Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    1/14

    LAPORAN PENDAHULUAN

    OKSIGENASI

    A. PENGERTIAN

    Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau

    fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat

    dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon

    dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal

    pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.

    B. ETIOLOGI

    Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya

    serangan asma bronkhial.

    1. aktor predisposisi

    a. !enetik

    "imana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui

    cara penurunannya yang #elas. $enderita dengan penyakit alergi biasanya

    mempunyai keluarga dekat #uga menderita penyakit alergi. %arena adanya

    bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial #ika

    terpapar dengan foktorpencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran

    pernafasannya #uga bisa diturunkan.

    2. aktor presipitasia. Alergen

    "imana alergen dapat dibagi men#adi & #enis, yaitu '

    ) nhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan

    contoh' debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora #amur, bakteri dan

    polusi.

    2) ngestan, yang masuk melalui mulut

    contoh' makanan dan obat*obatan

    &) %ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit

    contoh' perhiasan, logam dan #am tangan

    b. $erubahan cuaca

    Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi

    asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu ter#adinya

    serangan asma. %adang*kadang serangan berhubungan dengan musim,

    seperti' musim hu#an, musim kemarau, musim bunga. +al ini berhubungan

    dengan arah angin serbuk bunga dan debu.

    c. Stress

    Stress gangguan emosi dapat men#adi pencetus serangan asma, selain itu

    #uga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. "isamping ge#ala

    asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    2/14

    stressgangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah

    pribadinya. %arena #ika stressnya belum diatasi maka ge#ala asmanya belum

    bisa diobati.

    d. -ingkungan ker#a

    empunyai hubungan langsung dengan sebab ter#adinya serangan asma. +al

    ini berkaitan dengan dimana dia beker#a. isalnya orang yang beker#a

    dilaboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. !e#ala

    ini membaik pada waktu libur atau cuti.

    e. Olah raga aktifitas #asmani yang berat

    Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan #ika melakukan

    aktifitas #asmani atau olah raga yang berat. -ari cepat paling mudah

    menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya

    ter#adi segera setelah selesai aktifitas tersebut.

    C . PATOFISIOLOGI

    ungsi paru mengalami kemunduran dengan datangnya usia tua yang disebabkan

    elastisitas #aringan paru dan dinding dada makin berkurang. "alam usia yang lebih

    lan#ut, kekuatan kontraksi otot pernapasan dapat berkurang sehingga sulit bernapas.

    ungsi paru*paru menentukan konsumsi oksigen seseorang, yakni #umlah oksigen

    yang diikat oleh darah dalam paru*paru untuk digunakan tubuh. %onsumsi oksigen

    sangat erat hubungannya dengan arus darah ke paru*paru. /erkurangnya fungsi paru*

    paru #uga disebabkan oleh berkurangnya fungsi sistem respirasi seperti fungsi

    0entilasi paru.

    aktor*faktor risiko tersebut diatas akan mendatangkan proses inflamasi bronkus

    dan #uga menimbulkan kerusakan $ada dinding bronkiolus terminalis. Akibat dari

    kerusakan akan ter#adi obstruksi bronkus kecil (bronkiolus terminalis), yang

    mengalami penutupan atau obstruksi awal fase ekspirasi. 1dara yang mudah masuk

    ke al0eoli pada saat inspirasi, pada saat ekspirasi banyak ter#ebak dalam al0eolus dan

    ter#adilah penumpukan udara (air trapping). +al inilah yang menyebabkan adanya

    keluhan sesak napas dengan segala akibatnya. Adanya obstruksi pada awal ekspirasi

    akan menimbulkan kesulitan ekspirasi dan menimbulkan peman#angan fase ekspirasi.

    ungsi*fungsi paru' 0entilasi, distribusi gas, difusi gas, maupun perfusi darah akan

    mengalami gangguan (/rannon, et al, &).

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    3/14

    Tanda dan Gejala

    3anda dan ge#ala akan mengarah pada dua tipe pokok'

    ) empunyai gambaran klinik dominant kearah bronchitis kronis2) empunyai gambaran klinik kearah emfisema

    3anda dan ge#alanya adalah sebagi berikut'

    ) %elemahan badan

    2) /atuk

    &) Sesak napas

    4) Sesak napas saat akti0itas dan napas berbunyi

    5) engi atau whee6e

    7) 8kspirasi yang meman#ang

    9) /entuk dada tong (/arrel Chest) pada penyakit lan#ut.

    :) $enggunaan otot bantu pernapasan

    ) Suara napas melemah

    ;) %adang ditemukan pernapasan paradoksalC. PENATA LAKSANAAN

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    4/14

    simetris

    * "apat bernafas dengan

    mudah

    * 3idak menggunakan otot*

    otot tambahan dalam

    bernafas

    * 3idak mengalami dispnea

    onitor respirasi yang

    berbunyi, seperti

    mendengkur

    onitor pola pernafasan'

    bradipneu, takipneu dan

    hiper0entilasi

    $erhatikan lokasi trakea

    onitor peningkatan

    ketidakmampuan

    istirahat, kecemasan, dan

    haus udara.

    & Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama .= 24

    #am diharapkan pertukaran

    gas baik dengan kriteria '

    * "apat bernafas dengan

    mudah

    * 3idak mengalami dispnea

    * 3idak mengalami sianosis* 3idak mengalami somnolen

    * emiliki perfusi 0entilasi

    yang seimbang

    $osisikan klien untuk

    memaksimalkan potensi

    0entilasinya.

    dentifikasi kebutuhan klien

    akan insersi #alan nafas

    baik aktual maupun

    potensial.

    -akukan terapi fisik dadaAuskultasi suara nafas,

    tandai area penurunan

    atau hilangnya 0entilasi

    dan adanya bunyi

    tambahan

    onitor status pernafasan

    dan oksigenasi, sesuai

    kebutuhan

    S' pasien tidak kesulitan dalam

    bernafas

    O' tidak adanya sianosis,

    tidak adanya dyspnea, tidak

    adanya bunyi nafas tambahan

    A' "B gangguan pertukaran

    gas (teratasi)

    $' inter0ensi dihentikan

    E. PENGKAJIAN

    A. Pengkajan

    . Iden!!a"

    Identitas pasien, mencakup:

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    5/14

    Status

    Agama

    Suku bangsa

    $endidikan

    $eker#aan

    3empattanggal lahir

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    6/14

    erupakan persepsi kesulitan bernapas napas pendek dan sebagai

    perasaan sub#ektif pasien. Dang perlu dika#i, apakah pasien sesak

    saat ber#alan, dll.

    +emoptisis

    Daitu darah yang keluar melalui mulut saat batuk. %eadaan ini

    biasanya menandakan adanya kelainan berupa bronchitis kronis,

    bronkhiektasis, 3/*paru, cystic fibrosis, upper airway necroti6ing

    granuloma, emboli paru, pneumonia, kanker paru, dan abses paru.

    Chest pain

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    7/14

    b. ?iwayat kesehatan sekarang

    ) Faktu ter#adinya sakit

    /erapa lama sudah ter#adinya sakit

    2) $roses ter#adinya sakit

    %apan mulai ter#adinya sakit

    /agaimana sakit itu mulai ter#adi

    &) 1paya yang telah dilakukan

    Selama sakit sudah berobat kemana

    Obat*obatan yang pernah dikonsumsi

    4) +asil pemeriksaan sementara sekarang

    33@ meliputi tekanan darah, suhu, respiratorik rate, dan nadi

    Adanya patofisiologi lain seperti saat diauskultasi adanya

    ronky, whee6ing.

    c. ?iwayat kesehatan terdahulu

    ) ?iwayat merokok, yaitu sebagi penyebab utama kanker paru

    G paru, emfisema, dan bronchitis kronis. Anamnesa harus

    mencakup' 1sia mulai merokok secara rutin

    ?ata G rata #umlah rokok yang dihisap setiap hari.

    1sai menghentikan kebiasaan merokok.

    2) $engobatan saat ini dan masa lalu

    &) Alergi

    4) 3empat tinggal

    d. ?iwayat kesehatan keluarga

    3u#uan pengka#ian ini'

    $enyakit infeksi tertentu seperti 3/C ditularkan melalui

    orang ke orang.

    %elainan alergi seperti asma bronchial, menu#ukkan suatu

    predisposisi keturunan tertentu. Asma bisa #uga ter#adi akibat

    konflik keluarga.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    8/14

    $asien bronchitis kronis mungkin bermukim di daerah yang

    tingkat polusi udaranya tinggi. $olusi ini bukan sebagai penyebab

    timbulnya penyakit tapi bisa memperberat.

    e. !enogram

    f. ?iwayat kesehatan lingkungan.

    F. DIAGNOSA KEPERA&ATAN

    Dagn'"a 1(

    /ersihan #alan napas tidak efektif berhubungan dengan bronkhokonstriksi,

    bronkhospasme ditandai dengan sekresi mucus yang kental, adanya whee6ing,??

    meningkat (lebih dari 22Bmnt), +? meningkat (lebih dari ;;Bmnt), napas dangkal

    dan cepat, menggunakan otot bantu napas.

    T)j)an (

    /ersihan #alan napas kembali efektif setelah di lakukan tindakan keperawatan

    selama .B 24 #am

    K*!e*a Ha"l(

    %lien dapat mendemonstrasikan batuk efektif

    3idak ada suara nafas tambahan dan whee6ing $ernapasan klien normal ( 7 *2; B menit) tanpa adanya pengguanaan otot

    bantu napas.

    rekuensi nadi 7;*2; B menit.

    In!e*+en"(

    a. andiri '

    .) $osisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan ( posisi semi fowler)

    ?asional ' posisi semi fowler dapat memberikan kesempatan pada proses

    ekspirasi paru.

    2.) %a#i Farna, kekentalan dan #umlah sputum

    ?asional 'karekteristik sputum dapat menun#ukkan barat ringannya

    obstruksi.

    &.) Atur posisi semifowler

    ?asional ' posisi semi fowler meningkatkan ekspansi paru.

    4.) A#arkan cara batuk efektif dan terkontrol

    ?asional ' batuk yang terkontrol dan efektif dapat memudahkan

    pengeluaran secret yang melekat di#alan napas.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    9/14

    5.) /antu klien latihan napas dalam.

    ?asional ' 0entilasi maksimal membuka lumen #alan nafas dan

    meningkatkan gerakan secret kedalam #alan nafas besar untuk dikeluarkan.

    7.) $ertahankan intake cairan sedikitnya 25;; mlhari kecuali tidak

    diindikasikan

    ?asional '+idrasi yang adekuat membantu mengencerkan secret dan

    mengefektifkan pembersihan #alan nafas.

    9.) -akukan fisioterapi dada dengan teknik postural dranase, perkusi,fibrasi

    dada.

    ?asional ' fisioterapi dada merupakan strategi untuk mengeluarkan secret.

    b. %olaborasi '

    .) %olaborasi pemberian obat bronkodilator

    ?asional ' $emberian bronkodilator 0ia inhalasi akan langsung menu#u

    area broncus yang mengalami spasme sehingga lebih cepat berdilatasi.

    2.) %olaborasi dengan dokter pemberian obat agen mukolitik dan ekspektoran

    ?asional ' agen mukolitik menurunkan kekentalan dan perlengketan

    secret paru untuk memudahkan pembersihan. Agen ekspektoran akan

    memudahkan secret lepas dari perlengketan #alan napas .

    &.) %olaborasi dengan dokter pemberian obat kortikostiroid.

    ?asional 'kortikosteroid berguna pada keterlibatan luas dengan

    hipoksemia dan menurunkan reaksi inflamasi akibat edema mukosa dan

    dinding bronkus.

    Dagn'"a 2

    $ola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energykelelahan di tandai

    dengan sesak napas, takipnea, orthopnea, tarikan interkostalpenggunaan otot napas

    tambahan untuk bernapas, napas pendek, napas pursed*lip.

    3u#uan'

    $ola nafas kembali efektif setelah di lakukan tindakan keperawatan selama

    B 24

    K*!e*Ha"l (

    pernapasan klien normal (7*2;Bmenit) tanpa adanya penggunaan otot bantu

    napas.

    3idak terdapat suara nafas tambahan atau whee6ing.

    Status tanda 0ital dalam batas normal.

    nadi 7; * ;;B menit

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    10/14

    ?? 7*2; Bmnt

    %lien dapat mendemonstrasikan teknik distraksi pernapasan.

    In!e*+en"(

    a. andiri '

    .) $osisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan ( posisi semi fowler)

    ?asional ' posisi semi fowler dapat memberikan kesempatan pada proses

    ekspirasi paru.

    2.) $antau kecepatan, irama, kedalaman pernapasan dan usaha respirasi.

    ?asional ' emantau pola pernafasan harus dilakukan terutama pada klien

    dengan gangguan pernafasan .

    &.) $erhatikan pergerakan dada , amati kesimetrisan, penggunaan otot*otot

    bantu napas, serta retraksi otot suprakla0ikular dan interkostal.

    ?asional ' melakukan pemeriksaan fisik pada paru dapat mengetahui

    kelainan yang ter#adi pada klien .

    4.) Auskultasi bunyi napas, perhatikan area penurunan tidak adanya 0entilasi

    dan adanya bunyi napas tambahan.

    ?asional ' Adanya bunyi napas tambahan mengidentifikasikan adanya

    gangguan pada pernapasan.

    5.) $antau peningkatan kegelisahan, ansietas, dan tersengal*sengal.

    ?asional 'Ansietas dapat memicu pola pernapasan seseorang.

    7.) An#urkan napas dalam melalui abdomen selama periode distress pernapasan

    ?asional ' 3eknik distraksi dapat merileksasikan otot Gotot pernapasan.

    b. %olaborasi '

    .) %olaborasi dengan dokter pemberian bronkodilator.

    ?asional ' pemberian bronkodilator 0ia inhalasi akan langsung menu#u area

    bronkus yang mengalami spasme sehingga lebih cepat berdilatasi.

    Dagn'"a ,

    $ertukaran gas berhubungan dengan kelelahan otot respiratory ditandai dengan

    dispnea, peningkatan$CO2, peningkatan penggunaan otot bantu napas

    T)j)an (

    $ertukaran gas kembali efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selamaB24

    #am.

    K*!e*a Ha"l (

    %lien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi dalam pernapasan.

    rekuensi napas 7*2; B menit dan tidak sesak napas

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    11/14

    rekuensi nadi 7;*2; B menit.

    %ulit tidak pucat ( $aO2 kurang dari 5; mm +g.$aCO2 lebih dari 5; mm

    +g dan $+ 9,&5*9,4; ) Saturasi oksigen dalam darah lebih dari ;H

    In!e*+en"(

    a. andiri

    .) $antau status pernapasan tiap 4 #am,hasil!"A,intake dan output.

    ?asional ' untuk mengindenfikasi indikasi ke arah kema#uan atau

    penyimpangan dari hasil klien.

    2.) 3empatkan klien pada posisi semi fowler

    ?asional' posisi tegak memungkinkan ekspansi paru lebih baik.

    &.) /erikan pengobatan yang telah ditentukan serta amati bila ada tanda*tanda

    toksisitas.

    ?asional ' pengobatan untuk mengembalikan kondisi bronchus seperti

    kondisi sebelumnya.

    4.) 3ingkatkan aktifitas secara bertahap, #elaskan bahwa fungsi pernapasan

    akan meningkat dengan akti0itas.

    ?asional ' engoptimalkan fungsi paru sesuai dengan kemampuanakti0itas indi0idu.

    b. %olaborasi'

    .) /erikan terapi intra0em sesuai an#uran (kolaborasi dengan dokter)

    ?asional ' 1ntuk memungkinkan dehidrasi yang cepat dan tepat mengikuti

    keadaan 0askuler untuk pemberian obat*obat darurat.

    2.) /erikan oksigen melalui kanula nasal 4 -menit selan#utnya sesuaikan

    dengan hasil $aO2.

    ?asional ' pemberian oksigen mengurangi beban otot*otot pernafasan.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    12/14

    Dagn'"a -(

    ntoleransi akti0itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan

    suplai oksigen ditandai dengan kelelahan, dispnea, sianosis

    T)j)an (

    "alam waktu B24 #am setelah diberikan inter0ensi klien dapat melakukan akti0itas

    sesuai kebutuhan .

    K*!e*a %a"l (

    %lien dapat berakti0itas sesuai kebutuhannya

    $ernapasan klien normal (7*2; Bmenit) dan tidak sesak napas

    rekuensi nadi 7;*2; B menit.

    %lien dapat mendemonstrasikan teknik distraksi yang dia#arkan

    In!e*+en"(

    a. andiri

    a.) >elaskan akti0itas dan factor ysng dapat meningkatkan kebutuhan oksigen

    ?asional ' merokok ,suhu ekstrem dan stress menyebabkan 0asokonstriksi

    pembuluh darah dan meningkatkan beban #antung .

    b.) A#arkan progam relaksasi

    ?asional ' mempertahankan, memperbaiki pola nafas teratur .

    c.) /uat #adwal akti0itas harian ,tingkatkan secara bertahap.

    ?asional 'mepertahankan pernapasan lambat dengan tetap memperhatikan

    latihan fisik memungkinkan peningkatan kemampuan otot bantu pernapasan

    d.) A#arkan teknik napas efektif.

    ?asional ' meningkatkan oksigenasi tanpa mengorbankan banyak energi .

    e.) $ertahan kan terapi oksigen tambahan .

    ?asional ' mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan konsentrasi

    oksigen darah.

    f.) %a#i respon abnormal setelah akti0itas.

    ?asional ' respon abnormal meliputi nadi , tekanan darah , dan pernafasan

    yang meningkat .

    g.) /eri waktu istirahat yang cukup.

    ?asional ' meningkatkan daya tahan klien, mencegah kelelahan .

    b. %olaborasi '

    a) %olaborasikan dengan fisioterapi untuk melakukan latihan akti0itas harian

    sesuai #adwal.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    13/14

    ?asional' latihanakti0itas harian memungkinkan kemampuan otot bantu

    nafas

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Oksigenasi (j)

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Smelt6er, Su6anne C. (2;;)Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

    Suddarth, alih bahasa' Agung Faluyo (et. al.), 0ol. , edisi :, >akarta' 8!C

    -ong /arbara C. (7)Perawatan medical Bedah Suatu pendekatan Proses

    keperawatan, alih bahasa' Dayasan katan Alumni $endidikan %eperawatan

    $ad#a#aran /andung, /andung.

    "armo#oE artono ()Buku Ajar eriatri !Ilmu Kesehatan "sia #anjut$,

    >akarta ' /adai $enerbit %1

    $rice Syl0ia Anderson (9)Pato%isiologi Konsep Klinis ProsesProses Pen'akit,

    alih bahasa' $eter Anugerah, /uku %edua, edisi 4, >akarta' 8!C

    "oenges, arilynn 8. ()(encana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk

    Perencanaan dan Pendokumentasian Pasien, alih bahasa' ade %ariasa, akarta' 8!C

    Caepenito -ynda >uall (9) /uku Saku "iagnosa %eperawatan, alih bahasa'

    Dasmin Asih, edisi 7, >akarta' 8!C