10
Laporan Optik Oven Sederhana DISUSUN OLEH Febri Susanti Puryadi Ni Wayan Riska Apriani Nadia Tharadiva Ernasari Dian sukma luliyarti Silviani Agustina Sukmawandi Rahmat Mulyadi Ni Luh Widya Sumardani Siti Istiani Rahayu Ricky ferdian Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas Mataram 2014

Laporan Optik Continue

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Optik Continue

Laporan Optik

Oven Sederhana

DISUSUN OLEH

Febri Susanti

Puryadi

Ni Wayan Riska Apriani

Nadia Tharadiva

Ernasari

Dian sukma luliyarti

Silviani Agustina

Sukmawandi Rahmat

Mulyadi

Ni Luh Widya Sumardani

Siti Istiani Rahayu

Ricky ferdian

Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram

2014

Page 2: Laporan Optik Continue

A. Tujuan

Membuat Oven Sederhana (oven tenaga matahari) yang ramah lingkungan

B. Landasan teori

Oven adalah salah satu alat dapur yang biasa digunakan untuk memasak,

menghangatkan dan membuat jajanan keluarga. Oven adalah ruang termal yang terisolasi

digunakan untuk memanaskan, memanggang (pengeringan dari suatu zat).

Oven itu banyak macam dan jenisnya, berikut adalah salah satu dari sekian jenis oven

a. Oven bumi : lubang yang digali ke dalam tanah dan kemudian dipanaskan, biasanya dengan

batu atau puing-puing yang dapat membara. Waktu memasak biasanya agak lama.

b. Oven Keramik : oven tanah liat bisa juga dibuat dari bahan keramik lainnya.

c. Oven microwave : Sebuah oven yang menggunakan gelombang radiasi mikro sebagai

sumber panas untuk memasak makanan sebagai pengganti api.

Mengingat bumi yang kini mengalami krisis SDA (salah satunya adalah listrik) dan juga

penggunaan oven yang semakin meningkat di tiap tahunnya. Kami akan membuat inovasi baru,

yaitu Oven Sederhana (oven tenaga matahari) yang ramah lingkungan. Disamping sumber

tenaga yang tak pernah habis (selalu ada) sampai yaumil kiamah.

C. Prinsip kerja

Memusatkan cahaya matahari sebagai sumber energy yang utama. Membuat energy

lebih terkonsentrasi dan lebih berpotensi menghasilkan panas yang cukup untuk memasak di

dalam oven. Selanjutnya mengubah cahaya menjadi panas, dan pada bidang pantulnya diberi

alumunium. Oven di cat warna hitam agar dapat meningkatkan efektifitas pengubahan cahaya

menjadi panas.

D. Alat dan bahan

1) Alat

Geregaji

Palu

Kuas

Termometer

Page 3: Laporan Optik Continue

Penggaris

Stopwatch

Wajan

2) Bahan

Paku

Kaca

Triplek

Kayu

Aluminium foil

Lakban hitam

Cat hitam

Engsel

Baut

Lem kayu

Telur

Sosis

Air mineral

E. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Memotong kayu sesuai dengan ukuran yang

telah ditentukan

Page 4: Laporan Optik Continue

2. Menyusun kayu sesuai dengan kerangka yang telah dibuat

3. Memasang paku dengan menggunakan palu pada sisi atas kerangka

4. Kemudian pada sisi samping kerangka

5. Dan pada sisi bawahkerangka

6. Menentukan panjang dan lebar triplek agar sesuai dengan panjang dan lebar kerangka

7. Memotong triplek menggunakan geregaji

8. Mengecek kembali panjang dan lebar triplek yang sudah dipotong

9. Mengoleskan lem pada seluruh permukaan triplek dengan menggunakan lem kayu

10. Menempelkan aluminium foil pada triplek yang sudah diberi lem

11. Mengecek serta memperhalus bagian pinggir triplek yang telah ditempeli aluminium

12. Menjemur triplek agar aluminium foilnya lebih merekat dan lemnya cepat mengering

13. Memasang triplek yang telah dijemur pada sisi bawah kerangka

14. Mengecat bagian bawah kerangka menggunakan cat hitam

15. Mengecat bagian samping kerangka serta bagian luar triplek

Page 5: Laporan Optik Continue

16. Memasang triplek yang telah dijemur pada sisi atas kerangka

17. Memasang kembali triplek yang telah dijemur pada sisi bawah kerangka

18. Mengecek kembali bagian-bagian dalam dan luar kerangka sembari menunggu catnya kering

19. Merapikan tiap-tiap sisi kerangka

20. Menentukan ukuran kaca dengan menggunakan ukuran panjang dan lebar kerangka pada sisi

atas

21. Memasang kaca pada sisi atas kerangka untuk mengecek ukurannya

22. Mengukur serta menyesuaikan panjang bidang pantulnya dengan panjang kerangka pada sisi

atas

23. Agar terlihat rapi , sisi bawah kerangka diberi lakban hitam

24. Bagitu juga pada sisi-sisi kerangka yang lain, diberi lakban hitam di bagian pinggirnya

25. Menempelkan alumunium foil pada triplek yang akan dijadikan bidang pantul

Page 6: Laporan Optik Continue

26. Merapikan kembali bagian pinggir triplek yang telah ditempeli aluminium foil

27. Agar terlihat rapi, bagian pinggirnya diberi lakban hitam juga

28. Memasang bidang pantul pada setiap sisi kerangka menggunakan engsel dan mempereratnya

menggunakan baut

29. Oven sederhana dilihat dari samping kiri

30. Oven sederhana siap digunakan

31. Oven sederhana dilihat dari atas

32. Oven sederhana dilihat dari samping kanan

33. Percobaan pertama yaitu memasak air menggunakan oven sederhana

34. Menunggu sampai air mengalami perubahan

35. mengukur suhu air ketika air tampak mengeluarkan gelembung-gelembung udara

Page 7: Laporan Optik Continue

36. Percobaan yang kedua yaitu menggunakan telur

37. Proses mengoven telur tanpa menggunakan minyak goreng

38. Foto bersama setelah mencari letak fokus

39. Mengamati suhu didalam oven

40. Foto bersama sembari menunggu telur yang sudah mulai matang

41. Foto bersama tepat ketika suhu oven 60 C

42. Telur setengah matang ,tampak dari samping

43. Tampak dari atas

44. 60 menit setelah telur berada di dalam oven

45. Suhu oven 70 C

Page 8: Laporan Optik Continue

46. Percobaan terakhir yaitu menggunakan sosis(warna : orange)

47. Sosis tampak dari atas

48. Sosis di oven selama 20 menit dengan suhu akhir 60 C

49. Teksturnya menjadi lebih keras setelah di oven dan warnanya berubah menjadi merah gelap

50. Sosis siap di santap

F. Hasil Pengamatan

No

Bahan Yang Diuji

Suhu Awal

Suhu Akhir

(menit)

Hasil

1

Air Mineral

32

65

30

Adanya gelembung-

gelembung udara dan air

terasa panas

2

Telur

32

70

60

Telur setengah matang

3

Sosis

32

60

20

Tekstur sosis menjadi

lebih keras dan warnanya

berubah menjadi maerah

gelap

Page 9: Laporan Optik Continue

G. Pembahasan

Tempat pembuatan oven sederhana ini adalah di daerah Kekalik Jaya, Jl. Swadaya No 3.

Pembuatan oven sederhana ini dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama pada hari Minggu 18

Mei 2014 pukul 10:00 sampai 14:00 dengan agenda membuat bagian utama dari sebuah oven

sederhana. Tahap kedua pada hari Kamis 29 Mei 2014 pukul 10:00 sampai 14:00 dengan agenda

membuat oven sederhana secara utuh dan sempurna. Tahap terakhir hari Kamis 26 Juni 2014

pukul 11:00 sampai 14:00 dengan agenda menguji oven sederhana dan pengambila data.

Oven sederhana ini tersusun dari 12 rusuk berbahan kayu dengan panjang 55cm, lebar

45cm dan tinggi 45cm. Untuk 5 buah sisi oven berbahan triplek dengan panjang dan lebar

masing-masing disesuaikan dengan ukuran rusuknya. Sisi bagian luar di cat hitam agar cahaya

yang masuk kedalam oven dapat diserap dan dapat meningkatkan efektifitas pengubahan cahaya

menjadi panas sedangkan bagian dalamnya dilapisi aluminium foil agar dapat memantulkan

cahaya yang datang dari kaca dan bidang pantul. Bidang pantulnya sendiri terdiri dari 4 buah

triplek dimana sisi depannya dilapisi oleh aluminium foil. Panjang dan lebar bidang pantul

masing-masing 55cm dan 33cm. Pada oven sederhana ini, kaca digunakan sebagai penutupnya

dengan panjang dan lebar 45cm dan tebal 3mm.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal kami terlebih dahulu menentukan letak oven agar

tepat dengan cahaya matahari , setelah itu baru kami mencari fokusnya. Ke empat bidang pantul

diatur sedemikian rupa sampai terbentuk sudut 135 dari permukaan kaca.

Percobaan pertama pukul 11:30 adalah memasak air. Air yang digunakan ± 1 gelas dengan

suhu awal lingkungan 32 . Pada pukul 12:00 airnya mengeluarkan gelembung-gelembung

udara (dengan jumlah yang sedikit) yang menandakan air akan mendidih, suhu akhir nya 65

dan airnya terasa panas.

Percobaan kedua pukul 12:12 adalah mengoven telur dengan suhu awal 32 . Setelah

menunggu selama 1 jam lamanya, pada pukul 13:12 telur setengah matang pun jadi dengan suhu

akhir 70 . Waktu untuk memasak telur setengah matang ini sebenarnya dapat diefisienkan

kalau saja kami menggunakan cermin sebagai salah satu bidang pantulnya tetapi karna kami

menggunakan alumunium foil maka waktunya menjadi lebih lama.

Percobaan terakhir pukul 13:25 adalah mengoven sosis dengan suhu awal 32 . Pada

pukul 13:45 pada suhu 60 sosispun berubah warna dari warna orange menjadi merah gelap,

teksturnya juga menjadi lebih keras.

Dari ketiga percobaan ini dapat disimpulkan bahwa oven sederhana yang kami rancang

dapat berfungsi dengan baik dan dapat dijadikan alat untuk memasak.

Page 10: Laporan Optik Continue

H. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a) Percobaan menggunakann oven sederhana untuk memasak air, telur dan sosis

membutuhkan waktu yang berbeda-beda dan menghasilkan suhu yang berbeda-beda pula

b) Dari ketiga percobaan tersebut, yang membutuhkan waktu paling lama adalah mengoven

telur sehingga memperoleh suhu yang paling tinggi yaitu 70

2. Saran

Untuk kedepannya kami menyarankan apabila membuat oven sederhana, usahakan salah

satu bidang pantulnya berbahan kaca agar cahaya matahari terpantul sempurna. Pada

bagian dalam oven sebaiknya dilapisi oleh dua triplek, diantara kedua triplek tersebut

diisi dengan sterefoam atau koran-koran bekas agar (mendapat panas maksimal) atau

panas yang ada di dalam oven dapat bertahan lama sehingga suhunya akan mudah naik.

Bagian luar triplek di cat hitam agar dapat menyerap panas matahari.