18
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN Praktek Gelas Dosen Pembimbing : Ayu Ratna Permanasari, S.T., M.T. Kelompok / Kelas :VI/ 2A TKPB Nama : 1. Nisa Mardiyah NIM. 131424018 2. Nova Puspita NIM. 131424019 Tanggal Praktikum : 24 Maret 2015 Tanggal Pengumplan Laporan : 31 Maret 2015

LAPORAN PRAKTEK GELAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTEK GELAS

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

Praktek Gelas

Dosen Pembimbing : Ayu Ratna Permanasari, S.T., M.T.

Kelompok / Kelas :VI/ 2A TKPB

Nama : 1. Nisa Mardiyah NIM. 131424018

2. Nova Puspita NIM. 131424019

Tanggal Praktikum : 24 Maret 2015

Tanggal Pengumplan Laporan : 31 Maret 2015

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI

BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

TAHUN 2015

BAB I

Page 2: LAPORAN PRAKTEK GELAS

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi pada waktu reaksi tersebut

berlangsung, baik tekanan, temperatur, katalis serta adanya kontaminan. Kontaminan selain

dapat berasal dari ketidakmakmurnia zat yang bereaksi juga dapat berasal dari reaksi antara

zat dengan tempat terjadinya reaksi tersebut. Karena itu dalam melakukan suatu proses kimia

perlu diperhatikan bahan dari tempat berlangsungnya reaksi tersebut. Salah satu bahan

reaktor yang sering digunakan karena sifatnya yang inert adalah gelas. Bahan ini sering

digunakan untuk membuat reaktor untuk menghasilkan produk yang dikehendaki dengan

kuantitas yang tidak terlalu besar namun memiliki kemurnian relatif tinggi.

1.2 Tujuan Percobaan

Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong

Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokkan

Dapat melakukan dan mengerti cara meniup, menyambung, menarik dan bahwa

lubang dapat ditutup

BAB II

Page 3: LAPORAN PRAKTEK GELAS

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Gelas

Salah satu upaya menghasilkan produk reaksi kimia bebas kontaminan adalah dengan

menggunakan reaktor dari gelas. Gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan anorganik non

logam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi. Gelas juga dikenal

sebagai cairan yang kaku. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perubahan struktur gelas

caur dan gelas kaku. Selain dapat memiliki sifat yang transparan, gelas juga tahan terhadap

sejumlah zat kimia. Bahan pembentuk gelas yang utama adalah kuarsa (SiO2). Sebagai bahan

baku tambahan adalah CaCO3 atau MgCO3 untuk mempermudah peleburan dan Na3CO3 atau

K2CO3 untuk menurunkan titik lebur. Kadang-kadang ditambahkan pula NaNO3 atau Na2SO4

untuk membantu proses finning dan oksidator. Selain itu kadang-kadang ditambahkan oksida

logam sebagai pewarna.

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan

barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang

sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di

banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini

bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan

pemanasan.

Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan

material lainnya, antara lain :

a) Sifat estetika atau keindahan.

b) Sifat tembus pandang secara optik (transparan).

c) Sifat elastis.

d) Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia.

Namun selain memiliki kelebihan, gelas juga memiliki kekurangan yaitu sifat gelas yang

getas dan mudah pecah.

2.2 Definisi Teknik

Gelas mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan

gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.

a) Secara empiris: Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa

melalui proses kristalisasi.

Page 4: LAPORAN PRAKTEK GELAS

b) Definisi berdasarkan struktur: Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur

seperti halnya keramik atau logam.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat dilakukan

untuk membuat gelas, yaitu:

a) Proses pendinginan dengan cepat.

b) Proses polimerisasi.

2.3 Cara Memotong Bahan Gelas

Dalam membuat berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas seperti

pipet tetes, tabung reaksi dan batang pengaduk, dilakukan berbagai teknik pemotongan bahan

gelas. Pemotongan bahan gelas ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat pemotong yang

berfungsi untuk memberi goresan pada permukaan bahan gelas sehingga mempermudah

dalam proses pemotongan.

2.4 Piper Tetes, Tabung Reaksi dan Batang Pengaduk

a) Pipet Tetes

Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan

ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil

cairan dalam skala tetesan kecil.

Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita

perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn alat ukur yang

berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan

untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus di ukur menggunakan

pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu di larutkan.

Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke

wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan

dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama. tapi demi keakuratan

percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai

ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan yang

diteteskan.

Page 5: LAPORAN PRAKTEK GELAS

Gambar 1. Pipet Tetes

b) Tabung Reaksi

Tabung Reaksi (Test Tube) adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur

atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka dibagian atas

dan dasar tabung yang bulat. tabung Reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik.

Tabung reaksi umumnya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75

x 10 mm, 4 ml, atau 100 x 12 mm, 8 mL.

Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:

1. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.

2. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.

3. Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair.

Gambar 2. Tabung Reaksi

c) Batang Pengaduk dengan Baling-baling

Page 6: LAPORAN PRAKTEK GELAS

Batang pengaduk adalah sebuah batang gelas dengan satu ujung bulat dan berbentuk

baling-baling serta satu ujung yang lain pipih. Pengadukan dengan menggunakan batang

pengaduk dengan baling-baling lebih optimal dibandingkan dengan pengadukan dengan

menggunakan pengaduk biasa. Panjang batang pengaduk ini pada umumnya 15 cm.

Fungsi dari batang pengaduk adalah untuk mengaduk larutan agar larutan menjadi

homogen.

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

Page 7: LAPORAN PRAKTEK GELAS

3.1 Peralatan yang digunakan

Kompresor udara tekan Brender Pisau pemotong kaca Kacamata pelindung

3.2 Bahan yang digunakan

Batang gelas Gas oksigen Gas elpiji

3.3 Cara Kerja

Urutan kerja dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Pemotongan dan pematahan gelas

Meletakkan pemotong kaca tegak lurus dan memootong antara 1/5 -1/4 keliling

pipa dalam keadaan tersangga.

2. Pematahan pipa gelas

Memegang pipa dalam keadaan horizontal dengan kedua ibu jari pada sisi-sisi

yang berlawanan dari potongan. Menekan ibu jari dan serentak menekan ke samping.

Cara ini dipakai untuk mematahkan pipa gelas hingga diameter 20 mm.

Pemotongan yang miring akan mengakibatkan potongan yang tidak teratur,

sedang pemotongan yang tegak akan memberikan potongan yang lurus. Lebar

pemotongan yang tidak tepat juga memberikan patahan yang tidak teratur.

3. Pematahan pipa gelas dengan batang yang dipanaskan

Batang gelas yang berdiameter 3 mm dipanaskan ujungnya hingga merah

meleleh. Menekankan ujung batang gelas yang merah pada keratan gelas yang dingin

tadi, maka pipa tadi akan patah. Cara ini biasa digunakan pada pipa-pipa pendek,

sebab ujung-ujungnya tidak dapat dipegang dan diameter kurang 20 mm serta tebal

pipa tidak lebih 2 mm.

Selain memtahkan dengan batang kaca yang dipatahkan dapat pula dipatahkan

menggunakan batang besi setengah lingkaran yang dipanaskan dan diputar-putar

sekeliling keratan.

4. Membengkokkan pipa gelas

Mematahkan pipa gelas sesuai yang diinginkan. Memanaskan ujung patahan

sehingga tidak tajam. Memegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan. Sambil

Page 8: LAPORAN PRAKTEK GELAS

diputar-putar memanaskan pipa dengan api\burner sampai merah. Setelah agak lunak

dengan hati-hati melengkungkan pipa sesuai yang dikehendaki sambil ditiup salah

satu ujungnya. Peniupan ini dimaksudkan agar diameter lengkungan relatif sama.

5. Pembuatan tabung reaksi

Mematahkan tabung reaksi dengan panjang sesuai yang dikehendaki.

memanaskan salah satu ujung pipa yang dipatahkan agar tidak tajam. Dengan

menggunakan batang pembantu panaskan ujung yang satunya dan merapatkan

menggunakan batang pembantu. Dengan hati-hati tiup tabung lewat ujung yang lain

sampai terbentuk lengkungan simetri pada ujung yang dipanaskan .

6. Pembuatan Pipet Tetes

Membakar bahan gelas berbentuk tabung kosong yang akan dibuat menjadi

pipet tetes disertai putaran pada bahan gelas. Menarik kedua sisi gelas secara perlahan

saat bahan gelas mulai meleleh. Memotong bagian tengah dari gelas yang mengecil

(hasil penarikan saat gelas meleleh)

3.3 Keselamatan Kerja

Gunakan kacamata pengaman karena praktikum menggunakan bahan gelas yang

mudah melenting.

Hati-hati pada waktu menyalakan burner, jangan buka keran gas baker sebelum siap

menyalakan, agar gas tidak kemana-mana yang dapat berbahaya pada saat anda

menyalakan api.

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Sketsa Rangkaian Alat, Spesifikasi Bagian-Bagian Alat yang Digunakan

Page 9: LAPORAN PRAKTEK GELAS

4.1.2 Alat Pemotong Kaca

4.1.3 Burner

4.1.4 Tabung Elpiji dan Gas Oksigen

Page 10: LAPORAN PRAKTEK GELAS

4.1.5 Kompresor

4.2 Produk yang Dihasilkan

Page 11: LAPORAN PRAKTEK GELAS

Produk Keterangan

Produk berupa 4 tabung reaksi dari pipa gelas berdiameter± 20 mm. Tabung reaksi ini

dibuat dengan memanaskan ujung pipa gelas yang telah dipotong pada api burner dan

merapatkannya menggunakan batang pembantu,sehingga ujungnya berbentuk

lengkung simetri.

Produk berupa 4 pipet tetes yang dibuat dari pipa gelas berukuran ±3mm. Pipet tetes ini dibuat dengan cara memanaskan pipa gelas

pada api burner pada bagian tengahnya hingga sedikit meleleh, kemudian ditarik sehingga bagian tengahnya mengerucut,

kemudian dipotong dan dihasilkan 2 pipet tetes sekaligus.

Produk berupa pipa U. Pipa U ini dibuat menggunakan pipa gelas yang ukurannya

sama dengan tabung reaksi. Caranya dengan memanaskan pipa gelas pada bagian yang

akan dibengkokkan, namun api burner yang digunakan jangan terlalu panas karena akan menyebabkan kaca cepat meleleh sehingga

bentuk lengkungan tidak bagus.

4.3 Pembahasam

4.3.1 Nisa Mardiyah (131424018)

4.3.2 Nova Puspita (131424019)

BAB V

Page 12: LAPORAN PRAKTEK GELAS

SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Pelatih Teknis Gelas ”Laboratorium Logam dan Gelas” Jurusan Fisika Teknik ITB 1996

Page 13: LAPORAN PRAKTEK GELAS

Anonim. Praktek gelas. https://id.scribd.com/doc/259126972/PRAKTEK-GELAS.[Diakses

29 Maret 2015]

LAMPIRAN

Gambar Keterangan

Page 14: LAPORAN PRAKTEK GELAS

Kacamata pelindung yang digunakan praktikan selama proses pembuatan tabung reaksi, pipet tetes, dan pipa U berlangsung.

Meteran yang digunakan untuk mengukur pipa gelas yang akan dipotong.

Proses pembuatan tabung reaksi, terlihat pipa gelas sedang dipanaskan dengan api burner,

dan ujungnya dirapatkan dengan batang gelas lain.

Proses pembuatan pipet tetes.