Upload
muhammad-soenarto
View
106
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam
setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem
pendidikan yang integral.
Dalam bidang pendidikan, peranan guru atau tenaga kependidikan sangat
strategis karena mereka adalah ujung tombak program pendidikan dan
kualitas kinerja guru sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh
karena itu, usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran dan kualitas guru perlu mendapat perhatian dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai agen pembelajaran guru berfungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, hal ini sesuai dengan yang
tertera dalam UU RI No.14 tahun 2005.
Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa.
karena guru lah yang berhadapan langsung dengan siswa di kelas melalui
proses pembelajaran, guru pula yang merealisasikan tujuan kurikulum. Di
tangan gurulah akan dihasilkan siswa-siswa yang berkualitas, baik secara
akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, moral, dan spiritual. Oleh
1
karenanya kualitas guru di setiap jenjang pendidikan harus mendapatkan
perhatian serius, guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Untuk meningkatkan kualitas guru tersebut, guru sepatutnya memiliki
empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial (Depdiknas, 2005).
Guru tidak hanya menguasai materi pelajaran (kompetensi profesional)
tetapi harus mampu mengelola pembelajaran peserta didik (kompetensi
pedagogik), memiliki kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
berwibawa dan menjadi teladan peserta didik (kompetensi kepribadian), serta
mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan peserta didik
(kompetensi sosial). Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung. Dengan demikian keempat kompetensi tersebut seyogianya
terintegrasi dalam sosok guru yang profesional.
Tujuan guru mengajar adalah agar bahan yang disampaikannya dikuasai
siswa sepenuhnya oleh seluruh siswa. Oleh karenanya guru harus menguasai
benar-benar bahan materi pelajaran yang akan disampaikannya (kompetensi
profesional). Menurut Anwar (2002), guru yang dangkal penguasaan
ilmunya, akan mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswanya. Guru yang
menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam akan mengetahui
karakteristik materi tersebut sehingga guru akan lebih mudah untuk
menentukan penggunakan metode dan media pengajaran yang mendukung
proses pembelajaran.
2
Penguasaan konsep adalah kemampuan menguasai bahan pelajaran yang
sudah dipelajari. Penguasaan adalah sesuatu yang diperoleh setelah mengikuti
proses pembelajaran. Penguasaan konsep sama halnya hasil belajar, yakni
kemampuan yang diperoleh setelah seseorang mempelajari materi
pembelajaran.
Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Mata pelajaran biologi mempelajari tentang keadaan, sifat, dan interaksi pada
makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan). Biologi merupakan wahana
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta
tanggungjawab sebagai seorang warga negara yang bertanggungjawab kepada
lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Pembelajaran sains yang efektif mempunyai karakteristik melibatkan
siswa secara aktif, pendekatakan kolaboratif, dan menekankan
hasil/kompetensi akademik siswa. Dalam pembelajaran ini peranan guru lebih
sebagai fasilitator untuk keberhasilan belajar siswa dari pada sebagai sumber
ilmu pengetahuan (Anggraeni, 2011). Sebagai guru biologi, sudah seharusnya
memiliki penguasaan konsep yang baik mengenai materi pembelajaran sains.
Faktanya menunjukkan bahwa kualitas guru di indonesia dinilai masih
sangat memprihatinkan. Menurut data Balitbang Depdiknas yang dikutip
Badan Pendidikan Nasional (BPPN), nilai rata-rata hasil tes calon guru MIPA
untuk SLTP dan SLTA tahun 1998/1999 dari keempat mata pelajaran MIPA
3
yang diujikan tidak ada nilai rata-ratanya diatas 5. Artinya masih banyak
guru-guru yang kurang layak untuk mengajar (Kasan, 2009).
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis tergerak
ingin melakukan penelitian mengenai analisis penguasaan konsep dasar
biologi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Bengkulu.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan untuk
diteliti, yaitu : Bagaimana penguasaan konsep dasar biologi pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu?”
Adapun konsep-konsep Biologi yang terkait dengan penguasaan konsep
yang diukur dibatasi hanya untuk materi biologi yang ada di mata kuliah
Biologi Umum.
Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa S-1
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang telah
mendapatkan mata kuliah Biologi Umum.
C. Pembatasan Masalah
1. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah pada penguasaan
konsep mahasiswa S-1 Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah
Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi. Konsep dasar Biologi yang
dimaksud adalah komponen atau materi yang terkandung dalam Mata
Kuliah Biologi Umum. Komponen tersebut meliputi Ruang Lingkup
Biologi (4 butir soal ), Sel sebagai Unit Kehidupan (1), Jaringan pada
Hewan dan Tumbuhan (1), Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk Hidup
(9 ), Difusi, Osmosis dan Plasmolisis (1), Sistem Transportasi pada
Tumbuhan dan Hewan (4), Transpirasi pada Hewan dan Tumbuhan (1),
4
Reproduksi dan Perkembangan pada Hewan dan Tumbuhan (7), Genetika
(3), Evolusi (2), Keanekaragaman Hayati (1), Interaksi Organisme dengan
Lingkungan (6).
2. Mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa
FKIP Pendidikan Biologi semester IV(empat) Universitas
Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang berjumlah 40 orang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana penguasaan
konsep dasar biologi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk peningkatan
proses pembekalan penguasaan konsep dasar Biologi, khususnya kepada
calon guru Biologi maupun dosen yang mengampu Mata Kuliah Biologi
Umum..
l
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat IPA dan Pembelajaran Biologi
a. Hakikat IPA
Kurikulum yang mulai berlaku pada tahun 2006 (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) memberikan suasana baru dalam dunia pendidikan
terutama untuk mata pelajaran IPA, yang memungkinkan baik guru maupun
siswa dapat memberdayakan potensi dan kemampuan yang ada.
Apakah IPA atau sains itu? IPA atau sains merupakan suatu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA
selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi
juga ditandai oleh munculnya “metode ilmiah” yang terwujud melalui suatu
rangkaian ”kerja ilmiah”, nilai dan “sikap ilmiah” (Puskur, 2007).
Sejalan dengan pengertian IPA tersebut, James B. Conant yang dikutip
oleh Amien (Puskur, 2007), mendefinisikan IPA sebagai suatu rangkaian
konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah
berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat
untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
Merujuk pada pengertian IPA di atas, maka hakikat IPA meliputi empat
unsur, yaitu: (1)produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; (2)proses:
prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
6
meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen,
percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi;
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3)aplikasi: penerapan
metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari;
(4)sikap: rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup,
serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar (Puskur, 2007).
Dilihat dari hakikat IPA, maka pembelajaran IPA memiliki tiga dimensi
sasaran pembelajaran, yaitu dimensi proses, produk dan sikap yang satu
sama lain tidak dapat dipisahkan dan diabaikan dalam proses belajar
mengajar IPA (Amin dalam Mulyana, 2005). Pembelajaran IPA diajarkan
sesuai dengan hakikat IPA, yaitu proses, dan aplikasi metode ilmiah dalam
kehidupan sehari-hari untuk membangun pengetahuan (produk) dan
kemampuan.
b. Pembelajaran Biologi
Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Mata pelajaran biologi mempelajari tentang keadaan, sifat, dan interaksi
pada makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan). Biologi merupakan
wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai
serta tanggungjawab sebagai seorang warga negara yang bertanggungjawab
kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
7
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang
alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari
dirinya sendiri dan alam sekitarnya.
Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah
keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami
alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati
dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan
secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja,
mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan
mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah
informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau
memecahkan masalah sehari-hari.
Pada dasarnya, pelajaran Biologi berupaya untuk membekali siswa
dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara
“mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar
secara mendalam.
Proses pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
langsung, kontekstual dan berpusat kepada siswa, sedangkan guru bertindak
sebagai fasilitator. Pembelajaran Biologi menekankan pada pembelajaran
8
inkuiri dan pemecahan masalah, pembelajaran inkuiri yaitu pendekatan yang
meminta aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sains.
B. Penguasaan Konsep Biologi
Penguasaan konsep dasar biologi adalah kemampuan menguasai bahan
pelajaran yang sudah dipelajari dalam hal ini materi biologi. Penguasaan
adalah sesuatu yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran.
Penguasaan konsep sama halnya hasil belajar, yakni kemampuan yang
diperoleh setelah mempelajarinya. Hasil belajar meliputi dua aspek yaitu,
aspek kognitif dan aspek nonkognitif. Aspek kognitif adalah hal-hal yang
berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan intelektual.
Sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan sikap, emosi dan
keterampilan yang bersifat badaniah atau kerja otot (Sumaji, 1998).
Pada dasarnya penguasaan konsep dasar biologi merupakan hasil
belajar biologi yang dilihat dari aspek kognitifnya saja. Menurut Bloom,
dkk dalam Dimyati (2006) hasil belajar yang mencakup aspek kognitif
diantaranya adalah :
1) Pengetahuan (Knowledge) adalah kemampuan mengingat kembali
tentang berbagai hal yang telah dipelajari seperti, fakta-fakta, teori-teori,
peristiwa dll.
2) Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan menangkap arti dan
makna tentang berbagai hal yang telah dipelajari seperti, definisi-definisi,
teori-teori, penjelasan.
9
3) Penerapan (Application) adalah kemampuan untuk menerapkan tentang
berbagai hal yang telah dipelajari kedalam situasi yang nyata seperti
mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori, metode-metode dll.
4) Analisis (Analysis) adalah kemampuan untuk merinci, menghubungkan,
menguraikan suatu kesatuan kedalam bagian-bagian yang lebih
sederhana.
5) Sintesis (Synthesis) adalah kemampuan untuk menyatukan bagian-bagian
kedalam satu kesatuan yang utuh.
6) Evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan untuk menentukan baik buruk
atau menilai suatu hal berdasarkan kriteria tertentu.
Penguasaan konsep dasar biologi merupakan gambaran tentang
pemahaman terhadap materi biologi yang telah disampaikan oleh guru
ataupun dosen. pemahaman pada materi merupakan kemampuan tingkat
rendah yang harus terlebih dahulu dimiliki. Kemampuan tingkat rendah
meliputi pengetahuan, pemahaman, dan penerapan atau lebih dikenal
dengan istilah taraf kognitif C1, C2 dan C3 (Dimyati, 2006). Oleh
karenanya kemampuan kognitif ditingkat rendah ini harus benar-benar
dikuasai, karena kemampuan seseorang ditingkat rendah akan menjadi
landasan yang kuat bagi untuk dapat melanjutkan dan memperoleh
kemampuan ditingkat yang lebih tinggi.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Bengkulu. Subjek penelitian adalah mahasiswa di Program Studi
Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dengan sampel yang digunakan
adalah mahasiswa semester IV (empat) yang berjumlah 40 orang. Waktu
pelaksanaan penelitian pada bulan Mei sampai dengan Juli 2011.
A. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Pendidikan Biologi
semester IV(empat) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Sampel
berjumlah 40 orang yang terdiri dari 34 perempuan dan 6 laki-laki, berusia
antara 20-25 tahun dengan usia rata-rata 21 tahun (SD=1,09). 39 orang
(97,5%) dari mereka memiliki latar belakang sekolah jurusan IPA, dan hanya
1orang dari mereka yang memiliki latar belakang sekolah jurusan IPS (2,5%).
11
Gambar.1 Proporsi responden berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin dan
latar belakang sekolah
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari subjek penelitian dilakukan melalui tes. Tes terdiri
dari 40 butir soal dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). Tes tersebut
digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dasar Biologi melalui 12
komponen penguasaan konsep dasar Biologi. Komponen tersebut meliputi
Ruang Lingkup Biologi (4 butir soal ), Sel sebagai Unit Kehidupan (1),
Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan (1), Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk
Hidup (9 ), Difusi, Osmosis dan Plasmolisis (1), Sistem Transportasi pada
Tumbuhan dan Hewan (4), Transpirasi pada Hewan dan Tumbuhan (1),
Reproduksi dan Perkembangan pada Hewan dan Tumbuhan (7), Genetika
(3), Evolusi (2), Keanekaragaman Hayati (1), Interaksi Organisme dengan
Lingkungan (6).
Tabel.1 Kisi – Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Dasar Biologi
No. Materi Biologi Umum Butir Soal Jawaban Jumlah
1. Ruang Lingkup Biologi 1, 2, 27,3 A, D, D, C 4
2. Sel sebagai Unit Kehidupan 4 A 1
3.Jaringan pada Hewan dan
Tumbuhan5 C 1
4.Sistem Koordinasi Tubuh
Makhluk Hidup
7, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21
B, B, A, B,
B, D, D, B, C9
5. Difusi, Osmosis dan Plasmolisis 6 A 1
6.Sistem Transportasi pada
Tumbuhan dan Hewan8, 9, 11, 12 C, A, D, B 4
7.Transpirasi pada Hewan dan
Tumbuhan13 C 1
8.Reproduksi dan Perkembangan
pada Hewan dan Tumbuhan
10, 22, 23, 24,
25, 26, 28
A, C, C, D,
A, A, D7
9. Genetika 29, 30, 31 C, C, D 3
12
10. Evolusi 32, 33 B, A 2
11. Keanekaragaman Hayati 36 B 1
12.Interaksi Organisme dengan
Lingkungan
34, 35, 37, 38,
39, 40
A, B, A, B,
B, B6
Jumlah ∑ = 40
C. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan teknik persentase, dan
hasil persentase ditafsirkan dengan kriteria pencapaian nilai ideal sehingga
menghasilkan skor tingkat penguasaan responden terhadap konsep dasar
biologi. Terhadap hasil tes juga dapat dilakukan análisis komparatif
terhadap nilai rata-rata, untuk karakteristik tertentu dari subjek
penelitian, seperti usia dan pengalaman mengajar.
Hasil persentase disesuaikan dengan kriteria persentase sebagai berikut :
80% - 100% : Sangat baik
60% - 79% : Baik
40% - 59% : Cukup
20% - 39% : Kurang
0% - 19% : Sangat kurang
(Arikunto, 1992)
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penguasaan Konsep Biologi
Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen dalam bentuk
pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 40 butir soal dengan 12 komponen
penguasaan konsep dasar Biologi. Komponen tersebut meliputi Ruang
Lingkup Biologi (4 butir soal ), Sel sebagai Unit Kehidupan (1), Jaringan
pada Hewan dan Tumbuhan (1), Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk Hidup
(9), Difusi, Osmosis dan Plasmolisis (1), Sistem Transportasi pada
Tumbuhan dan Hewan (4), Transpirasi pada Hewan dan Tumbuhan (1),
Reproduksi dan Perkembangan pada Hewan dan Tumbuhan (7), Genetika
(3), Evolusi (2), Keanekaragaman Hayati (1), Interaksi Organisme dengan
Lingkungan (6) (tabel 1). Perolehan persentase rata-rata pada tiap komponen
penguasaan konsep dasar Biologi adalah sebagai berikut :
14
Gambar.2Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB)
Penguasaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi tergolong cukup,
hal ini dilihat dari hasil persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Bengkulu yaitu sebesar 47,63% (SD=13,28) (lampiran 3).
Nilai terendah didapat pada penguasaan konsep dasar Biologi mengenai
Evolusi, yaitu dengan persentase rata-rata sebesar 18,75%, sedangkan nilai
tertinggi didapat pada penguasaan konsep dasar Biologi mengenai Ruang
Lingkup Biologi yaitu sebesar 65%.
Pada komponen penguasaan konsep dasar Biologi yang lain yaitu
mengenai Sel Sebagai Unit Kehidupan sebesar didapat persentase rata-rata
sebesar 47,5%, Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan dengan persentase rata-
rata sebesar 50%, Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk Hidup sebesar 48,33%,
Difusi, Osmosis dan Plasmolisis dengan persentase sebesar 57,5%, Sistem
Transportasi pada Tumbuhan dan Hewan sebesar 55%, Transpirasi pada
Hewan dan Tumbuhan yaitu sebesar 42,5%, Reproduksi dan Perkembangan
pada Hewan&Tumbuhan dengan persentase sebesar 53,33%, Genetika yaitu
sebesar 26,67%, sedangkan untuk Keanekaragaman Hayati sebesar 45%, dan
yang terakhir yaitu pada komponen mengenai Interaksi Organisme dengan
Lingkungan yaitu sebesar 45%.
15
Gambar.3Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan karakteristik usia
Penguasaan konsep dasar Biologi tampaknya sangat berhubungan dengan
faktor usia dan jenis kelamin. Responden yang berusia antara 20-21 tahun
memiliki penguasaan konsep dasar Biologi yang lebih baik yaitu sebesar
47.14% (SD=13,06) dibanding responden yang berusia lebih tua di atasnya
(gambar 3).
Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, ternyata responden perempuan
memiliki penguasaan konsep dasar Biologi yang lebih baik dari pada
responden laki-laki, hal ini dilihat dari persentase rata-rata yaitu sebesar
53,61% (SD=20,49) pada responden perempuan dan 43,85% (SD=12,64)
untuk responden laki-laki (gambar 4).
B. Persentase Rata-Rata Komponen Penguasaan Konsep Dasar Biologi
Berdasarkan Usia
Dilihat berdasarkan karakteristik usia dari responden, ternyata responden
dengan usia antara 20-21 tahun memiliki jumlah persentase rata-rata tertinggi
pada penguasaan konsep dasar Biologi, yaitu sebesar 47,14% (SD=13,06).
Responden dengan usia 22-23 tahun memiliki persentase rata-rata penguasaan
konsep dasar Biologi sebesar 44,07% (SD=14,69), sedangkan mereka yang
berusia diantara 24-25 tahun besar persentasenya yaitu 42,28% (SD=21,95)
(gambar 5).
16
Gambar.4Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan karakteristik jenis kelamin
Gambar.2Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Berdasarkan persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep
dasar Biologi, terdapat variasi jumlah persentase yang didapat pada tiap
karakteristik usia responden. Pada persentase rata-rata komponen konsep
dasar Biologi mengenai Ruang Lingkup Biologi, responden dengan rentang
usia antara 22-23 tahun memiliki persentase rata-rata tertinggi yaitu sebesar
65,91%, pengetahuan mereka mengenai konsep dasar Ruang Lingkup Biologi
17
Gambar.5Persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep dasar Biologi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan usia
sudah lebih baik dibandingkan mereka yang berusia di atas maupun di
bawahnya.
Pada materi sel sebagai unit kehidupan, responden dengan usia 20-21
tahun memiliki penguasaan yang jauh lebih baik (55,56%) dibandingkan
dengan mereka yang berusia 22-23 tahun (27,27%) dan 24-25 tahun (50%).
Sedangkan responden yang berusia 24-25 tahun tidak memiliki penguasaan
sama sekali (0%) mengenai jaringan pada hewan dan tumbuhan, namun
mereka yang berusia antara 20-21 tahun dan 22-23 tahun memiliki
penguasaan konsep yang tidak jauh berbeda diantara keduanya mengenai
materi tersebut, yaitu sebesar 51,85% dan 54,55%.
Materi sistem koordinasi pada makhluk hidup merupakan materi yang
membahas mengenai sistem saraf, sistem indera dan juga mengenai system
hormon pada makhluk hidup. Pada materi ini, ternyata responden dengan usia
antara 24-25 tahun memiliki penguasaan yang lebih baik (55,56%)
dibandingkan dengan mereka yang berusia 22-23 tahun (48,48%) dan 20-21
tahun (47,74%). Sedangkan untuk materi mengenai difusi, osmosis dan
plasmolisis sudah dikuasai lebih baik oleh responden dengan usia terentang
antara 22-23 tahun (63,64%) dibandingkan dengan responden usia 24-25
tahun (50%) dan 20-21 tahun (55,56%).
Responden dengan rentang usia 22-23 tahun juga memiliki penguasaan
yang baik terhadap materi sistem transportasi pada makhluk hidup, yaitu
sebesar 59,09%. Sedangkan mereka yang berusia 20-21 tahun dan 24-25
tahun penguasaannya terhadap materi tersebut masih terbilang cukup, yaitu
53,7% dan 50%.
Jika dilihat dari jumlah rata-rata penguasaan konsep dasar pada materi
transpirasi pada hewan dan tumbuhan, responden dengan usia antara 24-25
tahun memiliki penguasaan yang lebih baik daripada rentang usia di
bawahnya, meskipun jumlah persentase masih tergolong cukup (50%). Begitu
pula halnya pada materi reproduksi dan perkembangan hewan dan tumbuhan
ternyata responden yang berusia antara 24-25 tahun juga memiliki
18
penguasaan yang baik pula (64,29%) dibandingkan mereka dengan rentang
usia di bawahnya, yaitu 20-21 tahun (51,32%) dan 22-23 tahun (49,35%).
Lain halnya pada materi genetika, mereka yang berusia antara 24-25
tahun ternyata malah tidak memiliki penguasaan (0%) terhadap materi
tersebut, namun mereka yang berusia di bawahnya memiliki penguasaan yang
lebih baik walaupun tergolong masih kurang, yaitu 22-23 tahun (30,3%) dan
20-21 tahun (27,16%).
Pada tiga materi terakhir yaitu evolusi, keanekaragaman hayati dan
interaksi organisme dengan lingkungan, responden yang berusia antara 24-25
tahun-lah yang memiliki penguasaan lebih baik yaitu sebesar 25%, 50%, dan
50% dibandingkan responden dengan rentang usia di bawahnya, yaitu 22-23
tahun (22,73%, 36,36%, dan 34,85%) dan 20-21 tahun (16,67%, 48,15%, dan
48,77%).
C. Persentase Rata-Rata Komponen Penguasaan Konsep Dasar Biologi
Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, persentase rata-rata penguasaan konsep dasar
Biologi dengan jumlah tertinggi didapat oleh responden berjenis kelamin
perempuan yaitu sebesar 53,61% (SD=20,49) tergolong cukup. Sedangkan
persentase rata-rata yang didapat oleh mereka yang berjenis kelamin laki-laki
tergolong cukup, yaitu sebesar 43,85% (SD=12,64). Hal ini dikarenakan
jumlah responden perempuan jauh lebih banyak (34 orang) dibanding
responden laki-laki (6 orang) (gambar 6).
Pada persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep dasar
Biologi, dilihat dari hasil persentase tersebut responden perempuan lebih
mendominasi nilai tertinggi pada tiap komponen tersebut. Beberapa
komponen saja yang dicapai oleh responden laki-laki dengan nilai tertinggi,
yaitu pada sistem koordinasi tubuh makhluk hidup, sistem transportasi pada
tumbuhan dan hewan, genetika dan keanekaragaman hayati.
19
Pada materi ruang lingkup Biologi, responden perempuan mendapatkan
nilai persentase rata-rata tertinggi, yaitu 75% dan tergolong baik, sedangkan
pada responden laki-laki nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 63,24%
juga tergolong baik. Pada materi sel sebagai unit kehidupan, responden
perempuan masih menempati posisi tertinggi pada nilai persentase rata-rata
penguasaan konsep dasar Biologi, hal tersebut dilihat dari nilai persentase
yang didapat yaitu sebesar 83,33% sedangkan pada responden laki-laki hanya
sebesar 41,18%. Hasil persentase rata-rata yang diperoleh keduanya
menimbulkan perbedaan yang sangat signifikan.
Materi jaringan pada hewan dan tumbuhan menjelaskan mengenai
jaringan-jaringan apa saja yang terdapat pada hewan dan tumbuhan,
tampaknya baik responden laki-laki maupun perempuan memiliki penguasaan
20
Gambar.6Persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep dasar Biologi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan jenis kelamin
yang sama mengenai materi tersebut, hal ini terlihat pada nilai persentase
rata-rata yang dihasilkan masing-masing yaitu berjumlah 50% dan
penguasaan tersebut tergolong cukup. Lain halnya pada materi sistem
koordinasi makhluk hidup, ternyata responden laki-laki lebih menguasai
materi tersebut (48,69%) dibandingkan dengan responden perempuan
(46,3%), walaupun pada kenyataannya nilai persentase yang didapat oleh
keduanya masih tergolong cukup.
Perbedaan nilai persentase rata-rata yang sangat signifikan antara
responden laki-laki dan perempuan terjadi kembali pada materi difusi,
osmosis dan plasmolisis, responden perempuan memiliki penguasaan konsep
yang jauh lebih baik (83,33%) dibandingkan oleh responden laki-laki yang
hanya memperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 52,94%.
Pada materi sistem transportasi pada hewan dan tumbuhan, penguasaan
responden laki-laki dan perempuan tidak terdapat selisih nilai persentase rata-
rata yang begitu besar, responden laki-laki mendapatkan nilai persentase rata-
rata sebesar 55,15% lebih tinggi daripada responden perempuan (54,17%).
Selanjutnya pada komponen penguasaan konsep dasar Biologi mengenai
transpirasi pada hewan dan tumbuhan, persentase rata-rata tertinggi diperoleh
responden perempuan sebesar 50%, dan pada responden laki-laki sebesar
41,18%.
Responden perempuan kembali memperoleh nilai persentase tertinggi
(69,05%) dibandingkan responden laki-laki (48,32%) yaitu pada materi
reproduksi dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan. Namun pada
materi genetika, responden laki-laki yang mendapatkan nilai persentase
tertinggi daripada responden perempuan, yaitu sebesar 27,45% sedangkan
responden perempuan sebesar 22,22%, keduanya sama-sama memiliki
penguasaan yang kurang pada materi tersebut.
Pada materi evolusi, baik responden perempuan maupun laki-laki
memiliki penguasaan konsep dasar Biologi yang tergolong masih kurang
yaitu 25% pada responden perempuan dan bahkan tergolong masih sangat
kurang yaitu 17,65% yang diperoleh responden laki-laki.
21
Pada materi keanekaragaman hayati, responden laki-laki lebih baik
penguasaan konsep dasar Biologi dalam materi ini yaitu sebesar 47,06% ,
sedangkan pada perempuan sebesar 46,08%, dan keduanya digolongkan
cukup dalam penguasaan konsep terhadap materi tersebut. Untuk materi yang
terakhir yaitu mengenai interaksi organisme dengan lingkungan, responden
perrempuan memperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 38,89% dan
responden laki-laki sebesar 33,33%, dan keduanya memiliki penguasaan
konsep dasar Biologi yang cukup terhadap materi tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
22
Penguasaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi tergolong cukup, hal
ini dilihat dari hasil persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada
mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah
Bengkulu yaitu sebesar 47,63% (SD=13,28)
Melihat data yang didapat, ada kecendrungan bahwa semakin tinggi usia
semakin rendah persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi, namun
bila dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, ternyata responden
perempuan memiliki penguasaan yang lebih baik mengenai konsep dasar
Biologi.
Penguasaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi menggambarkan
sejauhmana pembekalan mereka untuk terjun ke sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
23
Anggraeni, Sri. , dkk. (2010). Sudahkah Calon Guru Biologi Menerapkan Hakekat Sains Dalam Pembelajaran Biologi?. Tersedia : http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=416&q=pdf.+SUDAHKAH+CALON+GURU+BIOLOGI+MENERAPKAN+HAKEKAT+SAINS+DALAM+PEMBELAJARAN+BIOLOGI+%3F&aq=o&aqi=&aql=&oq=&fp=1&cad=b [13 Maret 2011]
Anwar, Qomari. 2002. Reorientasi Pendidikan & Profesi Keguruan. Jakarta. Uhamka Press.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas No.19 Tahun 2005. Jakarta : BSNP.
Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajaran . Jakarta. Rineke Cipta.
Kasan, Thalib. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Studia Press
Mulyana, Edi Hendri. 2005. Asesmen dalam Pembelajaran Sains SD. Tersedia : http://re-searchengines.com/0405edi.html. [1 Maret 2009].
Puskur. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta : Depdiknas.
Rasdihan, Rasyad. 2003. Metode Statistika Deskriptif. Jakarta : Grasindo.
Sumaji, Dkk. 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta : Kanisius.
Lampiran 1
24
INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP DASAR BIOLOGI
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia!
1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling sederhana hinggga yang paling kompleks adalah….a. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme-populasi-komunitasb. Organisme-sel-jaringan-sistem organ-organ-komunitas-populasic. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme-komunitas-populasid. Jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme-populasi-komunitas
2. Pada makhluk hidup proses menuju kedewasan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi, dan lingkungan, dinamakan….a. Berkembang biak b. Bergerak c. Pertumbuhan d.
Perkembangan
3. Berdasarkan gambar di bawah,
kelompok hewan tersebut dapat dikelompokkan pada kelompok yang sama berdasarkan …. a. Cara bergerak b. Tempat hidup c. Berkembangbiak d. Alat gerak
4. Sel tersusun atas substansi atau cairan, Johannes Purkinje memberi nama cairan tersebut sebagai….a. Sitoplasma b. Protoplasma c. Nukleoplasma d. Plasmalemma
5. Tumbuhan dapat tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar. Hal ini disebabkan oleh adanya aktifitas jaringan….a. Xylem b. Parenkim c. Meristem d. Epidermis
6. Bila dalam gelas berisi air diberikan beberapa tetes sirup, kemungkinan peristiwa apakah yang akan terjadi….a. Osmosis b. Imbibisi c. Difusi d. Transport aktif
25
1
2
3
4
Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal no.7 dan 8!
7. Pada gambar di atas, tampak tanaman peka terhadap rangsangan ....a. unsur hara b. kelembaban c. cahaya d. suhu
8. Karbondioksida untuk fotosintesis diperoleh tumbuhan melalui ....a. terlarut dalam air yang dibawa pembuluh angkut dari akarb. proses difusi melalui kulit batang lalu masuk ke dalam airc. berdifusi dari udara sekitar melalui stomata daund. pengikatan oleh klorofil bersama cahaya matahari
9. Gambar mana yang memperlihatkan pola tulang daun menyirip….
10. Perhatikan gambar berikut :
Pernyataan di atas yang benar adalah ….a. 1, 2 dan 3 b. 1, 2 dan 4 c. 1, 3 dan 4 d. 2, 3 dan 4
11. Perhatikan gambar penampang daun berikut ini :
26
1. alat perkembangbiakan jantan 2. tempat pembentukan serbuk sari3. mahkota bagian dari perhiasan bunga4. bagian dari putik yang akan menjadi buah
E Proses fotosintesis dapat berlangsung apabila tersedia bahan berupa air, karbondioksida dan cahaya matahari. Bagian daun pada gambar di atas yang berperan dalam mensuplai karbondioksida dan air adalah ....a. A dan B b. B dan C c. C dan D d. D dan E
12. Pada dasarnya nilai penting dari adanya klorofil pada tumbuhan adalah kemampuannya dalam menangkap energi cahaya matahari untuk diubah menjadi energi kimia atau zat makanan. Zat makanan inilah yang dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bekal beraktifitas dan bertahan hidup. Berkaitan dengan hal tersebut, manakah masalah yang paling dirasakan apabila tumbuhan yang mengandung klorofil musnah di atas bumi?a. manusia kehilangan keanekaragaman hayati b. kelaparan mengancam kehidupan hewan dan manusiac. negara akan kehilangan devisa dari hasil hutan d. bencana alam longsor dan banjir akan sering terjadi
13. Tumbuhan yang hidup di daerah yang kurang air memiliki ciri yang sesuai dengan tempat hidupnya tersebut, yakni ….a. Memiliki stomata dalam jumlah yang banyakb. Stomata terletak di permukaan atas daunc. Stomata terletak menjorok ke arah dalamd. Stomata dipergunakan untuk menyerap air
14. Menurut bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi ....a. tulang keras, tulang pendek, tulang rawanb. tulang pipa, tulang pipih, tulang pendekc. tulang kepala, tulang badan, tulang anggota d. tulang rangka, tulang sendi, tulang otot
15. Perhatikan tabel berikut : No Tepi Ujung Pangkal
i Asam Pahit Manisii Asam Manis Pahit
27
iii Manis Asam Pahitiv Manis Pahit Asam
Berdasarkan tabel di atas, kepekaan kuncup pengecap pada lidah yang tepat adalah ….a. I b. II c. III d. IV
16. Perhatikan gambar alat pencernaan berikut !
17. Pada alveolus berlangsung proses ....a. pelepasan oksigen dari hemoglobinb. pengikatan oksigen oleh hemoglobin c. pengikatan karbon dioksida oleh hemoglobind. pembentukan energi oleh oksigen
18. Cermati proses pernafasan berikut!i. Udara keluar masukii. Pertukaran O2 dan CO2iii. Penyaringan udara dari debu dan kumaniv. O2 diikat oleh darahProses pernafasan di atas yang berlangsung di hidung adalah ....a. i dan ii b. i dan iii c. ii dan iv d. i, ii, dan iii
19. Perhatikan pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan proses pengangkutan dan pertukaran gas pada proses pernafasan ikan : i. air dengan CO2 di dalamnya keluar melalui penutup insangii. oksigen diambil kapiler darah insang dari air iii. air dengan O2 terlarut di dalamnya masuk melalui mulutiv. karbondioksida dari kapiler darah insang berdifusi ke dalam airUrutan yang tepat dalam proses tersebut adalah adalah ....a. i – ii – iii – iv c. i – ii – iv – iii b. ii – iii – iv - i d. iii – ii – iv – i
28
Di dalam organ X dan Y enzim yang sama berperan sebagai ....a. pengubah zat tepung menjadi gulab. pengubah protein menjadi asam aminoc. pengubah lemak menjadi asam lemakd. pengubah gula menjadi glikogen
20. Jantung manusia terdiri atas 4 ruang, yakni 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik). Pada saat darah dikirim ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, bagian jantung yang memompanya adalah ….a. atrium kiri b. ventrikel kiri c. atrium kanan d. ventrikel kanan
21. Jantung terdiri atas bagian-bagian yang berfungsi sebagi pemompa darah. Ada bagian yang memompa darah ke bagian lain dari jantung itu sendiri, ada pula yang memompa darah ke seluruh tubuh atau ke paru-paru. Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, bagian-bagian jantung memiliki ketebalan otot yang bervariasi. Bagian jantung yang memiliki otot paling tebal adalah....a. atrium kiri b. ventrikel kiri c. atrium kanan d. ventrikel kanan
22. Seorang anak laki-laki dinyatakan mulai produktif ketika sudah mengalami peristiwa ‘mimpi basah’. Dalam kaitan ini peristiwa tersebut menandakan bahwa....a. testis anak laki-laki tersebut sudah memproduksi sperma matangb. suara anak laki-laki tersebut semakin lama akan semakin membesarc. jakun anak laki-laki tersebut semakin lama akan semakin membesard. akan mulai tumbuh rambut di sekitar alat kelamin anak laki-laki
23. Hormon yang berpengaruh terhadap perkembangan ciri seks skunder pada perempuan adalah ….a. Estrogen b. Testoteron c. Adrenalin d. Insulin
24. Bunga padi yang memiliki serbuk sari kering berpeluang penyebukannya diperantarai ....a. burung b. air c. angin d. serangga
25. Pada bunga tanaman berbiji tertutup, proses pembuahan dan penyerbukan merupakan peristiwa yang berbeda. Penyerbukan berlangsung ketika serbuk sari jatuh di kepala putik, sedangkan pembuahan mempertemukan sel sperma dengan sel telur. Proses pembuahan terjadi pada ....a. mahkota b. kepala sari c. ovarium d. embrio
26. Mencangkok adalah perkembangbiakan tanaman secara vegetatif buatan. Pada prosesnya cabang tanaman dirangsang untuk menumbuhan akar pada saat belum terpisah dengan pohon induk, dengan melekatkan tanah pada bagian yang dilukai. Perkembangbiakan vegetatif lainnya yang prinsip kerjanya paling mirip dengan mencangkok adalah ....a. menyetek b. merunduk c. menyambung d. menempel
29
27. Biji sangat dibutuhkan embrio tanaman yang sedang berkecambah. Dengan membuang biji pada kecambah yang sedang tumbuh dan berkembang dapat dibuktikan bahwa sebagai makhluk hidup kecambah (tumbuhan) memiliki ciri ….a. bernafas c. peka rangsanganb. bergerak d. butuh makanan
28. Ovarium pada perempuan merupakan organ kelamin primer karena merupakan tempat ….a. berlangsungnya pembuahanb. untuk menyalurkan spermac. di mana embrio tumbuhd. dihasilkannya sel telur
29. Satu sel Somatis manusia mempunyai susunan kromosom sebagai berikut.a. 22 A/x atau 22 A/xyb. 22 A/xy atau 23 A/xyc. 44 A/xx atau 44 A/xyd. 22 A/xx atau 22 A/xye. 44 A/x atau 44 A/y
30. RNA ditemukan pada....a. nukleus saja b. sitoplasma saja c. nukleus dan sitoplasma d.
protein
31. Tahapan sintesis protein1. ARNd keluar inti menuju ribosom dalam sitoplasma2. ARNt membawa asam-asam amino menuju ARNd di ribosom3. ARNd dibentuk dalam inti oleh ADN4. ARNd bergabung dengan ribosom5. Terbentuk rantai polipeptida yang dikehendakiUrutan dalam proses sintesis protein yang benar adalaha. 1, 2, 3, 4, 5,b. 3, 4, 1, 2, 5c. 4, 1, 3, 2, 5d. 3, 1, 4, 2, 5
32. Dasar proses evolusi menurut Darwin ialah bahwa … a. nenek moyang manusia adalah kera b. spesies yang kuat membunuh yang lemah c. spesies baru timbul terus menerus d. perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama e. perubahan yang bersifat menurun
30
33. Perhatikan fakta-fakta berikut ini :i. Bunglon memiliki warna tubuh yang berubah-ubah ii. Burung penghisap madu memiliki paruh panjang iii. Cumi-cumi memiliki kantung tintaiv. Bebek memiliki kaki yang berselaputv. Harimau memiliki cakar yang tajamManakah yang tergolong adaptasi morfologi?a. i, ii dan iv b. ii, iii dan iv c. ii, iv dan v d. iii, iv dan v
34. Tumbuhan paku hidup menempel pada batang pohon, ikut memanfaatkan air dan unsur hara yang diambil pohon tersebut dari dalam tanah. Akan tetapi, pohon yang ditumpangi tumbuhan paku tetap tumbuh subur. Hubungan antara tumbuhan paku dengan pohon ditumpanginya tergolong interaksi ....a. mutualisme b. komensalisme c. parasitisme d. kompetisi
35. Bentuk simbiosis mutualisme tampak pada interaksi antara ....a. burung jalak – kerbau c. kambing – sapib. ikan hiu – ikan remora d. mangga – anggrek
36. Hutan mengandung keanekaragaman hayati yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia di bidang kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut, upaya pelestarian hutan sangat penting karena ….a. Menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai jenis hewan untuk dikenal
anak-cucub. Di dalamnya tumbuh berbagai jenis tanaman yang dapat diteliti untuk
dijadikan obatc. Hasil hutan seperti kayu dapat dipertahankan sampai memiliki harga jual
yang tinggid. Dapat dijadikan objek kunjungan wisata yang dapat menghasilkan devisa
bagi negara
37. Rantai makanan
Jika populasi ular meningkat dalam rantai makanan di atas, maka populasikatak kemungkinan besar akan …. a. Menurun b. Meningkat c. Tetap sama d. Berubah
Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal no 38 dan 39!
31
38. Berdasarkan gambar di atas kelompok makhluk hidup yang digolongkan sebagai konsumen adalah …. a. Rumput, cacing dan manusiab. Sapi, burung, dan ularc. Pohon apel, katak dan manusiad. Rumput dan burung
39. Berdasarkan gambar di atas kelompok makhluk hidup yang digolongkan sebagai produsen adalah …. a. Pohon apel dan cacinga. Sapi dan manusiab. Rumput dan pohon apelc. Rumput dan burung
40. Pada musim kemarau pohon jati dan pohon mahoni mengugurkan daunnya. Tujuan kedua pohon tersebut menggugurkan daunnya adalah ...a. mengurangi persediaan air b. mengurangi penguapanc. merangsang tumbuhnya daun barud. mempercepat tumbuhnya bunga
32
Lampiran 2
KUNCI JAWABAN
INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP DASAR BIOLOGI
A. No A B C D B.
No A B C D
1 X 21 X2 X 22 X3 X 23 X4 X 24 X5 X 25 X6 X 26 X7 X 27 X8 X 28 X9 X 29 X10 X 30 X11 X 31 X12 X 32 X13 X 33 X14 X 34 X15 X 35 X16 X 36 X17 X 37 X18 X 38 X19 X 39 X20 X 40 X
Lampiran 3
DATA HASIL PENELITIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR BIOLOGI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
33
NO L/P USIAASAL SEKOLAH
(JURUSAN)PENGUASAAAN KONSEP IPA
(%)
1 P 21 SMA (IPA) 72.5
2 P 21 SMA (IPA) 70
3 P 21 SMA (IPA) 67.5
4 P 20 SMA (IPA) 67.5
5 P 22 SMA (IPA) 67.5
6 P 21 SMA (IPA) 62.5
7 P 20 SMA (IPA) 62.5
8 P 22 SMA (IPA) 60
9 L 21 SMA (IPA) 60
10 P 21 SMA (IPA) 57.5
11 L 21 SMA (IPA) 57.5
12 L 22 SMA (IPA) 57.5
13 P 21 SMA (IPA) 55
14 P 21 SMA (IPA) 52.5
15 L 21 SMA (IPA) 55
16 P 23 SMA (IPA) 50
17 P 23 SMA (IPA) 50
18 P 25 SMA (IPS) 50
19 P 20 SMA (IPA) 47.5
20 P 24 SMA (IPA) 47.5
NO L/P USIAASAL SEKOLAH
(JURUSAN)PENGUASAAAN KONSEP IPA
(%)
21 P 21 SMA (IPA) 45
22 P 22 SMA (IPA) 42.5
23 P 22 SMA (IPA) 42.5
24 P 22 SMA (IPA) 42.5
25 L 22 SMA (IPA) 42.5
34
26 P 21 SMA (IPA) 42.5
27 P 21 SMA (IPA) 42.5
28 P 21 SMA (IPA) 40
29 P 21 SMA (IPA) 40
30 P 21 SMA (IPA) 37.5
31 L 22 SMA (IPA) 37.5
32 P 20 SMA (IPA) 37.5
33 P 20 SMA (IPA) 35
34 P 21 SMA (IPA) 35
35 P 20 SMA (IPA) 35
36 P 21 SMA (IPA) 35
37 P 20 SMA (IPA) 32.5
38 P 21 SMA (IPA) 32.5
39 P 20 SMA (IPA) 22.5
40 P 22 SMA (IPA) 15
Rata-rata ± SD
21.3 ± 1,09 47.63 ± 13.28
35