32
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PKP ( PKNI 4501 ) JUDUL “ METODE MENGAJAR YANG MENARIK DAN MENYENANGKAN UNTUK MEMOTIVASI PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 SEKADAU“ Nama Mhs .

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

LAPORAN PENELITIANTINDAKAN KELAS

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

PKP ( PKNI 4501 )

JUDUL

“ METODE MENGAJAR YANG MENARIKDAN MENYENANGKAN UNTUK MEMOTIVASI

PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XI IPA 2

SMA NEGERI 1 SEKADAU“

Nama MhsSuherman

NIM : 014823809

PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – S1

U P B J J : UT PONTIANAK

MASA UJIAN : 2008.1

.

Page 2: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

( PKP )

PKNI: 4501

Judul

MEMOTIVASI PESERTA DIDIK DENGANMENGGUNAKAN METODE MENGAJAR

YANG MENARIK DAN MENYENANGKANPADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

A. KEWARGANEGARAAN (PKn)

Nama Mhs Suherman NIM:014823809

.

Page 3: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – S1 UPBJJ : UT PONTIANAK, MASA UJIAN 2008.1 TEMPAT PTK DI SMA NEGERI 1 SEKADAU PADA TANGGAL 8, 11, 14, 17 BULAN MARET 2008

Lampiran : 3

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

MEMOTIVASI PESERTA DIDIK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE MENGAJAR

YANG MENARIK DAN MENYENANGKAN

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKn)

Nama Mahasiswa SUHERMAN

Alamat Jl. Pelajar No 149 Desa Sungai Ringin Sekadau Hilir

Tempat Penelitian SMA Negeri 1 Sekadau Hilir

Sekadau, 24 Maret 2008

MengetahuiSupervisor Peneliti

Drs. Dominikus SuhermanNIP: 131694856 NIM:014823809

.

Page 4: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Lampiran : 4

A. REKAPITULASI NILAI

UPBJJ : UT PONTIANAKMASA UJIAN : 2008.1PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – S1

A. Nilai praktik perbaikan pembelajaran I

(NP1) = ( 1 x 4,68 ) + ( 2 x 4,22 )

X 100 =

B. Nilai praktik perbaikan pembelajaran II

(NP2) = ( 1x 4,28 ) + ( 2 x 4,27 )

X 100

=

Nilai rata-rata praktik perbaikan pembelajaran :

(NP) = (NP1 + NP2 ) = (87,46 + 85,46 ) =

.

3 587,46

3 585,46

86,462 2

Page 5: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Lampiran : 5

FORMAT BERDASARKAN LOKASI MENGAJAR, TEMAN SEJAWAT, SUPERVISOR, PENGUJI, JADWAL DAN TEMPAT BIMBINGAN

UPBJJ : UT PONTIANAKMASA UJIAN : 2008.1PROGRAM STUDI : 73/PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN – S1

No Nama NIM Lokasi Mengajar Teman Sejawat Supervisor Penguji Tempat dan Jadwal

Praktik

1Suherman 014823809 SMA Negeri 1 Sekadau Hilir Y. Adi Suhadi, S.Pd Drs. Dominikus A y a i SMA Negeri 1

Sekadau :

1. 8 Maret 2008

2. 11 Maret 2008

3. 14 Maret 2008

4. 17 Maret 2008

.

Page 6: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat

dan hidayah-Nya, karena hingga saat ini telah dapat merampunghkan Laporan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Memotivasi Peserta Didik

Dengan Menggunakan Metode Mengajar Yang Menarik dan Menyenangkan Pada

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)“ . Pelaksanaan kegiatan

PTK ini hanya untuk kelas XI program studi IPA dan IPS di SMA Negeri 1

Sekadau, kegiatan penelitian ini adalah untuk membuat laporan tertulis PTK

untuk mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PKNI 4501 Masa

Ujian 2008.1

Tuntasnya laporan ini, tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Ir. Edward Zubir, MM selaku kepala UPBJJ UT Pontianak.

2. Bapak Drs. Dominikus, selaku supervisor dan sekaligus sebagai Kepala

SMA Negeri 1 Sekadau

3. Bapak Ayai dan Bapak Yohanes Adi Suhadi, S.Pd selaku tim penguji

4. Rekan-rekan mahasiswa dan rekan guru SMA Negeri 1 Sekadau yang telah

banyak memberikan masukan dan bimbingan yang tak ternilai harganya

bagi penulis, hingga tuntasnya laporan ini.

Tentu saja laporan ini masih jauh dari ideal, karena masih banyak terdapat

kekurangan baik tata bahasa maupun tehnis penyajiannya, karena itu penulis

menyadari dan mohon kritikan serta saran yang bersifat konstruktif untuk

perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua. Amin

Sekadau, Maret 2008

Penulis

SUHERMANNIM. 014823809

.

Page 7: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB. I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari

masa ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu masih

berorientasi pada kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya

jumlah peserta didik. Kelemahan yang tampak dari penyelenggaraan

pendidikan seperti itu adalah tidak terakomudasinya kebutuhan

individual peserta didik diluar kelompok peserta didik normal ( pada

umumnya ). Padahal sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan

adalah untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi

kecerdasan dan bakatnya secara optimal. Salah satu contoh

pemerintah telah banyak mengucurkan dana untuk beasiswa baik

tingkat SD, SMP, SMA bahkan mungkin sampai ke Perguruan Tinggi,

hal itu hanya bersifat memotivasi peserta didik dari segi materi, akan

tetapi berbeda dengan yang dihadapi para pendidik/guru hanya

mengandalkan kegiatan Musyawarah Guru mata Pelajaran (MGMP)

atau penataran-penataran sejenis yang diselenggarakan hanya

beberapa hari untuk persiapan mengajar satu tahun kedepan, padahal

hakekat yang sebenarnya adalah bagaimana cara memotivasi peserta

didik dengan gaya, metode/model, media penunjang yang

memungkinkan peserta didik betah dalam kelas dan rindu akan

sekolah serta kita sebagai pendidik selalu dituntut untuk melakoni

beragam metode sehinga suasana kelas menjadi interaktif dan

menyenangkan.

Pemahaman tentang penjabaran diatas, karena telah ditetapkan

oleh pemerintah dalam UUD’ 45 Pasal 31 ayat 1 dan ayat 3 :

Ayat (1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Ayat (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa yang diatur dengan Undang-undang.

Sejalan dengan pasal 31 ayat 1 dan 3, dan UU RI No. 20 tahun

2003 tentang Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah No19

.

Page 8: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara umum

manyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab .

Untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan

dan mendukung proses belajar mengajar selain sarana dan prasarana

yang memadai juga motivasi belajar merupakan unsur penting dalam

proses pemelajaran.

Kunci untuk menghasilkan siswa yang mempunyai semangat

untuk terus belajar dengan penuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk

menambah ilmu meskipun pendidikan formal mereka telah berakhir,

adalah adanya motivasi yang kuat dan terpelihara dalam diri peserta

didik untuk belajar secara berkesinambungan dan terus menerus.

Usaha membantu siswa menggunakan seluruh potensinya untuk

mencapai aktualisasi diri yang maksimal merupakan tugas dan

penanggung jawab utamanya adalah para pendidik/guru saat berada

di ruang kelas sehingga dengan mudah memotivasi peserta didik dan

mengarahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan

menyelami karakter kepribadian peserta didik itu sendiri. Dengan

demikian Ini berarti guru dapat memberikan dukungan atau bantuan

moral bagi siswa yang merasa putus asa karena tuntutan dan hasil

belajar yang mengecewakan ketika melihat siswa yang bosan, guru

harus melaksanakan pemelajaran yang bervariasi dan dapat pula

memberikan tantangan baru bagi siswa yang kelebihan energi.

Menyeimbangkan antara materi pelajaran yang mudah dan yang sulit

terhadap 30 peserta didik atau lebih dalam kelas bukan merupakan

pekerjaan yang mudah.

Tugas guru dalam hal ini perlu dilakukan secara profesional,

menggunakan segala pengetahuan, kepribadian dan keterampilan

profesional untuk mempengaruhi dan mengarahkan peserta didik.

.

Page 9: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

C. Tujuan

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan agar peserta didk tidak

merasa bosan saat berada dalam ruangan kelas, sehingga guru harus

mempunyai keterampilan dengan mengadopsi beberapa metode

mengajar sehingga terciptalah suasana kelas yang interaktif, inovatif

serta menyenangkan.

D. Proses Penulisan

Laporan PKP ini penulis susun berdasarkan pengamatan dan

pengalaman serta penelitian di SMA Negeri 1 Sekadau untuk bidang

studi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Terselenggaranya kegiatan

penelitian ini penyusun dibantu oleh seorang guru (teman sejawat)

yang bertindak sebagai pengamat.

Sebagai panduan dalam Penelitian Tindakan Kelas ada 4 langkah

utama yang merupakan satu daur atau siklus antara lain :

1. Merencanakan.

2. Melakukan tindakan.

3. Mengamati.

4. Melakukan refleksi.

Pada tahap merencanakan dapat dirinci menjadi :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Menganalisis dan merumuskan masalah.

c. Merencanakan perbaikan.

Dalam tahap melakukan tindakan kelas, guru berperan sebagai

pengajar dan pengumpul data, baik melalui pengamatan langsung atau

melalui telaah dokumen dan juga melalui wawancara dengan peserta

didik, setelah pembelajaran selesai. Guru juga dapat meminta bantuan

guru lainnya untuk melakukan pengamatan selama guru melakukan

tindakan perbaikan.

Data yang dikumpulkan selama tindakan berlangsung kemudian

dianalisis, berdasarkan hasil analisis ini guru melakukan refleksi yaitu

guru mencoba merenungkan atau mengkaji dan menghubung-

hubungkan kejadian yang pernah dihadapi saat berada di dalam kelas,

mengapa ini terjadi dan bagaimana hasilnya. Hasil refleksi akan

.

Page 10: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

membuat guru menyadari tingkat keberhasilan dan kegagalan yang

dicapainya dalam tindakan perbaikan. Hasil penelitian ini merupakan

masukan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan

perbaikan berikutnya.

.

Page 11: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB. II

PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Identifikasi Masalah

Kegiatan rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang

dirasakan atau disadari oleh guru. Hal ini sesuai dengan salah satu

karakteristik PTK yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat dalam

praktek, dalam hal proses pengidentifikasian masalah yang dilakukan

dikelas dimulai dari hasil nilai ulangan yang rendah. Apabila peserta

didik diberikan pertanyaan dari materi yang telah disampaikan hanya

beberapa orang yang dapat menjawab dengan baik, sehingga dapat

dikatakan banyak peserta didik yang tidak dapat menjawab dengan

baik. Kalaupun menjawab terkadang jawabannya kurang relevan dari

pertanyaan yang diajukan.

Dari hal tersebut, kemudian ditanyakan kepada siswa dan

didiskusikan dengan teman sejawat dan literatur yang menunjang

dengan maksud untuk mengetahui secara mendalam apakah

materinya yang sulit, faktor gurunya sendiri sebagai pengajar atau

faktor peserta didik

Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah,

seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri. Untuk mengidentifikasi

masalah, guru dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

1. Masalah apa yang sering terjadi di dalam kelas ?

2. Mengapa hal itu bisa terjadi ?

3. Masalah apa yang timbul jika peristiwa itu dibiarkan berlarut-larut ?

4. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau

melakukan refleksi tentang apa yang terjadi didalam kelas. Refleksi

akan efektif jika guru mempunyai pemahaman / kesadaran yang tinggi

akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri serta

lingkungan pendidikan.

Dalam PTK ini dapat diidentifikasi masalah yang di hadapi yaitu

rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran dan

.

Page 12: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

mengoptimalkan metode pembelajaran sehingga tercipta ruangan

kelas yang menyenangkan pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.(PKn), khususnya di SMA Negeri 1 Sekadau.

B. Analisis dan Perumusan Masalah

Setelah masalah teridentifikasi, perlu melakukan analisis

sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas tanpa melakukan

analisis, mungkin masalah yang diidentifikasi masih kabur .

Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada

diri sendiri atau refleksi dan dapat juga dengan mengkaji ulang

berbagai dokumen seperti daftar hadir, daftar nilai atau mungkin

kurangnya motivasi dari guru.

Untuk menganalisis masalah yang telah diidentifikasi, yaitu

rendahnya motivasi siswa untuk belajar PKn perlu dilakukan hal-hal

berikut :

1. Menganalisis prilaku siswa berapa persen siswa yang pasif dan

berapa persen siswa yang aktif.

2. Menganlisis prilaku siswa yang pasif dan mengaitkannya dengan

penjelasan guru apakah penjelesan guru dapat dipahami.

3. Menganalisis strategi mengajar yang digunakan apakah sudah

tepat sekaligus menarik bagi siswa.

Dari hasil analisis masalah tersebut diatas dapat dirumuskan

masalah tersebut : Kondisi belajar seperti apa yang dapat memberi

rangsangan kepada peserta didik supaya dapat termotivasi saat

proses belajar mengajar.

C. Rencana Perbaikan

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, langkah

selanjutnya adalah merencanakan perbaikan yang di tempuh dengan

cara membuat hipotesis tindakan yaitu dugaan guru tentang cara yang

terbaik untuk mengatasi masalah.

Dari hasil rumusan, direncanakan alternatif perbaikan yaitu cara

guru mengajar yang menarik, menantang siswa berpikir dan berperan

.

Page 13: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

aktif akan mempengaruhi motivasi siswa secara positif dalam belajar

PKn.

Dalam rencana perbaikan untuk mengatasi masalah yang

dihadapi adalah dengan memberikan beberapa variasi cara mengajar

agar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar PKn.

Variasi mengajar yang akan diberikan adalah sebagai berikut :

1. Pada pemelajaran pertama guru memberikan penjelasan materi,

membuat rangkuman dan Tanya jawab secara lisan.

2. Pada pemelajaran kedua digunakan variasi yaitu dengan

penjelasan materi, membuat rangkuman dan memberikan latihan.

3. Pada pembelajaran ketiga digunakan variasi yaitu penjelasan

materi, mengadakan diskusi, membuat rangkuman dan latihan.

4. Pada pemelajaran keempat digunakan variasi yaitu dengan

penjelasan materi, permainan simulasi, membuat rangkuman dan

latihan.

Dengan rencana perbaikan yang telah disusun yaitu berupa cara

mengajar yang bervariasi dan semenarik mungkin diharapkan dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar PKn.

D. Kajian Pustaka

“Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan mengerjakannya tiga hari kemudian” (Abdullah Ibnu Mubarak)

Mengajar adalah suatu usaha yang sangat komplek, sebab hasil

yang diharapkan dengan kegiatan tersebut bukan hanya pengetahuan

saja, tetapi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengetahuan,

perluasan minat, penghargaan pada norma-norma dan kecakapan.

Dengan kata lain mengajar meliputi pembentukan seluruh kepribadian

peserta didik. Pada pelajaran PKn usaha guru tidak hanya berhenti pada

pemberian pengetahuan dan pemahaman belaka, melainkan pada

pembentukan sikap, internalisasi nilai-nilai dan penghargaan terhadap

norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya. Dengan

demikian pendekatan, model, metode, sumber dan media yang digunakan

akan sangat bervariasi sesuai dengan konteks materi yang akan diajarkan

dan nilai yang akan ditanamkan kepada peserta didik.

.

Page 14: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Pembelajaran PKn adalah mendidik nilai moral dan norma ke

dalam diri peserta didik agar mereka dapat hidup harmonis dalam

masyarakat. Karenanya, tujuan dan misi pembelajaran harus menjadi

perhatian pada setiap pelaksanaan KBM di kelas. Berpedoman pada misi

pembelajaran tersebut, idealnya guru melaksanakan pembelajaran yang

dapat mengubah prilaku para peserta didik menjadi warga negara yang

baik dan produktif. Pembelajaran PKn yang efektif memerlukan kelas yang

interaktif, strategi mengajar yang membantu peserta didik

menginternalisasikan nilai-nilai dan sikap sesuai dengan keinginan

masyarakat, bahan dan sumber yang memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk berlatih mengambil keputusan yang lebih matang

ditinjau dari segi moral. Strategi pengajaran pendidikan nilai-nilai moral

dan norma ini pada umumnya menggunakan situasi yang mengandung

“Konflik nilai atau dilema moral” dan “ situasi problematik atau kritis” yang

mengharuskan peserta didik mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai

moral yang dianutnya.

.

Page 15: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB. III

PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan PTK adalah di SMA Negeri 1 Sekadau Jalan

Merdeka Barat No 40/B Desa Sungai Ringin Sekadau, sedangkan

waktu pelaksanaannya dari tanggal 8 Maret sampai dengan 17 Maret

2008

Pelaksanaan PKM ini terdiri 4 ( empat ) kali pembelajaran dan

masalah yang diangkat hanya satu yaitu tentang “Memotivasi Peserta

Didik Dengan Menggunakan Metode Mengajar Yang Menarik dan

Menyenangkan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn)”

C. Prosedur Pelaksanaan

Setelah merasa yakin bahwa hiupotesis tindakan atau rencana

perbaikan sudah cukup layak, selanjutnya perlu mempersiapkan diri

untuk pelaksanaan perbaikan.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan perbaikan adalah sebagai

berikut :

1. Menyiapkan Pelaksanaan

a. Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan

yang akan dilaksanakan sesuai dengan hipotesis tindakan.

b. Menyiapkan sarana dan fasilitas yang mendukung sesuai

dengan rencana perbaikan, misalnya menyiapkan alat-alat

untuk bermain simulasi.

c. Menyiapkan cara mengumpulkan dan,menganalisis data

yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan yaitu

dengan lembar observasi tentang sikap peserta didik

terhadap variasi cara mengajar yang digunakan guru.

d. Untuk memantapkan keyakinan dalam penelitian ini, peneliti

dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai

pengamat. Sebelum melaksanakan perbaikan harus ada

persamaan perpepsi tentang hal-hal yang menjadi fokus

.

Page 16: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

perhatian selama pengamatan berlangsung, sehingga

pengamat dapat memusatkan perhatiannya pada aspek-

aspek yang dinilai dan yang perlu diperbaiki

2. Melaksanakan Tindakan

Setelah persiapan selesai langkah selanjutnya adalah

melaksanakan tindakan dalam kelas yang sebenarnya sesuai

dengan rencana pemelajaran dan skenario tindakan yang telah

dipersiapkan.

Pada penelitian ini tindakan perbaikan yang dimunculkan secara

khusus adalah difokuskan pada variasi cara mengajar yang

digunakan sesuai dengan hipotesis tindakan.

D. Hal-Hal Yang Unik

Selama mengadakan penelitian terdapat hal-hal yang unik yang

dialami oleh peneliti, misalnya kerepotan yang berlebihan karena

disamping mengajar peneliti juga harus mengumpulkan data, tetapi

berkat kerjasama dan adanya teman sejawat yang banyak membantu

peneliti sehingga segala kerepotan tersebut dapat diatasi.

Selain itu juga ditemukan hal-hal diluar dugaan yaitu dengan

adanya cara mengajar yang bervariasi dan menarik, siswa menjadi

lebih efektif baik dalam bentuk komentar atau tanggapan maupun aktif

dalam bertanya sehingga proses pemelajaran menjadi lebih menarik

dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar PKn.

.

Page 17: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB. IV

TEMUAN ( HASIL YANG DIPEROLEH )

A. Hasil Pengolahan Data dan Refleksi

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan oleh pengamat di kelas,

diperoleh hasil sebagai berikut :

No.

Variasi mengajar yang

digunakan

Motivasi siswa terhadap proses

pembelajaran

20 % 50 % 75 % 95 %

1.

2.

3.

4.

Penjelasan materi, membuat

rangkuman dan Tanya jawab

secara lisan.

Penjelasan materi, membuat

rangkuman dan latihan.

Penjelasan materi, mengadakan

diskusi, membuat rangkuman

dan latihan.

Penjelasan materi, permainan

simulasi, membuat rangkuman

dan latihan.

Keterangan :

1. = Beberapa orang tampak memberikan respon ( 20 % )

2. = Sebagian siswa termotivasi ( 50 % )

3. = Cukup banyak siswa termotivasi ( 75 % )

4. = Banyak siswa yang termotivasi ( 95 % )

.

Page 18: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

B. Deskripsi Temuan

Dalam PTK ini telah dirumuskan permasalahan yaitu rendahnya

motivasi siswa belajar PKn. Hal ini dilihat dari kebosanan siswa,

kurang perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan serta

kepasifan siswa dalam berpartisifasi dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diambil suatu langkah

untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Caranya dengan memberikan perhatian khusus kepada siswa dengan

cara menyampaikan materi dengan cara bervariasi dan semenarik

mungkin. Selama ini hanya dengan cara memberikan penjelasan,

Tanya jawab dan membuat rangkuman saja, hal ini menyebabkan

siswa mengalami kebosanan dan tidak begitu tertarik belajar PKn.

Dengan menambah cara mengajar yang bervariasi dan dibuat

semenarik mungkin ternyata dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif

dan hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada tabel diatas.

C. Pembahasan

Permasalahan yang dihadapi dalam PTK ini adalah rendahnya

motivasi siswa dalam belajar PKn. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

siswa yang pasif dalam proses pemelajaran, dengan banyaknya siswa

yang pasif dapat menyebabkan tidak efektifnya proses pembelajaran.

Kebosanan juga dapat terjadi jika cara mengajar yang dilakukan tidak

bervariasi atau monoton dan tidak menarik, hal ini dapat dilihat jika

selama belajar PKn siswa diberikan penjelasan, membuat rangkuman,

dan Tanya jawab secara lisan.

Untuk mengatasi kebosanan ini maka digunakan cara mengajar

yang bervariasi dan dibuat semenarik mungkin.

Dengan penjelasan materi, membuat rangkuman dan Tanya

jawab secara lisan seperti terlihat pada tabel pengmatan, hanya

beberapa orang saja yang memberikan respon. Dari 39 peserta

didik hanya 6 orang saja yang memberikan respon ( 20 % ) cara

tersebut dianggap membosankan siswa karena siswa tidak

pernah diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan

perasaannya secara bebas dalam bahasa tulisan.

.

Page 19: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Dengan penjelasan materi, membuat rangkuman dan

memberikan latihan. Sebagian siswa termotivasi karena siswa

merasa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan

perasaannya, tidak terkesan buru-buru. Dari 39 dari peserta didik

hanya 20 orang yang termotivasi ( 50 % ).

Dengan penjelasan materi dan mengadakan diskusi serta

pemberian latihan, siswa cukup banyak sekitar 75 % atau 30

orang dari 39 orang yang termotivasi karena peserta didik merasa

diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya

secara lisan dan mengadu argumentasi dengan peserta didik

lainnya sehingga terjadi interaksi diantara peserta didik dan antar

peserta didik dengan guru.

Dengan penjelasan materi, permainan simulasi, membuat

rangkuman dan memberikan latihan, siswa merasa rileks tidak

tegang dalam belajar karena dibuat dalam bentuk permainan

yang menarik, sehingga siswa yang dulunya pasif akhirnya ikut

turut dalam permainan dengan bermain sambil belajar hal ini

dapat membangkitkan semangat peserta didik. Sekitar 95 % dari

39 peserta didik termotivasi karena lebih menarik dan tidak

membosankan.

Dari hasil observasi diatas, berdasarkan hasil pengamatan dan

refleksi diri menunjukan bahwa cara mengajar yang bervariasi dan

menarik dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

.

Page 20: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

BAB. V

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

1. Dengan menggunakan cara mengajar bervariasi dan menarik

serta mengadakan permainan (simulasi), ternyata dapat

meningkatkan motivasi belajar para peserta didik dalam belajar

PKn.

2. Variasi bahan ajar menggunakan buku paket dan jenis buku

referensi lain ternyata banyak memberi ragam dan motivasi

kepada peserta didik dalam pelajaran PKn

3. Dengan tingginya motivasi belajar siswa maka hasil belajar siswa

juga meningkat.

B. Saran Tindak Lanjut

Disarankan dan perlu ditindaklanjuti agar mencoba cara mengajar

yang bervariasi dan menarik, sehingga siswa lebih termotivasi dalam

belajar PKn. Dengan demikian hasil pembelajaran dapat tercapai

sebagaimana yang diharapkan

.

Page 21: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Suciati, dkk, ( 2003 ) Belajar Dan Pembelajaran 2, Jakarta:

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Suplemen GBPP SMU 1999 Pendidikan Kewarganegaraan,

Kurikulum 2004

Undang-Undang Dasar 1945 ( amandemen )

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,

an Konsep Umum & Konsep Islami, PT Refika Aditama,

Bandung 2007

Pengembangan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2006

Wahyudin, Dinn, Supriyadi. D, Abdulhak, Ishak ( 2003 ). Pengantar

Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Wardani, I G. A. K; & Julaeha, Siti ( 2003 ). Panduan PKM

Lanjutan. Jakarta Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Wardani, I G. A. K; Wihardit, K; & Nasoetion, N. ( 2004 ).

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

.

Page 22: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Lampiran : 2

Kepada Yth.

Kepala UPBJJ UT Pontianak

Di –

Pontianak

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : Yohanes Adi Suhadi, S.Pd

NIP : 520021138

Tempat Mengajar : SMA Negeri 1 Sekadau

Alamat Sekolah : Jl. Merdeka Barat No 40/B Sekadau

Telpon : (0564) 41140

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam

pelaksanaan PKP atas nama:

Nama : Suherman

NIM : 014823809

Program Studi : 73/Pendidikan Kewarganegaraan –S1

Tempat Mengajar : SMA Negeri 1 Sekadau

Alamat Sekolah : Jl. Merdeka Barat No 40/B Sekadau

Telpon : (0564) 41140

Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Sekadau, Maret 2008

Mengetahui

Kepala Sekolah Teman Sejawat

Drs. Dominikus Y. Adi Suhadi, S.PdNIP:131694856 NIP: 520021138

.

Page 23: Laporan Penelitian Tindakan Kelas

.