13
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN THRESHOLD TEST (UJI AMBANG BATAS) Oleh: Brigitta Laksmi Paramita 11/318053/PN/12375 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

Laporan Praktikum Teknik Pengujian Mutu Hasil Perikanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Teknik Pengujian Mutul u vkjhvjhv ; ljv h vjv jhv jhvluvl vhvjhvluv l uly vuvjhvkjhv jvufi nb l uiv vljvjhv jh hv ugc uvhgv lhv jbvljgvu vbvj l jhvhv jhvljv lhvuyv ghvu vlhvu lhvjgvuy hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhfclhgckhcklhgchggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggglvvlhgh jhv lh hb hbv ;hv hvj jhv vljhv lhjv ljhv lv jhvjh v jhvjhv jhv j j jhv jhvljvjvjhvjhv jhvuvvvtc

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN

THRESHOLD TEST (UJI AMBANG BATAS)

Oleh:

Brigitta Laksmi Paramita

11/318053/PN/12375

JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014I. PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan PustakaMetode pengujian threshold merupakan salah satu metode untuk pengujian panelis dalam penentuan sensitivitas (Kartika, 1987). Penentuan threshold digunakan untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang masih dapat dideteksi (absolute treshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang masih dapat dideteksi perubahannya (difference threshold). Metode ini juga dapat digunakan untuk mengenal macam stimulus (recognition threshold), seperti asin, manis atau asam (Afrianto, 2008). Aplikasi uji threshold dalam industri pangan adalah untuk menseleksi panelis atau karyawan yang akan ditempatkan di bagian quality control ataupun research and development. Aplikasi lainnya adalah apabila kita akan mebuat formulasi baru untuk suatu produk dengan tingkatan konsentrasi yang berbeda maka dapat dilakukan uji threshold untuk dapat mengetahui sejauh mana konsumen mengetahui perubahan pengenalan rangsangan yang berasal dari produk baru yang akan kita buat (Soekarto, 1985). Dikenal beberapa threshold, antara lain: 1. Ambang Mutlak

Ambang mutlak yaitu jumlah benda perangsang terkecil yang dapat menghasilkan kesan atau tanggapan. Pengukuran ambang mutlak didasarkan pada konvensi bahwa setengah (50%) dari jumlah panelis dapat mengenal atau dapat menyebutkan dengan tepat akan sifat sensoris yang dinilai.2. Ambang Pengenalan

Ambang pengenalan juga disebut recognition threshold. Ambang pengenalan dapat dikacaukan dengan ambang mutlak. Jika pada ambang mutlak mengenai kesan yang mulai diperoleh atau dirasakan maka pada ambang pengenalan meliputi pengenalan atau identifikasi jenis kesan.3. Ambang Pembedaan

Ambang pembedaan juga disebut difference threshold, yang berbeda dengan ambang pengenalan dan juga ambang mutlak. Ambang pembedaan merupakan perbedaan terkecil dari rangsangan yang masih dapat dikenali. Besarnya ambang pembedaan tergantung dari jenis rangsangan, jenis penginderaan dan besarnya rangsangan itu sendiri. Ambang pembedaan menyangkut dua tingkat kesan rangsangan yang sama. Jika dua rangsangan tersebut terlalu kecil bedanya maka akan menjadi tidak dapat dikenali perbedaannya. Sebaliknya jika dua tingkat rangsangan itu terlalu besar akan dengan mudah dikenali. Difference threshold dapat ditentukan dengan menggunakan standar lebih dari satu, biasanya sekitar empat standar. Masing-masing standar akan dibandingkan dengan sampel-sampel pada interval konsentrasi tertentu.4. Ambang Batas

Ambang batas juga disebut terminal threshold yang merupakan rangsangan terbesar yang jika kenaikan tingkat rangsangan dapat menaikan intensitas kesan. Apabila pada ketiga ambang tersebut diatas diterapkan batas terendah maka pada ambang batas diterapkan batas atas. Kemampuan manusia memperoleh kesan dari adanya rangsangan tidak selamanya sebanding dengan besarnya rangsangan yang diterima. Rangsangan yang terus menerus dinaikan pada suatu saat tidak akan menghasilkan kenaikan intensitas kesan. Rangsangan terbesar jika kenaikan tingkat rangsangan menaikkan intensitas kesan disebut ambang batas. Ambang batas juga bisa ditentukan dngan menetapkan rangsangan terkecil yaitu jika kenaikan tingkat rangsangan tidak lagi mempengaruhi tingkat intensitas kesan.Uji ini diukur sesuai respon pribadi panelis. Uji ini bersifat organoleptik karena dalam penilaiannya menggunakan organ indra manusia, atau dapat juga disebut sifat sensorik karena, penilaian atau pengukurannya didasarkan pada rangasangan saraf sensorik pada alat indra manusia. Mengenali sifat indrawi dengan pengindraan (uji indrawi) kepada panelis memerlukan pendekatan yang khusus. Pengelola uji harus dapat mengkomunikasikan dengan tepat sifat indrawi yang dimaksudkan karena ada kalanya sifat indrawi itu hanya mudah dirasakan namun sulit dinyatakan atau didiskripsikan (Soekarto dan Hubeis, 1992).

1.2 Tujuan

a. Mengetahui cara pengujian dan analisis thresholdb. Mengetahui nilai absolut threshold dan nilai different thresholdII. METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan Kecap ikan

Air

Sendok kecil

Air mineral

Scoresheet2.2 Cara Kerja

1. Menyiapkan kecap ikan dengan 7 konsentrasi berbeda dan 1 kontrol

2. Masing-masing sampel diberi label.3. Panelis diminta membandingkan sampel yang tersedia dengan kontrol. Apabila timbul kesan yang sama dengan kontrol maka berikan tanda pada lembar penilaian yang tersedia.III. PEMBAHASAN

Metode threshold adalah uji yang digunakan untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang dapat dideteksi (Absolute Threshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang dapat dideteksi perubahannya (Difference Threshold). Disamping itu juga metode ini dapat digunakan untuk mengenal macam-macam stimulusnya (Recognition Threshold), misalnya asin, manis, dan lain-lain. Pengujian threshold ini dilakukan dengan cara panelis diminta untuk mencicipi kontrol dan beberapa sampel kemudian panelis diminta untuk memberikan kesan pada setiap sampel apakah sama atau berbeda dengan sampel setelah itu diisikan pada scoresheet yang tersedia. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode interpolasi. Absolute threshold ditentukan dengan cara mencari kode sampel dengan persentase terdekat di bawah 50% dan mencari kode sampel dengan persentase terdekat di atas 50%, sedangkan Difference threshold ditentukan dengan cara mencari kode sampel dengan persentase terdekat di bawah 75% dan mencari kode sampel dengan persentase terdekat di atas 75%, kemudian plotkan pada tabel berikut:KonsentrasiPersentase

da

Xb

ec

Setelah diplotkan pada tabel, Absolute threshold maupun Difference threshold dihitung dengan rumus:

di mana,

x = Hasil Absolute Threshold, Hasil Difference Thresholda = % Reaksi positif dibawah 50% untuk Absolute Threshold, 75% untuk Difference Thresholdb = % Absolute Threshold (50%), % Difference Threshold (75%)c = % Reaksi positif diatas 50% untuk Absolute Threshold, 75% untuk Difference Thresholdd = % Konsentrasi ae = % Konsentrasi cPengujian threshold pada praktikan golongan A menggunakan kecap ikan dengan konsentrasi terkecil 2% pada kode sampel 891 dan konsentrasi terbesar 14% pada kode sampel 691. Hasil uji threshold pada praktikan golongan A ditampilkan pada tabel berikut ini:

NoNamaKode Sampel Kecap Ikan

891689918868186861691

1Muflikhah

2Bhatara

3Arif

4Rahmat

5Aprilia

6Bekti

7Ahmad

8Yusuf

9Gita

10Elka

11Afwa

12Median

13Pipit

14Nurul

15Reza

16Bobby

17Imam

Persentase100%93,75%100%100%100%100%100%

KonsentrasiKode SampelPersentase

2%891100%

4%68993,75%

6%918100%

8%868100%

10%186100%

12%861100%

14%691100%

Berdasarkan hasil yang ditampilkan di atas, tidak dapat ditentukan absolute threshold maupun difference threshold karena semua hasil memiliki persentase di atas 75%. Syarat persentase untuk menentukan absolute threshold adalah 50% dan syarat persentase untuk menentukan difference threshold adalah 75%. Hasil persentase praktikan golongan A mencapai di atas 75% berarti sebagian besar praktikan golongan A dapat membedakan semua konsentrasi kecap ikan dengan kontrol. Hal ini dikarenakan konsentrasi kecap ikan yang diberikan terlalu tinggi sehingga sangat mudah untuk dibedakan. Berbeda dengan pengujian threshold pada golongan A, pengujian threshold pada praktikan golongan B menggunakan kecap ikan dengan konsentrasi terkecil 0,2% pada kode sampel 891 dan konsentrasi terbesar 1,4% pada kode sampel 691. Hasil uji threshold pada praktikan golongan B ditampilkan pada tabel berikut ini:

NoNamaKode Sampel Kecap Ikan

891689918868186861691

1Zulfikar

2Bimo

3Mirna

4Megadian

5Shofia

6Istiqomah

7Agung

8Theodora

9Restu

10Rani

11Shelica

12Fajar

13Rizky

14Halimah

15Chatulistivan

16Pandu

Presentase56%93,75%100%100%93,75%100%100%

KonsentrasiKode SampelPersentase

0,2%89156%

0,4%68993,75%

0,6%918100%

0,8%868100%

1,0%18693,75%

1,2%861100%

1,4%691100%

Berdasarkan hasil yang ditampilkan di atas, tidak dapat ditentukan absolute threshold karena semua persentase di atas 50%. Namun, dapat ditentukan difference threshold atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang masih dapat dideteksi perubahannya karena ada kode sampel dengan persentase jawaban benar di bawah 75%. Difference threshold dapat ditentukan dengan cara mencari kode sampel dengan persentase terdekat di bawah 75% dan mencari kode sampel dengan persentase terdekat di atas 75%. Persentase terdekat di bawah 75% yaitu 56% pada kode sampel 891 dengan konsentrasi kecap ikan 0,2% dan persentase terdekat di atas 75% adalah 93,75%. Namun karena ada dua kode sampel yang memiliki persentase 93,75%, diambil kode sampel dengan konsentrasi terdekat dengan kode sampel yang memiliki persentase terdekat di bawah 75% (kode sampel 891), yaitu kode sampel 689 dengan konsentrasi 0,4%, sehingga difference threshold dapat ditentukan dengan metode interpolasi sebagai berikut:KonsentrasiPersentase

0,256%

X75%

0,493,75%

X dapat dicari dengan rumus :

X = X = 0,2 + 0,5 x 0,2

X = 0,2 + 0,1

X = 0,3

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui difference threshold pada konsentrasi 0,3%.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan1. Pengujian threshold ini dilakukan dengan cara panelis diminta untuk mencicipi kontrol dan beberapa sampel kemudian panelis diminta untuk memberikan kesan pada setiap sampel apakah sama atau berbeda dengan sampel setelah itu diisikan pada scoresheet yang tersedia. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode interpolasi. Absolute threshold ditentukan dengan cara mencari kode sampel dengan persentase terdekat di bawah 50% dan mencari kode sampel dengan persentase terdekat di atas 50%, sedangkan Difference threshold ditentukan dengan cara mencari kode sampel dengan persentase terdekat di bawah 75% dan mencari kode sampel dengan persentase terdekat di atas 75%, kemudian plotkan pada tabel dan dihitung dengan metode interpolasi.

2. Nilai absolute threshold baik pada golongan A maupun B tidak dapat ditentukan, sedangkan nilai difference threshold pada golongan A tidak dapat ditentukan dan pada golongan B sebesar 0,3%.4.2 Saran

Sebaiknya digunakan konsentrasi yang lebih rendah lagi agar dapat dihitung absolute threshold maupun difference threshold.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy. 2008. Pengawasan Mutu Bahan atau Produk Pangan Jilid 2. JakartaKartika, B., Pudji, H. dan Wahyu, S. 1987). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.Soekarto, T.S dan M. Hubeis. 1992. Petunjuk Laboratorium Metode Penilaian Indrawi. IPB Press, Bogor.

Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik, Bharata Karya Aksara, Jakarta.