83
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS KONSULTASI BIDANG PENGAWASAN DALAM RANGKA MINIMALISASI LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT MELALUI SISTEM INFORMASI POJOK CURHAT BERBASIS ELEKTRONIKDISUSUN OLEH : NAMA : HENDRO DEWANTO, S.H, M.Hum. NDH : 29 INSTANSI : KEJAKSAAN TINGGI DKI JAKARTA PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKKAT II ANGKATAN XXIV PUSBANGKOM PIMNAS DAN MANAJERIAL ASN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI JAKARTA, DESEMBER 2019

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

“PENGUATAN TUGAS KONSULTASI

BIDANG PENGAWASAN DALAM RANGKA

MINIMALISASI LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT

MELALUI SISTEM INFORMASI POJOK CURHAT

BERBASIS ELEKTRONIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : HENDRO DEWANTO, S.H, M.Hum. NDH : 29 INSTANSI : KEJAKSAAN TINGGI DKI JAKARTA

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKKAT II ANGKATAN XXIV

PUSBANGKOM PIMNAS DAN MANAJERIAL ASN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI

JAKARTA, DESEMBER 2019

Page 2: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

iii

ABSTRACT

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebagai satuan kerja kejaksaan di provinsi khususnya di bidang pengawasan, melaksanakan tugas pengendalian perencanaan dan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern serta tugas pengawasan lainnya di Lingkungan Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri.

Berdasarkan data lapaoran pengaduan masyarakat yang masuk dan diselesaikan pada tahun 2017, 2018 dan 2019 menunjukan bahwa kesalahan prosedur menjadi masalah terbanyak yang diadukan oleh masyarakat yaitu rata-rata 72%. Di samping itu, permasalahan kesalahan prosedur juga cenderung meningkat dari tahun-ketahun. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kapabilitas sumber daya manusia, kelebihan beban kerja, dan kelalaian ataupun kesengajaan yang oleh pelaku kerja.

Permasalahan laporan pengaduan masyarakat di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta tersebut dan segala kondisi yang mempengaruhinya, apabila tidak dikelola dengan baik yaitu dengan menekan seminimal mungkin laporan pengaduan masyarakat yang masuk dan mengeliminir faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai penyebab timbulnya laporan pengaduan masyarakat, maka akan memberikan dampak negatif bagi Lembaga Kejaksaan R.I. umumnya dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta khususnya.

Kejaksaan R.I. secara organisatoris telah melakukan langkah-langkah pembenahan yaitu melalui Rapat Kerja Kejaksaan Tahun 2018 yang merekomendasikan perlunya merubah paradigma bidang pengawasan dari Watchdog menjadi Consultant dan Catalyst. Namun pelaksanaan tugas konsultasi belum maksimal/katalis karena belum adanya sarana prasarana pendukung yang memadai di tengah perkembangan kemajuan teknologi informasi.

Terobosan inovatif untuk mencapai kondisi ideal meminimalkan laporan pengaduan masyarakat yang masuk adalah dengan membangun sistem informasi Pojok Curhat berbasis elektronik sebagai sarana pelaksanaan kegiatan konsultasi dalam rangka menurunkan Laporan Pengaduan Masyarakat, sehingga tercapai peningkatan kinerja dan integritas ASN Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Kata kunci : Laporan Pengaduan Masyarakat, Konsultasi, Pojok Curhat, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Page 3: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

iv

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR DAN COACH…………………….. ii ABSTRACT…………………………………………………………………… iii DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iv DAFTAR GAMBAR, FOTO, TABEL DAN CHART ……………………… vi KATA PENGANTAR………………………………………………………… xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………... 1 1. Rencana Strategis Kejaksaan R.I. Tahun 2015-

2019…………………………………………………….. 1

2. Kondisi Saat ini……………………………………...... 4 B. Permasalahan Yang Dihadapi dan dampak Terhadap

Lembaga……………………………………………………… 9

C. Instrumen Analisis……………………………………………. 15 D. Identifikasi Ruang Lingkup Kegiatan……………………….. 17 E. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan…………………… 18 F. Output dan Outcome…………………………………………. 20 BAB II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN A. Tahapan Perubahan Rencana Strategis ………………….. 23 1. Jangka Pendek………………………………………...... 23 2. Jangka Menengah……………………………………….. 24 3. Jangka Panjang………………………………………….. 26 B. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ………………… 28 C. Rencana Strategis Marketing ………………………………. 30 1. Stakeholder Mapping …………………………………… 30 2. Tahapan Perubahan Strategis dan Tindak Lanjut

Hasil Stakeholder Mapping ……………………………. 33

3. Marketing Sektor Publik ………………………………... 33 D. Identifikasi Kendala, Resiko dan Alternatif Solusinya ……. 34 BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN A. Capaian Milestone dan Output Proyek Perubahan ……… 38 1. Pencapaian Output Proyek Perubahan ……………. 38 a. Dialog Strategis Bersama Stakeholders ………. 41 1) Dialog Strategis bersama dengan Kepala

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Selaku Mentor…………………………………………….

42

2) Rapat Persiapan……………………………....... 43 3) Rapat Pembahasan…………………………….. 44

Page 4: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

v

b. Konsultasi dengan Tim Teknologi Informasi dari Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung dan Bagian Reformasi Birokrasi Kejaksaan Agung…………….

46

c. Pembangunan dan Uji Coba Sistem Informasi Pojok Curhat………………………………………….

48

d. Sosialisasi Sistem Informasi Pojok Curhat……….. 52 e. Launching dan Penandatanganan Komitmen

Bersama Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat………………………………………………….

56

2. Dukungan Stakeholdders ………………………………. 57 a. Konsultasi ……………………………………………. 58 b. Komunikasi ………………………………………….. 59 c. Koordinasi……………………………………………. 60 B. Tantangan yang dihadapi dan Strategi Solusi ……………. 62 1. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ……………. 62 2. Dialog Strategis ………………………………………….. 64 a. Launching dan Penandatanganan Komitmen

Bersama ……………………………………………… 64

b. Pembahasan Dasar Hukum Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta …………………………………..

65

3. Marketing Sektor Publik ………………………………… 65 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………… 69 B. Rekomendasi ………………………………………………… 69 C. Lesson Learnt ……………………………………………… 70

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………… Lampiran ………………………………………………………………………………….

Page 5: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

vi

DAFTAR KETERANGAN GAMBAR

Nomor Keterangan halaman

Gambar 1 Struktur Organisasi Asisten Bidang Pengawasan… 6

Gambar 2 Gagasan Proyek Perubahan………………............... 15

Gambar 3 Struktur Organisasi Proyek Perubahan…………… 29

Gambar 4 Pemetaan Stakeholder……………………………… 31

Gambar 5 Strategi Komunikasi…………………………………. 51

Gambar 6 Pergeseran Stakeholder…………………………….. 61

Gambar 7 Strategi Marketing……………………………………. 68

Page 6: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

vii

DAFTAR KETERANGAN FOTO

Nomor Keterangan halaman

Foto 1 Dialog Strategis dengan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta ……………………………………………

42

Foto 2 Rapat Persiapan, 12 September 2019, Ruang Rapat Asisten Pengawasan ………………...............

43

Foto 3 Rapat Persiapan (informal) bersama Kajati, Wakajati dan para Asisten, 13 September 2019, Kedai Kopi Si Jampang Kejati DKI Jakarta …………………………………………………………..

44

Foto 4 Rapat Pembahasan, 03 Oktober 2019, Ruang Rapat Asisten Pengawasan …………………………

45

Foto 5 Rapat Pembahasan, 03 Oktober 2019, Ruang Rapat Asisten Pengawasan …………………………

46

Foto 6 Rapat Konsultasi, 19 Oktober 2019, Ruang Rapat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta……………………….

48

Foto 7 Screen Shoot (design) Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik…………………………..

48

Foto 8 Skema Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik……………………………………

49

Foto 9 Tampilan Web Pojok Curhat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta………………………………………………….

50

Foto 10 Tampilan Awal Chat Konsultasi …………………….. 50

Foto 11 Chat Konsultasi……………………………………….. 51

Foto 12 Pengiriman Pesan Pendek (SMS)………………… 51

Foto 13 Laporan SMS terkirim ke semua pegawai di satker wilayah Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta………………

51

Foto 14 Laporan SMS masuk dari sms center pojok curhat.. 52

Foto 15 Buku Manual Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat…………………………………………………..

52

Foto 16 Kajati, Wakajati, dan para Asisten dalam Acara Sosialisasi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), Unit Perlindungan Pelapor (UPP) dan Sistem Informasi Pojok Cuthat………………………………..

53

Foto 17 Peserta Sosialiasi…………………………………….. 53

Foto 18 Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan……… 54

Foto 19 Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat………… 54

Page 7: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

viii

Foto 20 Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Barat…………. 55

Foto 21 Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Timur………… 55

Foto 22 Penekanan tombol Sirene sebagai Simbol Launching Sistem Informasi Pojok Curhat………..

56

Foto 23 Penandatangan Komitmen Bersama Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Oleh Kepala Kejaksaan Tinggi DKI, di ikuti para pejabat lainnya di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta……….

56

Page 8: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

ix

DAFTAR KETERANGAN TABEL

Nomor Keterangan halaman

Tabel 1 Data Jumlah Pegawai Asisten Pengawasan Kejati DKI Jakarta …………………………………………………….

7

Tabel 2 Data Jumlah Satker dan SDM (Auditee)……………….... 7

Tabel 3 Data Lapdu Tahun 2017…………………………………. 8

Tabel 4 Data Lapdu Tahun 2018………………………………….. 9

Tabel 5 Data Lapdu Tahun 2019………………………………….. 9

Tabel 6 Analisis SWOT Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi ………………………………………………….

16

Tabel 7 Milestone Jangka Pendek ………………………………. 24

Tabel 8 Milestone Jangka Menengah ……………………………. 26

Tabel 9 Milestone Jangka Panjang ……………………………….. 28

Tabel 10 Uraian Tugas Tim Terpadu …………………….............. 30

Tebal 11 Level of interest and Power Stakeholder ………………. 32

Tabel 12 Pemangku Kepentingan Internal ……………………….. 57

Tabel 13 Pemangku Kepentingan Eksternal ……………………… 58

Tabel 14 Strategi Komunikasi……………………………………… 60

Page 9: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

x

DAFTAR KETERANGAN CHART

Nomor Keterangan halaman

Chart 1 Karakteristik Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2017…………………………………………………….

11

Chart 2 Karakteristik Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2018………………....

11

Chart 3 Karakteristik Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2019………………………………….

12

Page 10: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis (Project Leader)

dapat menyelesaikan tugas Pelaksanaan Proyek Perubahan Pendidikan

Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2019 ini dengan

lancer dan tepat waktu.

Secara garis besar Laporan Proyek Perubahan ini berisi terkait proses

pelaksanaan terobosan inovatif yaitu membangun sistem informasi Pojok

Curhat berbasis elektronik di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebagai

ikhtiar mencapai kondisi ideal yang diharapkan yaitu menurunkan Laporan

Pengaduan Masyarakat, sehingga tercapai peningkatan kinerja dan integritas

ASN Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis menghaturkan ucapan terima

kasih kepada Ibu Drs. Purwastuti, MBA selaku Coach dalam penulisan ini

beserta seluruh widyaiswara yang telah berbagi ilmu dan pengalaman serta

seluruh Pimpinan dan Staf Lembaga Administrasi Negara. Ucapan terima kasih

dan penghargaan yang tinggi juga kami sampaikan kepada Bapak Dr. Warih

Sadono, S.H., M.M., M.H. selalu Mentor dan sekaligus atasan penulis beserta

seluruh pimpinan, pejabat structural dan staf di lingkungan Kejaksaan Tinggi

DKI Jakarta. Kesuksesan implementasi proyek perubahan ini diperlukan

adanya dukungan dan kerjasama dengan pihak lain dan untuk itu penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada Kepala Pusat Data Statistik Kriminal dan

Teknologi Informasi serta Kepala Biro Perencanaan Kejaksaan Agung yang

telah mendukung dan bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan ini, maupun

kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam kelancaran

pelaksanaan proyek perubahan ini.

Page 11: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

xii

Mudah-mudahan hasil akhir dari proyek perubahan ini akan memberikan

warna yang lebih indah bagi peningkatan profesionalisme bidang Pengawasan

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam memberikan layanan konsultasi secara

digital baik untuk stakeholder internal maupun eksternal.

Semoga Allah Subhana wa Ta’ala senantiasa memberikan kekuatan

dalam melaksanakan pengabdian demi nusa dan bangsa Indonesia. Amien.

Jakarta, Desember 2019

Penulis,

Hendro Dewanto, S.H., M.Hum.

Page 12: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

1

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

A. Latar Belakang

A.1. Rencana Strategis Kejaksaan R.I. Tahun 2015-2019

1.1. Visi

Visi adalah Rumusan Umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang disusun secara

rasional, singkat, padat, mudah di pahami, mudah di ingat dan

realistis/ fleksibel.1 Visi Kejaksaan R.I Tahun 2015-2019 adalah :

1.2 Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam rangka

mewujudkan visinya, Kejaksaan R.I. menetapkan Misi tahun 2015-

2019 sebagai berikut :

1 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024.

Meningkatkan peran Kejaksaan R.I. dalam program pencegahantindak pidana;

Meningkatkan profesionalisme Jaksa dalam penanganan perkaratindak pidana;

Meningkatkan peran Jaksa Pengacara Negara dalam penyelesaianmasalah perdata dan tata usaha negara;

Mewujudkan upaya penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilanmasyarakat;

Mempercepat pelaksanaan Reformasi Birokrasi danTat KelolaKejaksaan R.I.yang bersih dan bebas KKN;

BAB I PENDAHUUAN

“MENJADI LEMBAGA PENEGAK HUKUM YANG PROFESIONAL, PROPORSIONAL DAN AKUNTABEL”.

Page 13: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

2

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

1.3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran Visi Kementerian/Lembaga yang

bersangkutan dan dilengkapi dengan rencana sasaran nasional yang

hendak dicapai dalam rangka mencapai sasaran Program Prioritas

Presiden. Visi Kejaksaan RI yang dijabarkan dalam tujuan yang

hendak dicapai Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya penyelamatan serta pemulihan kerugian

keuangan negara (Diukur dengan : Jumlah keuangan negara

yang diselamatkan dan dipulihkan);

2) Meningkatnya penegakan hukum berkualitas yang berorientasi

pada kepastian hukum, keadilan dan bermanfaat bagi

masyarakat dan pencari keadilan; (diukur dengan: Jumlah

perkara yang in kracht dan telah dieksekusi)

3) Meningkatnya kewibawaan pemerintah dalam menyelesaikan

permasalahan atau sengketa hukum perdata dan tata usaha

negara (Diukur dengan : Jumlah perkara perdata dan tata usaha

negara yang diselesaikan melalui jalur litigasi dan non litigasi);

4) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan R.I.

(Diukur dengan : Berkurangnya laporan pengaduan masyarakat

terhadap kinerja aparat kejaksaan);

5) Terwujudnya reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

yang baik di instansi Kejaksaan R.I. (Diukur dengan :

Meningkatnya opini BPK dari WDP menjadi WTP dan

meningkatnya Nilai Akuntabilitas Kinerja);

1.4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Sasaran Strategis adalah kondisi yang akan

dicapai secara nyata oleh Kementerian/Lembaga yang

mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil satu

atau beberapa program. Sasaran strategis yang dirumuskan akan

menjadi tolak ukur yang jelas dalam penyusunan Strategi, Program

dan Kegiatan beserta Indikator Keberhasilannya. Untuk tahun 2015-

2019 Kejaksaan RI menetapkan sasaran strategis sebagai berikut :

Page 14: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

3

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

1) Meningkatnya pengembalian kerugian keuangan Negara

melalui jalur pidana dan perdata;

2) Terwujudnya penegakan hukum yang berorientasi pada

kepastian hukum;

3) Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara perdata dan

tata usaha Negara;

4) Meningkatnya kualitas pelayanan hukum;

5) Terwujudnya penyelenggaraan Reformasi Birokrasi Kejaksaan

R.I.;

Dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi

Kejaksaan R.I., khususnya bidang pengawasan berdasarkan Peraturan

Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia mempunyai

tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 521 dan Pasal 522,

yaitu:

1) Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan mempunyai tugas dan

wewenang melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang

pengawasan.

2) Lingkup bidang pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan

pengawasan atas kinerja dan keuangan intern Kejaksaan, serta

pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan

Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangundangan.

Selanjutnya Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern Kejaksaan;

b. pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern Kejaksaan

terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

Page 15: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

4

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan

Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pengawasan;

e. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di

dalam negeri maupun di luar negeri;

f. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung

A.2. Kondisi Saat Ini

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebagai satuan kerja kejaksaan di

provinsi khususnya di bidang pengawasan, melaksanakan tugas

pengendalian perencanaan dan pengawasan atas kinerja dan keuangan

intern serta tugas pengawasan lainnya di Lingkungan Kejaksaan Tinggi,

Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri.2 Dalam melaksanakan

tugasnya Kepala Kejaksaan Tinggi dibantu oleh Asisten Pengawasan.

Asisten Bidang Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendaliaan pelaksanaan pengawasan

atas kinerja dan keuangan, serta pelaksanaan pengawasan terhadap

disiplin pegawai Kejaksaan pada satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan

Tinggi yang bersangkutan, serta melaksanakan pengawasan untuk tujuan

tertentu atas penugasan Kepala Kejaksaan Tinggi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Asisten Bidang Pengawasan

menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana dan program kerja bidang pengawasan;

b. pelaksanaan dan pengendalian pemeriksaan terhadap kinerja dan

keuangan pada satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang

bersangkutan sesuai dengan program kerja pengawasan tahunan dan

kebijakan pimpinan;

2 Pasal 792 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata

Kerja Kejaksaan Republik Indonesia

Page 16: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

5

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

c. pelaksanaan pemeriksaan atas adanya temuan, laporan, pengaduan

dugaan pelanggaran disiplin, penyalahgunaan jabatan atau

wewenang dan mengusulkan penindakan terhadap pegawai

Kejaksaan pada satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang

bersangkutan yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin atau

tindak pidana;

d. pelaksanaan penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan pada satuan

kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan apabila

berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat cukup bukti melakukan

tindak pidana korupsi setelah mendapatkan persetujuan Jaksa Agung;

e. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil

pengawasan, terhadap petunjuk penertiban dan perbaikan yang telah

disampaikan kepada satuan kerja yang di inspeksi di daerah hukum

Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan berkala

terkait pelaksanaan rencana dan program kerja, program kerja

pengawasan tahunan maupun laporan pengawasan lainnya yang

diwajibkan;

g. pelaksanaan pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

Kejaksaan Tinggi sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi

di bidang pengawasan;

h. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan

Kepala Kejaksaan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

i. pelaksanaan eksaminasi khusus yang dilaksanakan berdasarkan

laporan pengaduan atau temuan tentang adanya indikasi pelanggaran

disiplin dalam penanganan perkara; dan

j. pelaksanaan koordinasi kerja sama pengawasan dengan Aparat

Pengawasan Internal Pemerintah lainnya.

Asisten Bidang Pengawasan dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya dibantu oleh:

a. Pemeriksa Kepegawaian dan Tugas Umum;

Page 17: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

6

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

b. Pemeriksa Intelijen;

c. Pemeriksa Tindak Pidana Umum;

d. Pemeriksa Tindak Pidana Khusus;

e. Pemeriksa Perdata dan Tata Usaha Negara;

f. Pemeriksa Keuangan, Perlengkapan dan Proyek Pembangunan; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.3

Selain itu, masing-masing Pemeriksa dibantu oleh 2 (dua) orang

Pemeriksa Pembantu, sedangkan kelompok Jabatan Fungsional adalah

kelompok fungsional Auditor.4

Guna memberikan gambaran secara jelas berkenaan dengan

Struktur Organisasi Asisten Bidang Pengawasan pada Kejaksaan Tinggi

dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 1 : Struktur Organisasi Asisten Bidang Pengawasan

3 Pasal 911 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata

Kerja Kejaksaan Republik Indonesia 4 Pasal 912-Pasal 936 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi

Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia

KEPALA KEJAKSAAN TINGGI

PEMERIKSA PEGASUM

RIKBAN

ASISTEN PENGAWASAN

PEMERIKSA KEUANGAN

PEMERIKSA PIDUM

PEMERIKSA PIDSUS

PEMERIKSA INTELIJEN

PEMERIKSA DATUN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

RIKBAN

Kelompok Jabatan Fungsional/Auditor

Page 18: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

7

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Asisten Bidang

Pengawasan didukung kesediaan sumber daya manusia, sebagai berikut:

NO. JENIS PEGAWAI JUMLAH KETERANGAN

1. Pejabat Struktural 9 Belum Terisi Lengkap

2. Jaksa Fungsional 14 Rata-rata usia di atas 50 tahun

3. Auditor Pratama 2

4. Administrasi 4

JUMLAH 29

Tabel 1 : Data Jumlah Pegawai Asisten Pengawasan Kejati DKI Jakarta

Sementara itu, satuan kerja dan sumber daya manusia yang tersedia

dalam rangka pelaksanaan pengawasan atas kinerja dan keuangan, serta

pelaksanaan pengawasan terhadap disiplin pegawai Kejaksaan pada

satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta adalah

sebagai berikut:

NO. SATKER JUMLAH PEGAWAI

KET

1. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta 203

2. Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat 75

3. Kejaksaan Negeri Jakarta Barat 76

4. Kejaksaan Negeri Jakarta Utara 85

5. Kejaksaan Negeri Jakarta Timur 103

4. Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan 91

JUMLAH 633

Tabel 2 : Data Jumlah Satker dan SDM (Auditee)

Selanjutnya tugas dan fungsi bidang pengawasan tersebut

dioperasionalkan oleh sumber daya manusia yang tersedia dalam rangka

mencapai Sasaran Strategis bidang Pengawasan yaitu: “Meningkatnya

Page 19: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

8

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

efektivitas pengendalian internal”, dengan Indikator Kinerja Utama (Key

Performance Indicator) bidang pengawasan yang ditetapkan adalah:

1) Persentase satuan kerja yang melaksanakan sistem pegendalian

secara memadai.

2) Tingkat maturitas (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) SPIP

Kejaksaan Tinggi.

3) Persentase Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan temuan dari

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

4) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.5

Berdasarkan data capaian kinerja atas indikator kinerja utama bidang

pengawasan khususnya terkait Laporan Pengaduan Masyarakat (LAPDU)

belumlah memuaskan. Hal tersebut terlihat berdasarkan data sebagai

berikut:

a) Penanganan Lapdu Januari s/d Desember tahun 2017

1. Jumlah lapdu yang masuk : 158 lapdu

2. Sisa tahun 2016 : 0 lapdu

Jumlah 0 Lapdu

3. Ditindak lanjuti:

1. Klarifikasi (selesai) 2. Inspeksi Kasus

:

:

13 lapdu

10 lapdu

Jumlah 23 lapdu

4. Lapdu yang belum terselesaikan : 0 lapdu

5.

Jumlah yang sudah dijatuhi hukuman disiplin : 5 orang

Terdiri dari: 1. Jaksa 2. Pegawai TU

:

:

3 orang

2 orang

Tabel 3 : Data Lapdu Tahun 2017

5 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-005/A/JA/06/2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja

Utama Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2015-2019

Page 20: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

9

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

b) Penanganan Lapdu Januari s/d Desember tahun 2018

1. Jumlah lapdu yang masuk : 37 lapdu

2. Sisa tahun 2017 : 0 lapdu

Jumlah 0 Lapdu

3. Ditindak lanjuti:

3. Klarifikasi (selesai) 4. Inspeksi Kasus

:

:

33 lapdu

4 lapdu

Jumlah 37 lapdu

4. Lapdu yang belum terselesaikan : 0 lapdu

5.

Jumlah yang sudah dijatuhi hukuman disiplin : 5 orang

Terdiri dari: 3. Jaksa 4. Pegawai TU

:

:

3 orang

2 orang

Tabel 4 : Data Lapdu Tahun 2018

c) Penanganan Lapdu Januari s/d November tahun 2019

1. Jumlah lapdu yang masuk : 20 lapdu

2. Sisa tahun 2018 : 0 lapdu

Jumlah 0 Lapdu

3. Ditindak lanjuti:

5. Klarifikasi (selesai) 6. Inspeksi Kasus

:

:

15 lapdu

5 lapdu

Jumlah 20 lapdu

4. Lapdu yang belum terselesaikan : 5 lapdu

Jumlah 15 Lapdu

5.

Jumlah yang sudah dijatuhi hukuman disiplin : 6 orang

Terdiri dari: 5. Jaksa 6. Pegawai TU

:

:

5 orang 1 orang

Tabel 5 : Data Lapdu Tahun 2019

B. Permasalahan Yang Dihadapi dan dampak Terhadap Lembaga

Dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi Nasional, diharapkan pada tahun 2025 pembangunan

birokrasi di Indonesia telah mencapai tahap dynamic governance, yang

bermakna pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan semakin baik yang

ditandai dengan:

Page 21: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

10

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

a. tidak ada korupsi;

b. tidak ada pelanggaran;

c. APBN dan APBD baik;

d. semua program selesai dengan baik;

e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;

f. komunikasi dengan publik baik;

g. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;

h. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan;

i. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan

propengurangan kemiskinan)

Berdasarkan Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional tersebut dapat

diambil suatu hipotesa bahwa salah satu parameter organisasi publik yang baik

atau diharapkan adalah organisasi publik yang tidak lagi mendapatkan complain

dari masyarakat sebagai pengguna layanan, karena organisasi publik telah

menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi yang baik sebagai suatu

dynamic governance.

Mencermati data-data laporan pengaduan masyarakat sebagaimana terurai

di atas, dapat digambarkan bahwa Laporan Pengaduan Masyarakat (LAPDU) di

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Negeri se-DKI Jakarta cenderung

meningkat. Hal tersebut mengindikasikan belum optimalnya kinerja pengawasan

dalam melakukan pengawasan melekat maupun pengawasan fungsional baik

terkait kinerja, keuangan maupun penegakan disiplin pegawai.

Secara garis besar dari sejumlah laporan pengaduan masyarakat yang

masuk dan telah ditindaklanjuti pada tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019

adalah berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, kesalahan prosedur dan

ketidaktaatan terhadap peraturan urusan dalam dan disiplin pegawai. Hal

tersebut dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Page 22: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

11

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Chart 1: Karakteristik Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2017

Chart 2: Karakteristik Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2018

14%

68%

18%

KARAKTERISTIK LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT TAHUN 2017

PENYALAHGUNAAN WEWENANG

KESALAHAN PROSEDUR

KETIDAKTAATAN PUDK DANDISIPLIN

11%

70%

19%

KARAKTERISTIK LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT TAHUN 2018

PENYALAHGUNAAN WEWENANG

KESALAHAN PROSEDUR

KETIDAKTAATAN PUDK DANDISIPLIN

Page 23: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

12

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Chart 3: Karakteristik Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2019

Berdasarkan data karakteristik laporan pengaduan masyarakat yang

masuk dan telah diselesaikan pada tahun 2017 sejumlah 23 (dua puluh tiga)

Lapdu, tahun 2018 sejumlah 37 (tiga puluh tujuh) Lapdu dan tahun 2019

sejumlah 20 (dua puluh) Lapdu dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Laporan pengaduan masyarakat terhadap aparatur Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta yang paling banyak periode 3 (tiga) tahun terakhir adalah yang

berkaitan kesalahan prosedur dalam pelaksanaan tugas fungsi

penanganan perkara pidana, yaitu tahun 2017 sebesar 68%, Tahun 2018

sebesar 70% dan Tahun 2019 sebesar 79%.

2. Laporan pengaduan masyarakat terhadap aparatur Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta terkait ketidakpatuhan terhadap Peraturan Urusan Dalam

Kejaksaan (PUDK) dan Disiplin menduduki posisi kedua, yaitu tahun 2017

sebesar 18%, Tahun 2018 sebesar 19% dan Tahun 2019 sebesar 5 %.

3. Laporan pengaduan masyarakat terhadap aparatur Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta terkait perbuatan penyalahgunaan kewenangan menduduki posisi

ketiga yaitu tahun 2017 sebesar 14%, Tahun 2018 sebesar 11% dan

Tahun 2019 sebesar 16 %.

16%

79%

5%

KARAKTERISTIK LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT TAHUN 2019

PENYALAHGUNAAN WEWENANG

KESALAHAN PROSEDUR

KETIDAKTAATAN PUDK DANDISIPLIN

Page 24: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

13

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Data tersebut di atas mencerminkan bahwa permasalahan kesalahan

prosedur menjadi masalah terbanyak yang diadukan oleh masyarakat yaitu

rata-rata 72% dalam tiga tahun terakhir. Di samping itu, permasalahan

kesalahan prosedur juga cenderung meningkat dari tahun-ketahun. Hal

tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kapabilitas sumber

daya manusia, kelebihan beban kerja, dan kelalaian ataupun kesengajaan yang

oleh pelaku kerja.

Selain itu, perlu juga dicermati terkait tindak lanjut penanganan laporan

pengaduan masyarakat karena hal tersebut akan mempengaruhi tingkat

kepuasan pelapor sebagai pengguna layanan. Faktor transaparansi dan

akuntabilitas penanganan laporan pengaduan masyarakat oleh aparatur

pengawasan kejaksaan menjadi kunci naiknya tingkat kepuasan pelapor. Di

samping itu, perlu juga diperhatikan terkait ketersediaan sumber daya manusia

baik secara kuantitas dan kualitas dalam pelaksanaan pengawasan atas kinerja

dan keuangan, serta pelaksanaan pengawasan terhadap disiplin pegawai

Kejaksaan pada satuan kerja di daerah hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Mengingat, adanya ketidakseimbangan antara jumlah aparatur bidang

pengawasan yang terbatas yaitu sejumlah 29 (dua puluh Sembilan) orang

dibandingkan banyaknya jumlah aparatur di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta sejumlah 633 (enam ratus tiga puluh tiga) orang yang perlu dilakukan

pengawasan. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi aparatur Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta dalam melaksanakan kinerjanya juga menjadi pertimbangan,

mengingat Jakarta adalah ibu kota Negara sekaligus kota pusat bisnis di

Indonesia.

Permasalahan laporan pengaduan masyarakat di Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta tersebut dan segala kondisi yang mempengaruhinya, apabila tidak

dikelola dengan baik yaitu dengan menekan seminimal mungkin laporan

pengaduan masyarakat yang masuk dan mengeliminir faktor-faktor yang

mempengaruhi sebagai penyebab timbulnya laporan pengaduan masyarakat,

maka akan memberikan dampak negatif, sebagai berikut:

Page 25: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

14

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

1) bagi pelapor yaitu timbulnya rasa tidak puas/kecewa atas penanganan

tindak lanjut laporan pengaduan laporan pengaduan masyarakat oleh

aparat pengawasan kejaksaan yang tidak transparan dan akuntabel;

2) bagi aparatur kejaksaan yaitu tidak nyaman dalam bekerja karena selalu

dihantui munculnya laporan pengaduan masyarakat dan tindakan

pengawasan yang bersifat menindak (watchdog).

3) bagi Lembaga adalah semakin menurunnya tingkat kepercayaan publik

terhadap Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan;

4) menurunnya marwah aparatur Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta selaku

aparat penegak hukum.

Berkaitan dengan gambaran permasalahan dan dampak bagi lembaga

Kejaksaan R.I. secara umum maupun Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta khususnya,

maka Kejaksaan R.I. secara organisatoris telah melakukan langkah-langkah

pembenahan yaitu melalui Rapat Kerja Kejaksaan Tahun 2018 yang

merekomendasikan perlunya merubah paradigma bidang pengawasan dari

Watchdog menjadi Consultant dan Catalyst yang selanjutnya diterbitkan Surat

Edaran Jaksa Agung Muda Pengawasan Nomor B-69/H/Hjw/06/2019 perihal

Perubahan Paradigma Bidang Pengawasan dari Watchdog menjadi Consultant

dan Catalyst, yang pada pokoknya memberikan arahan umum terkait:

1) Pemeriksaan Ketaatan Satuan Kerja Terhadap Perturan yang Berlaku.

2) Pemeriksaan Akuntabilitas Keuangan.

3) Pendampingan dalam Perencanaan Program dan Anggaran.

4) Pendampingan dalam Penyusunan Laporan Kinerja dan Laporan

Keuangan

5) Pemberian Konsultasi Terhadap Pelaksanaan Tugas Bidang Lain.

6) Pembangunan Lingkungan Yang Bersih dan Bebas

Dengan penguatan tugas bidang pengawasan dalam pelaksanaan

kegiatan konsultasi dan katalis diharapkan laporan pengaduan masyarakat yang

masuk dapat ditekan seminimal mungkin. Namun demikian, terkait pelaksanaan

kegiatan konsultasi/katalis belum terlaksana secara maksimal karena sarana

dan prasarana pendukung belum tersedia. Untuk itulah implementasi kegiatan

Page 26: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

15

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

konsultasi/katalis di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI dijadikan sebagai gagasan

proyek perubahan.

Guna memudahkan memahami kondisi saat ini, akibat, terobosan dan

kondisi yang diharapkan, maka dapat disimak pada gambar bagan sebagai

berikut :

Gambar 2: Gagasan Proyek Perubahan

C. Instrumen Analisis

Upaya terobosan pelaksanaan kegiatan konsultasi perlu dilakukan dalam

rangka mengakselerasi peningkatan kinerja dan pembinaan integritas ASN.

Apabila kondisi kinerja dan integritas ASN yang tidak maksimal tersebut

dibiarkan berlarut-larut tanpa melakukan langkah perbaikan yang bersifat

strategis, akan mengancam Kejaksaan R.I. sebagai sebuah lembaga

pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan Negara di bidang penuntutan dan

tugas lain yang diberikan undang-undang, yaitu menurunnya kepercayaan publik

Kondisi Yang Diinginkan Minimalnya Laporan Pengaduan

Masyarakat terhadap aparatur Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Kondisi Saat Ini

• Laporan Pengaduan Masyarakat meningkat dari tahun ke tahun

• Komplesitas masalah yang dihadapi aparat dalam pelaksanaan tugas fungsi

• Jumlah SDM Terbatas

• Pelaksanaan Layanan Manual

• Belum ada mekanisme yang efektif dan efisien.

Dampak

• Bagi aparatur tidak nyaman dalam bekerja

• Bagi pelapor tidak mendapatkan kepastian atas tindak lanjut laporannya

• Menurunnya tingkat kepercayaan public terhadap Lembaga Kejaksaan

• Hilangnya marwah aparatur kejaksaan selaku aparat penegak hukum

Milestone

Jangka Pendek / Jangka Menengah / Jangka Panjang

S O L U S I

Page 27: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

16

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

dan hilangnya kewibawaan serta marwah kejaksaan selaku aparat penegak

hukum.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilakukan Analisis Jabatan Pratama

saat ini dengan menggunakan Analisis SWOT yaitu menyangkut implementasi

pelaksanaan kegiatan Konsultasi di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,

sebagai berikut:

STRENGTH WEAKNESSES

1. Tersedianya SDM Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang mampu membangun teknologi informasi yang sederhana dan praktis

2. Tersedianya Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

1. Tugas Konsultasi kurang diminati

2. SDM Pengawasan yang berpendidikan teknologi informasi terbatas

OPPORTUNITIES SO SRATEGY (Strength-Opportunities)

WO STRATEGY (Weakness-Opportunities)

1. Ada keinginan SDM Pengawasan untuk mengembangkan program konsultasi berbasis elektronik

2. Kesediaan pihak donor untuk membantu bidang pengawasan dalam melakukan pembenahan internal termasuk pengembangan teknologi informasi

1. Mengembangkan program teknologi Informasi dalam pelaksanaan tugas konsultasi bidang pengawasan

2. Mengembangkan kompetensi pelaksanaan tugas konsultasi berbasis elektronik

1. Membentuk Tim Program Teknologi Informasi pelaksanaan tugas konsultasi bidang pengawasan.

2. Mengembangkan konsep pemutakhiran kinerja pengawasan

THREATS ST STRATEGY (Strength-

Threats) WT STRATEGY (Weakness-

Threats)

1. Lambatnya adaptasi perkembangan Teknologi Informasi bagi SDM bidang pengawasan

2. Konsep pemutakhiran kinerja pengawasan belum jelas.

1. Menambah petugas pranata computer di bidang pengawasan

2. Meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi informasi bagi SDM bidang pengawasan.

1. Meningkatkan Dinamika Kelompok terapan teknologi informasi di bidang pengawasan

2. Menguatkan budaya Teknologi Informasi di bidang pengawasan

Tabel 6: Analisis SWOT Implementasi Pelaksanaan Kegiatan Konsultasi

Berdasarkan analisis SWOT tersebut di atas diambil sebagai isu terpilih

yaitu mengembangkan program teknologi Informasi dalam pelaksanaan tugas

konsultasi bidang pengawasan, dengan:

Page 28: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

17

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

1. Kondisi saat ini dari isu terpilih, adalah Laporan Pengaduan Masyarakat

(LAPDU) di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang cenderung

meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, adanya keengganan pihak

auditee dan pihak terkait LAPDU, yakni pelapor dan terlapor untuk

melakukan konsultasi;

2. Kondisi ideal yang ingin dicapai, adalah meminimalisir Laporan Pengaduan

Masyarakat (LAPDU) karena diselesaikan secara dini melalui kegiatan

konsultasi

3. Terobosan inovatif untuk mencapai kondisi ideal adalah dengan

membangun sistem informasi Pojok Curhat berbasis elektronik sebagai

sarana pelaksanaan kegiatan konsultasi dalam rangka menurunkan

Laporan Pengaduan Masyarakat, sehingga tercapai peningkatan kinerja

dan integritas ASN Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

D. Identifikasi Ruang Lingkup Kegiatan

Dalam proyek perubahan membangun sistem informasi Pojok Curhat

berbasis elektronik sebagai sarana pelaksanaan kegiatan konsultasi dalam

rangka menurunkan Laporan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta, dapat digambarkan identifikasi ruang lingkup kegiatan yang

akan dilakukan, sebagai berikut:

D.1. Kegiatan Jangka Pendek ( 2 bulan)

1) Terbentuknya Tim Terpadu Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik

2) Tersedianya Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik

3) Tersedianya SOP Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik

4) Terbentuknya Tim Pengelola Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik

5) Terbentuknya Tim Help Desk Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik

6) Tersosialisasi Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik

Page 29: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

18

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

7) Terlaksananya uji Coba Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik

8) Terlaksananya Penyempurnaan Sistem Informasi Pojok Curhat

Berbasis Elektronik

9) Terlaksananya Launching dan Penandatanganan Komitmen

Bersama Perwakilan Stakeholder.

D.2. Kegiatan Jangka Menengah (6 bulan – 1 tahun)

1. Terbitnya Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang

Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di

Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI.

2. Terbitnya Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar

Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis

Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

3. Terbentuknya Satgas Konsultasi di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

D.3. Kegiatan Jangka Panjang (1 tahun -2 tahun)

1) Terbitnya Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang

Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di

Lingkungan Kejaksaan R.I.

2) Terbitnya Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang

Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis

Elektronik di Lingkungan Kejaksaan R.I.

E. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan

D.1. Tujuan

Seiring dengan perubahan paradigma bidang pengawasan

Kejaksaan R.I. dari paradigma watchdog menjadi konsultan dan katalis,

maka bidang pengawasan dituntut untuk bergerak secara cepat dalam

perubahan paradigma dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Semula,

bidang pengawasan terkesan angker, suka mencari kesalahan dan suka

menghukum, secepatnya berubah menjadi pengawasan sebagai mitra

kerja yang berfungsi konsultasi, pemberian saran, bimbingan teknis dan

Page 30: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

19

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

mengakselerasi seluruh bidang dalam mencapai target kinerja dengan

dukungan sumber daya manusia yang kapabel dan berintegritas.

Perubahan tidak sekedar bagaimana merangkai kata, melainkan tentang

keefektifan dalam melakukan perubahan yang baik dan nyata.

Perkembangan era teknologi dan cepatnya perubahan kehidupan

dalam berorganisasi membutuhkan juga adanya perubahan dan

penyesuaian (adaptif) sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh

karena itu, gagasan Proyek Perubahan membangun system informasi

pojok curhat, bertujuan bagi organisasi dan stakeholder, sebagai berikut:

a. Jangka pendek:

- Tersusunnya pemetaan stakeholder beserta

program/kegiatan sesuai tugas dan fungsinya untuk

operasionalisasi Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik

- Terciptanya komitmen bersama seluruh stake holder

dalam penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

Berbasis Elektronik.

b. Jangka Menengah:

Terwujudnya penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

Berbasis Elektronik di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,

dan

c. Jangka Panjang:

Terlaksananya secara optimal kegiatan Konsultansi Bidang

Pengawasan di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang

dapat dimanfaatkan di seluruh jajaran Jaksa Agung Muda

Pengawasan Kejaksaan R.I.

D.2 Manfaat

Berbekal dari proses pembelajaran selama PKN Tingkat II ini

sampai dengan menghasilkan rumusan gagasan Proyek Perubahan

dimaksudkan dapat memberikan manfaat yang berarti baik kepada diri

saya sendiri dan khususnya kepada institusi dimana tempat saya

Page 31: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

20

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

mengabdi. Adapun manfaat dari proyek perubahan ini nantinya tidak

hanya dirasakan oleh institusi secara internal, akan tetapi juga dapat

dirasakan oleh eksternal, khususnya para saksi dan korban.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka manfaat dari proyek

perubahan ini dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yakni :

Internal

Dengan pemberlakuan proyek perubahan ini, diharapkan nantinya

secara praktis dapat memberikan manfaat bagi Pimpinan Kejaksaan

untuk dapat mengetahui secara cepat dan tepat informasi/data berbagai

permasalahan yang dikeluhkan oleh pengguna layanan kejaksaan

sehingga dapat dilakukan langkah antisipatif munculnya reaksi

ketidakpuasan oleh pelapor.

Melalui sistem informasi pojok curhat nantinya, diharapkan

Kemudahan dalam proses pelayanan konsultasi baik terkait kinerja

maupun integritas ASN karena dilakukan secara online.

Manfaat yang lain dengan semakin baiknya layanan konsultasi maka

stakeholder memperoleh kepastian/jawaban tertulis yang dapat

diperoleh melalui media online.

Eksternal

Di samping manfaat secara internal, proyek perubahan ini juga

diharapkan dapat memberikan manfaat secara eksternal. Hal yang

utama manfaat proyek perubahan ini dapat dinikmati oleh Satker lain

dapat memanfaatkan Sistem Informasi Pojok Curhat dalam hal

mendapatkan adanya permasalahan yang sejenis di satker

bersangkutan.

F. Output dan Outcome

Output dari proyek perubahan penguatan kegiatan konsultasi bidang

pengawasan ini dibagi menjadi output jangka pendek, output jangka menengah

dan output jangka Panjang, yaitu sebagai berikut:

Page 32: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

21

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

a. Output jangka pendek:

Dokumen yang menjelaskan telah:

▪ Tersusunnya pemetaan stakeholder beserta program/kegiatan

sesuai tugas dan fungsinya untuk operasionalisasi Sistem

Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik

▪ Terciptanya komitmen bersama seluruh stake holder dalam

penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik.

b. Output jangka menengah:

Dokumen penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, yaitu:

▪ Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan

Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Lingkungan

Kejaksaan Tinggi DKI.

▪ Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar

Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis

Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

c. Output jangka Panjang:

Dokumen penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik di lingkungan Kejaksaan R.I., yaitu:

▪ Terbitnya Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan

tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik di Lingkungan Kejaksaan R.I.

▪ Terbitnya Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan

tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas

Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan R.I.

Adapun outcome yang diharapkan tercapai dari proyek perubahan ini

adalah adalah tersosialiasasikannya Standar Operasional Prosedur Pelaksaan

Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik dan pengoperasionalan Sistem Informasi

Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan R.I. Selanjutnya,

Page 33: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

22

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

untuk impact yang diharapkan dari proyek perubahan ini adalah penurunan

Laporan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Kejaksaan R.I.

Page 34: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

23

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

A. Tahapan Perubahan Rencana Strategis

Pelaksanaan proyek perubahan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu jangka

pendek, jangka menengah dan jangka Panjang. Masing-masing tahap dibuat

milestone untuk pencapaian tujuan di setiap tahapan yang sudah ditetapkan dan

kemudian dituangkan dalam aktivitas berupa target pekerjaan yang akan

dilaksanakan dalam proyek perubahan ini.

1. Jangka Pendek

Pada pentahapan jangka pendek ini dimaksudkan untuk menyiapkan

pemetaan stakeholder beserta program/kegiatan sesuai tugas dan

fungsinya untuk operasionalisasi Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik dan terciptanya komitmen bersama seluruh stake holder dalam

penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik. Adapun

alokasi waktu pelaksanaan pada jangka pendek ini disesuaikan dengan

jadwal pembelajaran Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II

Angkatan XXIV Tahun 2019 yaitu pada minggu I bulan Oktober 2019

sampai dengan minggu IV bulan November 2019. Adapun rangkaian

kegiatan yang akan dilakukan dan milestone jangka pendek sebagai

berikut:

No Kegiatan Output Waktu

MILESTONES ke-1

1. Dialog strategis bersama stakeholders

1.a. Dialog Strategis bersama Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Persetujuan Mentor terkait gagasan perubahan

10 September 2019

1.b. Rapat Persiapan • Daftar Inventarisasi Masalah berkenaan dengan penguatan tugas konsultasi bidang pengawasan

• Data Laporan Pengaduan Masyarakat Tahun 2017, 2018 dan 2019.

• Konsep Rencana Proyek Perubahan

12 September 2019 13 September 2019

BAB II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

Page 35: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

24

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

1.c. Rapat Pembahasan • Penyusunan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta tentang Tim Terpadu.

• Penyusunan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta tentang Tim Pengelola.

• Penyusunan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta tentang Tim Help Desk. (terlampir)

• Bidang Teknologi Informasi akan segera membahas disaign dan substansi system informasi pojok curhat berbasis elektronik.

3 Oktober 2019 s/d Minggu I November

2019

MILESTONES ke-2

2. Konsultasi dengan Tim Teknologi informasi

• Screen Shoot (design) Sistem Informasi Pojok Curhat

• Skema penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

19 Oktober 2019 s/d Minggu I

November 2019

MILESTONES ke-3

3. Pembangunan dan Uji Coba Sistem Informasi Pojok Curhat

• Layanan Pojok Curhat

• Layanan SMS Center

• Buku Manual

• SOP Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

19 oktober s/d Minggu ke II

November 2019

4. Sosialisasi Sistem Informasi Pojok Curhat

• Bahan Sosialisasi

• Standing Banner Pojok Curhat

23 Oktober 2019 s/d MInggu ke II November 2019

5. Launching dan Penandatanganan Komitmen Bersama Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

• Sambutan Kajati DKI Jakarta

• Banner Komitmen Bersama

12 November 2019

Tabel 7 : Milestone Jangka Pendek

2. Jangka Menengah

Pada pentahapan jangka menengah ini dimaksudkan untuk

mewujudkan penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Dalam tahapan ini

dibagi dalam 3 (tiga) milestone, sebagai berikut:

Page 36: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

25

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

No Kegiatan Output Waktu

Milestone ke-1

1 Penyusunan Konsep Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI.

Konsep Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang

Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI.

Bulan Desember 2019-Januari 2020

2 Penyusunan Konsep Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

Konsep Keputusan Kepala Kejaksaan

Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur

Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di

Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

Bulan Desember 2019-Januari 2020

3 Penyusunan Konsep Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Tim Satuan Tugas Konsultasi

SK Tim Satuan Tugas Konsultasi Bulan Desember 2019-Januari 2020

Milestone ke-2

1 Penyusunan Konsep Final Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI.

Konsep Final Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang

Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis

Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI.

Bulan Februari 2020

2 Penyusunan Finalisasi Konsep Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

Konsep Keputusan Kepala Kejaksaan

Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur

Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di

Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI

Bulan Februari 2020

3 Penyusunan Finalisasi Konsep Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Tim Satuan Tugas Konsultasi

Konsep SK Tim Satuan Tugas Konsultasi

Bulan Februari 2020

Milestone ke-3

1 Terlaksananya uji Coba Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Laporan Hasil Uji Coba Bulan Maret -April 2020

2 Terlaksananya penyempurnaan Konsep Final Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan Sistem Informasi

Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Operasional

Bulan Maret -April 2020

Page 37: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

26

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Operasional Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

3 Terlaksananya penyempurnaan Konsep Final Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Tim Satuan Tugas Konsultasi

SK Tim Satuan Tugas Konsultasi Bulan Maret -April 2020

4. Penandatanganan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Bulan Mei 2020

Tabel 8: Milestone Jangka Menengah

3. Jangka Panjang

Pada pentahapan jangka panjang ini dimaksudkan untuk optimalisasi

kegiatan Konsultansi Bidang Pengawasan di lingkungan Kejaksaan Tinggi

DKI Jakarta yang dapat dimanfaatkan di seluruh jajaran Jaksa Agung Muda

Pengawasan Kejaksaan R.I. Dalam tahapan ini dibagi dalam 3 (tiga)

milestone, sebagai berikut:

No Kegiatan Output Waktu

Milestone ke-1

1 Penyusunan Konsep Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I..

Konsep Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Penggunaan

Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I.

Bulan Juni 2020- Januari 2021

2 Penyusunan Konsep Surat Keputusan Jaksa Agung Muda

Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Standar

Operasional Prosedur Pelaksaan

Bulan Juni 2020- Januari 2021

Page 38: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

27

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Pengawasan tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I.

Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I.

Milestone ke-2

1 Penyusunan Konsep Final Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I..

Konsep Final Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Penggunaan

Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I..

Bulan Februari-Maret 2021

2 Penyusunan Konsep Final Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I.

Konsep Final Surat Keputusan Jaksa Agung Muda

Pengawasan tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan

Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I.

Bulan Februari-Maret 2021

Milestone ke-3

1 Terlaksananya uji Coba Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Standar Operasional Prosedur di Satuan Kerja tepilih dilingkungan Kejaksaan R.I. di seluruh Indonesia

Laporan Hasil Uji Coba Bulan April-September

2021

2 Terlaksananya penyempurnaan Konsep Final Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I. di Kejaksaan Republik Indonesia

Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Kejaksaan R.I.

Bulan Oktober 2021

3 Terlaksananya Launching dan Penandatanganan

Laporan Pelaksanaan Launching dan penandatanganan

Bulan Desember 2021

Page 39: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

28

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Surat Keputusan Jaksa Agung Muda Pengawasan tentang Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Standar Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Tabel 9: Milestone Jangka Panjang

B. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran

Salah satu faktor kunci keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan ini

adalah adanya dukungan penuh dari atasan langsung maupun institusi serta

lembaga/pihak lain yang relevan. Berdasarkan hal tersebut, organisasi

pembelajaran merupakan upaya dan hasil yang telah dilakukan project leader

dalam mengembangkan organisasi, melalui pemberdayaan stakeholder internal

dan eksternal.

Ada kata bijak “bekerja dengan semangat, sungguh-sunguh dan ikhlas”.

Dengan semangat kata bijak tersebut, maka proyek perubahan ini dikelola

dengan koordinasi yang intensif antara Mentor, Coach, Project Leader dan yang

didukung oleh Tim Terpadu untuk pelaksanaan teknis dan administratif, maka

secara skematis hubungan unsur-unsur terkait dalam pengelolaan proyek

digambarkan sebagai berikut :

Page 40: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

29

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Gambar 3: Struktur Organisasi Proyek Perubahan

Untuk memudahkan peran dan tugas masing-masing anggota tim, maka di

bawah ini diuraikan apa yang menjadi uraian tugas sebagai berikut:

NAMA JABATAN KEAHLIAN/TUGAS PERAN

Dra. Purwastuti, MBA

Widyaiswara Ahli Utama

• Memberikan motivasi dan tantangan-tantangan kepada peserta dalam aspek substansi perubahan yang akan dilakukan;

• Memantau kegiatan peserta selama tahap “Membangun Komitmen Bersama” dan selama tahap “Laboratorium Kepemimpinan”

• Melakukan koordinasi dengan mentor.

• Memberikan masukan kepada peserta terkait usulan proyek perubahan.

Coach

Dr. Warih Sadono, S.H., M.M., M.H.

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

▪ Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas peserta secara profesional serta berperan sebagai inspirator.

▪ Memberikan dukungan penuh kepada peserta dalam merancang proyek perubahan.

▪ Membantu peserta dalam memetakan agenda proyek yang akan dilaksanakan.

Mentor

Hendro Dewanto, S.H., M.Hum.

Asisten Pengawasan

• Penyusunan rencana kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang sudah dicanangkan

• Melakukan monitoring dan evaluasi

Project Leader

Coach Mentor

Project Leader Peserta PKN TK. II

Anggota

Bidang Teknologi Informasi

Bidang Materi Proyek

Perubahan

Bidang Sosialisasi/ Launching/

Dokumentasi

Anggota

Anggota

Bidang Sarana/

Prasarana

Anggota

Page 41: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

30

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Tabel 10: Uraian Tugas Tim Terpadu

Selain itu, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek perubahan

agar sesuai dengan jadwal rencana kerja yang telah disiapkan, maka perlu

dilakukan monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kemajuan

pelaksanaan dan hasil proyek perubahan.

C. Rencana Strategis Marketing

1. Stakeholder Mapping

Setelah aspek organisasi dan substansi telah dipertimbangkan

dalam rencana strategis, maka kemudian diperlukan rencana strategi

marketing untuk menyosialisasikan sekaligus mempromosikan produk

Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik dan Standar

Operasional Prosedur Pelaksaan Tugas Konsultasi Berbasis Elektronik ini

secara luas. Namun, sebelum produk ini disebarluaskan, dibutuhkan

pemetaan pemangku kepentingan (Stakeholder Mapping) terlebih dahulu

agar proses sosialisasi yang hendak dilaksanakan dapat menjadi tepat

sasaran dengan strategi marketing yang akurat. Adapun hasil pemetaan

stakeholder adalah sebagaimana pada Gambar 4, berikut ini:

Bambang Setiawan, S.H., M.Li

Kepala Sub Bagian Reformasi Birokrasi

• Pembangunan Sistem Informasi Pojok Curhat bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi

• Pembuatan Buku Manual

• Pembuatan SOP

Bidang Teknologi Informasi

Suwanto, S.H.

Pemeriksa IV • Menginventarisasi materi dalam Sistem Informasi Pojok Curhat

• Menyiapkan data laporan pengaduan dan temuan BPK RI

Bidang Materi Proyek

Perubahan

I Gede Adiaksa Ekaputera, S.H.

Pemeriksa V • Melakukan sosialisasi

• Melakukan Launching Sistem Informasi Pojok Curhat

• Melakukan Pendokumentasian kegiatan

Bidang Sosialisasi,

Launching dan Dokumentasi

Supardi, S.H. Kepala Sub Bagian Umum

• Penyiapan dukungan administrasi, perlengkapan dan SDM dalam pelaksanaan kegiatan

Bidang Sarana/

Prasarana

Page 42: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

31

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

LATENTS: KEEP SATISFIED ▪ Asbin, Asintel, Aspidum,

Aspidsus dan Asdatun ▪ Kepala Kejaksaan Negeri

di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

▪ Kasi, Kasubsi, Kasubag dan Kaur di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarat

▪ Kepala Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan R.I.

▪ Jaksa Fungsional

PROMOTERS: MANAGE CLOSEY ▪ Kepala Kejaksaan Tinggi ▪ Wakil Kepala Kejaksaan

Tinggi

APATHETICS: MONITOR

▪ Staf Tata Usaha di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

▪ Pegawai Honorer

DEFENDERS: KEEP INFORMED ▪ ASN Kejaksaan selaku

Terlapor ▪ Masyarakat selaku Pelapor

Gambar 4: Pemetaan Stakeholder

Sesuai pemetaan pemangku kepentingan dalam bagan di atas,

stakeholder dipetakan berdasarkan level kepentingannya (Level of

interest) dan kapasitas wewenangnya (Power) dalam penanganan isu

Laporan Pengaduan Masyarakat (LAPDU) di lingkungan Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta, sebagai berikut:

INTEREST

PO

WE

R

No Stakeholders Kekuatan Kepentingan Kategori Besar Kecil Besar Kecil

A. Internal

1. Kepala Kejaksaan Tinggi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi

√ √ Promoters

2. Asbin, Asintel, Aspidum, Aspidsus,

Asdatun di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Latent

3. Pejabat Struktural di Bidang

Pengawasam Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta

√ √ Promoters

4. Seluruh Kasi, Kasubsi, Kasubag, Kaur dan Staf di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

√ √ Defenders

5 Seluruh Jaksa Fungsional dan Jabatan Fungsional lainnya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

√ √ Aphetics

Page 43: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

32

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Tabel 11: Level of interest and Power Stakeholder

Dalam hal ini, stakeholder yang dipetakan digolongkan menjadi

empat golongan, yaitu:

1. Promoters: memiliki kepentingan besar terhadap program dan

juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau

gagal). Promoters (High Influence/High Interest) benar-benar

bisa membuat upaya berjalan, jika positif, maka perlu diperkuat

dan dilibatkan dalam pekerjaan yang akan dinikmatinya, jika

gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahu mengapa,

dan mengapa alternatifnya lebih baik.

2. Defenders: memiliki kepentingan pribadi dan dapat

menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi

kekuatannya kecil untuk mempengaruhi program. Defenders

(Low Influence/High Interest) bisa sangat membantu jika mereka

tetap mendapat informasi dan kita tidak khawatir tentang

keterlibatannya di masa datang. Mereka sering memberikan

waktu dan keterampilannya saat upaya perlu bertahan hidup.

B. Eksternal

1 Seluruh Kepala Kejaksaan Negeri di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

√ √ Promoters

2 Seluruh Kasi, Kasubsi, Kasubag dan Kaur di Kejaksaan Negeri se Provinsi DKI Jakarat

√ √ Defenders

3 Seluruh Jaksa Fungsional dan Jabatan Fungsional lainnya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

√ √ Aphetics

4 Kepala Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan R.I.

√ √ Promoters

5 ASN Kejaksaan selaku Terlapor dan Masyarakat selaku Pelapor

√ √ Defenders

Page 44: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

33

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

3. Latents: tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat

dalam program, tetapi memiliki kekuatan besar untuk

mempengaruhi program jika mereka menjadi tertarik. Latents

(High Influence/Low Interest) bisa sangat membantu jika dapat

diyakinkan akan pentingnya, upaya bagi kepentingan mereka

sendiri atau untuk kebaikan yang lebih besar. Perlu didekati dan

diberi informasi, setiap kali perlu dilakukan kontak dengan

mereka, tunjukkan bagaimana upaya memiliki efek positif

terhadap isu maupun populasi yang menjadi perhatiannya.

4. Apathetics: kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan,

bahkan mungkin tidak mengetahui adanya program. Apathetics

(Low Influence/Low Interest) tidak peduli terhadap upaya,

menjadi stakeholder karena kebetulan menjadi anggota suatu

kelompok atau karena posisinya di komunitas.

2. Tahapan Perubahan Strategis dan Tindak Lanjut Hasil Stakeholder

Mapping

Proyek perubahan ini dapat disesuaikan dengan menyelaraskan

tahapan-tahapan perubahan strategis dengan pemetaan stakeholder

yang telah ditentukan. Alur strategi marketing yang hendak ditindaklanjuti

pertama-tama, dengan target strategi jangka pendek dan jangka

menengah yang telah disusun, proyek perubahan ini hendak menggeser

peranan tingkatan stakeholder dari level monitor menjadi keep informed.

Kemudian dalam target strategi jangka panjang, melalui dokumen ini

hendak menindaklanjuti peranan tingkatan stakeholder dari level keep

satisfied menjadi manage closely. Dengan beralihnya tingkatan peranan

stakeholder di atas secara berjenjang, maka diharapkan para

stakeholders tersebut dapat menjadi close manage. Close manage

merupakan capaian akhir dalam mengimplementasikan proyek

perubahan penguatan kegiatan konsultasi bidang pengawasan ini.

Page 45: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

34

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

3. Marketing Sektor Publik

Adapun desain content marketing yang akan dilaksanakan sesuai

dengan hasil pembelajaran selama proses PKN Tingkat II dengan

menggunakan metode IC dan 4 P, dengan rincian sebagai berikut :

1) Customer

Yang menjadi pengguna utama (customer) dari hasil proyek

perubahan ini adalah pejabat struktural, Jaksa Fungsional dan Staf

Tata Usaha di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, serta ASN

Kejaksaan selaku Terlapor dan Masyarakat selaku Pelapor.

2) Product

Hasil akhir dari proyek perubahan ini adalah Sistem Informasi Pojok

Curhat dan Standar Opersional Prosedur penggunaan Sistem

Informasi Pojok Curhat.

3) Price

a) Sistem informasi pojok curhat yang memudahkan pengguna

layanan.

b) Tim Help Desk dan Tim Pengelola Sistem informasi pojok curhat

yang membantu pengguna layanan.

4) Place

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Negeri se DKI Jakarta.

5) Promotion

Sistem Informasi Pojok Curhat disosialisasikan melalui sarana

kegiatan inpeksi umum, pemantauan, reviu, supervisi, in house

training, bimbingan teknis, dan sarana media social website,

Instagram, Facebook, Whatsup Group kegiatan wawancara di media

cetak dan elektronik.

D. Identifikasi Kendala, Resiko Dan Alternatif Solusinya

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan dalam proses perjalanannya terkadang

tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Oleh karena itu,

perlu dilakukan antisipasi melalui menajemen resiko (risk management) yang

Page 46: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

35

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

merupakan salah satu tools yang dapat diterapkan secara metodologis dan

terstruktur dalam mengelola adanya ketidakpastian.

Ketidakpastian (the risk of volatility) ini dapat terjadi antara lain berupa

adanya ancaman yang dapat berakibat kerugian maupun dapat membahayakan

adanya suatu tindakan. Dengan demikian, terjadinya sesuatu yang tidak

diharapkan (the risk of loss) maupun peluang yang hilang (the risk of lost

opportunity). Oleh karena itu, manajemen resiko dapat dilakukan melalui proses

identifikasi, analisis, penilaian dan pengendalian sehingga dapat menghindari

atau meminimalisir bahkan dapat menghilangkan adanya resiko.

Berkenaan dengan hal tersebut, guna meminimalisir adanya resiko maka

dalam suatu proses manajemen resiko setidaknya terdapat proses perencanaan,

pengaturan, pengendalian maupun pengontrolan pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi. Hal ini tentunya akan bermanfaat untuk melindungi

dari resiko yang tidak diharapkan, selain itu manajemen resiko juga ditujukan

untuk membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja dan mendorong

institusi agar lebih proaktif dalam meningkatkan kinerjanya.

Terjadinya sebuah resiko merupakan suatu hal yang tidak ada kepastian,

dengan demikian, guna memproteksi suatu institusi atau lembaga dari terjadinya

ancaman yang dapat merugikan dan membahayakan, maka perlu dilakukan

antisipasi melalui langkah antara lain:

a. Risk identification, yakni melakukan identifikasi kemungkinan terjadinya

resiko yang dapat terjadi sehingga dapat dibuat klasifikasi untuk

mempermudah proses selanjutnya.

b. Risk assessment, yakni penilaian terhadap potensi kerugian yang

mungkin terjadi sehingga setiap resiko berada pada prioritas yang tepat.

c. Risk response, yakni suatu proses untuk meprespon, memilih dan

menerapkan langkah-langkah pengelolaan resiko sehingga dapat

ditentukan tindakan dan strategi yang tepat dalam melakukan mitigasi

resiko.

Page 47: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

36

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

d. Implementation, yakni melaksanakan seluruh metode yang telah

direncanakan untuk mengurangi dan menanggulangi pengaruh dan resiko

yang ada.

e. Evaluate and review yang dilakukan untuk menilai dan mereview langkah-

langkah yang telah dilaksanakan guna disesuaikan dengan situasi dan

kondisi yang ada.

Dalam proses pembangunan sistem informasi pojok curhat, dimungkinkan

munculnya hambatan/kendala yang akan dialami dalam pelaksanaan proyek

perubahan ini, antara lain:

1) Keberadaan tim terpadu, tim pengelola dan tim help desk.

2) Keengganan pihak yang akan berkonsultasi.

3) Pemahanan perlunya sistem informasi Pojok Curhat berbasis elektronik

diterapkan.

Hambatan/kendala yang mungkin muncul tersebut akan memunculkan

kemungkinan resiko dalam proses pembangunan system informasi pojok curhat

berbasis elektronik, antara lain:

1) Pelaksanaan pembangunan sistem informasi Pojok Curhat berbasis

elektronik tidak sesuai jadwal.

2) Sistem informasi Pojok Curhat berbasis elektronik tidak berfungsi.

Guna melakukan antisipasi dan mitigasi kemungkinan terjadinya hambatan

dan resiko sebagaimana digambarkan diatas, maka perlu dilakukan berbagai

strategi antara lain komunikasi yang lebih efektif, koordinasi, dan bersinergi

dengan berbagai stakeholders baik internal maupun eksternal. Berbagi

pengalaman maupun penjelasan berbagai kelebihan penggunaan system

informasi pojok curhat berbasis elektronik sebagai suatu proyek perubahan,

sehingga dapat dimahami secara utuh bahwa kegiatan ini bertujuan mulia bagi

kepentingan yang lebih besar dan strategis dalam rangka penguatan tugas

konsultasi bidang pengawasan kejaksaan sehingga dapat meminimalisir laporan

pengaduan masyarakat terhadap aparatur kejaksaan. Akhirnya, apabila proses

konsultasi dapat berjalan dengan konsisten dan berkelanjutan akan berdampak

pada pulihnya kepercayaan public terhadap lembaga kejaksaan.

Page 48: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

37

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan ini selain telah dilakukan

antisipasi dan mitigasi kemungkinan adanya kendala dan hambatan, hal yang

juga penting untuk diperhatikan sebagai kunci keberhasilan antara lain:

a. Dukungan dan kerjasama dari atasan langsung dan rekan kerja di

lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta khususnya, dan Kejaksaan

Republik Indonesia umumnya.

b. Kepemimpinan (leadership) yang akan bertindak sebagai dirigen agar

semua tahapan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Untuk

itu perlu dipetakan masalahnya untuk sesegera mungkindilakukan

perbaikan.

c. Ketepatan waktu, di tengah kesibukan rutin yang ada, berbagai rencana

kegiatan dan program yang telah disusun hendaknya dijadikan sebagai

acuan dalam pelaksaan kegiatan agar tepat waktu.

d. Bantuan konsultan teknologi informasi. Tidak semua aparatur kejaksaan

faham akan teknologi informasi. Oleh karena itu, dalam pembangunan

system informasi pojok curhat diperlukan bantuan konsultan teknologi

informasi.

e. Orientasi pada tujuan. Proyek Perubahan ini mempunyai tujuan yang mulia

yaitu dalam skala mikro minimalnya laporan pengaduan masyarakat

terhadap aparatur kejaksaan, dan dalam skala yang lebih luas yaitu

pulihnya kepercayaan public terhadap lembaga Kejaksaan R.I.

f. Komunikasi dan koordinasi (tunning) dengan stakeholders. Proyek

perubahan ini akan menghadirkan pola baru dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi sehari-hari. Oleh karena itu agar kita semua mempunyai pemahaman

dan berada pada gelombang yang sama agar pesan perubahan ini dapat

terlaksana dengan baik, diperlukan adanya komunikasi dan koordinasi yang

intensif dengan stakeholders.

g. Sosialisasi dan Buku Manual. Proyek perubahan ini disusun agar dapat

dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan. Agar pelaksanaanya dapat

berjalan dengan lancar dan dapat dipahami oleh semua pihak, maka

diperlukan adanya sosialisasi ke berbagai lapisan yang ada di lingkungan

Page 49: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

38

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Kejaksaan Tinggi. Selain itu, Buku Manual penggunaan system informasi

pojok curhat berbasis elektronik juga perlu disediakan sehingga mereka

akan dengan mudah ketika menggunakan sistem informasi ini.

A. Capaian Milestone dan Output Proyek Perubahan

1. Pencapaian Output Proyek Perubahan

Mencermati hasil Seminar Rancangan Proyek Perubahan yang telah

mendapatkan masukan dari Coach, Mentor dan Narasumber, maka

langkah selanjutnya adalah memastikan terlaksananya kegiatan guna

mencapai output sesuai dengan yang telah direncanakan.

Sesuai dengan materi pembelajaran PKN Tingkat II khususnya dalam

hal organisasi yang adaptif dan agile, maka menurut Peter M. Senge dan

Garvin setidaknya terdapat 5 (lima) aktivitas sebagai kemampuan dasar

yang harus dimiliki organisasi pembelajaran (learning organization)6 yakni :

▪ Systematic Problem Solving

Proyek perubahan diharapkan menjadi solusi penyelesaian

masalah secara sistemik, terutama terhadap permasalahan

manajemen actual yang dihadapi pada saat ini yang dialami oleh

lembaga.

Guna melakukan analisis terhadap problem solving ini,

dipergunakan pendekatan sebagai pisau analisis adalah dengan

metode SWOT Analysis:

Strengt:

1. Tersedianya SDM Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang mampu

membangun teknologi informasi yang sederhana dan praktis

6 Peter M. Senge dan Garvin, Teori Organisasi Pembelajar (Organizational Learning Theory),

http://perilakuorganisasi.com/teori-organisasi-pembelajar-organisational-learning-theory.html , diunduh 28 November 2019

BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

Page 50: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

39

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

2. Tersedianya Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan Tinggi

DKI Jakarta

Weakness:

1. Tugas Konsultasi kurang diminati

2. SDM Pengawasan yang berpendidikan teknologi informasi

terbatas

Opportunity:

1. Ada keinginan SDM Pengawasan untuk mengembangkan

program konsultasi berbasis elektronik

2. Kesediaan pihak donor untuk membantu bidang pengawasan

dalam melakukan pembenahan internal termasuk

pengembangan teknologi informasi

Treath:

1. Lambatnya adaptasi perkembangan Teknologi Informasi bagi

SDM bidang pengawasan

2. Konsep pemutakhiran kinerja pengawasan belum jelas.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil beberapa isu aktual:

1. Mengembangkan program teknologi Informasi dalam

pelaksanaan tugas konsultasi bidang pengawasan

2. Mengembangkan kompetensi pelaksanaan tugas konsultasi

berbasis elektronik.

3. Membentuk Tim Program Teknologi Informasi pelaksanaan

tugas konsultasi bidang pengawasan.

4. Mengembangkan konsep pemutakhiran kinerja pengawasan.

5. Menambah petugas pranata computer di bidang pengawasan

6. Meningkatkan keterampilan penggunaan teknologi informasi

bagi SDM bidang pengawasan.

7. Meningkatkan Dinamika Kelompok terapan teknologi informasi

di bidang pengawasan

Menguatkan budaya Teknologi Informasi di bidang pengawasan.

▪ Experimentation

Page 51: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

40

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Proyek perubahan yang akan dibangun atau dikembangkan harus

melalui serangkaian uji coba, sehingga program yang dihasilkan

sesuai dengan kebutuhkan lembaga dan akan diterapkan secara

berkelanjutan.

Pada tahap awal penggunaan sistem informasi pojok curhat yang

dijadwalkan akan diterapkan pada jangka menengah nantinya akan

difokuskan pada pemberian konsultasi dan peringatan dini kepada

633 (enam ratus tiga puluh tiga) pegawai di lingkungan Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta.

Dari proses uji coba nanti selanjutnya akan dilakukan evaluasi

sekiranya masih membutuhkan adanya perubahan dan penyesuaian

dan diharapkan nanti dalam jangka panjang seluruh aparatur

Kejaksaan R.I. dengan jumlah sekitar 22.000 (dua puluh dua ribu)

pegawai dapat diberikan layanan konsultasi dan peringatan dini

secara on line.

▪ Learning by Experience

Proyek perubahan ini dibangun mendasarkan pada pengalaman

masa lalu khususnya berkenaan dengan belum adanya instrument

konsultasi (konseling) bagi pegawai Kejaksaan R.I. yang

mendapatkan suatu masalah yang berujung pada laporan pengaduan

masyarakat sehingga mempengaruhi budaya dan etos kerja yang

lamban. Untuk perlu dicermati dinamika perkembangan yang ada

pada saat ini yang memerlukan perubahan dan penyesuaian dengan

cepat dan tepat seiring dengan perkembangan teknologi informasi.

Kehidupan ini adalah proses pembelajaran yang terus berubah

secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. Mendasarkan pada

hal tersebut maka pentingnya perubahan paradigm bidang

pengawasan dari bersifat menghukum menjadi bersifat

konsultasi/katalis. Belajar dari pengalaman tersebut setelah melalui

proses diskusi, koordinasi dan analisis bersama maka disepakati

perlunya melakukan perubahan layanan konsultasi manual menjadi

Page 52: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

41

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

layanan yang lebih cepat (agile) dan terjaga kerahasiaannya sesuai

dengan perkembangan teknologi informasi.

▪ Learning from the others

Sesuatu hal yang baik boleh ditiru sepanjang tidak menyalahi

aturan dan ketentuan serta melanggar hak paten dan merk. Proyek

perubahan ini melalui studi tiru di lembaga konseling berbasis

elektronik dalam dunia maya. Selanjutnya, didesain sesuai dengan

kebutuhan lembaga Kejaksaan R.I.

Seiiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka telah

memberikan kemudahan bagi siapa pun untuk selalu terus untuk

belajar dan belajar dari pihak lain untuk melakukan perubahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memberikan pengayaan

dalam melakukan perubahan layanan maka telah dilakukan

pembelajaran melalui browsing di lembaga-lembaga konseling

berbasis elektronik di dunia maya, antara lain…..

▪ Transfer of knowledge

Proyek perubahan ini merupakan proses pertukaran ilmu dan

pengetahuan baik antar peserta, dengan Widyaiswara, Mentor,

Coach, Narasumber, rekan kerja serta berbagai pihak yang

mempunyai pengetahuan dan keterampilan. Dengan adanya proses

transfer of knowledge ini diharapkan akan menghasilkan karya yang

akan memberikan dampak yang positif bagi kebaikan dan kemajuan

lembaga.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam proses pelaksanaan proyek

perubahan ini telah dilakukan interaksi dengan berbagai pihak dari internal

maupun eksternal dalam rangka untuk saling berbagi pengalaman dalam

memberikan pengayaan terhadap proyek perubahan yang dilakukan.

Mendasarkan pada pemahaman sebagaimana diuraikan diatas, maka

pencapaian milestone dan output proyek perubahan telah dicapai melalui

berbagai tindakan dan serangkaian kegiatan sebagai berikut :

Page 53: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

42

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

a. Dialog Strategis Bersama Stakeholders

Keberhasilan proyek perubahan ini dibutuhkan adanya peran serta

dan kerjasama dari berbagai pihak yang berkepentingan serta didukung

penuh dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Bersama ini diuraikan

kegiatan dialog strategis yang telah dibangun dengan stakeholders internal

sebagai berikut :

1) Dialog Strategis bersama dengan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta Selaku Mentor

Setelah menerima pembekalan Off Campus pertama yang

dimulai pada 30 Agustus s/d 14 September 2019, maka telah

dilaksanakan kegiatan dialog strategis dengan Kepala Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta selaku mentor yang dilaksanakan pada 10

September 2019.

Foto 1 : Dialog Strategis dengan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Dalam pertemuan tersebut telah dibahas mengenai gagasan

rencana proyek perubahan yang akan penulis lakukan dalam rangka

penguatan tugas konsultasi bidang pengawasan dalam peningkatan

kinerja ASN melalui Sistem Informasi Pojok Curhat berbasis

elektronik.

Setelah melalui diskusi dan pembahasan serta mendapatkan

arahan dan dukungan dari Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,

Page 54: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

43

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

maka telah diberikan persetujuan Proyek Perubahan yang berjudul

“Penguatan Tugas Konsultasi Bidang Pengawasan Dalam Rangka

Minimalisasi Laporan Pengaduan Masyarakat Melalui Sistem

Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik”

2) Rapat Persiapan.

Setelah mendapatkan arahan, masukan dan persetujuan dari

Kepala Kejaksaan Tinggi selalu Mentor dan Dr. Purwastuti selaku

Coach, maka guna menjabarkan lebih lanjut penyusunan rencana

proyek perubahan maka telah dilakukan rapat persiapan dengan

jajaran staf bidang pengawasan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang

diselenggarakan pada 12 September 2019, dan rapat informal dengan

jajaran pejabat struktural Kejaksaan Tinggi DKI pada tanggal 13

September 2019.

Foto 2 : Rapat Persiapan, 12 September 2019, Ruang Rapat Asisten Pengawasan

Page 55: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

44

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 3 : Rapat Persiapan (informal) bersama Kajati, Wakajati dan para Asisten, 13

September 2019, Kedai Kopi Si Jampang Kejati DKI Jakarta

Pada rapat tersebut telah dibahas mengenai situasi dan kondisi

saat ini dalam pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia baik

dari sisi kapabiltas maupun integritas di Lingkungan Kejaksaan Tinggi

DKI dari praktik selama ini, serta adanya kebutuhan yang lebih efektif

dan efisien dalam layanan konsultasi bidang pengawasan, maka

disepakati perlunya ada perubahan layanan dari manual menjadi

berbasis elekteronik.

Dengan demikian, maka untuk membangun argumen dan data

dukung dalam usulan perubahan dibutuhkan adanya data dukung

yang kuat. Oleh karena itu dalam rapat tersebut telah dibagi tugas

untuk pembuatan data dukung yang terdiri dari data laporan

pengaduan masyarakat tahun 2017, 2018 dan 2019, karakteristik

laporan pengaduan masyarakat, format dan disain sistem informasi

pojok curhat berbasis elektronik. Data hasil kesepakatan tersebut

sebagaimana diuraikan dalam lampiran.

3) Rapat Pembahasan

Gagasan Proyek Perubahan telah diseminarkan pada 25

September 2019 yang dihadiri oleh Mentor, Coach dan Narasumber.

Dalam seminar tersebut telah mendapatkan masukan, saran dan

Page 56: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

45

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

pengayaan dari Narasumber dan Mentor, berupa catatan dan

perbaikan, yaitu:

a. Catatan:

RPP terkesan ada dua out put yaitu untuk tindaklanjut temuan

BPK dan LAPDU. Akan lebih baik kalau focus pada satu

kegiatan.

b. Perbaikan:

Aplikasi yang berbasis web perlu memperhatikan kemanan \n\n

Sebagai aplikasi berbasis web perlu ada operator yang secara

terus menerus mengelola web dimaksud. \n\n perlu user friendly

\n\n perlu dipilah data mana yang bias diakses oleh semua

pegawai kejaksaan.

Guna menindaklanjuti masukan, saran dan pengayaan dari hasil

seminar serta membangun komitmen bersama agar pelaksanaan

proyek perubahan ini dapat berjalan lancar, maka telah dilakukan

rapat dengan jajaran pimpinan, pejabat struktural dan staf yang

diselenggarakan pada tanggal 3 Oktober 2019, di ruang rapat Asisten

Pengawasan.

Foto 4 : Rapat Pembahasan, 03 Oktober 2019, Ruang Rapat Asisten Pengawasan

Page 57: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

46

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 5 : Rapat Pembahasan, 03 Oktober 2019, Ruang Rapat Asisten Pengawasan

Dalam rapat tersebut telah penulis paparkan mengenai Rencana

Proyek Perubahan dengan harapan mendapatkan masukan dari para

peserta rapat (bahan paparan dapat dilihat pada lampiran).

Setelah paparan pada prinsipnya semua memberikan apresiasi

dan mendukung pembangunan sistem informasi Pojok Curhat

berbasis elektronik di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,

sesuai dengan catatan Narasumber maka proyek perubahan menitik

beratkan pada pencegahan Laporan Pengaduan Msyarakat terhadap

aparatur di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan SMS Center

sebagai sarana peringatan dini dalam rangka pencegahan.

Sedangkan, untuk saran perbaikan maka aplikasi web pojok curhat

merupakan sub domein dari sistem teknologi informasi Kejaksaan R.I.

sehingga seluruh data base tersimpan dalam server Kejaksaan R.I.

cq. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Untuk menjamin keberlangsungan

aplikasi dibuat tim pengelola dan tim help desk dalam operasionalisasi

sistem informasi pojok curhat.

Pada kesempatan rapat tersebut dilakukan pembagian tugas

untuk selanjutnya dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Penyusunan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta tentang Tim Terpadu. (terlampir)

Page 58: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

47

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

b. Penyusunan Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta tentang Tim Pengelola. (terlampir)

c. Penyusunan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta tentang Tim Help Desk. (terlampir)

d. Bidang Teknologi Informasi akan segera membahas disaign dan

substansi system informasi pojok curhat berbasis elektronik.

b. Konsultasi dengan Tim Teknologi Informasi dari Pusat Data Statistik

Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung dan Bagian

Reformasi Birokrasi Kejaksaan Agung.

Dalam rangka mendukung kelancaran implementasi penguatan tugas

konsultasi bidang pengawasan dibutuhkan adanya database seluruh

pegawai di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat,

Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Kejaksaan Negeri Jakarta Utara,

Kejaksaan Negeri Jakarta Timur dan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

yang ada pada saat ini. Selain itu, untuk memudahkan kelancaran dan

kecepatan serta ketepatan dalam proses kegiatan konsultasi bidang

pengawasan dibutuhkan adanya alat bantu berupa aplikasi yang akan

dibangun, yaitu sistem informasi pojok curhat berbasis elektronik.

Pertemuan diselenggarakan pada Selasa, 8 Oktober 2019 pukul

10.00-selesai, bertempat di ruang rapat Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta, yang dihadiri oleh Project Leader, Sdr. Bambang Setiawan, S.H.,

MLi (Kasubag Program pada Bagian Reformasi Birokrasi Kejaksaan Agung

selaku pembuat aplikasi), Sdri. Amiek Mulandari, S.H. (Asisten

Pembinaan), sdri. Erni V. Maramba (Kepala Bagian Tata Usaha), Sdr.

Syamsul dan Sdr. Muslikhan (selaku Pengelola Web).

Page 59: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

48

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 6 : Rapat Konsultasi, 19 Oktober 2019, Ruang Rapat Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta

Setelah melalui diskusi dan pendalaman baik dengan IT maupun Staf,

selanjutnya disetujui bahwa sistem informasi pojok curhat merupakan

aplikasi berbasis web dengan design sebagai berikut:

Foto 7: Screen Shoot (design) Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik

Page 60: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

49

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 8: Skema Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat Berbasis Elektronik

c. Pembangunan dan Uji Coba Sistem Informasi PojokCurhat.

Dalam penguatan tugas konsultasi bidang pengawasan dibutuhkan

adanya dukungan sistem informasi Pojok Curhat berupa aplikasi

elektronik berbasis web sehingga akan memberikan kemudahan bagi para

pegawai di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta maupun masyarakat

umum untuk mengajukan berbagai permasalahan terkait laporan

pengaduan masyarakat.

Proses pembuatan aplikasi dibantu oleh konsultan yang ahli di

bidang pembuatan aplikasi yaitu dari Pusat Data Statistik Kriminal dan

Teknologi Informasi Kejaksaan Agung dan Bagian Reformasi Birokrasi

Kejaksaan Agung, sehingga dari sisi keamanan dan format friendly

aplikasi dapat diandalkan.

Adapun prototype yang telah disiapkan oleh konsultan telah dibahas

pada 08 Oktober 2019 dan diinstal pada bulan 19 Oktober 2019. Adapun

prototype yang disiapkan dengan gambaran sebagai berikut :

Membuka website pojok curhat dan sms center kejati dki

http://pengawasan.kejati-dkijakarta.kejaksaan.go.id/

Page 61: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

50

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 9: Tampilan Web Pojok Curhat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

1) Layanan Pojok Curhat

Foto 10: Tampilan Awal Chat Konsultasi

Page 62: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

51

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 11: Chat Konsultasi

2) Layanan SMS Center

Foto 12: Pengiriman Pesan Pendek (SMS)

Foto 13: Laporan SMS terkirim ke semua pegawai di satker wilayah

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Page 63: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

52

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 14: Laporan SMS masuk dari sms center pojok curhat

Selanjutnya, tata cara penggunaan sistem informasi pojok

curhat dituangkan dalam Buku Manual dan SOP Sistem

Informasi Pojok Curhat. (terlampir)

Foto 15: Buku Manual Penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

Page 64: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

53

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

d. Sosialisasi Sistem Informasi Pojok Curhat.

Sosialisasi penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat dilaksanakan

bersamaan dengan sosialisasi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dan

Unit Perlindungan Pelapor (UPP) pada hari Rabu, 23 Oktober 2019 di Aula

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dengan dihadiri oleh: Kepala Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Para

Asisten, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Kepala Kejaksaan Negeri

Jakarta Barat, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, Kepala Kejaksaan

Negeri Jakarta Timur, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Para

Kasi/Kasubag/staf di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. (Bahan

sosialiasi terlampir)

Foto 16: Kajati, Wakajati, dan para Asisten dalam Acara Sosialisasi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), Unit Perlindungan Pelapor (UPP) dan Sistem

Informasi Pojok Cuthat

Foto 17: Peserta Sosialiasi

Page 65: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

54

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Sosialiasi juga dilaksanakan dengan memasang standing banner

Sistem Infomarsi Pojok Curhat di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan seluruh

Kejaksaan Negeri di Provinsi DKI Jakarta.

Foto 18: Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Foto 19: Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat

Page 66: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

55

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Foto 20: Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Barat

Foto 21: Sosialiasi Kejaksaan Negeri Jakarta Timur

Page 67: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

56

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

e. Launching dan Penandatanganan Komitmen Bersama Penggunaan

Sistem Informasi Pojok Curhat

Setelah proses sosialisasi penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

dilaksanakan, maka sebagai bentuk komitmen seluruh stakeholder dalam

penggunaan sistem informasi pojok curhat maka dilaksanakan launching

dan penandatangan komitmen bersama penggunaan sistem informasi

pojok curhat pada hari Selasa, 12 November 2019 di Aula Kejaksaan Tinggi

DKI Jakarta, dengan dihadiri oleh: Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Para Asisten, para Kepala

Kejaksaan Negeri se-DKI Jakarta. (Sambutan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta terlampir)

Foto 22: Penekanan tombol Sirene sebagai Simbol Launching Sistem Informasi Pojok Curhat

Foto 23: Penandatangan Komitmen Bersama Penggunaan Sistem Informasi Pojok

Curhat Oleh Kepala Kejaksaan Tinggi DKI, di ikuti para pejabat lainnya di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Page 68: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

57

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

2. Dukungan Stakeholdders

Dalam rangka mewujudkan gagasan ini tidak mungkin dapat dilakukan

sendirian oleh Project Leader sehingga dibutuhkan adanya dukungan dan

kerjasama dengan berbagai pihak yang berkepentingan atau stakeholders.

Pelaksanaan proyek perubahan ini memerlukan adanya dukungan

dari para pemangku kepentingan yang mana masing-masing mempunyai

peran yang akan menentukan strategi komunikasi, koordinasi dan

konsultasi. Dengan demikian, maka pemangku kepentingan ini dapat

dikategorikan menjadi 2 (dua) yakni internal dan eksternal.

Pemangku Kepentingan Internal

Pemangku kepentingan internal dalam pelaksanaan proyek

perubahan penguatan tugas konsultasi melalui sistem informasi pojok

curhat berbasis elektronik ini merupakan para pihak yang berasal dari

internal Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta yang dalam prosesnya dapat

mempengaruhi atau berkontribusi dalam pelaksanaan proyek perubahan.

NO. STAKEHOLDERS PERAN

1. Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Mentor dan atasan langsung

2. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Mentor Pengganti dan atasan langsung

3. Asbin Asintel, Aspidum, Aspidsus, Asdatun dan Kabag TU Kejati DKI Jakarta

Mitra Kerja dan Penerima Manfaat

4. Pejabat Struktural di Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Tim inti dalam pelaksanaan proyek perubahan

5. Seluruh Kasi, Kasubsi, Kasubag, Kaur dan Staf di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Mitra Kerja dan Penerima Manfaat

Tabel 12 : Pemangku Kepentingan Internal

Pemangku Kepentingan Eksternal

Stakeholders yang berasal dari unsur eksternal Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta mempunyai peran yang penting untuk kelancaran dan kesuksesan

pelaksanaan proyek perubahan ini. Adapun para pihak yang

berkepentingan dalam proyek perubahan penguatan tugas konsultasi

Page 69: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

58

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

melalui sistem informasi pojok curhat berbasis elektronik ini, sebagai

berikut:

NO. STAKEHOLDERS PERAN

1. Seluruh Kepala Kejaksaan Negeri di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Mitra Kerja dan Penerima Manfat.

2. Seluruh Kasi, Kasubsi, Kasubag dan Kaur di Kejaksaan Negeri se Provinsi DKI Jakarat

Mitra Kerja dan Penerima Manfaat

3. Seluruh Jaksa Fungsional dan Jabatan Fungsional lainnya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Mitra Kerja dan Penerima Manfaat

4. Kepala Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan R.I.

Mitra Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam penyiapan sistem informasi

5. ASN Kejaksaan selaku Terlapor dan Masyarakat selaku Pelapor

Penerima Manfaat

Tabel 13: Pemangku Kepentingan Eksternal

Dukungan maupun kerjasama dari berbagai kelompok

berkepentingan tersebut dilakukan dengan berbagai strategi antara lain :

a. Konsultasi

Dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, Project Leader

melaksanakan konsultasi secara langsung dengan Mentor untuk

memaparkan ide maupun gagasan tentang pentingnya melakukan

perubahan penguatan tugas konsultasi melalui sistem informasi pojok

curhat berbasis elektronik.

Setelah melalui konsultasi dan mendapatkan dukungan dan

persetujuan dari Mentor, maka tahapan selanjutnya adalah

melaksanakan kegiatan sesuai dengan pentahapan yang dijabarkan

dalam milestone jangka pendek, menengah dan panjang.

Page 70: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

59

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Melalui proyek perubahan ini, diharapkan dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitas layanan konsultasi bidang pengawasan secara

lebih professional dan terjaga kerahasiaanya, sehingga berpengaruh

signifikan terhadap minimalisasi laporan pengaduan masyarakat

terhadap aparatur Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

b. Komunikasi

Perubahan yang akan dilakukan dikhawatirkan akan mengalami

kendala berupa menganggu zona nyaman yang selama ini telah

dilaksanakan. Kendala lain yang dikhawatirkan adalah adanya

resistensi maupun penolakan dari berbagai pihak yang terkait.

Guna menghindari terjadinya kekhawatiran tersebut dan untuk

lebih meyakinkan bahwa perubahan ini akan berdampak lebih baik,

maka project leader secara aktif melakukan komunikasi dengan

berbagai pihak yang relevan, dengan strategi komunikasi sebagai

berikut:

No Stakeholders Kategori Strategi Komunikasi

A. INTERNAL

1. Kepala Kejaksaan Tinggi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi

Promoters Menjaga Konsistensi dan Kontinuitas

“Bekerja Semangat, Sungguh-Sungguh, dan

Ikhlas”

2. Asbin, Asintel, Aspidum,

Aspidsus, Asdatun di Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta

Latent

3. Pejabat Struktural di Bidang

Pengawasam Kejaksaan Tinggi

DKI Jakarta

Promoters Menjaga Konsistensi dan Kontinuitas

“Bekerja Semangat, Sungguh-Sungguh, dan

Ikhlas”

4. Seluruh Kasi, Kasubsi, Kasubag, Kaur dan Staf di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Latent Menyelesaikan masalah tanpa

masalah

5. Seluruh Jaksa Fungsional dan Jabatan Fungsional lainnya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Aphetics Menyelesaikan masalah tanpa

masalah

B EKSTERNAL

1. Seluruh Kepala Kejaksaan Negeri di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Promoters Menjaga Konsistensi dan Kontinuitas

“Bekerja Semangat,

Page 71: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

60

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Tabel 14: Strategi Komunikasi

Melalui komunikasi ini Project Leader memberikan penjelasan

secara detail mengenai adanya perubahan layanan perubahan

penguatan tugas konsultasi bidang pengawasan yang semula

menggunakan layanan manual menjadi digital melalui sistem

informasi pojok curhat berbasis elektronik.

Setelah melalui proses komunikasi secara terbuka dan proses

imbal balik maka telah diperoleh berbagai masukan yang konstruktif

dan pengayaan dalam pembangunan system informasi pojok curhat

ini.

c. Koordinasi

Guna kelancaran proses pembangunan sistem informasi pojok

curhat dan dalam pelaksanaannya diperkukan adanya koordinasi

dengan berbagai pihak. Untuk itu, Project Leader telah melakukan

koordinasi dengan Biro Perencanaan Kejaksaan Agung dan Pusat

Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi khususnya yang

berkenaan dengan dukungan informasi teknologi agar system

informasi pojok curhat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dapat menyatu

dengan program-program Teknologi Informasi Kejaksaan R.I. yang

telah berlaku secara nasional.

Sungguh-Sungguh, dan Ikhlas”

2. Seluruh Kasi, Kasubsi, Kasubag dan Kaur di Kejaksaan Negeri se Provinsi DKI Jakarat

Latent Menyelesaikan masalah tanpa

masalah

3. Seluruh Jaksa Fungsional dan Jabatan Fungsional lainnya di Kejaksaan Negeri

Aphetics Menyelesaikan masalah tanpa

masalah

4. Kepala Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan R.I.

Promoters Menjaga Konsistensi dan Kontinuitas

“Bekerja Semangat, Sungguh-Sungguh, dan

Ikhlas”

5. ASN Kejaksaan selaku Terlapor dan Masyarakat selaku Pelapor

Defenders Bersabar Laporan Pengaduan Pasti Ditindaklanjuti

Page 72: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

61

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Dengan dilakukannya strategi komunikasi, konsultasi dan koordinasi

yang baik, proyek perubahan ini mendapatkan dukungan maksimal dari

stakeholder baik internal maupun eksternal, hal tersebut terlihat dengan

tidak adanya hambatan berarti selama pelaksanaan proyek perubahan.

Pergeseran tingkat kekuatan dan kepentingan stakeholder menuju

promoters: manage closely, artinya seluruh stakeholder memberi dukungan

maksimal untuk tercapainya tujuan mulia proyek perubahan ini. Kondisi

tersebut dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.

Gambar 5: Strategi Komunikasi

Setelah Project Leader melakukan komunikasi, konsultasi dan

koordinasi dengan stakeholder, maka stakeholder yang semula dalam

kuadran Latent telah bergeser ke kuadran Promoters, sedangkan

stakeholder yang semua berada di kuadran Apathetics dan Defenders

bergeser ke kuadran Latent. Untuk lebih memperjelas pergeseran tingkat

kekuatan dan kepentingan stakeholder, dapat dilihat dalam gambar sebagai

berikut:

Page 73: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

62

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

LATENTS: KEEP SATISFIED

PROMOTERS: MANAGE CLOSEY ▪ Kepala Kejaksaan Tinggi ▪ Wakil Kepala Kejaksaan

Tinggi ▪ Asbin, Asintel, Aspidum,

Aspidsus dan Asdatun ▪ Kepala Kejaksaan Negeri di

Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

▪ Kasi, Kasubsi, Kasubag dan Kaur di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarat

▪ Kepala Pusat Data dan Statistik Kriminal Kejaksaan R.I.

▪ Jaksa Fungsional

APATHETICS: MONITOR ▪ Staf Tata Usaha di

Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

DEFENDERS: KEEP INFORMED ▪ ASN Kejaksaan selaku

Terlapor ▪ Masyarakat selaku Pelapor

Gambar 6: Pergeseran Stakeholder

B. Tantangan yang dihadapi dan Strategi Solusi

1. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran

Agar Proyek Perubahan ini menjadi milik bersama maka dalam setiap

tahapan proses diperlukan adanya dukungan dan kerjasama dalam sebuah

tim yang efektif. Sehubungan dengan hal tersebut, agar masing-masing

anggota tim mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan

setiap tahapan dan melibatkan stakeholder internal dan eksternal, maka

dipandang perlu untuk membentuk Tim Terpadu.

Tim Terpadu ini dibentuk sabagai salah satu upaya untuk

memberdayakan organisasi sehingga dapat lebih lincah dan tangkas dalam

rangka mewujudkan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

INTEREST

PO

WE

R

Page 74: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

63

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Proyek Perubahan. Tim Terpadu kemudian dibagi dalam 4 bidang kerja

sesuai dengan konsepsi organisasi pembelajaran (learning organization)

yang menuntun setiap elemen untuk terus menerus melakukan

pembelajaran mandiri (self learning) sehingga memiliki kecepatan berpikir

dan bertindak dalam merespon beragam perubahan dan dinamika sosial.

Dalam proses pembelajaran pemberdayaan organisasi ini project

leader telah menggerakan dan melibatkan setiap unsur yang ada di jajaran

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Negeri se Provinsi DKI

Jakarta. Dalam tahap persiapan, project leader telah didukung oleh

sejumlah tim yang bertugas untuk melakukan identifikasi awal berkenaan

dengan database kepegawaian dan laporan pengaduan, proses layanan

selama ini berjalan serta dukungan administrasi yang diperlukan.

Mendasarkan pada teori tersebut, kemudian Tim dibagi menjadi 4

(empat) Bidang, yang masing-masing mempunyai tugas yang spesifik

sehingga masing-masing Bidang dapat langsung untuk bekerja sesuai

dengan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. Guna mendapatkan

legitimasi keberadaan Tim Terpadu, maka selanjutnya telah diterbitkan

Surat Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Nomor: KEP-

90/M.1/H.II.1/10/2019 tertanggal 7 Oktober 2019 tentang Tim Terpadu

Pembangunan Sistem Informasi Pojok Curhat Bidang Pengawasan

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Selain itu, untuk menjaga kontinuitas berjalannya sistem informasi

pojok curhat di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarata, juga telah diterbitkan Surat

Keputusan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Nomor: KEP-

91/M.1/H.II.1/11/2019 tertanggal 7 November 2019 tentang Tim Pengelola

Sistem Informasi Pojok Curhat Bidang Pengawasan Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta, dan diterbitkan pula Surat Perintah Kepala Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta Nomor: PRIN-3178/ M.1/H.II.1/11/2019 tertanggal 6 November

2019 tentang Tim Help Desk Sistem Informasi Pojok Curhat Bidang

Pengawasan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Dalam proses pemberdayaan organisasi yang melibatkan Pimpinan

yakni Kepala/Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, para Asisten, dan

Page 75: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

64

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

para Kepala Kejaksaan Negeri se provinsi DKI Jakarta juga telah berhasil

mendapatkan dukungan bahkan antusias agar proyek perubahan ini dapat

diimplementasikan segera sehingga layanan konsultasi bidang

pengawasan akan lebih professional sehingga para aparatur sebagai

terlapor dan masyarakat sebagai pelapor akan lebih cepat, tepat dan akurat

mendapatkan layanan.

Pemberdayaan organisasi tidak sekedar mendayagunakan sumber

daya yang ada di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, akan tetapi juga berhasil

mengerahkan aparatur di Biro Perencanaan Kejaksaan Agung dan Pusat

Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung serta

aparatur di Kejaksaan Negeri se Provinsi DKI Jakarta.

2. Dialog Strategis

a. Launching dan Penandatanganan Komitmen Bersama

Setiap proyek perubahan dapat berjalan secara ajeg dan

berkelanjutan amat tergantung pada komitmen dari seluruh

stakeholder proyek perubahan tersebut, khususnya komitmen para

pimpinan satuan kerja yang ada.7 Demikian juga, proyek perubahan

penguatan tugas konsultasi bidang pengawasan melalui sistem

informasi pojok berbasis elektronik ini juga dapat berjalan lancar

karena komitmen seluruh stakeholder yang ada.

Pembangunan sistem informasi pojok curhat sebagai output

jangka pendek perubahan ini, tidaklah ada artinya bila tidak

berkelanjutan untuk digunakan dalam pelaksanaan tugas fungsi

sehari-hari. Oleh karena itu, untuk memperkuat komitmen seluruh

stakeholder untuk penggunaan sistem informasi pojok curhat maka

project leader menyelenggarakan kegiatan launching dan

penandatanganan komitmen bersama penggunaan sistem informasi

pojok curhat di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Selanjutnya,

dalam program jangka menengah proyek perubahan ini, Tim Terpadu

7 Ahmad Mukhlis Yusuf, Revolusi Pelayanan Publik, https://www.antaranews.com/berita/764447/keberhasilan-

revolusi-pelayanan-publik-tergantung-pemimpinnya diunduh 28 November 2019.

Page 76: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

65

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

akan menyiapkan dasar hukum pemberlakuannya di lingkungan

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Seluruh proses pelaksanaan proyek perubahan baik jangka

pendek maupun jangka menengah akan dilaporkan secara resmi ke

tingkat Jaksa Agung Muda Pengawasan dengan harapan proyek

perubahan ini dapat diberlakukan secara nasional sebagai tujuan

jangka panjang perubahan ini.

b. Pembahasan Dasar Hukum Penggunaan Sistem Informasi Pojok

Curhat di Lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

Tim Terpadu akan terus bergerak untuk bekerja dan mendorong

penggunaan sistem informasi pojok curhat di lingkungan Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta, dengan modal capaian jangka pendek yaitu

membangun aplikasi berbasis web, buku manual dan SOP

penggunaan sistem informasi pojok curhat. Pembahasan terus

berlanjut untuk menyusun dasar hukum penggunaan sistem informasi

pojok curhat, karena dasar hukum ini penting adanya sehingga

seluruh tindakan konsultasi yang dilakukan melalui layanan digital

menjadi layanan yang legal.

Inventarisasi permasalahan yang muncul dalam setiap uji coba

sistem informasi pojok curhat akan menjadi evaluasi dan perbaikan.

Pengayaan akan terus menerus dilakukan sehingga dalam

penyusunan dasar hukum penggunaan sistem informasi dilingkungan

Kejaksaan Tinggi dapat lebih komprehensif termasuk didalamnya

mitigasi resiko dan harmonisasi dengan peraturan-peraturan

perundang-undangan terkait lainnya.

3. Marketing Sektor Publik

Teori pembelajaran selama mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam

bidang marketing sector public merupakan ilmu baru bagi para pegawai

negeri sipil pada umumnya. Dengan prinsip 4 P dan 1 C yang perlu menjadi

acuan dalam penerapan pelaksanaan proyek perubahan ini menjadi

tantangan tersendiri bagi Project Leader.

Page 77: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

66

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Dalam perkembangan modern terkini bahwa terminology marketing

tidak hanya terbatas pada proses dan strategi mengiklankan (advertising)

maupun menjual (selling) produk barang dan jasa semata. Namun demikian

dalam perpektif yang lebih luas dan komprehensif terminologi marketing

juga dapat diartikan sebagai proses dan strategi untuk menciptakan nilai

tambah, mengkomunikasikan dan mengemasnya untuk disajikan kepada

para pemangku kepentingan. Adapun penerapan strategi marketing yang

telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Customers

Yang menjadi pengguna utama (customer) dari hasil proyek

perubahan ini adalah pejabat struktural, jaksa fungsional dan staf tata

usaha di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Negeri se DKI

Jakarta, serta ASN Kejaksaan selaku Terlapor dan Masyarakat selaku

Pelapor.

2. Product

Produk utama dari proyek perubahan ini adalah Sistem Informasi

Pojok Curhat dilengkapi Buku Manual dan Standar Opersional

Prosedur penggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat. Sistem

Informasi Pojok Curhat ini, pada tahap jangka pendek berisi layanan

konsultasi (curhat) digital dan SMS Center sebagai sarana peringatan

dini terhadap seluruh aparatur di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Sistem informasi ini akan terus dikembangkan pada layanan

lainnya yaitu manajemen informasi hasil temuan BPK RI, Manajemen

Pengaduan dari paper manjadi paperless, Manajemen Informasi

Clearance. Selain itu, keamanan dan sikap ramah aplikasi juga

menjadi perhatian utama dalam pembangunan sistem informasi ini,

dan diberikan guidance troubleshooting, untuk mambantu penguna

layanan dalam hal terjadi gangguan dalam operasionalisasi sistem

informasi.

Page 78: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

67

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

3. Price

Nilai yang berharga dari Sistem Informasi Pojok Curhat berbasis

elektronik ini adalah pengguna layanan dengan mudah dapat

melakukan konsultasi karena tidak dibatasi waktu dan tepat. Kapan

saja dan dimana saja dapat melakukan konsultasi dan akan diyalani

oleh Tim Pengelola yang terdiri para agen untuk memberikan saran

pendapat atas permasalahan yang diajukan oleh pengguna layanan.

Pengguna layanan tidak hanya dibatasi untuk pengguna internal, akan

tetapi terbuka luas untuk pengguna layanan eksternal yakni

masyarakat umum.

Selain itu, untuk mempermudah pengguna layanan juga telah

dibentuk Tim Help Desk yang akan membantu para pengguna layanan

yang kesulitan dalam mengakses system informasi pojok curhat. Dan,

Tim Terpadu bidang sosialisasi akan terus melakukan sosialisasi

sehingga system informasi pojok curhat dapat diketahui dan

digunakan secara lebih luas.

4. Place

Layanan Sistem Informasi Pojok Curhat berpusat di Kejaksaan Tinggi

DKI Jakarta. Namun, pengguna layanan dapat mengakses dimanapun

asalkan tersedia perangkat keras berupa computer/lap top/tablet/hp

android dan jaringan internet.

5. Promotion

Sistem Informasi Pojok Curhat disosialisasikan melalui sarana

kegiatan inpeksi umum, pemantauan, reviu, supervisi, in house

training, bimbingan teknis, dan sarana media social website,

Instagram, Facebook, Whatsup Group dan SMS Center sebagai

bagian dari system informasi pojok curhat.

Untuk lebih memperjelas penerapan strategi marketing yang telah

dilakukan dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

Page 79: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

68

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

Gambar 7: Strategi Marketing

CUSTOMER•Pejabat struktural, Jaksa Fungsional dan Staf Tata Usaha di lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

•ASN Kejaksaan selaku Terlapor; dan•Masyarakat selaku Pelapor

PRODUCT•Sistem Informasi Pojok Curhat dan Standar Opersional Prosedurpenggunaan Sistem Informasi Pojok Curhat

•Standar Opersional Prosedur penggunaan Sistem Informasi PojokCurhat

•Buku Manual

PRICE•Sistem informasi pojok curhat yang memudahkan penggunalayanan.

•Tim Help Desk dan Tim Pengelola Sistem informasi pojok curhatyang membantu pengguna layanan

PLACE•Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta•Kejaksaan Negeri se DKI Jakarta•Pengguna layanan dapat akses dimanapun dan kapanpun asal tersedia hp android dan jaringan internet

PROMOTION• inpeksi kasus, reviu, supervisi, in house training, bimbinganteknis,

•social website, Instagram, Facebook, Whatsup Group dan SMS Center sebagai bagian dari system informasi pojok curhat

Page 80: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

69

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam laporan hasil proyek perubahan ini, dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Laporan Pengaduan Masyarakat terhadap apartur di lingkungan

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta cenderung meningkat khususnya terkait

kesalahan prosedur yang dilakukan aparatur kejaksaan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsinya.

2. Kesalahan prosedur yang dilakukan oleh aparatur dapat disebabkan

karena kesengajan/kealpaan dan ketidaktahuan atas Standar

Operasional Prosedur yang harus dijalankan dalam pelaksaan tugas

dan fungsinya.

3. Penguatan tugas konsultasi pengawasan digital menjadi hal yang

penting dilakukan dalam rangka peningkatan kepampunan aparatur

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan standar

operasional prosedur yang ditetapkan, dan juga pengawasan secara

dini dengan masyarakat umum diberikan kesempatan secara luas

untuk berkonsultasi, mengadu atau curhat melalui sarana digital.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada kesimpulan sebagaimana disebutkan diatas, maka

guna mewujudkan gagasan yang mulia bagi penguatan tugas konsultasi

bidang pengawasan dalam rangka peningkatan kinerja adan integritas ASN

melalui Sistem Informasi Pojok Curhat berbasis elektronik, dengan ini

merekomendasikan sebagai berikut :

1. Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta perlu melakukan sosialiasasi terkait

pelaksanaan standar operasional prosedur sebagai pedoman

pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

2. Pimpinan dan seluruh korp Adhyaksa Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta

memberikan dukungan penuh dan sungguh-sungguh dalam

BAB IV PENUTUP

Page 81: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

70

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

mewujudkan secara nyata penggunaan system informasi pojok

curhatdi lingkungan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan untuk skala

lebih luas yaitu secara nasional dilingkungan Kejaksaan R.I.

3. Stakekolders internal maupun eksternal di lingkungan Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta dan Kejaksaan Negeri se DKI Jakarta serta

masyarakat umum dapat memahami dan mengikuti adaanya

perubahan layanan konsultasi yang sebelumnya manual berubah

menjadi digital sehingga layanan bidang pengawasan Kejaksaan

Tinggi DKI Jakarta akan lebih professional, akurat dan terjaga

kerahasiannya.

C. Lesson Learnt

Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini telah memberikan

pembelajaran yang sangat berharga bagi Project Leader dalam rangka

mendukung pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang saya sebagai

Asisten Pengawasan di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Adapun pembelajaran yang sangat berharga dan bermanfaat yang

secara langsung maupun tidak langsung Project Leader rasakan, antara

lain:

1. Banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dipetik dalam pelaksanaan

proyek perubahan untuk diterapkan dalam tugas sehari-hari;

2. Perlu komitmen kuat bagi seluruh stakeholder, sehingga proyek

perubahan ini menjadi milik bersama yang dalam penerapannya dapat

dilaksanakan oleh setiap unsur yang ada, maka diperlukan adanya

pemberdayaan organisasi.

3. Perlunya strategi komunikasi yang efektif dan strategis guna

mengajak seluruh stakeholder internal dan eksternal berkomitmen

kuat mendukung implementasi proyek perubahan penguatan tugas

konsultasi melalui system informasi pojok curhat berbasis elektronik.

4. Perlunya bagi ASN menguasi ilmu Marketing Sektor Publik sehingga

layanan yang kita hasilkan akan lebih cepat dapat dirasakan oleh

masyarakat.

Page 82: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

71

Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan

5. Perlunya penguatan jejaring social yang kuat dalam rangka

mensukseskan kebijakan public yang diambil oleh satuan kerja.

Sebagai akhir laporan ini, perlu disampaikan bawa tulisan ini jauh dari

sempurna, “tidak ada gading yang tak retak.” Oleh karena itu, Project Leader

menharapkan berbagai masukan saran dan pengayaan dari berbagai pihak

sangat dibutuhkan bagi penyempurnaan proyek perubahan penguatan tugas

konsultasi melalui system informasi pojok curhat ini sehingga nantinya akan lebih

akan dapat digunakan dalam skala yang lebih luas.

Project Leader berharap kepada seluruh pihak untuk tetap bekerja dengan

sungguh-sungguh, semangat dan ikhlas. Bersatu padu dengan kekuatan

bersama melakukan perubahan bagi penguatan tugas konsultasi dalam rangka

peningkatan kinerja dan integritas aparatur khususnya di Kejaksaan Tinggi DKI

Jakarta, sehingga minimalisasi laporan pengaduan masyarakat dapat tercapai,

Page 83: LAPORAN PROYEK PERUBAHAN PENGUATAN TUGAS …

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor: 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024.

2. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia

3. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor PER-005/A/JA/06/2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2015-2019

4. Peter M. Senge dan Garvin, Teori Organisasi Pembelajar (Organizational Learning Theory), http://perilakuorganisasi.com/teori-organisasi-pembelajar-organisational-learning-theory.html, diunduh 28 November 2019

5. Ahmad Mukhlis Yusuf, Revolusi Pelayanan Publik, https://www.antaranews.com/berita/764447/keberhasilan-revolusi-pelayanan-publik-tergantung-pemimpinnya, diunduh 28 November 2019.