12
Laporan Penelitian Antropologi Budaya BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Antropologi budaya sebagai sebuah cabang ilmu social memiliki lahan kajian yang cukup luas, terutama di bidang kebudayaan manusia. Untuk mengetahui bagaimana suatu kebudayaan itu berkembang dan mempengaruhi kehidupan manusia. Tentu saja kajian seperti itu tidak dapat dilakukan di bangku kuliah, sebuah kajian intensif di lapangan diperlukan untuk menguji semua teori- teori yang ada. Makalah ini bermaksud untuk menjabarkan sebuah hasil penelitian kami di dalam sebuah karya tulis. Makalah ini mengangkat aspek-aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan semua aspek yang mempengaruhi kehidupan budaya manusia. Aspek-aspek yang diangkat ialah seputar kondisi ekonomi, pendidikan, social budaya, social politik dan masalah pembangunan desa. Aspek-aspek tersebut diteliti dengan menggunakan metode penyebaran questioner. B. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Kabupaten : Bondowoso Kecamatan : Sumberwringin Desa : Sukorejo

Laporan Penelitian Antropologi Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ANTRO

Citation preview

Page 1: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

Laporan Penelitian Antropologi Budaya

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Pendahuluan

                 Antropologi budaya sebagai sebuah cabang ilmu social memiliki lahan kajian

yang cukup luas, terutama di bidang kebudayaan manusia. Untuk mengetahui

bagaimana suatu kebudayaan itu berkembang dan mempengaruhi kehidupan manusia.

Tentu saja kajian seperti itu tidak dapat dilakukan di bangku kuliah, sebuah kajian

intensif di lapangan diperlukan untuk menguji semua teori-teori yang ada.

     Makalah ini bermaksud untuk menjabarkan sebuah hasil penelitian kami di dalam

sebuah karya tulis. Makalah ini mengangkat aspek-aspek yang berhubungan dengan

kehidupan manusia dan semua aspek yang mempengaruhi kehidupan budaya

manusia.

     Aspek-aspek yang diangkat ialah seputar kondisi ekonomi, pendidikan, social

budaya, social politik dan masalah pembangunan desa. Aspek-aspek tersebut diteliti

dengan menggunakan metode penyebaran questioner.

B.     DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Kabupaten                           :      Bondowoso

Kecamatan                          :      Sumberwringin

Desa                                    :      Sukorejo

Dusun                                  :      Kluncing

Jumlah RT yang diteliti        :      4 RT (Rukun Tetangga)

     Dusun Kluncing terletak di kaki Gunung Merapi, terletak di daerah perkebunan yang

memilki udara cukup dingin dan pemandangan alam yang indah. Tempat penelitian

kami mengambil tempat di salah satu dusun masyarakat yang tinggal di daerah

tersebut.

Page 2: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

     Dusun Kluncing terletak 7 Km jauhnya dari Desa Sukorejo, Desa yang membawahi

dusun Kluncing. Dengan jalur untuk mencapai Dusun tersebut melewati jalan meliuk-

liuk mengitari gunung dengan kondisi jalan yang rusak di beberapa lokasi, yang tingkat

kerusakannya cukup parah.

C.     METODE PENELITIAN

                 Metode penelitian yang di gunakan ialah metode observasi partisipan

dengan teknik wawancara, dengan berlandaskan pada questioner yang telah ditentukan

sebelumnya oleh dosen pembimbing. Dengan mengambil informasi secara acak dari

beberapa informan dari RT-RT sekitar Dusun Kluncing.

     Penelitian atau observasi dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut :

1.   Tahap 1, Observasi Lapangan

Tahap ini dilakukan dengan mengamati secara visual kondisi lingkungan tempat tinggal

masyarakat Dusun Kluncing.

2.   Tahap 2, Wawancara

Tahap ini dilakukan dengan mewancarai secara langsung masyarakat Dusun Kluncing

sesuai dengan poin-poin di dalam questioner.

D.     RUMUSAN MASALAH

Adapun poin-poin masalah yang kami angkat di dalam makalah ini ialah :

1.   Deskripsi Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa

2.   Deskripsi Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa

3.   Deskripsi Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa

4.   Deskripsi Kondisi Sosial Politik Masyarakat Desa

5.   Pendapat Masyarakat tentang Pembangunan Desa

Page 3: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

BAB II

LAPORAN HASIL PENELITIAN

       Dari hasil penelitian yang kami lakukan selama 2 hari di Dusun Kluncing, kami

mendeskripsikan laporan tersebut di dalam 2 tahap laporan seperti yang telah disebut

sebelumnya, yaitu:

A.     Hasil Observasi Lapangan

        Melalui pengamatan secara langsung dapat disimpulkan beberapa hal :         

1.   Deskripsi Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa

Melalui pengamatan visual dapat dilihat bahwa masyarakat Dusun Kluncing memiliki

tingkat ekonomi menengah ke bawah, meski kesenjangan antara masyarakat yang

ekonominya menengah dengan masyarakat yang berada di tingkat ekonomi bawah

terlihat jelas. Kondisi ini terlihat dari perbedaan bentuk rumah masyarakat Dusun

Kluncing.

2.   Deskripsi Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa

Sektor pendidikan di Dusun Kluncing bisa dibilang sangat standart, hal ini disimpulkan

dari hanya ada 2 jenjang sekolah yang berada di wilayah Dusun Kluncing, yaitu sekolah

setingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada di

dalam satu komplek bangunan. Menurut hasil pengamatan gedung-gedung SD dan

SMP masih merupakan gedung baru ataupun hasil renovasi.

 

3.   Deskripsi Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa

Page 4: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

Dengan pengamatan langsung, peneliti belum bisa menyimpulkan kondisi social

budaya masyarakat, saat pengamatan langsung dilakukan peneliti hanya bisa memberi

gambaran bahwa, kondisi di Dusun Kluncing sangat tenang dan hanya sedikit aktivitas

yang dapat dilihat dari masyarakat Dusun Kluncing.

4.   Deskripsi Kondisi Sosial Politik Masyarakat Desa

            Peneliti tidak dapat menemukan apapun mengenai kondisi politik masyarakat

dusun Kluncing, tidak ada tanda-tanda atau suatu hal yang bisa menggambarkan

kondisi social politik masyarakat Dusun Kluncing.

5.    Pendapat Masyarakat tentang Pembangunan Desa

Peneliti tidak bisa menyimpulkan hal ini, karena hal ini tidak bisa disimpulkan dengan

pengamatan langsung atau visual.

B.     Hasil Observasi Wawancara

       Melalui wawancara dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.  Deskripsi Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa

Menurut hasil wawancara dengan beberapa informan dapat dideskripsikan bahwa

sector pekerjaan yang banyak digeluti oleh masyarakat adalah sector perkebunan

(hampir 75%) dan sisanya berada di sector ekonomi lainnya.

Khusus di sector perkebunan, perbedaan kepemilikan tanah meneyebabkan

kesenjangan pendapatan di dalam masyarakat Dusun Kluncing, antar pemilik tanah dan

pekerja memiliki perbedaan pendapatan, hal ini dimungkinkan karena panen hasil kopi

yang setahun sekali memberikan pendapatan sekitar Rp 30 juta - Rp 50 juta dalam

setahun kepada pemilik tanah, hasil ini tentu tidak sama dengan yang diterima oleh

para buruh atau pekerja di perkebunan. Luas tanah yang dikelola menjadi perkebunan

tentu juga membedakan besarnya pendapatan yang akan diterima setiap tahunnya.

Pendapatan masyarakat yang besar namun hanya setahun sekali membuat perputaran

ekonomi masyarakat Dusun Kluncing berjalan lambat, hal ini  bisa dilihat dari tidak

Page 5: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

adanya infrastruktur perekonomian seperti pasar ataupun toko yang memadai. Menurut

beberapa informan, kondisi ekonomi seperti ini disebabkan juga oleh factor akses jalan

yang rusak di beberapa bagian jalan, hal ini semakin memperlambat perputaran

ekonomi masyarakat.

2.  Deskripsi Kondisi Pendidikan Masyarakat Desa

Di Dusun Kluncing terdapat beberapa lembaga pendidikan seperti TK, SD dan SMP,

namun kondisi bangunan dan fasilitas-fasilitasnya masih terbilang standart, ini bisa

dilihat dari kondisi SD Negeri Sukorejo 02 dan SMP Negeri 2 Satu Atap, meski gedung-

gedungnya masih tergolong baru, namun fasilitas-fasilitas yang disediakan masih

tergolong minim.

Saat kami mewancarai Bpk. Dodik Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMP

Negeri 2 Satu Atap, terungkap bahwa meskipun pendidikan di SD dan SMP telah

digratiskan, kesadaran wali murid untuk terlibat aktif di dalam kegiatan sekolah

misalnya ketika gotong royong membersihkan sekolah masih kurang. Hanya ketika

rapat tahunan saja wali murid terlibat aktif. Selain kesadaran wali murid yang kurang,

kesadaran guru-gurunya juga masih kurang hanya ketika jam pelajaran saja guru-guru

tersebut datang. Bahkan saat kami melakukan wawancara di SMP tersebut, hanya ada

Bpk. Dodik tersebut. Kepala Sekolah tidak ada di tempat. Bapak Dodik yang merupakan

Guru Sukarelawan hanya mendapat gaji sekitar Rp. 165.000,- perbulan, hal ini  tentu

dirasa kurang dibandingkan dengan jauhnya perjalanan Bpk Dodik dari tempat

tinggalnya di daerah Leces untuk menuju ke tempatnya bertugas.

Dari hasil penelitian di bidang pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sector

pendidikan masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat dan kepedulian dari

guru-gurunya. Selain itu kesadaran untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi juga

masih kurang, masyarakat Dusun Kluncing masih di dominasi oleh lulusan SD dan SMP

sedangkan untuk kesadaran melanjutkan ke SMA / SMK masih kurang dan hanya

sedikit yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Hal ini tentu sangat mempengaruhi kondisi Sumber Daya Manusia di Dusun Kluncing,

saat kami melakukan penelitian selain karena terkendala bahasa kami juga terkendala

Page 6: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

masalah SDM masyarakat yang cenderung pasif dan lebih memilih menjawab tidak

tahu. SDM masyarakat tergolong masih berkembang dan belum bisa dikatakan sudah

tinggi.

3.   Deskripsi Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa           

Masyarakat Dusun Kluncing yang terbagi di sekitar 5 RT memiliki kebiasaan social

budaya yang unik, pekerjaan mereka di kebun yang banyak menyita waktu membuat

waktu mereka untuk bersosialisai kurang, hanya di kegiatan dibidang keagamaan saja,

masyarakat Dusun Kluncing aktif dalam kegiatan seperti Tahlilan, Tiba’an, Selametan

dan lain-lain yang kental unsur keagamaannya, peran Kyai sangat dominan di dalam

hal ini.

Khusus untuk pemuda dan pemudi di Dusun Kluncing memiliki kebiasaan khusus di

bidang olahraga, mereka memiliki kebiasaan untuk bermain bola volley setiap sore, hal

ini ditunjang dengan adanya lapangan bola volley di beberapa tempat di Dusun

Kluncing. Kebiasaan positif ini membuat sering diadakannya pertandingan-pertandingan

bola volley baik antar klub maupun antar dusun. Pemuda-pemudi ini biasanya

berkumpul di lapangan bola volley setelah bekerja pada sore hari, hal ini juga membuat

peluang ekonomi tumbuh di sekitar lapangan tersebut terbukti dengan hadirnya penjual

makanan ringan.

Page 7: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

Selain kondisi social yang tersebut diatas, di Dusun Kluncing juga terdapat

perkembangan seni budaya yang cukup menggembirakan, kami sempat bertemu

dengan seorang perajin patung dari kayu yang menjadikan pembuatan patung kayu

sebagai pekerjaan sambilan selain sebagai pekerja di perkebunan. Hasil keseniannya

dijual kepada orang yang memesan maupun yang berminat.

4.   Deskripsi Kondisi Sosial Politik Masyarakat Desa

Kondisi Sosial Politik Masyarakat Desa Kluncing tergolong unik, peran tim sukses dan

tokoh masyarakat sangat berpengaruh di dalam setiap pemilu. Kesadaran masyarakat

Dusun Kluncing tentang politik juga masih kurang, terbukti dengan ketidaktahuan

mereka tentang partai politik, contohnya ketika pemilu Presiden, mereka lebih

mengetahui sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) daripada partai politik yang

mengusungnya yaitu Partai Demokrat. Hanya sedikit dari masyarakat yang paham

tentang dunia politik.

Kondisi masyarakat seperti ini membuat mereka lebih mudah untuk dimobilisasi ke arah

tujuan politik tertentu. Peran tokoh agama dan masyarakat harus lebih netral untuk

menjaga jalannya demokrasi yang jujur adil di tengah masyarakat Dusun Kluncing.

5.   Pendapat Masyarakat tentang Pembangunan Desa

Page 8: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

Infrastruktur jalan menjadi sorotan utama masyarakat Dusun Kluncing untuk segera

diperbaiki. Kondisi jalan yang rusak dirasa sangat menganggu masyarakat Dusun

Kluncing. Hal tersebut membuat lambatnya perputaran ekonomi masyarakat serta

turunnya kesadaran di bidang pendidikan. Pada akhirnya hal ini membuat Sumber Daya

Manusia (SDM) masyarakat menjadi menurun, pemerintah harus segera mengambil

langkah untuk segera memperbaiki atau menambah infrastruktur yang ada, demi

kemajuan ekonomi dan pendidikan di Dusun Kluncing.

Page 9: Laporan Penelitian Antropologi Budaya

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.     Kesimpulan

                 Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Dusun Kluncing merupakan

dusun  yang tergolong belum berkembang, kondisi social budaya masyarakat masih

kental dengan suasana pegunungan, kondisi social politik masyarakat Dusun Kluncing

masih kurang, terbukti dengan pengetahuan mereka tentang politik yang masih minim.

Kesadaran di dalam segi pendidikan juga masih kurang, masyarakat masih kurang

peduli dengan tingkat pendidikan mereka. Pada saat dilakukan wawancara dengan

salah satu informan, diketahui bahwa rata-rata tingkat pendidikan masyarakat Dusun

Kluncing hanya sampai tingkat SMP. Hanya sedikit dari masyarakat Dusun Kluncing

yang melanjutkan ke jenjang SMA/SMK dan Perguruan Tinggi.

Dalam segi pembangunan, masyarakat Dusun Kluncing mengharapkan perbaikan-

perbaikan infrastruktur jalan. Karena dengan Infrastruktur jalan yang mumpuni maka

tingkat ekonomi dan sumber daya manusia akan semakin meningkat.

B.     Saran

Perlu beberapa perbaikan di Dusun Kluncing, selain dalam segi Infrastruktur, segi

pemerintahan juga perlu diperhatikan, program-program kemasyarakatan misalnya

Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) harus kembali dihidupkan karena tingkat

keamanan Dusun Kluncing masih rawan.