Laporan Praktikum Fisiologi Kesanggupan Kardiovaskular

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KESANGGUPAN KARDIOVASKULAR

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGIKESANGGUPAN KARDIOVASKULAR

KELOMPOK A1Intan Juniarti

(206.311.086)

Anggita Madhyaratri

(206.311.087)

Wulan Nurdefaliana

(206.311.088)

Fajar Haninda Nurcahyani

(206.311.106)

Syarif Hidayatulloh

(206.311.110)FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga setelah melalui proses yang panjang pada akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum fisiologi tentang kesanggupan kardiovaskular.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dan sebagai hasil dari kegiatan selama melaksanakan kegiatan praktikum fisiologi Blok Cardiovaskular System.Dalam membuat laporan praktikum ini kami telah menerima bantuan dari beberapa pihak, baik dalam bentuk bimbingan, petunjuk maupun fasilitas yang telah kami dapatkan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.

Kami menyadari bahwa proses penyusunan laporan praktikum ini merupakan pekerjaan yang tidak ringan sehingga memungkinkan adanya kekurangan ataupun kesalahan baik dalam penulisan maupun teorinya, maka kami meminta saran dan kritik dari dosen agar tugas-tugas selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Jakarta, November 2008

Kelompok praktikum A1PEMBAHASAN TEORIGambaran Anatomis

Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah thoraks tepatnya di mediastinum medialis dan di atas diafragma. Empat ruangan pada jantung adalah atrium dextra, atrium sinistra, ventrikel dextra, dan ventrikel sinistra. Jantung normalnya dibungkus oleh actore

m. Batas ventral jantung, yaitu pada sternum dan iga 3, 4, dan 5, dan pada bagian ranial adalah aorta asendens, A. pulmonal dan V. kava superior. Apeks cordis dapat diraba pada ruang antar iga 4 dan 5 dekat garis midclavicula kiri. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi. Empat katup jantung mengalirkan darah dalam arah yang sesuai dan mencegah darah mengalir dalam arah yang berlawanan.

Fisiologi1. Aktivitas Listrik di Jantung

Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. Rekaman ini, EKG, dapat actor informasi penting mengenai status jantung.

2. Kontraksi Otot Jantung

3. Proses mekanis pada siklus jantung

Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan actore (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan actore yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung. Pembahasan dimulai dan diakhiri oleh actore ventrikel untuk menyelesaikan satu siklus penuh jantung.

Selama actore ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan actore. Karena aliran masuk darah yang kontinu dari actor vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel. Karena perbedaan tekanan ini, katup AV terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama actore ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlahan-lahan meningkat. Pada akhir actore ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar ke seluruh atrium. Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memompa banyak darah ke dalam ventrikel.

Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir actore dikenal sebagai volume actore akhir (end diastolic volume EDV). Selama siklus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Volume actore akhir adalah jumlah darah maksimum yang terdapat dalam ventrikel selama siklus ini.

Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan actor penghantar khusus untuk merangsang ventrikel. Pada saat pengaktifan ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan tekanan yang terbalik ini mendorong katup AV menutup.

Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta. Terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup. Karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu itu, disebut periode kontraksi ventrikel isovolumetrik. Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.

Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta membuka dan darah mulai dipompa. Volume ventrikel berkurang secara drastic sewaktu darah dengan cepat dipompa ke luar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi ventrikel.

Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selama fase ejeksi. Dalam keadaan normal, hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di ventrikel. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi disebut volume sistolik akhir (end systolic volume, ESV). Jumlah darah yang diejeksi dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai isi sekuncup (stroke volume, SV).

Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta da katup aorta menutup. Tidak ada lagi darah yang diejeksikan dari ventrikel. Dengan demikian, semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus menurun. Sewaktu tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katup AV membuka dan pengisian ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode relaksasi ventrikel isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.

4. Curah jantung dan Volumenya

Curah jantung, adalah volume darah yang dipompakan oleh setiap ventrikel setiap menit, ditentukan oleh kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Kecepatan denyut jantung berubah-ubah oleh perubahan keseimbangan pengaruh simpatis dan parasimpatis pada nodus SA. Stimulasi parasimpatis memperlambat kecepatan denyut jantung dan stimulasi simpatis mempercepatnya. Volume sekuncup bergantung pada (1) Tingkat pengisian ventrikel, dengan peningkatan volume actore akhir menyebabkan volume sekuncup yang lebih besar melalui hubungan panjang-tegangan (actor actore).(2) Tingkat stimulasi simpatis, dengan peningkatan stimulasi simpatis menyebabkan peningkatan kontraktilitas jantung, yaitu peningkatan kekuatan kontraksi dan peningkatan volume sekuncup pada volume actore akhir tertentu (actor ekstrinsik).

5. Memelihara Otot Jantung

Otot jantung diberi oksigen dan actore oleh darah yang disalurkan oleh sirkulasi koroner, bukan oleh darah di dalam bilik-biliknya. Sebagian besar aliran darah koroner berlangsung selama actore, karena sewaktu sistol pembuluh koroner tertekan oleh kontraksi otot jantung. Aliran darah koroner dalam keadaan normal berubah-ubah sesuai kebutuhan jantung akan oksigen. Aliran darah koroner dapat terganggu oleh pembentukan plak aterosklerotik, yang dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik yang keparahannya bervariasi dari nyeri dada ringan sewaktu berolahraga sampai serangan jantung yang fatal. Penyebab pasti aterosklerosis tidak diketahui, tetapi tampaknya rasio kolesterol di dalam plasma berkaitan dengan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL) dibandingkan dengan lipoprotein berdensitas rendah (LDL) merupakan suatu actor penting.

6. Tekanan DarahTekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

LAPORAN PRAKTIKUMA. Latar Belakang Kardiovaskular (Jjantung dan pembuluh darah) merupakan salah satu organ vital pada manusia. Perannya dalam homeostasis adalah dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa, elektrolit, dan hormone dari satu bagian tubuh ke bagian lain, yang nantinya penting bagi kelangsungan hidup sel-sel yang memerlukan pasokan O2 dan nutrient yang disalurkan oleh sistem sirkulasi, yang juga membuang CO2 dan zat sisa lain, agar dapat menjalankan berbagai aktivitas sel untuk mempertahankan kehidupan.B. Tujuan Praktikum 1. Mengukur tekanan darah arteri brachialis pada sikap berbaring.2. Memberikan rangsang pendinginan pada tangan selama satu menit.

3. Mengukur tekanan darah arteri brachialis selama perangsangan dingin.4. Menetapkan waktu pemulihan tekanan darah arteri brachialis.5. Menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau hiporeaktor.6. Melakukan percobaan naik turun bangku.

7. Menetapkan indeks kesanggupan badan manusia dengan cara cepat dan lambat.8. Menilai indeks kesanggupan badan manusia berdasarkan hasil sub 7.C. Alat yang Diperlukan

1. Sfigmomanometer

2. Stetoskop

3. Ember kecil berisi es dan thermometer kimia

4. Pengukur waktu (arloji atau stopwatch)

5. Bangku setinggi 19 inci

6. Metronom (frekuensi 120/menit)

D. Tata Kerja

Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold pressor test).1. Suruhlah orang percobaan berbaring terlentang dengan tenang selama 20 menit

2. Selama menunggu pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas orang percobaan.3. Setelah OP berbaring 20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut (tekanan basal).4. Tanpa membuka manset suruhlah OP memasukkan tangan kirinya kedalam air es (40C) sampai pergelangan tangan.5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya.6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan. Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dari tekanan basal maka OP termasuk hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah OP masih dibawah angka-angka tersebut diatas, maka OP termasuk dolongan hiporeaktor.7. Suruhlah OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai ke tekanan darah basal.8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastoliknya pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan 2 kali.Hasil Percobaan Tes Peninggian Tekanan Darah dengan PendinginanNama OP : Syarif HiyatullohJenis kelamin : Laki-LakiSebelumSesudah

51015Dgn Es

30Dgn Es

602 kemudian4 kemudian

Tekanan darah110/500110/50110/50120/60125/60123/58124/55

Pemeriksa : Anggita M. dan Fajar HanindaPembahasan :

Dari hasil diatas didapatkan selama pendinginan tidak terdapat kenaikan tekanan sistolik lebih besar dari 20 mmHg dan juga tidak ada kenaikan tekanan diastolic lebih besar dari 15 mmHg maka, orang percobaan diatas tergolong hiporeaktor. Berarti orang percobaan memiliki risiko teradinya hipertensi lebih rendah daripada orang yang tergolong hiperreaktor.Pada perangsangan dingin, pembuluh darah meresponnya dengan vasokonstriksi sehingga resistensi perifer semakin meningkat dan diketahui bahwa tekanan darah itu dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer sehingga pada perangsangan dingin tekanan darah dapat meningkat.

Percobaan Naik Turun Bangku

1. Suruhlah orang percobaan berdiri menghadap bangku setinggi 19 inci sambil mendengarkan detakan sebuah metronome dengan frekuensi 120 kali per menit.2. Suruhlah orang percobaan berdiri menghadap bangku, tepat pada satu detakan metronome.3. Pada detakan berikutnya (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainnya dinaikkan ke bangku sehingga orang percobaan berdiri tegak di atas bangku

4. Pada detakan ketiga, kai yang naik pertama diturunkan.5. Pada detakan keempat, kaki yang masih diatas bangku diturunkan pula sehingga orang percobaan berdiri tegak lagi didepan bangku.6. Siklus tersebut diulang terus-menerus sampai OP tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari 5 menit.7. Segera setelah itu OP disuruh duduk. Hitunglah dan catatlah frekuensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1-130, dari 2- 230 dan dari 3 3 30.

8. Hitunglah indeks kesanggupan orang percobaan serta berikan penilaiannya menurut cara berikut.Hasil Percobaan Naik Turun TanggaNama OP : Wulan NurdefalianaJenis Kelamin : Perempuan Pemeriksa : Intan JuniartiHasil Pengukuran (tiap 30) :Nadi Pertama = 63 kaliNadi Kedua = 58 kaliNadi Ketiga = 55 kaliPenilaian Indeks KesanggupanPetunjuk-petunjuk

Carilah baris yang berhubungan dengan lamanya percobaan. Carilah lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut nadi selama 30 pertama. Indeks kesanggupan badan terdapat dipersilangan baris dan lajur.Penilaiannya

Kurang dari 50 = kurang

50-80 = sedang

Lebih dari 80 = baik

Cara lambatIndeks kesanggupan badan = lama naik turun dalam detik x 1002 x jumlah ketiga harga denyut nadi tiap 30

= (240 x 100) / 2 x (63+58+55)

= 68, 18Penilaiannya

Kurang dari 55 = kesanggupan kurang.

Kurang dari 55 - 64 = kesanggupan sedang. Kurang dari 65 79 = kesanggupan cukup.

Kurang dari 80 -89 = kesanggupan baik. Lebih dari 90 = kesanggupan amat baik.

Cara cepat

Indeks kesanggupan badan = lama naik turun dalam detik x 100

5,5 x harga denyut nadi selama 30 detik pertama

= (240 x 100) / 5,5 x 63 = 69, 26

Dengan Daftar

Pembahasan :

Selama aktivitas tidak saja terjadi peningkatan curah jantung, tetapi distribusi curah jantung disesuaikan untuk menunjang peningkatan aktivitas fisik tersebut dengan demikian untuk mengkompensasi curah jantung yang meningkat maka, denyut nadi akan meningkat.DAFTAR PUSTAKA1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: EGC. 20012. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Gaya Baru. 1996

3. Mark H.Swartz. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC. 19954. Garfein, O. B., ed. Current Concepts in Cardiovascular Physiology. San Diego: Academic Press, 1990.

Kontraksi otot jantung

Potensial aksi di sel kontraktil jantung

Merambat menuruni tubulus T + +Pkeluaran Ca2+ dari + msknya Ca2+ dari CESretikulum sarkoplasma

Ca2+ sitosol

sLide nA AzZahRa

21

Kompleks troponin-tropomiosin di filamen tipis bgeser

Siklus jembatan silang antara filamen tebal & tipis

Filamen tipis bergeser ke dlm di antara filamen tebal

kontraksi

sLide nA AzZahRa

22