43
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BUMDES SETIA USAHA DESA GEMBONGAN BLITAR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh: IS LAILATUL NUR AZIZAH NIM. 12406183180 Dosen Pembimbing Lapangan Risdiana Himmati, M.Si NIP. 19910062019032024 JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG AGUSTUS 2021

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BUMDES SETIA USAHA DESA

GEMBONGAN BLITAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Keuangan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh:

IS LAILATUL NUR AZIZAH

NIM. 12406183180

Dosen Pembimbing Lapangan

Risdiana Himmati, M.Si

NIP. 19910062019032024

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

AGUSTUS 2021

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen

Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 14 Agustus 2021

Di : Tulungagung

Judul : Pengelolaan Keuangan Pada BUMDes Setia Usaha Desa

Gembongan Blitar

MENYETUJUI

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

Risdiana Himmati, M.Si

NIP. 19910062019032024

MENGESAHKAN

A.N DEKAN

KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Siswahyudianto, S.Pd.I., M.M

NIDN.20150684

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat,

taufik dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan serta kelancaran

kepada saya selaku penyusun. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga Laporan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) dapat diselesaikan secara tepat waktu. Laporan ini Dibuat untuk

memenuhi tugas akhir jurusan Manajmen Keuangan Syariah dengan judul

“Pengelolaaan Keuangan Pada BUMDes Setia Usaha Desa Gembongan

Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar”.

Sholawat serta salam tak tek lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang selalu menjadi teladan bagi umatnya. Laporan PPL ini merupakan bentuk

implementasi secara sistematis anatar program pendidikan kampus dengan program

penguasaan keahlian yang melalui kegiatan kerja secara langsung untuk menjadi

tenaga yang professional.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa terdapat beberapa

pihak yang membantu dalam proses penyelesaian laporan, maka dari itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Maftukin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung.

2. Dede Nurrohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Tulungagung.

3. Siswahyudianto, S.Pd., M.M, selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Ekonomi dan Bisnis IAIN Tulungagung sebagai Leading Sector

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

4. Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE, M.Sy, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Keuangan Syariah.

5. Risdiana Himmati, M. Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang

telah memberikan masukan dalam melaksanankan PPL ini.

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

iv

6. Agus Anto selaku Kepala Desa Gembongan Kecamatan Ponggok

Kabupaten Blitar.

7. Sutrisno W, selaku Kepala BUMDes Setia Usaha Desa Gembongan

Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

8. Seluruh staff BUMDes Setia Usaha Desa Gembongan Kecamatan

Ponggok Kabupaten Blitar yang telah membantu dan membimbing saya

dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.

9. Seluruh pihak yang terkait dalam proses Praktik Pengalaman Lapangan

baik dari pihak kampus maupun pihak BUMDes Setia Usaha Desa

Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan Praktik Pengalaman

Lapangan jauh dari kata sempurna dan masih banyak keterbatasan dalam

kemampuan menulis laporan atau melaksanakan PPL. Sehingga penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun

untuk kesempurnaan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini.Penulis

memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan laporan yang telah

disajikan.

Semoga laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dan semoga laporan ini

dapat menjadi refrensi bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Blitar, 04 Agustus 2021

Penulis

IS LAILATUL NUR AZIZAH

NIM. 12406183180

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

v

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN

LAPANGAN .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .............................................................................. 7

B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................... 8

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................... 9

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga ............................................................................ 10

B. Pelaksanaan Praktik ..................................................................... 13

C. Permasalahan di Lapangan ........................................................... 14

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ........................... 14

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Keuangan ............................................... 16

B. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ......................... 18

C. Pengertian Pengelolaan Keuangan BUMDes Setia Usaha

Dalam Pengelolaan Desa Gembongan ........................................ 20

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

vi

D. Faktor Pendukung dan Penghambat BUMDes Setia Usaha

Dalam Mengelola Keuangan Masyarakat Desa

Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar .................... 25

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 27

B. Saran ........................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA 29

LAMPIRAN

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam desa terdapat sebuah lembaga

perekonomian desa atau sering disebut dengan BUMDes, keberadaan lembaga

perekonomian desa di tengah-tengah masyarakat desa merupakan sebuah

alternatif baru bagi masyarakat untuk bekerja sama. Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) merupakan Lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan

pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk

berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.1

BUMDes sebagai salah lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan

harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Hal ini

dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja BUMDes mampu memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Di samping itu, agar tidak berkembang sistem usaha kapitalistis di pedesaan

yang dapat mengakibatkan terganggunnya nilai-nilai kehidupan bermasyarakat.

Pendekatan yang diharapkan mampu menstimulasi dan menggerakkan roda

perekonomian di pedesaan dengan melalui pendirian kelembagaan ekonomi

yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Lembaga ekonomi ini tidak

lagi didirikan atas dasar instruksi dari pemerintah, tetapi harus didasarkan pada

keingginan masyarakat desa yang berangkat dari adanya potensi yang jika

dikelola dengan tepat akan menimbulkan permintaan di pasar.

Lembaga ekonomi ini agar keberadaanya tidak dikuasai oleh kelompok

tertentu yang memiliki modal besar di pedesaan, maka kepemilikan lembaga itu

1 Maryuni, “Pembangunan BUMDes dan Pemberdayaan Pemerintah Desa”, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2008), Hlm 35

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

8

di miliki oleh desa dan dikontrol bersama dimana tujuan utamanya adalah untuk

meningkatkan standar hidup ekonomi masyarakat pedesaan. Peran Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan

masyarakat. Karena dengan adanya unit usaha-usaha yang didirikan oleh pihak

BUMDes memiliki tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat di

pedesaan. Sehingga BUMDes yang berada di desa perlu di lestarikan dan di

kembangkan. BUMDes Setia Usaha merupakan sebuah lembaga perekonomian

desa yang dimiliki oleh pemerintahan Desa Gembongan Kecamatan Ponggok

Kabupaten Blitar. BUMDes ini memiliki peran yang penting terhadap tingkat

kesejahteraan masyarakat Desa Gemongan. Karena BUMDes ini merupakan

sebuah lembaga mediator, fasilitator, dan motivator bagi masyarakat desa

Gembongan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengangkat laporan dengan judul ”Pengelolaan Keuangan pada BUMDes Setia

Usaha Desa Gembongan Blitar”.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Tujuan diadakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gel.II Tahun 2021

Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Tulungagung adalah:

a. Memenuhi Trimadama Perguruan Tinggi dengan Menyelenggarakan

Pendidikan yang dimantapkan melalui pratikum dan praktik pengalaman

lapangan.

b. Untuk mengetahui seberapa jauh teori yang didapat didalam kampus

dengan praktiknya yang ada dilapangan.

c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat keadaan

langsung yang terjadi dilapangan.

Selain itu tujuan diadakannya Praktek Pengalaman Lapangan ini agar

mahasiswa khususnya jurusan Manajemen Keuangan Syariah dari Institut

Agama Islam Negeri Tulungagung nantinya siap untuk ikut terjun didunia yang

sesungguhnya. Menjadikan tenaga-tenaga yang terampil dan profesional

dalam mengemban tugas pada lembaga perekonomian desa. Dan juga dari

laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

9

seberapa jauh BUMDes Setia Usaha dan bagaimana pengaruh produk usaha-

usaha BUMDes Setia Usaha terhadap kesejahteraan masyarakat Desa

Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

2. Kegunaan

Dengan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II

bagi mahasiswa, berguna untuk memperkaya wawasan pengalaman lapangan

mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah dan juga mempraktikkan teori

teori di kampus ke lapangan sehingga mahasiswa mendapat ilmu, wawasan,

informasi baru dan mengamati aktifitas atau kegiatan yang ada di BUMDes

Setia Usaha terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Gembongan Kecamatan

Ponggok Kabupaten Blitar. Selain itu, laporan ini berguna untuk mengetahui

bagaimana pengaruh produk usaha-usaha BUMDes Setia Usaha terhadap

kesejahteraan masyarakat Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten

Blitar. Serta laporan ini semoga bermanfaat untuk mahasiswa yang PPL dan

juga yang terkait.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang II Tahun 2021

dilaksanakan selama satu bulan dimulai pada tanggal 13 Juli 2021 sampai 13

Agustus 2021 di desa masing-masing sesuai dengan protokol Kesehatan yang

ditetapkan. Pelaksanaan PPL bertempat di BUMDes Setia Usaha Desa

Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Dengan adanya pandemi

Covid 19 ini, mengharuskan mahasiswa untuk melakukan kegiatan PPL

Gelombang II di Desa masing-masing, sehingga mahasiswa hanya di perkenankan

melakukan observasi dan wawancara saja, tujuan diadakannya PPL Virtual ini

adalah untuk memutus tali penyebaran Covid 19 ini agar tidak semakin

bertambah.

Tempat dan informasi Lembaga praktik pengalaman lapangan (PPL):

Nama Lembaga : BUMDes Setia Usaha

Alamat : Jl. Demang Tani Semito No.69, Gembongan,

Ponggok, Blitar, Jawa Timur 66153, Indonesia

No Telp : 085855330555

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

10

Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli 2021- 13 Agustus 2021

Waktu Pelaksanaan : 08.00-15.00 WIB

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

11

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

Nama Lembaga : BUMDes Setia Usaha

Alamat : Jl. Demang Tani Semito No.69, Gembongan,

Ponggok, Blitar, Jawa Timur 66153, Indonesia

No HP : 085855330555

Email : -

Tahun Berdiri : 2005

1. Gambaran umum / sejarah singkat BUMDes Setia Usaha

BUMDes Setia Usaha adalah sebuah lembaga usaha

perekonomian desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan

desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar untuk

memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan

dan potensi desa.BUMDes Setia Usaha ini berdiri sejak tahun 2005,

pada masa kepemimpinan yang di ketuai oleh Bapak Agus Anto, pada

masa itu BUMDes Setia Usaha berdiri dengan tujuan untuk

meingkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa

dan meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat serta menjadi tulang punggung pertumbuhan dan

pemerataan ekonomi pedesaan.

Sampai saat ini BUMDes Setia Usaha masih beroperasi dengan

baik,bahkan setiap tahunnya BUMDes ini mengalami peningkatan, hal

tersebut tidak lepas dari peran masyarakat yang ikut serta dalam

meningkatkan sebuah lembaga perekonimian desa ini. Saat ini

BUMDes Setia Usaha di ketuai oleh bapak Sutrisno W dan di

bendaharai oleh Ibu Sukini dan yang menjadi sekretaris adalah Ibu

Reza.

2. Visi, Misi dan Tujuan BUMDes Setia Usaha

a. Visi BUMDes Setia Usaha Sebagai Berikut:

Terwujudnya BUMDes sebagai sentra perekonomian Desa untuk

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

12

mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri, dan berbudaya.

b. Misi BUMDes Setia Usaha Sebagai Berikut:

1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui beberapa

program BUMDes

2) Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat dengan

menggalakan usaha ekonomi kerakyatan melalui program di

bidang pengolahan sewa kios

3) Menciptakan masyarakat desa yang sejahtera, mandiri, dan

berbudaya

c. Tujuan:

Tujuan didirikannya BUMDes Setia Usaha ini adalah untuk

mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa

serta meningkatkan lembaga perekonomian desa dengan cara

merangkul masyarakat untuk ikut andil dalam kegiatan-kegiatan

yang di adakan oleh BUMDes.

3. Letak Geografis BUMDes Setia Usaha

BUMDes Setia Usaha ini terletak di Jl. Demang Tani Semito

No.69, Gembongan, Ponggok, Blitar, Jawa Timur 66153, Indonesi.

Awalnya Kantor BUMDes Setia Usaha masih menjadi satu dengan

gedung kantor balai desa Gembongan. Karena BUMDes ini belum

memiliki gedung tersendiri yang dapat digunakan untuk kegiatan-

kegiatan BUMDes.

Hal ini disebabkan masih minimnya dana yang dimiliki oleh

BUMDes Setia Usaha untuk membangun gedung yang khusus untuk

kegiatan BUMDes sehari-hari. Saat ini Balai Desa Gembongan

Membuatkan Kantor Khusus untuk BUMDes Setia Usaha. Adapun

Perkembangkan Lokasi BUMDes Setia Usaha saat ini berada di balai

desa Gembongan dan masih pada tahap pembangunan.

4. Bagan Struktur Organisasi BUMDes Setia Usaha.

Bagan struktur organisasi BUMDes Setia Usaha

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

13

5. Agenda Kerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Setia Usaha

Sebagai salah satu lembaga perekonomian desa dalam bentuk

BUMDes, BUMDes Setia Usaha memiliki agenda-agenda kerja yang

bertujuan untuk memajukan serta meningkatkan kesejahteraan

anggotanya. Dalam mewujudkan hal tersebut tentunya BUMDes Setia

Usaha memiliki agenda rutinitas bulanan. Adapun hal tersebut

diantaranya :

a. Rekapitulasi BUMDes Setia Usaha yang meliputi pendapatan dan

pengeluaran dalam satu bulan.

b. Evaluasi kerja selama satu bulan.

6. Unit Produk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Setia Usaha

a. Sewa Kios

Sewa Kios merupakan Bagunan kosong berbentuk toko didalam

Pasar yang dimiliki oleh pihak pemerintahan. Sewa kios ini

bertujuan kesejahteraan masyarakat karena dengan adanya

bangunan ini masyarakat mampu berjualan dengan membayar

pertahunnya. Biaya sewa kios dipasar perkiraan pertahunnya

kisaran Rp; 1.500.000 - Rp; 2.000.000. Sewa kios ini berada

didalam pasar belanja. Kios ini terdapat banyak penjual seperti

sayur, baju, sepatu, sandal, dll.

KEPALA DESA

Agus Anto

KETUA BUMDes

Sutrisno W

BENDAHARA

Ibu Sukini

SEKERTARIS

Ibu Reza

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

14

b. Uang Karcis

Uang Karcis merupakan uang retribusi pajak perhari yang

diberikan kepada pihak pengelola pasar setiap harinya. Uang

karcis ini digunakan pengelolaan pasar untuk kebersihan pasar

dan sisannya masuk uang BUMDes. Karcis ini menjadi tanda

bahwa si penjual-penjual yang ada dipasar telah membayar

sejumlah tertentu dan oleh karena itu berhak untuk

menempatinya. Uang karcis ini ada harian dan mingguan. Uang

karcis ini ada 2 macam yaitu uang karcis pasar sayur dan uang

karcis pasar hewan.

c. Uang Kebersihan Sampah

Uang kebersihan sampah adalah uang yang diberikan

masyarakat sebagai biaya kebersihan pengambilan sampah di

rumah para warga desa Gembonagan. Uang kebersihan sampah

ini membayarnya perbulan. Setiap harinya para pengambil

sampah mengambil sampah warga kemudian dijadikan satu dan

dibakar. Sampah-sampah milik warga diambil oleh pengambil

sampah supaya desa Gembongan ini tetap bersih dan bebas

kuman.

d. Uang Toilet

Uang toilet merupakan uang pajak kebersihan toilet karena

masyarakat memakainnya. Tanpa adanya toilet umum

masyarakat pasti kebingungan. Maka dari itu Desa Gembongan

Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar membuatkan WC

umum Untuk para masyarakat yang ingin memakainya.

e. Uang Parkir

Uang parkir adalah uang yang dibayarkan ketika seseorang

menitipkan kendaraannya untuk dijaga keamanan kendaraan

tersebut. Uang parkir sendiri digunakan untuk kesejahteraan

masyarakat dengan cara BUMDes yang mengelolanya.

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

15

B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di BUMDes Setia

Usaha Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang I ini

dilaksanakan pada tanggal 13 juli 2021 sampai dengan 13 Agustus

2021. Lokasi tempat PPL berada di Jl. Demang Tani Semito No.69,

Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, 66153.

BUMDes Setia Usaha bertempat di Balai Desa Gembongan Kecamatan

Ponggok Kabupaten Blitar. Hal ini disebabkan karena BUMDes Setia

Usaha belum memiliki gedung tersendiri.

Berdasarkan keputusan yang ditetapkan oleh kepala laboratorium

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung bapak Siswahyudianto, M.M menyatakan bahwa PPL

gelombang II ini dilakukan secara virtual dari rumah masing-masing. Hal

ini dikarenakan dengan adanya pandemi covid 19 yang sedang melanda

Indonesia, keputusan tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko

peningkatan penyebaran covid 19. Sehingga setiap mahasiswa

diharuskan untuk melakukan kegiatan PPL di rumah masing-masing.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang II ini sedikit

berbeda dengan PPL sebelum-sebelumnya, karena setiap mahasiswa

hanya diperbolehkan melakukan kegiatan observasi dan wawancara

saja. Hal ini memiliki tujuan agar mahasiswa dapat terhindar dari

penularan covid 19. Setiap mahasiswa hanya diperbolehkan melakukan

observasi dan wawancara sekitar 4 sampai 5 kali saja di lembaganya

masing-masing. Serta mahasiswa juga diperbolehkan melakukan

kegiatan wawancara menggunakan media sosial, seperti whatsapp dan

media sosial lainnya.

C. Permasalahan di Lapangan

Selama pelaksanaan PPL virtual selama 30 hari, penulis

mengamati masalah yang ada di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Setia Usaha Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

16

dan penulis mendapatkan beberapa masalah yang terjadi di lapangan,

masalah yang di hadapi diantaranya adalah tentang Pengelolaan

Keuangan pada BUMDes Setia Usaha Desa Gembongan Blitar.

D. Tanggapan Dari Lembaga Tempat PPL

Untuk mengatasi permasalahan di atas tanggapan dari pihak

BUMDes Setia Usaha. Peran BUMDes Setia Usaha dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Desa Gembongan ini mengacu pada

menfasilitasi segala aktivitas yang mendukung segala program yang

diadakan, menyusun rencana-rencana pengembangan usaha untuk

meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa

Gembongan. Untuk meningkatkan kesejahteraan peran BUMDes Setia

Usaha memanfaatkan unit-unit usaha serta berbagai macam kegiatan

pendukung lainnya sehingga memberikan perubahan yang cukup baik

bagi masyarakat desa Gembongan, meskipun juga adanya kekurang

sempurnaan dalam menjalankan tujuannya, paling tidak hadirnya

BUMDes Setia Usaha dapat menjadi perubahan bagi kemajuan

masyarakat di desa Gembongan.

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

17

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Keuangan

1. Pengelolahan Keuangan

Pengelolaan berasal dari kata manajemen atau administrasi yang

memiliki arti sebuah aktivitas proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengendalian dari beberapa sumber daya organisasi

untuk mengatasi dana mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan

efiseiensi.

Pengertian keuangan adalah ilmu dan seni dalam mengelola uang

yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi.

Keuangan berhubungan dengan proses, Lembaga, pasar, instrument yang

terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan

pemerintah.2

Sedangkan pengelolaan Keuangan berarti mengurus dan

mengatur keuangan dan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sebagai

berikut:

a. Tanggung Jawab (accountibility)

Sebuah operasi harus mempertanggung jawabkan keuangan kepada

lembaga atau orang yang berkepentingan yang sah, Lembaga atau

orang dan masyarakat umum. Adapun unsur-unsur penting dalam

tanggung jawab adalah mencakup keabsahan yaitu setiap transaksi

keuangan harus berpangkal pada wewenang hukum tertentu dan

pengawasan yaitu tata cara yang efektif untuk menjaga kekayaan

uang dan barang serta mencegah terjadinya penghamburan dan

penyelewengan dan memastikan semua pendapatan yang sah benar-

benar terpungut jelas sumbernya dan tepat penggunaanya.

b. Mampu memenuhi kewajiban keuangan

2 Barlian, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Litera Lintas Media, 2012), Hlm 34

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

18

Pengelolaan keuangan harus ditata dan dikelola sedemikian rupa

sehingga mampu melunasi semua kewajiban atau ikatan keuangan

baik jangka pendek, jangka Panjang, maupun pinjaman jangka

Panjang pada waktu yang telah ditentukan.

c. Kejujuran

Hal-hal yang menyangkut pengelolaan keuangan pada prinsipnya

harus diserahkan kepada pegawai yang betul-betul jujur dan dapat

dipercaya.

d. Hasil guna (efectivieness) dan daya guna (efficiency)

Merupakan tata cara mengurus keuangan harus sedemikian rupa

sehingga memungkinkan program dapat direncanakan dan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan biaya yang serendah-

rendahnya dan dalam waktu yang secepat-cepatnya.

e. Pengendalian

Para apparat pengelola keuangan dan petugas pengawasan harus

melakukan pengendalian agar semua tujuan tersebut dapat dicapai.

Pada dasarnya pengelolaan (manajemen) keuangan adalah sebuah

proses memperoleh, mengelola sarta menggunakan dana yang ada

dalam suatu organisasi/perusahaan.3

2. Tujuan Pengelolaan Keuangan

Tujuan utama pengelolaan keuangan adalah untuk memaksimalkan

nilai yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap

asset yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai terhadap asset

yang dimiliki oleh pemegang saham. Pengelolaan keuangan bertujuan

untuk memaksimalkan laba dan meminimalisir biaya guna

mendapatkan suatu pengambilan keputusan yang maksimal dalam

menjalankan perusahaan kearah perkembangan yang signifikan. Jadi,

tujuan dari pengelolaan keuangan adalah bagaimana perusahaan

mendapatkan laba dan mengelolanya secara baik serta mengalokasikan

3 Devas, “Keuangan pemerintah daerah di indonesia”, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2007), Hlm 279

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

19

dana tersebut guna perkembangan perusahaan yang dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Manajemen atau pengelolaan

keuangan adalah bagaimana mengelola kekayaan untuk menghasilkan

keuntungan dan memanfaatkan sumber modal demi membiayai usaha.

Berbisnis tidak hanya untuk mendapatkan uang, tetapi juga cara

mengendalikan dan membelanjakannya.4 Kesuksesan yang dicapai

dalam bisnis yang dijalankan tidak lepas dari komitmen serta tekat

yang kuat. Kesuksesan yang dapat akan memberikan dampak besar

kepada pemilik usaha sehingga, pemilik usaha tidak hanya mampu

mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar. Akan tetapi, juga

dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

B. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Badan Usaha Milik Desa atau yang disebut dengan BUMDes

adalah suatu lembaga/badan perekonomian desa yang berbadan hukum

dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa, dikelola secara ekonomis

mandiri dan profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar

merupakan kekayaan desa yang dipisahkan. Pada akhirnya BUMDes

dibentuk dengan tujuan memperoleh keuntungan untuk memperkuat

Pendapatan Asli Desa (PADes), memajukan perekonomian desa, serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Seperti diungkapkan oleh Ngesti D. Prasetyo, bahwa keberadaan

BUMDes sangat strategis yang pada akhirnya BUMDes berfungsi sebagai

motor penggerak perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat desa.

Harapan dengan adanya BUMDes, adalah pembentukan usaha baru yang

berakar dari sumber daya yang ada serta optimalisasi kegiatan-kegiatan

ekonomi masyarakat desa yang telah ada. Di sisi lain akan terjadi

peningkatan kesempatan berusaha dalam rangka memperkuat otonomi desa

dan mengurangi pengangguran.

4 Novie noordiana RY, Wilsna Rupilu, “Manajemen UMKM bagi Wanita”, (jember: CV.

Pustaka Abadi, 2019), Hlm 36

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

20

BUMDes merupakan lembaga usaha yang bergerak dalam bidang

pengelolaan aset-aset dan sumber daya ekonomi desa dalam kerangka

pemberdayaan masyarakat desa. Pengaturan BUMDes diatur di dalam

pasal Pasal 213 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2004, bahwa Desa dapat

mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi

desa. Selain itu juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun

2005 tentang Desa, yang didalamnya mengatur tentang BUMDes, yaitu

pada Pasal 78 – 81, Bagian Kelima tentang Badan Usaha Milik Desa, serta

yang terakhir dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun

2010 tentang Badan Usaha Milik Desa.

Tujuan BUMDes yaitu mengoptimalkan pengelolaan aset-aset desa

yang ada, memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa. Sifat usaha BUMDes adalah berorientasi

pada keuntungan. Sifat pengelolaan usahanya adalah keterbukaan,

kejujuran, partisipasif dan berkeadilan. Dan fungsi BUMDes adalah:

sebagai motor penggerak perekonomian desa, sebagai lembaga usaha yang

menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes), serta sebagai sarana untuk

mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Dengan kehadiran BUMDes ini diharapkan desa menjadi lebih mandiri dan

masyarakatnya pun menjadi lebih sejahtera.

Tetapi mengingat BUMDes masih termasuk hal baru dalam

keberadaannya, maka tak pelak di dalam praktek, beberapa kendala muncul

justru terkait dalam proses pembentukannya. Pertama, belum ada dasar

hukum yang memayungi tentang keberadaan BUMDes di desa. Walaupun

sebenarnya secara tersirat semangat untuk melembagakan BUMDes telah

diamanatkan dan dipayungi dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Bab

VII bagian Kelima yang menyatakan Pemerintah Desa dapat mendirikan

Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa dengan

harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa. Sebagai

tindak lanjut dari pelaksanaan pendirian BUMDes, maka berdasarkan pasal

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

21

78 PP 72 Tahun 2005 tentang Desa, dijelaskan bahwa Pemerintah

Kabupaten/Kota perlu menetapkan Peraturan Daerah (PERDA) tentang

Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes).

Ketentuan mana meskipun agak terlambat juga diakomodir dalam

peraturan teknis yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri melalui

pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010.

Namun kenyataannya, niat baik dari amanat Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah maupun pengaturan secara teknis melalui Permendagri tersebut

belum disambut baik oleh Pemerintah kabupaten/Kota dengan indikasi

belum adanya Perda yang mengatur tentang Tata Cara Pembentukan dan

Pengelolaan, kalaupun sudah ada Perda tersebut seringkali belum mengacu

pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010, yang

memang hadir terlambat. Sehingga seringkali proses peningkatan legalitas

akan terganjal pada legitimasi Hukum BUMDes itu sendiri. Kedua,

legalitas bentuk badan hukum yang tepat ternyata menjadi masalah yang

lebih besar bagi pendirian BUMDes.

Meskipun di beberapa daerah Kabupaten/Kota telah memiliki Perda

yang mengatur tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes), tetapi seringkali di beberapa Perda tersebut

terjadi ketidaktepatan dalam memilih konstruksi badan hukum yang tepat

bagi BUMDes. Bahkan kasus yang sering terjadi, BUMDes tidak

menggunakan bentuk badan hukum, melainkan “hanya” berbentuk badan

usaha yang tidak berbadan hukum. Padahal ketentuan pasal 78 ayat (3)

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa menyatakan

bahwa Bentuk Badan Usaha Milik Desa harus berbadan hukum. Jika

permasalahan pertama seputar pembentukan BUMDes dapat diatasi dengan

melakukan revisi terhadap Perda yang belum tepat, maka permasalahan

kedua ini tidak akan berhenti dengan merevisi Perda payungnya, melainkan

Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

22

harus membenahi bentukan badan hukum BUMDes tersebut dalam bentuk

badan hukum yang tepat.5

C. Kinerja BUMDes Setia Usaha Dalam Mengelola Keuangan Desa

Gembongan Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar

BUMDes Setia Usaha adalah sebuah lembaga usaha perekonomian

desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan Desa Gembongan

Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar untuk memperkuat perekonomian

desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Sampai saat ini

BUMDes Setia Usaha masih beroperasi dengan baik. bahkan setiap

tahunnya BUMDes ini mengalami peningkatan, hal tersebut tidak lepas

dari peran masyarakat yang ikut serta dalam meningkatkan sebuah lembaga

perekonimian desa ini. Saat ini BUMDes Setia Usaha di ketuai oleh Bapak

Sutrisno W dan di bendaharai oleh Ibu Sukini dan yang menjadi sekretaris

adalah Bapak Reza.

1. Kinerja BUMDes Dalam Mengelola keuangan adalah sebagai berikut:

2. Mengelola aset desa melalui pemberdayaan potensi desa untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

3. Pengembangan usaha Sewa Kios, Uang Karcis, Uang kebersihan

Sampah, Uang Toilet, Uang Parkir.

4. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.

5. Mengelola dana program yang masuk ke desa bersifat dana gulir

terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan

usaha ekonomi desa.

Unit Pengelolahan keuangan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Setia Usaha dari Kegiatan sebagai berikut:

a) Sewa Kios

Sewa Kios merupakan Bagunan kosong berbentuk toko didalam

Pasar yang dimiliki oleh pihak pemerintahan. Sewa kios ini

5 Amelia Sri Kusuma Dewi, “Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)”, Journal of

Rural and Development Vol. 5, No. 1, Februari 2014, Hlm 1-3

Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

23

bertujuan kesejahteraan masyarakat karena dengan adanya

bangunan ini masyarakat mampu berjualan dengan membayar

pertahunnya. Biaya sewa kios dipasar perkiraan pertahunnya

kisaran Rp; 1.500.000 - Rp; 2.000.000. Sewa kios ini berada

didalam pasar belanja. Kios ini terdapat banyak penjual seperti

sayur, baju, sepatu, sandal, dll.

Foto wawancara mengenai biaya sewa kios didalam pasar

Diambil Pukul 09.00 Jum’at,16 juli 2021

Foto sewa kios didalam pasar

Diambil Pukul 09.00 Minggu, 01 Agustus 2021

b) Uang Karcis

Uang Karcis merupakan uang retribusi pajak perhari yang

diberikan kepada pihak pengelola pasar setiap harinya. Uang

karcis ini digunakan pengelolaan pasar untuk kebersihan pasar

dan sisannya masuk uang BUMDes. Karcis ini menjadi tanda

bahwa si penjual-penjual yang ada dipasar telah membayar

sejumlah tertentu dan oleh karena itu berhak untuk

menempatinya. Uang karcis ini ada harian dan mingguan. Uang

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

24

karcis ini ada 2 macam yaitu uang karcis pasar sayur dan uang

karcis pasar hewan.

Foto Penarikan Karcis di pasar sayur

Diambil Pukul 09.00 Minggu,1 Agustus 2021

c) Uang Kebersihan Sampah

Uang kebersihan sampah adalah uang yang diberikan masyarakat

sebagai biaya kebersihan pengambilan sampah di rumah para

warga desa Gembonagan. Uang kebersihan sampah ini

membayarnya perbulan. Setiap harinya para pengambil sampah

mengambil sampah warga kemudian dijadikan satu dan dibakar.

Sampah-sampah milik warga diambil oleh pengambil sampah

supaya desa Gembongan ini tetap bersih dan bebas kuman.

Foto kegiatan Pengambilan sampah dirumah warga

Diambil Pukulc 09.00 Senin,02 Agustus 2021

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

25

d) Uang Toilet

Uang toilet merupakan uang pajak kebersihan toilet karena

masyarakat memakainnya. Tanpa adanya toilet umum masyarakat

kebingungan untuk membuang air besar maupun buang air kecil.

Maka dari itu Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten

Blitar membuatkan WC umum Untuk para masyarakat yang ingin

memakainya. Salah satu keuangan ini juga menambah keuangan

untuk pemasukan BUMDes Setia Usaha.

Foto Kamar Mandi/ Toilet

Diambil Pukul 10.00 Minggu, 01 Agustus 2021

e) Uang Parkir

Uang parkir adalah uang yang dibayarkan ketika seseorang

menitipkan kendaraannya untuk dijaga keamanan kendaraan

tersebut. Uang parkir sendiri digunakan untuk kesejahteraan

masyarakat dengan cara BUMDes yang mengelolanya.

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

26

Foto Parkiran dan Bapak pengelola Parkir

Diambil Pukul 10.00 Minggu, 1 Agustus 2021

Dari semua kegiatan BUMDes, Pemasukan keuangan yang dimiliki

25% Kembali ke pengelola 75% dimasukkan kedalam keuangan BUMDes

Setia Usaha.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat BUMDes Setia Usaha Dalam

Mengelola Keuangan Masyarakat Desa Gembongan Kecamatan

Ponggok Kabupaten Blitar.

Faktor pendukung merupakan hal-hal yang mempengaruhi sesuatu

menjadi berkembang, memajukan, menambah dan menjadi lebih baik dari

sebelumnya. BUMDes Setia Usaha dalam prakteknya memiliki factor-

faktor pendukung, di antaranya adalah :

Partisipasi masyarakat dan tindakan proaktif masyarakat Dalam strategi

pengembangan BUMDes Setia Usaha tidak hanya menyangkutkan

pengurus BUMDes saja tetapi juga ada hubungan dengan masyarakat.

Masyarakat dapat berpartisipasi dan memberikan kritik dan sarannya

kepada pengurus BUMDes. Dengan begitu pengurus pun dapat

mengetahui penilaian yang diberikan masyarakat, atau terkait masalah

dan kebutuhan masyarakat saat ini, hal inilah yang nantinya akan

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

27

membawa pengurus BUMDes kepada sebuah perubahan, dimana akan

dilakukan sebuah perubahan, dimana akan dilakukan perbaikan pada

setiap kegiatan yang membutuhkan pembenahan.

Solidnya para pengurus BUMDes Setia Usaha Dengan adanya

kerjasama yang baik antara pengurus satu dengan pengurus lainnya

membuat BUMDes Setia Usaha lebih cepat untuk berkembang, karena

untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan di butuhkan

kerjasama tim yang cukup baik.

Selain faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat

BUMDes Setia Usaha dalam mengelola keuangan di desa Gembongan

Faktor penghambat diantaranya adalah sebagai berikut :

Faktor penghambat yang pertama adalah minimnya modal yang dimiliki

oleh pihak BUMDes Setia Usaha sehingga pihak BUMDes belum

sepenuhnya bisa mencukupi kebutuhan yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

Kurangnya ketenaga kerjaan, BUMDes Setia Usaha menilai

keterbatasannya pengurus atau yang membantu kegiatan BUMDes

menjadikan hambatan tersendiri, karena adalah pengurus BUMDes yang

tidak hanya bekerja sebagai pengelola BUMDes saja tetapi juga

memiliki pekerjaan lain sehingga jam untuk mengabdi di BUMDes Setia

Usaha menjadi lebih sedikit.Kurangnya modal disebabkan karena ada

beberapa unit usaha atau kegiatan usaha BUMDes kurang lancar. Antara

lain adalah usaha sewa kios, karena banyak masyarakat banyak memilih

menggunakan lahan kosong sebagai tempat berjualannya.

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

28

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Analisis Kinerja BUMDes Setia Usaha Dalam Pengelolaan

Keuangan. Kinerja BUMDes Setia Usaha Dalam Mengelola

keuangan adalah Berikut: Mengelola aset desa melalui

pemberdayaan potensi desa untuk peningkatan kesjahteraan

masyarakat desa.Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha

simpan pinjam dan usaha lokal sektor rill lainnya.Mengembangkan

jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak.Mengelola dana

program yang masuk ke desa bersifat dana gulir terutama dalam

rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi

desa.

2. Faktor pendukung BUMDes Setia Usaha dalam mengelola keuangan

masyarakat Desa Gembongan adalah Partisipasi masyarakat dan

tindakan proaktif masyarakat serta solidnya para pengurus BUMDes

itu sendiri. Selain itu faktor penghambat BUMDes Setia Usaha

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gembongan adalah

minimnya modal yang dimiliki oleh pihak BUMDes Setia Usaha

sehingga pihak BUMDes belum sepenuhnya bisa mencukupi

kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat, kurangnya pengurus

BUMDes Setia Usaha sehingga menjadi penghambat kelangsungan

kerja BUMDes serta kurangnya modal disebabkan karena ada

beberapa unit usaha atau kegiatan usaha BUMDes kurang lancar.

B. Saran

1. Untuk Fakultas Ekonomi Bisnis Islam sebagai pengelola Praktik

Pengalaman Lapangan semoga memberikan manfaat dan menjadi

media informasi bagi penyelaraan kurikulum.

2. Untuk lembaga tempat praktik lapangan:

a. Semoga laporan ini menjadi tinjauan untuk evaluasi agar

BUMDes Setia Usaha menjadi lebih baik.

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

29

b. Semoga dengan adanya laporan ini dapat memberikan gambaran

solusi bagi BUMDes Setia Usaha dalam meningkatkan

kesejahteraan Masyarakat Desa Gembongan.

3. Untuk mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan:

a. Semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai pedoman Praktik

Pengalaman Lapangan yang selanjutnya agar lebih maksimal.

b. Semoga dengan adanya laporan ini dapat dilaksanakan

penyelesaian kendala untuk Praktik Pengalaman Lapangan.

Page 30: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

30

DAFTAR PUSTAKA

Barlian. 2012. Manajemen Keuangan. Jakarta: Litera Lintas

Media.

Devas. 2007. Keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Maryuni. 2008. Pembangunan BUMDes dan Pemberdayaan

Pemerintah Desa. Bandung: CV Pustaka Setia.

Pustaka Abadi.Kusuma Dewi Amelia Sri. 2014. Peranan Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes)”, Journal of Rural and Development Vol. 5,

No. 1.

Wilsna Rupilu, Novie noordiana RY. 2019. Manajemen UMKM

bagi Wanita. jember: CV.

Page 31: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

31

BERITA ACARA HARIAN PPL

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA

ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG GELOMBANG II TAHUN 2021

Pada tanggal 13 juli sampai tanggal 13 Agustus tahun 2021,

bertempat di Lembaga BUMDes Setia Usaha, telah dilaksanakan PPL

Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung gelombang II Tahun 2021

oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Is Lailatul Nur Azizah

NIM : 12406183180

Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah

No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan

1 13 Juli 2021 08.00 WIB Pendalaman Materi PPL

Gelombang II Tahun Akademik

2020-2021 Via Youtube

2 14 Juli 2021 10.00 WIB Mengerjakan Riview

3 15 Juli 2021 08.00 WIB Menyusun Pertanyaan Untuk

melakukan wawancara

4 16 Juli 2021 10.00 WIB Mengunjungi Tempat Lembaga

BUMDes Untuk melakukan

wawancara kepada bapak

Sutrisno W Sebagai ketua

Pemegang BUMDes Setia Usaha

5 17 Juli 2021 09.00 WIB Pengambilan Vidio Saat

Wawancara Ketua BUMDes

6 18 Juli 2021 09.00 WIB Konsultasi Mengenai Judul

Laporan PPL Kepada DPL

7 19 Juli 2021 08.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL

8 20 Juli 2021 09.00 WIB Melanjutkan Review yang belum

Page 32: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

32

selesai

9 21 Juli 2021 08.00 WIB Mengunjungi tempat kios

10 22 Juli 2021 08.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL

11 23Juli 2021 08.00 WIB Wawancara Via whattshap

12 13 Juli 2021 08.00 WIB Menyelesaikan Pembuatan Vidio

PPL

13 24 Juli 2021 09.00 WIB Mengunjungi Pasar Hewan

14 25 Juli 2021 09.00 WIB Membuat Vidio Untuk Laporan

PPL

15 26 Juli 2021 08.00 WIB Mengunjungi tempat

pembuangan sampah

16 27 Juli 2021 08.30 WIB Mengedit Vidio PPL

17 28 Juli 2021 08.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL

18 29-30 Juli 2021 09.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL

19 31 Juli 2021 08.00 WIB Melanjutkan Review yang belum

selesai

20 1 Agustus 2021 08.30 WIB Melakukan survey ke pasar

untuk melihat kegiatan Tarik

karcis dipasar sayur.kemudian

ke pasar Hewan.

21 2 Agustus 2021 09.00 WIB Melanjutkan Laporan PPL yang

belum selesai

22 3-4 Agustus 2021 08.00 WIB Melanjutkan Laporan PPL yang

belum selesai

23 5-6 Agustus 2021 09.00 WIB Melanjutkan Laporan PPL yang

belum selesai

24 7-8 Agustus 2021 09.00 WIB Menyelesaikan Edit Vidio

25 9 Agustus 2021 08.00 WIB Melakukan pengeditan file-file

yang akan di kumpulkan sebagai

penilaian kegiatan akhir

PPL

Page 33: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

33

26 10 Agustus 2021 09.00 WIB Melanjutkan mengerjakan essay

sampai selesai

27 11 Agustus 2021 10.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL

28 12 Agustus 2021 08.00 WIB Menyelesaikan Tugas Laporan

PPL

29 13 Agustus 2021 10.00 WIB Menyelesaikan Tugas Laporan

PPL

Blitar, 13 Agustus 2021

SUTRISNO W

Page 34: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

34

BERITA ACARA KONSULTASI

Nama : Is Lailatul Nur Azizah

NIM : 12406183180

Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah

DPL : Risdiana Himmati, M.Si

Tempat PPL : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Setia Usaha

Judul Laporan : Pengelolaan Keuangan pada BUMDes Setia Usaha

Desa Gembongan Blitar

N

O

TANGGAL LAPORAN

MAHASIS

WA PPL

BIMBINGA

N PPL

TANDA

TANGA

N PPL

1 18-07-2021 Pengajuan

Judul

Konsultasi

Judul

2 12-08-2021 Revisi

Laporan

Menambah

bukti

dokumentasi

dan teks

wawancara

pada

pembahasan

3

Blitar, 13 Agustus 2021

Risdiana Himmati, M.Si

NIP. 19910062019032024

Page 35: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

35

DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN

LAPANGAN (PPL)

Page 36: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

36

Page 37: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

37

Page 38: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

38

Page 39: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

39

RANGKUMAN MATERI PEMBEKALAN PPL GELOMBANG II

TAHUN 2021

Is Lailatul Nur Azizah

12406183180

Narasumber 1 : Anang Mustofa, S.E

Lembaga kemasyarakatan desa yaitu : LPM, RT/RW, PKK, Karang

Taruna, Forum Anak Desa (FAD), ada juga lembaga BPD (Badan

Permusyawaratan Desa) bertugas menampung aspirasi masyarakat guna

membuat musyawarah desa dan menetapkan peraturan didesa yang ada.

Bung Hatta berkata “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi

Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa” ini merupakan

paradigma yang dimunculkan oleh bung hatta tetapi apa yang dikatakan

oleh bung hatta ini baru terealisasikan baru baru ini pada masa pasca

reformasi.

Ini ada juga paradigma baru bagaimana cara memahami sebuah

desa dan ini bagaimana banyak desa-desa maju melaukan lompatan inovasi

karena adanya pengakuan dalam UU desa no 06 tahun 2014 sehingga

dalam UU ini mengamanatkan bahwa negara mengakui bahwa ada nya

azaz rekognisi, ada juga azaz subsidiaritas yang mengakui kewenangan

berdasarkan hak asal usul jadi ada 4 aspek yaitu : pemerintahan desa,

pembangunan desa, pemberdayan masyarakat desa, pembianaan

kemasyarakatan desa jadi ini ruang rumah tangga desa yang diakui oleh

negara.

Perbedaan desa tempo dulu dan sekarang, dulu kedudukan desa

dalam system pemerintahan daerah kabupaten jadi dulu desa Cuma

pelayanan administrasi tapi sekarang desa berada dalam wilayah

kabupaten, dari perbedaan ini sudah jelas dari tehnik pengangkatan

perangkat desa mulai sekarang desa sendiri yang mengangkat kalua dulu

Page 40: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

40

perangkat desa sebelum UU no 14 yang meng eskai itu pak camat atas

nama bupati tapi sekarang untuk sekarang ini untuk perangkat desa yang

me;akukan ujian yang melakukan eskai langsung ke kepala desa, inilah

yang dinamakan bahwa desa melakukan kemandirian nya dalam mengelola

rumah tangga

Kalau dulu desa menjadi obyek pebangunan tapi sekarang desa

menjadi suyek pebangunan, kalua dulu desa mau membangun apa harus

melalui rekomendasi dari poemerintah kabupaten, jadi setiap usulan

apapun harus menunggu usulan dari kabupaten, nah searang dengan

munculnya UU baru desa bisa membangun rumahtangga nya sendiri

dengan dana desa. Istilahnya dulu itu desa hanya menerim bangunan saja.

Perubahan paradigma “Desa Membangun”, dilakukan dengan cara

Pertama pemberian kewenangan berdasarkan azaz rekognisi dan

subsidioritas, Kedua kedudukan desa sebagai pemerintah berbasis

masyarakat, Ketiga desa berperan sebagai subyek pembanguinan. Dan juga

pada paradigma ini desa bisa membangun desanya seacara mandiri. Tujuan

Pembangunan Desa yaitu 1) Peningkatan pelayaan dasar, 2) Pembangunan

dan pengembangan sarana dan prasarana desa.

Hak usul merupakan hak warisan yang masih hidup dan prakasa

desa atau masyarakat desa sesuai dengan perkembangan kehidupan

masyarakat, antara lain yaitu system organisasi masyarakat adat,

kelembagaan, pranta dan hukum adat, tanah kas desa, kesepkatan dalam

kehidupan masyarakat desa.

Strartegi dalam RPJM nasional dalam kebijakan dan strategi dalam

RPJM 2020-2024 dalam desa ini yang ditonjolkan yaitu dalam

pengembangan wisata desa. Siklus perencanaan pembangunan yang ada di

desa jadi kalau ingin menjadi desa yang baik maka harus bisa memilih

kepala desa yang baik, kepala desa yang baik bisa mempunyai visi dan misi

yang jelas karena pada masa sekarang ini pemilihan kepala desa memang

tidak bisa kita ungkiri bahwa visi misi ini dikalahkan dengan uang, padahal

Page 41: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

41

visi misi ini sangar berpengaruh pada regulasi desa ini untuk kedepannya

nanti.

Jadi untuk visi misi nanti akan dimasukkan dalam RPJM desa,

apabila sudah dimasukkan dalam RPJM desa visi misi tersebut akan

menjadi peraturan desa jadi selama 6 tahun desa akan menjalankan visi

misi tersebut.

Mewujudkan desa digital yang juga merupkan prioritas sekarang

yaitu bertujuan untuk sebagai upaya peningkatan pelayanan warga, dengan

adanya desa digital ini mau tidak mau warga desa harus siap dengan

digitalisasi, karena 99% rumah di dalam suatu desa bisa dimungkinkan

mengunakan jaringan internet, perlunya digitalisasi di desa yaitu 1)

Transparasi public, 2) percepatan dan efisiensi pelayanan, 3) Pesatnya era

revolusi industry 4.0

Simpel Desa adalah aplikasi berbasis Website dengan cara

memasukkan NIK, Aplikasi Simpel Desa juga digunakan saranana

penghubung antara warga dan perangkat desa, warga juga bisa mengisi

saldo, membeli pulsa, pembayaran pdam, pembayaran listrik dll. Dengan

memakai aplikasi Simpel Desa, desa pun juga mendapatkan penghasilan

dari setiap transaksi yang warga lakukan.

Cara memanage para perangkat desa supaya setuju, dengan cara

mempertegas Visi dan Misi, juga bisa dengan cara mengkomunikasikan

warga sekitar tentang visi dan misi yang telah dibuat.

Cara membaca peluang potensi desa, banyak sekali potensi yang

ada didesa sebenarnya karena setiap desa pasti mepunyai potensi sendiri-

sendiri, sebagai contoh jatimpark termasuk industry wisata buatan ditengah

kondisi banyak sekali obyek wisata disampingnya. Seharusnya bumdes

tidak membuat perekonomian warga sekitar mati seperti pembangunan

minimarket yang dapat membuat beberapa toko kelontong milik waraga

bisa mati.

Page 42: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

42

Narasumber 2 : Kepala Disnaker Haris S

Ketenagakerjaan pastinya setiap manusia membutuhkan yang

Namanya pekerjaan apapun itu perkerjaanya maupun anda bekerja di

kantor, di instansi pemerintah maupun di instansi swasta sekalipun, tenaga

kerja pasti dan harus mempunyai planning yang bagus setelah melakukan

planning dilakukan pelaksanaan planning lalu pencarian tempat yang

strategis untuk mewujudkan planning tersebut. Mahasiswa harus mengikuti

pelatian wirausaha tidak dengan mengandalkan berkerja dikantor atau

usaha milik orang lain jadi sebagai mahasiswa harus bisa memiliki

keinginan untuk menjadi wirasusaha. Untuk memulai usaha tidak

diperlukan uang karena modal tidak melulu dengan uang, ketrampilan yang

dipunyai terus disiplin jujur itu juga termasuk modal dalam membangun

sebuah wirausaha.

Dalam dunia pekerja ada yang Namanya Serikat pekerja/serikat

buruh yaitu kumpulan para pekerja kalau diaerah Namanya kartu DPRD,

pekerja tentunya mempunyai serikat pekerja terdekat dan kemudian

pengesahan peraturan perusahaan ini ada kaitannya dengan serikat pekerja

setiap perusahaan tentunya, setiap perushaan pasti mepunyai peraturan

perusahan jadi apabila ada masalah antara pekerja dengan perusahaan bisa

menggunakan regulasi melalui peraturan perusahaan yang tlah dibuat.

PWKT itu merupakan perjanjian kerja waktu seperti system kontrak

dimana yang namanya setiap perusahaan juga mempunyai perjanjian antara

perusahaan dengan pekerja jadi apabila kita akan menyepakati pekerjaan

sebaiknya kita mengecek terlebih dahulu dengan detail apa isi perjanjian

yang disajikan oleh perusahaan tersebut. Kartu kuning biasanya syarat

untuk melamar pekerjaan.

Ada juga yang namana LKS, LKS berpartisipasi tinggi diantara

pekerja dengan perusahan yang didapatkannya di dinas tenaga kerja, ini

berarti bahwa apabila ada permasalahan yang dipanggil siapa perwakilan

dari perusahaan tersebut.

Page 43: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN …

43

Apabila anda kesulitan untuk mencari pekerjaan sebaiknya anda

mendatangi dinas ketenagakerjaan supaya mendapat info tentang

ketenagakerjaan. Apabila anda mendapat pekerjaan diluar negeri lebih baik

anda minta informasi ke dinasker apakah penyalur pekerjaan tersebut

terdaftar apa tidak di dalam dinas ketenagakerjaan.

Pelatian kewirausahaan, bertujuan untuk menciptakan wirausaha

baru bagi warga. Pelatian berbasis kompetensi bertujuan untuk

menghasilakn pekerja yang berkompeten untuk bekerja diperusahaan-

perusahaan. Dampak Pandemi pada penempatan kerja diluar negeri hampir

semua diberhentikan jadi apabila ada penawaran kerja diluar negeri lebih

baik ditnyakan terlbeih dahulu pada dinasker, penempatan transimigrasi

juga mengalami penundaan, pelaksanaan monev perusahaan penempatan

pekerja migran Indonesia Swasta.

Antisipasi kedepan dalam menghadapi pandemic covid19

penguatan dalam rangka pengawasan tenagakerja yang pulang dari luar

negeri, pemanfaatan teknologi untuk melayani masyarakay, monitoring dan

pembianaan kepada perusahaan kepada perusahaan, PPTKIS, LPKS, BKK,

TKA

Sebagai mahasiswa harus berkerja mandiri harus bisa membuka

lapangan perkerjaan bagi orang lain.