18
LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN 04 Jun BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengolahan Bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga, yang terdapat bersama-sama dalam alam. Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi : Mineral Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau perubahan hanya sebagian dari sifat fisik mineral tersebut. Extractive Metallurgy, juga merupakan pengolahan bahan galian aborganik, tetapi dalam prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut. Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam prosesnya mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut. Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan : Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu sama lain. Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau berbeda sifat fisiknya. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengolahan

Laporan Praktikum Pengolahan Bahan contoh

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHANGALIAN

04 Jun BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangPengolahan Bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga, yang terdapat bersama-sama dalam alam.Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi :Mineral Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau perubahan hanya sebagian dari sifat fisik mineral tersebut.Extractive Metallurgy, juga merupakan pengolahan bahan galian aborganik, tetapi dalam prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut.Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam prosesnya mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut.Secara umum Mineral Dressing adalah suatu proses pengolahan bahan galian/mineral hasil penambangan guna memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya yang kurang berharga, yang terdapatnya bersama-sama (gangue mineral). Proses Pengolahan berlangsung secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau hanya sebagian dari sifat fisik saja yang berubah. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan :Memperkecil ukuran bahan atau mineral-mineral tersebut, sehingga terjadi liberasi sempurna dari partikel-partikel yang tidak sejenis satu sama lain.Memisahkan partikel-partikel yang tidak sama komposisi kimianya atau berbeda sifat fisiknya.

Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian acara menghitung material balance ini antara lain :Mempelajari cara mencari nilai recovery suatu bahan galain.Mengetahui hubungan dari recovery, umpan, konsentrat, dan tailing dalam suatu formula.Mengetahui nilai kadar dan berat suatu umpan, konsentrat, dan tailing.

Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengolahan bahan galian acara menghitung material balance ini antara lain :Kertas A4PulpenPapan pengalasPenggarisHekterBAB IITINJAUAN PUSTAKA

Proses Pengolahan Bahan Galian merupaka jembatan antara penambangan dengan eksstaksi logam (metallurgi ekstraksi). Karena Pengolahan Bahan Galian mendasarkan atas sifat fisik mineral, maka informasi mengenai mineral yang terkandung dalam bahan galian sangan diperlukan, misalnya :Macam dan komposisi mineral dalam bahan galianKadar masing-masing mineralBesar kecilnya ukuran (distribusi ukuran)Derajat liberasi (kebebasan) dari mineralDerajat Liberasi adalah perbandingan antara mineral yang terliberasi sempurana dengan jumlah mineral yang sama keseluruhan.Sifat fisik mineral, antara lain :Hardness (kekerasan), Structure dan FractureSifat ini diperlukan dalam menentukan alat penghancurIkatan mineral dan besar kecilnya KristalBerkaitan dengan derajat liberasi. Semakin tinggi derajat liberasi akan semakin sempurna proses pengolahanWarna dan KilapBerkaitan dengan proses pengolahan secara hand sortng/hand picking, yaitu pemisahan yang dilakukan secara manual (tangan biasa)Spesific Grafity (SG)Berkaitan dengan pengolahan konsentrasi gravitasiMagnetic Suceptibility (sifat kemagnetan)Berkaitan dengan pengolahan Magnetic SeparatorElectro Conductivity (daya hantar listrik)Berkaitan dengan pengolahan Electristatic Separation atau High Tension SeparationSifat permukaan (senang tidaknya terhadap udara)Berkaitan dengan pengolahan Flotasi

Dalam kegiatan Pengolahan Bahan Galian terdapat beberapa tahap yang dilakukan, yaitu :PreparasiKominusiAdalah proses meredksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Hal ini dapat dilakukan dengan crushing (peremukan) untuk proses kering, sedangkan grinding (penggilingan) digunakan untuk proses basah dan kering. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang merupakan gangue mineral. Alat yang digunakan dalam proses ini adalah crusher dan grinding mill.SizingMerupakan pengelompokan mineral yang dilakukan dengan cara :ScreeningAdalah pemisahan butir mineral berdasarkan lubang ayakan sehingga hasilnya seragam. Alat yang digunakan disebut screenClasssifyingAdalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material dalam suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam. Alat yang dipergunakan adalah classifier. Kecepatan jatuh mineral dipengaruhi oleh ; SG, volume dan bentuk mineral.KonsentrasiMerupakan proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga sehingga didapat kadar yang lebih tinggi dan menguntungkan. Ada beberapa cara pemisahan yang mendasarkan sifat fisik mineral, diantaranya adalah :Warna, Kilap, Bentuk KristalKonsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa (hand picking)Spesific Gravity (Gravity Concentration)Adalah konsentrasi berdasarkan berat jenis material. Oleh karena itu untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses konsentrasi gravimetri, harus di cek harga kriteria konsentrasinya.

KK = (SG mineral berat SG media) / (SG mineral ringan SG Media)

Keterangan :KK = Kriteria KonsentrasiSG = Spesific Gravity

Bila KK > 2,5 atau harganya negatif, maka antar mineral berat dengan mineral ringan dalam bahan galian mudah untuk dipisahkan secara konsentrasi gravimetri.Bila KK = 1,75, maka pemisahan dapat berjalan baik manakala ukuran butirnya 60 mesh 100 meshBila KK = 1,50, agak sulit dipisahkan, namum dapat dilakukan pemisahan bila ukurannya 10 meshBila KK 1,0, maka mineral sulit dilakukan pemisahan dengan konsentrasi gravimetri.Gravimetri concentration ada tiga macam, yaitu :Flowing Film ConcentrationMerupakan proses konsentrasi berdasarkan berat jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat yang dipergunakan adalah :Shaking Table (meja goyang)Humphrey SpiralSluice Box (palong)Log WasherGaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah:Gaya gesek antara partikel dengan dasar alatGaya dorong air terhadap partikelGaya gravitasiGaya sentripetalVertical Flowing Concentration (aliran air vertikal)Merupakan proses konsentrasi mendasarkan pada aliran air ke atas. Pemisahan pada jig terjadi karena perbedaan SG, yang mana tiap mineral akan mengalami tiga peristiwa, yaitu ; hindered settling, differential acceleration dan consolidation trickling. Agar proses pemisahan continue diperlukan adanya suction dan pulsion, dimana pada waktu terjadi suction diperlukan under water agar besarnya suction tereliminir.Jig dibagi beberapa macam, yaitu :Berdasarkan atas screen/sieve, movable sieve jig dan fixed sieve jigBerdasarkan penimbul suction dan pulsion, plunger, diaphragma, pulsator dan air pulsatorSG Heavy Media DensityAdalah pemisahan berdasarkan SG cairan media dan SG mineral. Sebagai media adalah cairan berat yang pada umumnya tidak bereaksi langsung dengan material yang akan dipisahkan. Ada dua proses, yaitu heavy media separation dan heavy liquid separation.Media heavy media separation berupa suspensi atau pseudo liquid yang merupakan campuran antara :Magnetic (SG = 5,1) dan air (H2O)Ferro silicon (SG = 6,7 6,9) dengan komposisi 82% Fe dan 1,5% SiMedia heavy liwuid separation adalah cairan dengan berat jenis yang besarnya kecil, biasanya cairan organik.Tetra bromethane (C2H2Br4) SG = 2,96Ethylene dibromide (C2H4Br2) SG = 2,17Magnetic Susceptibility (sifat kemagnetan)Setiap mineral mempunyai sifat kemagnitan yang berbeda, yaitu ada yang kuat, lemah bahkan ada yang tidak sama sekali tertarik oleh magnet. Berdasarkan sifat kemagnetan yang berbeda-beda itulah mineral dapat dipisahkan dengan alat yang disebut magnetic separator. Alat ini bekerja berdasarkan pada kuat lemahnya mineral tersebut tertarik oleh magnet sehingga dapat terpisah antara mineral magnetik dan non magnetik. Pemisahan dapat dilakukan dalam keadaan kering atau basah.Electric Conductivity (daya hantar listrik)Mineral memiliki sifat konduktor dan non konduktor. Untuk memisahkan mineral jenis ini digunakan alat yang disebut high tension separator atau electrostatic separator dan hasilnya berupa mineral konduktor dan non konduktor. Proses selalu dalam keadaan kering.Sifat permukaan mineralPermukaan mineral ada yang bersifat senang dan tidak senang terhadap gelembung udara. Mineral yang senang terhadap udara akan menempel pada gelembung udara sedangkan mineral yang senagn terhadap air tidak akan menempel pada gelembung udara. Untuk mengubah agar mineral yang senang terhadap air menjadi senang terhadap udara diperlukan suatu reagent kimia. Biasanya ada tiga reagent kimia yang ditambahkan, yaitu ; collector, modifier dan frother. Reagent ini hanya menyelimuti permukaan mineral itu saja (tidak bereaksi dengan mineral). Dengan memberikan gelembung udara maka mineral akan terpisah, sehingga antara mineral yang dikehendaki dengan yang tidak dikehendaki dapat dipisahkan. Proses pemisahan semacam ini disebut flotasi.DewateringMerupakan proses pemisahan antara cairan dengan padatan. Proses ini tidak dapat dilakukan sekaligus tetapi harus secara bertahap, yaitu dengan cara:ThickeningYaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yang mendasarkan atas kecepatan mengendap partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp. Alat yang digunakan adalah thickener, yang mana alat ini mencapai % solid sebesar 50% (solid factor = 1)FiltrasiAdalah proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara menyaring (dengan filter) sehingga didapatkan solid factor sama dengan empat (persen solid = 80%)DryingAdalah proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan sehingga padatan benar-benar bebas dari cairan (% solid = 100%)

Material Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana jumlah partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material yang keluar.

F = C + T

Keterangan :F = Berat material umpan/Feed (ton)C = Berat konsentrat (ton)T = Berat tailing (ton)

Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih umpan yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya.

Ff = Cc + Tt

Keterangan :Ff = Kadar umpan (%)Cc = Kadar konsentrat (%)Tt = Kadar tailing (%)

Nisbah KonsentrasiAdalah perbandingan berat feed dengan berat konsentrat.

K = F/CK = (C-t)/(F-t)

Berasal dari :Ff = Cc + TtFt = Ct + Tt

F(f-t) = C (c-t)F/C = (c-t)/(f-t)

Angka Perolehan (% Recovery)Adalah perbandingan antara logam berharga dalam konsentrat dengan berat logam berharga dalam umpan yang dinyatakan dalam persen (%).

R = (Cc/Ff) x 100%R = (c(f-t)/f(c-t)) x 100%R = cC/fF = c/fK = c(f-t)/f(c-t)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

HasilPertanyaanMaterial diumpankan pada suatu rotation plan dengan kadar 0.8% Cu. Konsentrat yang dihasilkan 25% Cu dan tailing dengan kadar 0.15% Cu. Hitung recovery Cu, Ratio Of Consentration, dan enrichment Ratio?Sebuah Hydrosiclon diumpankan dengan slurry quartz, dengan density 2650 Kg/m3 dalam keadaan pulp densitynya 1130 Kg/m3. Product dari hydrosiclon tersebut adalah underflow dan overflow. Underflow yang dihasilkan memiliki density pulp 1280 Kg/m3 dan overflow yang dihasilkan memiliki density pulp 1040 Kg/m3, density air 1000 Kg/m3, 2 liter sample pada underflow diambil dalam waktu 3.1 detik. Hitung mass flow rate pada hydrosiclon tersebut?Bijih yang mempunyai konsentrasi mineral sebanyak 20% Ni dengan jumlah 1000 ton/jam. Dari hasil pengolahan diperoleh konsentrat sebanyak 80% Ni, sedangkan tailingnya 0.16% Ni. Berapa berat konsentrat dan tailingnya?Jelaskan :Pengertian metallurgical balance dan material balance?Perbedaan sizing dengan screening dan sizing dengan classifying?Mekanisme kerja flowing film consentration?Suatu pengolahan bijih dengan kapasitas 5000 ton/jam dengan Ratio Of Consentration 10 : 2, sedangkan tailingnya mengandung 20% solid dan konsentratnya 30%.Hitung volume tailing yang masuk ke screening bond 3 ton/m3?Hitung volume konsentrat, jika berat jenis konsentrat 5 ton/m3?

JawabDiketahui f = 0.8%k = 25%t = 0.15%Ditanya R = .?RoC = .?Ef = .?PenyelesaianR = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%= (25% (0.8%-0.15%))/(0.8% (25%-0.15%)) 100%= (16.25%)/(19.88%) 100%= 81.74%RoC = (k-t)/(f-t)= (25-0.15)/(0.8-0.15)= 24.85/0.65= 38.23Ef = k/f= 25/0.8= 31.25

Diketahui f = 2650 Kg/m3ds = 1130 Kg/m3A = 1000 Kg/m3ds underflow = 1280 Kg/m3ds overflow = 1040 Kg/m3V = 2 litert = 3.1 detikDitanya M = .?Penyelesaianx = (ds (f-A))/(f (ds-A)) 100%= (1130 (2650-1000))/(2650 (1130-1000)) 100%= 1864500/3344500 100%= 541.22%xunderflow = (ds underflow (f-A))/(f (ds underflow-A)) 100%= (1280 (2650-1000))/(2650 (1280-1000)) 100%= 2112000/742000 100%= 284.63%xoverflow = (ds overflow (f-A))/(f (ds overflow-A)) 100%= (1040 (2650-1000))/(2650(1040-1000)) 100%= 1716000/106000 100%= 1618.87%M = f ds underflow xunderflow= 2650 1280 284.63= 965464960 Kg

Diketahui f = 20%F = 1000 ton/jamk = 80%t = 0.16%Ditanya K = .?T = .?PenyelesaianR = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%= (80 (20-0.16))/(20 (80-0.16)) 100%= 1587.2/1596.8 100%= 99.4%R = (K k)/(F f) 100%99.4 = (K 80)/(1000 20) 100%8000K = 20000 99.4K = 1988000/8000= 248.5 ton/jam

F = K + T1000 = 248.5 + TT = 1000 248.5= 751.5 ton/jamJawab :Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih umpan yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya. Sedangkan Material Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana jumlah partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material yang keluar.Sizing merupakan proses pengelompokan mineral atau bahan galian secara umum. Sedangkan screening adalah pemisahan butir mineral berdasarkan lubang ayakan sehingga hasilnya seragam.Sizing merupakan proses pengelompokan mineral atau bahan galian secara umum. Sedangkan classifying adalah pemisahan butir mineral yang mendasarkan pada kecepatan jatuhnya material dalam suatu media (air atau udara) sehingga hasilnya tidak seragam.Flowing Film ConcentrationMerupakan proses konsentrasi berdasarkan berat jenisnya melalui aliran fluida yang tipis. Alat yang dipergunakan adalah :Shaking Table (meja goyang)Humphrey SpiralSluice Box (palong)Log WasherGaya-gaya yang berpengaruh dalam flowing film concentration adalah:Gaya gesek antara partikel dengan dasar alatGaya dorong air terhadap partikelGaya gravitasiGaya sentripetalDiketahui Kapasitas = 5000 ton/jamRoC = 10 : 2k = k = 30t = t = 20Mt = 3 ton/jamMk = 5 ton/jamDitanyaFt = .?Fk = .?

PenyelesaianRoC = (k-t)/(f-t)10/2 = (30-20)/(f-20)10f 200 = 20f = 220/10= 22%

x = (k (f-t))/(f (k-t)) 100%= (30 (22-20))/(22 (30-20)) 100%= 60/220 100%= 27.27%Mt = Ft t x3 = Ft 20 27.27Ft = 3/0.05454= 55.006 m3/jamMk = Fk k x5 = Fk 30 27.27Fk = 5/0.08181= 61.18 m3/jam

PembahasanDari hasil praktikum pengolahan bahan galian acara menghitung material balance tersebut, diperoleh :Kadar umpan suatu bahn galian berbanding terbalik dengan berat umpan yang dimasukan ke dalam crusher, classifier, ataupun screen. Yaitu ditandai dengan kadar umpan tidak selamanya harus lebih besar dari kadar konsentrat ataupun kadar dari tailingnya sendiri, berbeda dengan berat umpan yaitu harus selalu lebih besar dari berat konsentrasi atupun berta tailing bahan galian tersebut.Nilai recovery suatu bahan galian yang bersatuan persen (%) dapat diperoleh dari kadar ataupun berat dari konsentrat, umpan, dan tailing yang sudah diketaui sebelumnya yaitu dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase dari recovery suatu bahan galian tersebut.Nilai kadar dan berat dari umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dapat diperoleh dari beberapa rumus yang berhubungan dengan variabel yang sudah diketahui dan dapat menggunakan beberapa rumus yang saling berhubungan seperti rumus recovery yang diketahui berat umpan, konsentrat, dan tailingnya saja, dan juga rumus recovery yang diketahui kadar umpan, konsentrat, dan tailingnya saja.Dari hasil tersebut juga diperoleh berat umpan akan selalu lebih besar dari berat konsentrat ataupun berat tailing.

BAB IVPENUTUP

KesimpulanSesuai dengan pembahasannya, nilai recovery suatu bahan galian yang bersatuan persen (%) dapat diperoleh dari kadar ataupun berat dari konsentrat, umpan, dan tailing yang sudah diketaui sebelumnya yaitu dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase dari recovery suatu bahan galian tersebut.Hubungan recovery, umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dalam suatu formula, yaitu :

R = (k (f-t))/(f (k-t) ) 100%

Nilai kadar dan berat dari umpan, konsentrat, dan tailing suatu bahan galian dapat diperoleh dari beberapa rumus yang berhubungan dengan variabel yang sudah diketahui dan dapat menggunakan beberapa rumus yang saling berhubungan seperti rumus recovery yang diketahui berat umpan, konsentrat, dan tailingnya saja, dan juga rumus recovery yang diketahui kadar umpan, konsentrat, dan tailingnya saja.

SaranDiharapkan agar jadwal praktikum pengolahan bahan galian lebih konsisten, sehingga praktikan bisa lebih siap menghadapi praktikum yang dilaksanakan.Diharapkan agar literature-literature yang digunakan lebih lengkap dan detail, sehingga praktikan bisa lebih mudah memahami dan mengerti acara praktikum yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

_______________. 2010. Pendahuluan PBG. http://laporanp.blogspot.com/feeds/8163012590347927936/comments/default. diakses pada tanggal 31 Oktober 2010 pukul 17:05:24 wita

Nck, Mheea,. 2009. Pengolahan Bahan Galian. http://mheea-nck.blogspot.com/feeds/3515585515585937524/comments/default. diakses pada tanggal 31 Oktober 2010 pukul 17:30:12 wita

Sudarsono, Arief,. 1989. Pengolahan Bahan Galian Umum. Bandung : Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Institut Teknologi bandung

Sumber : http://pocongkesurupan.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-pengolahan-bahan.html

Leave a comment

Posted by aphiin on June 4, 2012 in Pengolahan Bahan Galian

Tags: anorganik, fuel technology, islam, material balance, mineral dressing, religion03 Jun Kokas (coke) adalah sejenis arang yang diperoleh dari sisa-sisa refinery minyak bumi. Kokas ini secara fisik berbentuk serbuk kasar yang berwarna hitam.

okas (coking coal) adalah hasil karbonasi dari batubara atau lebih mudahnya adalah arangnya batubara.Kokas ini berguna atau dimanfaatkan dalam berbagai hal diantaranya :Untuk Bahan Bakar Industri Pengecoran LogamUntuk Bahan Bakar Pengecoran Besi.(ada yang bisa nambahkan?)

Kesimpulan :# Jadi pada intinya kokas berguna sebagai bahan bakar sama halnya seperti batu bara.# Kokas dihasilkan dari karbonasi batubara baik dengan metode pemanasan tidak langsung dan pemanasan langsung. selain itu dapat menggunakan metode karbonisasi unggun

References:http://www.tekmira.esdm.go.idhttp://id.wiki.detik.com/wiki/Kokas,_Fak-fakhttp://www.inovasi.lipi.go.idhttp://nationalinks.blogspot.com/2009/09/kokas-coking-coal-dan-batubara.htmlA. SamplingSampling (pengambilan conto) merupakan tahap awal dari suatu analisis. Pengambilan conto harus efektif, cukup seperlunya tapi representatif (mewakili). Sampling harus dilakukan dalam tahapan yang benar sehingga hasil sampling yang didapat mampu mewakili material yang begitu banyak dan dapat dipakai sebagai patokan untuk mengontrol apakah proses pengolahan tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Untuk hasil lebih baik dilakukan analisa mikroskop.Increment adalah jumlah satuan mineral yang dikumpulkan dari populasi sebagai bagian dari contoh yang diperoleh dengan sekali pengambilan contoh

Dari mekanismenya, pengambilan contoh dapat dibagi dua, yaitu :1. Hand samplingPengambilan contoh dilakukan dengan tangan, sehingga hasilnya sangat tergantung pada ketelitian operatora. Grab samplingPengambilan sampel pada material yang homogen dan dilakukan dengan interval tertentu dengan menggunakan sekop. Contoh yang diperoleh biasanya kurang representatif.b. Shovel samplingPengambilan sampel dengan menggunakan shovel, keuntungan cara ini lebih murah, waktu pengambilan cepat dan memerlukan tempat yang tidak begitu luas. Material conto yang diambil berukuran kurang dari 2 inchi.c. Stream samplingAlat yang digunakan Hand sampling cutter. Conto yang diambil berupa pulp (basah) dan pengambilan searah dengan aliran (stream).d. Pipe samplingAlat yang digunakan pipa/tabung dengan diameter 0.5, 1.0, dan 1.5 inchi. Salah satu ujung pipa runcing untuk dimasukkan ke material. Terdiri dari dua pipa (besar dan kecil) sehingga terdapat rongga diantaranya untuk tempat conto.Digunakan pada material padat yang halus dan tidak terlalu keras.e. Coning and quateringLangkah-langkah yang dilakukan :- Material dicmapur sehingga homogen- Diambil secukupnya dan dibuat bentuk kerucut- Ujung kerucut ditekan sehingga membentuk kerucut terpotong dan dibagi empat bagian sama besar- Dua bagian yang berseberangan diambil untuk dijadikan conto yang dianalisis

2. Mechanical samplingDigunakan untuk pengambilan conto dalam jumlah yang besar dengan hasil yang lebih representatif dibandingkan hand sampling.Alat yang dipergunakan, antara lain :a. Riffle samplerAlat ini bentuknya persegi panjang dan didalamnya terbagi beberapa sekat yang arahnya berlawanan. Riffle-riffle ini berfungsi sebagai pembagi conto agar dapat terbagi sama rata.b. Vein samplerPada bagian dalam dilengkapi dengan revolving cutter, yaitu pemotong yang dapat berputar pada porosnya sehingga akan membentuk area yang bundar sehingga dapat memotong seluruh alur bijih.Langkah selanjutnya setelah sampling adalah analisa yang meliputi penimbangan, pengayakan, mikroskopis dan analisis kimiawi jika diperlukan.

B. Analisis AyakTujuan analisis ayak adalah untuk mengetahui :1. Jumlah produksi suatu alat2. Distribusi partikel pada ukuran tertentu3. Ratio of concentration4. Recovery suatu mineral pada setiap fraksiPeralatan yang diperlukan dalam analisis ayak antara lain ayakan, timbangan, mikroskop dan alat sampling. Untuk melakukan analisis lebih baik digunakan dua ayakan dengan salah satunya dipakai sebagai pembanding.

Standar ukuran ayakan (screen)Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak.Perbandingan antara luas lubang bukaan dengan luas permukaan screen disebut prosentase opening.Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :1. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan2. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan3. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel4. Komposisi air dalam material yang akan diayak5. Letak perlapisan material pada permukaan sebelum diayakKapasitas screen secara umum tergantung pada :1. Luas penampang screen2. Ukuran bukaan3. Sifat dari umpan seperti ; berat jenis, kandungan air, temperatur4. Tipe mechanical screen yang digunakanEfisiensi screen dalam mechanical engineering didefinisikan sebagai perbandingan dari energi keluaran dengan eneri masukan. Dengan demikian dalam screening bukannya efisiensi melainkan ukuran keefektifan dari operasi.Faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi screen :1. Lamanya umpan berada dalam screen2. Jumlah lubang yang terbuka3. Kecepatan umpan4. Tebalnya lapisan umpan5. Cocoknya lubang ayakan dengan bentuk dan ukuran rata-rata material yang diolah.Dimana :a = prosentase partikel yang lebih kasar dari ukuran yang ditentukan oleh ayakan yang ada dalam umpanb =prosentase partikel yang lebih halus dari ukuran yang ditentukan oleh ayakan yang ada dalam umpanc = prosentase partikel yang lebih kasar dari ukuran yang ditentukan oleh ayakan yang ada dalam oversized = prosentase partikel yang lebih halus dari ukuran yang ditentukan oleh ayakan yang ada dalam undersizeR = recovery untuk partikel halus yang melalui ayakanO = recovery dari oversize dalam prosesE = efisiensi ayakan untuk undersize sebagai produk akhir (rumus no. 3)efisiensi ayakan untuk oversize sebagai produk akhir (rumus no. 4)= efisiensi ayakan untuk undersize dan oversize sebagai produk akhir (rumus no. 5)

Dari hasil pengayakan dilakukan analisa mikroskop sehingga didapatkan hasil bahwa pada ukuran butir yang paling kecil derajat liberasinya makin besar. Dengan demikian berarti makin kecil ukuran butir makin sempurna material terliberasi atau terbebaskan dari ikatan gangue mineral.Selain itu dari hasil pengayakan yang dilakukan dengan dua ayakan akan dapat dibandingkan satu sama lainnya sehingga dapat diketahui efisiensi pengayakan yang paling baik.Derajat liberasi adalah perbandingan antara jumlah berat mineral bebas dan berat mineral yang sama seluruhnya (bebas dan terikat).Efisiensi yaitu perbandingan antara undersize yang lolos dengan undersize yang seharusnya lolos.Kadar Fraksi = (mineral A x BjA)/((mineralAxBjA)+(mineralBxBjB))x100%Hitung derajat liberasi bijih maupun kadar bijih bila BJ mineral A = 7 dan BJ mineral B = 2,5Jawab :Derajat Liberasi fraksi (+28#) mineral A = (4x7)/(10,5x7)x100%=38,09

Kadar mineral A pada fraksi (+28#) = (10,5x7)/((10,5x7)+(8,25x2,5))x100%=77,57%

Dengan cara yang sama dapat dihitung kadar (KD) maupun Derajat Liberasi (DL) tiap fraksi.Derajat Liberasi bijih = jumlah kolom 5 : jumlah kolom 2 = 5600,42 : 100 = 56%Kadar Bijih = jumlah kolom 6 : jumlah kolom 2 = 7869,94 : 100 = 78,699 %

Dalam mencari kadar bijih jangan sampai kadar tiap fraksi dijumlahkan dan hasilnya dibagi tiga. Hal ini salah karena berat tiap fraksi tidak sama.