6

Click here to load reader

laporan PBL ureterolithiasis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan PBL ureterolithiasis

Definisi

Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya berasal

dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian

keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu

kandung kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan

menyebabkan obstruksikronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik. Tidak jarang terjadi hematuria

yangdidahului oleh serangan kolik.

Etiologi

Etiologi pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme,infeksi

saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan

mati (nekrosis papil) dan multifactor. Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih;

tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar.

Beberapa teori pembentukan batu adalah :

a. Teori Nukleasi

Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada

dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan mengendap di dalamnukleus itu sehingga

akhirnya membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asingdi saluran kemih.

b. Teori Matriks

Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan

kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.

c. Penghambatan kristalisasi

Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain : magnesium,sitrat,

pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat

itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih.

 

Insiden

Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk di Negara kita.

Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di negara-negara berkembang banyak

dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu

Page 2: laporan PBL ureterolithiasis

saluran kemih bagian atas; hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-hari.

Di Amerika Serikat 5 ± 10% penduduknya menderita penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia rata-rata

terdapat 1 ± 12 % penduduk menderita batu saluran kemih.

Patofisiologi

Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan adalah dari jenis urat, asam urat,

oksalat, fosfat, sistin, dan xantin. Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan batu idiopatik.

Batu campuran oksalat kalsium dan fosfat biasanya juga idiopatik; di antaranya berkaitan dengan

sindrom alkali atau kelebihan vitamin D. Batu fosfat dan kalsium (hidroksiapatit) kadang

disebabkan hiperkalsiuria (tanpa hiperkalsemia). Batu fosfat amonium magnesium didapatkan pada infeksi kronik

yang disebabkan bakteria yang menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali karena pemecahan ureum. Batu

asam urin disebabkan hiperuremia pada artritis urika. Batu urat pada anak terbentuk karena pH urin rendah. Pada

kebanyakan penderita batu kemih tidak ditemukan penyebab yang jelas. Faktor predisposisi berupa

stasis, infeksi, dan benda asing. Infeksi, stasis, dan litiasis merupakan faktor yang saling memperkuat sehingga

terbentuk lingkaran setan atau sirkulus visiosus. Jaringan abnormal atau mati seperti pada nekrosis papila di ginjal

dan benda asing mudahmenjadi nidus dan inti batu. Demikian pula telor sistosoma kadang berupa nidus batu.

Manifestasi Klinis

Gerakan peristaltik ureter mencoba mendorong batu ke distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang

kuat dan dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut bagian depan, perut

sebelah bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan. Batu yang terletak di sebelah distal ureter

dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencingatau sering kencing. Batu yang ukurannya kecil (<5 mm)

pada umumnya dapat keluar spontan sedangkan yang lebih besar seringkali tetap berada di ureter dan

menyebabkan reaksi peradangan (periureteritis) serta menimbulkan obstruksi kronik berupa hidroureter /

hidronefrosis.

Tes Diagnostik

a. Air kemih

1. Mikroskopik endapan

Page 3: laporan PBL ureterolithiasis

2. Biakan

3. Sensitivitas kuman

b. Faal ginjal

1. Ureum

2. Kreatinin

3. Elektrolit

c. Foto polos perut (90% batu kemih radiopak)

d. Foto pielogram intravena (adanya efek obstruksi)

e. Ultrasonografi ginjal (hidronefrosis)

f. Foto kontras special

1. Retrograd

2. Perkutan

g. Analisis biokimia batu

h. Pemeriksaan kelainan metabolik 

Penatalaksanaan Medik 

a. Medikamentosa

Ditujukan untuk batu yang ukurannya < 5 mm, karena batu diharapkan dapat keluar

spontan. Terapi yang diberikan bertujuan mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan pemberian

diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar.

b. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi) 

Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada

tahun1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui

tindakan invasif atau pembiusan. Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan

melalui saluran kemih.

c. Endourologi

1. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) : mengeluarkan batu yang berada di saluran

ginjaldengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi kulit. Batu

kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu.

Page 4: laporan PBL ureterolithiasis

2. Litotripsi : memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat

pemecah batu(litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator

Ellik.

3. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukkan alat ureteroskopi per uretram guna melihat

keadaan ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang

berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui tuntunan

ureteroskopi atau uretero-renoskopi ini.

4. Ekstraksi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya dengan keranjang Dormia.

d. Bedah Laparoskopi

Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang

berkembang.Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.

e. Bedah terbuka :

1. Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di saluran ginjal.

2. Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter.

3. Vesikolitotomi : mengambil batu di vesica urinaria.

4. Ureterolitotomi : mengambil batu di uretra.