Sumatera Barat sampaidengan Desember Tahun 2020 sebesar US$ 1.531,84 juta. Dalam hal ini ekspor SumateraBarat Tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 14,39 persen terhadap nilai eksporTahun 2019.

Perbandingan capaian kinerja ekspor Sumatera Barat dalam 5 (lima) tahun terakhir(2016-2020) serta pencapaian target Jangka Menengah (Tahun 2021) tergambar pada grafikberikut:

Meningkatnya ekspor non migas daerah

Sasaran Strategis 2.2

Page 50: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

39Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Gambar 3.8Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Peningkatan Nilai Ekspor

Tahun 2016 s.d 2020 serta Target Jangka Menengah

Sumber : BPS Sumatera Barat, No. 11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021

Gambar 3.9Perbandingan Nilai Ekspor Non Migas 5 Tahun Terakhir (dalam juta US$)

Sumber : BPS Sumatera Barat 2020

Berdasarkan data BPS Sumatera Barat, nilai terbesar ekspor non migas Sumatera Baratadalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 1.213,58 juta, diikutigolongan karet dan barang dari karet sebesar US$163,75 juta. Data selengkapnya tergambarpada tabel berikut :

Page 51: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

40Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.12Ekspor Non Migas Sumatera Barat Berdasarkan Beberapa Golongan Barang

Tahun 2016-2020

Januari-Desember

2016

Januari-Desember

2017

Januari-Desember

2018

Januari-Desember

2019

Januari-Desember

2020

1 Lemak & minyak hewan/Nabati

1.177,10 1.416,44 1.139,83 967,45 1.213,58

2 Karet dan Barang dariKaret

358,90 443,48 290,43 229,98 163,75

3 Bahan-bahan Nabati - 24,00 23,64 31,85 51,06

4 Garam, Belerang, Kapur - 41,26 65,01 71,40 50,22

5 Berbagai produk kimia - 38,06 29,90 18,20 33,10

6 Buah-buahan 7,80 3,11 0,14 1,00 0,48

7 Ikan dan Udang - 0,25 0,26 0,47 0,13

8 Lak, Getah dan Damar - 0,03 0,16 0,11 -

9 Daging dan Ikan Olahan - 0,11 0,16 0,14 -

10 Perangkat Musik - 0,51 - - -

Total 10 Golongan Barang 1.543,80 1.967,25 1.549,54 1.320,61 1.304,09

Lainnya 164,30 79,02 49,07 18,42 -

Total Ekspor 1.708,10 2.046,27 1.598,61 1.339,03 1.531,84

No Golongan Barang

Nilai FOB (Juta US$)

Sumber : BPS Sumbar, BRS Perkembangan Ekspor Impor Sumbar,No.11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peranan golongan barang yang terbesarterhadap total ekspor Sumatera Barat tahun 2020 adalah golongan lemak & minyakhewan/nabati sebesar US$ 1.213,58 juta (79,22%), diikuti golongan karet dan barang darikaret sebesar US$ 163,75 juta (10,69%) dan golongan bahan-bahan nabati sebesar US$51,06 juta (3,33%).

Berdasarkan negara tujuan ekspor, periode Januari-Desember 2020 ekspor non migasSumatera Barat terbesar adalah ke negara India yaitu sebesar US$ 345,20 juta, selanjutnyake negara Amerika Serikat sebesar US$ 259,39 juta, Bangladesh sebesar US$ 161,50 juta danCina sebesar US$ 147,90 juta dengan persentase peran terhadap total ekspor Sumatera Baratsebagaimana tergambar pada tabel berikut:

Page 52: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

41Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.13Negara Tujuan Ekspor Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2016-2020

Jan-Des2016

Jan-Des2017

Jan-Des2018

Jan-Des2019

Jan-Des2020

1 India 712,00 758,02 442,45 281,92 345,20

2 Amerika Serikat 425,12 460,48 393,07 266,23 259,39

3 Singapura/Tanzania 212,25 219,27 121,67 139,67 19,17

4 Cina 56,82 101,04 46,06 131,03 147,90

5 Pakistan 14,02 16,09 49,69 88,13 126,41

6 Belanda/Korea 38,25 49,17 55,49 17,62 28,26

7 Malaysia/Irak 35,12 40,92 55,35 25,07 46,95

8 Spanyol 60,12 77,26 78,33 46,84 97,17

9 Jepang 25,12 30,04 14,58 25,78 39,29

10 Bangladesh 42,48 62,48 131,56 174,88 161,50

Total 10 NegaraTujuan

1.621,30 1.814,77 1.388,27 1.197,18 1.271,23

Lainnya 86,80 231,50 210,34 141,84 260,61

Total Ekspor 1.708,10 2.046,27 1.598,61 1.339,03 1.531,84

No Negara Tujuan

Nilai FOB (Juta US$)

Sumber : BPS Sumbar, BRS Perkembangan Ekspor Impor Sumbar,No.11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021

Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera dan nasional, peningkatan nilaiekspor non migas Sumatera Barat nomor dua setelah Sumatera Utara yakni 14,39 persen.Provinsi yang menunjukkan peningkatan nilai ekspor non migas terbesar yaitu ProvinsiSumatera Utara sebesar 19,23 persen. Nilai ini lebih tinggi dari peningkatan nilai ekspornasional tahun 2020 sebesar 16,73 persen. Data selengkapnya tergambar pada tabel berikut:

Gambar 3.10Perbandingan Peningkatan Nilai Ekspor di Provinsi Sumatera Barat

dibandingkan Provinsi Lain di Sumatera dan Nasional Tahun 2020

Sumber Data : BPS, BRS Perkembangan Ekspor Impor 2020, data diolah

Page 53: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

42Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Nilai ekspor non migas Sumatera Barat tahun 2020 mengalami kenaikan biladibandingkan dengan tahun 2019 ini disebabkan beberapa faktor, yaitu:

1. Terjadinya kenaikan harga sawit dunia sehingga ekspor CPO meningkat, selain ituuntuk memenuhi permintaan menjelang perayaan Deepawali di India sehingga terjadipeningkatan permintaan CPO.

2. Ekspor non migas meningkat seiring dengan peningkatan nilai dan volume komoditasutama seperti CPO, karet, dan sari bahan samak dan celup.

3. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang utama Sumatera Baratmengalami peningkatan seperti Amerika Serikat.

Dalam upaya pencapaian sasaran Meningkatnya ekspor non migas daerahterdapat beberapa faktor yang mendorong terealisasinya target yang ditetapkan. Akan tetapi,pada sisi lain juga terdapat beberapa faktor yang menghambat tercapainya sasaran ini.Adapun faktor pendorong, faktor penghambat dan strategi atau upaya pemecahan masalahdapat dilihat sebagai berikut:

1. Komoditas utama Sumatera Barat seperti CPO, karet, buah-buahan, dan atsirimerupakan komoditas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia;

2. Tersedianya peluang pasar bagi produk Sumatera Barat serta peluang kerjasamaperdagangan dengan negara lain dengan diberlakukannya MEA.

T abel 3.14Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

No. Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

Faktor Internal :

1. Mayoritas produk ekspor komoditas Sumbarmasih bertumpu pada primary product danteknologi yang digunakan belum terlalucanggih sehingga memiliki nilai tambahyang rendah

Menerapkan hilirisasi industri pada komoditasutama Sumatera Barat serta diversifikasi terhadapproduk yang berorientasi ekspor sehingganantinya komoditas Sumatera Barat tidak mudahdipermainkan oleh pasar dunia.

2. Daya saing produk yang dihasilkan masihrelatif rendah baik dari kemasan, sertifikasimutu produk (GMP, halal, SNI) dansertifikasi komoditi ekspor potensial(sertifikat kesesuaian mutu).

Meningkatkan standar mutu produk melaluifasilitasi sertifikasi SNI, GMP,halal, pemberianbimtek kemasan dan melakukan peningkatanpengawasan terhadap komoditi ekspor,reakreditasi laboratorium pengujian sertapeningkatan kompetensi SDM Labor penguji.

Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Faktor Pendorong

Page 54: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

43Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

T abel 3.14Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah (lanjutan)

No. Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

3. Kapasitas produksi yang dihasilkan olehpelaku usaha Sumbar masih terbatas

Meningkatkan pembinaan kepada pelaku usahaindustri melalui bimbingan teknis dan pelatihanserta penguatan kapasitas kelembagaan IKMmelalui sentra

4. Negara tujuan ekspor sebagian besar masihterpaut ke negara tujuan tradisional

Melakukan diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non tradisional, melalui kegiatan-kegiatanpromosi (pameran/misi dagang) untukmemperkenalkan produk-produk potensialSumatera Barat.

Faktor Eksternal :

1. Terjadinya pandemi covid 19 yang melandadunia sehingga berpengaruh terhadappermintaan luar negeri

2. Masuknya pasokan karet dengan kualitasyang lebih baik dari Vietnam, Laos, Kambojadan Myanmar ke pasar dunia yang letakgeografisnya lebih dekat dengan negarapengguna seperti Tiongkok, Jepang danKorea sehingga biaya distribusinya lebihmurah

Meningkatkan kerjasama dengan negara-negarayang menjadi tujuan utama ekspor SumateraBarat

1. Meningkatkan standar dan mutu komoditi ekspor, melalui pengujian mutu, peningkatanpengawasan mutu komoditi potensial ekspor, peningkatan kualitas sarana danprasarana pengujian komoditi ekspor dan peningkatan kompetensi SDM Labor penguji.Upaya ini didukung melalui kegiatan :- Pengujian Mutu Barang Ekspor- Pengawasan Mutu Komoditi- Reakreditasi Laboratorium Penguji dan Kalibrasi- Fasilitasi Diklat bagi Aparatur Perdagangan Luar Negeri

2. Meningkatkan pemahaman pelaku usaha ekspor tentang prosedur perdagangan luarnegeri melalui bimbingan teknis dan temu usaha. Upaya ini didukung melalui kegiatan :- Layanan Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA)- Temu Usaha dan Sosialisasi Pengembangan Produk Komoditi Ekspor

3. Melakukan diversifikasi pasar produk potensial ekspor Sumatera Barat ke negaradagang non konvensional melaui pameran produk ekspor ke luar negeri. Upaya inididukung melalui kegiatan : Pameran Produk Ekspor

4. Untuk mendukung upaya ini dilakukan penyediaan data dan informasi perdaganganluar negeri melalui pembuatan buku data dan booklet.

Upaya-upaya yang telah dilakukan selama Tahun 2020

Page 55: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

44Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Wujud nyata dari upaya yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat dalam rangka meningkatkan nilai ekspor non migas di SumateraBarat pada tahun 2020 diimplementasikan dalam pelaksanaan Program Peningkatan danPengembangan Perdagangan Luar Negeri, dengan hasil yang dicapai antara lain:

1. Tersedianya data komoditi ekspor kab/kota Sumatera Barat sebagai acuan dalampengembangan komoditi ekspor di Sumatera Barat melaui kegiatan penyusunan dataperdagangan luar negeri;

2. Terbukanya peluang pasar ekspor bagi UKM potensial ekspor melalui keikutsertaandalam kegiatan Pameran Produk Ekspor kedalam dan luar negeri.

3. Pengujian dan Pengawasan terhadap 7 komoditi ekspor di kabupaten/kota di SumateraBarat melalui kegiatan Pengujian Mutu Barang Ekspor dan Pengawasan Mutu Komoditi.

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya dan pelaksanaan program/kegiatandilakukan sebatas analisis penggunaan anggaran terhadap hasil capaian kinerja sasaran yangditetapkan.

Anggaran yang disediakan dalam APBD/P tahun 2020 untuk melaksanakan programdan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis meningkatnya ekspor nonmigas daerah adalah sebesar Rp. 575.288.131,- dan terealisasi Rp. 559.297.832,- atau97,22%. Artinya terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 15.990.299,- (2,78%).

Anggaran tersebut tersebar pada 1 program yaitu Program Peningkatan danPengembangan Perdagangan Luar Negeri (4 kegiatan).

Program dan kegiatan merupakan upaya dalam mencapai peningkatan sasaranstrategis meningkatkan nilai ekspor non migas daerah, walaupun ini bukan merupakan faktorpenentu utama dari peningkatan nilai ekspor. Disamping faktor-faktor lainnya yakni hargapasar international, nilai tukar, dan lain-lain. Berdasarkan rata-rata capaian indikator kinerjasasaran strategis ini sebesar 112,16% lebih tinggi dari realisasi anggarannya sebesar 97,22%yang menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sudah optimal untuk mencapaisasaran. Walaupun ini bukan merupakan faktor penentu utama dari peningkatan nilai eksportersebut terdapat faktor ekternal yang berada diluar kendali Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat seperti harga pasar internasional, nilai tukar, dan lain-lain. Lebih lengkap capaian masing-masing program tersebut tergambar pada tabel berikut:

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dan PelaksanaanProgram/Kegiatan

Page 56: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

45Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.15Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2020 Pada Sasaran Strategis Tiga

1 2 5 6 7 11 13 14 15 16 17 71. Meningkatnya ekspor

non migas daerah1. Nilai ekspor (juta US$) 1.365,81 1.531,84 112,16 Program Peningkatan dan

PengembanganPerdagangan Luar Negeri

575.288.131 559.297.832 97,22

1. Pengujian MutuBarang Ekspor

Terlaksananya pengujianmutu barang ekspor

7 komoditiuji, 2tabung gas,5mikropipet

7 komoditiuji, 2tabung gas,5mikropipet

282.003.000 273.336.390 96,93

2. ReakreditasiLaboratorium

Laboratorium penguji danlaboratorium kalibrasi dapatdiperpanjang akreditasinya

2laboratorium

2laboratorium

66.672.800 64.668.991 96,99

3. Pengawasan MutuKomoditi

Tersedianya komoditi eksporyang diawasi di kab/kotauntuk dilakukan pengujiancontoh di laboratoriumpenguji

7 komoditiekspor

7 komoditiekspor

52.941.931 52.572.931 99,30

4. Pelatihan TeknisPetugas PengambilContoh Produk

Jumlah petugas pengambilsampel yang diberikanpelatihan pengambilanproduk contoh ekspor

- - - - -

5. Bimbingan TeknisSurat KeteranganAsal (SKA)

Jumlah aparat dan pelakuusaha yang mendapatkanbimbingan teknis SKA.

- - - - -

6. Pameran ProdukEkspor Daerah(PPED)

Jumlah Kontrak Dagangyang disepakati

1 kontrakdagang

1 kontrakdagang

173.670.400 168.719.520 97,15

7. Pembuatan BukuData dan PenyusunanBooklet PerdaganganLuar Negeri

Tersedianya buku data danbooklet perdagangan luarnegeri

- - - - -

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama

(IKU)TargetKinerja

Realisasi % Capaian Anggaran (Rp.)Realisasi

Anggaran (Rp)Indikator Output

KegiatanTarget

3 12

Program Kegiatan%

KeuanganRealisasi

Page 57: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

46Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tujuan ketiga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat gunamendukung tercapainya misi empat RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 adalahMeningkatkan Kinerja Organisasi. Pencapaian tujuan ini dapat dilihat dari realisasi indikatorkinerja sebagai berikut:

Tabel 3.16Realisasi Indikator Kinerja Tujuan 3

No Indikator Kinerja Realisasi

2016 2017 2018 2019 2020

1 Nilai evaluasiakuntabilitaskinerja (Nilai)

68,15

Predikat B

68,92

PredikatB

69,01

PredikatB

71,11

PredikatBB

72,87

PredikatBB

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Dilihat dari realisasi indikator kinerja diatas dapat diketahu bahwa pencapaian tujuanketiga telah dicapai dengan baik.

Untuk mencapai tujuan Meningkatkan kinerja organisasi telah ditetapkan 1 (satu)sasaran strategis. Evaluasi dan analisis terhadap pencapaian sasaran strategis tersebutdijelaskan sebagai berikut:

Gambaran pencapaian sasaran strategis Meningkatnya tata kelola organisasi dilihatberdasarkan realisasi dan capaian indikator kinerja pada perjanjian kinerja sebelumnya diukurmelalui 2 (dua) indikator yaitu indikator nilai evaluasi akuntabilitas kinerja dan indikatorpersentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program/kegiatan. Berdasarkanhasil evaluasi indikator kinerja oleh Biro Organisasi, dinyatakan bahwa indikator persentasecapaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program/kegiatan tidak relevan dan tidak

Meningkatnya tata kelola organisasi

Sasaran Strategis 3.1

TUJUAN 3“Meningkatkan kinerja organisasi”

Page 58: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

47Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

digunakan lagi sebagai indikator pada sasaran strategis meningkatnya tata kelola organisasi.Sehubungan dengan hal tersebut, telah dilakukan perubahan atas Perjanjian Kinerja (PK)pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat khususnya pada sasaranstrategis meningkatnya tata kelola organisasi dengan 1 (satu) indikator yaitu nilai evaluasiakuntabilitas kinerja dengan nilai dan capaian pada tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 3.17Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Empat

Target Realisasi

Capaian Predikat

1 BB BB 92,83%

78,50 72,87

Nilai evaluasiakuntabilitaskinerja (Nilai)

Hasil evaluasi atas implementasi Sakippada Dinas Perindag Sumbar padatahun n-1

SangatTinggi

No.IndikatorKinerja

Cara Penghitungan2020

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Tabel 3.18Perkembangan Nilai Akuntabilitas Tahun 2016-2020

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat

2016 2017 2018 2019 2020

1 Perencanaan Kinerja 30 24,99 24,80 23,39 25,68 26,49

2 Pengukuran Kinerja 25 14,90 15,83 14,41 16,22 18,75

3 Pelaporan Kinerja 15 12,46 12,68 13,11 12,49 12,68

4 Evaluasi Internal 10 6,23 6,72 6,42 6,30 6,46

5 Capaian Kinerja 20 9,58 8,89 9,25 10,44 8,50

Hasil Evaluasi 100 68,15 68,92 69,01 71,11 72,87

Kategori B B B BB BB

BobotNo.Komponen yang

Dinilai

Tahun

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Inspektorat Provinsi SumateraBarat pada tahun 2020 untuk penilaian kinerja tahun 2019 dinyatakan bahwa penerapanSistem Akuntabilitas Kinerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Baratmendapat nilai 72,87 dengan kategori BB. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat akuntabilitasatau pertanggungjawaban penggunaan anggaran pada Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat telah berorientasi hasil, akuntabilitas kinerja sudah baik, akuntabeldan memiliki sistem manajemen kinerja yang handal walaupun belum begitu optimal.

Dibandingkan tahun sebelumnya ada perbaikan skor dalam perencanaan kinerja,pengukuruan kinerja dan capaian kinerja, namun disisi lain ada penurunan kualitas pelaporankinerja dan evaluasi internal.

Page 59: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

48Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Dalam upaya pencapaian sasaran Meningkatnya tata kelola oragnisasi terdapatbeberapa faktor yang mendorong terealisasinya target yang ditetapkan. Akan tetapi, pada sisilain juga terdapat beberapa faktor yang menghambat tercapainya sasaran ini. Adapun faktorpendorong, faktor penghambat dan strategi atau upaya pemecahan masalah dapat dilihatsebagai berikut;

1. Komitmen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalammenindaklanjuti beberapa rekomendasi atas hasil evaluasi Laporan Kinerja InstansiPemerintah (LkjIP);

2. Adanya pembinaan dan arahan dari tim terkait Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LkjIP) yaitu Biro Organisasi dan Inspektorat.

3. Ketersediaan dokumen perencanaan dengan tujuan, sasaran dan indikator kinerja yangterukur;

Tabel 3.19Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

No. Faktor Penghambat Strategi Pemecahan Masalah

1. Masih belum diterapkannya pemberianpenghargaan/reward danhukuman/pusnishment dalam penilaiankinerja.

Menetapkan dengan segera Keputusan KepalaDinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSumatera Barat tentang pemberianpenghargaan/reward danhukuman/pusnishment dalam penilaiankinerja.

2. Masih belum dikembangkannya penggunaanteknologi informasi dalam pengukurancapaian data kinerja.

Mengharapkan adanya sistim inovasi terpadudalam manajemen kinerja oleh BadanKepegawaian Daerah selaku instansi yangmemayungi penilaian kinerja ASN, sehinggamemudahkan semua SKPD untukmeningkatkan manajemen kinerjanya.

Faktor Pendorong

Faktor Penghambat dan Strategi Pemecahan Masalah

Page 60: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

49Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

1. Menyusun Perjanjian Kinerja mulai dari Esselon II, Esselon III, Esselon IV, Fungsionaltertentu dan Staf termasuk distribusi target kinerja secara proporsional melalui prosescascading;

2. Menyusun indikator kinerja individu dari Esselon II, Esselon III, Esselon IV, Fungsionaltertentu dan Staf

3. Peningkatan kualitas pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja baik terhadap PerjanjianKinerja maupun Rencana Aksi melalui rapat internal dan eksternal bersama BiroOrganisasi;

4. Melakukan perbaikan pada langkah-langkah kerja yang akan ditempuh untuk mencapaisasaran kinerja dinas pada Rencana Aksi agar lebih spesifik.

3.4 REALISASI ANGGARAN TAHUN 2020

Analisa akuntabilitas keuangan pada laporan kinerja Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat diuraikan atas beberapa bagian yang memuat tentangPendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2020 dan realisasi anggaran yang digunakan untukmewujudkan pencapaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi SumateraBarat.

3.4.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2020

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020ditargetkan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit-unit penghasil yang adadilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dengan targetsebesar Rp. 317.781.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 428.836.300,- (134,95%).Adapun sumber atau unit penghasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.20Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

TARGET REALISASI

Pendapatan Asli Daerah 317.781.000 428.836.300 134,95

I. Pendapatan Retribusi Daerah 317.781.000 428.836.300 134,95

Retribusi Jasa Usaha 317.781.000 428.836.300 134,95Retribusi Pemakaian KekayaanDaerah

317.781.000 428.836.300 134,95

UPTD BPMB 296.106.000 404.955.000 136,76- Pengujian Contoh 141.231.000 159.485.000 112,92- Kalibrasi Peralatan 92.250.000 164.270.000 178,07- Penerimaan Uang Perjalanan Kalibrasi 62.625.000 81.200.000 129,66

UPTD Balai Perekayasaan 21.675.000 23.881.300 110,18- Jasa Pengolahan Rotan 10.200.000 10.694.900 104,85- Jasa Pengolahan Logam 1.500.000 1.509.200 100,61- Jasa Pemakaian Workshop di UPTD 9.975.000 11.677.200 117,06

%No. URAIAN2020

Upaya yang telah dilakukan pada tahun 2020

Page 61: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

50Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

3.4.2 Realisasi Anggaran APBD dan APBN Tahun 2020

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun anggaran2020 mendapat pagu anggaran APBD untuk belanja langsung sebesar Rp. 6.985.660.020,-untuk membiayai kegiatan pembinaan yang dilakukan dalam rangka mengembangkanindustri dan perdagangan di Sumatera Barat dengan realisasi sebesar Rp. 6.741.866.065,-atau 96,51%. Artinya terdapat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 243.793.955,-(3,49%). Beberapa hal yang menimbulkan adanya efisiensi anggaran diantaranya adalahsebagai berikut:1. Efisiensi terhadap pengiriman surat karena penggunaan sesuai kebutuhan dan

beralihnya pengiriman surat melalui elektronik.2. Efisiensi terhadap belanja jasa publikasi karena penggunaan sesuai dengan kebutuhan.3. Efisiensi terhadap biaya perjalanan dinas dan biaya kontribusi.4. Efisiensi jasa laboratorium, jasa lembaga sertifikasi SNI,dimana jasa laboratorium

pengujian di tempat lain lebih murah, serta efisiensi biaya penginapan.5. Efisiensi Belanja perjalanan dinas pada Esselon II dan Belanja Bahan Bakar Minyak

(BBM).

Rincian anggaran per program dan per jenis belanja selama tahun 2020 yangbersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.21Realisasi Belanja APBD Per Program

No Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian (%)

1 Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran

2.494.412.287 2.432.772.333 97,53

2 Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur

977.921.120 956.218.739 97,78

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 83.203.200 82.000.000 98,55

4 Program Peningkatan Kapasitas SumberDaya Aparatur

29.349.900 25.209.000 85,89

5 Program Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan

393.504.386 388.344.024 98,69

6 Program Pengembangan Industri Kecil danMenengah

649.046.471 631.797.459 97,34

7 Program Peningkatan Kualitas ProdukIndustri

981.377.150 900.755.127 91,78

8 Program Peningkatan PerlindunganKonsumen

291.838.475 280.724.174 96,19

9 Program Pengembangan PerdaganganDalam Negeri

509.718.900 484.747.377 95,10

10 Program Peningkatan dan PengembanganPerdagangan Luar Negeri

575.288.131 559.297.832 97,22

Total 6.985.660.020 6.741.866.065 96,51

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Page 62: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

51Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.22Realisasi Belanja APBD Per Jenis Belanja

Rp. %

1 Belanja Pegawai 11.431.165.937 10.763.469.121 94,16 667.696.816

2 Belanja Barang dan Jasa 6.638.762.350 6.399.877.715 96,40 238.884.635

3 Belanja Modal 346.897.670 341.988.350 98,58 4.909.320

Total 18.416.825.957 17.505.335.186 95,05 911.490.771

No Jenis Belanja Anggaran (Rp.)Realisasi (Rp.)

Sisa (Rp.)

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Sementara itu, alokasi dana APBN (dekonsentrasi) tahun 2020 pada DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dengan dana sebesarRp. 3.412.956.000,- terealisasi sebesar Rp.3.245.925.320,- atau (95,11%). Artinya terdapatefisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 167.030.680,- (4,89%). Rincian anggaran APBNberikut realisasinya tergambar pada tabel berikut:

Tabel 3.23Realisasi Belanja APBN Per Program

(Rp.) (%)

1. DIPA Program Penumbuhandan Pengembangan IndustriKecil Menengah dan Aneka.

2.311.406.000 100,00 2.265.785.460 98,03 45.620.540

2. DIPA Program PeningkatanPerdagangan Luar Negeri.

263.941.000 100,00 179.640.860 68,06 84.300.140

3. DIPA ProgramPengembangan PerdaganganDalam Negeri.

837.609.000 100,00 800.499.000 95,57 37.110.000

Jumlah 3.412.956.000 100,00 3.245.925.320 95,11 167.030.680

No.

Realisasi

Sisa (Rp.)KeuanganUraian Anggaran (Rp.)Fisik (%)

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Page 63: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

52Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sebanyak 4 sasaran strategissebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020, makabesaran alokasi dan realisasi untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.24Pagu dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis

No. Sasaran Strategis Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %

1 Meningkatnya kontribusi sektorindustri dalam perekonomiandaerah

1.630.423.621 1.532.552.586 94,00

2 Meningkatnya usahaperdagangan dalam negeri

801.557.375 765.471.551 95,50

3 Meningkatnya ekspor nonmigas daerah

575.288.131 559.297.832 97,22

4 Meningkatnya tata kelolaorganisasi

3.978.390.893 3.884.544.096 97,64

Jumlah 6.985.660.020 6.741.866.065 96,51

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Jika dibandingkan dengan hasil kinerja yang sudah dicapai dengan penggunaan anggaran,terdapat 2 sasaran strategis (Sasaran strategis meningkatnya ekspor non migas daerah dansasaran strategis meningkatnya tata kelola organisasi) terjadi persentase capaian anggaranlebih besar dibandingkan persentase capaian kinerja. Sementara untuk 2 sasaran strategis(Sasaran strategis meningkatnya kontribusi sektor industri dalam perekonomian daerah dansasaran strategis meningkatnya usaha perdagangan dalam negeri) sudah terjadi efektivitaspenggunaan anggaran karena persentase capaian kinerja lebih besar dari persentase capaiananggaran. Potret tingkat efektivitas anggaran tersebut sebagaimana pada tabel berikut :

Page 64: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

53Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Tabel 3.25Tingkat Efektivitas Anggaran Terhadap Kinerja

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Meningkatnya kontribusisektor industri dalamperekonomian daerah

Persentase kontribusisektor industri terhadapPDRB Sumatera Barat (%)

9,30 8,64 92,90 1.630.423.621 1.532.552.586 94,00 98,84

2 Meningkatnya usahaperdagangan dalam negeri

Persentase Kontribusisektor perdaganganterhadap PDRB SumateraBarat (%)

16,05 15,76 98,19 801.557.375 765.471.551 95,50 102,82

3 Meningkatnya ekspor nonmigas daerah

Nilai ekspor (juta US$ ) 1.365,81 1.531,84 112,16 575.288.131 559.297.832 97,22 115,36

4 BB BB 92,83 3.978.390.893 3.884.544.096 97,64 95,07

78,50 72,87

Anggaran (Rp).

Meningkatnya tata kelolaorganisasi

Nilai evaluasi akuntabilitaskinerja

% Tingkatefektivitas

No. Sasaran Strategis Indikator KinerjaKinerja

Sumber : Data Diolah dari Dinas Perindag, 2020 dan BPS Sumbar, BRS No. 12/02/13/Th.XXIV, 5 Februari 2021, BRS No. 11/02/13/Th.XXIV, 1 Februari 2021

Page 65: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

54Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

3.5 PENGHARGAAN YANG DIPEROLEH TAHUN 2020

Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2020 di Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Sumatera Barat ikut menunjang keberhasilan Pemerintah ProvinsiSumatera Barat dalam memperoleh penghargaan. Penghargaan yang diperoleh pada tahun2020 adalah :

1. Pemerintah Daerah Peduli Perlindungan KonsumenKementerian Perdagangan menganugrahkan Sumatera Barat sebagai salah satu provinsiterbaik yang peduli dalam perlindungan konsumen pada acara puncak Hari KonsumenNasional (Harkonas) 2020 di Transmart Cibubur pada tanggal 12 November 2020.

Gambar 3.11Penganugerahan Pemerintah Daerah Peduli Perlindungan Konsumen

Tahun 2020

Gambar 3.12Penganugerahan Pemerintah Daerah Peduli Perlindungan Konsumen

Kepada Gubernur Sumatera Barat

Page 66: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

55Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

2. Upakarti Kategori Jasa PengabdianPenghargaan Upakarti dimaksudkan sebagai penghargaan di bidang perindustrian yangdiberikan kepada pihak yang berprestasi, berjasa, dan aktif melakukan pengembangandan atau pembinaan industri kecil dan industri menengah.Pemberian penghargaan Upakarti bertujuan meningkatkan kesadaran dan mendorongprakarsa masyarakat, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada orang-perseorangan, lembaga/organisasi, perusahaan, atau pemerintah daerah yangberpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industrimenengah guna meningkatkan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerjadi seluruh wilayah Indonesia.Pemberian penghargaan upakarti meliputi 2 kategori, yaitu Jasa Pengabdian dan JasaKepeloporan. Pada tahun 2020, salah satu IKM Sumatera Barat memperolehpenghargaan Upakarti untuk kategori Jasa Pengabdian, yaitu IKM Batik Loempo “NoviaHertini” yang diserahkan oleh Kementerian Perindustrian RI di Jakarta pada tanggal 10Desember 2020.

Gambar 3.13Penganugerahan Upakarti Tahun 2020

Gambar 3.14Piagam Penghargaan Penganugerahan Upakarti Tahun 2020

Page 67: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

56Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

Lebih ringkasnya, Penghargaan yang diraih Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.26Penghargaan yang Diraih Tahun 2020

No NamaPenghargaan

PemberiPenghargaan

PenerimaPenghargaan

Tempat danTanggal

PenerimaanPenghargaan

1 2 3 4 5

1 Pemerintah DaerahPeduli Perlindungan

Konsumen

KementerianPerdagangan RI

Gubernur SumateraBarat

Cibubur, 12November 2020

2 Upakarti KementerianPerindustrian RI

Novia Hertini Jakarta, 10Desember 2020

Sumber : Dinas Perindag Prov. Sumatera Barat, 2020

Page 68: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

57Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

BAB IVPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Sumatera Barat Tahun 2020 ini merupakan laporan capaian kinerja selama tahun2020. Dengan kata lain Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini bermaksud untuk menyajikansatu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan di sektor perindustrian danperdagangan yang telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis,selain itu juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program dankegiatan serta upaya pemecahan masalah untuk pelaksanaan program dan kegiatan di masamendatang agar sasaran strategis yang ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Sebagai Instansi yang bertugas membina dan mengembangkan sektor industri danperdagangan di Sumatera Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan berusahamenjalankan tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dengan baik. Hal ini tampakpada pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 yang secara umum sudah dapatmemenuhi target yang ditetapkan, walaupun masih terdapat beberapa Indikator Kinerja yangbelum dapat mencapai target yang ditetapkan. Dari Laporan Kinerja pada tahun 2020 inidapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Beberapa catatan rekomendasi dari Hasil evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2019 olehInspektorat Provinsi Sumatera Barat sudah ditindaklanjuti pada tahun anggaran 2020,terutama dalam point Rencana Aksi. Pada tahun 2020, telah dilakukan perbaikanterhadap Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kinerja dinaspada Rencana Aksi agar lebih spesifik serta melakukan monitoring dan evaluasi ataspencapaian rencana aksi secara poriodik dan melakukan penyusunan indikator kinerjaindividu dari esselon II, Esselon III, Esselon IV, Fungsional tertentu, dan staf.

2. Sasaran strategis yang ditetapkan sebanyak 4 sasaran yang diturunkan kedalam4 indikator kinerja telah berhasil dicapai dengan kategori Sangat Tinggi yaitu indikatorkinerja Persentase Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Sumatera Barat dengancapaian 92,90 persen, indikator kinerja Persentase Kontribusi Sektor Perdaganganterhadap PDRB Sumatera Barat dengan capaian 98,19 persen, indikator nilai ekspor nonmigas dengan capaian 112,16 persen, dan indikator kinerja Nilai Evaluasi AkuntabilitasKinerja dengan capaian 92,83 persen.

3. Capaian kinerja keuangan masih baik yaitu dengan realisasi penyerapan anggaran APBDpada belanja langsung tahun 2020 sebesar 96,51 persen atau Rp. 6.741.866.065,- darijumlah pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp. 6.985.660.020,- serta realisasi fisiksebesar 100 persen. Sementara itu serapan anggaran dekonsentrasi (APBN) sebesar95,11 persen atau sebesar Rp. 3.245.925.320,- dari jumlah anggaran sebesarRp. 3.412.956.000,- serta realisasi fisik sebesar 100 persen.

Page 69: LAPORAN KINERJA PERANGKAT DAERAH...perekonomian daerah, dimana pada tahun 2020 Sektor Industri memberikan kontribusi sebesar 8,64 persen atau sebesar Rp. 20,92 triliun terhadap pembentukan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARATDINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

58Laporan Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020

3.2 PERMASALAHAN DAN KENDALA

Pencapaian kinerja sektor industri dan perdagangan menunjukkan trendperkembangan yang baik, namun masih terdapat beberapa permasalahan dan kendala yangdihadapi sektor perindustrian dan perdagangan, antara lain :1. Daya saing produk IKM yang perlu ditingkatkan dalam hal diversifikasi produk, harga,

kemasan, dan sertifikasi serta standarisasi produk IKM.2. Masih terbatasnya kemampuan pemasaran sebagian besar industri Sumatera Barat

dan perlu perkuatan dengan bantuan bahan baku, bahan penolong, pengembanganproduk apalagi setelah pandemi covid-19.

3. Ekspor masih terkosentrasi pada beberapa komoditi tertentu, barang setengah jadidan beberapa negara tujuan tertentu.

4. Ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan yang belum memadai, seperti pasartradisional yang perlu direhabilitasi, pusat kuliner dan lain-lain.

5. Kurang optimalnya promosi dan informasi potensi produk IKM.

3.3 REKOMENDASI

Secara umum, pencapaian sasaran strategis telah sesuai dengan target yangditetapkan, walaupun masih ada hal-hal lainnya yang harus diperhatikan agar kinerja DinasPerindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat lebih baik lagi. Hal-hal yang perludiperbaiki adalah :1. Mendorong kabupaten/kota dalam mempercepat pertumbuhan sektor industri melalui

pengembangan sentra industri unggulan2. Menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang menghambat daya saing

produk IKM, melalui pelatihan dan dan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasiproduk.

3. Pembangunan industri-industri pendukung yang mengolah bahan baku dalamkuantitas, kualitas dan harga bersaing, yang nantinya dapat meningkatkan nilai tambahproduk industri untuk dijadikan produk ekspor.

4. Memacu pertumbuhan sektor perdagangan dengan memperkuat Perdagangan Dalamdan Luar Negeri melalui kegiatan-kegiatan yang terarah dan tepat sasaran.

5. Mengembangkan ekspor daerah dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasidengan pihak terkait.

6. Meningkatkan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerjayang telah disepakati.

7. Meningkatkan penerapan pengukuran kinerja secara berjenjang dari esselon III, IV danstaf secara berkala.