Upload
setash
View
1.302
Download
105
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemangi (Ocimum sp.) adalah tumbuhan yang daunnya biasa dimakan sebagai
lalap. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Lamiaceae ini memiliki aroma
daunnya khas serta kuat, namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Di Indonesia,
tanaman kemangi banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, dan Maluku. Namun,
banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat untuk dicari kandungan minyak atsirinya.
Tumbuhan ini hidup secara liar dan berbau harum serta dapat tumbuh dengan baik
dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuhan Kemangi sangat sensitif
terhadap iklim dingin, dapat berkembang dengan sangat baik jika mendapat sinar
matahari yang melimpah dan membutuhkan iklim yang panas dan kering. Jika ditinjau
dari morfologi, Kemangi merupakan tumbuhan terna yang tegak, tinggi tanaman
antara 0,3–0,6 m. Sistem perakaran pada kemangi adalah akar tunggang dan warna
akarnya putih kotor. Batang kemangi berkayu, segiempat, beralur, dan bercabang.
Batang muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kecoklatan. Batang kemangi
memiliki bulu hijau halus. Daunnya tunggal, berwarna hijau, dan memiliki
pertulangan menyirip. Letak daun berhadapan; tangkai daun berwarna hijau dan
panjangnya antara 0,5–2 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing
dan pangkalnya tumpul, serta tampak menggelombang. Pada sebelah menyebelah ibu
tulang daun terdapat 3–6 tulang cabang. Tepi daun sedikit bergerigi dan terdapat
bintik-bintik serupa kelenjar. Namun jika ditinjau secra anatomi, ada perbedaan
jaringan yang menyusun organ tumbuhannya meliputi: akar, batang serta daun
sehingga dipilih tumbuhan ini sebagai objek penelitian anatomi tumbuhan. Untuk
membuktikan hal tersebut, maka dilakukan studi pengamatan anatomi dengan
menggunkan tumbuhan Kemangi meliputi organ akar, batang serta daun.
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur sel dan jaringan penyusun organ akar tumbuhan
Kemangi?
2. Bagaimana struktur sel dan jaringan penyusun organ batang muda dan batang
tua tumbuhan Kemangi?
3. Bagaimana struktur sel dan jaringan penyusun organ daun tumbuhan
Kemangi?
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan struktur sel dan jaringan penyusun organ akar tumbuhan
Kemangi.
2. Mendeskripsikan struktur sel dan jaringan penyusun organ batang tumbuhan
Kemangi.
3. Menganalisis perbedaan struktur sel dan jaringan penyusun organ batang
muda dan batang tua tumbuhan Kemangi.
4. Mendeskripsikan struktur sel dan jaringan penyusun organ daun tumbuhan
Kemangi.
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 3
BAB II
STRUKTUR ANATOMI DAUN KEMANGI
Topografi
Keterangan:
EpA : Epidermis Atas (Adaksial)
ParPa : Parenkim Palisade
ParSpo : Parenkim Sponsa
EpB : Epidermis Bawah (Abaksial)
Bp : Berkas Pengangkut
RAS : Ruang Antar Sel
Sto : Stomata
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 4
Sistem Jaringan Penutup
Epidermis terletak pada paling luar
(perifer) dari daun, baik pada permukaan
abaksial (epidermis atas) maupun
abaksial (epidermis bawah), yang
tersusun atas satu lapis dengan penebalan
sel yang tidak merata. Terdapat stoma
yang epistomatik (terdapat pada
permukaan adaksial daun).
Mesofil
Mesofil terletak diantara epidermis atas
dan epidermis bawah, tersusun dari
jaringan parenkim, mengandung
kloroplas dan terdiferensiasi menjadi
jaringan parenkim palisade dan parenkim
sponsa. Kelenjar minyak eteris tidak
ditemukan pada sayatn melintang.
Parenkim palisade: tersusun oleh
sel-sel yang berbentuk batang
tanpa ada ruang antar sel,
mengandung kloroplas dan
terdapat pada permukaan
adaksial.
Parenkim sponsa: tersusun atas
jaringan parenkimatik yang
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 5
bentuknya tidak teratur, longgar,
membentuk ruang yang berisi
rongga udara, mengandung
kloroplas dan terdapat pada
permukaan abaksial daun.
Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut tersusun atas xilem
dan floem, xilem terletak pada
permukaan adaksial daun sedangkan
floem terletak pada permukaan abaksial
daun. Terdapat RAS (ruang antar sel) di
bawah xilem.
RAS : ruang antar sel
Xy : xylem
Ph : floem
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 6
Sayatan Permukaan Adaksial Daun
Keterangan:
Sto : Stomata
Ce : Celah stoma
Ste : sel tetangga
Spe : Sel penutup
Stoma pada daun kemangi memiliki tipe
Diasitik. Hal ini terlihat dari jumlah sel
tetangga sebanyak 2 dengan poros
panjangnya yang tegak lurus terhadap
poros panjang stoma.
Sayatan Permukaan Abaksial Daun
Keterangan:
TG : Trikoma glandular
Pada sayatan permukaan abaksial daun
terdapat trikoma glandular dengan tipe
stoma yang sama dan tidak jauh berbeda
dengan sayatan abaksial daun, yaitu tipe
Diasitik.
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 7
BAB III
STRUKTUR ANATOMI BATANG MUDA DAN BATANG TUA
KEMANGI
Batang Kemangi Muda
Keterangan:
TG (trikoma glandular): Berbentuk
rambut pada permukaan epidermis,
multiseluler dan terdapat lumen.
Terdiri dari kepala (Kp), tubuh
(Tub), serta kaki (Ka) trikoma dan
sebagai derivat epidermis.
Ep (Epidermis): terdiri dari 1 lapis
sel, rapat, tidak ada ruang antar sel.
Terletak di daerah tepi (perifer)
sebagai pelindung.
C (daerah korteks): daerah antara
epidermis dengan berkas
pengangkut dan berisi jaringan
parenkim.
Cr (Klorenkim): isodiametris,
terdapat kloroplas, dan terletak di
bawah epidermis.
Pr (Parenkim): memiliki bentuk
yang isodiametris dan berfungsi
sebagai jaringan dasar.
Cbz (daerah kambium / Cambium
Zone): sel berukuran kecil,
tersusun rapi dengan dinding sel
yang tipis, serta terletak diantara
daerah korteks dan berkas
pengangkut.
Ph (floem): terletak pada posisi ke
arah luar (perifer) dari xilem.
C
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 8
Terdiri dari sel tapis dan sel
pengiring yang selalu
berdampingan, parenkim floem,
dan sklerenkim floem.
Scf (Sklerenkim floem): terdapat
penebalan dinding yang merata.
Lumen kusam, tidak ada
sitoplasma (sel-sel mati), terdapat
di luar floem sebagai pelindung
floem, dan berwarna pucat ketika
dilihat di bawah mikroskop.
Tr (trakea): sel berukuran besar,
bulat, nampak terang, dikelilingi
sel-sel kecil dan disekitarnya
terdapat parenkim dan sklerenkim.
Xy (xilem): terletak pada posisi ke
arah dalam (pusat). Terdiri dari
trakea, serabut xilem, dan
parenkim xilem.
E (empulur): merupakan silinder
pusat pada batang dan terisi oleh
parenkim yang isodiametris.
Batang Kemangi Tua
EP (epidermis): terdiri dari 1 lapis
sel, rapat, tidak ada ruang antar sel.
Terletak di daerah tepi (perifer)
sebagai pelindung.
Cr (Klorenkim): isodiametris,
terdapat kloroplas, dan terletak di
bawah epidermis.
C (daerah korteks): merupakan
daerah diantara epidermis dan
berkas pengangkut. Berisi jaringan
parenkim yang isodiametris dan
Sayatan bagian epidermis batang kemangi
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 9
berfungsi sebagai jaringan dasar.
Cbz (daerah kambium / Cambium
Zone): sel berukuran kecil,
tersusun rapi dengan dinding sel
yang tipis, serta terletak diantara
daerah korteks dan berkas
pengangkut.
Scf (Sklerenkim floem): terdapat
penebalan dinding yang merata.
Lumen kusam, tidak ada
sitoplasma (sel-sel mati), terdapat
di luar floem sebagai pelindung
floem, dan berwarna pucat ketika
dilihat di bawah mikroskop.
Phs (floem sekunder): terletak pada
posisi lebih luar (ke arah perifer)
dari xilem sekunder, terletak di
bagian terdalam korteks, dibentuk
oleh kambium pembuluh.
XyS (xilem sekunder): terletak
pada posisi lebih dalam (ke arah
empulur) dari floem primer,
terletak di bagian terdalam korteks,
dibentuk oleh kambium pembuluh.
Sc (sklerenkim): terjadi penebalan
dinding yang merata dimana lumen
kusam, tidak ada sitoplasma, sel-
sel penyusunnya merupakan sel
mati, dan berwarna putih pucat
ketika diamati di bawah
mikroskop.
XyR (jejari xilem): xilem yang
memanjang pada berkas
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 10
Analisis:
Kemangi (Ocimum sp.) merupakan Angiospermae dikotil basah yang termasuk dalam
famili Lamiaceae. Pada batang muda, susunan anatomis dari tepi ke pusat yaitu: epidermis
selapis, daerah korteks yang terdiri dari jaringan klorenkim yang melekuk ke dalam dan
parenkim yang isodiametris sebagai jaringan dasar, serta terdapat berkas pengangkut. Pada
batang muda, pertumbuhan primer dapat terlihat dari susunan berkas pengangkutnya yang
seperti tumbuhan dikotil pada umumnya, yaitu floem ke arah tepi (perifer) dan xilem ke arah
pusat yang dibatasai oleh kambium dengan tipe berkas pengangkut kolateral.
pengangkut, tersusun atas sel-sel
isodiametris dan berwarna hijau.
Tr (Trakea): sel berukuran besar,
bulat, nampak terang, dikelilingi
sel-sel kecil dan disekitarnya
terdapat parenkim dan sklerenkim.
E (empulur): merupakan silinder
pusat pada batang dan terisi oleh
parenkim yang isodiametris.
C
Gambar 1: struktur batang muda pada kemangi Gambar 2: berkas pengangkut pada batang
muda kemangi
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 11
Sedangkan pada batang tua kemangi menunjukkan struktur anatomi dari tepi ke pusat
yaitu: epidermis selapis yang membuktikan bahwa dikotil herba tidak mengalami pergantian
lapisan pelindung karena umurnya yang singkat serta sudah tidak ditemukan adanya trikoma
glandular sebagai derivat epidermis, daerah korteks yang terdiri dari klorenkim yang melekuk
ke dalam dan parenkim isodiametris yang mulai menyempit akibat dari aktivitas
pertumbuhan sekunder, serta berkas pengangkut sekunder yang tersusun rapat. Saat terjadi
pertumbuhan sekunder, daerah korteks dan empulur akan mengalami penyempitan
diakibatkan hasil pembentukan berkas pengangkut sekunder, dimana xilem sekunder
memiliki daerah yang lebih luas jika dibandingkan dengan floem sekunder. Pada batang
kemangi muda dan tua tidak terjadi variasi struktur pada berkas pengangkutnya (anomali) dan
berkas pengangkut tersusun secara kolateral sesuai dengan ciri dikotil pada umumnya.
Gambar 3: struktur batang tua pada kemangi Gambar 4: berkas pengangkut pada batang tua
kemangi
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 12
BAB IV
STRUKTUR ANATOMI AKAR KEMANGI
Akar Sekunder
Keterangan:
Per : Periderm
XyS : Xilem sekunder
Tr : Trakea
R : jejari empulur
Sc : Sklerenkim
XyP : Xilem primer
PhS : Floem sekunder
Deskripsi:
Periderm terdiri dari beberapa lapis sel, terletak pada perifer sebagai pengganti epidermis.
Korteks tidak terlihat begitu juga dengan Eksodermis dan endodermis akibat pertumbuhan
sekunder yang ditandai dengan adanya penebalan.
Jaringan pengangkut tersusun secara radial; xilem dan floem berseling-seling bergantian.
Berkas pengangkut primer tersusun secara eksarkh, yaitu protoxilem terletak lebih ke arah
luar dibandingkan dengan metaxilem dengan tipe bubungan yaitu tetrakh.
Berkas pengangkut sekunder tersusun secara konsentris kolateral. Kambium tidak terlihat
akibat pertumbuhan sekunder. Floem sekunder terletak lebih ke arah luar dari xilem
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 13
sekunder di mana pertambahan jaringan tertahan pada jari-jari empulur.
Pada tumbuhan kemangi, tidak ditemukan akar primer diakibatkan ketika tumbuhan tersebut
di ambil tidak menampakkan struktur morfologi dari akar primer.