Upload
ratna-lauranita
View
336
Download
34
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
1/54
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGANINTRAVENTRIKULAR HEMORAGIK(IVH)
oleh
Ratna Lauranita Anggraeni S.Kep
NIM !"##!$
PROGRAM PENDIDIKAN PRO%ESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS &EM'ER
!#
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
2/54
A. Kn*ep Teri Pen+a,it
1. Anat-i Ota,
a. Si*te- Sara
Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan
sistem saraf tepi (SST). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis.
Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis
(SSS) dan neuron sistem saraf otonom/viseral (SSO) (Muttain! "##$%&'"&).
Si*te- Sara Pu*at
. Otak
agian'bagian otak
Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh
tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa.
Otak manusia mengandung hampir *$+ jaringan saraf tubuh. ,isaran berat
otak sekitar !& kg dan mempunyai isi sekitar "## --. Se-ara ringkas fisiologis
organ otak dapat dilihat pada ambar .
ambar . ingkasan fungsional bagian'bagian sistem saraf pusat (Sumber% Simon dan S-huster!
Fundamental of Anantomy dan Physiology! edisi ke'&! 0e1 2erdey% Prenti-e 3all! 4n-.! **$
dalam Muttain! "##$%5)
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
3/54
agian otak terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
a) Meningen
Meningen merupakan selaput pembungkus otak paling luar. 2aringan gelatinosa
otak dan medula spinalis dilindungi oleh tulang tengkorak dan tulang belakang!
dan oleh tiga lapisan jaringan penyambung yaitu piameter! araknoid! dan
durameter (ambar ").
ambar ". 3ubungan antara otak! tulang tengkorak! dan meningen dilihat dari sisi lateral (Sumber% Simon
dan S-huster!Fundamental of Anantomy dan Physiology! edisi ke'&! 0e1 2erdey%
Prenti-e 3all! 4n-.! **$ dalam Muttain! "##$%6)
) Piameter! langsung berhubungan dengan otak dan jaringan spinal! dan
mengikuti kontur struktur eksternal otak dan jaringan spinal. Piameter
merupakan lapisan vaskular yang memiliki pembuluh darah yang berjalan
menuju struktur interna SSP untuk memberi nutrisi pada jaringan saraf.
") 7raknoid! merupakan suatu membran fibrosa yang tipis! halus! dan tidak
mengandung pembuluh darah. 7raknoid meliputi otak dan medula spinalis!
tetapi tidak mengikuti kontur luar seperti piameter. 8aerah antara araknoid dan
piameter disebut ruang subaraknoid! tempat arteri! vena serebral! trabekula
araknoid! dan -airan serebrospinal yang membasahi SSP.
9) 8urameter! merupakan suatu jaringan liat! tidak elastis! dan mirip kulit sapi
yang terdiri atas dua lapisan! yaitu bagian luar yang disebut duraendosteal dan
bagian dalam yang disebut durameningeal.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
4/54
b) :airan serebrospinal
8alam setiap ventrikel terdapat struktur sekresi khusus yang disebut pleksus
koroideus! menyekresi -airan serebrospinal (cerebrospinal fluid;:S
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
5/54
sistem limfe). Sebagian besar :S< direabsorpsi ke dalam darah melalui struktur
khusus yang disebut vili araknoidalis atau granulasio araknoidalis! yang menonjol
dari ruang subaraknoid ke sinus sagitalis superior otak (ambar 9). ?olume total
:S< di seluruh rongga serebrospinal sekitar "5 ml! sedangkan ke-epatan sekresi
pleksus koroideus sekitar 5## sampai >5# ml.
-) ?entrikel
?entrikel merupakan rangkaian dari empat rongga dalam otak yang saling
berhubungan dan dibatasi oleh ependima (sema-am sel epitel yang membatasi
semua rongga otak dan medula spinalis serta mengandung :S
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
6/54
lingkungan. ,orteks serebri menentukan perilaku yang bertujuan dan
beralasan.
ambar &. 7natomi otak
) @obus frontal merupakan bagian dari korteks serebrum bagian depan yaitu dari
sulkus sentralis (suatu fisura atau alur) dan di dasar sulkus lateralis. agian ini
memiliki area motorik dan paramotorik. 7rea bro-a terletak di lobus ini dan
mengontrol ekspresi bi-ara. 7rea asosiasi menerima informasi dari seluruh otak
dan menggabungkan informasi'informasi tersebut menjadi pikiran! ren-ana!
dan perilaku. @obus ini bertanggung ja1ab untuk perilaku bertujuan! penentuan
keputusan moral! dan pemikiran yang kompleks. @obus ini memodifikasi
dorongan'dorongan emosional yang dihasilkan oleh sistem limbik dan refleks
vegetatif dari batang otak.
") @obus parietal berada di tengah! daerah korteks yang terletak di belakang
sulkus sentralis di atas fisura lateralis! dan meluas ke belakang ke fisura prieto'
oksipitalis. @obus ini merupakan area sensorik primer otak untuk sensasi raba
dan pendengaran. @obus ini menyampaikan infromasi sensorik ke banyak
daerah lain di otak! termasuk area sosiasi motorik dan visual di sebelahnya.
9) @obus oksipital! ada di bagian paling belakang! terletak di sebelah posterior
dari lobus parietal dan di atas fisura parieto'oksipitalis! yang memisahkan
serebelum. @obus ini adalah pusat asosiasi visual utama. @obus ini
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
7/54
berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu
melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
&) @obus temporal berada di bagian ba1ah! men-akup bagian korteks serebrum
yang berjalan ke ba1ah dari fisura lateralis dan ke sebelah posterior dari fisura
parieto'oksipitalis. @obus ini adalah area asosisasi primer untuk informasi
auditorik dan men-akup area Aerni-ke tempat interpretasi bahasa. @obus ini
juga terlibat dalam interpretasi bau dan penyimpanan memori.
f) Serebelum
Serebelum atau otak ke-il (ambar 5) terletak di bagian belakang kepala! dekat
dengan ujung leher bagian atas! di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh
durameter yang menyerupai atap tenda! yaitu tentorium! yang memisahkannya
dari bagian posterior serebrum. Serebelum dihubungkan dengan batang otak
oleh tiga berkas serabut yang disebut pedunkulus. 7da dua fungsi utama
serebelum! meliputi% () mengatur otot'otot postural tubuh dan (") melakukan
program akan gerakan'gerakan pada keadaan sadar maupun ba1ah sadar.
Serebelum mengoordinasi penyesuaian se-ara -epat dan otomatis dengan
memelihara keseimbangan tubuh. Serebelum merupakan pusat refleks yang
mengoordinasi dan memperhalus gerakan otot! serta mengubah tonus! dan
kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh
(Pri-e! **5 dalam Muttain! "##$%)
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
8/54
ambar 5. (a) Serebelum= (b) Potongan melintang permukaan superior (Sumber% Simon dan S-huster!
Fundamental of Anantomy dan Physiology! edisi ke'&! 0e1 2erdey% Prenti-e 3all! 4n-.! "##9 dalam
Muttain! "##$%)
g)
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
9/54
ambar 6. Pons! medula oblongata! dan hubungannya dengan formasi retikularis. (a) 0uklei yang berada
dalam pons= (b) 0uklei yang berada dalam medula oblongata. (Sumber% Simon dan S-huster!
Fundamental of Anantomy dan Physiology! edisi ke'&! 0e1 2erdey%
Prenti-e 3all! 4n-.! **$ dalam Muttain! "##$%")
b) Medula oblongata
Medula oblongata merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung!
vasokonstriktor! pernapasan! bersin! batuk! menelan! pengeluaran air liur! dan
muntah. Semua jaras asendens dan desendens medula spinalis dapat terlihat di
sini. 2aras'jaras ini menghantarkan tekanan! proprioseptif otot'otot sadar!
sensasi getar! dan diskriminasi taktil dua titik.
Mesensefalon
Mesensefalon (otak tengah) merupakan bagian pendek dari batang otak yang
letaknya di atas pons. agian ini men-akup bagian posterior! yaitu tektum yang
terdiri atas kolikuli superior dan kolikuli inferior serta bagian anterior! yaitu
pedunkulus serebri. ,olikuli superior berperan dalam refleks penglihatan dan
koordinasi gerakan penglihatan! kolikuli inferior berperan dalam refleks
pendengaran! misalnya menggerakkan kepala ke arah datangnya suara. Pedunkuli
serebri terdiri atas berkas serabut'serabut motorik yang berjalan turun dari
serebrum.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
10/54
Substansia nigra dan nukleus ruber terletak dalam mesensefalon dan merupakan
bagian dari jaras ekstrapiramidal atau jaras impuls motorik involunter. @esi pada
substansia nigra dapat mengakibatkan kekakuan otot! tremor halus pada 1aktu
istirahat! langkah yang lamban serta diseret! dan 1ajah seperti topeng. 0ukleus
ruber berperan dalam refleks postural serta refleks untuk menegakkan badan pada
orientasi kepala seseorang terhadap ruang.
8iensefalon
8iensefalon adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan struktur'struktur di
sekitar ventrikel ketiga dan membentuk inti bagian dalam serebrum. 8iensefalon
biasanya dibagi menjadi empat 1ilayah yaitu talamus! subtalamus! epitalamus!
dan hipotalamus. 8iensefalon memproses rangsang sensorik dan membantu
men-etuskan atau memodifikasi reaksi tubuh terhadap rangsang'rangsang
tersebut.
a) Talamus
Talamus terdiri atas dua struktur ovoid yang besar (ambar >)! masing'masing
mempunyai kompleks nukleus yang saling berhubungan dengan korteks serebri
ipsilateral! serebelum! dan dengan berbagai kompleks nuklear subkortikal
seperti yang ada dalam hipotalamus! formasio retikularis batang otak! ganglia
basalis! dan mungkin juga subtansia nigra. Semua jaras sensorik utama (ke-uali
sistem olfaktorius) membentuk sinaps dengan nukleus talamus dalam
perjalanannya menuju korteks serebri. ukti'bukti menunjukkan bah1a
talamus bertindak sebagai pusat sensasi primitif yang tidak kritis! yaitu
individu dapat samar'samar merasakan nyeri! tekanan! raba! getar! dan suhu
yang ekstrem.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
11/54
ambar >. 3ubungan anatomis diensefalon dengan batang otak. (a) 8ari sisi lateral= (b) 8ari sisi posterior.
(Sumber% Simon dan S-huster!Fundamental of Anantomy dan Physiology! edisi ke'&! 0e1 2erdey%
Prenti-e 3all! 4n-.! **$ dalam Muttain! "##$%&)
b) SubtalamusSubtalamus merupakan nukleus ekstrapiramidal diensefalon yang penting.
Subtalamus mempunyai hubungan dengan nukleus ruber! subtansia nigra! dan
globus palidus dari ganglia basalis.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
12/54
d) 3ipotalamus
3ipotalamus terletak di ba1ah talamus (ambar $). 3ipotalamus berkaitan
dengan pengaturan rangsangan dari sistem susunan saraf otonom perifer yang
menyertai ekspresi tingkah laku dan emosi.
ambar $. ,iris hipotalamus dilihat sse-ara melintang. ,anan% tabel komponen dan fungsi hipotalamus.
(Sumber% Simon dan S-huster!Fundamental of Anantomy dan Physiology! edisi ke'&! 0e1 2erdey%
Prenti-e 3all! 4n-.! **$ dalam Muttain! "##$%5)
Sistem limbik
agian yang termasuk dari sistem limbik adalah nukleus dan terusan batas traktus
antara serebri serta diensefalon yang mengelilingi korpus kalosum. Sistem ini
merupakan suatu pengelompokan fungsional bukan anatomis serta men-akup
komponen serebrum! diensefalon! dan mesensefalon. Struktur kortikal utama
adalah girus singuili (kingulata)! girus hipokampus! dan hipokampus. agian
subkortikal men-akup amigdala! traktus olfaktorius! dan septum (ambar *).
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
13/54
ambar *. (a) 8iagram sistem limbik dengan gambaran melintang= (b) ekonstruksi dari gambaran tiga
dimensi sistem limbik.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
14/54
sakralis! dan pasang saraf koksigeal. Saraf spinal dilindungi oleh tulang
vertebra! ligament! meningen spinal! dan :S
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
15/54
Terdapat " pasang saraf kranial yang dinyatakan dengan nama atau dengan
angka roma1i. Saraf'saraf tersebut adalah olfaktorius (4)! optikus (44)!
okulomotorius (444)! troklearis (4?)! trigeminus (?)! abdu-ens (?4)! fasialis
(?44)! vestibulokoklearis (?444)! glossofaringeus (4C)! vagus (C)! asesorius
(C4)! dan hipoglosus (C44).
Tabel . ingkasan fungsi saraf kranial
SARA% KRANIAL KOMPONEN %UNGSI
4 Olfaktorius Sensorik Pen-iuman
44 Optikus Sensorik Penglihatan
444 Okulomotorius Motorik Mengangkat kelopak mata atas!
konstriksi pupil! sebagian besargerakan ekstraokular
4? Troklearis Motorik erakan mata ke ba1ah dan ke dalam
? Trigeminus Motorik Otot temporalis dan maseter (menutup
rahang dan mengunyah) gerakan
rahang ke lateral
Sensorik ' ,ulit 1ajah! "/9 depan kulit
kepala! mukosa mata! mukosa hidung
dan rongga mulut! lidah dan gigi
' efleks kornea atau refleks
mengedip! komponen sensorik diba1a
oleh saraf kranial ?! respons motorik
melalui saraf kranial ?4
?4 7bdusens Motorik 8eviasi mata ke lateral
?44
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
16/54
C4 7sesorius Motorik Otot sternokleidomastoideus dan
bagian atas dari otot trapeDius%
pergerakan kepala dan bahu
C44 3ipoglosus Motorik Pergerakan lidahSumber: Muttaqin, 2008:!
. Te*t ner/u* I (O0a1tr+)
a.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
17/54
b. efleks kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral.
-. efleks kornea -onsensual maka gerakan mengedip kontralateral.
d. Esap pula dengan pilihan kapas pada maFilla dan mandibula dengan mata
klien tertutup. Perhatikan apakah klien merasakan adanya sentuhan.
e.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
18/54
-. Test % inspeksi gerakan ovula (saat klien menguapkan GahH) apakah
simetris dan tertarik keatas.
d. efleks menelan % dengan -ara menekan posterior dinding pharynF dengan
tong spatel! akan terlihat klien seperti menelan.
:. Te*t ner/u* 9I (A11e**riu*)
a. ,lien disuruh menoleh kesamping mela1an tahanan. 7pakah
Sterno-ledomastodeus dapat terlihat I apakah atropi I kemudian palpasi
kekuatannya.
b. Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan J' test
otot trapeDius.
$. Te*t Ner/u* 9II (H+pg0*u*)
a. Mengkaji gerakan lidah saat bi-ara dan menelan
b. 4nspeksi posisi lidah (mormal! asimetris / deviasi)
-. ,eluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan dengan -epat dan
minta untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan.
2. Si*te- Ventri,u0ar
Sistem ventri-ular terdiri dari empat ventri-ulares= dua ventri-ulus lateralis (4 K
44) di dalam hemispherii telen-ephalon! ventri-ulus tertius pada dien-ephalon dan
ventri-ulus uartus pada romben-ephalon (pons dan med. oblongata). ,edua
ventri-ulus lateralis berhubungan dengan ventri-ulus tertius melalui foramen
interventri-ulare (Monro) yang terletak di depan thalamus pada masing'masing
sisi. ?entri-ulus tertius berhubungan dengan ventri-ulus uartus melalui suatu
lubang ke-il! yaitu auadu-tus -erebri (auadu-tus sylvii). Sesuai dengan
perputaran hemispherium ventri-ulus lateralis berbentuk semisirkularis! dengan
taji yang mengarah ke -audal. 8ibedakan beberapa bagian% -ornu anterius pada
lobus frontalis! yang sebelah lateralnya dibatasi oleh -aput nu-lei -audate! sebelah
dorsalnya oleh -orpus -allosum= pars -entralis yang sempit (-ella media) di atas
thalamus! -ornu temporale pada lobus temporalis! -ornu o--ipitalis pada lobus
o--ipitalis (Satyanegara et al! "##).
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
19/54
ambar . ?entrikel Otak
Pleksus -horoideus dari ventrikel lateralis merupakan suatu penjuluran vas-ular
seperti rumbai pada piamater yang mengandung kapiler arteri -horoideus. Pleksus
ini menonjol ke dalam rongga ventrikel dan dilapisi oleh lapisan epitel yang
berasal dari ependim. Pelekatan dari pleksus terhadap struktur'struktur otak yang
berdekatan dikenal sebagai tela -horoidea. Pleksus ini membentang dari foramen
interevntrikular! dimana pleksus ini bergabung dengan pleksus'pleksus dari
ventrikel lateralis yang berla1anan! sampai ke ujung -ornu inferior (pada -ornu
anterior dan posterior tidak terdapat pleksus -horoideus). 7rteri yang menuju ke
pleksus terdiri dari a. -horoidalis ant.! -abang a. -arotis int. yang memasuki
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
20/54
pleksus pada -ornu inferior= dan a. -horoidalis post. Lang merupakan -abang'
-abang dari a.-erebrum post (Satyanegara et al,"##).
ambar ". Sistem ?entrikel
@:S (@iuor :erebrospinalis) mempunyai fungsi memberikan dukungan mekanikpada otak! dapat digambarkan sebagai selimut dari air yang mengelilingi otak.
:airan ini mengatur eksitabilitas otak dengan mengatur kadar ion! memba1a
keluar metabolit'metabolit otak! memberikan perlindungan terhadap perubahan'
perubahan tekanan. :airan -erebrospinal jernih! tidak ber1arna dan tidak berbau
(Satyanegara et al,"##). erikut adalah nilai normal rata'rata @:S%
Ta5e0 ni0ai nr-a0 L;S
8aerah Penampilan Tekanan Sel (per l) Protein @ain'lain
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
21/54
dalam
air
@umbalis 2ernih dan
tanpa 1arna
>#'$# #'5 5'&5
mg/dl
lukosa 5#'>5
mg/dl
?entrikel 2ernih dan
tanpa 1arna
>#'*# #'5
(limfosit)
5'5
mg/dl
0itrogen non
protein #'95
mg/dl
@:S terdapat dalam suatu system yang terdiri dari spatium liuor
-erebrospinalis internum dan eFternum yang saling berhubungan. 3ubungan
antara keduanya melalui dua apertura lateral dari ventrikel keempat (foramen
@us-ka) dan apetura medial dari ventrikel keempat (foramen Magendie). Pada
orang de1asa! volume -airan -erebrospinal total dalam seluruh rongga se-ara
normal N 5# ml= bagian internal (ventri-ular) dari system menjadi kira'kira
setengah jumlah ini. 7ntara #'5## ml -airan -erebrospinal diproduksi dan
direabsorpsi setiap hari (Satyanegara et al,"##).
Tekanan rata'rata -airan -erebrospinal yang normal adalah >#'$# mm air=
perubahan yang berkala terjadi menyertai denyutan jantung dan pernapasan.
Takanan meningkat bila terdapat peningkatan pada volume intra-ranial (misalnya!
pada tumor)! volume darah (pada perdarahan)! atau volume -airan -erebrospinal
(pada hydro-ephalus) karena tengkorak de1asa merupakan suatu kotak yang kaku
dari tulang yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap penambahan volume
tanpa kenaikan tekanan (Satyanegara et al,"##).
@:S dihasilkan oleh pleksus -horoideus dan mengalir dari ventri-ulus lateralis
ke dalam ventri-ulus tertius! dan dari sini melalui auadu-tus sylvii masuk ke
ventri-ulus uartus. 8i sana -airan ini memasuki spatium liuor -erebrospinalis
eFternum melalui foramen lateralis dan medialis dari ventri-ulus uartus. :airan
meninggalkan system ventri-ular melalui apertura garis tengah dan lateral dari
ventrikel keempat dan memasuki rongga subara-hnoid. 8ari sini -airan mungkin
mengalir di atas konveksitas otak ke dalam rongga subara-hnoid spinal. Sejumlah
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
22/54
ke-il direabsorpsi (melalui difusi) ke dalam pembuluh'pembuluh ke-il di piamater
atau dinding ventri-ular! dan sisanya berjalan melalui jonjot ara-hnoid ke dalam
vena (dari sinus atau vena'vena) di berbagai daerahkebanyakan di atas
konveksitas superior. Tekanan -airan -erebrospinal minimum harus ada untuk
mempertahankan reabsorpsi. ,arena itu! terdapat suatu sirkulasi -airan
-erebrospinal yang terus menerus di dalam dan sekitar otak dengan produksi dan
reabsorbsi dalam keadaan seimbang (Aerner! "###).
ambar 9. Sirkulasi -airan serebrospinal
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
23/54
3. Deini*i
Pengertian "ntra#entricular hemorrhage (4?3) se-ara singkat dapat
diartikan sebagai perdarahan intraserebral non traumatik yang terbatas pada sistem
ventrikel atau yang timbul di dalam atau pada sisi dari ventrikel. (Oktaviani et al
"#). 4?3 Merupakan terdapatnya darah dalam sistem ventrikuler. Se-ara umum
dapat digolongkan menjadi dua yaitu perdarahan intraventrikular primer dan
perdarahan intraventrikular sekunder. Perdarahan intraventrikular primer adalah
terdapatnya darah hanya dalam sistem ventrikuler! tanpa adanya ruptur atau
laserasi dinding ventrikel. 8isebutkan pula bah1a P4?3 merupakan perdarahan
intraserebral nontraumatik yang terbatas pada sistem ventrikel! sedangkan
perdarahan sekunder intraventrikuler mun-ul akibat pe-ahnya pembuluh darah
intraserebral dalam dan jauh dari daerah periventrikular! yang meluas ke sistem
ventrikel (rust! "#")..
Sekitar >#+ perdarahan intraventrikular (4?3) terjadi sekunder! 4?3
sekunder mungkin terjadi akibat perluasan dari perdarahan intraparenkim atau
subara-hnoid yang masuk ke system intraventrikel. ,ontusio dan perdarahansubara-hnoid (S73) berhubungan erat dengan 4?3. Perdarahan dapat berasal dari
middle communicating artery atau dari posterior communicating artery (rust!
"#"). Tingkatan 4?3 terdiri dari%
a. $rade " % Pendarahan terbatas pada area periventri-ular ( a-uan asal mula)
b. $rade ""% perdarahan 4ntraventri-ular (#'5#+ dari area ventri-ular pada
pandangan sagittal)
-. $rade """% perdarahan 4ntraventri-ular ( 5#+ area ventri-ular atau bilik
jantung bengkak) (OES
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
24/54
a. 3ipertensi! aneurisma% bah1a 4?3 tersering berasal dari perdarahan
hipertensi pada arteri parenkim yang sangat ke-il dari jaringan yang sangat
dekat dengan sistem ventrikuler
b. ,ebiasaan merokok
-. 7lkoholisme% 8ari studi observasional dilaporkan meningkatnya kejadian
stroke perdarahan pada pasien merokok dan konsumsi alkohol.
d. Btiologi lain yang mendasari 4?3 di antaranya adalah anomali pembuluh
darah serebral! malformasi pembuluh darah termasuk angioma kavernosa
dan aneurisma serebri merupakan penyebab tersering 4?3 pada usia muda.
Pada orang de1asa! 4?3 disebabkan karena penyebaran perdarahan akibat
hipertensi primer dari struktur periventrikel. 7danya perdarahan
intraventrikular hemoragik meningkatkan resiko kematian yang berbanding
lurus dengan banyaknya volume 4?3.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
25/54
yang menyebabkan terjadinya desakan pada area sekitar otak. Penekanan dapat
menimbulkan reaksi berupa penurunan kesadaran akibat adanya penekanan pada
batang otak! menimbulkan nyeri kepala bila timbul penekanan pada area yang
sensitif nyeri! bila menyebabkan penekanan berat perfusi ke bagian'bagian otak
tertentu dapat berkurang (7nnibal et al, "#&).
erkurangnya perfusi dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Seperti
yang diketahui tiap bagian otak memiliki fungsi masing'masing dalam
menjalankan tugasnya seperti% frontalis bekerja untuk mengatur kegiatan motorik!
parietalis sebagai fungsi sensorik! temporalis sebagai pusat berbi-ara dan
mendengar. ,erusakan menimbulkan gejala klinis sesuai area yang terkena
(7nnibal et al, "#&).
6. Tan4a 4an Ge
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
26/54
". ,ehilangan atau 8efisit Sensori.
a. Parestesia (terjadi pada sisi berla1anan dari lesi). ,ejadian seperti
kebas dan kesemutan pada bagian tubuh dan kesulitan dalam
propriosepsi (kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan
bagian tubuh).
b. ,esulitan dalam menginterpretasikan stimuli visual! taktil dan
auditorius.
9. ,ehilangan ,omunikasi (8efisit ?erbal).
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
27/54
-. ,erusakan kemampuan untuk berkonsentrasi.
d. 7lasan abstrak buruk.
e. Perubahan Penilaian.
6. 8efisit Bmosional.
a. ,ehilangan kontrol'diri.
b. @abilitas emosional.
-. Penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stress.
d. 8epresi.
e. Menarik diri.
f. asa takut! bermusuhan! dan marah.
g. Perasaan 4solasi.
7. Ke-ung,inan K-p0i,a*i
,omplikasi yang dapat mun-ul dari 4?3 antara lain%
a. 3idrosefalus. 3al ini merupakan komplikasi yang sering dan
kemungkinan disebabkan karena obstruksi -airan sirkulasi
serebrospinal atau berkurangnya absorpsi meningeal. 3idrosefalus
dapat berkembang pada 5#+ pasien dan berhubungan dengan
keluaran yang buruk.
b. Perdarahan ulang 'rebleeding(, dapat terjadi setelah serangan
hipertensi.
-. ?asospasme. eberapa laporan telah menyimpulkan hubungan antara
intra#entricular hemorrhage '")*( dengan kejadian dari vasospasme
serebri! yaitu% ). 8isfungsi arteriovena hipotalamik berperan dalam
perkembangan vasospasme intrakranial. "). Penumpukkan atau
jeratan dari bahan spasmogenik akibat gangguan dari sirkulasi -airan
serebrospinal.
8. Pe-eri,*aan K3u*u* 4an Penun
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
28/54
kepaladiperlukan untuk konfirmasi. 8iantara pemeriksaan diagnosis yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut.
a. +omputed omography-Scanning (:T' s-an). :T S-an merupakan
pemeriksaan paling sensitif untuk P4S (perdarahan intra serebral/4:3) dalam
beberapa jam pertama setelah perdarahan. :T's-an dapat diulang dalam "&
jam untuk menilai stabilitas. edah emergensi dengan mengeluarkan massa
darah diindikasikan pada pasien sadar yang mengalami peningkatan volume
perdarahan. 8idapatkan pada gambar adanya perdarahan pada sistem
ventrikel (Oktaviani et al! "#).
b. Magnetic resonance imaging (M4). M4 dapat menunjukkan perdarahan
intraserebral dalam beberapa jam pertama setelah perdarahan. Perubahan
gambaran M4 tergantung stadium disolusi hemoglobinoksihemoglobin'
deoksihemogtobin'methemoglobin'ferritin dan hemosiderin (rust! "#").
-. ES 8oppler (.ltrasonografi dopple). Mengindentifikasi penyakit
arteriovena (masalah system arteri karotis (aliran darah atau timbulnya plak)
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
29/54
dan arteiosklerosis. Pada hasil ES terutama pada area karotis didapatkan
profil penyempitan vaskuler akibat thrombus (7nnibal et al, 20/).
d. Sinar tengkorak. Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pienal daerah
yang berla1anan dari massa yang meluas! kalsifikasi karotis interna terdapat
pada thrombosis serebral= kalsifikasi persial dinding aneurisma pada
perdarahan subara-hnoid (rust! "#").
Perbedaan Stroke hemorargik dengan iskemik dapat dilakukan dengan
pemeriksaan diagnostik stroke iskemik menurut 8e1anto et al ("##*) dapat
menggunakan skor stroke Siriraj atau skor stroke ajah Mada sebagai berikut%
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
30/54
7@O4TM7 STO,B 7273 M787
STO,B
PB0EE070 ,BS78770! 0LB4 ,BP7@7! B
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
31/54
SIRIRAJ STROKE SCORE
7. 8B727T ,BS78770 ,oma % "
7patis %
Sadar % #
. ME0T73
(Q) %
(') % #
:. S7,4T ,BP7@7
(Q) %
(') % #
8. T7087 T7087 7TBOM7. 7ngina Pe-toris
(Q) %
(') % #
". :laudi-atio 4ntermitten
(Q) %
(') % #
9. 8M
(Q) %
(') % #
SSS = (!27 9 KESADARAN) > (! 9 MUNTAH ) > (! 9 SAKIT KEPALA) > (#2
9 TD. DIASTOLE) ? (" 9 ATEROMA) ? !
24,7 37S4@0L7 %
# % @ihat hasil :T S-an
R ' % 4nfark / 4s-hemik
% 3emorrhagi-
DIAGNOSIS 'ANDING &ENIS STROKE
GE&ALA HEMORRHAGI; IN%ARK
Permulaan
Aaktu serangan
Peringatan sebelumnya
Muntah
,ejang
Penurunan kesadaran
radikardi
Perdarahan retina
Papil edema
angsangan meningealPtosis
@okasi (Topis)
Sangat akut
7ktif
QQQ (3ari 4)
Q
QQQQ
Sub ,ortikal
Sub akut
Tidak aktif
'
'
'
Q (3ari 4?)
'
'
''
Sub / ,ortikal
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
32/54
LETAK LESI DAN PER'EDAAN TOPIKAL
GE&ALA KORTIKAL SU' KORTIKAL
7fasia
7stereogenesis
" Point 8is-rimination terganggu
raphestesi terganggu
BFtin-tion Phenomena
@oss of ody 4mage
,elumpuhan lengan/tungkai tidaksama
,edua mata melihat hidung
angguan sensibilitas
8istoni- posture
Q
Q
Q
Q
Q
Q
Q'
'
'
'
'
'
'
'
'
'Q
Q
Q
DIAGNOSIS 'ANDING &ENIS@&ENIS STROKE
KRITERIA PIS SAH TROM'OSIS EM'OLI
Emur th "# 9# th 5# ># th Semua
umur
Onset Perjalanan 7ktif -epat 7ktif -epat angun tidur Tentu!-epat
ejala Penyerta %
Sakit kepala
Muntah
?ertigo
Q
QQQQ
QQQQ
'
'
'
Q / '
'
'
Q / '
isk fa-tor %
3t
,el. 2antung
8M 3iperlipidemi
3T
berat/maligna
338
'
Q /'
'
'
'
Q/'
7S38
'
h38
'
'
,esadaran UUU/ koma UU pelan 0/ U 0/ U
,aku ,uduk Q / ' QQQQ - '
,elumpuhan UUUU
3emiplegi
lenganV
U 3emiparese
Q/'
UU 3emiparese
@engan
tungkai
UU
3emiparese
@engan
tungkai
7fasia ' ' QQ/' QQ/'
Pembuluh darah Q/' QQQQ ' '
7rteriografi Shift midline 7neurisma Oklusi/stenosis Oklusi
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
33/54
:T'S-an 3iperdens
QQQQ
4ntra-erebral
0/ 3iperdens
BFtra-erebral
3ipodens
Sdh &'> hari
3ipodens
Sdh &'> hari
Pemeriksaan reflek yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
pemeriksaan reflek patologis yaitu
) Re0e, 5a5in*,i
@akukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi
lateral. Orang normal akan memberikan resopn fleksi jari'jari dan penarikan
tungkai. Pada lesi EM0 maka akan timbul respon jempol kaki akan
dorsofleksi! sedangkan jari'jari lain akan menyebar atau membuka. 0ormal
pada bayi masih ada.
!) Re0e, 1a441,
@akukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki!
dari tumit ke depan. 2ika positif maka akan timbul reflek seperti babinski.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
34/54
8iagnosis klinis dari 4?3 sangat sulit dan jarang di-urigai sebelum :T s-an
meskipun gejala klinis menunjukkan diagnosis mengarah ke 4?3! namun :T
S-an kepala diperlukan untuk konfirmasi. 8iantara pemeriksaan diagnosis yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut.
:omputed Tomography'S-anning (:T' s-an). :T S-an merupakan pemeriksaan
paling sensitif untuk P4S (perdarahan intra serebral/4:3) dalam beberapa jam
pertama setelah perdarahan. :T's-an dapat diulang dalam "& jam untuk menilai
stabilitas. edah emergensi dengan mengeluarkan massa darah diindikasikan pada
pasien sadar yang mengalami peningkatan volume perdarahan. 8idapatkan pada
gambar adanya perdarahan pada sistem ventrikel (Oktaviani et al! "#).
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
35/54
9. Terapi +ang Di0a,u,an
Terapi yang dapat dilakukan meliputi
7. Penanganan emergen-y
a. ,ontrol tekanan darah. ekomendasi dari American *eart
rgani&ation1 American Strou%e Association guideline "##*
merekomendasikan terapi tekanan darah bila $# mm3g. Tujuan
yang ingin di-apai adalah tekanan darah sistolik mm3g!
dimaksudkan agar tidak terjadi kekurangan perfusi bagi jaringan otak.
Pendapat ini masih kontroversial karena mempertahankan tekanan
darah yang tinggi dapat juga men-etuskan kembali perdarahan. 0ilai
pen-apaian :PP 6# mm3g dapat dijadikan a-uan untuk men-ukupi
perfusi otak yang -ukup.
b. Terapi anti koagulan . 8alam "& jam pertama 4?3 ditegakkan dapat
diberikan antikoagulan. Pemberian yang dianjurkan adalah fres froDen
plasma diikuti oleh vitamin , oral. Perhatikan 1aktu pemberian
antikoagulan agar jangan melebihi "& jam. 8imasudkan untuk
menghindari tejadinya komplikasi (3inson et al, "#).
. Penanganan peningkatan T4,%
a. Blevasi kepala 9##:. 8imaksudkan untuk melakukan drainage dari
vena'vena besar di leher seperti vena jugularis (8ey Mahua et al,
"#").
b. Trombolitik . 8imaksudkan untuk men-egah terjadinya clottingyang
dapat menyumbat aliran @:S di sistem ventrikel sehingga
menimbulkan hidrosefalus. Trombolitik yang digunakan sebagai obat
pilihan untuk intraventrikular adalah golongan rt'P7 (recombinant
tissue plasminogen acti#ator). Obat golongan ini bekerja dengan
mengubah plaminogen menjadi plasmin! plasmin akan melisis fibrin
-lot atau bekuan yang ada menjadi fibrin degradation product. :ontoh
obat yang beredar adalah alteplase yang diberikan bolus bersama infus.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
36/54
-. Pemasangan B?8 (%sternal )entri%ular 3rainage). Teknik yang
digunakan untuk memantau T4, ataupun untuk kasus ini digunakan
untuk melakukan drainase pada @:S dan darah yang ada di ventrikel.
4ndikasi dilakukannya teknik ini bila didapatkan adanya obstruksi akut
hidrosefalus. 8apat diketahui dengan melakukan penilaian graeb s-ore
(8ey Mahua et al, "#").
d. Pemberian obat anti kejang. Pasien yang mempunyai perdarahan
pada kepala tidak terke-uali perdarahan intraventrikel mempunyai
risiko tinggi akan terjadinya kejang. Menrut rekomendasi
American *eart Association tahun 200! pemberian obat anti
kejang seperti Obat 7nti Bpilepsi pada pasien'pasien dengan
perdarahan di otak! dapat men-egah terjadinya kejang a1al
(3inson et al, "#).
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
37/54
'. ;LINI;AL PATHWA
7bnormalitas formasi vaskuler
otak anomali pembuluh darahserebral! malformasi pembuluh
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
38/54
;. ;. ASUHAN KEPERAWATAN
. Peng,a
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
39/54
f. i1ayat penyakit keluarga% tanyakan pada pasien apakah keluarga pasien
ada yang mengalami hal yang sama dengan pasien atau apakah keluarga
ada yang mengalami penyakit degeneratif seperti stroke! 8iabetes
Mellitus.
g. i1ayat psikososial dan spiritual Peranan pasien dalam keluarga! status
emosi meningkat! interaksi meningkat! interaksi sosial terganggu! adanya
rasa -emas yang berlebihan! hubungan dengan tetangga tidak harmonis!
status dalam pekerjaan. 8an apakah pasien rajin dalam melakukan ibadah
sehari'hari.
h. 7ktivitas sehari'hari
. 0utrisi% pasien makan sehari'hari apakah sering makan makanan yang
mengandung lemak! makanan apa yang ssering dikonsumsi oleh pasien!
misalnya % masakan yang mengandung garam! santan! goreng'gorengan!
suka makan hati! limpa! usus! bagaimana nafsu makan pasien.
". Minum% 7pakah ada ketergantungan mengkonsumsi obat! narkoba!
minum yang mengandung alkohol.
9. Bliminasi% Pada pasien didapatkan pola eliminasi 7 yaitu konstipasi
karena adanya gangguan dalam mobilisasi! bagaimana eliminasi 7,
apakah ada kesulitan! 1arna! bau! berapa jumlahnya! karena pada
pasien stroke mungkn mengalami inkotinensia urine sementara karena
konfusi! ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan! dan
ketidakmampuan untuk mengendalikan kandung kemih karena
kerusakan kontrol motorik dan postural.
. Pemeriksaan
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
40/54
ketombe! ada tidaknya memar! kondisi rambut apakah kotor dan
berbau. Palpasi apakah terdapat nyeri tekan! apakah terdapat rambut
rontok.
e. Mata% Penglihatan adanya kekaburan! akibat adanya gangguan nervus
optikus (nervus 44)! gangguan dalam mengangkat bola mata (nervus
444)! gangguan dalam memotar bola mata (nervus 4?) dan gangguan
dalam menggerakkan bola mata kelateral (nervus ?4)
f. 3idung% 7danya gangguan pada pen-iuman karena terganggu pada
nervus olfaktorius (nervus 4).
g. Mulut% 7danya gangguan penge-apan (lidah) akibat kerusakan nervus
vagus! adanya kesulitan dalam menelan.
h. 8ada%
4nspeksi% entuk simetris
Palpasi % Tidak adanya massa dan benjolan.
Perkusi % 0yeri tidak ada bunyi jantung lup'dup.
7uskultasi% 0afas -epat dan dalam! adanya ron-hi! suaram jantung
4 dan 44 murmur atau gallop.
i. 7bdomen
4nspeksi % entuk simetris! pembesaran tidak ada.
7uskultasi % isisng usus agak lemah.
Palpas% tidak ada nyeri tekan
Perkusi% 0yeri tekan tidak ada! nyeri perut tidak ada
j. Bkstremitas% Pada pasien 4?3 biasnya ditemukan hemiplegi paralisa
atau hemiparase! mengalami kelemahan otot dan perlu juga dilkukan
pengukuran kekuatan otot! normal % 5
Pengukuran kekuatan otot menurut (7rif mutain!"##$)
) 0ilai # % ila tidak terlihat kontraksi sama sekali.") 0ilai % ila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada
sendi.
9) 0ilai " % ila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa mela1an
grafitasi.
&) 0ilai 9 % ila dapat mela1an grafitasi tetapi tidak dapat mela1an
tekanan pemeriksaan.
5) 0ilai & % ila dapat mela1an tahanan pemeriksaan tetapi
kekuatanya berkurang.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
41/54
6) 0ilai 5 % bila dapat mela1an tahanan pemeriksaan dengan kekuatan
penuh
;. 8ata Spiritual%data apakah pasien atau keluarga memiliki keper-ayaan yang
bertentangan dengan kesehatan.
!. Diagn*a KeperaBatan
8iagnosa kepera1atan yang mungkin mun-ul pada pasien dengan 4?3
adalah
a. ,etidakefektifan perfusi jaringan -erebral berhubungan dengan Tahanan
pembuluh darah= perdarahan pada bagian ventrikrel otak
b. 0yeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intra-ranial (T4,)
-. ,onfusi berhubungan dengan perubahan perfusi jaringan serebral
d. angguan komunikasi verbal berhubungan dengan berkurangnya perfusi
pada area bro--a
e. angguan sensori persepsi penglihatan berhubungan dengan penurunan
perfusi pada bagian oksipitalis otak
f. angguan mobilitas fisik berhubungan dengan ,elemahan
neutronsmiter/kelemahan fisik.
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
42/54
". Peren1anaan ,eperaBatan (tu
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
43/54
orientasi (:S %
B&?5M6)
d. P
upil seimbangdan reaktif
e.
ebas dari
aktivitas kejang
Tidak mengalaminyeri kepala
kornea
*. Monitor tonus otot
pergerakan
#. :atat perubahanpasien dalam
merespon stimulus
. Monitor status -airan
". Pertahankan
parameterhemodinamik
9. Tinggikan kepala #'
&5otergantung pada
konsisi pasien dan
order medis
Monitor Tekanan 4ntra,ranial
. Monitor inta%edan
output
". :ek kaku kuduk
pasien
9. Posisikan pasien
dengan kepala dan
leher pada posisi
normal! menghindari
hip fleksi yang
$. mengetahui tingat
kesadaran
*. mengetahui tingkat
kekuatan otot#. mengetahui perkembangan
pengobatan pasien
. mengontrol keseimbangan
ditubuh
". hemodinamik menentukankeadekuatan sirkulasi
9. menurunkan T4,
. mengatur keseimbangan
-airan". kaku kuduk
mengindikasikan
peningkatan T4,
9. men-egah peningkatan
T4,
&. melan-arkan sirkulasi
darah
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
44/54
ekstrim
&. Sesuaikan kepala di
tempat tidur untuk
mengoptimalkanpefusi serebral
5. atasi pera1atan
untuk meminimalkan
peningkatan 4:P
5. terlalu banyak tindakan
mendorong peningkatan
T4,
". 0yeri akut berhubungandengan peningkatan
tekanan intra-ranial
(T4,)
Setelah dilakukanasuhan selama 9F"&
nyeri akut teratasi
0O:%. Tingkat
kenyamanan%
pasien merasasenang se-ara
fisisk dan
psikologis
". Tingkat nyeri
9. Manajemen nyeri
Menunjukkan tingkat
nyeri! dibuktikan
dengan indikator berikut ini (sebutkan
nilainya '5% ekstrem!
berat! sedang! ringan!
atau tidak ada)a. Bkspresi nyeri lisan
atau pada 1ajahb. Posisi tubuh
melindungi
04:% Manjemen nyeri. Menentukan perkiraan
nyeri seperti lokasi!
karakteristik! durasi!
frekuensi! kualitas!
intensitas atau skala
nyeri! dan faktor
pemi-u terjadinya
nyeri
". Observasi ekspresi
non verbal yang
menunjukkan
ketidaknyamanan
9. unakan stategi
komunikasi terapeutikuntuk menggali
pengalaman pasien
terhadap nyeri dan
-ara penanganannya
. Mengetahui keadaan nyeri
". Bkspresi non verbal
menunjukkan ekspresi
keadaan pasien yang
sebenarnya
9. Mengetahui lebih dalam
terhadap neyri yang
dirasakan pasien
&. Mengetahui pengetahuan
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
45/54
-. ,egelisahan atau
ketegangan otot
d. Perubahan dalam
ke-epatanpernapasan! denyut
jantung! atau
tekanan darah
&. 4dentifikasi
pengetahuan pasien
dan keyakinan tentang
nyeri.5. 3indari mual dan
muntah
8istraksi
. Ta1arkan kepadapasien teknik distraksi
seperti terapi musik!
mengalihkan dengan
-ara ber-akap'-akap
atau dengan ber-eritapengalaman!
mengingat massa
yang indah/positif!
tekhnik
membayangkan
sesuatu! humor! atau
teknik napas dalam
". 2elaskan kegunaan
stimulasi yang
digunakan terhadapperasaan misalnya
mendengarkan musikdan memba-a.
9. 4dentifikasi dengan
pasien tentang nyeri
5. Entuk menghindari
peningkatan T4O
8istraksi
. Memberikan kesempatan
pada pasien untuk memilih
terapinya sendiri
". 7gar pasien memahami
manfaat terapi
9. Membuat jad1al untuk
mengurangi nyeri
&. Entuk mengurangi rasa
nyeri datang
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
46/54
pasien jad1al
kegiatan yang
menyenangkan seperti
berjalan'jalan!berbi-ara dengan
keluarga atau teman
&. 7njurkan pasien
untuk mempraktekkan
teknik distraksisebelum 1aktu nyeri!
jika pasien mampu
5. Bvaluasi dan
dokumentasikan
respon dari distraksi
5. Mengetahui kefektifan
teknik distraksi
9. ,onfusi akut
berhubungan dengan
perubahan perfusi
jaringan serebral
Setelah dilakukan
asuhan selama 9F"&
konfusi akut teratasi
0O:%
. ,emampuan
kognitif%
kemampuan untuk
menampikan
proses mental
yang kompleks
". Memori%
kemampuan untuk
mendapatkankembali se-ara
kognitif dan
melaporkan
informasi yang
0O:%
. 4dentifikasi
kemungkinan
penyebab konfusi
". ,aji kemampuan
sensori dan persepsi
pasien
9. Pantau status
neurologis (:S)
. Memudahkan intervensi
sesuai dengan kondisi
klien
". espon kognitif
maladaptive biasanya
men-akup gangguan
sensori dan persepsi yang
dapat membahayakan
keamanan pasien.
9. Mengetahui tingkat
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
47/54
diterima
sebelumnya
9. Status neurologis%
kesadaran%orientasi sadar
a. Pasien akan
menunjukkan
penurunan
agitasi/kegelisahan
b. Membuka mata
terhadap stimulus
eksternal
-. Memahami
instruksi verbal
&. Pantau status
emosional
5. Monitor tanda vital%suhu! tekanan darah!
nadi! dan respirasi
6. Monitor ukuran pupil!
bentuk! kesimetrisan!
dan reaktifitasnya>. Monitor level
kesadaran
$. Monitor level
orientasi
kesadaran pasien
&. Mengetahui kondisi
emosional pasien
5. mengetahui kondisitubuh pasien
6. mengetahui tingkat
kesadaran
>. mengontrol keadaan
serebral
$. mengetahui tingkat
kesadaran
&. angguan komunikasi
verbal berhubungan
dengan berkurangnya
perfusi pada area bro--a
setelah dilakukan
asuhan kepera1atan
selama 9F"& jam
gangguan
komunikasi verbal
teratasi
0O:%
a. ,emampuan
komunikasi
b. ,emampuan
komunikasi
ekspresif%
kemampuan untuk
04:%
*. ,aji tingkat
kemampuan pasien
dalam berkomunikasi
#. Minta pasien
mengikuti perintah
sederhana
. Perubahan dalam isis
kognitif dan bi-ara
merupakan indikator dari
gangguan serebral
". Melakukan penilaian
terhadap adanya keruskan
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
48/54
mengungkapkan
dan mengartikan
pesan verbal dan
non verbal-. ,emampuan
komunikasi
reseptif%
kemampuan untuk
menerima danmengartikan
pesan verbal dan
non verbal
. Pasien akan
mengkomunikasik
an kebutuhan
. Tunjukkan objek dan
minta pasien
menyebutkan nama
benda tersebut". 7jarkan pasien
berkomunikasi non
verbal (bahasa
isyarat)
9. ,olaborasi denganahli terapi 1i-ara
sensorik
9. Melakukan penilaian
terhadap adanya
kerusakan motorik&. ahasa isyarat dapat
membantu untuk
menyampaikan isi pesan
yang dimaksud
5. Entuk mengidentifikasikekurangan/kebutuhan
terapi
5. angguan sensori
persepsi penglihatan
berhubungan dengan
penurunan perfusi pada
bagian oksipitalis otak
Setelah dilakukan
tindakan
kepera1atan selama
9F"& jam gangguan
sensori persepsi
penglihatann teratasi
0O:%
a. Pasien akan
berpartisipasi
dalam program
pengobatan
b. Pasien akan
mempertahankan
lapang ketajaman
penglihatan tanpakehilangan lebih
lanjut.
04:%
. Pastikan derajat/tipe
kehilangan penglihatan
". 8orong
mengekspresikan
perasaan tentang
kehilangan /
kemungkinankehilangan penglihatan
9. Tunjukkan pemberian
tetes mata! -ontoh
menghitung tetesan!
. Mengetahui seberapa berat
kehilangan penglihatan
". Menggali kemampuan
klien mengenali penyakit
serta mengetahui derajat
sakit
9. Menghindari kesalahanmemberikan obat
&. Menghindari -edera pada
klien
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
49/54
menikuti jad1al! tidak
salah dosis
&. @akukan tindakan
untuk membantu pasienmenangani
keterbatasan
penglihatan! -ontoh!
kurangi keka-auan!atur
perabot! ingatkanmemutar kepala ke
subjek yang terlihat=
perbaiki sinar suram
dan masalah
penglihatan malam.
5. ,olaborasi obat sesuai
dengan indikasi
5. Manajemen regimen
pengobatan
6. angguan mobilitas fisik
berhubungan dengan
,elemahan
neutronsmiter/kelemaha
n fisisk
Setelah dilakukan
tindakan
kepera1atan selama
9F"& jam gangguan
mobilitas fisik
teratasi dengan
0O:%
. 7mbulasi
berjalan%
kemampuan
berjalan dari satu
tempat ke tempat
lain
". 7mbulasi kursiroda% kemampuan
untuk berpindah
dari satu tempat
ke tempat lain
04:% terapi latihan
. Monitoring vital sign
sebelm/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
". ,onsultasikan denganterapi fisik tentang
ren-ana ambulasisesuai dengan
kebutuhan
9. antu pasien untuk
menggunakan tongkat!
. Mengontrol kemampuan
yang dimiliki pasien
". Melakukan terapi sesuaidengan kemampuan pasien
9. Entuk men-egah -idera
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
50/54
menggunakan
kursi roda
9. Pergerakan sendi
aktif% rentanggerak sendi
dengan gerakan
atas inisiatif
sendiri
&. Tingkatmobilisasi%
kemampuan untuk
melakukan
pergerakan yang
bermanfaat
5. Pera1atan diri%
kemampuan untukmelakukan
pera1atan diri
paling dasar dan
aktivitas
pera1atan diri
6. Pelaksanaan
berpindah%
kemampuan untuk
mengubah letak
tubuh
kruk! 1alker! kursi roda
saat berjalan dan -egah
terhadap -edera
&. 7jarkan pasien atautenaga kesehatan lain
tentang teknik
ambulasi
5. ,aji kemampuan
pasien dalammobilisasi
6. @atih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
78@s se-ara mandiri
sesuai kemampuan
>. 8ampingi dan antu
pasien saat mobilisasidan bantu penuhi
kebutuhan 78@s ps.
$. erikan alat bantu jika
pasien memerlukan.
*. 7jarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
&. Melatih pasien untuk
melakukan rentang gerakminimal
5. Menentukan terapi
mobilisasi selanjutnya
6. Memandirikan pasien
untuk melakukan acti#itydaily li#ing (78@)
>. Memberikan dukungan
bagi kemajuan pasien
$. Membantu pasien terbiasa
se-ara pelahan dengankondisi tubuhnya
*. Membantu pasien terbiasa
se-ara pelahan dengan
kondisi tubuhnya
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
51/54
6. E/a0ua*i
Bvaluasi kepera1atan dilakukan se-ara sistematis dan periodik setelah pasien
diberikan intervensi dengan berdasarkan pada berdasarkan pengkajian! diagnosa
kepera1atan! intervensi kepera1atan! dan implementasi kepera1atan. Bvaluasi
kepera1atan ditulis dengan format SO7P dimana%
S (subjektif) yaitu respon pasien setelah dilakukan tindakan kepera1atan.
O (objektif) yaitu data pasien yang diperoleh oleh pera1at setelah dilakukan
tindakan kepera1atan.
7 (analisis) yaitu masalah kepera1atan pada pasien apakah sudah teratasi!
teratasi sebagian! belum teratasi! atau timbul masalah
kepera1atan baru
P (planning) yaitu ren-ana intervensi dihentikan! dilanjutkan! ditambah! atau
dimodifikasi
7.Dis!"#$% &'"((i($
3ischarge planningpada pasien dengan 4?3adalah%
. ,ontrol T8 (hipertensi)
". Turunkan kolesterol% kurangi intake lemak (Saturated fat)
9. 3indari merokok
&. ,ontrol 8M
5. 2aga keseimbangan
6. Olahraga teratur
>. ,elola stress
$. 3indari alkohol
*. 3indari minum sembarang obat
#. 8iet sehat meliputi konsumsi% buah dan sayuran yang mengandung
kalium! folat dan antioksidan! Serat! :alsium! Produk ka-ang'
ka-angan (kedelai)! Makanan yang mengandung omega 9
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
52/54
. @atihan OM pasif/aktif,
". Mekanisme ,oping
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
53/54
DA%TAR PUSTAKA
7nnibal! 2 david. "#&.4ournal of Peri#entri%uler hemorrage-intra#entri%ulerhemorrage. Xserial onlineY http%//emedi-ine.meds-ape.-om/arti-le/*>665&'
overvie1Xdiakses 9# Oktober "#5Y.
rust! 2ohn :.M. "#". +urrent 3iagnosis 5 reatment 6eurology. "nd edition.
Enited States% M- ra1'3ill -ompanies ule-he-k! loria M et al. "#9.
6ursing "nter#entions +lassification '6"+(. 7msterdam% Blsevier Mosby
:arpenito! @ynda 2uall. "##>. 7u%u Sa%u 3iagnosa epera9atan disi 0.
2akarta% B:.
8e1anto! et al. ("##*). Panduan Praktis 8iagnosis K Tata @aksana Penyakit
Saraf. 2akarta%B:
8ey Mahua! 2affe 2annifer! Stadnik 7gnieDka! 71ad 4ssam 7 4ournal of ;ternal
)entricular 3rainage for "ntra#entricular *emorrhage. "#". Xserial
onlineY http%//111.n-bi.nlm.nih.gov/pubmed/""##">66X8iakses "" Mei
"#6Y
3erdman! T 3eather.3iagnosis epera9atan 6A63A: 3efinisi dan lasifi%asi
202-20/. 2akarta% B:.
3inson B. 3olly!3enly 8aniel
http%//111.n-bi.nlm.nih.gov/pm-/arti-les/PM:99$&$*/ Xdiakses "" Mei
"#6Y.
Moorhead! Sue et al. "#9.6ursing utcome +lassification '6+(7msterdam%
Blsevier Mosby
Muttain! 7rif. "##$. 7u%u A
7/25/2019 Laporan Pendahuluan Ivh Ratna
54/54
Aerner! ,ahle. "###.Atlas 7er9arna 5 e%s Anatomi Manusia : Sistem Syaraf
dan Alat-alat Sensoris 4ilid =, edisi >. 2akarta% Penerbit 3ippo-rates