Upload
nandadwiadel3899
View
78
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LAPORAN SKD, PWS DAN REKOMENDASI PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBULU 1 KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA
Citation preview
PENYEBARAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SEBULU 1
Penyakt Demam berdarah merupakan penyakit yang perlu diwaspadai di
sekitar kita. Penyakit ini dapat ditularkan oleh nyamuk. Oleh karena itu perlu
waspada tehadap penyakit ini.
Denagan trias epidemiologi sebagai berikut:
Host : perilaku manusia,
Agent : nyamuk Aedhes Aeghepty
Environment : lingkungn yang kotor, gelap, berantakkan
Riwayat alamiah penyakit Demam Berdarah:
Riwayat alamiah penyakit (RAP) Demam Berdarah:
Tahap Prepatogenesis
Tahap dimana agent sudah menggigit dan menularkan penyakit DBD dari
orang yan sudah terkena DBD, pada tahap ini pejamu belum meraskan
gejala-gejala.
Tahap pathogenesis
Thap dimana agents sudah mulai mmasuki masa inkubasi, pejamu mulai
merasakan sakit, dimulai dari demam sampai 5 hari, pendarahan pada
hidung, muntah-muntah, mencret, buang air berdarah, lemas, dan mncul
bntik-bintik merah.
Tahap akhir pathogenesis
Tahap dimana pejamu mengalami proses pengobatan, tapi ada yang
berakhir sembuh, kronis dan bahkan sampai pada kematian.
Berikut ini merupakan data penyakit DBD di wilayah kerja puskesmas Sebulu 1
tahun 2008-2012:
DATA PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBULU 1 TAHUN 2008-2012
No. Desa
Jumlah kasus tahun Jumlah
kasus
per
desa
2008 2009 2010 2011
2012
(sampai
bulan
april)
1 Segihan 6 0 Belum ada data
Belum ada data
0 6
2 Sebulu ilir 1 0 Belum ada data
Belum ada data
2 3
3 Sebulu Ulu 1 0 Belum ada data
Belum ada data
3 4
4 Sebulu
modern4 0 Belum
ada dataBelum
ada data0 4
5 Beloro 0 0 Belum ada data
Belum ada data
0 0
6 Tanjung
harapan0 4 Belum
ada dataBelum
ada data0 4
7 Sanggulan 0 6 Belum ada data
Belum ada data
0 6
8 Senoni 0 2 Belum ada data
Belum ada data
0 2
9 Selerong 0 1 Belum ada data
Belum ada data
0 1
10 Lekak kidau 0 0 Belum ada data
Belum ada data
0 0
Total kasus 12 13 Belum ada data
Belum ada data
5 30
Berdasarkan table diatas, yaitu data 3 tahun penyakit DBD yaitu tahun
2008, 2009 dan 2012 total kasus di wilayah kerja puskesmas Sebulu 1 adalah 30
kasus, dengan total kasus terbanyak pada tahun 2009 yaitu 13 kasus, dan desa
yang mengalami kasus terbanyak yaitu Desa Sanggulan dan Desa Segihn
sebanyak 6 kasus selama tahun 2008, 2009, 2012.
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD)
Puskesmas Sebulu 1 telah melakukan Tindakan pencegahan atau disebut
dengan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dengan tindakan atau program sebagai
berikut:
1. dikoordinasikan dengan petugas promosi kesehatan Puskesmas Sebulu
1. Progrm 3M+ tersebut antara lain yaitu :
a. Menutup tempat penampungan air
b. Menguras bak mandi
c. Mengubur barang bekas
2. Kerja bakti secara serentak untuk memberantas tempat bersarangnya
nyamuk yang dikoordinasikan oleh kepala desa kepada seluruh ketua
RT, tokoh masyrakat dan masyarakat dalam wilayah kerjanya
3. Melaporkan kepada petugas kesehatan apabila menemukan warga
masyarakat yang menderita demam berdarah, agar dapat segera
ditindaklanjuti
4. Tindakan Foging sebanyak 2 kali di sekitar wilayah kasus
5. Pemberian bubuk abate kepada tiap rumah, masjid dn sekolah untuk
diberikan di tempat-tempt penampungan air.
6. Pemeliharaan ikan cupang untuk memkan jentik nyamuk di setiap
rumah penduduk.
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Puskesmas Sebulu 1 juga melakukan tindakan Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) apabila terjadi kasus. Jika suatu kasus DBD ditemukan,
maka langsung diturunkan petugas surveilans yang akan memantau wilayah
setempat, proses yng dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pemantauan jentik nyamuk di rumah tersangka
Jika tidak ditemukan jentik nyamuk di rumah tersangka, maka di
mulai mencari diwialyah sekitar rumah tersangka yaitu sekeliling
100 meter dari rumah tersangka.
b. Setelah itu diadakan fooging fokus , yitu diadakannya fogging pada
titik terjadinya kasus dengan radius 100m disekitrnya.lalu dilakukan
lagi fogging massal untuk seluruh wilayah kerja puskesmas Sebulu I.
Tujuan diadakannya fogginf ini adalah untuk membunuh nyamuk
dewasa.
c. Dilakukan abatisasi, dibagikan kepada seluruh penduduk di wilayah
kerja. Abatisasi dilkukan 2 minggu setelah fogging dilakukan.
d. Dilakukannya penyuluhan program gerakan 3M
e. Diadakannya program kerja bakti serentak untuk memberantas
tempat bersarangnya nyamuk.
Rekomendasi Program
Dari data survey yang telah dijabarkan diatas, penulis memberikan saran
kepada Puskesmas Sebulu 1, yaitu dengan Penertiban Program PHBS di
masyarakat yaitu dengan:
1. Gerakan pembersihan sungai
Kecamatan Sebulu dikelilingi oleh sungai, sehingga perlu
diadakannya kegiatan penyuluhan utnutk menjaga kebersihan sungai,
mulai dari tidak membuang sampah, limbah rumah tangga ke sungai,
Karena nyamuk dapat berkembang biak di sungai.
2. Penertibn program 3M,
Dapat dilakukan minimal sebulan 1x,
LAPORAN SKD, PWS DAN REKOMENDASI PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SEBULU 1 KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA
Disusun Oleh:
NANDA DWI ADELIA
0911015091
FKM 09 KELAS A
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012