Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    1/88

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan dunia industri saat ini

    telah mencapai puncaknya, salah satunya pada sektor industri manufaktur. Sektor

    industri manufaktur mempunyai peranan penting dalam perkembagan teknologi,

    selain itu pula diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten. Untuk

    meningkatkan sumber daya manusia maka diperlukan ilmu pengetahuan dan

    keterampilan salah satunya memberikan kerja praktik.

    PT Bukaka Teknik Utama adalah perusahaan swasta pribumi yang bergerak

    dalam bidang kontruksi, permesinan (engineering ), transportasi, telekomunikasi, dan

    manufaktur terutama dalam bidang sarana umum. Saat ini PT Bukaka Teknik Utama

    menerapkan sistem unit usaha (Strategic Bussiness Unit ), yaitu memberi otoritas

     penuh masing-masing bagian untuk mengelola usaha sendiri tetapi tetap dalam

     pengawasan dan pembinaan top manajemen. Salah satu unit usaha tersebut adalah Oil

    and Gas Equipment . Unit usaha ini merupakan salah satu unit usaha yang bergerak

    dibidang konstruksi, terutama konstruksi pumping unit. Fungsi utama komponen

     pumping unit adalah memindahkan energi atau tenaga dari  prime  mover   ke unit

    komponen pompa di dalam sumur. Fungsi tersebut akan berjalan dengan baik jika

     perasarana operator saat  setting   atau assembly  pumping sesuai dengan Standar

    Operasional Prosedur (SOP). Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang baik

    dalam pembuatan pimping unit untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.

    Karena pentingnya fungsi pumping unit pada sistem distribusi fluida maka

    dengan demikian perlu dilakukan kajian tentang komponen tersebut. Kajian ini yang

    terdiri dari proses pembuatan platform  frame extension.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    2/88

     

    2

    1.2. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang

    dapat diidentifikasi adalah kajian tentang sistem produksi accesories  pada  pumping

    unit  masih sangat jarang. Perlunya kajian tentang pemilihan material dan mengetahui

    cara kerja accesories yang ada di PT Bukaka Teknik Utama.

    1.3. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah sehingga dapat

    dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

    1.  Bagaimana kondisi dunia kerja?

    2.  Bagaimana penggunaan pada alat-alat sistem produksi di PT Bukaka?

    3.  Bagaimana rangkaian dan proses produksi accesories pada pumping unit ?

    1.4. Tujuan Kerja Praktek

    Pelaksanaan Kerja Praktik memiliki tujuan sebagai berikut :

    1. 

    Mengetahui rangkaian dan proses produksi accesories pada pumping unit  2.  Mengetahui penggunaan pada alat-alat sistem produksi PT Bukaka

    3.  Memahami kondisi dunia kerja yang sesungguhnya

    1.5. Manfaat Kerja Praktek

    Pelaksanaan Kerja Praktek di PT Bukaka memiliki manfaat sebagai berikut :

    1.  Membangun hubungan kerja sama antara Perguruan Tinggi Universitas

    Muhammadiyah Yogyakarta pada umumnya dan Program Studi Teknik

    Mesin pada khususnya dengan perusahaan penyedia tenaga kerja yaitu PT.

    Bukaka Teknik Utama.

    2.  Memberikan wawasan bagi mahasiswa tentang dunia kerja yang

     berhubungan dengan mekanisme di dalam suatu perusahaan.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    3/88

     

    3

    3.  Mendapatkan input berupa penyelesaian studi kasus permasalahan

     perusahaan yang diperoleh dari hasil analisis mahasiswa yang bekerja

     praktek di perusahaan tersebut.

    4.  Menerapkan teori yang telah dipelajari kedalam praktek eksplorasi minyak

     bumi.

    1.6 . Waktu dan tempat pelaksannan

    Kerja praktek ini dilaksanakan pada :

    Tanggal : 6 Agustus –  6 September 2015

    Jam Kerja : 07.00-15.45 (Senin –  Jumat)

    Total Jam Kerja : 1 Bulan

    Tempat : PT. Bukaka Teknik Utama, Cileungsi, Bogor.

    1.7. Metode Pengumpulan Data Dalam PenulisanMetode yang dilakukan dalam penulisan laporan kerja praktik ini adalah

    dengan cara:

    a.  Metode observasi

    Pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung di lapangan, Gathering

    Statio (GS), dan data analisis.

     b.  Metode wawancara

    Pengumpulan data dengan menanyakan langsung tentang hal-hal yang berkaitandengan permasalahan yang sering timbul kepada pembimbing lapangan dan

    Technical Asistant  serta Staff Workshop.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    4/88

     

    4

    c.  Studi literatur

    Pengumpulan data dengan mencari buku referensi dan modul pelatihan

     pendukung seputar pembahasan produksi Pumping  Unit .

    1.8. Sistematika Penulisan Laporan

    Bab I. PENDAHULUAN

    Bab ini berisi informasi mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat kerja

     praktik, waktu dan tempat pelaksanaan, batasan masalah, dan sistematika

     penulisan laporan.

    Bab II. TINJUAN UMUM PT BUKAKA TEKNIK UTAMA

    Bab ini berisi informasi dan sejarah perusahaan yang dikaji yaitu PT Bukaka

    Teknik Utama.

    Bab III. TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi mengenai teori yang mendukung peneliti untuk melakukan

     pembahasan pada bab selanjutnya.

    Bab IV. PEMBAHASAN

    Bab ini berisi pembahasan dan hasil pengambilan data dan pengolahannya,

    output yang dihasilkan, serta perbaikan.

    Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan hasil pengolahan data dan solusi alternatifnya, serta

    saran terhadap perusahaan.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    5/88

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    6/88

     

    6

    Pada tahun 1981, PT Bukaka Teknik Utama dipercaya oleh pemerintah untuk

    membuat  Asphalt Mixing Plant   ( AMP ) yang merupakan suatu alat untuk membuat

    hot mix yang saat itu masih diproduksi di negara Jepang. Jumlah karyawan pada saat

    itu yaitu 259 orang. Pada tahun 1982, PT Bukaka Teknik Utama dipindahkan ke

    daerah Limus Nunggal yang areanya seluas 3 Ha. Lokasi ini cukup strategis, karena

    selain tidak begitu jauh dari perkotaan juga dekat dengan jalan tol jagorawi dan jalan

    tol Jakarta-Cikampek. Daerah ini merupakan daerah kawasan industri yang

     perkembangannya sangat pesat. Perkembangan ini membuat PT Bukaka Teknik

    Utama perlu menambah luas area pabrik, sehingga lokasinya dipindahkan dari daerah

    Babakan ke daerah Cileungsi yang menempati area seluas 65 Ha.

    PT Bukaka Teknik Utama semakin menunjukkan kemampuannya dengan

    mengembangkan produk seperti trailer dan container (khusus pengangkut debu pabrik

    gula di Indonesia) dengan jumlah karyawan yang bertambah menjadi 608 orang. Pada

    tahun 1986 PT Bukaka Teknik Utama berhasil mengembangkan produk yang terdiri

    dari  High Voltage Transmission, Electrick Tower, Galvanizing Plant,

    Conveyor,Control System, Pumping unit . Jumlah karyawan pada saat itu meningkatmenjadi 806 orang. Pada tahun 1988, PT Bukaka Teknik Utama berhasil

    memproduksi  Asphalt FiniSHEr   dan membuat  Prototype  dari

     PassengerBoardingBridge.Walaupun belum pernah dibuat sebelumnya, tetapi produk

    ini langsung diekspor ke negara Jepang, Malaysia, dan Thailand dengan jumlah

    karyawan 985 orang. Karena keberhasilan tersebut, pada tahun 1989 PT Bukaka

    Teknik Utama menerima penghargaan Upakarti. Tidak itu saja, pada tahun 1990 PT

    Bukaka Teknik Utama berhasil mengekspor satu set Garbarata ( Boarding Bridge) ke

    negara Jepang serta merancang prototype produk baru Gear Reducer  untuk Pumping  

    unit dan Cross Cointainer  untuk pelabuhan. Jumlah karyawan pada saat itu berjumlah

    1.245 orang. Di samping itu, PT Bukaka Teknik Utama juga terus memperbaiki mutu

     produk dan berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001 untuk produk Steel Tower ,

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    7/88

     

    7

     Boarding Bridge, dan jembatan. Pada tahun 1993, perkembangan PT Bukaka Teknik

    Utama semakin pesat diantaranya tumbuh kembangnya anak perusahaan PT Bukaka

    Teknik Forging , Bukaka Kabel dan Bukaka Motor. Pada tahun yang sama PT Bukaka

    Teknik Utama mendapatkan serifikasi  API SpecQ1  (Sertifikasi mutu di bidang

     produk perminyakan) untuk produk pompa angguk ( PumpingUnit ).Pada tahun 1994

    PT Bukaka Teknik Utama berhasil menyelesaikan 5 proyek besar dengan tepat waktu

    diantaranya sebagai berikut:

    1.  Conveyor   sistem untuk Coal terminal PT Fajar Bumi sakti (anak

     perusahaan Bakrie Group) yang berlokasi di Loa Tenggarong (Kalimantan

    Timur).

    2.  Garbarata untuk PT Bukit Asam PLTU Unbilin

    3.  Jaringan transmisi di Surabaya, Cilegon, Gandul, dan Tambak Lorok.

    Pada tahun 1995, PT Bukaka Teknik Utama melakukkan desentralisasi 

    direktorat keuangan dimana semua fungsi keuangan dan akunting akan lebih banyak

    diserahkan ke masing-masing devisi.  Desentralsasi  hanya dilakukan pada tahun ini

    karena dana yang diperoleh besar, likuiditas akan terdorong dengan adanya GoPublic.Perusahaan juga mengalami kesuksesan dengan masuknya 40% bursa ke dalam pasar

     bursa yang telah didaftarkan terlebih dahulu.

    Pertumbuhan asset perusahaan terus meningkat dengan pendapatan di atas

    rata-rata 50% setiap tahun. Produk pelabuhan udara seperti bridge  masih menjadi

     pemimpin produk yang mencakup hamper 25% penguasaan pasar di dunia dengan

     jumlah produksi 300 jembatan. Kemampuan yang dimliki perusahaan dalam

    memproduksi alat berat menjadi partner yang menarik bagi perusahaan asinng.

     Negara- negara yang menjadi partner antara lain Amerika Serikat, Inggris, Kanada,

    Jepang, dan Belgia.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    8/88

     

    8

    Pada tahun 2014 unit usaha Oil & Gas Equipment   di PT Bukaka Teknik

    Utama berhasil menyelesaikan 2 proyek besar dengan tepat waktu diantaranya

    sebagai berikut.

    1.  Pembuatan PT Kruing Lestari Jaya, Kalimantan Timur

    2.  Struktur Bulding , Conveyor  Sistem, PT Petro Kimia Gersik, Surabaya.

    Selain itu, PT Bukaka Teknik Utama berhasil meraih prestasi puncak dengan

    keberhasilan melakukan penawaran saham kepada umum (Go public). Hal ini

     bertujuan untuk meningkatkan  professionalisme, meningkatkan kepercayaan

    konsumen, serta meningkatkan kesempatan untuk mengembangkan perusahaan

    (Fahmi, 2014).

    2.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

    Untuk memberi panduan dalam menjalankan usahanya maka manajemen PT

    Bukaka Teknik Utama menetapkan visi, misi, dan tujuan perusahaan sebagai berikut: 

    a. Visi

    “Menjadi Perusahaan Nasional kelas dunia yang unggul di bidang rekayasa danindustri”.

     b. Misi

    “ikut serta memajukan bangsa dengan menjadi perusahaan nasional kelas dunia

    yang unggul di bidang rekayasa dan konstruksi dengan mengandalkan inovasi,

    kreativitas, dan mutu’’. 

    2.3. Tujuan Perusahaan

    a. Profitability Growth 

     b. Social Market Share 

    c. Responsiveness 

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    9/88

     

    9

    2.4 . Struktur Perusahaan

    PT Bukaka Teknik Utama telah mengalami beberapa kali perubahaan sistem

    organisasi. Hal ini berguna bagi kebaikan item sehingga diperoleh sistem organisasi

    yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. PT Bukaka dipimpin oleh Presiden

    Direktur yang membawahi beberapa Direktur, yaitu Dir. Sumber Daya dan Urusan

    Umum, Dir. Keuangan, Dir. Produksi, Dir. Engineering  dan Dir. Koordinator proyek.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.

    Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi (Sumber : Fahmi, 2014)

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    10/88

     

    10

    2.5 . Unit-unit Kerja di PT Bukaka

    Saat ini PT Bukaka Teknik Utama menerapkan sistem unit usaha (Strategic

     Bussiness Unit ), yaitu memberi otoritas penuh masing-masing bagian untuk

    mengelola usaha sendiri tetapi tetap dalam pengawasan dan pembinaan manajemen

     puncak. 

    Unit usaha tersebut antara lain:

    1.   Boarding Bridge & Airport Facility 

    Memproduksi peralatan dan fasilitas bandara seperti Garbarata

    (Gangway/ Boarding Bridge), truck catering , truck  penyapu landasan pacu

    dan lain-lain.

    2.  Oil and Gas Equipment  

    Produk utama yang menghasilkan unit Oil and Gas Equipment   adalah

     pumping angguk, namun seiring permintaan pasaran yang terus mendesak

    untuk mengerjakan proyek-proyek lain, maka unit Oil and Gas Equipment  

     juga mengerjakan Proyek Pabrik Kelapa sawit di Kalimantan, proyek

    Gangway di Cilegon, dan proyek dari Petrokimia Gresik.3.  Steel Tower

    Memproduksi menara transmisi listrik tegangan tinggi serta menara

    komunikasi. Unit Steel Tower   pernah memproduksi menara transmisi di

    Bali dengan ketinggian 378m dan panjang 1500m. menara tersebut

    merupakan menara transmisi tetinggi di dunia.

    4.   Road Construction Equipment  

    Unit  Road Construction Equipment (  RCE ) memproduksi peralatan-

     peralatan sebagai penunjuk pekerjaan jalan, antara lain Asphalt Mixing

     Plant   ( AMP ), Stone CruSHer ,  Asphalt sprayer , dan lain-lain. Proyek

     pertama PT Bukaka Teknik Utama dari pemerintah yaitu pengadaan 20

    Unit Asphalt Mixing Plant  ( AMP ).

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    11/88

     

    11

    5.   Bridge Steel

    Unit usaha yang memproduksi Jembatan rangka baja ini merupakan salah

    satu produsen pembuat jembatan terbaik di Indonesia. Hal tersebut

    terbukti dari beberapa proyek - proyek yang dikerjakan oleh unit usaha

    Steel Bridge. Jembatan-jembatan yang telah dibangun antara lain jembatan

    Pela and Mahulu di Kalimantan Timur, Teluk Masjid dan jembatan Siak

    Empat di Pekanbaru,Riau.

    6.   Power Generation Merekondisi generator da bekerjasama dengan PLN

    menyediakan listrik tenaga diesel dibeberapa kota seperti Ambon,

    Banjarmasin, dan lain-lain

    7.  Galvanize

    Memproduksi material  –   material yang telah dilakukan pelapisan besi

    dengan seng untuk menghasilkan material anti karat dan lebih kuat.

    8.  Special Purpose Vehicle 

    Unit yang memperoduksi kendaraan  –  kendaraan khusus dengan fungsi  –  

    fungsi tertentu sesuai dengan permintaan konsumen. Produk yangdihasilkan antara lain mobil pemadam kebakaran, mobil rescue, mobil

     penyapu jalan, dan lain –  lain.

    9.  Bukaka Balikpapan

    Bukaka cabang Balikpapan menjadi kontraktor bagi perusahaan di

    Balikpapan antara lain dibidang perminyakan adalah Unocoal  dan Total.

    2.6  Kegiatan Usaha Perusahaan

    PT Bukaka Teknik Utama merupakan perusahaan yang bergerak dalam

     bidang rekayasa atau desain alat industri berat. Perusahaan ini memproduksi berbagai

     peralatan kontruksi berat, peralatan transportasi khusus, mesin pertambangan, dan

    mesin pertanian. Perlatan yang diproduksi antara lain :

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    12/88

     

    12

    a.  Peralatan konstruksi berat pada pembuatan jalan yaitu :

    1.  Bukaka Asphalt Plant. 

    2.  Bukaka Stone CruSHEr. 

    3.  Bukaka Asphalt Sprayer. 

    4.  Bukaka Asphalt Distributor. 

    5.  Bakaka Asphalt Melting Kettle. 

     b.  Alat Transportasi dan kendaraan khusus :

    1.  Mobil pemadam kebakaran

    2.  Mobil pengangkut sampah

    3.   Dump Truck.

    4.  Trailer Truck.

    5.   Lubrication Truck.

    6.   Fire Boat.

    7.  Crane Container Fuel Tank Truck.

    8.   Fire Fighting Truck.

    9.  Mini Shunter. 

    c.  Mesin-mesin untuk pertambangan dan industri :

    1.   Pumping unit.

    2.   Belt conveyor.

    3.  Screening conveyor.

    4.  Srew conveyor.

    5.  Over head conveyor.

    d.  Mesin-mesin untuk pabrik pertanian dan pertambangan :

    1.  Seed processing plant.

    2.   Rice milling plant.

    3.  Coffe processing plant. 

    4.  Industri kontruksi baja.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    13/88

     

    13

    5.  Kontruksi baja untuk bangunan tingkat.

    6.  Konstruksi jembatan.

    7.  Menara air.

    8.  Menara tegangan tinggi (steel tower).

    e.  Galvanize plant :

    1.  Garbarata ( Boarding Bridge).

    2.  Pelapisan industri baja. ( Fahmi, 2014)

    2.7. Komposisi dan Jumlah Karyawan

    Jumlah karyawan PT Bukaka Teknik Utama periode Februari 2015 terbagi

    dalam beberapa kategori, yaitu berdasarkan status, jabatan dan tingkat pendidikan.

     berdasarkan statusnya, komposisi karyawan PT Bukaka Teknik Utama dapat dilihat

     pada table 2.1.

    Tabel 2.1 Distribusi frekuensi Karyawan PT Bukaka Teknik Utama Berdasarkan

    Status Tahun 2015

    StatusJumlah

    KaryawanPresentase (%)

    Tetap 737 83%

    Kontrak atau harian 156 17%

    Total 893 100%

    Sumber : Fahmi, 2015

    Dari table 2.1, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan tetap lebih banyak dari

     pada karyawan kontrak atau harian. Persentase karyawan tetap yakin, sebesar 83%

    dari 893 karyawan yang ada di PT Bukaka Teknik Utama. Sedangkan hanya 17%

    karyawan PT Bukaka Teknik Utama yang berstatus kontrak, yakin berjumah 156

    karyawan.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    14/88

     

    14

    Jabatan karyawan PT Bukaka Teknik Utama terbagi menjadi 12 kelompok

     jabatan. Berdasarkan jabatannya, komposisi karyawan PT Bukaka Teknik Utama

    dapat dilihat pada tabel 2.2.

    Tabel 2.2 Distribusi frekuensi Karyawan PT Bukaka Teknik Utama Berdasarkan

    Jabatan Tahun 2015

    Sumber : Fahmi, 2015

    Dari tabel 2.2, dapat dilihat bahwa total jumlah karyawan sebanyak 893

    karyawan. Jumlah paling banyak adalah anggota yakni sebanyak 264 karyawan

    dengan presntase 29%.

    JabatanJumlah

    Karyawan

    Presentase

    (%)

    Presiden 1 0%

    Komisaris 4 1%

    Vice President 1 0%

    Direktur 5 1%

    Senior Manajer 4 0%

    Manajer 23 3%

    Kepala Bagian 51 6%

    Kepala Seksi 86 10%

    Asisten 187 21%

    Foreman 128 14%

    Kepala Regu 139 15%

    Anggota 264 29%

    TOTAL 893 100%

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    15/88

     

    15

    Tingkat pendidikan PT Bukaka Teknik Utama terdiri dari jenjang SD sampai

    dengan S2. Berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi karyawan PT Bukaka

    Teknik Utama dapat dilihat pada tabel 2.3.

    Tabel 2.3 Distribusi frekuensi karyawan PT Bukaka Teknik Utama Berdasarkan

    Status Pendidikan Tahun 2015.

    PendidikanJumlah

    Karyawan

    Presentase

    (%)

    S2 64 8%

    S1 245 27%

    D3 264 30%

    D2 30 3%

    D1 19 2%

    SMA 200 22%

    SMP 37 4%

    SD 19 2%

    Lain-lain 15 2%

    TOTAL 893 100%

    Sumber : Fahmi, 2015

    2.8. Bentuk Unit Yang Menangani K3

    PT Bukaka Teknik Utama mulai memperhatikan masalah keselamatan dan

    kesehatan Kerja pada tahun 1993, pada saat itu PT Bukaka Teknik Utama

    membentuk panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja atau biasa disingkat

    SHE . Pembentukan ini berdasar atas : 

    1.  Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 9 dan

    10.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    16/88

     

    16

    2.  Undang-undang No 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok

    mengenai tenaga kerja pasal 9 dan 10.

    3.  Peraturan menteri tenaga kerja RI No per04/M en/1987   tentang panitiaan

     pembina keselamatan kerja serta tata cara penunjukkan ahli keselamatan

    kerja.

    4.  Keputusan menteri tenaga kerja RI No Kep.155/Men/1987   tentang

     penyempurnaan keputusan menteri tenaga kerja.

    5.  Keputusan menteri tenaga kerja dan Transmigrasi No Kep.125/Men/1982

    tentang pembentukan dan tata cara pekerja, Dewan keselamatan dan

    kesehatan kerja yang kembali disyahkan pada tanggal 3 April 2011.

    Meski PT Bukaka Teknik Utama sudah menerapkan Unit SHE dari tahun

    1993 namun baru tahun 1995 PT Bukaka Teknik Utama mulai memberikan perhatian

    yang lebih serius terhadap permasalahan yang lebih serius terhadap permasalahan

    yang menyangkut K3 disetiap divisi yang terdapat di PT Bukaka Teknik Utama. Pada

    saat itu Unit SHE   yang dibentuk ini dipegang oleh seorang pengurus inti, dan beberapa pengurus lain yang menerapkan jabatan.

    PT Bukaka Teknik Utama mulai sibuk memebenahi sistim manajemen mutu

    yang mereka miliki pada pertengahan tahun 1990 untuk mendapatkan sertifikat ISO

    9000 untuk beberapa jenis produk yang dihasilkan PT Bukaka Teknik Utama.

    Pada tahun 1999 PT Bukaka Teknik Utama memproduksi peralatan untuk

    indusri perminyakkan lebih lanjut setelah sebelum berhasil membuat pompa anggung

    yang digunakan oleh pertamina dan beberapa perusahaan asing yang beroperasi di

    Indonesia. Proyek pertama yang dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama adalah

     perawatan Unit pengolah atau kilang minyak di Balongan Indramayu. Setelah itu PT

    Bukaka Teknik Utama mendapatkan tander pembuatan anjungan lepas pantai dari

    sebuah perusahaan minyak Amerika. Mulai dari situlah PT Bukaka Teknik Utama

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    17/88

     

    17

    terhadap keselamatan dan kesehatan kerja mulai tumbuh, hal ini dikuatkan banyaknya

    isu-isu Internasional yang memulai mengusung Hak Asasi Manusia (HAM) yang

     berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja.

    Tahun 2000 tepatnya pada bulan Agustus PT Bukaka Teknik Utama

    membentuk departemen LK3 yang beranggota petugas baru. LK3 ini merupakan

    departemen yang telah terdiri sendiri selain SHE yang lebih awal terbentuk. Fokus

    utama dari departemen ini adalah pembuatan sistim manajemen LK3. Sistim

    manjemen LK3 PT Bukaka Teknik utama merupakan adopsi dari SMK3 versi

     permenaker No 5 tahun 1996, dan SMLK3 dari perusahaan lain yang menjadi

     pelanggaran PT Bukaka Teknik Utama yang menjadi kendala dalam menjalankan

    tugas ini, diantaranya kurang pengetahuan (lack of knowledge), dan kesadaran dari

    semua ini. Namun PT Bukaka Teknik Utama berusaha menutup kekurangan tersebut

    dengan memberikan pengalaman keselamatan, dan kesehatan kerja dalam menangani

    suatu proyek dan menambah pengetahuan para anggotanya dengan mengikut sertakan

    mereka dalam berbagai pelatih ditimbangkan dengan bench marking dari perusahaan-

     perushaan lain. Namun dengan adanya revisi terbaru seri Sistem Manajemen Mutu ISO 9001

    tahun 2008 yang mulai efektif diterapkan tahun 2010 dan API Spec Q1 yang mulai

    memasukkan elemen lingkungan kerja yang berhubungan dengan keselamatan dan

    kesehatan kerja. Kemudian dengan adanya UU No 13 tahun 2003 tentang ketenaga

    kerjaan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang didalamnya terdapat pasal yang

    mewajibkan perusahaan untuk menjalankan SMK3. Diharapkan semua ini yang

    terdapat di PT Bukaka Teknik Utama dapat lebih meningkatkan kepedulian terhadap

    LK3.

    Anggota dari departemen LK3 ini terdiri dari 4 orang yaitu seorang manajer, 1

    orang sebagai Safety System Engineer yang merangkap sebagai pengendali dokumen

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    18/88

     

    18

    ( Dokument Control ), dan 2 orang inspector. Selain itu, dalam departemen SHE  pada

    saat itu juga terjadi pergantian anggota lama dengan anggota baru.

    Untuk lebih mengintegrasikan sistem manajemen mutu dengan sistem

    manajemen LK3, maka pada tahun 2004 departemen LK3 digabung dengan

    departemen Quality  (yang terdiri dari Quality Control dan Quality Assurance) yang

    kemudian dikenal dengan istilah QSHE (Quality Safety Health and Environment ).

    Tapi untuk menjadikan LK3 suatu budaya kerja bukanlah tugas yang mudah namun

    demikian departemen QSHE  ini diharapkan mampu menjadikan LK3 sebagai budaya

    kerja di semua lini perusahaan. Departemen ini juga akan berkembang secara dinamis

    dan cepat mengikuti perkembangan zaman.

    Yang menjadi alasan departemen QSHE didirikan oleh PT Bukaka adalah :

      Karena tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi

      Karena tuntutan global dan kebutuhan pasar tentang penerapan QSHE  dan

    dokumennya bagi suatu perusahaan yang merupakan prasyarat untuk

    mengikuti suatu tender

    Berdasarkan hal di atas maka PT Bukaka membentuk unit keselamatan dan kesehatankerja yang terbagi menjadi dua unit, yaitu sebagai berikut :

    1. Bentuk unit secara fungsional

    Unit yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja secara fungsional

    adalah SHE   atau QSHE   Steering Committee. SHE   ini dipimpin oleh

    seorang ketua dan anggota yang teridiri dari para perwakilan karyawan dan

     pengusaha SHE  juga memiliki seorang sekretaris yang merupakan seorang

    ahli keselamatan dan kesehatan kerja umum.

    2.  Bentuk unit secara structural  

    Unit yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja secara structural

    adalah Departemen QSHE . Departemen ini dipimpin oleh seorang Manajer

    QSHE  yang bertanggung jawab kepada Direktur Operasional.(wulan. 2014)

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    19/88

     

    19

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1. Unit Usaha Oil and Gas Equipment  

    Oil and Gas Equipment  adalah salah satu unit usaha yang ada di PT Bukaka

    Teknik Utama. Unit usaha ini merupakan salah satu unit usaha yang bergerak

    dibidang konstruksi, terutama konstruksi  Pumping Unit . Produk utama yang

    diproduksi unit usaha ini adalah Pumping Unit. Selain  Pumping Unit , unit usaha Oil  

    and Gas Equipment   juga mengerjakan beberapa proyek lain, antara lain proyek

     pabrik kelapa sawit di Kalimantan, proyek  gangway di Cilegon, proyek Petrokimia

    Gresik di Gresik.

    Unit usaha Oil and Gas Equipment  memproduksi barang dengan sistem Job

    Order yaitu berdasarkan pesanan pelanggan. Pada setiap pesanan umumnya tidak

    hanya untuk proses pembuatan Pumping Unit , tetapi mulai dari design produk sampai

    dengan instalasi dan pengujian produk dilakukan oleh unit usaha tersebut. Secara

    garis besar proses bisnis pada divisi Oil and Gas Equipment  dimulai saat pihak dari pelanggan dan PT Bukaka Teknik Utama melakukan tender untuk pemesanan

    sejumlah produk  Pumping Unit . Setelah kedua pihak mencapai kesepakatan,

    kemudian dilakukan proses penandatangan tender. Setelah resmi tender didapatkan

    oleh pihak perusahaan, bagian  engineering   akan melakukan proses drawing   desain

     produk  pumping unit   sesuai dengan permintaan customer . Selanjutnya bagian

     Production Planning and Inventory Control  ( PPIC ) akan membuat rencana produksi

    dan perencanaan material yang dipesan dari  supplier . Setelah material siap,

    selanjutnya dilakukan proses produksi pumping unit .

    Setelah proses produksi selesai dan komponen siap, dilakukan proses ereksi

    atau assembly instalasi  Pumping Unit . Tahapan tersebut merupakan salah satu

    tahapan uji coba untuk memastikan bahwa produk  pumping unit   berfungsi dengan

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    20/88

     

    20

     baik sesuai permintaan customer . Setelah proses ereksi selesai dan hasil inspeksi

     baik, maka proses selanjutnya adalah proses packing dan delivery ke customer .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    21/88

     

    21

    3.2. Struktur Organisasi OGE

       G  a  m   b  a  r   3 .   1

       B  a  g  a  n   S   t  r  u   k   t  u  r

       O  r  g  a  n   i  s  a  s   i   O   i   l  a  n   d   G  a  s   E  q  u   i  p  m

      e  n   t   (   O   G   E          ) 

       S  u  m   b  e  r  :

       F  a   h  m   i ,   2   0   1   3

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    22/88

     

    22

    3.3. Divisi-Divisi OGE

    3.3.1. Divisi Produksi

    1.  L ine Supervisor

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Melakukan koordinasi dengan para leader   fabrikasi untuk

    menentukan loading  dan tenaga kerja.

    2)  Mempelajari dan memahami prioritas pekerjaan berdasarkan

    instruksi kerja dan kontrak kerja dari pelanggan.3)  Mengawasi kesiapan peralatan kerja, material, tenaga kerja dalam

    melaksanakan pekerjaan.

    4)  Membantu para leader   fabrikasi dalam memecahkan masalah

    teknik dilapangan.

    5)  Mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi

    dan target yang telah ditentukan.

    6)  Menetapkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam suatu

     pekerjaan.

    7)  Melakukan koordinasi dengan bagian pemeliharaan dan fasilitas

    dalam hal perbaikan mesin dan penyediaan fasilitas yang memadai.

    8)  Menjaga keselamatan kerja dan kebersihan di lini produksi.

    9)  Memecahkan masalah teknis dan berkoordinasi dengan atasan

    langsung ( fabrication coordinator ).

    10)  Mengembangkan metode-metode kerja, agar dapat dicapai proses

    fabrikasi yang lebih efisien dan efektif.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    23/88

     

    23

    3)  Mengusulkan jumlah tenaga yang diperlukan untuk jam lembur.

    4)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    5)  Memberi evaluasi bawahannya.

    6)  Memberi teguran dan usulan sanksi para kepala regu maupun

    anggota yang melanggar PKB.

    7)  Menandatangani pengajuan Bon Pemakaian Bahan untuk

    consumable.

    2. 

    Assembling Supervisor

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari dan memahami prioritas pekerjaan berdasarkan

    instruksi kerja dan kontrak kerja dari pelanggan.

    2)  Melakukan koordinasi dengan para mekanik untuk menentukan

     prioritas pekerjaan assembling .

    3)  Mengawasi kesiapan peralatan kerja, material, tenaga kerja dalam

    melaksanakan pekerjaan.4)  Mengawasi pelaksanaan pekerjaan assembling  agar sesuai dengan

    spesifikasi dan target yang telah ditentukan.

    5)  Melakukan koordinasi dengan bagian pemeliharaan dan fasilitas

    dalam hal perbaikan mesin dan penyediaan fasilitas yang memadai.

    6)  Membantu pengawasan proses assembling di site, jika dirasakan

     perlu.

    7)  Menjaga keselamatan kerja dan kebersihan di lini produksi.

    8)  Melakukan analisa masalah-masalah assembling  dan memecahkan

    masalah teknis dan memberi laporan hasil kerja kepada atasan.

    9)  Mengembangkan metode-metode kerja, agar dapat dicapai proses

    fabrikasi yang lebih efisien dan efektif.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    24/88

     

    24

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

    3)  Mengusulkan jumlah tenaga yang diperlukan untuk jam lembur.

    4)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    5)  Memberi evaluasi bawahannya.

    6)  Memberi teguran dan usulan sanksi para kepala regu maupun

    anggota yang melanggar PKB.

    7)  Mengajukan Bon Pemakaian Bahan.

    3.  Fabri cation Leader

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Melakukan koordinasi dengan  fitter , welder dan operator proses

     pendukung, rencana pekerjaan, loading  dan tenaga kerja.

    2) 

    Mempelajari instruksi kerja dan dokumen pendukungnya.3)  Membantu menyiapkan peralatan kerja, material dan fasilitas

     pendukung lainnya.

    4)  Membantu proses produksi sesuai dengan fungsinya.

    5)  Mengawasi pelaksanaan pekerjaan anggotanya agar sesuai dengan

    spesifikasi dan target yang telah ditentukan.

    6)  Melakukan perbaikan hasil kerja yang tidak sesuai dengan

    spesifikasi

    7)  Mengisi LKH.

    8)  Menjaga keselamatan kerja dan kebersihan dikelompok kerja

    masing-masing.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    25/88

     

    25

    9)  Memecahkan masalah teknis dan berkoordinasi dengan atasan

    langsung ( Line Supervisor ).

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

    3)  Menandatangani LKH.

    4)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    5)  Memberi evaluasi bawahannya.

    6)  Memberi teguran dan usulan sanksi para kepala regu maupun

    anggota yang melanggar PKB.

    7)  Mengajukan Bon Pemakaian Bahan.

    4.  Operator Mesin Potong

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1) 

    Mempelajari instruksi kerja dan dokumen pendukung.2)  Menyiapkan peralatan kerja, material/komponen dan fasilitas

     pendukung.

    3)  Melakukan proses pemotongan sesuai dengan metode dan “work

    instruction”. 

    4)  Melakukan pemeriksaan hasil kerja.

    5)  Melakukan perbaikan hasil kerja yang tidak sesuai dengn

    spesifikasi.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    26/88

     

    26

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    5.  Operator Dril ling Machine  

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari instruksi kerja dan dokumen pendukung.

    2)  Menyiapkan peralatan kerja, material/komponen dan fasilitas

     pendukung lain.

    3)  Melakukan proses drilling   sesuai dengan metode dan “work

    instruction”. 

    4)  Melakukan pemeriksaan hasil kerja.

    5)  Melakukan perbaikan hasil kerja yang tidak sesuai dengn

    spesifikasi.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    6.  Painter

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari instruksi kerja.

    2)  Menyiapkan material cat dan benda kerja.

    3) 

    Menyiapkan peralatan kerja dan fasilitas pendukung.

    4)  Melakukan proses pencampuran cat sesuai dengan spesifikasi.

    5)  Melakukan proses “ surface preparation”. 

    6)  Melakukan proses pengecatan sesuai dengan “work instruction”. 

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    27/88

     

    27

    7)  Melakukan pemeriksaan hasil kerja dan memperbaiki jika terjadi

    ketidak sesuaian spesfikasi.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan dan saran penggunaan

     peralatan yang lebih baik.

    7.  Welder  

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari instruksi kerja dan dokumen pendukungnya.

    2)  Menyiapkan peralatan kerja, material dan fasilitas pendukung lain.

    3)  Melakukan proses pengelasan sesuai dengan metode dan

    spesifikasi yang telh ditentukan.

    4)  Melakukan pemeriksaan hasil kerja.

    5)  Melakukan perbaikan hasil kerja yang tidak sesuai dengan

    spesfikasi.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    8.  Fitter  Mekanik

    a.  Tugas dan tanggung jawab

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    28/88

     

    28

    1)  Menyiapkan peralatan kerja, material/komponen dan fasilitas

     pendukung lain.

    2)  Melakukan proses drilling sesuai dengan metode dan “work

    instruction”. 

    3)  Melakukan pemeriksaan hasil kerja.

    4)  Melakukan perbaikan hasil kerja yang tidak sesuai dengn

    spesifikasi.

    5)  Mempelajari instruksi kerja dan dokumen pendukung.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    9.  Fitter

    a. 

    Tugas dan tanggung jawab1)  Mempelajari instruksi kerja dan dokumen pendukung.

    2)  Menyiapkan peralatan kerja, material/komponen dan fasilitas

     pendukung lain.

    3)  Melakukan proses setting dan “tack weld” sesuai dengan metode

    dan “work instruction”. 

    4)  Melakukan pemeriksaan hasil kerja.

    5)  Melakukan perbaikan hasil kerja yang tidak sesuai dengan

    spesfikasi.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    29/88

     

    29

    2)  Menolak dan/atau memberhentikan pekerjaan yang mengancam

    keselamatan kerja.

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan.

    3.3.2. Divisi PPIC

    1.  Production Control

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari detil schedule yang ditetapkan oleh kepala PPIC.

    2)  Mempelajari gambar yang akan diturunkan ke produksi.

    3)  Mendistribusikan IK dan SPK ke produksi/subkon internal.

    4)  Mendistribusikan material yang akan diproses.

    5)  Memonitor dan mengendalikan proses produksi agar sesuai denga

    target yang telah ditetapkan.

    6)  Memberikan laporan kemajuan dan masalah-masalah penyelesaian

     produksi.

    7)  Bekerja sama dengan bagian produksi dan/atau subkon internal

    mengenai pengaturan loading pekerjaan.

    8)  Bekerja sama dengan bagian packing dan handling untuk proses

     pemindahan dan packing.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur.

    2)  Mengusulkan perubahan loading pekerjaan, jika terdapat pekerjaan

    yang mengalami “bottle neck”. 3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan dalam hal pengendalian

     produksi.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    30/88

     

    30

    2.  Warehouse Coordinator

    a.  Tugas dan tangung jawab

    1)  Mengendalikan persediaan tools, konsumabel & komponen

     pumping .

    2)  Mengendalikan proses penerimaan, penempatan , penyimpanan

     barang dan pengeluaran barang.

    3)  Mengendalikan sistem pergudangan.

    4)  Melakukan koordinasi dengan subkon  packing   tentang

     pelaksanaan packing.

    5)  Membuat laporan stock gudang.

    6)  Menjalankan dan mengendalikan arsip pergudangan.

    7)  Menjaga kebersihan , kerapihan & ketertiban dalam gudang.

    8)  Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kepala PPIC, terkait

    dengan masalah-masalah persediaan digudang.

     b.  Wewenang

    1) 

    Menolak penerimaan & pengeluaran barang yang tidak sesuaidengan prosedur

    2)  Menolak kualitas packing yang tidak sesuai dengan persyaratan

    yang ditetapkan

    3)  Menandatangani Bukti Terima Barang

    4)  Mencatat dan melaporkan pengembalian peralatan kerja yang

    rusak

    5)  Memberikan usulan-usulan perbaikan dan saran pengelolaan

    gudang yang lebih baik

    6)  Melarang orang lain yang tidak berkepentingan berada didalam

    gudang

    7)  Mengevaluasi dan mengembangkan bawahannya.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    31/88

     

    31

    3.  Packing Coordinator

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari packing list yang diterima dari Kepala PPIC.

    2)  Melakukan koordinasi dengan subkont  packing   tentang jadwal,

     persiapan dan proses packing.

    3)  Memonitor progress, komponen yang dipacking dan kualitas

     packing.

    4)  Memberikan laporan kepada  Inventory  control tentang masalah,

    kemajuan dan kesiapan packing.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan proses  packing   yang tidak sesuai dengan

     prosedur.

    2)  Menolak kualitas packing yang tidak sesuai dengan persyaratan

    yang ditetapkan.

    3) 

    Menegor dan mengambil tindakan atas ketidaksesuaian proses packing .

    4)  Memberikan usulan-usulan perbaikan dan saran proses  packing  

     barang yang lebih baik.

    4.  Spare Parts Controller

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mempelajari permintaan spare parts dari ASS.

    2)  Membuat list dan monitoring pengadaan material atau komponen

     spare parts yang diminta.

    3)  Mendistribusikan SPK ke subkon internal dan mengirim material

    yang akan diproses.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    32/88

     

    32

    4)  Memonitor dan mengendalikan proses fabrikasi spare parts. 

    5)  Memberikan laporan kemajuan dan masalah-masalah penyelesaian

     spare parts.

    6)  Bekerja sama dengan bagian  packing   dan handling   untuk proses

     pemindahan dan packing .

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan spare parts yang tidak sesuai dengan

     prosedur.

    2)  Menetapkan prioritas proses fabrikasi spare parts. 

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan penanganan spare parts agar

    lebih memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan.

    5.  Components & Consumables Store Keeper

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Menerima komponen dan consumables.

    2) 

    Menyimpan komponen dan consumables ke tempat yang telahditentukan.

    3)  Melayani permintaan komponen & consumables yang diminta oleh

     bagian produksi, maintenance dan production controller .

    4)  Mendokumentasikan dan menyimpan bukti pengeluaran barang.

    5)  Menempatkan barang-barang sesuai lokasi yang ditetapkan.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan pengeluaran barang yang tidak sesuai dengan

     prosedur.

    2)  Meminta orang lain tidak berada dalam gudang yang tidak

     berkepentingan.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    33/88

     

    33

    3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan dan saran penempatan

     barang yang lebih aman dan tertib.

    6.  Equipments and Tool Keeper

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Menerima peralatan kerja dan tools. 

    2)  Menyimpan peralatan kerja dan tools  ke tempat yang telah

    ditentukan.

    3)  Melayani permintaan peralatan kerja & tools  yang diminta oleh

     bagian produksi dan maintenance.

    4)  Mendokumentasikan dan menyimpan bukti pengeluaran barang.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan pengeluaran barang yang tidak sesuai dengan

     prosedur.

    2)  Meminta orang lain tidak berada dalam gudang yang tidak

     berkepentingan.3)  Memberikan usulan-usulan perbaikan dan saran penempatan

     barang yang lebih aman dan tertib.

    7.  Expediter

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Melakukan proses pengiriman atau pengambilan barang (material,

    komponen maupun sub assy pumping unit ) dari wokshop pumping

    ke subkon internal.

    2)  Mengatur penempatan dan penumpukan material, komponen dan

     sub assy pumping unit .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    34/88

     

    34

    3)  Membantu proses packing  komponen dan/atau sub assy yang akan

    dikirim.

    4)  Bekerja sama dengan bagian handling dalam melakukan proses

     pemindahan barang.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan proses pengiriman atau pengambilan yang

    tidak sesuai prosedur.

    2)  Menolak permintaan pengangkatan atau pemindahan yang

    mengancam keselamatan kerja.

    3)  Melarang penempatan material diluar material/komponen pumping

    di yard atau didalam workshop pumping .

    4)  Memberikan usulan-usulan perbaikan packing dan penempatan

     barang, sehingga lebih memudahkan proses handling.

    8.  Handling

    a. 

    Tugas dan Tanggung jawab1)  Melakukan proses pemindahan barang (peralatan, komponen

    maupun sub assy pumping unit ) dengan foklift .

    2)  Menjaga kualitas barang-barang yang diangkat atau dipindahkan,

     baik selama diangakat maupun pada saat penempatan kembali.

    3)  Menjalankan proses pemindahan secara aman baik untuk diri

    sendiri maupun orang lain.

    4)  Memelihara peralatan ( forklift ) sesuai manual operasi forklift.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan proses pemindahan barang diluar barang

     pumping , kecuali sudah ada ijin dari pengawas workshop  pumping .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    35/88

     

    35

    2)  Menolak permintaan pengangkatan atau pemindahan yang

    mengancam keselamatan kerja.

    3)  Menolak pemakaian foklift oleh orang lain yang tidak kompeten.

    9.  Material Control  

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mengendalikan persedian raw  material, material casting dan

    komponen-komponen untuk proses fabrikasi

    2)  mengendalikan proses penerimaan, penempatan, penyimpanan

    komponen-komponen, material casting, raw material, dan

     pengeluarannya.

    3)  Mengendalikan system penempatan raw material.

    4)  Melakukan koordinasi dengan bagian produksi tentang

     pelakasanaan proses fabrikasi.

    5)  Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran raw material dan

    material casting .6)  Melindungi dan menjaga kualitas keberadaan material

    7)  Menjaga kebersihan, kerapihan di area penempatan raw material.

    8)  Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan  Production Control  

    terkait dengan masalah persediaan raw material.

     b.  Wewenang

    1)  Menolak permintaan dan pengeluaran material yang tidak sesuai

    dengan prosedur.

    2)  Mensuppli komponen-komponen raw material ke bagian produkssi

    dan ke  subkon.

    3)  Mencatat dan melaporkan penerimaan dan pengeluaran raw 

    material dan material casting .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    36/88

     

    36

    4)  Memberikan usulan-usulan pengembangan dan pengadaan

     penempatan maerial.

    3.3.3. Divisi SHE  

    1.  SHE Coordinator

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Berkoordinasi dengan Shop Manager   dalam merencanakan

     program kerja K3.

    2)  Identifikasi resiko-resiko bahaya dilingkungan kerja.

    3)  Memberikan orientasi K3 terhadap karyawan maupun

    subkontraktor fabrikasi,  packing   baru yang bekerja di  Area Shop 

    OGE.

    4)  Melakukan analisa dan kajian penyebab ketidaksesuaian dan

     pelanggaran K3.

    5)  Melakukan assessment berkaitan dengan K3 terhadap

    subkontraktor jasa fabrikasi, dan packing yang dapat berdampak

    langsung terhadap K3.

    6)  Memberikan masukan kepada Shop Manager   berkaitan dengan

     perlunya perubahan proses dan system K3.

     b.  Wewenang

    1)  Menegur karyawan maupun subkontraktor yang lalai terhadap

    ketentuan K3.

    2) 

    Melakukan penghentian sementara proses fabrikasi jika ditemukanadanya resiko bahaya yang berdampak terhadap K3.

    3)  Mengusulkan daily patrol secara random dan tidak terjadwal ( on

    the spot  ).

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    37/88

     

    37

    2.  SHE Representative

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Berkoordinasi dengan SHE Coordinator dalam membuat

     perencanaan program kerja K3 di lingkungan Shop OGE.

    2)  Berkoordinasi dengan SHE Coordinator dalam mengidentifikasi

    resiko-resiko bahaya di lingkungan Shop OGE.

    3)  Memberikan orientasi K3 terhadap karyawan maupun

    subkontraktor  fabrikasi,  packing   baru yang bekerja di  Area Shop 

    OGE.

    4)  Melakukan analisa dan kajian penyebab ketidak sesuaian dan

     pelanggaran K3 di Area Shop OGE.

    5)  Melakukan assessment berkaitan dengan K3 terhadap

    subkontraktor jasa fabrikasi, dan  packing   yang dapat berdampak

    langsung terhadap K3 di Shop OGE.

    6)  Memberikan masukan kepada SHE Coordinator  berkaitan dengan

     perlunya perubahan proses dan system K3 di Area Shop OGE.

     b.  Wewenang

    1)  Menegur karyawan maupun subkontraktor yang lalai terhadap

    ketentuan K3.

    2)  Melakukan penghentian sementara proses fabrikasi di Shop  OGE

     jika ditemukan adanya resiko bahaya yang berdampak terhadap

    K3.

    3)  Mengusulkan daily patrol di  Area Shop OGE secara random dan

    terjadwal.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    38/88

     

    38

    3.3.4. Divisi Quality  Assurance 

    1.  Quality  Assurance  Koordinator

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Mengkaji pencapaian Quality Objective untuk area kerja unit

    usaha.

    2)  Menyediakan umpan balik ketika menemukan masalah dan

    melakukan tindakan perbaikan serta tindakan pencegahan, agar

    tidak terjadi lagi dimasa datang.

    3)  Mendayagunakan umpan balik pelanggan untuk tindakan dan

     peningkatan.

    4)  Mengkaji total pelaksanaan sistem secara berkala untuk

    kesesuaian, efektivitas dan peningkatan mutu.

    5)  Melaksanakan strategi untuk peningkatan mutu.

    6)  Mengkaji dan verivikasi indikator mutu, masalah mutu produk,

    tindakan serta status.

    7)  Turut secara aktif dalam menyediakan asistensi dan rekomendasi

    untuk perbaikan.

     b.  Wewenang

    1)  Menentukan penghentian sementara produksi, pengiriman dan

     penarikan produk jika terjadi ketidaksesuaian.

    2)  Mengusulkan tugas, tanggung jawab dan wewenang personil

    Quality Department yang berkaitan dengan Sistem Manajemen

    Mutu.3)  Mengusulkan pemberian Certificate of Compliance  terhadap

     produk yang lulus inspeksi dan pengetesan.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    39/88

     

    39

    3.3.5. Divisi Engineering  

    1.  Oil & Gas Equipment Uni t Engineeri ng Coordinator  

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Membantu memberikan data tender yang meliputi ;

    a.  Spesifikasi teknik

     b.   Design drawing

    c.   Design calculation

    d.   Brochure –  brochure yang dibutuhkan

    2)   Mereview dan menyetujui design pumping unit  yang meliputi ;

    a.   Design calculation

     b.   Design drawing  ( dimension calculation, torque factor, general

    view)

    c.   Manufacturing drawing

    d.   Bill of quantity

    3)  Mengevaluasi ketidaksesuaian antara spesifikasi design  dengan

    hasil fabrikasi.

    4)  Mengevaluasi masukan design, untuk melakukan pengembangan

    design.

    5)  Memelihara semua catatan design  mulai tahap perancangan,

     pengembangan sampai review.

    6)  Melakukan verifikasi design, untuk memastikan hasil design dan

     pengembangan telah sesuai dengan design dan pengembangan

    input.7)  Melakukan validasi design, untuk memastikan produk layak

    digunakan sesuai dengan semua persyaratan dan aplikasi produk.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    40/88

     

    40

    8)  Memelihara semua catatan perubahan design, berikut catatan

    evaluasi, hasil verifikasi dan validasi produk sebelum

    diaplikasikan dan evaluasi setelah perubahan.

    9)  Menyetujui dokumen  part list   dan “assembly instruction and

    operating manual ”. 

     b.  Wewenang

    1)  Memberikan standar harga  pumping unit   dan  spare part   sesuai

    dengan spesifikasi.

    2)  Menentukan pemakaian material / komponen sesuai dengan

    spesifikasi dan design calculation.

    3)  Menyetujui permohonan anggaran untuk pembelian alat kerja dan

    copy dokumen di unit kerjanya.

    2.  Oil & Gas Equipment Un it Design Engineeri ng

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Membantu memberikan data tender yang meliputi ;

    a.  Spesifikasi teknik

    b.   Design drawing

    c.   Design calculation

    d.   Brochure –  brochure yang dibutuhkan

    2)  Membuat design pumping unit yang meliputi ;

    a.  Tahapan perancangan dan pengembangan berdasarkan

    masukan spesifikasi, fungsi, kinerja serta persyaratan dan peraturan yang berlaku.

     b.   Design calculation

    c.   Design drawing  ( dimension calculation, karakteristik produk ,

     general view )

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    41/88

     

    41

    d.   Manufacturing drawing

    e.   Bill of quantity

    3)  Mengevaluasi ketidaksesuaian antara spesifikasi design dengan

    hasil fabrikasi, mengidentifikasi masalah dan menyarankan

     perbaikan.

    4)  Membuat part list dan “assembly instruction and operating  

    manual ”. 

     b.  Wewenang

    1)  Menentukan pemakaian material/komponen sesuai spesifikasi dan

    design calculation.

    2)  Mengecek dan mengevaluasi spesifikasi design  dengan hasil

    fabrikasi.

    3)  Mengecek list kebutuhan alat kerja engineering .

    3.  Oil & Gas Equipment Unit Dr awing and Detaili ng Control  

    a. 

    Tugas dan tanggung jawab1) Membuat dan menyiapkan data tender yang meliputi ;

    a.  Design drawing  

    2) Menggambar design drawing pumping unit yang meliputi ;

    a.  Design drawing  

     b.  Manufacturing drawing  

    3) Memfile dan mendistribusikan data-data tersebut

     b.  Wewenang

    1)  Menggambar Fabrikasi drawing   sesuai dengan spesifikasi dan

    design calculation.

    2)  Memfile mendistribusikan data-data yang meliputi ;

    a.   Fabrikasi Drawing

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    42/88

     

    42

    3)  Alat kerja

    4.  Oil & Gas Equipment Un it Engineeri ng Document Control

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Menyusun dan menyiapkan data tender yang meliputi ;

    a.  Spesifikasi teknik

     b.   Design drawing

    c.   Design calculation

    d.   Brochure-brochure yang dibutuhkan

    2)  Menyusun Document Package 

    3)  Menyusun  Part List   dan “ Assembly Instruction and Operating

     Manual ” 

    4)  Memfile tribusikan data-data tersebut

     b.  Wewenang

    1)  Memfile dan mendistribusikan data-data yang meliputi ;

    a. 

    Fabrikasi Drawing   b.   Bill of Quantity

    c.  Document Package 

    d.   Part Lis dan “ Assembly Instruction and Opening Manual ” 

    e.   Design Calculation

    f.   Design and Development Review

    g.   Design and Development Verification, Validation and Changes

    5. 

    Oil & Gas Equipment Un it M ateri al Estimate

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Menyusun Bill of Quantity.

    2)  Memfile dan mendistribusikan data-data tersebut.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    43/88

     

    43

     b.  Wewenang

    1)  Mem file dan mendistribusikan data-data yang meliputi ;

    a.   Bill of Quantity

    2)  Alat Kerja.

    3.3.6. Divisi Marketing  

    1.  Koordinator Marketing  

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1)  Bertanggung jawab langsung kepada kepala unit usaha / direktur

     project

    2)  Membina hubungan baik dengan pelanggan untuk mendapatkan

    target maximum penjualan dengan maximum profit / keuntungan.

    3)  Bertanggung jawab untuk mensukseskan project yang berjalan

    agar sesuai dengan kontrak yang telah dibuat.

    4)  Mencari dan mendapatkan pelanggan baru baik dari domestik

    ataupun dari internasional market/pasar.

    5)  Membantu bagian keuangan apabila mendapatkan kesulitan dalam

    hal pembayaran.

    6)  Menginformasikan kebagian terkait dan bagian engineering segala

    data / informasi dari pihak pelanggan.

    7)  Melakukan koordinasi dengan marketing eksekutif   dalam hal

     pembagian tugas, penentuan harga jual dan target penjualan.

    8) 

    Mereview proposal teknis atau komersial yang dibuat marketingeksekutif sebelum diajukan ke customer.

    9)  Melakukan kontrak review  dengan bagian engineering, produksi,

     purchasing, QA sebelum produksi dimulai.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    44/88

     

    44

    10) Mengawasi dan memonitor hasil penjualan dari marketing  

    eksekutif terhadap target penjualan.

     b.  Wewenang

    1)  Menentukan, mereview kontrak dan bid proposional.

    2)  Membina hubungan dengan perusahaan lokal dan perusahaan

    asing.

    3)  Menentukan target penjualan tahunan.

    4)  Membuat SPK ( surat perintah kerja ) dan menanda tangani ke

     bagian-bagian lainnya yang terkait.

    5)  Mengajukan harga penjualan ke kepala unit usaha / direktur

     project.

    6)  Melakukan kebijakan dan system prosedur tentang kegiatan

    marketing.

    7)  Melakukan pemeriksaan atas laporan berkala dari marketing

    eksekutif, dan customer service.

    8) 

    Menganalisa perbandingan harga dengan kompetitor.

    2.  Marketing Eksekuti f

    a.  Tugas dan tanggung jawab 

    1)  Melakukan komunikasi dan pertemuan dengan customer untuk

    membicarakan hal-hal yang menyangkut dengan proyek yang

    sedang berjalan dan yang akan datang.

    2)  Membuat laporan mingguan kepada marketing koordinator setuiap

    kunjungan ke customer.

    3)  Mencari peluang-peluang proyek baru.

    4)  Melakukan koordinasi dengan divisi-divisi lain ( Engineering,

     Procurement,Produksi,project control, Product support /ASS )

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    45/88

     

    45

    5)  Menyusun proposal teknis dan komersial sesuai dengan

     persyaratan yang diminta customer atau tercantum dalam bid

    dokumen.

    6)  Membuat budgeting untuk project yang sudah kontrak atau P.O

    yang diterima.

     b.  Wewenang

    1)  Mencari tahu rencana customer dimasa yang akan datang serta

    menentukan project opportunity.

    2)  Melakukan evaluasi terhadap pencapaian pemasaran.

    3)  Menganalisa perbandingan harga dengan kompetitor.

    4)  Mengusulkan langkah-langkah perbaikan berdasarkan hasil analisa

    dan keluhan pelanggan.

    3.  Marketing Support

    a.  Tugas dan tanggung jawab

    1) 

    Mengumpulkan informas ( secara periodic ) mengenai semua infotender dari media cetak dan media elektronik.

    2)  Membantu mempersiapkan dokumen penawaran/tender (

    komersial dan teknis ) sesuai persyaratan yang tercantum dalam

     bid document.

    3)  Membuat surat perintah kerja ( SPK ) internal proyek yang sudah

    kontrak atau P.0. yang diterima atas intruksi dari coordinator

    marketing.

     b.  Wewenang

    1)  Menerbitkan surat penawaran harga atas permintaan dari

    Marketing Executive.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    46/88

     

    46

    2)  Menerbitkan dan mendistribusikan surat perintah kerja ( SPK )

    internal atas permintaan Koord. Marketing setelah disetujui Kepala

    Unit.(Randi, 2014)

    3.4. Pumping Unit

    Gambar 3.2  Pumping  Unit Produksi PT Bukaka Teknik Utama

    Sumber tenaga penggerak utama dari seluruh rangkaian unit komponen baik

    di atas permukaan maupun komponen di dalam sumur adalah mesin penggerak

    ( prime mover ). Fungsi utama komponen pumping unit  di atas permukaan adalah :

    1.  Memindahkan energi atau tenaga dari  prime mover   ke unit komponen

     pompa di dalam sumur.

    2.  Mengubah gerak berputar dari prime mover menjadi suatu gerak bolak- balik naik turun.

    3.  mengubah kecepatan putar prime mover menjadi suatu langkah

     pemompaan ( stroke/menit, SPM ) sesuai dengan yang diinginkan (Aditya,

    2015).

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    47/88

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    48/88

     

    48

    2.   Riser Box

     Riser Box adalah komponen yang berfungsi untuk memaksimalkan ruang dan

     batas dari produk.

    3.  Counter Weight

    Counter Weight adalah sepasang pemberat yang berfungsi untuk mengubah

    gerakan berputar dari  prime mover   menjadi gerakan bolak-balik naik turun

    menyimpan tenaga.  Prime Mover  pada saat down-stroke  atau saat counter weight

    menuju ke atas yaitu pada saat kebutuhan tenaga kecil atau minimum.

    Membantu tenaga prime mover pada saat up-stroke atau saat counter weight  bergerak

    ke bawah sebesar tenaga potensialnya. Kerja  prime mover terbesar yang dibutuhkan

    adalah pada saat up-stroke dimana minyak ikut terangkat ke atas atau permukaan.

    4.  Gear Reducer

    Gear Reducer merupakan transmisi yang berfungsi untuk mengubah

    kecepatan putar dari prime mover. Gerak putaran dari prime mover diteruskan ke gear

    reducer dengan menggunakan belt.

    5.  Crank

    Crank merupakan sepasang tangkai yang menghubungkan crank shaft  pada

     gear reducer dengan counter weight. Pada crank ini terdapat lubang-lubang tempat

    kedudukan pada  pitman bearing   dan ujung bawah dari  pitman. Besar kecilnya

    langkah atau  stroke  pemompaan yang diinginkan dapat diatur dari sini dengan

    mengubah-ubah letak ujung bawah pitman mendekati maupun menjauhi counter

    weight . Apabila kedudukan ujung bawah pitman digeser ke posisi lubang mendekati

    counter weight , maka langkah pemompaan menjadi bertambah besar, demikian pula

    sebaliknya apabila kedudukan ujung bawah pitman digeser ke posisi lubang menjauh

    counter  weight  ke arah crank shaft  maka langkah pemompaan menjadi kecil.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    49/88

     

    49

    6.  Crank shaft

    Crank shaft merupakan poros dari crank . Gerakan berputar yang telah

    diperlambat oleh gear reducer  akan menggerakkan crank   shaft .

    7.  Wrist Pin Bearing Assembl

    a.  Tangga ( Ladder )

     Ladder adalah komponen yang berfungsi untuk membantu pemeriksaan

    (inspeksi) pada bagian yang yang tinggi dari produk  Engineering   Pumping unit

    seperti Saddle Bearing Assembly.

     b.  Samsons Post

    Samsons post merupakan kaki-kaki menyangga atau penopang Walking

     Beam.

    8.  Saddle Bearing Assembly

    Saddle  Bearing Assembly adalah tempat kedudukan dari Walking Beam pada

    Samsons Post  bagian atas.

    9.   Horse Head

     Horse Head  adalah komponen yang berfungsi untuk meneruskan gesekan dari

    Walking   Beam  ke unit pompa di dalam sumur melalui bridle,  polished   rod , dan

     sucker  rod  string atau merupakan kepala dari walking  beam yang menyerupai bentuk

    kepala kuda.

    10.  Platform Samson Post

     Platform  Samsons  Post adalah komponen yang berfungsi sebagai pondasi

    untuk Samsons  Post .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    50/88

     

    50

    11.  Frame  Extension 

     Frame  Extension  merupakan  frame  yang digunakan sebagai tempat berdiri

    operator saat setting  atau assembly  pumping .

    12.  Belt Guard

     Belt  Guard  adalah komponen yang berfungsi sebagai cover  untuk melindungi

    v-belt  antara motor dan gear  reducer .

    13. V-Belt

    V -belt   adalah ban mesin yang dibuat dari karet yang berlapis-lapis.

    Penampang yang berbentuk V   dan sabuk tersebut tidak berujung. V -belt   digunakan

    untuk menyalurkan putaran dari prime mover

    .

    14.  Pulley

     Pulley  adalah komponen yang berfungsi sebagai dudukan penerus daya

     putaran mesin ke V -belt.

    15.  Brake System

     Brake System adalah komponen yang berfungsi untuk menghentikan gerakan

     pompa jika dibutuhkan, misalnya pada saat dilakukan reparasi sumur atau

    maintenance  pumping  unit .

    16. Tail Bearing

    Tail   Bearing   adalah komponen pada walking beam  untuk menyambungkan

     Equalizer .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    51/88

     

    51

    17.  Equalizer

     Equalizer  adalah bagian atas dari  pitman yang dapat bergerak secara leluasa.

     Equalizer   menyatu dengan Walking   Beam  sehingga gerakan Walking   Beam  dan

     Horse  Head  akan terpengaruh pada Equalizer  pada saat pompa beroperasi.

    18.  Pitman

     Pitman merupakan sepasang tangkai yang menghubungkan antara crank pada

     pitman bearing   dengan bagian equalizer   yang tersambung antara tail   bearing   pada

    walking   beam. Fungsinya mengubah dan meneruskan gerak putar menjadi gerak

     bolak-balik naik turun dan pitman ini akan menggerakkan walking  beam.

    19. Walking Beam

    Walking   Beam  merupakan tangkai horizontal yang berada di bagian atas

     pumping unit yang menyambung langsung dengan horse head  dengan bantuan shaft .

    Walking  beam berfungsi untuk mengubah gerak berputar dari  prime mover  menjadi

    gerak naik turun dan meneruskan energy pompa di dalam sumur melalui polished  rod  dan sucker  rod   string .

    20.  Polished Rod Clamp

     Polished   Rod  Clamp merupakan komponen yang terletak di atas carrier  bar  

    yang berfungsi untuk mengeraskan kaitan  polished  rod  dengan komponen-komponen

    diatasnya agar tidak dapat lepas selama Pumping  Unit  bekerja.

    21.  Polished Rod

     Polished   Rod  merupakan bagian dari tangki atau string pompa yang terletak

     paling atas, Fungsinya adalah untuk menghubungkan antara rangkaian  sucker   rod  

    dengan komponen-komponen di atas permukaan.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    52/88

     

    52

    22. Stuffing box

    Stuffing    Box  adalah komponen yang dipasang di atas kepala sumur

    (casing /tubing head ) untuk mencegah atau menahan minyak agar tidak ikut keluar

     bersama dengan naik turunnya polished rod . Dengan demikian seluruh minyak hasil

     pemompaan akan mengalir ke  flow  line  lewat cross  tree. Disamping itu juga

     berfungsi sebagai tempat kedudukan polished  rod  sehingga dapat bergerak naik turun

    tegak lurus dengan leluasa.

    23. Carrier Bar

    Carrie  Bar  merupakan komponen yang berfungsi sebagai penyangga  polished  

    rod   clamp. Carrier   bar   ini dikaitkan dengan wire  line  hanger   yang selanjutnya

    dihubungkan dengan horse head .

    24. Wire Line

    Wire  Line  (bridle) merupakan sepasang kabel baja yang dihubungkan pada

    carrier   bar , dengan demikian carrier   bar bergantung pada bridle  yang akan dihubungkan ke horse head  (Randi, 2014).

    Seperti telah diketahui bahwa fungsi pompa adalah untuk menaikkan fluida

    dari formasi ke dalam tubing dan mengangkatnya ke permukaan. Oleh karena itu,

    suatu pompa harus terdiri dari beberapa komponen utama yang terletak dibawah

    sumur, komponen tersebut antara lain :

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    53/88

     

    53

    Sumber : Randi, 2014 

    Gambar 3.4 Komponen Pumping Unit  Di Dalam Sumur

    1.  Working Barrel

    Merupakan tempat dimana  plunger   dapat bergerak naik turun sesuai

    dengan langkah pemompaan dan menampung minyak yang terhisap oleh

     plunger  pada saat bergerak ke atas.

    2.   Plunger

    Merupakan bagian dari pompa yang terdapat di dalam barrel yang dapat

     bergerak naik turun. Plunger  ini berfungsi sebagai penghisap minyak dari

    formasi masuk ke dalam barrel dan mengangkat minyak yang telah

    terakumulasi dalam barrel  ke permukaan melalui tubbing .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    54/88

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    55/88

     

    55

    6.  Tangki pompa

    Tangki pompa atau sucker rod string  terdiri dari :

    a.  Sucker rod

    Merupakan bagian dari unit pompa yang sangat penting, karena

    merupakan penghubung antara  plunger   dengan komponen-komponen

     penggerak yang ada di permukaan. Sedangkan fungsinya adalah

    melanjutkan gerak lurus naik turun dari horse head  ke plunger pompa.

    Umumnya panjang satu single dari  sucker rod  yang sering digunakan

     berkisaran antara 25 sampai 30 ft, dan untuk menghubungkan antara

    dua buah sucker  digunakan sucker  rod coupling .

     b.   Pony Rod

    Merupakan Sucker   Rod  yang mempunyai ukuran panjang lebih pendek

    dari pada  sucker   rod -nya sendiri. Fungsinya untuk melengkapi

     panjang dari sucker  rod  apabila tidak mencapai target yang diinginkan.

     Pony  Rod  umumnya memiliki ukuran panjang 2,4,6,,8,10, dan 12 ft.

    c. 

     Polished RodAdalah tangkai yang menghubungkan sucker  rod string  dalam carrier  

    (wire line hanger  pada horse head ) yang naik turun di dalam  stuffing

    box. Pada saat up-stroke  (langkah pompa ke atas) fluida membebani

     plunger yang menyebabkan travelling valve tertutup dan fluida akan

    melakukan gerak dorong dari tubbing ke permukaan. Gerakan plunger  

    ini menyebabkan penurunan tekanan di atas standing valve, maka

     standing valve terbuka dan fluida dari formasi masuk ke dalam pompa.

    Pada saat down-stroke (langkah pompa ke bawah),  plunger akan turun

    dan pada saat tersebut travelling valve akan terbuka dan standing valve 

    akan tertutup sehingga fluida akan bergerak dari  plunger   ke dalam

    tubing.(Randi. 2014)

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    56/88

     

    56

    3.6. Proses Produksi Pumping  Unit

    Sumber : Randi, 2015

    Gambar 3.5 Manufacturing Proces Flow

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    57/88

     

    57

    Proses pembuatan pumping unit diawali dengan persiapan bahan baku. Bahan

     baku dari pembuatan pumping ialah.

    1.   Raw material

    Raw material yang akan datang tidak hanya hasil proses permesinan

    tetapi juga material casting,  selanjutnya material tersebut dietakkan dan

    dikelompok berdasarkan jenisnya ditempatnya.

    Material yang datang tidak hanya material yang telah memiliki

    sertifikat tetapi material yang belum memiliki sertifikat yang berdasarkan

     beberapa jenis beberapa pengujian sehingga diketahui spesifikasinya material

    tersebut.

    Gambar 3.6  Material  

    2. 

    Proses Cutting  

    Proses ini adalah perlakuan terhadap material, pada bagian ini akan

    memotong raw material sesuai dengan kebutuhan sehingga material tersebut

     bisa diproses untuk proses selanjutnya . Proses cutting menggunakan 3 jenis

     pemotongan:

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    58/88

     

    58

    a.  Gerinda potong

    Digunakan untuk memotong pipa dan besi siku

     b.  Cutting Comodo

    Digunakan untuk memotong plat dengan model potongan bisa

    membentuk alur, gas yang digunakan oksigen dan LPG.

    Gambar 3.7 Comodo Cutting  

    c.  Mesin Shearing Cutting  

    Digunakan untuk memotong plat dengan ukuran minimal

    ketebalan 2,5 mm dan maksimal ketebalan 10 mm.

    Gambar 3.8 Shearing  Cutting  

    d.  CNC Cutting Gas

    Kegunaan hampir sama dengan mesin cutting comodo hanya saja

    mesin ini menggunakan sistem NC.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    59/88

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    60/88

     

    60

    Dari tiga mesin tersebut 1 mesin berada di area gear shop, mesin

    drilling   di  gear   shop  berguna untuk melakukan drill   terhadap komponen-

    komponen sadle bearing , beberapa komponen lainnya.

    Sedangkan 2 mesin drilling   lagi berada dekat area cutting , salah satu

    mesin drilling   bertugas untuk memproses material yang tidak terlalu tebal

    seperti komponen support dan lainnya, sedangkan mesin drilling  yang satunya

    untuk memproses material yang cukup tebal seperti untuk komponen walking  

    beam, riser  box, dan lain-lain. Selain untuk memproses komponen  pumping  

    unit   kedua mesin drilling ini juga memproses komponen-komponen untuk

    Pabrik Kelapa Sawit dan Petrokimia Gresik.

    4.  Proses setting  

    Proses  setting   adalah proses yang sangat penting karena proses ini

    sangat menetukan kepada hasil akhir, proses setting ini biasanya dilakukan

    dengan menggunakan JIG sehingga dapat menyeting suatu bagian dari

     pumping unit lebih cepat dan akurat. JIG yang dibuat sudah berdasarkan

    gambar kerja sehinga JIG dapat digunakan berkali-kali.

    Gambar 3.11 JIG Handrail Frame Extension 

    Proses penyetingan dlakukan dengan menggabungan material yang

    telah melalui proses cutting maupun drilling, material-material tersebut lalu

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    61/88

     

    61

    disusun pada JIG dan di setting lalu jika sudah benar settingannya di kunci

    dengan las SMAW  yang selanjutnya material masuk ke proses welding .

    Gambar 3.12 Proses Setting Handrail Frame Extension

    Pada proses setting ini terdapat 4 area

    a.  Area Setting Riser Box

    b.  Area Setting Samsons Post

    c.  Area Setting Horse Head

    d.  Area Setting Aksesories

    5.  Proses Welding  

    Proses welding   adalah proses melanjutkan proses  setting   yaitu

    komponen-komponen yang telah di kunci pada proses  setting  lalu dilanjutkan

    dengan di welding , mesin las yang diguanakan ada 2 yaitu SMAW dan MIG, pengunaan kedua mesin las tersebut tergantung kebutuhan.

    Las MIG untuk menyambungkan komponen-komponen yang

    membutuhkan kekuatan sambungan yang besar seperti sambungan komponen

    untuk walking  beam dan lain-lain, sedangkan untuk mesin las SMAW lebih

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    62/88

     

    62

    kepada komponen yang tidak membutuhkan kekuatan Tarik yang besar seperti

    control   panel  dan lain-lain.

    Pada PT Bukaka Teknik Utama rata-rata proses pengelasan dilakukan

    oleh sub kontraktor sedangkan pengelasan yang dilakukan oleh pekerja

     bukaka hanya sebagian kecil seperti pengelasan untuk komponen accecories,

    untuk proses setting , dan lain-lain.

    6.  Proses Finishing  

    Proses  finishing   adalah proses pembersihan dari hasil lasan sehingga

    material bisa siap dan bisa dilakukan proses blasting , hal ini dilakukan untuk

    supaya pada saat proses blasting  tidak terlalu berat. Proses finishing  dilakukan

    dengan dengan mesin gerinda tangan manual karena lebih fleksibel dan

     praktis tanpa harus memindahkan posisi dari komponen.

    7.  Proses Machining  

    Proses machining   adalah salah satu proses yang dilakukan di  gear  

    reducer . Proses machining   yang dilakukan beraneka ragam. Mulai dari proses

     pembuatan  shaft , key, dan drilling   housing   bearing . Mesin yang digunakan

     juga beraneka ragam, antara lain CNC  Lathe, CNC   Milling ,  Milling  drilling ,

    rol  dan lain-lain.

    Proses machining   yang dilakukan tidak hanya di  gear   reducer   tatapi

     juga di MGS, MGS adalah salat satu unit usaha yang ada di PT Bukaka

    Teknik Utama. Proses machining  yang dilakukan disana salah satunya adalah

     proses machining   untuk  finishing   dari hasil material casting   seperti crank .

    (Aditya. 2015)

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    63/88

     

    63

    Gambar 3.13 Mesin Cnc Milling  

    8.  Proses Assembly Casting  

    Proses assembly casting  adalah proses pemasangan crank  hasil produk

    casting  ke gear  box.

    9.  Proses Blasting   Painting  

     Blasting  merupakan tahapan selanjutnya dari proses produksi  pumping  unit . Komponen yang telah selesai proses fabrikasi, akan melalui tahapan

    selanjutya yaitu proses blasting . Komponen yang telah selesai dimasukkan

    kedalam tempat dan ruangan khusus untuk proses blasting .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    64/88

     

    64

    Gambar 3.14 Area Blasting  dan Painting  

    Proses blasting yang dilakukan menggunakan metode  sand blasting.

    Proses  sand blasting yang dilakukan menggunakan  steel grift   G25. G25

    adalah ukuran  grift   yang digunakan adalah 25. Sand blasting   dipilih karena

     proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihakn permukaan

    material yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran terutama karat. Efek dari

     sand blasting  ini membuat permukaannya menjadi kasar dan permukaan yang

    kasar ini membuat cat dapat melekat dangan karat.

    Proses  sand blasting   yang dilakukan menggunakan dua cara, yaitu

    manual dan menggunakan mesin. Untuk cara manual, dibutuhkan operator

    secara langsung dalam proses blasting . Alat bantu yang digunakan dalam

     proses blasting   manual antara lain, selang, nozzle, bak pasir, kompresor,sedangkan proses blasting  menggunakan mesin yang secara umum alat yang

    digunakan sama, namun dilakukan secara otomatis.

    Setelah proses blasting   selesai, tahapan selanjutnya adalah proses

     painting , proses  painting   terbagi menjadi tiga bagian, yaitu primer,  second  

    coat   dan  finishing . Pada poros primer dilakukan blasting   area. Hal tersebut

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    65/88

     

    65

    untuk mempermudah proses dan mempercepat proses  painting   dikarenakan

    area  painting   terbatas. Sedangkan proses  second   coat , dilakukan setelah

     painting  primer   selesai dan cat telah kering. Proses  second   coat   dilakukan

    dipainting   area. Tahapan terakhir dari proses painting ini adalah proses

     finishing . Pada proses  finishing , komponen di cat sesuai dengan permintaan

    konsumen.

    Standar yang digunakan dalam  painting  bervariasi, mulai dari standar

     jenis cat yang digunakan, cara pengecatan, hingga ketebalan pengecatan. Hal

    tersebut tergantung dari permintaan dari konsumen. Pada umunya, untuk

     pumping   unit   dengan konsumen dari PT Pertamina berwarna hitam dan

    kuning. Sedangkan konsumen dari PT Chevron berwarna hijau dan kuning.

    10.  Proses Assembly  Pumping  

    Proses terakhir sebelum pengiriman adalah proses assembly pumping ,

     proses perakitan  pumping   ini dilakukan hanya untuk satu pumping, tujuan

     proses ini adalah untuk proses inspeksi. Proses inspeksi dilakukan langsung

    oleh customer. Inspeksi biasanya biasanya dilakukan ketika pumping unit

    telah siap dikirim dan sudah selesai di packing , inspektor melakukan

     pengecekan bertahap, mulai dari dokumen-dokumen hingga ke komponen

     pumping   unit   serta pengecekan pada proses running test . Pengecekan yangdilakukan termasuk proses pengecekan ketebalan cat, ketebalan pengelasan,

    kebersihan dan material yang digunakan.

    Proses assembly yang dilakukan bertahap, mulai dari komponen yang

     paling bawah, seperti  frame  assembly  yang disassembly  dengan  gear   box 

    motor, yang kemudian dilanjutkan pemasangan Samson post front   dan

    Samson  post rear . Setelah pemasangan komponen utama selesai, dilakukan

     pemasangan ladder Samson post   dan handrail frame extension. Setelah

     pemasangan komponen utama selesai, diakukan pemasangan ladder  Samson

     post   dan handrail  frame extension . setelah Samson post   selesai dipasang, proses selanjutnya adalah pemasangan walking beam. walking beam di

    assembly  dengan Samson  post   dengan bantuan  sadle  bearing   pada bagian

    tengah walking   beam. Sedangkan untuk bagian belakang walking beam, tail

     bearing merupakan bagian yang digunakan untuk assembly equalizer  dengan

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    66/88

     

    66

    waliking beam . sedangkan penghubung antara equalizer dan crank pada

     gearbox adalah menggunakan pitmen pada bagian kanan dan kiri equalizer .

    11.  Proses Load Test and Dimention 

    Proses ini juga dilakukan saat ada inspeksi dari customer , proses yang

    dilakukan adalah proses running   test pumping unit , diperlukan satu unit

     pumping yang direksi. Ereksi berfungsi sebagai pengecekan pada setiap

    fungsi dari komponen-komponen pumping unit. Apabila terjadi kesalahan

    dalam proses produksi, contohnya kesalahan ukuran, dapat diketahui saat

     proses ereksi. Saat proses running test   pumping  unit  akan di beri beban untuk

    mengetahui kekuatan dari  pumping   apakah sudah sesuai dengan permintaancostomer  atau belum.

    12.  Proses Packing   Delivery 

     Packing   merupakan tahapan terakhir dari proses produksi pumping

    unit. Komponen yang telah selesai di  painting . Segera dipersiapkan untuk

     proses  packing . Pada proses  packing , tidak semua komponen dijadikan satu

    dalam satu tempat  packing . Proses  packing  terbagi menjadi beberapa bagian,

    antara lain untuk komponen-komponen yang berukuran besar, di  packing  

     bersamaan. Komponen tersebut antara lain  frame assembly,  frame extension,

     pitman, equalizer , Samson post rear , Samson post front , ladder , horse head ,

    dan lain-lain. sedangkan walking beam  di packing   terpisah. Selain itu ada

     beberapa komponen yang masukkan kedalam box, yaitu bracket frame

    extension,  portal , wireline, wireline guard ,  slide rail , dan  safety  ladder .

    Proses packing  yang dilakukan menggunakan bantuan balok-balok kayu untuk

    menjaga komponen dari lecet pada cat saat proses pengiriman. Selain itu

     pengunaan balok-balok kayu menjadikan  packing   di kemas secara rapi dan

     baik (Habiburrachan. 2015).

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    67/88

     

    67

    BAB 1V

    PROSES PEMBUATAN ACCESORIES  PADA PUMPING UNIT

    4.1. Pengertian Frame Extension  

     Frame extension adalah salah satu komponen yang termasuk dalam kategori

    accesories.  Frame extension  berfungsi sebagai tempat meletakkan motor yang

    digunakan sebagai penggerak  gear   box dan sebagai pijakan operator mulai dari

    mengaktifkan,mematikan mengatur putaran, yang di pagar dengan handrail frame

    extension pada pumping unit . frame extension ditopang oleh sepasang support frame

    extension.

    4.2. Bagian-Bagian Utama Accesories  

     Accesories  terdiri dari gabungan komponen yang dirakit satu sama lain

    sehingga menjadi satu kesatuan.

    Berikut ini adalah nama komponen accesories 

    a.  Pipa ukuran ¼

    Gambar 4.1 Pipa Ukuran ¼

    Pipa ukuran ¼ nantinya akan disatukan agar mempermudah

    menyatukan, salah satu pipa dibanding terlebih dahulu, digunakan untuk

    membuat handrail frame extension yang berfungsi sebagai pagar untuk

    operator yang akan di satukan dengan platform Samson  post .

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    68/88

     

    68

     b.  Plat siku 50x50x5

    Gambar 4.2  Plat Siku 50x50x5

    Plat siku-siku ukuran 50x50x5 berfungsi sebagai pembuatan rangka

     plat form frame extension nantinya disatukan dengan plat Unp 10 (100x50x5)

    menggunakan las SMAW dengan las AWS E7016 diameter 3,2 mm.

    c.  Plat siku 100x100x10

    Ganbar 4.3 Plat Siku 100x100x10 Gambar 4.4 Plat Siku 100x100x10

    Plat Siku 100x100x10 pada bagian depan sebanyak 4 buah.

    Pemasangan siku tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengencangan

     frame extension saat assembly dengan komponen lain.

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    69/88

     

    69

    d.  Plat besi tebal 6 mm

    Gambar 4.5 Plat ketebalan 6 mm

    Plat ukuran panjang 1118 mm, lebar 100 mm, tebal 6 mm berfungsi

    sebagai bemper handrail platform frame extension 

    e.  Unp 10 ukuran 100x50x5

    Gambar 4.6 Unp 10 (100x50x5)

    Plat unp 10 ukuran 100x50x5 berfungsi sebagai rangka frame

    extension, pengabungannya menggunakan las SMAW dengan kawat las AWS

    E7016 diameter 3.2 mm

    f.  Besi greting

    Gambar 4.7 Besi Greeting  

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    70/88

     

    70

    Greeting  berfungsi sebagai pijakan operator pemasangannya pada

     bagian atas  frame extension. lakukan pengelasan secara intermeeten pada sisi

    luar dan sisi dalam dari greeting dengan menggunakan las SMAW dengan

    kawat las AWS E7016 diameter 3.2 mm.

    4.3. Proses Pembuatan Accesories  Pada Pumping Uni t

    Sebelum melakukan pengerjaan harus melihat gambar terlebih dahulu agar

    mempermudah produksi dan dengan menggunakan design gambar seperti diatas

    tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil dari produksi, sebab ada perhitungan

    terlebih dahulu agar hasil yang di dapat lebih tepat, akurat dan mengetahui material

    apa yang cocok digunakan tersebut

    Berikut ini adalah design gambar komponen accesories

    Gambar 4.8  Design Platform Frame Extension 

  • 8/19/2019 Laporan PT Bukaka Teknik Utama_20120130135

    71/88

     

    71

    Gambar 4.9  Design Handrail Fr