7
Laporan Individu Penggergajian dan Pengerjaan Kayu PT. SEKISHIN FARINA WOOD Oleh: Hulyana M 111 08 329

Laporan Pt. Sekishin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pt. Sekishin

Laporan IndividuPenggergajian dan Pengerjaan Kayu

PT. SEKISHIN FARINA WOOD

Oleh:

HulyanaM 111 08 329

FAKULTAS KEHUTANANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2011

Page 2: Laporan Pt. Sekishin

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Seperti diketahui bahwa industi dibidang kehutanan dimulai dengan proses penggergajian

kayu. Untuk melancarkan suatu industry proses pertama yang harus diperhatikan adalah

modal/investasi (uang dan peralatan), bahan baku yang cukup, organisasi kerja yang baik dan

tenaga kerja yang cukup berpengalaman serta berpengetahuan khusus dalam proses penguasaan

peralatan dan pengolahan kayu. Tujuan penggabungan faktor-faktor tersebut di atas ini

dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan tindakan penekanan biaya

produksi, mengikuti perkembangan permintaan para konsumen dan penghematan kayu.

Page 3: Laporan Pt. Sekishin

II. Tinjauan Pustaka

a. Penggergajian

1) Defenisi

Menurut Fortech (2008), penggergajian adalah suatu proses perubahan bentuk (konversi)

kayu bulat atau dolok menjadi kayu persegian, seperti papan, balok, kaso, reng, dan lain-lain

untuk tujuan pemanfaatan kayu yang lebih efektif dan efisien sebagai bahan bangunan,

mebel, alat-alat rumah tangga (furniture) atau barang kerajinan). Dan kayu gergajian adalah

kayu yang dihasilkan tidak lebih dari pada proses menggergaji kembali dengan atau tanpa

mesin langsung yang digunakan atau dapat pula diproses lagi untuk pemakaian lebih lanjut

atau standard planning machine.

2) Tujuan

Bambang sarjito (1973), mengatakan bahwa setiap perusahaan atau industry tentu

mempunyai tujuan, hal itu tidak dapat disangkal lagi. Demikian pula halnya penggergajian

kayu mempunyai tujuan adalah :

a. Mengurangi harga eksploitasi sampai ke tangan konsumen

b. Memperbaiki kualitas kayu sehingga dapat dijual lebih mahal

c. Memudahkan para pemakai karena kayu gergajian dapat langsung dipakai.

Mackbon (1974), mengatakan bahwa penggergajian adalah merupakan suatu unit usaha,

dengan demikian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka pelaksanaan

manajemen penggergajian harus baik, tepat dan efisien.

3) Alat – alat / Jenis Gergaji

a. Mesin gergaji bolak-balik (Hacksaw-Machine). Mesin gergaji ini umumnya memiliki

pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm

sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan

material HSS. Karena gerakkan yang bolak-balik, maka waktu yang digunakan untuk

memotong adalah 50%.

b. Mesin gergaji piringan (Circular Saw). Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200

sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan

memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. Pada proses penggergajian ini

Page 4: Laporan Pt. Sekishin

selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5

mm sampai kurang lebih 1,5 mm.

c. Mesin Gergaji pita (Band Saw). Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah

gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu

mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan.

Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara        18 m/menit sampai 450 m/menit agar

dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja (Sidiq, 2007).

Ada beberapa mesin-mesin dasar dalam pengelolaan kayu dalam industri penggergajian,

antara lain sebagai berikut:

a.  Gergaji Belah & Potong

Mesin jenis ini bisa berupa circle saw atau band saw (gergaji pita) dengan fungsi utamanya

adalah membelah kayu atau logs. Terdiri dari satu bilah gergaji lingkaran pada satu poros

motor penggerak. Konfigurasi pemasangannya pada mesin bisa bermacam-macam. Anda

bisa melakukan berbagai pekerjaan kayu dengan mesin ini misalnya: membelah kayu,

memotong papan dalam berbagai sudut, membuat pen dan alur. Prinsip kerja mesin ini

adalah untuk membelah kayu hingga pada ukuran mendekati ukuran jadi. harus disisakan

beberapa milimeter untuk proses pengetaman dengan mesin serut (planner).

b. Mesin Ketam/Serut (Planner)

Berfungsi untuk menghaluskan sisi kayu setelah proses penggergajian. Mesin ketam standar

bekerja dengan menghaluskan permukaan satu demi satu sisi kayu. Hanya satu meja kerja

yang terdapat pisau penyerut. Pada perkembangannya mesin ini bisa sekaligus menyerut 4

sisi kayu dan dikombinasi dengan jenis pisau lainnya. Poros pisau terpasang horisontal

dengan meja penghantar vertikal. Hasil kerja dari mesin ini harus menjadi ukuran final yang

tidak mungkin lagi dikurangi kecuali dengan amplas. Hasil permukaan dari kerja mesin ini

akan halus, lebih halus dari mesin gergaji karena tidak akan terdapat cuttermark sebesar

gergaji.

c. Mesin Bor (Drilling)

Terdiri dari satu poros motor pada prinsipnya untuk membuat lubang pen, dowel atau lubang

untuk sekrup dan alat tambahan lain yang berbentuk bulat. Perkembangannya saat ini mesin

bor bisa untuk melakukan pengeboran beberapa lubang sekaligus pada satu permukaan

Page 5: Laporan Pt. Sekishin

secara horisontal maupun vertikal. Pengeboran sebaiknya dilakukan setelah seluruh

permukaan kayu diserut dan dipotong pada ukuran jadi yang diinginkan.

d. Mesin Profile (Spindle)

Poros pisau terpasang vertikal pada sebuah permukaan meja mesin dan berfungsi untuk

membuat bentuk profile pada sisi samping kayu. Jenis pisau bisa diganti sesuai dengan

desain yang diinginkan. Pada kombinasi lain jumlah pisau bisa lebih dari satu dan seluruhnya

terpasang secara vertikal. Proses bisa dilakukan setelah proses penggergajian karena hasil

kerja mesin ini hampir sama dengan mesin serut, permukaan halus dan cukup dengan mesin

amplas sebelum proses finishing.

e. Router

Prinsip dasarnya mirip dengan mesin bor vertikal namun kepala pisaunya memiliki bentuk

dan desain yang berbeda. Karena router ini berfungsi untuk membuat alur pada permukaan

kayu maka pisau berada pada posisi vertikal ke arah bawah. (berbalikan dengan mesin profile

(spindle). Mesin Router didesain dengan kecepatan putar (rpm) jauh lebih tinggi dari mesin

bor biasa.

4) Tipe – tipe Kayu Gergaji

Page 6: Laporan Pt. Sekishin

i. Pendahuluana. Latar belb. Tujuan dan kegunaan praktek

ii. Tipusa. Penggergajian

1. Defenisi2. Tujuan3. Alat2/jenis gergaji4. Tipe2 kayu gergaji

b. Pengerjaan kayu1. Designing2. Processing3. Jointing4. Finishing5. Packing

iii. Gambaran umum penjelasana. Sejarah berdirinyab. Struktur organisasic. Jebis produk yang dihasilkan

iv. Hasil dan pembahasana. Proses penggergajian (jenis bahan,urutan proses)b. Proses pengerjaan

v. Kesi mpulan dan saranDAPUSLAMPIRAN