8
LAPORAN PRAKTIKUM AC KOMPRESOR WANKEL Kelompok I B2 Disusun oleh: 1. Andi Falatehan 08509131022 2. Sigit Widodo 08509131023 3. Wahyuntono 08509131024 4. Fajar Indra S 08509131026 5. Bayu Aji 05504244017

Laporan Praktikum Wankel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Wankel

LAPORAN PRAKTIKUM AC

KOMPRESOR WANKEL

Kelompok I B2

Disusun oleh:

1. Andi Falatehan 08509131022

2. Sigit Widodo 08509131023

3. Wahyuntono 08509131024

4. Fajar Indra S 08509131026

5. Bayu Aji 05504244017

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2010

Page 2: Laporan Praktikum Wankel

LAPORAN PRAKTEK AC

KOMPRESOR WANKEL

A. TUJUAN

Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Mengidentifikasi kompresor type wankel dan komponen-

komponenya.

2. Melepas dan merakit kembali kompresor type wankel dengan cara yang

benar.

3. Menjelaskan cara kerja kompresor type wankel dan komponen-

komponennya

4. Melakukan pemeriksaan dan mengidentifikasi gangguan dalam kompresor

serta cara mengatasinya.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Unit kompresor tipe wankel

2. Set kunci pas, kunci ring, kunci shock, obeng

C. DASAR TEORI

Kompresor merupakan komponen yang sangat penting di dalam sistem

AC, kompresor berfungsi sebagai alat untuk menaikkan tekanan refrigerant

sebelum masuk ke dalam kondensor. Kompresor berperan penting dalam

siklus kerja pendinginan, karena apabila kompresor tidak optimal maka proses

pendinginan kurang maksimal. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini,

banyak ditemukan berbagai macam kompresor untuk peningkatan kerja

system AC salah satunya ialah kompresor type wankel.

D. DATA PERAKTEK

1. Gambar komponen

Page 3: Laporan Praktikum Wankel

Gambar 1. Unit kompresor Wankel

Gambar 2. Saluran masuk dan tekan (pada

tutup)

Gambar 3. Tutup Stator

Gambar 4. Bobot Pengimbang 1 (Balancer 1)

Gambar 5. Balancer 2

Gambar 6. Stoper Katup Tekan

Gambar 7. Katup Tekan

Discharge Port

Page 4: Laporan Praktikum Wankel

Gambar 9. Stator Housing

Gambar 10. Rotor

Gambar 11. Tutup Stator dan Eksentrik Shaft

2. Kondisi Komponen

Dari pengamatan pada saat praktikum didapat data-data sebagai

berikut :

No. Komponen Kondisi

1 Rotor Aus

2 Stator Aus

3 Baut – baut Tidak lengkap

4 Needle Bearing Rusak

5 Oil Seal Tidak ada

6 Pully Tidak Ada

7 Kopling Magnet Tidak Ada

8 Pressure Plate Tidak Ada

9 Katup Tekan Kurang 1

10 Nepel Pembuangan dan

Pembuangan

Rusak

11 Eksentrik Shaft Rusak pada sisi Pully

12 Packing Tidak Ada

13 Perapat rotor Tidak lengkap dan rusak

Perapat Rotor

Eksentrik Shaft

Suction PortTutup Stator

Needle Bearing

Page 5: Laporan Praktikum Wankel

E. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Fungsi Komponen

Kompresor tipe wankel terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Rotor berfungsi untuk penghantar refrigerant untuk ditekan.

2. Eksentrik Shaft berfungsi sebagai poros rotor dan menggerakan rotor.

3. Katup tekan berfungsi untuk lubang keluarnya refrigerant yang telah

dikompresi.

4. Balancer berfungsi untuk mengimbangi putaran dari eksentrik shaft

sehingga getaran yang dihasilkan dapat diredam.

5. Perapat Rotor sebagai perapat rotor dengan stator sehingga proses

tekan tidak bocor (efektif).

6. Kopling magnet berfungsi sebagai penghubung putaran pully dengan

kompresor.

7. Pressuere plate sebagai penghubung pully dengan poros kompresor

akibat gaya magnet dari kopling magnet.

2. Cara Kerja Unit

Pada saat kopling magnet aktif (AC dihidupkan) maka pressuere

plate akan menempel pada pully yang berputar, sehingga eksentik shaft

berputar dan memutar rotor. Akibat dari putaran rotor refrigerant terhisap

masuk melalui lubang Suction. Kemudian refrigerant masuk keruang

tekanan. rotor yang bergerak terus akan menutup saluran suction, sehingga

langkah efektif (kompresi) dapat dimulai. Saat ruangan kompresi

menyempit refrigerant tertekan keluar melalui saluran discharge untuk

diteruskan ke sistem. Kejadian tersebut terjadi bergantian pada ketiga sisi

rotor.

Pada saat putaran tinggi, tekanan yang dihasilkan oleh kompresor

meningkat melebihi kebutuhan tekanan kerja. Untuk itu tekan akan

diregulasi melalui saluran by pass, sehingga refrigerant akan berputar pada

ruangan kompresor.

F. Analisis Kondisi Komponen

Page 6: Laporan Praktikum Wankel

Dari hasil pengamatan objek praktikum AC type kompresor type

wankel, yaitu adanya masalah pada rotor yang tidak adanya perapat karena

akan mempengaruhi proses pemasukan dan pengisapan refrigerant. untuk

mengatasi hal tersebut harus dilengkapi dengan perapat. Needle bearing aus

karena efek lelah dari komponen, dimana komponen yang berputar dan

menerima beban pasti akan mengalami peruabahan sifat bahan dan keausan,

walaupun needle bearing pada kompresor selalu mendapat pelumasan. Untuk

itu perlu dilakukan penggatian pada needle beraing.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa untuk komponen-komponen ini butuh perbaikan Hal ini untuk

mencegah kerusakan-kerusakan yang lebih fatal agar kerja dari system AC ini

dapat bekerja secara maksimal. Kompersor wankel membutuhkan perawatan

lebih dibanding kompresor tipe piston. Hal ini dikarenakan komponen dari

tipe wankel sanagat riskan trehadap keausan.

H. DAFTAR PUSTAKA

Job Sheet Sistem Air Conditioner (AC)