Upload
phamdiep
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PERAN KERJA KREATIF DALAM PROGRAM KUIS
“MASIH MAIN KATA”
DI GLOBAL TV
Disusun oleh :
QORI’AH DYANINGSIH
D1409038
TUGAS AKHIR
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian syarat dalam
Memperoleh gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan
Universitas Sebelas Maret
PROGRAM STUDI PENYIARAN DIII KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
¥ Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan
kesiapan.
¥ Orang yang berhasil adalah orang yang siap mengalami kegagalan. Kegagalan
adalah pembelajaran menuju sukses. Hargailah proses.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
Bapak dan Ibuku, yang dengan cinta dan pengorbanannya sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Keluarga besar ku, Bulik bulik ku, Pakdhe pakdhe ku, Mbok tuo dan Pak tuo, atas segala
dukungan baik materiil maupun non materiil yang selama ini penulis dapatkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan dan penulisan laporan Kuliah Kerja Media (KKM) dengan judul “Peran
Kerja Kreatif Dalam Program Kuis Masih Main Kata di Global TV” sebagai salah satu
syarat kelulusan.
Laporan ini dibuat berdasarkan pelaksanaan magang yang telah dilakukan pada
tanggal 23 Januari 2012 sampai 30 Maret 2012 di Global TV. Penulis merasa sangat
beruntung mendapatkan kesempatan yang berharga ini.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu kelancaran proses pelaksaan kegiatan ini. Tidak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih secara khusus kepada :
1. Prof. Pawito. Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Aryanto Budhi S. M. Si, selaku Ketua Program Komunikasi Terapan dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan dalam melaksanakan KKM dan
penyusunan tugas akhir.
3. Drs. Surisno Satrio Utomo M.Si, selaku pembimbing akademik.
4. Seluruh dosen Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret.
5. Ibnu Junior Nasution selaku pembimbing magang.
6. Seluruh staff produksi Global TV yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
7. Teman-teman Broadcast 2009
8. Adi Wibowo, atas dukungan dan perhatiannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa
hasilnya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
membangun akan diterima dengan senang hati. Semoga Tugas Akhit ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi siapa saja yang merasa membutuhkan.
Surakarta, 28 Mei 2012
Penulis,
Qori’ah Dyaningsih
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………… i
PERSETUJUAN……………………………………………………………. ii
PENGESAHAN……………………………………………………………. . iii
MOTTO........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN........................................................................................... v
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................. 4
C. Manfaat................................................................................ 5
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.......................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 7
A. Komunikasi.......................................................................... 7
B. Televisi................................................................................. 9
C. Perkembangan Televisi di Indonesia................................... 10
D. Program Siaran Televisi....................................................... 11
E. Program Kuis dan Ketangkasan........................................... 15
BAB III. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN.................................... 18
A. Sejarah Singkat.................................................................... 18
B. Visi dan Misi........................................................................ 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Struktur Organisasi.............................................................. 20
D. Alamat.................................................................................. 20
E. Jangkauan Siaran.................................................................. 22
F. Logo..................................................................................... 23
BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA........................ 24
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media.............................................. 24
B. Focus of Interest................................................................... 31
BAB V. PENUTUP…………………………………………………… 50
A. Kesimpulan……………………………………………….. 50
B. Kritik dan Saran…………………………………………... 50
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… .. 53
LAMPIRAN…………………………………………………………………. 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
1. SURAT TUGAS
2. SURAT KETERANGAN DITERIMA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3. SURAT KETERANGAN SELESAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4. PENILAIAN KULIAH KERJA MEDIA DARI INSTANSI MITRA
5. LAPORAN PERIODIK
6. PRESENSI HARIAN
7. SCRIPT HOST KUIS ‘’MASIH MAIN KATA”
8. SCRIPT SOAL KUIS ‘’MASIH MAIN KATA’’
9. OPERASIONAL RUNDOWN KUIS ‘’MASIH MAIN KATA’’
10. TIMELINE KUIS ‘’MASIH MAIN KATA’’
11. MANUAL BOOK KUIS ‘’MASIH MAIN KATA’’
12. STRUKTUR ORGANISASI GLOBAL TV
13. DOKUMENTASI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi seperti saat ini, dimana informasi telah menjadi kebutuhan pokok
yang harus senantiasa dipenuhi setiap saat. Dalam perkembangannya, media komunikasi
hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan berita dan informasi. Televisi dan
Radio telah menjadi bukti nyata sarana komunikasi di era modern paska media cetak.
Dengan semakin berkembangnya media komunikasi massa khususnya elektronik, maka
semakin memudahkan pula terjadinya proses pertukaran informasi dan budaya antar
masyarakat di berbagai belahan dunia manapun.
Penyiaran ialah pengedaran isyarat audio maupun audio video yang memancarkan
informasi kepada audiens, baik orang ramai maupun golongan-golongan tertentu.
Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, perannya semakin
strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis1.
Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat dilihat dan dinikmati secara
audio visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat baik
kaya ataupun miskin, tua maupun muda, di desa dan perkotaan, bahkan dari belahan
dunia manapun dapat mengikuti siaran televisi baik melalui siaran televise berbayar,
streaming, sampai televisi pada umumnya yang tidak dikenakan biaya apapun dalam
melihat suatu acara dan mencernanya sesuai dengan kemampuan masing-masing
individu, sehingga televisi memiliki daya jangkau yang sangat luas dan memberi dampak
1 Morissan, “Teknik Penyiaran”.htpp://morissan-teknikpenyiaran.blogspot.com/02/05/2012/23.57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
baik positif atau negative bagi masyarakat karena proses penyampaiannya yang mudah
diterima semua kalangan.
Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun
televise yang bersangkutan. Berbagai jenis program siaran bukanlah sesuatu yang mutlak
harus ada semuanya. Acara-acara tersebut bergantung dari kepentingan masing-masing
stasiun penyiaran televise yang bersangkutan. Stasiun televise dapat memilih program
yang menarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan, sementara perusahaan
produksi acara televise dapat meraih keuntungan dari produksinya. Salah satunya stasiun
televise Global TV yang berhasil memproduksi ulang program kuis “Main Kata” yang
kemudian menjadi “Masih Main Kata”
“Masih Main Kata” merupakan program kuis yang memadukan ketangkasan dan
kepintaran dalam hal yang berhubungan dengan kata-kata mulai dari menyusun hingga
membentuk yang nantinya akan terbagi menjadi empat segmen termasuk segmen babak
bonus. “Masih Main Kata” berhasil di produksi untuk pertama kalinya pada pertengahan
Maret 2012 yang ditayangkan pada 30 April 2012 untuk episode perdananya.
Perubahan dari “Main Kata” menjadi “Masih Main Kata” tidak semata-mata
hanya terletak pada judul acara. Perubahan dilakukan berdasarkan hasil survey yang
menunjukkan bahwa rating kuis “Main Kata” mengalami peningkatan hanya di segmen
empat yang bentuk permainannya lebih mengandalkan ketangkasan. Maka berdasarkan
kebijakan dari pihak produksi, dilakukanlah perubahan yang pada intinya membuat
permainan di segmen satu, dua, dan tiga menjadi bentuk permainan seperti pada segmen
empat yang berupa perpaduan ketangkasan dan kepintaran tapi dalam konten atau jenis
yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada kuis “Main Kata” pembagian segmen dibedakan menjadi jenis kuis sebagai
berikut :
a. Segmen I berjudul Pilih Kata, permainan ini 100% hanya mengandalkan
pemikiran dan keberuntungan. Bentuk permainan secara garis besar hanya
menugaskan peserta untuk memilih satu kata yang benar sesuai KBBI dan EYD
antara dua kata yang diberikan oleh host.
b. Segmen II berjudul Eja Kata, secara garis besar permainan berupa pemberian soal
oleh host yang jawabannya harus dieja oleh peserta.
c. Segmen III berjudul Kata Apa, permainan diawali dengan memilih 1 – 15 kotak
yang didalamnya terdapat awalan huruf yang nantinya akan digunakan sebagai
awalan untuk membentuk kata-kata sesuai dengan kategori kata yang host
berikan.
d. Segmen IV berjudul Susun Kata, babak ini merupakan babak yang memadukan
ketangkasan dan kecerdasan, permainan berupa menyusun kata dari tujuh buah
huruf yang dipilih peserta secara acak yang kemudian disusun untuk membentuk
kata baru di stage yang telah disediakan.
Pada mulanya perubahan hanya akan difokuskan pada bentuk permainan pada
masing-masing segmen tersebut, tapi dikarenakan beberapa hal yang nantinya akan
penulis uraikan maka dirubahlah secara menyeluruh.
Secara garis besar perubahan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Seluruh permainan di setiap segmen mengalami perubahan.
2. Tidak ada lagi pemenang individual melainkan pemenang kelompok.
3. Tidak ada lagi yell-yell di opening program yang nantinya akan diubah menjadi
unjuk kebolehan yang dilakukan peserta sesuai dengan keahlian kelompok yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diundang tiap episodenya. Misal, kelompok shuffle dance, tari, merching band
dan lain-lain.
4. Pergantian Host yang merangkap sebagai juri.
5. Setiap permainan lebih di titik beratkan pada ketangkasan dan kecerdasan
berdasarkan survey yang menunjukkan bahwa rating meningkat hanya pada
segmen empat yang bentuk permainannya lebih tangkas.
6. Pemberian hukuman untuk tim yang gugur di setiap segmen untuk menambah
keseruan permainan. Hukuman hanya berupa hukuman ringan.
Perubahan secara garis besar didasari dari turunnya rating kuis ”Main Kata”. Pada
mulanya, produksi kuis ini akan dihentikan namun setelah dilakukan penelitian lebih
lanjut, kuis “Main Kata” memiliki nilai plus dari tingginya rating pada segmen ke empat
kuis tersebut dimana jenis permainan pada segmen tersebut merupakan perpaduan dari
ketangkasan dan kecerdasan. Maka dengan alasan tersebut kuis yang fokus pada
penggunaan kata-kata ini akan dipertahankan dengan format baru agar rating tinggi pada
segmen empat kuis Main Kata dapat diratakan ke semua segmen.
Berdasarkan keseluruhan perubahan pada kuis “Main Kata”, penulis yang pada
kesempatan magang bertugas sebagai tim Kreatif kuis “Masih Main Kata”, dalam
penyusunan penulisan laporan Kuliah Kerja Media (KKM) ini penulis ingin memaparkan
mengenai perubahan-perubahan tersebut dalam judul “Peran Kerja Kreatif Dalam
Program Kuis Masih Main Kata” sebagai Tugas Akhir.
B. Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Berikut tujuan yang ingin dicapai penulis dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media :
1. Memenuhi tugas dari kampus guna menyelesaikan Tugas Akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Menerapkan teori teori yang telah didapatkan penulis di bangku perkuliahan
secara langsung di perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran.
3. Persiapan bagi penulis untuk menuju dunia kerja yang berkaitan dengan disipllin
ilmu penyiaran.
4. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dari perusahaan tempat penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Media.
5. Melatih kemampuan komunikasi dan mental penulis dalam bekerjasama secara
professional.
C. Manfaat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
1. Sebagai sarana mahasiswa untuk belajar bertanggung jawab terhadap
penyelesaian tugas yang telah diberikan.
2. Mendapatkan lingkungan baru dalam dunia kerja yang nyata dimana mahasiswa
dituntut untuk cepat beradaptasi dan bersosialisasi.
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di bangku
perkuliahan dalam dunia kerja yang professional.
4. Pada kenyataannya mahasiswa mampu lebih mengenal banyak orang dengan
karakter dan latar belakang yang bermacam-macam sehingga dapat meningkatkan
keberanian dan jiwa social yang lebih tinggi terhadap diri mahasiswa pribadi.
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Berdasarkan peraturan lembaga dan berbagai macam informasi, referensi,
rekomendasi serta pertimbangan mengenai pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) yang
dilaksanakan oleh program studi Penyiaran Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2012, penulis memutuskan untuk
memilih PT Global Informasi Bermutu (Global TV) yang beralamat di Gedung Ariobimo
Sentral Jalan H.R Rasuna Said Kav.5 Kuningan Jakarta Selatan 12950. Kegiatan ini
penulis laksanakan pada 23 Januari 2012 sampai dengan 30 Maret 2012 atau kurang lebih
selama dua bulan satu minggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi
Kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia tidak pernah luput dari proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan. Manusia adalah makhluk social yang
bergantung satu sama lain, serta saling berkaitan dengan orang lain di lingkungannya.
Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya
sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis
pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu
orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan
(noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik.
Secara umum bentuk-bentuk komunikasi dikelompokkan menjadi dua :
1. Komunikasi Verbal
Secara sederhana, komunikasi verbal berarti komunikasi yang disampaikan secara
lisan dan tulisan atau gambar. Berbicara dengan seseorang, mengirim surat, pesan
singkat, menonton televisi, atau mendengarkan radio dapat dikategorikan sebagai
komunikasi verbal.
Tipe komunikasi verbal terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Komunikasi
aktif berlaku pada seseorang yang bertindak sebagai komunikator atau pemberi pesan,
dalam hal ini adalah pembicara atau penulis. Sementara komunikasi pasif adalah bagi
mereka yang bertindak sebagai pendengar dan pembaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Komunikasi Nonverbal
Intonasi suara, isyarat, gerak tubuh, sikap, dan sebagainya yang memungkinkan
seseorang untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata, disebut sebagai
komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal memang relatif lebih sulit untuk dipelajari karena tidak
memiliki struktur yang jelas dan terkadang multitafsir. Selain itu, komunikasi nonverbal
juga sering muncul secara tiba-tiba atau spontan dan kadang tidak dapat diperkirakan.
Tipe komunikasi nonverbal dapat dikelompokkan menjadi enam kategori, di
antaranya sebagai berikut :
a. Ekspresi wajah dan mata. Terkadang, kejujuran, kemarahan, kebahagiaan,
kebohongan, penyesalan, kesedihan, dan lain-lain yang merupakan ekspresi emosi
seseorang dapat kita lihat dari ekspresi wajah dan matanya.
b. Gerakan tubuh atau posisi tubuh. Misalnya, membalikkan badan ketika berbicara
dapat dimaknai marah atau tidak setuju dengan pendapat seseorang.
c. Karakteristik suara. Intonasi yang datar atau ada sedikit tekanan akan memiliki makna
yang berbeda. Karakteristik suara dapat berupa nada suara, intonasi suara, irama
suara, juga volume suara. Adanya perubahan dari karakteristik suara akan
menimbulkan perubahan pada arti kalimat yang diucapkan.
d. Penampilan. Identitas seseorang biasanya terbaca dari penampilan sehingga
penampilan terkadang akan memberikan kesan adanya perbedaan kelas sosial ,
kebiasaan, sikap, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Sentuhan. Misalnya, tangan Anda dapat bermakna persahabatan ketika berjabatan
tangan, tetapi dapat bermakna permusuhan ketika digunakan untuk menampar atau
memukul seseorang.
f. Penggunaan jarak dan waktu. Komunikasi melalui pesan singkat (SMS), telepon,
video conference, atau bertatap muka secara langsung, memiliki makna yang berbeda.
Begitupun masalah waktu komunikasi itu disampaikan. Berbeda maknanya antara
jam 10 pagi dan 10 malam.
B. Televisi
Televisi adalah salah satu media komunikasi yang paling berpengaruh dalam
kehidupan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) televisi diartikan
sebagai pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan
bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat
disengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukkan, berita, dan lain sebagainya.
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele (bahasa Yunani)
yang berarti jauh dan visi (videre dalam bahasa latin) yang berarti penglihatan. Dengan
demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh.
Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat
(studio televisi) yang dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima
(televiset). Istilah television sendiri dicetuskan pada tanggal 25 Agustus 1900 di kota
Paris, yang pada saat itu di kota tersebut sedang berlangsung pertemuan para ahli bidang
elektronika. (Wahyudi, 1989 : 53)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Perkembangan Televisi di Indonesia
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan
langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-17 pada tanggal 17
Agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran
resmi TVRI baru dimulai pada 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara
langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno2.
Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI maka selama 27 tahun penonton
televisi di Indonesia hanya dapat menikmati satu saluran televisi. Barulah pada tahun
1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk
membuka sistem televisi RCTI yang merupakan stasiun televisi swasta pertama di
Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI.
Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri media
massa khususntya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat tentang informasi
juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima
televisi swasta baru yaitu Metro, Trans, TV-7, Lativi dan Global serta beberapa stasiun
televisi daerah yang pada saat ini jumlahnya mencapai angka puluhan. Tidak ketinggalan
pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program baik dalam
maupun luar negeri.
Setelah Undang-undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah stasiun
televisi baru diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di daerah, yang terbagi ke
dalam tiga kategori yaitu televisi publik swasta, berlangganan, dan komunitas. Kini
2 Mila Day, Buku Pinter Televisi, Penerbit Trilogos Library, Jakarta 2004. Hal 16.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penonton di Indonesia benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati nernagai
program televisi3.
D. Program Siaran Televisi
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya
sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja yang bisa dijadikan
program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audiens
serta tidak bertentangan dengan norma dan hukun yang berlaku. Pengelola stasiun
penyiaran dituntut untuk memiliki kretivitas seluas mungkin untuk menghasilkan
berbagai program yang menarik. Kata “program” sendiri berasal dari kata dalam bahasa
Inggris programme atau program yang berarti acara tau rencana. Program adalah segala
hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya4.
Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
berdasarkan jenisnya yaitu :
1. Program Informasi (Berita)
a. Berita Keras (Hard News)
Adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan
oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui
audien secepatnya. Media televisi biasanya menyajikan berita keras secara regular yang
ditayangkan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja
(misalnya Breaking News) hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu
jam.
3 Morissan, Media Penyiaran:Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Ramdina Prakarsa, Jakarta 2005. Hal : 8 4 Morissan, Manajemen Media Penyiaran:Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Kencana, Jakarta 2008. Hal : 199-200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Berita Lunak (Soft News)
Adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara
mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan5.
Berikut perbedaan antara berita keras dan barita lunak berdasarkan sifatnya6 :
Hard News Soft News
Harus ada peristiwa terlebih dahulu Tidak harus ada peristiwa terlebih
dahulu
Peristiwa harus aktual (beru terjadi) Peristiwa tidak harus aktual
Harus segera disiarkan Tidak bersifat disegerakan (timeless)
Mengutamakan informasi terpenting Menekankan pada detail
Tidak menekankan pada sisi human
interest
Sangat menekankan segi human
interest
Laporan tidak mendalam (singkat) Laporan bersifat mendalam
Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik
Ditayangkan dalam program berita Dapat ditayangkan pada program lain
2. Program Hiburan
a. Drama
5 Morissan, ibid. Hal : 209-2011 6 Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Penerbit Ramdina Prakarsa. Jakarta 2005. Hal 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Adalah pertunjukkan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau
karakter seseorang atau beberapa tokoh yang diperankan oleh pemain (artis) yang
melibatkan konflik dan emosi.
b. Permainan
Merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara
individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
Adapun sekarang program permainan terbagi ke dalam tiga jenis :
- Quiz Show
Ini merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana
sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan.
- Ketangkasan
Peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kemampuan fisik atau
ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau melakukan suatu permainan
yang membutuhkan perhitungan dan strategi.
- Reality Show
Sesuai dengan namanya maka program ini harus mencoba menyajikan suatu
situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang ada.
c. Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu vidoeklip atau konser.
Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam
studio (indoor). Program musik di televisi saat ini ditentukan dengan kemampuan artis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang dapat menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan
bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.
d. Pertunjukan
Adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau
beberapa orang pada suatu lokasi baik studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan
(indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor)7.
Adapun pembagian program siaran berdasarkan prosesnya sebagai berikut :
1. Siaran Langsung (Live)
Proses produksi dilakukan secara bersamaan dengan penayangan atau
penyiarannya kepada audien. Siaran secara live tidak melalui proses penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Dalam perkembangannya, siaran secara langsung dibedakan
menjadi dua macam yakni siaran langsung dari studio dan siaran langsung yang berasal
dari luar area stasiun televisi tersebut. Dalam perencanaan tertentu ada pula yang
nenggabungkan keduanya.
2. Siaran Tidak Langsung (taping)
Sebuah siaran yang proses produksinya tidak bersamaan dengan penyiarannya.
Proses produksinya telah dilakukan terlebih dahulu yang kemudian setelahnya dilakukan
penyempurnaan melalui proses penyuntungan (editing). Hasil yang dianggap telah
sempurna kemudian disimpan dalam bentuk kaset DVCAM (sesuai standar stasiun
televisi nasional) agar dapat disiarkan.
7 Morissan, ibid. Hal : 213-220
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Program Kuis dan Ketangkasan
Dewasa ini program acara hiburan semakin menjamur di televisi. Semakin
menjamurnya acara televisi tersebut membuat perkembangan dari segi konten dan
jenisnya menjadi semakin inovatif. Kini jenis program acara hiburan tidak lagi terkotak-
kotakkan menjadi satu jenis, perpaduan dari jenis-jenis yang sudah ada makin marak
dikembangkan.
Misalnya untuk program hiburan jenis permainan yang mulanya menurut
Morissan hanya dibagi dalam tiga konten yang meliputi kuis, ketangkasan, dan reality
show kini lebih fleksibel untuk dapat diterima sebagai konten kombinasi yang nantinya
disajikan dalam bentuk program yang inovatif. Sebut saja program kuis yang belakangan
dikombinasikan dengan program kuis. Dampak positif yang dapat dilihat dari program
permainan ini juga menjadi lebih banyak. Dilihat dari program permainan sendiri manfaat
yang didapat juga banyak, untuk peserta dan pononton program ini mengajarkan tentang
kerja sama dan sportivitas. Sebagai dasar, tentu hal tersebut sudah sangat positif.
Untuk program kuis sendiri dapat dilihat beberapa manfaat dari segi penonton dan
peserta. Secara garis besar kuis memiliki daya terik dari jumlah hadiah yang ditawarkan
dan jenis kuis itu sendiri. Untuk program ketangkasan, fisik menjadi komoditi utama
untuk para peserta. Kombinasi keduanya diharapkan mampu memberikan keseimbangan
antara fisik dan otak yang pada akhirnya berbuah hadiah.
Selain konten dan jenis program, pengelola stasiun televisi juga harus
memperhatikan pembagian siaran dan ketersediaan audien guna memperhitungkan rating
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan tepat tidaknya program tersebut ditayangkan. Secara umum, waktu siaran dibagi
menjadi lima bagian yaitu : 8
1 Prime Time (jam 19.30 – 23.00)
Merupakan waktu siaran televisi yang paling banyak menarik penonton. Selain
itu, penonton pada segmen ini sangat beragam (tua, muda, anak-anak, dan
sebagainya). Stasiun televisi biasanya akan menempatkan program acara yang
paling bagus pada segmen ini karena jumlah audiennya yang besar. Acara prime
time juga harus mampu dinikmati semua kalangan mengingat anggaran besar
yang banyak dikeluarkan untuk mendanai program acara pada segmen ini.
2 Late Fringe Time (jam 23.00 – 01.00)
Merupakan segmentasi untuk menayangkan program dewasa.
3 All Other Time (jam 01.00 – 10.00)
Merupakan segmentasi yang diberlakukan pada saat akhir pekan. Hal ini dilatar
belakangi karena banyaknya audien yang menonton televisi pada jam-jam
tersebut dibanding dengan hari selain akhir pekan yang setiap pagi mereka
gunakan untuk beraktivitas.
4 Day Time (jam 10.00 – 16.30)
Merupakan waktu siaran televisi yang kontennya sebagian besar berupa hiburan
atau soft news.
5 Fringe Time (jam 16.30 – 19.30)
8 Sydney W. Head, Christopher H Sterling, Broadcasting in America; A Survey of Television, Radio, and New Technologies. Fourth Edition, Houghton Mifflin Company, Boston, 1982, Hal 217.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Merupakan area penayangan program yang bersifat sebagai transisi antara day
time dan prime time.
Pembagian dan segmentasi audien tersebut ditujukan untuk mencapai
keberhasilan suatu program selain pertimbangan dari segi inovasi dan kreatif.
Program berjenis kuis yang termasuk ke dalam jenis hiburan bersifat fleksibel
tergantung dari jenis kuis dan bentuk atau kontennya. Untuk penggabungan antara kuis
dan ketangkasan biasanya ditayangkan pada segmen day time sebagai tontonan untuk
refreshing yang artinya kembali lagi pada konsep program acar jenis hiburan itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Global TV
PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) merupakan salah satu anak
perusahaan PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang bergerak di bidang penyiaran.
Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 dan mendapatkan ijin penyiaran
No:801/MP/PM/199 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan RI pada tanggal 25
Oktober 1999.
Awal Global TV melakukan siarannya pada tahun 2002, sajian programnya masih
di dominasi MTV (Music Television) selama 24 jam yang segmentasinya lebih
difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari mulai berdiri, Global TV telah memiliki
6 stasiun relay yang terletak di Jakarta, Medan. Bandung, Semarang, Surabaya, dan
Yogyakarta. Global TV juga telah mendapatkan alokaso frekuensi pada 7 kota di
Indonesia untuk wilayah Denpasar, Samarinda, Palembang, Pontianak, Makasar,
Manado, dan Banjarmasin.
Tahun ke empat tepatnya pada tahun 2003, Global TV mendapatkan tambahan
alokasi frekuensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Jambi, dan Jayapura.
Dua tahun kemudian tepatnya tahun 2005 Global TV memperluas target market dari anak
muda ke target pasar remaja dan keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15 – 34
tahun. Selain itu, Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam untuk
program MTV dan 12 jam untuk program Global TV sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Di tahun 2006 Global TV kembali melakukan perubahan dengan mengubah jam
jam siaran menjadi 8 jam konten Nickelodeon, 8 jam konten MTV, dan 8 jam konten
Global TV, selain itu perubahan juga dilakukan pada target market, target market diubah
manjadi ke anak-anak, remaja, dan keluarga muda kelas ABC yang berumur 5 – 34
tahun. Pada tahun yang sama, stasiun relay juga mengalami penambahan sebanyak 3
yaitu stasiun relay kota Malang, Kediri, dan Madiun. Masih di tahun 2006, Up-grade TX
untuk wilayah Denpasar telah diselesaikan, disusun pula perencanaan untuk penambahan
stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan Riau dengan rician kota meliputi Purwokerto,
Tegal, Cirebon, Sukabumu, Garut, Sumedang, Jemnber, Mataram, dan Batam). Sampai
sejauh ini total stasiun relay yang sudah dimiliki Global TV sebanyak 21 stasiun yang
mencakup 127 juta penonton dan 9 stasiun yang masih dalam tahap perencanaan
sebanyak 9 stasiun.
Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2007, Global TV mampu merealisasikan 9
stasiun relay yang telah direncanakan pada tahun 2006 lalu. 9 stasiun relay tersebut
meliputi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember,
Mataram, dan Batam. Di tahun ini Up-grade TX juga dilakukan kembali dengan rincian
wilayah meliputi Jakarta, Surabay, Banjarmasin, dan Manado. Perubahan lain yang
mampu direalisasikan juga terlihat dari target market yang semula ditujukan ke anak,
remaja, dan keluarga muda ABC dengan range usia 5 – 34 tahun, kini berubah menjadi
ALL AB dengan range usia 5+. Dengan total 29 stasiun relay terhitung dari tahun
pertama didirikan pada 1999 hingga sekarang, Global TV telah memiliki 29 stasiun relay
yang mencakup lebih dari 153,2 juta penonton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Visi dan Misi Global TV
Visi
Menjadi stasiun televise nasional berkelas yang layak ditonton seluruh keluarga
Indonesia.
Misi
Menyajikan dunia hiburan dan informasi yang berwawasan global dengan program-
program pilihan terlengkap bagi keluarga Indonesia yang dinamis, kreatif, dan inspiratif.
C. Struktur Organisasi Global TV
(Terlampir)
D. Alamat Global TV
Stasiun penyiaran Global TV belum memiliki gedung pribadi. Seluruh pekerjaan
dan pengoperasian dilakukan pada tiga tempat dan lokasi yang berbeda dengan rincian
sebagai berikut :
1. Gedung Ariobimo Sentral (Head Office)
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X – 2 Kav. 5 Jakarta Selatan 12950
Phone : 021 – 5292 1115
Fax : 021 – 5292 1771
Gedung Ariobimo Sentral memiliki 12 lantai dan P1 sabagai lanyai paling atas
gedung ini. Lantai yang digunakan sebagai bagian dari Global TV meliputi lantai 6, 8, 12,
dan P1 dimana pembagian ke empat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Lantai 6
Digunakan sebagai kantor MarComm (Marketing Communication)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Lantai 8
Digunakan untuk kantor Departemen Produksi, dimana terbagi dalam dua
manager produksi yang berbeda. Kantor Departemen Produksi digunakan
oleh orang-orang yang terlibat dalam proses produksi suatu program yang
meliputi Produser, Asisten Produser, Tin Kreatif, Asisten Produksi, Talent
Artis, Wardrobe, Manager Produksi, dan Eksekutif Produser. Selain itu
juga terdapat ruang IT Broadcast dan ruang Post Produksi, Editing, Audio
Post dan Graphics.
c. Lantai 12
Digunakan sebagai ruang HRD (Human Resource Departement), General
Service, dan Research and Development.
d. Lantai P1 (Penthouse 1)
Disunakan untuk divisi Promo, Sales, Accounting, Corporate Secretary,
Budgeting, Programming, dan ruang untuk para direktur.
2. Komplek RCTI
Jalan Raya Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta
Phone : 021 – 5360 601
Fax : 021 – 5360 602
Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk semua program
yang diproduksi oleh Global TV. Selain itu juga digunakan khusu untuk karyawan dan
technical untuk on air.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Studio AD
Jalan TB Simatupang 3 Ragunan, Jakarta Selatan
Studio ini terbagi menjadi beberapa bagian mencakup dua buah ruang studio yang
masing masing terbagi menjadi studio A, yang biasa digunakan untuk program-program
acara Global TV berskala besar, dan studio kedua yaitu studio B yang digunakan untuk
tempat produksi program acara Global TV debngan skala yang lebih kecil seperti casting,
promo, take house dan sebagainya.
Disamping 2 buah studio tersebut, gedung ini juga dilengkapi beberapa ruangan
yang mendukung proses produksi antara lain ruang property, ruang khusu wardrobe dan
make up, ruang manajemen khusus yang disediakan untuk crew, dan kantin.
E. Jangkauan Siaran
Jakarta 51 UHF Palembang 36 UHF
Jambi 36 UHF Bandung 46 UHF
Bali 47 UHF Lampung 38 UHF
Medan 31 UHF Manado 28 UHF
Semarang 37 UHF Pontianak 33 UHF
Surabaya 50 UHF Banjarmasin 28 UHF
Yogyakarta 36 UHF Samarinda 41 UHF
Makasar 43 UHF Padang 37 UHF
Pekanbaru 36 UHF Jayapura TBA
Sumber: Human Resource Departement Head Global TV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Logo Global TV
Stasiun televisi Global TV mengalami beberapa kali perubahan logo, masing-
masing memliki alasan tersendiri hingga sampailah perubahan yang pada 28 Maret 2012
lalu diumumkan kepada khalayak berbarengan dengan program Lampion 100%
Ekspresif.
Jika dilihat secara sekilas, logo ini hampir mirip dengan logo milik induk Global
TV sendiri yaitu MNC TV. Salah satu yang menjadi alasan perubahan logo yang paling
akhir ini adalah untuk memberitahukan kepada khalayak bahwa Global TV merupakan
salah satu stasiun televisi swasta dibawah naungan Media Nusantara Citra (MNC) Group.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media
Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Penulis ditempatkan di departemen
produksi sebagai pembantu Kreatif dalam acara Lampion 100% Cinta dan program kuis
Masih Main Kata. Media (KKM) atau yang sering disebut dengan istilah magang selama
kurang lebig dua bulan satu minggu yang terhitung sejak 23 Januari 2012 sampai dengan
tanggal 30 Maret 2012. Kegiatan tersebut penulis laksanakan di PT. Global Informasi
Bermutu (Global TV), sebuah stasiun televisi swasta berskala nasional yang berlokasi di
Jakarta.
Penempatan tersebut penulis dapatkan berdasarkan keinginan penulis yang diberi
kesempatan untuk memilih di program manakah penulis ingin ditempatkan. Dikarenakan
program Lampion dan program kuis Masih Main Kata belum ditempati oleh anak
magang yang lain, maka penulis memutuskan untuk memilih program tersebut. Hari
pertama, penulis dipertemukan kepada Produser kedua program tersebut untuk
mendapatkan pengarahan dan pembekalan mengenai apa saja tugas dan tanggung jawab
yang harus dilakukan oleh seorang Kreatif. Suasana kekeluargaan sangat mendominasi
kantor tersebut, maka dengan tidak banyak kesulitan dalm beberapa hari penulis sudah
mampu beradaptasi dengan keadaan dan karyawan-karyawan yang berada dalam kantor
tersebut.
Selama melaksanakan magang, setiap harinya dari hari Senun sampai Jumat
penulis stand by di kantor mulai dari pukul 13.00. Mengenai jam pulang, berdasarkan
perintah dari user yang membimbing penulis, pukul 21.00 penulis sudah dipersilakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
untuk pulang dengan catatan jika pada hari itu tidak ada produksi dan tugas-tugas tertentu
sudah diselesaikan. Namun, pada prakteknya penulis terbiasa pulang diatas jam 10.00
karena keinginan penulis yang ingin mengenal lebih dalam kerja professional di stasiun
televisi dengan mengorek informasi melalui percakapan santai dengan karyawan yang
lain, yang pada jam tersebut masih berada di kantor. Dari kedua program tersebut, penulis
banyak terlibat langsung dalam pengonsepan kuis Masih Main Kata karena pada saat
penulis masuk untuk melaksanakan magang program tersebut baru akan mengalami
perombakan, yang semula Main Kata diubah menjadi kuis lain yang masih berhubungan
dengan permainan kata-kata menurut KBBI yang pada akhirnya diberi judul Masih Main
Kata.
Untuk program kuis Masih Main Kata, apabila sedang dilaksanakan proses
produksi penulis datang ke kantor pada pukul 08.00 untuk berangkat bersama ke studio
menggunakan mobil kantor. Proses produksi sendiri mulai dapat berjalan efektif pada jam
setelah makan siang. 3 jam sebelum makan siang biasanya digunakan untuk tahap
persiapan dan simulasi berdasarkan konsep dan aturan yang baru. Dalam produksi,
penulis tidak terlibat secara teknis. Tugas penulis lebih kepada menyesuaikan konsep dan
script agar berjalan sesuai dengan kesepakatan antara Kreatif, produser,dan direktur.
Berikut ini akan penulis uraikan mengenai keterlibatan penulis dalam
pengonsepan dan perombakan kuis Main Kata menjadi kuis Masih Main Kata beserta
poin-poin apa saja yang mengalami perubahan. Secara garis besar, tugas penulis selama
kegiatan magang dari minggu pertama hingga minggu terakhir berlangsung adalah
sebagai berikut :
1. Minggu Pertama
Periode 23 Januari 2012 – 29 Januari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada minggu pertama ini penulis diberdayakan untuk membantu proses
pengonsepan program Lampion 100% Cinta yang ditayangkan pada 22 Februari
2012. Pembimbing dari penulis juga merupakan Kreatif dari program tersebut.
Dalam tempo satu minggu tersebut, penulis turut serta dalam rapat pematangan
konsep, pada mulanya penulis masih kurang mengerti mengenai program ini
dikarenakan konsep program ini sudah berjalan sebelum masuk sebagai anak
magang.
2. Minggu Kedua
Periode 30 Januari 2012 – 5 Februari 2012
Banyak kegiatan yang penulis lakukan mengingat deadline program
Lampion 100% Cinta semakin dekat. Hampir setiap hari penulis mengikuti rapat.
Selain rapat penulis juga dimintai bantuan untuk menyusun script lagu sebagai
panduan performer dan menyusun quote yang digunakan sebagai gimmick atau
pengantar segmen pada program tersebut.
Selain melakukan rapat untuk program Lampion 100% Cinta, penulis juga
terlibat dalam rapat perdana pengonsepan kuis Maih Main Kata. Pada rapat
pertama ini, sebelumnya penulis ditugaskan untuk mencari referensi bentuk kuis
yang akan digunakan dan kemudian dipresentasikan oleh penulis ketika rapat.
Dalam presentasi pertama ini, usulan dari penulis disetujui oleh produser. Bentuk
permainan yang penulis presentasikan bersal dari permainan Scrabble Show
Down yang penulis dapatkan dari youtube. Adapun bentuk permainannya yakni
menyusun kata-kata dari beberapa huruf yang telah disediakan.
3. Minggu Ketiga
Periode 6 Februari 2012 – 12 Februari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Rapat program Lampion 100% Cinta masih terus dilakukan. Pada minggu
ini penulis ditugaskan untuk menyusun script sebagai panduan untuk
menyempurnakan rundown.
Pengonsepan program Masih Main Kata makin sering dilakukan, rapat
pada minggu ini merupakan rapat lanjutan yang dilakukan untuk
menyempurnakan konsep pada minggu lalu. Di sini masih membahas mengenai
bentuk permainan baru yang nantinya akan digunakan dalam kuis baru ini. Bentuk
permainannya masih berkutat dengan permainan jenis scrabble dan permainan
kata lainnya. Pada rapat kali ini, diputuskan juga jumlah segmen yang akan
digunakan. Pada permainan ini dibagi menjadi 4 segmen termasuk babak bonus.
4. Minggu Keempat
Periode 13 Februari 2012 – 19 Februari 2012
Pada minggu ini rapat untuk program Masih Main Kata ditiadakan, hal
tersebut dikarenakan deadline program Lampion 100% Cinta yang sudah semakin
dekat. Penulis ditugaskan untuk mencari DVD dan lirik lagu yang akan digunakan
untuk menyempurnakan VT. Di minggu ini, adrenalin lebih kencang. Mengingat
program Lampion 100% Cinta tergolong program mewah yang penayangannya
dilakukan secara on air.
5. Minggu Kelima
Periode 20 Februari 2012 – 26 Februari 2012
Program Lampion 100% Cinta tayang on air pada tanggal 22 Februari
2012 pukul 21.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB. Penulis berada di lokasi
yang bertempat di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) dari pukul 08.00 WIB. Disana
penulis membantu proses persiapan mulai dari mengecek perlengkapan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengikuti proses simulasi mendampingi pembimbing. Pada proses simulasi
penulis juga sempat ditugasi menjadi penghitung waktu atau TC (Time Coding).
Setelah on air tersebut pada hari berikutnya dilakukan proses evaluasi.
Pada minggu ini terdengar kabar bahwa program Main Kata dihentikan, dalam
artian tidak ada lagi pembaruan program atau proses produksi berikutnya.
Berdasarkan berita tersebut, atas persetujuan dari produser dan pembimbing,
penulis dipindah tugaskan ke program Sketsa Tawa. Dalam program ini, penulis
membantu Asisten Produksi dikarenakan pada program ini, proses kreatif telah
sepenuhnya diserahkan kepada pihak luar yang dalam kasus ini adalah Production
House. Global TV hanya berperan sebagai supervisi. Hari Kamis dan Jumat pada
program ini penulis sempat mengikuti proses editing. Pada tahap ini, penulis
kurang begitu paham karena pada program sebelumnya penulis bekerja sebagai
Kreatif.
6. Minggu Keenam
Periode 27 Februari 2012 – 4 Maret 2012
Pada minggu ini penulis mendapat kabar dari pembimbing sebelumnya
bahwa program Main Kata akan kembali ditayangkan dengan keputusan judul
baru yaitu Masih Main Kata. Maka penulis diminta kembali untuk membantu
proses Kreatif pada program tersebut.
Rapat mulai sering dilakukan yang antara lain membahas mengenai
penggantian host dan tata panggung serta pengenalan empat segmen baru yang
pada minggu sebelumnya telah diputuskan. Di sini penulis diberi banyak
kesempatan untuk menyampaikan kritik dan saran mengenai keputusan-keputusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tersebut. Minggu ini terjadi dua kali waktu rapat yang pada akhirnya telah
mencapai mufakat mengenai segala perubahan yang akan dilakukan.
7. Minggu Ketujuh
Periode 5 Maret 2012 – 11 Maret 2012
Minggu ini diadakan satu kali rapat untuk memutuskan penjadwalan
produksi. Sebelum mengikuti proses produksi, penulis ditugasi untuk membuat
script kuis Masih Main Kata untuk episode 8- 16 karena script episode 1-7
sebelumnya sudah dibuat oleh pembimbing magang penulis. Selain itu,
dikarenakan bentuk program yang baru, untuk menambah referensi pada sesi
hukuman, penulis ditugaskan pula untuk mencari macam-macam bentuk hukuman
sebanyak-banyaknya sekaligus mencari materi untuk segmen sudden death berupa
kata-kata yang telah dikelompokkan (misal nama buah, nama kota, dsb) mulai
dari awalan A-Z. Kegiatan menjelang proses produksi perdana sangat padat.
Selain fokus untuk program kuis Masih Main Kata, penulis juga diberi
kesempatan untuk mengikuti rapat program baru yang dibimbing oleh bebrapa
senior Kreatif. Pada rapat kali ini penulis diberi kesempatan untuk mengajukan
program baru dalam bentuk proposal berupa slide show power point. Penulis
mengajukan program hiburan musik dengan judul Music Juice dengan dengan
menayangkan empat segmen yang masing masing segmennya memiliki poin plus
masing-masing. Bentuk proposal dan rincian akan penulis lampirkan bersama
lampiran-lampiran lain.
8. Minggu Kedelapan
Periode 12 Maret 2012 – 18 Maret 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penulis masih melanjutkan proses pembuatan script kuis Masih Main Kata
serta mencari bentuk hukuman dan materi kata seperti pada minggu ketujuh.
Selain itu penulis juga mengikuti shooting produksi perdan untuk kuis
Masih Main Kata yang dilakukan di studio AD. Dalam proses produksi ini, untuk
pertama kalinya penulis ditempatkan di control room mendampingi Kreatif senior
yang memberi bimbingan kepada kedua host melalui komunikas via earpiece
(semacam earphone). Penulis ditugasi mencocokkan kata yang telah disusun oleh
peserta dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sekaligus menghitung
poin yang didapat dari kata yang berhasil disusun kemudian diberi tahukan
kepada kedua host oleh Kreatif senior yang melakukan komunikasi tadi agar host
tidak perlu menghitung dan mencocokkan secara manual sehingga akan memakan
banyak waktu.
Dalam satu hari, proses shoting disunakan untuk memproduksi dua
episode. Shooting dimulai pada pukul 13.00 sampai pukul 18.00, produksi
perdana tersebut terhitung sangat lama mengingat semua crew dan peserta belum
terbiasa dengan segala sesuatu yang dibuat baru. Sebelum shooting dilakukan
proses simulasi, penulis juga terlibat langsung dalam proses tersebut.
9. Minggu Kesembilan
Periode 19 Maret 2012 – 25 Maret 2012
Minggu ini merupakan minggu dimana program Lampion yang pada bulan
ini akan dilaksanakan dengan tema 100% Ekspresi. Setiap bulannya program ini
dipercayakan kepada crew, yang sudah dibagi, berbeda-beda. Bulan ini penulis
tidak terlibat pada program ini namun pembimbing penulis selaku Kreatif ditugasi
untuk membuat VT promo Indosat yang nantinya akan ditayangkan pada program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ini. Penulis ditugaskan untuk membuat script VT promo tersebut. Sebelumnya
penulis diajak berdiskusi oleh pembimbing, penulis diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat yang kemudian diterima sehingga script dipercayakan
kepada penulis. Setelah itu penulis diajak untuk mengikuti proses shooting VT di
Grand Indonesia. Penulis dan pembombing berlaku untuk mengarahkan jalannya
shooting.
Di luar VT tersebut, penulis juga masih diberi tanggung jawab untuk
mencari materi hukuman untuk kuis Masih Main Kata.
10. Minggu Kesepuluh
Periode 26 Maret 2012 – 30 Maret 2012
Merupakan minggu terakhir penulis melaksanakan magang. Minggu ini
penulis masih ditugaskan untuk membuat script dan mengikuti proses produksi
kuis Masih Main Kata. Pada produksi kali ini, penulis sengaja meminta kepada
pembimbing agar ditempatkan di stage, tidak di control room. Di stage penulis
ditugaskan untuk membantu pembimbing melakukan bimbingan dan arahan baik
kepada peserta maupun host. Proses produksi selain pada hari pertama terhitung
efektif karena baik host maupun crew sudah memahami isi kusi Masih Main Kata
ini.
B. Focus of Interest
Pada pelaksanaan magang penulis banyak terlibat dalam proses pengonsepan kuis
Masih Main Kata.
Kuis Masih Main Kata merupakan transformasi dari kuis Main Kata yang sempat
ditayangkan oleh stasiun Global TV. Secara keseluruhan kuis ini mengalami banyak
perubahan antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Seluruh games di setiap segmen diubah
b. Tidak ada lagi pemenang individual, melainkan sekarang pemenang tim
c. Tidak ada lagi yell-yell di opening program
d. Pergantian Host
e. Setiap games lebih menuntut fisik dan kecekatan
f. Punishment untuk tim yang gugur di setiap segmen
Perubahan didasari dari turunnya rating kuis Main Kata. Pada mulanya, produksi
kuis ini akan dihentikan namun setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, kuis Main Kata
memiliki nilai plus dari tingginya rating pada segmen ke empat kuis tersebut dimana jenis
permainan pada segmen tersebut merupakan perpaduan dari ketangkasan dan kecerdasan.
Maka dengan alasan tersebut kuis yang fokus pada penggunaan kata-kata ini akan
dipertahankan dengan format baru agar rating tinggi pada segmen empat kuis Main Kata
dapat diratakan ke semua segmen.
1. Deskripsi
a. Judul dan Tagline
Sebelum terbentuk menjadi kuis dengan judul Masih Main Kata, kuis ini
berjudul Main Kata. Tag line pada kedua kuis ini dibuat berbeda, pada kuis
Masih Main Kata tagline berupa kalimat “100% Indonesia” yang cara
pengucapannya dibarengi dengan menempatkan telunjuk kanan di samping kanan
mata yang menunjukkan angka 100.
Judul Main Kata sendiri merupakan deskripsi dari jenis program yang
dikemas di dalamnya yakni berupa kuis yang mengangkat tema permainan
menggunakan kata-kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dikelompokkan menjadi empat jenis permainan dalam durasi tayang selama satu
jam. Perubahan judul dilakukan karena akan dirubahlah pula seluruh konten kuis.
Judul baru tidak terlalu dibuat berbeda karena pada dasarnya tema kuisnya
masih sama seperti pada Main Kata, hanya jenis tiap segmennya dibuat lebih
variatif dan mengutamakan ketangkasan. Hal ini dilakukan pula untuk
mempertahankan penonton Main Kata agar tidak merasa terlalu asing dalam
menerima Masih Main Kata.
“100% Indonesia” dipakai karena kuis Masih Main Kata ini merupakan
kuis permainan kata yang berlandaskan atas isi Kamus Besar Bahasa Indosesia
(KBBI). Selain karena alasan tersebut angka 100% digunakan dalam tagline agar
penonton tahu bahwa acara tersebut adalah milik Global TV karena tagline
Global TV tersebut juga menggunakan angka 100% yakni 100% Seru.
Tampilan Judul Main Kata
Tampilan Judul Masih Main Kata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Host
Pada kuis Main Kata memakai dua orang host laki-laki dan perempuan
yakni Kemal dan Tije. Pergantian host untuk kuis Masih Main Kata dipilih
berdasarkan usia yang lebih muda dari dua host Main Kata. Hal ini dikarenakan
bentuk permainan menuntut host agar turut aktif dalam memandu permainan.
Kemal dan Tije dinilai kurang memenuhi kriteria sebagai host untuk kuis Masih
Main Kata, selain dikarenakan masalah usia seperti yang kita ketahui bahwa
kedua host tersebut dinilai kurang tangkas walaupun secara konsep jelas mereka
sangat menguasai dalam hal membawakan suatu acara. Kemal berbadan terlalu
gemuk sedang Tije dinilai kurang menarik.
Dengan latar belakang tersebut maka dipilihlah Tya Ariestya dan Lionil
Hendrik sebagai pemadu kuis Masih Main Kata. Proses casting telah dilakukan
yang pada akhirnya kesepakatan telah ditemukan untuk menggunakan mereka
sebagai host. Dari factor usia, mereka masih muda. Ketangkasan tidak dapat
diragukan lagi mengingat seorang Tya Ariestya dan Lionil Hendrik adalah atlet
tae kwon do.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Host Main Kata
Kemal Tije
Host Masih Main Kata
Lionil Hendrik Tya Ariestya
c. Set Desain
Pada permainan Masih Main Kata ini perubahan banyak dilakukan pada
set. Yang semula tidak begitu lebar, karena konten kuis yang lebih banyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menggunakan kecermatan dibanding dengan gerak fisik, untuk Masih Main Kata
set lebih luas dengan melebarkan area main berupa papan scrabble dengan
jumlah kotak 10x10.
Pada set lama juga terdapat papan scrabble di lantai area main tapi tidak
seluas pada Masih Main Kata. Lemari huruf juga dibuat lebih banyak dan
fleksibel dengan menempatkannya pada rak putar di samping kanan dan kiri
peserta sehingga memudahkan pula dalam gerak kamera.
Set Desain Main Kata
Set Desain Masih Main Kata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dikarenakan pada Masih Main Kata pemenang ditentukan secara
berkelompok, set khusus berupa leveling ditempatkan di depan mpdp jika sudah
masuk permainan tiap segmennya karena kesepuluh anggota masing-masing tim
akan turut bermain.
d. Aturan Main
Kuis Main Kata dan Masih Main Kata sama-sama terbagi menjadi empat
segmen yang pada segmen terakhir sama-sama digunakan sebagai babak bonus.
Segmen I
Main Kata
Judul segmen : Pilih Kata
Cara main :
a. Diawali dengan VO, semua peserta (4 GRUP) duduk di kursi masing –
masing grupnya. Kemudian host masuk & opening program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Host memperkenalkan masing2 grup (ON AIR) kemudian
mempersilahkan masing - masing grup untuk YEL YEL khas grup (OFF
AIR). Setelah itu para peserta langsung menuju main set untuk berbaris di
belakang podium masing-masing.
c. Terdapat 4 podium, masing2 podium ada 15 peserta berbaris di
belakangnya.
d. Host menginformasikan peraturan permainan kemudian membacakan
pertanyaan berbentuk pilihan jawaban antara kata yang sesuai EYD dan
tidak sesuai EYD.
e. Ada 10 soal yang dibacakan.
f. Peserta yang berada di baris paling depan harus menulis jawaban yang
benar di Monitor touchscreen dengan durasi 5 detik.
g. Jika soal yg dibacakan terdiri dari 2 kata, maka ke-2 kata tersebut harus
ditulis semua.
h. Diakhir segmen, grup dengan jumlah anggota yang paling sedikit akan
dieliminasi oleh host. Sehingga tinggal tersisa 3 grup.
Masih Main Kata
Judul segmen : Susun Kata
Cara Main :
a. Setiap tim (@10 orang) bermain secara bergantian, dan wajib mengambil
10 huruf secara acak untuk nanti disusun menjadi kata-kata.
b. Setiap tim akan memiliki seorang kapten, bertugas menentukan siapa
anggotanya yang akan bermain di setiap babak. Anggota tim yang sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bermain di salah satu babak, tidak boleh dipilih untuk bermain lagi di
babak lainnya)
c. Setiap Kapten harus memilih 2 rekannya untuk “in-charge” bermain.
Rekannya yg lain di pinggir hanya membantu memberi jawaban.
d. Diberikan durasi per tim untuk menyusun 1:30 menit (1:30 x 4 tim = 6
menit )
e. Jumlah point dinilai sesuai dgn “point” yang ada di setiap dadu scrable
f. Poin terkecil akan gugur, dan tidak berhak maju ke segmen berikutnya
g. Tim yang gugur akan mendapat hukuman, dgn memilih 1 dari 3 kotak
hukuman yang diberikan host.
Segmen II
Main Kata
Judul segmen : Eja Kata
Cara Main :
a. Segmen ini terdiri dari dua babak
Babak I : host membacakan soal masing-masing untuk 3 group dan
mengeliminasi 1 group dengan jumlah peserta paling sedikit
Babak II : hoat membacakan soal masing-masing 1 soal untuk 2 group
dan kemudian mengeleminasi 1 group dengan jumlah peserta paling
sedikit
b. Di akhir segmen ini hanya akan ada satu group yang lolos ke babak
selanjutnya.
c. Setelah bumper in, ketiga grup yg lolos dari segmen 1 berbaris di
belakang podium masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Tiap grup akan bermain sendiri-sendiri dimulai dari grup yg paling
sedikit pesertanya atau paling kecil abjadnya
e. Grup yang bermain terlebih dahulu adalah grup dengan jumlah peserta
yang paling sedikit
f. Host akan membacakan soal yang jawabannya harus dieja.
g. Peserta yang berada di barisan paling depan harus menjawab huruf
pertama dari jawaban yang benar secepatnya dengan durasi maksimal
3 detik. Begitu berturut-turut ke belakang hingga seluruh huruf dari
kata yang dimaksud tereja seluruhnya dengan catatan jika peserta yang
salah tidak keluar dari barisan dan kemudian menjawab lagi maka soal
tersebut menjadi tidak sah dan host akan membacakan soal baru yang
harus dijawab oleh sisa peserta dari group tersebut.
h. Host kemudian memanggil grup ke-2, diberi treatment yg sama dgn
grup 1. Begitupun grup 3, treatment yang sama dengan grup 1 & 2. Di
Plasma Podium setelah bermain ada jumlah sisa peserta dari masing2
grup. Grup yang pesertanya paling sedikit tidak dapat melanjutkan ke
soal berikutnya.
i. Setelah diketahui dua grup dengan jumlah peserta terbanyak, host akan
membacakan pertanyaan kedua untuk masing-masing grup yang harus
dijawab denga treatment sama dengan pertanyaan pertama.
j. Di akkhir segmen ini grup yang lolos ke babak selanjutnya akan
mendapatkan goodie bag dari Global TV.
Masih Main Kata
Judul Segmen : Sambung Kata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Cara Main :
a. Permainan ini mirip seperti konsep scrabble secara garis besar, karena
setiap Tim akan bermain secara bergantian, sesuai urutan yang
sebelumnya ditentukan dengan undian yang menggunakan bola-bola yg
ada angkanya.
b. Setiap tim mendapat 10 huruf secara acak yang akan mereka gunakan
dalam setiap gilirannya.
c. Ke-10 huruf tersebut sudah mereka pilih saat off-air. Setelah bumper on-
air, host akan meminta masing2 tim untuk memperlihatkan huruf2 apa saja
yang telah mereka dapatkan.
d. Akan ada 2x giliran bermain untuk setiap tim (@30 detik setiap
gilirannya). Setiap gilirannya hanya wajib membuat 1 kata saja, tidak
boleh lebih.
e. Setiap Kapten harus memilih 2 rekannya untuk “in-charge” bermain.
Rekannya yg lain di pinggir hanya membantu memberi jawaban
(meneriaki).
f. Untuk awalan kata akan ditentukan langsung oleh juri, dan langsung on-
stage (ditutupi kain hitam). Dan kata tersebut hanya terdiri dari 4-5 huruf
saja.
g. Selalu setelah masing” tim menyusun kata, host akan mengecek kata yang
mereka buat ada atau tidak di KBBI. (Apabila jawaban tidak ada di KBBI,
maka huruf-huruf yang dipakai tersebut akan hangus).
h. Siapa tim yang dengan poin terkecil akan otomatis gugur + diberi
hukuman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i. Treatment untuk sudden death akan serupa seperti di babak pertama.
Segmen III
Main Kata
Judul segmen : Kata Apa
Cara Main :
a. Babak ini merupakan babak penentuan untuk memperebutkan juara 1 di
babak bonus.
b. Di mdmp terlihat kotak 1 – 15, peserta harus memilih salah satu kotak
yang di balik kotak tersebut telah terdapat kategori soal dan huruf.
c. Tiap peserta memiliki waktu selama 30 detik untuk menjawab sebanyak-
banyaknya.
d. Setelah selesai menjawab peserta pindah ke podium C
e. Jika peserta setelah dia poinnya lebih banyak, maka dia harus pindah ke
tempat duduknya. Tapi jika peserta berikut tersebut poinnya lebih sedikit,
dia tetap berdiri di belakang podium "C". Jika poinnya sama, maka
peserta-peserta dengan poin sama tersebut berbaris di podium "C"
f. Peserta yang lolos akan mendapatkan uang tunaisenilai Rp 5.000.0000
Masih Main Kata
Judul segmen : Lempar Kata
Cara Main :
a. Dua tim tersisa harus berduel dengan cara saling melempar huruf, yang
nantinya huruf tersebut harus diteruskan menjadi kata oleh tim lawan
b. Setiap tim harus mengambil 10 huruf dadu yg dipilih secara acak (off-air).
Untuk menentukan giliran main, kedua kapten tim yg bermain harus suit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(siapa yg dulu-duluan 3x menang suit). Yang menang bisa memilih untuk
bermain atau melempar.
c. Setiap Kapten harus memilih 2 rekannya untuk “in-charge” bermain.
Rekannya yg lain di pinggir hanya membantu memberi jawaban.
d. Masing” tim diberi waktu @30 detik dalam tiap kesempatannya. Apabila
berhasil merangkai kata dari huruf yg dilempar, maka akan menjadi poin.
Apabila gagal maka poin akan diberi ke si pelempar.
e. Masing-masing kelompok diberikan 2x kesempatan, dan setiap
kesempatannya hanya wajib membuat 1 kata saja.
f. Poin ditentukan berdasarkan angka-angka yg ada di setiap dadu huruf
apabila berhasil dibikin menjadi sebuah kata.
g. Huruf yang dilempar oleh musuh boleh digunakan sebagai awalan kata,
akhiran, atau pertengahan kata. Bebas dan boleh digeser-geser.
h. Tim A yang melempar huruf B , ternyata tim B tidak dapat menyusun
kata. Maka poin B yang adalah 5 diberikan untuk tim A.
i. Treatment sudden death + hukaman sama seperti di segmen sebelumnya.
j. Tim yang berhasil mendapat uang Rp. 2.000.000
Segmen IV (Babak Bonus)
Main Kata : Susun Kata
Cara Main :
a. Hanya sisa satu peserta yang akan dibantu 7 temannya setimnya untuk
mengambil 7 huruf dari 100 huruf yang tersedia di stage. Teman se tim
nya tersebut akan meletakan balok huruf diatas display blok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Dari 7 huruf yang telah tersedia tersebut dia harus merangkai 1 kata
dalam bahasa Indonesia.
c. Kata tersebut haruslah Bahasa Indonesia baku dengan Ejaan Yang
Disempurnakan dan tidak boleh menggunakan interjunction (loh, kok,
dong, deh, dll) & kata tersebut harus terdapat dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI)
d. Peserta diberi 3x kesempatan menyusun kata dengan kombinasi huruf
yang berbeda dengan durasi masing2 selama 2 menit untuk
kesempatan pertama; selama 1.30 menit untuk kesempatan kedua; dan
1 menit untuk kesempatan ketiga
e. Nilai kesempatan pertama adalah jumlah poin huruf dikali Rp100.000;
kesempatan kedua adalah dikali Rp300.000; serta kesempatan ketiga
adalah dikali Rp 500.000
f. Peserta dapat menyusun lebih dari satu kata dalam satu kali
kesempatan selama kata-kata tersebut sesuai EYD.
g. Peserta diperbolehkan untuk menyusun kata dengan cara
menambahkan huruf di depan dan atau belakang kata sebelumnya.
Asalkan kata baru tersebut memiliki arti yang baru dari kata
sebelumnya
h. Jika Peserta tidak bisa menyelesaikan sesuai waktu yang ditentukan
atau kata yang disusun tidak sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia
yang disempurnakan, maka peserta tersebut gugur & tidak dapat
melanjutkan ke kesempatan berikutnya
Masih Main Kata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Judul segmen : Bonus Kata
Cara Main :
a. Tim harus bisa mengubah kata2 baru berdasarkan sebuah kata yang
telah dipersiapkan oleh kru di floor. Kata tersebut hanya terdiri dari 7-
9 huruf saja.
b. Tim harus dapat membuat kata sebanyak-banyaknya dalam batas
waktu 2 menit
c. Setiap anggota tim harus bergantian dalam membuat kata-kata
d. Contoh : |S|U|R|A|B|A|Y|A|
PESERTA
1 SUARA
2 BUAYA
3 ABU
dst
e. Setiap peserta harus menyusun kata-kata baru tersebut di tempat yang
sudah ditentukan oleh host. Treatment untuk setiap anggota yg telah
membuat kata harus “TOS” dahulu dengan host, sebelum berganti giliran
dgn teman selanjutnya.
e. Sudden Death
Merupakan jenis permainan tambahan yang dilakukan apabila terjadi draw
atau kesamaan poin. Pada kuis Main Kata, sudden death pada masing-masing
segmen memiliki jenis yang berbeda-beda sedangkan pada kuis Masih Main Kata
sudden death memiliki aturan yang sama pada tiap segmen apabila terjadi draw.
Hal ini dikarenakan, secara konsep hal tersebut ingin digunakan oleh konseptor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan tujuan untuk membentuk image penonton bahwa sudden death semacam
itu hanya ada di kuis Masih Main Kata.
Sudden Death pada Main Kata
Segmen I
a. Jika terjadi draw antara 2 grup atau lebih maka host akan
membacakan 1 soal tambahan
b. Peserta yang berada di baris paling depan harus menulis jawaban yang
benar di monitor touchscreen dengan durasi 5 detik.
c. Jika hasilnya masih draw maka host akan membacakan 1 soal lagi
untuk peserta di belakangnya & akan terus seperti itu hingga tidak
terjadi draw lagi.
Segmen II
a. Jika di antara 2 grup yg paling sedikit pesertanya terjadi draw maka
host akan membacakan 1 soal tambahan.
b. Untuk menjawab, maka sebelumnya grup yg bermain tersebut harus
memencet bel. Grup yg memencet bel duluan berhak menjawab.
c. Jika grup yg memencet bel salah mengeja 1 huruf saja, maka otomatis
grup lawan yg akan menang & maju ke babak berikutnya.
d. Jika setelah 10 detik soal selesai dibacakan tidak ada yg memencet
bel, maka host akan memberikan tambahan clue hingga akhirnya ada
yg memencet bel.
Segmen III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jika terjadi draw antara 2 atau lebih peserta, maka para peserta yg
mendapat nilai sama tersebut berhak memilih kotak lagi & menjawab
kembali sebanyak2nya kategori yg terdapat di dalam kotak tersebut.
Sudden Death pada Masih Main Kata
Untuk setiap “sudden death”, setiap tim harus masuk ke babak tambahan.
Treatment permainannya mirip seperti segmen “Kata Apa” pada kuis Main Kata.
Sudden death) Kapten harus memilih 1 dari 4 kotak yang aka nada kategori nya.
Dalam waktu 30 detik kapten tim harus menyebutkan kata-kata sebanyak2nya
sesuai kategori yang telah dipilih.
f. Hukuman
Pada kuis Masih Main Kata diberlakukan aturan baru yaitu dengan
pemberian hukuman pada tiap segmen yang ditujukan untuk peserta satu
kelompok yang gugur. Hukuman yang diberikan bukan berupa permainan kata
atau hukuman yang berat, hukuman disini hanya berupa perintah-perintah lucu
yang dipilih peserta misalnya goyang jaipong, tiup tepung dan lian-lain.
Disediakan tiga pilihan hukuman di layar monitor yang sifatnya rahasia,
kemudian grup yang kalah dipersilakan memilih salah satu dari hukuman nomor
satu, dua, dan tiga. Pada permainan sebelumnya yakni Main Kata tidak diadakan
sesi untuk memberikan hukuman.
Pemberian hukuman pada kuis Masih Main Kata ini dimaksudkan untuk
menambahkan kesemarakkan dan keseruan bagi kuis tersebut.
g. Soundtrack
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Soundtrack baru untuk kuis Masih Main Kata dinyanyikan oleh teman-
teman crew kuis tersebut. Lirik diciptakan oleh Petrus Restanto sedangkan
aransemen lagunya dikreasikan oleh Ony Orchestra.
h. Hadiah
Pada kedua kuis antara Main Kata dan Masih Main Kata, hadiah keduanya
masih berupa uang tunai. Namun pada kuis Masih Main Kata, hadiah ditujukan
untuk pemenang per kelompok bukan individu seperti pada kuis Main Kata.
Nominal rupiah pada kuis Main Kata lebih besar dibandingkan sengan kuis Masih
Main Kata, untuk hadiah langsung yang diberikan pemenang yang lolos di babak
ke tiga, kuis Main Kata memberikan Rp 5.000.000 secara langsung sedangkan
pada kuis Masih Main Kata diberikan hanya sebesar Rp 2.000.000 saja.
Jadi perolehan hadiah dihitung dari hadiah langsung diakumulasikan
dengan hadiah yang diperoleh pada babak bonus.
Main Kata
Nilai kesempatan pertama adalah jumlah poin huruf dikali Rp100.000;
kesempatan kedua adalah dikali Rp300.000; serta kesempatan ketiga
adalah dikali Rp 500.000;
Masih Main Kata
Hadiah akan berupa “Money Tree”. Setiap kata bernilai Kelipatan 500rb,
namun per 10 kata di kali dua dan seterusnya TIDAK KUMULATIF.
Kata ke 0-9 (dikali X1), kata 10-19 (X2), kata 20-29 (3X), kata 30-39
(4X)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i. Kelompok Terheboh
Jumlah kelompok pada masing-masing kuis tetap sama berjumlah empat
kelompok. Pembagian kelompok pada kuis Masih Main Kata dibedakan dengan
penggunaan warna sebagai nama kelompok yaitu Kuning, Biru, Merah, dan
Hijau. Sedangkan pada kuis sebelumnya, kelompok dibedakan menggunakan
abjad yaitu A, B, C, dan D.
Perubahan tersebut dilakukan untuk membedakan anggota kelompok satu
dengan yang lain karena kostum dari peserta akan disesuaikan dengan nama
kelompok yang mereka gunakan, hal ini juga senada dengan podium tempat
mereka duduk yang sengaja dibedakan menjadi empat warna. Pada kuis
sebelumnya, tidak ada pembagian warna untuk kostum, selain terlihat sama,
komposisi warna di layar pun menjadi kurang menarik.
Pada kuis Masih Main Kata, apresiasi berupa pemberian uang tunai
sebesar Rp 1.000.000 diberikan untuk kelompok selain kelompok pemenang
yang aksinya selama mengikuti kuis tersebut dinilai paling heboh. Hal ini
dilakukan agar kelompok yang kalah tetap semangat dalam mengikuti jalannya
shooting. Heboh disini dinilai dari kekompakan kelompok dan keseruan mereka
saat menjalankan hukuman.
Selain pada poin-poin tersebut, perubahan secara detail juga banyak dilakukan.
Perubahan yang pada produksi pertama dilakukan secara improve oleh host dan usulan
crew yang kemudian dipatenkan untuk dipakai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Media (KKM) menjadi salah satu sarana yang efektif bagi
mahasiswa dalam mengenal dunia kerja profesional. Melalui kegiatan magang ini
mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat selama berada di bangku
perkuliahan. Berdasarkan uraian deskripsi yang telah penulis lakukan di halaman depan
mengenai konsep kuis “Masih Main Kata” di Global TV, maka dapat diyarik
kesimpulan bahwa program kuis Masih Main Kata merupakan program kuis edukatif
yang ditampilkan dengan format berbeda dari program sebelumnya yakni kuis Main
Kata, perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek salah satunya judul dan
bentuk permainan pada setia segmennya, hal ini dilakukan guna menyempurnakan dan
menyeimbangkan antara kepentingan pihak produsen dan konsumen. Adapun beberapa
keuntungan yang penulis dapatkan dari kegiatan Kuliah Kerja Media tersebut antara
lainh sebagai berikut :
a. Penulis merasa sangat beruntung dapat terlibat langsung dalam proses pra
produksi hungga pasca produksi dalam kuis ”Masih Main Kata”. Dalam suatu
program, pra produksi merupakan tahap awal yang sangat penting. Pra
produksi merupakan tahap dimana konsep dan ide produksi dibuat dan
dikembangkan dengan berbagai macam pertimbangan agar suatu program
nantinya dapat dipertahankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Ilmu teori dan praktek yang diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan
sangat penulis rasakan kegunaannya pada saat terlibat langsung dalam kuis
“Masih Main Kata”.
B. Kritik dan Saran
Dari apa yang penulis amati dan pelajari selama Kuliah Kerja Media (KKM),
penulis bekenan untuk menyampaikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan
manfaat.
1. Kepada Pihak Instansi PT. Global Informasi Bermutu (Global TV)
a. “Masih Main Kata” merupakan salah satu program kuis edukatif yang sarat
akan pengetahuan tentang kata dalam bahasa Indonesia. Dalam menayangkan
program kuis edukatif, Global TV kurang dapat mengapresiasi secara
konsisten. Sebagai stasiun TV yang target audien utamanya adalah anak
muda, diharapkan agar program kuis edukatif dapat menjadi salah satu
program wajib tayang di Global TV.
b. Sebagai salah satu stasiun televisi yang bertaraf nasional sebaiknya Global TV
lebih dapat mempertahankan konsistensinya dalam memproduksi suatu
program acara yang dibuat. Karena penulis yakin, dengan konsep yang
original dan matang serta konsistensi yang tinggi, Global TV akan mampu
menarik minat khalayak dalam skala yang lebih besar.
c. Ketepatan waktu terlebih lagi saat produksi merupakan salah satu indikasi
broadcaster yang baik dan profesional. Keterlambatan macam apapun
hendaknya dapat diminimalisir dengan diawali dari sikap disiplin yang
ditanamkan pada diri karyawan dan crew yang bertugas.
2. Kepada Pihak Universitas Program Studi DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Pihak DIII Komunikasi Terapan sebaiknya lebih meningkatkan pengadaan
acara atau seminar kerja profesional bagi mahasiswa DIII untuk memberikan
pandangan terhadap mahasiswa mengenai kerja media.
b. Diharapkan untuk kedepannya pihak Universitas dapat bekerja sama dengan
instansi magang mahasiswa sehingga dapat terjalin hubungan dan komunikasi
yang baik antara pihak Universitas khususnya DIII Komunikasi Terapan
FISIP UNS dengan instansi terkait.
c. Nominal uang pembinaan magang hendaknya lebih besar atau sama dengan
75% dari uang wajib siswa per semester mengingat pada semester ini mata
kuliah mahasiswa hanya fokus pada kegiatan magang yang dilakukan di luar
fasilitas kampus.