Upload
eka-suryani-nadjamuddin
View
302
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
1/11
LAPORAN PENDAHULUAN
CEDERA OTAK SEDANG
A. Pengertian Cedera Kepala Sedang (COS):
Cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa
disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.
Cedera kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan
garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi – descelarasi) yang
merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan factor
dan penurunan percepatan, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak
sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.
Cedera kepala pada dasarnya dikenal dua macam mekanisme trauma yang mengenai
kepala yakni benturan dan goncangan (Gernardli and Meany, 1!)."erdasarkan GC# maka cidera kepala dapat dibagi menjadi $ gradasi yaitu cidera kepala
derajat ringan, bila GC# % 1$ – 1&, Cidera kepala derajat sedang, bila GC# % – 1', Cidera
kepala berat, bila GC# kuang atau sama dengan . ada penderita yang tidak dapat dilakukan
pemeriksaan misal oleh karena aphasia, maka reaksi *erbal diberi tanda +-, atau oleh karena
kedua mata edema berat sehingga tidak dapat di nilai reaksi membuka matanya maka reaksi
membuka mata diberi nilai +-, sedangkan jika penderita dilakukan traheostomy ataupun
dilakukan intubasi maka reaksi *erbal diberi nilai +-.
Cedera Kepala Sedang (COS):
/ GC# – 1'
/ #aturasi oksigen 0 2
/ ekanan darah systale 0 1 mm 3g
/ 4ama kejadian 5 jam
Perdarahan ang !ering dite"#$an:
• Epid#ral He"at%":
erdapat pengumpulan darah diantara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya
pembuluh darah6cabang/cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluhdarah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. 7apat terjadi dalam beberapa
jam sampai 1 – ' hari. 4okasi yang paling sering yaitu dilobus temporalis dan parietalis.
anda dan gejala%
penurunan tingkat kesadaran, nyeri kepala, muntah, hemiparesa. 7ilatasi pupil ipsilateral,
pernapasan dalam dan cepat kemudian dangkal, irreguler, penurunan nadi, peningkatan suhu.
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
2/11
• S#&d#ral He"at%"a
erkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. erjadi
akibat pecahnya pembuluh darah *ena6jembatan *ena yang biasanya terdapat diantara duramater,
perdarahan lambat dan sedikit. eriode akut terjadi dalam 8 jam – ' hari atau ' minggu dan
kronik dapat terjadi dalam ' minggu atau beberapa bulan.
anda dan gejala%
9yeri kepala, bingung, mengantuk, menarik diri, berfikir lambat, kejang dan edema pupil.
• Perdarahan 'ntra!ere&ral
erdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri, kapiler, *ena.
anda dan gejala%
9yeri kepala, penurunan kesadaran, komplikasi pernapasan, hemiplegi kontralateral, dilatasi
pupil, perubahan tanda/tanda *ital.
• Perdarahan S#&arahn%id:
erdarahan didalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak,hampir selalu ada pada cedera kepala yang hebat.
anda dan gejala%
9yeri kepala, penurunan kesadaran, hemiparese, dilatasi pupil ipsilateral dan kaku kuduk.
Penatala$!anaan:
K%n!erati*
• "edrest total
• emberian obat/obatan
• :bser*asi tanda/tanda *ital dan tingkat kesadaran.
engkajian
+REATH'NG
;ompresi pada batang otak akan mengakibatkan gangguan irama jantung, sehingga terjadi
perubahan pada pola napas, kedalaman, frekuensi maupun iramanya, bisa berupa Cheyne #tokes
atau hee?ing ( kemungkinana karena
aspirasi), cenderung terjadi peningkatan produksi sputum pada jalan napas.
+LOOD:
@fek peningkatan tekanan intrakranial terhadap tekanan darah ber*ariasi. ekanan pada pusat
*asomotor akan meningkatkan transmisi rangsangan parasimpatik ke jantung yang akan
mengakibatkan denyut nadi menjadi lambat, merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial.
erubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingi dengan bradikardia,
disritmia).
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
3/11
+RA'N
Gangguan kesadaran merupakan salah satu bentuk manifestasi adanya gangguan otak akibat
cidera kepala. ;ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian, *ertigo, sinkope,
tinitus, kehilangan pendengaran, baal pada ekstrimitas. "ila perdarahan hebat6luas dan mengenai
batang otak akan terjadi gangguan pada ner*us cranialis, maka dapat terjadi %
• erubahan status mental (orientasi, ke>aspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan
masalah, pengaruh emosi6tingkah laku dan memori).
• erubahan dalam penglihatan, seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian
lapang pandang, foto fobia.
• erubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri), de*iasi pada mata.
• erjadi penurunan daya pendengaran, keseimbangan tubuh.
• #ering timbul hiccup6cegukan oleh karena kompresi pada ner*us *agus menyebabkan
kompresi spasmodik diafragma.
• Gangguan ner*us hipoglosus. Gangguan yang tampak lidah jatuh kesalah satu sisi,
disfagia, disatria, sehingga kesulitan menelan.
+LADER
ada cidera kepala sering terjadi gangguan berupa retensi, inkontinensia uri, ketidakmampuan
menahan miksi.
+O,EL
erjadi penurunan fungsi pencernaan% bising usus lemah, mual, muntah (mungkin proyektil),
kembung dan mengalami perubahan selera. Gangguan menelan (disfagia) dan terganggunya
proses eliminasi al*i.
+ONE
asien cidera kepala sering datang dalam keadaan parese, paraplegi. ada kondisi yang lama
dapat terjadi kontraktur karena imobilisasi dan dapat pula terjadi spastisitas atau
ketidakseimbangan antara otot/otot antagonis yang terjadi karena rusak atau putusnya hubungan
antara pusat saraf di otak dengan refleks pada spinal selain itu dapat pula terjadi penurunan tonus
otot.
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
4/11
Pe"eri$!aan Diagn%!ti$ %
• C #can% tanpa6dengan kontras) mengidentifikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran
*entrikuler, pergeseran jaringan otak.
•
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
5/11
7B
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
6/11
A@9C
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
7/11
antau intake dan out put, turgor
kulit dan membran mukosa.
urunkan stimulasi eksternal dan
berikan kenyamanan, seperti
lingkungan yang tenang.
"antu pasien untuk
menghindari 6membatasi batuk,
muntah, mengejan.
inggikan kepala pasien 1&/8&derajad sesuai indikasi6yang dapat
ditoleransi.
"atasi pemberian cairan sesuai
indikasi.
"erikan oksigen tambahan sesuai
indikasi.
"erikan obat sesuai indikasi,misal% diuretik, steroid,
antikon*ulsan, analgetik, sedatif,
antipiretik.
"ermanfaat sebagai indikator dari cairan total
tubuh yang terintegrasi dengan perfusi jaringan.
Bskemia6trauma serebral dapat mengakibatkan
diabetes insipidus. Gangguan ini dapat
mengarahkan pada masalah hipotermia atau
pelebaran pembuluh darah yang akhirnya akan
berpengaruh negatif terhadap tekanan serebral.
Memberikan efek ketenangan, menurunkan
reaksi fisiologis tubuh dan meningkatkan
istirahat untuk mempertahankan atau
menurunkan B;.
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
8/11
') Aesiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan neuro*askuler (cedera
pada pusat pernapasan otak). ;erusakan persepsi atau kognitif. :bstruksi trakeobronkhial.
ujuan%
• mempertahankan pola pernapasan efektif.
;riteria e*aluasi%
• bebas sianosis, G7< dalam batas normal
Bnter*ensi Aasional
antau frekuensi, irama,
kedalaman pernapasan. Catat
ketidakteraturan pernapasan.
antau dan catat kompetensi
reflek gag6menelan dan
kemampuan pasien untuk
melindungi jalan napas sendiri.asang jalan napas sesuai
indikasi.
itan komplikasi
pulmonal atau menandakan lokasi6luasnya
keterlibatan otak. ernapasan lambat, periode
apnea dapat menandakan perlunya *entilasi
mekanis.
;emampuan memobilisasi atau membersihkan
sekresi penting untuk pemeliharaan jalan napas.
;ehilangan refleks menelan atau batukmenandakan perlunaya jalan napas buatan atau
intubasi.
Fntuk memudahkan ekspansi paru6*entilasi paru
dan menurunkan adanya kemungkinan lidah jatuh
yang menyumbat jalan napas.
Mencegah6menurunkan atelektasis.
enghisapan biasanya dibutuhkan jika pasien koma
atau dalam keadaan imobilisasi dan tidak dapat
membersihkan jalan napasnya sendiri. enghisapan
pada trakhea yang lebih dalam harus dilakukan
dengan ekstra hati/hati karena hal tersebut dapat
menyebabkan atau meningkatkan hipoksia yang
menimbulkan *asokonstriksi yang pada akhirnya
akan berpengaruh cukup besar pada perfusi
jaringan.
Fntuk mengidentifikasi adanya masalah paruseperti atelektasis, kongesti, atau obstruksi jalan
napas yang membahayakan oksigenasi cerebral
dan6atau menandakan terjadinya infeksi paru.
Menentukan kecukupan pernapasan, keseimbangan
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
9/11
4akukan ronsen thoraks ulang.
"erikan oksigen.
4akukan fisioterapi dada jika
ada indikasi.
asam basa dan kebutuhan akan terapi.
Melihat kembali keadaan *entilasi dan tanda/
tandakomplikasi yang berkembang misal% atelektasi
atau bronkopneumoni.
Memaksimalkan oksigen pada darah arteri dan
membantu dalam pencegahan hipoksia. ika pusat
pernapasan tertekan, mungkin diperlukan *entilasi
mekanik.
alaupun merupakan kontraindikasi pada pasien
dengan peningkatan B; fase akut tetapi tindakan
ini seringkali berguna pada fase akut rehabilitasi
untuk memobilisasi dan membersihkan jalan napas
dan menurunkan resiko atelektasis6komplikasi paru
lainnya.
$) Aesiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan jaringan trauma, kulit rusak, prosedur
in*asif. enurunan kerja silia, stasis cairan tubuh. ;ekurangan nutrisi. Aespon inflamasi tertekan
(penggunaan steroid). erubahan integritas sistem tertutup (kebocoran C##)
ujuan%
Mempertahankan normotermia, bebas tanda/tanda infeksi.
;riteria e*aluasi%
Mencapai penyembuhan luka tepat >aktu.
Bnter*ensi Aasional
"erikan pera>atan aseptik dan
antiseptik, pertahankan tehnik cucitangan yang baik.
:bser*asi daerah kulit yang mengalami
kerusakan, daerah yang terpasang alat
in*asi, catat karakteristik dari drainase
dan adanya inflamasi.
antau suhu tubuh secara teratur, catat
adanya demam, menggigil, diaforesis
dan perubahan fungsi mental (penurunan
kesadaran).
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
10/11
pembedahan untuk menurunkan resiko
terjadinya infeksi nosokomial.
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Cos
11/11
Da*tar P#!ta$a