Laporan KP Bab I

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

Nama dan Lokasi

Nama Proyek yang dijadikan tempat Kerja Peraktek guna penyusunan laporan ini adalah Proyek Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary.

Lokasi Proyek Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary berlokasi di jalan Bay Pass Ngurah Rai Kuta-Badung.

Pemilik Pemilik Proyek (Owner) pada kegiatan diatas adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Badung.

Uraian Umum 1.2.1 Jumlah Nilai Kontrak

Besernya nilai kontrak proyek/kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 2.748.000.000,00 (Satu milyar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah). Harga kontrak tersebut merupakan harga pasti (Fixed Price) yang sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak-pajak lain yang harus ditanggung oleh kontraktor.

1

2

1.2.2

Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Masa Pemeliharaan

Pekerjaan tersebut harus dapat di selesaikan dengan baik (prestasi fisik dilapangan 100%) selambat-lambatnya dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung mulai dari hari dan tanggal Surat Penunjukan Rekanan Pelaksanaan Pekerjaan atau Penyerahan Pekejaan pertama kali jatuh pada tanggal 28 Maret 2010, sedangkan masa pemeliharaan selama 120 (Seratus dua puluh) hari kalender terhitung mulai dari tanggal penyerahan pertama.

Latar Belakang Air merupakan modal utama setiap makhluk hidup dalam kehidupan seharihari. apabila hal itu terabaikan, maka berdampak negatif dan mengganggu aktifitas dari masyarakat. Hal ini memotivasi instansi terkait untuk menambah sarana dan prasarana penampungan air bersih agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat Hal utama yang menjadi latar belakang dibangunnya Reservoir ini adalah mengingat PDAM Badung sampai saat ini kekurangan air bersih untuk pelayanan masyarakat.

Tujuan Setiap kegiatan/usaha tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai, demikian juga Proyek Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:

1.

Untuk memenuhi tingkat kebutuhan masyarakat.

3

2.

Untuk kenyamanan /kelancaran pelayanan.

Cara Pelaksanaan Pekerjaan Owner memiliki wewenang untuk menentukan pilihan terhadap cara pelaksanaan pekerjaan agar nantinya hasil yang dapat dicapai dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, pihak owner tentu memiliki suatu acuan khusus didalam mengambil suatu keputusan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh badan hukum atau perorangan yang dimaksud. Selain itu, hal ini tergantung pada aturan yang berlaku dalam bidang jasa konstruksi. Secara garis besar cara pelaksanaan pekerjaan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu: 1.5.1 Sistem Swakelola/Dilakukan Sendiri Sistem Swakelola merupakan suatu sistem pelaksanaan pekerjaan yang seluruhnya dilaksanakan sendiri oleh pemilik proyek (Owner), baik perencanaan, pengawasan, pelaksanaan (pengadaan tenaga kerja dan bahan), sehingga tanggung jawab sepenuhnya ditangan Owner. Keuntungan sistem ini adalah: a. Mutu hasil kerja akan lebih baik menurut versi pemilik, sebab

direncanakan, dikerjakan, diawasi dan hasilnya dipakai sendiri oleh pemilik. b. Biaya dapat ditekan seefisien mungkin karena tidak ada biaya untuk

jasa pemborong atau pajak. c. Segala koordinasi dan komunikasi akan lebih mudah dan cepat karena

dari pemilik transfer instruksi langsung ke tukang/pekerja. Kerugian sistem ini adalah:

4

a.

Pemilik tidak mempunyai bahan pertimbangan karena tidak ada kontraktor dan konsultan yang diajak berkoordinasi. Hal tersebut dapat berakibat fatal, sebab tidak adanya control dari pihak lain

b.

Karena seluruh pekerjaan dikerjakan sendiri cenderung akan melakukan perubahan-perubahan sekehendak hati. Hal ini bisa menimbulkan penambahan material, ongkos tukang, alat dan waktu.

c.

Tidak adanya sangsi keterlambatan dapat mengakibatkan molornya waktu penyelesaian.

1.5.2

Diborongkan/Dilakukan Oleh Kontraktor Dengan cara ini berarti seluruh pekerjaan akan dilaksanakan oleh pemborong (Kontraktor). Untuk mewakili kontraktor di lapangan biasanya kontraktor akan menaruh wakilnya yang disebut dengan pelaksana. Dalam pengawasannya bisa pemilik sendiri atau menunjuk suatu perusahaan yang berbadan hukum yang bergerak dalam bidang pengawasan atau yang sering disebut dengan konsultan pengawas. Untuk wakil Owner di lapangan disebut dengan direksi. Dari ketiganya inilah akan terjalin suatu kerja yang bersifat harmonis sehingga terwujudnya sebuah pekerjaan sesuai dengan perencanaan.

Keuntungan dari sistem ini adalah: a. Pekerjaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong sesuai dengan peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang ditentukan, karena setiap tahapan

5

pekerjaan akan selalu diawasi sendiri oleh pemilik baik langsung maupun dengan cara menunjuk wakilnya untuk menegur langsung atau membatalkan pekerjaan sesuai dengan aturan yang telah disepakati. b. Biaya bisa ditekan seefisien mungkin, karena pekerjaan yang diborongkan melalui proses pelelangan/tender. c. Pihak Owner tidak banyak terlibat dalam masalah teknis, nonteknis, peralatan, tenaga kerja, demikian juga dengan masalah bahan/ material. Kerugian dari sistem ini adalah: a. Akan terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan jika

pengawas kurang ketat. b. Akan muncul biaya tambahan akibat pajak jasa dan keuntungan yang diambil oleh pemborong (Kontraktor ).

1.5.3

Sistem Campuran/Kombinasi Dengan sistem campuran ini diharapkan dapat mengurangi kelemahankelemahan dan segala kekurangan dari kedua sistem yang ada yaitu sistem diborongkan dan sistem swakelola. Pada umumnya pada sistem campuran ini pemilik menyediakan material dan peralatan yang diperlukan sedangkan pekerjaan diborongkan.

Keuntungan sistem ini adalah : a. Biaya akan lebih murah karena material dan peralatan disediakan sendiri oleh pemilik.

6

b.

Akan menambah pengalaman dan merupakan kepuasan tersendiri bagi pemilik. Kerugian sistem ini adalah :

a.

Bila pemilik memiliki pekerjaan yang lain maka akan sangat mengganggu aktivitas di luar proyek karena konsentrasinya ada pada proyek.

b.

Bila terjadi ketidak cocokan dengan kontraktor maka pekerjaan akan terhambat.

Cara Pemberian Pekerjaan Pemilihan penyediaan jasa pekerjaan konstruksi dapat dibedakan empat cara, yaitu pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan langsung dan penunjukan langsung (Keppres Nomor 80 Tahun 2003) 1.6.1 Pelelangan Umum Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan mengumumkan secara luas melalui media massa, media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas/dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Keuntungan- keuntungan Pelelangan umum adalah: a. Karena peserta pelelangan banyak maka panitia dapat memilih peserta

yang paling bonafid, profesional dan dengan harga yang paling rendah. b. Banyaknya peserta lelang mengakibatkan akan terjadinya persaingan

yang sangat ketat di dalam mengajukan harga penawaran pekerjaan Kerugian-kerugian pelelangan umum adalah: a. Karena peserta terlalu banyak maka biaya yang diperlukan untuk biaya

administrasi, terutama untuk keperluan dokumen pelelangan cukup besar.

7

b.

Panitia terlalu sibuk karena terlalu banyak peserta yang akan dievaluasi.

1.6.2

Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang

diikuti oleh sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam prakualifikasi yang dipilih diantara rekanan yang tercatat dalam Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sesuai dengan biadang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya, dengan mengumumkan secara luas melalui media massa, media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas / dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Keuntungan pelelangan terbatas adalah: a. Biaya administrasi dari panitia lelang tidak banyak b.Panitia akan lebih cepat dalam melakukan evaluasi karena peserta tidak terlalu banyak. c.Akan ada jaminan kualitas pekerjaan, karena dari referensi pengalaman kerja yang dimiliki oleh rekanan maka panitia akan tahu rekanan yang bonafid dan profesional.

Kerugian-kerugian Pelelangan Terbatas adalah:

8

a.

Adanya kesepakatan dari semua kontraktor yang ikut mendaftar untuk

mengunggulkan salah satu perusahaan sebagai pemenang, sehingga pemilik proyek tidak memperoleh harga penawaran yang bersaing b. Keterbatasan kontraktor yang ikut tender mengakibatkan kurangnya

persaingan diantara rekanan yang tender. 1.6.3 Pemilihan Langsung Adalah pelaksanaan atau pengadaan barang atau jasa melalui pelelangan umum ataupun pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar yang melakukan negoisasi baik teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang tercatat dalam LPJK sesuai dengan bidang usaha, ruang lingkup serta kualifikasi kemampuannya. Adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan langsung : a. Pada umumnya kontraktor yang diundang sudah pernah mengambil pekerjaan pada instansi tersebut dan telah mendapat referensi kerja baik b. Apabila dilakukan dengan pelelangan umum dan pelelangan terbatas dianggap tidak efesien maka pemilihan penyediaan jasa untuk nilai sampai dengan Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dilakukan dengan metoda pemilihan langsung (Keppres Nomor 80 Tahun 2003)

1.6.4

Penunjukan Langsung

9

Sistem Penunjukan Langsung adalah pemberian proyek pada salah satu kontraktor secara langsung tanpa melalui proses tender panjang yang didasarkan pada pertimbangan tertentu (Manajemen Proyek Konstruksi;2005) Adapun hal-hal dipakai pertimbangan adalah: a. Adanya tuntutan penanganan darurat bencana alam yang harus segera dilaksanakan tanpa dapat menunggu pemprosesan kontrak pekerjaan yang bersangkuan yang telah mendapat persetujuan dan telah ada pernyataan dari menteri/Gubernur/Bupati/Walikota (Keppres Nomor 80 Tahun 2003) b. Pekerjaan tersebut bersifat lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang sifat pertanggunganya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan dengan persetujuan menteri/Gubernur/Bupati/Walikota (Keppres Nomor 80 Tahun 2003) c. Nilai proyek dibawah Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), (Keppres Nomor 80 Tahun 2003) Sistem pemberian Proyek/ kegiatan Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary kepada kontraktor adalah sistem pelelangan umum/terbuka karena spesifikasi pekerjaannya umum Sesuai dengan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 yang menerapkan sistem pelelangan Pasca Kualifikasi, secara garis besar dapat dijelaskan tahapan-tahapan pelelangan tersebut meliputi:

a.

Persiapan pelelangan

10

Dalam persiapan ini biasanya panitia yang sudah terbentuk mengadakan rapat persiapan terhadap proyek yang akan ditangani terutama dalam penyelesaian administrasinya. Biasanya disinggung juga tentang sumber dana administrasi, dokumentasi, konsumsi, jenis pelelangan dan lain-lain. b. Pengumuman Pelelangan

Karena sudah ditetapkan jenis pelelangannya maka panitia akan membuat pengumuman. Pengumuman bisa pada media massa, media cetak dan papan pengumuman resmi yang ada di daerah terbuka sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya. c. Pendaftaran Peserta Lelang

Berdasarkan pengumuman diatas maka akan banyak sekali rekanan yang bergerak dibidangnya akan mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam pelelangan yang dimaksud oleh panitia. d. Evaluasi dan penetapan prakualifikasi

Mengacu pada peraturan yang ada maka panitia akan mengevaluasi dan menyeleksi rekanan yang telah mendaftar. Yang dijadikan acuan oleh panitia dalam mengevaluasi rekanan yang mengikuti pelelangan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Surat permohonan mengikuti Prakualifikasi. Kemampuan dasar (KD) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Foto copy akte pendirian serta perubahannya. Surat dukungan Bank /Rekening koran 3 bulan terakhir minimal

saldo 10% dari pagu DIP. 6. Surat Ijin Usaha Konstruksi (SIUJK)

11

7. 8. 9. e.

Foto copy PPH prasedimentasi 23 dan PPN. Pengalaman kerja perusahaan 5 tahun terakhir. Neraca perusahaan terakhir.

Undangan Pengambilan Dokumen

Dengan mengadakan penyeleksian rekanan maka akan didapat rekanan yang benar-benar memenuhi syarat administrasi. Sehingga selanjutnya panitia pelelangan akan mengadakan undangan kepada masing-masing rekanan peserta pelelangan dan mengambil dokumen setelah mendapat undangan dari panitia serta diwajibkan membayar dokumen sesuai yang ditetapkan panitia lelang. Dokumen pelelangan mencakup beberapa hal antara lain: a. Gambar bestek Merupakan gambar-gambar yang menggambarkan secara detail pekerjaan yang akan dikerjakan yang biasanya terdiri dari gambar sekala besar yaitu Site plan sampai gambar skala kecil yaitu gambar detail. Pada gambar dapat dilihat skop dan bahan-bahan yang digunakan sehingga kecil kemungkinan terjadi kesalahan baik dalam pelaksanaan penawaran atau dalam pelaksanaan nanti oleh rekanan. b. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Merupakan uraian dan syarat-syarat mengenai ketentuan umum kontrak sampai hal yang sekecil-kecilnya.

f.

Rapat Penjelasan (Aanwizjing).

12

Sesuai dengan undangan yang didapat oleh rekanan maka akan diadakan rapat penjelasan. Dalam rapat ini akan dibahas masalah administrasi, syarat teknis dan biasanya dilanjutkan dengan peninjauan lokasi pekerjaan sehingga segala sesuatunya menjadi jelas, untuk menghindari salah persepsi antara pemilik dan rekanan tentang pekerjaan yang akan dilelang. Segala hasil rapat dalam rapat penjelasan ini, baik perubahan-perubahan teknis dan non teknis akan dimuat dalam berita acara Aanwizjing, yang mana akan kembali dibagikan pada rekanan sebelum rekanan mengajukan penawaran, yang mana berita acara Aanwizjing ini sangat mengikat bagi semua pihak nantinya dan merupakan satu kesatuan menjadi dokumen pelelangan. g. Pemasukan dan Pembukaan Penawaran

Dalam hal ini akan ada batas waktu bagi rekanan yang akan ikut dalam pemasukan dan pembukaan penawaran. Jika lewat dari waktu yang ditetapkan maka peserta pelelangan akan dianggap gugur. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan membuka penawaran yang disaksikan oleh pihak-pihak terkait dan rekanan yang telah hadir. Dalam membuka penawaran ada beberapa hal yang akan diperoleh oleh panitia lelang antara lain: 1. 2. 3. 4. h. Nama Perusahaan yang menawar Besarnya nilai penawaran. Rencana waktu pelaksanaan proyek Kelengkapan administrasi penawar. Evaluasi Penawaran

13

Untuk mendapatkan rekanan yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan oleh panitia baik masalah administrasi, maupun nilai serta jangka waktu pelaksanaan pekerjaan nanti, maka panitia akan melakukan evaluasi lagi terhadap pemasukan dan pembukaan penawaran dengan lebih teliti lagi. i. Usulan Pemenang.

Sesuai hasil evaluasi panitia lelang maka akan diusulkan calon pemenang oleh panitia lelang kepada pihak yang setingkat lebih tinggi kedukukannya dari panitia lelang atau kepada instansi yang berwenang, adalah sebagai berikut: Pemenang I Nama Rekanan Alamat NPWP Harga Penawaran : PT. Sinar Mas Pilar Pembangunan : Jalan Gandapura Gang II No. 3 Denpasar : 01.236.433.7-904.000 : Rp 2.748.000.000,00

(Dua miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) Pemenang II Nama Rekanan Alamat NPWP Harga Penawaran : PT. Andys Kencana : Jalan Raya Ngawi-Solo Km 4 Ngawi : 02.122.857.4-646.000 : Rp 2.753.833.000,00

(Dua miliar tujuh ratus lima puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) Pemenang III Nama Rekanan : PT. Widya Satria

14

Alamat NPWP Harga Penawaran

: Jalan Ketintang Permai Blok BB 20 Surabaya : 01.219.463.5-631.000 : Rp 2.754.512.000,00

(Dua miliar tujuh ratus lima puluh empat juta lima ratus dua belas ribu rupiah) j. Penetapan Pemenang.

Berdasarkan pada usulan panitia lelang yang bisa dipertanggungjawabkan maka akan ditetapkan pemenang pelelangan. Dalam penetapan ini biasanya pemenang I,II dan III. Tujuan dari penetapan pemenang lebih dari satu adalah untuk mengantisipasi kalau pemenang I mengundurkan diri dari proyek ini maka pemenang II yang akan ditetapkan sebagai pemenang, demikian seterusnya sampai pada pemenang III. Tentunya melalui usulan panitia dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Jika semua pemenang yang telah ditunjuk mengundurkan diri maka pelelangan akan diulang kembali sehingga bisa dikatagorikan pelelangan / penawaran ulang. Dalam hal ini jaminan penawaran menjadi milik panitia lelang. k. Pemberitahuan / Pengumuman Pemenang.

Dengan diterbitkannya surat penetapan pemenang, maka panitia lelang akan memberikan pemberitahuan / pengumuman pemenang lelang pada media massa, media cetak dan papan pengumuman resmi yang ada di daerah terbuka sehingga masyarakat luas mengetahuinya.

l.

Masa Sanggah.

15

Sampai berakhirnya masa evaluasi dan usulan pemenang tidak ada sanggahan atau gugatan yang masuk ke panitia lelang baik peserta penawaran maupun masyarakat atas hasil pelaksanaan lelang, maka Prosedur selanjutnya dianggap sah dan dapat dilanjutkan. m. Surat Perintah Kerja (SPK) Biasanya 7 sampai 10 hari dari waktu pengumuman pemenang akan dikeluarkan SPK. Tentunya dalam hal ini pada masa itu tidak adanya gugatan dari rekanan peserta lelang. Dengan tidak adanya

gugatan/sanggahan dari para rekanan maupun masyarakat luas maka panitia menganggap seluruh peserta lelang termasuk juga masyarakat dianggap menerima hasil kerja panitia sampai diterbitkannya surat kerja (SPK) tersebut. Setelah diterbitkannya SPK, maka paling lambat 7 hari atau 1 minggu, pemenang penawaran harus sudah melaksanakan

kegiatan/pelaksanaan proyek tersebut sambil menunggu diterbitkannya kontrak. n. Kontrak

Kontrak adalah surat perjanjian pekerjaan antara pemberi tugas (Owner) dengan rekanan. Kontrak dibuat setelah pemberi tugas menetapkan / menunjuk pemenang lelang dimana pelaksanaannya sebelum diterbitkannya kontrak terlebih dahulu diawali dengan diterbitkannya SPK. Secara garis besarnya kontrak biasanya terdiri dari peraturan-peraturan administrasi dan teknis. Demikian juga didalamnya terkandung tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak.

16

Pada Proyek Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary yang menjadi pihak pertama adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Badung. Yang beralamat di jalan Bedahulu No. 3 Denpasar, sedangkan pihak kedua adalah PT. Sinar Mas Pilar Pembangunan yang beralamat Jalan Gandapura Gang II No. 3 Denpasar.

Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Pengelolaan Proyek Di dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat orang-orang atau badan hukum yang terlibat dalam melaksanakan pekerjaan dan mempunyai tugas/kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan kedudukan masing-masing. Mulai dari perumusan keinginan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan unsu-unsur ini saling berkaitan dan berhubungan, sehingga timbul adanya koordinasi baik langsung maupun tidak langsung mengikuti pola kerja yang telah ditetapkan, agar memperoleh suatu hasil yang maksimal. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary ini meliputi: 1.7.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek adalah perorangan atau badan hukum yang memberi tugas untuk mengerjakan atau mengadakan barang atau jasa dan juga sebagai penyandang dana dari pekerjaan tersebut. Untuk Proyek Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary, yang selaku Owner adalah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Badung.

Adapun Hak dan kewajiban Owner adalah sebagai berikut:

17

a. Berkewajiban menandatangani berita acara pembayaran setelah ada rekomendasi dari pihak konsultan pengawas. b. Menyediakan sejumlah dana sesuai dengan anggaran yang telah disepakati untuk setiap pembayaran yang diajukan oleh pihak kontraktor sesuai rekomendasi/persetujuan dari pihak konsultan pengawas. c. Mempunyai hak tertinggi dalam hal mengambil keputusan untuk menentukan segala sesuatu tentang pelaksanaan pekerjaan baik masalah teknis maupun non teknis seperti administrasi. d. Berhak mengambil keputusan tentang keberadaan kontraktor dan konsultan. e. Berhak menerima dan menolak usulan dan saran pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek yang berasal dari kontraktor dan konsultan. f. Berhak menunjuk wakil dilapangan yang berkuasa penuh dalam mengambil keputusan-keputusan penting dilapangan. 1.7.2 Konsultan Perencana (Disigner)

Adalah sebuah badan hukum, perseorangan, organisasi, instansi atau lembaga yang ahli dibidangnya dan bergerak dalam bidang jasa konsultasi baik antara perorangan maupun antara pihak berbadan hukum. Yang dipakai acuan dalam memilih konsultan perencana yaitu: a. Mempunyai sistem managemen organisasi dan tenaga ahli yang

memenuhi syarat b. Mempunyai pengalaman merencanakan proyek-proyek yang minimal

sama dengan proyek yang dibangun

Tugas dan wewenang konsultan perencana antara lain:

18

a. b.

Mengetahui dengan pasti tujuan proyek yang akan dibangun Membuat rencana biaya, RKS dan Gambar-gambar bangunan yang

lengkap sesuai permintaan Owner c. Menjawab dan memberikan penjelasan di segala aspek yang

menyangkut perencanaan apabila ada hal-hal yang kurang jelas.

1.7.3

Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah perorangan atau badan hukum yang mempunyai kehalian mengawasi pelaksanaan suatu proyek, agar dapat dicapai mutu yang baik dan tepat waktu sesuai schedule. Pada pekerjaan Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary ini yang bertindak selaku konsultan pengawas adalah PDAM Kabupaten Badung yang beralamat Jalan Bedahulu No. 3 Denpasar Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas: a. b. Mengawasi serta mereview semua isi dokumen kontrak Memberikan petunjuk serta memeriksa hasil pekerjaan kontraktor serta

mengontrol ketepatan waktu pelaksanaannya c. Menyetujui dan memberikan pengarahan kepada kontraktor yang

menyangkut peralatan yang akan dipakai serta mengoreksi prestasi dan mutu kerja kontraktor. d. Memeriksa dan menyetujui semua material bahan yang akan dipasang

oleh kontraktor. e. Memeriksa dan menyetujui volume pekerjaan yang diberikan oleh

kontraktor dan membantu pemilik dalam merundingkan suatu pekerjaan

19

tambahan dan sebagainya serta membuat Berita Acara Serah Terima sampai masa pemeliharaan selesai.

1.7.4

Kontraktor

Adalah perorangan atau badan hukum yang menerima tugas dari Owner untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan barang atau jasa sesuai kesepakatan yang telah dituangkan dalam sebuah surat perjanjian kerja / Kontrak. Adapun tugas, hak dan kewajiban kontraktor adalah sebagai berikut: a. Kontraktor bertugas menyelesaikan/melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai dengan rencana kerja dan syarat syarat yang ditentukan dalam kontrak. b. Kontraktor dibidangnya berkewajiban dan atas menempatkan persetujuan seorang wakil yang ahli untuk

konsultan

serta

Owner

bertanggungjawab penuh terhadap kelancaran pekerjaan dilapangan. c. d. e. Kontraktor berkewajiban membuat gambar kerja (Shop drawing). Kontraktor berkewajiban membuat rencana kerja, bahan dan peralatan. Konsumen berhak mengajukan pembayaran sesuai dengan apa yang telah dikerjakan atau apa yang telah diatur dalam surat perjanjian kerja (kontrak). Untuk pekerjaan Proyek Pembuatan Reservoir 1000 m di IPA Estuary dikerjakan oleh kontraktor PT. Sinar Mas Pilar Pembangunan Denpasar .

Strukur Organisasi Proyek Untuk merealisasikan gagasan/ide dan menjamin kelancaran pelaksanaan terwujudnya suatu pekerjaan dilapangan, tentunya diperlukan suatu sistem organisasi yang teratur dan mempunyai hubungan yang baik.

20

STRUKTUR ORGANSASI PROYEK PT. SINAR MAS PILAR PEMBANGUNAN PROYEK PEMBUATAN RESERPOIR 1000 M I IPA ESTUARY

Koord. Proyek Suprapto

Site Manager Ir. I Nengah Muka

Administrasi Luh Supadmiati

PelaksanaI Md Indra Beratha, ST

Logoistik I Nyoman Sudiarsa

MANDOR

MANDOR

MANDOR

Adapun susunan struktur organisasi kontraktor adalah sebagai berikut: a. Penanggung Jawab

21

Penanggung jawab adalah orang dari kontraktor yang bertugas untuk memimpin dan mengatur serta mengawasi segala pelaksanaan yang berkaitan pelaksanaan proyek. b. Site Manager Manager bertugas mengelola dan melaksanakan proyek sesuai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta gambar. Site manager bertanggung jawab penuh kepada penanggung jawab proyek. Didalam melaksanakan pekerjaan, site manager dibantu oleh beberapa pelaksana lapangan sesuai dengan kebutuhan. c. Pelaksana Tugas seorang pelaksana antara lain: 1. Mengukur kelancaran pelaksanaan proyek, sesuai dengan waktu

pelaksanaan yang telah disepakati dalam kontrak 2. Bertanggung jawab sepenuhnya kepada site manager terhadap kelancaran proyek tersebut 3. 4. 5. Melakukan pengecekan awal terhadap hasil pelaksanaan Menyiapkan laporan-laporan yang diperintahkan oleh site manager Menyelesaikan/membuat perhitungan volume pekerjaan baik yang akan dilakukan maupun yang telah dilaksanakan untuk keperluan tagihan oleh mandor. 6. 7. Membuat Shop drawing atau gambar kerja Mengawasi pelaksanaan sehari-hari

d.

Administrasi Tugas dari seorang administrsi antara lain:

22

1.

Membuat semua laporan proyek yang dibutuhkan baik untuk keperluan di lapangan, kantor maupun pemilik proyek

2.

Membuat permohonan angsuran pembayaran beserta kelangkapannya sesuai dengan kesepakatan di kontrak.

e.

Bendahara/Keuangan Tugas dari seorang bendahara antara lain: 1. 2. Membuat laporan keuangan Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai keluar masuknya uang selama proyek berjalan 3. Mengatur sirkulasi uang agar tidak terjadi kesalahan pemakaian

f.

Logistik Adapun tugas dari seorang logistik adalah: 1. Mencatat semua material dan alat yang digunakan baik yang keluar, masuk maupun yang habis dipakai 2. Memenuhi semua kebutuhan bahan dan alat yang dibutuhkan dilapangan

g.

Mandor Adapun tugas dari seorang Mandor adalah: 1. 2. 3. Menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan Mengatur penempatan tenaga kerja agar sesuai dengan keahliannya Melakanakan perintah pelaksanaan lapapangan

23

Hubungan Kerja Antar Pengelola Proyek Yang dimaksud dengan hubungan kerja adalah hubungan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan antara unsur unsur organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan sebuah pembangunan/proyek. 1.Hubungan antara Pemilik dengan Konsultan Perencana. Hubungan kerja antara pemberi tugas dengan perencana sebaiknya dituangkan dalam kontrak. Hal ini akan memudahkan bagi kedua pihak untuk mengetahui tugas, kewajiban dan hak serta tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Dalam kontrak perencanaan biasanya dicantumkan hal-hal sebagai berikut: a. b. c. d. Kedudukan pemberi tugas dan perencana. Macam, jenis dan ruang lingkup dari pekerjaan tersebut. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan perencanaan Sangsi-sangsi apabila terjadi kegagalan dan keterlambatan yang terjadi

dalam penyelesaian pekerjaan perencanaan. e. Ketentuan jumlah dan cara dari pembayaran jasa pekerjaan

perencanaan. Secara garis besar hubungan antara Owner dan konsultan perencana adalah: a. b. c. Ikatan kontrak. Perencana menyerahkan hasil perencanaannya. Owner memberikan imbalan atas jasa perencanaan kepada konsultan

perencanaan 2.Hubungan pemilik dengan Kontraktor.

24

Biasanya hubungan ini terjadi setelah proses pelelangan selesai dan didapat pemenang yang mana kemudian pemenang inilah yang nantinya akan mengikat diri dalam sebuah pekerjaan berdasarkan pada sebuah kontrak yang telah disepakati, dan untuk selanjutnya pihak kedua diberi nama kontraktor. Secara garis besarnya hubungan antara kontraktor dan Owner adalah sebagai berikut: a.Kontraktor melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh Owner yang tertuang didalam kontrak. b.Owner memberikan imbalan jasa kepada kontraktor sesuai yang telah diatur dalam kontrak. 3.Hubungan antara Pemilik dan pengawas Pada umumnya hubungan kerjanya juga dituangkan dalam kontrak yang mana pada intinya sangat terjalin hubungan yang harmonis karena konsultan pengawas adalah wakil Owner dilapangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Hubungan ini ditandai dengan saling memberi antara yang satu dengan yang lain. Konsultan pengawas memberikan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan pekerjaan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Sedangkan Owner akan memberikan imbalan jasa kepada Konsultan Pengawas sebagai jasanya dalam mengawasi pekerjaan, sehingga apa yang menjadi keinginan dari Owner dapat direalisasikan oleh kontraktor dengan baik. Besar kecilnya imbalan jasa untuk konsultan pengawas dituangkan dalam kontrak. 4.Hubungan Konsultan Pengawas Dengan Kontraktor. Hubungan disini adalah hubungan vertikal, maksudnya adalah segala sesuatu yang diperintahkan oleh konsultan pengawas kepada kontraktor harus

25

dikerjakan. Bila kontraktor lalai atau melanggar dari apa yang diintruksikan oleh konsultan pengawas, maka konsultan pengawas dapat mengajukan surat keberatan kepada Owner untuk mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu demi kelancaran pelaksanaan proyek. 5.Hubungan Antara Perencana dengan Kontraktor Secara langsung hubungan kerja antara perencana dengan kontraktor memang tidak ada, karena segala hal yang menyangkut pelaksanaan proyek sudah melalui konsultan pengawas Skema hubungan antara pihak-pihak yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan Pembuatan Resevoir 1000 m3 di IPA Estuary. Pemberi Tugas PDAM Kabupaten Badung

Konsultan Perencana CV. Dwija Cipta

Kontraktor PT. Sinar Mas Pilar Pembangunan

Garis Koordinasi Garis Komando i Pengawasan Pekerjaan Langsung Dari Pihak Owner dimana Owner Nanti Menunjuk Petugas yang ahli dibidangnya untuk mengawasi jalannya pekerjaan.

26