17
Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Sesuai pengan penjelasan diatas maka penulis akan membuat sebuah laporan pengamatan mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan khususnya dalam dunia tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau. Rumusan masalah Periode pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya seperti halnya makhluk hidup lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme. Dalam laporan percobaan kali ini penulis akan membahas mengenai factor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yang dalam hal ini adalah kacang hijau. Tujuan Penelitian.

Laporan Pertumbuhan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lap

Citation preview

Page 1: Laporan Pertumbuhan

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.           

Sesuai pengan penjelasan diatas maka penulis akan membuat sebuah laporan pengamatan mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan khususnya dalam dunia tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau.

Rumusan masalah

Periode pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya seperti halnya makhluk hidup lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme.

Dalam laporan percobaan kali ini penulis akan membahas mengenai factor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yang dalam hal ini adalah kacang hijau.

Tujuan Penelitian.

Tujuan dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa factor eksternal dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

Page 2: Laporan Pertumbuhan

Manfaat Penelitian.

Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari faktor eksternal pada tumbuhan kacang hijau.

BAB IILANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1.      Pengertian pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses

pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

a.         Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.

b.         Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.

c.         Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

2.      Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangana.       Faktor eksternal/lingkungan.

faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor

Page 3: Laporan Pertumbuhan

eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:

Ø  Air dan mineralØ  Kelembaban.Ø  SuhuØ  Cahayab.      Faktor internal.

faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu:

Ø  Hormon Auksin      : merangsang pertumbuhan bunga.Ø  Hormon Giberelin   : merangsang pertumbuhan batang.Ø  Hormon Sitokinin    : memperpanjang akar.Ø  Hormon Afserat      : menghambat perpanjangan sel.

Hipotesis

          Biji kacang hijau kemungkinan dapat tumbuh dengan baik dan optimal apabila disimpan di tempat yang cukup cahaya dan pada ruangan dengan suhu memadai. Dan pada faktor air, apabila tersedia air murni yang cukup, kemungkinan tanaman kacang hijau dapat tumbuh lebih subur daripada yang diberi air yang diberi campuran zat kimia lain. 

BAB IIIALAT DAN BAHAN DAN

LANGKAH KERJA PENGAMATANAlat dan Bahan

a.       Biji Kacang Hijau 4 buah.b.      Air.c.       Tanah.d.      Gelas air mineral 4 buah (wadah penanaman)e.       Penggaris

Langkah Kerja Penelitiana.       Isilah wadah gelas air mineral dengan tanah yang gembur.b.      Tanamkan biji kacang hijau ke masing masing wadah yang telah

berisi tanah.c.       Kemudian simpanlah tanaman tersebut disuatu tempat yang

sama tapi dengan jarak yang berbeda.d.      Siramlah dengan air tanaman biji kacang hijau tersebut.e.       Pertimbangkan bahwa diantara tanaman tersebut ada beberapa

yang terkena sinar matahari

Page 4: Laporan Pertumbuhan

f.        Amati pertumbuhannya dari hari kehari hingga beberapa hari kedepan sesuai watu yang telah ditentukan.

g.       Hari terakhir pengamatan, ukurlah panjang daun, tinggi batang, panjang akar, serta berapa jumlah daun yang muncul, lalu masukkan hasil pengamatan tersebut kedalam table pengamatan.

BAB IVTABEL HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamaatan pertumbuhan batang dari keempat tanaman mulai perhitungan dari hari pertama hingga hari keempat.

Tanaman I Tanaman II Tanaman III Tanaman IV

Hari I 0,2 0,1 0,2 0,4

Hari II 0,8 0,4 0,8 1,0

Hari III 1,2 0,9 0,4 1,5

Hari IV 1,5 1,3 0,7 1,9

            Table hasil pengamatan jumlah daun, panjang daun, tinggi batang, dan panjang akar tanaman I-IV dihari terakhir penelitian.

Tanaman I Tanaman II Tanaman III Tanaman IV

Jumlah Daun 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm

Panjang Daun 0,9 cm 1,4 cm 0,7 cm 1, 8 cm

Tinggi Batang 1,5 cm 1,3 cm 1,7 cm 1,9 cm

Panjang Akar 6,5 cm 4,5 cm 4,3 cm 4,2 cm

Keterangan pengamatan:

Ø  Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.Ø  Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.Ø  Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.Ø  Hari keempat (hari terakhir) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan

yang utuh.

BAB V

Page 5: Laporan Pertumbuhan

PEMBAHASANDAN KESIMPULAN

PembahasanBeberapa factor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan

diantara keempat tubuhan tersebut yaitu :

1.      Faktor Cahaya :Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi

yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.

2.      Faktor Suhu :Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja

hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan 마무 semakin tidak bekerja.

3.      Faktor Air dan Nutrisi :Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya

reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu. Rupanya dalam percobaan, detergen tidak hanya memberi air sebagai media reaksi kimia namun juga memberi nutrisi karena mengandung Asam Nitrat dan Natrium Trifosfat yang juga ada dalam kandungan pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Kesimpulan

Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal ini telah dibuktikan pada percobaan detergen, dimana tanaman akan lebih subur bila diberi detergen yang selain mengandung air, juga mengandung zat makronutrien) . Bila ada ketidakseimbangan dalam

Page 6: Laporan Pertumbuhan

salah satu faktor tersebut, tanaman tidak akan mencapai pertumbuhan yang optimal.

DFTAR PUSTAKA

Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta

Laporan Pertumbuhan TanamanI. PENDAHULUAN

1.1  TeoriSalah satu ciri kehidupan tumbuhan adalah bahwa tumbuhan tersebut mengalami proses tumbuh. Tumbuh adalah kenaikan volume yang tidak dapat balik. Besarnya pertumbuhan persatuan waktu disebut laju pertumbuhan. Laju tumbuh suatu tanaman atau bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karena itu, bila laju tumbuh digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju tumbuh dengan pada ordinat dan waktu pada absisa, maka grafik itu merupakan suatu kurva berbentuk S atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid pertumbuhan ini berlaku bagi tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya ataupun sel-selnya (Tim Fisiologi Tumbuhan, 2011).

Pertumbuhan tanaman dilihat dari pengertian benih dan biji.

Benih adalah simbol dari suatu permulaan. Benih merupakan inti

dari kehidupan di alam semesta dan paling penting adalah

kegunaanya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman. Benih

disini adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan

pertanaman. Menurut strukturnya biji adalah suatu ovule atau

bakal biji yang masak yang mengandung suatu tanaman mini atau

embrio yang biasanya terbentuk dari bersatunya sel-sel generatif

(gamet) di dalam kandung embrio (embryo sac) serta cadangan

makanan yang mengelilingi embrio (Anonimous, 2011a).Pertumbuhan terbesar merupakan pertumbuhan yang terdiri dari

fase membesar dan memanjang sel-sel dari tanaman. Selanjutnya

Page 7: Laporan Pertumbuhan

menyertakan bahwa pertumbuhan terjadi pada daerah meristem atau pada pangkalan yang mempunyai kambium (Dwijoseputro, 1994).

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya tambahan substansi yang bersifat irrevesibel (tidak dapat balik). Termasuk disini adalah perubahan yang menyertai penambahan jumlah sel sebagai akibat kegiatan titik tumbuh, pembesaran dari tiap – tiap sel serta hormon yang dapat merangsang atau menperlambat proses – proses perkembangan tumbuhan seperti 2,4 D ( 2,4- dichlorophenoxy acetid acid) dan IAA (Heddy, 1986).

Berikut ini diberikan klasifikasi daripada buah yang mana

sangat erat hubungannya dengan adanya berbagai jenis, bentuk

dan letak biji yaitu Buah tunggal (buah tunggal dari ovary atau

bakal buah tunggal, biji terletak di bagian dalam buah), Buah

berdaging terdiri dari Pome (bagian luar dari pericarp berdaging

sedangkan endocarpnya agak keras), Drupe atau buah batu

(memiliki endocarp yang keras seperti batu, kulit buah adalah

exocarpnya, bagian berdaging yang dapat dimakan adalah

mesocarpnya dan umumnya berbiji satu), Berry (pericarpnya lunak

berdaging, kecuali bagian exocarp yang tipis seperti kulit), Buah

kering terdiri dari Buah dehiscent (mempunyai lebih dari satu biji,

pericarp terbukabila buah telah masak), terdiri dari Legume

(loment adalah legume yang bersegment), Follicle, Capsule (Silique,

Silicle, Pyxis), Buah indehiscent (mengandung sebuah biji, pericarp

tidak terbuka bila buah telah masak), terdiri dari Achene, Caryopsis

(Grain), Samara (Achene yang bersayap), Schizocarp, Nut. Buah

majemuk (buah majemuk berasal dari bunga yang memiliki banyak

putik pada satu receptacle atau dasar bunga yang sama). Buah

berganda terbentuk dari sejumlah bunga yang bergerombol saling

berdekatan tetapi terpisah satu sama lainnya (Anonimous, 2011b).

Biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu 1. Embrio, adalah suatu

tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gmet-gamet jantan dan

betina pada suatu proses pembuahan. Struktur-struktur embrio

yang perkembangannya sempurna yaitu terdiri dari epikotil (calon

Page 8: Laporan Pertumbuhan

pucuk), hipokotil (calon akar), dan kotiledon (calon daun)

2. Jaringan penyimpanan cadangan makanan (kotiledon,

endosperm, perisperm, gametophyte 3. Pelindung biji Terdapat dua

tipe pertumbuhan awal dari suatu perkecambahan tanaman yaitu 1.

Tipe epigeal (epigeous) dimana munculnya radikel diikuti dengan

memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta

kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah, 2. Hypogeal

(hypogeous) dimana munculnya radikel diikuti dengan

pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas

permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit

biji di bawah permukaan tanah (Anonimous, 2011a).

Pertumbuhan tanaman merupakan hasil interaksi yang

kompleks antara faktor internal (dalam) dan Eksternal

(luar). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Tanaman yaitu Faktor internal meliputi faktor intrasel (sifat

genetik,/hereditas) dan intersel (hormonal dan enzim).Faktor

eksternal meliputi air tanah dan mineral, kelembapan udara,  suhu

udara, cahaya dan sebagainya. Adapun Faktor internal yang

mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman 1).Sifat Menurun atau

hereditas adalah Ukuran dan bentuk tumbuhan banyak dipengaruhi

oleh faktor genetik. Faktor genetik dapat digunakan sebagai dasar

seleksi bibit unggul. 2).Hormon Pada Tumbuhan merupakan hasil

sekresi dalam tubuh yang dapat memacu pertumbuhan, tetapi

adapula yang dapat menghambat pertumbuhan . Hormon-hormon

pada tumbuhan yaitu auksin, giberilin, gas etilen, sitokinin, asam

absisat dan kalin (Anonimous, 2011b).

Sedangkan Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman yaitu 1).Cahaya Matahari, Cahaya jelas pengaruhnya

terhadap pertumbuhan tanaman. Cahaya merupakan sumber energi

untuk fotosintesis. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh

ditempat gelap akan kelihatan kuning pucat. Tumbuhan yang

kekurangan cahaya menyebabkan batang tumbuh lebih panjang,

Page 9: Laporan Pertumbuhan

lembek dan kurus, serta daun timbul tidak normal. Panjang

penyinaran mempunyai pengaruh khusus bagi pertumbuhan dan

reproduksi tumbuhan, 2).Temperatur mempengaruhi pertumbuhan

dan reproduksi tumbuhan. Perubahan temperatur dari dingin atau

panas mempengaruhi kemampuan fotosintesis, translokasi,

respirasi, dan transpirasi. Jika temperatur terlalu dingin atau terlalu

tinggi pertumbuhan akan menjadi lambat atau terhenti sama sekali.

Pada beberapa tumbuhan apabila lingkungan, air, temperatur, dan

cahaya tidak memungkinkan untuk tumbuh, 3).Kelembaban Atau

Kadar Air yang kurang lembab umumnya berpengaruh baik

terhadap pertumbuhan karena meningkatkan penyerapan air dan

menurunkan penguapan atau transpirasi, 4). Air dan Unsur Hara

merupakan senyawa yang sangat penting bagi tumbuhan. Fungsi

air antara lain sebagai media reaksi enzimatis, berperan dalam foto

sintesis, menjaga turgiditas sel dan kelembapan. Kandungan air

dalam tanah mempengaruhi kelarutan unsure hara dan menjaga

suhu tanah. Tanaman ,menyerap unsur hara dari media tempat

hidupnya, yaitu dari tanah ataupun dari air. Unsur hara merupakan

salah satu penentu pertumbuhan suatu tanaman baik atau tidaknya

tumbuhan berkembang biak (Anonimous, 2011c).Perkembangan dan morfogenesis tanaman merupakan akibat dari

proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel. Dus sesuai dengan tujuannya, maka ‘teknik dwarf’ disamping menghambat meristem pucuk juga harus memusatken pada penggalakan meristem lateral untuk menghasilken sel-sel baru yang akan memperluas lebar atau diameter organ. Respon differensiasi seperti dalam hal penebalan dinding sel dapat terjadi bila syaratnya terpenuhi: harus ada hasil asimilasi yang berlebih dan enzym perantara yang mengawalinya. Mengingat pula bahwa kambium seperti halnya meristem lateral lainnya yang umumnya bersifat difus, maka memerlukan sumber hormon eksternal (di luar insitu) untuk pertumbuhannya (Crawford,1982).

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar berdasar

Page 10: Laporan Pertumbuhan

aktifitasnya terbagi menjadi 3  daerah yaitu daerah pembelahan yaitu  pada sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik), daerah pemanjangan yaitu berada di belakang daerah pembelahan dan daerah diferensiasi yaitu bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang (Burhan, 1997).

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:  Pertumbuhan Primer adalah terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki tiga bagian penting yaitu : tunas embrionik yaitu calon batang dan daun, akar embrionik yaitu calon akarkotiledon yaitu cadangan makanan (Salisbury and Ross,1995).

1.2 Tujuan

Praktikum Pertumbuhan tanaman ini bertujuan untuk meneliti laju tumbuh daun sejak dari embrio dalam biji sampai mencapai ukuran tetap dan mengamati daerah tumbuh pada akar dan batang.

II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 18 mei 2011 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Universitas Andalas, Padang.

2.2 Alat dan Bahan

Page 11: Laporan Pertumbuhan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas millimeter, pisau silet, pot berisi pasir dan tanah 1:1, tabung gelas, lempeng kaca, penggaris dan kertas filter. Sedangkan bahan yang digunakan adalah biji tanaman kacang hijau, kecamba kacang hijau dan inta cina.

2.3 Cara kerja

2.3.1 Kurva Sigmoid Pertumbuhan Daun

Biji direndam 2-3 jam, pilih 30 biji unuk percobaan. 3 biji dikupas dan buka kotiledonnya, diukur panjang daun pada embrio dengan kertas millimeter. Dihitung nilai rata-ratanya. 25 biji ditanam dalam pot dengan disiram air secukupnya , dan dipelihara pada rumah kaca selama 2 minggu. Selama 2 minggu dilakukan pengamatan . Dalam pengamatan hal yang perlu dilakukan adalah ukur panjang daun dan petiolnya pada umur 3, 5, 7, 10, dan 14 hari. Pengukura pada umur 3 dan 5 hari dilakukan penggalian biji. Pada pengukuran selanjutnya tidak dilakukan pemotongan pada kecambah. Gunakan 3 tanaman yang sama dalam pengukuran. Rata-rata panjag daun dari setiap pengukuran ditentukan. Setelah itu buat grafiknya.

2.3.2 Daerah Tumbuh Akar dan Batang

A. Daerah tumbuh pada akar

Diambil 10 buah kecambah yang akarnya lurus dan panjang lebih dari 2 cm. Mulai dari ujungnya diberi tanda dengan tinta cina 10  garis dengan interval 1 mm. Kecambah diletakkan dengan posisi tegak pada lempenng kaca yang telah dibalut dengan kertas filter dan ikat dengan karet gelang. Diambil lagi 10 kecambah dan beri tanda garis 10 mm dari ujung akar sebagai control, dan diletakkan seperti perlakuan sebelumnya. Lempeng-lempeng kaca tersebut dimasukkan ke tabung gelas yang telah berisi air sedikit, kemudian tutup agar ruangan dalam tabung tetap lembab. Tabung diletakkan dalam kamar gelap. Setelah 24 jam, jarak antar interval masing-masingnya diukur. Bandinglan dengan kontrol, kemudian buat grafik pertambahan panjang tiap interval.

B. Daerah tumbuh pada batang

20 tanaman yang batangnya lurus. Pada epikotil tanaman tersebut diberi tanda garis sepanjang 10 cm dari ujung dengan interval 2 mm dan diberi label. Untuk kontrol sediakan 10 tanaman lain yang diberi satu tanda pada 20 mm dari ujung dan diberi label. Pot dengan

Page 12: Laporan Pertumbuhan

tanaman itu diletakkan pada tempat gelap. Setelah 48 jam, jarak masing-masing interval diukur kemudian pertambahan panjang rata-rata dari tiap interval digambar pada grafik.

2.4 Pengamatan

Mengamati laju tumbuh daun sejak dari embrio dalam biji sampai daun mencapai ukuran tetap dan mengamati daerah tumbuh pada akar dan batang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Hasil

Tabel percobaan kurva sigmoid pertumbuhan daun

no

Parameter yang diukur

Hari ke 3(mm)

Hari ke 5(cm)

Hari ke 7(cm)

Hari ke 10(cm)

Hari ke 14(cm)

1 daun (1) - 1,7 2,4 3 3,1

Batang (1)

3 5 6,5 8,5 9

2 Daun (2) - 1,5 2,4 2,8 3

Batang 4 6 8,7 10,3 10,7

Page 13: Laporan Pertumbuhan

(2)

3 Daun (3) - 1,4 2,5 2,8 3

Batang (3)

4 6,9 7,8 9,5 10

Tabel percobaan B bagian A. Daerah tumbuh pada akar

No

 Panjang akar lateral

1 7

2 3

3 3

4 5

5 4

6 3

7 5

8 -

9 1

10

2

Ket : bagian ujung yang ditandai dengan tinta cina tidak mengalami perpanjangan pada bagian akar , tetapi terbentuk akar lateral pada pangkalnya.

Tabel percobaan B bagian B. Daerah tumbuh batang

No parameter Panjang interval

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tanda 4 3 1,5 1 1 1 1 1 1 1

Page 14: Laporan Pertumbuhan

marmer

Tanda pipet 2,5 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 Tanda marmer

1 3 2 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 Tanda marmer

2,5 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 5 5 3 3 2 2 2 2 2 2

4 Tanda marmer

3 2,5 2,5 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 5 3 2 2 2 2 2 2 2 2

5 Tanda marmer

1 3 3 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 5 6 4 3 2 2 2 2 2 2

6 Tanda marmer

9 9 4 3 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 6 3 2 2 2 2 2 2 2 2

7 Tanda marmer

2 1,5 4 4 5 3 2 2 2 2

Tanda pipet 1 5 4 3 2 2 2 2 2 2

8 Tanda marmer

3 3 2 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2

9 Tanda marmer

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 7 3 2 2 2 2 2 2 2 2

10 Tanda marmer

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Tanda pipet 8 4 4 3 2 2 2 2 2 2

Ket : panjang dalam satuan mm

3.2 Pembahasan

            Pada pertumbuhan tanaman terdapat fase-fase yaitu : Fase Embryonis merupaka fase embryonis dimulai dari pembentukan zygote sampai terjadinya embrio, yang terjadi di dalam bakal biji (ovule). Dari zygote diikuti dengan pembelahan sel sesudah itu terjadi pengembangan sel. Fase embryonis tidak terlihat secara nyata (tidak

Page 15: Laporan Pertumbuhan

tergambar dalam kurve) dalam pertumbuhan tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji. Fase Muda (Juveni//Vegetatif) merupakan fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun – daun yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah yang pertama. Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Fase menua dan aging ada beberapa factor dapat menghambat atau mempercepat terjadinya fase menua in yaitu : penaikan suhu, penghambat bunga atau buah pengurangan unsure-unsur dari dalam tanah (Lakitan,2001).

            Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan bereproduksi secara optimal adalah keter-sediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk meme-nuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis tanaman  membutuhkan unsur hara da-lam jumlah yang berbeda. Ketidak tepatan pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman ti-dak dapat tumbuh dan berproduksi se-cara optimal juga merupakan pembo-rosan tenaga dan biaya (tidak efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian pupuk tidak cukup hanya melihat keadaan tanah dan ling-kungan saja, tetapi juga harus mem-pertimbangkan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui kebu-tuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan lebih tepat (Drew, 1988).

            Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium fasis atau kambium faskular, fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit (Darmawan dan Baharsjah, 1983).

Page 16: Laporan Pertumbuhan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari raktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan :           

1. Laju pertumbuhan tanaman bisa digambarkan dengan kurva sigmoid

2. Laju pertumbuhan daun dari hari ke hari mengalami kenaikan yang pesat.3. Pada batang dan daun juga mengalami pertumbuhan primer.

4.2 Saran

Dalam melaksanakan praktikum ini, diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti, cermat dan berhati-hati. Sebelum praktikum dilaksanakan praktikan terlebih dahulu memahami prosedur kerja tentang apa yang

Page 17: Laporan Pertumbuhan

akan dipaktikumkan, sehinga didapatkan hasil yang diharapkan dan data yang diperoleh lebih akurat. Hal-hal yang kurang atau tidak dimengerti, ditanyakan kepada asisten pendamping.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2011a. Biologi Tanaman. wawan-

junaidi.blogspot.com/ BIOLOGI

TANAMAN. 5 Juni 2011.

Anonimous, 2011b.  Pertumbuhan-

tanaman. www.slideshare.net/.../pertumbuhan-

tanaman-dilihat-dari-pengertian-benih-dan-biji - Amerika Serikat. 1 Juni

2011.

Anonimous, 2011c. Zat Pengatur Tumbuhan. www.e-journal.com . 1 Juni 2011.

Burhan, Walyati dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Andalas.

Padang.

Crawford, R. M. M. 1982. Physiological Responses Flooding. Springer Verlag.

Berlin.

Page 18: Laporan Pertumbuhan

Darmawan dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia.

Jakarta.

Drew, M. C. 1988. Effects Of Flooding Oxygen Deficiencion Plant Nutrition.

Advebces in Plant Nutritions. New York.

Dwijoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanaman. Gramedia. Jakarta.

Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. P.T. Raja Grafindo. Jakarta.

Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB. Bandung.

Tim Fisiologi Tumbuhan,2011. Penuntun Praktikum Fisologi

Tumbuhan. Universitas Andalas : Padang