Upload
rizky-ardiansyah
View
244
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KAB. KAMPAR UTARA
Citation preview
Permukiman Kota
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang sarana dan prasarana suatu daerah merupakan
hal yang sangat vital dalam penunjang perkembangan kehidupan masyarakat, namun juga
dijaga keberadaannya agar tetap dalam kondisi yang mampu memenuhi keperluan
masyarakatnya. Selain itu perkembangan suatu daerah juga dilihat dari sejauh mana
kualitas dari sarana dan prasarananya serta kuantitasnya apakah sesuai dengan jumlah
penduduk daerah tersebut. Dan yang perlu juga diperhatikan yaitu sebarannya.
Dengan demikian perlu diadakannya pengumpulan data untuk mengetahui kondisi
sebenarnya yang terjadi. Kampar Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Kampar, Riau, Indonesia. Ibu kota kecamatan adalah Desa Sawah yang sebelumnya
masuk wilayah kecamatan Kampar, seiring otonomi daerah maka dimekarkan menjadi
kecamatan Kampar Utara. Dengan berdirinya Kampar Utara sebagai daerah pemerintahan
yang baru jadi semua hal yang berhubungan dengan pemerintahan kecamatan telah
dikelola sendiri. Begitupula sarana dan prasarananya, untuk daerah baru maka diperlukan
penelitian untuk mengetaui keberadaan sarana dan prasaranya.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Laporan ini menjabarkan data- data antara lain kondisi fisik di kecamatan Kampar
Utara seperti topografi, hidrologi, geologi, penggunaan lahan, kependudukan,
ketersediaan utilitas, ketersediaan sarana pendukung, kondisi bangunan perumahan, serta
aspirasi masyarakat di kecamatan Kampar Utara. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan
survey di kecamatan Kampar Utara dan menghasilkan Laporan Kompilasi Data. Untuk
Tahap selanjutnya yaitu:
1. Mendeskripsikan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana di kecamatan
Bangkinang.
2. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana wilayah Di kecamatan Bangkinang.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 1
Permukiman Kota
3. Menilai aspirasi masyarakat dalam hasil Musrembang kecamatan terhadap
ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana di wilayah.
Adapun sasaran yang ingin di capai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah :
1. Terciptanya lingkungan pemukiman yang kondusif, teratur, tertib, aman, tentram
dan damai bagi masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Bangkinang.
2. Seluruh masyarakat di kecamatan Bangkinang dapat terlayani oleh fasilitas umum
dan fasilitas social yang disediakan oleh pemerintah daerah.
3. Tersedianya fasilitas umum dan social yang sesuai dengan keinginan dan harapan
masyarakat diwilayah kecamatan Kampar Utara.
4. Lancarnya aksesibilitas yang tercipta di Kecamatan Kampar Utara sehingga
memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai pekerjaan dan kegiatan.
5. Adanya pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, baik dari sarana
maupun prasarananya.
1.3 Ruang Lingkup PenelitianSecara garis besar, ruang lingkup materi laporan kompilasi data ini meliputi
berbagai aspek, yaitu:
1. Identifikasi kondisi sarana dan prasarana di kawasan studi.
2. Pengumpulan informasi / data yang di anggap perlu.
3. Pengambilan gambar / foto di lapangan / di kawasan studi.
4. Studi literature peraturan perundang-undangan, standar perencanaan, aturan /
pedoman.
5. Mendeskripsikan kondisi sarana dan prasarana permukiman di kawasan studi.
6. Pemetaan dan pembuatan gambar eksisting atau data factual
7. Mengkompilasi aspirasi masyarakat yang tertuang dalam hasil Musrembang.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 2
Permukiman Kota
1.4 Lokasi PenelitianAdapun lokasi penelitian yaitu termasuk dalam batasan administratif dari
kecamatan Kampar Utara seluas 19.462,3 Ha dengan batasan- batasan administrative
yaitu:
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tapung dan Kecamatan Bangkinang
Seberang.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang.
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kampar.
Untuk lebih jelasnya berikut disajikan peta orientasi lokasi penelitian yaitu di
kecamatan Kampar utara pada Gambar.1.001 dibawah ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 3
Provinsi Riau
Kabupaten Kampar
Kecamatan Kampar Utara
Permukiman Kota
Gambar.1.001 : Peta Orientasi Lokasi Penelitian
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 4
Permukiman Kota
1.5 Metodologi PenelitianTeori Penelitian
Pendekatan
Mengacu pada tujuan studi, maka pendekatan studi yang di lakukan adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan tinjauan pustaka untuk pengumpulan studi literature yang behubungan
dengan kecamatan Kampar Utara.
b. Melakukan studi lapangan untuk melihat kondisi kecamatan Kampar Utara
c. Melakukan penyaringan dan kompilasi data dari hasil survey yang di lakukan di
lapangan.
Mendeskripsikan data yang diperoleh
Data yang di kumpulkan dalam melakukan studi lapangan ada 2 kelompok, yaitu
data primer dimana di dapat dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak
terkait yaitu petugas di kecamatan Kampar Utara, dan data sekunder dimana didapat
dari buku atau dokumen yang berisi data tentang kecamatan Kampar Utara.
Tahapan Penelitian
Ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini agar
berjalan dengan baik dan tanpa ada hambatan apapun. Beberapa tahapan penelitian /
langkah-langkah yang kami tempuh pada saat mencari data / informasi sampai dengan
penyusunannya adalah :
1. Persiapan survey dari kampus ( surat izin survey/ lampiran 1, peralatan dan bahan
survey, studi literatur dan peraturan perundangan)
2. Kemudian surat tersebut diserahkan pada Badan Kesatuan Bangsa, Pemberdayaan
dan Perlindungan Masyarakat (BKBPPM) Kab. Kampar untuk mendapatkan surat
Rekomendasi dari Badan tersebut (Lampiran 2) yang akan diserahkan pada dinas-
dinas yang diperlukan data sekundernya.
3. Survey ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data primer
4. Input data Primer dan Sekunder
5. Membuat laporan Kompilasi data
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 5
Permukiman Kota
1.6 Sistematika Penulisan LaporanPenyajian laporan perencanaan ini secara sistematis akan di bagi dalam beberapa
bagian , yaitu :
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup penelitian ,
lokasi penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
Bab II Kompilasi Data
Berisi tentang kompilasi data tentang Kabupaten Kampar serta kecamatan
Kampar Utara ( demografi penduduk, fisik dan non fisik wilayah, perekonomian,
dll).
Bab III Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari laporan kompilasi yang telah di buat serta saran-
sarannya.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 6
Permukiman Kota
BAB II
KOMPILASI DATA
2.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAMPAR
2.1.1. Sejarah Singkat Kabupaten Kampar
Sejarah perkembangan Kabupaten Kampar diawali dengan diterbitkannya Surat
Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah No. 10/GM/STE/49 Tanggal 9 Nopember
1949 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kampar merupakan salah satu Daerah Tingkat II di
Provinsi Riau terdiri dari Kewedanan Pelalawan, Pasir Pangarayan, bangkinang dan
Pekanbaru Luar Kota dengan Ibukota Pekanbaru. Kemudian berdasarkan Undang-undang
No. 12 Tahun 1956 Ibukota Kabupaten Kampar dipindahkan ke Bangkinang dan baru
terlaksana tanggal 6 Juni 1967.
Pada awalnya Kabupaten Kampar terdiri dari 19 Kecamatan dengan luas 30.569,56
Km2, kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 105 Tahun 1994 dan PP
No. 8 Tahun 1995 dan Peraturan Daerah Tingkat I Riau No. 06 Tahun 1995, Kabupaten
Kampar ditetapkan sebagai salah satu Proyek Percontohan Otonomi. Dengan adanya
pelaksanaan Otonomi Daerah di tingkat Kabupaten dan Kota sesuai dengan Undang-undang
No. 53 Tahun 1999, bermunculan daerah Kabupaten/Kota yang baru di Provinsi Riau yang
berasal dari pemekaran beberapa Kabupaten, salah satunya yaitu Kabupaten Pelalawan
termasuk di Kabupaten Kampar.
2.1.2. Letak Geogarfis, Batas Administratif dan Luas Wilayah
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah lebih kurang 10.983,46 km2
(1.098.346 Ha) yang terletak antara 1002 Lintang Utara – 1020 Lintang Selatan dan
1000230 Bujur Timur – 1010400 Bujur Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu, Kotamadya Pekanbaru
dan Kabupaten Siak.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Propinsi Sumatera
Barat.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 7
Permukiman Kota
Sebelah Timur berbatasan dengan Kotamadya Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan
dan Kabupaten Siak.
Kabupaten Kampar seluas 10.983,46 km2 terbagi atas 20 kecamatan, 8
kelurahan dan 242 desa dimana kecamatan yang terluas wilayahnya adalah Kecamatan
XIII Koto Kampar (1.595,11 km2) dan yang paling kecil wilayahnya adalah Kecamatan
Rumbio Jaya (77,50 km2).
Sebagian besar Kabupaten Kampar merupakan daerah perbukitan yang berada
di sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat
dengan ketinggian antara 0 – 500 meter dari permukaan laut.
Secara spasial, Kab.Kampar memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai kota
transit yang menghubungkan kota-kota utama di pulau Sumatra. Keuntungan lokasional
ini harus dicermati sebagai potensi dan masalah yang harus diantisipasi agar
pembangunan kota kedepan benar-benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya, dan mereduksi kemungkinan dampak / pengaruh negatif yang akan
ditimbulkan.
Adapun struktur tanah/jenis tanah di Kabupaten Kampar adalah Organosol,
Gley Humus, Alluvial, Hidromorfik Kelabu, Podzolik Merah Kuning, Litosol dan
Regosol.
Kabupaten Kampar mengalami perkembangan fisik yang luar biasa dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir, Terbukti dengan adanya sistem pemerintahan kabupaten
Kampar yang sudah memenuhi standar. Dari kelengkapan fasilitasnya yang cukup
mendukung, dengan adanya pembangunan - pembangunan di sejumlah ruas kota,
khususnya untuk ibu kota kabupaten Kampar sendiri.
Untuk fasilitas sarana dan prasarana seperti jalan, drainase, sudah cukup baik,
terbukti pada saat kami melakukan survey ke Kabupaten Kampar. Bentuk tatanan
kotanya sudah sudah cukup baik, namun meskipun demikian masih perlu dilakukan
perbaikan dan pembangunan didaerah –daerah yang masih jauh dari pusat kabupaten.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 8
Permukiman Kota
Kecamatan Kampar Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Kampar yang masih butuh pembangunan agar ketersediaan sarana dan prasarananya
mampu melayani aktifitas penduduknya. Seperti pembangunan drainase, pembangunan
atau pelebaran jalan utama. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ada
dari tahun ke tahun maka akan sangat mempengaruhi ketersediaan sarana dan prasarana
dari kecamatan tersebut. Adapun luas Kecamatan Bangkinang menurut data BPS tahun
2010 yaitu seluas 19.462 Ha, mempunyai 8 desa dengan pusat pemerintahan berada di
kelurahan Sawah.
Dilihat dari bentangan wilayah, kecamatan Kampar Utara berbatasan dengan :
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang dan Kecamatan
Tapung.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kampar.
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang.
Untuk lebih jelasnya, letak orientasi dan administrasi Kab.Kampar beserta luas
wilayahnya dapat dilihat pada Tabel.2.001 dan Gambar.2.001berikut ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 9
Permukiman Kota
Tabel.2.001: Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan Tahun 2010
No KecamatanLuas
Wilayah(Ha)
Persentase
(%)
1 Kampar Kiri 91.553 8,1
2 Kampar Kiri Hulu 130.125 11,5
3 Kampar kiri Hilir 75.974 6,7
4 Kampar Kiri Tengah 33.059 2,9
5 Gunung Sahilan 59.797 5,3
6 XIII Koto Kampar 140.640 12,5
7 Bangkinang Barat 15.141 1,3
8 Salo 20.783 1,8
9 Tapung 136.597 12,1
10 Tapung Hulu 116.915 10,4
11 Tapung Hilir 101.356 9,0
12 Bangkinang 17.718 1,6
13 Bangkinang Seberang 25.350 2,2
14 Kampar 13.628 1,2
15 Kampar Timur 17.308 1,5
16 Rumbio Jaya 7.692 0,7
17 Kampar Utara 7.984 0,7
18 Tambang 37.194 3,3
19 Siak Hulu 68.980 6,1
20 Perhentian Raja 11.154 1,0
Jumlah Total 1.128.928 100
Sumber: Kampar Dalam Angka 2010,BPS
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 10
Permukiman Kota
8%
12%
7%
3%
5%
12%
1%
2%12%
10%
9%
2%2%
1% 2%1%1%3%
6%
1%
Gambar.2.001 : Persentase Luas Wilayah(Ha) Kabupaten Kampar Menurut KecamatanTahun 2010
Kampar KiriKampar Kiri HuluKampar kiri HilirKampar Kiri TengahGunung SahilanXIII Koto KamparBangkinang BaratSaloTapungTapung HuluTapung HilirBangkinangBangkinang SeberangKampar Kampar TimurRumbio JayaKampar UtaraTambangSiak HuluPerhentian Raja
Sumber:Hasil analisa Kab.Kampar dalam Angka Tahun 2010
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian wilayah administratif Kabupaten Kampar
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 11
Permukiman Kota
Gambar.2.002 : Peta Administrasi Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 12
Permukiman Kota
2.1.3 Karakter Fisik Dasar
2.1.3.1 Klimatologi
Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis.Temperatur minimum
terjadi pada bulan September yaitu sebesar 23,1ºC.Temperatur maksimum juga terjadi
pada September dengan temperature 32,4ºC. Jumlah hari hujan dalam tahun 2010,
yang terbanyak adalah di sekitar Bangkinang dan Kampar Kiri dan yang paling
sedikit terjadinya hujan adalah di sekitar Tapung Hulu. Dengan rata – rata hari hujan
sekitar 201 hari / tahun dengan keadaan musim berkisar:
Musim hujan jatuh pada bulan Januari – April dan September – Desember
Musim kemarau jatuh pada bulan Mei – Agustus
Kondisi suhu Kab. Kampar yang cukup tinggi terutama dapat dirasakan pada
musim kemarau sekaligus mempresentasikan Kab. Kampar memiliki tingkat
kelembapan minimum 86,2% - 90,9% dan kelembapan ,maksimum antara 94,90% -
95,8%.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 13
Permukiman Kota
Tabel.2.002 : Keadaan Iklim dan Cuaca di Kab.Kampar Tahun 2010
Bulan Temperatur Kelembaban ( % )
Januari 27,0 95,5
Februari 24,7 95,8
Maret 27,6 95,9
April 27,5 95,8
Mei 29,1 95,1
Juni 27,1 97,9
Juli 27,2 95,7
Agustus 27,6 95,7
September 26,6 95,9
Oktober X X
November X X
Desember X X Sumber:Kantor BPS Kab.Kampar Tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 14
Permukiman Kota
Rata-rata curah hujan tahunan umumnya cukup tinggi (>2000 mm) dengan jumlah
hari hujan rata-rata tahunan berkisar antara 112- 182 hari. Distribusi iklim secara spasial
cukup baik, perbedaan iklim antar lokasi tidak begitu mencolok. Curah hujan rata-rata
tahunan berkisar antara 2.743 mm sampai dengan 4.130 mm.
Tabel .2.003. Temperatur dan curah hujan Kabupaten Kampar
Sumber: Kampar Dalam Angka, 2009
Kondisi iklim yang tersebar seperti yang disampaikan pada tabel di atas, ketersediaan
air pada umumnya cukup dari waktu ke waktu sehingga sangat mendukung bagi kegiatan dan
pengembangan pertanian diwilayah kampar termasuk dapat mendukung ketersediaan air
permukaan seperti sungai, embung atau bangunan penangkap air hujan. Berikut Tabel.004.a
dan tabel.004.b curah hujan di Kab.Kampar Tahun 2010.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 15
Permukiman Kota
Tabel.2.004.a : Tingginya Curah Hujan di Kab.Kampar bulan Januari - Juli
Tahun 2010 (mm)
Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni
Kampar Kiri 14 14 39 18 15 12
Kampar Kiri Hulu 19 19 X X X X
Kampar kiri Hilir 20 20 X 20 13 16
Kampar kiri tengah 26 26 21 X X XGunung Sahilan 10 10 18 12 16 12
XIII Koto Kampar 21 21 20 26 20 22
Bangkinang Barat 24 24 20 14 15 17
Salo X X X 20 15 16Tapung X X X 18 14 12Tapung Hulu 66 37 31 X X X
Tapung Hilir 18 22 X 62 X X
Bangkinang 16 16 30 17 18 23
Bangkinang Seberang 14 15 23 14 15 19
Kampar 11 17 22 24 10 X
Kampar Timur X X X X 13 42
Rumbio Jaya X X X X 104 34Kampar Utara 20 21 22 X X 24Tambang X X X X X XSiak Hulu 23 15 26 18 23 12Perhentian Raja 21 21 20 X X 26
Sumber:Kantor BPS Kab.Kampar Tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 16
Permukiman Kota
Kecamatan Juli Agustus September Oktober November Desember
Kampar Kiri 34 12 22 17 23 19
Kampar Kiri Hulu X X 27 16 14 12
Kampar kiri Hilir 14 16 19 16 19 17Kampar Kiri Tengah X X 19 16 X 19
Gunung Sahilan 17 21 12 15 19 18
XIII Koto Kampar 22 22 30 29 28 22
Bangkinang Barat 18 17 20 18 19 29Salo 19 16 20 20 19 28Tapung 27 12 17 14 21 20
Tapung Hulu 28 X 35 22 51 35
Tapung Hilir 31 21 31 18 20 20
Bangkinang 22 18 20 16 11 20Bangkinang Seberang 16 25 18 13 16 21
Kampar 19 10 10 11 X 18
Kampar Timur 29 22 51 33 24 19Rumbio Jaya 16 34 13 31 24 19Kampar Utara 24 30 26 11 28 18Tambang 27 27 21 28 32 39Siak Hulu 23 23 25 69 25 49Perhentian Raja 22 X 21 9 11 23
Tabel.2.004.b : Tingginya Curah Hujan di Kab.Kampar bulan Juli - Desember
Tahun 2010 (mm)
Sumber:Kantor BPS Kab.Kampar Tahun 2010
Catatan: (X):Data tidak diperoleh
: (-) :Tidak ada penakar
Sumber: Kampar Dalam Angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 17
Permukiman Kota
Tabel.2.005 : Keadaan Iklim dan Cuaca Lokasi SMPK Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun 2009
No. Jenis Pendataan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Temperatur 30,3 27,2 30,8 30,6 32,3 30,8 31,8 31,1 30,3 31,5 30,2 30,6
2 Kelembaban 95,8 86,2 94,6 90,9 94,4 94,5 64,9 95,3 92,0 95,8 92,2 94,9
3 Lama Penyinaran 123,5 78,5 89,5 102,0 183,5 148,0 160,5 125,0 130,0 132,5 140,0 105,0
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar Tahun 2009
Keterangan:
Pengamatan dilakukan mulai pukul 07.00 - 17.00
Tempertur = 0C
Kelembaban = %
Lama Penyinaran = jam
x = data tidak masuk
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 18
Permukiman Kota
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 19
Permukiman Kota
Kabupaten Kampar memiliki suhu maksimum 40oC dan suhu minimum 12oC.
Temperatur udara di Kecamatan Bangkinang pada siang hari rata-rata adalah 30,7 oC,
sedangakan pada malam hari temperaturnya sedang. Tingginya temperatur udara pada
siang hari menyebebkan kelambatan udara dari permukaan tanah. Namun temperatur
udara yang demikian ini tidak mempengaruhi cuaca secara umum di daerah ini. Iklim
di Kabupaten Kampar dipengaruhi oleh angin musim, pada bulan April sampai
dengan Agustus bertiup angin Barat Laut, sedangkan pada bulan Agustus-April
bertiup angin musim Timur.
Curah hujan di Kecamatan Kampar Utara rata-rata berkisar antara 2.000-3.000
mm per tahun, jarang terdapat bulan-bulan kering. Berdasarkan tipe curah hujan
menurut kriteria Schidt dan Ferguson, serta diagram penentuan tipe hujan tropik
menurut Koppen, maka di Kabupaten Kampar memiliki tipe curah hujan A (sangat
basah) dan tipe iklim Af (tropika basah). Tingginya curah hujan, temperatur,
kelembaban udara di wilayah ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pelapukan baik
fisik maupun kimiawi, sebagai konsekwensi telah mengalami pelapukan lanjut.
2.1.3.1 Fisiografi Secara umum keadaan fisiografi wilayah studi tidak lepas dari geologi di lingkungan
pulau Sumatera yang terbentuk dari suatu proses tektonik dalam sejarah geologi yang
sama. Pulau Sumatera yang terletak pada bagian tepi barat daya dari lempeng benua yang
meliputi seluruh Asia Tenggara dan disebut Paparan Sunda (Sunda Land) berada pada zona
pertemuan antara lempeng benua dan lempeng samudra yaitu lempeng Samudra Hindia
yang disebut Lempeng India-Australia (Indian-Australian Plate).
Pada zona ini, lempeng samudra yang bergerak relatif kearah utara timur laut
membentur lempeng benua sehingga terjadi penunjaman (subduksi/subduction) kerak
samudra ke bawah lempeng benua yang ditandai oleh terbentuknya palung samudra yang
disebut Palung Sunda (Sunda Trench) di lepas pantai barat pulau Sumatera (Curray et al.
1979). Kecepatan dari pergerakan lempeng ini diperkirakan sebesar 6 cm/tahun (Le
Picthon, 1968).
Gaya tekanan resultan dari subduksi yang bersifat oblique dari kerak samudera tsb.
telah menyebabkan terjadinya patahan-patahan yang sejajar dengan batas lempengan yaitu
mengarah Baratlaut-Tenggara (Fich, 1972). Patahan tsb. tersebar sepanjang pulau
Sumatera dan dikenal sebagai Sistem Sesar Sumatera (Sumatran Fault System).
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 20
Permukiman Kota
Pembentukan magma yang berasosiasi dengan adanya penunjaman ini juga telah
menyebabkan terjadinya kegiatan vulkanik dari zaman Tersier sampai sekarang (Resen)
yaitu sepanjang Busur Gunung Api Sumatera. Hal ini sangat berpengaruh pada keadaan
geologi yang berkembang di pulau Sumatera yang selanjutnya dapat ditunjukkan pada
kondisi fisiografi yang terbentuk di wilayah Riau daratan pada umumnya dan Wilayah
Sungai Kampar pada khususnya.
Tatanan fisiografi di wilayah Riau daratan dengan berdasarkan pada gerakan batuan
dasar yang berarah Baratlaut Tenggara dapat dibagi atas beberapa Zona mulai dari arah
barat ke timur yaitu sebagai berikut (P3G 1982) :
Zona Geantiklin Bukit Barisan (Barisan Geanticline). ; Zona ini terletak di bagian barat
dan berada pada daerah perbatasan WS Kampar yang dicirikan oleh puncak-puncak
perbukitan memanjang yang menunjukkan kelurusan dengan arah baratlaut-tengara (bukit
barisan) dan berlereng terjal dengan ketinggian yang diperkirakan mulai dari 500 sampai
1000 m dpl (diatas permukaan laut) atau lebih.
Zona Kaki Bukit Barisan Bagian Timur (Eastern Barisan Foot Hills). ; Berada di sebelah
timur dan sejajar dengan Zona Geantiklin yang merupakan daerah kaki bukit barisan
dengan lebar sekitar 45 km yang dicirikan oleh perbukitan bergelombang yang terbentuk
oleh patahan-patahan terban (horsts dan graben) dengan arah sesuai dengan arah utama
pulau Sumatera pada ketinggian antara 150 dan 500 m dpl.
Zona Perbukitan Dalu-Dalu Bangkinang (Daludalu-Bangkinang Uplift).; Zona ini
memisahkan antara daerah kaki bukit barisan di sebelah baratnya dengan daerah dataran
aluvial di sebelah timurnya. Zona ini mempunyai lebar sekitar 20 km di terletak pada
ketinggian 30 sampai 150 m dpl.
Zona Dataran Aluvial (Alluvial Plain) ; Meliputi dataran yang berada di pantai timur
Sumatera pada bagian timur dari WS Kapar dengan elevasi mulai dari 0 sampai 30 m dpl.
Secara umum, aliran Sungai Kampar berawal dari hulu-hulu sungai yang berada di daerah
punggungan Bukit Barisan yang termasuk pada Zona Geantiklin Bukit Barisan dan
selanjutnya mengalir ke arah timur melewati zona-zona fisiografi lainnya sampai ke muara
sungai yang terletak pada Zona Dataran.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 21
Permukiman Kota
2.1.3.1 Topografi
A. Ketinggian
Untuk kondisi topografinya Kab. Kampar sebagian besar merupakan daerah
perbukitan yang berada sepanjang Bukit Barisan yang berbatasan dengan Propinsi
Sumatera Barat,dengan ketinggian antar 0-500 meter dari permukaan air laut.Jenis
Tanahnya arganosol tersebar luas di dataran rendah berawa-rawa dan berasosiasi
dengan humus.
1. Struktur Tanah
Jenis Tanah Podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan.
Jenis tanah podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan dan
beku.
Jenis tanah podsolik merah kuning kompleks dengan bahan induk bahan
beku.
Secara lebih jelasnya kondisi jenis tanah di Kecamatan Kampar Utara dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel.2.006 : Kondisi Jenis Tanah di Kecamatan Kampar Utara Tiap Kelurahan
No
.Desa / Kelurahan Jenis Tanah
1. Kampung Panjang Podsolik Merah Kuning
2. Sawah Podsolik Merah Kuning
3. Kayu Aro Podsolik Merah Kuning
4. Muaro Jalai Podsolik Merah Kuning
5. Sungai Tonang Podsolik Merah Kuning
6. Sungai Jalau Podsolik Merah Kuning
7. Sendayan Podsolik Merah Kuning
8. Naga Beralih Podsolik Merah Kuning
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, Tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 22
Permukiman Kota
B. Kemiringan lereng
Untuk kemiringan lereng Kab. Kampar dapat digolongkan menjadi 5 (lima) kelas yang
dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel.2.007 : Distribusi Penyebaran Kelas Lereng di Wilayah Kab. Kampar
Agar lebih jelas tentang penyebaran kemiringan lereng kab. Kampar dapat dilihat
pada peta dibawah ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 23
Permukiman Kota
Gambar.2.003 : Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 24
Permukiman Kota
C. Morfologi
Morfologi atau bentang alam suatu daerah merupakan perwujudan suatu
daerah yang tercermin dari bentuk muka bumi yang didasarkan pada peta topografi
ataupun kenampakan lapangan. Berdasarkan itu serta ketinggian topografi, kemiringan
lereng dan pola aliran yang ada, maka morfologi Kabupaten Kampar dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) satuan morfologi:
a. Satuan mofologi perbukitan bergelombang tinggi menempati ± 40% daerah
studi terletak disebelah barat dan tengah, umumnya menempati daerah yang
diisi oleh endapan pre tersier dimana pada daerah ini resistensi batuan
pembentuk cukup tinggi sehingga pengaruh dari erosi tidak begitu besar. Satuan
ini mempunyai pola sebaran sungai ”Trellisa” dimana pola aliran sungai sangat
dikontrol oleh struktur lapisan batuan penyusun. Tahapan sungainya umumnya
masih dalam tahapan sungai muda dengan lembah sungai yang membentuk
penampang ”VA”. Struktur geologi sangat berpengaruh pada satuan morfologi
ini.
b. Satuan morfologi perbukitan bergelombang rendah berada di tenagah daerah
studi membujur dengan arah barat laut- tenggara menutupu ± 20% daerah studi.
Satuan ini umumnya menempati daerah yang diisi oleh endapan sedimen
Anggota Bawah Formasi Telisa, satuan ini dicirikan oleh kemiringan lereng
yang tidak begitu terjal, sehingga membentuk suatu perbukitan yang
bergelombang rendah. Apabila dilihat secara umumnya satuan ini menempati
”grabena”. pola aliran sungainya umumnya sub dendritik dengan pola yang
dikontrol sangat kuat oleh kekerasan batuan penyusunnya. Struktur pada satuan
ini umumnya telah pada tahapan dewasa dengan penampang sungai berbentuk
hurup “U”.
c. Satuan morfologi dataran bergelombang menempati ± 40% daerah studi terletak
di bebelah timur laut. satuan ini menempati daerah yang diisi oleh batuan
sedimen Anggota Atas Formasi Telisa, Anggota Bawah Formasi Palembang,
Anggota Tengah Formasi Palembang dan Endapan Aluvial. Satuan ini dicirikan
oleh morfologi dataran berundulasi rendah dengan kemiringan lereng rendah.
Satuan ini mempunyai pola aliran sungai “dendritik”. Pola aliran sungai di
satuan ini juga dikontrol oleh kekerasan litologi pembentuk formasi sedangkan
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 25
Permukiman Kota
struktur tidak begitu berpengaruh. Tahapan sungai pada satuan ini umumnya
sudah pada tahapan dewasa dimana penampang sungainya umumnya.
2.1.3.3 Geologi dan Geomorfologi
Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai jenis, sebaran
dan sifat fisik batuan/ tanah, struktur geologi, juga geomorfologinya, yaitu gambaran
yang berkaitan dengan bentang alam dalam hubungannya dengan jenis batuan
pembentuknya.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Pekanbaru (0816) tahun 1982 dan Solok
(0815) edisi ke-2 tahun 1995 skala 1 : 250.000 (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi), Kabupaten Kampar terbentuk dari batuan sedimen dan meta sedimen,
batuan metamorphosis dan batuan terobosan yang tersebar di seluruh wilayah.
Wilayah Kampar pada bagian barat kearah pantai, terbentuk dari formasi geologi
batuan metamorphosis (Pcks, Pckq), batuan sedimen (Qal, Qtpu, Tmol, Tob),
sedangkan wilayah timur terbentuk dari batuan sedimen (Qh, Qal, Qat, Tup, Qpmi).
Wilayah Kampar juga dilalui sesar membujur dari Timur Laut kea rah Tenggara.
Sesar yang terdapat di wilayah bagian barat dekat dengan perbatasan Provinsi
Sumatera Barat diperkirakan penyebab seringnya terjadi longsor di kawasan Batu
Bersurat.
Hasil penyelidik terdahulu Bambang Setiawan dan Endang Suwargi (1983),
bahwa daerah kegiatan terdiri dari satuan batuan yang umurnya bervariasi dari
Paleozoikum hingga Resen. Bagian terbesar daerah kegiatan merupakan suatu seri
batuan sedimen berumur Permo-Karbon yang sebagian mengalami malihan derajat
rendah. Seri batuan ini merupakan suatu endapan ”marine shelf sediments” yang
membentuk pegunungan berarah NW-SE dimana setempat-setempat diisi oleh
endapan sedimen berumur endapan sedimen berumur Tersier. Formasi yang tertua
dari seri batuan ini adalah Formasi Kuantan yang dibentuk oleh satuan batuan serpih,
batusabak, filit, sekis, batugamping, klastik dan batupasir sedangkan Formasi
Bohorok yang ada diatasnya dibentuk oleh stuan batupasir mengandung tufa dan batu
pasir. Batuan sedimen Pra-Tersier lainnya adalah Formasi Tuhur yang diperkirakan
berumur Trias, formasi ini dibentuk oleh satuan batuan batusabak dan serpih dengan
sisipan batupasir. Intrusi batuan granitik diduga terjadi pada masa Mesozoikum,
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 26
Permukiman Kota
dilapangan pengaruh intrusi ini dapat terlihat dengan adanya gejala malihan sentuh
pada batuan yang diterobosnya yaitu batuan sedimen yang berumur Permo-Karbon.
Sesudah suatu perioda yang ditandai dengan adanya pengangkatan, perlipatan
intrusi batuan beku serta erosi batuan Pra-Tersier kemudian disusul oleh pembentukan
batuan sedimen berumur Tersier yang diawali dengan breksi dan konglomerat pada
bagian dasarnya. Formasi Pematang yang berumur antara Eosen-Oligosen dicirikan
oleh satuan litologi breksi-konglomerat dengan sisipan batupasir, batulempung,
batulanau dan batulumpur, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan air
tawar. Formasi Sihapas kemudian menutupi Formasi Pematang secara tidak selaras
yang berumur Miosen Bawah dan satuan batuan yang membentuknya terdiri dari
konglomerat, batupasir, batulanau, batulanau dan serpih. Formasi Telisa yang
berumur Miosen-Tengah menutupi Formasi Sihapas secara selaras, formasi ini
dibentuk oleh satuan batuan serpih, batulanau, batulempung, napal dan batupasir
glaukonit. Formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang dicirikan
dengan adanya fosil foram dan plankton.
Formasi Petani yang berumur Pliosen diendapkan diduga tidak selaras di atas
Formasi Telisa yang dibentuk oleh satuan batuan serpih dengan sisipan batupasir dan
batulanau, formasi ini diendapkan dalam lingkungan pengendapan yang bervariasi.
Batuan vulkanik berkomposisi antara andesit dan basalt diduga berumur Mio-Pliosen,
batuan ini menutupi Formasi Bohorok dan Formasi Sihapas. Sedangkan Batuan
Kwarter umumnya adalah alluvial yang terdiri dari kerikil, pasir dan lempung, di
daerah kegiatan batuan ini dapat dipisahkan menjadi dua satuan geologi yaitu Formasi
Minas yang berumur Pleistosen dan Alluvium muda yang berumur Resen..
Berdasarkan peta percepatan batuan seperti ditunjukkan pada Gambar 3 - 8 di bawah
ini maka percepatan batuan dasar untuk Wilayah Sungai Kampar relatif sama dengan
daerah Provinsi Riau secara keseluruhan yaitu 0,8 – 2,4 m/dtk2, sehingga termasuk
dalam kategori daerah medium bahaya gempa.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 27
Permukiman Kota
Tabel 2.008 : Formasi Geologi dan Batuan Induk di Wilayah Kabupaten Kampar
No
.
Formasi Geologi Periode Litologi
1 Aluvium Muda
(Qh)
Kuarter
(Holosen)
Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil, Pasir dan
Lempung
2 Aluvium Sungai
(Qal)
Kuarter
(Plistosen)
Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil, Pasir,
Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa gambut
3 Aluvium Tua
(Qp)
Kuarter
(Holosen-
Plistosen)
Batuan Sedimen yang terdiri dari : Kerikil, Pasir,
Lempung sisa-sisa tumbuhan dan rawa gambut
4 Undak Sungai
(Qat)
Kuarter Batuan endapan yang terdiri dari : Bongkah, Kerikil,
Pasir dan Lempung
5 Formasi Minas
(Qpmi)
Kuarter
(Plistosen)
Batu sedimen yang terdiri dari : Kerikil, sebaran
kerakal, pasir dan lempung
6 Formasi Petani
(Tup)
Tersier
(Pliosen)
Batuan sedimen yang terdiri dari : batu lumpur
mengandung karbonan, lignit sedikit batu lanau dan
batu pasir
7 Formasi Telisa
(Tint)
Tersier
(mioseu)
Batuan sedimen yang terdiri dari : batu lumpur
gampinganabu-abu, batu gamping tipis, batu lanau
dan sedikit batu pasir glaukonit termasuk dalam Grup
Kampar.
8 Anggota Atas
Formasi
Palembang(Qtpu)
Kuarter Batuan sedimen yang terdiri dari : tuf asam
berbatuapung, batupasir tufan, bentonit, sisipan lignit
dan kayu terkersikkan
9 Formasi Bahorok
(Pub)
Perem dan
Karbon
Batuan sedimen yang terdiri dari : wake, wake
konglomeratan dan turbidit, termasuk dalam Grup
Tapanuli
10 Anggota Tanjung
Pauh (Pukt)
Perem dan
Karbon
Batuan sedimen terdiri dari : dominan muskovit,
klorit = sekis karbonat dengan liniasi kuat, termasuk
Grup Tapanuli
11 Anggota
Pawan
Perem dan
Karbon
Batuan sedimen terdiri dari : klorit - sekis karbonat
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 28
Permukiman Kota
(Pukup)
12 Formasi Sihapas
(Tms)
Tersier
(Miosen)
Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir, konglomerat,
batu lanau, termasuk Grup Kampar
13 Formasi Tuhur
(Mtt)
Trias Sama dengan Lembar Solok
14 Anggota Filiat
dan Serpih
Kuantan (PCks)
Perem dan
Karbon
Batuan Metamorfosis (malihan) terdiri dari :serpih
dan filit,sisipan batu sabak, kuarsit, batulanau, rijang
dan aliran lava
15 Anggota Bawah
Formasi Ombilin
(Tmol)
Tersier
(Miosen)
Batuan sedimen terdiri dari : batu pasir kuarsa
mengandung mika sisipan arkose, serpih lempungan,
konglomerat kuarsa dan batubara
16 Anggota Bawah
Formasi
Kuantan(PCkq)
Perem dan
Karbon
Batu metamorfosis (malihan) terdiri dari : kuarsit dan
batu pasir kuarsa sisipan filit, batu sabak, serpih,
batuan gunung api, tuf klorit, konglomerat dan rijang
17 Granit Giti
((Mpigt)
Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit mengandung
timah dan pagmatit turmalin
18 Granit Ulak
(Mpiul)
Trias Batuan terobosan terdiri dari : granit perdaunan
19 Anggota Bawah
Formasi Telisa
(Tintl)
Tersier
(Miosen)
Batuan sedimen terdiri dari : Napal lempungan,
batupasir lignit, tuf breksi andesit dan batupasir
glaukonitan
20 Formasi Brani
(Tob)
Tersier
(Oligosen)
Batuan sedimen terdiri dari : konglomerat dengan
sisipan batu pasir
Sumber:Dokumen RTRW Kab. Kampar, 2011
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 29
Permukiman Kota
Gambar.2.004 : Peta Geologi Kabupaten Kampar
.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 30
Permukiman Kota
2.1.3.4 Hidrologi dan Hidrogeologi
Air tanah di kawasan studi termasuk dalam kategori dangkal. Disamping itu,
kawasan studi juga dilewati oleh aliran Sungai Kampar. Dimana potensi air /
hidrologi pada kawasan studi dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
warga dengan menggunakan sistem perpipaan dan non-perpipaan. Sistem perpipaan
merujuk kepada pendistribusian air bersih oleh PDAM dengan model filterisasi /
penyaringan / pemurnian air baku menjadi air bersih, sedangkan sistem non-perpipaan
merujuk kepada pola pemenuhan kebutuhan air bersih secara mandiri melalui sumur-
sumur (sumur gali dan artesis). Di Kecamatan Kampar Utara terdapat beberapa
sumber air alam, meliputi :
Air Hujan
Sebagai bagian negara tropis, Kecamatan Kampar Utara memiliki dua musim,
yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Turunnya air hujan di Kecamatan
Kampar Utara pada umum mengalami peningkatan pada bulan Oktober – Mei.
Air Permukaan
Sungai utama yang mengalir di Kecamatan Kampar Utara adalah Sungai
Kampar. Disamping potensi sungai tersebut, air permukaan di Kecamatan
Bangkinang juga berupa rawa-rawa yang tersebar pada masing-masing kelurahan
yang terdapat di Kecamatan Kampar Utara.
Air Tanah
Air tanah adalah air yang mengalir di bawah permukaan bumi terdiri atas air
tanah dangkal dan air tanah sedang (artesis) yang dapat diambil dengan sistem
pembuatan sumur baik berupa sumur biasa maupun sumur artesis.
Air tanah yang ada di Kecamatan Kampar Utara meliputi air tanah dangkal
dan air tanah dalam. Air tanah dangkal diketahui keberadaannya melalui sumur-sumur
penduduk sebagai pengguna utama sedangkan air tanah dalam diketahui dari
identifikasi melalui sumur-sumur artesis.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 31
Permukiman Kota
Dengan melihat kondisi hidrologi di kawasan studi yang terdiri dari sungai,
maka perlu adanya suatu peraturan yang mengatur tentang sempadan sungai sebagai
acuan untuk menentukan jarak ideal lahan terbangun dari sungai. Acuan tersebut
dapat disusun antara lain dengan berpedoman kepada UU No. 5 tahun 1990 dan
Keppres No. 32 tahun 1990.
Di daerah Kab.Kampar terdapat 2 buah sungai besar dan beberapa sungai kecil,yaitu:
Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 Km dengan kedalaman rata-rata 7,7
meter dengan lebar rata-rata 143 merer.Seluruh bagian sungai ini termasuk
dalam Kabupaten Kampar yang meliputi Kecamatan XIII Koto
Kampar,Bnagkinang,Bangkinang Barat,Kampar,Siak Hulu,dan Kampar Kiri.
Sungai Siak bagian hulu yakni panjangnya ±90 Km dengan kedalaman rata-rata
8-12 meter yang melintasi Kecamatan Tapung.
Sungai-sungai besar terdapat di Kab.Kampar ini sebagian masih berfungsi
baik sebagai sarana dan prasarananya perhubungan, sumber air bersih budidaya ikan
maupun sebagi sumber energy listrik (PLTA koto Panjang).
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 32
Permukiman Kota
Gambar.2.005: Peta Hidrologi Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 33
Permukiman Kota
2.1.4 Pengunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Kampar terdiri dari bangunan dan
halamannya,tegal kebun ladang huma,padang rumput,tambak,kolam tebat
empang,lahan sementara tidak dibangun, hutan, perkebunan, sawah, dll. Luas tanah di
Kab.Kampar adalah 1.128.928 Ha terdiri dari 2 (dua) jenis pemanfaatan yaitu sebagai
lahan terbangun (bangunan, perkebunan, pertanian, perdagangan, dll) sebesar 648.145
Ha dan sisanya merupakan lahan non terbagun, umumnya berupa padang
rumput,rawa,lahan kosong, hutan, dll sebesar 480.873 Ha. Berikut Tabel.006
Penggunaan Lahan Di Kec.Kampar Tahun 2008.
Tabel .2.009 : Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kab. Kampar Tahun 2010
Jenis
Penggunaan Tanah
Jumlah
(Ha)
Persentase
Tanah Sawah 10009 1 %
Pekarangan,bangunanDan lahan lainnya
87005 8 %
Tegal Kebun 94803 9 %
Ladang Huma 54370 5 %
Padang Rumput 10892 1 %
Rawa tidak ditanami 19655 2 %
Kolam 1425 0 %
Sementara tidak diusahakan 48173 5 %
Hutan 160695 15 %
Perkebunan 394475 37 %
Tanah dan lain-lain 178084 17 %
Jumlah 1059586 100 %
Sumber:Kampar Dalam Angka 2010
Agar lebih jelasnya tentang persentase penggunaan lahan di kabupaten
Kampar berikut disajikan grafik tentang persentase luas tanah menurut
penggunaannya dikabupaten kampar.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 34
Permukiman Kota
1%8% 9%
5%
1%2% 0%
5%
15%37%
17%
Gambar 2.006 : Persentase Luas Tanah Menurut Penggunaan Di Kab. Kampar Tahun 2010
Tanah SawahPekarangan,bangunanDan lahan lainnyaTegal KebunLadang HumaPadang RumputRawa tidak ditanamiKolamSementara tidak diusahakanHutanPerkebunanTanah dan lain-lain
Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 35
Permukiman Kota
Gambar.2.007 : Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 36
Permukiman Kota
2.1.5 KependudukanDari hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Kampar
sementara adalah 686.030 orang, dengan penduduk laki‐laki sebanyak 353.787 orang dan
penduduk perempuan 332.243 orang. Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa
penyebaran penduduk Kabupaten Kampar sebagian besar tertumpu di Kecamatan Siak Hulu
yakni 12,5 persen, kemudian diikuti oleh Kecamatan Tapung sebesar 12,00 persen.
Selanjutnya Kecamatan Tapung Hulu dan Tapung Hilir dengan besar masing‐masing adalah
10,2 persen dan 7,6 persen. Kemudian Kecamatan Tambang yang berbatasan dengan Kota
Pekanbaru juga memberikan kontribusi yang cukup tinggi yaitu 7,3 persen sementara
kecamatan lainnya di bawah 7 persen. Kecamatan Kampar Kiri Hilir dan Kampar Kiri Hulu
adalah 2 kecamatan dengan urutan terbawah yang memiliki jumlah penduduk 10.158 orang
dan 10.548 orang. Sementara Kecamatan Bangkinang sebagai ibu kota kabupaten memiliki
penduduk sebanyak 34,643 orang. Kabupaten Kampar dengan luas wilayah sekitar 11.289,28
kilo meter persegi dan didiami oleh 686.030 orang dengan kepadatan penduduk sebanyak 64
orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya
adalah Kecamatan Bangkinang yaitu sebanyak 427 orang per kilo meter persegi sedangkan
kecamatan yang paling rendah adalah Kecamatan Kampar Kiri Hulu yaitu sebanyak 8 orang
per kilo meter persegi. Jumlah penduduk Kabupaten Kampar Tahun 2008 tercatat 633,221
jiwa, jumlah penduduk laki-laki lebih besar daripada perempuan, terdiri dari penduduk laki-
laki 324,917 jiwa (51,30%) dan perempuan 308,404 jiwa (48,70%). Kecamatan yang
mempunyai jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Tapung Hulu yaitu 73,384 jiwa
dan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan kampar Kiri Hilir yaitu 9,910 jiwa.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 37
Permukiman Kota
Gambar .2.008 : Tren Jumlah Penduduk KabupatenKampar dari tahun 2000 s/d 2010
Bila dilihat dari komposisinya maka akan perbandingan jumlah laki-laki dan
perempuannya yaitu dapat dilihat pada gambar piramida dibawah ini.
Gambar 2.009 : Piramida Penduduk Kabupaten Kampar Tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 38
Permukiman Kota
Bila ditinjau dari tingkat kepadatannya, maka kepadatan penduduk Kabupaten
Kampar adalah 58 jiwa/km2. Kepadatan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kampar
yaitu 320 jiwa/km2 dan kepadatan terkecil terdapat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Sex
ratio penduduk Kabupaten Kampar sebesar 106 artinya jumlah penduduk laki‐laki 6 persen
lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan Sex ratio terbesar terdapat di 4
kecamatan yakni Kecamatan Sahilan 112 serta, Kecamatan Tapung, Kecamatan Tapung Hulu
dan Kampar Kiri Hilir yakni masing‐masing 110. sementara kecamatan dengan sex ratio
terkecil adalah Kecamatan Kampar Utara yaitu sebesar 100, artinya hampir tidak ada
perbedaan jumlah penduduk laki‐laki dan perempuan. dan Untuk sebarannya dapat dilihat
padatabel 2.010 dan gambar.2.010 dibawah ini.
Tabel.2.010 : Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar
Sumber : BPS Kampar, 2010.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 39
Permukiman Kota
Gambar.2.010 : Peta Sebaran Kepadatan Kependudukan Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 40
Permukiman Kota
2.1. 6 Perekonomian
2.1.6.1 Sosial Masyarakat Dari segi sosial budaya, Masyarakat Kampar termasuk daerah dengan
tingkat heterogenitas etnis yang tinggi. Selain penduduk asli (orang Melayu
Riau), maka suku bangsa lain yang cukup dominan di Riau ialah
Minangkabau, Jawa, Batak, dan Cina. Dengan tingkat migrasi penduduk
cukup tinggi, namun soliditas masyarakat tampak kuat. Ada dua faktor yang
mengikat masyarakat di wilayah studi menjadi relatif solid, yaitu kesamaan
agama dan kekompakan diantara tokoh-tokoh masyarakat. Pernyataan visi
Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu dapat dibaca sebagai : Riau adalah
wilayah dengan penduduk yang hampir seluruhnya beragama Islam.
Kesamaan agama ini merupakan faktor pengikat utama masyarakat secara
social budaya. Faktor kedua adalah adanya kesamaan pandangan di antara
tokoh-tokoh Masyarakat dalam merespon aktivitas pemerintahan sehari-hari.
Ketiga pilar tokoh Masyarakat itu ialah tokoh adat (lembaga adat), tokoh
agama (MUI), dan tokoh cendekiawan (antara lain yang tergabung dalam
Forum Komunikasi dan Pemuka masyarakat Kampar.
Pembangunan dan pembinaan Sumberdaya manusia sangat penting
peranannya dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah studi sangat
diperlukan guna mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan dengan baik.
Potensi pengembangan Sumber Daya Manusia di wilayah studi ditinjau dari
aspek kondisi dan karakteristik kependudukan adalah sebagai berikut :
Memiliki jumlah angkatan kerja yang cukup besar.
Memiliki sifat kegotongroyongan yang tinggi.
Berdasarkan potensi ekonomi dapat memacu pertumbuhan angkatan
kerja.
Permasalahan kependudukan di wilayah studi adalah sebagai berikut :
Masih relatif rendah tingkat penyerapan tenaga kerja, mengingat
ketersediaan lapangan kerja hanya terbatas pada kegiatan perkebunan,
sedangkan sektor jasa pelayanan umum dan pertambangan belum
banyak membantu dalam menyerap tenaga kerja.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 41
Permukiman Kota
Tingkat pendidikan di wilayah studi masih relatif rendah, hal ini dapat
menyebabkan rendahnya upah tenaga kerja dan status pekerjaan
umumnya sebagai tenaga kasar.
Heterogenitas masyarakat, baik secara sosial-ekonomi maupun sosial
budaya yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang beragam belum
terakomodir dalam kegiatan pemanfaatan ruang kota.
2.1.6.2 Mata Pencaharian Penduduk
Ditinjau dari segi mata pencaharian penduduk ,sebagian besar
penduduk di wilayah Kabupaten Kampar berusaha di sektor pertanian dengan
prosentase 70% , selebihnya berusaha di sektor pemerintahan, pertambangan
dan penggalian, industri, listrik, gas dan air minum, bangunan/konstruksi,
perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi , keuangan,
asuransi dan usaha persewaan serta sektor jasa.
2.1.6.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pendapatan Regional merangkum perolehan nilai tambah yang tercipta
dari seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode waktu
tertentu. PDRB juga dapat menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi suatu
daerah. Dari hasil perhitungan PDRB Kabupaten Kampar dapat diketahui
besarnya laju pertumbuhan dan struktur ekonomi Kabupaten Kampar. Bila
dilihat dari angka PDRB atas dasar harga konstan tanpa migas, maka telah
terjadi kenaikan dari Rp. 4.074,42 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp.
4.354,92 milyar pada tahun 2009. Artinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Kampar pada tahun 2009 sebesar 6,88 persen.
Sejalan dengan RPJMD Kabupaten Kampar, kebijaksanaan
pembangunan daerah Kabupaten Kampar pada RPJMD tahun 2007 – 2011
diletakkan kepada bidang ekonomi dengan titik berat pembangunan sector
pertanian dalam arti luas dan meningkatkan industri yang mengolah bahan
mentah yang ada di daerah, guna meningkatkan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja serta keseimbangan pembangunan Daerah tanpa
mengabaikan sektor lainnya. Untuk melihat lebih jauh mengenai struktur
ekonomi Kampar dapat dilihat dari peranan masing – masing sektor terhadap
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 42
Permukiman Kota
pembentukan PDRB Kampar. Dalam penghitungan PDRB tahun 2009 ini
menggunakan tahun dasar 2000 dengan klasifikasi sembilan sektor seperti
yang diuraikan pada tabel A.
Pada tabel 2.011 terlihat bahwa sumbangan masing – masing sector
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :
sumbangan sektor pertanian sebesar 57.14 %, industri pengolahan 16.72 %,
perdagangan, hotel dan restoran 7.63 % , bangunan 6.44 %, jasa – jasa 4,63 %,
pertambangan dan penggalian 3,40 %, angkutan dan komunikasi 2,76 %,
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 1,12 % , serta listrik, gas dan air
bersih sebesar 0,10 %. Dari kontribusi masing – masing sektor terlihat tiga
sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Kampar masing – masing adalah sektor pertanian, sektor
industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada Tahun
2009 sektor pertanian memberikan sumbangan terhadap PDRB yakni sebesar
57.14 % dengan nilai Rp. 7.921.961,80 juta rupiah.
Jika diamati lebih lanjut peranan masing – masing sektor terhadap
pembentukan PDRB Kampar pada tahun – tahun sebelumnya, peranan sector
pertanian cendrung semangkin menurun. Sedangkan peranan diluar sector
pertanian cendrung meningkat. Perubahan struktur ini memungkinkan untuk
mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara sektor pertanian dengan
sektor lainnya diluar pertanian. Sesuai dengan arahan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP Nas) maupun RPJPD
Kabupaten Kampar bahwa sektor pertanian tetap menjadi sektor andalan tapi
akan ditunjang oleh sektor industri yang handal tanpa mengabaikan sector
lainnya. Sebagai contoh salah satu komoditi hasil pertanian di daerah ini
adalah kelapa sawit , karet, dan lain-lain, kemudian untuk mengolah kelapa
sawit ini banyak didirikan pabrik - pabrik kelapa sawit (PKS) yang mengolah
buah kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO).
Dampak dari pembangunan pabrik kelapa sawit ini akan menambah
kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan lain-lain. Diharapkan dalam
jangka panjang sektor industri ini akan menjadi “Leading Sector” dan mampu
mendorong pertumbuhan sektor lainnya.
Sumbangan kedua terbesar setelah sektor pertanian adalah sector
industri pengolahan. Pada tahun 2002 sumbangan industri pengolahan
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 43
Permukiman Kota
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kampar sebesar 16,90 % dengan
nilai ± Rp 584,28 milyar. Kemudian kontribusinya meningkat menjadi 20,19
% dengan nilai yang cukup besar yaitu ± Rp 868,23 milyar pada tahun 2003,
pada tahun 2004 kontribusinya naik menjadi 20,57 % dengan nilai menjadi ±
Rp. 1.043,53 milyar . Kemudian pada tahun 2005 hingga 2009 kontribusinya
terus mengalami penurunan dengan masing-masing 19,72 % dengan nilai ±
Rp. 1.191,045 milyar dan 18,84 % dengan nilai ± Rp.1.389,026 milyar dan
17,87 % dengan nilai Rp. 1.643,445 milyar serta 17,31 % dengan nilai Rp.
1.961,051 milyar, dan pada tahun 2009 sumbangan sektor Industri terhadap
pembentukan PDRB menjadi 16.72 % atau Rp. 2.318.596,12 milyar. Dan
kontribusi ketiga terbesar setelah sektor pertanian dan sektor industry
pengolahan adalah sektor perdagangan hotel, dan restoran.
Pada tahun 2002 sumbangan sektor ini menyumbang sebesar 8,42%
dengan nilai ± Rp 290,90 milyar kemudian tahun 2003 naik menjadi 7,99 %
dengan nilai Rp. 343,76 milyar, tahun 2004 naik menjadi 8,30 % dengan nilai
± Rp 421,09 milyar, kemudian pada tahun 2005 terjadi penurunan hingga
2007 dan sedikit mengalami kenaikan pada tahun 2008 dan 2009.
Dengan kontribusi pada tahun 2005 sebesar 7,43 % dengan nilai ± Rp
448,81 milyar, tahun 2006 turun menjadi 6,98 % dengan nilai ± Rp. 514,89
milyar, tahun 2007 sebesar 6,52% dengan nilai Rp. 599,79 milyar dan tahun
2008 menjadi 6,89 % dengan nilai Rp. 780,89 milyar, tahun 2009 7.63 % atau
Rp. 1.057,59 milyar. Sedangkan sumbangan sektor lainnya diluar tiga sektor
diatas seperti pertambangan dan penggalian, keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan,angkutan dan komunikasi, bangunan masing-masing dibawah 7 %.
Sementara itu sektor yang memberikan sumbangan terkecil dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Kampar ini adalah sektor listrik, gas, dan air
bersih. Pada tahun 2002 sumbangan sektor ini sebesar 0,12 % dengan nilai Rp.
4,28 milyar, kemudian tahun 2004 kontribusinya tetap 0,12 % dengan nilai
meningkat sebesar Rp. 6,13 milyar , pada tahun 2005 tetap sebesar 0,12 % tapi
nilainya naik menjadi Rp. 7,04 milyar dan pada tahun 2006 terjadi sedikit
penurunan menjadi 0,11 % dengan nilai sedikit meningkat yaitu Rp. 7,93
milyar kemudian pada tahun 2007 juga mengalami penurunan menjadi 0.10 %
dengan nilai Rp. 9,209 milyar, dan pada tahun 2008 dan 2009 sama-sama 0,10
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 44
Permukiman Kota
% dengan nilai Rp. 10,99 milyar dan Rp. 13.91 milyar. seperti terlihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.011 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar
Atas Dasar Harga Berlaku 2005 – 2009
Sumber: Kampar Dalam Angka, 2009
PDRB Perkapita dan pendapatan Regional Perkapita adalah cerminan besarnya nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi yang ada di kabupaten ini pada tahun
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Berbagai
upaya dari hasil Pembangunan yang telah dilakukan di daerah ini, Atas harga berlaku PDRB
perkapita Kabupaten Kampar mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Begitu
juga PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (riil) tahun 2009 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2008. Pada tahun 2008 Produk Domestik Regional Bruto
perkapita Kampar atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 17,58 juta, kemudian tahun 2009
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 45
Permukiman Kota
meningkat menjadi Rp. 20,94 Juta atau meningkat 19,10 %. Sedangkan secara riil atas dasar
harga konstan 2000 PDRB perkapita Kampar tahun 2008 sebesar Rp. 6,32 juta , kemudian
tahun 2009 menjadi Rp. 6,58 juta atau naik sebesar 4,04 %. Kenaikan perkapita ini terjadi
karena harga kelapa sawit di pasaran dunia naik dan mulai membaiknya perekonomian
masyarakat.
Gambar.2.011 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Tanpa Migas
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 – 2009
Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar
Gambar .2.012 : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Tanpa
Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008 – 2009
Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 46
Permukiman Kota
Gambar.2.013 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009
Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar
Gambar.2.014 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Kampar Tanpa Migas
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009
Sumber : Master Plan Penyediaan Air minum Kabupaten Kampar
pendapatan atau untuk melihat perkembangan pendapatan seluruh produk dari
tahun ke tahun atas dasar harga-harga konstan atau harga dasar yang berlaku, bila
produksi tiap-tiap tahun dinilai dengan harga pada tahun-tahun yang bersangkutan
(harga pada tahun dasar).
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 47
Permukiman Kota
2.1. 7 Transportasi
Pembangunan jalan di Kab.Kampar setiap tahunnya meningkat,guna
memperlancar arus barang dan jasa serta membuka keterisolasian suatu daerah.
Pembangunan prasarana jalan diharapkan secara langsung memberikan manfaat besar
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Panjang jalan kabupaten di Kab.Kampar
pada tahun 2010 berjumlah 2.616,35 Km yang terdiri dari jalan nasional 182,29 Km
jalan Provinsi 405,86 Km dan Jalan Kabupaten 2.028,35 Km,. Jaringan jalan yang
baik akan memudahkan para pengendara untuk pulang ataupun pergi ke tujuan dengan
aman, nyaman dan selamat,dan ditunjang dengan moda transportasi yang ada, baik itu
mobil, motor, dll. Jaringan jalan yang bagus akan memudahkan suatu wilayah untuk
berinteraksi dengan wilayah lain serta berdampak pada perkembangan pembangunan
yang ada. Pada tahun 2010 jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Polres terdiri
dari bis sebanyak 4.810 buah,oplet 994 buah,pick up 1.951 buah,truck 3.431 buah
dan sepeda motor 69,662 buah.
Guna mengembangkan potensi antar kelurahan di Kab. Kampar dan
mendukung fungsi/ kedudukan Kab.Kampar, maka pengembangan system
transportasi dimaksudkan untuk:
Mengembangkan system jaringan transportasi dan saranaa perangkutan yang ad
agar dapat mengembangkan daerah luar (hinterland).
Mendukung fungsi Kab.Kampar baik sebagai pusat Pemerintahan, Pusat
Pendidikan, pusat perdagangan, maupun sebagai pintu masuk daerah tujuan wisata.
Mengembangkan hubungan antar Kab.Kampar dengan wilayah-wilayah lainnya
yang terdapat di Pulau Sumatra dalam kerangka system jaringan jalan lintas
Sumatra.
Adapun jenis transportasi yang ada di Kab.Kampar terdiri dari :
1. Angkutan Darat
Adapun sarana transportasi darat yang tersedia di Kab.Kampar umumnya
terdiri dari moda transportasi berupa kendaraan pribadi, angkutan umum dalam kota
(Angkot), Bis, angkutan barang,dll
a) Kendaraan Pribadi
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 48
Permukiman Kota
Adapun sarana transportasi darat yang ada di Kab.Kampar ini terdiri atas kendaraan
pribadi seperti Mobil, dan Motor.
b) Angkutan Umum
Sarana angkutan penumpang utama di Kab.Kampar terdiri dari angkutan dalam kota
seperti tapung,Kampar,Kampar kiri,rumbio jaya,dll.Dan angkutan antar kota dengan
kota-kota sekitarnya seperti,Rantau Berangin,Pasir,Tandun,dll .Untuk lebih jelasnya
lihatlah tabel jumlah kendaraan angkutan di Kab. Kampar berikut:
Tabel.2.012 : Jumlah Kendaraan Angkutan Darat Bermotor Menurut Jenis
dan Kecamatan Tahun 2010
Kecamatan Bis Oplet Pick Up Truk Sepeda
MotorKampar Kiri 239 48 97 172 3.480Kampar Kiri Hulu 238 48 97 169 3.491Kampar kiri Hilir 233 48 97 178 3.475Kampar Kiri Tengah 235 50 97 174 3.460Gunung Sahilan 214 50 97 171 3.431XIII Koto Kampar 236 50 97 168 3.450Bangkinang Barat 240 50 97 167 3.459Salo 231 50 97 165 3.485Tapung 237 50 97 164 3.440Tapung Hulu 236 50 98 159 3.431Tapung Hilir 235 50 98 170 3.476Bangkinang 245 50 98 174 3.472Bangkinang Seberang 251 50 98 180 3.491Kampar 230 50 98 189 3.572Kampar Timur 229 50 98 190 3.580Rumbio Jaya 240 50 98 181 3.221Kampar Utara 231 50 98 185 3.821Tambang 201 50 98 187 3.630Siak Hulu 305 50 98 144 3.398Perhentian Raja 304 50 98 144 3.399Jumlah Total 4.810 994 1.951 3.431 69.662
Sumber:Kampar Dalam Angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 49
Permukiman Kota
Kampar
Kiri
Kampar
Kiri Hulu
Kampar
kiri H
ilir
Kampar
Kiri Ten
gah
Gunung Sah
ilan
XIII Koto Kam
par
Bangki
nang B
arat
Salo
Tapung
Tapung H
ulu
Tapung H
ilir
Bangki
nang
Bangki
nang S
ebera
ng
Kampar
Kampar
Timur
Rumbio Jaya
Kampar
Utara
Tamban
g
Siak H
ulu
Perhen
tian Raja
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Grafik Jumlah Angkutan Darat Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Kab. Kampar Tahun 2010
BisOpletPick UpTrukSepeda Motor
Sumber: Hasil analisa Kabupaten Kampar dalam angka 2010
Tabel.2.013 : Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kab.Kampar
Pada Tahun 2006-2010 (Km)
Uraian Tahun2006 2007 2008 2009 2010
Jalan Nasional 94,59 94,59 94,59 182,29 182,29Jalan Propinsi 242,42 242,42 242,42 405,86 405,86Jalan Kabupaten 1.963,01 1.979,31 2.003,01 2.019,60 2.028,35Jumlah Total 2.299,93 2.316,23 2.339,93 2.607,75 2.616,35
Sumber: Sumber Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab.Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 50
Permukiman Kota
Jalan Nasional
Jalan Propinsi
Jalan Kabupaten
0 500 1000 1500 2000 2500
Gambar.2.016 : Grafik Panjang Jalan Menurut Statusnya di Kab. Kampar
20102009200820072006
Sumber: Hasil analisa Kantor BPS Kab. Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 51
Permukiman Kota
Gambar.2.017 : Peta Jaringan Jalan Kabupaten Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 52
Permukiman Kota
2.2 KONDISI KECAMATAN KAMPAR UTARA
2.2.1 Administratif dan Pemerintahan
Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu dari 20 kecamatan yang ada dikabupaten
kampar. Kecamatan Kampar Utara ini terletak di bagian tengah kabupaten kampar. Dengan
luas wilayah 19.462,3 Ha. Kecamatan Kampar Utara ini terbagi 8 desa yaitu desa Sawah,
desa Kampung Panjang, desa Kayu Aro, desa Muara Jalai, desa Sungai Tonang, desa Sungai
Jalau, desa Sendayan dan desa Naga Beralih. Dan yang menjadi Ibukota kecamatan yaitu
desa Sawah.
Dari 8 desa yang ada ini terbagi lagi dalam beberapa RT dan RW dengan jumlah aparat
pemerintahnya sebagai berikut :
Desa/kelurahan Pamong desa Rukun warga Rukun tetanggaKampung panjang 5 6 12Sawah 5 8 16Kayu aro 5 2 9Muara jalai 5 11 22Sungai tonang 5 5 10Sungai jalau 5 13 26Sendayan 5 8 15Naga beralih 5 6 12Jumlah total 40 59 122Tabel.2.014 : Jumlah aparat pemerintah menurut desa di kecamatan Kampar Utara
tahun 2010
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2010,BPS
Kecamatan Kampar Utara sangat kaya akan sumber daya alam, seperti migas, pertanian
dan perikanan. Namun itu semua itu belum dikelola dengan maksimal, seperti cadangan
minyak bumi yang berada di desa Muara Jalai yang sampai saat ini belum dikelola. Untuk
pertanian kelapa sawit dan perkebunan karet sudah lama menjadi mata pencaharian
masyarakat, terutama perkebunan sawit sudah banyak menggunakan sistem PIR (Perkebunan
Inti Rakyat), namun untuk perkebunan karet masyarakat masih menggunakan sistem
tradisional, baik pemeliharaan maupun penanaman dengan bibit yang dicabut dari kebun
karet itu sendiri.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 53
Permukiman Kota
Adapun secara keseluruhan Kecamatan Kampar Utara memiliki batasan administrasi,
sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang dan Kecamatan
Tapung.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Kampar.
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang Seberang.
Gambar.2.018 : Foto Kantor Pemerintahan Kecamatan Kampar Utara
Sumber : Hasil Survei KeKcamatan Kampar Utara tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 54
Permukiman Kota
Gambar.2.019 : Peta Administrasi Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 55
Permukiman Kota
2.2.2 Karakteristik Fisik Dasar Kecamatan Kampar Utara
2.2.2.1 Topografi
Menurut ketinggian dari permukaan laut (dpl), wilayah Kecamatan Kampar
Utara termasuk dalam klasifikasi kawasan dengan kondisi dataran berombak (25-100
meter dpl), merupakan wilayah berombak, meliputi terdapat di seluruh wilayah
Kecamatan Kampar Utara. Berdasarkan dari datadinas pertanian diketahui bahwa
ibukota kecamatan Kampar Utara yaitu desa sawah berada pada ketinggian 38 m dpl
dan desa lainnya berada pada ketinggian yang hampir sama dengan desa sawah tersebut.
Dan jika dilihat menurut kelas kemiringannya, kondisi topografi Kecamatan
Kampar Utara diklasifikasikan memiliki kondisi topografi datar sampai dengan landai,
yaitu :
Kondisi kemiringan lahan antara 0-8% merupakan daerah dengan kondisi
kemiringan lahan datar;
Kondisi kemiringan lahan antara 8-15% termasuk dalam kategori lahan landai.
Namun untuk lebih jelasnya tentang topografi dari kecamatan Kampar Utara dapat
dilihat pada peta kelerengan kecamatan Kampar Utara dibawah ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 56
Permukiman Kota
Gambar.2.020 : Peta Kelerengan Lahan Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 57
Permukiman Kota
2.2.2.2 Hidrologi
Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cair), gas,
padat pada, dalam dan diatas permukaan tanah. Termasuk didalamnya adalah penyebaran ,
daur dan prilakunya, sifat – sifat fisik dan kimiawinya, serta unsur – unsur hidup dalam air itu
sendiri.
Sumber dan Debit Air
Keterpadatan air tanah pada suatu daerah terutama sangat dikontrol oleh beberapa
faktor seperti curah hujan, kelulusan batuan dan kondisi / bentuk daerah. Kondisi hidrologi di
kecamatan Kampar Utara di bedakan atas 2 bagian yaitu kondisi hidrologi air permukaan dan
air tanah.
a. Hidrologi Air Permukaan
Hidrologi air permukaan pada umunya berasal dari sungai – sungai yang mengalir di
Kecamatan Kampar Utara seperti sungai kampar dan sungai-sungai kecil lainnya.
b. Hidrologi Air Tanah
Menurut kondisi lithologinya, kecamatan Kampar Utara mempunyai air tanah
dangkal di Kecamatan Kampar Utara dijumpai pada kedalaman 3-10 meter dibawah
permukaan tanah , sedangakan untuk air tanah dalam dijumpai pada kedalaman antara
25-70 meter dibawah permukaan tanah. Sungai-sungai besar terdapat di Kecamatan
Kampar Utara ini sebagian masih berfungsi baik sebagai sarana dan prasarananya
perhubungan,sumber air bersih budidaya ikan maupun sebagi sumber energi listrik
(PLTA koto Panjang).
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 58
Permukiman Kota
Gambar.2.021 : Peta Hidrologi Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 59
Permukiman Kota
2.2.2.3 Geologi
Pembahasan geologi daerah perencanaan disamping mengenai jenis , sebaran
dan sifat fisik batuan / tanah , struktur geologi, juga geomarfologinya, yaitu gambaran
yang berkaitan dengan bentang alam dalam hubungannya dengan jenis batuan
pembentuknya.
Secara garis besar kondisi geologi di Kecamatan Kampar Utara yang
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Kampar, yaitu daerah hulu sungai Kampar
di sebelah Barat, terdiri dari bahan induk batu tulis, filit dan batu gamping, kadang-
kadang di sela-selanya dijumpai batuan kwarsit. Di sebelah timur terdiri dari kwarsit,
konglomerat dan batuan liat dari bahan endapan tua.
Keadaan geologi yang terdapat di Kecamatan Kampar Utara adalah
merupakan Aluvium tua dan patahan (sesar) masih berjalan. Batuan yang ada berumur
kuarter plistosen. Daerah Kampar Tengah ditempati formasi minas dan terdapat
batuan sedimen jenis kerikil, sebaran kerakal, pasir dan lempung, sedangkan aluvium
tua terdiri dari kerikil, pasir, lempung, sisa-sisa tumbuhan dan rawa gambut.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 60
Permukiman Kota
Gambar.2.022 : Peta Geologi Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 61
Permukiman Kota
2.2.3 Penggunaan Lahan
Lahan di Kecamatan Kampar Utara secara keseluruhan memiliki luas19.462,3
Ha atau 194,62 Km2 dengan penggunaan lahan untuk tanah sawah, tanah kering,
bangunan/pekarangan, hutan negara dan lainnya. Secara lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel.2.015 : Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah dan Desa Tahun 2010 (Ha)
No. Desa / KelurahanLuasa Lahan (Ha)
Tanah sawah
Tanah kering
Bangunan/perkarangan
Hutan negara lainnya Jumlah
1. Kampung panjang 45,5 61,5 2,0 0 8,0 117,02. Sawah 226,0 3.551,5 385,0 0 310,0 4.472,53. Kayu aro 20,0 556,5 100,0 0 130,3 807,34. Muara jalai 120,5 3.038,0 314,5 0 545,5 4.018,55. Sungai tonang 88,0 1.642,0 308,0 0 23,0 2.061,06. Sungai jalau 175,0 2.030,0 75,0 0 3,0 2.283,07. Sendayan 132,5 1.125,0 113,0 0 38,0 1.408,58. Naga beralih 18,5 3.268,0 958,0 0 50,0 4.294,5
Jumlah 826,0 15.272,5 2.256,0 0 1.107,8 19.462,3Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2010, BPS
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 62
Permukiman Kota
Gambar.2.023 : Peta Penggunaan lahan Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 63
Permukiman Kota
2.2.4 Kependudukan
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat penting di
dalam perencanaan, karena penyusunan rencana tata ruang dan segala sesuatunya
yang berhubungan dengan perencanaan fisik/ non fifik berhubungan langsung dengan
penduduk, dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan
penduduk.
Kebijakan kependudukan mencakup 2 aspek yaitu spasial dan non spasial.
Aspek spasial meliputi persebaran penduduk dalam runa (kawasan) yang telah di
rencanakan. Sedangkan aspek non spasial merupakan kebijakan yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat.
Salah satu contoh tersebut adalah kecamatan kampar utara yang menagalami
perkembangan fisik baik pertumbuhan dan perkembangan setiap tahunnya seiring
dengan perkembangan kecamatannya.
2.2.4.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk
Pada tahun 2008 jumlah penduduk di kecamatan Kampar Utara berjumlah
15.832 jiwa, tahun 2009 mengalami peningkatan sehingga berjumlah 17.052 jiwa dan
kembali pada tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 15.157 jiwa. Jumlah penduduk
terbesar terdapat di Desa Sungai Jalau dan terkecil terdapa pada Desa Kayu Aro.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 64
Permukiman Kota
Tabel. 2.016 : Jumlah Penduduk di Kecamatan Kampar Utara menurut jenis kelamin Tahun 2008-2010
Desa/Kelurahan
Jumlah
2008 2009 2010
Laki-
LakiPerempuan
Laki-
LakiPerempuan
Laki-
LakiPerempuan
Kampung panjang 571 593 676 770 666 689
Sawah 1300 1313 1446 1294 1.263 1.259
Kayu aro 512 529 525 511 304 263
Muara jalai 1232 1352 1227 1327 1.201 1.255
Sungai tonang 1252 1286 1020 1276 927 956
Sungai jalau 1228 1359 1484 1419 1.371 1.346
Sendayan 804 786 793 764 688 778
Jumlah 844 871 1473 1047 1.120 1.071
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka tahun 2008-2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 65
Permukiman Kota
2.2.4.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Kampar Utara terdiri dari 8 desa/kelurahan. Dilihat dari klasifikasi
daerah semua desa/kelurahan di Kecamatan Kampar Utara termasuk klasifikasi perdesaan.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kecamatan
Kampar Utara adalah 15.157 jiwa yang terdiri dari 7.540 penduduk laki-laki dan 7.617
penduduk perempuan. Sex ratio adalah sebesar 98, artinya bahwa setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki atau jumlah penduduk perempuan 2 persen
lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Dari distribusi penyebaran penduduk
Kecamatan Kampar Utara terlihat bahwa desa dengan persentase tertinggi adalah
desa Sungai Jalau yaitu 17,93 persen sedangkan yang terendah adalah desa Kayu Aro
sebesar 3,74 persen. Kecamatan Kampar Utara dengan luas wilayah sekitar 79,84 kilo
meter persegi yang didiami oleh 15.157 jiwa maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
adalah 189 jiwa per kilo meter persegi. Sedangkan jika dilihat laju pertumbuhan penduduk
Kecamatan Kampar Utara per tahun selama 10 tahun terakhir yaitu antara tahun 2000
sampai dengan 2010 adalah 1,54 persen. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun
2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak
sekolah sebesar 1,65 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 2,27 persen. Berdasarkan
hasil SP 2010, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) adalah sebesar 9.855 orang,
terdiri dari 4.785 laki-laki dan 5.070 perempuan. Dari jumlah tersebut, jumlah angkatan
kerja, yakni penduduk 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi yaitu mereka yang
bekerja, mencari pekerjaan atau bersedia bekerja sebesar 5.474 orang, yang terdiri dari
3.683 laki-laki dan 1.791 perempuan. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, jumlah
penduduk yang bekerja sebanyak 4.831 orang dan penganggur sebesar 643 orang. Dilihat
dari rasio ketergantungan penduduk Kecamatan Kampar Utara adalah 68,48 Angka ini
menunjukkan bahwa setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 68
orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban
tanggungan penduduk suatu wilayah.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 66
Permukiman Kota
a. Distribusi Penduduk
Pola distribusi penduduk di kecamatan Kampar Utara ini di cerminkan oleh
besar kecilnya jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk yang terdistribusi
pada setiap kelurahan. Seperti halnya yang terjadi pada kota-kota lainnya, bahwa
penyebaran penduduk relative di pengaruhi oleh kecendrungan penduduk
terkosentrasi pada tempat dimana akses terhadap fasilitas pelayanan kota dengan biaya
transportasi rendah merupakan pilihan utama penduduk menentukan tempat tinggal.
Tabel. 2.017 : Jumlah Penduduk di Kec. Kampar Utara Tahun 2010
Sumber : kantor Camat Kampar Utara tahun 2010
Gambar.2.024 : Persentase Penduduk Kec. Kampar Utara pada masing-masing desa
9%
17%
4%
16%
12%
18%
10%
14%
Kampung panjang Sawah Kayu aro Muara jalaiSungai tonang Sungai jalau Sendayan Naga beralih
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 67
No Desa/Kelurahan Jumlah penduduk
Persentase (%)
1 Kampung panjang 1.355 92 Sawah 2.522 173 Kayu aro 567 44 Muara jalai 2.456 155 Sungai tonang 1.883 126 Sungai jalau 2.717 187 Sendayan 1.466 108 Naga beralih 2.191 14
Jumlah 32981 100
Permukiman Kota
Penyebaan penduduk di kecamatan Kampar Utara khususnya pada masing-
masing desa mengalami perubahan, dimana pada tahun 2010, konsentrasi tertinggi
penduduk adalah di desa Sungai Jalau (18%), sedangkan untuk konsentrasi penduduk
terendah berada pada desa Kayu Aro (4%). Dilihat dari grafik diatas dapat dilihat
bahwa penyebaran penduduk pada masing-masing desa di kecamatan Kampar Utara
perbedaan persentase penduduknya tidak terlalu besar pada masing-masing desa
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Utara pada tahun 2010 adalah
sebesar 73 jiwa/Km² dan terdistribusi pada seluruh wilayah desa. Pada table di bawah
ini tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Utara ini cukup rendah. Bila di
urutkan menurut Tingkat kepadatan dikecamatan Kampar Utara pada masing- masing
desa, maka dapat disimnpulkan bahawa kepadatan penduduk di desa Naga Beralih
merupakan yang tertinggi sebanyak 197 jiwa/km² dan yang paling kecil adalah desa
Kayu Aro 9 jiwa/km². hal ini disebabkan karena luas wilayah desa yang berbeda-beda.
untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk di kecamatan Kampar Utara dapat di lihat
dari tahun 2008 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada tabel.2.018.a , tabel.2.018.b ,
tabel.2.018.c dan Gambar.2.025.
Tabel.2.018.a : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Kampar Utara Menurut Desa Tahun 2008
No Desa/KelurahanLuas
(Km²)
Jumlah
penduduk
(jiwa)
Kepadatan
(Jiwa/ Km²)
1 Kampung panjang 2,39 1.164 488
2 Sawah 21,34 2.613 122
3 Kayu aro 6,19 1.041 168
4 Muara jalai 10,10 2.584 256
5 Sungai tonang 4,07 2.538 624
6 Sungai jalau 30,01 2.587 86
7 Sendayan 4,54 1.590 350
8 Naga beralih 3,52 1.715 487
Jumlah 82,15 15.832 193Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2008
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 68
Permukiman Kota
Tabel.2.018.b : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Kampar Utara Menurut Desa Tahun 2009
No Desa/KelurahanLuas
(Km²)
Jumlah
penduduk
(jiwa)
Kepadatan
(Jiwa/ Km²)
1 Kampung panjang 8.15 1.446 177
2 Sawah 37.9 2.740 72
3 Kayu aro 61.95 1.036 17
4 Muara jalai 36.99 2.554 69
5 Sungai tonang 17.5 2.296 131
6 Sungai jalau 22.1 2.903 131
7 Sendayan 13.23 1.557 117
8 Naga beralih 11.1 2.520 227
Jumlah 208,92 17.052 82Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2009
Tabel.2.018.c : Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kec. Kampar Utara Menurut Desa Tahun 2010
No Desa/KelurahanLuas
(Km²)
Jumlah
penduduk
(jiwa)
Kepadatan
(Jiwa/ Km²)
1 Kampung panjang 8,15 1.355 166
2 Sawah 37,90 2.522 67
3 Kayu aro 61,95 567 9
4 Muara jalai 36,99 2.456 66
5 Sungai tonang 17,50 1.883 108
6 Sungai jalau 22,10 2.717 123
7 Sendayan 13,23 1.466 111
8 Naga beralih 11,10 2.191 197
Jumlah 208,92 15.157 73Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.025 : Kepadatan Penduduk Kecamatan Kampar Utara Tahun 2008 - 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 69
Permukiman Kota
Kampung p
anjan
g
Sawah
Kayu ar
o
Muara ja
lai
Sungai
tonan
g
Sungai
jalau
Senday
an
Naga bera
lih
0
100
200
300
400
500
600
700
Tahun 2008Tahun 2009Tahun 2010
Sumber : Hasil analisa Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2008,2009 dan 2010
2.2.4.3 Struktur Penduduk
a. Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kajian penduduk menurut jenis kelamin dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa besar perbandingan jumlah penduduk laki- laki dan perempuan.
Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2010 diketahui
perbandingan penduduk perempuan lebih besar dibandingkan penduduk laki-laki. Dari
data tahun 2010 tersebut , penduduk di kecamatan Bangkinang memiliki komposisi
menurut jenis kelamin sebagai berikut : jumlah laki-laki sebanyak 16.422 jiwa, dan
perempuan sebanyak 16.559 jiwa, dengan perbandingan penduduk laki-laki dan
perempuan.
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin di kecamatan
Bangkinang pada tahun 2010 dapat dilihat pada table 2.019.a - c dan gambar 2.026.
Tabel 2.019.a : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2008
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 70
Permukiman Kota
No Desa/KelurahanJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempua
n
1 Kampung panjang 571 593 1164
2 Sawah 1300 1313 2613
3 Kayu aro 512 529 1041
4 Muara jalai 1232 1352 2584
5 Sungai tonang 1252 1286 2538
6 Sungai jalau 1228 1359 2587
7 Sendayan 804 786 1590
8 Naga beralih 844 871 1715
Jumlah 7743 8089 15832
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2008
Tabel 2.019.b : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2009
No Desa/KelurahanJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempua
n
1Kampung panjang
676 770 1446
2 Sawah 1446 1294 2740
3 Kayu aro 525 511 1036
4 Muara jalai 1227 1327 2554
5 Sungai tonang 1020 1276 2296
6 Sungai jalau 1484 1419 2903
7 Sendayan 793 764 1557
8 Naga beralih 1473 1047 2520
Jumlah 8644 8404 17052
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2009
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 71
Permukiman Kota
Tabel 2.019.c : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kelurahan Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2010
No Desa/KelurahanJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempua
n
1 Kampung panjang 666 689 1.355
2 Sawah 1.263 1.259 2.522
3 Kayu aro 304 263 567
4 Muara jalai 1.201 1.255 2.456
5 Sungai tonang 927 956 1.883
6 Sungai jalau 1.371 1.346 2.717
7 Sendayan 688 778 1.466
8 Naga beralih 1.120 1.071 2.191
Jumlah 7.540 7.617 15.157Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.026: Piramida penduduk Kecamatan Kampar Utara tahun 2010
Sumber : Sensus Penduduk Kecamatan Kampar Utara tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 72
Permukiman Kota
b. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Penduduk dikecamatan Kampar Utara menurut agama atau kepercayan yang
di anut pada tahun 2010 sebagian besar beragama islam. Yaitu sebanyak 7.524 jiwa.
Agama islam mendominasi disemua kelurahan yang ada. Hal ini sesuai dengan tipikal
suku melayu dalam memeluk agamanya. Namun juga terdapat pemeluk agama lain
yaitu aga kristen yaitu sebanyak 16 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
2.020 dan gambar.2.027.
Tabel. 2.020 : Jumlah pemeluk agama dirinci menurut desa di kecamatan Kampar Utara tahun 2010
No Desa/Kelurahan Islam Kristen Khatolik Lainnya Jumlah
1 Kampung panjang 666 0 0 0 6662 Sawah 1.260 3 0 0 1.2633 Kayu aro 297 7 0 0 3044 Muara jalai 1.195 6 0 0 1.2015 Sungai tonang 927 0 0 0 9276 Sungai jalau 1.371 0 0 0 1.3717 Sendayan 688 0 0 0 6888 Naga beralih 1.120 0 0 0 1.120
Jumlah 7.524 16 0 0 7.540Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.027 : Jumlah pemeluk agama dirinci menurut desa di kecamatan Kampar Utara tahun 2010
Kampung p
anjan
gSaw
ah
Kayu ar
o
Muara ja
lai
Sungai
tonan
g
Sungai
jalau
Senday
an
Naga bera
lih0
200400600800
1000120014001600
IslamKristenKhatolikLainnya
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 73
Permukiman Kota
c. Jumlah Penduduk Menurut Rumah Tangga dan Rata-rata per Rumah Tangga
Kecamatan Kampar Utara dilihat dari rata-rata jiwa per Rumah Tangga
mengalami kenaikan dan penurunan yang bervariasi setiap tahunnya, pada tahun 2008
jumlah rumah tangga yang terbanyak yaitu terdapat didesa Sungai Jalau dengan
banyaknya rumah tangga yaitu 605 Rumah Tangga namun penduduk terbanyak
terdapat di desa sawah. Dan pada tahun 2009 jumlah penduduk masih didominasi oleh
desa sawah, namun pada tahun 2010 jumlah penduduk didominasi oleh desa sungai
jalau yaitu 2.717 jiwa dan jumlah rumah tangga paling sedikit yaitu hanya 267 rumah
tangga. Sehingga menjadi rata-rata jiwa per rumah tangga yang tertinggi yaitu 10 jiwa
per Rumah Tangga. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah
ini.
Tabel.2.021.a : Penduduk,rumah tangga dan rata-rata jiwa per rumah tangga menurut desa tahun 2008
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2008, BPS
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 74
Desa/kelurahan penduduk Rumah tangga
Rata-rata jiwa
Kampung panjang 1164 269 4Sawah 2613 548 5Kayu aro 1041 260 4Muara jalai 2584 590 4Sungai tonang 2538 587 4Sungai jalau 2587 605 4Sendayan 2590 378 4Naga beralih 1715 397 4Jumlah total 15832 3634 4
Permukiman Kota
Tabel.2.021.b : Penduduk,rumah tangga dan rata-rata jiwa per rumah tangga menurut desa tahun 2009
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2009, BPS
Tabel.2.021.c : Penduduk,rumah tangga dan rata-rata jiwa per rumah tangga menurut desa tahun 2010
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2008, BPS
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 75
Desa/kelurahan penduduk Rumah tangga
Rata-rata jiwa
Kampung panjang 1446 309 4Sawah 2740 548 5Kayu aro 1036 267 3Muara jalai 2554 585 4Sungai tonang 2296 412 5Sungai jalau 2903 624 4Sendayan 1557 292 5Naga beralih 2520 429 5Jumlah total 17052 3466 5
Desa/kelurahan penduduk
Rumah tangga
Rata-rata jiwa
Kampung panjang 1.355 412 3Sawah 2.522 624 4Kayu aro 567 548 1Muara jalai 2.456 585 4Sungai tonang 1.883 309 6Sungai jalau 2.717 267 10Sendayan 1.466 292 5Naga beralih 2.191 429 5Jumlah total 15.157 3.466 4
Permukiman Kota
Gambar.2.028 : Grafik Jumlah Rata-rata jiwa per rumah tangga di Kecamatan Kampar Utara menurut desa tahun 2008-2010
Kampung p
anjan
g
Sawah
Kayu ar
o
Muara ja
lai
Sungai
tonan
g
Sungai
jalau
Senday
an
Naga Bera
lih
0
100
200
300
400
500
600
700
Tahun 2008Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2008Tahun 2009
Tahun 2010
Sumber : Hasil Analisa Kamtor Camat Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 76
Permukiman Kota
Gambar.2.029 : Peta Sebaran Kepadatan Penduduk Kecamatan
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 77
Permukiman Kota
2.2.5 Perekonomian
2.2.5.1 Pertanian dan Perkebunan
Masyarakat kecamatan Kampar Utara sebagian besar bekerja sebagai petani baik dari
persawahan maupun perkebunan karet ataupun kelapa sawit. dari hasil survei yang kami
lakukan langsung ke lapangan ternyata di kecamatan kampar utara terdapat banyak lahan
sawah dan ini sesuai dengan data BPS yang menunjukkan bahwa di tahun 2010 Kecamatan
Kampar Utara memproduksi hasil panen padi sawah sebesar 739,40 Ton dengan Luas Panen
391,50 Ha namun untuk padi lading tidak terdapat di Kecamatan ini . Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel.2.022 : Luas panen dan produksi padi sawah dan padi lading Menurut Jenis Dan Desa Tahun 2010
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2010,BPS
Gambar.2.030 : Foto Pertanian dan Perkebunan di Kecamatan Kampar Utara
Sumber : Hasil Survei Lapangan ke kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 78
Desa/kelurahan Padi sawah Padi ladingLuas
panen(Ha)Produksi(Ton
)Luas
panen(Ha)Produksi(Ton)
Kampung panjang 1,00 0,00 0.0 0.0Sawah 105,50 455,90 0.0 0.0Kayu aro 0,00 0,00 0.0 0.0Muara jalai 68,50 0,00 0.0 0.0Sungai tonang 48,50 34,50 0.0 0.0Sungai jalau 60,00 147,00 0.0 0.0Sendayan 108,00 102,00 0.0 0.0Naga beralih 0,00 0,00 0.0 0.0Jumlah total 391,50 739,40 0.0 0.0
Permukiman Kota
2.2.5.2 Peternakan dan Perikanan
Selain dari pertanian dan perkebunan di kecamatan Kampar Utara juga terdapat
peternakan dan perikanan. Peternakan ini ada yang berkelompok ada juga yang milik pribadi.
Ternak di kecamatan utara ada beberapa jenis hewan diantaranya yaitu kerbau, sapi, kambing
dan unggas dan ikan yang ditambak disungai dan ataupun dikolam. Tahun 2010 jumlah
kerbau di kecamatan Kampar Utara ada 513 ekor, sapi 468 ekor dan kambing 417 ekor serta
unggas sebanyak 59.191 ekor dan ternak ini ada yang dikandangkan dan ada juga yang
dilepas. untuk lebih jelasnya berikut disajikan tabelnya dan kondisinya dapat dilihat pada
gambar.
Tabel.2.023 : Jumlah ternak Menurut desa dikecamatan Kampar Utara Tahun 2010
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2010,BPS
Tabel.2.024 : Jumlah unggas Menurut desa dikecamatan Kampar Utara Tahun 2010
Desa/kelurahan Ayam buras Ayam ras Itik JumlahKampung panjang
356 1.000 270 1.626
Sawah 2.312 15.000 13 17.325Kayu aro 891 1000 50 1.941Muara jalai 2.996 6.100 140 9.236Sungai tonang 523 1.700 153 2.376Sungai jalau 763 5.000 25 5.788Sendayan 473 15.000 55 15.528Naga beralih 371 5.000 0 5.371Jumlah total 8.685 49.800 706 59.191
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 79
Desa/kelurahan sapi kerbau babi kambingKampung panjang
6 2 0 22
Sawah 28 87 0 67Kayu aro 225 0 0 7Muara jalai 54 50 0 23Sungai tonang 55 66 0 17Sungai jalau 25 40 0 45Sendayan 115 220 0 230Naga beralih 5 3 0 6Jumlah total 513 468 0 417
Permukiman Kota
Sumber : Kecamatan Kampar Utara dalam angka 2010,BPS
Gambar.2.031 : Foto Ternak yang dilepas di Kecamatan Kampar Utara
Sumber : Hasil Survei Lapangan ke kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Gambar.2.032 : Foto Penambakan Ikan disungai Kampar Kecamatan Kampar Utara
Sumber : Hasil Survei Lapangan ke kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 80
Permukiman Kota
2.2.6 Ketersediaan Sarana Pendukung
2.2.6.1 Sarana Perekonomian
Untuk menunjang perekonomian di kecamatan Kampar Utara, kegiatan
perekonomian serta kelengkapannya mempunyai peran yang sangat penting.
Sebagai kawasan yang mulai berekembang, pemerintah setempat
menitikberatkan pembangunan bidang ekonomi pada sector perdagangan dan jasa
yang di arahkan untuk memacu pengembangan sector industry , angkutan ,
komunikasi dan jasa pariwisata serta sector- sector lainnya.
Kabupaten Kampar telah banyak mengalami perkembangan dari tingkat
pembangunan kota. Dapat di lihat di ibu kota kabupaten Kampar, bangkinang. Telah
banyak melakukan pembangunan seperti pasar modern dan gedung- gedung baru di
sekitar kantor bupati kabupaten Kampar.
Di lihat dari Situasi perekonomian di kabupaten Kampar saat ini menunjukkan
dari sector perdagangan yang lebih menonjol, seperti membuka warung/ kios. Hal ini
di sebabkan sebagian besar mata pencaharian masyarakat kabupaten Kampar,
Khususnya untuk Bangkinang sendiri umumnya adalah berdagang. Selain wilayahnya
yang strategis, merupakan lalu lintas antar Propinsi yang menghubungkan dengan
Sumatra barat, sehingga memungkinkan bertambahnya income untuk kecamatan
Bangkinang sendiri.
Pesatnya perkembangan perekonomian di kabupaten Kampar, dapat di lihat
dengan meluasnya pusat jaringan komunikasi, pertanian, perdagangan, dan Yang
paling utama sekali adalah listrik. Hal ini menunjukkan bahwa untuk kampar telah
menunjukkan peningkatan yang cukup significant dari sector pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu pemerintah kabupaten Kampar telah menggalakkan program untuk sector-
sector tertentu seperti sector primer,
Untuk kecamatan Kampar Utara dapat terlihat pada tabel bahwa sarana
perekonomian yang paling besar adalah warung/ kios yaitu sebesar 138 dan jumlah
warung/ kios yang paling banyak berada didesa sawah yaitu sebanyak 22
Warung/Kios. Kemudian juga terdapat toko sebanyak 15 unit, 1 pasar dan 1 KUD
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat table 2.025 dan Gambar.2.033 di bawah ini:
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 81
Permukiman Kota
Tabel.2.025 :
Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Desa Tahun 2010
No Desa/KelurahanPasar
UmumToko
Kios
WarungKUD Bank
1 Kampung panjang 0 10 15 0 0
2 Sawah 1 5 22 0 0
3 Kayu aro 0 0 14 1 0
4 Muara jalai 0 0 18 0 0
5 Sungai tonang 0 0 19 0 0
6 Sungai jalau 0 0 14 0 0
7 Sendayan 0 0 16 0 0
8 Naga beralih 0 0 20 0 0
Jumlah 1 15 138 1 0
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.033 : Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Desa Tahun 2010
Kampung p
anjan
gSaw
ah
Kayu ar
o
Muara ja
lai
Sungai
tonan
g
Sungai
jalau
Senday
an
Naga bera
lih0
5
10
15
20
25
Pasar UmumTokoWarung/KiosKUDBank
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 82
Permukiman Kota
Gambar 2.034 : Foto Sarana Perekonomian di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Karena Belumnya adanya pasar jadi warga Kecamatan Kampar Utara jika ingin
kepasar mereka pergi ke pasar di kecamatan tetangga yaitu Pasar Air Tiris yang letaknya
tidak jauh dan semua barang harianpun tersedia disana.
Gambar 2.035 : Foto Pasar Air Tiris
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 83
Permukiman Kota
Gambar.2.036 : Peta Sebaran Sarana Perekonomian di Kec. Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 84
Permukiman Kota
2.2.6.2 Sarana Sosial dan Budaya
Adapun sarana sosial yang ada di kecmatan bangkinang terbagi atas beberapa jenis yaitu
sarana pendidikan , agama peribadatan , kesehatan.
A. Sarana Pendidikan
Pendidikan adalah fasilitas yang mencerdaskan bangsa, oleh sebab itu berhasil atau
tidaknya pembangunan suatu bangsa di pengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk
tersebut. Semakin maju/ tinggi tingkat pendidikan penduduk akan membawa pengaruh
positif bagi masa depan berbagai kehidupan.
Melihat kabupaten Kampar dari fungsi dan peranannya sebagai pusat pendidikan yang
bernuansa islami. Maka kelengkapan fasilitas pendidikan turut menunjang pemerintah
dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.
Di kecamatan bangkinang sendiri telah berdiri beberapa fasilitas pendidikan yang
didirikan baik oleh pemerintah maupun dari pihak swasta sudah termasuk begitu lengkap.
Jumlah fasilitas pendidikan yang ada saat ini pada kecamatan bangkinang cukup
beragam, yaitu dengan adanya Taman kanak – kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan setingkat, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan yang
setingkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat table 2.026 dan Gambar.2.037.
Tabel.2.026 : Jumlah Sekolah Menurut Jenis Sekolah dan Desa Tahun 2010
No Desa/Kelurahan TK SD SLTP SLTA
1 Kampung panjang 1 1 0 0
2 Sawah 1 2 0 0
3 Kayu aro 1 1 0 0
4 Muara jalai 2 3 1 1
5 Sungai tonang 1 2 0 0
6 Sungai jalau 2 3 1 0
7 Sendayan 0 2 0 0
8 Naga beralih 2 2 0 0
Jumlah 10 16 2 1
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 85
Permukiman Kota
Gambar.2.037 : Jumlah Sekolah Menurut Jenis Sekolah dan Desa Tahun 2010
Kampung panjang
Sawah Kayu aro Muara jalai
Sungai tonang
Sungai jalau
Sendayan Naga beralih
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
TKSDSLTPSLTA
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.038
Foto Sarana Pendidikan Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Berdasarkan data dan gambar diatas , jelas bahwasannya dikecamatan Kampar
Utara memiliki fasilitas sekolah yang cukup untuk menunjang pembangunan dan
pendidikan. Agar yang akan datang kecamatan Kampar Utara mampu bersaing dengan
kecamatan lainnya serta lebih ditingkatkan lagi dalam fasilitas sarana dan prasarana.
Untuk mempemudah melihat letaknya ataupun posisi sarana tersebut berikut
disajikan peta sebaran sarana pendidikan kecamatan kampar utara pada gambar.2.039.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 86
Permukiman Kota
Gambar.2.039 : Peta Sebaran Sarana Pendidikan di Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 87
Permukiman Kota
B. Sarana Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat
dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan merata. Dengan tujuan
tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik. Berdasarkan
jenjang pelayanan fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan , maka keberadaan fasilitas
kesehatan dikecamatan Kampar Utara ini sudah cukup lengkap. Keberadaan fasilitas
kesehatan ini ditunjang oleh tenaga pendukung kesehatan diantaranya dokter praktik,
bidang praktik, took obat dan lainnya.
Adapun jumlah tenaga medis di kecamatan Kampar Utara yaitu dokter 2 orang,
perawat 3 orang, bidan 10 orang dan dukun bersalin 5 orang, yang tersebar di seluruh
kelurahan yang ada di kecamatan Kampar Utara. Untuk melihat lebih jelas data tentang
sarana kesehatan dan tenaga medis kecamatan Kampar Utara dapat dilhat pada table dan
gambar dibawah ini.
Tabel.2.027 : Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010
No Desa/Kelurahan Poliklinik PuskesmasPuskesmas
pembantu
Rumah
bersalin
Praktek
dokter
Pos
KB
1 Kampung panjang 1 0 1 0 0 1
2 Sawah 1 1 0 0 0 1
3 Kayu aro 1 0 1 0 0 1
4 Muara jalai 1 0 1 0 0 1
5 Sungai tonang 1 0 1 0 0 1
6 Sungai jalau 1 0 1 0 0 1
7 Sendayan 1 0 0 0 0 1
8 Naga beralih 1 0 0 0 0 1
Jumlah 8 1 5 0 0 8
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 88
Permukiman Kota
Gambar.2.040 : Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010
0 1 2 3 4 5 6 7 8 90
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
PoliklinikPuskesmasPuskesmas PembantuRumah BersalinPraktek DokterPos KB
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Tabel.2.028 : Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 89
No Desa/Kelurahan DokterMantri Kesehatan /
PerawatBidan
Dukun
Bersalin
1 Kampung panjang 0 0 1 0
2 Sawah 2 3 1 3
3 Kayu aro 0 0 2 0
4 Muara jalai 0 1 1 1
5 Sungai tonang 0 1 1 5
6 Sungai jalau 0 1 1 2
7 Sendayan 0 0 2 1
8 Naga beralih 0 0 1 1
Jumlah 2 3 10 5
Permukiman Kota
Gambar.2.041 : Sebaran Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Desa Tahun 2010
Kampung panjang
Sawah
Kayu aro
Muara jalai
Sungai tonang
Sungai jalau
Sendayan
Naga beralih
0
5
DokterMantri Kesehatan/PerawatBidanDukun Bersalin
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar 2.042 :
Foto Sarana Kesehatan Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa dikecamatan Kampar Utara mempunyai
sarana fasilitas kesehatan yang memadai. Walaupun sudah tergolong memadai, tetapi hal
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 90
Permukiman Kota
tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan dari pemerintahan setempat. Sehingga
kesejahteraan untuk melayani masyrakat bisa lebih terpuaskan.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 91
Permukiman Kota
Gambar.2.043 : Peta Sebaran Sarana Kesehatan dikecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 92
Permukiman Kota
C. Sarana Peribadatan
Banyaknya tempat ibadah yang dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat
adalah sebagai wadah dalam mengarahkan kehidupan kerukunan umat beragama untuk
kepentingan masyarakat dalam menjalankan ibadahnya. Kehidupan dan kerukunan umat
beragama ini akan semakin baik apabila tersedia fasilitas yang memadai. Selain itu
adanya dukungan prinsip kesadaran hidup berdampingan atas dasar saling menghormati
eksistensi masing – masing umat beragama akan menciptakan harmonisasi peran massif
bagi kepentingan semua golongan.
Fasilitas peribadatan yang berada di kecamatan Kampar Utara ini di dominasi oleh
bangunan ibadah umat islam, dikarenakan dari jumlah total penduduk kecamatan
Bangkinang adalah pemeluk agama islam. Adapun jumlah bangunan tempat ibadah umat
islam yang ada dikecamatan Kampar Utara ini 26 unit masjid dan surau/ langgar
sebanyak 48 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 2.029 dan Gambar.2.044.
Tabel.2.029 :
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Jenis Dan Desa Tahun 2010
No Desa/Kelurahan Masjid Langgar Gereja Pura Wihara
1 Kampung panjang 2 3 0 0 0
2 Sawah 5 7 0 0 0
3 Kayu aro 1 3 0 0 0
4 Muara jalai 6 8 0 0 0
5 Sungai tonang 2 7 0 0 0
6 Sungai jalau 3 9 0 0 0
7 Sendayan 4 5 0 0 0
8 Naga beralih 3 6 0 0 0
Jumlah 26 48 0 0 0
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Grafik.2.044 : Jumlah Tempat Ibadah Menurut Jenis Dan Desa Tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 93
Permukiman Kota
Kampung panjang
Sawah Kayu aro Muara jalai
Sungai tonang
Sungai jalau
Sendayan Naga beralih
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MasjidLanggarGerejaPuraWihara
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar 2.045 :
Foto Sarana Peribadatan Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 94
Permukiman Kota
Gambar.2.046 : Peta sebaran Sarana Peribadatan di Kec. Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 95
Permukiman Kota
D. Sarana Budaya dan Olah Raga
Adapun sarana budaya yang ada dikecamatan Kampar Utara ini antara lain berupa
beberapa cabang olah raga/ klub olah raga dan lapangan olah raga. Fasilitas olah raga
yang ada di kecamatan Kampar Utara ini sudah cukup lengkap, dimana fasilitas Bola voli
lebih banyak di bandingkan fasilitas olah raga yang lainnya yaitu sebanyak 17 unit, tenis
meja sebanyak 15 unit, untuk bulu tangkis sebanyak 14 unit, sepak bola 11 unit dan untuk
bola basket belum tersedia. Fasilitas bermain ini tersebar di setiap desa yang ada di
kecamatan Kampar Utara. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel 2.030 dan
Gambar.2.047.
Tabel.2.030 :
Jumlah Fasilitas / Lapangan Olah Raga Menurut Jenis Desa tahun 2010
No Desa/KelurahanSepak
Bola
Bola
Voli
Bulu
Tangkis
Bola
Basket
Tenis
Meja
1 Kampung panjang 1 2 0 0 3
2 Sawah 1 3 4 0 2
3 Kayu aro 1 2 1 0 2
4 Muara jalai 2 4 2 0 2
5 Sungai tonang 1 1 1 0 2
6 Sungai jalau 2 3 3 0 1
7 Sendayan 1 1 1 0 1
8 Naga beralih 2 1 2 0 2
Jumlah 11 17 14 0 15
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Grafik.2.047 : Sebaran Jumlah Fasilitas / Lapangan Olah Raga Menurut Jenis Desa
tahun 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 96
Permukiman Kota
Kampung panjang
Sawah
Kayu aro
Muara jalai
Sungai tonang
Sungai jalau
Sendayan
Naga beralih
0
2
4
Sepak BolaBola VoliBulu TangkisBola Basket Tenis Meja
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar 2.048 :
Foto Sarana Sarana Budaya dan Olahraga Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 97
Permukiman Kota
Gambar2.049 : Peta sebaran Sarana Budaya dan Olahraga di Kec. Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 98
Permukiman Kota
2.2.7 Ketersediaan Utilitas Kota
2.2.7.1 Jaringan Jalan
Jaringan jalan merupakan prasarana terpenting dalam system transportasi.
Keterkaitan wilayah Indonesia satu dengan yang lainnya atau hubungan antara satu
wilayah dengan wilayah lain tidak lepas dari suatu system transportasi yang
dihubungkan dengan jaringan jalan.
Pola jaringan jalan di kecamatan Kampar Utara pada umunya berbentuk grid,
mengingat kondisi lahan desa yang relative datar serta pola jaringan jalan ini
merupakan pola yang efisien dalam mendukung pergerakan penduduk. Pada peta
jaringan jalan di dibawah dapat diketahui bahwa jalan yang ada di kecamatan Kampar
Utara ini menghubungkan satu daerah ke daerah lainnya, desa ke desa, serta
kecamatan dengan pusat kotanya, melalui hirarki jalan yang sudah ada.
A. Hirarki Jalan
Hirarki jalan yang berada di kecamatan Kampar Utara terdiri atas jalan arteri,
jalan kolektor primer, dan jalan local. Bentuk hirarki jalan dapat dilihat pada gambar
peta hirarki jaringan jalan.
B. Panjang Jalan
Sebagaimana yang akan di uraikan di bawah , bahwa jalan yang ada di
kecamatan Kampar Utara terbagi atas beberapa hirarki yang berbeda dan memliki
panjang yang berbeda pula antara jalan yang permukaan aspal, diperkeras, dan jalan
tanah. Di bawah ini dapat dilihat panjang jalan kecamatan Kampar Utara berdasarkan
jenis permukaan.
Berdasarkan table dibawah ini dilihat bahwa permukaan jalan aspal lebih
panjang dari pada jalan diperkeras dan jalan tanah. Keadaan jalan setiap tahunnya
terus ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitas.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilhat tabel dan gambar dibawah ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 99
Permukiman Kota
Tabel. 2.031 : Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan dan Desa Tahun 2010 (Km)
No Desa/Kelurahan Aspal KerikilTana
h
1 Kampung panjang 0,00 0,00 0,00
2 Sawah 2,50 7,00 2,50
3 Kayu aro 2,00 0,50 4,00
4 Muara jalai 7,00 3,00 2,00
5 Sungai tonang 3,00 2,00 3,00
6 Sungai jalau 2,00 2,00 1,00
7 Sendayan 4,00 5,00 5,00
8 Naga beralih 1,19 0,00 0,00
Jumlah 21,69 19,50 17,50
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.050 : Panjang Jalan Menurut Jenis Jalan dan Desa Tahun 2010 (Km)
Kampung Panjang
Sawah
Kayu aro
Muara jalai
Sungai tonang
Sungai jalau
Sendayan
Naga beralih
0 1 2 3 4 5 6 7 8
TanahKerikilAspal
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 100
Permukiman Kota
Gambar 2.051 : Foto Jaringan Jalan Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara, Tahun 2012
Dan untuk melihat konfigurasi jalan kecamatan kampar utara dapat dilihat pada
gambar.2.031 berikut ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 101
Permukiman Kota
Gambar.2.052 : Peta Jaringan Jalan Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 102
Permukiman Kota
2.2.7.2 Jaringan Drainase
Saluran drainase terbagi kedalam dua jenis saluran. Pertama, saluran
pembuang yang berasal dari limpasan air permukaan (surface run off) akibat curah
hujan jatuh kebidang datar. Dan kedua adalah saluran pembuangan limbah penduduk /
permukiman dan aktifitas kota yang mengandung cairan penggunaannya.
Jenis pertama mencakup system pembuangan air hujan di kabupatan Kampar
umumnya terbagi menjadi dua saluran tertutup dan terbuka. System saluran terbuka
( open drain) umumnya dapat dijumpai pada kawasan permukiman dan kawasan
pinggiran dengan konstruksi permanent dan saluran biasa ( tanpa beton). Sedangkan
system saluran tertutup (close drain) dapat dijumpai pada pusat kota, terutama pada
jalan- jalan utama.
System pengaliran air pada saluran kontruksi tanah dilakukan secara integral
melalui anak- anak sungai yang ada.anak sungai dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu outfall dari system drainase setempat.untuk jenis saluran drainase yang
mencakup system pengairan limbah buangan kota atau permukiman memerlukan
reservoir sebelum meuju anak- anak sungai dan sungai utama. Adapun contoh
drainasenya dapat dilihat pada gambar 2.053.
Gambar 2.053 : Foto Drainase di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 103
Permukiman Kota
Gambar.2.054 : Peta Jaringan Drainase di Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 104
Permukiman Kota
2.2.7.3 Jaringan Listrik
Untuk aliran listrik di kecamatan Kampar Utara sendiri sudah cukup
merata ,meskipun masih banyak penduduk yang menggunakan lampu semprong atau
pelita (yang menggunakan minyak tanah) sebagai penerangnya. ini dapat dilihat pada
table 2.032 dan Gambar.2.055.
Tabel.2.032 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan Desa Tahun 2010
No Desa/Kelurahan ListrikMinyak
Tanah
Lainny
a
1. Kampung panjang 391 21 0
2. Sawah 593 31 0
3. Kayu aro 520 28 0
4. Muara jalai 555 30 0
5. Sungai tonang 293 16 0
6. Sungai jalau 253 14 0
7. Sendayan 277 15 0
8. Naga beralih 407 22 0
Jumlah 3.289 177 0
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 105
Permukiman Kota
Gambar.2.055 : Grafik Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan Desa Tahun 2010
Kampung panjang
Sawah
Kayu aro
Muara jalai
Sungai tonang
Sungai jalau
Sendayan
Naga beralih
0 100 200 300 400 500 600 700
LainnyaMinyak TanahListrik
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Seiring dengan pertumbuhan pembangunan daerah, maupun pembagunan
sektor- sektor, maka permintaan akan energi khususnya listrik akan terus meningkat.
Gambar 2.056 : Foto Jaringan Listik Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa di Kecamatan Kampar Utara telah di
masuki alairan listrik, dan sebagian besar penduduk Kecamatan Kampar Utara telah
memakai jaringan listrik. Hal ini disebabkan listrik sangat bemanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat sebagi sumber penerangan.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 106
Permukiman Kota
Gambar.2.057 : Peta Kondisi Jaringan Listrik Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 107
Permukiman Kota
2.2.7.4 Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia,
sehingga air bersih ini harus dapat memenuhi standar kuantitas dan kualitas untuk di
konsumsi oleh manusia. Begitu pula halnya dengan air bersih yang merupakan salah
satu utilitas yang sangat vital, tanpa adanya air bersih maka suatu kota tidak layak
dihuni. Air bersih ini banyak sekali kegunaanya diantaranya untuk keperluan air
minu, mandi, memasak dan untuk keperluan industri.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih,masyarakat kecamatan Kampar Utara
menggunakan sumber air bersih yang berasal dari perigi (sumur), dan belum
menggunakan sumur pompa,danau, mata air dan PDAM kabupaten Kampar.
Dari table dapat dilihat bahwa kebanyakan penduduk yang berada di
kecamatan Kampar Utara tahun 2010 menggunakan sumur perigi sebagai sumber air
minumnya yaitu sebanyak 429 rumah tangga, sedangkan untuk sungai sebanyak 0.
Dari data tersebut jelas terlihat, bahwa mayoritas masyarakat Kampar Utara lebih
banyak menggunakan sumur perigi dan tidak satu rumah tangga pun yang
menggunakan sungai sebagai tempat mengambil air bersihnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat tabel 2.033 dan Gambar.2.058.
Tabel.2.033 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Desa Tahun 2010
No Desa/Kelurahan Leding Sumur Pompa Perigi Sungai Mata
air Lainnya
1 Kampung panjang 0 0 412 0 0 0
2 Sawah 0 0 624 0 0 03 Kayu aro 0 0 548 0 0 04 Muara jalai 0 0 585 0 0 05 Sungai tonang 0 0 309 0 0 06 Sungai jalau 0 0 267 0 0 0
7 Sendayan 0 0 292 0 0 08 Naga beralih
0 0 429 0 0 0
Jumlah total 0 0 3.466 0 0 0
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 108
Permukiman Kota
Gambar.2.058 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Desa Tahun 2010
Kampung p
anjan
gSaw
ah
Kayu ar
o
Muara ja
lai
Sungai
tonan
g
Sungai
jalau
Senday
an
Naga bera
lih0
100
200
300
400
500
600
700
LainnyaMata AirSungaiPerigiSumur PompaLeding
Sumber : Hasil analisa kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Selain dari Sumur sendiri warga kecamatan Kampar Utara juga mempunyai jaringan
air bersih lainnya dari dinas pekerjaan umum yang berupa pompa air dari program
PAMSIMAS Tahun 2011 yang berada pada titik tertentu di kecamatan Kampar utara seperti
gambar diwawah ini.
Gambar 2.059 : Foto Jaringan Air Bersih Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 109
Permukiman Kota
Gambar.2.060 : Peta Kondisi Jaringan Air Bersih Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 110
Permukiman Kota
2.2.7.5 Persampahan
System pengolahan sampah di kecamatan Kampar Utara ini dilakukan melalui
mekanisme sebagai berikut:
a. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh kecamatan Kampar Utara
b. Dari individu- individu yang mempunyai kesadaran dan bertanggung jawab atas
sampah – sampah organic atupun non organic yang mereka hasilkan sendiri.
yaitu dengan cara dibakar untuk mengurangi volumenya.
Cara tersebut seharunya juga dibantu Lembaga atau instansi seperti dengan bantuan
dari :
a. LKMD menangani timbunan sampah di lingkungan permukiman setempat di
kecamatan Kampar Utara
b. Dinas kebersihan dan pertamanan bertanggung jawab terhadap proses
pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
Karena Belum adanya TPA kecamatan, sehingga banyak warga yang membuang
sampah sembarangan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar.2.061 : Foto Persampahan Di Kecamatan Kampar Utara
Sumber: Hasil Survei Di Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Meskipun tidak ada TPA namun TPA dari kecamatan Bangkinang seberang yang
berada dekat kecamatan Kampar Utara memberikan substansi dalam penanggulangan sampah
dikecamatan ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 111
Permukiman Kota
Gambar.2.062 : Peta Kondisi Sistem Persampahan Kec. Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 112
Permukiman Kota
2.2.7.6 Air limbah
Kabupaten Kampar sampai dengan saat ini belum memilki jaringan perpipaan
air limbah, tetapi yang ada hanya pembuangan air dari bekas mandi, mencuci, dan
memasak yang di alirkan ke drainase , sungai ataupun lubang- lubang resapan.
Sedangkan tinja manusia dibuang melalui septic tank atau cubluk.
Selain daerah perumahan , tangki septic tank digunakan juga di tempat- tempat
fasilitas umum , seperti perkantoran, pertokoan, terminal, pendidikan dan lain lain.
System on-site ini pada lingkungan permukiman teratur serta pada bangunan/ daerah
fasilitas umum pada umumnya dapat mengatasi kebutuhan akan pembuangan air
limbah manusia.
Namun secara umum hingga saat ini belum ada pemisah antara saluran air
hujan dengan saluran air limbah rumah tangga, sehingga pada lokasi – lokasi yang
memiliki system saluran buruk, limbah rumah tangga terlihat menggenangi saluraan –
saluran drainase atau pembuangan baik yang buatan maupun alami, yang
menimbulkan bau tidak sedap.
Pada daerah bantaran sungai Kampar yang memilki kepadatan bangunan
cukup tinggi memiliki kendala atau permasalahan dalam pengelolaan air limbahnya.
Prasarana pembangunan limbah manusia umumnya hanya berupa cubluk
ataupun dengan tangki septic tanpa bidang resapan. Hal ini disebabkan tidak
tersedianya lahan yang cukup untuk pembuangan prasarana tersebut. Bahkan
pembuangan limbah juga ada yang dilakukan di sungai – sungai terdekat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kebutuhan pengembangan prasarana
pengelolaan air limbah / sanitasi lingkungan di kabupaten Kampar dapat
dikelompokkan kedalam 3 jenis, yaitu:
1. Pengembangan prasarana on site individual
2. Pengembangan prasarana on site komunal
3. Pengembangan prasarana off site dengan system sewerage.
Pengembangan prasarana on site individual di peruntukkan bagi daerah yang
memiliki persil bangunan cukup luas sehingga terdapat cukup ruang untuk
membangun prasarana masing- masing bangunan. Begitu juga dengan prasarana yang
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 113
Permukiman Kota
memenuhi persyaratan. Jenis prasarana untuk kelompok ini ada 2, yaitu prasarana
yang melayani banyak penduduk ( MCK, Jamban u/mum/ Jamak) seta prasarana
JAGA dengan tancki septic komunal. Adapun prasarana off site dengan system
sewerage di peruntukkan bagi daerah pusat kota yang memilki kepadatan bangunan
cukup tinggi. Dapat dilihat pada table 2.034 dan Gambar.2.063.
Tabel.2.034 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Penggunaan Kakus/ Jamban Dan Desa Tahun 2010
No Desa/Kelurahan Sendiri Bersama Umum Lainnya
1 Kampung panjang 370 0 0 42
2 Sawah 561 0 0 63
3 Kayu aro 520 0 0 28
4 Muara jalai 555 0 0 30
5 Sungai tonang 278 0 0 31
6 Sungai jalau 240 0 0 27
7 Sendayan 262 0 0 30
8 Naga beralih 407 0 0 22
Jumlah 3.193 0 0 273
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Gambar.2.063 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Penggunaan Kakus/ Jamban
Dan Desa Tahun 2010
Kampung p
anjan
gSaw
ah
Kayu ar
o
Muara ja
lai
Sungai
tonan
g
Sungai
jalau
Senday
an
Naga bera
lih0
100
200
300
400
500
600
SendiriBersamaUmumLainnya
Sumber : kantor Camat Kampar Utara dalam angka 2010
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 114
Permukiman Kota
Dari table tersebut dapat dilihat bahwa kecamatan Kampar Utara, bahwa
masyrakat lebih banyak menggunakan kakus/ jamban milik sendiri yaitu sebanyak
3193. Dan menggunakan kakus jenis lainnya 273, namun untuk kakus/jamban
bersama da umum tidak tersedia di kecamatan Kampar Utara.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 115
Permukiman Kota
Gambar.2.064 : Peta Kondisi Jaringan Air Limbah Kecamatan
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 116
Permukiman Kota
2.2.7.7 Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan prasarana yang yang penting dalam
perkembangan suatu daerah, di kecamatan Kampar Utara memang belum terdapat
jaringan kabel telepon rumah namun untuk jaringan telekomunikasi untuk telepon
genggam atau handphone sudah dapat digunakan hal ini karena adanya tower dari
kecamatan tetangga yang radius jangkauannya cukup luas sehingga sampai ke
kecamatan kampar utara. salah satunya yaitu dari Kecamatan Kampar.
Gambar.2.065: Foto Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Kampar Utara
Sumber : Hasil Survei ke Kecamatan Kampar Utara Tahun 2012
Untuk lebih jelasnya tentang jaringan telekomunikasi di kecamatan kampar utara
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 117
Permukiman Kota
Gambar.2.066 : Peta Jaringan Telekomunikasi Kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 118
Permukiman Kota
2.2.8 Bangunan Perumahan
2.2.8.1 Kondisi dan Jumlah Bangunan
Salah satu kebutuhan pokok selain kebutuhan pangan, sandang, pendidikan
dan kesehatan adalah perumahan, rumah yang baik tentunya adalah rumah yang
memenuhi lokasi yang ideal (strategis) yang dekat dengan segala fasilitas, baik itu
fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang berupa fasilitas kesehatan , ibadah,
pendidikan, perdagangan dan transportasi. Selain itu juga dilengkapi oleh prasarana
lingkungan seperti penanganan limbah, drainase, sampah, air bersih, listrik, dan lain
sebagainya.
Kecamatan Kampar Utara sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten
Kampar, memiliki jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 15.157 jiwa. Setelah
melakukan observasi langsung kelapangan didapat bahwa setiap penduduk yang
berada dikecamatan Kampar Utara telah terpenuhi kebutuhan rumahnya.
Adapun bentuk rumah tersebut dapat diklasifikasikan atas 3 yaitu:
o Rumah Permanen
Rumah Permanen diartikan sebagai rumah yang memiliki kondisi fisik
bangunan yang terbuat dari batu dan semen.
o Rumah Non Permanen
Rumah semi permanen merupakan merupakan rumah dengan kondisi
fisik bangunan gebungan antara batu, semen, dan kayu.
o Rumah Semi Permanen
Rumah non permanen merupakan rumah yang terbuat dari kayu.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 119
Permukiman Kota
Dari bentuk-bentuk rumah tersebut dapat kita lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar.2.067.a : Bentuk Rumah Permanen di Kec. Kampar Utara
Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Gambar.2.067.b : Bentuk Rumah Semi Permanen di Kec. Kampar Utara
Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Gambar.2.067.c : Bentuk Rumah Non Permanen di Kec. Kampar Utara
Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 120
Permukiman Kota
2.2.8.2 Kepadatan Bangunan
Kepadatan bangunan dikecamatan Kampar Utara dapat dikategorikan kedalam 3
(kelas)
a. Kepadatan Tinggi (> 40 bangunan per Ha)
b. Kepadatan Sedang (20 – 40 bangunan per Ha)
c. Kepadatan Rendah (1 – 20 bangunan per Ha)
Kepadatan tinggi pada umumnya ditemui dikawasan Sungai Jalau , karena jumlah
penduduknya yang semakin lama semakin bertambah tidak diiringi dengan bertambahnya
luas lahan. Kepadatan sedang dapat ditemui pada desa Sawah dan desa Muara Jalai. Ini
disebabkan karena luas lahan yang tersedia masih sangat besar sehingga daerah ini untuk
kedepannya masih bisa menampung bangunan – bangunan dari penduduk.
Adapun yang mempunyai kepadatan bangunan yang paling rendah adalah kepadatan
bangunan yang berada di desa Kayu Aro. Ini disebabkan penduduk masih belum mau
membangun perumahan di desa ini, ini disebabkan oleh masih sedikitnya akses menuju
daerah tersebut masih sulit. Tapi beberapa tahun kedepan, ada kemungkinan desa ini akan
mulai berkembang seiring dengan akan makin banyaknya developer – developer yang akan
membuat perumahan disekitar daerah ini.
Letak kepadatan bangunan dikampar utara dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah
ini, beserta potret dari keadaan lapangannya.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 121
Permukiman Kota
Gambar.2.068 : Peta sebaran kepadatan bangunan di kecamatan Kampar Utara
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 122
Permukiman Kota
Dilihat dari peta sebaran kepadatan bangunan diatas maka berikut ini ditampilkan
beberapa potret dari keadaan kepadatan bangunan kec. Kampar Utara yaitu mulai dari
kepadatan tinggi, sedang hingga kepadatan rendah.
Gambar.2.069.a : Potret Kepadatan bangunan tinggi di Kec. Kampar Utara
Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Gambar.2.069.b : Potret Kepadatan bangunan sedang di Kec. Kampar Utara
Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Gambar.2.069.c : Potret Kepadatan bangunan rendah di Kec. Kampar Utara
Sumber : Hasil Survey kecamatan Kampar Utara tahun 2012
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 123
Permukiman Kota
BAB III
PENUTUP
2.3 KESIMPULAN
Dari laporan bagian kompilasi data di Kecamatan Kampar Utara ini, dapat
disimpulkan bahwa kecamatan Kampar Utara adalah salah satu dari 20 kecamatan
yang ada dikabupaten kampar. Kecamatan Kampar Utara ini terletak di tengah-tengah
kabupaten kampar dengan luas wilayah 19.462,3 Ha. Kecamatan Kampar Utara ini
terbagi 8 desa yaitu desa Kampung Pamjang, desa Sawah, desa Kayu Aro, desa Muara
Jalai, desa Sungai Tonang, desa Sungai Jalau, desa Sendayan, dan desa Naga Beralih.
Adapun batas administrasi Kecamatan Kampar Utara adalah :
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tapung.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Rumbio Jaya.
Sebelah selatan berbatasandengan kecamatan Kampar dan,
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Bangkinang seberang.
Kondisi topografi Kecamatan Kampar Utara cukup bervariasi. Topografi
Kecamatan Kampar Utara diklasifikasikan memiliki kondisi topografi datar sampai
dengan landai, yaitu :
Kondisi kemiringan lahan antara 0-8% merupakan daerah dengan kondisi
kemiringan lahan datar;
Kondisi kemiringan lahan antara 8-15% termasuk dalam kategori lahan landai
Pada tahun 2008 jumlah penduduk di kecamatan Kampar Utara berjumlah
15.832 jiwa, tahun 2009 mengalami peningkatan sehingga berjumlah 17.052 jiwa
namun pada tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 15.157 jiwa. Jumlah penduduk
terbesar terdapat di Desa Sungai Jalau dan yang terkecil terdapat pada Desa Kayu
Aro.
Dan di kecamatan Kampar Utara masih perlu pembangunan karena masih
banyak sarana dan prasarana yang belum tersedia seperti pasar, jaringan
telekomunikasi, TPA dan sarana prasarana lainnya.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 124
Permukiman Kota
2.4 KRITIK DAN SARAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan survey di Kecamatan Kampar
Utara dan membuat laporan kompilasi data. Dalam melakukan survey tersebut
dibutuhkan data – data berupa data primer dan data sekunder . data primer diperoleh
dari survey langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi –
instansi pemerintah yang berkaitan dengan pembuatan laporan ini seperti BPS,
Bappeda, BPN, Distako, Distamben, PU, PDAM dan kantor – kantor pemerintahan di
Kecamatan Kampar Utara dan lain – lain. Umumnya di instansi – instansi pemerintah
terkait sangat minimnya data yang berkaitan dengan Kecamatan Kampar Utara.
Untuk itu, diharapkan kepada pemerintah dan instansi terkait agar melengkapkan data
– data yang diperlukan dalam pembuatan laporan ini. Sehingga apa yang diharapkan
dapat tercapai.
Dalam melakukan survey dilapangan khususnya survey sekunder, pihak dinas
pemerintahan setempat sebagiannya kerap memperlama/ mempersulit proses
pengambilan data, dengan prosedurnya yang berbelit – belit. Untuk itu diharapkan
agar data – data yang dibutuhkan tersebut di publikasikan kepada masyarakat umun
terutama bagi yang membutuhkan data tersebut. Demi memajukan kabupaten kampar
ini agar menjadi kota yang indah, sejahtera dan amanah yang di inginkan masyarakat.
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 125
Permukiman Kota
LAMPIRAN I :
Surat Izin Survey dari Kampus Universitas Islam Riau
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 126
Permukiman Kota
LAMPIRAN II :
Surat Rekomendasi Izin Survey dari Badan Kesatuan Bangsa Pemberdayaan dan Perlindungan Masyrakat (BKBPPM) Kab. Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 127
Permukiman Kota
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kab. Kampar.2008.Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2008.Bangkinang:BPS Kab.
Kampar
________.2009.Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2009.Bangkinang:BPS Kab. Kampar
________.2010.Kecamatan Kampar Utara dalam Angka 2010.Bangkinang:BPS Kab. Kampar
________,2010.Kabupaten Kampar Dalam Angka 2011.Bangkinang: BPS Kab. Kampar
Bappeda Kab. Kampar.2011.RTRW Kabupaten Kabupaten Kampar
2011.Bangkinang:Bappeda
CV. Laudah Rekayasa Konsultan.2011.Laporan Master Plan Penyedian Air Minum
Kabupaten kampar.Bangkinang:PDAM Kabupaten Kampar
BPS dan Bappeda Kab. Kampar.2011.Publikasi Sensus Penduduk Tahun 2010 Kecamatan
Kampar Utara.Bangkinang:BPS Kab. Kampar
http://id.wikipedia.org/wiki/Kampar_Utara,_Kampar
Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaUNIVERSITAS ISLAM RIAU TA. 2012–2013 128