50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Dalam bidang pendidikan, peranan guru atau tenaga kependidikan sangat strategis karena mereka adalah ujung tombak program pendidikan dan kualitas kinerja guru sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dan kualitas guru perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai agen pembelajaran guru berfungsi untuk 1

LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam

setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem

pendidikan yang integral.

Dalam bidang pendidikan, peranan guru atau tenaga kependidikan sangat

strategis karena mereka adalah ujung tombak program pendidikan dan

kualitas kinerja guru sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Oleh

karena itu, usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan

proses pembelajaran dan kualitas guru perlu mendapat perhatian dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai agen pembelajaran guru berfungsi

untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, hal ini sesuai dengan yang

tertera dalam UU RI No.14 tahun 2005.

Guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa.

karena guru lah yang berhadapan langsung dengan siswa di kelas melalui

proses pembelajaran, guru pula yang merealisasikan tujuan kurikulum. Di

tangan gurulah akan dihasilkan siswa-siswa yang berkualitas, baik secara

akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, moral, dan spiritual. Oleh

1

Page 2: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

karenanya kualitas guru di setiap jenjang pendidikan harus mendapatkan

perhatian serius, guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk meningkatkan kualitas guru tersebut, guru sepatutnya memiliki

empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional dan kompetensi sosial (Depdiknas, 2005).

Guru tidak hanya menguasai materi pelajaran (kompetensi profesional)

tetapi harus mampu mengelola pembelajaran peserta didik (kompetensi

pedagogik), memiliki kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,

berwibawa dan menjadi teladan peserta didik (kompetensi kepribadian), serta

mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan peserta didik

(kompetensi sosial). Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan

merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling

mendukung. Dengan demikian keempat kompetensi tersebut seyogianya

terintegrasi dalam sosok guru yang profesional.

Tujuan guru mengajar adalah agar bahan yang disampaikannya dikuasai

siswa sepenuhnya oleh seluruh siswa. Oleh karenanya guru harus menguasai

benar-benar bahan materi pelajaran yang akan disampaikannya (kompetensi

profesional). Menurut Anwar (2002), guru yang dangkal penguasaan

ilmunya, akan mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswanya. Guru yang

menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam akan mengetahui

karakteristik materi tersebut sehingga guru akan lebih mudah untuk

menentukan penggunakan metode dan media pengajaran yang mendukung

proses pembelajaran.

2

Page 3: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Penguasaan konsep adalah kemampuan menguasai bahan pelajaran yang

sudah dipelajari. Penguasaan adalah sesuatu yang diperoleh setelah mengikuti

proses pembelajaran. Penguasaan konsep sama halnya hasil belajar, yakni

kemampuan yang diperoleh setelah seseorang mempelajari materi

pembelajaran.

Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Mata pelajaran biologi mempelajari tentang keadaan, sifat, dan interaksi pada

makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan). Biologi merupakan wahana

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta

tanggungjawab sebagai seorang warga negara yang bertanggungjawab kepada

lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

Pembelajaran sains yang efektif mempunyai karakteristik melibatkan

siswa secara aktif, pendekatakan kolaboratif, dan menekankan

hasil/kompetensi akademik siswa. Dalam pembelajaran ini peranan guru lebih

sebagai fasilitator untuk keberhasilan belajar siswa dari pada sebagai sumber

ilmu pengetahuan (Anggraeni, 2011). Sebagai guru biologi, sudah seharusnya

memiliki penguasaan konsep yang baik mengenai materi pembelajaran sains.

Faktanya menunjukkan bahwa kualitas guru di indonesia dinilai masih

sangat memprihatinkan. Menurut data Balitbang Depdiknas yang dikutip

Badan Pendidikan Nasional (BPPN), nilai rata-rata hasil tes calon guru MIPA

untuk SLTP dan SLTA tahun 1998/1999 dari keempat mata pelajaran MIPA

3

Page 4: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

yang diujikan tidak ada nilai rata-ratanya diatas 5. Artinya masih banyak

guru-guru yang kurang layak untuk mengajar (Kasan, 2009).

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulis tergerak

ingin melakukan penelitian mengenai analisis penguasaan konsep dasar

biologi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Bengkulu.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan untuk

diteliti, yaitu : Bagaimana penguasaan konsep dasar biologi pada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu?”

Adapun konsep-konsep Biologi yang terkait dengan penguasaan konsep

yang diukur dibatasi hanya untuk materi biologi yang ada di mata kuliah

Biologi Umum.

Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa S-1

Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang telah

mendapatkan mata kuliah Biologi Umum.

C. Pembatasan Masalah

1. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah pada penguasaan

konsep mahasiswa S-1 Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah

Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi. Konsep dasar Biologi yang

dimaksud adalah komponen atau materi yang terkandung dalam Mata

Kuliah Biologi Umum. Komponen tersebut meliputi Ruang Lingkup

Biologi (4 butir soal ), Sel sebagai Unit Kehidupan (1), Jaringan pada

Hewan dan Tumbuhan (1), Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk Hidup

(9 ), Difusi, Osmosis dan Plasmolisis (1), Sistem Transportasi pada

Tumbuhan dan Hewan (4), Transpirasi pada Hewan dan Tumbuhan (1),

4

Page 5: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Reproduksi dan Perkembangan pada Hewan dan Tumbuhan (7), Genetika

(3), Evolusi (2), Keanekaragaman Hayati (1), Interaksi Organisme dengan

Lingkungan (6).

2. Mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa

FKIP Pendidikan Biologi semester IV(empat) Universitas

Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang berjumlah 40 orang.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana penguasaan

konsep dasar biologi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk peningkatan

proses pembekalan penguasaan konsep dasar Biologi, khususnya kepada

calon guru Biologi maupun dosen yang mengampu Mata Kuliah Biologi

Umum..

l

5

Page 6: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat IPA dan Pembelajaran Biologi

a. Hakikat IPA

Kurikulum yang mulai berlaku pada tahun 2006 (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) memberikan suasana baru dalam dunia pendidikan

terutama untuk mata pelajaran IPA, yang memungkinkan baik guru maupun

siswa dapat memberdayakan potensi dan kemampuan yang ada.

Apakah IPA atau sains itu? IPA atau sains merupakan suatu kumpulan

pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA

selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi

juga ditandai oleh munculnya “metode ilmiah” yang terwujud melalui suatu

rangkaian ”kerja ilmiah”, nilai dan “sikap ilmiah” (Puskur, 2007).

Sejalan dengan pengertian IPA tersebut, James B. Conant yang dikutip

oleh Amien (Puskur, 2007), mendefinisikan IPA sebagai suatu rangkaian

konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah

berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat

untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.

Merujuk pada pengertian IPA di atas, maka hakikat IPA meliputi empat

unsur, yaitu: (1)produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; (2)proses:

prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah

6

Page 7: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen,

percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi;

evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3)aplikasi: penerapan

metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari;

(4)sikap: rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup,

serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

dipecahkan melalui prosedur yang benar (Puskur, 2007).

Dilihat dari hakikat IPA, maka pembelajaran IPA memiliki tiga dimensi

sasaran pembelajaran, yaitu dimensi proses, produk dan sikap yang satu

sama lain tidak dapat dipisahkan dan diabaikan dalam proses belajar

mengajar IPA (Amin dalam Mulyana, 2005). Pembelajaran IPA diajarkan

sesuai dengan hakikat IPA, yaitu proses, dan aplikasi metode ilmiah dalam

kehidupan sehari-hari untuk membangun pengetahuan (produk) dan

kemampuan.

b. Pembelajaran Biologi

Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Mata pelajaran biologi mempelajari tentang keadaan, sifat, dan interaksi

pada makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan). Biologi merupakan

wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai

serta tanggungjawab sebagai seorang warga negara yang bertanggungjawab

kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

7

Page 8: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang

alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari

dirinya sendiri dan alam sekitarnya.

Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami

alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati

dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan

secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja,

mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan

mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah

informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau

memecahkan masalah sehari-hari.

Pada dasarnya, pelajaran Biologi berupaya untuk membekali siswa

dengan berbagai kemampuan tentang cara “mengetahui” dan cara

“mengerjakan” yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar

secara mendalam.

Proses pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman

langsung, kontekstual dan berpusat kepada siswa, sedangkan guru bertindak

sebagai fasilitator. Pembelajaran Biologi menekankan pada pembelajaran

8

Page 9: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

inkuiri dan pemecahan masalah, pembelajaran inkuiri yaitu pendekatan yang

meminta aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sains.

B. Penguasaan Konsep Biologi

Penguasaan konsep dasar biologi adalah kemampuan menguasai bahan

pelajaran yang sudah dipelajari dalam hal ini materi biologi. Penguasaan

adalah sesuatu yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran.

Penguasaan konsep sama halnya hasil belajar, yakni kemampuan yang

diperoleh setelah mempelajarinya. Hasil belajar meliputi dua aspek yaitu,

aspek kognitif dan aspek nonkognitif. Aspek kognitif adalah hal-hal yang

berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan intelektual.

Sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan sikap, emosi dan

keterampilan yang bersifat badaniah atau kerja otot (Sumaji, 1998).

Pada dasarnya penguasaan konsep dasar biologi merupakan hasil

belajar biologi yang dilihat dari aspek kognitifnya saja. Menurut Bloom,

dkk dalam Dimyati (2006) hasil belajar yang mencakup aspek kognitif

diantaranya adalah :

1) Pengetahuan (Knowledge) adalah kemampuan mengingat kembali

tentang berbagai hal yang telah dipelajari seperti, fakta-fakta, teori-teori,

peristiwa dll.

2) Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan menangkap arti dan

makna tentang berbagai hal yang telah dipelajari seperti, definisi-definisi,

teori-teori, penjelasan.

9

Page 10: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

3) Penerapan (Application) adalah kemampuan untuk menerapkan tentang

berbagai hal yang telah dipelajari kedalam situasi yang nyata seperti

mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori, metode-metode dll.

4) Analisis (Analysis) adalah kemampuan untuk merinci, menghubungkan,

menguraikan suatu kesatuan kedalam bagian-bagian yang lebih

sederhana.

5) Sintesis (Synthesis) adalah kemampuan untuk menyatukan bagian-bagian

kedalam satu kesatuan yang utuh.

6) Evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan untuk menentukan baik buruk

atau menilai suatu hal berdasarkan kriteria tertentu.

Penguasaan konsep dasar biologi merupakan gambaran tentang

pemahaman terhadap materi biologi yang telah disampaikan oleh guru

ataupun dosen. pemahaman pada materi merupakan kemampuan tingkat

rendah yang harus terlebih dahulu dimiliki. Kemampuan tingkat rendah

meliputi pengetahuan, pemahaman, dan penerapan atau lebih dikenal

dengan istilah taraf kognitif C1, C2 dan C3 (Dimyati, 2006). Oleh

karenanya kemampuan kognitif ditingkat rendah ini harus benar-benar

dikuasai, karena kemampuan seseorang ditingkat rendah akan menjadi

landasan yang kuat bagi untuk dapat melanjutkan dan memperoleh

kemampuan ditingkat yang lebih tinggi.

10

Page 11: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Bengkulu. Subjek penelitian adalah mahasiswa di Program Studi

Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dengan sampel yang digunakan

adalah mahasiswa semester IV (empat) yang berjumlah 40 orang. Waktu

pelaksanaan penelitian pada bulan Mei sampai dengan Juli 2011.

A. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Pendidikan Biologi

semester IV(empat) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Sampel

berjumlah 40 orang yang terdiri dari 34 perempuan dan 6 laki-laki, berusia

antara 20-25 tahun dengan usia rata-rata 21 tahun (SD=1,09). 39 orang

(97,5%) dari mereka memiliki latar belakang sekolah jurusan IPA, dan hanya

1orang dari mereka yang memiliki latar belakang sekolah jurusan IPS (2,5%).

11

Gambar.1 Proporsi responden berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin dan

latar belakang sekolah

Page 12: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

B. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari subjek penelitian dilakukan melalui tes. Tes terdiri

dari 40 butir soal dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). Tes tersebut

digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dasar Biologi melalui 12

komponen penguasaan konsep dasar Biologi. Komponen tersebut meliputi

Ruang Lingkup Biologi (4 butir soal ), Sel sebagai Unit Kehidupan (1),

Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan (1), Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk

Hidup (9 ), Difusi, Osmosis dan Plasmolisis (1), Sistem Transportasi pada

Tumbuhan dan Hewan (4), Transpirasi pada Hewan dan Tumbuhan (1),

Reproduksi dan Perkembangan pada Hewan dan Tumbuhan (7), Genetika

(3), Evolusi (2), Keanekaragaman Hayati (1), Interaksi Organisme dengan

Lingkungan (6).

Tabel.1 Kisi – Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Dasar Biologi

No. Materi Biologi Umum Butir Soal Jawaban Jumlah

1. Ruang Lingkup Biologi 1, 2, 27,3 A, D, D, C 4

2. Sel sebagai Unit Kehidupan 4 A 1

3.Jaringan pada Hewan dan

Tumbuhan5 C 1

4.Sistem Koordinasi Tubuh

Makhluk Hidup

7, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21

B, B, A, B,

B, D, D, B, C9

5. Difusi, Osmosis dan Plasmolisis 6 A 1

6.Sistem Transportasi pada

Tumbuhan dan Hewan8, 9, 11, 12 C, A, D, B 4

7.Transpirasi pada Hewan dan

Tumbuhan13 C 1

8.Reproduksi dan Perkembangan

pada Hewan dan Tumbuhan

10, 22, 23, 24,

25, 26, 28

A, C, C, D,

A, A, D7

9. Genetika 29, 30, 31 C, C, D 3

12

Page 13: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

10. Evolusi 32, 33 B, A 2

11. Keanekaragaman Hayati 36 B 1

12.Interaksi Organisme dengan

Lingkungan

34, 35, 37, 38,

39, 40

A, B, A, B,

B, B6

Jumlah ∑ = 40

C. Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan teknik persentase, dan

hasil persentase ditafsirkan dengan kriteria pencapaian nilai ideal sehingga

menghasilkan skor tingkat penguasaan responden terhadap konsep dasar

biologi. Terhadap hasil tes juga dapat dilakukan análisis komparatif

terhadap nilai rata-rata, untuk karakteristik tertentu dari subjek

penelitian, seperti usia dan pengalaman mengajar.

Hasil persentase disesuaikan dengan kriteria persentase sebagai berikut :

80% - 100% : Sangat baik

60% - 79% : Baik

40% - 59% : Cukup

20% - 39% : Kurang

0% - 19% : Sangat kurang

(Arikunto, 1992)

13

Page 14: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penguasaan Konsep Biologi

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen dalam bentuk

pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 40 butir soal dengan 12 komponen

penguasaan konsep dasar Biologi. Komponen tersebut meliputi Ruang

Lingkup Biologi (4 butir soal ), Sel sebagai Unit Kehidupan (1), Jaringan

pada Hewan dan Tumbuhan (1), Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk Hidup

(9), Difusi, Osmosis dan Plasmolisis (1), Sistem Transportasi pada

Tumbuhan dan Hewan (4), Transpirasi pada Hewan dan Tumbuhan (1),

Reproduksi dan Perkembangan pada Hewan dan Tumbuhan (7), Genetika

(3), Evolusi (2), Keanekaragaman Hayati (1), Interaksi Organisme dengan

Lingkungan (6) (tabel 1). Perolehan persentase rata-rata pada tiap komponen

penguasaan konsep dasar Biologi adalah sebagai berikut :

14

Gambar.2Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB)

Page 15: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Penguasaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi tergolong cukup,

hal ini dilihat dari hasil persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi

pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Bengkulu yaitu sebesar 47,63% (SD=13,28) (lampiran 3).

Nilai terendah didapat pada penguasaan konsep dasar Biologi mengenai

Evolusi, yaitu dengan persentase rata-rata sebesar 18,75%, sedangkan nilai

tertinggi didapat pada penguasaan konsep dasar Biologi mengenai Ruang

Lingkup Biologi yaitu sebesar 65%.

Pada komponen penguasaan konsep dasar Biologi yang lain yaitu

mengenai Sel Sebagai Unit Kehidupan sebesar didapat persentase rata-rata

sebesar 47,5%, Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan dengan persentase rata-

rata sebesar 50%, Sistem Koordinasi Tubuh Makhluk Hidup sebesar 48,33%,

Difusi, Osmosis dan Plasmolisis dengan persentase sebesar 57,5%, Sistem

Transportasi pada Tumbuhan dan Hewan sebesar 55%, Transpirasi pada

Hewan dan Tumbuhan yaitu sebesar 42,5%, Reproduksi dan Perkembangan

pada Hewan&Tumbuhan dengan persentase sebesar 53,33%, Genetika yaitu

sebesar 26,67%, sedangkan untuk Keanekaragaman Hayati sebesar 45%, dan

yang terakhir yaitu pada komponen mengenai Interaksi Organisme dengan

Lingkungan yaitu sebesar 45%.

15

Gambar.3Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan karakteristik usia

Page 16: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Penguasaan konsep dasar Biologi tampaknya sangat berhubungan dengan

faktor usia dan jenis kelamin. Responden yang berusia antara 20-21 tahun

memiliki penguasaan konsep dasar Biologi yang lebih baik yaitu sebesar

47.14% (SD=13,06) dibanding responden yang berusia lebih tua di atasnya

(gambar 3).

Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, ternyata responden perempuan

memiliki penguasaan konsep dasar Biologi yang lebih baik dari pada

responden laki-laki, hal ini dilihat dari persentase rata-rata yaitu sebesar

53,61% (SD=20,49) pada responden perempuan dan 43,85% (SD=12,64)

untuk responden laki-laki (gambar 4).

B. Persentase Rata-Rata Komponen Penguasaan Konsep Dasar Biologi

Berdasarkan Usia

Dilihat berdasarkan karakteristik usia dari responden, ternyata responden

dengan usia antara 20-21 tahun memiliki jumlah persentase rata-rata tertinggi

pada penguasaan konsep dasar Biologi, yaitu sebesar 47,14% (SD=13,06).

Responden dengan usia 22-23 tahun memiliki persentase rata-rata penguasaan

konsep dasar Biologi sebesar 44,07% (SD=14,69), sedangkan mereka yang

berusia diantara 24-25 tahun besar persentasenya yaitu 42,28% (SD=21,95)

(gambar 5).

16

Gambar.4Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan karakteristik jenis kelamin

Gambar.2Persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Page 17: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Berdasarkan persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep

dasar Biologi, terdapat variasi jumlah persentase yang didapat pada tiap

karakteristik usia responden. Pada persentase rata-rata komponen konsep

dasar Biologi mengenai Ruang Lingkup Biologi, responden dengan rentang

usia antara 22-23 tahun memiliki persentase rata-rata tertinggi yaitu sebesar

65,91%, pengetahuan mereka mengenai konsep dasar Ruang Lingkup Biologi

17

Gambar.5Persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep dasar Biologi

pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan usia

Page 18: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

sudah lebih baik dibandingkan mereka yang berusia di atas maupun di

bawahnya.

Pada materi sel sebagai unit kehidupan, responden dengan usia 20-21

tahun memiliki penguasaan yang jauh lebih baik (55,56%) dibandingkan

dengan mereka yang berusia 22-23 tahun (27,27%) dan 24-25 tahun (50%).

Sedangkan responden yang berusia 24-25 tahun tidak memiliki penguasaan

sama sekali (0%) mengenai jaringan pada hewan dan tumbuhan, namun

mereka yang berusia antara 20-21 tahun dan 22-23 tahun memiliki

penguasaan konsep yang tidak jauh berbeda diantara keduanya mengenai

materi tersebut, yaitu sebesar 51,85% dan 54,55%.

Materi sistem koordinasi pada makhluk hidup merupakan materi yang

membahas mengenai sistem saraf, sistem indera dan juga mengenai system

hormon pada makhluk hidup. Pada materi ini, ternyata responden dengan usia

antara 24-25 tahun memiliki penguasaan yang lebih baik (55,56%)

dibandingkan dengan mereka yang berusia 22-23 tahun (48,48%) dan 20-21

tahun (47,74%). Sedangkan untuk materi mengenai difusi, osmosis dan

plasmolisis sudah dikuasai lebih baik oleh responden dengan usia terentang

antara 22-23 tahun (63,64%) dibandingkan dengan responden usia 24-25

tahun (50%) dan 20-21 tahun (55,56%).

Responden dengan rentang usia 22-23 tahun juga memiliki penguasaan

yang baik terhadap materi sistem transportasi pada makhluk hidup, yaitu

sebesar 59,09%. Sedangkan mereka yang berusia 20-21 tahun dan 24-25

tahun penguasaannya terhadap materi tersebut masih terbilang cukup, yaitu

53,7% dan 50%.

Jika dilihat dari jumlah rata-rata penguasaan konsep dasar pada materi

transpirasi pada hewan dan tumbuhan, responden dengan usia antara 24-25

tahun memiliki penguasaan yang lebih baik daripada rentang usia di

bawahnya, meskipun jumlah persentase masih tergolong cukup (50%). Begitu

pula halnya pada materi reproduksi dan perkembangan hewan dan tumbuhan

ternyata responden yang berusia antara 24-25 tahun juga memiliki

18

Page 19: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

penguasaan yang baik pula (64,29%) dibandingkan mereka dengan rentang

usia di bawahnya, yaitu 20-21 tahun (51,32%) dan 22-23 tahun (49,35%).

Lain halnya pada materi genetika, mereka yang berusia antara 24-25

tahun ternyata malah tidak memiliki penguasaan (0%) terhadap materi

tersebut, namun mereka yang berusia di bawahnya memiliki penguasaan yang

lebih baik walaupun tergolong masih kurang, yaitu 22-23 tahun (30,3%) dan

20-21 tahun (27,16%).

Pada tiga materi terakhir yaitu evolusi, keanekaragaman hayati dan

interaksi organisme dengan lingkungan, responden yang berusia antara 24-25

tahun-lah yang memiliki penguasaan lebih baik yaitu sebesar 25%, 50%, dan

50% dibandingkan responden dengan rentang usia di bawahnya, yaitu 22-23

tahun (22,73%, 36,36%, dan 34,85%) dan 20-21 tahun (16,67%, 48,15%, dan

48,77%).

C. Persentase Rata-Rata Komponen Penguasaan Konsep Dasar Biologi

Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, persentase rata-rata penguasaan konsep dasar

Biologi dengan jumlah tertinggi didapat oleh responden berjenis kelamin

perempuan yaitu sebesar 53,61% (SD=20,49) tergolong cukup. Sedangkan

persentase rata-rata yang didapat oleh mereka yang berjenis kelamin laki-laki

tergolong cukup, yaitu sebesar 43,85% (SD=12,64). Hal ini dikarenakan

jumlah responden perempuan jauh lebih banyak (34 orang) dibanding

responden laki-laki (6 orang) (gambar 6).

Pada persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep dasar

Biologi, dilihat dari hasil persentase tersebut responden perempuan lebih

mendominasi nilai tertinggi pada tiap komponen tersebut. Beberapa

komponen saja yang dicapai oleh responden laki-laki dengan nilai tertinggi,

yaitu pada sistem koordinasi tubuh makhluk hidup, sistem transportasi pada

tumbuhan dan hewan, genetika dan keanekaragaman hayati.

19

Page 20: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Pada materi ruang lingkup Biologi, responden perempuan mendapatkan

nilai persentase rata-rata tertinggi, yaitu 75% dan tergolong baik, sedangkan

pada responden laki-laki nilai rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 63,24%

juga tergolong baik. Pada materi sel sebagai unit kehidupan, responden

perempuan masih menempati posisi tertinggi pada nilai persentase rata-rata

penguasaan konsep dasar Biologi, hal tersebut dilihat dari nilai persentase

yang didapat yaitu sebesar 83,33% sedangkan pada responden laki-laki hanya

sebesar 41,18%. Hasil persentase rata-rata yang diperoleh keduanya

menimbulkan perbedaan yang sangat signifikan.

Materi jaringan pada hewan dan tumbuhan menjelaskan mengenai

jaringan-jaringan apa saja yang terdapat pada hewan dan tumbuhan,

tampaknya baik responden laki-laki maupun perempuan memiliki penguasaan

20

Gambar.6Persentase rata-rata tiap komponen penguasaan konsep dasar Biologi

pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMB berdasarkan jenis kelamin

Page 21: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

yang sama mengenai materi tersebut, hal ini terlihat pada nilai persentase

rata-rata yang dihasilkan masing-masing yaitu berjumlah 50% dan

penguasaan tersebut tergolong cukup. Lain halnya pada materi sistem

koordinasi makhluk hidup, ternyata responden laki-laki lebih menguasai

materi tersebut (48,69%) dibandingkan dengan responden perempuan

(46,3%), walaupun pada kenyataannya nilai persentase yang didapat oleh

keduanya masih tergolong cukup.

Perbedaan nilai persentase rata-rata yang sangat signifikan antara

responden laki-laki dan perempuan terjadi kembali pada materi difusi,

osmosis dan plasmolisis, responden perempuan memiliki penguasaan konsep

yang jauh lebih baik (83,33%) dibandingkan oleh responden laki-laki yang

hanya memperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 52,94%.

Pada materi sistem transportasi pada hewan dan tumbuhan, penguasaan

responden laki-laki dan perempuan tidak terdapat selisih nilai persentase rata-

rata yang begitu besar, responden laki-laki mendapatkan nilai persentase rata-

rata sebesar 55,15% lebih tinggi daripada responden perempuan (54,17%).

Selanjutnya pada komponen penguasaan konsep dasar Biologi mengenai

transpirasi pada hewan dan tumbuhan, persentase rata-rata tertinggi diperoleh

responden perempuan sebesar 50%, dan pada responden laki-laki sebesar

41,18%.

Responden perempuan kembali memperoleh nilai persentase tertinggi

(69,05%) dibandingkan responden laki-laki (48,32%) yaitu pada materi

reproduksi dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan. Namun pada

materi genetika, responden laki-laki yang mendapatkan nilai persentase

tertinggi daripada responden perempuan, yaitu sebesar 27,45% sedangkan

responden perempuan sebesar 22,22%, keduanya sama-sama memiliki

penguasaan yang kurang pada materi tersebut.

Pada materi evolusi, baik responden perempuan maupun laki-laki

memiliki penguasaan konsep dasar Biologi yang tergolong masih kurang

yaitu 25% pada responden perempuan dan bahkan tergolong masih sangat

kurang yaitu 17,65% yang diperoleh responden laki-laki.

21

Page 22: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Pada materi keanekaragaman hayati, responden laki-laki lebih baik

penguasaan konsep dasar Biologi dalam materi ini yaitu sebesar 47,06% ,

sedangkan pada perempuan sebesar 46,08%, dan keduanya digolongkan

cukup dalam penguasaan konsep terhadap materi tersebut. Untuk materi yang

terakhir yaitu mengenai interaksi organisme dengan lingkungan, responden

perrempuan memperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 38,89% dan

responden laki-laki sebesar 33,33%, dan keduanya memiliki penguasaan

konsep dasar Biologi yang cukup terhadap materi tersebut.

BAB V

KESIMPULAN

22

Page 23: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Penguasaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi tergolong cukup, hal

ini dilihat dari hasil persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi pada

mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah

Bengkulu yaitu sebesar 47,63% (SD=13,28)

Melihat data yang didapat, ada kecendrungan bahwa semakin tinggi usia

semakin rendah persentase rata-rata penguasaan konsep dasar Biologi, namun

bila dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, ternyata responden

perempuan memiliki penguasaan yang lebih baik mengenai konsep dasar

Biologi.

Penguasaan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Muhammadiyah Bengkulu terhadap konsep dasar Biologi menggambarkan

sejauhmana pembekalan mereka untuk terjun ke sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Anggraeni, Sri. , dkk. (2010). Sudahkah Calon Guru Biologi Menerapkan Hakekat Sains Dalam Pembelajaran Biologi?. Tersedia : http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=416&q=pdf.+SUDAHKAH+CALON+GURU+BIOLOGI+MENERAPKAN+HAKEKAT+SAINS+DALAM+PEMBELAJARAN+BIOLOGI+%3F&aq=o&aqi=&aql=&oq=&fp=1&cad=b [13 Maret 2011]

Anwar, Qomari. 2002. Reorientasi Pendidikan & Profesi Keguruan. Jakarta. Uhamka Press.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas No.19 Tahun 2005. Jakarta : BSNP.

Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajaran . Jakarta. Rineke Cipta.

Kasan, Thalib. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta : Studia Press

Mulyana, Edi Hendri. 2005. Asesmen dalam Pembelajaran Sains SD. Tersedia : http://re-searchengines.com/0405edi.html. [1 Maret 2009].

Puskur. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta : Depdiknas.

Rasdihan, Rasyad. 2003. Metode Statistika Deskriptif. Jakarta : Grasindo.

Sumaji, Dkk. 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta : Kanisius.

Lampiran 1

24

Page 25: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP DASAR BIOLOGI

Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia!

1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling sederhana hinggga yang paling kompleks adalah….a. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme-populasi-komunitasb. Organisme-sel-jaringan-sistem organ-organ-komunitas-populasic. Sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme-komunitas-populasid. Jaringan-sel-organ-sistem organ-organisme-populasi-komunitas

2. Pada makhluk hidup proses menuju kedewasan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi, dan lingkungan, dinamakan….a. Berkembang biak b. Bergerak c. Pertumbuhan d.

Perkembangan

3. Berdasarkan gambar di bawah,

kelompok hewan tersebut dapat dikelompokkan pada kelompok yang sama berdasarkan …. a. Cara bergerak b. Tempat hidup c. Berkembangbiak d. Alat gerak

4. Sel tersusun atas substansi atau cairan, Johannes Purkinje memberi nama cairan tersebut sebagai….a. Sitoplasma b. Protoplasma c. Nukleoplasma d. Plasmalemma

5. Tumbuhan dapat tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar. Hal ini disebabkan oleh adanya aktifitas jaringan….a. Xylem b. Parenkim c. Meristem d. Epidermis

6. Bila dalam gelas berisi air diberikan beberapa tetes sirup, kemungkinan peristiwa apakah yang akan terjadi….a. Osmosis b. Imbibisi c. Difusi d. Transport aktif

25

Page 26: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

1

2

3

4

Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal no.7 dan 8!

7. Pada gambar di atas, tampak tanaman peka terhadap rangsangan ....a. unsur hara b. kelembaban c. cahaya d. suhu

8. Karbondioksida untuk fotosintesis diperoleh tumbuhan melalui ....a. terlarut dalam air yang dibawa pembuluh angkut dari akarb. proses difusi melalui kulit batang lalu masuk ke dalam airc. berdifusi dari udara sekitar melalui stomata daund. pengikatan oleh klorofil bersama cahaya matahari

9. Gambar mana yang memperlihatkan pola tulang daun menyirip….

10. Perhatikan gambar berikut :

Pernyataan di atas yang benar adalah ….a. 1, 2 dan 3 b. 1, 2 dan 4 c. 1, 3 dan 4 d. 2, 3 dan 4

11. Perhatikan gambar penampang daun berikut ini :

26

1. alat perkembangbiakan jantan 2. tempat pembentukan serbuk sari3. mahkota bagian dari perhiasan bunga4. bagian dari putik yang akan menjadi buah

Page 27: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

E Proses fotosintesis dapat berlangsung apabila tersedia bahan berupa air, karbondioksida dan cahaya matahari. Bagian daun pada gambar di atas yang berperan dalam mensuplai karbondioksida dan air adalah ....a. A dan B b. B dan C c. C dan D d. D dan E

12. Pada dasarnya nilai penting dari adanya klorofil pada tumbuhan adalah kemampuannya dalam menangkap energi cahaya matahari untuk diubah menjadi energi kimia atau zat makanan. Zat makanan inilah yang dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bekal beraktifitas dan bertahan hidup. Berkaitan dengan hal tersebut, manakah masalah yang paling dirasakan apabila tumbuhan yang mengandung klorofil musnah di atas bumi?a. manusia kehilangan keanekaragaman hayati b. kelaparan mengancam kehidupan hewan dan manusiac. negara akan kehilangan devisa dari hasil hutan d. bencana alam longsor dan banjir akan sering terjadi

13. Tumbuhan yang hidup di daerah yang kurang air memiliki ciri yang sesuai dengan tempat hidupnya tersebut, yakni ….a. Memiliki stomata dalam jumlah yang banyakb. Stomata terletak di permukaan atas daunc. Stomata terletak menjorok ke arah dalamd. Stomata dipergunakan untuk menyerap air

14. Menurut bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi ....a. tulang keras, tulang pendek, tulang rawanb. tulang pipa, tulang pipih, tulang pendekc. tulang kepala, tulang badan, tulang anggota d. tulang rangka, tulang sendi, tulang otot

15. Perhatikan tabel berikut : No Tepi Ujung Pangkal

i Asam Pahit Manisii Asam Manis Pahit

27

Page 28: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

iii Manis Asam Pahitiv Manis Pahit Asam

Berdasarkan tabel di atas, kepekaan kuncup pengecap pada lidah yang tepat adalah ….a. I b. II c. III d. IV

16. Perhatikan gambar alat pencernaan berikut !

17. Pada alveolus berlangsung proses ....a. pelepasan oksigen dari hemoglobinb. pengikatan oksigen oleh hemoglobin c. pengikatan karbon dioksida oleh hemoglobind. pembentukan energi oleh oksigen

18. Cermati proses pernafasan berikut!i. Udara keluar masukii. Pertukaran O2 dan CO2iii. Penyaringan udara dari debu dan kumaniv. O2 diikat oleh darahProses pernafasan di atas yang berlangsung di hidung adalah ....a. i dan ii b. i dan iii c. ii dan iv d. i, ii, dan iii

19. Perhatikan pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan proses pengangkutan dan pertukaran gas pada proses pernafasan ikan : i. air dengan CO2 di dalamnya keluar melalui penutup insangii. oksigen diambil kapiler darah insang dari air iii. air dengan O2 terlarut di dalamnya masuk melalui mulutiv. karbondioksida dari kapiler darah insang berdifusi ke dalam airUrutan yang tepat dalam proses tersebut adalah adalah ....a. i – ii – iii – iv c. i – ii – iv – iii b. ii – iii – iv - i d. iii – ii – iv – i

28

Di dalam organ X dan Y enzim yang sama berperan sebagai ....a. pengubah zat tepung menjadi gulab. pengubah protein menjadi asam aminoc. pengubah lemak menjadi asam lemakd. pengubah gula menjadi glikogen

Page 29: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

20. Jantung manusia terdiri atas 4 ruang, yakni 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik). Pada saat darah dikirim ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, bagian jantung yang memompanya adalah ….a. atrium kiri b. ventrikel kiri c. atrium kanan d. ventrikel kanan

21. Jantung terdiri atas bagian-bagian yang berfungsi sebagi pemompa darah. Ada bagian yang memompa darah ke bagian lain dari jantung itu sendiri, ada pula yang memompa darah ke seluruh tubuh atau ke paru-paru. Untuk melaksanakan fungsinya tersebut, bagian-bagian jantung memiliki ketebalan otot yang bervariasi. Bagian jantung yang memiliki otot paling tebal adalah....a. atrium kiri b. ventrikel kiri c. atrium kanan d. ventrikel kanan

22. Seorang anak laki-laki dinyatakan mulai produktif ketika sudah mengalami peristiwa ‘mimpi basah’. Dalam kaitan ini peristiwa tersebut menandakan bahwa....a. testis anak laki-laki tersebut sudah memproduksi sperma matangb. suara anak laki-laki tersebut semakin lama akan semakin membesarc. jakun anak laki-laki tersebut semakin lama akan semakin membesard. akan mulai tumbuh rambut di sekitar alat kelamin anak laki-laki

23. Hormon yang berpengaruh terhadap perkembangan ciri seks skunder pada perempuan adalah ….a. Estrogen b. Testoteron c. Adrenalin d. Insulin

24. Bunga padi yang memiliki serbuk sari kering berpeluang penyebukannya diperantarai ....a. burung b. air c. angin d. serangga

25. Pada bunga tanaman berbiji tertutup, proses pembuahan dan penyerbukan merupakan peristiwa yang berbeda. Penyerbukan berlangsung ketika serbuk sari jatuh di kepala putik, sedangkan pembuahan mempertemukan sel sperma dengan sel telur. Proses pembuahan terjadi pada ....a. mahkota b. kepala sari c. ovarium d. embrio

26. Mencangkok adalah perkembangbiakan tanaman secara vegetatif buatan. Pada prosesnya cabang tanaman dirangsang untuk menumbuhan akar pada saat belum terpisah dengan pohon induk, dengan melekatkan tanah pada bagian yang dilukai. Perkembangbiakan vegetatif lainnya yang prinsip kerjanya paling mirip dengan mencangkok adalah ....a. menyetek b. merunduk c. menyambung d. menempel

29

Page 30: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

27. Biji sangat dibutuhkan embrio tanaman yang sedang berkecambah. Dengan membuang biji pada kecambah yang sedang tumbuh dan berkembang dapat dibuktikan bahwa sebagai makhluk hidup kecambah (tumbuhan) memiliki ciri ….a. bernafas c. peka rangsanganb. bergerak d. butuh makanan

28. Ovarium pada perempuan merupakan organ kelamin primer karena merupakan tempat ….a. berlangsungnya pembuahanb. untuk menyalurkan spermac. di mana embrio tumbuhd. dihasilkannya sel telur

29. Satu sel Somatis manusia mempunyai susunan kromosom sebagai berikut.a. 22 A/x atau 22 A/xyb. 22 A/xy atau 23 A/xyc. 44 A/xx atau 44 A/xyd. 22 A/xx atau 22 A/xye. 44 A/x atau 44 A/y

30. RNA ditemukan pada....a. nukleus saja b. sitoplasma saja c. nukleus dan sitoplasma d.

protein

31. Tahapan sintesis protein1. ARNd keluar inti menuju ribosom dalam sitoplasma2. ARNt membawa asam-asam amino menuju ARNd di ribosom3. ARNd dibentuk dalam inti oleh ADN4. ARNd bergabung dengan ribosom5. Terbentuk rantai polipeptida yang dikehendakiUrutan dalam proses sintesis protein yang benar adalaha. 1, 2, 3, 4, 5,b. 3, 4, 1, 2, 5c. 4, 1, 3, 2, 5d. 3, 1, 4, 2, 5

32. Dasar proses evolusi menurut Darwin ialah bahwa … a. nenek moyang manusia adalah kera b. spesies yang kuat membunuh yang lemah c. spesies baru timbul terus menerus d. perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang lama e. perubahan yang bersifat menurun

30

Page 31: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

33. Perhatikan fakta-fakta berikut ini :i. Bunglon memiliki warna tubuh yang berubah-ubah ii. Burung penghisap madu memiliki paruh panjang iii. Cumi-cumi memiliki kantung tintaiv. Bebek memiliki kaki yang berselaputv. Harimau memiliki cakar yang tajamManakah yang tergolong adaptasi morfologi?a. i, ii dan iv b. ii, iii dan iv c. ii, iv dan v d. iii, iv dan v

34. Tumbuhan paku hidup menempel pada batang pohon, ikut memanfaatkan air dan unsur hara yang diambil pohon tersebut dari dalam tanah. Akan tetapi, pohon yang ditumpangi tumbuhan paku tetap tumbuh subur. Hubungan antara tumbuhan paku dengan pohon ditumpanginya tergolong interaksi ....a. mutualisme b. komensalisme c. parasitisme d. kompetisi

35. Bentuk simbiosis mutualisme tampak pada interaksi antara ....a. burung jalak – kerbau c. kambing – sapib. ikan hiu – ikan remora d. mangga – anggrek

36. Hutan mengandung keanekaragaman hayati yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan manusia di bidang kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut, upaya pelestarian hutan sangat penting karena ….a. Menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai jenis hewan untuk dikenal

anak-cucub. Di dalamnya tumbuh berbagai jenis tanaman yang dapat diteliti untuk

dijadikan obatc. Hasil hutan seperti kayu dapat dipertahankan sampai memiliki harga jual

yang tinggid. Dapat dijadikan objek kunjungan wisata yang dapat menghasilkan devisa

bagi negara

37. Rantai makanan

Jika populasi ular meningkat dalam rantai makanan di atas, maka populasikatak kemungkinan besar akan …. a. Menurun b. Meningkat c. Tetap sama d. Berubah

Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal no 38 dan 39!

31

Page 32: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

38. Berdasarkan gambar di atas kelompok makhluk hidup yang digolongkan sebagai konsumen adalah …. a. Rumput, cacing dan manusiab. Sapi, burung, dan ularc. Pohon apel, katak dan manusiad. Rumput dan burung

39. Berdasarkan gambar di atas kelompok makhluk hidup yang digolongkan sebagai produsen adalah …. a. Pohon apel dan cacinga. Sapi dan manusiab. Rumput dan pohon apelc. Rumput dan burung

40. Pada musim kemarau pohon jati dan pohon mahoni mengugurkan daunnya. Tujuan kedua pohon tersebut menggugurkan daunnya adalah ...a. mengurangi persediaan air b. mengurangi penguapanc. merangsang tumbuhnya daun barud. mempercepat tumbuhnya bunga

32

Page 33: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

Lampiran 2

KUNCI JAWABAN

INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP DASAR BIOLOGI

A. No A B C D B.

No A B C D

1 X 21 X2 X 22 X3 X 23 X4 X 24 X5 X 25 X6 X 26 X7 X 27 X8 X 28 X9 X 29 X10 X 30 X11 X 31 X12 X 32 X13 X 33 X14 X 34 X15 X 35 X16 X 36 X17 X 37 X18 X 38 X19 X 39 X20 X 40 X

Lampiran 3

DATA HASIL PENELITIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR BIOLOGI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

33

Page 34: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

NO L/P USIAASAL SEKOLAH

(JURUSAN)PENGUASAAAN KONSEP IPA

(%)

1 P 21 SMA (IPA) 72.5

2 P 21 SMA (IPA) 70

3 P 21 SMA (IPA) 67.5

4 P 20 SMA (IPA) 67.5

5 P 22 SMA (IPA) 67.5

6 P 21 SMA (IPA) 62.5

7 P 20 SMA (IPA) 62.5

8 P 22 SMA (IPA) 60

9 L 21 SMA (IPA) 60

10 P 21 SMA (IPA) 57.5

11 L 21 SMA (IPA) 57.5

12 L 22 SMA (IPA) 57.5

13 P 21 SMA (IPA) 55

14 P 21 SMA (IPA) 52.5

15 L 21 SMA (IPA) 55

16 P 23 SMA (IPA) 50

17 P 23 SMA (IPA) 50

18 P 25 SMA (IPS) 50

19 P 20 SMA (IPA) 47.5

20 P 24 SMA (IPA) 47.5

NO L/P USIAASAL SEKOLAH

(JURUSAN)PENGUASAAAN KONSEP IPA

(%)

21 P 21 SMA (IPA) 45

22 P 22 SMA (IPA) 42.5

23 P 22 SMA (IPA) 42.5

24 P 22 SMA (IPA) 42.5

25 L 22 SMA (IPA) 42.5

34

Page 35: LAPORAN PENGUASAAN KONSEP

26 P 21 SMA (IPA) 42.5

27 P 21 SMA (IPA) 42.5

28 P 21 SMA (IPA) 40

29 P 21 SMA (IPA) 40

30 P 21 SMA (IPA) 37.5

31 L 22 SMA (IPA) 37.5

32 P 20 SMA (IPA) 37.5

33 P 20 SMA (IPA) 35

34 P 21 SMA (IPA) 35

35 P 20 SMA (IPA) 35

36 P 21 SMA (IPA) 35

37 P 20 SMA (IPA) 32.5

38 P 21 SMA (IPA) 32.5

39 P 20 SMA (IPA) 22.5

40 P 22 SMA (IPA) 15

Rata-rata ± SD

21.3 ± 1,09 47.63 ± 13.28

35