27
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Defenisi Keluarga Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012). Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. B. Struktur keluarga Struktur keluarga terdiri atas: 1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah. 2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.

Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Defenisi Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan

darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu

sama lain (Harmoko, 2012).

Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu

masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan

tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga

adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,

perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama

lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.

B. Struktur keluarga

Struktur keluarga terdiri atas:

1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.

2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.

3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari

istri.

4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari

suami.

5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena

adanya hubungan dengan suami istri.

Ciri-ciri struktur keluarga:

1. Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota

keluarga.

2. Ada keterbatasan, dimana setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka

juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.

3. Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan

dan fungsinya masing-masing.

Page 2: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Friedman, Bowden, & Jones (2003) dalam Harmoko (2012) membagi struktur

keluarga menjadi empat elemen, yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai dan norma

keluarga, dan kekuatan keluarga.

1. Struktur komunikasi keluarga.

Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara emosional,

komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi sirkular. Komunikasi emosional

memungkinkan setiap individu dalam keluarga dapat mengekspresikan perasaan

seperti bahagia, sedih, atau marah diantara para anggota keluarga. Pada komunikasi

verbal anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang diinginkan melalui kata-

kata yang diikuti dengan bahasa non verbal seperti gerakan tubuh. Komunikasi

sirkular mencakup sesuatu yang melingkar dua arah dalam keluarga, misalnya pada

saat istri marah pada suami, maka suami akan mengklarifikasi kepada istri apa yang

membuat istri marah.

2. Struktur peran keluarga.

Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal maupun

informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan keluarga.

3. Struktur nilai dan norma keluarga.

Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal apakah baik atau

bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah peran-peran yang dilakukan manusia, berasal

dari nilai budaya terkait. Norma mengarah kepada nilai yang dianut masyarakat,

dimana norma-norma dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan prilaku motivasi

diekspresikan melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan. Nilai memberikan

makna kehidupan dan meningkatkan harga diri (Susanto, 2012, dikutip dari Delaune,

2002). Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau

tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga

merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan

peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan

sistem nilai dalam keluarga.

4. Struktur kekuatan keluarga

Kekuatan keluarga merupakan kemampuan baik aktual maupun potensial dari

individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi perilaku orang lain berubah

kearah positif. Tipe struktur kekuatan dalam keluarga antara lain: hak untuk

mengontrol seperti orang tua terhadap anak (legitimate power/outhority), seseorang

yang ditiru (referent power), pendapat, ahli dan lain-lain (resource or expert power),

Page 3: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima (reward power),

pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya (coercive power), pengaruh yang

dilalui dengan persuasi (informational power), pengaruh yang diberikan melalui

manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual (affective power).

C. Tugas Keluarga

Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:

1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

3. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak

dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.

4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga.

5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga

kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan

yang ada.

D. Tahap perkembangan keluarga

Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga

yang meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya disepanjang

waktu.

Tahap perkembangan tersebut disertai dengan fungsi dan tugas perawat pada setiap

tahapan perkembangan.

1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family).

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan

perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan

meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti

psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan

orang tuanya.

Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran

dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan

kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan

sebagainya.

Page 4: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Tugas perkembangan

a. Membina hubungan intim dan memuaskan.

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami,

keluarga istri dan keluarga sendiri.

2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family).

Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak

berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.

Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:

a. Persiapan menjadi orang tua

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual

dan kegiatan.

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.

Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua

berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua

dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan

orang tua dapat tercapai.

3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool).

Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak

berusia 5 tahun.

Tugas perkembangan

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal,

privasi dan rasa aman.

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus

terpenuhi.

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan

masyarakat.

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.

f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

Page 5: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children).

Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir

pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah

maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-

masing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas

yang berbeda dengan anak.

Tugas perkembangan keluarga.

a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk

kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan

pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).

Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.

Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar

untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.

Tugas perkembangan

a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.

b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari

perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan

membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua

dan remaja.

6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center

family).

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat

anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak

dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang

tua.

Page 6: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Tugas perkembangan

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

b. Mempertahankan keintiman pasangan.

c. Membantu orang tua memasuki masa tua.

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan

fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan

gagal sebagai orang tua.

Tugas perkembangan

a. Mempertahankan kesehatan.

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-

anak.

c. Meningkatkan keakraban pasangan.

Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah

raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.

8. Tahap VIII keluarga usia lanjut

Dimulai saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan meninggal dan

keduanya meninggal.

Tugas perkembangan

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan

pendapatan.

c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

e. Melakukan life review.

f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga

pada tahap ini.

Page 7: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil

keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang

di tuakan, merekalah yang menentukan masalah dan kebutuhan keluarga.

Dasar pegambilan keputusan tersebut adalah :

1. Hak dan Tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga

2. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga

3. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau

anggota keluarga yang bermasalah.

E. Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi keluarga antara lain (Suprajitno, 2004)

1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:

a. Sandang, Pangan dan papan

b. Hubungan seksual suami istri

c. Reproduksi atau pengembangan keturunan

2. Fungsi ekonomi: Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi 

keluarganya (istri dan anaknya).

3. Fungsi pendidikan: keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator

sosial budaya bagi anak).

4. Fungsi sosialisasi: Keluarga merupakan penyamaan  bagi masyarakat masa depan dan

lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas

generasi yang akan datang.

5. Fungsi perlindungan: Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari

gangguan, ancaman   atau  kondisi  yang  menimbulkan  ketidaknyamanan   (fisik,

psikologis) para anggotanya.

6. Fungsi rekreasi: Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan,

keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya        

7. Fungsi agama (religius): keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama

kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar.      

Page 8: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

F. Keluarga Kelompok Risiko Tinggi

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, yang menjadi

prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang risiko tinggi dalam bidang kesehatan,

meliputi:

1. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai

berikut:

a. Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah.

b. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.

c. Kelurga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit

keturunan.

2. Keluarga dengan ibu risiko tinggi kebidanan. Waktu hamil:

a. Umur ibu (kurang 16 tahun atau lebih 35 tahun).

b. Menderita kekurangan gizi atau anemia.

c. Menderita hipertensi.

d. Primipara atau multipara.

e. Riwayat persalinan dengan komplikasi.

3. Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena:

a. Lahir prematur atau BBLR.

b. Lahir dengan cacat bawaan.

c. ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.

d. Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau anaknya.

4. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota keluarga:

a. Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan

b. Tidak ada kesesuaiana pendapat antara anggota keluarga dan sering cekcok dan

tegang.

c. Ada anggota keluarga yang sering sakit.

d. Salah satu orang tua (suami atau istri) meninggal, atau lari meninggalkan

keluarga.

Page 9: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

G. Data Yang Akan dikaji lebih Lanjut.

1. Pengkajian tahap I

Data umum:

a. Identitas kepala keluarga (nama, alamat, pekerjaan, pendidikan).

b. Komposisi keluarga (daftar anggota keluarga dan genogram).

c. Tipe keluarga: Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan

jenis tipe keluarga tersebut.

d. Suku bangsa (etnis): identifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan

kesehatan.

e. Agama: kaji agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi

kesehatan.

f. Status sosial ekonomi: tentukan pendapatan keluarga, serta kebutuhan dan

penggunaannya.

g. Aktifitas rekreasi keluarga: rekreasi dirumah (nonton TV, mendengarkan radio),

jalan-jalan ke tempat rekreasi.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

c. Riwayat penyakit keluarga: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan

masing-masing keluarga, status kesehatan anak (imunisasi), sumber pelayanan

kesehatan yang bisa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan

kesehatan.

Lingkungan

a. Karakteristik rumah: luas, tipe rumah, jumlah ruang, pemanfaatan rumah,

peletakan perabot rumah tangga, sarana eliminasi (tempat, jenis, jarak dari

sumber air), sumber air minum.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: kebiasaan, lingkungan fisik, nilai,

budaya yang mempengaruhi kesehatan.

c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

d. Mobilitas geografis keluarga: ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah

tempat.

e. Sistem pendukung keluarga: jumlah anggota yang sehat, fasilitas untuk

penunjang kesehatan, fasilitas kesehatan.

Pemeriksaan Fisik

Page 10: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Pemeriksaan fisik lengkap semua anggota keluarga serta interpretasi hasil

pemeriksaan fisik tersebut.

Harapan Keluarga

Keinginan keluarga terhadap perawat keluarga terkait permasalahan

kesehatan yang dialami keluarga.

2. Pengkajian Tahap II

a. Kaji pengetahuan, kemampuan, kemauan keluarga terhadap tugas keluarga

b. Pengkajian terhadap tugas keluarga, apakah ada ketidakmampuan dalam

mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,

memelihara lingkungan dan ketidakmampuan menggunakan fasilitas kesehatan.

H. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga dan

masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data, analisis yang

memberikan dasar untuk menetapkan tindakan keperawatan. Hal ini berhubungan dengan

adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur, fungsi

keluarga dan koping.

Tipologi atau sifat dari diagnosa keperawatan keluarga adalah aktual, risiko dan

sejahtera. Actual berarti terjadi deficit atau gangguan kesehatan dalam keluarga.

Diagnosa keperawatan keluarga bersifat resiko (ancaman kesehatan) berarti sudah ada

data yang menunjang tapi namun belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan yang

kurang bersih atau pola makan yang tidak adekuat. Diagnosa yang bersifat keadaan

sejahtera merupakan suatu keadaan sejahtera merupakan suatu keadaan dimana keluarga

dalam keadaan sejahtera, sehingga kesehatan perlu ditingkatkan.

I. Rencana Keperawatan

Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang ditentukan

oleh perawat bersama keluarga untuk dilaksanakan. Dalam perencanaan keperawatan

keluarga ada beberapa hal yang harus dilakukan keluarga bersama perawat keluarga

yaitu menyusun tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih intervensi dan menyusun

prioritas.

1. Menetapkan Prioritas Masalah Keperawatan.

Page 11: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Menetapkan prioritas masalah atau diagnose keperawatan keluarga adalah

dengan menggunakan Skala menyusun prioritas dari Bailon dan Maglaya, 1978:

Skala untuk menentukan prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga (bailon dan

Maglaya, 1978):

N

o

Kriteria Skor Bobot

1 Sifat masalah

Skala: Aktual

Risiko

Keadaan sejahtera/diagnosis sehat

3

2

1

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala: Mudah

Sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2

3 Potensi masalah untuk dicegah

Skala: Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

1

4 Menonjolnya masalah

Skala: Masalah dirasakan dan harus segera ditangani.

Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani.

Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Scoring:

a. Tentukan skore untuk setiap criteria.

b. Skore dibagi dengan makna tertinggi dan dikalikan dengan bobot

c. Jumlahkan skore untuk semua kriteria.

2. Menetapkan Tujuan Keperawatan.

Tujuan merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari

tindakan keperawatan yang terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek.

Tujuan jangka panjang adalah target dari kegiatan atau hasil akhir yang

diharapkan dari rangkaian proses penyelesaian masalah keperawatan dan

Page 12: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

berorientasi pada perubahan prilaku seperti pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

Misalnya: keluarga mampu merawat anggotanya (Tn.S) yang menjalani TBC Paru.

Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang diharapkan dari setiap akhir

kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu disesuaikan dengan penjabaran

jangka panjang. Misalnya: setelah dilakukan satu kali kunjungan, keluarga

mengerti tentang penyakit TBC. Pada tujuan juga perlu direncanakan evaluasi yang

merupakan criteria dan standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang ada.

Misalnya:

a. Berat badan anak akan naik minimal 1Kg setiap bulan.

b. Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi puskesmas minimal 4x

selama kehamilan.

Implementasi

Pada pelaksanaan implementasi keluarga, hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang tepat.

2. Menstimulasi kesadaran dan penerimaan tentang masalah dan kebutuhan

kesehatan.

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat keluarga yang sakit.

4. Intervensi untuk menurunkan ancaman psikologis.

5. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi

sehat.

6. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

Contoh Diagnosa keperawatan keluarga:

1. Gangguan parenting pada keluarga X khususnya dalam perawatan anak Y

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam

pemenuhan tugas pertumbuhan dan perkembangan anak remaja.

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan 5x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,

diharapkan penampilan parenting keluarga optimal dalam perawatan anak remaja.

Tujuan Khusus: 1.

Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,

diharapkan keluarga mengenal tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.

Page 13: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Kriteria Evaluasi:

1. Kriteria : Menyebutkan pengertian tugas perkembangan keluarga pada tahap

remaja dengan bahasa yang sederhana.

Standar : Perkembangan keluarga dengan remaja merupakan suatu fase

perkembangan keluarga dimulai pada saat anak pertama berusia 13

tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat

anak meninggalkan orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah

melepas anak remaja dan memberikan tanggung jawab serta pada

tahap sebelumnya.

Rencana Tindakan:

a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian tugas perkembangan

keluarga dengan remaja.

b. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali pengertian tugas

perkembangan keluarga dengan remaja.

c. Beri pujian atas kemampuan keluarga.

2. Kriteria : Menjelaskan dua ciri-ciri keluarga dengan remaja

Standar : Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja merupakan

tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritasnya

dan membimbing anak untuk bertanggung jawab.

Rencana Keperawatan:

a. Diskusikan dengan keluarga tentang cirri-ciri perkembangan keluarga

dengan remaja.

b. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali ciri-ciri perkembangan

keluarga dengan remaja.

c. Berikan pujian atas kemampuan keluarga.

3. Kriteria : Mampu menyebutkan 3 dari 4 tugas perkembangan keluarga

dengan remaja.

Standar : Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja: memberikan

kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat

remaja yang sudah tambah dewasa dan meningkat otonominya,

mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga,

mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.

Hindari permusuhan dan kecurigaan, perubahan system aturan

tumbuh kembang keluarga.

Page 14: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

Rencana Keperawatan:

a. Identifikasi tugas yang sudah dilakukan oleh keluarga pada remaja.

b. Berikan penjelasan setiap tugas yang sudah dilakukan orang tua pada

remaja.

c. Diskusikan dengan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga dengan

remaja.

d. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali tugas perkembangan keluarga

dengan remaja.

e. Beri pujian atas kemampuan keluarga.

Tujuan khusus 2:

Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,

diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan dalam memfasilitasi

perkembangan keluarga dengan anak remaja.

Kriteria evaluasi:

1. Kriteria : Menjelaskan akibat yang terjadi bila keluarga tidak mencegah

masalah anak remaja.

Standar : Sering muncul konflik antara remaja dan orang tua karena anak

menginginkan kebebasan melakukan aktivitasnya, sementara

orangtua mempunyai hak untuk mengontrol anak.

Rencana Keperawatan:

a. Jelaskan akibat yang bisa terjadi bila keluarga tidak mengambil keputusan

untuk mencegah kenakalan remaja.

b. Beri kesempatan keluarga bertanya.

c. Dorong keluarga untuk mengungkapkan kembali penjelasan yang

diberikan.

d. Beri pujian atas kemampuan keluarga.

2. Kriteria : Mengambil keputusan yang tepat untuk segera melakukan tindakan

pencegahan masalah anak remaja.

Standar : Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yang

terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga

hubungan orang tua dan anak harmonis.

Rencana keperawatan:

a. gali pendapat keluarga bagaimana cara mencegah masalah pada remaja.

Page 15: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

b. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat

c. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil.

d. Beri pujian atas keputusan yang diambil.

Tujuan khusus 3:

Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,

diharapkan keluarga mampu merawat keluarga dengan perkembangan anak remaja.

Kriteria evaluasi:

1. Kriteria : Mengidentifikasi tentang peran orang tua yang belum tercapai

dalam memenuhi tugas perkembangan remaja.

Standar : Kesibukan dalam pekerjaan sehari-hari mengakibatkan adanya

gangguan komunikasi atau interaksi sosial dalam keluarga.

Rencana keperawatan: Konseling

a. identifikasi bersama keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai

dalam memenuhi tugas perkembangan remaja.

b. Jelaskan tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi

tugas perkembangan remaja.

c. Perhatikan respon verbal dan non verbal.

d. Beri solusi pada orang tua.

e. Kaji ulang kemampuan keluarga tentang peran orang tua yang belum

tercapai dalam memenuhi tugas.

f. Beri pujian atas kemampuannya.

Menyebutkan cara mengatasi peran orang tua yang belum tercapai.

Standar : Peran orangtua : memberi waktu luang pada keluarga, meluangkan

waktu untuk berlibur bersama keluarga, membuat jadwal

pertemuan rutin keluarga. Memberi keleluasaan anak untuk

menyampaikan pendapat, dan pengambilan keputusan secara

demokratis.

Rencana keperawatan: Konseling

a. Identifikasi bersama keluarga

b. Jelaskan tentang cara mengatasi peran orang tua yang belum tercapai

c. Perhatikan respon verbal dan non verbal.

Page 16: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

d. Berikan solusi positif bersama dalam memenuhi ntugas peran orang tua

terhadap anak remaja.

e. Kaji ulang kemampuan keluarga

f. Beri pujian positif atas kemampuannya.

Tujuan khusus 4:

Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,

diharapkan keluarga mampu memelihara lingkungan keluarga dengan

perkembangan anak remaja.

Kriteria evaluasi:

1. Kriteria : Menyebutkan lingkungan yang kondusif untuk mendidik anak

remaja.

Standar : Lingkungan dalam pertumbuhan remaja mencakup dukungan

dalam memberikan perkembangan secara fisik, psikologis, social,

dan spiritual.

Rencana keperawatan:

a. anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi remaja rajin belajar.

b. Tanyakan perasaan anak remaja saat ini.

c. Lakukan kunjungan rumah tidak terjadwal

d. Diskusikan dengan keluarga lingkungan yang kondusif

e. Identifikasi dengan keluarga lingkungan yang ada kegiatan yang

mendukung remaja.

f. Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali penjelasan

g. Beri pujian atas kemampuan keluarga menjawab pertanyaan yang benar.

Tujuan khusus 5:

Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,

diharapkan keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan untuk menunjang

perkembangan anak remaja.

1. Kriteria : Menggunakan pelayanan kesehatan dan social dalam menunjang

tumbuh kembang remaja.

Standar : Keluarga dapat mendapat bantuan dari pelayanan social seperti

LSM ataupun pelayanan kesehatan seperti puskesmas dalam

rangka memenuhi kesehatan reproduksi anak remaja terkait

Page 17: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

pertumbuhan dan perkembangan remaja sehingga informasi yang

didapat akurat dan dapat dipertcaya dalam mengambil keputusan.

Rencana keperawatan :

a. Diskusikan jenis fasilitas pelayanan social yang tersedia di lingkungan

keluarga.

b. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan social yang sesuai dengan

kondisi keluarga.

c. Anjurkan keluarga mendapatkan fasilitas pelayanan social sesuai pilihan.

d. Berikan pujian positif atas kemajuan keluarga.

Rancangan Kegiatan

1. Topik : Pengkajian data umum, lingkungan, fungsi keluarga,

pemeriksaan fisik dan harapan keluarga

2. Metode    : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi

3. Media : Format pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik

4. Waktu      : Perjanjian dengan keluarga

5. Tempat     : Rumah keluarga

6. Strategi Pelaksanaan :

Orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan kunjungan

d. Memvalidasi keadaan keluarga

Kerja :

a. Melakukan pengkajian

b. Melakukan pemeriksaan fisik ( khususnya bagi anggota keluarga yang

beresiko)

c. Mengidentifikasi masalah kesehatan

d. Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan keluarga

Terminasi ;

a. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya

b. Mengucapkan salam.

Page 18: Laporan Pendahuluan Keperawatan Keluarga

DARTAR PUSTAKA

Harmoko. (2012 ). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada Praktik asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Media.

Suharto, (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkurtural. Jakarta : EGC

Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC