Click here to load reader
Upload
yanti-coffeelatte
View
421
Download
106
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan PKL
Citation preview
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk
dikumpulkan sebagai Laporan Praktek Kerja Industri.
Judul : Proses Cylinder Head Overhaul Kendaraan
Toyota Avanza Mesin K3-VE
Nama mahasiswa : Mino Setyawan
NPM : 12.11.106.701201.1536
Tempat pelaksanaan : PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation
AUTO 2000 MT. Haryono
Periode : November – Desember 2015
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
i
Pembimbing Perusahaan
Irmansyah, ST
Dosen Pembimbing
Suherna Hasan, S.si.,MT
Ketua Program Studi Teknik Mesin
Suherna Hasan, S.Si.,MT
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Laporan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui oleh pembimbing perusahaan
untuk dikumpulkan sebagai Laporan Praktek Kerja Industri.
Judul : Proses Cylinder Head Overhaul Kendaraan
Toyota Avanza Mesin K3-VE
Nama mahasiswa : Mino Setyawan
NPM : 12.11.106.701201.1536
Tempat pelaksanaan : PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation
AUTO 2000 MT. Haryono
Periode : November – Desember 2015
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
ii
Pembimbing Perusahaan
Irmansyah, ST
Dosen Pembimbing
Suherna Hasan, S.Si.,MT
Ketua Program Studi Teknik Mesin
Suherna Hasan, S.Si.,MT
LEMBAR PENILAIAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Judul : Proses Cylinder Head Overhaul Kendaraan
Toyota Avanza Mesin K3-VE
Nama mahasiswa : Mino Setyawan
NPM : 12.11.106.701201.1536
Tempat pelaksanaan : PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation
AUTO 2000 MT. Haryono
Periode : November – Desember 2015
Telah diperiksa, disetujui dan diberikan nilai ……….
Mengetahui,
iii
Pembimbing Perusahaan
Irmansyah, ST
Dosen Pembimbing
Patunru Pongky, ST.,MT
Ketua Program Studi Teknik Mesin
Suherna Hasan, S.Si.,MT
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Judul : Proses Cylinder Head Overhaul Kendaraan
Toyota Avanza Mesin K3-VE
Nama mahasiswa : Mino Setyawan
NPM : 12.11.106.701201.1536
Periode : November – Desember 2015
No. Tanggal Materi Asistensi Paraf Pembimbing
iv
Dosen Pembimbing
Suherna Hasan, S.Si.,MT
SURAT KETERANGANPRAKTEK KERJA INDUSTRI
NOMOR : 0065/A2000/BPP2/XII/2015
Pimpinan Departemen Servis AUTO 2000 MT. HARYONO menerangkan
bahwa :
MINO SETYAWAN
Lahir di Balikpapan pada tanggal 10 Januari 1992 adalah Mahasiswa Program
Studi Teknik Mesin di Universitas Balikpapan 2012/2013 dengan nomor induk
mahasiswa 12.11.106.701201.1536.
Telah mengikuti program Praktek Kerja Industri sejak tanggal 01 November 2015
s/d 31 Desember 2015 dengan hasil :
MEMUASKAN
v
Balikpapan, 31 Desember 2015
Marthinus SaliTechnical Leader
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT,
Tuhan Semesta Alam. Karena dengan Rahmat-Nya, penulis mampu
menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini.
Adapun penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk
penyusunan skripsi serta mencapai gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik
Mesin di Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan.
Pada laporan kerja praktek ini, penulis memberi judul “Proses Cylinder
Head Overhaul Kendaraan Toyota Avanza Mesin K3-VE”.
Selanjutnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan kerja praktek ini, karena penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam laporan ini baik dari segi
teknis penulisan maupun isi materinya.
Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan kepada pihak-pihak yang turut membantu
dan memberikan berbagai masukan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini, yaitu kepada Yang
Terhormat :
1. Bapak Ir. Manaseh, M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Balikpapan.
2. Ibu Suherna Hasan, S.Si.,MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Universitas Balikpapan.
vi
3. Ibu Suherna Hasan, S.Si.,MT selaku Dosen Pembimbing dalam
penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini hingga selesai.
4. Bapak Irmansyah, ST selaku pembimbing dan penanggung jawab di
lapangan.
5. Seluruh pihak maupun teman-teman mahasiswa yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
vii
Balikpapan, 31 Desember 2015
Penulis
Mino Setyawan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN UNIVERSITAS ……………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN …………………………………... ii
LEMBAR PENILAIAN ………………………………………………………... iii
LEMBAR ASISTENSI …………………………………………………………. iv
SERTIFIKAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI .…………………………………v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri ……………………….. 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri …………………………………2
1.3 Tujuan Penulisan Laporan ……………………………………. 2
1.4 Batasan Masalah ……………………………………………… 2
1.5 Manfaat Penulisan ……………………………………………. 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Perkenalan Perusahaan ……………………………………….. 4
2.1.1 Pendirian Perusahaan ………………………………. 4
2.1.2 Jaringan Distribusi …………………………………. 6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan …………………………….……….7
2.3 Struktur Organisasi ……………………………………………7
viii
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Mesin Bensin …………………………………………………..9
3.2 Prinsip Kerja Mesin Bensin 4 Langkah ………………………..9
3.3 Komponen Utama Rakitan Kepala Silinder ………………….11
3.3.1 Kepala Silinder ……………………………………..11
3.3.2 Gasket Kepala Silinder ……………………………..12
3.3.3 Poros Cam ………………………….……………… 13
3.3.4 Katup ……………………………………………… 13
3.3.5 Saluran Masuk dan Buang ………………………….16
3.3.6 Tutup Kepala Silinder …………………….……….. 16
3.3.7 Baut Kepala Silinder …………………….………… 16
3.3.8 Minyak Pelumas Mesin …………………………… 17
3.3.9 Komponen Penunjang ……………………………...19
3.4 Mekanisme Katup ……………………………………………20
BAB IV Metodologi Penulisan
4.1 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ………………….………… 23
4.1.1 Lokasi Kerja Praktek …………………….…...…… 23
4.1.2 Waktu Kerja Praktek ………………...……….…… 23
4.2 Objek Penulisan ………………………………….……..…… 23
4.3 Metode Pengambilan Data …………….………………..…… 24
4.4 Prosedur Penelitian ………………………………...………... 26
4.4.1 Persiapan dan Tindakan Pencegahan ……....……… 26
4.4.2 Pelepasan Kepala Silinder Mesin …………………. 27
4.4.3 Pembongkaran Kepala Silinder …………………… 28
ix
4.4.4 Pembersihan dan Pemeriksaan ……………………. 29
4.4.5 Pemeriksaan Komponen …………………….…….. 30
4.4.6 Perakitan Kembali Komponen ……………….….… 34
4.4.7 Perakitan Kepala Silinder …………………….…… 36
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Data Penelitian …………………………………………….… 40
5.2 Analisa Penelitian …………………………………………… 42
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ……………………………….…………………. 43
6.2 Saran ………………………………………………………… 44
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….……………. 46
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kantor Auto 2000 MT Haryono ………………………………. 5
Gambar 2.2 Struktur organisasi perusahaan ……………………………….. 8
Gambar 3.1 Proses kerja mesin bensin 4 langkah ………………………… 10
Gambar 3.2 Kepala Silinder …………………………………...………….. 11
Gambar 3.3 Gasket Kepala Silinder ………………………………………. 12
Gambar 3.4 Poros Cam dan Roda Gigi VVT-I ……………………..…….. 13
Gambar 3.5 Katup dan Pegas Katup …………………………………...…. 14
Gambar 3.6 Saluran masuk dan buang ………………………………….... 16
Gambar 3.7 Tutup Kepala Silinder ……………………………………….. 16
Gambar 3.8 Minyak Pelumas Mesin …………………………………….... 17
Gambar 3.9 Mekanisme Katup tipe DOHC …………………………….… 20
Gambar 3.10 Diagram Skematik VVT-I ………………………………...…. 22
Gambar 4.1 Mesin Toyota Avanza 1.3 Mesin K3-VE……………………. 24
Gambar 4.2 Kondisi mesin setelah kepala silinder terlepas ……………… 27
Gambar 4.3 Salah satu contoh pemeriksaan Kepala Silinder ……………. 30
Gambar 4.4 Salah satu contoh pemeriksaan pegas katup ……………..…. 30
Gambar 4.5 Salah satu contoh pemeriksaan batang katup ………………. 31
Gambar 4.6 Salah satu contoh pemeriksaan poros cam …………………. 33
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data waktu dan susunan kegiatan Praktek Kerja Industri ………..... 23
Tabel 4.2 Data spesifikasi Toyota Avanza Mesin K3-VE ………….... 24
Tabel 4.3 Spesifikasi momen Mesin K3-VE ………………………………... 35
Tabel 5.1 Hasil pengukuran komponen Kepala Silinder dan spesifikasi
standarnya ……………………………………………………….... 41
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri
Kendaraan Toyota Avanza merupakan kendaraan kelas menengah
yang paling digemari beberapa tahun belakangan ini. Kendaraan yang
mempunyai 2 tipe mesin yaitu tipe mesin K3-VE 1,3 dan 3SZ-VE 1,5.
Untuk tipe mesin K3-VE 1,3 memiliki volume ruang bakar 1.300 cc,
sedangkan tipe mesin 3SZ-VE 1,5 memiliki volume ruang bakar 1.500 cc.
Toyota Avanza dikenal irit bahan bakar, gesit dan bertenaga di kelasnya.
Tidak heran begitu banyak peminat kendaraan Toyota Avanza yang
memiliki harga yang cukup terjangkau untuk kalangan menengah. Selain itu
model dari Toyota Avanza yang sangat cocok untuk kendaraan keluarga.
Banyaknya kendaraan Toyota Avanza yang beredar tentunya akan
berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang melakukan perawatan
berkala ,servis ringan maupun servis berat (overhaul). Oleh sebab itu,
dibutuhkan keahlian tinggi dari teknisi- teknisi senior maupun junior dalam
menangani berbagai macam perbaikan, mulai dari perawatan berkala,
perbaikan ringan, perbaikan berat maupun keluhan tertentu dari pelanggan.
Sebagai tambahan informasi, bahwa Avanza merupakan jenis mobil
yang cocok digunakan untuk perjalanan jauh dan membawa beban, seperti
barang bagasi ataupun anggota keluarga. Seperti terlihat di Balikpapan,
kendaraan ini dipakai sebagai pilihan mobil pribadi, mobil perusahaan
2
(khususnya sebagai mobil pengantar staf perusahaan) dan mobil bisnis
angkutan (travel).
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri
Tujuan dari praktek kerja industri yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai pengalaman yang bermanfaat untuk penulis dalam
merasakan dunia kerja teknik otomotif.
2. Sebagai bahan pembelajaran kepada penulis dalam memadukan
ilmu teknik yang didapat di bangku perkuliahan dengan kejadian-
kejadian dalam proses pekerjaan di lapangan, sebagai objek dari
penerapan teori.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis dalam
mengajukan proposal skripsi di fakultas Teknologi Industri,
jurusan Teknik Mesin Universitas Balikpapan.
1.3 Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan praktek kerja
industri ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses Cylinder Head Overhaul pada kendaraan
Toyota Avanza 1,3 mesin K3-VE sesuai standar pabrikan Toyota.
2. Untuk mengetahui spesifikasi standar hasil pekerjaan Cylinder
Head Overhaul pada kendaraan Toyota Avanza.
3
1.4 Batasan Penulisan Laporan Praktek Kerja Industri
Adapun batasan dalam penulisan laporan praktek kerja industri ini
adalah sebagai berikut :
1. Objek penulisan adalah kendaraan Toyota Avanza 1,3 dengan
model mesin K3-VE.
2. Penulisan difokuskan hanya pada proses Cylinder Head Overhaul.
3. Setiap proses yang dilakukan menggunakan standar pabrikan
Toyota, baik dalam pembongkaran, perakitan maupun pengukuran
komponen.
1.5 Manfaat Penulisan
Beberapa manfaat dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah :
a. Manfaat bagi perusahaan :
1. Membantu menganalisa waktu pada proses Cylinder Head
Overhaul.
2. Membantu perusahaan dalam menetapkan standar kelayakan
kinerja mesin kendaraan Toyota Avanza sebelum penyerahan ke
pelanggan untuk meminimalkan return job ataupun customer
complaining.
b. Manfaat bagi penulis :
1. Memberikan pengalaman kerja langsung pada proses pekerjaan
overhaul dan pengujian kendaraan.
4
2. Laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu persyaratan
kelulusan mahasiswa jurusan Teknik Mesin di Universitas
Balikpapan.
5
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
2.1 Perkenalan Perusahaan
2.1.1 Pendirian Perusahaan
PT. Toyota Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971.
Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota,
namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada
tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger bersama tiga
perusahaan antara lain :
PT. Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan pada tahun 1973)
PT. Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan pada
tahun 1976)
PT. Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan pada tahun
1982)
Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota Astra Motor.
Merger ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam
menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya
persaingan di dunia otomotif mendatang.
Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota Astra Motor telah
memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif
di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam
industri pendukungnya. PT. Toyota Astra Motor telah memiliki
6
pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembling di
area industri Sunter, Jakarta.
Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi,
pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan
teknologi terbaru di Indonesia. Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM
direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan, yaitu :
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN
yang merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan
dan suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di
perusahaan ini adalah Astra International 5 % dan Toyota Motor
Corporation 95%.
PT. Toyota Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan
distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan
saham di perusahaan ini adalah Astra International 51 %
sedangkan Toyota Motor Corporation 49%.
Gambar 2.1 Kantor Auto 2000 MT Haryono
7
2.1.2 Jaringan Distribusi
Dalam mendukung penjualan dan layanan purna jual, TAM
dibantu oleh 5 dealer utama yang membawahi dealer-dealer yang
tersebar di seluruh Indonesia. Hingga bulan Desember 2015, telah
terdapat 103 sub dealer dan 176 main dealer. Berikut ini kelima
dealer utama yang dibagi berdasarkan wilayah geografisnya :
AUTO 2000 merupakan dealer utama Toyota di wilayah Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara serta
sebagian Sumatera.
PT. New Ratna Motor merupakan dealer utama Toyota di
wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
PT. Hadji Kalla merupakan dealer utama Toyota di wilayah
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara serta
sebagian Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
PT. Hasjrat Abadi merupakan dealer utama Toyota di wilayah
Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Tengah dan Gorontalo,
Maluku dan Papua.
PT. Agung Automall merupakan dealer utama Toyota di
sebagian wilayah Bali dan Sumatera.
AUTO 2000 MT. Haryono sendiri diresmikan pada tahun 2003
dan menjadi dealer AUTO 2000 yang kedua di Balikpapan, setelah
didirikannya AUTO 2000 Sudirman pada tahun 1990. AUTO 2000
MT. Haryono berlokasi di Jl. MT. Haryono No. 189 Kelurahan
Damai, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur.
8
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Berikut adalah visi, misi dan nilai-nilai perusahaan :
A. Visi AUTO 2000 :
Menjadi dealer Toyota terbaik dan paling handal di Indonesia melalui
proses kerja berkelas.
B. Misi AUTO 2000 :
1. Memberikan pengalaman terbaik dalam membeli dan memiliki
kendaraan Toyota kepada pelanggan.
2. Mencapai dan mempertahankan posisi market share no. 1 di seluruh
segmen dan wilayah.
3. Menciptakan lingkungan kerja terbaik.
4. Menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
C. Nilai-nilai AUTO 2000 :
1. Mengutamakan pelanggan.
2. Berintegritas, jujur dan menjaga etika bisnis.
3. Kerja keras dan perbaikan yang berkesinambungan.
4. Saling percaya, terbuka dan adil.
5. Mempunyai tanggung jawab sosial.
D. Nilai-nilai untuk pelanggan :
Mudah, akrab dan handal.
2.3 Struktur Organisasi
Selayaknya perusahaan besar lain, AUTO 2000 memiliki struktur
organisasi di setiap cabang perusahaannya. Adapun struktur organisasi
AUTO 2000 MT. Haryono adalah sebagai berikut :
9
Gambar 2.2 Struktur organisasi perusahaan
10
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Mesin Bensin (Gasoline Engine)
Mesin bensin atau mesin Otto ditemukan pertama kali oleh Nikolaus
August Otto, adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang
menggunakan bunga api untuk proses pembakarannnya dan dirancang
untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Pada mesin
bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke
ruang bakar dan percampuran udara dan bahan bakar diledakkan di dalam
mesin (ruang bakar), selanjutnya daya yang dihasilkan ini diubah menjadi
gerakan rotasi untuk menggerakkan kendaraan. Di masa sekarang, sebagian
kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung
ke ruang bakar untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.
Berbeda dengan mesin diesel yang memerlukan bahan bakar, udara
dan kompresi atau pemampatan yang tinggi untuk membakar bahan bakar
dengan sendirinya (self ignition), pada mesin bensin terdapat 3 faktor utama
dalam proses pembakaran yaitu komposisi campuran bahan bakar dan udara
yang sesuai, kompresi ruang bakar yang cukup dan pengapian yang tepat
(besarnya percikan api pada busi dan waktu pengapian atau ignition timing).
3.2 Prinsip Kerja Mesin Bensin 4 Langkah
Pada prinsip mesin 4 langkah, terdapat 4 langkah piston dalam 1 kali
siklus pembakaran, artinya terdapat 4 langkah yang memerlukan 2 kali
11
gerakan turun naik piston sama dengan 720° putaran poros engkol untuk
mendapatkan 1 kali langkah kerja atau pembakaran dimana langkah-langkah
tersebut menarik masuk percampuran udara dan bahan bakar ke dalam
silinder, mengkompresikan atau memampatkannya, mengapikan dan
membakarnya, lalu membuangnya. Dengan mengulangi keempat langkah
tersebut secara terus menerus memungkinkan mesin bensin mendapatkan
tenaganya. Berikut akan dijelaskan tentang keempat langkah tersebut :
Gambar 3.1 Proses kerja Mesin Bensin 4 Langkah
1. Langkah Isap (Suction Stroke)
Piston berada pada posisi TMA menuju ke posisi TMB, katup isap
terbuka dan katup buang tertutup yang menyebabkan terisapnya
campuran udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar.
2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Piston menuju ke posisi TMA, posisi kedua katup tertutup dan
menyebabkan campuran udara dan bahan bakar tadi terkompresi.
Beberapa saat sebelum piston sampai di posisi TMA, waktu pengapian
terjadi.
12
3. Langkah Usaha (Combustion Stroke)
Pada saat piston hampir mencapai titik TMA, busi akan memercikkan
bunga api yang menyebabkan terjadinya pembakaran di ruang bakar dan
meningkatkan suhu dan tekanannya. Akibatnya piston terdorong menuju
TMB. Langkah ini adalah proses yang menghasilkan usaha mesin.
4. Langkah Buang (Exhaust Stroke)
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup isap tertutup dan katup
buang terbuka. Piston mendorong sisa hasil gas pembakaran menuju ke
katup buang untuk diteruskan ke saluran pembuangan atau knalpot.
3.3 Komponen Utama Rakitan Kepala Silinder (Cylinder Head)
3.3.1 Kepala Silinder (Cylinder Head)
Gambar 3.2 Kepala Silinder
Kepala silinder terbuat dari besi tuang dan Aluminium Alloy
agar tahan temperatur dan tekanan yang tinggi. Kepala silinder
berfungsi sebagai ruang pembakaran dan penahan tekanan
pembakaran, mengendalikan panas dalam ruang bakar dan pendingin
mekanisme katup (dengan sistem pendingin), tempat mekanisme
katup ,busi dan mekanisme penyemprotan bahan bakar. Kepala
silinder juga dilengkapi saluran pelumasan, saluran pendinginan,
13
saluran udara masuk dan saluran gas buang. Dengan demikian kepala
silinder mempunyai struktur yang rumit dan harus dilengkapi
mekanisme yang komplit serta mempunyai kekuatan yang tinggi.
Untuk itu perlu dilakukan beberapa tes dan pengukuran pada kepala
silinder saat proses overhaul.
3.3.2 Gasket Kepala Silinder
Gambar 3.3 Gasket Kepala Silinder
Gasket kepala silinder umumnya terbuat dari carbon clad steel
(gabungan carbon dan lempengan baja), dipasang di antara blok dan
kepala silinder, berfungsi sebagai penyekat air pendingin dan minyak
pelumas yang bersirkulasi antara kepala silinder dan blok silinder
maupun gas pembakaran di ruang bakar agar tidak bocor ke luar
sistem. Gasket kepala silinder tidak hanya tahan terhadap tekanan
tinggi dan tahan terhadap panas tetapi juga tahan terhadap oli dan air.
Ketahanan gasket dapat berubah dalam waktu pemakaian tertentu
ataupun terhadap suhu tinggi yang ekstrim, akibatnya kekencangan
baut kepala silinder akan berkurang dan mengakibatkan kebocoran
14
baik berupa air pendingin, oli pelumas maupun kompresi. Kebocoran
ini terjadi ke luar maupun di dalam sistem (blok silinder).
3.3.3 Poros Cam (Camshaft)
Gambar 3.4 Poros Cam dan Roda Gigi VVT-i
Camshaft terbuat dari bahan baja karbon dengan permukaan cam
yang diperkeras, berfungsi untuk mengubah gerakan rotasi menjadi
gerak naik-turun pada katup yang mana dilakukan oleh tonjolan cam
(cam lobe) sesuai dengan langkah piston dan waktu pengapian silinder
(firing order). Rakitan camshaft terdiri dari cam gear dan camshaft.
3.3.4 Rakitan Katup (Valve)
Gambar 3.5 Katup dan Pegas Katup
Katup terdiri dari katup isap dan katup buang. Umumnya katup
masuk terbuat dari paduan baja chrom nikel, sedangkan katup buang
15
terbuat dari paduan baja silicon. Katup berfungsi sebagai gerbang bagi
gas campuran yang akan memasuki ruang bakar maupun residu hasil
pembakaran yang menuju ke saluran pembuangan dan sebagai
penahan ledakan pembakaran serta kompresi agar gas pembakaran
tidak bocor ke saluran masuk maupun saluran buang, sehingga katup
harus memiliki syarat-syarat antara lain ringan, kuat dan tahan
terhadap getaran tinggi. Pergerakan katup bersumber dari gerak rotasi
camshaft. Secara visual biasanya terdapat perbedaan antara katup isap
dan katup buang, yaitu :
Diameter katup isap cenderung lebih besar daripada katup
buang.
Terdapat tanda IN atau EX yang menandakan intake dan
exhaust.
Bagian-bagian utama mekanikal katup antara lain :
a. Pemegang katup (valve guide)
Berfungsi sebagai penuntun pergerakan katup dan pengontrol
pelumasan pada seal katup.
b. Dudukan katup (valve seat)
Berfungsi sebagai dudukan katup saat posisi tertutup,
berbentuk seperti ring, tahan panas dan benturan. Dipasang
antara permukaan katup yang bersinggungan dengan kepala
silinder.
c. Pegas katup (valve spring)
16
Berfungsi merapatkan katup pada dudukannya dan
mengembalikan katup dan pengangkat katup ke posisi normal
dengan cepat.
d. Pengangkat katup (valve lifter)
Berbentuk seperti mangkok (pada tipe OHC) yang berfungsi
sebagai penerima tekanan gerak cam lobe yang diteruskan ke
katup guna menghindari keausan langsung pada bagian atas
batang katup.
e. Seal katup (valve stem seal oil)
Sebagai penghalang agar oli pelumas tidak bocor ke saluran di
batang katup.
f. Pelatuk katup (valve rocker arm)
Pada tipe kendaraan terbaru jenis OHC, pelatuk katup menjadi
lebih simpel dibandingkan dengan OHV dikarenakan
perkembangan dan inovasi industri otomotif. Bahkan pada
kendaraan Toyota Innova, rocker arm dikombinasikan dengan
valve lash adjuster (penyetel celah otomatis) sehingga tidak
diperlukan adanya penyetelan celah katup lagi.
g. Rantai timing (Timing Chain)
Rantai ini mengirimkan putaran dari gigi poros engkol ke gigi
poros cam. Terdapat beberapa jenis mekanisme penggerak,
antara lain rantai (timing chain), tali (timing belt) dan roda gigi
(timing gear).
3.3.5 Saluran Masuk dan Buang (Intake and Exhaust Manifold)
17
Gambar 3.6 Saluran masuk dan buang
Saluran masuk umumnya terbuat dari paduan aluminium dan
juga bahan komposit, sedangkan saluran buang terbuat dari logam
tahan karat dan besi cor. Komponen ini memiliki fungsi untuk
menyalurkan udara ke setiap silinder dan menyalurkan sisa gas hasil
pembakaran ke saluran pembuangan atau knalpot.
3.3.6 Tutup Kepala Silinder (Cylinder Head Cover)
Gambar 3.7 Tutup Kepala Silinder
Berfungsi sebagai penutup dan pelindung komponen yang
terpasang pada rakitan kepala silinder. Tutup kepala silinder terbuat
dari logam campuran aluminium dan material komposit.
3.3.7 Baut Kepala Silinder
Baut kepala silinder mempunyai peranan sangat penting pada
rakitan mesin. Berfungsi untuk memberikan kekencangan yang sesuai
terhadap rakitan blok dan kepala silinder. Baut ini disebut juga baut
18
plastic region dimana pada jenis ini baut hanya digunakan untuk sekali
pemakaian, dikarenakan perubahan sifat kelenturan saat
pengencangan. Baut kepala silinder yang berkali-kali mendapat
perlakuan pengencangan, dapat mengakibatkan kekencangan kepala
silinder yang tidak sesuai dan mengakibatkan kebocoran pada mesin.
3.3.8 Minyak Pelumas Mesin
Gambar 3.8 Minyak Pelumas Mesin
Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal dengan oli mesin
beragam, tergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri. Penggunaan
oli yang tepat dapat menambah umur pakai suatu mesin (lifetime).
a. Fungsi Minyak Pelumas
Semua jenis oli pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, antara
lain :
1. Sebagai pelumas komponen-komponen mesin yang bergerak.
2. Sebagai penyekat untuk mencegah keausan atau goresan pada
komponen mesin.
3. Sebagai pembersih (pembawa kotoran) pada mesin.
4. Sebagai pendingin dan pemindah panas dari komponen mesin
di dalam mesin ke blok silinder.
19
b. Jenis Minyak Pelumas
Oli Mineral, terbuat dari oli dasar yang diambil dari minyak bumi
yang telah diolah dan disempurnakan, serta ditambah dengan zat-
zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya.
Oli Sintetis, terbuat dari bagian terbersih hasil pemilahan dari oli
mineral. Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon
reaktif, senyawa yang sangat tidak baik untuk oli karena
cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan
acid atau asam. Pada dasarnya oli sintetis didesain untuk
menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli
mineral.
c. Kekentalan atau viskositas
Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling
rawan, karena berkaitan dengan resistansi aliran. Kekentalan oli
langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai
pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.
Untuk mesin yang berumur, celah antara bearing lebih besar
sehingga diperlukan pemakaian oli yang lebih kental untuk
menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film yang
cukup untuk bearing-bearing di dalam mesin.
Viskositas oli tersebut diatur oleh Society of Automotive
Engineers (SAE).
3.3.9 Komponen Penunjang
20
Pada rakitan kepala silinder juga terdapat komponen- komponen
penunjang, seperti :
1. Sensor-sensor.
Pada kendaraan tipe non konvensional, terdapat beberapa sensor
yang ditempatkan pada kepala silinder sebagai input data bagi
ECU (Electronic Control Unit) dan pengontrol suatu sistem pada
kendaraan.
2. Saluran Sistem Pelumasan.
Terletak pada cetakan kepala silinder yang berbentuk lubang-
lubang, sebagai jalur oli pelumas dalam memberikan pelumasan
pada tiap-tiap komponen yang terpasang di kepala silinder. Pada
Toyota Innova, saluran pelumasan ini juga berfungsi sebagai jalur
oli bertekanan yang akan masuk pada valve lash adjuster.
3. Saluran Sistem Pendinginan.
Pada kepala silinder terdapat ruang-ruang sebagai jalur air
pendingin untuk mendinginkan komponen kepala silinder.
Thermostat juga terpasang pada kepala silinder yang berfungsi
untuk menjaga temperatur kerja mesin.
4. Sistem Pengapian.
Busi dipasang pada kepala silinder. Pada kendaraan dengan tipe
pengapian DIS (Direct Ignition System), koil pengapian juga
dipasang pada kepala silinder.
21
5. Sistem Bahan Bakar.
Pada kendaraan EFI (Electronic Fuel Injection), komponen sistem
bahan bakar yang terpasang pada kepala silinder adalah nosel
injeksi. Nosel injeksi ini berfungsi sebagai penyemprot dan
pengabut bahan bakar sesuai dengan kontrol yang diberikan ECU.
3.4 Mekanisme Katup (Valve Mechanism)
Gambar 3.9 Mekanisme Katup tipe DOHC
Mekanisme katup adalah susunan dari beberapa komponen mesin
yang saling berhubungan sebagai satu kesatuan yang berfungsi sebagai
penggerak dan pengatur bukaan katup isap dan katup buang sesuai dengan
firing order mesin tersebut. Sebagai pendistribusi geraknya biasa digunakan
roda gigi, tali penggerak maupun rantai.
Beberapa jenis mekanisme katup, yaitu :
a. OHV (Over Head Valve).
Mekanisme katup yang poros cam (camshaft) ada pada blok
silindernya, terdapat beberapa komponen pendukung seperti rocker arm,
valve lifter dan push rod. Mekanisme katup jenis ini lebih banyak dalam
22
penggunaan komponen dan memerlukan penyetelan pada celah-celah
katupnya secara berkala.
b. SOHC (Single Over Head Camshaft).
Camshaft terletak di kepala silinder dan berfungsi untuk
menggerakkan katup isap dan katup buang tanpa menggunakan rocker
arm dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui
rantai atau tali penggerak (belt). Mekanisme jenis ini menggunakan lebih
sedikit komponen sehingga berat bagian yang bergerak menjadi
berkurang.
c. DOHC (Double Over Head Camshaft) atau Twin Cam.
Hampir sama seperti SOHC, hanya saja terdapat 2 camshaft pada
kepala silinder yang masing-masing menggerakkan katup isap maupun
katup buang. Tujuan penggunaan mekanisme ini agar posisi busi bisa
berada tepat di tengah ruang bakar dan agar proses buka-tutup katup
menjadi lebih presisi pada putaran tinggi.
Pada kendaraan Toyota Innova terdapat suatu sistem mekanisme
katup yang disebut VVT-i (Variable Valve Timing with Intelligent).
Sistem VVT-i menggunakan komputer untuk secara optimal
mengontrol waktu pembukaan dan penutupan katup isap sesuai dengan
kondisi mesin dan pengendaraan. Sistem ini menggunakan tekanan hidrolik
untuk membedakan waktu pembukaan dan penutupan katup isap, sehingga
menghasilkan peningkatan efisiensi isap, momen, power output,
penghematan bahan bakar dan gas buang yang lebih bersih. Sebagai
tambahan bagi sistem VVT-i ini, ada juga sistem VVTL-I (Variable Valve
23
Timing and Lift-Intelligent) yang meningkatkan volume pengangkat katup
(langkah) dan meningkatkan efisiensi isap selama putaran dengan kecepatan
tinggi.
Gambar 3.10 Diagram Skematik VVT-i
24
BAB IV
METODOLOGI PENULISAN
4.1 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
4.1.1 Lokasi Kerja Praktek
Praktek Kerja Industri dilakukan di Auto 2000 MT. Haryono
yang bertempat di jalan MT. Haryono No. 189 Kel. Damai,
Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur.
4.1.2 Waktu Kerja Praktek
Kerja praktek dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai
akhir Desember 2015.
Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 51 Perkenalan Perusahaan dan Safety Induction2 Perkenalan Tools dan Unit Kendaraan3 Proses Pelepasan Cylinder Head dari Unit Kendaraan4 Proses pembersihan komponen Cylinder Head5 Analisa dan Estimasi Perbaikan6 Konfirmasi Pelanggan dan Pemesanan Spare Part7 Perakitan Komponen Cylinder Head8 Pemasangan Cylinder Head ke Unit Kendaraan9 Final Test dan Test Drive Kendaraan10 Pengambilan dan Pengumpulan Data Lapangan11 Pembuatan Laporan Kerja Praktek
NOVEMBER DESEMBERNo. KEGIATAN
Tabel 4.1 Data waktu dan susunan kegiatan Praktek Kerja Industri
4.2 Objek Penulisan
Objek dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah kendaraan
Toyota Avanza 1.3 dengan model mesin K3-VE. Berikut spesifikasi standar
pabrikan dari kendaraan tersebut :
1TR-FESegaris, 4 silinder, 16 katup, DOHC, VVT-i
1.298 cm³72.0 x 79.7 (mm)
10.0 : 1JENIS Bensin tanpa timbal
SISTEM Electronic Fuel InjectionKAPASITAS TANGKI 45 L
5 kecepatan, Transmisi Manual1st 3,7692nd 2,0453rd 1,3764th 1,0005th 0,838
Reverse 4,1284,300
67 KW / 6.000 rpm117 N.m / 4.400 rpm
PERBANDINGAN GIGI AKHIRDAYA MAKSIMUMTORSI MAKSIMUM
BAHAN BAKAR
PERBANDINGAN GIGI
MESINTIPE MESIN
ISI SILINDER
TIPE TRANSMISI
RASIO KOMPRESIBORE x STROKE
25
Gambar 4.1 Mesin Toyota Avanza 1.3 K3-VE
Tabel 4.2 Data Spesifikasi Toyota Avanza 1.3 mesin K3-VE
26
4.3 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah langsung terjun
ke lapangan untuk melakukan proses pekerjaan dan pengambilan data , di
mana data yang diambil adalah data overhoul pada waktu pelaksanaan
praktek kerja lapangan.
Adapun metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain :
1. Metode Penelitian Lapangan
Metode ini digunakan dalam pengumpulan data dimana penulis
secara langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penelitian
pada saaat proses overhoul berlangsung.
2. Interview atau Wawancara
Yaitu suatu metode yang digunakan dalam mendapatkan data
dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada
pembimbing atau penanggung jawab lapangan dan teknisi-teknisi
di perusahaan tersebut pada saat proses pekerjaan berlangsung
maupun diluar jam pekerjaan.
3. Observasi
Yaitu suatu metode dalam memperoleh data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung dan mencari berbagai referensi-
referensi lain di luar perusahaan.
Setelah proses pengambilan data selesai dilakukan , maka akan
dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang nantinya data tersebut
27
akan dijadikan acuan atau patokan dalam penilaian objek penelitian atau
dalam hal ini unit Cylinder Head kendaraan toyota Kijang Innova.
28
4.4 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian yang akan dilakukan, terdapat standar pekerjaan
teknisi sebagai acuan dalam proses pekerjaan yang dilakukan. Berikut akan
dipaparkan tentang prosedur pekerjaan Cylinder Head Overhaul sesuai
spesifikasi standar.
4.4.1 Persiapan dan Tindakan Pencegahan
Ada beberapa hal standar yang perlu diperhatikan dalam
memulai sebuah pekerjaan di bengkel Toyota :
a. Petunjuk perbaikan dasar.
1. Petunjuk pada saat bekerja, seperti pakaian yang bersih,
perlengkapan perlindungan kendaraan dan keamanan kerja,
persiapan tools dan alat ukur, buku panduan manual reparasi
atau prosedur, perlakuan terhadap part yang dilepas dan
pemeriksaan yang perlu dilakukan setelah pekerjaan selesai.
2. Apabila diperlukan prosedur mendongkrak dan menopang
kendaraan, pastikan pada lokasi yang tepat.
3. Perlakuan terhadap part yang menggunakan lapisan, baut,
mur, sekrup, gasket, klip, klem, pin, selang dan lain-lain.
b. Untuk kendaraan yang menggunakan supplemental restraint
system (SRS Airbag) diperlukan penanganan khusus sesuai
dengan buku petunjuk.
c. Perlakuan terhadap part-part elektronik dan listrik, seperti
memutuskan hubungan kabel baterai saat pekerjaan dilakukan.
29
d. Perlakuan terhadap part-part yang berhubungan dengan sistem
bahan bakar.
e. Prosedur pembongkaran dan pemasangan part yang menyebabkan
terbukanya bagian mesin lainnya.
f. Prosedur kendaraan yang dilengkapi dengan sistem komunikasi
mobile.
g. Prosedur kendaraan yang dilengkapi dengan catalytic converter.
4.4.2 Pelepasan Kepala Silinder pada unit Mesin
Gambar 4.2 Kondisi mesin setelah kepala silinder terlepas
a. Lepas rakitan saluran udara masuk dan rumah saringan udara.
b. Lepas rakitan koil pengapian, busi dan pipa PCV.
c. Lepas tali kipas, kipas, sleang radiator inlet, selang radiator outlet
dan rakitan radiator.
d. Lepas konektor Alternator, Alternator dan katup vakum.
e. Lepas kabel pada mesin, antara lain konektor switch tekanan oli,
sensor posisi cam, konektor injektor, sensor posisi poros engkol,
konektor katup pengontrol oli, konektor throttle bodi, knock
sensor dan wire harness.
30
f. Lepas throttle body, pipa delivery bahan bakar dan injektornya.
g. Lepas pompa power steering, tensioner tali kipas, saluran masuk
dan saluran buang.
h. Lepas puli idle no.1, kompressor AC dan braket kompressor.
i. Lepas tutup kepala silinder.
j. Lepas oil pan no.2, strainer dan oil pan.
k. Lepas puli poros engkol dan tutup rantai timing.
l. Lepas rakitan rantai timing, urutannya adalah :
1. Atur silinder no.1 pada posisi akhir langkah kompresi (TMA).
2. Lepas penahan rantai timing, tensioner rantai no.1, slipper
tensioner rantai dan peredam getaran rantai.
3. Lepas rantai timing, plat posisi poros engkol dan sproket
timing pada poros engkol.
m. Lepas oil jet, pipa delivery oli dan tutup bearing camshaft.
n. Lepas camshaft no.1 dan no.2, valve rocker arm dan valve lash
adjuster.
o. Lepas valve stem cap dan roda gigi camshaft.
p. Lepas kepala silinder dengan mengendorkan 10 baut kepala
silinder sesuai urutan pengendoran yang telah ditentukan (dari sisi
luar ke dalam).
q. Lepas gasket kepala silinder.
4.4.3 Pembongkaran Kepala Silinder
a. Lepas katup masuk dan katup buang.
31
Menggunakan alat khusus (Special Service Tools) dan balok kayu,
tekan spring valve dan lepas valve retainer lock.
Lepas retainer, compression spring dan valve.
b. Lepas seal oli valve stem sebanyak 16 buah menggunakan tang
lancip.
c. Lepas 16 valve spring seat dan head screw plug.
4.4.4 Pembersihan dan Pemeriksaan Kepala Silinder
a. Lakukan pembersihan secara maksimal pada kepala silinder,
khususnya pada ruang bakar, saluran masuk dan buang. Tidak
dianjurkan membersihkan dengan menggunakan deterjen,
prosedur pembersihan yang salah dapat menyebabkan timbulnya
karat.
b. Pemeriksaan kepala silinder.
Menggunakan mistar baja perata (straight edge) dan feeler gauge,
ukur kelengkungan pada permukaan yang bersinggungan dengan
blok silinder dan saluran manifold.
Menggunakan dye penetrant, periksa saluran intake, saluran
exhaust dan permukaan silinder dari keretakan. Bila terdapat
keretakan, ganti kepala silinder.
32
Gambar 4.3 Salah satu contoh pemeriksaan Kepala Silinder
4.4.5 Pemeriksaan Komponen Kepala Silinder
Sebelum pemeriksaan dan pengukuran komponen, lakukanlah
pembersihan agar didapatkan hasil pengukuran yang baik dan presisi.
a. Pemeriksaan pegas katup.
1. Menggunakan jangka sorong, ukur panjang bebas pegas katup.
Jika panjang bebas tidak sesuai spesifikasi, ganti pegas katup.
2. Menggunakan siku baja, ukur deviasi pegas katup bagian
dalam. Jika penyimpangan lebih dari nilai maksimum, ganti
pegas katup.
Gambar 4.4 Salah satu contoh pemeriksaan pegas katup
b. Pemeriksaan katup isap dan katup buang.
1. Menggunakan jangka sorong, ukur panjang keseluruhan katup.
33
2. Menggunakan mikrometer, ukur diameter stem katup.
3. Menggunakan jangka sorong, ukur tebal margin head katup.
4. Bila nilai pengukuran tidak sesuai spesifikasi, ganti katup.
Gambar 4.5 Salah satu contoh pemeriksaan batang katup
c. Pemeriksaan dudukan katup.
1. Berilah lapisan tipis prussian blue untuk valve face dan tekan
berlawanan dengan dudukan katup.
2. Periksa bahwa prussian blue muncul di sekitar permukaan
seluruh valve, jika demikian guide dan valve face adalah
konsentris. Jika tidak, ratakan ulang dudukan katup.
d. Pemeriksaan thrust clearance camshaft.
Menggunakan dial indicator, ukur thrust clearance sambil
menggerakkan poros cam maju dan mundur. Jika thrust clearance
melebihi maksimum, ganti kepala silinder. Bila thrust surface
rusak, ganti poros cam.
e. Pemeriksaan celah oli poros cam.
1. Bersihkan tutup bearing dan jurnal camshaft, letakkan poros
cam pada kepala silinder.
34
2. Letakkan satu strip plastigage melewati setiap jurnal poros
cam.
3. Pasang tutup bearing cam, momen sesuai spesifikasi,
kemudian lepas tutup bearing cam.
4. Ukurlah hasil dari plastigage tersebut, bila celah oli melebihi
maksimum, ganti poros cam. Jika diperlukan, ganti kepala
silinder.
f. Memeriksa celah oli valve guide bush.
Menggunakan caliper gauge, ukur diameter dalam guide bush.
Kurangkan hasil pengukuran diameter stem katup dari
pengukuran diameter dalam guide bush. Jika celahnya melebihi
maksimum, ganti valve dan valve guide bush.
g. Pemeriksaan rantai timing.
Tarik rantai dengan kekuatan 147 N (15 Kgf), ukur panjang dari
16 mata rantai menggunakan jangka sorong. Jika perpanjangan
lebih dari maksimum, ganti rantai timing.
h. Pemeriksaan tensioner rantai.
Gerakkan plat stopper ke atas untuk melepaskan kunci. Putar
plunger dan periksa apakah plunger bergerak lancar.
i. Pemeriksaan roda gigi camshaft dan crankshaft.
Ukur jarak antara ujung roda gigi yang paling aus dan area yang
awal aus di bawah ujung roda gigi. Jika jaraknya kurang dari
minimum spesifikasi, ganti roda gigi camshaft dan crankshaft.
35
j. Pemeriksaan slipper tensioner rantai, peredam getaran rantai dan
guide rantai timing.
Menggunakan jangka sorong, ukur keausan pada komponen. Jika
keausannya melebihi maksimum, ganti komponen.
k. Pemeriksaan baut set kepala silinder.
Menggunakan jangka sorong, ukur diameter ulir yang memanjang
di daerah pengukuran. Bila diameter kurang dari minimum, ganti
baut set.
l. Pemeriksaan valve lash adjuster.
1. Tempatkan lash adjuster ke dalam tempat yang terisi oli
mesin, gunakan oli mesin yang bersih.
2. Masukkan ujung SST ke dalam plunger lash adjuster dan
gunakan ujungnya untuk menekan ke bawah check ball di
dalam plunger dan periksa pergerakan plunger.
3. Jika plunger dapat tertekan setelah menekannya 3 kali, ganti
valve lash adjuster karena kemungkinan lash adjuster tidak
dapat menjaga tekanannya.
m. Pemeriksaan poros cam.
Gambar 4.6 Salah satu contoh pemeriksaan poros cam
36
1. Tempatkan poros cam pada v-blok, ukur runout keliling pada
journal tengah menggunakan dial indicator. Bila runout
kelilingnya melebihi maksimum, ganti poros cam.
2. Menggunakan mikrometer, ukur tinggi cam lobe. Bila tinggi
cam lobe kurang dari minimum, ganti poros cam.
3. Menggunakan mikrometer, ukur juga diameter journal. Bila
diameter tidak sesuai spesifikasi, periksa celah oli.
4.4.6 Perakitan Kembali Komponen Kepala Silinder
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengukuran pada komponen,
lakukanlah penyetelan ulang, perbaikan atau penggantian pada
komponen-komponen yang tidak dalam keadaan standar (rusak).
Berikut ini adalah spesifikasi momen perakitan kepala silinder
sesuai buku repair manual Toyota Avanza 1.3 :
37
38
Tabel 4.3 Spesifikasi momen Mesin 1TR-FE
a. Pasang head straight screw plug.
Menggunakan kunci heksagon 10 mm dan 19 mm, pasang gasket
baru dan straight screw plug.
b. Pasang seal oli stem katup.
Pasang 16 dudukan pegas katup dan berilah lapisan tipis oli mesin
ke seal oli yang baru. Gunakan SST, dorong ke 16 seal oli untuk
memasangnya. Kegagalan penggunaan SST akan menyebabkan
seal rusak atau terpasang tidak tepat.
c. Pemasangan katup isap dan katup buang.
39
Berilah oli mesin secukupnya pada area ujung katup. Pasang
katup, pegas katup dan retainer pegas ke kepala silinder.
Menggunakan SST dan balok kayu, tekan pegas dan pasang 2
pengunci retainer. Jangan sampai merusak ujung stem katup.
4.4.7 Perakitan Kepala Silinder ke Unit Mesin.
a. Pasang gasket kepala silinder.
Tempatkan gasket kepala silinder yang baru pada permukaan blok
silinder dengan stempel nomor lot menghadap ke atas dan posisi
hadapan yang benar.
b. Pasang rakitan kepala silinder.
1. Tempatkan kepala silinder pada blok silinder, pastikan bahwa
tidak ada oli pada permukaan pemasangan kepala silinder.
Pasang plat washer ke baut kepala silinder.
2. Berilah lapisan tipis oli mesin pada ulir dan bawah baut,
kencangkan baut dengan urutan dan 3 tahap pengencangan
yang benar.
c. Pasang roda gigi poros cam.
1. Jepit poros kam dalam ragum dan pasang baut poros cam.
Luruskan pin hole dan straight pin untuk pemasangan yang
benar.
2. Periksa bahwa roda gigi poros cam dapat bergerak dalam arah
mundur dan menjadi terkunci pada posisi paling mundur.
d. Pasang tutup stem katup.
40
Beri lapisan tipis oli mesin dan pasang 16 stem katup ke kepala
silinder.
e. Pasang 16 valve lash adjuster dan rocker arm valve.
f. Pasang poros cam.
Berilah oli mesin bersih ke bagian cam journal, pasang poros cam
no.1 dan no.2 sesuai dengan petunjuk pemasangannya.
g. Pasang tutup bearing poros cam sesuai dengan tanda.
h. Pasang jet oli dan pipa delivery oli.
i. Pasang set key puli poros engkol dan plat crankshaft position
sensor.
j. Pasang rantai timing, peredam getaran rantai, guide rantai, slipper
tensioner dan tensioner rantai timing.
1. Pasang rantai pada roda gigi poros cam dengan tanda plat
sejajar dengan tanda timing pada roda gigi, lalu pasang
peredam getaran dengan 2 baut.
2. Pindahkan stopper plate ke atas untuk melepaskan kunci dan
dorong plunger deep ke dalam tensioner, pindahkan ke bawah
untuk mengatur kunci dan sisipkan pin kunci heksagon ke
lubang plate stopper, kemudian pasang tensioner rantai dan
guide rantai.
k. Pasang tutup rantai timing.
1. Pasang 3 o-ring baru ke tutup rantai timing.
2. Bersihkan oli apapun dari permukaan kontak dan pasang tutup
rantai timing dalam waktu 3 menit dan kencangkan baut-
41
bautnya dalam waktu 15 menit setelah penggunaan paking
seal.
3. Luruskan alur drive rotor pompa oli dan roda gigi poros
engkol dan pasang tutup rantai timing dengan baut yang
berbeda-beda sesuai dengan momen spesifikasinya.
l. Pasang tensioner tali kipas.
m. Pasang oil pan no.1, strainer dan oil pan.
n. Pasang puli poros engkol.
o. Pasang tutup kepala silinder dengan 19 baut dan 2 mur sesuai
dengan momen spesifikasi dan urutan pengencangan yang benar.
p. Pemasangan sensor-sensor, antara lain crankshaft and camshaft
position sensor, katup pengontrol oli, sensor air pendingin dan
katup PCV.
q. Pasang saluran masuk, saluran buang dan insulatornya.
r. Pasang injektor, pipa deliveri bahan bakar, busi dan koil
pengapian.
s. Pasang idler puli no.1, braket kompressor AC dan kompressor AC.
1. Guna mencegah ketidaklurusan yang menyebabkan belt
berderik, baut-baut harus dikencangkan dengan tepat sesuai
prosedur.
2. Pastikan tidak terdapat celah antara kepala silinder dan braket,
kemudian pasang semua baut.
t. Pasang throttle body dengan motor dan hubungkan konektor
throttle position sensor dan konektor control motor.
42
u. Pasang radiator, selang-selang saluran, kipas dan tali kipas.
v. Pasang kabel mesin, hubungkan konektor camshaft dan crankshaft
position sensor, injektor, katup pengontrol oli, throttle body,
sensor air pendingin dan wire harness.
w. Pasang alternator, pipa pcv dan saluran udara intake beserta rumah
saringan udara.
43
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Data Penelitian.
Berikut akan dipaparkan hasil pemeriksaan dan pengukuran yang
dilakukan sesuai dengan spesifikasi pada repair manual Mesin 1TR-FE :
Komponen Pengukuran Standar Aktual Ket.
- tekanan kompresi 880-1230 kPa 850 kPa not good
cylinder head Kelengkungan maks. 0,05 mm 0,02 mm GoodKeretakan tidak tidakintake
manifold Kelengkungan maks. 0,7 mm - Good
exhaust manifold Kelengkungan maks. 0,7 mm - Good
spring valvepanjang bebas 48,53 mm 48,53 mm
GoodDeviasi maks. 1,5 mm 0,5 mmSudut 2° 2°
intake valve
diameter stem 5,470-5,485 mm 5,475 mm
Goodtebal margin 1,05-1,45 mm 1,20 mmpanjang
keseluruhan106,56-106,96
mm 106,88 mm
exhaust valve
diameter stem 5,465-5,480 mm 5,475 mm
Goodtebal margin 1,2-1,6 mm 1,3 mmpanjang
keseluruhan107,04-107,44
mm 107,3 mm
camshaft thrust
thrust clearance 0,10-0,24 mm 0,14 mmGoodcelah oli journal 0,035-0,072
mm 0,055 mm
valve guide bush
celah oli in 0,025-0,060 mm 0,075 mm not
goodcelah oli ex 0,030-0,065 mm 0,070 mm
intake valve guide bush
diameter lubang bush
10,285-10,306 mm 10,290 mm Good
tinggi tonjolan 9,8-10,2 mm 10,0 mm
exhaust valve guide bush
diameter lubang bush
10,285-10,306 mm 10,290 mm Good
tinggi tonjolan 7,6-8,0 mm 8,0 mm
44
Komponen Pengukuran Standar Aktual Ket.intake valve
seat Lebar 1,0-1,4 mm 1,0 mm Good
exhaust valve seat Lebar 1,0-1,4 mm 1,0 mm Good
timing chain Rentangan maks. 147,5 mm 146,9 mm Good
camshaft timing
sprocket
Jarak min. 1,0 mm 1,2 mmGoodDiameter min. 113,8 mm 114,1 mm
camshaft timing gear
Jarak min. 1,0 mm 1,3 mm GoodDiameter min. 113,8 mm 114,05 mmcrankshaft
timing sprocket
Jarak min. 1,0 mm 1,2 mmGoodDiameter min. 59,4 mm 60,05 mm
chain tensioner slipper
Keausan maks. 2,0 mm 0,5 mm Good
vibration damper chain Keausan maks. 2,0 mm 0,5 mm Good
timing chain guide Keausan maks. 0,5 mm 0,01 mm Good
baut cylinder head diameter luar 10,76-10,97
mm 10,82 mm Good
camshaft no.1
runout keliling maks. 0,03 mm -
Goodtinggi cam lobe 42,855-42,955 mm 42,890 mm
diameter journal 35,949-35,965 mm 35,950 mm
camshaft no.2
runout keliling maks. 0,03 mm -
Goodtinggi cam lobe 42,855-42,955 mm 42,890 mm
diameter journal 35,949-35,965 mm 35,950 mm
radiator cap Tekanan 93-123 kPa 45 kPa not good
Tabel 5.1 Hasil pengukuran komponen Kepala Silinder dan
spesifikasinya.
Dari hasil pengukuran di atas, dapat diketahui bahwa adanya
beberapa komponen yang mengalami keausan sehingga hasil pengukuran
terhadap komponen tersebut diluar dari nilai atau rentang spesifikasinya.
45
5.2 Analisa Penelitian.
Hasil analisa membuktikan bahwa komponen yang mengalami
keausan diakibatkan kurangnya pelumasan dan panas yang berlebihan di
sekitar area komponen tersebut. Valve guide bush tidak mendapatkan
pelumasan yang efektif dikarenakan oli atau pelumas mesin dalam kondisi
yang tidak baik (jelek). Diketahui bahwa kendaraan memiliki catatan
perawatan dan perbaikan kendaraan yang dilakukan tidak melalui bengkel
resmi Toyota dan penggantian oli tidak dilakukan secara berkala.
Oli atau pelumasan yang telah dalam kondisi tidak baik,
mengakibatkan pelumas tersebut sudah kehilangan kemampuan melumasi
komponen mesin maupun memindahkan panas komponen kendaraan dan
pada akhirnya, komponen-komponen yang bergerak tidak mendapatkan
pelumasan yang baik. Sebagai tambahan, pelumas yang telah dalam kondisi
tidak baik akan berubah struktur secara fisik menjadi lebih kental, hal itu
juga menyebabkan pompa oli pada kendaraan tidak dapat memaksimalkan
kinerjanya.
46
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitan dan analisa pada laporan praktek kerja industri ini
dirumuskan suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Pentingnya memahami standar pekerjaan sesuai dengan pedoman
perusahaan agar pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan baik dan
lancar.
2. Pentingnya manajemen waktu dalam melakukan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat selesai sesuai dengan estimasi waktu perbaikan dan
akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
3. Pentingnya pemahaman suatu sistem kerja maupun penggunaan alat
ukur dengan benar agar didapatkan hasil analisa yang tepat sesuai
dengan kerusakan pada kendaraan.
4. Pentingnya tenaga kerja atau sumber daya manusia yang handal dalam
melakukan pekerjaan agar didapatkan estimasi pekerjaan sesuai dengan
waktu yang dijanjikan, kepuasan pelanggan terhadap hasil pekerjaan,
dan zero accident.
5. Perawatan kendaraan yang benar maupun penggantian part sesuai
dengan anjuran pedoman perbaikan (perawatan dan penggantian part
secara berkala dan penggunaan part sesuai standar) dapat
memperpanjang umur kendaraan dan meminimalisir kerusakan yang
terjadi sebelum waktunya.
47
6.2 Saran
Adapun saran-saran untuk pelaksanaan praktek kerja industri ini
adalah sebagai berikut :
Saran bagi fakultas :
1. Agar waktu penyusunan laporan praktek kerja industri ini diperpanjang
supaya mahasiswa dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industri
dengan baik.
2. Diberikan standar sistematika penulisan dalam penyusunan laporan
yang sama dan jelas pada tiap-tiap kelas agar tidak terjadi kebingungan
pada mahasiswa dalam penyusunan laporan.
3. Fakultas memfasilitasi mahasiswa yang ingin melaksanakan praktek
kerja lapangan sesuai dengan minat atau animo dari mahasiwa tersebut
maupun mahasiswa yang susah untuk mendapatkan perusahaan untuk
melaksanakan praktek kerja industri.
Saran bagi perusahaan :
1. Mahasiswa difasilitasi dalam mencari referensi-referensi yang
berhubungan dengan laporan praktek kerja industri.
2. Perbaikan atau penggantian pada alat-alat ukur yang dapat
mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran.
3. Pembimbing lapangan yang dapat memberikan jawaban yang baik atas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mahasiswa.
Demikan kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan dalam rangka
memperbaiki proses praktek kerja industri yang dilakukan mahasiswa
selanjutnya, mudah-mudahan praktek kerja industri ini menjadi kesempatan
48
yang baik untuk mahasiswa dalam menimba pengalaman di dunia kerja dan
dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan mahasiswa.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
49
DAFTAR PUSTAKA
Toyota Astra Motor. 2000. Gasoline Engine : Prinsip dasar mesin bensin 4
langkah. Jakarta.
Toyota Astra Motor. 2005. Repair Manual Engine K3-DE. Jakarta.
Daryanto. 2012. Prinsip dasar mesin otomotif. Jakarta: Alfabeta.
AD. (2012). Komponen-komponen mesin bensin.
http://www.wikipedia.org/komponen-komponen-mesin-bensin.html, 10 maret
2012.
Susanto. (2014). Sistematika penulisan karya ilmiah.
http://disertasi.com/2014/sistematika-penulisan-karya-ilmiah.html, 05 Juli 2014.