Upload
zulkifli-righan-prima
View
295
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fakultas teknik unhas
Citation preview
LAPORAN
DESAIN KAPAL IV
( POINT II )
“PANEL POMPA DAN MESIN DECK”
DISUSUN OLEH :
MURSALIN
D331 12 270
PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALANJURUSAN PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA2015
DESAIN KAPAL IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas mata kuliah
Tugas Desain Kapal IVini. Tidak sedikit kendala yang menghadang penyusun dalam
menyelesaikan tugas ini, namun berkat rahmat dan hidayah-Nya telah membimbing
penyusun untuk terus berusaha menyelesaikan salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik
Perkapalan, Universitas Hasanuddin.
Mata kuliah ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi pada jurusan
Teknik Perkapalan – Universitas Hasanuddin dan merupakan mata kuliah bersyarat untuk
bisa melulusi mata kuliah “Desain Kapal IV” ini.
Penyusun harus mengakui, laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, semua
karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta kemampuan penyusun sebagai manusia
biasa. Untuk itu penyusun mohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan yang terjadi
di dalam penyusunan laporan ini, serta penyusun berharap masukan dan saran agar ke
depannya penyusun dapat lebih baik lagi dalam menyusun tugas.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun
secara pribadi serta pada pembaca yang menjadikan laporan ini sebagai acuan atau
pedoman dalam pembelajaran ataupun dalam menyusun laporan. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua. Amin.
Gowa, 24 Mei 2015
Penyusun
MURSALIN
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Lembar Penilaian
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Rumusan Masalah
I.3. Batasan Masalah
I.4. Maksud dan Tujuan
BAB II TEORI DASAR
II.1. Aturan BKI
BAB III PEMBAHASAN
III.1. Perhitungan Daya Pompa
III.2. Alat Khusus
III.3. Pemilihan Jenis Kabel yang Digunakan
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kapal merupakan bangunan apung yang terdiri atas beberapa bagian atau ruangan
penting yang terdapat di dalamnya. Perlu diketahui bahwa ruangan yang ada di atas kapal
terbatas dan sangat berguna, sehingga pengaturan dan pemanfaatan ruang yang efisien
sangat diharapkan. Salah satu ruangan di atas kapal yang perlu mendapat perhatian khusus
dalam penataannya adalah kamar mesin (engine room). Hal ini disebabkan karena kamar
mesin pada suatu kapal merupakan pusat dari semua instalasi dan layanan permesinan dan
kelistrikan di atas kapal.
Demikian halnya dalam industri Perkapalan, listrik memegang peranan penting
karena digunakan sebagai alat bantu dalam pengoperasian suatu kapal. Namun dalam
pengoperasiannya , perencanaan dan pemasangan sering didapati belum terdapat
kesesuaian dengan peraturan BKI. Hal ini yang menyebabkan salah satu faktor kecelakaan
di laut.
Generator set sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan
energi listrik semua peralatan di atas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi
oleh load factor peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal tidak sama. Hal ini
tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti : faktor medan yang fluktuatif
(rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah serta periode waktu pemakian yang
tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas generator harus mendukung
pengoperasian diatas kapal. Walaupun pada beberapa kondisi kapal terdapat selisih yang
cukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi generator (load factor generator) berkurang
yang pada akhirnya mempengaruhi biaya produksi listrik per kwh.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana cara mendesain instalasi
listrik suatu kapal beserta komponen-komponen yang ada di dalamnyasehingga kebutuhan
akan daya dari peralatan yang digunakan dapat terpenuhi dan dapat disuplay dengan
merata
I.3 Batasan Masalah
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Agar pembahasan dalam laporan ini tidak meluas, maka perlu diberi batasan anatara
lain sebagai berikut :
1. Tipe kapal General Cargo
2. Hanya membahas mengenai panel pompa dan mesin-mesin deck.
3. Tidak memperhitungkan tingkat kebisingan dan getaran dalam kamar mesin.
I.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pembuatan laporan adalah :
1. Sebagai syarat untuk melulusi mata kuliah “Desain Kapal IV (330 D 3303)”.
Untuk mengetahui cara mendesain dan menentukan komponen-komponen yang
dibutuhkandalam menginstalasi kelistrikan di kapal.
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
BAB II
TEORI DASAR
II.1. Aturan Umum ( BKI )
1.Generator
a Generator utama.
Generator utamaharus ditempatkan di kamar mesin (main engine room) atau di
ruang terpisah, khusus untuk mesin bantu (seperately auxiliary engine room).
Bila generator ditempatkan dibagian depan kapal, maka pengaturan
penempatannya harus dengan persetujuan khusus dari biro klasifikasi dan dengan
memperhatikan ketentuan berikut, yaitu ;
* generatortidak boleh ditempatkan depan sekat tubrukan.
* generator harus terjamin dari gangguan pengoperasian saat cuaca buruk, khususnya
pada proses suplai udara segar dan pendistribusian gas buang pada generator.
* generator harus mudahdikendalikan dan diamati dari MSB.
b Generator darurat.
Generator darurat harusditempatkan di "uppermost continuous deck (main
deck)" dan tidak boleh didepan sekat tubrukan. Ruangan generator darurat harus
mudah dicapai dari geladak terbuka dan pengoperasiannya tidak terganggu akibat
kebakaran atau kerusakan lain yang terjadi di kamar mesin, dimana generator utama
dan MSB berada.
c Generator berpenggerak mesin propulsi utama (shaft generator).
Generator harus pasangkan perlengkapan pengikatuntuk poros (uncoupling),
kecuali jika generator tersebut sudah tergabung dalam sistem poros propellernya
(bawaan dari pabrikan).
Jika generator sudah tergabung dalam sistem poros propellernya, makapondasi
untuk dudukan generator harus dirancang sedemikian rupasehingga terjamin bebas
dari gangguan pengoperasian, baik pada saat pengopersian di laut yang berat
(memiliki ombak yang tinggi) yang bisa mengganggu kondisi pembebanan kapal atau
stabilitas kapal.
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Ketentuan-ketentuan tambahan untuk pengintalasian generator,yaitu :
* Secara umum, pabrik pembuat generator telah memiliki standar produksi masing-
masing dan generator tersebut dikelompokan dalam beberapa
jenis/tipe.Rancangan/desain dari masing-masing jenis tersebut diajukan ke badan
klasifikasi untuk mendapatkan sertifikat atau persetujuan/approval.
* Secara terperinci, ketentuan/persyaratan yang harus dipenuhi agar generator dapat
digunakan di kapal telah tertuang dalam standar listrik kapal dari biro klasifikasi
(baik nasioanal maupun internasional).
* Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian utama pada generator adalah ;
# Bahan/material yang digunakan generator
- Material generator harus tahan terhadap udara laut yang mengandung uap
air & garam, air laut dan uap minyak.
- Generator yang layak digunakan tidak hygroskopis dan tidak bersifat lambat
nyala (flame-retardant) dan memadam sendiri (self-extinguishing).
- Material yang terbuat dari alloy (tidak tahan air laut) harus dilindungi
dengan cat khusus yang sesuai aturan dari biro klasifikasi.
# Jenis Pelindung/selungkup dari generator
# Ventilasi & pendinginan(draught ventilation & surface cooling)
# Poros
- Harus memenuhi ketentuan/persyaratan yang tertera dalam buku peraturan
bahan/material.
# Bearing dan pelumasannya
- Harus mudah dalam pemeliharaan dan penggantian, sertamemberikan
perhatian terhadap pelumasannya (misal forced lubrication pada plain
bearing dan jenis bearing grease pada antifriction bearing).
# Material harus memberikan kemudahan dalam pemeriksaan, pemeliharaan dan
penggantian.
- Untuk komutator, slip ring, sikat-arang dan regulator.
- Pemakai diberi buku instruksi/petunjuk.
# Kumparan/lilitan
- Terlindung dari uap air, garam dsb. dan kelas isolasinya tepat.
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
# Kotak terminal
- Penempatannya yang tepat dan ukuran yang sesuai dengan penampang
kabel yang akan tersambung.
- selungkupnya minimal IP 44.
2. Motor Listrik
a. Penginstalasian untuk motor listrik
Tergantung daerah diamana ditempatkan motor listrik tersebut (di kamar
mesin, daerah terbuka, kamar pompa, dll) atau kebutuhan/keperluan pemakaiannya
(untuk steering gear, pompa, windlass, dll)
b. Aturan-aturan penginstalasian motor listrik
Aturan yang diterapkan sama dengan persyaratan untuk generator.
3. Batterai
a. Penginstalasian Batterai
- Batterai harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemeriksaan, pemeliharaan dan pengujian.
- Batterai tidak boleh ditempatkan didaerah kamar tidur ataupun ruang palka.
- Batterai tidak boleh ditempatkan dilokasi yang bisa mempengaruhi kemampuan
kinerja batterai ataupun mengurangi umurnya/ketahanannya.
- Batterai harus dipasang sedemikian rupa agar luapan uap elektrolit tidak
merusak peralatan disekitarnya.
- Baterei lead-acid dan alkaline tidak boleh diletakkan berdampingan ataupun
didalam kamar/ruang yang sama (satu ruang)
- Untuk memperkecil kehilangan daya, maka untuk keperluan alat asut (starter)
batterai harus diletakkan sedekat mungkin dengan mesinnya.
b. Aturan-Aturan Penginstalasian Batterai
- Yang sudah disetujui badan klasifikasi adalah :
* Lead-acid dengan dilute sulphuric acid sebagai elektrolit
* Nickel-cadmium dengan dilute potassium hidriksid sebagai elektrolit
- Pada inklinasi sampai dengan 22,5 kapasitas nominalnya tetap terjaga dan
sampai inklinasi 40 elektrolit tidak keluar/tumpah
- Permukaan cairan elektrolit harus diberi tanda
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
4. Transformator
a. PenginstalasianTransformator
- Transformatorditempatkan di kamar yang mudah dijangkau dan berventilasi
cukup.
- Transformatortidak boleh ditempatkan digeladak terbuka, ruang palka, gudang,
daerah yang mudah terbakar/meledak dan di ruang akomodasi.
- Trafo tanpa pelindung (terbuka IP 00) harus ditempatkan di kamar
tertutup/terkunci dan pintu masuknya harus terpisah dengan saklar jalur suplai
daya (power supply feeder switch)
b. Aturan tambahan Transformator
- Yang boleh digunakan hanya "dry type transformer"
- Semua trafo memiliki kumparan/lilitan terpisah, kecuali trafo asut/penyala boleh
oto-trafo.
- Beda tegangan tidak boleh melebihi 5 %.
- Ketentuan lain dalam standar yang harus dipenuhi, seperti ; isolasi , kenaikan
suhu yang diperbolehkan dan kemampuan menahan pengaruh arus pendek dari
luar.
5. Main Switchboard (MSB)
a. PenginstalasianyaMain Switchboard (MSB)
- Main Switchboard (MSB)umumnya ditempatkan sedekat mungkin dengan
generator utama.
- Penempatan Main Switchboard (MSB) harus di atur sedemikian rupasehingga
aman terhadap pengaruh bahaya yang mungkin timbul dari sekitarnya, seperti :
* Bagian bawah panel harus benar-benar tertutup, bila terletak diatas bilga.
* Kalau diatas panel terpaksa harus ada jalur pipa air atau talang udara, maka
tidak boleh ada sambungan/flanges atau screws.
* Untuk keperluan pengendalian, pengawasan, pengamatan, pemeliharaan,
penggantian maka lebar gang didepan panel minimum 0,9 meter dan
dibelakang panel minimum 0,5 meter sedangkan disamping panel
tergantung keperluan, tetapi sekurang-kurangnya cukup buat ventilasi.
* Didepan dan di belakang panel sedapat mungkin dipasangkan grating atau
mat berisolasi dan rel pegang berisolasi .
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
* Apabila panel MSB lebar, maka operator didepan panel tersebut harus bisa
melihat seluruh panel dari posisi ditengah ruang kontrol.
b. Aturan-aturan penginstalasian Main Switchboard (MSB)
- Instalasi MSB harus memenuhi ketentuan atau standar yang berlaku. Terutama
terhadap pengaruh kondisi sekitar dan pemilihan bahan serta isolasi yang tepat.
- Pemutus daya (circuit beaker) harus memiliki sertifikat uji jenis dan
pemilihannya disesuaikan kebutuhan.
- Peralatan pengaman (protective devices) harus memenuhi ketentuan berikut :
* Trip tegangan rendah (under-voltage trip) harus dapat bekerja pada
tegangan rendah (voltage-drop) 70 % - 35 % (untuk generator dengan delay
waktu 500 mdet).
* Relai arus tinggi (over-current relay) untuk generator harus dapat bekerja
dengan delay yang memiliki waktu maksimum 2 menit pada arus lebih 110
% - 150 %.
* Relay daya balik (reverse power relay) untuk generator yangbekerja secara
paralel dengan kapasitas 50 kVA keatas, relay harus bekerja dengan delay
waktu antara 2 - 5 detik, dengan setting 1 - 3 %nilai nominal untuk turbo-
generator dan 4 - 10 % nilai nominal untuk diesel-generator. Pada tegangan
rendah (under voltage) 60 % relay tidak boleh bekerja.
* Proteksi arus hubungan pendek (short circuit protection), harus bekerja
dengan delay waktu pendek (short time delay), sampai dengan 200 mili-
detik untuk arus searah (dc) dan sampai dengan 500 mili-detik untuk arus
bolak-balik (ac).
* Phase failure protection harus bekerja tanpa delay waktu bila terjadi
gangguan satu fasa pada rangkaian tiga fasa.
* Check synchronizers, untuk pengaman alternator terhadap sudut fasa yang
tidak diperbolehkan pada saat hubungan paralel, harus bekerja hanya pada
sudut deviasi sampai dengan 45 (listrik) dan beda frekwensi sampai dengan
1 Hz.
* Insulation monitoring equipment harus terus menerus memperlihatkan
tahanan isolasi dari sistim distribusi dan harus memberikan alarm apabila
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
tahanan isolasi dari sistim turun/rendah dibawah 100 ohm/volt (arus
pengukuran tidak boleh melebihi 12 mA) disaat tehubung ke bumi.
- Alat ukur yang diperbolehkan (sesuai standar) untuk digunakan dan dengan
batas ukur masing-masing sebagai berikut ;
* Volt-meter, minimum 120 % volt nominal
* Amper-meter, minimum 130% Amp. nominal
* KW-meter, minimum 120 % KW nominal, untuk generator kerja paralel
bisa menunjuk pada daya balik (reverse power) minimum 120 %.
* Frekwensi-meter, minimum ± 5 Hz, terhadap frekwensi nominal.
- Tata letak bagian komponen harus memenuhi ketentuan dari segi
keselamatan/keamanan, misalnya ;
* Di bagian belakang dari panel yang terbuka, bagian yang bertegangan harus
diaman terhadap sentuhan/kontak langsung pada ketinggian 0,3 meter.
* Tuas kerja diletakkan/dipasang minimum 0,3 meter dari lantai dan tuas
circuit breaker generator dipasang/ditempatkan minimum 0,8 meter dari
lantai.
- Ketentuan lain dalam standar y ang juga harus dipenuhi dalam instalasi MSB,
seperti ;
* Jenis dan kapasitas sekering (fuse) yang boleh digunakan
* Jenis dan jumlah meter serta jenis/warna dan jumlah lampu indikator yang
harus tersedia untuk setiap generator utama maupun generator bantu
* Penandaan pada meter pengukur, dll.
6. Emergency Switchboard (ESB) dan Distribution Switchboard (DSB)
a. Penginstalasian Emergency Switchboard (ESB) dan Distribution Switchboard (DSB)
- Emergency switchboard (ESB)
Ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber daya darurat, kondisi tempatnya
sama dengan generator darurat, tetapi sistem penginstalasiannya seperti pada
Main Switchboard (MSB)
- Distribution Switchboard (DSB)
* Ditempatkan sedemikian rupasehingga terlindungi dari bahaya yang bisa
ditimbulkan oleh lingkungan sekitarnya (cipratan air/minyak, panas dsb)
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
* Di pintu kotak panel diberi keterangan (kode & rangkaian yang disuplai)
serta diberi kunci yang sedapat mungkin sama untuk semua panel.
b. Aturan Penginstalasian Emergency Switchboard (ESB) dan Distribution Switchboard
(DSB)
- Emergency Switchboard (ESB)
* Diterapkan sama dengan persyaratan untuk MSB
- Distribution Switchboard (DSB)
* Panel distribusi & kotak hubung harus dari bahan yang sulit/tidak bisa
terbakar, dan tetap bisa berfungsi baik pada kondisi pemakaian di kapal.
7. Kabel
a. Penginstalasian Kabel
Prinsip dalam penginstalasian pada semua saluran kabel yaitu tidak boleh ada
sambungan (harus terjalur penuh) antara lain saluran kabel dari :
- Sumber daya ke MSB
- MSB ke pemakai daya (motor) atau panel distribusi (khususnya pemakai daya
penting/essential)
a.1. Penjaluran kabel
- Kabel dijalurkan selurus mungkin dan bebas dari gangguan mekanis
- Pembengkokan/pelengkungan kabel yang dibolehkan (min. R) adalah
seperti pada tabel berikut :
Tabel : Radius kurvatur yang diijinkan
outside diameter of
cable
(D)
cables without metal sheath or
braid
cables with metal sheath or
braid
25 mm or under
over 25 mm
4 D
6 D
6 D
6 D
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
- Kabel harus terhindar dari sumber panas, seperti boiler, pipa panas dll.
kalau terpaksa tidak bisa dihindari maka harus diberi
pelindung/pembungkus untuk menghindari pengaruh radiasi panas.
- Kabel harus dihindarkan juga dari tempat lain yang dianggap berbahaya,
seperti daerah panas (fire zone)
- Kabel harus dihindarkan dari itempat-tempat dimana kemungkinan bahaya
mekanis timbul (karena kondisi tempat itu sendiri atau karena gerakan dan
getaran kapal, kabel harus dilindungi dengan selungkup / pelindung
(misalnya penembusan antar ruang akomodasi)
- Penempatan pada saluran kabel (cable-ways, trays, ducts, dll) harus diatur
sedemikian rupa sehingga mudah untuk pemeriksaan, penggantian dan
ventilasinya baik (untuk menghindari pengembunan/korosi)
- cable-ways, trays sedapat mungkin terbuat dari metal.
a.2 Pengikatan kabel
- Umumnya kabel diikat dengan clips atau bindings dari metal (untuk
menghindari korosi) atau pengikat yang terbuat dari bahan tahan api
(flame-retardant), kecuali untuk "mobile consumers" dengan flexible cords
atau kabel yang dijalurkan lewat pipa, conduit, trunk, casing khusus.
* pengikat dari plastik harus dengan persetujuam khusus
* untuk pengikat kabel kedinding aluminium digunakan galvanized
clips atau sejenisnya, dengan sekerup (screw) dari cadmium atau
galvanized steel
- Clips untuk kabel yang lebih besar dari 30 mm ataupun clips untuk kabel
yang lebih dari satu harus diberi penyangga dan diikat.
- Pengikatan & pengencangannya harus dengan alat (tool) yang
direkomendasikan oleh pembuat ((manufacturer)
a.3 Tegangan regang (tensile stress)
Kabel harus diinstalasikan sedemikian, sehingga tegangan regang yang
mungkin timbul masih dalam batas yang diijinkan.
Untuk itu perlu perhatian khusus bagi kabel yang berpenampang kecil, bila
kabel tersebut berjalur tegak/vertikal dan kabel berjalur dalam pipa
tegak/vertikal.
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
a.4 Pelindung kerusakan mekanis
Ditempat / lokasi dimana kerusakan mekanis kemungkinan besar terjadi
seperti di ruang palka, geladak terbuka, dll, kabel harus dipasang / ditempatkan
500 mm diatas lantai dan harus diberi pelindung (cover). Pelindung kabel dari
metal dihubungkan langsung ke lambung kapal.
a.5 Kabel dan kawat dalam pipa.
- Kabel dan kawat dalam pipadigunakan pada cargo winches (antara
pengaman / swicthgear dan motornya), diruang palka instalasi bawah
lantai, dan lain-lain lokasi yang tingkat bahayanya sejenis.
- Permukaan dalam pipa harusbenar-benar rata dan diujungnya berbentuk
sedemikian hingga tidak merusak kabel (waktu penjaluran maupun
pengaruh gerakan / getaran kapal)
- Pipa yang dipasang pada sudut dan horizontal terhadap lantai maka pada
bagian yang rendah diberi lubang dengan ukuran diameter minimal 10 mm
untuk memastikan bahwa tidak ada cairan yang terkumpul pada bagian
dalam pipa.
- Agar penarikan / pemasangan kabel tidak sulit, maka untuk lengkungan
pipa / konduit harus dengan radius kurvatur minimum 1.5 kali dari nilai
pada "tabel radius kurvatur yang diijinkan" .
- Hanya 40 % dari penampang dalam konduit / pipa / duct yang boleh terisi
kabel. Kabel dengan pembungkus luar dari plastik dapat dipakai ddalam
konduit/pipa.
- Konduit / pipa harus terhubung dari metal sepanjang pemasangannya dan
harus dibumikan (earthed) dengan efektif. Untuk pipa / konduit yang
bukan metal hanya dapat dipasang didaerah akomodasi dan untuk
perlengkapan/rangkaian bertegangan 250 volt kebawah. Pipa / konduit
harus dari bahan yang sulit terbakar (flame-retardant)
a.6 Penembusan kabel
- Penembusan kabel tidak boleh mempengaruhi kekuatan mekanis,
kekedapan air dan ketahanan bakar dari sekat & geladak yang
ditembusnya. Perlengkapan penembusan kabel tersebut harus terbuat dari
bahan tahan api.
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
- Kalau penembus diisi kompon (kedap air), maka kabel-kabel di dalam
penembus sekat diletakkan sejajar / paralel dan tidak saling menyilang
sepanjang 250 mm.Saat proses pengisian kompon, reaksi panas yang
timbul tidak boleh menyebabkan regangan terhadap kabelnya.
- Penembus kabel untuk sekat & geladak kedap air harus mampu ditekan
minimum 2.5 bar selama 30 menit.
- Hal-hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ;
* Kabel & kawat yang menembus sekat atau geladak yang terbuat
dari metal harus dilindungi dengan lapisan yang terbuat dari bahan
yang tahan terhadap api dan korosi agar tidak rusak.
* Kabel menembus yang geladak harus dilindungi dari kerusakan
dengan pipa/casing setinggi minimum 300 mm
* Talang/duct kabel harus dirancang sedemikian rupasehingga api
disalah satu geladak tidadk merambat ke geladadk lainnya lewat
talang/duct tersebut.
a.7 Instalasi ditempat khusus
Instalasi kabel ditempat khusus, seperti di ruang radio, navigasi, daerah
magnetik kompas, ruang pendingin dsb. disesuaikan dengan karakteristik
tempatnya termasuk bahannya.
a.8 Fire stop
- Fire stopharus dipasang pada tempat-tempat berikut ;
* Main switchboard (MSB) dan Emergency switchboard (ESB)
* Jalan masuk kabel pada ruang kontrol mesin (engine control room)
* Pusat kontrol panel dan konsol/kabinet untuk instalasi penggerak
utama dan untuk peralatan bantu penting lainnya.
- Untuk ruangan tertutup dan ruangan setengah tertutup, fire stop harus
dipasang pada tempat-trempat berikut ;
* pada setiap titik masuk dan keluar jalan kabel pada konduit metal
* Untuk jalan kabel yang terbuka dan vertikal, minimum pada setiap
second deck dan maksimum setiap interval 6 meter
* setiap 14 meter untuk jalan kabel horizontal terbuka.
a.9 Fire stop desain
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Penembusan kabel tahan api sampai pada fire stop harus memenuhi
persyaratan SOLAS untuk partisi B-O .Fire stop dapat dibentuk dari partisi yang
telah ada atau dengan menggunakan pelat baja tebal minimum 3 mm dengan B-
O penembusan pada setiap bagian.Pelat baja dirancang sedemikian hingga
mengelilingi kabel sesuai dengan yang ditentukan berikut ;
- Pelat baja berukuran dua kali ukuran maksimum kabel yang dipasang
untuk instalasi vertikal.
- Pelat baja berukuran satu kali ukuran maksimum kabel yang dipasang
untuk instalsi horizontal.Pelat baja tidak perlu diteruskan sampai pada
pelindung/penutup atas, deck, bulkheads atau pelat dinding.
a.10. Pemakaian cat/pelindung kedap bakar
Sehubungan dengan fire stop desain, seperti yang diuraikan diatas,
maka cat kedap bakar yang telah disetujui kelas dapat digunakan, seperti
berikut :
- setiap 1 meter untuk panjang kabel 14 meter yang dipasang horizontal
- sepanjang kabel yang dipasang vertikal
b. Aturan-aturan tambahan dalam penginstalasian kabel
- Pada prinsipnya semua kabel dan kawat berisolasi harus dari jenis yang telah
disetujui kelas (type test certificate)
- Untuk itu ketentuan dalam standar harus dipenuhi ; a.l.
* Bahan konduktor : electrolytic copper dengan tahanan / resistivity tidak
melebihi 17,241 ohm.mm2/km pada 20 C.
- Minimum jumlah kawat per konduktor ; lihat "tabel jumlah minimum kawat
per konduktor"
- Bahan isolasi dan tebal dinding isolasi dari jenis yang telah diakui
(standar).Isolasi tidak boleh menempel pada konduktor, untuk itu sebagai
pemisah digunakan tape/pita atau film (tebalnya tidak dihitung sebagai bagian
tebal dinding isolasi)
Untuk data teknis, lihat "tabel tebal dinding nominal dari isolasi"
- Bungkus (cover), sarung (sheath) & anyaman (braid) pelindung.
* Kabel urat banyak (multi-core) harus dilengkapi dengan urat yang
dibungkus bahan pengisi (filler) atau lilit (wrap).
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
* Untuk sarung non-metal harus dari jenis yang suddah distandarkan.
* Sarung tidak boleh menempel pada anyaman maupun isolasi antara.
* Permukaan anyaman kawat metal harus dilapisi cat yang bebas
timah (lead-free) dan tahan bakar (flame-retardant). Cat harus
mempunyai vikositas cukup rendah dan benar-benar meresap
kedalam anyaman. Setelah kering kabel bila dibengkokan maka
lapisan cat tidak boleh retak / terkupas.
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
BAB III
PEMBAHASAN
III.I Perhitungan Daya Pompa-Pompa
III.I.1Daya Pompa Ballast
Pompa Ballast adalah pompa yang digunakan untuk mengisi dan
mengosongkan tangki-tangki ballast dengan tujuan untuk menjaga stabilitas kapal,
dengan jalan mendapat sarat kapal yang maksimum. Pada Buku "Marine Power Plan"
oleh P. Akimov. Hal. 492 ditentukan waktu yang diperlukan untuk mengisi seluruh
tangki ballast adalah 4-10 jam. Dari ketentuan tersebut maka diformulakanlah
perhitungan daya pompa untuk mengisi air ballast hingga penuh pada rentang waktu
tersebut dengan rentang diameter pipa 60-200 mm.
Berikut urutan perhitungan daya pompa :
a. Perhitungan kapasitas debit aliran pompa
Q = V/t (m3/jam)
= 551,97 / 4
= 137,993 m3/jam
Dimana :
Q = Kapasitas debit aliran pompa (m3/jam)
V = Volume ballast (m3)
t = waktu pemompaan (jam)
b. Diameter pipa pompa
Dh = 4/3 x √Q
= 15,6627 cm
= 156,627 mm
Dimana :
Dh = Diameter pipa pompa
Q = Kapasitas debit aliran pompa
Karena diameter dalam pipa yang tersedia di pasaran terbatas,
makadiameter yang diambil adalah 160 mm
c. Perhitungan tinggi kenaikan tekanan (Head)
a. Perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap (ha)
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
ha = ht+ hi
= 4,384 + 1,126
= 5,51 m
Dimana :
ha = perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap
ht = Head tekan
hi = Head isap
b. Perbedaan tekanan statis antara kedua permukaan air
hpi = 0 (sebab tangki isap dibawah pompa)
hpt = 0 (tidak ada tekanan tangki buang / langsung kelaut)
hp = hpi+hpt
= 0 + 0
= 0
c. Total Head Kerugian pada pipa lurus, katup, sambungan, belokan, dan
saringan.
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
Hf 1=
10 ,666 xQ1 , 85 xLC1,85 xD4 , 85
=
10 ,666×0 ,038331,85×113 ,621301 ,85×0 ,164 ,85
= 2,5837 m
Dimana :
Q = Kapasitas debit aliran pompa (m3/sec)
L = panjang pipa lurus (m)
C = Koefisien untuk jenis pipa besicor baru
D = diameter pipa (m)
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa, digunakan rumus
Fuller:
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
f = [0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90° )0,5
=(0 ,131+1 , 847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
Dimana :
F = Koefisien kerugian pada belokan pipa
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = gravitasi bumi (m/dt2)
karena pada perencanaan terdapat 22 belokan,
Maka : Hf 2 = 8,8717 m
3. Kerugian head pada katup dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
kehilangan
Jumlah Koefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Gate Valve 3 0,19 0,57
Close return
bend2 2,2 4,4
Saringan 2 1,84 3,69
Sambungan T 16 1,129 18,064
Jumlah - - 46,714
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
= 46,714 x
22
2×9 , 81
= 9,524 m
Dimana :
f = koefisien kerugian pada katup dan sambungan pipa
v = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = gravitasi bumi (m/sec2)
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 20,979 m
b. Kerugian head akibat kecepatan keluar
Vd² / 2g =
22
2×9 , 81
=0,204 m
maka,
H = ha + hf + hp + V2/2g (m)
= 9,787 m
d. Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 .η
=
137 , 99307×9 , 787×10253600×75×0,9
= 5,696 Hp
= 4,2498 Kw
Dimana :
N = daya pompa
Q = kapasitas tangki (m3)
H = head total (m)
masa jenis air laut (kg/m3)
η = total efisiensi pompa (0,6 ~ 0,9)
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Merek = LOWARA
Type = FHF4 65-200/22
Daya =2,2 KW
Dimensi :
Panjang = 829 mm
Lebar = 490 mm
Tinggi = 505 mm
Head = 7,6 m
Debit = 70 m3/jam
Menurut BKI Vol. III , Bab II Pipa-pipa, katup - katup, peralatan-peralatan,
2300 dan pompa pompa , N 2 Hal. 159 dikatakan bahwa jumlah dan kapasitas dari
pompa ballast harus sesuai dengan daerah pelayarannya, minimal 2 buah pompa.
Sedangkan menurut tabel 2.3 "Buku Pompa dan kompressor oleh Haruo tahara
dan Sularso" dijelaskan bahwa jumlah pompa terpasang untuk mengisap dan
menyalurkaan jika debit yang direncanakan sampai 2800 m^3/hari maka jumlah
pompa keseluruhan 2 buah. Karena Q = 2300 m3/hari maka jadi direncanakan
menggunakan 2(dua) buah pompa.
III.I.2. Daya Pompa Bilga
Pompa bilga adalah pompa yang menyatu dengan pompa drainase yang
berfungsi untuk mengeringkan ruang muat jika pada saat melakukan pelayaran kapal
kemasukan air laut dari lubang palka yang tidak kedap, merembesnya air dari pori pori
plat, bocoran dari plat dan pengelasan yang mengalami keretakan .
Selain itu, Pompa ini berfungai menguras zat-zat cair yang tidak diperlukan dari
sumur penampungan (Bilga Course) untuk dibuang kelaut setelah mengalami
penyaringan dan pemisahan limpah pada Boxshape Tank.
a. Perhitungan diameter pompa
d = 26 + √2 ,87 Lbp ( B+H ) mm
= 26 + √2 ,78×86 (14+8 )= 96,85 mm
Dimana :
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Lbp = Lenght between perpendicular
B = Lebar kapal
H = tinggi kapal
dipilih pipa sesuai dengan ketersediaan di pasaran
= 100 mm
b. Kapasitas debit aliran pompa
v = kecepatan aliran pada pipa bilga
= 108 m/menit
Q = π4
×( d1000 )
2
× 2× v ×60
= 50,89 m3/jam
Perhitungan tinggi kenaikan tekanan (Head)
a. Perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap (ha)
ha = 5,02 m
Dimana :
ha = perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap
b. Perbedaan tekanan statis antara kedua permukaan air
hpi = 0 (sebab tangki isap dibawah pompa)
hpt = 0 (tidak ada tekanan tangki buang / langsung kelaut)
hp = hpi+hpt
= 0 + 0
= 0
c. Total Head Kerugian pada pipa lurus, katup, sambungan, belokan, dan
saringan.
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
Hf 1=
10 , 666 xQ1 , 85 xLC1,85 xD4 , 85
=
0 ,666×0 , 0141, 85×96 , 451301 , 85×0,14 , 85
= 3,386 m
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Dimana :
Q = Kapasitas debit aliran pompa (m3/sec)
L = panjang pipa lurus (m)
C = Koefisien untuk jenis pipa besicor baru
D = diameter pipa (m)
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa, digunakan rumus
Fuller:
f =[0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90° )0,5
= (0 ,131+1 ,847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
Dimana :
F = Koefisien kerugian pada belokan pipa
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = gravitasi bumi (m/dt2)
karena pada perencanaan terdapat 12 belokan,
Maka : Hf 2 = 4,84 m
3. Kerugian head pada katup isap dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
kehilangan
Jumlah Koefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Gate Valve 2 0,19 0,38
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Ball valve 1 10 10
Saringan 2 1,97 1,97
Sambungan
T1,129 7,9
Jumlah - - 20,253
sumber : Setelah diolah
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
= 12,32 x
22
2×9 , 81
= 4,13 m
Dimana :
f = koefisien kerugian pada katup dan sambungan pipa
v = kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = gravitasi bumi (m/sec2)
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 12,35 m
c. Kerugian head akibat kecepatan keluar
Vd² / 2g =
22
2×9 , 81
= 0,204 m
Maka,
H = ha + hf + hp + V2/2g (m)
= 7,54 m
d. Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 .η
=
50 , 894×7 , 53868×093600×75×0,9
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
= 0,1834 Hp
= 0,1367 Kw
Dimana :
N = daya pompa
Q = kapasitas tangki (m3)
H = head total (m)
masa jenis minyak (kg/m3)
η = total efisiensi pompa (0,6 ~ 0,9)
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = LOWARA
Type = FHF4 65-200/22
Daya =2,2 KW
Dimensi :
Panjang = 829 mm
Lebar = 490 mm
Tinggi = 505 mm
Head = 7,6 m
Debit = 70 m3/jam
Jumlah = 1
III.1.3. Daya Pompa Sanitari
a) Penentuan laju aliran pompa
Dalam Buku “Machinery Outfitting Design Manual” hal 62 laju aliran pompa
sanitari ditentukan berdsarkan kebutuhan aksumim aliran yang dibutuhkan
untuk melayani kebutuhan air sanitary di kapal. Nilai laju aliran pompa kurang
lebih terdiri atas:
Sanitary for accomodation = 5 – 10 (mᶟ/jam)
= 10(mᶟ/jam)
Cooling water for unit cooler = 5 (mᶟ/jam)
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
dengan demikian nilai laju aliran pompa
Q = 15 (mᶟ/jam)
b) Penentuan Daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 .η
=
15×40×10253600×75×0,9
= 2,53 Hp
= 1,88 Kw
Dimana :
N = daya pompa
Q = kapasitas tangki (m3)
H = head total (m)
masa jenis air laut (kg/m3)
η = total efisiensi pompa (0,6 ~ 0,9)
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = LOWARA
Type = FHF4 65-200/22
Daya =2,2 KW
Dimensi :
Panjang = 829 mm
Lebar = 490 mm
Tinggi = 505 mm
Head = 7,6 m
Debit = 70 m3/jam
Jumlah = 2 ( 1 untuk cadangan)
Volume tangki hydrophore untuk suplay air laut ke deck dan untuk pemadam
kebakaran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
V = q( p 1
p1−p2+a )
= 1,29( 4,5
4,5−3+1,5 )
= 4,8m3
III.1.4.Pompa Pemadam Kebakaran
Pompa ini untuk menyuplai air ke sistem pemadam kebakaran. Kadang juga pompa
ini di gunakan sebagai pompa cadangan untuk ballast dan sistem bilga. Satu pompa
pemadam kebkaran sedikitnya melayani 3 selang pemadam. (Buku"Marine Power
Plant"by P. Akinov, hal 495).
a. Perhitungan Kapasitas Pompa
Q = 4/3 . Qb
= 4/3 x 50,89
= 67,858 m3/jam
Penentuan diameter pipa
d = 0,8 dB (mm)
= 0,8 x 100
= 80 mm
diameter yang dipilih sesuai dengan ketersediaan di pasaran
= 80 mm
b. Penentuan Daya Pompa
H = H1 + H2 + H3 + H4 (m)
= 3,52 + 12 + 7,031 + 0
= 22,551 m
dimana,
H1 = 3,52 (m)
H2 = 12 (m)
H3 = 0,011 x L x (hf1 + hf2 + hf3) + 6 (m)
Menghitung kerugian pipa:
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Hf 1=
10 , 666 xQ1 , 85 xLC1,85 xD4 , 85
=
0 ,666×0 ,018851 ,85×102 ,191301 ,85×0 ,084 ,85
= 18,027 m
Dimana :
Q = Kapasitas debit aliran pompa (m3/sec)
L = panjang pipa lurus (m)
C = Koefisien untuk jenis pipa besicor baru
D = diameter pipa (m)
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa, digunakan rumus
Fuller:
f =[0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90° )0,5
= (0 ,131+1 ,847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
Dimana :
F = Koefisien kerugian pada belokan pipa
V = Kecepatan aliran dalam pipa (m/dt)
g = gravitasi bumi (m/dt2)
karena pada perencanaan terdapat 6 belokan,
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Maka : Hf 2 = 2,419 m
3. Kerugian head pada katup isap dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
kehilangan
Jumlah Koefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Ball valve 7 10 70
saringan 1 1,97 1,97
Sambungan
T8 1,129 9,03
Jumlah - - 81,002
sumber : Setelah diolah
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
= 10,35 x
12
2×9 , 81
= 16,514 m
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 36,96m
d. Head isap pompa
H3 = 47,5477
sehingga head total dapat diketahui
H = H1 +H2 +H3 +H4 (m)
= 63,068 m
dengan demikian daya pompa juga dapat diketahui
N =
Q . H . ρ3600 .75 .η
=
67 ,85×63 ,06×10253600×75×0,9
= 18,0521 Hp
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
= 13,4669 Kw
Dimana :
N = daya pompa (Hp)
Q = kapasitas pompa (m3/hr)
H = head total (m)
= berat jenis cairan yang dipindahkan (kg/m3)
= efisiensi kerja pompa (%)
Dalam buku BKI Vol. III , Bab I2 - Peralatan pemadam kebakaran dan
perlindungan terhadap bahaya kebakaran - B.1.1.2. Hal. 170 dikatakan bahwa: setiap
kapal barang dari 1000 BRT keatas harus dilengkapi dengan paling sedikit dua buah
pompa pemadam kebakaran. Jadi direncanakan menggunakan 2(dua) buah pompa,
III.I.5. Daya Pompa Suplay Air Tawar
Pompa ini digunakan untuk mensuplay air tawar harian yang digunakan untuk
mandi, cuci, maupun minum dengan sistem hydrophore.
Volume tangki hydrophore dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
V = q( p 1
p1−p2+a )
= 0,1585( 4,5
4,5−3+1,5 )
= 0,713 m3
a. Perhitungan kapasitas pompa
Q = V/t
= 4,755 m3/jam
= 0,125 m3/menit
Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 . η
=
4 ,755×50×10003600×75×0,9
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
= 0,978 Hp
= 0,73 Kw
Dimana :
N = daya pompa (Hp)
Q = kapasitas pompa (m3/hr)
H = head total (m)
= berat jenis cairan yang dipindahkan (kg/m3)
= efisiensi kerja pompa (%)
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = LOWARA
Type = SV409F15T
Daya =1,5 KW
Dimensi :
Panjang = 275 mm
Lebar = 250 mm
Tinggi = 743 mm
Head = 59 m
Debit = 4,8 m3/jam
Jumlah = 2 ( 1 untuk cadangan)
III.1.6. Daya Pompa Transfer Bahan Bakar (HFO)
Transfer Pump berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari storage tank ke
settling tank.
a. Perhitungan kapasitas pompa
Dalam perancangan diketahui volume bahan bakar yang dibutuhkan adalah
= 28,7485 mᶟ
sedangkan lama pelayaran
t = 1,4 hari
Dalam perencanaan, tangki harian diisi setiap 12 jam
volume bahan bakar yang harus dipindahkan ke tangki harian adalah
= 10,26 mᶟ
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Volume settling tank adalah harus menyediakan kebutuhan bahan bakar selama 24
jam. Maka volume settling tank adalah 20,5347 m3
Q = 47,2297 mᶟ/jam
b. Penetuan diameter pipa
D = 4/3 Q12
= 4/3 x 47 ,2312
= 9,16 cm
= 91,63 mm
Sehingga diameter yang digunakan sesusai ketersediaan di pasaran
= 100 mm
c. Perhitungan tinggi kenaikan tekanan (Head)
a. Perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap (ha)
ha = 4,9 m
b. Perbedaan tekanan statis antara kedua permukaan air
hpi = 0 (sebab tangki isap dibawah pompa)
hpt = 0 (tidak ada tekanan tangki buang / langsung kelaut)
hp = hpi+hpt
= 0 + 0
= 0
c. Total Head Kerugian pada pipa lurus, katup, sambungan, belokan, dan
saringan.
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
Hf 1=
10 ,666 xQ1 , 85 xLC1,85 xD4 , 85
=
10 ,666×0 ,0131,85×35 ,031301 ,85×0,14 ,85
= 0,436 m
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa:
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
f =[0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90∘ )0,5
= (0 , 131+1 , 847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
karena pada perencanaan terdapat 7 belokan,
Maka : Hf 2 = 2,82 m
3. Kerugian head pada katup isap dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
kehilangan
Jumla
hKoefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Ball valve 1 10 10
Saringan 4 1,97 7,88
Sambungan T 8 1,129 9,03
Jumlah - - 26,9
sumber : Setelah diolah
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
= 26,9 x
22
2×9 , 81
= 5,486 m
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 8,746 m
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
e. Kerugian head akibat kecepatan keluar
Vd² / 2g =
22
2×9 , 81
= 0,203m
Maka, Head total adalah :
H = ha + hf + hp + V2/2g (m)
= 6,68 m
d. Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 . η
=
47 ,23×6 , 68×9003600×75×0,9
= 1,169 Hp
= 0,87 Kw
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = RICKMEIER
Type = R65
Daya =7,5 KW
Dimensi :
Panjang = 797 mm
Lebar = 300 mm
Tinggi = 376 mm
Head =
Debit = 55 m3/jam
Jumlah = 2 ( 1 untuk cadangan)
III.1.7. Daya Pompa Transfer Bahan Bakar (MDO)
Transfer Pump berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari storage tank ke
settling tank.
a.Perhitungan kapasitas pompa
Dalam perancangan diketahui volume bahan bakar yang dibutuhkan adalah
= 5,75 mᶟ
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
sedangkan lama pelayaran
t = 1,4 hari
Dalam perencanaan, tangki harian diisi setiap 12 jam
volume bahan bakar yang harus dipindahkan ke tangki harian adalah
= 0,17 mᶟ
Volume settling tank adalah harus menyediakan kebutuhan bahan bakar selama 24
jam. Maka volume settling tank adalah 4,1069 m3
Q = 9,4459 mᶟ/jam
b.Penetuan diameter pipa
D = 4/3 Q12
= 4,0979 cm
= 40,979 mm
Sehingga diameter yang digunakan sesusai ketersediaan di pasaran
= 50 mm
c. Perhitungan tinggi kenaikan tekanan (Head)
a. Perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap (ha)
ha = 4,9 m
b. Perbedaan tekanan statis antara kedua permukaan air
hpi = 0 (sebab tangki isap dibawah pompa)
hpt = 0 (tidak ada tekanan tangki buang / langsung kelaut)
hp = hpi+hpt
= 0 + 0
= 0
c. Total Head Kerugian pada pipa lurus, katup, sambungan, belokan, dan
saringan.
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
Hf 1=
10 , 666 xQ1 , 85 xLC1, 85 xD4 , 85
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
=
10 , 666×0 ,002621 , 85×12 ,51301 , 85×0 ,054 , 85
= 0,56 m
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa:
f =[0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90∘ )0,5
= (0 ,131+1 ,847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
karena pada perencanaan terdapat 7 belokan,
Maka : Hf 2 = 2,82 m
3. Kerugian head pada katup isap dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
kehilangan
Jumla
hKoefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Ball valve 1 10 10
Saringan 4 1,97 7,88
Sambungan T 8 1,129 9,03
Jumlah - - 26,9
sumber : Setelah diolah
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
= 26,9 x
22
2×9 , 81
= 5,486 m
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 8,87 m
f. Kerugian head akibat kecepatan keluar
Vd² / 2g =
22
2×9 , 81
= 0,203m
Maka, Head total adalah :
H = ha + hf + hp + V2/2g (m)
= 6,708 m
d. Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 . η
=
9 ,445×6 ,708×8803600×75×0,9
= 0,23 Hp
= 0,17 Kw
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = RICKMEIER
Type = R45
Daya =1,5 KW
Dimensi :
Panjang = 591 mm
Lebar = 210 mm
Tinggi = 240 mm
Head =
Debit = 10,62 m3/jam
Jumlah = 2 ( 1 untuk cadangan)
III.1.8.Perhitungan Daya Pompa Minyak Pelumas
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Pada Buku Machinery outfitting Design Manual, hal 51, pompa ini berfungsi
untuk memindahkan minyak pelumas dari tangki induk ke tangki harian untuk dapat
digunakan pada mesin utama dan generator.
a. Perhitungan kapasitas pompa
Dalam perencanaan diketahui volume minyak lumas adalah 0,106 m3
Q = V/t
= 0,42597 m3/jam
b. Penetuan diameter pipa pompa
D = 4/3 Q12
=8,7 mm
Sehingga diameter yang digunakan sesusai ketersediaan di pasaran
= 10 mm
c. Perhitungan tinggi kenaikan tekanan (Head)
a. Perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap (ha)
ha = 3,38 m
b. Perbedaan tekanan statis antara kedua permukaan air
hpi = 0 (sebab tangki isap dibawah pompa)
hpt = 0 (tidak ada tekanan tangki buang / langsung kelaut)
hp = hpi+hpt
= 0 + 0
= 0
c. Total Head Kerugian pada pipa lurus, katup, sambungan, belokan, dan
saringan.
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
Hf 1=
10 , 666 xQ1 , 85 xLC1, 85 xD4 , 85
=
10 , 666×0 ,000121 , 85×14 , 041301 , 85×0 ,014 , 85
= 5,009 m
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa :
f =[0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90∘ )0,5
=(0 , 131+1 , 847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
karena pada perencanaan terdapat 8 belokan,
Maka : Hf 2 = 3,226 m
3. Kerugian head pada katup isap dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
Kehilangan
Jumla
hKoefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Ball Valve 1 10 10
Sambungan T 8 1,97 15,76
Saringan 4 1,97 7,88
Jumlah - - 33,64
sumber : Setelah diolah
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
= 0,6,868m
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 0,00009+ 1,11 + 0,72
= 6,457 m
g. Kerugian head akibat kecepatan keluar
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Vd² / 2g =
22
2×9 , 81
= 0,203 m
Maka, Head totalnya adalah :
H = ha + hf + hp + V2/2g (m)
= 6,457 m
d. Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 . η
= 0,0116 Hp
= 0,008 Kw
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = SUNTEC
Type = -
Daya =0,1 KW
Dimensi :
Panjang = 166 mm
Lebar = 169 mm
Tinggi = 130 mm
Head =
Debit = -
Jumlah = 2 ( 1 untuk cadangan)
III.1.9.Perhitungan Daya Pompa Sewage
Pompa sewage adalah pompa yang digunakan untuk mengeringkan tangki
kotoran atau untuk membuang kotoran langsung ke laut setelah melalui proses
treatment. Volume sewage tank dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
Toilet bowle = 12 liter/orang/hari
Uranils = 2 liter/orang/hari
Sanitary equipment = 5 liter/orang/hari
Total = 19 liter/orang/hari
Jumlah penumpang/crew = 16 orang
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Lama pelayaran = 1,4 hari
Sehingga di dapat volume tangki kotoran :
V = (faktor x jumlah crew x lama pelayaran) + margin
= (19 x 16 x 1,4)+0,57
= 0,9956 m3
a. Perhitungan kapasitas pompa
Dalam perencanaan diketahui volume minyak lumas adalah 0,106 m3
Q = V/t
= 3,9824 m3/jam
d. Penetuan diameter pipa pompa
D = 4/3 Q12
=26,6 mm
Sehingga diameter yang digunakan sesusai ketersediaan di pasaran
= 30 mm
e. Perhitungan tinggi kenaikan tekanan (Head)
b. Perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi isap (ha)
ha = 4,38 m
c. Perbedaan tekanan statis antara kedua permukaan air
hpi = 0 (sebab tangki isap dibawah pompa)
hpt = 0 (tidak ada tekanan tangki buang / langsung kelaut)
hp = hpi+hpt
= 0
d. Total Head Kerugian pada pipa lurus, katup, sambungan, belokan, dan
saringan.
1. Kerugian Head akibat gesekan pipa
Hf 1=
10 , 666 xQ1 , 85 xLC1, 85 xD4 , 85
=
10 , 666×0 ,00111, 85×14 , 041301 , 85×0 ,034 , 85
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
= 1,896 m
2. Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Untuk koefisien akbiat kerugian akibat belokan pipa :
f =[0 ,131+1 , 847( D
2 R )3,5 ]( θ
90∘ )0,5
=(0 , 131+1 , 847×13,5 ) 10,5
= 1,978
sehingga, Kerugian Head dalam jalur pipa akibat belokan
Hf 2 = f
v2
2 g
= 1,978
22
2×9 , 81
= 0,403 m (untuk satu belokan)
karena pada perencanaan terdapat 5 belokan,
Maka : Hf 2 = 2,016 m
3. Kerugian head pada katup isap dengan saringan
Tabel : Kerugian head pada katup isap dan saringan
Penyebab
Kehilangan
Jumla
hKoefisien Nilai
(i) (ii) (i x ii)
Ball Valve 1 10 10
Gate valve 2 0,19 0,38
Saringan 2 1,97 3,94
Jumlah - - 33,64
Hf 3 = ∑f
v2
2 g
= 2,9195 m
Jadi, ∑Hf = Hf 1 + Hf 2 + Hf 3
= 6,832 m
h. Kerugian head akibat kecepatan keluar
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Vd² / 2g =
22
2×9 , 81
= 0,203 m
Maka, Head totalnya adalah :
H = ha + hf + hp + V2/2g (m)
= 5.7728 m
e. Perhitungan daya pompa
N =
Q . H . ρ3600 .75 . η
= 0,09697 Hp
= 0,07234 Kw
Dari brosur pompa (dilampirkan) diperoleh:
Merek = TURBO FLOW
Type = WSL-200
Daya =4 KW
Dimensi :
Panjang = 460 mm
Lebar = 300 mm
Tinggi = 860 mm
Head = 30 m
Debit = 25 m3/jam
Jumlah = 1
III.2. Alat Khusus
III.2.1. Kompressor dan Botol Angin
Kompressor udara utama digunakan untuk menyuplai udara udara kebotol angin
utama dimana udara yangbertekanan tinggi dalam botol angin tersebut akan digunakan
untuk starting mesin utama dan mesin bantu.
Penentuan kapasitas kompressor udara utama tergantung pada volume botol
angin utama. Dalam buku BKI Vol. III hal 214 bagian 4.3.6, tentang konstruksi mesin
menyatakan, bahwa volume botol angin (j) dapat ditentukan denagan rumus;
j = a/(D+H)+ H1/2/(p-q) (z.b.c.d)
dimana:
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
D = diameter silinder (bore)
= 26 Cm
H = langkah torak (stroke)
= 38,5 cm
z = jumlah silinder
= 6 buah
p = Tekanan pada botol angin
= 30 kg/cm2
q = tekanan minimum untuk langkah torak
= 9 kg/cm2
a = 0,419 untuk mesin 4 tak
b = 0,056 (untuk kapal bermesin 4 tak)
c = 1,0 (untuk kapal bermesin 1)
d = 1 (untuk lebi kecil / sama dengan 25 kg/m^3)
maka; Volume botol angin :25
J = 1169,45 dm3
kapasitas kompresor
Q = 1.7 x j x (p-q)
= 41749,47 Lt/jam
= 41,75 m3/jam
Tinggi kenaikan tekanan Kompressor
H = tinggi kenaikan tekanan
= c2/2g + p/r + z ,
dimana :
c = kecepatan aliran gas
= 3 m/s
g = percepatan grafitasi
= 9,8 m/s2
p = tekanan yang ditunjukkan pengukur tekanan pada pompa
= 25000 Kg/m2
ρ = massa jenis udara
= 1,293Kg/m3
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
z = tinggikedudukan pompa dari fluida gas yang dipompa
= tinggi hdb
= 1,1276 m
ŋ = efisiensi pompa
= 0.9
H = 19335,3 m
maka;
N = Q x H x g / (3600x75xh)
N = 4,83 HP
= 3,6 Kw
Dari brosur diperoleh spesifik kompreeor dan botol angin
Merek = WILKINSON STAR
Daya = 5,5 KW
Kapasitas = 200 liter
Panjang = 1450 mm
Lebar = 460 mm
Tinggi = 940 mm
III.2.2. Pompa Pendingin Kamar Mesin (Blower)
Pompa ini berfungsi untuk mempertahankan suhu kamar mesin agar tetap stabil.
Volume kamar mesin = 548,608 m3
dimana:
Q = 20.V (m3/jam) (BKI Vol.III,tahun 1998,hal.2-14)
= 10972,15 m3/jam
dalam buku "Marine Power Plant" oleh P.Akinov,hal.494, diberikan rumus untuk
menghitung tinggi head sebagai berikut :
H = (V2/2g)+P/g + z
dimana:
P = 1,29 (kg/cm2) untuk tekanan kerja pada 1 atm
ρ = 1293 (kg/cm3) massa jenis udara
z = 8 meter (tinggi kedudukan pompa dari fluida yang dipompa = hdb)
V = 5 m/dtk
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
ŋ = 0.9 (efesiensi pompa)
maka :
H = 10,27 m
Daya yang di perlukan untuk menjalankan sistem pendingin ini adalah:
N =
QxHxy3600 x75 xn
HP
dimana,
Q = Laju aliran blower
= 310972,16 mᶟ/jam
ρ = massa jenis udara
= 1,293 kg/ m3
ƞ = total efisiensi blower
= 0,6 – 0,9
= 0,9 m
H = tinggi kedudukan blower
= 10,273 m
dengan demikian daya blower dapat diketahui :
N = 0,599 Hp
= 0,447 KW
Data dari brosur diperoleh spesifikasi sebagai berikut :
Merek = FAN AND BLOWER TWIN CITY
Daya = 0,27 kW
Panjang = 1089,15 mm
Lebar = 630,174 mm
Tinggi = 1230,38 mm
III.2.3. Mesin Kemudi
Fungsi kemudi adalah untuk menentukan dan mengatur arah haluan kapal sesuai
gerak kapal yang diinginkan.
Dalam buku "Pesawat Bantu Mesin Induk" hal. 37 diberikan formula untuk menghitung daya
yang dibutuhkan untuk menggerakkan kemudi :
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
N = (Hp)
dimana :
Nk = besar sudut yang ditempuh tiap menit
= 70 o
Mke = Momen putar efektif poros kemudi (Nm)
Untuk menghitung Mke, dalam Rules BKI Vol.II Section 14.4.1 diberikan formula :
Mke = Nm
diamana :
D = Diameter tongkat kemudi
= 4,2 x (Qr/kr)1/3 mm
diamana :
Qr = Momen torsi tongkat kemudi (N)
= Cr x σ
Cr = X1 x X2 x 132 x A x Vo2 x Xt (N)
dimana :
X1 = Koefisien kemudi
= 0,800
X2 = Koefisien yang tergantung pada letak daun kemudi
= 0,800
Xt = Koefisien kecepatan
= 1
A = Luas permukaan kemudi (m2)
=
A =
=
= 6,9228159 m2
Vo = Kecepatan kapal (knot)
= 13 knot
Jadi Cr = 98837,873 N
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Σ = c x (α - kb)
C = Lebar rata-rata daun kemudi (m)
= A /(0,6 T) m
= 2,4037555 m
Α = 0,66
Kb = 0,08
Jadi σ = 1,3941782 m
Qr = 137797,61 Nm
Kr =(ReH/235)0.75
untuk ReH > 235
kN/mm
= 1,6278279
Jadi D = 184,41391 mm
Sehingga :
Mke = 37629,8
Dengan demikian daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan kemudi :
N = 36,77867126 Hp
= 27,43688876 kW
Menurut BKI Vol.III Bab 14 - Instalasi kemudi, Derek jangkar, Sisem
hidraulis A 3.1 dikatakan bahwa "Setiap kapal harus dilengkapi dengan instalasi
kemudi utama dan instalasi kemudi bantu/darurat." Sehingga direncanakan
menggunakan (2) dua untuk manuver dan 1 pompa cadangan
Dari brosur diperoleh spesifikasi steering gear sebagai berikut :
Merek = HATLAPA
Daya = 14 kW
Panjang = 2920 mm
Lebar = 1110 mm
Tinggi = 1010 mm
III.2.4.Jangkar dan Windlass jangkar
Dari perencanaan umum menurut Rules BKI Vol.II tahun 1996 Sec.18 hal 18-2 diperoleh data sebagai berikut :
Jumlah jangkar = 3 buahBerat jangkar = 2100 Kg
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
Panjang rantai jangkar = 440 MDiameter rantai jangkar = 40 mm
Dalam buku "Sistem dan Perlengkapan Kapal" Vol I oleh Soekarsono hal.40 diberikan formula untuk menghitung daya efektif windlass jangkar :
N = Hp
dimana :Mm = Momem torsi pada poros motor windlass (kgm)
=
Mcl = Momen torsi pada cable lifter (kgm)
=
Tcl = Daya tarik untuk satu jangkar (kg)
=
Fh = faktor gesekan di house pipe (1.28 ~ 1.35)= 1,32
Ga = Berat jangkar (kg)= 2100 kg
Pa = Berat rantai setiap motor (kg)= 0.023*d (untuk open link chain)= 0,92 kg
La = Panjang rantai jangkar yang menggantung (m)= 3 segel (1segel = 27.5 m)= 82,5 m
Yw = Berat jenis air laut (kg/m3)= 1025 kg/m3
Ya = Berat jenis material rantai jangkar (kg/m3)= 7750 kg/m3
Jadi Tcl = 2492,32 kgDcl = Diameter efektif cable lifter (mm)
= 0.013*d mm= 0,52 mm
=0,00052
m
Cl = Efisiensi cable lifter (0.9 ~ 0.92)
MURSALIND331 12 270
20,716mm NM
aa
M cl
cl
clcl DT
2
)1()(Ya
YwLaPaGafh
DESAIN KAPAL IV
= 0,92
Mcl =0,70435
kgm
A = Efisiensi total peralatan (0.7 ~ 0.85)= 0,85
A =Perbandingan putaran poros motor windlass dengan putaran cable lifter
= Nm/NclNm = putaran poros (523 ~ 1160) rpm
= 1160 rpmNcl = 60 Va / 0.04 dVa = Kecepatan tarik rantai jangkar (m/s)
= 0,2 m/s
Jadi ncl =7500
rpm
a = 0,15467Mm = 5,35764 kgm
dengan demikian daya efektif windlass jangkar :N = 8,677547331 Hp
= 6,473450309 kWDari brosur diperoleh spesifikasi windlass untuk jangkar yaitu :
Merek = LIFTING AND MARINE SERVICE
Daya = 11 Kw
III.2.5. Windlass tangga
Mesin ini berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tangga pada saat akan
digunakan atau sandar dipelabuhan. Tangga yang dimaksud adalah tangga akomodasi
yang terletak dilambung kiri dan kanan kapal.
Berat tangga diperkirakan W = 700 Kg
H = 10 m (dari general arragement)
N = (W x H)/(60 . 75 . ŋ)
= 1,04 Hp
= 0,77 Kwatt
III.2.6. Windlass Cargo
Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan winch cargo dapat dihitung dengan menggunakan
formula :N = Hp
MURSALIND331 12 270
75
VPQ
DESAIN KAPAL IV
dimana :PQ = Tegangan tarik winch cargo (kg)V = Kecepatan derrick/ alat angkat (m/s)
= 0,3 (m/s) Dalam buku "Marine Power Plan" by P. Akimov diberikan formula untuk menghitung tegangan tarik winch cargo :
PQ = Kg
dimana :P = Safety Load Factor (SWL) (ton)
= 11,2994 Ton= 11299,4 Kg
Q =Tambahan beban akibat tegangan tarik (kg)
= 25 Kg= Efisiensi motor (0.9~0.96)= 0,9
sehingga :PQ = 11327,2 Kg
Dengan demikian daya yang dibutuhkan untuk mengerakkan winch cargo :N = 45,30887629 Hp
= 33,80042172 kWDari brosur diperoleh spesifikasi windlas :
Merek = MANABE ZOKI
Daya = 37 kW
SWL = 15 ton
MURSALIND331 12 270
p.
p
QP
.
DESAIN KAPAL IV
III.3. Pemilihan Jenis Kabel yang Digunakan
No PeralatanP
(Watt)V
(Volt)I
(Amp)R =V/I p
L (m)
A=pL/R (m²)
d²=(4A)/π (mm)
d (mm)
type kabel
A.Pompa-pompa
1Pompa ballast 2200 380 5,8 65,6 1,8E-05
11,08 3,0E-06 3,7633 1,940
(FA-) TPYCY
2Pompa Bilga
2200 380 5,8 65,6 1,8E-0514,4
3,8E-06 4,8909 2,212(FA-)
TPYCY
3
Pompa sanitary air laut 4000 380 10,5 36,1 1,8E-05
15,92
7,7E-06 9,8311 3,135
(FA-) TPYCY
4
Pompa pemadam kebakaran 4400 380 11,6 32,8 1,8E-05
11,27
6,0E-06 7,6556 2,767
(FA-) TPYCY
5Pompa air tawar 1500 380 3,9 96,3 1,8E-05
13,85 2,5E-06 3,2073 1,791
(FA-) TPYCY
6Pompa bahan bakar (HFO) 7500 380 19,7 19,3 1,8E-05
13,23 1,2E-05 15,3187 3,914
(FA-) TPYCY
7
Pompa minyak diesel (MDO) 1500
3803,9 96,3 1,8E-05
14,14
2,6E-06 3,2745 1,810
(FA-) TPYCY
8Pompa kotoran 4000 380 10,5 36,1 1,8E-05
14,35 7,0E-06 8,8616 2,977
(FA-) TPYCY
9
Pompa minyak pelumas 100 380 0,3 1444,0 1,8E-05
12,38
1,5E-07 0,1911 0,437
(FA-) TPYCY
B.Alat Khusus
1
Kompresor dan botol angin 4103 380 10,8 35,2 1,8E-05
14,95 7,4E-06 9,4699 3,077
(FA-) TPYCY
2 Kemudi 14000 380 36,8 10,3 1,8E-05 20,9 3,5E-05 45,1726 6,721(FA-)
TPYCY
3Windlass jangkar 11000 380 28,9 13,1 1,8E-05
78,24 1,0E-04 132,8687 11,527
(FA-) TPYCY
4Windlass Cargo 37000 380 97,4 3,9 1,8E-05
58,14 2,6E-04 332,1069 18,224
(FA-) TPYCY
5Windlass tangga 5500 380 14,5 26,3 1,8E-05
26,35 1,8E-05 22,3740 4,730
(FA-) TPYCY
6Blower / air charger 270 380 0,7 534,8 1,8E-05
11,63 3,8E-07 0,4848 0,696
(FA-) TPYCY
7 Separator 1100 380 2,9 131,3 1,8E-0512,7
9 1,7E-06 2,1720 1,474(FA-)
TPYCY
MURSALIND331 12 270
DESAIN KAPAL IV
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam perencanaan Kelistrikan kapal ini, dilakukan penghitungan serta penentuan
besaran daya peralatan yang ada di kapal
Berdasarkan hasil perhitungan luas penampang dan diameter kabel maka dapat
ditentuan jenis dan type kabel yang digunakan
Besaran Voltase yang digunakan untuk sistem pemompaan yaitu 380 volt
Perlu adanya ketelitian dalam proses pengerjaan instalasi sehingga didapatkan
hasil pengerjaan yang baik dan sempurna.
MURSALIND331 12 270