30
Percobaan 2 Inokulasi Peremajaan Biakan Dalam Media Padat dan Cair 1. Tujuan Percobaan Mengetahui perkembangan Pseudomonas aureginosa pada media NA dan NB Mempelajari prinsip cawan gores Mengetahui manfaat dari biakan murni Mengetahui pertumbuhan koloni bakteri PA pada cawan petri oles, gores dan campuran 2. Teori Dasar Inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. ntuk melak penanaman bakteri !inokulasi" terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yan di dalam hubungannya dengan medium agar tetap sterli, hal ini agar menghindar terjadinya kontaminasi !dwijoeseputro, #$$%". Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan baik dalam keadaan cair maupun padat. &ujuan dariinokulasi yaitubiakan murni untuk keperluan diagnostik, karakterisasi mikroorganisme, industri farmasi atau kegiatan lain yang dengan mikroorganisme. Nutrisi dan lingkungan yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme serta suatuteknik kerja aseptis yang dapatmencegah adanya kontaminandalam biakan diperlukan untuk mendapatkankultur yang murni. Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan denga 1

Laporan Praktikum Mikrobiologi 2 Yaaaaa !!!

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Mikrobiologi 2 Yaaaaa !!!

Citation preview

Percobaan 2

Inokulasi Peremajaan Biakan Dalam Media Padat dan Cair

1. Tujuan Percobaan

Mengetahui perkembangan Pseudomonas aureginosa pada media NA dan NB Mempelajari prinsip cawan gores Mengetahui manfaat dari biakan murni Mengetahui pertumbuhan koloni bakteri PA pada cawan petri oles, gores dan campuran2. Teori Dasar

Inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada di dalam hubungannya dengan medium agar tetap sterli, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (dwijoeseputro, 1998).

Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung mikroba atau biakan baik dalam keadaan cair maupun padat.

Tujuan dari inokulasi yaitu biakan murni untuk keperluan diagnostik, karakterisasi mikroorganisme, industri farmasi atau kegiatan lain yang berkaitan dengan mikroorganisme. Nutrisi dan lingkungan yang menunjang pertumbuhan mikroorganisme serta suatu teknik kerja aseptis yang dapat mencegah adanya kontaminan dalam biakan diperlukan untuk mendapatkan kultur yang murni. Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan tekhnik aseptis untuk mempertahankan kemurnian biaka selama pemindahan berulangkali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat. Kekeruhan dalam suatu media cair menunjukan terjadinya pertumbuhan miroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sendimen, sedangkan pada permukaannya pertumbuhan terlihat seperti partikel. Teknik aseptis sangat diperlukan pada saat memindahkan biakan dari suatu tempat ke tempa lainnya. Penggunaanya teknik aseptis mencegah terjadinya kontaminasi dengan biakan yang mungkin bersifat patogen.

Teknik aseptis, teknik dekontaminasi, serta penyelesaian pekerjaan mikroorganisme. Semua pekerjaan pada praktikum ini dilakukan dengan memperhatikan prosedur aseptis.

Teknik aseptis pada inokulasi :

Pembuatan Area Aseptis

Dilakukan dengan bekerja diantara dua nyala api bunsen dengan jarak kurang lebih 20cm. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kontaminasi. Bunsen dibiarkan selama10 menit bertujuan agar terjadi radiasi mikroorganisme menjauh.

Anti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara selektif. Tujuannya yaitu memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang mempunyai daya tahan yang sangat kuat sehingga masih tetap hidup.

Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik dan kegunaanya yaitu:1. Ethyl alkohol. Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya akan menurun bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi. 2. Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat. Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit.

Alkohol dapat membunuh bakteri gram positif dan gram negatif, termasuk patogen yang multidrugresistent, Mycobacterium tuberculosis, virus, dan jamur.(Hasan, dkk., 2000)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan inokulasi :

1. Menyiapkan ruangan

Ruangan tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadaannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaan dalam laboratorium pembuatan serum vaksin dsb.

2. Pemindahan dengan pipet

Cara ini dilakukan dalam penyelidkikan air minum atau penyelidikian untuk diambil 1ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99ml murni.

3. Flambir

Dilakukan dengan cara memanaskan alat ke bunsen, pada jarum ose harus sampai berwarna merah , jika pada alat2 yang lain seperlunya saja. Ini dilakukan untuk menjaga kesterlian.

4. Penggunaan alkohol 70%

Dilakukan untuk membersihkan tempat agar terhindar dari mikroorganisme.Pada media cair dan media padat kita menggunakan Nutrient broth pada media cair, dan nutrient agar pada media padat.

Komposisi dari Medium Nutrient Agar (NA) :

Untuk komposisi 1000 mL

- Daging : 3 gram

- Pepton : 15 gram

- Agar : 15 gram

- Aquadest : 1000mL

Untuk komposisi 100 mL

- Daging : 3/1000 x 100 = 0,3 gram

- Pepton : 15/1000 x 100 = 1,5 gram

- Agar : 15/1000 x 100 = 1,5 gram

- Aquadest : 1000/1000 x 100 = 100 mlKomposisi dari medium cair nutrient broth (NB) :

- Pepton

- Aquadest

- Ekstrak dagingBerdasarkan fungsinya, dikenal 3 media yaitu:

a. Media agar plate, yaitu media agar padat dalam petridish, digunakan untuk isolasi bakteri dan inumerasi (penghitungan) jumlah/populasi bakteri.b. Media agar tegak, yaitu media agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis.c. Media agar miring, yaitu media agar padat dalam tabung reaksi yang diletakkan miring sehingga mempunyai permukaan media yang lebih luas daripada permukaan agar tegak, digunakan untuk menumbuhkan dan menyimpan biakan murni sebagai stock biakan murni (stock pure culture).

Ada beberapa metode yang digunakan utk mengisolasi biakan murni mikroorganisme yaitu :

1. Metode Gores

Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampula-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokula di gorekan di permukaan media agar nutrient. Diantara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada medium pembiakan.

Ada beberapa teknik dalam metode gores :

- Goresan T

- Goresan kuadran

- Goresan Radian

2. Metode tebar

Setetes inokula diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul kolono-koloni yang terpisah-pisah.

3. Metode tuang

Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.

4. Metode tusuk

Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian ke dalam media.

Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif, tidak bergerak ditemukan satu-satu, berpasangan, berantai pendek atau bergerombol, tidak membentuk spora, tidak berkapsul, dan dinding selnya mengandung dua komponen utama yaitu peptidoglikan dan asam teikhoat. Metabolisme dapat dilakukan secara aerob dan anaerob.

S. aureus merupakan bakteri berbentuk bulat (coccus), yang bila diamati di bawah mikroskop tampak berpasangan, membentuk rantai pendek, atau membentuk kelompok yang tampak seperti tandan buah anggur. Organisme ini Gram-positif. Beberapa strain dapat menghasilkan racun protein yang sangat tahan panas, yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Infeksi yang disebabkan di golongkan sebagai penyakit menular/lokal (biasanya) atau menyebar (jarang). Staphylococcus adalah sel yang berbentuk bola dengan garis tengah sekitar 1m dan tersusun dalam kelompok tak beraturan. S.aureus menghasilkan koagulase,suatu protein mirip enzim yang dapat menggumpalkan plasma yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu faktor yang terdapat dalam banyak serum.

Staphylococcus aureus

Kingdom : Eubacteria

Phylum : Firmicutes

Class

: Bacilli

Order

: Bacillales

Family : Staphylococcaceae

Genus

: Staphylococcus

Species : Staphylococcus aureus

Pseudomonas aeruginosa adalah salah satu dari Pseudomonas sp yang sering terdapat pada infeksi opportunistik dan infeksi nosokomial pada pasien immunocompromise sebagai akibat dari luka bakar atau trauma yang berat, penyakit seperti kanker, diabetes, dan cystic fibrosis (CF), immunosuppresion, dan operasi besar. Pseudomonas aeruginosa meningkat secara klinik karena resisten terhadap berbagai antimikroba dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan tingkat Multi Drug Resistance (MDR) yang tinggi, termasuk pada penislin dan sefalosporin generasi pertama dan kedua, tetrasiklin, kloramfenikol, dan makrolid.

Antimikroba yang mempunyai aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa meliputi: aminoglikosida (gentamisin, amikasin, tobramisin), quinolon (ciprofloxacin dan levofloxacin, tapi tidak moksifloxacin), sefalosporin (seftazidim, sefepime, sefpirome, tapi tidak sefuroksim, seftriakson, sefotaksim), ureidopenisilin (piperasilin, ticarsilin: Pseudomonas aeruginosa pada dasarnya resisten terhadap penisilin lain), carbapenem (meropenem, imipenem, tapi tidak ertapenem), polimiksin (polimiksin B dan colistin), monobaktam (aztreonam). Antimikrsoba-antimikroba ini harus diberikan secara injeksi, kecuali fluoroquinolon, karena di beberapa rumah sakit, penggunaan fluoroquinolon dibatasi hanya untuk infeksi berat untuk menghindari berkembangnya resistensi Pseudomonas aeruginosa.

Infeksi Pseudomonas yang serius sering terjadi di rumah sakit dan bakteri biasanya ditemukan di tempat yang lembab, seperti bak cuci dan wadah air kemih. Bahkan organisme ini ditemukan dalam cairan antiseptik tertentu. Infeksi paling serius terjadi pada orang yang sistem kekebalannya terganggu, baik karena pengobatan maupun penyakit.

Pseudomonas bisa menginfeksi darah, kulit, tulang, telinga, mata, saluran kemih, katup jantung dan paru-paru.

Luka bakar juga bisa terinfeksi oleh Pseudomonas, menyebabkan infeksi darah yang sering berakibat fatal.

Pseudomonas aeruginosa

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class

: Gamma Proteobacteria

Order

: Pseudomonadales

Family : Pseudomonadaceae

Genus

: Pseudomonas

Species : Pseudomonas aeruginosa

Bacillus subtilis adalah bakteri gram positif, mengkatalis positiv bakterium yang biasanya di temukan dalam soil. Jenis dari bakteri ini adalah Bacillus subtilis yang punya kemampuan dalam membentuk endospora. Bakteri ini biasanya sangat tolerant terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem. Bakteri jenis B. subtilis ini dimasukkan ke dalam klasifikasi aerob obligate.

Bacillus subtilis

Kingdom : Bacteria

Phylum : Firmicutes

Class

: Bacilli

Order

: Bacillales

Family : Bacillaceae

Genus

: Bacillus

Species : Bacillus subtilis

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.

E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus.

Escherichia coli

Domain: Bacteria

Filum

: Proteobacteria

Kelas

: Gammaproteobacteria

Ordo

: Enterobacteriales

Famili

: Enterobacteriaceae

Genus

: Escherichia

Spesies: E. coli

3. Alat dan Bahan Alat Bahan

Cawan petri steril Nutrien agar cair bersuhu 50C

Tabung reaksi steril Media nutrien broth

Rak tabung reaksi Biakan jamur (Aspergillusp.)

Pipet agar 20 ml steril Biakan bakteri steril

(staphylococcus aureus, pseudomonas aeruginosa,Bacillus subtilis, dan

escherichia coli

pipet ukur 5 ml dan 10 ml steril

pinset

Ose bundar dan lurus

Bunsen

Papan pembentuk agar miring

Inkubator 37C

4. Prosedur PercobaanPembuatan plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair dalam tabung1. Bunsen dinyalakan dan diatur nyala apinya sehingga diperoleh nyala api biru dan dibiarkan menyala selama 10 menit.

2. Tabung reaksi steril disiapkan dan diletakan pad arak tabung dan cawan steril diantara dua api bunsen.

a) Pembuatan plat agar

Plat agar dibuat dengan memipet 20 ml media nutrien agar cair 50 ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan sampai memadat.

b) Pembuatan agar miring

Agar miring dibuat dengan memipet 5 ml media nutrient agar cair 50 ke dalam tabung reaksi steril dan diletakan miring pada papan miring, kemudian dibiarkan sampai memadat.

c) Pembuatan agar tegak

Agar tegak dibuat dengan memipet 10 ml media nutrient agar cair 50 ke dalam tabung reaksi steril dan diletakan tegak pada rak tabung reaksi, kemudian dibiarkan sampai memadat.

d) Pembuatan media cair dalam tabung

Media cair dibuat dengan memipet 10 ml media nutrien broth yang bersuhu kamar ke dalam tabung reaksi steril.

Teknik inokulasi pada plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair

a) Inokulasi pada plat agarEmpat area dibuat pada plat agar dengan menggunakan spidol pada permukaan luar cawan petri bagian alas. Inokula diambil dengan jarum ose bundar dan diinokulasikan bakteri ke setiap bagian dari plat agar dengan goresan yang tepat.b) Inokulasi pada agar miringInokula diambil dengan jarum ose bundar kemudiam diinokulasikan bakteri pada media dengan cara goresan rapat zigzag dimulai dari bagian bawah sampai bagian atas media agar miring.

c) Inokulasi pada agar tegakInokula diambil dengan jarum ose lurus kemudian diinokulasikan bakteri pada media dengan cara menusukan jaum ose tepat pada poros tengah tabung sampai mendekati dasar tabung lalu ditarik secara perlahan-lahan.d) Inokulasi pada media cairBakteri diinokulasikan pada media cair dengan pipet Pasteur, jika inokula berasal dari biakan cair, dan jika inokula dari agar miring maka diambil dengan jarum ose bundar lalu disuspensikan pada nutrient broth. Semua media yang telah diinokulasi diinkubasikan ke dalam incubator 37 selama 24 jam.

Diamati dan dicatat pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing media.5. Hasil Pengamatan

NoMediaWaktuPengamatanKeteranganKeteranganGambar

NamaBakteriWarna MediaWarnaKoloniLetakPertumbuhan

1.Plat AgarJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosa(oles)Sebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihBakteri tersebar tidak merata, koloninya berbentuk bulat, banyak terdapat di bagian 1 lalu 2, 3 dan 4.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosa(gores)Sebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihBakteri tidak tumbuh merata, koloninya berbentuk bulat, banyak terdapat di bagian 1 lalu 2, 3, dan 4.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosa(campur)Sebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihTumbuh secara merata, bakteri berbentuk koloni bulat

Agar miringJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosa(zigzag)Sebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihBakteri merata, banyak, terdapat bakteri dari permukaan atas sampai permukaan bawah

Bentuk koloninya bulat.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosa(gores)Sebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihBakteri merata, banyak, terdapat bakteri dari permukaan atas sampai permukaan bawah

Bentuk koloninya bulat.

Agar tegakJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosaSebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihBakteri tidak terbentuk jelas, namun banyak tumbuh di bagian atas.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBEscherichia coli

Sebelum diinkubasi: Kuning kecoklatan bening memadatPutihTerdapat retakan yang membuat celah kosong, bakteri terbanyak terdapat di bagian tengah

Media cairJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:30 WIBPseudomonas aureginosaSebelum diinkubasi: Kuning beningPutihTerdapat benang-benang, larutan tampak keruh, banyak terdapat bakteri dibagian atas.

2.

Plat agar

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coli (campur)Sebelum diinkubasi: KuningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganDalam seluruh ruang dalam cawan petri berubah warna menjadi keruh tetapi bakteri tidak terlihat jelas pertumbuhannya karena tidak bias dibedakan secara spesifik.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coli(gores)Sebelum diinkubasi: KuningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganDalam metode ini pertumbuhan bakteri terlihat sangat jelas berwarna putih dengan menggunakan metode zig-zag yang sangat teratur sesuai dengan awal mula dibiakan dan warna media menjadi kuning bening.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coli (oles)Sebelum diinkubasi: KuningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganBakteri terlihat jelas dalam cawan petri yang teroles, dapat dilihat warna putih yang teroles secara tidak merata adalah perkembangan bakteri dan pada pinggir cawan petri berwarna kuning keruh adalahwarna media agar.

Agar miring

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coliSebelum diinkubasi: KuningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganPosisi bakteri tumbuh diatas permukaan agar berwarna putih tetapi pertumbuhan bakteri terjadi secara tidak merata karena dibagi atas terlihat sangat tipis dan menumpuk pada bagian bawah. Terdapat pula cairan dalam tabung reaksi tepat pada bagian ujung bawah agar.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coliSebelum diinkubasi: KuningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganPosisi bakteri tumbuh diatas permukaan agar dan dalam tabung 2 ini bakteri terlihat lebih jelas jika dibandingkan dengan tabung pertama, pertumbuhan bakteri dari atas hingga ujung terlihat merata

Agar tegakJumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coliSebelum diinkubasi: KuningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganPertumbuhan bakteri terlihat jelas tegak dalam bagian tengah agar, dari atas sampai bawah bakteri terlihat jelas rata pertumbuhannya. Media agar terlihat terbelah menjadi dua bagian tetapi bakteri tumbuh dengan rata.

Media cairJumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:28 WIBEscherichia coliSebelum diinkubasi: Kuning beningPutih sedikit berwarnakekuning-kuninganPertumbuhan bakteri pada media cair ini sangat tidak terlihat tetapi jika tabung sedikit dikocok maka akan terlihat bakteri yang seperti untaian benang tetapitidakuntaianbakteritersebutakanhilangkembalisetelahdidiamkanbebrapasaat.

3.Plat AgarJumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilis(oles)

Sebelum di inkubasi : kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri berwarna putih di atas permukaan media dan terdapat secara acak, berdasarkan pengolesan bakteri terhadap media.

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilis(gores)

Sebelum di inkubasi: kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri Berwarna putih di atas permukaan media dan terdapat secara jigjag, berdasarkan pengolesan bakteri terhadap media

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilis(campur)

Sebelum di inkubasi: kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri berwarna putih yang terdapat secara merata pada atas permukaan media

Agar miringJumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilis(zigzag)Sebelum di inkubasi: kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri berwarna putih pada bekas goresan jarum ose/ atas permukaan media

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilis(gores)Sebelum di inkubasi: kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri berwarna putih dan terdapat pada bagian atas permukaan media

Agar tegakJumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilisSebelum di inkubasi: kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri berwarna putih secara jigjag

Media cairJumat, 14 Des 2012

Pukul. 08:30 WIBBacillus subtilisSebelum di inkubasi: kuning kecoklatanPutihTerbentuk koloni bakteri berwarna putih dan terdapat pada bagian atas permukaan media

4.Plat agarJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:05:30S. aureus

( gores )Kuning kecoklatan bening, memadatKuning kecoklatanKoloni bakteri banyak/tebal

Koloni bakteri lebih tipis dibanding no. 1

Koloni bakteri sedikit/tipis

Koloni bakteri sedikit/tipis tetapi lebih bnyak daripada no. 3

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:07:40S. aureus

(campur)

Kuning kecoklatan bening, memadatKuning kecoklatanKoloni bakteri menyebar secara merata diseluruh permukaan media dan tipis

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:08:10S. aureus

( oles )Kuning kecoklatan bening, memadatKuning kecoklatanKoloni bakteri terdapat dipermukaan media, penyebaran tidak merata, tebal

Agar miringJumat, 14 Des 2012

Pukul. 10:55:50P. aeruginosaKuning kecoklatan bening, memadatputihKoloni bakteri berada di permukaan media dan membentuk lingkaran-lingkaran kecil, paling banyak terdapat dibagian bawah tabung reaksi

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:00:00S. aureus

Kuning kecoklatan bening, memadatputihKoloni bakteri menyebar diseluruh permukaan media dan paling banyak terdapat dibagian bawah tabung reaksi

Jumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:04:15B. subtilisKuning kecoklatan bening, memadatputihKoloni bakteri banyak, menempel pada tabung reaksi dan menyebar diseluruh permukaan media, paling banyak berada dibagian bawah tabung, terdapat bintik coklat di tengah-tengah koloni yg paling tebal

Agar tegakJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:01:30S. aureus

Kuning kecoklatan bening, memadatPutihKoloni bakteri terdapat di permukaan dan berkumpul dibagian tengah tabung (tidak ada yang menempel ditabung), serta berada sepanjang bekas tusukan

Media cairJumat, 14 Des 2012

Pukul. 11:01:30S. aureus

Kuning kecoklatan bening, cairputihKoloni bakteri berada dipermukaan media dan berupa gumpalan benang-benang halus berwarna putih, dan dari bawah gumpalan ada yang menjulur kebawah seperti untaian benang halus

6. Pembahasan

Mikroorganisme dibiakan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut medium. Banyak sekali medium yang tersedia macamnya yang dipakai bergantung kepada beberapa faktor, salah satunya adalah macam mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Bahan yang diinokulasikan pada medium ini disebut inokulum. Dengan menginokulasi medium agar nutrient (nutrient agar) dengan metode gores atau tuang, sel-sel itu akan terpisah sendiri, setelah inkubasi, sel-sel mikroba individu itu memperbanyak diri sedemikian cepatnya sehingga didalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni ini tampak oleh mata bugil. Setiap koloni yang berlainan dapat mewakili macam organisme yang berbeda-beda, setiap koloni agaknya merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme. Jika dua sel microba pada inokulum asal terlalu berdekatan letaknya pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari masing masing sel dapat bercampur dengan sesamanya, atau paling tidak bersentuhan, jadi massa sel yang dapat diamati itu bukanlah suatu biakan murni.Pada prosedur awal dilakukan pembuatan plat agar, agar tegak, agar miring dan media cair dalam tabung.

Pada pembuatan plat agar dengan media nutrient agar cair kedalam cawan petri digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri pada plat agar tersebut.

Pada pembuatan plat agar miring itu dilakukan untuk menumbuhkan bakteri yang bersifat aerob. Pada pembuatan plat agar tegak dilakukan untuk menumbuhkan bakteri yang bersifat anaerob. Bakteri aerobik adalah organisme yang membutuhkan oksigen. Bakteri anaerobik adalah organisme yang tumbuh tanpa oksigen molekular.

Bakteri anaerobik terbagi 2:

Anaerobik fakultatif adalah bakteri yang masih bisa hidup ditempat yang mengandung oksigen. Anaerobik obligat adalah bakteri yang sama sekali tidak bisa terkena oksigen.

Prosedur kerja aseptis dilakukan dengan prinsip seminimal mungkin tidak terjadi kontaminasi dan tercampurnya bahan yang tidak diinginkan. Digunakannya jarum ose lurus pada agar tegak dikarenakan pada inokulasi bakteri agar tegak lurus, menggunakan tabung, dan agar inokulan yang ada bisa masuk secara merata dalam media sampai menuju titik pusat tabung.

a. Bacillus Subtilis

Bacillus subtilis pada media agar miring: bakteri tumbuh disekitar agar yang posisinya miring mengikuti bentuk goresan (merupakan bakteri yang bersifat aerob). Pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis akan tumbuh banyak, seperti halnya pada media plat, karena media miring ini memungkinkan tersentuh oksigen untuk mendapatkan nutrisi bagi bakteri ini.

Bacillus subtilis pada medium agar tegak: Pertumbuhan bakteri ditunjukan dengan adanya bakteri yang melintang ke dalam media tegak, namun pertumbuhan bakteri diatas permukaan media tegak lebih banyak, ini ditunjukkan karena bakteri yang bersifat aerob bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen, sehingga penampakan bakteri yang lebih banyak ada di atas permukaan media tegak, namun pada media tegak ini pertumbuhan baketri lebih sedikit di banding pada media miring atau media plat.

Bacillus pada agar medium agar cair: Pada media cair penampakan bakteri ditunjukkan dengan keruhnya warna yang terjadi pada media cair, seperti halnya pada media yang lain, pada media cair ini pun kebanyakan penampakan pertumbuhan bakteri terjadi diatas permukaan media cair, meskipun media ini berbentuk cair, tapi bakteri ini tetap saja bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen lebih banyak.

Bacillus pada cawan Petri: Pada penanaman inokula bakteri Bacillus subtilis ini, ditunjukkan dengan adanya penampakan bakteri di atas permukaan media, ini menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat aerob, bakteri menuju keatas untuk mendapatkan oksigen lebih banyak. Pada media plat, pertumbuhan lebih banyak di banding dengan pertumbuhan pada media yang lain, ini disebabkan karena luas permukaan sentuh media plat dengan oksigen lebih banyak sehingga pada media plat, bakteri Bacillus subtilis ini lebih banyak tumbuh pada media plat.

b. Staphylococcus Aureus

Staphylococcus aureus pada agar miring : bakteri hanya tumbuh diatas permukaan yang diberi goresan saja tidak sampai menembus hingga dasar tabung ( merupakan bakteri yang bersifat aerob).

Staphylococcus aureus pada agar tegak : bakteri tumbuh mulai dari atas permukaan hingga dasar tabung ( merupakan bakteri yang bersifat anaerob fakultatif ).

Staphylococcus aureus pada agar cair : bakteri tumbuh dikeseluruhan plat agar dari atas hingga dasar tabung. Bakteri tumbuh sesuai tempatnya, warna keruh menandakan bakteri ini tumbuh, namun tidak bergerak ke atas mendekati permukaan media, karena sifat bakteri yang anaerobic fakultatif, meski dalam media cair, bakteri ini tetap akan tumbuh.

Staphylococcus aureus pada cawan Petri : bakteri tumbuh membentuk gelembung-gelembung yang bersatu mengikuti goresan-goresan yang telah dibuat pada prosedur awal. Penampakan pada plat ditunjukkan dengan adanya goresan bakteri yang berwarna kekuning-kuningan di atas permukaan plat, karena bakteri ini bersifat aerob dan anaerob fakultatif, maka bakteri ini dapat tumbuh baik di dalam media plat, media miring, media tegak, maupun media cair.

c. Pseudomonas Aeruginosa

Pseudomonas aeruginosa menghasilkan satu atau lebih pigmen, yang dihasilkan dari asam amino aromatic seperti tirosin dan fenilalanin.

Beberapa pigmen tersebut antara lain;

- Piosianin, pigmen berwarna biru, dihasilkan strain piosianogenik

- Pioverdin, pigmen berwarna kuning

- Piorubin, pigmen berwarna merah

- Piomelanin, pigmen berwarna cokelat

Piosianin, piorubin, dan piomelanin tidak berfluoresensi serta larut dalam air. Strain yang tidak menghasilkan piosianin disebut apiosianogenik. Kebanyakan strain membentuk koloni halus bulat dengan warna fluroesensi kehijauan, yang merupakan kombinasi pioverdin dan piosianin.

Oleh karena itu dapat di simpulkan kenapa bakteri Pseudomonas auroginosa pada percobaan ini berwarna hijau-biru. Bakteri yang tumbuh menghasilkan pigmen tertentu yang menyebabkan warna media berubah menjadi hijau. Pada media plat, pertumbuhan bakteri lebih banyak yang ditunjukkan dengan adanya warna hijau yang lebih banyak di atas permukaan. Selain bakteri ini menghasilkan pigmen, bakteri ini bersifat aerob, ini berarti pertumbuhan bakteri yang paling banyak berada pada media yang aerob, seperti pada media plat dan media miring. Pada media tegak, pertumbuhannya relative sedikit, begitupula pada media cair, media cair yang warnanya terbentuk hijau berada pada bagian atas permukaan media cair.

Pseudomonas aeruginosa pada agar miring : bakteri tumbuh diatas permukaan miring yang digores dan berwarna kebiru-biruan (merupakan bakteri yang bersifat aerob).

Pseudomonas aeruginosa pada agar cair : bakteri tumbuh secara keseluruhan dan menyebar mulai dari atas permukaan hingga dasar tabung dan bakteri berwarna kebiru-biruan (merupakan bakteri yang bersifat aerob).

Pseudomonas aeruginosa pada agar tegak : bakteri tumbuh disekitar plat agar yang diberi tusukan mulai dari atas permukaan hingga dasar tabung tetapi tidak menyebar secara keseluruhan pada plat agar (merupakan bakteri yang bersifat aerob).

Pseudomonas aeruginosa pada cawan petri : bakteri tumbuh membentuk warna biru tua kekuning-kuningan dan tumbuh dipermukaan plat agar (merupakan bakteri yang bersifat aerob).e. Escherichia coli

E. Coli pada media agar miring : bakteri tumbuh disekitar agar yang posisinya miring mengikuti bentuk goresan ( merupakan bakteri yang bersifat aerob). Pertumbuhan bakteri ini akan tumbuh banyak, seperti halnya pada media plat, karena media miring ini memungkinkan tersentuh oksigen untuk mendapatkan nutrisi bagi bakteri ini.

E. Coli pada medium agar tegak : Pertumbuhan bakteri ditunjukan dengan adanya bakteri yang melintang ke dalam media tegak, namun pertumbuhan bakteri diatas permukaan media tegak lebih banyak, ini ditunjukkan karena bakteri yang bersifat aerob bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen, sehingga penampakan bakteri yang lebih banyak ada di atas permukaan media tegak, namun pada media tegak ini pertumbuhan baketri lebih sedikit di banding pada media miring atau media plat.

E. Coli pada agar medium medium cair : Pada media cair penampakan bakteri ditunjukkan dengan keruhnya warna yang terjadi pada media cair, seperti halnya pada media yang lain, pada media cair ini pun kebanyakan penampakan pertumbuhan bakteri terjadi diatas permukaan media cair, meskipun media ini berbentuk cair dan berbusa, tapi bakteri ini tetap saja bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen lebih banyak.

E. Coli pada cawan Petri : Pada penanaman inokula bakteri ini, ditunjukkan dengan adanya penampakan bakteri di atas permukaan media, ini menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat aerob, bakteri menuju keatas untuk mendapatkan oksigen lebih banyak. Pada media plat, pertumbuhan lebih banyak di banding dengan pertumbuhan pada media yang lain, ini disebabkan karena luas permukaan sentuh media plat dengan oksigen lebih banyak sehingga pada media plat, bakteri ini lebih banyak tumbuh pada media plat.Kelebihan dan kekurangan media:

Plat agar (gores, oles, campur)

Kelebihan: Menghemat bahan dan waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode ini cukup baik, menyebabkan terisolasinya mikroorganisme seperti yang diinginkan. Luas permukaannya memungkinkan bakteri tumbuh merata. Volume media tidak terlalu banyak, mengingat kapasitas volume cawan petri yang sedikit. Karena luas permukaan yang datar, sehingga permukaan media dapat langsung berinteraksi dengan oksigen, menyebabkan bakteri tumbuh menyebar (cocok untuk bakteri aerob)Kekurangan: Tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik-baiknya untuk digores dan dioles sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang baik dan cenderung untuk menggunakan inokulum yang terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel yang digoreskan. Untuk tehnik campur, jika tehnik campur tidak sesuai maka bakteri yang dihasilkan tidak merata dan menyulitkan pemisahan. Agar tegak (tusuk)Luas permukaannya terlalu sempit sehingga menyulitkan bakteri untuk tumbuh. Cocok untuk bakteri yang aerob atau anaerob, tergantung sifatnya. Sehingga bakteri dapat diamati dengan jelas. Banyak sedikit oksigen mempengaruhi banyak atau tidaknya pertumbuhan bakteri. Volume media dibutuhkan yang cukup banyak.

Kekurangannya penusukan yang tidak sesuai teknik mengakibatkan pertumbuhan bakteri kurang baik.

Agar miring (zigzag, oles)

Luas permukaan agak luas sehingga bakteri tumbuh merata dari permukaan atas sampai bawah. Banyak atau sedikit oksigen mempengaruhi banyak atau tidaknya pertumbuhan bakteri. Media dibutuhkan tidak terlalu banyak. Cocok untuk bakteri yang aerob atau anaerob tergantung sifatnya sehingga bakteri dapat diamati dengan jelas.Kekurangannya kondisi yang memungkinkan kemiringan media yang kurang menyebabkan bakteri yang tumbuh tidak akan banyak, karena luas permukaannya sempit, serta pertumbuhannya tidak dapat diamati dengan jelas.

Media cair dalam tabung (suspensi)Luas permukaan terlalu sempit sehingga menyulitkan untuk bakteri tumbuh. Banyak atau sedikit oksigen mempengaruhi banyak atau tidaknya pertumbuhan bakteri. Media dibutuhkan cukup banyak. Cocok untuk bakteri yang aerob atau anaerob tergantung sifatnya sehingga bakteri dapat diamati dengan jelas.

Kekurangannya pengocokan yang tidak benar membuat suspense tidak merata, sehingga pertumbuhan bakteri tidak merata juga.7. Kesimpulan

Dari percobaan tentang pembuatan biakan murni, disimpulakn bahwa : Bakteri Pseudomonas aureginosa merupakan bakteri yang bersifat aerob karna pada percobaan Pseudomonas aureginosa lebih banyak tumbuh di permukaan media NA maupun NB, baik pada media miring ataupun tegak pada NA dan media cair pada NB Prinsip metode cawan gores (streak plate) yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara mempersiapkan agar cawan, yaitu cairkan media agar dengan memanaskannya baik-baik dalam air mendidih, kemudian dinginkan hingga suhu 45oC 47oC.

Manfaat biakan murni, yaitu untuk mendapatkan koloni yang 1 jenis, dan mempelajari morfologi, fisiologi, biokimia, genetika, atau kegiatan apapun dari mikroba hanya dapat dilakukan apabila kita telah mempunyai isolat murni. Bakteri PA merupakan bakteri dengan koloni berbentuk bulat dengan koloni yang tidak merata pada setiap spotnya baik pada cawan petri oles dan gores. Tetapi pada cawan petri campuran terbentuk satu koloni.

8. Daftar PustakaPelczar dan Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI PressVolk Wesley A.1988. Mikro Biologi Dasar.Jakarta.Erlangga

Saputro Dwijoko. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. JantaranSchegel, G.H. 1993. General Microbiologi seventh edition. Cambrige University Press, USA.Lim,D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book, New york.

30