30
LAPORAN MAGANG PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA PERINTISAN USAHA LOUNDRY KOTA SERANG UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Pmw Orang

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN MAGANG

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

PERINTISAN USAHA LOUNDRY

KOTA SERANG

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

         Pemikiran yang mendasari kegiatan pelaksanaan Magang Kewirausahaan Mahasiswa

adalah untuk mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diterima

selama perkuliahan dan menganalisa ilmu tersebut dalam bisnis nyata. Ilmu ekonomi tentang

jasa yang diperoleh di bangku perkuliahan merupakan perpaduan antara skil, sikap dan

keterampilan.  Selama perkuliahan mahasiswa telah banyak dibekali dengan keahlian dalam

bidang  pelayanan jasa termasuk usaha Loundry, namun karena pengetahuan tersebut tidak

dipraktekkan secara nyata di lapangan, mahasiswa tersebut belum  percaya diri untuk

mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bisnis nyata. Adanya kegiatan Magang Kewirausahaan

ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menimba pengalaman di usaha mitra

sehingga nantinya dapat membekalinya untuk membuka usaha baru. 

         Dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menimba pengalaman di usaha

Loundry  diharapkan muncul sikap-sikap sebagai seorang wirausaha pada diri mahasiswa.

Perubahan sikap yang diharapkan adalah meningkatnya motivasi, keinginan bekerja keras,

kreatifitas, dan inovasi. Di samping itu banyak keterampilan-keterampilan yang tidak

diperoleh pada saat perkuliahan dapat digali selama magang tersebut diantaranya jenis

layanan dan sikap dalam melayani, pengelolan dan  proses mencuci yang baik, penyetrikaan

dan pengepakan yang menarik konsumen. Cara merawat palaian agar lebih awet dan rapih,

menyusun perencanaa bisnis dan sebagainya. 

           Berdasarkan hal tersebut, dengan melaksanakan magang mahasiswa memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan dapat merubah sikap yang dibutuhkan untuk menjadi

wirausaha yang tangguh. Salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan Magang

Kewirausahaan ini.  Sebelum melakukan kegiatan tersebut di lokasi usaha mitra, mahasiswa

magang perlu diberi pengetahuan teknis, motivasi dan wawasan kewirausahaan serta

perencanaan bisnis melalui kuliah pembekalan. Melalui magang di lapangan diharapkan

mahasiswa mempunyai pengalaman langsung dalam usaha jasa laundry.                   

          Berdasarkan pengalaman tersebut diharapkan akan timbul jiwa kewirausahaan dan

segera setelah lulus dari perguruan tinggi peserta magang  dapat merencanakan dan

membangun bisnis sendiri dengan bekal pengetahuan teknis dan inovasi teknologi yang

diperoleh dari fakultasnya dan wawasan kewirausahaan dan pengalaman  magang  yang

diperoleh melalui magang kewirausahaan ini.

1.2  Tujuan dan Manfaat Magang

Tujuan dari kegiatan ini adalah: 

1. Memacu motivasi dan menciptakan sarjana yang berpotensi menjadi  wirausaha handal.

2. Memperlihakan contoh nyata bahwa profesi wirausaha secara finansial lebih Menjanjikan.

3.  Menambah pengetahuan dan pengalaman praktis anggota magang dalam      pengelolaan usaha

jasa Loundry.

4.  Mahasiswa mampu membuat perencanaan bisnis.

Manfaat  Kegiatan  ini adalah :

Manfaat bagi mahasiswa MKU 

1. Anggota magang mempelajari dan memahami kegiatan-kegiatan bisnis pada suatu usaha jasa

khususnya usaha Loundry pakaian sehingga ilmu kewirausahaan dapat dimantapkan dengan

praktek yang didapat dari kegiatan magang ini.

2. Anggota magang dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan pengelolaan

usaha, baik dalam pemeliharaan, pemberian pakan, pengendalian penyakit dan pemasaran

sehingga tercapai profitabilitas yang maksimum dalam suatu usaha. 

3. Anggota magang mempunyai rasa percaya diri dan keberanian untuk menciptakan

kewirausahaan bagi dirinya sendiri setelah menjadi  ulusan

    nantinya sehingga tidak bergantung pada pemerintah atau swasta untuk lapangan kerja.

Manfaat bagi pengusaha mitra MKU

1. Mendapatkan transfer ilmu untuk penyempurnaan proses produksi, penyusunan formulasi

layanan, analisis konsumen, sikap dan layanan yang baik, pemasaran dan manajemen usaha

yang diperlukan dalam meningkatkan bisnisnya.

2. Kegiatan magang ini secara langsung ataupun tidak langsung dapat menjadi sarana atau media

promosi bagi perusahaan.

1.3 Pelaksanaan dan Materi Kegiatan Magang

        Mahasiswa peserta MKU di Serang tepatnya di UKM Shyfa Loundry Kota Serang

terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik yang dinyatakan

lolos dalam program Kewirausahaan Mahasiswa Untirta tahun 2010, 2 orang dari jurusan

Administrasi Negara Angkatan 2007 dan 1 orang dari Angkatan 2008, 1 Putra dan 2 putri.

Keikutsertaan mereka dalam program MKU ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman

langsung berwirausaha di lapangan.

        Sebelum penetapan mahasiswa peserta MKU telah dilakukan seleksi dan tinjuan UKM

jyang dijadikan Mitra yang mau dan menerima peserta MKU ini,             Usaha Jasa yang

dijadikan mitra adalah Usaha Loundry Pakaian Kiloan yang berlokasi di Cipocok Jaya jalan

Bhayangkara no 4, Kota Serang. Usaha tersebut bergerak dalam bidang jasa Cuci pakian

kiloan (Loundry Kiloan) yang nantinya untuk memenuhi kebutuahn laundry masyrakat

sekitar Kota Serang ha inikaren bnayaknyamasyrakat yang kurang waktu untuk mencuci

pakaian dengan alasan kerja dan kuliah. Jenis jasa yang dilayani adalah laoundri pakaian

dengan spesifikasi kiloan dengan harga per 1 kilo regular seharga Rp. 5000 dengan onset

perhari mencapai 80-100 Kg. skala produksi yang dapat ditampung di Shifa Loundry

mencapai 200 kg/hari, dengan alur pelyanan jasa pertam kali yaitu penrimaan pakaian kotor

dan selanjutnya di kilo dan di sortir kemudian dicuci, diberi pengahrum dan disetrika

selanjutnya disortir kembali berdasarkan tiap konsumen. UKM ini mmeliki luas bnagunan 4 x

8 Meter dengan terdiri dari 3 ruangan,ruangan 1 untuk menampung pakaian kotor, rung 2

ruang pencucian dan ruangketiga penyetrikaan dan sortir pakaian. Dengan jumlah karyawan

2orang. 

        Komoditas utama yang dihasilkan dari usaha loundri terdiri atas laundry pakian atas,

bawah, jeans, seprey, karpet, dan korden. Usaha ini ika menjelang hari libur minggu dan

akhior liburan sekolah dan hari libur nasional mengali omset yang cukup besar, terutama

sehabis mudik lebaran.

 

BAB II      

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Usaha Lokasi Magang

            Sekitar tahun 1990, tak banyak orang yang berkecimpung dalam bisnis jas alaundry

kiloan. Bila pun ada, itu hanya terbatas laundry pada hotel berbintang, juga jasa laundry yang

kala itu biasa disebut washrey dengan tarif satuan. Para pelanggan kebanyakan menengah ke

atas, karena pakaian yang dicuci ka washrey, biasanya pakaian berkelas seperti jas, pakaian

pengantin dan pakaian yang memerlukan keahlian khusus dalam membersihkannya.

Perlahan, terjadi pergeseran. Kini jasa laundry tidak lagi menerapkan tarif satuan yang mahal,

namun sudah tariff kiloan. Tempat jasa laundry pun semakin marak tersedia mulai di kota

besar hingga kota kecil. Mencuci di laundry, bukan lagi menopoli kelas menengah ke atas,

tetapi semua kalangan mulai buruh bangunan, mahasiswa hingga professional menggunakan

jasa laundry. Alasannya bisa macam-macam. Orang sudah sangat sibuk dengan pekerjaan dan

tidak lagi sempat mencuci pakaian sendiri. Demikian pula menyewa pembantu terlalu mahal

dan tidak mau mengambil risiko.

           Tarif kiloan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Si pengguna jasa laundry biasa

menerima sebanyak-banyaknya order juga pengguna jasa tidak terbebani dengan harga.

Orang pun kini bukan ramai-ramai mencuci di kakus umum sambil ngegosip ria, namun

berbondong-bondong mencuci ke tempat penyedia jasa laundry. Nah dengan pergeseran gaya

hidup itu, tak sedikit yang melirik usaha “basah” dalam urusan bersih-bersih ini. Potenmsi ini

dilirik oleh pemilik usaha loundri mitra kami di kotas erang, dengan bermodakan 1 mesin

cuci keluarag engan rumah sebagai tempat usaha dan loteng rumah sebagai tempat menjemur

pakaian menjadikan usaha tersebut hingga saat ini berkembnag.

            Awal usaha shyfa Loundri dilakukan di rumah dengan modal alakadarnya, dengan

kebutuhan dan omset yang terus meningkat tiap tahun, sehingga pihak keluarga menyewa

ruko ukuran 4 kali 8 meter sebagai tempat usaha yang baru dan sekaligus merekrut 1

karyawan di bidang mencuci, dan saat ini usaha Shyfa laundry terdiri 2 lokasi tempat usaha

yang pertema di Daerah Cipocok dan daerah Pakupatan Serang. Omset nya pun saat ini

relative besar antara Rp 300 ribu sampai Rp 600 Ribu perhari. Dengan menjaga pelayanan

dan mutu pakaian konsumen mendjikan usaha Loundry Shifa cukup diperhitungkan dan

menjadi lokasi favorit warga serang dan Sekitarnya.

2.2 Struktur Organisasi

         Shyfa Loundri dalam kepengurusan usaha berdasarkan usaha pribadi keluarga dan

pemilik modal itulah yang memegang kendali kontrol usaha dan laba.

                                     Skema Alur Komando Usaha

2.3 Bidang Usaha

            Shyfa Loundry adalah bidang usaha yang bergerk di bidang jasa dengan konsentrasi

usaha jasa pencucian pakaian (Loundry), Loundry mencakup laundry pakain atas, bawah,

jeans, sprey, gorden dan borongan hotel maupun instansi swasta dan pemerintah.

Spesifikasi harga jasa

No Jenis Jasa Spesifikasi Harga (Rp)

1 Cuci & Setrika Per 1 kg 5000/Kg

2Cuci / Setrika

sajaPer 1 kg 2500/Kg

3

Gordyn /

Vitrage /

Permadani

Per 1 kg 6000/kg

4 Cuci Karpet Per 1 kg 5000/kg

5 Cuci bed

coverPer 1 kg 5000/kg

 

2.4 Pengembangan Usaha

         Untuk meningkatkan perkembangan usaha Syifa Loundry lebih berfokus pada

pelayanan dan kualitas cucian agar pakaian konsumen tidak cepat rusak dan luntur dengan

waktu layanan tepat waktu.

Selain dari hal tersebut diatas juga menggunakan prinsip 7 usaha loundry:

          Pertama, Anda pahami lebih detil karakteristik bisnis laundry kiloan ini. Seluk

beluknya, dari air yang dibutuhkan, listrik, sistem bisnisnya, apa saja faktor yang membuat

orang berkeinginan membeli jasa laundry dan termasuk harga jual.

            Kedua, Pelajari perilaku kompetitor atau pesaing. Di sini Anda mesti tahu tentang

harga jualnya. Katakanlah harga jualnya Rp 5.000. Berapa keuntungan yang diperoleh

dengan harga tersebut. Kemudian yang Anda perlu ketahui adalah berapa kilo kira-kira dalam

sehari laku terjual. Selain itu Anda mesti cari tahu mengenai hari-hari apa saja yang paling

laris dan yang paling sepi. Berapa banyak pegawai yang dibutuhkan untuk menjalankan

bisnis ini. Apakah cukup satu orang atau dua orang. Kenapa Anda perlu mengetahui beberapa

hal itu? Supaya Anda bisa dengan mudah melakukan hal yang kurang lebih sama dengan

pesaing Anda.

            Ketiga, Dalam suatu bisnis Anda tidak perlu melakukan hal yang baru sama sekali.

Yang perlu Anda lakukan adalah membuat ATM (Amati Tiru dan Modifikasi). Kalau Anda

belum mampu melakukan modifikasi, maka sebaiknya lakukan saja pengamatan terlebih

dahulu dan kemudian Anda lakukan peniruan terhadapnya sesuai dengan kemampuan Anda.

            Keempat, Jikalau Anda memang ingin melakukan modifikasi, maka modifikasi yang

perlu dilakukan adalah menjual dengan harga yang sedikit lebih murah dari pesaing.

Misalkan, pesaing atau pemain yang sudah lebih dulu hadir menjual dengan harga Rp 5.000,

sebaiknya Anda tidak menjual dengan harga yang sama. Mungkin juallah dengan harga Rp

4.500. Mengapa ini perlu dilakukan? Supaya terlihat ada perbedaan. Tetapi kalau Anda

menilai dengan harga itu ternyata membuat margin keuntungan menjadi tipis, maka

selayaknya Anda memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing dengan harga yang

sama. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan mengantar langsung laundry kiloan

sampai ke tempat pelanggan (itu pun kalau pesaing tidak melakukannya). Atau Anda bisa

juga dengan memberikan waktu penyelesaian yang lebih cepat dari pesaing Anda.

           Kelima, Berikan sejumlah diskon jika Anda mendapat order yang cukup besar dari

mereka. Katakanlah jika satu hingga tiga kilo tidak mendapatkan diskon, mungkin dengan

pemesanan 5 kilo Anda berikan potongan harga setiap kilonya menjadi Rp 5.800. Ini akan

sangat terlihat berbeda di mats konsumen. Dan kemungkinan ini akan menjadi pertimbangan

konsumen dalam memilih laundry Anda. Prinsipnya, jangan pernah takut membuat terobosan

yang mungkin akan dinilai positif bagi konsumen.

              Keenam, Carilah partner atau semacam agen atau orang yang dapat Anda andalkan

dan Anda percayai untuk membantu Anda memasarkan produk atau jasa laundry tanpa harus

menggajinya. Yaitu dengan cara memberikan komisi terhadap penjualan. Cara ini saya

lakukan dalam menjual produk pendidikan dan hasilnya luar biasa bagus tanpa saya harus

keluar biaya promosi. Namun Anda harus sabar mencari orang seperti ini. Keyakinan untuk

mendapatkan orang semacam ini akan sangat menolong Anda. Saya pun pernah

melakukannya dan butuh waktu.

              Ketujuh, Juallah kejujuran dan kesabaran, sebab kata kunci bisnis apapun adalah

kejujuran. Saya berani menjamin yang paling utama dari uraian yang saya sampaikan di atas

adalah kejujuran. Banyak sahabat saya yang jujur dalam berbisnis cenderung langgeng dan

sebaliknya banyak yang hancur karena persoalan ketidakjujuran. Jangan lupakan bahwa

kesabaran adalah faktor yang juga sangat penting untuk menunjang keberhasilan berbisnis.

Sabar dalam mengelola, mempromosikan, menghadapi konsumen yang rewel dan lain

sebagainya

2.5 Ketenagakerjaan

Dalam ketenagakerjaan dikelompokan  berdasarkan kerjaan dan spesifikasi layanan. 

2.5.1 Bagian SDM

- Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan

- Melakukan seleksi pegawai

- Melakukan pelatihan pemahaman usaha

- Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan

- Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction

- Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM.

2.5.2 Bagian Pemasaran

Menentukan strategi pemasaran pra operasi

Menentukan strategi pemasaran operasi

Menentukan strategi pemasaran pasca.

2.5.3 Pimpinan Proyek

Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan

Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan

Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan

Mengeksekusi komplain tim proyek.

2.5.4  Standard Operational Procedure (Sop) Laundry Kiloan

1. Ketentuan Karyawan

1. Bagian penerimaan pelanggan merangkap kasir

2. Bagian pencucian

3. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

4. Supervisor (jika diperlukan dalam kasus ini untuk pembukaan laundry kiloan lebih

dari satu dalam satu daerah domisili)

2. Sistem Kerja

Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol.

BAB III

HASIL KEGIATAN MAGANG

3.1 Deskripsi

        Shyfa Loundry menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang

terjangkau, kualitas baik, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak

dicampur), layanan antar jemput, konsumen dapat memilih pewangi yang digunakan sesuai

selera, lokasi usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda,

memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service

(satu hari selesai)

3.1.1 Peralatan-peralatan standar usaha laundry kiloan yang perlu disediakan  dalah sebagai

berikut :

* Mesin Cuci

* Mesin pengering

* Setrika

* Timbangan Duduk

* Seragam karyawan

* Media promosi (banner, spanduk, brosur)

* Peralatan Administrasi (nota, buku administrasi, dll)

* Bahan Kimia Laundry

* Peralatan Pendukung Ruang Cuci (rak penyimpanan, ember, brush, dll)

* Peralatan Pendukung Ruang Packing (plastic packing, stapler, dll)

3.1.2 Lokasi & Ruang

1. Letak Lokasi

        Berada didekat tempat pemukiman pendudk, seperti didepan komplek perumahan,

didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama.

2. Kebutuhan Ruang Kerja

         Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m

Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.

3. Asumsi kebutuhan ruang:

* Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu

* Ruang pencucian

* Ruang pengeringan

* Ruang setrika atau pengemasan

* Ruang administrasi

3.1.3 LINGKUP KERJA

Lingkup kerja meliputi :

1. Survey :

* Pemetaan pasar

* Persaingan

* Potensi

2. Sistem :

* Pembukuan sederhana

* Siklus kerja

* SOP (Prosedur Standar Operasi)

3. Pelatihan :

* Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan

* Pengendalian sistem

* Pemasaran

* Pengamanan & pengendalian usaha

3.1.4 Rincian Tugas

1. Bagian Disain Interior

a. Gambar layout

Menentukan alur masuk kendaraan, mulai dari masuk hingga keluar

Menentukan posisi ruangan tunggu

Menentukan posisi pelaksanaan pencucian

Menentukan posisi finising

Menentukan posisi kasir

Menetukan posisi kasir

Menentukan posisi perlengkapan pendukung (TV, Radio tape, dll)

Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan

Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapiha yang meliputi :

a. Sumber Air

b. Penempatan mesin cuci

c. Penempatan mesin pengering

d. Penempatan setrika

e. Rak-rak tempat pakaian yang sudah bersih

f. Kran-kran air

g. Kelistrikan

h. Alur pembuangan limbah hasil pencucian

b. Gambar disain interior

Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat

serta model yang akan diciptakan (meja kasir, ruang tunggu, dan lain-lain)

Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar

Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung

2. Bagian Disain Graphis

Gambar disain graphis

Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan

Menentukan disain logo usaha

Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung

Menentukan disain billboard / neonsign

Menentukan disain seragam dan perlengkapannya.

3. Bagian Sistem Dan Keuangan

Menentukan prosedur penerimaan klien

Menentukan prosedur pelaksanaan kerja

Menentukan prosedur penerimaan pembayaran

Menentukan prosedur komplain klien

Menentukan prosedur penetapan dan penghitungan bahan baku

Menentukan prosedur pembelian kembali bahan baku

Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan

Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan

Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya

4. Bagian Pembelian Dan Lapangan

Menentukan barang-barang yang akan dibeli

Menentukan anggaran pembelian barang

Melakukan pembelian barang-barang

Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior

Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis

Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.

5. Bagian Sdm

Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan

Melakukan seleksi pegawai

Melakukan pelatihan pemahaman usaha

Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan

Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction

Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM

6. Bagian Pemasaran

Menentukan strategi pemasaran pra operasi

Menentukan strategi pemasaran operasi

Menentukan strategi pemasaran pasca

3.1.6 Standard Operational Procedure (Sop) Laundry

Ketentuan Karyawan

1. Bagian penerimaan pelanggan merangkap kasir

2. Bagian pencucian

3. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

4. Supervisor (jika diperlukan dalam kasus ini untuk pembukaan laundry kiloan lebih

dari satu dalam satu daerah domisili).

Sistem Kerja

Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol.

Prosedur Penanganan Pelanggan

Tahap I

Penerimaan Pelanggan

Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir.

1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.

2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci, apakah

ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus untuk

menghindari kesalahan pencucian.

3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen diminta

menunggu ditempat yang telah disediakan.

4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.

5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran,

nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa

jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta

keterangan lain (jika diperlukan)

6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk

memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota

pembayaran tersebut.

7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.

8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS” oleh

bagian penerimaan pelanggan.

9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat

pengambilan cucian.

Tahap II

Pencucian

Dilakukan oleh bagian pencucian.

1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen

2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor urut

tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.

3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.

4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan standar

penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kerusakan pada

pakaian maupun warna pakaian.

5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.

6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil dari

mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk selanjutnya

disetrika.

Tahap III

Setrika Cucian Bersih

Dilakukan oleh bagian setrika

1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk

disetrika.

2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box

lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan

konsumen yang lain.

3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan

disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh

terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya.

Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk

dimiliki.

Tahap IV

Bagian setrika merangkap bagian pengemasan

1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic

kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid an wangi sampai dengan

diambil oleh konsumen.

2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang

dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan

dengan nota rangkap ke-2.

3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan

kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua

kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga

dikemas tersendiri.

4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.

5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic

berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.

6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian

ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

Tahap V

Serah Terima dan Pembayaran

Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir

1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1

2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan nota

yang ditunjukkan konsumen.

3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib

mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.

4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”

5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan

kepada konsumen.

6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.

7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL”

diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti

transaksi.

3.1.8 Prosedur Komplain Pelanggan

Komplain diterima oleh administrasi / kasir / supervisor (jika ada)

Ditanggungjawabi oleh semua bagian yang terkait

1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang

dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alas an apapun dan langsung dikerjakan.

2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut akibat

proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya

konsumen tidak kecewa.

3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat proses

pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus ditanggungjawabi

supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal tersebut bukan

disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucer gratis untuk pencucian slanjutnya.

Untuk meminimalisir komplain pakaian hilang, pada waktu serah terima pakaian yang

telah bersih kepada konsumen, bagian kasir harus meminta konsumen untuk

memeriksa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat.

3.1.9 Prosedur Bahan Baku

Penetapan & Penghitungan

1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat ditentuakan

penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.

2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram cucian,

sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses pengerjaan

pencucian.

3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk

mendapatkan biaya bahan baku per kilogram cucian.

4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan para

karyawan.

Pembelanjaan Bahan Baku

1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku

terkontrol.

2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah

pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.

Begitulah kira-kira gambaran umum tentang laundry kiloan, semoga informasi ini bisa

menjadi rujukan anda untuk berbisnis laundry kiloan.

3.2 Permasalahan dan Hambatan

Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya pemain lain

dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan

berkembangnya bisnis ini. Salah satu yang dominan adalah, membuludaknya konseumen

dengan waktu yang bersamaan senihgga usaha kekurangn ternaga kerja, air masih

menggunakan air tanah dan masih kekurangan air, beragam jenis pakaian yang tidak sesuai

dengan jenisnya hal ini menghambat proses penyortiran, kurangnya tenaga kerja yang termpil

dan ulet. 

Tips dan Trik Menanggulangi Hambatan Shifa Laundry

Berikut beberapa cara/strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat bisnis laundry kiloan

ini :

Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini. Jangan lupa berikan

bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan

jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.

Lakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan

membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.

Pilihlah peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik,

sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.

Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembangnya suatu

usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan

pelanggan.

3.3 Busines Plan pada Tempat Magang

          Busines Plan Shyfa Loundry mencangkup jangka pendek dan jangka panjang dengan

memprioritaskan pada layanan yang berkualtas dan lebih dibandingkan dengan usaha laoudry

lainnya. Bisnis laundry merupakan bisnis yang mengandalkan jasa. Sehingga sangat penting

untuk berorientasi pada kepuasan pelanggan. Mendapatkan pelanggan yang loyal merupakan

suatu keberhasilan bagi bisnis ini .

         Perlu untuk di ketahui fundamental dari bisnis ini secara professional. Apa saja jasa

yang akan diberikan, siapa saja target customernya, siapa saja yang menjadi pemilik, berapa

biaya yang dibutuhkan.

Produk dan jasa :

Jasa cuci

Jasa cuci & kering

Jasa Cuci, kering, & setrika

Layanan antar jemput

Nilai tambah yang bisa diberikan:

Menggunakan sabun bermutu baik

pewangi pakaian tahan lama

hasil cucian bersih, pemisahan baju putih dan berwarna

cucian tidak dicampur dengan orang lain

control terhadap kepemilikan baju yang baik, sehingga tidak ada baju yang hilang

Perawatan warna baju yang baik

Discount untuk pelanggan

Discount untuk 10 kali cuci.

Marketing Plan

          Perlu untuk dilakukan survey kecil-kecilan terhadap pangsa pasarnya seperti profesi

penduduk disekitar lokasi, umur, penghasilan rata-rata, pendidikan, karakteristik konsumen.

Bisnis ini paling baik berlokasi yang dekat dengan kos-kosan mahasiswa, rumah sewa

karyawan/ karyawati, salon, juga perumahan. Buat juga apa saja yang menjadi competitor

untuk bisnis ini misal jasa cuci bulanan, laundry & dry clean. Buatlah list competitor,

selanjutnya analisis kelebihan dan kekurangannya.  Dari hasil tersebut dapat dijadikan dasar

untuk bersaing yang baik.

           Selanjutnya perencanaan promosi bisnis agar orang-orang tau ini loh jasa yang bisa

kita berikan. Misal dengan membuat leaflet, pamflet, promosi dari mulut ke mulut, spanduk,

radio, arisan,. Tetapkan juga nominal budget promosi, seberapa sering dan cara yang paling

efektif untuk menunjang bisnis secara konsisten.

Pricing Strategy

Penetapan harga yang terlalu rendah belum tentu baik, karena tidak semua orang perduli

dengan harga yang murah selain itu keuntungan menjadi sangat tipis. Salah salah malah

dibilang murahan. Lebih baik memberikan harga rata-rata dengan kualitas baik.

Operational Plan

Buatlah Prosedur tetap:

Pencucian pakaian mulai dari takaran sabun, pewangi, pengendalian kepemilikan

baju, pembungkusan.

Pencucian boneka, bedcover dll.

Kartu Langganan.

            Rincikan kebutuhan peralatan dan bahan penunjang seperti mesin cuci, timbangan,

pengering, setrika, listrik yang menunjang, telepon, dan bahan habis pakai lainnya. Tetapkan

kebutuhan minimal bahan habis pakai sebelum memesan kembali ke supplier. Rekrutlah

karyawan yang kompeten serta berikan pelatihan yang memadai. Karyawan merupakan

faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Rancanglah system penggajian

yang adil dan sesuai dengan beban kerja. Berikan bonus jika omset meningkat, karena hal ini

dapat meningkatkan semangat kerja karyawan untuk memberikan yang terbaik. Carilah

supplier terbaik yang dapat diandalkan untuk menunjang kelancaran bisnis, terus menerus

melakukan improvement disisi supplier merupakan suatu keuntungan.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program  magang kewirausahaan ini dapat

diambil kesimpulan bahwa:

1.  Terjadi perubahan peserta magang terhadap wawasan kewirausahaan serta timbulnya jiwa,

sikap dan motivasi kewirausahaan, dibuktikan dengan meningkatnya hasil/skor nilai test

wawasan kewirausahaan pada akhir (ujian akhir) dari para peserta MKU ini, sehingga

membantu tercapainya calon sarjana yang handal dan mandiri.  

2.  Pesertamagang kewirausahan telah mempunyai rencana untuk membuat usaha yang serupa

dengan didanai Dikti dan akan direailisasikan.

3. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan mitra usaha Shyfa Loundry   Disarankan untuk tindak

lanjut program ini adalah perlu dilakukan kegiatan magang Loundry ini secara

berkesinambungan sehingga pengalaman mahasiswa untuk mengenali usaha jasa laundry di

lapangan dapat terlaksana tidak hanya melalui teori-teori di kampus.

4.   Adanya transfer pengalaman usaha di bidang loundry kepada mahasiswa dan ukm pun

mendapatkan transfer keilimuan tentang metode pemasaran dan pelayanan serta secara tidak

langsung mempromosikan usaha Mitra Usaha.

4.2 Saran

          Disarankan untuk tindak lanjut program ini adalah perlu dilakukan kegiatan magang

yang lebih serius lagi dan perlunya penanganan magang secara berkesinambungan sehingga

pengalaman mahasiswa untuk mengenali usaha jasa laundry di lapangan dapat terlaksana

tidak hanya melalui teori-teori di kampus saja akan tetapi dapat menstimulus mahasiswa

untuk menjadi wirausahawan yang mandiri dan sukses yang tidak tergantung kepada orang

lain.