Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
JUDUL PELAKSANAAN AKTUALISASI
DIGITALISASI PEDOMAN KERJA AUDIT KINERJA, AUDIT
DENGAN TUJUAN TERTENTU, DAN VERIFIKASI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA AUDITOR
DISUSUN OLEH :
NAMA : GALUH MUTIARA RIZKIAH
NIP : 198910182019032007
JABATAN : AUDITOR AHLI PERTAMA
UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT JENDERAL
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
DIGITALISASI PEDOMAN KERJA AUDIT KINERJA, AUDIT DENGAN TUJUAN
TERTENTU, DAN VERIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA
AUDITOR
DISUSUN OLEH:
GALUH MUTIARA RIZKIAH, S.E.
198910182019032007
AUDITOR AHLI PERTAMA
INSPEKTORAT JENDERAL
DISEMINARKAN PADA:
HARI : Jumat
TANGGAL : 27 September 2019
MENTOR
Dodi Suryadi, ST, CFrA, QIA
NIP 197712272005021002
COACH
Ir. Tasripin Sartiyono, MT.
NIP 195909081986031002
KEPALA
BALAI DIKLAT PUPR WIL.
IIIJAKARTA
Yunaldi, S.T., M.T.
NIP 197212301998031003
KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN
DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL,
Ir. Moeh. Adam, M.M.
NIP 196503031992031002
LEMBAR
IDE GAGASAN AKTUALISASI
JUDUL : DIGITALISASI PEDOMAN KERJA AUDIT KINERJA, AUDIT
DENGAN TUJUAN TERTENTU, DAN VERIFIKASI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA AUDITOR
OLEH:
NAMA : GALUH MUTIARA RIZKIAH
NIP : 198910182019032007
UNIT KERJA : INSPEKTORAT IV, INSPEKTORAT JENDERAL
PESERTA PELATIHAN
GALUH MUTIARA RIZKIAH, S.E.
NIP. 198910182019032007
COACH
IR. TASRIPIN SARTIYONO, MT.
NIP. 195909081986031002
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
GAGASAN AKTUALISASI
JUDUL : DIGITALISASI PEDOMAN KERJA AUDIT KINERJA, AUDIT
DENGAN TUJUAN TERTENTU, DAN VERIFIKASI UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA AUDITOR
OLEH:
NAMA : GALUH MUTIARA RIZKIAH
NIP : 198910182019032007
UNIT KERJA : INSPEKTORAT IV, INSPEKTORAT JENDERAL
PESERTA PELATIHAN
GALUH MUTIARA RIZKIAH, S.E.
NIP. 198910182019032007
MENTOR
DODI SURYADI, ST, CFrA, QIA.
NIP. 197712272005021002
COACH
IR. TASRIPIN SARTIYONO, MT.
NIP. 195909081986031002
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya Laporan Pelaksanaan Aktualisasi dengan judul
“Digitalisasi Pedoman Kerja Audit Kinerja, Audit Dengan Tujuan Tertentu, Dan
Verifikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Auditor” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan
kelulusan Latsar CPNS Kementerian PUPR. Selama menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi ini penulis banyak menerima petunjuk, saran, bimbingan,
motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dodi Suryadi, S.T., CFrA, QIA selaku mentor yang selalu memberikan
motivasi, saran, arahan dan bimbingan sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
2. Bapak Ir. Tasripin Sartiyono, M.T. selaku coach yang juga telah memberikan
banyak masukan, koreksi dan saran sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
3. Ibu Nuryati, S.AP, MA. sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha Inspektorat IV
beserta seluruh pejabat dan rekan-rekan ASN yang telah memberikan
dukungan pada pelaksanaan aktualisasi saya ini.
4. Widya Iswara Kementerian PUPR yang mengajar di Balai Pelatihan Kemen
PUPR Wilayah III Jakarta yang telah memberikan pengetahuan sehingga
memudahkan penyusunan laporan ini.
5. Teman-teman CPNS Kementerian PUPR Batch II yang berjuang bersama
selama mengikuti LATSAR di Balai Pelatihan KemenPUPR Wilayah III
Jakarta serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan lebih banyak lagi
dalam rancangan aktualisasi ini.
Semoga Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penulis sadar bahwa Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Jakarta,19 September 2019
Galuh Mutiara Rizkiah, S.E.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR IDE GAGASAN AKTUALISASI .............................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN GAGASAN AKTUALISASI ........................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA ...................................................................... 3
2.1 Deskripsi Organisasi ......................................................................................... 3
2.2 Tugas, Pokok Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja ................................ 4
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP) ................................................................. 5
BAB III DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI ........................................ 6
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat ............................................................................ 6
3.2 Gagasan Pemecahan Isu .................................................................................... 8
3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................................................ 8
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ........................................................... 9
4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 9
4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisai .............................................................. 9 4.2.1 Uraian Teknik Aktualisasi, Hambatan, dan Solusi ............................................ 9
4.2.2 Analisis Dampak ............................................................................................... 13
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 16
5.2 Saran ................................................................................................................ 16
DAFTAR TABEL .................................................................................................... 17
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ini disebutkan dalam undang-
undang No. 5 tahun 2014 pasal 12. Untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang professional
dan memiliki integritas yang tinggi, maka instansi pemerintah wajib memberikan pendidikan
dan pelatihan. Hal ini sesuai dengan undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yang mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa
percobaan. Tujuan dari diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas, moral,
kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan mengacu pada peraturan Lembaga
Administrasi Negara No. 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pendidikan dan pelatihan terintegrasi adalah proses pendidikan dan pelatihan yang memadukan
pelatihan klasikal (banyak teori), pelatihan non klasikal (banyak praktik), pengembangan
kompetensi sosial dan kultural, dan pengembangan teknik bidang. Diharapkan dengan
pendidikan dan pelatihan ini, calon pegawai negeri sipil dapat membangun kompetensi yang
mereka punya dengan cara menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi atau lebih dikenal dengan singkatan ANEKA. Selain diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, setiap calon pegawai juga diharapkan dapat
mengaktualisasikan kedudukan dan peran ASN yaitu melalui manajemen ASN, pelayanan
publik, dan Whole of Government. Dan juga dapat menunjukkan penguasaan kompetensi
teknis dalam habituasi.
Berdasarkan visi kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat yaitu
“Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang andal untuk Mendukung
Indonesia Sejahtera 2025”. Untuk mencapai visi tersebut, maka diperlukan sumber daya
manusia yang kompeten, berintegritas tinggi, dan professional. Dengan pendidikan dan
2
pelatihan yang terintegrasi maka diharapkan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang
berkarakter di kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Selain itu untuk
mendukung SDM yang berkompeten, diperlukan proyek perubahan untuk memahami aturan
yang ada di Kementerian PUPR. Sesuai dengan unit kerja penulis yaitu Inspektorat Jenderal,
maka untuk membantu hal tersebut maka penulis membuat pedoman digital. Pedoman digital
dibuat dengan menggunakan qr code, sehingga bagi para auditor pemula yang membutuhkan
informasi tentang pedoman kerja auditor dapat mengakses dengan mudah. Sehingga
diharapkan dengan adanya proyek perubahan tersebut kualitas SDM yang ada di Inspektorat
Jenderal semakin meningkat. Oleh karena itu, dibuat aktualisasi yang akan dihabituasikan di
unit kerja dengan menerapkan nilai- nilai dasar ASN (ANEKA), dan juga dapat melihat peran
kedudukan ASN.
1.2 Tujuan
Aktualisasi ini dibuat dengan tujuan untuk :
1. Melaksanakan kewajiban CPNS membuat aktualisasi yang merupakan bagian dari
habituasi di pendidikan dan pelatihan dasar kementerian PUPR tahun 2019.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan peran ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Whole of Government,
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN serta nilai I-Prove sebagai insan PUPR dalam
menjalankan tugas di unit kerja masing-masing.
3. Mengetahui isu yang terjadi di lingkungan kerja dan menemukan solusinya.
Selain tujuan dari aktualisasi, penulis juga menjelaskan manfaat dari aktualisasi ini :
1. Mengatasi isu masalah yang ada di unit kerja Inspektorat Jenderal Wilayah IV
2. Memudahkan Cpns / Pns auditor dalam menjalankan tugas mengaudit didalam maupun
diluar kantor serta meningkatkan kualitas kinerja auditor.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan Aktualisasi ini adalah :
1. Kegiatan aktualisasi merupakan bagian dari agenda 2 dan agenda 3 Pelatihan Dasar
CPNS Kementerian PUPR.
2. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada masa habituasi selama 30 (tiga puluh) hari di
Unit Kerja Inspektorat Jenderal Wilayah IV.
3. Sasaran kegiatan aktualisasi adalah unit kerja Inspektorat Jenderal Wilayah IV.
3
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah kementerian pemerintah yang
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggrakan pemerintahan negara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki struktur organisasi yang
mendukung tugasnya, salah satunya yaitu Inspektorat Jenderal.
Visi dari Inspektorat Jenderal adalah “Aparat Pengawasan Intern yang Terpercaya”. Dalam
rangka mewujudkan visinya, Inspektorat jenderal mengemban misi, sebagai berikut :
1. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN serta gratifikasi;
2. Mengawal pelaksanaan pembangunan dan mengayomi pelaksana yang sudah
melaksanakan tugas sesuai dengan perundang-undangan;
3. Mengembangkan manajemen pengawasan berbasis manajemen resiko yang
professional, transparan, dan akuntabel;
4. Melaksanakan pengawasan intern yang efektif, efisien, dan ekonomis sesuai kode etik
auditor dan standar audit.
Tanggung jawab Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR adalah sebagai berikut :
1. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme auditor,
kualitas proses audit intern dan kualitas hasil audit intern dengan mengacu kepada
Standar Audit yang berlaku;
2. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan
yang peduli resiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran audit
intern dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan, termasuk
mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit
universe) serta data/ dokumen yang diperlukan;
3. Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya sehingga dapat menyelenggarakan
fungsi audit intern secara optimal;
4. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil audit intern;
5. Menyampaikan laporan hasil audit intern dan laporan berkala aktivitas pelaksanaan
fungsi audit intern kepada Pimpinan di Kementerian PUPR.
4
2.2 Tugas, Pokok Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian. Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
• Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian;
• Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
• Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
• Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian;
• Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
• Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Inspektorat Jenderal terbagi menjadi 6 yaitu :
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal
Tugas Sekretariat Inspektorat Jenderal adalah melaksanakan pelayanan teknis dan
administrasi kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal.
b. Inspektorat Jenderal I
Tugas Inspektorat Jenderal I adalah melaksanakan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mencakup provinsi di Pulau
Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung.
c. Inspektorat Jenderal II
Tugas Inspektorat Jenderal II adalah melaksanakan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
berdasarkan peraturan perundang-undangan meliputi di Provinsi Pulau Jawa.
d. Inspektorat Jenderal III
Tugas Inspektorat Jenderal III adalah melaksanakan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mencakup provinsi-provinsi
di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
e. Inspektorat Jenderal IV
Tugas Inspektorat Jenderal IV adalah melaksanakan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mencakup Provinsi Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
f. Inspektorat Jenderal V
Tugas Inspektorat Jenderal V adalah melaksanakan pengawasan terhadap pengaduan
masyarakat yang berindikasi penyimpangan keuangan negara, pemeriksaan
khusus/investigasi, reviu laporan keuangan, reviu laporan kinerja instansi pemerintah
Eselon I, pemeriksaan ex officio serta pemeriksaan menyeluruh di Unit Organisasi
Pusat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Struktur organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR adalah sebagai berikut :
a. Struktur organisasi inspektorat jenderal kementerian PUPR harus dibentuk sesuai
kebutuhan untuk melaksanakan beban kerja.
b. Inspektorat Jenderal kementerian PUPR dipimpin oleh seorang inspektur jenderal
sebagai Kepala Unit APIP.
c. Kepala Unit APIP diangkat dan diberhentikan oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengangkatan dan
pemberhentian PNS.
d. Kepala Unit APIP bertanggungjawab kepada Menteri.
e. Auditor yang duduk dalam unit APIP bertanggung jawab secara langsung kepada
Kepala Unit APIP.
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)
Selama On Job Training (OJT), penulis ditempatkan di salah satu unit kerja di Kementerian
PUPR yaitu Inspektorat Jenderal wilayah IV dan mendapatkan tugas jabatan sebagai auditor
ahli pertama. Uraian tugas jabatan auditor ahli pertama di Inspektorat Wilayah IV adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan audit internal di Inspektorat IV
2. Melaksanakan Reviu di Inspektorat IV
3. Melaksanakan Evaluasi di Inspektorat IV
4. Melaksanakan Pemantauan di Inspektorat IV
5. Melaksanakan Pengawasan Lainnya di Inspektorat IV
6
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat
Identifikasi isu merupakan tahap mengamati perilaku, fenomena, budaya yang ada terpantau
selama On Job Training. Unit kerja yang menjadi lokasi On Job Training penulis adalah
Inspektorat Jenderal Wilayah IV. Kriteria pemilihan isu yang ada pada unit kerja memiliki
sifat aktual, problematik, dan kelayakan. Kriteria tersebut digunakan sebagai parameter dalam
menentukan isu yang ada pada area Inspektorat Jenderal Wilayah IV. Isu-isu yang ditemukan
dijabarkan sebagai berikut:
1. Kurangnya komunikasi para auditor saat bertugas diluar
2. Auditor baru membutuhkan waktu yang lama saat membuat laporan hasil audit
3. Kurangnya pemahaman auditor terkait SOP saat bertugas
Ketiga isu tersebut dinilai telah memiliki kriteria yang sesuai yaitu aktual, kekhalayakan
problematik, dan kelayakan sehingga dapat diangkat mejadi salah satu isu. Untuk mewujudkan
ASN yang profesional, isu – isu tersebut harus dapat diselesaikan sebagai bentuk aktualisasi di
lingkungan kerja dan diharapkan menjadi sebuah kebiasaan bagi para PNS kedepannya. Tahap
selanjutnya yaitu melakukan identifikasi dari beberapa isu yang telah didapatkan. Dalam
penentuan core isu penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Urgency merupakan parameter penilaian seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisi dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian skala 1-5 terhadap isu. Isu dengan total
nilai tertinggi merupakan isu prioritas.
7
Berikut merupakan hasil penilaian isu dengan menggunakan metode USG :
Tabel 1. Penilaian USG Isu
No. Isu Urgency Seriousness Growth Total
1. Kurangnya komunikasi para
auditor saat bertugas
3 3 4 10
2. Auditor baru membutuhkan
waktu yang lama saat membuat
laporan hasil audit
5 3 3 11
3. Kurangnya pemahaman
auditor terkait SOP saat
bertugas
5 4 5 14
*untuk yang dicetak tebal merupakan isu yang dipilih
Berdasarkan matriks penilaian isu yang telah dilakukan, core isu yang dipilih adalah isu dengan
penilaian tertinggi yaitu “Kurangnya pemahaman auditor terkait SOP saat bertugas”. Dari isu
utama tersebut apabila dikaitkan dengan agenda 3 yaitu kedudukan dan peran ASN, maka isu
tersebut berkaitan dengan manajemen ASN. Karena dalam manajemen ASN diperlukan tata
kelola sumber daya manusia yang baik untuk mencapai tujuan, sehingga apabila auditor kurang
paham dengan pedoman kerja yang ada maka tujuan organisasi tidak akan tercapai secara
maksimal. Oleh karena itu, diperlukan inovasi terkait pedoman kerja auditor.
Dari isu utama yaitu kurangnya pemahaman auditor terkait SOP saat bertugas, hal ini akan
memiliki dampak yang serius apabila tidak segera ditangani. Dengan menggunakan diagram
fishbone (Gambar 1) maka akan dapat diketahui akar masalah dari isu utama dan dampak yang
disebabkan oleh isu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pedoman kerja kurang efektif untuk digunakan oleh auditor baru
2. Auditor baru kesulitan dalam membawa kertas SE disaat dinas di luar kantor
3. Sulit untuk melakukan tindakan lebih lanjut karena tidak mengetahui progress
pedoman.
8
Gambar 1. Diagram Fishbone
3.2 Gagasan Pemecahan Isu
Untuk menyelesaikan isu yang terjadi maka penulis mengusulkan suatu gagasan yaitu
“Digitalisasi Pedoman Kerja Audit Kinerja, Audit dengan Tujuan tertentu, dan
Verifikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Kinerja Auditor”. Dengan adanya digitalisasi
pedoman ini diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya :
1. Sebagai sumber informasi terkait pedoman audit di Inspektorat Jenderal Wilayah IV.
2. Memudahkan Auditor dalam menjalankan tugas terkait audit baik di dalam maupun di
luar kantor, serta meningkatkan kualitas kinerja auditor.
3.3 Matriks Rancangan Aktualisasi
Rancangan kegiatan aktualisasi dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan bank data pedoman kerja auditor
2. Membuat digital pedoman kerja auditor
3. Sinkronisasi digital pedoman kerja auditor
4. Melakukan evaluasi dan perbaikan terkait hasil
5. Sosialisasi digital pedoman
6. Penulisan Laporan akhir
Matriks rancangan aktualisasi dapat dilihat di daftar tabel lampiran 1.
9
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Dalam rangka mewujudkan wawasan untuk menyelesaikan isu yang telah dipilih, maka
disusun rangkaian kegiatan yang dianggap relevan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan dalam tujuh tahapan, yaitu sebagai berikut :
1. Menyiapkan bank data pedoman kerja auditor
2. Membuat digital pedoman kerja auditor
3. Sinkronisasi digital pedoman kerja auditor
4. Sosialisasi digital pedoman
5. Melakukan evaluasi dan perbaikan terkait hasil
6. Penulisan Laporan akhir
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama kurang lebih 30 Hari Kerja dengan waktu pelaksanaan
per kegiatan seperti terlampir pada daftar tabel lampiran 2 tentang timeline pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.
4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisai
Cara atau tahapan kegiatan disusun secara jelas dan terperinci untuk melaksanakan setiap
kegiatan. Hambatan dan solusi yang dihadapi penulis selama kegiatan aktualisasi ini juga akan
dituangkan dalam sub-bab ini. Tahapan kegiatan akan dijelaskan untuk masing – masing
kegiatan sebagai berikut:
4.2.1 Uraian Teknik Aktualisasi, Hambatan, dan Solusi
A. Uraian Teknik Aktualisasi
1. Persiapkan bank data
Setelah menetapkan isu yang diangkat sebagai bahan aktualisasi, maka tahapan selanjutnya
adalah mempersiapkan bank data pedoman kerja auditor. Tahapan kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan pedoman-pedoman audit yang akan diregister
Dalam kegiatan ini, penulis mengumpulkan pedoman audit yang akan digunakan
sebagai bahan digitalisasi pedoman. Sehingga didapatkan 3 (tiga) pedoman yang akan
digunakan sebahai bahan digitalisasi yaitu surat edaran inspektur jenderal tentang
10
pedoman kendali mutu audit, surat edaran inspektur jenderal tentang audit dengan
tujuan tertentu, dan surat edaran inspektur jenderal tentang verifikasi.
b. Konsultasi dengan mentor terkait validasi pedoman
Setelah penulis mendapatkan pedoman audit yang akan digunakan sebahai bahan
aktualisasi. Penulis melakukan validasi pedoman kepada pimpinan selaku mentor
dalam aktualisasi ini, sehingga data yang digunakan dipastikan valid. Dokumentasi
untuk pelaksanaan kegiatan dapat dilihat di galery kegiatan dan surat edaran yang sudah
divalidasi mentor dapat dilihat di daftar gambar nomor 1.
2. Pembuatan Pedoman Digital
Setelah menyiapkan data-data yaitu pedoman audit yang sudah divalidasi mentor, maka
kegiatan selanjutnya adalah mengubah data tersebut ke bentuk pdf. Tahapan kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
a. Membuat desain untuk pedoman audit
Penulis membuat desain untuk pedoman audit yang sudah divalidasi agar para auditor
dapat lebih mudah memahami pedoman kerja yang ada. Penulis menggunakan
Microsoft powerpoint untuk membuat desain pedoman tersebut.
b. Membuat file bentuk pdf untuk pedoman audit yang sudah di desain
Kemudian penulis mengubah file yang berisi pedoman yang sudah didesain dari format
ppt ke format pdf. Dokumentasi untuk pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat di galery
kegiatan dan desain untuk pedoman kerja auditor dalam format pdf dapat dilihat di
daftar gambar nomor 2 dan 3.
3. Sinkronisasi Pedoman Digital
Setelah mendapatkan data pedoman kerja auditor dalam bentuk pdf, maka kegiatan selanjutnya
adalah
a. Menyiapkan data pdf pedoman kerja auditor
Seluruh data pedoman kerja auditor yang sudah diubah formatnya menjadi pdf
dikumpulkan dalam satu folder penyimpanan.
b. Upload data pedoman kerja auditor
Setelah pedoman kerja auditor disimpan dalam satu folder, kemudian data tersebut
diupload ke dalam basis data yang telah penulis buat yaitu di
www.pedomankinerja.xyz. Tampilan basis data tersebut dapat dilihat di daftar gambar
nomor 4 dan 5.
c. Membuat data scan QR code
11
Seluruh data yang sudah tersimpan di basis data penulis, dibuatkan QR code melalui
the-code-generator. Kemudian akan muncul masing-masing QR code dari setiap data
yang telah disimpan dan disiapkan. Hasil QR code tersebut dapat dilihat di daftar
gambar nomor 6.
d. Membuat desain brosur pedoman audit dengan scan QR
QR code yang sudah didapatkan disimpan dalam format png dan kemudian dibuat
desain untuk brosur dan kartu nama QR code yang digunakan. Penulis menggunakan
Microsoft powerpoint dalam hal desain brosur dan kartu nama QR code.
4. Sosialisasi Pedoman Digital
Setelah mendapatkan desain sementara untuk qr code yang akan digunakan, maka selanjutnya
adalah melakukan sosialisai digital pedoman kepada rekan sejawat dan pimpinan. Tahapan
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan paparan
Membuat paparan sebagai bahan sosialisasi kepada rekan sejawat dan pimpinan.
b. Melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat dan pimpinan
Melakukan sosialisasi dengan menjelaskan cara penggunaan qr code kepada rekan
sejawat dan pimpinan di Inspektorat IV, Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR.
Dokumentasi untuk kegiatan sosialisasi tersebut dapat dilihat di galery kegiatan.
5. Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Hasil
Setelah melakukan kegiatan sosialisasi, penulis mendapatkan saran dari rekan kerja maupun
pimpinan sebagai bahan evaluasi perbaikan hasil. Maka selanjutnya penulis melakukan
kegiatan evaluasi, tahapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan evaluasi dengan mencoba scan qr
Dalam kegiatan ini, penulis melakukan evaluasi dengan mencoba scan qr code yang
sudah dicetak di kertas a4 70 gr menggunakan aplikasi yang ada di handphone. Aplikasi
yang digunakan bisa diunduh di google play store. Salah satu aplikasi yang dapat
digunakan adalah QR & Barcode Scanner.
b. Monitoring terkait hasil data qr yang muncul pada layar
Penulis memastikan data yang muncul di layar handphone adalah data pedoman kerja
yang sudah valid.
c. Melakukan tambahan yang diperlukan
Apabila masih terdapat kekurangan saat dilakukan evaluasi, maka penulis
menambahkan atau memperbaiki basis data pedoman kerja tersebut. Atas saran rekan
12
kerja, penulis melakukan perbaikan yaitu memberi petunjuk penggunaan pada qr code
yang akan dicetak dan menambahkan nomor surat edaran yang digunakan sebagai
bahan pembuatan pedoman digital. Perbedaan hasil setelah evaluasi dapat dilihat di
daftar gambar nomor 7, 8, 9, dan 10.
d. Mencetak QR code yang siap digunakan
Setelah selesai membuat desain brosur QR barcode, maka penulis mencetak brosur
tersebut di kertas AP 150 ukuran a4 dan untuk kartu nama di kertas AC 260. Hasil print
out qr barcode yang siap digunakan dapat diihat di daftar gambar nomor 11 dan 12.
6. Penulisan Laporan Akhir
Setelah melakukan sosialisasi kepada para rekan sejawat, maka akan didapatkan laporan akhir
hasil aktualisasi di unit kerja. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menulis laporan akhir yang terkait aktualisasi yang dilakukan di unit organisasi
Menuangkan seluruh kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan
selama 30 hari di unit organisasi yang ditentukan dalam laporan akhir pelaksanaan
aktualisasi.
b. Koordinasi dengan mentor dan coach
Melakukan bimbingan terhadap mentor dan coach terkait dengan laporan akhir
pelaksanaan aktualisasi yang sudah dikerjakan.
Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang
mendukung pemacahan isu yang didapatkan. Hasil – hasil yang terkait satu dengan lainnya dan
merupakan bentuk pertanggungjawaban dari kegiatan yang telah dilakukan. Hasil dari output
kegiatan tersebut antara lain:
1. Laporan kegiatan
2. Pedoman digital auditor
3. Dokumentasi berupa foto/video saat pelaksanaan kegiatan
Harapannya dari hasil kegiatan tersebut dapat berguna untuk auditor di unit kerja
Inspektorat Jenderal Wilayah IV sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja auditor.
B. Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini tentunya tidak terlepas dari hambatan dan
tantangan. Berikut ini merupakan beberapa hambatan yang dialami oleh penulis:
1. Pada rancangan aktualisasi, penulis menggunakan basis data eksternal yaitu qr code
generator, dan baru diketahui saat pelaksanaan bahwa aplikasi tersebut berbayar.
13
2. Kesulitan dalam menentukan point yang akan ditampilkan dalam digitalisasi pedoman
yang dibuat.
3. Kesulitan dalam pembuatan desain print out qr code yang digunakan, karena terbatasnya
tempat atau media untuk papan informasi.
Agar pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat tetap berjalan dengan lancar, maka
harus dicari solusinya. Berikut ini merupakan langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk
mengatasi hambatan dan tantangan yang dialami :
1. Penulis mencari basis eksternal lain yang harganya lebih terjangkau, sehingga penulis
menggunakan www.pedomankinerja.xyz sebagai basis data.
2. Penulis berkoordinasi dengan pimpinan dan rekan sejawat yang lebih memahami tentang
pedoman kinerja tersebut, sehingga penulis dapat menentukan point apa saja yang
ditampilkan di pedoman yang sudah didigitalisasi.
3. Berkoordinasi dengan rekan sejawat yang ada di lingkungan Inspektorat IV terkait desain
sehingga media yang ada dapat digunakan secara maksimal.
4.2.2 Analisis Dampak
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dibuat sebagai usaha persuasif agar para auditor dapat
dengan mudah memahami pedoman aturan yang ada di Inspektorat Jenderal. Dampak yang
terjadi apabila output yang telah dibuat tidak dijalankan secara maksimal adalah sebagai
berikut:
1. Auditor pemula akan mengalami kesulitan dalam mengetahui pedoman kerja yang ada di
Inspektorat IV.
2. Kurangnya pemahaman auditor terkait pedoman kerja yang ada sehingga dapat memudahkan
auditor dalam bertugas.
Selain dampak yang dapat terjadi di unit kerja, pelaksanaan kegiatan aktualisasi juga harus
memiliki keterkaitan dengan penerapan nilai-nilai organisasi dan juga keterkaitan dengan mata
pelatihan dasar. Oleh karena itu penulis melakukan analisis untuk mengetahui kegiatan penulis
merupakan penerapan nilai-nilai organisasi mana dan penerapan mata pelatihan dasar yang
mana.
1. Keterkaitan dengan nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ada di kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
terdiri dari Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner dan Etika akhlakul karimah (i-
ProVE). Nilai-nilai tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai yang ada di
lingkungan kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat termasuk penulis sebagai
14
CPNS di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Salah satu nilai yang
berkaitan dengan kegiatan aktualisasi penulis adalah profesional. Dapat diartikan bahwa
penulis disini professional dalam kegiatan aktualisasi yang dikerjakan yaitu memiliki
komitmen terhadap pencapaian hasil dari aktualisasi. Selain professional, kegiatan ini juga
berkaitan dengan nilai visioner. Dengan kegiatan ini, penulis melihat jauh ke depan yaitu
tujuan penulis membuat digitalisasi pedoman kinerja adalah agar dapat meningkatkan
kualitas kinerja auditor, dan apabila kualitas kinerja auditor meningkat maka kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah akan jauh lebih baik. Selain dua nilai tersebut, terdapat satu
nilai lagi yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi penulis yaitu dan etika akhlakul
karimah. Nilai etika disini dapat diartikan dengan bermanfaat bagi sesama manusia,
sehingga dengan digitalisasi pedoman diharapkan memudahkan kerja para auditor saat
bertugas.
2. Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan 3 (tiga) nilai dasar ASN, yaitu akuntabilitas, etika
publik, dan komitmen mutu. Keterkaitan mata pelatihan dasar dengan kegiatan ini secara
garis besar adalah sebagai berikut.
a. Akuntabilitas, kegiatan ini menerapakan prinsip akuntabilitas dimana setiap data yang
dibuat harus dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga pada saat penulis membuat data
pedoman yang akan didigitalisasi, penulis melakukan konsultasi kepada pimpinan untuk
pedoman yang sudah divalidasi. Hal tersebut menjadi bentuk tanggungjawab penulis
bahwa data telah valid. Prinsip akuntabilitas juga diterapkan dalam seluruh kegiatan yang
merupakan tahapan dari kegiatan aktualisasi ini. Karena dalam setiap kegiatan, penulis
mempertanggungjawabkan semua output yang dihasilkan.
b. Nasionalisme, kegiatan ini menerapkan prisnsip nasionalisme dimana dalam setiap
kegiatan yang dilakukan harus mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama antar sesama bangsa Indonesia. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam kegiatan
sosialisasi kepada rekan kerja dan pimpinan di lingkungan Inspektorat IV.
c. Etika Publik, kegiatan ini menerapkan prinsip etika publik dimana di dalam setiap
kegiatan yang dilakukan harus tetap menjaga perilaku berdasarkan kode etik ASN. Selain
itu, setiap kegiatan yang berhubungan dengan rekan kerja maupun pimpinan juga harus
diterapkan etika publik yang baik sehingga pihak-pihak yang dihubungi dapat dengan
senang hati membantu sesuai dengan kemampuannya.
d. Komitmen Mutu, penerapan komitmen mutu dalam pelaksanaan kegiatan penulis
tercermin dalam seluruh kegiatan yang dilakukan. Karena dengan diterapkannya nilai
15
komitmen mutu, maka penulis berusaha dalam pelaksanaan aktualisasi dapat mencapai
target yang diinginkan dengan tetap mempertahankan mutu pada setiap kegiatan yang
berkaitan dengan pembuatan digitalisasi pedoman kinerja auditor.
e. Anti Korupsi, penerapan anti korupsi dalam pelaksanaan kegiatan penulis tercermin
dari kegiatan pembuatan desain. Salah satu nilai dalam anti korupsi adalah kejujuran,
sehingga penulis disini menerapkan nilai tersebut dengan tidak melakukan plagiarisme
dalam pembuatan desain.
Rincian kegiatan dan keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN,
serta penguatan nilai organisasi dapat dilihat di daftar tabel lampiran 1.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan rancangan Aktualisasi adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan aktualisasi ini adalah bentuk usaha persuasif agar auditor pemula dapat
dengan mudah mengetahui pedoman kerja auditor.
2. Dipilihnya isu kurangnya pemahaman auditor terkait SOP saat bertugas dikarenakan
isu tersebut berkaitan dengan Manajemen ASN karena dalam manajemen ASN
diperlukan tata kelola sumber daya manusia yang baik untuk mencapai tujuan, sehingga
apabila auditor kurang paham dengan pedoman kerja yang ada maka tujuan organisasi
tidak akan tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan inovasi terkait
pedoman kerja auditor.
3. Gagasan untuk mengatasi isu di Inspektorat IV adalah digitalisasi pedoman kerja
auditor menggunakan qr code untuk memudahkan auditor pemula lebih memahami
pedoman kerja yang ada.
4. Terdapat enam kegiatan yang mengandung substansi ANEKA dan IPROVE,
berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi. Tujuh kegiatan tersebut adalah
melakukan konsultasi dengan mentor dan coach, menyiapkan bank data, membuat
pedoman digital kerja , sinkronisasi pedoman digital kerja, melakukan evaluasi,
sosialisasi pedoman digital dan membuat laporan hasil akhir.
5. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut, terdapat beberapa hambatan yang
menghambat kegiatan aktualisasi ini. Namun penulis dapat mengatasi hambatan
tersebut, sehingga kegiatan aktualisasi dapat tetap berjalan dan tetap terlaksana dengan
baik sesuai dengan output kegiatan yang dihasilkan.
5.2 Saran
Saran dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi unit kerja, sebaiknya dipilih operator yang bertugas untuk memperbaharui project
apabila ada aturan baru.
2. Bagi pimpinan atau rekan kerja auditor, sebaiknya bias mendukung project ini dengan
menginformasikan aturan baru yang diterbitkan.
17
DAFTAR TABEL
Lampiran 1 Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Inspektorat Jenderal Wilayah IV
Identifikasi Isu : Kurangnya pemahaman auditor terkait SOP saat bertugas
Isu yang diangkat : Kurangnya informasi terkait SOP di unit kerja inspektorat jenderal wilayah IV
Gagasan Pemecahan Isu : Digitalisasi Pedoman Kerja untuk memudahkan auditor dalam menjalankan tugas terkait audit
NO. KEGIATAN TAHAPAN
KEGIATAN
OUTPUT/
HASIL
KETERKAITAN
SUBSTANSI
MATA
PELATIHAN
KONTRIBUSI
TERHADAP
VISI-MISI
ORGANISASI
PENGUATAN
NILAI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
1. Menyiapkan bank data pedoman kerja auditor
• Menyiapkan pedoman-pedoman audit yang akan deregister
• Konsultasi dengan mentor terkait validasi pedoman
Pedoman audit yang sudah divalidasi mentor
Akuntabilitas, Etika publik, dan Komitmen mutu
Meningkatkan Kinerja dalam bidang pengawasan
Profesional, Visioner, Etika
2. Membuat pedoman digital kerja auditor
• Membuat desain untuk pedoman audit
• Membuat file bentuk pdf untuk
Data base pedoman audit yang berbentuk pdf
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
Meningkatkan Kinerja dalam bidang pengawasan
Profesional, Visioner
18
pedoman audit yang sudah di desain
3. Sinkronisasi pedoman digital kerja auditor
• Menyiapkan data pdf pedoman audit
• Membuat data scan QR code
• Upload data pedoman audit
• Membuat desain “card name” dan brosur pedoman audit dengan scan QR
QR Code Pedoman Audit yang siap dipublikasikan di unit organisasi
Akuntabilitas, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
Meningkatkan Kinerja dalam bidang pengawasan
Profesional, Visioner
4. Sosialisasi pedoman digital
• Mempersiapkan paparan
• Melakukan sosialisasi kepada para auditor di wilayah IV
QR Code Pedoman Audit yang sudah valid dan transparan
Akuntabilitas, etika publik, komitmen Mutu, dan Nasionalisme
Meningkatkan Kinerja dalam bidang pengawasan
Profesional, Visioner
5. Melakukan evaluasi dan perbaikan terkait hasil
• Melakukan evaluasi dengan mencoba scan QR
• Monitoring terkait hasil data QR yang muncul pada layar
• Melakukan tambahan yang diperlukan
Dokumentasi Sosialisasi
Akuntabilitas, dan komitmen Mutu
Meningkatkan Kinerja dalam bidang pengawasan
Profesional, Visioner, Etika
19
• Mencetak QR code yang siap digunakan
6. Penulisan Laporan akhir
• Menulis Laporan Akhir Terkait Aktualisasi yang dilakukan di Unit Organisasi
• Koordinasi dengan mentor dan coach
Laporan Aktualisasi
Akuntabilitas, etika publik, dan komitmen Mutu
Meningkatkan Kinerja dalam bidang pengawasan
Profesional, Visioner, Etika
20
Lampiran 2 Timeline Kegiatan
Keterangan :
Rencana =
Realisasi =
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1Menyiapkan Bank Data
pedoman kerja auditor
2Membuat pedoman
digital kerja auditor
3Sinkronisasi pedoman
digital kerja auditor
4 Sosialisasi
5Melakukan Evaluasi dan
perbaikan terkait hasil
6 Laporan
AGUSTUS '19No Keterangan
SEPTEMBER '19
21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Surat Edaran yang digunakan
22
Gambar 2. Tampilan Pedoman yang sudah didesain
Gambar 3. Tampilan Pedoman yang sudah didesain
23
Gambar 4. Tampilan basis data yang telah dibuat
Gambar 5. Tampilan basis data yang telah dibuat
24
Gambar 6. Tampilan QR Code yang siap digunakan
25
Perbedaan Hasil QR Code setelah Evaluasi
Gambar 7. Desain QR Code Sebelum Evaluasi
Gambar 8. Bahan QR Code Sebelum Evaluasi
26
Gambar 9. Desain QR Code setelah evaluasi
Gambar 10. Bahan QR Code setelah Evaluasi
27
Hasil Print Out QR Code
Gambar 11. QR Code dalam bentuk Kartu Nama
Gambar 12. QR Code dalam bentuk brosur
28
GALERY KEGIATAN
Gambar 13. Konsultasi ke mentor
Gambar 14. Membuat Desain Bahan QR Code
29
Gambar 15. Sosialisasi QR Code berbentuk Kartu Nama
Gambar 16. Sosialisasi Project Aktualisasi di Inspektorat IV
30
Gambar 17. Sosialisasi Penggunaan QR Code