90
Disusun oleh : TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG 2014 Jl. Kanayakan No. 21, DAGO 40135, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA Phone :+62 022 2500241 Fax : +62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id e-mail : [email protected] LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1 REZA MALIKI AKBAR 214 341 097

Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 (Semester 3)Reza Maliki Akbar2AEA - 214341097 AE Polman Bandung

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

Disusun oleh :

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

2014

Jl. Kanayakan No. 21, DAGO 40135, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008

INDONESIA Phone :+62 022 2500241 Fax : +62 022 2502649

Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id e-mail : [email protected]

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA 1

REZA MALIKI AKBAR

214 341 097

Page 2: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

i

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal.i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Komunikasi Data 1.

Laporan ini merupakan realisasi dari hasil kegiatan perkuliahan berupa praktikum di

Laboratorium Komputer yang penulis lakukan untuk melaksanakan kewajiban sebagai Mahasiswa

kepada dosen mata kuliah Komunikasi Data.

Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu. Berkat

panduan, bimbingan, juga dorongan baik secara langsung dari berbagai pihak secara langsung

maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang membantu pengerjaan serta penyelasaian laporan

ini. Maka melalui kesempatan yang sangat berharga ini saya menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan

proses penyelesaian laporan ini, terutama kepada:

1. Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. selaku dosen mata kuliah Komunikasi Data

2. Teh Hanifah Az-Zahra selaku supervisor di Lab Komputer

3. Rekan-rekan kelas 2AEA

Mohon maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis masih banyak

memiliki kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan laporan. Untuk itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik untuk lebih menyempurnakan laporan ini dan menjadi bahan

pertimbangan penulisan dan penyusunan laporan yang selanjutnya.

September 2014

Penulis

Page 3: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

ii

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal.ii

PENDAHULUAN

Setelah mempelajari materi kuliah mengenai komunikasi data, mahasiswa dituntut untuk

dapat membuktikan kebenaran dari beberapa materi yang dipelajari dan melakukan analisa lebih

lanjut mengenai materi tersebut. Hal itu dapat dilaksanakan dengan melakukan kegiatan

praktikum di dalam laboratorium. Sehingga diharapkan mahasiswa bisa memahami materi

tersebut secara mendalam dari beberapa praktikum yang telah dilaksanakan.

Secara khusus, praktikum ini membahas mengenai komunikasi dan transmisi data serial

dan parallel. Dalam praktikum ini, komunikasi dan transmisi data dilakukan menggunakan port

DB9 dan DB25 serta kabel UTP sebagai penghubung antar komputer maupun antara komputer

dengan modul motor stepper.

Dalam praktikum ini, untuk melakukan transmisi tersebut digunakanlah aplikasi berbasis

Visual Basic 6 pada komputer. Alasan menggunakan Visual Basic 6 dalam praktikum ini adalah

dikarenakan Visual Basic 6 dapat digunakan dengan baik dalam transmisi data serial dan parallel.

Selain itu, Visual Basic 6 cukup mudah dipahami bagi para mahasiswa khususnya para developer

yang mengembangkan aplikasi interfacing seperti menggerakan motor, dan lain sebagainya.

Page 4: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

iii

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal.iii

TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Membuat kabel serial dan parallel

2. Membuat program aplikasi berbasis Visual Basic untuk keperluan interfacing

3. Melakukan interfacing menggunakan kabel serial dan parallel

4. Membuat aplikasi chatting serial menggunakan program aplikasi berbasis Visual Basic

5. Mengatur nyala-mati lampu LED menggunakan program aplikasi berbasis Visual Basic

6. Mengatur pergerakan motor stepper menggunakan program aplikasi berbasis Visual Basic

Page 5: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

iv

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal.iv

CATATAN MINGGUAN PRAKTIK

POLITEKNIK MANUFAKTUR

NEGERI BANDUNG

CATATAN MINGGUAN PRAKTIK AE

PROGRAM : Komdat 1

MINGGU KE : 3

HARI/TGL KEGIATAN WAKTU

Senin,

8/September/2014

Baris, absensi, berdoa 06.55-07.05

Perkenalan mengenai sistem ajar, pembagian piket dan

kelompok.

Pemberian tugas dan merangkum.

Mengerjakan tugas dan merangkum.

07.05-09.00

Istirahat 09.00-09.15

Penjelasan materi komunikasi data.

Melanjutkan tugas dan merangkum.

09.15-11.40

Istirahat, shalat, pembelian komponen dan makan 11.40-12.40

Melanjutkan tugas dan merangkum.

Pengerjaan komponen.

Penambahan tugas dan merangkum, untuk

dikumpulkan esok hari.

12.40-15.00

Bersih – bersih, baris,absensi dan berdoa

15.00-15.20

Selasa,

9/September/2014

Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05

Pengumpulan tugas.

Pemberian materi praktik.

Meneruskan pengerjaan komponen.

07.05-09.00

Istirahat 09.00-09.15

Latihan pembuatan aplikasi vb chatting 09.15-11.40

Istirahat, shalat, dan makan 11.40-12.40

Penjelasan materi, pengerjaan aplikasi vb chatting , dan uji coba kabel serial

12.40-15.00

Bersih – bersih, baris,absensi dan berdoa

15.00-15.20

Page 6: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

v

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal.v

Rabu,

10/September/2014

Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05 Pemberian materi praktikum. Praktikum memantau gelombang dari keyboard berdasarkan KeyAscii.

07.05-09.00

Istirahat 09.00-09.15 Pembuatan aplikasi VB untuk pengaturan LED dan motor stepper.

09.15-11.40

Istirahat, shalat, dan makan 11.40-12.40 12.40-15.00 Bersih – bersih dan Baris, absensi,berdoa 15.00-15.20

Kamis,

11/September/2014

Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05 Meneruskan pembuatan aplikasi VB. Pemberian materi. Pembuatan aplikasi VB untuk pengaturan motor stepper.

07.05-09.00

Istirahat 09.00-09.15 Meneruskan pembuatan aplikasi VB. 09.15-11.40 Istirahat, shalat, dan makan 11.40-12.40 Meneruskan pembuatan aplikasi VB. Pengujian aplikasi VB pada module LED dan motor stepper.

12.40-15.00

Bersih – bersih dan Baris, absensi,berdoa 15.00-15.20 Jum’at,

12/September/2014

Baris, absensi,berdoa 06.55-07.05 Tes praktikum 07.05-09.00 Istirahat 09.00-09.15 Tes praktikum 09.15-10.50 Istirahat, jum’atan 10.50-13.20 Kemahasiswaan UKM 13.20-15.00 Baris, absensi,dan berdoa 15.00-15.20

Sabtu,

13/September/2014 LIBUR

TOTAL : 38 Jam

INSTRUKTUR

Dr.Ing. Yuliadi Erdani M.Sc.

Page 7: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

PENDAHULUAN ........................................................................................... ii

TUJUAN PRAKTIKUM ............................................................................... iii

CATATAN MINGGUAN PRAKTIK .......................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I DASAR TEORI

1.1 Pengertian Komunikasi Data .............................................................. 1

1.2 Perkembangan Komunikasi Data ........................................................ 2

1.3 Bentuk Sistem Komunikasi Data ........................................................ 2

1.3.1 Off-line communication system ................................................. 3

1.3.2 On-Line communication system ............................................... 3

1.4 Model Komunikasi Data ..................................................................... 5

1.5 Jaringan Komputer .............................................................................. 8

1.5.1 Berdasarkan Arsitektur Jangkauan Area .................................. 8

1.5.2 Berdasarkan Media Transmisi.................................................. 8

1.5.3 Berdasarkan Desain Fisik/Topologi ......................................... 8

1.6 Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI ....................... 9

1.7 LED (Light Emitting Diode) .............................................................. 16

1.8 Motor Stepper .................................................................................... 17

1.9 Visual Basic ....................................................................................... 25

1.10 Efek Skew ........................................................................................ 27

1.11 Parity Bit .......................................................................................... 27

1.12 Port RS-232 dan RS-485 .................................................................. 29

1.13 Register SIPO ................................................................................... 30

1.14 Register PISO ................................................................................... 31

1.15 Komunikasi Serial ............................................................................ 32

1.15.1 Tipe Pin Penghubung ........................................................... 32

1.16 Komunikasi Paralel .......................................................................... 34

1.16.1 Jenis-jenis Paralel Port ......................................................... 34

1.16.2 Data Port............................................................................... 34

Page 8: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

vi

1.16.3 Printer Control ...................................................................... 35

1.16.4 Printer Status ........................................................................ 35

1.16.5 Fungsi pin-pin dari DB25..................................................... 36

1.17 Perbedaan Port Serial dan Paralel ................................................... 38

BAB II PRAKTIKUM

2.1 Membuat Kabel Serial dan Paralel ...................................................... 39

2.2 Uji Coba Kabel .................................................................................... 40

2.2.1 Uji Coba Sinyal Data Serial ...................................................... 40

2.2.2 Uji Coba Sinyal Data Paralel .................................................... 45

2.2.3 Pengoperasian Menggunakan HyperTerminal .......................... 46

2.3 Pembuatan Aplikasi Chatting .............................................................. 49

2.4 Pembuatan Aplikasi Pengaturan LED ................................................. 55

2.5 Pembuatan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper ................................. 66

2.6 Membuat Menu Depan Aplikasi ......................................................... 74

BAB III ANALISA

3.1 Analisa Aplikasi Chatting Serial ......................................................... 77

3.2 Analisa Aplikasi Pengatur LED .......................................................... 78

3.3 Analisa Aplikasi Pengatur Motor Stepper........................................... 79

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 80

4.2 Tugas ................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82

Page 9: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.1 Pengertian Komunikasi Data

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau

lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan

Secara umum, sistem komunikasi dapat digambarkan secara blok diagram seperti gambar dibawah ini.

Keterangan :

Sumber informasi : objek yang akan disampaikan dapat berupa analog atau diskrit

Pengirim : subjek yang dapat memanipulasi dan menyampaikan informasi

Saluran komunikasi : media yang digunakan untuk proses komunikasi

Sumber noise : gangguan yang terjadi ketika pros

Penerima : subjek yang menerima informasi

Tujuan : hasil yang diharapkan

1.2 Perkembangan Komunikasi Data

Sebelum berkembangnya teknologi komunikasi data dan adanya jaringan komputer (

network), banyak perusahaan mengalami

Suatu perusahaan umumnya terdiri atas berbagai bagian yang masing

fungsinya. Perkembangan perusahaan akan memberikan tuntutan bagi suatu bagian untuk melakukan

komputerisasi operasinya. Tiap bagian akan mengembangkan sistemnya sesuai dengan keperluannya

sehingga perusahaan tersebut akan mempunyai berbagai sistem yang satu dengan yang lainnya tidak

kompatibel dan hanya efisien untuk bagian tersebut. Untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga,

Sumber Informasi

Pengirim

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 1

BAB I

DASAR TEORI

Pengertian Komunikasi Data

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau

lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media.

umum, sistem komunikasi dapat digambarkan secara blok diagram seperti gambar

informasi : objek yang akan disampaikan dapat berupa analog atau diskrit

Pengirim : subjek yang dapat memanipulasi dan menyampaikan informasi

Saluran komunikasi : media yang digunakan untuk proses komunikasi

Sumber noise : gangguan yang terjadi ketika proses komunikasi berlangsung

Penerima : subjek yang menerima informasi

Tujuan : hasil yang diharapkan

Perkembangan Komunikasi Data

Sebelum berkembangnya teknologi komunikasi data dan adanya jaringan komputer (

), banyak perusahaan mengalami keadaan seperti yang digambarkan sebagai berikut:

Suatu perusahaan umumnya terdiri atas berbagai bagian yang masing

fungsinya. Perkembangan perusahaan akan memberikan tuntutan bagi suatu bagian untuk melakukan

iap bagian akan mengembangkan sistemnya sesuai dengan keperluannya

sehingga perusahaan tersebut akan mempunyai berbagai sistem yang satu dengan yang lainnya tidak

kompatibel dan hanya efisien untuk bagian tersebut. Untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga,

Pengirim Saluran Komunikasi

Penerima

Sumber Noise

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau

) melalui suatu media.

umum, sistem komunikasi dapat digambarkan secara blok diagram seperti gambar

informasi : objek yang akan disampaikan dapat berupa analog atau diskrit

Pengirim : subjek yang dapat memanipulasi dan menyampaikan informasi

es komunikasi berlangsung

Sebelum berkembangnya teknologi komunikasi data dan adanya jaringan komputer (computer

keadaan seperti yang digambarkan sebagai berikut:

Suatu perusahaan umumnya terdiri atas berbagai bagian yang masing-masing menjalankan

fungsinya. Perkembangan perusahaan akan memberikan tuntutan bagi suatu bagian untuk melakukan

iap bagian akan mengembangkan sistemnya sesuai dengan keperluannya

sehingga perusahaan tersebut akan mempunyai berbagai sistem yang satu dengan yang lainnya tidak

kompatibel dan hanya efisien untuk bagian tersebut. Untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga,

Tujuan

Page 10: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

digunakanlah sistem yang dipusatkan sehingga masing

sedangkan pengolahannya dipusatkan dan dilakukan oleh komputer yang berkekuatan besar

(mainframe).

Pengolahan kebanyakan dilakukan secara

terpusat seperti ini mengumpulkan dan mempersiapkan data yang hendak diolah agar dapat diterima

oleh komputer pusat pengolah data, sehingga memerlukan selang beberapa waktu untuk memperoleh

hasilnya. Kadang-kadang data yang diper

transportasi ke komputer pengolah data. Oleh komputer data tersebut akan diolah sesuai dengan

aturan yang berlaku. Hasil pengolahan kemudian dikeluarkan dalam bentuk yang dapat dipergunakan

oleh pemakai, misalnya berbentuk cetakan kertas

dikirimkan ke pihak yang memerlukannya. Tiap

mendapatkan data seketika dari komputernya.

Untuk mengatasi selang waktu ya

digunakan suatu sistem komunikasi data. Dengan sistem ini tiap pengolahan yang diperlukan akan

mendapatkan suatu terminal yang terhubung ke komputer pusat. Melalui terminal ini tugas atau data

dapat secara langsung diberikan kepada komputer dan hasilnya dapat diterima seketika itu juga.

Selain itu, data bagian lain dapat juga dimanfaatkan jika dibutuhkan sehingga dapat diperoleh sistem

pengolahan informasi yang benar-benar terpusat. Semua bagian dari perusa

memanfaatkan data karena tersimpan di satu tempat dan program yang ada akan mengatur keandalan

dari data perusahaan.

Pada situasi di atas terlihat kenyataan bahwa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

diperlukan cukup banyak waktu. Usaha mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil

pengolahan menyebabkan timbulnya komunikasi data ini. Sebelum adanya komunikasi data aktivitas

pengolahan data harus melalui beberapa prosedur yang tidak terlalu efisien.

1.3 Bentuk Sistem Komunikasi Data

Dari pembahasan perkembangan komunikasi data maka dapat diketahui suatu sistem komunikasi

data dapat berbentuk off-line communication

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 2

digunakanlah sistem yang dipusatkan sehingga masing-masing bagian hanya menyiapkan datanya

sedangkan pengolahannya dipusatkan dan dilakukan oleh komputer yang berkekuatan besar

Pengolahan kebanyakan dilakukan secara sistem batch (Batch Processing

terpusat seperti ini mengumpulkan dan mempersiapkan data yang hendak diolah agar dapat diterima

oleh komputer pusat pengolah data, sehingga memerlukan selang beberapa waktu untuk memperoleh

kadang data yang diperlukan dan telah dipersiapkan tersebut dibawa dengan alat

transportasi ke komputer pengolah data. Oleh komputer data tersebut akan diolah sesuai dengan

aturan yang berlaku. Hasil pengolahan kemudian dikeluarkan dalam bentuk yang dapat dipergunakan

kai, misalnya berbentuk cetakan kertas (print-out), ataupun bentuk lain. Hasil ini kemudian

dikirimkan ke pihak yang memerlukannya. Tiap-tiap bagian tidak dapat memasukkan data dan

mendapatkan data seketika dari komputernya.

Untuk mengatasi selang waktu yang diperlukan untuk membawa data tersebut haruslah

digunakan suatu sistem komunikasi data. Dengan sistem ini tiap pengolahan yang diperlukan akan

mendapatkan suatu terminal yang terhubung ke komputer pusat. Melalui terminal ini tugas atau data

langsung diberikan kepada komputer dan hasilnya dapat diterima seketika itu juga.

Selain itu, data bagian lain dapat juga dimanfaatkan jika dibutuhkan sehingga dapat diperoleh sistem

benar terpusat. Semua bagian dari perusahaan tersebut dapat saling

memanfaatkan data karena tersimpan di satu tempat dan program yang ada akan mengatur keandalan

Pada situasi di atas terlihat kenyataan bahwa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

ktu. Usaha mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil

pengolahan menyebabkan timbulnya komunikasi data ini. Sebelum adanya komunikasi data aktivitas

pengolahan data harus melalui beberapa prosedur yang tidak terlalu efisien.

unikasi Data

Dari pembahasan perkembangan komunikasi data maka dapat diketahui suatu sistem komunikasi

communication system atau on-line communication

masing bagian hanya menyiapkan datanya

sedangkan pengolahannya dipusatkan dan dilakukan oleh komputer yang berkekuatan besar

Processing system). Sistem

terpusat seperti ini mengumpulkan dan mempersiapkan data yang hendak diolah agar dapat diterima

oleh komputer pusat pengolah data, sehingga memerlukan selang beberapa waktu untuk memperoleh

lukan dan telah dipersiapkan tersebut dibawa dengan alat

transportasi ke komputer pengolah data. Oleh komputer data tersebut akan diolah sesuai dengan

aturan yang berlaku. Hasil pengolahan kemudian dikeluarkan dalam bentuk yang dapat dipergunakan

, ataupun bentuk lain. Hasil ini kemudian

tiap bagian tidak dapat memasukkan data dan

ng diperlukan untuk membawa data tersebut haruslah

digunakan suatu sistem komunikasi data. Dengan sistem ini tiap pengolahan yang diperlukan akan

mendapatkan suatu terminal yang terhubung ke komputer pusat. Melalui terminal ini tugas atau data

langsung diberikan kepada komputer dan hasilnya dapat diterima seketika itu juga.

Selain itu, data bagian lain dapat juga dimanfaatkan jika dibutuhkan sehingga dapat diperoleh sistem

haan tersebut dapat saling

memanfaatkan data karena tersimpan di satu tempat dan program yang ada akan mengatur keandalan

Pada situasi di atas terlihat kenyataan bahwa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

ktu. Usaha mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil

pengolahan menyebabkan timbulnya komunikasi data ini. Sebelum adanya komunikasi data aktivitas

Dari pembahasan perkembangan komunikasi data maka dapat diketahui suatu sistem komunikasi

communication system.

Page 11: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.3.1 Off-line communication

Suatu bentuk sistem komunikasi data yang sederhana dapat berbentuk

system,yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU penerima.

1.3.2 On-Line Communication

Suatu on-line communication

komputer pusat untuk diolah.

(RJE) system; realtime system;

processing system.

a.Remote Job Entry System

Data yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan dikirimkan secara

bersama-sama ke komputer pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (

dahulu dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut dengan

processing system. Hasil dari pengolahan data umumnya ada dikomputer pusat dan tidak

dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer pusat harus sekaligus mengolah

sekumpulan data yang cukup besar.

b. Realtime System

Suatu realtime system

pada saat itu juga akan diolah di pusat komputer dan pusat komputer mengirimkan kembali

hasil pengolahan pengiriman data yang dikirimkan tersebut. American Airlines merupakan

perusahaan yang pertama kali mepelopori sistem ini. De

dapat memesan tiket untuk suatu nomor penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya

kurang dari 15 detik, calon penumpang dapat pula mengetahui apakah masih ada tempat

duduk atau tidak.

c.Time Sharing System

Time Sharing System

suatu komputer dan komputer tersebut akan membagi waktunya bergantian untuk tiap

pemakai. Tiap-tiap user dilayani oleh komputer

(time slice atau quantum), sehingga tiap

komputer melayani beberapa pemakai sekaligus bergiliran.

d. Client Server System

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 3

communication system

komunikasi data yang sederhana dapat berbentuk off

yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU penerima.

Communication System

communication system, data yang dikirimkan akan langsung

On-Line Communication System dapat berbentuk

system; time sharing system; client server system

System

yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan dikirimkan secara

sama ke komputer pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (

dahulu dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut dengan

Hasil dari pengolahan data umumnya ada dikomputer pusat dan tidak

dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer pusat harus sekaligus mengolah

sekumpulan data yang cukup besar.

system memungkinkan data yang dikirim kepusat komputer seketika

pada saat itu juga akan diolah di pusat komputer dan pusat komputer mengirimkan kembali

hasil pengolahan pengiriman data yang dikirimkan tersebut. American Airlines merupakan

perusahaan yang pertama kali mepelopori sistem ini. Dengan realtime

dapat memesan tiket untuk suatu nomor penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya

kurang dari 15 detik, calon penumpang dapat pula mengetahui apakah masih ada tempat

stem memungkinkan beberapa pemakai bersama

suatu komputer dan komputer tersebut akan membagi waktunya bergantian untuk tiap

tiap user dilayani oleh komputer bergiliran dalam waktu yang sangat cepat

), sehingga tiap-tiap pemakai komputer tidak merasa bahwa

komputer melayani beberapa pemakai sekaligus bergiliran.

off-line communication

yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU penerima.

, data yang dikirimkan akan langsung diterima oleh

dapat berbentuk remote job entry

system atau distributed data

yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan dikirimkan secara

sama ke komputer pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (batch) terlebih

dahulu dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut dengan batch

Hasil dari pengolahan data umumnya ada dikomputer pusat dan tidak

dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer pusat harus sekaligus mengolah

kepusat komputer seketika

pada saat itu juga akan diolah di pusat komputer dan pusat komputer mengirimkan kembali

hasil pengolahan pengiriman data yang dikirimkan tersebut. American Airlines merupakan

realtime system, penumpang

dapat memesan tiket untuk suatu nomor penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya

kurang dari 15 detik, calon penumpang dapat pula mengetahui apakah masih ada tempat

memungkinkan beberapa pemakai bersama-sama menggunakan

suatu komputer dan komputer tersebut akan membagi waktunya bergantian untuk tiap-tiap

bergiliran dalam waktu yang sangat cepat

tiap pemakai komputer tidak merasa bahwa

Page 12: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Time Sharing System

dengan banyak terminal. Terminal yang d

sebagai alat input atau output saja. Terminal ini disebut dengan

bodoh) karena tidak memiliki

komputer pusat (mainframe

sharing) untuk melayani dumb

Dengan semakin murahnya komputer mikro (PC), banyak

oleh komputer mikro ini. Sebagai sebuah terminal, komputer mikro merupakan

terminal karena memilikiprocessor

komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data dapat dilakukan di masing

maka logikanya pengolahan data tidak perlu dilakukan oleh komputer pusat

mahal seperti mainframe. Yang diperlukan adalah komputer pusat yang menyediakan

database dan program aplikasi umum. Komputer pusat seperti itu cukup komputer mini

bahkan komputer mikro yang memiliki media penyimpanan cukup besar untuk melaya

(server) kebutuhan data dan program dari terminal

yang berfungsi sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan

komputer mikro yang berfungsi sebagai terminal disebut dengan

ini disebut dengan Client Server

e. Distributed Data Processing

Distributed Data

interaktif yang lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi, masing

masing komputer mampu mengolah data secara sendiri

dengan komputer lainnya dalam suatu sistem. Masing

menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer pusat. Komputer

kecil tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan mampu mengolah data sendiri.

Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan ditempat sendiri maka akan

ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih besar, atau bila data tidak tersedia

ditempat sendiri, dapat diambilkan dari komputer pusat.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 4

System umumnya melibatkan komputer mainframe

dengan banyak terminal. Terminal yang digunakan adalah dumb terminal

sebagai alat input atau output saja. Terminal ini disebut dengan dumb

bodoh) karena tidak memiliki processor, sehingga semua pengolahan data dilakukan oleh

mainframe). Oleh karena itu komputer pusat harus membagi waktunya (

dumb terminal.

Dengan semakin murahnya komputer mikro (PC), banyak dumb

oleh komputer mikro ini. Sebagai sebuah terminal, komputer mikro merupakan

processor didalamnya, sehingga pengolahan data dapat dilakukan di

komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data dapat dilakukan di masing

maka logikanya pengolahan data tidak perlu dilakukan oleh komputer pusat

. Yang diperlukan adalah komputer pusat yang menyediakan

database dan program aplikasi umum. Komputer pusat seperti itu cukup komputer mini

bahkan komputer mikro yang memiliki media penyimpanan cukup besar untuk melaya

) kebutuhan data dan program dari terminal-terminal komputer mikro. Komputer pusat

yang berfungsi sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan

komputer mikro yang berfungsi sebagai terminal disebut dengan clients

Server System.

Processing System

Processing (DDP) System merupakan suatu sistem komputer

interaktif yang lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi, masing

asing komputer mampu mengolah data secara sendiri-sendiri dan mampu berhubungan

dengan komputer lainnya dalam suatu sistem. Masing-masing komputer dalam setiap lokasi

menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer pusat. Komputer

tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan mampu mengolah data sendiri.

Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan ditempat sendiri maka akan

ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih besar, atau bila data tidak tersedia

at sendiri, dapat diambilkan dari komputer pusat.

mainframe yang dihubungkan

terminal yang digunakan

dumb terminal (terminal

, sehingga semua pengolahan data dilakukan oleh

karena itu komputer pusat harus membagi waktunya (time

dumb terminal yang diganti

oleh komputer mikro ini. Sebagai sebuah terminal, komputer mikro merupakan Intelligent

didalamnya, sehingga pengolahan data dapat dilakukan di

komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data dapat dilakukan di masing-masing terminal,

maka logikanya pengolahan data tidak perlu dilakukan oleh komputer pusat yang besar dan

. Yang diperlukan adalah komputer pusat yang menyediakan

database dan program aplikasi umum. Komputer pusat seperti itu cukup komputer mini

bahkan komputer mikro yang memiliki media penyimpanan cukup besar untuk melayani

terminal komputer mikro. Komputer pusat

yang berfungsi sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan server. Komputer-

clients dan sistem jaringan

merupakan suatu sistem komputer

interaktif yang lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi, masing-

sendiri dan mampu berhubungan

masing komputer dalam setiap lokasi

menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer pusat. Komputer

tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan mampu mengolah data sendiri.

Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan ditempat sendiri maka akan

ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih besar, atau bila data tidak tersedia

Page 13: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.4 Model Komunikasi Data

Ada 3 macam model komunikasi data dilihat berdasarkan

transmisi satu arah (Simplex atau

Duplexatau either way transmission

transmission).

1. Simplex atau One Way

Tipe channel transmisi ini hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu

arah saja, tidak bolak-balik. Misalnya siaran radio atau televisi, yaitu signal yang dikirimkan

dari stasiun pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran, tetapi pesawat

penangkap siaran tidak dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun pemancar. Pengirima

data dari satu komputer ke komputer lain yang searah (komputer yang satu mengirim

kekomputer lainnya sebagai penerima) merupakan contoh dari

2. Half Duplex atau Either

Half Duplex atau

tipe channel transmisi ini informasi data dapat dikirim dan diterima namun tidak secara

serentak (bergantian). Artinya bila satu mengirimkan maka yang lainnya menerima dan

sebaliknya. Radio CB Walkie

radio CB Walkie-talkie kita dapat berbicara atau mendengarkan namun secara bergantian.

3. Full Duplex atau Both

Full Duplex atau

merupakan channel transmisi dim

atau dapat mengirim dan menerima data dalam waktu yang bersamaan. Komunikasi lewat

telepon merupakan contoh dari tipe

sekaligus mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh lawan bicara.

Model komunikasi data berdasarkan

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 5

Ada 3 macam model komunikasi data dilihat berdasarkan tipe channel

atau one way transmission), transmisi dua arah bergantian (

transmission), atau transmisi dua arah serentak (Full

Way Transmission

transmisi ini hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu

balik. Misalnya siaran radio atau televisi, yaitu signal yang dikirimkan

dari stasiun pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran, tetapi pesawat

penangkap siaran tidak dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun pemancar. Pengirima

data dari satu komputer ke komputer lain yang searah (komputer yang satu mengirim

kekomputer lainnya sebagai penerima) merupakan contoh dari one way

Either Way Transmission

atau Either Way Transmission biasa disingkat HDX, dalam

transmisi ini informasi data dapat dikirim dan diterima namun tidak secara

serentak (bergantian). Artinya bila satu mengirimkan maka yang lainnya menerima dan

Walkie-talkie merupakan contoh dari two-way

kita dapat berbicara atau mendengarkan namun secara bergantian.

Both Way Transmission

atau Both Way Transmission biasa disingkat FDX

transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah serentak

atau dapat mengirim dan menerima data dalam waktu yang bersamaan. Komunikasi lewat

telepon merupakan contoh dari tipe channel transmisi ini. Dengan telepon kita bisa berbicara

apa yang sedang diucapkan oleh lawan bicara.

Model komunikasi data berdasarkan jalur transmisinya terdiri dari unicast, multicast, dan broadcast.

channel transmisi, yakni tipe

), transmisi dua arah bergantian (Half

Duplex atau both way

transmisi ini hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu

balik. Misalnya siaran radio atau televisi, yaitu signal yang dikirimkan

dari stasiun pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran, tetapi pesawat

penangkap siaran tidak dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun pemancar. Pengiriman

data dari satu komputer ke komputer lain yang searah (komputer yang satu mengirim

transmission.

biasa disingkat HDX, dalam

transmisi ini informasi data dapat dikirim dan diterima namun tidak secara

serentak (bergantian). Artinya bila satu mengirimkan maka yang lainnya menerima dan

transmission, dengan

kita dapat berbicara atau mendengarkan namun secara bergantian.

biasa disingkat FDX

ana informasi data dapat mengalir dalam dua arah serentak

atau dapat mengirim dan menerima data dalam waktu yang bersamaan. Komunikasi lewat

transmisi ini. Dengan telepon kita bisa berbicara

terdiri dari unicast, multicast, dan broadcast.

Page 14: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1. Unicast

Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu alat dengan alat yang lain,

sedangkan ketika kontak tersebut terjadi, alat tersebut tidak dapat melakukan kontak dengan

alat lainnya diluar kontak yang terjadi. Contoh apabila dua telepon saling terhubung, telepon

yang lain tidak dapat menghubungi salah satu dari kedua telepon yang sedang terhu

2. Multicast

Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses kontak terjadi, masing

alat tetap dapat terhubung dengan alat lainnya. Contohnya adalah server yang digunakan

untuk mengakses Internet. Server mampu melayani beberapa

dengan media transmisi, dan dalam proses ini masing

proses balik dengan server tersebut.

3. Broadcast

Dalam proses ini alat yang menerima data informasi tidak dapat memberikan respon

balik terhadap alat pengirim data informasi. Akan tetapi pengirim dapat mengirim kelebih

dari satu alat sekaligus. Contohnya pemancar radio dan pemancar televisi.

Berdasarkan konfigurasi jalur transmisi data

point dan point to multipoint:

1. Point to Point

Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara satu peralatan

dengan peralatan lain tanpa terbagi. Konfigurasi ini biasanya digunakan pada beberapa

peralatan komputer seperti printer yang

2. Point to Multipoint

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 6

Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu alat dengan alat yang lain,

etika kontak tersebut terjadi, alat tersebut tidak dapat melakukan kontak dengan

alat lainnya diluar kontak yang terjadi. Contoh apabila dua telepon saling terhubung, telepon

yang lain tidak dapat menghubungi salah satu dari kedua telepon yang sedang terhu

Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses kontak terjadi, masing

alat tetap dapat terhubung dengan alat lainnya. Contohnya adalah server yang digunakan

untuk mengakses Internet. Server mampu melayani beberapa komputer yang terhubung

dengan media transmisi, dan dalam proses ini masing-masing komputer mampu melakukan

proses balik dengan server tersebut.

Dalam proses ini alat yang menerima data informasi tidak dapat memberikan respon

terhadap alat pengirim data informasi. Akan tetapi pengirim dapat mengirim kelebih

dari satu alat sekaligus. Contohnya pemancar radio dan pemancar televisi.

konfigurasi jalur transmisi data, model komunikasi data terbagi menjadi

Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara satu peralatan

dengan peralatan lain tanpa terbagi. Konfigurasi ini biasanya digunakan pada beberapa

peralatan komputer seperti printer yang terhubung langsung dengan komputer.

Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu alat dengan alat yang lain,

etika kontak tersebut terjadi, alat tersebut tidak dapat melakukan kontak dengan

alat lainnya diluar kontak yang terjadi. Contoh apabila dua telepon saling terhubung, telepon

yang lain tidak dapat menghubungi salah satu dari kedua telepon yang sedang terhubung itu.

Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses kontak terjadi, masing-masing

alat tetap dapat terhubung dengan alat lainnya. Contohnya adalah server yang digunakan

komputer yang terhubung

masing komputer mampu melakukan

Dalam proses ini alat yang menerima data informasi tidak dapat memberikan respon

terhadap alat pengirim data informasi. Akan tetapi pengirim dapat mengirim kelebih

dari satu alat sekaligus. Contohnya pemancar radio dan pemancar televisi.

, model komunikasi data terbagi menjadi point to

Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara satu peralatan

dengan peralatan lain tanpa terbagi. Konfigurasi ini biasanya digunakan pada beberapa

terhubung langsung dengan komputer.

Page 15: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya. Proses

transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini misalnya penyiaran radio yang mana sebuah

pemancar dapat diakses atau terhubung dengan beberapa radio sekaligus.

Berdasarkan mode transmisi data

(parallel transmission) dan mode transmisi seri (

1. Mode Transmisi Paralel

Pada mode transmisi ini, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode,

ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap saat.

Bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk

mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCI

ditransmisikan secara paralel adalah bit

karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).

keuntungan dari komunikasi paralel adalah :

- Lebih cepat

- Kapasitas yang dibawa banyak

- Pemrogaman lebih mudah

Kelemahannya yaitu :

- Kabel yang dibutuhkan banyak

- Hanya untuk jarak dekat

2. Mode Transmisi Serial

Mode transmisi serial merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada

mode ini, masing-masing bit dari satu karakter

satu diikuti oleh bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit

ke dalam bentuk karakter.

Keuntungan dari komunikasi serial :

- Lebih Stabil

- Gangguan lebih sedikit

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 7

Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya. Proses

transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini misalnya penyiaran radio yang mana sebuah

iakses atau terhubung dengan beberapa radio sekaligus.

mode transmisi data, komunikasi data dapat berbentuk mode transmisi paralel

) dan mode transmisi seri (serial transmission).

Mode Transmisi Paralel

transmisi ini, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode,

ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap saat.

Bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk

mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII. Perhatikan, bahwa yang

ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter, sedangkan masing

karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).

keuntungan dari komunikasi paralel adalah :

Kapasitas yang dibawa banyak

Kabel yang dibutuhkan banyak

Mode Transmisi Serial

Mode transmisi serial merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada

masing bit dari satu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit,

satu diikuti oleh bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit

Keuntungan dari komunikasi serial :

Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya. Proses

transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini misalnya penyiaran radio yang mana sebuah

iakses atau terhubung dengan beberapa radio sekaligus.

, komunikasi data dapat berbentuk mode transmisi paralel

transmisi ini, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode,

Bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk

I. Perhatikan, bahwa yang

bit dalam 1 karakter, sedangkan masing-masing

Mode transmisi serial merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada

dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit,

satu diikuti oleh bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit-bit yang datang

Page 16: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

- Digunakan untuk jarak jauh

Kelemahannya yaitu :

- Pengiriman lambat

1.5 Jaringan Komputer

Jaringan komputer (networks

komponen hardware dengan saluran komunikasi sehingga dapat berbagi sumber daya dan data

informasi.

Berikut ini merupakan Jenis-jenis jaringan komputer:

1.5.1 Berdasarkan Arsitektur Jangkauan Area

1) PAN (Personal Area

2) LAN (Local Area Network

3) MAN (Metropolitan Area

4) WAN (Wide Area Network

5) internet (International

1.5.2 Berdasarkan Media Transmisi

1) Wireline (dengan kabel): jenis

pair (UTP/unshielded twisted pair dan STP/shielded twisted pair), Coaxial, dan Fib

2) Wireless (tanpa kabel atau nirkabel): jenis

terestrial microwave (gelombang mikro yang sumbernya dan disalurkannya di bumi),

satellite system, radiasi elektromagnetik,

1.5.3 Berdasarkan Desain Fisik / Topologi

1) Star

2) Bus

3) Ring

4) Mesh

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 8

arak jauh

networks) adalah kumpulan interkoneksi sejumlah komputer dan

komponen hardware dengan saluran komunikasi sehingga dapat berbagi sumber daya dan data

jenis jaringan komputer:

1.5.1 Berdasarkan Arsitektur Jangkauan Area

Network)

Network)

Area Network)

Network)

International Network/Interconnected Network)

1.5.2 Berdasarkan Media Transmisi

(dengan kabel): jenis-jenis kabel yang biasa digunakan adalah kabel twisted

pair (UTP/unshielded twisted pair dan STP/shielded twisted pair), Coaxial, dan Fib

(tanpa kabel atau nirkabel): jenis-jenis media transmisinya dapat berupa

(gelombang mikro yang sumbernya dan disalurkannya di bumi),

, radiasi elektromagnetik, bluetooth, infrared dsb.

Berdasarkan Desain Fisik / Topologi

) adalah kumpulan interkoneksi sejumlah komputer dan

komponen hardware dengan saluran komunikasi sehingga dapat berbagi sumber daya dan data

jenis kabel yang biasa digunakan adalah kabel twisted

pair (UTP/unshielded twisted pair dan STP/shielded twisted pair), Coaxial, dan Fiber Optic

jenis media transmisinya dapat berupa

(gelombang mikro yang sumbernya dan disalurkannya di bumi),

Page 17: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

5) Tree

1.6 Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya

hubungan, komunikasi dan perpindahan

mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim

pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar

komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut

berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi berbagai hal mulai dari perbedaan format data pada

kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.

Fungsi protokol secara detail dapat

1) Fragmentasi dan reassembly

Fungsi dari fragmentasi dan reasembly

beberapa paket data pada saat sisi

sisi penerima akan menggabungkan

2) Encaptulation

Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode

koreksi dan lain-lain.

3) Connection control

Fungsi dari Connection control

sisi pengirim dan sisi penerima,

dalam hal pengiriman data dan

4) Flow control

Berfungsi sebagai pengatur perjalanan data dari sisi pengirim ke sisi penerima.

5) Error control

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 9

1.6 Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya

hubungan, komunikasi dan perpindahan data informasi antara dua atau lebih komputer. Protokol

mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim

pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar

i dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut

berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi berbagai hal mulai dari perbedaan format data pada

kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.

dapat dijelaskan berikut:

reasembly adalah membagi informasi yang

sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah

menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.

Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode

control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi

penerima, dimana dalam membangun hubungan

mengakhiri hubungan.

Berfungsi sebagai pengatur perjalanan data dari sisi pengirim ke sisi penerima.

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya

data informasi antara dua atau lebih komputer. Protokol

mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim

pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar

i dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut

berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi berbagai hal mulai dari perbedaan format data pada

yang dikirim menjadi

setelah diterima maka

menjadi paket informasi yang lengkap.

Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode

(connection) komunikasi dari

membangun hubungan ini juga termasuk

Page 18: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Dalam pengiriman data

maupun pada waktu data itu diterima.

kesalahan yang terjadi pada waktu

Salah satu protokol standar internasional adalah OSI (

dikeluarkan oleh lembaga ISO (International

Model referensi OSI menggambarkan bagaimana data informasi di sebuah komputer berpindah

melewati sebuah media jaringan ke suatu komputer lain. Model ini disebut OSI (

Interconnection) Reference Model

System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem

lainnya.

Model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak

menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI

hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah

membuat standar untuk semua layer, walaupun standar

itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standar internasional yang terpisah. Model OSI

disusun atas 7 lapisan sebagai berikut, disusun dari lapisan yang terendah sampai lapisan yang

tertinggi:

1. fisik (lapisan 1);

2. data link (lapisan 2);

3. network (lapisan 3);

4. transport (lapisan 4);

5. session (lapisan 5);

6. presentasi (lapisan 6) dan

7. aplikasi (lapisan 7).

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 10

tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam

diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol

waktu data dikirimkan.

Salah satu protokol standar internasional adalah OSI (Open System Interconnection

International Standars Organization ) di Eropa pada tahun 1977.

Model referensi OSI menggambarkan bagaimana data informasi di sebuah komputer berpindah

melewati sebuah media jaringan ke suatu komputer lain. Model ini disebut OSI (

karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian

dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem

Model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak

menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI

hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah

membuat standar untuk semua layer, walaupun standar-standar ini bukan merupakan model referensi

itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standar internasional yang terpisah. Model OSI

disusun atas 7 lapisan sebagai berikut, disusun dari lapisan yang terendah sampai lapisan yang

dalam proses pengiriman

mengontrol terjadinya

Interconnection). OSI

) di Eropa pada tahun 1977.

Model referensi OSI menggambarkan bagaimana data informasi di sebuah komputer berpindah

melewati sebuah media jaringan ke suatu komputer lain. Model ini disebut OSI (Open System

karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open

dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem

Model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak

menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI

hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah

ini bukan merupakan model referensi

itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standar internasional yang terpisah. Model OSI

disusun atas 7 lapisan sebagai berikut, disusun dari lapisan yang terendah sampai lapisan yang

Page 19: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 1.1

Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu

atas (host layer) dan lapisan bawah (media layer). Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan

persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi

(lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna

saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Lapisan

bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link

diimplementasikan ke dalam hardware dan software, sedangkan lapisan network pada umumnya

hanya diimplementasikan dalam software.

Sebelum munculnya model reference OSI, sistem jaringan komputer menjadi beraneka ragam

dan sangat tergantung kepada pemasok perangkat jaringan (vendor), s

memiliki protokol berbeda yang tidak dapat saling berkomunikasi. OSI berupaya membentuk standar

umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antara pemasok yang berbeda, agar

komunikasi berbagai perangkat jaringan yang

Model referensi ini awalnya ditunjukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol

protokol jaringan, meski pada kenyataan inisiatif ini mengalami kegagalan yang disebabkan oleh

beberapa faktor berikut:

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 11

Gambar 1.1 Model Referensi OSI

Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu

atas (host layer) dan lapisan bawah (media layer). Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan

persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi

(lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user). Pengguna dan lapisan aplikasi

saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Lapisan

bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link

hardware dan software, sedangkan lapisan network pada umumnya

hanya diimplementasikan dalam software.

Sebelum munculnya model reference OSI, sistem jaringan komputer menjadi beraneka ragam

dan sangat tergantung kepada pemasok perangkat jaringan (vendor), sehingga banyak perangkat

memiliki protokol berbeda yang tidak dapat saling berkomunikasi. OSI berupaya membentuk standar

umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antara pemasok yang berbeda, agar

komunikasi berbagai perangkat jaringan yang berbeda tersebut dapat dilakukan.

Model referensi ini awalnya ditunjukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol

protokol jaringan, meski pada kenyataan inisiatif ini mengalami kegagalan yang disebabkan oleh

Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan

atas (host layer) dan lapisan bawah (media layer). Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan

persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi

(user). Pengguna dan lapisan aplikasi

saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Lapisan

bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link

hardware dan software, sedangkan lapisan network pada umumnya

Sebelum munculnya model reference OSI, sistem jaringan komputer menjadi beraneka ragam

ehingga banyak perangkat

memiliki protokol berbeda yang tidak dapat saling berkomunikasi. OSI berupaya membentuk standar

umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antara pemasok yang berbeda, agar

berbeda tersebut dapat dilakukan.

Model referensi ini awalnya ditunjukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-

protokol jaringan, meski pada kenyataan inisiatif ini mengalami kegagalan yang disebabkan oleh

Page 20: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1) Standar model referensi ini sangat berdekatan jika dibandingkan dengan model referensi

DARPA yang dikembangkan oleh lembaga

DARPA adalah model basis protocol TCP/IP

bagiopen system networking terbesar didunia (Internet) .

2) Model referensi ini dianggap sangat kompleks dan kurang efektif. Beberapa fungsi seperti

halnya metode komunikasi connectionless

flow control dan koneksi kesalahan di ulang

3) Pertumbuhan internet dan protocol TCP/IP membuat model referensi OSI menjadi kurang

diminati.

Dengan maksud agar jaringan tidak menjadi rumit, protokol OSI dibagi menjadi bebera

Level/Layer/Lapisan. Susunan dari layer ini menunjukan tahapan dalam melakukan komunikasi.

Masing-masing layer memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan layanan kepada layer yang

berada diatasnya. Level/Layer/Lapisan OSI itu adalah sebagai berikut:

1) Physical Layer (Lapisan Fisik)

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi, metode pensinyalan, sinkronisasi

bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet /token ring), topologi jaringan dan

pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisik

card (NIC) dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan media kabel atau nirkabel. Lapisan

fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik.

Hal-hal yang diatur oleh lapisan fisik, adalah:

o Karakteristik fisik dari media dan antarmuka.

o Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1,

juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.

o Data rate (laju data).

o Sinkronisasi bit.

o Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point

configuration.

o Topologi fisik. Misalnya: mesh, star, ring, bus.

o Mode transmisi. Misalnya :half

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 12

l referensi ini sangat berdekatan jika dibandingkan dengan model referensi

DARPA yang dikembangkan oleh lembaga Internet Engineering Task Force (IETF). Model referensi

DARPA adalah model basis protocol TCP/IP yang populer di gunakan dan kini menjadi proto

terbesar didunia (Internet) .

Model referensi ini dianggap sangat kompleks dan kurang efektif. Beberapa fungsi seperti

connectionless dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya seperti

dan koneksi kesalahan di ulang-ulang pada beberapa barisan.

Pertumbuhan internet dan protocol TCP/IP membuat model referensi OSI menjadi kurang

Dengan maksud agar jaringan tidak menjadi rumit, protokol OSI dibagi menjadi bebera

Level/Layer/Lapisan. Susunan dari layer ini menunjukan tahapan dalam melakukan komunikasi.

masing layer memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan layanan kepada layer yang

berada diatasnya. Level/Layer/Lapisan OSI itu adalah sebagai berikut:

Physical Layer (Lapisan Fisik)

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi, metode pensinyalan, sinkronisasi

bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet /token ring), topologi jaringan dan

pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana

(NIC) dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan media kabel atau nirkabel. Lapisan

fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik.

hal yang diatur oleh lapisan fisik, adalah:

eristik fisik dari media dan antarmuka.

bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1,

juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.

(Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau point

Topologi fisik. Misalnya: mesh, star, ring, bus.

Mode transmisi. Misalnya :half-duplex, full-duplex, simplex.

l referensi ini sangat berdekatan jika dibandingkan dengan model referensi

(IETF). Model referensi

yang populer di gunakan dan kini menjadi protokol

Model referensi ini dianggap sangat kompleks dan kurang efektif. Beberapa fungsi seperti

dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya seperti

Pertumbuhan internet dan protocol TCP/IP membuat model referensi OSI menjadi kurang

Dengan maksud agar jaringan tidak menjadi rumit, protokol OSI dibagi menjadi beberapa

Level/Layer/Lapisan. Susunan dari layer ini menunjukan tahapan dalam melakukan komunikasi.

masing layer memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan layanan kepada layer yang

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi, metode pensinyalan, sinkronisasi

bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet /token ring), topologi jaringan dan

an bagaimana network interface

(NIC) dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan media kabel atau nirkabel. Lapisan

fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik.

bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1,

juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.

topoint atau point-to-multipoint

Page 21: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

2) Data Link Layer (Lapisan Data Link)

Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit

yang disebut sebagai frame, pada level ini terjadi koneksi kesalahan, flow control,

pengamatan perangkat keras (seperti halnya

menentukan bagaimana perangkat

layer 2 beroperasi. Spefikasi IEEE 80z, membagi level ini menjadi 2 level, yaitu lapisan

link control / (LLC) dan lapisan

mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link

yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.

Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai b

o Framing, yaitu membagi aliran bit (

menjadi unit-unit data yang disebut frame.

o Physical addressing. Jika frame

maka data link akan menambahkan

pengirim dan/atau penerima.

o Flow control. Jika

control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.

o Error control. Data

mekanisme deteksi dan retransmisi frame

o Access control. Jika dua atau lebih perangkat (

lapisan data link perlu menentukan perangkat yang mana yang har

saat tertentu.

3) Network Layer (Lapisan Network)

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat

dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan

switch layer-3. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan

konsep source-to-destination

Tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah :

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 13

Data Link Layer (Lapisan Data Link)

Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data di kelompokan menjadi format

yang disebut sebagai frame, pada level ini terjadi koneksi kesalahan, flow control,

pengamatan perangkat keras (seperti halnya media acces control address

ntukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, brigde, repeater, dan switch

layer 2 beroperasi. Spefikasi IEEE 80z, membagi level ini menjadi 2 level, yaitu lapisan

/ (LLC) dan lapisan media acces control (MAC). Lapisan data

mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link

yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.

Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :

Framing, yaitu membagi aliran bit (bit stream) yang diterima dari lapisan network

unit data yang disebut frame.

Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lain pada jaringan,

maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan

pengirim dan/atau penerima.

rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka

akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.

link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan

mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.

Access control. Jika dua atau lebih perangkat (device) dikoneksi dalam link yang sama,

lapisan data link perlu menentukan perangkat yang mana yang har

Network Layer (Lapisan Network)

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket

dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan

3. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan

destination.

Tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah :

bit data di kelompokan menjadi format

yang disebut sebagai frame, pada level ini terjadi koneksi kesalahan, flow control,

address (mac address) dan

perangkat jaringan seperti hub, brigde, repeater, dan switch

layer 2 beroperasi. Spefikasi IEEE 80z, membagi level ini menjadi 2 level, yaitu lapisan logic

(MAC). Lapisan data link berfungsi

mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link

yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.

) yang diterima dari lapisan network

frame didistribusikan ke sistem lain pada jaringan,

di muka frame untuk mendefinisikan

berlebih atau berkurang maka flow

ilitas lapisan fisik dengan penambahan

frame yang gagal terkirim.

) dikoneksi dalam link yang sama,

lapisan data link perlu menentukan perangkat yang mana yang harus dikendalikan pada

alamat IP, membuat header untuk paket-paket

dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan

3. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan

Page 22: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

o Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing

untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network

problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar

jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang

datang dari lapisan data link

o Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork

diperlukan metoda routing/pe

yang berasal dari jaringan tertentu menuju perangkat lain pada jaringan yang lain.

4) Transport Layer (Lapisan Transport)

Berfungsi untuk memecah data kedalam paket

urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.

Selain itu, level ini juga membuat sebua

(unknown ledgement) & menstranmisikan ulang terhadap paket

jalan. Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket dihantar dengan benar. Tanggung

jawab spesifik lapisan transport ini

o Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau

aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini

tidak hanya menangani pengiriman/

satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada pengiriman jenis pesan

(message) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap pesan yang berlainan, aplikasi

harus memiliki alamat (

address atau port address

o Segmentation dan reassembly. Sebuah pesan (

yang terkirim. Setiap segmen memiliki nomor urut (

number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit (

segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi

o Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku

sebagai connectionless

o Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab

kontrol aliran (flow control

dilakukan untuk end-to

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 14

Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing

pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network

problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar

jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang

datang dari lapisan data link.

jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork

diperlukan metoda routing/pe-rute-an. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu perangkat

yang berasal dari jaringan tertentu menuju perangkat lain pada jaringan yang lain.

Transport Layer (Lapisan Transport)

Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor

paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.

Selain itu, level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket di terima dengan sukses

) & menstranmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah

jalan. Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket dihantar dengan benar. Tanggung

jawab spesifik lapisan transport ini adalah :

point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau

aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini

tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-todestination

satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada pengiriman jenis pesan

) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap pesan yang berlainan, aplikasi

harus memiliki alamat (address) tersendiri lagi yang disebut

address.

Segmentation dan reassembly. Sebuah pesan (message) dibagi dalam segmen

yang terkirim. Setiap segmen memiliki nomor urut (sequence

ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit (

segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.

Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku

connectionless atau connection-oriented.

Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab

control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah

to-end.

Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing

pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network

problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar

jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang

jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork

an. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu perangkat

yang berasal dari jaringan tertentu menuju perangkat lain pada jaringan yang lain.

paket data serta memberikan nomor

paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.

h tanda bahwa paket di terima dengan sukses

paket yang hilang ditengah

jalan. Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket dihantar dengan benar. Tanggung

point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau

aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini

todestination dari Komputer yang

satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada pengiriman jenis pesan

) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap pesan yang berlainan, aplikasi

) tersendiri lagi yang disebut service point

) dibagi dalam segmen- segmen

sequence number). Sequence

ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit (reassembly) segmen-

yang utuh.

Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku

Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab untuk

di lapisan data link adalah

Page 23: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

o Error control. Sama fungsi tugasnya dengan

berorientasiend-to-end.

5) Session Layer (Lapisan Session)

Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, di

pelihara/dihancurkan. Selain itu di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layanan yang

diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk bebe

proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller.

Tanggung jawab spesifik :

o Dialog control.

o Sinkronisasi.

6) Presentation Layer (Lapisan presentasi)

Berfungsi untuk menetralisasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi

kedalam format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat

ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak

redirector (redirector software

pada pertukaran informasi dua sistem.

Tanggung jawab spesifik:

o Translasi.

o Enkripsi.

o Kompresi.

7) Application layer (Lapisan aplikasi)

Berfungsi sebagai antar muka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan

Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, & NFS.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 15

Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga

end.

san Session)

Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, di

pelihara/dihancurkan. Selain itu di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layanan yang

diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk bebe

proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller.

Presentation Layer (Lapisan presentasi)

Berfungsi untuk menetralisasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi

kedalam format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat

ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak

software).Presentation layer lebih cenderung pada syntax d

pada pertukaran informasi dua sistem.

Application layer (Lapisan aplikasi)

Berfungsi sebagai antar muka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan

Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, & NFS.

di lapisan data link, juga

Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, di

pelihara/dihancurkan. Selain itu di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layanan yang

diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk beberapa

Berfungsi untuk menetralisasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi

kedalam format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat

ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak

lebih cenderung pada syntax dan semantic

Berfungsi sebagai antar muka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, & NFS.

Page 24: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.7 LED (Light Emitting Diode)

LED (Light Emitting Dioda

mendapat arus bias maju (forward bias). LED (

karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat

menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (

satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan

memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda

dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan ar

cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (

dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai

pembatas arus. Simbol dan bentuk

berikut.

Simbol Dan Bentuk Fisik LED

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anodakatoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED (dengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (Dioda) disimbolkan seperti pada gambar diatas. Pemasangan LED (menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.

Konsep pembatas arus pada dioda adalah dkaki LED (Light Emitting Dioda). Rangkaian dasar untuk menyalakan LED (membutuhkan sumber tegangan LED dan resistor sebgai pembatas arus seperti pada rangkaian berikut.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 16

Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat

arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan cahaya

karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat

menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda

satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan

memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda

dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda

cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar

dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai

pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED (Light Emitting Diodadengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (

ti pada gambar diatas. Pemasangan LED (Light Emitting Diodamenyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.

pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri pada salah satu ). Rangkaian dasar untuk menyalakan LED (Light Emitting Dioda

membutuhkan sumber tegangan LED dan resistor sebgai pembatas arus seperti pada rangkaian

) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat

dapat memancarkan cahaya

karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat

ioda) merupakann salah

satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan

memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda

Light Emitting Dioda)

dialiri arus lebih besar

dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai

) dapat dilihat pada gambar

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki

Light Emitting Dioda) ditandai dengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (Light Emitting

Light Emitting Dioda) agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif

engan memasangkan resistor secara seri pada salah satu Light Emitting Dioda)

membutuhkan sumber tegangan LED dan resistor sebgai pembatas arus seperti pada rangkaian

Page 25: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Rangkaian Dasar Menyalakan LED (

Besarnya arus maksimum pada LED (harus ditentukan. Dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber yang digunakan. Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED (Dioda) dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut.

Dimana :

R = resistor pembatas arus (Ohm) Vs = tegangan sumber yang digunakan untuk mensupply tegangan ke LED (volt)2 volt = tegangan LED (volt) 0,02 A = arus maksimal LED (20 mA)

1.8 Motor Stepper

Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor

stepper mirip dengan motor DC, sama

magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempun

pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : “berapa phasa “, “berapa derajat perstep”,

“berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan ”berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan

untuk tiap lilitan”. Motor stepper tidak

sesuai dengan spesifikasinya, dan bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta

menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 17

an Dasar Menyalakan LED (Light Emitting Dioda)

Besarnya arus maksimum pada LED (Light Emitting Dioda) adalah 20 mA, sehingga nilai resistor harus ditentukan. Dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber

Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED (dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut.

Vs = tegangan sumber yang digunakan untuk mensupply tegangan ke LED (volt)

0,02 A = arus maksimal LED (20 mA)

Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor

stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan

magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempun

pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : “berapa phasa “, “berapa derajat perstep”,

“berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan ”berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan

untuk tiap lilitan”. Motor stepper tidak dapat bergerak sendirinya, tetapi bergerak secara per

sesuai dengan spesifikasinya, dan bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta

menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik

adalah 20 mA, sehingga nilai resistor harus ditentukan. Dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber

Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED (Light Emitting

Vs = tegangan sumber yang digunakan untuk mensupply tegangan ke LED (volt)

Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip kerja motor

sama dicatu dengan tegangan DC untuk memperoleh medan

magnet. Bila motor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper mempunyai magnet tetap

pada rotor. Motor stepper dinyatakan dengan spesifikasi : “berapa phasa “, “berapa derajat perstep”,

“berapa volt tegangan catu untuk tiap lilitan” dan ”berapa ampere/miliampere arus yang dibutuhkan

dapat bergerak sendirinya, tetapi bergerak secara per-step

sesuai dengan spesifikasinya, dan bergerak dari satu step ke step berikutnya memerlukan waktu, serta

menghasilkan torsi yang besar pada kecepatan rendah. Motor stepper juga memiliki karakteristik

Page 26: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk

aplikasi dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop (Trianto, 2005).

Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana

lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi.

Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang

berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai deng

akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan tidak bergerak. Untuk mengontrol

motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang menangani kebutuhan arus dan tegangan

(Trianto, 2005).

Karakteristik dari motor stepper menurut Trianto adalah sebagai berikut:

a. Tegangan

Tiap motor stepper mempunyai tegangan rata

tercantum pada datasheet masing-

dengan seksama karena bila melebihi dari tegangan rata

menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau bahkan motor stepper akan rusak dengan

sendirinya.

b. Resistansi

Resistansi per lilitan adalah karakteristik

menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan kecepatan maksimum

dan motor stepper.

c. Derajat per step

Derajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor s

aplikasinya. Tiap-tiap motor stepper mempunyai spesifikasi masing

step, 1.8° per step, 3.6° per step, 7.5° per step, 15° per step, dan bahkan ada yang 90° per step. Dalam

pengoperasiannya kita dapat mengg

berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya, sedangkan half step

berarti motor stepper berputar setengah derajat per step dari spesifikasi motor stepper ters

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 18

yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk

aplikasi dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop (Trianto, 2005).

Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana

lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi.

Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang

berbalik arah. Jika sinyal kontrol tidak terkirim sesuai dengan perintah maka motor stepper tidak

akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan tidak bergerak. Untuk mengontrol

motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang menangani kebutuhan arus dan tegangan

motor stepper menurut Trianto adalah sebagai berikut:

Tiap motor stepper mempunyai tegangan rata-rata yang tertulis pada tiap unitnya atau

-masing motor stepper. Tegangan rata-rata ini harus diperhatikan

ngan seksama karena bila melebihi dari tegangan rata-rata ini akan menimbulkan panas yang

menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau bahkan motor stepper akan rusak dengan

Resistansi per lilitan adalah karakteristik yang lain dari motor stepper. Resistansi ini akan

menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan kecepatan maksimum

Derajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor s

tiap motor stepper mempunyai spesifikasi masing-masing, antara lain: 0.72° per

step, 1.8° per step, 3.6° per step, 7.5° per step, 15° per step, dan bahkan ada yang 90° per step. Dalam

pengoperasiannya kita dapat menggunakan 2 prinsip yaitu full step atau half step. Dengan full step

berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya, sedangkan half step

berarti motor stepper berputar setengah derajat per step dari spesifikasi motor stepper ters

yang lain yaitu torsi penahan, yang memungkinkan menahan posisinya. Hal ini sangat berguna untuk

aplikasi dimana suatu sistem memerlukan keadaan start dan stop (Trianto, 2005).

Motor stepper tidak merespon sinyal clock dan mempunyai beberapa lilitan dimana lilitan-

lilitan tersebut harus dicatu (tegangan) dahulu dengan suatu urutan tertentu agar dapat berotasi.

Membalik urutan pemberian tegangan tersebut akan menyebabkan putaran motor stepper yang

an perintah maka motor stepper tidak

akan berputar secara tepat, mungkin hanya akan bergetar dan tidak bergerak. Untuk mengontrol

motor stepper digunakan suatu rangkaian driver yang menangani kebutuhan arus dan tegangan

rata yang tertulis pada tiap unitnya atau

rata ini harus diperhatikan

rata ini akan menimbulkan panas yang

menyebabkan kinerja putarannya tidak maksimal atau bahkan motor stepper akan rusak dengan

yang lain dari motor stepper. Resistansi ini akan

menentukan arus yang mengalir, selain itu juga akan mempengaruhi torsi dan kecepatan maksimum

Derajat per step adalah faktor terpenting dalam pemilihan motor stepper sesuai dengan

masing, antara lain: 0.72° per

step, 1.8° per step, 3.6° per step, 7.5° per step, 15° per step, dan bahkan ada yang 90° per step. Dalam

unakan 2 prinsip yaitu full step atau half step. Dengan full step

berarti motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya, sedangkan half step

berarti motor stepper berputar setengah derajat per step dari spesifikasi motor stepper tersebut.

Page 27: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Motor stepper dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu: magnet permanen dan reluktansi

variabel. Tipe magnet permanen terbagi menjadi dua motor stepper yaitu motor stepper unipolar dan

bipolar.

Motor stepper unipolar sangat mudah untuk dikontrol de

counter ‘-n’. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa lilitan center

tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan pada center

dan sebagai ground adalah rangkaian driv

Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center

Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada motor stepper

unipolar terdapat dua buah koil (Trianto, 2005).

Pada prinsipnya ada dua macam cara kerja motor stepper unipolar, yaitu full

Terlihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2

Tegangan yang diberikan pada lilitan

Arah putar searah jarum jam

L3 L2

1 1 0

2 0 1

3 0 0

4 0 0

Tabel 1.1 Pemberian tegangan untuk operasi full

Pada full step, suatu titik pada sebuah kutub magnet di rotor akan kembali mendapat tarikan

medan magnet stator pada lilitan yang sama setelah step ke 4., dan berikutnya dapat diberikan lagi

mulai dari step 1. Setiap step, rotor bergerak searah atau berlaw

spesifikasi derajat per step dan motor stepper. Setiap step hanya menarik sebuah kutub saja.

Tegangan ‘1’ adalah menunjukkan logika dalam level Transistor Transistor Logic (TTL). Besar

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 19

Motor stepper dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu: magnet permanen dan reluktansi

variabel. Tipe magnet permanen terbagi menjadi dua motor stepper yaitu motor stepper unipolar dan

Motor stepper unipolar sangat mudah untuk dikontrol dengan menggunakan rangkaian

n’. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa lilitan center

tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan pada center

dan sebagai ground adalah rangkaian drivernya.

Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center

Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada motor stepper

unipolar terdapat dua buah koil (Trianto, 2005).

dua macam cara kerja motor stepper unipolar, yaitu full

Terlihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2

FULL STEP

Tegangan yang diberikan pada lilitan

Arah putar searah jarum jam Arah putar melawan jarum jam

L1 L0 L3 L2

0 0 0 0

0 0 0 0

1 0 0 1

0 1 1 0

Pemberian tegangan untuk operasi full-step

Pada full step, suatu titik pada sebuah kutub magnet di rotor akan kembali mendapat tarikan

medan magnet stator pada lilitan yang sama setelah step ke 4., dan berikutnya dapat diberikan lagi

mulai dari step 1. Setiap step, rotor bergerak searah atau berlawanan dengan jarum jam sebesar

spesifikasi derajat per step dan motor stepper. Setiap step hanya menarik sebuah kutub saja.

Tegangan ‘1’ adalah menunjukkan logika dalam level Transistor Transistor Logic (TTL). Besar

Motor stepper dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu: magnet permanen dan reluktansi

variabel. Tipe magnet permanen terbagi menjadi dua motor stepper yaitu motor stepper unipolar dan

ngan menggunakan rangkaian

n’. Motor stepper unipolar mempunyai karakteristik khusus yaitu berupa lilitan center-

tapped dan 1 lilitan sebagai common. Lilitan common akan mencatu tegangan pada center-tapped

Motor stepper unipolar dapat dikenali dengan mengetahui adanya lilitan center-tapped.

Jumlah phase dan motor stepper adalah dua kali dan jumlah koilnya. Umumnya pada motor stepper

dua macam cara kerja motor stepper unipolar, yaitu full-step dan half-step.

Arah putar melawan jarum jam

L1 L0

0 1

1 0

0 0

0 0

Pada full step, suatu titik pada sebuah kutub magnet di rotor akan kembali mendapat tarikan

medan magnet stator pada lilitan yang sama setelah step ke 4., dan berikutnya dapat diberikan lagi

anan dengan jarum jam sebesar

spesifikasi derajat per step dan motor stepper. Setiap step hanya menarik sebuah kutub saja.

Tegangan ‘1’ adalah menunjukkan logika dalam level Transistor Transistor Logic (TTL). Besar

Page 28: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

tegangan sesungguhnya diatur dengan spesi

menggunakan buffer.

Tegangan yang diberikan pada lilitan

Arah putar searah jarum jam

L3 L2

1 1 0

2 1 1

3 0 1

4 0 1

Tabel 1.2 Pemberian tegangan untuk operasi half

Motor Stepper 4 Fasa

Motor Stepper sekarang banyak digunakan unuk mentranslasikan pulsa

gerakan mekanis. Dalam aplikasi semacam Disk Drive, Printer Dot

digunakan sebagai kendali posisi. Setiap motor stepper memiliki rotor (bagian yang berputar) dengan

magnet permanen, dan stator (bagian yang diam) dengan dikelingi oleh kumparan

Kebanyakan dari motor stepper memi

ujung kumparan dihubungkan menjadi 1 yang kemudian dinamakan Common. Type motor stepper

seperti ini biasa dinamakan sebagai “motor stepper 4 fasa”.

Sejatinya motor ini memiliki

center tap yang membagi 2 masing

mendapatkan 3 buah terminal. Dengan

sebagai 4 buah kumparan kecil. De

medan magnet yang berpengaruh

arus. Dan ujung kumparan lainnya

perubaha terkecil dalam gerakan rotor

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 20

tegangan sesungguhnya diatur dengan spesifikasi motor stepper yang dipakai, misalnya dengan

HALF STEP

Tegangan yang diberikan pada lilitan

Arah putar searah jarum jam Arah putar melawan jarum jam

L1 L0 L3 L2

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

1 0 0 1

Tabel 1.2 Pemberian tegangan untuk operasi half-step

Motor Stepper sekarang banyak digunakan unuk mentranslasikan pulsa

gerakan mekanis. Dalam aplikasi semacam Disk Drive, Printer Dot Matrix, dan robot, motor stepper

digunakan sebagai kendali posisi. Setiap motor stepper memiliki rotor (bagian yang berputar) dengan

magnet permanen, dan stator (bagian yang diam) dengan dikelingi oleh kumparan

Kebanyakan dari motor stepper memiliki 4 buah kumparan stator, yang dari keempatnya salah satu

dihubungkan menjadi 1 yang kemudian dinamakan Common. Type motor stepper

seperti ini biasa dinamakan sebagai “motor stepper 4 fasa”.

memiliki hanya 2 buah kumparan. Yang masing

masing-masing kumparan besar. Sehingga dari kumparan

Dengan berdasar pada center tap ini maka kumparan

Dengan demikian masing-masing kumparan

berpengaruh pada rotor. Umumnya center tap ini dihubungkan

lainnya akan dapat merubah medan magnet jika

rotor oleh karena perubahan magnet ini disebut

fikasi motor stepper yang dipakai, misalnya dengan

Arah putar melawan jarum jam

L1 L0

0 1

1 1

1 0

1 0

Motor Stepper sekarang banyak digunakan unuk mentranslasikan pulsa-pulsa listrik menjadi

Matrix, dan robot, motor stepper

digunakan sebagai kendali posisi. Setiap motor stepper memiliki rotor (bagian yang berputar) dengan

magnet permanen, dan stator (bagian yang diam) dengan dikelingi oleh kumparan-kumparan..

liki 4 buah kumparan stator, yang dari keempatnya salah satu

dihubungkan menjadi 1 yang kemudian dinamakan Common. Type motor stepper

masing-masingnya diberikan

kumparan tersebut kita

kumparan dapat bekerja

kumparan kecil dapat merubah

dihubungkan pada sumber

jika di-bumi-kan. Setiap

disebut dengan step.

Page 29: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gerakan berputar dapat diselenggarakan

didapat dari 4 kumparan ini. Ada

kecepatan berbeda dan kekuatan yang

Sudut Step

Gerakan pada motor stepper dalam 1 step

khususnya jumlah gigi pada stator dan rotor. Sudut Step adalah derajat minimum putaran dalam 1

step. Beberapa motor memiliki sudut step berbeda. Jumlah total step yang dibutuhkan untuk b

dalam 1 putaran penuh atau 360 derajat.

Dan harap dicatat pula bahwa di masa depan atas prakarsa seseorang, motor stepper tidak

perlu lagi lebih banyak terminal untuk statornya untuk Step yang sama atau bahkan untuk step yang

lebih sedikit. Semua motor yang didiskusikan di BAB ini adalah motor yang memiliki 4 kabel

ditambah 1-2 kabel common (motor 4 fasa). Nanti kita akan mendiskusikan terminologi yang

berhubungan dengan motor stepper untuk mendalaminya.

Step per Detik dan relasinay dengan RPM

Hubungan antara RPM (revolutions

kira-kira semacam ini.

Step per Second = (RPM * Step per Revolution) / 60

Urutan 4-step dan jumlah gigi pada rotor

Urutan pensaklaran seperti yang ditunjukkan

Hal ini mengingat setelah 4-step dilalui, 2 kumparan yang sama, kembali menjadi “ON”. Ini adalah

gerakan yang dihasilkan dari 4-step. Setelah menyelesaikan 4

ini kerena motor dengan jumlah step per revolusi sebanyak 200, memiliki 50 buah gigi dengan

hitungan 4 x 50 = 200. Sehingga dibutuhkan 200

memberikan kesimpulan bahwa sudut step minimum adalah sejarak 1 gigi dari rot

lain, untuk mendapatkan sudut step yang lebih kecil, maka dibutuhkan gigi yang lebih banyak.

Kecepatan Motor

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 21

diselenggarakan dengan melakukan urutan

Ada banyak cara urutan untuk menggerakkan

yang juga berbeda.

pper dalam 1 step-nya bergantung oleh konstruksi internal dari motor,

khususnya jumlah gigi pada stator dan rotor. Sudut Step adalah derajat minimum putaran dalam 1

step. Beberapa motor memiliki sudut step berbeda. Jumlah total step yang dibutuhkan untuk b

dalam 1 putaran penuh atau 360 derajat.

Dan harap dicatat pula bahwa di masa depan atas prakarsa seseorang, motor stepper tidak

perlu lagi lebih banyak terminal untuk statornya untuk Step yang sama atau bahkan untuk step yang

otor yang didiskusikan di BAB ini adalah motor yang memiliki 4 kabel

2 kabel common (motor 4 fasa). Nanti kita akan mendiskusikan terminologi yang

berhubungan dengan motor stepper untuk mendalaminya.

Step per Detik dan relasinay dengan RPM

revolutions per Minute), step per revolution, dan step

Step per Second = (RPM * Step per Revolution) / 60

step dan jumlah gigi pada rotor

Urutan pensaklaran seperti yang ditunjukkan sebelumnya disebut dengan urutan pensaklaran 4

step dilalui, 2 kumparan yang sama, kembali menjadi “ON”. Ini adalah

step. Setelah menyelesaikan 4-step, motor bergerak hanya 1 gigi. Hal

rena motor dengan jumlah step per revolusi sebanyak 200, memiliki 50 buah gigi dengan

hitungan 4 x 50 = 200. Sehingga dibutuhkan 200-step untuk satu revolusi (putaran penuh). Ini

memberikan kesimpulan bahwa sudut step minimum adalah sejarak 1 gigi dari rot

lain, untuk mendapatkan sudut step yang lebih kecil, maka dibutuhkan gigi yang lebih banyak.

medan magnet, yang

menggerakkan motor ini, dengan

nya bergantung oleh konstruksi internal dari motor,

khususnya jumlah gigi pada stator dan rotor. Sudut Step adalah derajat minimum putaran dalam 1

step. Beberapa motor memiliki sudut step berbeda. Jumlah total step yang dibutuhkan untuk berputar

Dan harap dicatat pula bahwa di masa depan atas prakarsa seseorang, motor stepper tidak

perlu lagi lebih banyak terminal untuk statornya untuk Step yang sama atau bahkan untuk step yang

otor yang didiskusikan di BAB ini adalah motor yang memiliki 4 kabel

2 kabel common (motor 4 fasa). Nanti kita akan mendiskusikan terminologi yang

step per second adalah

sebelumnya disebut dengan urutan pensaklaran 4-step.

step dilalui, 2 kumparan yang sama, kembali menjadi “ON”. Ini adalah

step, motor bergerak hanya 1 gigi. Hal

rena motor dengan jumlah step per revolusi sebanyak 200, memiliki 50 buah gigi dengan

step untuk satu revolusi (putaran penuh). Ini

memberikan kesimpulan bahwa sudut step minimum adalah sejarak 1 gigi dari rotor. Dengan kata

lain, untuk mendapatkan sudut step yang lebih kecil, maka dibutuhkan gigi yang lebih banyak.

Page 30: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Kecepatan motor diukur dari jumlah step dalam 1 detik (step/S), dan juga disebut sebagaiswithcing

rate. Dengan mengubah lama tunda

berbeda.

Holding torque (Kekuatan menahan)

Berikut ini adalah definisi dari Holding torque: “Dengan inti motor dalam keadaan diam atau kondisi

RPM = 0 atau menahan putaran, berapa tenaga yang ha

dapat memutar motor yang mengunci tersebut. Hal ini diukur dengan memberikan tegangan dan arus

rata-rata pada motor.” Hasil pengukuran itu dalam bentukounce

Urutan Wave Drive 4-step

Selain dari urutan 8-step dan 4-step yang sudah dibahas sebelumnya, ada urutan lain yang disebut

dengan urutan 4-step Wave Drive. Perhatikan bahwa urutan 8

step Wave Drive dan urutan 4-step normal.

Pengendali Motor Stepper

Berikut ini akan diberikan contoh perancangan dan perhitungan rangkaian pengendali motor

stepper sederhana. Motor stepper yang digun

empat fasa dan panjang langkah sebesar 1,8

dua arah dan memiliki dua kecepatan. Karena itu diperlukan pengendali motor stepper yang memiliki

empat keluaran pulsa dengan kemampuan dua arah perputaran dan dua macam frekuensi pulsa guna

mengatur kecepatan motor.

Rangkaian pengendali motor stepper (

sebuah IC logika XOR (74LS86) dan sebuah IC JK flip

tersebut berfungsi untuk menghasilkan empat pulsa keluaran berurutan yang dapat berbalik

dengan menerapkan logika tertentu pada rangkaian. Rangkaian tersebut memerlukan pulsa

untuk dapat beroperasi. Sebagai sumber clock digunkan rangkaian berbasis IC timer 555. Rangkain

pembangkit clock ini dapat menghasilkan dua macam frekuen

kecepatan motor stepper. Kemudian untuk mendukung pulsa

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 22

Kecepatan motor diukur dari jumlah step dalam 1 detik (step/S), dan juga disebut sebagaiswithcing

rate. Dengan mengubah lama tundaan, kita dapat membuat beberapa variasi kecepatan putar yang

Holding torque (Kekuatan menahan)

Berikut ini adalah definisi dari Holding torque: “Dengan inti motor dalam keadaan diam atau kondisi

RPM = 0 atau menahan putaran, berapa tenaga yang harus diberikan dari luar yang dibutuhkan untuk

dapat memutar motor yang mengunci tersebut. Hal ini diukur dengan memberikan tegangan dan arus

rata pada motor.” Hasil pengukuran itu dalam bentukounce-inch (atau kg-cm).

step yang sudah dibahas sebelumnya, ada urutan lain yang disebut

step Wave Drive. Perhatikan bahwa urutan 8-step adalah kombinasi dari urutan 4

step normal.

kut ini akan diberikan contoh perancangan dan perhitungan rangkaian pengendali motor

stepper sederhana. Motor stepper yang digunakan pada contoh ini bertipe hibrid unipolar, memiliki

empat fasa dan panjang langkah sebesar 1,80 per langkahi. Motor diharapkan dapat berputar dalam

dua arah dan memiliki dua kecepatan. Karena itu diperlukan pengendali motor stepper yang memiliki

empat keluaran pulsa dengan kemampuan dua arah perputaran dan dua macam frekuensi pulsa guna

dali motor stepper (stepper motor driver) menggunakan komponen utama berupa

sebuah IC logika XOR (74LS86) dan sebuah IC JK flip-flop (74LS76). Rangkain dengan kedua IC

tersebut berfungsi untuk menghasilkan empat pulsa keluaran berurutan yang dapat berbalik

dengan menerapkan logika tertentu pada rangkaian. Rangkaian tersebut memerlukan pulsa

untuk dapat beroperasi. Sebagai sumber clock digunkan rangkaian berbasis IC timer 555. Rangkain

ini dapat menghasilkan dua macam frekuensi pulsa keluaran guna mendukung dua

kecepatan motor stepper. Kemudian untuk mendukung pulsa-pulsa dengan arus besar (sekitar 1

Kecepatan motor diukur dari jumlah step dalam 1 detik (step/S), dan juga disebut sebagaiswithcing

an, kita dapat membuat beberapa variasi kecepatan putar yang

Berikut ini adalah definisi dari Holding torque: “Dengan inti motor dalam keadaan diam atau kondisi

rus diberikan dari luar yang dibutuhkan untuk

dapat memutar motor yang mengunci tersebut. Hal ini diukur dengan memberikan tegangan dan arus

cm).

step yang sudah dibahas sebelumnya, ada urutan lain yang disebut

step adalah kombinasi dari urutan 4-

kut ini akan diberikan contoh perancangan dan perhitungan rangkaian pengendali motor

kan pada contoh ini bertipe hibrid unipolar, memiliki

n dapat berputar dalam

dua arah dan memiliki dua kecepatan. Karena itu diperlukan pengendali motor stepper yang memiliki

empat keluaran pulsa dengan kemampuan dua arah perputaran dan dua macam frekuensi pulsa guna

) menggunakan komponen utama berupa

flop (74LS76). Rangkain dengan kedua IC

tersebut berfungsi untuk menghasilkan empat pulsa keluaran berurutan yang dapat berbalik urutannya

dengan menerapkan logika tertentu pada rangkaian. Rangkaian tersebut memerlukan pulsa clock

untuk dapat beroperasi. Sebagai sumber clock digunkan rangkaian berbasis IC timer 555. Rangkain

si pulsa keluaran guna mendukung dua

pulsa dengan arus besar (sekitar 1 - 3

Page 31: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

A) digunakan transistor daya NPN tipe TIP31 sebagai

perhatikanlah rangkaian utama dari pengendali motor stepper di bawah ini (gambar 1.2):

Gambar 1.2. skema rangkaian pengendali motor steppper

Gambar 1.2 di atas adalah skema rangkaian pengendali motor stepper yang dapat bergerak ke dua

arah. Keluaran pengendali motor stepper ini ad

pena tersebut akan menghasilkan pulsa yang dapat menggerakkan motor stepper. Berikut ini adalah

ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa yang dibutuhkan untuk menggerakkannya:

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 23

A) digunakan transistor daya NPN tipe TIP31 sebagai solid state switch. Untuk lebih jelasnya

ari pengendali motor stepper di bawah ini (gambar 1.2):

Gambar 1.2. skema rangkaian pengendali motor steppper

Gambar 1.2 di atas adalah skema rangkaian pengendali motor stepper yang dapat bergerak ke dua

arah. Keluaran pengendali motor stepper ini ada empat (pena 15, 14, 11, 10 dari IC 74LS76). Pena

pena tersebut akan menghasilkan pulsa yang dapat menggerakkan motor stepper. Berikut ini adalah

ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa yang dibutuhkan untuk menggerakkannya:

. Untuk lebih jelasnya

ari pengendali motor stepper di bawah ini (gambar 1.2):

Gambar 1.2. skema rangkaian pengendali motor steppper

Gambar 1.2 di atas adalah skema rangkaian pengendali motor stepper yang dapat bergerak ke dua

a empat (pena 15, 14, 11, 10 dari IC 74LS76). Pena-

pena tersebut akan menghasilkan pulsa yang dapat menggerakkan motor stepper. Berikut ini adalah

ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa yang dibutuhkan untuk menggerakkannya:

Page 32: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 1.3 (a) bentuk pulsa keluaran dari pengendali motor stepper (b) penerapan pulsa pengendali

pada motor stepper dan arah putaran yang bersesuaian

Arah putaran motor dapat diatur dengan menga

74LS86. Jika diterapkan logika 0, maka motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam

(counter clock wise) sedangkan jika diterapkan logika 1, maka motor akan berputar dengan arah

sesuai dengan ajah jarum jam (clockwise

yang menggerakkan motor stepper pada arah sesuai dengan jarum jam (

Kecepatan motor ditentukan oleh frekuensi masukan clock yang berbentuk gelombang pers

Pulsa clock ini dibangkitkan oleh rangkaian osilator pembangkit pulsa berbasis IC timer 555. Berikut

ini adalah rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555:

Gambar 1.4. skema rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555

Rangkaian pada gambar 1.4 di atas adalah rangkaian berbasis IC 555 yang bekerja pada mode

astabil. Dalam mode ini, rangkian bekerja sebagai osilator pembangkit pulsa/gelombang. Rangkaian

di atas akan membangkitkan pulsa berbentuk persegi empat pada keluarannya (pena

periodik.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 24

3 (a) bentuk pulsa keluaran dari pengendali motor stepper (b) penerapan pulsa pengendali

pada motor stepper dan arah putaran yang bersesuaian

Arah putaran motor dapat diatur dengan mengatur kondisi logika masukan pada pena 13 dari IC

74LS86. Jika diterapkan logika 0, maka motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam

) sedangkan jika diterapkan logika 1, maka motor akan berputar dengan arah

clockwise). Gambar 1.3 a di atas adalah contoh bentuk pulsa keluaran

yang menggerakkan motor stepper pada arah sesuai dengan jarum jam (clockwise

Kecepatan motor ditentukan oleh frekuensi masukan clock yang berbentuk gelombang pers

Pulsa clock ini dibangkitkan oleh rangkaian osilator pembangkit pulsa berbasis IC timer 555. Berikut

ini adalah rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555:

Gambar 1.4. skema rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555

pada gambar 1.4 di atas adalah rangkaian berbasis IC 555 yang bekerja pada mode

astabil. Dalam mode ini, rangkian bekerja sebagai osilator pembangkit pulsa/gelombang. Rangkaian

di atas akan membangkitkan pulsa berbentuk persegi empat pada keluarannya (pena

3 (a) bentuk pulsa keluaran dari pengendali motor stepper (b) penerapan pulsa pengendali

tur kondisi logika masukan pada pena 13 dari IC

74LS86. Jika diterapkan logika 0, maka motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam

) sedangkan jika diterapkan logika 1, maka motor akan berputar dengan arah

a di atas adalah contoh bentuk pulsa keluaran

clockwise) (Gambar 1.3.b).

Kecepatan motor ditentukan oleh frekuensi masukan clock yang berbentuk gelombang persegi empat.

Pulsa clock ini dibangkitkan oleh rangkaian osilator pembangkit pulsa berbasis IC timer 555. Berikut

Gambar 1.4. skema rangkaian pembangkit pulsa clock berbasis IC 555

pada gambar 1.4 di atas adalah rangkaian berbasis IC 555 yang bekerja pada mode

astabil. Dalam mode ini, rangkian bekerja sebagai osilator pembangkit pulsa/gelombang. Rangkaian

di atas akan membangkitkan pulsa berbentuk persegi empat pada keluarannya (pena 3) secara

Page 33: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 1.5. bentuk gelombang keluaran rangkaian pembangkit pulsa (osilator)

1.9 Visual Basic

Visual BASIC (Beginners All

pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat

Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan

Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk

merancang user interface dalam bentuk

bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi

para pemula maupun para developer dalam pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala besar.

Dalam lingkungan Window's User

pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan Userinterface tanpa

menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi

proses yang dilakukan.

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user

interface, kemudian mengatur properti dari objek

baru dilakukan penulisan kode program untuk me

pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah

Bottom Up.

Visual Basic menggunakan metode

program aplikasi (project). Istilah visual mengacu pada metode pembuatan tampilan program

(Interface) atau objek pemrograman yang biasa dilakukan secara langsung terlihat oleh programmer.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 25

Gambar 1.5. bentuk gelombang keluaran rangkaian pembangkit pulsa (osilator)

Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code) merupakan sebuah bahasa

pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows.

adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan

Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk

merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek

bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi

para pemula maupun para developer dalam pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala besar.

gkungan Window's User-interface sangat memegang peranan penting, karena dalam

pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan Userinterface tanpa

menyadari bahwa dibelakangnya berjalan instruksi-instruksi program yang mendukung ta

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user

interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface, dan

kode program untuk menangani kejadiankejadian (event). Tahap

pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan

Visual Basic menggunakan metode Graphical User Interface (GUI) dalam pembuatan

ilah visual mengacu pada metode pembuatan tampilan program

(Interface) atau objek pemrograman yang biasa dilakukan secara langsung terlihat oleh programmer.

Gambar 1.5. bentuk gelombang keluaran rangkaian pembangkit pulsa (osilator)

) merupakan sebuah bahasa

suatu aplikasi dalam Microsoft Windows.

adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan

Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk

form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek

bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. Visual Basic telah menjadi tools yang terkenal bagi

para pemula maupun para developer dalam pengembangan aplikasi skala kecil sampai ke skala besar.

interface sangat memegang peranan penting, karena dalam

pemakaian aplikasi yang kita buat, pemakai senantiasa berinteraksi dengan Userinterface tanpa

instruksi program yang mendukung tampilan dan

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user

objek yang digunakan dalam user interface, dan

nangani kejadiankejadian (event). Tahap

pengembangan aplikasi dengan pendekatan

(GUI) dalam pembuatan

ilah visual mengacu pada metode pembuatan tampilan program

(Interface) atau objek pemrograman yang biasa dilakukan secara langsung terlihat oleh programmer.

Page 34: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Dalam Visual Basic, pembuatan program aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah project. Sebuah

project terdiri dari File Project (.vbp), File Form (.frm), File data binary (.frx), Modul Class (.cls),

Modul Standar (.bas), dan file resource tunggal (.res). Bahasa yang digunakan adalah bahasa BASIC

yang sangat popular pada era sistem operasi DO

Tampilan Visual Basic

Tampilan awal Visual Basic :

Gambar 1.6 Tampilan awal aplikasi Visual Basic

New : Berfungsi untuk menampilkan daftar pilihan membuat project baru

Existing : Berfungsi untuk browsing dan membuka project

Recent : Berfungsi untuk membuka project yang sering digunakan atau sudah digunakan

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 26

Dalam Visual Basic, pembuatan program aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah project. Sebuah

t terdiri dari File Project (.vbp), File Form (.frm), File data binary (.frx), Modul Class (.cls),

Modul Standar (.bas), dan file resource tunggal (.res). Bahasa yang digunakan adalah bahasa BASIC

lar pada era sistem operasi DOS.

Gambar 1.6 Tampilan awal aplikasi Visual Basic

New : Berfungsi untuk menampilkan daftar pilihan membuat project baru

Existing : Berfungsi untuk browsing dan membuka project

: Berfungsi untuk membuka project yang sering digunakan atau sudah digunakan

Dalam Visual Basic, pembuatan program aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah project. Sebuah

t terdiri dari File Project (.vbp), File Form (.frm), File data binary (.frx), Modul Class (.cls),

Modul Standar (.bas), dan file resource tunggal (.res). Bahasa yang digunakan adalah bahasa BASIC

New : Berfungsi untuk menampilkan daftar pilihan membuat project baru

: Berfungsi untuk membuka project yang sering digunakan atau sudah digunakan

Page 35: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Tampilan Utama Visual Basic :

Gambar 1.7 Tampilan

1.10 Efek Skew

Efek Skew adalah suatu efek yang terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serentak dan tiba pada

tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehinga terkadang menyebabkan data rusak.

Efek ini semakin berpengaruh dengan semakin panjangnya kabel yang digunakan, hal ini dapat

menimbulkan kesalahan pada data yang diterima.

1.11 Parity Bit

Parity bit merupakan bilangan biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa jumlah bit yang dikirimkan mempunyai angka satu yang selalu genap atau ganjil. Ada dua varian bit parity, yaitu even parity bit dan odd parity bit.

Even parity bit diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah ganjil (berarti membuat total angka 1 berjumlah genap). Odd parity bit akan dberjumlah genap (berarti membuat total angka 1 berjumlah ganjil). Berikut gambaran even dan odd parity bit:

Menu Bar

Code Window

Toolbox

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 27

Gambar 1.7 Tampilan Utama Visual Basic

Efek Skew adalah suatu efek yang terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serentak dan tiba pada

tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehinga terkadang menyebabkan data rusak.

berpengaruh dengan semakin panjangnya kabel yang digunakan, hal ini dapat

menimbulkan kesalahan pada data yang diterima.

Parity bit merupakan bilangan biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa jumlah bit yang satu yang selalu genap atau ganjil. Ada dua varian bit parity, yaitu

Even parity bit diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah ganjil (berarti membuat total angka 1 berjumlah genap). Odd parity bit akan diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah genap (berarti membuat total angka 1 berjumlah ganjil). Berikut gambaran even dan odd

Toolbar

Property Window

Form Designer Project Explorer

Efek Skew adalah suatu efek yang terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serentak dan tiba pada

tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehinga terkadang menyebabkan data rusak.

berpengaruh dengan semakin panjangnya kabel yang digunakan, hal ini dapat

Parity bit merupakan bilangan biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa jumlah bit yang satu yang selalu genap atau ganjil. Ada dua varian bit parity, yaitu

Even parity bit diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah ganjil (berarti membuat iset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan

berjumlah genap (berarti membuat total angka 1 berjumlah ganjil). Berikut gambaran even dan odd

Property Window

Project Explorer

Page 36: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode pengoreksi kesalahan (error correcting code) karena tidak ada cara untukeliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak berhasil sama sekali. Parity mempunyai keuntunmembutuhkan satu saja gerbang XOR untuk men

Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter ASCII, karena karakter ini hanya mempunyai 7 bit dan bit ke-8 dapat digunakan untuk bit ppengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di sebelah paling kanan. Penjelasan transmisi menggunakan even parity, sebagai berikut:

A akan mengirim : 1001 A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0A menambahkan bit parity dan kirim : 10010B menerima : 10010 B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (genap).

Jika transmisi menggunakan odd parity, maka penjelasannya sebagai berikut:

A akan mengirim : 1001 A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1A menambahkan bit parity dan kirim : 10011B menerima : 10011 B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (ganjil).

Mekanisme ini dapat mendeteksi kesalahan bit tunggal, karena jika satu bit berubah ketika melewati jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah angka satu yang tidak benar pada saat data diterima. Pada contoh di atas, B menghitung nilai parity dan mencocokkan diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal. Pada contoh di bawah ini akan terjadi kesalahan transmisi pada bit kedua:

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 28

Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode pengoreksi kesalahan (error correcting code) karena tidak ada cara untuk menentukan bit mana yang keliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak berhasil sama sekali. Parity mempunyai keuntungan, yaitu hanya menggunakan satu bit saja dan membutuhkan satu saja gerbang XOR untuk men-generate-nya.

Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter ASCII, karena karakter ini hanya 8 dapat digunakan untuk bit parity. Sebagai contoh, diasumsikan

pengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di sebelah paling kanan. Penjelasan transmisi menggunakan even parity, sebagai berikut:

A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0 menambahkan bit parity dan kirim : 10010

B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0 B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (genap).

Jika transmisi menggunakan odd parity, maka penjelasannya sebagai berikut:

A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1 A menambahkan bit parity dan kirim : 10011

B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1 B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (ganjil).

anisme ini dapat mendeteksi kesalahan bit tunggal, karena jika satu bit berubah ketika melewati jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah angka satu yang tidak benar pada saat data diterima. Pada contoh di atas, B menghitung nilai parity dan mencocokkan dengan bit parity pada nilai yang diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal. Pada contoh di bawah ini akan terjadi kesalahan transmisi pada bit kedua:

Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode

k menentukan bit mana yang keliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak

gan, yaitu hanya menggunakan satu bit saja dan

Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter ASCII, karena karakter ini hanya arity. Sebagai contoh, diasumsikan

pengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di sebelah paling kanan. Penjelasan

anisme ini dapat mendeteksi kesalahan bit tunggal, karena jika satu bit berubah ketika melewati jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah angka satu yang tidak benar pada saat data diterima.

dengan bit parity pada nilai yang diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal. Pada contoh di bawah ini akan

Page 37: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

A akan mengirim : 1001 A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*B menerima : 11010 B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.

Pada kasus di atas, B menghitung nilai parity (0) tidak samaditerima. Hal ini mengindikasikan terjadi kesalahan. Di bawah ini contoh yang sama tetapi dengan kesalahan pada bit parity-nya sendiri.

A akan mengirim : 1001 A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*B menerima : 10011 B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.

Sekali lagi, B menghitung keseluruhan odd parity, dan menketerbatasan pada skema parity ini, yaitu ketika ada kesalahan pada pengiriman data dengan bit yang salah berjumlah genap seperti pada contoh di bawah ini:

A akan mengirim : 1001 A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*B menerima : 11011 B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar walaupun sebenarnya data sudah tidak benar.

1.12 PORT RS 232 dan RS 485

RS-232 adalah standar

sebagai antarmuka antara perangkat terminal data

equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data

equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data

tersebut, DTE adalah perangkat komputer

tidak semua produk antarmuka adalah

pada 1962 dan pada tahun 1997, Electronic Industries Association

pada standar RS-232 dan menamainya menjadi EIA

Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak kurang

dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi pada

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 29

A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0 t parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*

B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1 B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.

Pada kasus di atas, B menghitung nilai parity (0) tidak sama dengan bit parity (1) pada nilai yang diterima. Hal ini mengindikasikan terjadi kesalahan. Di bawah ini contoh yang sama tetapi dengan

nya sendiri.

A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0 bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*

B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1 B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.

Sekali lagi, B menghitung keseluruhan odd parity, dan mengindikasikan kesalahan bit. Ada keterbatasan pada skema parity ini, yaitu ketika ada kesalahan pada pengiriman data dengan bit yang salah berjumlah genap seperti pada contoh di bawah ini:

A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0 menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*

B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0 B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar walaupun sebenarnya data sudah tidak

adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan

perangkat terminal data (bahasa Inggris

perangkat komunikasi data (bahasa Inggris: data communications

) menggunakan pertukaran data biner secara serial.

komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada kenyataannya

tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya. Komunikasi RS

Electronic Industries Association mempublikasikan tiga modifikasi

232 dan menamainya menjadi EIA-232.

mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak kurang

dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi pada

B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.

dengan bit parity (1) pada nilai yang diterima. Hal ini mengindikasikan terjadi kesalahan. Di bawah ini contoh yang sama tetapi dengan

B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.

gindikasikan kesalahan bit. Ada keterbatasan pada skema parity ini, yaitu ketika ada kesalahan pada pengiriman data dengan bit yang

B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar walaupun sebenarnya data sudah tidak

yang didefinisikan

bahasa Inggris:data terminal

data communications

secara serial. Di dalam definisi

walaupun pada kenyataannya

Komunikasi RS-232 diperkenalkan

mempublikasikan tiga modifikasi

mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak kurang

dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi pada komputer

Page 38: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

pribadi dan dengan kabel berkualitas tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara

signifikan. Dengan susunan pin khusus yang disebut

digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara langsung

RS485 adalah teknik komunikasi

dengan teknik ini, komunikasi data

Berbeda dengan komunikasi serial

komunikasi RS485 selain dapat

secara one to many dengan jarak yang

unit beban sekaligus hanya dengan

ground yang sama antara unit yang

Sistem komunikasi dengan

antara 32 unit peralatan elektronik

mencapai 1,6 km dengan digunakannya

1.13 Register SIPO

Register Geser SIPO adalah register geser dengan masukan data secara serial dan keluaran data

secara parelel.

Cara kerja:

Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan

dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu

komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah

0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu

yang ada di Q masing

Contoh: Bila masukan data 1101

Read Out Clock Input Q1 Q2 Q3 Q4 A B C D

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 30

dengan kabel berkualitas tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara

Dengan susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS

digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara langsung

komunikasi data serial yang dikembangkan di

data dapat dilakukan pada jarak yang cukup

serial RS232 yang mampu berhubungan secara

dapat digunakan untuk komunikasi multidrop

yang jauh teknik ini juga dapat digunakan untuk

dengan menggunakan dua buah kabel saja tanpa

yang satu dengan unit lainnya.

dengan menggunakan RS485 ini dapat digunakan untuk

elektronik hanya dalam dua kabel saja. Selain itu, jarak

digunakannya kabel AWG-24 twisted pair.

Register Geser SIPO adalah register geser dengan masukan data secara serial dan keluaran data

masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan denyut lonceng

dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu

komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah

diberi logik 1, maka pintu-pintu AND menghubung langsungkan sinyal

yang ada di Q masing-masing flip

TABEL KEBENARAN

Read Out Clock Input Q1 Q2 Q3 Q4 A B C D

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

dengan kabel berkualitas tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara

, standar RS-232 dapat juga

di tahun 1983 dimana

cukup jauh yaitu 1,2 Km.

secara one to one, maka

multidrop yaitu berhubungan

untuk menghubungkan 32

memerlukan referensi

untuk komunikasi data

jarak komunikasi dapat

Register Geser SIPO adalah register geser dengan masukan data secara serial dan keluaran data

FF setelah masukan denyut lonceng

dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu

komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah

pintu AND menghubung langsungkan sinyal-sinyal

masing flip-flop.

Read Out Clock Input Q1 Q2 Q3 Q4 A B C D

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

Page 39: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

0 2 1 1 1

0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0

0 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0

1 1 0 1 1 1 0 1 1

1.14 Register PISO

Register geser PISO adalah register geser dengan masukan data secara paralel dan dikeluarkan secara

deret/serial.

Cara Kerja:

Mula-mula jalan masuk Data Load =

masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh.

Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk

A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan

demikian flip-flop diset sehingga menjadi Q=1. Karena flip

cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah

informasi berada didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan dari

register dengan cara memasukkan denyut lonceng, denyut

keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.

Ada juga register yang dapat digunakan sebagai Shift register SISO maupun PIPO dengan bantuan

suatu control sbb:

Input Control = 0, berfungsi sebagai register geser SISO

Input Control = 1, berfungsi sebagai register geser PIPO

Data IC Preset Reset

0 1 1 0

1 1 0 1

0 0 1 1

1 0 1 1

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 31

0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0

0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0

0 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0

Register geser PISO adalah register geser dengan masukan data secara paralel dan dikeluarkan secara

mula jalan masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan

masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh.

Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk

NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan

flop diset sehingga menjadi Q=1. Karena flip-flop yang lainpun dihubungkan dengan

cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah

informasi berada didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan dari

register dengan cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi denyut keluar deret/seri. Untuk

keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.

uga register yang dapat digunakan sebagai Shift register SISO maupun PIPO dengan bantuan

Input Control = 0, berfungsi sebagai register geser SISO

Input Control = 1, berfungsi sebagai register geser PIPO

Data IC Preset Reset

0 1 1 0

1 0 1

0 0 1 1

0 0 0 0 0 0

0 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0

0 4 1 1 0 1 1 0 0 0 0

Register geser PISO adalah register geser dengan masukan data secara paralel dan dikeluarkan secara

0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan

masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh.

Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk

NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan

flop yang lainpun dihubungkan dengan

cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah

informasi berada didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan dari

demi denyut keluar deret/seri. Untuk

uga register yang dapat digunakan sebagai Shift register SISO maupun PIPO dengan bantuan

Input Control = 0, berfungsi sebagai register geser SISO

Input Control = 1, berfungsi sebagai register geser PIPO

Data IC Preset Reset

0 1 1 0

1 0 1

0 0 1 1

Page 40: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.15 Komunikasi Serial

Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial, sehingga data dikirim satu persatu secara berurutan. Komunikasi melalui serial port adalah asinkron, yakni detak tidak dikirim bersama dengan data. Sinternal dikedua sisi menjaga bagian data saat pewaktuan (komunikasi serial adalah konsep flow control. Flow control merupakan kemampuan sebuah device untuk memberitahu device lainnya untuk menghentikan pengiriman data untuk sementara. Secara umum Request to Send (RTS), Clear To Send (CTS), Data Terminal Ready (DTR) and Data Set Ready (DSR) digunakan untuk mengenable

1.15.1 Tipe Pin Penghubung

a. 9 Pin

Carrier Detect – mendeteksi apakah modem terhubung dengan working telephone line

Receive Data – Komputer menerima informasi yang dikirmkan dari modem

Transmit Data – Komputer mengirimkan data ke modem

Data Terminal Ready –

Signal Ground - Pin digroundkan

Data Set Ready – Modem menyatakan flag siap kepada computer

Request To Send – Komputer meminta modem untuk mengirimkan data

Clear To Send – modem menyatakan kepada computer bahwa dia bisa mengirimkan dat

Ring Indicator – Once a call has been placed, computer acknowledges signal (sent from

modem) that a ring is detected.

b. 25 Pin

Tidak digunakan

Transmit Data – computer mengirimkan data ke modem.

Receive Data – computer menerima daa yang dikirim dari modem.

Request To Send – computer meminta modem untuk mengirimkan data.

Clear To Send – modem menyatakan bisa mengirimkan data.

Data Set Ready - Modem menyatakan flag siap kepada computer..

Signal Ground - Pin diGNDkan.

Received Line Signal Detector

telephone line

Tidak digunakan: Transmit Current Loop Return (+)

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 32

Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial, sehingga data dikirim satu secara berurutan. Komunikasi melalui serial port adalah asinkron, yakni detak tidak bersama dengan data. Setiap word disinkronkan dengan start bit, dan sebuah clock dikedua sisi menjaga bagian data saat pewaktuan (timing). Hal penting dalam

adalah konsep flow control. Flow control merupakan kemampuan sebuah memberitahu device lainnya untuk menghentikan pengiriman data untuk sementara.

umum Request to Send (RTS), Clear To Send (CTS), Data Terminal Ready (DTR) and Data (DSR) digunakan untuk mengenable-kan flow control.

mendeteksi apakah modem terhubung dengan working telephone line

Komputer menerima informasi yang dikirmkan dari modem

Komputer mengirimkan data ke modem

– Komputer menyatakan flag siap kepada modem

Pin digroundkan

Modem menyatakan flag siap kepada computer

Komputer meminta modem untuk mengirimkan data

modem menyatakan kepada computer bahwa dia bisa mengirimkan dat

Once a call has been placed, computer acknowledges signal (sent from

modem) that a ring is detected.

computer mengirimkan data ke modem.

computer menerima daa yang dikirim dari modem.

computer meminta modem untuk mengirimkan data.

modem menyatakan bisa mengirimkan data.

Modem menyatakan flag siap kepada computer..

Pin diGNDkan.

Received Line Signal Detector – mendeteksi apakah modem terhubung dengan working

Tidak digunakan: Transmit Current Loop Return (+)

Komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial, sehingga data dikirim satu secara berurutan. Komunikasi melalui serial port adalah asinkron, yakni detak tidak

etiap word disinkronkan dengan start bit, dan sebuah clock ). Hal penting dalam

adalah konsep flow control. Flow control merupakan kemampuan sebuah memberitahu device lainnya untuk menghentikan pengiriman data untuk sementara.

umum Request to Send (RTS), Clear To Send (CTS), Data Terminal Ready (DTR) and Data

mendeteksi apakah modem terhubung dengan working telephone line

Komputer menerima informasi yang dikirmkan dari modem

ag siap kepada modem

Komputer meminta modem untuk mengirimkan data

modem menyatakan kepada computer bahwa dia bisa mengirimkan data

Once a call has been placed, computer acknowledges signal (sent from

computer meminta modem untuk mengirimkan data.

apakah modem terhubung dengan working

Page 41: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Tidak digunakan

Tidak digunakan: Transmit Current Loop Data (

Tidak digunakan

Tidak digunakan

Tidak digunakan

Tidak digunakan

Tidak digunakan

Tidak digunakan

Tidak digunakan: Receive Current Loop Data (+)

Tidak digunakan

Data Terminal Ready -

Tidak digunakan

Ring Indicator - Once a call has been placed, computer acknowledges signal (sent from

modem) that a ring is detected.

Tidak digunakan

Tidak digunakan

Tidak digunakan : Receive Current Loop Return (

Proses pengiriman data serial dapat digambarkan seperti dibawah ini.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 33

Tidak digunakan: Transmit Current Loop Data (-)

Tidak digunakan: Receive Current Loop Data (+)

- Komputer menyatakan flag siap kepada modem.

Once a call has been placed, computer acknowledges signal (sent from

g is detected.

Tidak digunakan : Receive Current Loop Return (-)

Proses pengiriman data serial dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Komputer menyatakan flag siap kepada modem.

Once a call has been placed, computer acknowledges signal (sent from

Page 42: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Keuntungan menggunakan transmisi serial :

Hanya menggunakan satu jalur saja

Lebih murah instalansinya

Mempunyai jarak komunikasi yang tidak terbatas

Kelemahan menggunakan transmisi serial :

Kerugiannya adalah efisien pengiriman yang turun karena untuk 8 bit data, minimum ada 2

bit data (start/stop bit) yang tidak mengandung infor

Nilai baud rate yang relatif rendah

1.16 Komunikasi Paralel

Komunikasi paralel adalah komunikasi yang mengirimkan data secara bersamaan. Pada penggunaan komunikasi paralel semua bit dikirim secara bersamaan pada waktu yang sama.

1.16.1 Jenis-Jenis Paralel Port

LPT 0 LPT 1

3BCH 378H

3BDH 379H

3BEH 37AH

1.16.2 Data Port

Data Port mempunyai sifat baca tulis R/W, sifat R/W hanya untuk dirinya sendiri tidak boleh dihubungkan dengan peralatan luar. Agar dapat dihubungkan dengan peralatan luarperlu ditambahkan IC 74LS374 yang mampu mengeluarkan arus 2,6 mA pada logika 1 danmA pada logika 0.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 34

Keuntungan menggunakan transmisi serial :

Hanya menggunakan satu jalur saja

Lebih murah instalansinya

Mempunyai jarak komunikasi yang tidak terbatas

Kelemahan menggunakan transmisi serial :

Kerugiannya adalah efisien pengiriman yang turun karena untuk 8 bit data, minimum ada 2

bit data (start/stop bit) yang tidak mengandung informasi

Nilai baud rate yang relatif rendah

Komunikasi paralel adalah komunikasi yang mengirimkan data secara bersamaan. penggunaan komunikasi paralel semua bit dikirim secara bersamaan pada waktu yang sama.

LPT 2 Sifat

278H R/W Data Port (DP)

279H R Printer Status

27AH R/W Printer Control (PC)

Data Port mempunyai sifat baca tulis R/W, sifat R/W hanya untuk dirinya sendiri dihubungkan dengan peralatan luar. Agar dapat dihubungkan dengan peralatan luar

ditambahkan IC 74LS374 yang mampu mengeluarkan arus 2,6 mA pada logika 1 dan

Kerugiannya adalah efisien pengiriman yang turun karena untuk 8 bit data, minimum ada 2

Komunikasi paralel adalah komunikasi yang mengirimkan data secara bersamaan. penggunaan komunikasi paralel semua bit dikirim secara bersamaan pada waktu yang sama.

Nama

Data Port (DP)

Printer Status (PS)

Printer Control (PC)

Data Port mempunyai sifat baca tulis R/W, sifat R/W hanya untuk dirinya sendiri dihubungkan dengan peralatan luar. Agar dapat dihubungkan dengan peralatan luar

ditambahkan IC 74LS374 yang mampu mengeluarkan arus 2,6 mA pada logika 1 dan arus 24

Page 43: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.16.3 Printer Control

PC hanya mempunyai 5 bit keluaran dan hanya 4 bit yang mempunyai keluaran ke soket luar, dimana bit 5 hanya untuk dirinya sendiri. Tiapdefinisikan sebagai berikut :

Printer Control

PC-0

PC-1

PC-2

PC-3

PC-4

PC-5

PC-6

PC-7

1.16.4 Printer Status

Tiap-tiap bit dari printer status di definisikan sebagai berikut :

Printer Control

PS-0

PS-1

PS-2

PS-3

PS-4

PS-5

PS-6

PS-7

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 35

PC hanya mempunyai 5 bit keluaran dan hanya 4 bit yang mempunyai keluaran ke dimana bit 5 hanya untuk dirinya sendiri. Tiap-tiap bit dari Printer Control di

Nama Sifat

Strobe Inverting

Autofeed Inverting

Init Normal

Select In Inverting

IRQ-7 Enable Inverting

Tidak dipakai

Tidak dipakai

Tidak dipakai

printer status di definisikan sebagai berikut :

Nama Sifat

Tidak dipakai

Tidak dipakai

Tidak dipakai

Error Normal

Select Normal

Paper End Normal

Acknowledge Normal

Busy Inverting

PC hanya mempunyai 5 bit keluaran dan hanya 4 bit yang mempunyai keluaran ke tiap bit dari Printer Control di

Sifat

Inverting

Inverting

Normal

Inverting

Inverting

Sifat

Normal

Normal

Normal

Normal

Inverting

Page 44: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.16.5 Fungsi Pin-pin dari DB25

Nomor Pin Nomor Bit

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18 - 25

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 36

pin dari DB25

Nomor Bit Jalur

1 Kontrol

1 Data

2 Data

3 Data

4 Data

5 Data

6 Data

7 Data

8 Data

7 Status

8 Status

6 Status

5 Status

2 Kontrol

4 Status

3 Kontrol

4 Kontrol

Sinyal

Strobe

Data

Data

Data

Data

Data

Data

Data

Data

Ack

Busy

P Error

Select

Auto FD

Fault

Init

Select In

Ground

Page 45: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Proses pengiriman data paralel

Keuntungan menggunakan transmisi paralel :

Pemrograman lebih mudah

Data disampaikan lebih cepat

Kapasitas yang dibawa lebih banyak

Lebih sederhana dalam proses pengiriman

Kesederhanaan pemrograman port pararel

Kecepatan pengiriman yang tinggi dibandingkan transmisi serial

Resiko kesalahan data lebi

Kekurangan menggunakan transmisi paralel :

Banyak kabel yang dibutuhkan

Panjang kabel tidak boleh lebih dari 20 m untuk menjaga keaslian data

Memerlukan 8 jalur data tiap pengiriman

Jarak komunikasi yang sangat terbatas

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 37

Proses pengiriman data paralel dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Keuntungan menggunakan transmisi paralel :

Pemrograman lebih mudah

Data disampaikan lebih cepat

Kapasitas yang dibawa lebih banyak

Lebih sederhana dalam proses pengiriman

Kesederhanaan pemrograman port pararel

Kecepatan pengiriman yang tinggi dibandingkan transmisi serial

Resiko kesalahan data lebih kecil

Kekurangan menggunakan transmisi paralel :

Banyak kabel yang dibutuhkan

Panjang kabel tidak boleh lebih dari 20 m untuk menjaga keaslian data

Memerlukan 8 jalur data tiap pengiriman

Jarak komunikasi yang sangat terbatas

Page 46: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

1.17 Perbedaan Port Serial dan Paralel

PORT SERIAL: adalah sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk

mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman informasi

tidak memungkinkan untuk melakukan secara

melakukan pemindahan data, biasanya serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk

penggunaan port serial sekarang ini sudah berkurang.

Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port USB da

(networking) fungsinya sudah tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port

yaitu menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard, penghubung antara

mouse dengan motherboard, penghubung antara modem dengan motherboard, dan mentransmisikan

informasi-informasi berupa bit-bit dari mainboard ke perangkat lainnya.

PORT PARALLEL: Port yang digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem

eksternal serta periferal lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan

mengirim dan menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port

paralel adalah port penghubung printer, modem, dan port penghubung disk drive.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 38

Perbedaan Port Serial dan Paralel

: adalah sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk

mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman informasi

tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak sekalius. Hal ini disebabkan karena dalam

melakukan pemindahan data, biasanya serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk

penggunaan port serial sekarang ini sudah berkurang.

Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port USB dan Firewire. Sedangkan untuk jaringan

(networking) fungsinya sudah tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port

yaitu menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard, penghubung antara

d, penghubung antara modem dengan motherboard, dan mentransmisikan

bit dari mainboard ke perangkat lainnya.

-

: Port yang digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem

lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan

mengirim dan menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port

paralel adalah port penghubung printer, modem, dan port penghubung disk drive.

: adalah sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk

mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port, pengiriman informasi

banyak sekalius. Hal ini disebabkan karena dalam

melakukan pemindahan data, biasanya serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2. Untuk

n Firewire. Sedangkan untuk jaringan

(networking) fungsinya sudah tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port

yaitu menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard, penghubung antara

d, penghubung antara modem dengan motherboard, dan mentransmisikan

: Port yang digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem

lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan

mengirim dan menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port

paralel adalah port penghubung printer, modem, dan port penghubung disk drive.

Page 47: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

2.1 Membuat Kabel Serial dan Paralel

1) Alat dan Bahan :

1) Solder ................................

2) PC................................................................min. 2 perangkat

3) Kabel 4 jalur ................................

4) Kabel tipis 10 jalur (rainbow cable)

5) Timah ................................

6) Konektor DB9(Female)

7) Konektor DB25(male)

8) Penutup Port DB9 ................................

9) Penutup Port DB25 ................................

10) Multimeter................................................... 1 buah

11) Tang Pemotong ................................

12) Osiloskop..................................................... 1 buah

13) Module LED dan Motor Stepper................. 1 buah

14) Power Supply Unit........................................ 1 buah

2) Langkah Kerja :

1. Potongkan kabel UTP sesuai dengan panjang kabel y

untuk kabel serial terdapat ukuran panjang 2m dan 1m

2. Untuk kabel tipis 10 jalur, potongkan kabel tersebut dengan ukuran panjang 1,5m

3. Kupaslah ujung 3 kabel dalam dengan warna yang sama di setiap ujungnya pada kabel UTP,

sedangkan pada kabel tipis 10 jalur kupaslah 9 kabel pada kabel tersebut.

4. Untuk pembuatan kabel serial, hubungkan 3 kabel UTP pada konektor DB9 dengan ketentuan

sebagai berikut :

1) Untuk susunan kabel silang, hubungkan ujung kabel dalam pertama dengan pin no. 5

yang berfungsi sebagai ground, lalu ujung kabel yang satu 2 kabel dalam dihubungkan

dengan pin no. 2 dan 3 sedangkan pada ujung yang lainnya dihubungkan secara silang

pada warna kabel yang sama, seperti untuk kabel dalam yang terhubung pin no. 2

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 39

BAB II

PRAKTIKUM

an Paralel

................................................................ 1 buah

PC................................................................min. 2 perangkat

...................................................... 1 buah

Kabel tipis 10 jalur (rainbow cable) .................. 1 buah

................................................................ secukupnya

Konektor DB9(Female) ..................................... 3 buah

....................................... 2 buah

.............................................. 3 buah

............................................ 2 buah

................................................... 1 buah

................................................ 1 buah

Osiloskop..................................................... 1 buah

Module LED dan Motor Stepper................. 1 buah

Power Supply Unit........................................ 1 buah

Potongkan kabel UTP sesuai dengan panjang kabel yang telah ditentukan :

untuk kabel serial terdapat ukuran panjang 2m dan 1m

Untuk kabel tipis 10 jalur, potongkan kabel tersebut dengan ukuran panjang 1,5m

Kupaslah ujung 3 kabel dalam dengan warna yang sama di setiap ujungnya pada kabel UTP,

da kabel tipis 10 jalur kupaslah 9 kabel pada kabel tersebut.

Untuk pembuatan kabel serial, hubungkan 3 kabel UTP pada konektor DB9 dengan ketentuan

Untuk susunan kabel silang, hubungkan ujung kabel dalam pertama dengan pin no. 5

yang berfungsi sebagai ground, lalu ujung kabel yang satu 2 kabel dalam dihubungkan

dengan pin no. 2 dan 3 sedangkan pada ujung yang lainnya dihubungkan secara silang

na kabel yang sama, seperti untuk kabel dalam yang terhubung pin no. 2

ang telah ditentukan :

Untuk kabel tipis 10 jalur, potongkan kabel tersebut dengan ukuran panjang 1,5m

Kupaslah ujung 3 kabel dalam dengan warna yang sama di setiap ujungnya pada kabel UTP,

da kabel tipis 10 jalur kupaslah 9 kabel pada kabel tersebut.

Untuk pembuatan kabel serial, hubungkan 3 kabel UTP pada konektor DB9 dengan ketentuan

Untuk susunan kabel silang, hubungkan ujung kabel dalam pertama dengan pin no. 5

yang berfungsi sebagai ground, lalu ujung kabel yang satu 2 kabel dalam dihubungkan

dengan pin no. 2 dan 3 sedangkan pada ujung yang lainnya dihubungkan secara silang

na kabel yang sama, seperti untuk kabel dalam yang terhubung pin no. 2

Page 48: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

dihubungkan dengan pin no. 3 pada ujung yang lain, begitu pula sebaliknya. Dalam hal

ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya 2m

2) Untuk susunan kabel lurus, hubungkan 3 kabel dalam pada

pin no. 5, 3 dan 2 , lalu pada ujung yang lain ujung kabel dalam dengan warna yang sama

di solder. Dalam hal ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya 1m

5. Untuk kabel paralel, hubungkan 8 kabel pada kabel tipis 10 jalur dengan

no. 2 - 9 pada konektor DB25 yang berfungsi sebagai data. Lalu pada konektor DB 25

tersebut pin no. 18 – 25 saling dihubungkan antar pin dan dihubungkan pula dengan 1 kabel

pada kabel tipis 10 jalur.

6. Tutup ujung kabel UTP dan kabel tipis 10 jalur ses

kabel tersebut

7. Pengecekan kabel bisa juga menggunakan multimeter, akan tetapi lebih baik diuji kembali

ketika dihubungkan ke komputer

8. Cek kabel serial yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan dengan 2 komputer lalu

mengirimkan data antar komputer. Jika bermasalah, maka coba hubungkan dengan komputer

lain ataupun melakukan solder ulang

9. Cek kabel paralel yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan pada komputer dan module

motor stepper yang diatur selectornya ke

software LPT.exe yang telah tersedia

2.2 Uji Coba Kabel

2.2.1 Uji Coba Sinyal Data Serial

Pengujian sinyal data serial sangatlah penting untuk memastikan kondisi kabel terpasang

dengan baik. Pengujian dilakukan dengan memakai multi tester yang selanjutnya menggunakan

pengujian sebagai berikut.

1. Uji coba kabel silang

Dua buah komputer dihubungkan dengan kabel silang via port serial (null

Program Hyper Terminal diaktifkan sesuai dengan prosedur.

Menuliskan data pada editor terminal.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 40

dihubungkan dengan pin no. 3 pada ujung yang lain, begitu pula sebaliknya. Dalam hal

ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya 2m

Untuk susunan kabel lurus, hubungkan 3 kabel dalam pada salah satu ujung kabel dengan

pin no. 5, 3 dan 2 , lalu pada ujung yang lain ujung kabel dalam dengan warna yang sama

di solder. Dalam hal ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya 1m

Untuk kabel paralel, hubungkan 8 kabel pada kabel tipis 10 jalur dengan

9 pada konektor DB25 yang berfungsi sebagai data. Lalu pada konektor DB 25

25 saling dihubungkan antar pin dan dihubungkan pula dengan 1 kabel

Tutup ujung kabel UTP dan kabel tipis 10 jalur sesuai dengan konektor yang terhubung pada

Pengecekan kabel bisa juga menggunakan multimeter, akan tetapi lebih baik diuji kembali

ketika dihubungkan ke komputer

Cek kabel serial yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan dengan 2 komputer lalu

mengirimkan data antar komputer. Jika bermasalah, maka coba hubungkan dengan komputer

lain ataupun melakukan solder ulang

Cek kabel paralel yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan pada komputer dan module

motor stepper yang diatur selectornya ke bagian LED, lalu dicek setiap pin

software LPT.exe yang telah tersedia

Uji Coba Sinyal Data Serial

Pengujian sinyal data serial sangatlah penting untuk memastikan kondisi kabel terpasang

dilakukan dengan memakai multi tester yang selanjutnya menggunakan

Dua buah komputer dihubungkan dengan kabel silang via port serial (null

Program Hyper Terminal diaktifkan sesuai dengan prosedur.

Menuliskan data pada editor terminal.

dihubungkan dengan pin no. 3 pada ujung yang lain, begitu pula sebaliknya. Dalam hal

salah satu ujung kabel dengan

pin no. 5, 3 dan 2 , lalu pada ujung yang lain ujung kabel dalam dengan warna yang sama

di solder. Dalam hal ini, gunakan kabel yang ukuran panjangnya 1m

Untuk kabel paralel, hubungkan 8 kabel pada kabel tipis 10 jalur dengan pin

9 pada konektor DB25 yang berfungsi sebagai data. Lalu pada konektor DB 25

25 saling dihubungkan antar pin dan dihubungkan pula dengan 1 kabel

uai dengan konektor yang terhubung pada

Pengecekan kabel bisa juga menggunakan multimeter, akan tetapi lebih baik diuji kembali

Cek kabel serial yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan dengan 2 komputer lalu saling

mengirimkan data antar komputer. Jika bermasalah, maka coba hubungkan dengan komputer

Cek kabel paralel yang sudah dibuat dengan cara dihubungkan pada komputer dan module

bagian LED, lalu dicek setiap pin-nya menggunakan

Pengujian sinyal data serial sangatlah penting untuk memastikan kondisi kabel terpasang

dilakukan dengan memakai multi tester yang selanjutnya menggunakan

Dua buah komputer dihubungkan dengan kabel silang via port serial (null-modem).

Page 49: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer yang satu dapat

dibaca pada komputer yang satu lagi, begitupun sebaliknya.

2. Uji coba kabel lurus

Kabel lurus dihubungkan ke computer.

Osiloskop dihubungkan ke ujung kabel yang satu lagi, tepatnya pada pin 3 (TD atau TX)

Program Hyper Terminal diaktifkan sesuai dengan prosedur .

Menuliskan data pada editor terminal.

Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer dapat dibaca pada

osiloskop.

Hasil Pengujian Kabel Menggunakan Osiloskop

Hasilnya adalah sebagai berikut :

!

%

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 41

Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer yang satu dapat

dibaca pada komputer yang satu lagi, begitupun sebaliknya.

Kabel lurus dihubungkan ke computer.

ngkan ke ujung kabel yang satu lagi, tepatnya pada pin 3 (TD atau TX)

Program Hyper Terminal diaktifkan sesuai dengan prosedur .

Menuliskan data pada editor terminal.

Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer dapat dibaca pada

Hasil Pengujian Kabel Menggunakan Osiloskop

Hasilnya adalah sebagai berikut :

#

&

Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer yang satu dapat

ngkan ke ujung kabel yang satu lagi, tepatnya pada pin 3 (TD atau TX)

Jika kabel pada keadaan bagus, maka data yang ditulis pada komputer dapat dibaca pada

$

(

Page 50: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

)

@

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 42

,

-

[

.

;

]

Page 51: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

^

{

+

1

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 43

_

}

=

2

~

0

3

Page 52: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

4

7

\

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 44

5

8

*

|

6

9

<

>

Page 53: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

/

2.2.2 Uji Coba Sinyal Data Paralel

Pengujian sinyal data paralel dilakukan dengan 2 cara yaitu :

Dengan rangkaian lampu led yang masing

pin 2 – pin 9

Dengan alat ukur seperti multi tester, osciloscope atau logic probe. Proses pengukuran sinyal

dilakukan ke port data secara bertahap mulai dari pin 2 sampai dengan pin 9

Dengan program yang kita buat

Dengan program simulasi LPT.exe

Maka tampilan program tersebut adalah sebagai berikut

Pada program ini, kita dapat menguji apakah sinyal data sudah terhubung dengan hardware tidak. Ketika kita mengklik salah satu cecklist pin, maka salmenyala. Ini menandakan bahwa sipemasangan kabel.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 45

?

Paralel

Pengujian sinyal data paralel dilakukan dengan 2 cara yaitu :

Dengan rangkaian lampu led yang masing-masing lampu led dihubungkan ke port data yaitu

Dengan alat ukur seperti multi tester, osciloscope atau logic probe. Proses pengukuran sinyal

dilakukan ke port data secara bertahap mulai dari pin 2 sampai dengan pin 9

Dengan program yang kita buat

Dengan program simulasi LPT.exe

ut adalah sebagai berikut

Pada program ini, kita dapat menguji apakah sinyal data sudah terhubung dengan hardware tidak. Ketika kita mengklik salah satu cecklist pin, maka salah satu LEDmenyala. Ini menandakan bahwa sinyal sudah terhubung dengan baik dan tidak ada masalah pada

:

masing lampu led dihubungkan ke port data yaitu

Dengan alat ukur seperti multi tester, osciloscope atau logic probe. Proses pengukuran sinyal

dilakukan ke port data secara bertahap mulai dari pin 2 sampai dengan pin 9

Pada program ini, kita dapat menguji apakah sinyal data sudah terhubung dengan hardware atau LED pada hardware akan

aik dan tidak ada masalah pada

Page 54: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

2.2.3 Pengoperasian Menggunakan Hyper Terminal

Software Hyper Terminal digunakan untuk pengujian sinyal data serial. Untuk mengoperasikan

software ini (software ini dijalankan di

dilakukan yaitu :

1. Klik menu “Start”

2. Klik menu “All Programs”

3. Klik menu “Accessories”

4. Klik menu “Communications”

5. Klik program “Hyper Terminal”

Kemudian pada layar akan muncul tampilan sebagai berik

Gambar 2.1 Tampilan Awal HyperTerminal

Selanjutnya lakukan hal-hal berikut:

1. Tulis nama koneksi, misalnya: Test Serial, selanjutnya tekan <OK>

2. Pilih koneksi: COM1, selanjutnya tekan <OK>

3. Port Settings:

o Baudrate (bits per second) : 9600

o Data bits: 8

o Parity: None

o Stop bits: 1

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 46

Pengoperasian Menggunakan Hyper Terminal

Software Hyper Terminal digunakan untuk pengujian sinyal data serial. Untuk mengoperasikan

software ini (software ini dijalankan di sistem operasi Windows XP), ada beberapa proses yang harus

Klik menu “All Programs”

Klik menu “Accessories”

Klik menu “Communications”

Klik program “Hyper Terminal”

Kemudian pada layar akan muncul tampilan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Tampilan Awal HyperTerminal

hal berikut:

Tulis nama koneksi, misalnya: Test Serial, selanjutnya tekan <OK>

Pilih koneksi: COM1, selanjutnya tekan <OK>

Baudrate (bits per second) : 9600

Software Hyper Terminal digunakan untuk pengujian sinyal data serial. Untuk mengoperasikan

sistem operasi Windows XP), ada beberapa proses yang harus

Page 55: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

o Flow control: none

o Tekan <Apply> dan <OK>

• Selanjutnya tulis data pada editor terminal

Nama Koneksi

Gambar 2.2 Pembuatan Nama Koneksi

Pilihan Koneksi

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 47

Tekan <Apply> dan <OK>

Selanjutnya tulis data pada editor terminal

Gambar 2.2 Pembuatan Nama Koneksi

Gambar 2.3 Pemilihan Koneksi

Page 56: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Pengaturan Port

Editor Terminal

Gambar 2.5 Tampilan Editor Terminal

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 48

Gambar 2.4 Pengaturan Port

Gambar 2.5 Tampilan Editor Terminal

Page 57: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

2.3 Pembuatan Aplikasi Chatting

Langkah Kerja :

1. Hubungkan kabel serial silang yang telah dibuat sebelumnya pada 2 komputer yang

tersedia.

2. Jalankan aplikasi Visual Basic

Gambar 2.6 Tampilan

Gambar 2.7 Tampilan Aplikasi Visual Basic (2)

3. Buatlah koneksi antar komputer dengan menggunakan Hyperterminal

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 49

Pembuatan Aplikasi Chatting

Hubungkan kabel serial silang yang telah dibuat sebelumnya pada 2 komputer yang

Jalankan aplikasi Visual Basic

Gambar 2.6 Tampilan Aplikasi Visual Basic (1)

Gambar 2.7 Tampilan Aplikasi Visual Basic (2)

Buatlah koneksi antar komputer dengan menggunakan Hyperterminal

Hubungkan kabel serial silang yang telah dibuat sebelumnya pada 2 komputer yang

Aplikasi Visual Basic (1)

Gambar 2.7 Tampilan Aplikasi Visual Basic (2)

Buatlah koneksi antar komputer dengan menggunakan Hyperterminal

Page 58: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

4. Buatlah tampilan untuk login pada aplikasi chatting menggunakan toolbox yang tersedia,

seperti yang dicontohkan pada gambar berikut :

Gambar 2.9 Tampilan Login Aplikasi Chatting

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 50

Gambar 2.8 Tampilan Pembuatan Koneksi

Buatlah tampilan untuk login pada aplikasi chatting menggunakan toolbox yang tersedia,

seperti yang dicontohkan pada gambar berikut :

Gambar 2.9 Tampilan Login Aplikasi Chatting

Buatlah tampilan untuk login pada aplikasi chatting menggunakan toolbox yang tersedia,

Gambar 2.9 Tampilan Login Aplikasi Chatting

Page 59: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

5. Buat Perintah pada command Button

Gambar 2.10 Perintah pada command button masuk

6. Buat tampilan selanjutnya dari aplikasi chating seperti gambar berikut, jangan lu

menambahkan komponen MS

7. Buat perintah pada setiap

contoh berikut :

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 51

Buat Perintah pada command Button Login seperti pada contoh berikut :

Gambar 2.10 Perintah pada command button masuk

Buat tampilan selanjutnya dari aplikasi chating seperti gambar berikut, jangan lu

menambahkan komponen MSComm supaya bisa terhubung :

Gambar 2.11 Tampilan Form Chatting

Buat perintah pada setiap komponen yang terdapat pada tampilan chatting seperti pada

seperti pada contoh berikut :

Gambar 2.10 Perintah pada command button masuk

Buat tampilan selanjutnya dari aplikasi chating seperti gambar berikut, jangan lupa untuk

komponen yang terdapat pada tampilan chatting seperti pada

Page 60: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Private Sub clear_Click()

List1.clear

End Sub

Private Sub Command1_Click()

Form7.Show

Form1.Hide

End Sub

Private Sub Form_Load()

Form2.Show

Form1.Hide

If MSComm1.PortOpen = False

MSComm1.PortOpen = True

End If

End Sub

Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer)

If MSComm1.PortOpen = True Then

MSComm1.PortOpen = False

End If

End Sub

Private Sub kirim_Click()

MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

Text1.Text = ""

Text1.SetFocus

End Sub

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 52

Private Sub clear_Click()

Private Sub Command1_Click()

Private Sub Form_Load()

If MSComm1.PortOpen = False Then

MSComm1.PortOpen = True

Private Sub Form_Unload(Cancel As Integer)

If MSComm1.PortOpen = True Then

MSComm1.PortOpen = False

Private Sub kirim_Click()

MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

Page 61: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Private Sub MSComm1_OnComm()

If MSComm1.InBufferCount > 0 Then

List1.AddItem MSComm1.Input

End If

End Sub

Private Sub out_Click()

Form2.Text1.Text = ""

Form1.Hide

Form2.Show

Form2.Text1.SetFocus

End Sub

Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If KeyAscii = 13 Then

MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

Text1.Text = ""

Text1.SetFocus

End If

End Sub

Private Sub Timer1_Timer()

Label1.Caption = TimeValue(Now)

End Sub

8. Uji Aplikasi chatting tersebut hingga berjalan dengan baik

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 53

Private Sub MSComm1_OnComm()

If MSComm1.InBufferCount > 0 Then

List1.AddItem MSComm1.Input

Private Sub out_Click()

Form2.Text1.Text = ""

Form2.Text1.SetFocus

Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)

MSComm1.Output = Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

List1.AddItem Form2.Text1.Text + " : " + Text1.Text

Private Sub Timer1_Timer()

Label1.Caption = TimeValue(Now)

Uji Aplikasi chatting tersebut hingga berjalan dengan baik

Page 62: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 54

Gambar 2.12 Pengujian Aplikasi

Page 63: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

2.4 Pembuatan Aplikasi Pengaturan L

Langkah Kerja :

1. Hubungkan Kabel paralel

module

2. Jalankan Aplikasi Visual Basic

Gambar 2.11 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Gambar 2.12 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

3. Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan LED tersebut sepe

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 55

Pembuatan Aplikasi Pengaturan LED

Hubungkan Kabel paralel male – male yang telah dibuat sebelumnya dengan komputer dan

Jalankan Aplikasi Visual Basic

Gambar 2.11 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Gambar 2.12 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan LED tersebut seperti contoh berikut :

male yang telah dibuat sebelumnya dengan komputer dan

Gambar 2.12 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

rti contoh berikut :

Page 64: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 2.13 Tampilan Aplikasi Pengaturan LED

4. Buatlah perintah pada setiap komponen yang telah dibuat pada tampilan tersebut berdasarkan

kebutuhan

Private Sub Check1_Click()

If Check1.Value = 1 Then

s1.FillColor = &HFF&

out 888, 1

Else

s1.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Check2_Click()

If Check2.Value = 1 Then

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 56

Gambar 2.13 Tampilan Aplikasi Pengaturan LED

Buatlah perintah pada setiap komponen yang telah dibuat pada tampilan tersebut berdasarkan

Private Sub Check1_Click()

s1.FillColor = &HFFFFFF

Private Sub Check2_Click()

Gambar 2.13 Tampilan Aplikasi Pengaturan LED

Buatlah perintah pada setiap komponen yang telah dibuat pada tampilan tersebut berdasarkan

Page 65: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

s2.FillColor = &HFF&

out 888, 2

Else

s2.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Check3_Click()

If Check3.Value = 1 Then

s3.FillColor = &HFF&

out 888, 4

Else

s3.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Check4_Click()

If Check4.Value = 1 Then

s4.FillColor = &HFF&

out 888, 8

Else

s4.FillColor = &HFFFFFF

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 57

s2.FillColor = &HFFFFFF

Private Sub Check3_Click()

s3.FillColor = &HFFFFFF

Private Sub Check4_Click()

s4.FillColor = &HFFFFFF

Page 66: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Check5_Click()

If Check5.Value = 1 Then

s5.FillColor = &HFF&

out 888, 16

Else

s5.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Check6_Click()

If Check6.Value = 1 Then

s6.FillColor = &HFF&

out 888, 32

Else

s6.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 58

Private Sub Check5_Click()

s5.FillColor = &HFFFFFF

Private Sub Check6_Click()

s6.FillColor = &HFFFFFF

Page 67: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Private Sub Check7_Click()

If Check7.Value = 1 Then

s7.FillColor = &HFF&

out 888, 64

Else

s7.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Check8_Click()

If Check8.Value = 1 Then

s8.FillColor = &HFF&

out 888, 128

Else

s8.FillColor = &HFFFFFF

out 888, 0

End If

End Sub

Private Sub Cmdstop_Click()

Cmdstop.Tag = "off"

out 888, 0

s4.FillColor = &HFFFFFF

s3.FillColor = &HFFFFFF

s6.FillColor = &HFFFFFF

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 59

Private Sub Check7_Click()

s7.FillColor = &HFFFFFF

Private Sub Check8_Click()

s8.FillColor = &HFFFFFF

Private Sub Cmdstop_Click()

Page 68: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

s5.FillColor = &HFFFFFF

s1.FillColor = &HFFFFFF

s2.FillColor = &HFFFFFF

s7.FillColor = &HFFFFFF

s8.FillColor = &HFFFFFF

End Sub

Private Sub Cmdvariasi1_Click()

Cmdstop.Tag = "on"

out 888, 0

s4.FillColor = &HFFFFFF

s3.FillColor = &HFFFFFF

s6.FillColor = &HFFFFFF

s5.FillColor = &HFFFFFF

s1.FillColor = &HFFFFFF

s2.FillColor = &HFFFFFF

s7.FillColor = &HFFFFFF

s8.FillColor = &HFFFFFF

Do

out 888, 1

s1.FillColor = &HFF&

Tunda (slider.Value)

out 888, 2

s2.FillColor = &HFF&

s1.FillColor = &HFFFFFF

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 60

Private Sub Cmdvariasi1_Click()

Page 69: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Tunda (slider.Value)

out 888, 4

s3.FillColor = &HFF&

s2.FillColor = &HFFFFFF

Tunda (slider.Value)

out 888, 8

s4.FillColor = &HFF&

s3.FillColor = &HFFFFFF

Tunda (slider.Value)

out 888, 16

s5.FillColor = &HFF&

s4.FillColor = &HFFFFFF

Tunda (slider.Value)

out 888, 32

s6.FillColor = &HFF&

s5.FillColor = &HFFFFFF

Tunda (slider.Value)

out 888, 64

s7.FillColor = &HFF&

s6.FillColor = &HFFFFFF

Tunda (slider.Value)

out 888, 128

s8.FillColor = &HFF&

s7.FillColor = &HFFFFFF

Tunda (slider.Value)

s8.FillColor = &HFFFFFF

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 61

Page 70: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

out 888, 0

Loop Until Cmdstop.Tag = "off"

End Sub

Private Sub cmdvariasi8_Click()

Cmdstop.Tag = "on"

out 888, 0

s4.FillColor = &HFFFFFF

s3.FillColor = &HFFFFFF

s6.FillColor = &HFFFFFF

s5.FillColor = &HFFFFFF

s1.FillColor = &HFFFFFF

s2.FillColor = &HFFFFFF

s7.FillColor = &HFFFFFF

s8.FillColor = &HFFFFFF

Do

Tunda (slider.Value)

out 888, 255

s2.FillColor = &HFF&

s4.FillColor = &HFF&

s6.FillColor = &HFF&

s8.FillColor = &HFF&

s1.FillColor = &HFF&

s3.FillColor = &HFF&

s5.FillColor = &HFF&

s7.FillColor = &HFF&

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 62

Loop Until Cmdstop.Tag = "off"

Private Sub cmdvariasi8_Click()

Page 71: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Tunda (slider.Value)

out 888, 0

s2.FillColor = &HFFFFFF

s4.FillColor = &HFFFFFF

s6.FillColor = &HFFFFFF

s8.FillColor = &HFFFFFF

s1.FillColor = &HFFFFFF

s3.FillColor = &HFFFFFF

s5.FillColor = &HFFFFFF

s7.FillColor = &HFFFFFF

Loop Until Cmdstop.Tag = "off"

End Sub

Private Sub Command1_Click()

Unload Me

Form7.Show

End Sub

5. Uji aplikasi pengaturan LED tersebut

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 63

Loop Until Cmdstop.Tag = "off"

Private Sub Command1_Click()

Uji aplikasi pengaturan LED tersebut hingga bisa berjalan dengan baik

Page 72: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 64

Gambar 2.14 Pengujian Aplikasi

Page 73: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

2.5 Pembuatan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper

Langkah Kerja :

1. Hubungkan kabel paralel yang telah dibuat sebelumnya pada komputer dan module motor

stepper

2. Jalankan Aplikasi Visual Basic

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

3. Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan motor stepper seperti pada contoh berikut :

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 65

Pembuatan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper

Hubungkan kabel paralel yang telah dibuat sebelumnya pada komputer dan module motor

Jalankan Aplikasi Visual Basic

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan motor stepper seperti pada contoh berikut :

Hubungkan kabel paralel yang telah dibuat sebelumnya pada komputer dan module motor

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

Buatlah tampilan untuk aplikasi pengaturan motor stepper seperti pada contoh berikut :

Page 74: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 2.16 Tampilan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper

4. Berikan perintah pada setiap komponen yang diperlukan

Private active As Boolean

Private Sub Command1_Click()

Call disable_button

Command4.Tag = "Start"

If Option1.Value = True Then

Do

Dim a As Integer

For a = 1 To 1

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 66

Gambar 2.16 Tampilan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper

h pada setiap komponen yang diperlukan seperti pada contoh berikut

Private Sub Command1_Click()

If Option1.Value = True Then

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Gambar 2.16 Tampilan Aplikasi Pengaturan Motor Stepper

seperti pada contoh berikut

Page 75: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Loop

Else

Do

Dim z As Integer

For z = 1 To 1

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 3

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 6

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 12

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 9

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 67

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Page 76: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

End If

End Sub

Private Sub Command2_Click()

Call disable_button

Command4.Tag = "Start"

If Option1.Value = True Then

Do

Dim s As Integer

For s = 1 To 1

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Else

Do

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 68

Tunda FlatScrollBar1.Value

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Private Sub Command2_Click()

If Option1.Value = True Then

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Page 77: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Dim P As Integer

For P = 1 To 1

out 888, 9

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 12

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 6

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 3

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

End If

End Sub

Private Sub Command3_Click()

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 69

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Private Sub Command3_Click()

Page 78: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Call disable_button

active = True

Command4.Tag = "Start"

If Option1.Value = True Then

Do

Dim q As Integer

For q = 1 To 5

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Dim w As Integer

For w = 1 To 5

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 70

If Option1.Value = True Then

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Page 79: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Next

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Else

Do

Dim f As Integer

For f = 1 To 5

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 3

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 6

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 12

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 9

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Dim g As Integer

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 71

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Page 80: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

For g = 1 To 5

out 888, 9

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 8

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 12

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 4

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 6

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 2

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 3

Tunda FlatScrollBar1.Value

out 888, 1

Tunda FlatScrollBar1.Value

Next

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

End If

End Sub

Private Sub Command4_Click()

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 72

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Tunda FlatScrollBar1.Value

Loop Until Command4.Tag = "Stop"

Private Sub Command4_Click()

Page 81: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Call enable_button

active = False

Do While active

out 888, 0

Loop

End Sub

Private Sub Command5_Click()

Unload Me

Form7.Show

End Sub

Private Sub FlatScrollBar1_Change()

Label1.Caption = FlatScrollBar1.Value & " milisekon"

End Sub

Private Sub enable_button()

Command1.Enabled = True

Command2.Enabled = True

Command3.Enabled = True

End Sub

Private Sub disable_button()

Command1.Enabled = False

Command2.Enabled = False

Command3.Enabled = False

End Sub

5. Uji aplikasi tersebut hingga mampu berjalan dengan baik

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 73

Private Sub Command5_Click()

Sub FlatScrollBar1_Change()

Label1.Caption = FlatScrollBar1.Value & " milisekon"

Private Sub enable_button()

Command1.Enabled = True

Command2.Enabled = True

Command3.Enabled = True

Private Sub disable_button()

led = False

Command2.Enabled = False

Command3.Enabled = False

Uji aplikasi tersebut hingga mampu berjalan dengan baik

Page 82: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 2.17 Tampilan Pengujian Aplikasi

2.6 Membuat Menu Depan Aplikasi

Langkah Kerja :

1. Jalankan Aplikasi Visual Basic

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 74

Gambar 2.17 Tampilan Pengujian Aplikasi

Membuat Menu Depan Aplikasi

Jalankan Aplikasi Visual Basic

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Visual Basic(1)

Page 83: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

2. Buat tampilan pada visual basic seperti pada contoh tampilan berikut :

Keterangan :

Pada menu aplikasi, terdapat

seperti pengontrolan LED, aplikasi chatting, dan aplikasi pengontrolan motor stepper

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 75

Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

Buat tampilan pada visual basic seperti pada contoh tampilan berikut :

Gambar 2.16 Contoh tampilan

Pada menu aplikasi, terdapat menu yang bisa menunjukkan aplikasi yang telah kami buat

seperti pengontrolan LED, aplikasi chatting, dan aplikasi pengontrolan motor stepper

Gambar 2.15 Tampilan Aplikasi Visual Basic(2)

yang bisa menunjukkan aplikasi yang telah kami buat

seperti pengontrolan LED, aplikasi chatting, dan aplikasi pengontrolan motor stepper

Page 84: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

3. Berikan perintah tertentu pada beberapa menu yang tersedia agar bisa terhubung dengan form

aplikasi yang lain

4. Uji menu-menu yang telah dibuat tersebut agar berjalan dengan baik

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 76

Berikan perintah tertentu pada beberapa menu yang tersedia agar bisa terhubung dengan form

menu yang telah dibuat tersebut agar berjalan dengan baik

Berikan perintah tertentu pada beberapa menu yang tersedia agar bisa terhubung dengan form

Page 85: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

3.1 Analisa Pada Aplikasi Chatting

Pada aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa yaitu, aplikasi chatting dapat berjalan apabila terdapat library component utama yaitu MSComm (komponen Windows untuk komunikasi serial), apabila tanpa komponen ini aplikasi tidak akan berfungsi semestinyHyperTerminal pun menggunakan library component ini. pengaturan protokol komunikasi serial dengan

CommPort : menentukan nomor port komunikasi Setting : menentukan baud rate, parity, data bits, stop bits dalam string

Untuk membuka serial port cukup dengan property :

PortOpen : membuka dan menutup port

Ada beberapa property dari receive bufferkita atur.

InBufferSize : mengatur ukuran OutBufferSize : mengatur ukuran Rthreshold : menentukan jumlah karakter yang diterima oleh

OnComm event dipicu Sthreshold : menentukan jumlah karakter yang diterima

OnComm event dipicu o Jika bernilai 0 berarti tidak pernah dipicuo Jika bernilai 1 berarti dipicu setiap satu karakter

InputLen : menentukan jumlah karakter yang dibaca CPU dari receive buffer o Jika bernilai “ 0 “, maka seluruh i

InputMode : menentukan tipe data input yang akan dibaca CPU o comInputModeText o comInputModeBinary

Untuk menampilkan data dari peralatan lain ke dalam aplikasi VB, digunakan properti : Sehingga kode akan berbentuk :

TxtDisplay.Text = MSComm1.Input

Untuk mengirim data dari aplikasi VB ke peralatan lain digunakn properti : akan berbentuk :

MSComm1.Output = “Ini nilai string”

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 77

BAB III

ANALISA

3.1 Analisa Pada Aplikasi Chatting

Pada aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa yaitu, aplikasi chatting dapat berjalan apabila terdapat library component utama yaitu MSComm (komponen Windows untuk komunikasi serial), apabila tanpa komponen ini aplikasi tidak akan berfungsi semestinya. Karena pada HyperTerminal pun menggunakan library component ini. Sebelum membuka serial portpengaturan protokol komunikasi serial dengan property MSComm berikut :

: menentukan nomor port komunikasi : menentukan baud rate, parity, data bits, stop bits dalam string

Untuk membuka serial port cukup dengan property :

: membuka dan menutup port

receive buffer dan transmit buffer (property dari MS Comm) yang perlu

: mengatur ukuran receive buffer : mengatur ukuran transmit buffer

: menentukan jumlah karakter yang diterima oleh receive buffer

: menentukan jumlah karakter yang diterima oleh transmit buffer

Jika bernilai 0 berarti tidak pernah dipicu Jika bernilai 1 berarti dipicu setiap satu karakter

: menentukan jumlah karakter yang dibaca CPU dari receive buffer Jika bernilai “ 0 “, maka seluruh isi receive buffer akan dibaca CPU

: menentukan tipe data input yang akan dibaca CPU : untuk data string/teks

comInputModeBinary : untuk data biner

Untuk menampilkan data dari peralatan lain ke dalam aplikasi VB, digunakan properti :

TxtDisplay.Text = MSComm1.Input

Untuk mengirim data dari aplikasi VB ke peralatan lain digunakn properti : Output

MSComm1.Output = “Ini nilai string”

Pada aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa yaitu, aplikasi chatting dapat berjalan apabila terdapat library component utama yaitu MSComm (komponen Windows untuk komunikasi

a. Karena pada serial port, dilakukan

dari MS Comm) yang perlu

receive buffer sebelum

transmit buffer sebelum

: menentukan jumlah karakter yang dibaca CPU dari receive buffer si receive buffer akan dibaca CPU

Untuk menampilkan data dari peralatan lain ke dalam aplikasi VB, digunakan properti : Input.

Output. Sehingga kode

Page 86: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Untuk mengawasi jumlah bit yang ada di ditampilkan.

InBufferCount OutBufferCount

MSComm hanya memiliki 1 event, yaitu CommEvent berubah, yaitu saat terjadi :

Event komunikasi Error

Contoh dari event komunikasi OnComm :

comEvSend : mengirim sejumlah karakter ke comEvReceive : menerima sejumlah karater di

Sedang contoh dari error pada OnComm

comEventBreak : sinyal break comEventFrame : ada kesalahan comEventRxOver : receive buffer comEventTXFull : transmit buffer

3.2 Analisa Pada Aplikasi Pengatur LED

Pada aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa yaitu, aplikasi ini memiliki beberapa

fitur yaitu:

1. Mematikan atau menghidupkan lampu LED satu per satu

2. Menyalakan LED dengan variasi yaitu:

a. Running, lampu nyalanya berurutan dari awal sampai akhir hin

mengulang kembali kondisinya

b. Flip-flop, seluruh lampu nyala

Pada variasi, kecepatan nyala bisa diatur menggunakan slider, dalam waktu milisekon

Pada saat penyalaan LED, 255 adalah bit untuk menyalakan

persatu bit mulai dari 1,2,4,8,16,32,64,128 (8 bit).

membutuhkan deklarasi *.bas terlebih dahulu karena untuk pemanggilan library extension yang

bukan bawaan dari Windows yaitu inp

dimana 888 sendiri adalah alamat paralel. LPT1 378H.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 78

Untuk mengawasi jumlah bit yang ada di transmit buffer dan receive buffer, property berikut dapat

hanya memiliki 1 event, yaitu OnComm. Event ini akan terjadi jika properti dari berubah, yaitu saat terjadi :

OnComm :

: mengirim sejumlah karakter ke transmit buffer : menerima sejumlah karater di receive buffer

OnComm :

break diterima : ada kesalahan framing

receive buffer mengalami overflow transmit buffer penuh

3.2 Analisa Pada Aplikasi Pengatur LED

aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa yaitu, aplikasi ini memiliki beberapa

1. Mematikan atau menghidupkan lampu LED satu per satu

2. Menyalakan LED dengan variasi yaitu:

a. Running, lampu nyalanya berurutan dari awal sampai akhir hingga kembali dari awal dan

mengulang kembali kondisinya

flop, seluruh lampu nyala-mati (kedap-kedip)

Pada variasi, kecepatan nyala bisa diatur menggunakan slider, dalam waktu milisekon

Pada saat penyalaan LED, 255 adalah bit untuk menyalakan semua, ketika ingin menyalakan satu

persatu bit mulai dari 1,2,4,8,16,32,64,128 (8 bit). Aplikasi yang menggunakan kabel paralel

membutuhkan deklarasi *.bas terlebih dahulu karena untuk pemanggilan library extension yang

bukan bawaan dari Windows yaitu inpout32.dll dan port_io.dll, yang memiliki perintah “Out 888”,

dimana 888 sendiri adalah alamat paralel. LPT1 378H.

, property berikut dapat

rjadi jika properti dari

aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa yaitu, aplikasi ini memiliki beberapa

gga kembali dari awal dan

Pada variasi, kecepatan nyala bisa diatur menggunakan slider, dalam waktu milisekon

semua, ketika ingin menyalakan satu

Aplikasi yang menggunakan kabel paralel

membutuhkan deklarasi *.bas terlebih dahulu karena untuk pemanggilan library extension yang

out32.dll dan port_io.dll, yang memiliki perintah “Out 888”,

Page 87: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

3.3 Analisa Pada Pengatur Motor Stepper

Pada aplikasi ini Mahasiswa dapat mengambil analisa

utama dan memilih arah putaran motor

fiturnya antara lain :

1. Clockwise, mengatur putaran motor searah jarum jam

2. Counter-clockwise, mengatur putaran motor kebalikan dari jarum jam

4. Full step, motor stepper berputar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya

5. Half step, motor stepper berputar setengah derajat per stepnya

6. Stop, menghentikan putaran motor

7. Delay, mengatur kecepatan dari putaran motor

Aplikasi yang menggunakan kabel paralel membutuhkan deklarasi *.bas terlebih dahulu karena untuk

pemanggilan library extension yang bukan bawaan dari Windows yaitu inpout32.dll dan port_io.dll,

yang memiliki perintah “Out 888”, dimana 888 sendiri adalah alamat paralel. LP

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 79

3.3 Analisa Pada Pengatur Motor Stepper

hasiswa dapat mengambil analisa yaitu pertama-

lih arah putaran motor, kecepatan yang diinginkan dan mode motor. Beberapa

, mengatur putaran motor searah jarum jam

, mengatur putaran motor kebalikan dari jarum jam

putar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya

5. Half step, motor stepper berputar setengah derajat per stepnya

, menghentikan putaran motor

7. Delay, mengatur kecepatan dari putaran motor menggunakan hitungan waktu milisekon

nggunakan kabel paralel membutuhkan deklarasi *.bas terlebih dahulu karena untuk

pemanggilan library extension yang bukan bawaan dari Windows yaitu inpout32.dll dan port_io.dll,

yang memiliki perintah “Out 888”, dimana 888 sendiri adalah alamat paralel. LP

-tama masuk ke form

, kecepatan yang diinginkan dan mode motor. Beberapa

putar sesuai dengan spesifikasi derajat per stepnya

menggunakan hitungan waktu milisekon

nggunakan kabel paralel membutuhkan deklarasi *.bas terlebih dahulu karena untuk

pemanggilan library extension yang bukan bawaan dari Windows yaitu inpout32.dll dan port_io.dll,

yang memiliki perintah “Out 888”, dimana 888 sendiri adalah alamat paralel. LPT1 378H.

Page 88: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

4.1 Kesimpulan

Dari seluruh aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa

komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau lebih

alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (

data itu dapat diterapkan ke dalam banyak hal, seperti yang sudah kami buat yakni untuk chatting,

pengontrolan motor stepper, pengontrolan LED, dan masih banyak lagi pener

data yang lainnya.

Komunikasi data juga jika disusun berdasarkan mode transmisi datanya terdiri dari dua jenis,

yakni serial dan paralel. Kedua jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tetapi

hal itu dapat diatasi dengan memilih penggunaan mode transmisinya sesuai kebutuhan.

Kita dapat mengetahui karakteristik beberapa jenis

bekerja mengirimkan data dengan cara sekuensial

paralel dapat bekerja mengirimkan seluruh data dalam waktu yang bersamaan.

4.2 Tugas

1. Sebuah konser musik dipancarkan oleh transmitter radio. Pada jarak 1 Km ada Dua orang yang

mendengarkan, si A mendengarkan lewat udara dan si B mendengarkan lewat radio. Siapakah yang

lebih dulu mendengar suara konser tersebut? Jelaskan!

Rumus � =�

Diketahui :

Jarak Orang A ke B= 1000 meter

Jawab :

Orang A :

s = 1000 m

t = 1000 / 340 = 2,94 s

Orang B:

s = 1000 m

t = 1000 / 300.000.000 = 3,33 x 10

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 80

BAB IV

PENUTUP

Dari seluruh aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa

proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau lebih

terhubung kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media.

data itu dapat diterapkan ke dalam banyak hal, seperti yang sudah kami buat yakni untuk chatting,

pengontrolan motor stepper, pengontrolan LED, dan masih banyak lagi pener

Komunikasi data juga jika disusun berdasarkan mode transmisi datanya terdiri dari dua jenis,

yakni serial dan paralel. Kedua jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tetapi

dengan memilih penggunaan mode transmisinya sesuai kebutuhan.

ita dapat mengetahui karakteristik beberapa jenis kabel data yaitu kabel data serial dapat

kan data dengan cara sekuensial (berurutan satu persatu), sedangkan kabel data

el dapat bekerja mengirimkan seluruh data dalam waktu yang bersamaan.

1. Sebuah konser musik dipancarkan oleh transmitter radio. Pada jarak 1 Km ada Dua orang yang

mendengarkan, si A mendengarkan lewat udara dan si B mendengarkan lewat radio. Siapakah yang

lebih dulu mendengar suara konser tersebut? Jelaskan!

t = 1000 / 300.000.000 = 3,33 x 10-6 s

Dari seluruh aspek yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa

proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau lebih

) melalui suatu media. Dan dari komunikasi

data itu dapat diterapkan ke dalam banyak hal, seperti yang sudah kami buat yakni untuk chatting,

pengontrolan motor stepper, pengontrolan LED, dan masih banyak lagi penerapan dari komunikasi

Komunikasi data juga jika disusun berdasarkan mode transmisi datanya terdiri dari dua jenis,

yakni serial dan paralel. Kedua jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tetapi

dengan memilih penggunaan mode transmisinya sesuai kebutuhan.

kabel data yaitu kabel data serial dapat

(berurutan satu persatu), sedangkan kabel data

1. Sebuah konser musik dipancarkan oleh transmitter radio. Pada jarak 1 Km ada Dua orang yang

mendengarkan, si A mendengarkan lewat udara dan si B mendengarkan lewat radio. Siapakah yang

Page 89: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

KOMUNIKASI DATA

Maka Orang B terlebih dahulu yang akan mendengar suara

pada udara itu konstan 340 m/s (pada

B) menggunakan gelombang elektromagnetik

spektrum cahaya, sehingga lebih cepat orang B mendengar.

LAPORAN

KOMUNIKASI DATA Hal. 81

Maka Orang B terlebih dahulu yang akan mendengar suara, dikarenakan kecepatan rambat buny

pada orang A), sedangkan kecepatan rambat bunyi radio

menggunakan gelombang elektromagnetik 3 x 108 m/s (konstan) yang artinya sama saja dengan

spektrum cahaya, sehingga lebih cepat orang B mendengar.

, dikarenakan kecepatan rambat bunyi

orang A), sedangkan kecepatan rambat bunyi radio (pada orang

yang artinya sama saja dengan

Page 90: Laporan Praktikum Komunikasi Data 1 - Reza Maliki Akbar - Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

82

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. 2012. Modul Praktik Komunikasi Data.

UPT. Multimedia Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. 2001. Modul Teori Komunikasi

Data 1

Odd Parity Check dan Even Parity Check, [Online]. “2008” Tersedia: http://iwanbinanto.com/2008/03/23/odd-parity-check-dan-even-parity-check/ [ 10 September 2014].

Pengertian Komunikasi Data, [Online]. “2012” Tersedia:

http://yogapermanawijaya.wordpress.com/2012/07/25/pengertian-komunikasi-data-data-

communication/ [10 September 2014]

Mengenal Visual Basic, [Online]. “2012” Tersedia: http://www.swalt.info/pemograman/visual-

basic/74-mengenal-visual-basic.html [10 September 2014]

Pengertian Motor Stepper, [Online]. “2012” Tersedia: http://bukan-sekedar-

tahu.blogspot.com/2011/10/2.html [11 September 2014]

LED (Light Emitting Diode), [Online]. “2012” Tersedia: http://elektronika-

dasar.web.id/komponen/led-light-emitting-dioda/ [13 September 2014]