47
Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE PROVINSI JAWA TENGAH RESES MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2010 - 2011 TANGGAL 20-22 DESEMBER 2010 BAB I PENDAHULUAN A Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23; 2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; 4. Surat Keputusan Pimpinan DPR RI No.16/PIMP/II/2010-2011 tanggal 13 Desember 2010 tentang Penentuan daerah tujuan Kunjungan Kerja pada Reses Masa Sidang II 2010-2011. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah: a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung hasil- hasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan Rakyat, Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang menjadi tanggung jawab Komisi V DPR RI. b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di Provinsi Jawa Tengah, utamanya terkait pembangunan Infrastruktur dan pembiayaannya yang didanai APBN tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya.

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

  • Upload
    lamdung

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

KOMISI V DPR RI KE PROVINSI JAWA TENGAH

RESES MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2010 - 2011

TANGGAL 20-22 DESEMBER 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A Dasar Hukum

1. Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan

Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata

Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

4. Surat Keputusan Pimpinan DPR RI No.16/PIMP/II/2010-2011 tanggal 13

Desember 2010 tentang Penentuan daerah tujuan Kunjungan Kerja pada

Reses Masa Sidang II 2010-2011.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah:

a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung hasil-

hasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang

Pekerjaan Umum, Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan Rakyat,

Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Bidang Meteorologi,

Klimatologi, dan Geofisika yang menjadi tanggung jawab Komisi V DPR

RI.

b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di Provinsi Jawa

Tengah, utamanya terkait pembangunan Infrastruktur dan

pembiayaannya yang didanai APBN tahun berjalan dan tahun-tahun

sebelumnya.

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 2

c. Untuk menyerap aspirasi di masyarakat Provinsi Jawa Tengah terkait

pembangunan infrastruktur dan pembiayaannya melalui APBN di

tahun-tahun mendatang.

2. Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan

Fungsi dan Tugas Dewan. Berdasarkan Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR-

RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib DPR RI, pada Pasal 53 tentang

Tugas Komisi, dimana disebutkan bahwa:

1. Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang (legislasi)

2. Tugas Komisi di Bidang Anggaran (Budgeting)

3. Tugas Komisi di bidang Pengawasan

Utamanya terkait dengan Tata Tertib DPR RI Pasal 53 ayat (3) tentang Tugas

Komisi antara lain pada:

butir a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang,

termasuk anggaran pendapatan dan belanja negara serta

peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup

tugasnya;

butir c. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selain itu, terkait pula dalam Tata Tertib DPR RI Pasal 54 ayat (3) huruf f

tentang ”Komisi dalam menjalankan tugas sebagaimana dalam pasal 53 ayat

(3), dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, dapat”:

”Mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses, atau apabila dipandang

perlu, dalam masa sidang dengan persetujuan pimpinan DPR yang hasilnya

dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditentukan tindak lanjutnya”.

C. Lokasi dan Waktu

Dalam Reses Masa Sidang II Tahun Sidang 2010 - 2011, Komisi V DPR RI

melakukan Kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 20-22

Desember 2010. Dalam masa kunjungan tersebut, Komisi V DPR RI melakukan

peninjauan, pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan melakukan komunikasi

intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas.

Agenda kunjungan di Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

1. Bidang Pekerjaan Umum

Peninjauan Program Pengendalian Banjir Kaligarang (Program Banjir

Kanal Barat) – Kotamadya Semarang

Peninjauan Ruas Tol Semarang – Ungaran

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 3

Peninjauan kondisi Sungai Kaliputih – Desa Jumoyo Kec. Salam Kab.

Magelang (yang terkena bencana Lahar Dingin)

Peninjauan Proyek Pengendalian Banjir Sungai Bengawan Solo di kota

Solo

Peninjauan SPAM IKK di Kec. Grogol Kab. Sukoharjo

2. Bidang Perhubungan:

Peninjauan Bandara Achmad Yani – Semarang

Peninjauan Pelabuhan Tanjung Emas – Semarang

Peninjauan Stasiun Kereta Api Tawang – Semarang

Peninjauan Bandara Adi Sumarmo – Solo

3. Bidang Perumahan Rakyat:

Peninjauan Rusunawa Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang

Peninjauan Program Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya di

Kelurahan Pringapus Kab. Semarang

4. Bidang Meteorologi dan Geofisika

Peninjauan Stasiun Meteorologi Bandara Achmad Yani Semarang

Peninjauan Stasiun Klimatologi Semarang

5. Bidang SAR

Peninjauan Kapal SAR di Pelabuhan Tanjung Mas

Tim Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah

pada tanggal 20-22 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

NO NAMA JABATAN KET

1 DRS. YOSEPH UMARHADI, M.Si,

MA KETUA TIM/F-PDIP

A-348

2 IR. SUTARIP TULIS WIDODO ANGGOTA/F-PD A-504

3 AGUS BASTIAN, SE, MM ANGGOTA/F-PD A-506

4 DRS. H. ACHMAD SYAFI'I, M.SI ANGGOTA/F-PD A-526

5 IR. H. ROESTANTO WAHIDI D, MM ANGGOTA/F-PD A-467

6 H. ZULKIFLI ANWAR ANGGOTA/F-PD A-443

7 JOSEF A. NAE SOI ANGGOTA/F-PG A-255

8 DRS. H. HIKMAT TOMET, MM ANGGOTA/F-PG A-203

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 4

9 IR. H. EKO SARJONO PUTRO, MM ANGGOTA/F-PG A-226

10 IR. BAMBANG SUTRISNO ANGGOTA/F-PG A-227

11 Ir. ALI WONGSO HALOMOAN

SINAGA ANGGOTA/F-PG

A-180

12 MANGARA M. SIAHAAN ANGGOTA/F-PDIP A-359

13 NUSYIRWAN SOEJONO, ST ANGGOTA/F-PDIP A-361

14 IR. SUDJADI ANGGOTA/F-PDIP A-363

15 H.A. BAKRI HM, SE ANGGOTA/F-PAN A-113

16 H. USMAN JA'FAR ANGGOTA/F-PPP A-311

17 KH. ASEP AHMAD MAOSHUL

AFFANDY ANGGOTA/F-PPP

A-298

18 NUR ISWANTO, SH, MM ANGGOTA/F-

GERINDRA A-20

19 GUNADI IBRAHIM ANGGOTA/F-

GERINDRA A-22

Sekretariat dan Tenaga Ahli Pendukung

1 HIPPI HIDUPATI,SE SEKRETARIAT

2 RUDY HARYANTA, S.SOS SEKRETARIAT

3 ADITYA PERDANA, ST. MBA. TENAGA AHLI KOMISI V

4 ANGGI WIDIA PURWANTINI TV PARLEMEN

Rombongan Komisi V DPR RI juga disertai oleh para pendamping dari Kementerian yang

merupakan mitra Kerja Komisi V DPR RI sebagai berikut:

NO N A M A / INSTANSI J A B A T A N

KEMENTERIAN PU :

1 Ir. Pitoyo Subandrio, Dipl. HE Dir. Sungai dan Pantai Ditjen SDA

2 Achmad Gofar Ismail, M,Sc. Ka. Balai Pelaksana Jalan Wilayah V

Surabaya

3 Ir. Masrianto, MT Kasubdit Wil. Barat IV Ditjen Bina Marga

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 5

4 Ir. Oloan Simatupang Kasubdit Air Minum Wil. Barat Ditjen CK

5 Ir. Suryaman Kardiat Kasubdit Penataan Ruang Wil Barat Ditjen

Tata Ruang

6 Ir. Tri Bayuaji Kasubdit Wil. Barat, Binlak Ditjen SDA

7 Drs. Srijanto Puskom PU

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN :

8 Arief Heriyanto Direktur Sarana Perkeretaapian

9 Baitul Kabag Hukum Ditjen Perkeretaapian

10 Ahmad Wahyudi Kasi Prasarana Jaringan dan Pelayanan

Hubdat

11 Ir. Fadil Muhammad Kasubdit Kelaikan Kapal Ditjen Hubla

12 Bintang Hidayat Kabagren Ditjen Hubud

13 Lukman Laisa Kasi Program Standarisasi Prasarana

Bandara

14 Totok Lukito Biro Ren Perhubungan

15 Lia Karlia Staf Bagren Udara

16 Evita Asidah Bagren

KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT :

17 Ir. Lukman Hakim Asdep urusan Sistem Pengembangan

Perumahan Formal

18 Ir. Baby Setiawaty

Dipokusumo, M.Si

Asdep Peningkatan Kualitas Perumahan

Swadaya

19 Ir. Odong Hidayat Kabid Perumahan Perkotaan

20 Ir. Herry Gunawan, MT Kabid Kerjasama Pembinaan Dunia Usaha

dan Asosiasi

21 Ir. Lilik Priyanto Hartadi, ME

22 Tri Puji Astuti Humas Pera

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 6

KEMENTERIAN P.D.T :

23 Ir. Manuriadi Dipl, SE MM Asisten Deputy Urusan Infrastruktur

Sosial

24 Dr. Faisal Ishom, S.Si, M.Eng Kabag Program

25 Mulyono Lodji, A.Ag Staf Biro Perencanaan dan KLN

BMKG :

26 Drs. Suhardjono, Dipl-Seis Kapus Geopotensial dan Tanda Waktu

27 Drs. Yusuf Supriadi, MT Kepala Bagian Program & Penyusunan

Anggaran

28 Untoro Susanto, S.Sos Kasubag Program dan Penyusunan

Anggaran II

BASARNAS :

29 Dadang Harkuni Karo Ren Basarnas

WARTAWAN:

30 Ferry El Fauzy TVRI

31 Said M Kameramen

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 7

BAB II

SELAYANG PANDANG

PROVINSI JAWA TENGAH

Provinsi Jawa Tengah terletak di bagian tengah pulau Jawa dan berbatasan dengan

Provinsi Jawa Barat di bagian barat, Provinsi Jawa Timur di bagian Timur, Laut Jawa di

Bagian Utara serta Provinsi DIY dan Samudra Hindia di bagian selatanLuas wilayahnya

32.548 km², atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga

meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa

Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa.

Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905,

Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu,

Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan

(vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan

Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas

kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban

dan Bojonegoro.

Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905, gewesten diberi otonomi

dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentuk gemeente (kotapraja) yang

otonom, yaitu Pekalongan, Tegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang.

Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan

Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang

meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan

(district). Saat itu Jawa Tengah dibagi atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-

Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu.

Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah Indonesia membentuk

daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada

tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan

kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan

Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah,

yakni tanggal 15 Agustus 1950.

Pemerintahan Secara administratif, saat ini Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota

yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan.

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 8

Sebelum diberlakukannya Undang-undang Nomor 22/1999 tentang Pemerintahan

Daerah, Jawa Tengah juga terdiri atas 4 kota administratif, yaitu Purwokerto,

Purbalingga, Cilacap, dan Klaten. Namun sejak diberlakukannya Otonomi Daerah tahun

2001 kota-kota administratif tersebut dihapus dan menjadi bagian dalam wilayah

kabupaten.

Menyusul otonomi daerah, 3 kabupaten memindahkan pusat pemerintahan ke

wilayahnya sendiri, yaitu Kabupaten Magelang (dari Kota Magelang ke Mungkid),

Kabupaten Tegal (dari Kota Tegal ke Slawi), serta Kabupaten Pekalongan (dari Kota

Pekalongan ke Kajen).

Daftar kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah

No. Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara

2 Kabupaten Banyumas Purwokerto

3 Kabupaten Batang Batang

4 Kabupaten Blora Blora

5 Kabupaten Boyolali Boyolali

6 Kabupaten Brebes Brebes

7 Kabupaten Cilacap Cilacap

8 Kabupaten Demak Demak

9 Kabupaten Grobogan Purwodadi

10 Kabupaten Jepara Jepara

11 Kabupaten Karanganyar Karanganyar

12 Kabupaten Kebumen Kebumen

13 Kabupaten Kendal Kendal

14 Kabupaten Klaten Klaten

15 Kabupaten Kudus Kudus

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 9

Pemerintahan Provinsi dan Perwakilan Rakyat

Gubernur Jawa Tengah saat ini adalah Bibit Waluyo. Struktur Pemerintahan Daerah Jawa Tengah terdiri atas Sekretariat Daerah (yang meliputi 3 asisten dan membawahi 9 biro), 19 dinas, 6 kantor, 15 badan, serta 7 badan rumah sakit daerah.

16 Kabupaten Magelang Mungkid

17 Kabupaten Pati Pati

18 Kabupaten Pekalongan Kajen

19 Kabupaten Pemalang Pemalang

20 Kabupaten Purbalingga Purbalingga

21 Kabupaten Purworejo Purworejo

22 Kabupaten Rembang Rembang

23 Kabupaten Semarang Ungaran

24 Kabupaten Sragen Sragen

25 Kabupaten Sukoharjo Sukoharjo

26 Kabupaten Tegal Slawi

27 Kabupaten Temanggung Temanggung

28 Kabupaten Wonogiri Wonogiri

29 Kabupaten Wonosobo Wonosobo

30 Kota Magelang -

31 Kota Pekalongan -

32 Kota Salatiga -

33 Kota Semarang -

34 Kota Surakarta -

35 Kota Tegal -

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 10

Jawa Tengah mengirim 77 wakil dari sepuluh Daerah Pemilihan ke DPR RI dan empat wakil ke DPD.

Geografi

Relief Menurut tingkat kemiringan lahan di Jawa Tengah, 38% lahan memiliki kemiringan 0-2%,

31% lahan memiliki kemiringan 2-15%, 19% lahan memiliki kemiringan 15-40%, dan

sisanya 12% lahan memiliki kemiringan lebih dari 40%.

Kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki dataran rendah yang sempit. Di kawasan

Brebes selebar 40 km dari pantai, dan di Semarang hanya selebar 4 km. Dataran ini

bersambung dengan depresi Semarang-Rembang di timur. Gunung Muria pada akhir

Zaman Es (sekitar 10.000 tahun SM) merupakan pulau terpisah dari Jawa, yang akhirnya

menyatu karena terjadi endapan aluvial dari sungai-sungai yang mengalir. Kota Demak

semasa Kesultanan Demak (abad ke-16 Masehi) berada di tepi laut dan menjadi tempat

berlabuhnya kapal. Proses sedimentasi ini sampai sekarang masih berlangsung di pantai

Semarang.

Di selatan kawasan tersebut terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan

Kendeng, yakni pegunungan kapur yang membentang dari sebelah timur Semarang

hingga Lamongan (Jawa Timur).

Rangkaian utama pegunungan di Jawa Tengah adalah Pegunungan Serayu Utara dan

Serayu Selatan. Rangkaian Pegunungan Serayu Utara membentuk rantai pegunungan

yang menghubungkan rangkaian Bogor di Jawa Barat dengan Pegunungan Kendeng di

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 11

timur. Lebar rangkaian pegunungan ini sekitar 30-50 km; di ujung baratnya terdapat

Gunung Slamet dan bagian timur merupakan Dataran Tinggi Dieng dengan puncak-

puncaknya Gunung Prahu dan Gunung Ungaran. Antara rangkaian Pegunungan Serayu

Utara dan Pegunungan Serayu Selatan dipisahkan oleh Depresi Serayu yang

membentang dari Majenang (Kabupaten Cilacap), Purwokerto, hingga Wonosobo.

Sebelah timur depresi ini terdapat gunung berapi Sindoro dan Sumbing, dan sebelah

timurnya lagi (kawasan Temanggung dan Magelang) merupakan lanjutan depresi yang

membatasi Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pegunungan Serayu Selatan

merupakan pengangkatan zone Depresi Bandung.

Kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga memiliki dataran rendah yang sempit, dengan

lebar 10-25 km. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai, dari

Yogyakarta hingga Cilacap. Sebelah timur Yogyakarta merupakan daerah pegunungan

kapur yang membentang hingga pantai selatan Jawa Timur.

Hidrologi Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa (572 km); memiliki mata air

di Pegunungan Sewu (Kabupaten Wonogiri), sungai ini mengalir ke utara, melintasi Kota

Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa Timur dan bermuara di daerah Gresik (dekat

Surabaya). Sungai-sungai yang bermuara di Laut Jawa diantaranya adalah Kali Pemali,

Kali Comal, dan Kali Bodri. Sedang sungai-sungai yang bermuara di Samudra Hindia

diantaranya adalah Serayu dan Kali Progo. Diantara waduk-waduk yang utama di Jawa

Tengah adalah Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri), Waduk Kedungombo

(Kabupaten Boyolali dan Sragen), Rawa Pening (Kabupaten Semarang), Waduk Cacaban

(Kabupaten Tegal), Waduk Malahayu (Kabupaten Brebes), dan Waduk Sempor

(Kabupaten Kebumen).

Gunung Berapi

Terdapat 6 gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah, yaitu: Gunung Merapi (di Boyolali),

Gunung Slamet (di Pemalang), Gunung Sindoro (di Temanggung - Wonosobo), Gunung

Sumbing ( di Temanggung - Wonosobo), dan Gunung Dieng (di Banjarnegara). Letusan

terakhir Gunung Merapi terjadi pada tanggal 26 Oktober - 6 November 2010 yang

memuntahkan lebih dari 140 juta m3 material.

Keadaan Tanah

Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan grumusol; sehingga hamparan tanah di provinsi ini termasuk tanah yang mempunyai tingkat kesuburan yang relatif subur.

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 12

Iklim

Jawa Tengah memiliki iklim tropis, dengan curah hujan tahunan rata-rata 2.000 meter, dan suhu rata-rata 21-32oC. Daerah dengan curah hujan tinggi terutama terdapat di Nusakambangan bagian barat, dan sepanjang Pegunungan Serayu Utara. Daerah dengan curah hujan rendah dan sering terjadi kekeringan di musim kemarau berada di daerah Blora dan sekitarnya serta di bagian selatan Kabupaten Wonogiri.

Penduduk Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 berjumlah 32.380.687 jiwa terdiri atas 16.081.140 laki-laki dan 16.299.547 perempuan. Kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Brebes (1,732 juta jiwa), Kabupaten Cilacap (1,644 juta jiwa), dan Kabupaten Banyumas (1,553 juta jiwa).

Sebaran penduduk umumnya terkonsentrasi di pusat-pusat kota, baik kabupaten ataupun kota. Kawasan permukiman yang cukup padat berada di daerah Semarang Raya (termasuk Ungaran dan sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kendal), Solo Raya (termasuk sebagian wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali), serta Tegal-Brebes-Slawi.

Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,67% per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak (1,5% per tahun), sedang yang terendah adalah Kota Pekalongan (0,09% per tahun).

Dari jumlah penduduk ini, 47% diantaranya merupakan angkatan kerja. Mata pencaharian paling banyak adalah di sektor pertanian (42,34%), diikuti dengan perdagangan (20,91%), industri (15,71%), dan jasa (10,98%).

Suku

Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta selain Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini.

Suku minoritas yang mempunyai peran cukup khususnya di bidang perdagangan dan jasa adalah etnis Tionghoa. Pada umumnya mereka bergerak di. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa, dan banyak diantara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang kental sehari-harinya.

Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah khususnya di daerah pesisir utara banyak ditemukan komunitas Arab-Indonesia. Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan dan jasa.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 13

Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terjadi asimilasi antara budaya Jawa dan Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, Tegal, Pekalongan dan Banyumas. Di pedalaman Blora (perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya hampir sama dengan orang Kanekes di Banten.

Bahasa dan Agama

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Solo-Jogja dianggap sebagai standar khususnya di Jawa Tengah.

Sebagian besar penduduk Jawa Tengah beragama Islam dan mayoritas tetap mempertahankan tradisi Kejawen yang merupakan asimilasi utamanya antara budaya jawa yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Islam yang masuk kemudian.

Agama lain yang banyak dianut penduduk Jawa Tengah adalah adalah Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Jawa Tengah dikenal dengan sikap tolerannya. Sebagai contoh di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang banyak dijumpai penganut agama Katolik, dan dulunya daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan agama Katolik di Jawa. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan populasi Kristen terbesar di Indonesia.

Perekonomian

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Jawa Tengah, dimana mata pencaharian di bidang ini digeluti hampir separuh dari angkatan kerja terserap.

Kawasan hutan meliputi 20% wilayah provinsi, terutama di bagian utara dan selatan. Daerah Blora-Grobogan merupakan penghasil kayu jati. Sementara industri furniture dengan ukiran khas jepara dengan bahan baku kayu jati telah terkenal hingga manca negara. Daerah Semarang-Ungaran-Demak-Kudus merupakan kawasan industri utama di Jawa Tengah. Kudus dikenal sebagai pusat industri rokok. Cilacap terdapat industri semen dan eksplorasi migas.

Blok Cepu di pinggiran Kabupaten Blora (perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah) terdapat cadangan minyak bumi yang cukup signifikan, dan kawasan ini sejak zaman Hindia Belanda telah lama dikenal sebagai daerah tambang minyak.

Transportasi

Jawa Tengah mempunyai peran strategis dimana menjadi penghubung antara bagian barat dan bagian timur pulau Jawa. Selain itu kendaraan dari dan menuju provinsi DIY pun harus melewati wilayah Jateng. Dilalui beberapa ruas jalan nasional, yang meliputi jalur pantura (menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi), jalur Tegal-Purwokerto, jalur lintas selatan (menghubungkan Bandung-Yogyakarta-Surakarta-Madiun-Surabaya), serta jalur Semarang-Solo. Losari, pintu gerbang Jawa Tengah sebelah barat dapat ditempuh 3,5 - 4 jam perjalanan dari Jakarta. Saat ini telah dibangun ruas jalan tol yang menghubungkan Semarang dan Solo, sehingga mempersingkat waktu tempuh dan memperlancar kegiatan perekonomian.

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 14

Jawa Tengah merupakan provinsi yang pertama kali mengoperasikan jalur kereta api di Indonesia, yakni pada tahun 1862 dengan rute Semarang-Yogyakarta, namun jalur ini sekarang tidak lagi dipakai. Saat ini jalur kereta api yang melintasi Jawa Tengah adalah lintas utara (Jakarta-Semarang-Surabaya), lintas selatan (Bandung-Yogyakarta-Surabaya), jalur Kroya-Cirebon, dan jalur Solo-Gundih-Semarang. Jalur kereta Solo-Wonogiri yang telah lama mati dihidupkan kembali pada tahun 2005.

Untuk transportasi udara, Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi Sumarmo di Surakarta merupakan bandara komersial yang paling penting di Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat Bandara Tunggulwulung di Cilacap dan Bandara Wirasaba di Purbalingga. Penerbangan Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surakarta dapat ditempuh dalam waktu 45-50 menit.

Pendidikan

Jawa Tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka, terutama di kota Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo di Semarang; Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto

Sedangkan universitas swasta di Jawa Tengah antara lain Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) dan Unika Soegijapranata di Semarang, STIE Bank BPD Jateng, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Pekalongan UNIKAL serta Universitas Panca Sakti di Tegal.

Selain itu juga terdapat Akademi Angkatan Darat (AAD) dan SMA Taruna Nusantara di Magelang serta Akademi Kepolisian di Semarang. LPLP Tutuko adalah lembaga pendidikan aviasi dan maintenance penerbangan (mekanik) di Surakarta (Jl. Merapi, Surakarta) dan Yogyakarta (Jl. Sorosutan, Yogyakarta).

Pariwisata

Jawa Tengah banyak mempunyai obyek wisata yang sangat menarik. Kota Semarang memiliki sejumlah bangunan kuno (kawasan Kota Lama) yang berlokasi di dekat Pelabuhan. Obyek wisata lain di kota ini termasuk Puri Maerokoco (Taman Mini Jawa Tengah) [(Museum Jawa Tengah Ranggawarsita)]dan Museum Rekor Indonesia (MURI).

Salah satu kebanggaan provinsi ini adalah Candi Borobudur, yakni monumen Buddha terbesar di dunia yang dibangun pada abad ke-9, terdapat di Kabupaten Magelang. Candi Mendut dan Pawon juga terletak satu kompleks dengan Borobudur.

Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Di kawasan Dieng terdapat kelompok candi-candi Hindu, yang diduga dibangun sebelum era Mataram Kuno. Kompleks candi Gedong Songo terletak di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 15

Surakarta dipandang sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, dimana di kota ini terdapat Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Obyek wisata menarik di luar kota ini adalah Air Terjun Grojogan Sewu dan candi-candi peninggalan Majapahit di Kabupaten Karanganyar; serta Museum Fosil Sangiran yang terletak di jalur Solo-Purwodadi.

Bagian selatan Jawa Tengah juga menyimpan sejumlah obyek wisata alam menarik, diantaranya Goa Jatijajar dan Pantai Karangbolong di Kabupaten Kebumen, serta Baturraden di Kabupaten Banyumas. Di bagian utara terdapat Obyek Wisata Guci di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Tegal; serta Kota Pekalongan yang dikenal dengan julukan 'kota batik'.

Kawasan pantura barat banyak menyimpan wisata religius. Masjid Agung Demak yang didirikan pada abad ke-16 merupakan bangunan artistik dengan paduan arsitektur Islam dan Hindu. Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kawasan pantura barat terdapat 3 makam wali sanga, yakni Sunan Kalijaga di Demak, Sunan Kudus di kota Kudus, dan Sunan Muria di Kabupaten Kudus. Kudus juga dikenal sebagai 'kota kretek', dan kota ini juga terdapat museum kretek.

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 16

BAB III

Hasil Temuan Tim Kunjungan Kerja

Komisi V DPR RI

Ke Provinsi Jawa Tengah

Pada saat Kunjungan Kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Komisi V DPR RI mengagendakan

melakukan 14 buah kegiatan dan satu pertemuan dengan Gubernur Provinsi Jawa

Tengah. Adapun kegiatan tersebut terbagi dalam bidang dan sub bidang yang menjadi

tupoksi Komisi V DPR RI yaitu :

I. Bidang Pekerjaan Umum

A. Sub Sektor Bina Marga

Secara umum total panjang jalan di Provinsi Jawa Tengah adalah 26.290 km yang terdiri

dari Jalan Nasional sepanjang 1.290 km, Jalan Provinsi sepanjang 2.530 km, dan jalan

Kabupaten/Kota sepanjang 22.450 km. Panjang Jalan tersebut termasuk panjang

jembatan Provinsi sepanjang 25,3 km dan jembatan nasional sepanjang 16,71 km.

Berdasarkan data dari Pemda Provinsi Jawa Tengah maka kondisi jalan yang berada

dalam keadaan baik mencapai 85,36%, kondisi sedang 14,29% dan kondisi rusak 0,60%.

1. Pembangunan Jalan Tol Semarang - Solo

Jalan Tol Semarang Solo terbagi menjadi 3 seksi yaitu Semarang-Ungaran, Ungaran

Bawen dan Bawen-Bololali-Solo. Jalan Tol tersebut terdiri dari 4 lajur (2 lajur

masing-masing arah). Rencananya jalan ini akan dioperasikan oleh PT. Jasa Marga

bekerjasama dengan PT. Trans Marga Jateng yang merupakan Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Tengah.

Pembangunan jalan tol Semarang–Solo direncanakan akan dapat diselesaikan pada

tahun 2013. Diharapkan dengan selesainya jalan tol ini akan dapat menghemat

waktu tempuh kendaraan. Selain itu pembangunan jalan tol juga dapat

meminimalisir kerusakan jalan nasional akibat overload muatan karena kendaraan

berat diharapkan akan menggunakan jasa tol yang memiliki kekuatan struktur yang

lebih baik dibandingkan dengan ruas jalan nasional.

Jalan Tol Seksi I Semarang – Ungaran terbagi lagi menjadi 3 paket yaitu Paket I

Tembalang – Gedawang telah 100 % selesai dan siap untuk dioperasikan. Yang

termasuk dalam pekerjaan Paket I adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Tanah

2. Pekerjaan Perkerasan Jalan

a. Pekerjaan rigid untuk jalan utama dan ramp

b. Pekerjaan flexible untuk jalan lokal

3. Pekerjaan Struktur

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 17

a. Jembatan utama Balance Cantilever (Jembatan Banyumanik I,

Banyumanik II dan Gedawang)

b. Simpang Susun Tembalang

c. Pelebaran Jembatan Ngesrep

d. Overpass Jalan Mulawarman

e. Jembatan Penyeberangan

f. Underpass Box Traffic dan Box Drainase

4. Pekerjaan Drainase

5. Pekerjaan PJU (Penerangan Jalan Umum), Rambu, Marka jalan dll

6. Pekejaan Gerbang tol dan kantor tol

7. Pekerjaan Land Schape

Adapun pelaksanaan proyek dilakukan oleh PT. Adhi Karya (Tbk) dengan Konsultan

Pengawas PT. Tata Guna Patria bekerja sama dengan PT. Virama Karya. Proyek yang

bernilai Rp 411,66 Milyar ini mulai dari STA 0+000 – 3+525 dengan waktu

pelaksanaan 13 bulan dan waktu pemeliharaan 3 tahun.

Paket II Tembalang - Penggaron telah selesai 92,03 %. Paket II yang dilaksanakan

oleh PT. Waskita Karya ini belum dapat diselesaikan sepanjang 300 meter karena

site pembangunan ternyata merupakan tanah bergerak, sehingga diperlukan

pemancangan tiang konstruksi untuk mencegah kerusakan struktur jalan.

Sedangkan paket III baru mencapai 83,90%. Adapun lambatnya kemajuan di paket

III disebabkan karena harus memotong bukit sehingga membutuhkan lebih banyak

waktu dibandingkan dengan lokasi lainnya.

Adapun untuk Seksi II Ungaran – Bawen saat ini masih masih dalam proses

pembebasan tanah yang telah mencapai 84,94% dari total tanah yang harus

dibebaskan seluas 134,76 Ha. Sementara untuk Sesi III Bawen – Solo saat ini masih

dalam proses negosiasi dengan pemilik lahan.

Dalam paparannya Gubernur Jawa Tengah mengharapkan dukungan bagi

pembebasan lahan yang seharusnya merupakan tanggungjawab APBD. Pemprov

juga menghimbau bahwa pembangunan juga dapat dilaksanakan secara paralel dari

Solo ke Semarang untuk mempercepat penyelesaian proyek.

2. Peninjauan Penanganan Dampak banjir Lahar Dingin pada Ruas Jalan Nasional

Yogya-Magelang

Pada saat Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI melakukan peninjauan lapangan ke

ruas jalan Nasional Yogya-Magelang (20-22 Desember 2010) baru terjadi 2 kali

peristiwa luapan lahar dingin di ruas jalan tersebut yaitu pada tanggal 5 dan 8

Desember 2010 (per 9 Maret 2011 tercatat telah terjadi 11 kali luapan ke jalan

raya). Lokasi luapan adalah di sekitar aliran sungai kali putih di Desa Jumoyo,

Kecamatan Salam Kab. Magelang tepatnya pada ruas jalan Keprekan-Batas Yogya

KM. MGL. 18 +280.

Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 18

Adapun dampak yang dirasakan adalah:

• Kemacetan lalu lintas akibat tertutupnya ruas jalan akibat luapan lahar

dingin

• Terjadi pendangkalan di bawah jembatan Kali Putih

• Terjadi pelemahan struktur jembatan Kali Putih akibat tergerus lahar dingin.

Pada peristiwa luapan yang pertama luas area jalan yang tertutup adalah sepanjang

300 meter dengan ketebalan 40 cm. Selain itu juga mengenai permukiman

penduduk di sekitar sungai dan ruko-ruko yang terletak di pinggir jalan. Sedangkan

pada peristiwa luapan yang kedua daerah yang terdampak meluas hingga pasar

Jumoyo hingga melampaui jembatan kali putih sepanjang 500 meter dengan

ketebalan 0,5 meter – 1,5 meter. Guna melakukan pembersihan sedimen lahar

dingin tersebut maka Ditjen Binamarga pusat bekerjasama dengan SKPD-TP Provinsi

Jateng telah menyediakan:

• 8 unit excavator

• 4 unit Wheel Loader

• 15 unit Dump Truck

Dengan bekerjasama dengan masyarakat sekitar telah dapat memulihkan lalulintas

di ruas jalan tersebut setelah 14 jam mengalami penutupan.

Mencermati besarnya dampak lahar dingin tersebut dan menerima masukan dari

berbagai pihak pada saat peninjauan langsung ke lapangan maka Tim Kunjungan

Kerja Komisi V DPR RI mendesak:

a. melakukan pengalihan lalu lintas sementara bila terjadi luapan lahar dingin

susulan dengan disertai informasi yang rinci kepada pengguna jalan;

b. guna menjamin kelancaran pengalihan lalu lintas tersebut maka diminta

untuk membangun jembatan Bailey pada titik aman alternatif bila sewaktu-

waktu diperlukan pengalihan arus;

c. Bina marga dan pihak SDA agar mengkaji permasalahan secara bersama-

sama dan menyeluruh untuk menghasilkan solusi yang tepat dan

komprehensif serta bersifat permanen.

d. Terkait poin C, berdasarkan masukan di lapangan perlu dikaji:

• Pembuatan sudetan aliran sungai kali putih (mengembalikan ke

alur asal).

• Pembuatan jembatan di atas alur sungai baru.

e. meminta penyediaan posko siaga 24 jam dengan dilengkapi dengan alat

berat dan operatornya agar dapat difungsikan sewaktu-waktu

Adapun berdasarkan masukan dari pihak SKPD-TP, pembangunan terkendala pada

cuaca yang selain menghambat pekerjaan juga berpotensi menimbulkan luapan

baru sehingga akan lebih maksimal untuk dilaksanakan pada musim kemarau.

Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 19

Terkait masukan tersebut guna mencegah terulangnya kejadian tersebut maka Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendesak solusi hasil pengkajian harus

secepatnya dilaksanakan paling lambat pada awal musim kemarau dan bila

memungkinkan harus dapat diselesaikan sebelum musim penghujan 2011.

B. Sub Sektor Cipta Karya

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi cakupan pelayanan air bersih pada tahun 2010

mencapai 38,7% untuk wilayah perkotaan dan 10,4% untuk kawasan perdesaan.

Sedangkan cakupan pelayanan sanitasi mencapi 57,7%. Hanya terdapat satu buah obyek

keciptakaryaan yang ditinjau dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa

tengah yaitu Pembangunan SPAM IKK Grogol di Kab. Sukoharjo.

Proyek pembangunan SPAM IKK Grogol - Kabupaten Sukoharjo

Kecamatan Grogol terletak di wilayah utara Kabupaten Sukoharjo dan berbatasan

langsung dengan Kota Surakarta. Jumlah penduduknya tercatat sebanyak 104.653 jiwa.

Dari 14 desa yang terletak di Kecamatan Grogol baru 8 desa yang mendapat pelayanan

air minum dari PDAM dengan memanfaatkan layanan air minum di ibukota kabupaten

Sukoharjo. Karena keterbatasan kapasitas, system yang ada belum dapat melayani

masyarakat secara maksimal (24 jam) terlebih lagi pada musim kemarau pelayanan

harus dibantu dengan menggunakan mobil tangki.

Pembangunan SPAM IKK Grogol bertujuan untuk meningkatkan pelayanan PDAM

kepada masyarakat termasuk golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan daerah

rawan air seperti di wilayah Desa Parangrojo, Desa Sonorejo dan sekitarnya.

Adapun Kapasitas Sistem SPAM IKK Grogol adalah sebesar 25 liter per detik dengan

sambungan saat ini sebanyak 2.047 Sambungan Rumah (SR) dimana 740 SR di antaranya

merupakan sambungan bagi MBR. Pengelolaan SPAM IKK saat ini telah diserahkan

kepada PDAM Kab. Sukoharjo.

Adapun biaya pembangunan bersumber dari APBN TA 2010 sebesar Rp 2.491.696.200,

serta dana pendampingan dari APBD sebesar Rp 2.974.476.700 dan PDAM Kab.

Sukoharjo sebesar Rp 1.367.481.200.- Adapun penggunaan dana APBN meliputi

pembangunan intake, transmisi air baku, Instalasi Pengolahan Air (IPA), Clear Well dan

Jaringan Distribusi Umum, sementara APBD Kab. Sukoharjo dan PDAM Kab. Sukoharjo

secara bersama-sama menyiapkan Jaringan Distribusi Bagian (JDB), Jaringan Distribusi

Layanan (JDL), Sambungan Rumah (SR) serta jalur distribusi hidran umum (bila ada)

sebagai prasarana pendukung bagi aktivitas pemadam kebakaran.

Pada saat melakukan kunjungan langsung ke lapangan, Tim Kunjungan Kerja Komisi V

DPR RI sekaligus pula melakukan dialog dengan masyarakat setempat dan mendapati

bahwa fasilitas yang baru selesai terbangun tersebut telah dapat berfungsi secara

optimal sesuai dengan desain perencanaannya. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI

mengharapkan bahwa program serupa dapat diperbanyak khususnya pada daerah-

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 20

daerah rawan air dan padat penduduk. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga

berharap agar pihak PDAM sebagai pengelola dapat melakukan pemeliharaan SPAM IKK

tersebut secara maksimal dan berkelanjutan agar manfaat dari prasarana tersebut tetap

dapat terus dirasakan oleh masyarakat pada tahun-tahun mendatang.

C. Sub Sektor Sumber Daya Air

Di Jawa Tengah terdapat potensi air permukaan yang berasal dari Wilayah Sungai

Cimanuk, Citanduy, Pemali Comal, Serayu, Jratunseluna dan Bengawan Solo dengan

potensi air mencapai 94,742 ribu m3 per tahun. Selain itu juga terdapat potensi air

bawah tanah bagi keperluan air minum dan keperluan lainnya.

Jaringan Irigasi di Jawa tengah meliputi 106 daerah Irigasi dengan luas 86.252 Ha.

Adapun kondisi prasarana irigasi di Jawa Tengah berdasarkan data dari Pemprov Jawa

Tengah adalah sebagai berikut:

Kondisi bangunan Utama

1. Baik : 64%

2. Rusak Ringan : 32%

3. Rusak Berat : 4%

Kondisi Bangunan Air

1. Baik : 48%

2. Rusak Ringan : 49%

3. Rusak Berat : 3%

Kondisi Saluran Irigasi

1. Baik 44%

2. Rusak Ringan : 36%

3. Rusak Berat : 20%

C.1. Pembangunan Waduk jatibarang dan Normalisasi Kali Garang/Proyek Banjir Kanal

barat Kota Semarang

Pembangunan waduk jatibarang merupakan bagian dari loan IP-534 yang bertujuan

untuk pengendalian banjir kota Semarang dengan desain banjir 50 tahun ke depan,

pengembangan potensi sumber air untuk air baku, mengurangi instruksi air laut,

menghilangkan genangan air dan perbaikan kualitas lingkungan sepanjang sungai dan

daerah permukiman serta peningkatan kelestarian fungsi konservasi di DAS Kaligarang.

Pembangunan waduk Jati barang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 559,95 milyar

dengan waktu pelaksanaan 11 November 2009 s.d. 9 Januari 2014. Adapun penyedia

jasa dilaksanakan secara Join Operation PT. BAP, PT. Waskita dan PT. Wika. Progres saat

ini dilaporkan sebesar 14,34% meliputi penyelesaian saluran pengelak, bangunan

pelimpah, jalan kerja dan pintu air pada terowongan pengelak. Pengadaan tanah telah

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 21

mencapai 196,51 Ha dari target sebesar 226,1 Ha atau sebesar 87% dan diupayakan

pengadaan tanah akan dapat diselesaikan pada tahun 2011.

Secara umum dilaporkan tidak terdapat permasalahan yang berarti pada pembangunan

waduk Jatibarang hanya terdapat permasalahan pemindahan 7 tower SUTET milik PT.

PLN yang masih terkendala pada kompensasi bagi pembayaran pajak Biaya Pengalihan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Selain itu potensi energi lisrik melalui

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 1,5 MW belum mendapat

respon dari PT. PLN.

Normalisasi Kali Banjir Kanal Barat/Kaligarang merupakan bagian dari loan IP-534

dengan nilai kontrak sebesar Rp 288,87 Milyar dengan masa pelaksanaan 12 November

2009 sampai dengan 10 November 2012. Pelaksananya juga merupakan join operation

antara PT. Waskita, PT. BAP dan PT. Wika. Progres pekerjaan saat ini baru mencapai 23%

yang meliputi kegiatan pengerukan sungai serta perbaikan/perkuatan dan peninggian

tanggul.

Adapun kendala pelaksanaan di lapangan adalah intensitas hujan yang cukup tinggi. Juga

terdapat permasalahan pemindahan 223 rumah dan 327 pedagang Kaki lima di sekitar

bantaran sungai. Diperkirakan pemindahan ini dapat diselesaikan oleh Pemkot

Semarang pada tahun 2011. Terdapat pula permasalahan pemindahan tiang PLN (dalam

proses kontrak), peralatan telekomunikasi PT. KAI (sudah ada kesepakatan) dan

pemindahan kabel milik PT. Telkom (sudah ada kesepakatan).

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI sangat mengapresiasi program pengendalian

Banjir Kanal Barat Semarang yang diharapkan dapat bermanfaat untuk mencegah

peristiwa timbulnya banjir di wilayah Kota Semarang di masa yang akan datang.

Namun demikian berdasarkan berbagai pemaparan yang diterima maka solusi

permasalahan banjir khususnya di kota Semarang harus bersifat menyeluruh termasuk

program banjir Kanal Timur Semarang dan rencana peninggian lingkar utara kota

semarang yang sekaligus direncanakan untuk menjadi tanggul untuk mencegah

masuknya air laut (ROB) ke daerah selatan jalan tersebut. Untuk itu Tim Kunjungan Kerja

Komisi V DPR RI akan mengusulkan kepada pimpinan Komisi V DPR RI untuk

mengagendakan secara khusus permasalahan penanganan banjir di Kota Semarang

dengan mengundang berbagai instansi dan pemda yang terkait termasuk pula

mempertanyakan penggunaan hasil kerukan sedimentasi kaligarang yang digunakan

untuk reklamasi pantai di wilayah utara kota Semarang.

Selain itu demi kepastian hukum dan arah yang jelas bagi pengembangan ke depan Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengharapkan agar revisi RTRW setempat terutama

terkait wilayah Kaligarang dapat secepatnya dilaksanakan. Untuk optimalisasi fungsi, Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga mengingatkan perlunya keterpaduan dengan

drainase kota serta perlunya kejelasan pihak yang bertanggungjawab atas pengelolaan

Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 22

dan pemeliharaan ke depan. Anggota Komisi V DPR RI juga mengusulkan agar dikaji

pemanfaatan Banjir Kanal Barat bagi transportasi air untuk mengurangi masalah

kemacetan lalu lintas khususnya di kota Semarang.

C.2. Proyek Normalisasi dan Perkuatan tebing Sungai Wilayah Sungai (WS) Bengawan

Solo

Wilayah Sungai Bengawan Solo secara administratif melewati 20 kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur, mencakup wilayah seluas 20.125 km2,

terdiri dari DAS Bengawan Solo, DAS Kali Grindulu dan Kali Lorog, DAS Pantura

Gelangban (Gresik- Lamongan- Tuban) dan Das Kali Lamong.

Pembangunan infrastruktur SDA di WS Bengawan Solo telah dimulai pada abad ke -18

oleh Pemerintah Kolonial Belanda melalui pembangunan kanal Solo Valley Werken dan

sudetan Bengawan Solo dari Plangwot-Sidayu lawas namun terhenti karena alasan

biaya. Pada tahun 1880 guna menghindari sedimentasi di pelabuhan Tanjung Perak-

Surabaya, muara sungai Bengawan Solo dipindahkan dari selat Madura ke Ujung

Pangkah. Untuk keperluan Irigasi Pemerintah Belanda juga membangun Waduk Pacal di

Kab. Bojonegoro (1935) dan Waduk Prijetan (1916) di Kab. Lamongan.

Setelah banjir besar pada tahun 1966 yang menenggelamkan sebagian besar Kota Solo,

Pemerintah mulai menangani pembangunan infrastruktur pengendali banjir di WS

Bengawan Solo. Dengan bantuan teknis dari Pemerintah Jepang (OTCA) pada 1974

dirumuskan masterplan Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo yang

merekomendasikan pembangunan 4 waduk serbaguna yaitu : waduk Wonogiri, waduk

Jipang, waduk Bendo dan waduk Badegan. Juga direkomendasikan pembangunan 25

waduk irigasi di anak-anak sungai Bengawan Solo untuk mendukung pertanian serta

pekerjaan perbaikan dan pengaturan sungai Bengawan Solo Hulu, Kali Madiun dan

Bengawan Solo Hilir.

Waduk Serbaguna Wonogiri yang dibangun pada tahun 1978-1981 telah berfungsi

sebagai pengendali banjir di wilayah Bengawan Solo Hulu terutama untuk melindungi

Kota Solo juga untuk penyediaan air untuk keperluan irigasi bagi persawahan seluas +

30.000 ha di wilayah kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.

Waduk ini juga dimanfaatkan untuk kebutuhan PLTA (12,4 MW), perikanan dan

Pariwisata.

Namun demikian masih sering terjadi luapan banjir dari sungai Bengawan Solo yang

banyak membawa korban jiwa maupun harta benda khususnya di bagian hilir sungai

Bengawan Solo. Selain itu luapan banjir juga merusak infrastruktur di sekitar wilayah

sungai. Oleh karena itu diperlukan perkuatan pada tebing-tebing sungai (agar tidak

tergerus oleh arus air), pembuatan sudetan sungai pada titik-titik tertentu dan

normalisasi sungai secara berkala. Tidak kalah penting adalah menjaga daerah

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 23

tangkapan air di hulu dan daerah bantaran sungai yang disertai penegakan hukum atas

penyalahgunaan tata ruang di wilayah tersebut.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI dalam agenda kunjungan kerja kali ini meninjau

normalisasi sungai dan perkuatan tebing sungai di sekitar wilayah kota Solo. Pekerjaan

perkuatan tebing sepanjang … meter ini dibiayai oleh dana APBN TA 20 … senilai Rp ….

Pekerjaan yang dilakukan oleh PT. … dimulai pada …. 20… dan diharapkan dapat selesai

pada bulan … tahun 20 …

Dengan upaya perkuatan dan normalisasi sungai ini diharapkan dapat mencegah

meluapnya aliran sungai bengawan solo ke daerah-daerah permukiman di sekitar sungai

khususnya di wilayah kota Solo.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga meminta pihak Ditjen SDA Kementerian PU

untuk memberikan prakiraan keperluan dukungan anggaran ke depan beserta rencana

alokasinya agar didapat solusi yang bersifat komprehensif terhadap permasalahan banjir

akibat luapan sungai Bengawan Solo dari wilayah hulu hingga hilir sungai. Prakiraan ini

nantinya diminta untuk disampaikan kepada Komisi V DPR RI sebagai bahan untuk

pembahasan anggaran.

C.3. Program Penanggulangan Banjir Lahar Dingin di Kaliputih – Kab. Magelang

Berdasarkan identifikasi awal dibutuhkan dana sebesar Rp 479,32 Milyar untuk

penanganan Rehab – Rekon akibat bencana Erupsi Merapi. Namun jumlah tersebut

dapat bertambah karena terdapat bencana susulan yaitu Banjir Lahar Dingin akibat

besarnya volume material yang dilontarkan oleh Gunung Merapi (diperkirakan sekitar

140 juta m3) dan tingginya curah hujan. Material tersebut terbawa oleh arus air dan

merusak daerah aliran sungai serta apapun yang menghalangi jalannya. Sebenarnya

terdapat infrastruktur yang berfungsi untuk menahan laju aliran debris/lahar dingin yang

disebut dengan Sabo Dam. Namun karena besarnya volume lahar dingin yang melebihi

kapasitas rencana maka banyak diantara bangunan Sabo Dam tersebut saat ini

mengalami kerusakan.

Salah satu daerah aliran sungai yang paling parah tertimpa lahar dingin adalah Sungai

Kaliputih di Kabupaten Magelang. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana SDA di Kaliputih

termasuk dalam tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.

Berdasarkan inventarisasi sementara terdapat 50 buah sabo dam yang mengalami

kerusakan dari 244 sabo dam yang ada saat ini dengan estimasi kebutuhan biaya

perbaikan sebesar Rp 150 Milyar. Selain itu terdapat juga kerusakan bendung irigasi di

30 lokasi dengan estimasi kebutuhan biaya perbaikan sebesar Rp 130 Milyar dan

perbaikan sarana air baku 1 lokasi dengan estimasi kebutuhan biaya sebesar Rp 20

Milyar.

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 24

Selain itu diperlukan pula penanganan darurat akibat banjir lahar dingin pada sungai

Pabelan, Apu, Trising, Senowo, Bebeng, Putih dan Sungai Kuning sebanyak 15 titik

dengan kebuhuhan anggaran sebesar Rp 55 Milyar. Terdapat pula kebutuhan untuk

penanganan 3 buah jembatan terdampak yaitu Jembatan Gondowangi, jembatan

Pabelan dan jembatan Keron dengan kebutuhan anggaran diperkirakan sebesar Rp 24

Milyar. Jembatan tersebut sendiri dilaporkan masih dapat dilalui namun terdapat

pelemahan struktur jembatan akibat gerusan lahar dingin yang berpotensi

membahayakan pengguna jembatan yang melewatinya. Pemerintah Provinsi Jateng

sendiri telah menyampaikan kebutuhan dana tersebut melalui Surat Gubernur Jateng

kepada Menteri PU No.360/22174/2010 tertanggal 6 Desember 2010.

Pada saat Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke lokasi, Tim mendapati bahwa selain

merusak infrastruktur di alur sungai (tanggul sungai dan sabo dam), juga meluap ke

daerah permukiman penduduk. Hal ini terjadi karena lahar dingin tidak lagi mengikuti

alur sungai melainkan mencari jalan baru yang paling mudah dan lebih rendah dari alur

sungai.

Lahar dingin juga merusak jalan Nasional Yogya – Magelang yang menyebabkan hampir

separuh badan jalan tergerus dan tidak dapat digunakan. Kepala BBWS Serayu Opak

dalam paparannya di lapangan mengusulkan beberapa upaya penanganan yaitu :

Normalisasi Sungai melalui pengerukan, perbaikan/perkuatan tebing sungai, dan

melakukan sodetan-sodetan sungai terutama di pertemuan antara sungai kaliputih dan

jalan nasional.

Melihat besarnya dampak dari bencana lahar dingin tersebut maka Tim Kunjungan Kerja

Komisi V DPR RI berpendapat bahwa perlu adanya revisi tata ruang secara menyeluruh

terutama di sekitar wilayah bantaran sungai. Bila suatu daerah telah ditetapkan sebagai

daerah rawan bencana maka perlu dipikirkan upaya relokasi masyarakat yang bermukim

di daerah tersebut ke wilayah lainnya. Untuk itu diperlukan peranan semua pihak baik

Pemerintah Pusat maupun Pemda terkait.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga mendukung upaya-upaya yang telah dan akan

dilakukan oleh BBWS terkait penanggulangan banjir lahar dingin. Namun demikian

karena dibutuhkan dana yang cukup besar dan banyak instansi lain yang juga terkait

maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendorong peningkatan koordinasi lintas

wilayah dan lintas sektoral guna menanggulangi secepatnya dampak bencana lahar

dingin tersebut.

D. Sub sektor Tata Ruang

Percepatan Revisi RTRW dan Revisi RTRW eks Merapi

Permasalahan Penataan Ruang merupakan permasalahan mendasar yang sering

dilupakan dalam pembangunan suatu daerah. Dalam pertemuan dengan Pemprov Jawa

Tengah, Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendesak percepatan penyelesaian revisi

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 25

RTRW di Provinsi Jawa Tengah. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga meminta

perhatian khusus pada wilayah terdampak bencana erupsi dan lahar dingin Merapi. Hal

ini perlu dilakukan antara lain untuk memberi kepastian hukum kepada masyarakat

utamanya dalam mendirikan hunian kembali pada lokasi eks bencana.

Dalam kaitan hal tersebut Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga meminta Ditjen

Penataan Ruang Kementerian PU untuk berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga

terkait untuk mengkaji perluasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) hingga

meliputi seluruh kawasan rawan bencana di wilayah Merapi termasuk pula biaya

penggantian lahan milik masyarakat agar masyarakat tidak kembali

menghuni/menggarap lahan di kawasan rawan bencana.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga memberi perhatian pada penataan ruang di

sekitar wilayah bantaran sungai. Permukiman padat di sekitar sungai selain dapat

mengurangi area resapan sungai juga berpotensi mengurangi kapasitas sungai yang

dampaknya tidak saja akan dirasakan oleh daerah tersebut tetapi juga berdampak

hingga ke bagian hilir sungai. Untuk itu perlu adanya tindakan penegakan hukum yang

lebih tegas kepada pelanggar Tata Ruang sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

II. Sektor Perhubungan

II.A. Sub sektor Perhubungan Udara

A.1. Pengembangan Bandara Ahmad Yani – Semarang

Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani – Semarang mengacu pada rencana

induk tahun 2000-2025. Pada tahun 2011 PT. Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara

akan memulai pembangunan terminal baru di sisi utara dengan anggaran sebesar Rp

150 Milyar termasuk revisi detail perencanaan teknis (DED) yang penyelesaiannya

dijadwalkan pada tahun 2012.

Data Teknis Bandara Achmad Yani saat ini:

Jarak dari Kota terdekat : 5 km (dari Semarang)

Kemampuan : B 737, A 320

Koordinat dan Elevasi : 06⁰ 58’ 35” LS – 110⁰ 22’ 38” BT / 10 Feet

Pelayanan Lalu Lintas Udara : APP

Panjang Landasan/Arah : 2.680 m x 45 m /13-31/ 50 PCN

/PCN

Appron : 296m x 98 m

Taxyway

~Taxyway A : 140 m x 45 m

~Taxiway B : 75 m x 23 m (dikelola Lanumad)

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 26

Terminal Penumpang

Domestik

~Kedatangan : 7.411 m2

~Keberangkatan : 7.410 m2

Internasional

~Kedatangan : 540 m2

~Keberangkatan : 261 m2

Terminal Cargo : 625 m2

Untuk pembangunan fasilitas Udara telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 10 Milyar

untuk pekerjaan urugan tanah Taxiway dan jembatan Instrumen Landing System (ILS).

Namun perluasan appron dan pembangunan 2 jalur taxiway masih membutuhkan

anggaran sebesar Rp 351 Milyar. Adapun pengembangan transportasi udara di Bandara

Achmad Yani sejak tahun 2006 secara bertahap telah memakan biaya sebesar Rp 25

Milyar (2006), Rp 50,1 Milyar (2007), Rp 25,644 Milyar (2008), Rp 8,868 Milyar (2009)

dan Rp 29,712 Milyar (2010).

Adapun pembangunan jalan akses baru menuju bandara saat ini masih dibutuhkan

sepanjang 700 meter untuk menghubungkan dengan jaringan jalan kota yang sudah ada.

Untuk itu Pemda Provinsi menyatakan bersedia membiayai pembangunan tersebut yang

selanjutnya akan diperhitungkan sebagai bagian sharing – kerjasama dengan operator

terminal.

Mencermati kenaikan trend pengguna jasa angkutan udara dari dan menuju Bandara

Achmad Yani Semarang serta untuk mengimbangi peningkatan kapasitas terminal

penumpang di masa yang akan datang maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI

mendukung pengembangan sisi udara Bandara Achmad Yani – Semarang.

A.2. Bandara Adi Soemarmo – Solo

Bandara Adi Soemarmo terletak 14 km arah barat kota Solo (17⁰31’LS – 110⁰45’BT) yang

termasuk dalam wilayah Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali namun dalam

perkembangannya lebih melayani arus penumpang dan barang dari dan menuju Kota

Solo.

Bandara Adi Soemarmo merupakan salah satu diantara 13 bandara yang dikelola oleh

BUMN PT. Angkasa Pura I (Persero). Bandara ini diproyeksikan untuk menjadi Premiere

Gateway sekaligus sebagai Centre of Regional Development bagi kegiatan pariwisata,

industri dan perdagangan di wilayah Jateng dan DIY serta wilayah barat daya Jawa

Timur.

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 27

Bandara Adi Soemarmo merupakan Bandara enclave sipil yaitu disamping berfungsi

sebagai lapangan udara militer juga melayani penerbangan komersial baik domestik

maupun internasional.

Saat ini dilaporkan terdapat 4 maskapai penerbangan yang melayani jalur domestik dan

2 maskapai penerbangan yang melayani jalur internasional dari dan menuju Bandara Adi

Soemarmo. Pergerakan pesawat domestik hingga bulan nov. 2010 meningkat menjadi

14.888 gerakan pesawat dari tahun sebelumnya yang hanya 12.146 pergerakan dengan

jumlah penumpang 722.590 penumpang dan cargo 5.029 ton. Sementara pergerakan

pesawat internasional hingga nov. 2010 baru tercatat 1.130 pergerakan yang berarti

masih lebih rendah dari tahun 2009 yang tercatat 1.500 pergerakan pesawat dengan

jumlah penumpang 136.600 penumpang dan cargo 2.121 ton.

Spesifikasi teknis Bandara Adi Soemarmo – Solo adalah sebagai berikut:

Airport Coordinate : 17⁰31’LS – 110⁰45’BT

Elevation : 421 ft

ICAO/IATA Code : WRSQ/SOC

Operating Hours : 06.00 – 09.00 WIB (23.00-12.00 UTC) with Service

available outside Operating Hours by request

Direction and distance from : 14 km NW Solo

Nearest city

Aerodrome Data :

Runway Number : 08 – 26

Dimension : 2600 x 45 m

Strength : PCN 68 FXCT (Available for B 777, A 330, B767 dan

B 747 restricted)

Surface : Asphalt Concrete

Taxyway

(Width, Surface and Strength)

Taxyway A

Dimension : 240 x 23 m

Surface : Asphalt

Strength : PCN 68 F/C/X/T

Taxyway B

Dimension : 240 x 23 m

Surface : Asphalt

Strength : PCN 68 F/C/X/T

Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 28

Taxyway C

Dimension : 100 x 23 m

Surface : Asphalt Concrete

Strength : PCN 31 F/C/X/T

Appron

(Dim, Surface and Strength)

North Appron

Dimension : 375 x 135 m

Surface : Rigid

Strength : PCN 71 F/C/X/T

South Appron

Dimension : 375 x 135 m

Surface : Rigid

Strength : PCN 71 F/C/X/T

Rescue and Fire Fighting

Aerodrome Category : Category VIII

for fire fithting

Approach and Runway Lighting

Runway 26 : Approach Light Available

Treshold Light : Available (green)

PAPI : Available

Runway End Light : Available (Red)

Runway 08 : Approach Light not Available

Treshold Light : Available (green)

PAPI : Available

Runway End Light : Available

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendapati pada umumnya pelayanan kepada

pengguna jasa angkutan udara dapat berjalan secara optimal. Namun terdapat

beberapa permasalahan yang dilaporkan oleh pengelola yaitu:

1. Pembebasan Lahan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP)

di ujung timur landasan pacu.

2. Rencana penyerahan aset terminal lama

3. Belum tersedianya Runway End Safety Area (RESA) di kedua ujung landasan

pacu

Page 29: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 29

Selain itu dilaporkan juga bahwa pemanfaatan kapasitas Bandara Adi Soemarmo masih

jauh dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia sehingga memohon penambahan

frekuensi dan rute penerbangan dari dan menuju bandara Adi Soemarmo. Adapun

demand dari masyarakat sendiri cukup baik karena selama ini seat penerbangan yang

ada selalu terisi di atas 90%.

II.B. Sub Sektor Perkeretaapian

Stasiun Kereta Api Tawang – Semarang

Stasiun Semarang Tawang mulai beroperasi pada 1 Juni 1914. Stasiun ini dibangun oleh

perusahaan kereta api NIS (Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij) untuk

menggantikan Stasiun Samarang di Tambaksari yang dianggap sudah tidak memadai lagi.

Stasiun Semarang sudah dioperasionalkan sejak tahun 1867. Arsitek stasiun Semarang

Tawang adalah Sloth-Blauwboer, bangunan ini didesain dengan dominasi ornamen dan

kombinasi teknik lengkung dan persegi yang membuat kesan eksklusif dan megah

Pada awal beroperasinya, tidak ada jalur kereta api yang menghubungkan antara stasiun

Semarang Tawang dan Semarang Poncol, dua-duanya merupakan stasiun ujung

atau kopstation. Keadaan ini cukup merepotkan, tidak hanya bagi penumpang tapi

(terutama) untuk angkutan barang. Ketika awal pemerintah Jepang masuk ke Indonesia

sekitar tahun 1942/1943, kedua stasiun itu dapat dihubungkan dengan jalur kereta api

karena kedua perusahaan kereta api itu digabungkan oleh pemerintahan Jepang di

Indonesia.

Karena nilai sejarah dan arsitekturnya, PT Kereta Api (persero) telah menjadikan stasiun

Semarang Tawang sebagai bangunan cagar budaya. Langkah tersebut bertujuan

melestarikan bangunan kuno agar tetap terjaga keasliannya. Saat ini, Stasiun Tawang

masih tetap menjadi salah pintu masuk utama Kota Semarang terutama bagi wilayah

kota Semarang lama.

Pada 2 dekade terakhir sering terjadi banjir di area stasiun cawang yang antara lain

disebabkan oleh:

Curah hujan yang tinggi

Alih fungsi area resapan

Adanya ROB (Peristiwa naiknya air laut akibat pasang)

Ketiga hal tersebut mengakibatkan polder dan pompa yang ada tidak lagi mampu

menangani debit air yang masuk sehingga banjir tidak dapat dicegah. Adapun dampak

dari banjir itu sendiri adalah:

• Kondisi pelayanan penumpang KA di Stasiun Semarang Tawang terganggu

• Signifikan berpengaruh pada keterlambatan kedatangan dan pemberangkatan

KA

• Penumpang tidak nyaman

• Berpengaruh pada sanitasi stasiun antara lain toilet tdk berfungsi, dll

Page 30: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 30

Langkah-langkah yang telah diambil manajemen PT. KAI untuk mengatasi hal tersebut

adalah :

• Pemasangan 4 buah pompa air

• Pembuatan tangga darurat untuk penumpang jika banjir

• Pembangunan jembatan penghubung sebagai sarana keluar masuk alternatif

(telah dilaksanakan 2008)

• Dilaksanakan pembenahan dan penataan Stasiun Sm Poncol , sebagai stasiun

alternatif.

• Peninggian (halaman) dan rehabilitasi Stasiun tawang sebagai penanggulangan

banjir dan rob

Adapun langkah Peninggian & rehabilitasi area Stasiun Tawang yang sudah dilaksanakan

adalah sebagai berikut;

1990

Lantai bangunan + 50 cm

Peron I dan II + 70 cm

Spoor emplasemen + 50 cm

Bangunan peron 1,2,3 + 50 cm

Spoor I ditutup menjadi peron

1999

Spoor emplasemen + 50 cm

Peron 1,2,3 + 55 cm

Bangunan di atas peron + 1 m

2009

Peninggian halaman stasiun + 80 cm

2010

Penataan/perbaikan Ruang Pelayanan

Terkait status Stasiun Tawang sebagai salah satu bangunan cagar budaya maka pihak

pengelola stasiun telah melakukan rehabilitasi dan perbaikan bangunan dengan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

• Menjaga keaslian arsitektur Bangunan

• Mengembalikan semaksimal mungkin ke bentuk semula.

• Menyelaraskan peruntukan untuk fungsi-fungsi baru tanpa merusak bentuk

aslinya

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI berpendapat bahwa perlu ada kajian untuk apakah

akan mempertahankan fungsi stasiun atau melakukan relokasi ke daerah yang bebas

Page 31: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 31

banjir. Bila diputuskan akan mempertahankan fungsi stasiun yang ada maka Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI berpendapat perlu dikaji penggunaan struktur rel

layang karena selain bebas dari dampak banjir juga mengurangi dampak kemacetan lalu

lintas akibat perlintasan sebidang.

Untuk meningkatkan faktor keamanan dan kelancaran moda transportasi Kereta Api,

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga mendorong percepatan penyelesaian rel

ganda Jakarta-Surabaya.

Peta jaringan Rel di Jawa Tengah

Page 32: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 32

Sub Sektor Perhubungan Laut

Pelabuhan Laut Tanjung Mas – Semarang

Pelabuhan Tanjung Emas yang dahulu disebut Pelabuhan Semarang, pada mulanya

merupakan Pelabuhan Rede yang dibangun pada tahun 1874 ditandai dengan berdirinya

Menara Suar. Karena letaknya yang strategis, Pelabuhan Semarang pada masa penjajahan

tidak hanya berkembang sebagai pelabuhan perdagangan tapi juga sebagai pelabuhan

militer.

Pada tahun 1963 mulai dibangun Pelabuhan Coaster atau Pelabuhan Nusantara yang

dapat menampung kapal-kapal yang berukuran lebih kurang 2.000 DWT. Sedangkan

kapal-kapal yang berukuran lebih besar, masih harus berlabuh dan melakukan aktivitas

bongkar muat di Rede yang jaraknya lebih kurang 3 mil dari pelabuhan dengan memakai

tongkang.

Seiring kemajuan perekonomian maka pada Pelabuhan Tanjung Emas dibangunlah

beberapa fasilitas pendukung. Proyek pembangunan tahap I telah selesai dan diresmikan

oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Nopember 1985 serta diberi nama Pelabuhan

Tanjung Emas.

MASTER PLAN PELABUHAN

Ditetapkan oleh Keputusan Direksi PT.(PERSERO) Pelabuhan Indonesia III

Nomor Kep.24/Pj.3.02/P.III-2002 tanggal 5 Agustus 2002

DAERAH LINGKUNGAN KERJA PELABUHAN (DLKR)

PERALATAN BONGKAR MUAT

Daratan : 636 Ha, sedangkan DLKR Perairan : 17.800 Ha, dan Ditetapkan dengan SK

Bersama antara Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1982 dan

KM.69/AL.101/PHB-82 tanggal 14 Januari 1982.

PERALATAN BONGKAR MUAT:

a. Kapal Pandu sebanyak : 1 unit 360 HP

b. Kapal Tunda sebanyak :

1 unit 2x400HP,

1 unit 2x725HP,

1 unit 2x750HP

c. Kapal Kepil sebanyak : 2 unit 2x105 HP

d. Head Truck sebanyak : 2 unit 36ton, 2 unit 40ton,

dan 20 unit 45ton

e. Chasis Combo sebanyak : 4 unit 20” dan 24 unit 40”

f. Forklift sebanyak :

2 unit 2 ton,

6 unit 2,5ton,

1 unit 4 ton,

1 unit 5ton,

dan 1 unit 7ton.

g. Container Crane sebanyak : 2 unit 36 ton dan 2 unit 40 ton

h. Crane Darat sebanyak : 1 unit 11 ton dan 1 unit 25 ton

Page 33: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 33

i. Top Loader sebanyak : 1 unit 30,5 ton dan 1 unit 36 ton

j. Rubber Tyred Gantry sebanyak : 8 unit 40 ton

k. Side Loader sebanyak : 2 unit 18 ton

l. Spreader sebanyak : 2 unit 20' dan 1 unit 40’

m. Spreader Combo sebanyak : 4 unit 20'/40’

Dari hasil pengamatan pada saat kunjungan Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI maka

permasalahan utama yang dihadapi oleh Pelabuhan Tanjung Mas adalah permasalahan

naiknya permukaan air laut /ROB di area kerja pelabuhan yang berkisar antara 10 hingga

40 cm. Pengelola pelabuhan telah melakukan peninggian sebagian area pelabuhan

sebagai solusi sementara, namun sebagian area lainnya yang belum ditinggikan tetap

terkena dampak ROB tersebut.

Permasalahan lain yang dilaporkan adalah adanya pelanggaran Daerah Lingkungan Kerja

(DLKr) Pelabuhan tanjung Mas Semarang. Sebagaimana diketahui DLKr terbagi menjadi

dua bagian besar yaitu batas perairan dan batas daratan. DLKr Pelabuhan Tanjung Mas

ditetapkan oleh Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan

No. 15 Tahun 1982.

Hal yang menimbulkan permasalahan adalah adanya Keputusan Menteri Perhubungan

Nomor. B.XXXIV.706/PU.62 tentang Pemberian Izin kepada PT. Sinar Centra Cipta untuk

melakukan reklamasi di pantai Tanjung Mas dalam DLKr Pelabuhan Tanjung Mas. Agak

berbeda dengan Keputusan Menteri lainnya yang seharusnya menggunakan lambang

Garuda dengan tulisan Menteri Perhubungan Republik Indonesia di bawahnya, surat

Kepmen kali ini menggunakan Kop Departemen Perhubungan Dirjen Perhubungan Laut.

Yang menandatangani pun bukan Menteri Perhubungan secara langsung tetapi

ditandatangani oleh Sunaryo, SH selaku Dirjen Perhubungan Laut atas nama Menteri

Perhubungan tertanggal 31 Desember 2009.

Kegiatan pembangunan dan pengembangan di daerah DLKr menurut GM Pelabuhan

Tanjung Mas PT. Pelindo III sesuai ketentuan dalam PP No. 69 tahun 2001 tentang

Kepelabuhanan dan KM No. 54 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut

harus sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan yang ditetapkan oleh Menteri

Perhubungan. Pihak PT. Pelindo III berpendapat dengan tiadanya perjanjian perikatan

dengan pihaknya maka kegiatan reklamasi tersebut berpotensi menghilangkan aset

negara.

General Manajer PT. Pelindo III Pelabuhan Tanjung Mas telah beberapa kali

mengeluarkan surat perintah penghentian kegiatan reklamasi yang dilaksanakan oleh

PT. Sinar Centra Cipta di wilayah DLKr tersebut. Namun perintah tersebut diabaikan

dengan alasan bahwa PT. Pelindo III (Persero) hanya bertindak sebagai bertindak

sebagai operator dan tidak memiliki kewenangan atas lahan perairan terkecuali untuk

pengelolaan kolam pelabuhan atas dasar pelimpahan dari Pemerintah. Sebagai catatan

Page 34: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 34

hingga saat ini belum dibentuk Otoritas Pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Mas

sebagaimana amanat UU No. 17 Tahun 2008.

Bahkan pihak PT. Sinar Centra Cipta telah melaporkan GM PT. Pelindo III ke Polwiltabes

Semarang yang berkelanjutan dengan ditetapkannya GM PT. Pelindo III sebagai

tersangka dalam perkara ”memaksa orang lain untuk melakukan, tiada melakukan atau

membiarkan barang sesuatu dengan kekerasan dengan suatu perbuatan lain atau

dengan perbuatan tidak menyenangkan atau dengan ancaman kekerasan ancaman

perbuatan lain atau ancaman dengan prbuatan tidak menyenangkan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 335 KUHP atas laporan pihak legal PT. Sinar Centra Cipta”.

Terkait permasalahan Reklamasi PT. Sinar Centra Cipta di kawasan DLKr Pelabuhan

Tanjung Mas maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI berpendapat bahwa perlu

diadakan pendalaman terkait permasalahan ini. Untuk itu Tim Kunjungan akan

mengusulkan kepada Komisi V DPR RI untuk mengagendakan Rapat Kerja dengan

Menteri Perhubungan, Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Direksi PT. Pelindo

III (Persero), Administratur Pelabuhan Tanjung Mas dan GM Pelindo III Pelabuhan

Tanjung Mas untuk memperjelas permasalahan tersebut dan bila diperlukan akan

mengundang pula PT. Sinar Centra Cipta selaku pihak pelaku reklamasi.

Sub Sektor Perhubungan Darat

Tidak terdapat obyek Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang

ditinjau dalam Kunjungan Kerja kali ini.

Sektor Perumahan Rakyat

Terdapat 2 buah Program Kegiatan Kemenpera yang ditinjau yaitu Rusunawa Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Semarang dan Program Bantuan Stimulan Pembangunan

Perumahan Swadaya (BSP2S) serta program Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) di

Kelurahan Pringapus, Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

Rusunawa Mahasiswi Universitas Muhamadiyah Semarang

Bangunan Rusunawa Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Semarang mulai

dibangun pada tanggal 3 Juni 2009 dan diserahkan pada 30 November 2009 dengan

masa pemeliharaan selama 180 hari kalender. Konsultan perencana adalah PT.

Wiswakharman, dengan konsultan pengawas PT. Laras Respati Utama dan Kontraktor

Pelaksana PT. Mextron Eka Persada dengan nomer kontrak KU.09.04/BA-PHO/PK-

PP/P2P/RUSUN0911/01 dan nilai kontrak keseluruhan sebesar Rp 9.728.815.000.-

Dibangun pada lahan seluas 15.810 m dengan terdiri dari 4 lantai dengan luas lantai

keseluruhan adalah + 5080 m2. Dengan jumlah 99 unit sarusun dimana setiap sarusun

mempunyai luas 21 meter persegi dan dapat menampung 4 mahasiswi maka

keseluruhan mahasiswi yang dapat ditampung berjumlah 396 mahasiswi. Saat ini dari 99

Page 35: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 35

unit baru digunakan 46 unit sarusun karena memang khusus diperuntukan bagi

mahasiswi tingkat 1 dan 2 yang kuliah di kampus 2 universitas Muhammadiyah

Semarang.

Terdapat pula fasilitas ruang bersama 1 unit di setiap lantai dan kamar mandi komunal

di stiap lantai. Adapun konstruksi yang digunakan adalah sistem precast.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengapresiasi kondisi bangunan yang terpelihara

dan berharap agar pemeliharaan secara berkala oleh pihak pengelola dapat terus

dilakukan untuk menjamin optimalitas fungsi Rusunawa. Terkait permohonan pihak

Rektorat untuk menambah Rusunawa pada lokasi tersebut yang akan diperuntukan bagi

asrama mahasiswa putra maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta

Kemenpera untuk menginventarisir permohonan tersebut dalam daftar tunggu sesuai

dengan urutan dan skala prioritas yang selama ini dijalankan.

Program BSP2S dan PKP di Kecamatan Pringapus Kab. Semarang

Pada tahun 2009 luas kawasan kumuh di Indonesia sekitar + 54.000 ha yang tersebar di

10.065 lokasi dan dihuni sekitar 17,2 juta jiwa. Dengan bertambahnya angka kemiskinan

maka penanganan rumah dan lingkungan tidak layak huni harus dilakukan secara

konseptual sejalan dengan upaya penanganan program kemiskinan melalui program

pemberdayaan. Komitmen Pemerintah Indonesia terhadap dunia Internasional yang

tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) adalah berkurangnya luas

kawasan kumuh di Indonesia hingga 50%.

Adapun Program Bantuan Stimulan Pembangunan perumahan Swadaya (BSP2S) dan

Program Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) bertujuan untuk membantu Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) agar dapat menempati rumah layak huni dalam

lingkungan yang sehat, nyaman dan serasi dengan mendorong peran Lembaga

Keuangan Mikro (LKM) dan Lembaga Keungan non Bank (LKnB) sebagai mediator dan

fasilitator untuk menyalurkan bantuan yang bersifat stimulan tersebut.

Adapun Mekanisme pelaksanaan pemberian Stimulan meliputi:

Melakukan Sosialisasi program BSP2S dan PKP perumahan swadaya paa lokasi

yang direkomendasikan oleh Bupati/Walikota yang bersangkutan dan

ditetapkan oleh Menteri Negara Perumahan Rakayt

Menetapkan LKM/LKnB yang menyalurkan BSP2S dan PKP berdasarkan

rekomendasi Bupati/Walikota

Membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang terdiri dari 10-15

MBR.

Penyusunan Proposal oleh KSM dengan dibantu tenaga pendamping yang

diajukan kepada LKM/LKnB untuk diseleksi

Hasil Seleksi diverifikasi oleh Pokja Kab/Kota yang kemudian disampaikan

kepada Menteri Perumahan Rakyat.

Page 36: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 36

Usulan kegiatan tersebut lalu diverifikasi di Pusat Pengembangan Perumahan

(P2P) dan diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Dana dari KPPN ditransfer langsung ke LKM/LKnB

Penyaluran dana BSP2S dan PKP dilakukan secara bertahap :

i. Tahap I sebesar 50%

ii. Tahap II sebesar 50 % sisanya jika pekerjaan telah mencapai 30%

dibuktikan dengan foto realisasi fisik

Adapun Kriteria Penerima Bantuan Stimulan adalah:

1. Termasuk kategori MBR

2. Status tanah tidak bermasalah

3. Saat ini menempati rumah tidak layak Huni (bagi program Peningkatan

Kualitas)

atau;

4. Belum memiliki rumah (bagi program pembangunan baru/PB)

5. Khusus untuk PKP hanya diperuntukan bagi rumah yang mengelompok

minimal 50 rumah di daerah perkotaan dan minimal 30 rumah di perdesaan.

6. Penerima Stimulan hanya berlaku untuk 1 orang setiap keluarga

Adapun besar bantuan adalah sebagai berikut :

Untuk Program BSP2S:

Peningkatan Kualitas (PK) : Rp 5 juta / unit rumah

Pembangunan Baru (PB) : Rp 10 juta / unit rumah

Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) :

Rp 3,3 juta/unit rumah (thn 2008)

Rp 4,4 juta/unit rumah (thn 2009)

Rp 5,0 juta/unit rumah (thn 2010)

Prasarana Sarana dan Utilitas:

Rp 3,0 juta/unit rumah (thn 2008)

Rp 4,0 juta/unit rumah (thn 2009-2010)

Dari jumlah Kab/Kota sebanyak 26 kabupaten dan 4 Kota untuk wilayah Provinsi Jawa

Tengah, terdapat penyaluran kepada 26 kab/kota pada APBN 2009 dan 20 Kab/Kota

untuk 2010. Untuk TA 2010 bantuan Pembangunan Baru sebanyak 75 unit di Kabupaten

Magelang dan 50 unit di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan penerima bantuan PKP

sebanyak 2.750 unit rumah yang terletak di 19 Kab/Kota. Khusus untuk kelurahan

Pringapus, terdapat bantuan sebanyak 100 unit Peningkatan Kualitas (PK) BSP2S senilai

500 juta dan perbaikan PSU senilai 70 juta pada tahun 2009 sedangkan untuk tahun

2010 terdapat bantuan kepada 200 unit rumah dengan nilai Rp 1 Milyar dan bantuan

pengadaan/perbaikan PSU senilai Rp 800 juta kedua kegiatan tersebut dilakukan oleh

LKM Sedya Mulya Kel. Pringapus. Sebelumnya lokasi yang sama pernah pula mendapat

Page 37: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 37

bantuan Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) dari

Kementerian PU senilai Rp 1 Milyar.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI pada saat meninjau Program BSP2S dan PKP ke

Kelurahan Pringapus Kecamatan Pringapus yang termasuk ke dalam wilayah kabupaten

Semarang memberi apresiasi atas lingkungan permukiman yang tampak sehat dan

nyaman dan sama sekali tidak berkesan kumuh. Untuk itu Tim Kunjungan Kerja Komisi V

DPR RI merekomendasikan agar lokasi tersebut dijadikan lokasi percontohan bagi

pengembangan BSP2S dan PKP ke depan.

BMKG

Terdapat 6 UPT BMKG di Provinsi Jawa Tengah yaitu Staklim Semarang, Stamet Ahmad

Yani Semarang, Stamet Maritim Semarang, Stamet Tegal, Stamet Cilacap dan Stasiun

Geofisika Banjarnegara. Dari ke 6 UPT tersebut Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI

mengadakan kunjungan ke 2 UPT yaitu Stamet Ahmad Yani Semarang dan Stasiun

Klimatologi Semarang.

Dalam rangka peningkatan Kualitas pelayanan BMKG khususnya di Provinsi Jateng maka

BMKG Jateng memiliki program kerja 2010-2014 sebagai berikut:

1. Pemenuhan backup peralatan (Konvensional)

2. Penataan lingkungan Perkantoran

3. Peningkatan pengumpulan data curah hujan melalui:

a. Rehabilitasi/penggantian peralatan pengukur curah hujan

b. Peningkatan frekuensi inspeksi ke masing-masing stasiun/pos hujan

kerjasama

4. Pemindahan Stasiun Meteorologi Maritim

5. Pemindahan 10 unit rumah dinas yang berada di atas tanah milik Penerbad

6. Sertifikasi tanah kantor Klimatologi

7. Usulan pemasangan AWOS di Stamet Ahmad Yani.

8. Pemasangan penerimaan radar di Klimatologi Semarang

Adapun permasalahan yang disampaikan oleh BMKG setempat adalah sebagai berikut:

1. Jumlah SDM yang kemampuannya belum seragam

2. Rencana pemindahan lokasi stasiun Meteorologi Maritim terkendala penentuan

lokasi.

3. Tanah kantor Stasiun Klimatologi Semarang belum bersertifikat

4. Stamet Ahmad Yani belum mempunyai peralatan AWOS dan Synergie padahal

panjang landasan sudah memenuhi syarat (2800m)

5. Belum terdapat Stasiun Klimatologi di DIY

Terkait paparan tersebut, Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta BMKG untuk

berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait (BPN, Pemda dll) menyangkut penyelesaian

Page 38: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 38

dan kejelasan status tanah Stasiun Klimatologi Semarang. Guna meningkatkan

pelayanan BMKG dan menunjang keselamatan penerbangan, Tim Kunjungan Kerja juga

meminta pihak BMKG agar segera melengkapi pralatan AWOS dan Sinergie untuk

Stamet Ahmad Yani Semarang.

Basarnas

Kantor SAR Semarang yang berdiri pada tanggal 28 Juli 1999 adalah Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Badan SAR Nasional yang mempunyai wilayah kerja di Propinsi Jawa

Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat ini Kantor SAR Semarang baru

mempunyai 2 pos SAR yaitu Pos SAR Cilacap dan Pos SAR Jepara.

Tantangan yang dihadapi:

Luas wilayah kerja Kantor SAR Semarang meliputi Luas daratan 3.572.992 Ha dan

luas lautan 14.918.331,516 Ha.

Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk

32.626.400 jiwa serta Propinsi D.I.Yogyakarta terdiri dari 5 kabupaten/kota

dengan jumlah penduduk 3.501.900 jiwa

Terdapatnya tiga bandara internasional (A. Yani Semarang, Adi Sumarmo

Surakarta, Adi Sucipto Yogyakarta) serta dua bandara perintis (Tunggul Wulung

di Cilacap, Dewa Daru di Karimun Jawa).

Terdapat dua pelabuhan besar (Tanjung Emas di Semarang, Tanjung Intan di

Cilacap) serta pelabuhan – pelabuhan kecil yang terdapat di sepanjang pantai

laut utara dan pantai laut selatan.

Gunung Merapi merupakan gunung paling aktif di Indonesia bahkan pada tahun

2010 ini erupsi Merapi menimbulkan korban Jiwa.

Propinsi D.I Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan terjadinya gempa bumi

dan tsunami, seperti halnya yang sudah terjadi pada tahun 2006 silam.

Perlengakapan dan peralatan SAR yang dimiliki:

Gedung operasional Kantor SAR Semarang dengan Luas Gedung 700 m2

Gedung Operasional Pos SAR Cilacap dengan Luas Gedung 300 m2

Gedung operasional Pos SAR Jepara dengan Luas Gedung 300 m2

Rescue Boat 36 Meter jumlah 1 Unit

Rescue Boat 12 Meter jumlah 1 Unit

Sea Rider 12 Meter jumlah 1 Unit

Sea Rider 8 Meter jumlah 1 Unit

Rescue Truk jumlah 1 Unit

Truk Angkut Personil jumlah 2 Unit

Ambulance jumlah 1 Unit

Rescue car jumlah 2 Unit

Perahu Karet jumlah 8 Unit

Sepeda Motor jumlah 7 Unit

Page 39: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 39

PALSAR Darat jumlah 1 Unit

Kendaraan Operasional jumlah 2 Unit

Ekstrikasi jumlah 2 Unit

Komunikasi Transciver HF, VHF, Telepon & Facsimile

Jumlah pegawai Kantor SAR Semarang berjumlah 147 orang , terdiri dari :

Rescuer 47 orang dengan penempatan 20 orang di kantor SAR Semarang, 14 di

Pos SAR Cilacap, 13 di Pos SAR Jepara

ABK 17 orang

Komunikasi berjumlah 15 orang terdiri dari : 7 orang di Kantor SAR Semarang, 4

orang di Pos SAR Cilacap, 4 orang di Pos SAR Jepara.

Tenaga Administrasi 30 orang terdiri dari : 28 orang di Kantor SAR Semarang, 1

orang di Pos SAR Cilacap, 1 orang di Pos SAR Jepara.

Tenaga Medis 1 orang di Kantor SAR Semarang

37 CPNS 2010

Permasalahan yang dihadapi:

Tingginya potensi terjadinya musibah baik penerbangan, pelayaran maupun

bencana dan musibah lainnya.

Belum tersedianya dermaga untuk sandar dan melakukan siaga di RB-206.

Dengan luasnya wilayah kerja Kantor SAR Semarang (meliputi 2 propinsi)

mengakibatkan sering terlambatnya rescuer Kantor SAR Semarang tiba di lokasi

terjadinya musibah (Respond Time)

Kurangnya Sumber Daya Manusia jika dibandingkan dengan luas wilayah dan

jumlah penduduk di wilayah kerja Kantor SAR Semarang.

Minimnya Peralatan SAR yang ada saat ini.

Keterbatasan alokasi anggaran Kantor SAR Semarang.

Belum adanya Kantor SAR atau Pos SAR di Yogyakarta.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung pendirian Pos SAR di DIY dalam

mengantisipasi tingginya tingkat kerawanan terhadap bencana khususnya erupsi gunung

merapi; sebagai gunung yang paling aktif di Indonesia saat ini; beserta ancaman bencana

lahar dingin khususnya pada musim penghujan. Sebagai catatan saat ini untuk pendirian

Pos SAR di Yogyakarta dilaporkan baru selesai pembebasan tanah.

Terkait permintaan pembangunan dermaga khusus untuk Kapal Basarnas Tim Kunjungan

Kerja Komisi V DPR RI berpendapat bahwa traffic di pelabuhan Tanjung Mas pada

khususnya masih belum terlalu padat maka diminta untuk mengoptimalkan dermaga

yang ada saat ini dengan meningkatkan kerjasama dengan pengelola pelabuhan.

Anggaran yang ada hendaknya terlebih dahulu diprioritaskan kepada penyediaan

perlengkapan yang memadai dan peningkatan profesionalisme SDM melalui pelatihan

dan sertifikasi kegiatan SAR.

Page 40: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 40

BAB IV

Rekomendasi

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI

Berikut merupakan Rekomendasi Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa

Tengah yang dibagi berdasarkan bidang dan sub bidang.

Sektor ke-PU-an

Sub Sektor Bina Marga

Ruas Tol Semarang – Ungaran Tahap I

1. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta percepatan penyelesaian ruas tol

Semarang – Ungaran tahap II dan tahap III antara lain melalui penggunaan jenis

konstruksi dan metode pembangunan yang dapat mengantisipasi pergerakan

tanah pada beberapa titik rawan. Selain itu, untuk mencegah timbulnya

genangan air yang dapat melemahkan pondasi akibat kontur site yang berbukit-

bukit (tidak rata) maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI juga meminta

untuk memperbanyak traffic box dan drainage box agar air hujan dapat mengalir

secara alami dan tidak terbendung oleh konstruksi jalan tol.

2. Untuk mempercepat pembangunan ruas tol Ungaran – Bawen – Solo, Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI sepakat dengan usulan Pemprov Jawa Tengah

agar pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan ruas tersebut dapat

mengupayakan pembangunan secara paralel pembangunan ruas dari kedua

arah.

3. Terkait kendala pembebasan tanah pada rencana ruas tol Bawen – Boyolali –

Solo maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta partisipasi aktif

Pemprov dan Pemda Kabupaten terkait agar membantu melakukan pendekatan

secara persuasif kepada pemilik agar rela menerima ganti rugi demi kepentingan

umum.

Ruas Jalan Nasional Semarang – Magelang – Muntilan – Yogya

1. Terkait peristiwa terputusnya ruas jalan nasional Magelang–Yogya khususnya di

Desa Jumoyo Kec. Salam Kab. Magelang akibat luapan lahar dingin dari sungai

Kali Putih maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta penanganan

secara menyeluruh dan tidak parsial untuk meminimalisir dampak apabila terjadi

luapan lahar dingin di kemudian hari (utamanya dalam pemilihan tindakan

penanganan yang cepat dan tepat sasaran). Sebagai tindakan penanganan

sementara Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Bina Marga

Page 41: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 41

Kementerian PU untuk mempertimbangkan penggunaan jembatan Bailey untuk

memperlancar arus lalu lintas.

2. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Bina Marga Kementerian

Pekerjaan umum untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas wilayah

dan lintas sektoral dalam upaya meminimalisir kemacetan lalu lintas akibat

tergerusnya sebagian badan jalan yang disebabkan oleh luapan lahar dingin

Merapi antara lain melalui pengaturan dan pengalihan arus lalu lintas.

3. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Bina Marga Kementerian

Pekerjaan Umum untuk mencadangkan alat berat di sekitar lokasi tersebut serta

membuat posko siaga yang disertai dengan piket oleh operator alat berat untuk

memberi respond time yang cepat bila terjadi peristiwa serupa kedepannya

Sub Sektor Cipta Karya

1. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengapresiasi kegiatan SPAM IKK di Kec.

Grogol, Kab Sukaharjo – Jawa Tengah yang dinilai telah memberikan manfaat

yang cukup besar bagi masyarakat setempat.

2. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI berharap agar program kegiatan SPAM IKK

di Jawa Tengah dapat diperbanyak khususnya pada wilayah-wilayah padat

penduduk dan belum terdapat jaringan distribusi air bersih dengan bersinergi

dengan program Kementerian Perumahan Rakyat dan K/L terkait lainnya.

3. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendorong Ditjen Cipta Karya Kementerian

PU agar lebih bersifat pro aktif dalam membantu masyarakat korban bencana

erupsi dan lahar dingin merapi antara antara lain berkontribusi dalam upaya

permukiman kembali serta memperbaiki distribusi air bersih yang rusak.

Sub Sektor Sumber Daya Air

Program Pengendalian Banjir Kaligarang-Semarang

1. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengapresiasi program kegiatan

pembangunan Bendungan Jatibarang dan Pengendalian Banjir Kaligarang

(Kanal Barat) di Kotamadya Semarang sebagai upaya untuk

mencegah/meminimalisir banjir di sekitar daerah aliran sungai akibat

luapan aliran air kali garang.

2. Untuk menuntaskan secara menyeluruh permasalahan banjir di Kotamadya

Semarang maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung

sepenuhnya pula pembangunan Kanal Timur Kota Semarang dan

peninggian ruas Jalan Nasional di utara Kota Semarang yang sekaligus

dapat berfungsi sebagai polder untuk menahan masuknya pasang air laut

(ROB) yang berpotensi merusak infrastruktur di wilayah yang terdampak.

Page 42: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 42

Untuk itu Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengusulkan agar

penyelesaian program penanganan Banjir di wilayah Kotamadya Semarang

ini menjadi Program Kegiatan Prioritas Kementerian PU pada tahun-tahun

anggaran berikutnya.

3. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan mengusulkan kepada Pimpinan

Komisi V DPR RI untuk mengadakan Rapat Kerja dengan

Kementerian/Instansi yang terkait dalam upaya penanganan permasalahan

Banjir dan ROB khususnya di Kotamadya Semarang (termasuk juga

pembahasan mengenai permasalahan tanah hasil pengerukan yang

digunakan untuk reklamasi).

Peninjauan kondisi dampak luapan lahar dingin di Sungai Kaliputih, Desa Jumoyo

Kecamatan Salam, Kab. Magelang:

1. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Sumber Daya Air

Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan pemeriksaan secara

menyeluruh terhadap kondisi seluruh Infrastruktur SDA (Sabo Dam,

Kantong Lahar, Intake Air Bersih dan Irigasi, Saluran Irigasi dll) di sekitar

wilayah Gunung Merapi serta menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut

kepada Komisi V DPR RI sebagai bahan bagi fungsi pengawasan dan

anggaran DPR RI.

2. Terkait luapan lahar dingin yang memutuskan jalan nasional Yogya-

Muntilan-Magelang dan di beberapa desa di sekitar bantaran sungai, maka

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Sumber Daya Air

untuk melakukan perkuatan tebing sungai dan atau upaya-upaya lain

(seperti membuat sodetan dll) untuk mencegah berulangnya hal tersebut.

3. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengharapkan agar Ditjen SDA

Kementerian PU terus meningkatkan kerjasama dengan Instansi dan Pemda

terkait guna meminimalisir korban jiwa maupun harta benda akibat

bencana lahar dingin tersebut.

4. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan

Umum untuk menjadikan program rehabilitasi dan rekonstruksi paska

bencana Merapi sebagai salah satu program/kegiatan prioritas

Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

Proyek Pengendalian Banjir Bengawan Solo

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI menilai positif proyek pengendalian Banjir

Bengawan Solo melalui normalisasi sungai dan perkuatan tebing sungai. Mengingat

frekuensi dan besarnya banjir bandang yang seringkali menimpa masyarakat yang

bermukim di wilayah sekitar sungai Bengawan Solo utamanya di bagian tengah dan hilir

Page 43: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 43

sungai, maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta agar pelaksanaan proyek

pengendalian banjir khususnya di Sungai Bengawan Solo harus bersifat menyeluruh

serta dimasukkan ke dalam daftar program/kegiatan khusus yang bersifat multiyears

guna mempermudah dan menjamin alokasi anggaran.

Sub Sektor Tata Ruang:

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendesak percepatan penyelesaian revisi

RTRW di Provinsi Jawa Tengah pada umumnya serta di wilayah terdampak

bencana erupsi dan lahar dingin Merapi pada khususnya. Hal ini perlu dilakukan

antara lain untuk memberi kepastian hukum kepada masyarakat utamanya

dalam mendirikan hunian kembali pada lokasi eks bencana.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Penataan Ruang

Kementerian PU untuk berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait

untuk mengkaji perluasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang meliputi

seluruh kawasan rawan bencana di wilayah Merapi termasuk pula biaya

penggantian lahan milik masyarakat agar masyarakat tidak kembali

menghuni/menggarap lahan di kawasan rawan bencana.

Sektor Perhubungan

Sub sektor Perhubungan Udara

Bandara Achmad Yani - Semarang

Terkait besarnya kebutuhan dan trend pertumbuhan arus penumpang dan

barang dari dan menuju Bandara Achmad Yani – Semarang dibandingkan dengan

kapasitas yang ada maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung

upaya pengembangan terminal penumpang Bandara Achmad Yani yang akan

dilakukan oleh PT. Angkasa Pura I (Sisi Darat).

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Udara

Kementerian Perhubungan untuk melengkapi prasarana sisi udara secara

bertahap agar dapat mengimbangi peningkatan di sisi darat antara lain melalui

perluasan appron, pembuatan taxyway dsb.

Terkait pemindahan Terminal Penumpang ke sisi utara dari Runway maka Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Udara

Kementerian Perhubungan untuk berkoordinasi dengan

Kementerian/Lembaga/Pemda terkait pembangunan jalan akses baru menuju

bandara.

Page 44: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 44

Bandara Adi Sumarmo-Solo

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengapresiasi operasional Bandara Adi

Sumarmo Solo yang profesional dan optimal dalam memberikan pelayanan

utamanya kepada pengguna jasa angkutan udara.

Terkait tingginya permintaan masyarakat dibandingkan dengan kapasitas angkut

yang ada maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen

Perhubungan Udara untuk mengkaji penambahan frekuensi penerbangan dari

dan menuju Bandara Adi Sumarmo Solo serta menawarkannya kepada maskapai

penerbangan yang berminat.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Udara untuk

menyelesaikan:

Pembebasan Lahan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan

(KKOP) di ujung timur landasan pacu Bandara Adi Sumarmo Solo.

Melakukan penyediaan Runway End Safety Area (RESA) di kedua ujung

landasan pacu Bandara Adi Sumarmo Solo

Membantu penyelesaian permasalahan penyerahan aset terminal lama

Bandara Adi Sumarmo - Solo

Sub Sektor Perhubungan Laut

Pelabuhan Laut Tanjung Mas

1. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung peningkatan ketinggian

dermaga sebagai solusi sementara untuk mengatasi permasalahan ROB yang

menimpa Pelabuhan Tanjung Mas.

2. Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI menilai serius ancaman ROB tidak saja bagi

kelangsungan operasional Pelabuhan Tanjung Mas Semarang tetapi juga pada

infrastruktur lainnya serta permukiman penduduk dan industri di sekitar

kawasan. Oleh karena itu maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta

kepada pihak Ditjen Perhubungan Laut untuk ikut aktif memberikan sumbang

saran bagi solusi yang komprehensif atas permasalahan ROB yang akan

diagendakan oleh Komisi V DPR RI dengan mengundang berbagai pihak terkait

lainnya.

3. Terkait permasalahan Reklamasi PT. Sinar Centra Cipta di kawasan DLKr

Pelabuhan Tanjung Mas maka Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan

mengusulkan kepada Komisi V DPR RI untuk mengagendakan Rapat Kerja

dengan Menteri Perhubungan, Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang,

Direksi PT. Pelindo III (Persero), Administratur Pelabuhan Tanjung Mas dan GM

Pelindo III Pelabuhan Tanjung Mas untuk memperjelas/melakukan pendalaman

Page 45: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 45

terhadap permasalahan tersebut dan bila diperlukan akan mengundang pula PT.

Sinar Centra Cipta selaku pihak pelaku reklamasi.

Sub Sektor Perhubungan Darat

Tidak terdapat obyek Perhubungan Darat di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang

diagendakan untuk ditinjau/dipaparkan.

Sub Sektor Perkeretaapian

Stasiun KA Tawang – Kota Semarang

1. Terkait permasalahan Banjir dan ROB yang sering menimpa Stasiun KA Tawang

Semarang beserta jalur rel dari dan menuju stasiun tersebut, Tim Kunjungan

Kerja Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perkeretaapian untuk mengkaji

kemungkinan penggunaan elevated railway pada lokasi yang rawan banjir/ROB

dan atau mengkaji relokasi Stasiun Tawang ke daerah yang bebas ancaman

banjir/ROB.

2. Mengingat besarnya jumlah penumpang dan trend kenaikan moda transportasi

KA dari tahun ke tahun khususnya di jalur utara Pulau Jawa dan untuk

meningkatkan faktor keselamatan perjalanan kereta api, maka Tim Kunjungan

Kerja Komisi V DPR RI mendorong Ditjen Perkeretaapian untuk melakukan

percepatan penyelesaian program Double Track Jakarta-Surabaya.

Sektor Perumahan Rakyat

Rusunawa Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mengapresiasi kondisi bangunan Rusunawa

yang terpelihara dan meminta agar pemeliharaan secara berkala oleh pihak

pengelola dapat terus dilakukan untuk menjamin optimalitas fungsi Rusunawa.

Terkait permohonan pihak Rektorat untuk menambah Rusunawa pada lokasi

tersebut yang akan diperuntukan bagi asrama mahasiswa putra maka Tim

Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Kemenpera untuk menginventarisir

permohonan tersebut dalam daftar tunggu sesuai dengan urutan dan skala

prioritas yang selama ini dijalankan.

Program Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya di Kelurahan Pringapus - Kab.

Semarang

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI menilai positif program peningkatan

kualitas Perumahan Swadaya di Kelurahan Pringapus-Kab. Semarang. Selanjutnya

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendorong Kemenpera untuk

memperbanyak program sejenis khususnya bagi wilayah-wilayah padat

penduduk dan permukiman kumuh. Tim Kunjungan Kerja juga meminta

Page 46: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 46

Kemenpera untuk mengkaji pemberian jumlah bantuan yang lebih besar agar

dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh pihak penerima bantuan.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perumahan Rakyat

untuk melakukan sinergi kebijakan dengan Kementerian/Lembaga lainnya

terutama terkait wilayah dan cakupan intervensi agar dapat saling menunjang

dan bermanfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat antara lain terkait

penyediaan air bersih, penyediaan PSU, penataan ruang dsb.

Bidang Meteorologi dan Geofisika

Stasiun Meteorologi Bandara Achmad Yani Semarang dan Peninjauan Stasiun

Klimatologi Semarang

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung penyelesaian permasalahan

kepemilikan tanah kantor Stasiun Klimatologi Semarang untuk memperjelas

status kepemilikan agar tidak timbul permasalahan di kemudian hari.

Dalam upaya meningkatkan keselamatan penerbangan maka Tim Kunjungan

Kerja Komisi V DPR RI mendukung pengadaan peralatan Automatic Weather

Observing System (AWOS) dan Sinergy di Stasiun Meteorologi Achmad Yani.

Bidang SAR

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung Kansar Semarang untuk

melakukan penambahan pos sesuai dengan cakupan wilayah kerjanya termasuk

melakukan pembangunan Pos SAR di Yogyakarta (dilaporkan pembebasan tanah

telah selesai dilakukan), utamanya dalam rangka mempercepat waktu

tanggap/Respond Time kegiatan Pencarian dan Pertolongan.

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI mendukung pemenuhan kebutuhan

peralatan terutama untuk menunjang kegiatan pencarian dan pertolongan di

kawasan perairan yang lalu lintasnya sibuk antara lain di pantai utara pulau Jawa.

Page 47: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI KE · PDF filehasil pembangunan di Provinsi Jawa Tengah khususnya Bidang ... yang meliputi 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan. ... 2 Kabupaten

Laporan Kunker Komisi V DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah Halaman 47

BAB V

PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI ke Provinsi Jawa Tengah pada Reses

Masa Persidangan II Tahun Sidang 2010-2011 yang dilaksanakan pada tanggal 20 hingga

22 Desember 2010 yang lalu.

Provinsi Jawa Tengah memiliki nilai strategis sebagai penghubung antara 3 provinsi yaitu

Jawa Barat, Jawa Timur dan DIY. Oleh karena itu infrastruktur jalan dan perhubungan

pada khususnya merupakan hal yang harus menjadi perhatian utama dari semua pihak.

Selain itu terkait dengan kerawanan bencana utamanya kawasan terdampak erupsi dan

lahar dingin Merapi maka diperlukan sinergisitas kebijakan lintas sektoral dan lintas

wilayah antara Kementerian/Lembaga/Pemda terkait terutama untuk mengembalikan

secepatnya perikehidupan sosial ekonomi masyarakat korban bencana dan

meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan harta benda di masa yang akan datang.

Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan menjadikan laporan ini menjadi

masukan bagi Komisi V DPR RI terutama sebagai bahan bagi fungsi Pengawasan dan

Penganggaran DPR RI. Selain itu hasil Kunjungan Kerja ini juga akan diserahkan kepada

Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti terutama dalam melakukan perencanaan bagi

pembangunan dan atau pemeliharaan serta perbaikan infrastruktur bagi kesejahteraan

masyarakat di Provinsi Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Jakarta, 29 Maret 2010

TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI

KE PROVINSI JAWA TENGAH,

KETUA,

Drs. Yoseph Umarhadi, M.Si. MA