Upload
vuongdung
View
228
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN DELEGASI KETUA DPR-RI/PRESIDEN KONFERENSI KE-7 PUIC
KE REPUBLIK TUNISIA, REPUBLIK ARAB MESIR DAN PALESTINA
TANGGAL 29 NOVEMBER S.D. 7 DESEMBER 2012
I. PENDAHULUAN
Pengiriman Delegasi DPR-RI ke Republik Tunisia, Republik Arab Mesir dan
Republik Palestina berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pimpinan DPR-RI Nomor :
01C/PIMP/II/2012-2013 tanggal 19 November 2012.
Delegasi DPR-RI terdiri dari :
1. DR. H. Marzuki Alie (Ketua DPR-RI/Ketua Delegasi/F-PD)
2. KH. DR. Surahman Hidayat , MA (Anggota Delegasi/Ketua Badan Kerja Sama
Antar Parlemen DPR-RI/F-PKS/Komisi X/A-75)
3. H. Hayono Isman, S.IP (Anggota Delegasi/Wakil Ketua BKSAP/F-PD/Komisi
I/A-450)
4. Drs. Sidharto Danusubroto (Anggota Delegasi/Wakil Ketua BKSAP/F-
PDIP/Komisi I/A-347)
5. H. Syofwatillah Mohzaib, S.Sos (Anggota Delegasi/F-PD/Komisi VIII)
6. H. Mustofa Assegaf, M.Si (Anggota Delegasi/Anggota BKSAP/F-PPP/Komisi
XI/A-307).
2
II. JALANNYA PERTEMUAN - PERTEMUAN
Memenuhi amanah kepemimpinan Presiden Parliamentary Union of OIC
Member States (PUIC) periode Januari 2012 – Januari 2013, dengan melakukan
kunjungan kerja ke tiga negara di kawasan Timur Tengah yang tengah
mengalami proses demokratisasi yang fundamental. Kunjungan kerja
dilaksanakan ke dua negara Timur Tengah yang tengah bergejolak secara politik
domestik, dan satu negara masih terus dicengkeram oleh penindasan zionis
Israel (Republik Tunisia , 29 November – 2 Desember 2012, Republik Arab
Mesir 2 Desember – 6 Desember 2012, dan Palestina 5 Desember 2012).
Ketua DPR RI / Presiden PUIC merasa perlu untuk memberikan dukungan,
berupa kunjungan kerja langsung kepada kedua negara dalam melalui proses
demokratisasi yang berlangsung, hingga dapat kembali stabil dan mulai
melanjutkan pembangunan negerinya. Dukungan tersebut bermakna sebagai
harapan agar proses demokratisasi yang tengah berlangsung di negara sahabat
tersebut dapat dilalui dengan sukses dan lancar, serta terhadap persoalan
Palestina dapat segera mencapai fase solusi komprehensif atas konflik Israel –
Palestina yang sedemikian berlarut-larut. Tujuan lain dari kunjungan kerja
Presiden PUIC kali ini adalah untuk meningkatkan keeratan hubungan
komunikasi di antara pejabat tinggi negara-negara, baik Parlemen maupun
eksekutif pemerintahan, di tengah perkembangan Timur Tengah yang sangat
dinamis saat ini.
Kunjungan kerja Ketua DPR RI / Presiden PUIC kali ini memuat agenda
pertemuan dengan beragam pejabat tinggi negara yang dikunjungi, yakni :
• Ketua Majelis Konstituante Republik Tunisia H.E. Mustapha Ben Jaafar,
• Perdana Menteri Republik Tunisia H.E. Hammadi Jebali, dan
• Presiden Republik Tunisia H.E. Moncef Marzouki,
3
• Ketua Majelis Shuro Republik Arab Mesir (Jumhuriyat Misr al-Arabiyah)
H.E. Dr. Ahmed Fahmy,
• Presiden Republik Arab Mesir H.E. Dr. Mohammed Morsi,
• Perdana Menteri Republik Arab Mesir H.E. Dr. Hisham Kandil,
• The Acting Chairman of Palestinian Legislative Council of the Palestinian
National Authority, H.E. Dr. Ahmed Bahar,
• Perdana Menteri Palestina, H.E. Ismail Haniyeh.
Selain pertemuan dengan beragam petinggi pemerintahan di masing-
masing negara tujuan, Ketua DPR RI juga menyerahkan sumbangan bantuan
kemanusiaan dari masyarakat Indonesia kepada rakyat Gaza sebesar US $
233,000 yang diterima langsung oleh Perdana Menteri Palestina H.E. Ismail
Haniyeh. Sumbangan bantuan kemanusiaan tersebut diberikan sebagai wujud
simpati dan dukungan kepada rakyat Gaza Palestina, yang telah mengalami
penyerangan dengan rudal dan roket oleh Israel selama delapan hari.
Berikut laporan pertemuan-pertemuan yang berlangsung selama kunjungan :
Hari Kamis tanggal 29 November 2012
Delegasi melakukan pertemuan dengan PM Tunisia, H.E. Hammadi Jebali
dimana PM Jebali menyatakan keinginan Tunisia untuk belajar dari Indonesia
sebagai salah satu model negara dimana mayoritas beragama Islam dan
merupakan salah satu demokrasi terbesar yang berhasil dalam
pembangunannya. Selain itu Hammadi Jebali juga menawarkan peluang agar
Tunisia dapat menjadi hub bagi masuknya produk Indonesia ke pasar Afrika
Utara dan Eropa. Hal ini mengingat Tunisia telah memperoleh Advanced Partner
Status (Privileged Partner) dari Uni Eropa. PM Hamadi Jebali mengharapkan pula
agar Indonesia dapat membuka peluang bagi masuknya produk Tunisia dan
peningkatan kunjungan wisatawan Indonesia ke Tunisia. Mengenai perihal
4
terakhir ini, Ketua DPR-RI mengusulkan agar Tunisia sebagai pengekspor fosfat
terbesar dapat menunjuk agennya di Indonesia.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak sependapat akan perlu
ditingkatkannya people to people contact, antara lain melalui pertukaran
mahasiswa kedua negara. Selain itu Ketua DPR-RI dan PM Tunisia juga sepakat
untuk mendorong peningkatan hubungan kedua negara pada tingkatan yang
lebih luas lagi diantaranya dengan merealisasikan kunjungan pejabat tinggi
pemerintah dan kalangan usahawan dari kedua negara.
Gambar 1 : Pertemuan Delegasi Ketua DPR-RI / Presiden PUIC dengan PM Tunisia
Acara kedua pada hari ini di Tunisia adalah menghadiri „Peringatan Hari
Internasional bagi Rakyat Palestina‟ yang setiap tahunnya diperingati tanggal 29
November. Sambutan Delegasi DPR-RI diwakili oleh Ketua BKSAP yang
menyampaikan dukungan Parlemen Indonesia terhadap perjuangan rakyat
5
palestina untuk merdeka dari zionisme Israel di berbagai forum pertemuan
parlemen. Disampaikan pula di sini bahwa setelah dari Tunis, Delegasi akan
berkunjung ke Mesir dan Gaza untuk menyampaikan bantuan bagi rakyat
Palestina. Acara yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan PBB dan Kedutaan
Besar Palestina di Tunis serta didukung oleh Pemerintah ini, diakhiri dengan
pemutaran film berjudul Mamlakat al-Naml (Kerajaan Semut). Film produksi
tahun 2010 oleh sutradara Tunisia, Chawki Mejri (51 tahun) ini menggambarkan
perjuangan sebuah keluarga Palestina yang mencoba bertahan hidup di wilayah
pendudukan.
Hari Jumat tanggal 30 November 2012
Pada hari ini Delegasi melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis
Konstituante Nasional Tunisia, H.E. Mustapha Ben Jaafar. Mustapha
menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan Indonesia
terhadap proses transisi demokrasi di Tunisia. Sebagai dua negara yang memiliki
penduduk mayoritas beragama Islam, keberhasilan demokrasi di Indonesia dan
Tunisia akan menepis anggapan negara Barat bahwa Islam tidak compatible
dengan demokrasi.
Dalam pertemuan ini, Ketua DPR RI menyampaikan bahwa kunjungan
kerja ini merupakan kunjungan kerja yang sudah lama direncanakan, dan juga
sudah lama dibicarakan dengan Dubes Indonesia di Tunisia, namun belum dapat
terlaksana hingga baru saat ini bisa berjalan.
Kunjungan kerja ini dalam kerangka misi kerja PUIC / DPR RI dan juga
untuk meningkatkan hubungan bilateral yang sudah lama terjalin baik, bahkan
sebelum kemerdekaan Tunisia. Ketua DPR RI / Presiden PUIC juga
menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran delegasi Tunisia dalam kegiatan
6
Parliamentary Event on Interfaith Dialog yang diselenggarakan di Nusa Dua - Bali
pada tanggal 21 November 2012.
Terkait dengan perkembangan dalam negeri Tunisia yang tengah
mengalami proses demokratisasi, Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan
apresiasi atas proses demokratisasi yang berjalan secara damai di Tunisia.
Indonesia pernah mengalami masa-masa reformasi yang sangat pelik di tahun
1998, namun berhasil melaluinya dengan baik, dan saat ini terus melaksanakan
konsolidasi demokrasi di berbagai lini dan tingkatan, hingga mampu menjadi
negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Atas hal tersebut, kami sangat
terbuka untuk bertukar pengalaman mengenai isu-isu demokrasi. Menurut Ketua
DPR RI / Presiden PUIC, konsepsi demokrasi yang kita jalankan tentulah berbeda
dengan demokrasi yang berjalan di negara-negara Barat.
Beberapa anggota delegasi turut memberikan komentar terkait proses
demokratisasi dan pembangunan yang berlangsung di Tunisia, dan
mengharapkan proses ini dapat dilalui dengan berhasil. Pada bagian akhir, Ketua
DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan harapannya agar Pemerintah Tunisia
berkenan untuk terus memberikan dukungan bagi duta besar Indonesia untuk
Tunisia dalam menjalankan tugas-tugasnya di Tunisia.
Dalam bagian responnya, Ketua Majelis Konstituante Tunisia
menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Indonesia dalam menerapkan
pluralisme partai, begitupun dengan kondisi yang terjadi di Tunisia. Ketua Majelis
Konstituante Tunisia berkeyakinan bahwa Islam dapat sejalan dengan demokrasi
dan modernitas. Tunisia sudah melangkah maju cukup jauh, tumbuh dengan
sistem banyak partai, dan dalam membangun negara dilakukan melalui koalisi
partai – partai besar ; dan ini merupakan prestasi yang pertama di dunia Arab.
7
Ketua Majelis Konstituante Tunisia juga menyampaikan harapan agar di
masa-masa mendatang, kedua negara dapat meningkatkan kerjasamanya, di
antaranya melalui peningkatan pertukaran beasiswa kedua negara, peningkatan
kunjungan wisatawan dari kedua negara, dan adanya keterbukaan pasar
Indonesia bagi produk-produk Indonesia.
Gambar 2 : Ketua DPR-RI / Presiden PUIC sedang Courtesy call dengan
Ketua Majelis Konstituante Tunisia
Agenda kedua pada hari ini adalah pertemuan dengan masyarakat
Indonesia di Tunisia. Dalam acara yang diselenggarakan di Wisma Duta yang
dihadiri oleh sekitar 75 orang masyarakat Indonesia diantaranya mahasiswa,
Ketua DPR-RI menjelaskan mengenai perkembangan reformasi kelembagaan di
DPR-RI sejak tahun 1998 dan mekanisme kerja dalam hal kunjungan kerja DPR-
RI ke luar negeri. Di akhir pertemuan, Ketua DPR-RI berpesan agar masyarakat
8
Indonesia khususnya para mahasiswa untuk menjaga harkat, martabat dan etika
bangsa di luar negeri sesuai nilai budaya Indonesia.
Hari Sabtu tanggal 1 Desember 2012
Pada hari ini Delegasi melakukan pertemuan dengan Presiden Tunisia,
yaitu H.E. Moncef Marzouki. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan
penuh keakaraban ini, Ketua DPR-RI menyampaikan keinginan Parlemen
Indonesia agar hubungan kedua negara semakin kokoh, khususnya di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi, dan pertukaran mahasisiwa.
Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan harapannya agar proses
demokratisasi di Tunisia dapat berjalan dengan lancar dan dilalui dengan sukses.
Indonesia pernah mengalami proses demokratisasi yang cukup fundamental,
yakni pada era reformasi tahun 1998 yang lalu, namun Indonesia dapat
melaluinya dengan berhasil, hingga saat ini berhasil menjadi negara demokrasi
terbesar ketiga di dunia. Atas hal ini, Indonesia membuka peluang – peluang
dialog kepada Tunisia, agar dapat bertukar pengalaman dan membangun
konsolidasi demokrasi yang lebih solid bagi pembangunan nasional ke depan.
Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan harapan agar kedua negara
dapat meningkatkan kerjasamanya yang lebih erat dalam berbagai sektor di
masa-masa yang akan datang. Hal ini, juga sesuai dengan arahan Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono agar diprioritaskan membangun kerjasama dengan
negara-negara Afrika. Beberapa poin yang menjadi prioritas di antaranya
peningkatan jumlah beasiswa bagi para mahasiswa Indonesia di Tunisia,
peningkatan kerjasama perdagangan melalui upaya-upaya untuk membuka jalur
rute transportasi langsung laut dan udara antara Indonesia – Tunisia, promosi
awal yang memadai terkait potensi bisnis di kedua negara, dan peningkatan
komunikasi yang tepat bagi upaya peningkatan kerjasama ekonomi perdagangan
di kedua negara.
9
Dalam bagian responnya, Presiden Tunisia menyampaikan sejarah
hubungan bilateral kedua negara yang sangat baik sejak era kemerdekaan lalu.
Untuk itu, hubungan yang baik ini, harus diisi dengan peningkatan kerjasama
kedua negara dalam berbagai sektor. Presiden Tunisia mengharapkan adanya
implementasi dari beragam hal kerjasama tersebut, di antaranya diusulkan agar
KBRI dapat menyelenggarakan Festival Budaya Indonesia di Tunisia.
Gambar 3 : Ketua DPR-RI / Presiden PUIC sedang melakukan pertemuan dengan Presiden Tunisia,
H.E. Moncef Marzouki
Agenda kedua pada hari ini adalah melihat prospek investasi dengan
mengunjungi pabrik Kurma yang terkenal di Tunisia “Boudjebel”. Dalam
kunjungan ke pabrik kurma Boudjebel di pinggiran kota Tunis, rombongan
disambut langsung oleh pemilik perusahaan Mr. Mohsen Boujbel yang telah
mengekspor kurma ke Indonesia selama 15 tahun dan juga telah melebarkan
investasinya di bidang perhotelan di Lombok – NTB. Menurutnya pangsa pasar
10
kurma Tunisia ke Indonesiatahun 20122 – 2012 sekitar 3% atau 2.868 ton
(sedikit di bawah Malaysia sebesar 4%) dan akan terus meningkat. Saat ini
ekspor kurma Tunisia ke Indonesia menduduki posisi nomor 4 (empat) di bawah:
Persatuan Emirat Arab (6.704 ton), Mesir (6.471 ton) dan Iran (3.041 ton).
Permasalahan utama yang dihadapi Tunisia dalam ekspor kurma adalah
pengenaan tarif masuk ke Indonesia dimana Malaysia tidak ada, sebagai
akibatnya telah membuka peluang bagi masuknya kurma ilegal dari Malaysia.
Selain itu akan adanya kebijakan baru pemerintah Indonesia yang mengalihkan
masuknya produk kurma dari pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta ke Tanjung
Perak di Surabaya. Hal ini akan berdampak pada harga dan waktu untuk
distribusi.
Hari Minggu tanggal 2 Desember 2012
Delegasi Ketua DPR-RI meninggalkan Tunisia menuju kota Kairo – Mesir.
Tiba di Mesir, Delegasi dijamu makan malam oleh Dubes RI yang bertempat di
Wisma Duta Besar RI. Selain acara makan malam, Delegasi juga diberi
penjelasan sekilas mengenai profil negara Mesir. Pada malam ini, Delegasi GKSB
Indonesia – Palestina bergabung dengan Delegasi Ketua DPR-RI untuk
selanjutnya mengikuti pertemuan-pertemuan selama di Mesir dan di Gaza –
Palestina.
Hari Senin tanggal 3 Desember 2012
Acara pertama Delegasi pada hari ini adalah Pertemuan dengan Presiden
Mesir, H.E. Mohammed Morsi. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Morsi
menyatakan pengalaman Indonesia yang telah berhasil menciptakan iklim
demokrasi yang baik dalam Pemilu Presiden dan pemilu lainnya dapat menjadi
pelajaran yang berharga bagi Mesir yang sedang menjalani masa transisi.
11
Presiden Morsi juga berkeinginan untuk mengunjungi Indonesia agar dapat
mengenalnya lebih dekat.
Gambar 4 : Ketua DPR-RI / Presiden PUIC sedang melakukan pertemuan dengan Presiden Mesir,
H.E. Mohammed Morsi, didampingi Dubes RI dan Ketua Majelis Shuro Mesir
Ketua DPR-RI yang juga Presiden PUIC juga yakin bahwa Mesir akan
berhasil melalui masa-masa sulit dalam proses demokratisasi yang saat ini
sedang berlangsung. Indonesia sebagai negara yang mempunyai kedekatan
secara historis dengan Mesir, telah melakukan berbagai dukungan konkret untuk
Mesir, diantaranya dengan telah diselenggarakannya lokakarya yang bertema
“Building Electoral Democracy in Egypt : Lessons learned from the Indonesian
Experience” yang diselenggarakan di Kairo pada tanggal 25-26 Juli 2011 yang
merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang diadakan di Jakarta pada
tanggal 25-27 Mei 2011.
Terkait isu Palestina, Presiden PUIC, HE. Marzuki Alie secara khusus
memberikan apresiasi kepada Mesir atas langkah antisipasinya dalam
12
menciptakan terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Hal
tersebut merupakan capaian penting Mesir dalam upaya mengembalikan
perdamaian di Timur Tengah. Menanggapi hal tersebut, Presiden Morsi juga
menyatakan dukungannya atas usaha Indonesia dalam turut mengupayakan
perdamaian dan kemerdekaan Palestina. Pemerintah Mesir berjanji untuk
senantiasa memberikan bantuan dan fasilitas atas kunjungan-kunjungan yang
dilakukan melalui Mesir.
Agenda kedua adalah Pertemuan Delri dengan Ketua Majelis Shuro Mesir,
HE. Ahmed Fahmy beserta beberapa anggota Majelis Shuro. Dalam pertemuan
dengan Ketua Dewan Shuro Republik Arab Mesir, Ketua DPR RI / Presiden PUIC
mengapresiasi hubungan komunikasi dan kerjasama kedua negara yang terus
berjalan sangat baik, dan ditandai juga dengan banyaknya saling mendukung
dalam pencalonan keanggotaan di organisasi internasional dan saling kunjungan
dari para pejabat kedua negara.
Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan bahwa bangsa Indonesia
tidak akan pernah melupakan kebaikan negara Mesir, di mana dahulu pada era
perjuangan kemerdekaan, negara Mesir adalah negara pertama yang mengakui
kemerdekaan Indonesia ; sehingga setelah itu, dukungan terhadap kemerdekaan
Indonesia terus bertambah dari berbagai negara, hingga kemerdekaan bangsa
Indonesia semakin kokoh dan diakui meluas dari berbagai penjuru bangsa.
Di samping itu, kedua negara juga banyak memiliki kesamaan pandangan
dalam berbagai isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.
Termasuk dalam isu konflik Israel – Palestina, Indonesia sangat mengapresiasi
gencatan senjata Palestina – Israel saat ini, yang diinisiasi dan disponsori oleh
Mesir di bawah kepemimpinan Presiden Morsi. Kami melihat ini merupakan
capaian penting bagi Mesir dan kawasan dalam upayanya mengembalikan
kedamaian di kawasan Timur Tengah. Kami berharap persoalan konflik Israel –
13
Palestina akan segera menemukan solusi yang langgeng, bagi terwujudnya
perdamaian dan ketenangan di kawasan.
Kemudian, terkait dengan proses demokratisasi yang masih berlangsung
di Republik Arab Mesir, Ketua DPR RI / Presiden Parliamentary Union of
Organization of Islamic Conference (OIC) Member Countries, berkeyakinan
bahwa bangsa dan pemerintah Republik Arab Mesir akan berhasil melalui proses
demokratisasi yang tengah berlangsung. Ketua DPR RI menceritakan
pengalaman Indonesia pada tahun 1998 yang juga pernah mengalami reformasi
politik yang sangat signifikan, dan berhasil dilalui dengan baik ; hingga saat ini
Indonesia terus melakukan konsolidasi demokratisasi di berbagai bidang dan
menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan beragam parameter
demokratisasi politik, di antaranya pemilihan langsung Presiden/ Wakil Presiden,
pemilihan wakil-wakil rakyat di parlemen, baik pada tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, pemilihan gubernur, bupati dan walikota, semuanya dilakukan
pemilihan langsung oleh rakyat. Di samping itu, Indonesia juga telah
mengakomodasi keterwakilan minimal 30 % kaum perempuan di dalam struktur
kepengurusan partai politik dan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) pada pemilihan
umum legislatif. Terkait hal ini, Indonesia dan Mesir dapat bertukar pandangan
dan pengalaman, misalnya dalam bentuk kerjasama teknis dalam program
kerjasama capacity building terkait demokratisasi, sehingga harapannya dapat
mendukung proses demokratisasi yang berlangsung di Mesir sehingga mampu
berhasil efektif dan berjalan baik.
Di samping itu, Ketua DPR RI juga menerangkan bahwa Indonesia baru
saja menyelenggarakan Bali Democracy Forum V di Bali, yang bertemakan
“Memajukan Prinsip Demokrasi Dalam Setting Global” (Advancing Democratic
Principles in a Global Setting) pada tanggal 8 – 9 November 2012, yang
merupakan wadah pemecahan permasalahan global dari perspektif demokrasi.
Indonesia berpandangan bahwa konsepsi demokrasi tidak dapat mengabaikan
14
kondisi dan situasi lokal dari negara di mana demokrasi tersebut diterapkan,
sehingga demokrasi perlu memuat kearifan lokal yang dimiliki oleh negara atau
bangsa dimana demokrasi tersebut diterapkan.
Dalam bidang kerjasama ekonomi dan investasi, kedua negara telah
berhasil mencatatkan prestasi kerjasama bisnis yang cukup besar, dengan
pencapaian total nilai perdagangan (2011) : US $ 1,5 milyar, namun potensi
sektor ini masih sangat besar untuk ditingkatkan. Dalam hal kerjasama investasi,
hubungan Indonesia-Mesir dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami
peningkatan. Menurut Ketua DPR RI, Indonesia lebih banyak melakukan investasi
skala besar di Mesir, seperti investasi yang dilakukan oleh Indorama di sektor
tekstil dan Kedaung Industrial Group, dengan mendirikan sebuah pabrik kaca
dengan nama Pyramid Glass di kawasan Borg El-Arab Alexandria, dan investasi di
bidang produk makanan dengan berdirinya pabrik Indomie di kawasan Badr City
yang telah beroperasi sejak akhir 2009. Hingga saat ini, Indonesia tengah
mengalami kenaikan pesat investasi yang masuk dari berbagai negara,
disebabkan iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Untuk itu, Ketua DPR RI /
Presiden PUIC berharap pemerintah dan kalangan pengusaha Mesir berkenan
untuk melakukan investasi yang lebih besar dan luas di Indonesia.
Dalam pertemuan ini pula, Presiden PUIC / Ketua DPR RI secara khusus
mengundang Ketua Majelis Shuro untuk turut bergabung dalam rombongan
ketua-ketua Parlemen PUIC ke Gaza pada waktu yang akan datang. Selain itu,
kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara
terutama di bidang ekonomi dan perdagangan. H.E. Ahmed Fahmy menyatakan
bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan yang terjadi saat ini masih perlu
ditingkatkan lagi karena masih banyak lahan kerjasama yang masih bisa digarap
oleh kedua negara.
15
Gambar 5 : Delri dan Ketua dan Anggota Majelis Shuro Mesir shalat Maghrib berjamaah
usai melakukan pertemuan.
Hari Selasa tanggal 4 Desember 2012
Pada hari ini adalah Delegasi bertemu dengan Perdana Menteri Mesir, HE.
Hisham Kandil. Dalam pertemuan ini kedua pihak sepakat perlu peningkatan
hubungan di berbagai bidang antar kedua negara. Ketua DPR-RI selaku Presiden
PUIC juga menghargai proses demokratisasi yang saat ini terjadi di Mesir dan
berharap proses ini dapat dilalui dengan berhasil dan lancar. Ketua DPR RI /
Presiden PUIC menjelaskan pengalaman Indonesia dalam melalui proses
demokratisasi yang berlangsung di Indonesia pada tahun 1998 dan beberapa
tahun setelahnya, yang dirasakan sangat sulit namun akhirnya berhasil dilalui
dengan baik.
16
Dalam bidang pendidikan, Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan
harapannya agar Pemerintah Mesir dapat meningkatkan jumlah beasiswa yang
dapat diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang belajar di Mesir,
termasuk yang belajar di Universitas Al-Azhar. Hal ini dipandang strategis,
mengingat alumni-alumni Mesir akan memiliki orientasi kerjasama yang kuat
dengan negara Mesir, setelah mereka kembali ke Indonesia dan berkiprah dalam
berbagai bidang (karir).
Dalam hal kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi, Ketua DPR RI /
Presiden PUIC menyampaikan bahwa kedua negara perlu meningkatkan lagi
kerjasama dalam bidang ekonomi perdagangan dan investasi. Dalam bidang
investasi, Indonesia lebih banyak melakukan investasi skala besar di Mesir,
seperti investasi yang dilakukan oleh Indorama di sektor tekstil, investasi
Kedaung Industrial Group dengan mendirikan sebuah pabrik kaca dengan nama
Pyramid Glass di kawasan Borg El-Arab Alexandria, dan investasi di bidang
produk makanan dengan berdirinya pabrik Indomie di kawasan Badr City yang
telah beroperasi sejak akhir 2009. Peningkatan kerjasama ini dirasakan sangat
penting, mengingat sejarah hubungan persaudaraan dan saling mendukung di
antara kedua negara yang telah berlangsung lama dan sangat kuat, sehingga
perlu dikembangkan kepada hubungan yang lebih strategis dan erat.
Setelah pertemuan dengan PM Mesir, Delri kemudian menuju perbatasan
Mesir dan Gaza - Palestina (Rafah). Karena memakan waktu tempuh cukup lama
(sekitar 6 jam) maka Delegasi bermalam dulu di Al-Arish untuk melanjutkan ke
Rafah keesokan paginya.
Hari Rabu tanggal 5 Desember 2012
Tepat pukul 09.30 waktu setempat, Delegasi Ketua DPR-RI dan Delegasi
GKSB Palestina bergerak menuju Perbatasan Rafah dan pada 11.30 memasuki
kota Gaza dan langsung disambut oleh Acting Chairman of Palestine Legislative
17
Council / Wakil Ketua Parlemen Palestina, H.E. Dr. Ahmed Bahar. Seperti
diketahui bahwa Ketua Parlemen Palestina, Dr. Aziz S. M. Duawik saat ini sedang
berada dalam tahanan Israel. Setelah acara penyambutan di Rafah, Delegasi
DPR-RI dibawa menuju Gedung Parlemen Palestina untuk melakukan pertemuan
formal antara Delegasi Indonesia dengan Wakil Ketua dan Anggota Parlemen
Palestina. Gedung Parlemen Palestina ini pernah diserang oleh Israel pada tahun
2008 dan hancur, kemudian dibangun kembali menjadi gedung parlemen yang
sederhana, dengan empat lantai.
Selain didampingi GKSB Indonesia – Palestina, selama pertemuan di
Palestina Delegasi Ketua DPR-RI didampingi juga oleh PKPU (Pos Keadilan Peduli
Umat), salah satu lembaga swadaya masyarakat Indonesia, yang turut
memberikan sumbangan bagi rakyat Palestina.
Dalam pertemuan dengan H.E. Ahmed Bahar dan para anggota Parlemen
Palestina, Ketua DPR-RI menyampaikan rasa simpati dan dukungan dari
masyarakat Indonesia terhadap rakyat Palestina yang saat ini sedang berjuang.
Ketua DPR RI menyampaikan apresiasi atas sambutan yang hangat dan ramah
dari tuan rumah. Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyatakan kunjungan ini
merupakan kunjungan yang kedua, setelah kunjungan yang pertama pada tahun
2010 yang lalu. Dalam kunjungan kedua ini, sudah banyak dinamika kehidupan di
Gaza Palestina, dibandingkan suasana pada tahun 2010 yang lalu. Kunjungan
Ketua DPR RI pada tahun 2010 yang lalu masih dihantui oleh roket Israel yang
telah menghantam Gaza pada satu hari sebelumnya.
Ketua DPR RI / Presiden PUIC menyampaikan bahwa kunjungan kerja
Ketua DPR RI sebagai Presiden PUIC kali ini juga merupakan lanjutan dari
kunjungan Komisi I DPR RI yang telah lebih dahulu, beberapa hari sebelumnya,
berkunjung ke Gaza Palestina, sebagai wujud dukungan konkret dari bangsa dan
pemerintah Indonesia terhadap Palestina dan perjuangan terwujudnya Palestina
18
yang merdeka dan berdaulat. Dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak hanya
berada pada level Pemerintah (eksekutif), namun juga pada level Parlemen
(legislatif). Dalam forum-forum Asian Parliamentary Assembly (APA),
Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC), dan forum lainnya, Indonesia
terus menyuarakan aspirasi terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Terkait serangan delapan hari Israel beberapa waktu yang lalu, Ketua DPR
RI / Presiden PUIC telah meminta Sekretariat OKI untuk mempublikasikan
pernyataan sikap PUIC ke seluruh negara anggota OKI, dan telah merencanakan
untuk bertemu membahas perkembangan isu konflik Israel – Palestina termasuk
peristiwa serangan delapan hari Israel yang lalu, pada pertemuan PUIC akhir
Desember 2012 atau awal Januari 2013, yang akan dihadiri oleh ketua-ketua
parlemen negara OKI. Ketua DPR RI / Presiden PUIC berharap rencana kegiatan
tersebut akan berjalan dengan lancar.
Posisi Indonesia terhadap isu konflik Israel – Palestina sudah sangat jelas
sejak dahulu kala, bahwa posisi dasar Indonesia adalah secara konsisten
mendukung perjuangan bangsa Palestina berdasarkan Resolusi DK PBB nomor
242 (1967) dan nomor 338 (1973), yang menyebutkan pengembalian tanpa
syarat semua wilayah Arab yang diduduki Israel dan pengakuan atas hak-hak sah
rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, mendirikan negara di atas
tanah airnya sendiri dengan Al-Quds as Syarif (Jerussalem Timur) sebagai
ibukotanya serta prinsip “land for peace”. Hal lain yang juga menjadi perhatian
serius Ketua DPR RI / Presiden PUIC adalah terjadinya pelanggaran hukum dan
konvensi internasional yang dilakukan oleh Otoritas Israel, dengan melakukan
penculikan terhadap anggota-anggota parlemen Palestina (Palestine Legislative
Council).
Di samping itu, kunjungan kerja PUIC dari Presiden PUIC / Ketua DPR RI
ini juga membawa amanah untuk menyampaikan sumbangan/donasi uang dari
rakyat Indonesia atas penderitaan yang melanda rakyat Gaza Palestina karena
19
serangan delapan hari Israel, yakni sebesar US $ 233,000 kepada Pemerintah
Palestina, yang diterima oleh Perdana Menteri Palestina, H.E. Ismail Haniyeh, dan
dukungan terhadap perjuangan Ahmad Al-Ja‟bari dan keluarganya, komandan
brigade Al-Qassam yang dirudal oleh tentara Israel.
Dalam responnya, the Acting Chairman of Palestine Legislative Council /
Wakil Ketua Parlemen Palestina, H.E. Dr. Ahmed Bahar, menyampaikan bahwa
serangan delapan hari Israel beberapa waktu lalu telah menyebabkan / memakan
banyak korban jiwa, dan Palestina berharap dukungan Indonesia agar Palestina
dapat menyeret Israel ke pengadilan internasional. Pada saat ini, terdapat sekitar
5000 orang Palestina yang menjadi tahanan Israel. Menurut Wakil Ketua
Parlemen Palestina, bahwa Palestina akan bersabar dengan kondisi-kondisi sulit
yang terus dialami oleh bangsa Palestina, hingga nanti saat kebebasan itu tiba
dan delegasi Indonesia akan bebas melaksanakan sholat di Masjid Al-Quds.
Di akhir pertemuan kemudian ditandatangani Memorandum of
Understanding (Mou) antara DPR-RI dengan Palestine Legislative Council,
tertanggal 5 Desember 2012, yang isinya sebagai berikut :
1. Mengakui pentingnya memperkuat persaudaraan dan persahabatan, dan untuk
meningkatkan hubungan bilateral yang sudah ada selama ini di antara Palestina
dan Republik Indonesia;
2. Perlunya memperkuat kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang,
termasuk di bidang keparlemenan, dan keinginan untuk membangun komunikasi
yang sudah berlangsung di antara semua pihak, dan koordinasi yang produktif di
antara semuanya, dalam seluruh isu-isu yang menyangkut kepentingan bersama
baik di forum-forum internasional maupun regional;
3. Mencatat bahwa kerjasama bilateral yang tertulis ini dapat berkontribusi pada
hubungan yang saling menguntungkan;
4. Merujuk pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka kedua
negara sepakat untuk :
20
a. Saling tukar-menukar informasi mengenai Publikasi dan Undang-Undang baik
yang dikeluarkan oleh RI maupun negara Palestina.
b. Membentuk sebuah Kelompok Persahabatan Parlemen untuk membangun
hubungan bilateral yang lebih erat lagi.
c. Untuk tujuan pertukaran pengalaman, peningkatan kapasitas dan kinerja, dan
juga pengamatan sistem kerja dalam badan administratif, kedua pihak perlu
mengatur program saling berkunjung bagi anggota parlemen dengan asas
resiprokal.
d. Informasi yang berkaitan dengan kerjasama dalam MoU ini diperlakukan
sebagai sesuatu yang confidential. Jika salah satu pihak ingin membuka atau
mengungkap data atau informasi yang confidential tersebut, harus mendapat
persetujuan tertulis sebelumnya dari pihak lainnya.
e. Jika pada saat diperlukan, kedua pihak perlu berkoordinasi mengenai masing-
masing posisinya dalam forum-forum parlemen untuk dapat mengakomodir
kepentingan bersama dari kedua negara.
f. MoU ini dapat ditinjau ulang atau diamandemen setiap saat dengan
persetujuan tertulis dari kedua pihak. Amandemen segera berlaku setelah
ditandatangani oleh kedua pihak dan lembarannya disatukan dengan MoU ini.
g. MoU ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan dan berlaku selama 4
(empat) tahun, dan dapat diperpanjang setelah ada persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak, kecuali salah satu pihak mengajukan
catatan secara tertulis untuk mengakhiri MoU selambat-lambatnya 6 bulan
sebelum tanggal kadaluwarsa MoU ini.
21
Gambar 6 : Suasana saat penandatangan MoU DPR-RI dengan Palestine Legislative Council
Setelah pertemuan di Palestine Legislative Council, Delegasi kemudian
melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina, H.E. Ismail Haniyeh.
Dalam pertemuan ini, Ketua DPR-RI / Presiden PUIC menegaskan dukungan
Indonesia dan negara-negara anggota PUIC terhadap eksistensi negara Palestina
yang merdeka. Setelah melakukan pembicaraan yang hangat dan penuh
persaudaraan, Delegasi Indonesia kemudian memberikan bantuan kemanusiaan
sebesar 233,000 USD. Sumbangan ini ditujukan untuk membantu saudara-
saudara di Gaza – Palestina, karena belum lama ini kota Gaza diserang oleh rudal
dan roket Israel selama 8 hari (Perang 8 hari). Perdana Menteri Ismail Haniyeh
dan seluruh pejabat Palestina yang hadir pada saat itu merasa terharu ketika
menerima bantuan tersebut dan mengatakan sangat berterima kasih, karena
selama ini Indonesia selalu mendukung negara Palestina merdeka, baik secara
langsung maupun di berbagai forum internasional. PM Haniyeh juga menegaskan
22
tidak akan pernah menyerah terhadap agresi Israel, mereka akan terus berjuang
hingga Palestina merdeka dengan Al-Quds Al-Sharif (Jerusalem) sebagai
ibukotanya.
Gambar 7 : Penyerahan bantuan kemanusiaan Indonesia oleh Ketua DPR-RI / Presiden PUIC langsung
kepada Perdana Menteri Palestina, H.E. Ismail Haniyeh
Selesai dijamu makan siang oleh H.E. Ahmed Bahar, Delri dibawa
berkeliling kota untuk melihat tempat-tempat yang menjadi korban serangan
Israel serta bertakziah ke makam pendiri Hamas, Syekh Ahmad Yasen. Delegasi
juga menyempatkan diri mengunjungi rumah Ahmad Jabbari, Panglima Hamas
yang baru-baru ini tewas terkena serangan rudal Israel dan menyantuni
keluarganya. Karena perbatasan Rafah ditutup pada pukul 17.00 waktu
setempat, Delegasi kemudian memutuskan kembali ke kota Kairo – Mesir pada
malam itu juga.
23
Hari Kamis tanggal 6 Desember 2012
Pada hari ini Delegasi DPR-RI mengunjungi Universitas Al-Azhar Kairo dan
melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Al-Azhar, Mr. Usamah el-Abd,
dan berdiskusi tentang berbagai hal, salah satu diantaranya membahas
kelanjutan proyek pembangunan gedung asrama bagi mahasiswa Indonesia di
Mesir yang terletak di dalam kawasan kampus Al-Azhar Kairo. Indonesia
merencanakan untuk membangun delapan belas gedung asrama. Saat ini, untuk
tahap pertama telah dimulai pembangunan empat gedung beserta satu
bangunan yang nantinya berfungsi sebagai dapur umum. Meski demikian, Dubes
RI di Kairo menjelaskan bahwa dana yang dibutuhkan masih belum terpenuhi
sehingga masih perlu mendapat komitmen dan dukungan dari berbagai pihak.
24
Gambar 8 : Pertemuan Delri dengan Rektor Universitas Al - Azhar Kairo, Mr. Usamah
Keberadaan mahasiswa Indonesia di Mesir saat ini berjumlah lebih dari
4000 orang dan perlu mendapat perhatian yang serius agar mereka dapat
menuntut ilmu dengan baik dan segera lulus untuk mengabdi kembali ke
Indonesia. Menurut Rektor Al-Azhar, rekam jejak mahasiswa-mahasiswa
Indonesia di Universitas Al-Azhar sangat baik dan tidak pernah memberikan
kesan negatif, sehingga akan menjadi prioritasnya untuk menempati lokasi
asrama tersebut.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kunjungan Delegasi Ketua DPR-RI telah berjalan baik dan lancar, dimana di tiga
negara yang dikunjungi, Delegasi Indonesia disambut dengan hangat dan penuh
persahabatan.
2. Reformasi demokrasi (demokratisasi) di Tunisia dan Mesir menunjukkan
perkembangan kemajuan yang positif. Delegasi Ketua DPR-RI menyampaikan
harapan agar baik Pemerintah Tunisia dan Mesir dapat berhasil melalui proses
transisi ini sehingga menjadi negara yang demokratis. Terhadap perjuangan
bangsa Palestina, kunjungan kerja Presiden PUIC kali ini kembali menegaskan
komitmen Indonesia dan PUIC dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina
dan terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
3. Dalam setiap kali pertemuan, Delegasi Indonesia juga berbagi pengalaman
dalam menjalankan reformasi demokrasi pasca tahun 1998. Satu hikmah yang
menonjol dari peristiwa 14 tahun yang lalu tersebut adalah sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia berhasil menerapkan
demokrasi, hal ini semakin membuktikan bahwa praktek demokrasi dan nilai-nilai
Islam dapat berjalan berdampingan (compatible).
4. Kunjungan kerja ke negara-negara Timur Tengah yang tengah mengalami proses
demokratisasi ini dirasakan penting bagi pihak yang dikunjungi, karena menjadi
bentuk dukungan konkret terhadap pemerintahan yang dikunjungi di saat-saat
25
sulit, yakni tengah mengalami proses demokratisasi yang berlangsung
fundamental.
5. Dalam kunjungan ke Gaza – Palestina pada tanggal 5 Desember 2012, Delegasi
Indonesia menyampaikan aspirasi kepedulian masyarakat Indonesia kepada
Palestina, dengan menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 233,000 USD.
Sumbangan ini didedikasikan untuk membantu saudara-saudara di Gaza, karena
belum lama ini kota Gaza diserang oleh rudal dan roket Israel selama 8 hari
(Perang 8 hari). Bantuan kemanusiaan ini merupakan bentuk dukungan nyata
Indonesia untuk rakyat Palestina. Selain itu telah ditandatangani Memorandum
of Understanding (MoU) antara DPR-RI dengan Palestine Legislative Council.
6. Sebagai Presiden Konferensi ke-7 PUIC, Ketua DPR-RI telah berhasil
menjalankan perannya dalam menindaklanjuti hasil-hasil resolusi dari Konferensi
ke-7 PUIC yang diselenggarakan di Palembang pada bulan Januari 2012, yakni
di antaranya menjalin hubungan dan dialog dengan parlemen negara-negara
Barat yang diwujudkan dalam penyelenggaraan Parliamentary Event on Inter-
Faith Dialog di Bali pada tanggal 21-24 November 2012; kunjungan silaturrahim
ke beberapa negara anggota PUIC yang mengalami reformasi demokrasi (Arab
Spring) ; upaya penggalangan dukungan untuk status PUIC sebagai Observer di
Perserikatan Bangsa Bangsa, serta mengupayakan terlaksananya rencana
kunjungan ketua-ketua parlemen PUIC ke Gaza – Palestina pada akhir
Desember 2012 atau awal Januari 2013 mendatang.
7. Kunjungan kerja ini juga merupakan prestasi konkret Indonesia dalam
menambah wujud implementasi nyata peran aktif politik luar negeri Indonesia di
pentas global, sehingga eksistensi dan aktualisasi Indonesia akan semakin
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dunia.
26
IV. PENUTUP
Demikian Laporan Delegasi Ketua DPR-RI / Presiden Konferensi ke-7
PUIC, dalam rangka kunjungan kerja Presiden PUIC ketiga negara, yaitu Republik
Tunisia, Republik Arab Mesir dan Palestina yang telah berlangsung dengan baik
dan lancar. Hal ini dikarenakan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, baik
Presiden, Ketua Parlemen dan Perdana Menteri di masing-masing negara yang
ditemui. Untuk itu, tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan kunjungan
Delegasi Indonesia, terutama kepada pihak Kementerian Luar Negeri RI,
khususnya Dubes RI di Tunisia, Dubes RI di Mesir dan Pejabat KBRI di Yordania,
serta Konsul Jenderal RI di Dubai (selama transit pesawat) beserta para staf,
atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan kepada Delegasi Indonesia.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita
semua dalam mengemban tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
Jakarta, 7 Januari 2013
KETUA DELEGASI / KETUA DPR-RI,
TTD
DR. H. MARZUKI ALIE