LAPORAN RINGKAS

KEGIATAN RISET TAHUN 2018

PUSAT RISET KELAUTANBadan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan

Penyusun

Penanggung Jawab

Ir. Theresia Lolita, M.Si.

Anggota

Indra Hermawan, S.Pi., M.Si

Sari Novita, S.T

Editor

Indra Hermawan, S.Pi,M.Si

Drs. B. Realino. S. M.Si

Diterbitkan Oleh :

Pusat Riset Kelautan

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Komplek Bina Samudera Jalan Pasir Putih I Ancol Timur

Gedung Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2 Lt. 4

Telp (021) 647700755 ext.3120

Fax (021) 64711654

2

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Ringkas Pusat Riset Kelautan tahun 2018 dapat diselesaikandengan baik.

Penyusunan laporan ini merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaankegiatan Riset Kelautan periode Januari – Desember tahun anggaran 2018.Dengan laporan ringkas ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai hasilkegiatan yang berjumlah 26 riset telah dicapai.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan informasi, oleh karenakami sangat mengaharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi tercapainya visidan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Jakarta, Desember 2018Kepala Pusat Riset Kelautan

Drs. Riyanto Basuki, M.Si

3

Daftar Isi1. PUSAT RISET KELAUTAN

6

• Rekomendasi Kebijakan Riset Kelautan

• Kebijakan Pemantaun Pemanfaatan Limbah Kerang Sebagai Struktur Terumbu Buatan 7

• Sistem Prediksi Jumlah Produksi Garam Nasional 8

• Analisis Kawasan Perairan Belitung Timur untuk Potensi Pengelolaan Arkeologi Maritim Berkelanjutan

9

• Kajian Kepekaan Wilayah Perairan Bintan-Batam terhadap Sebaran Tumpahan Minyak

10

• Model Pendekatan Kerusakan Ekosistem dan Restorasi Hutan Mangrove Muara Gembong

11

• Analisis Kebijakan Reklamasi di Kawasan Pesisir

12

• Analisis Kebijakan Daya Dukung Wisata Bahari di Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

13

• Strategi Rehabilitasi Pantura Jawa Berdasarkan Dinamika Wilayah Pesisir

14

• Pengelolaan KKPN Berbasis Teknologi EWS (Early Warning System)

15

• Analisis Kebijakan Penentuan Zona Lindung di Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

16

4

• Data dan Informasi

• Sistem Informasi Kenelayanan 22

• Inovasi Teknologi Kelautan

• Desain Wahana Bawah Air Nir Kabel untuk Pemantauan Perairan Pesisir 23

• Inovasi Pematangan Teknologi Adaptif Lokasi (PTAL) Paket Teknologi Pengolahan Garam untuk Menghasilkan

Garam Olahan Berkualitas 24

2. BALAI RISET DAN OBSERVASI LAUT, JEMBRANA 25

• Pengembangan Potensi Peta Daerah Penangkapan Ikan 26

• Karakteristik Oseanografi Dalam Kaitannya Dengan Daya Dukung Sumber Daya Kelautan dan Perikanan 27

• Observasi Kondisi Terumbu Buatan (Bioreeftek) Dan Sebaran Mikroplastik Pada Ekosistem Pesisir di Provinsi Bali 31

• Aktualisasi Observasi Untuk Menjawab Kebutuhan Stakeholder 32

3. LOKA RISET SUMBER DAYA KERENTANAN PESISIR, BUNGUS 34

• Penilaian Potensi Kawasan Konservasi Maritim dan Penentuan Lokasi Pengangkatan BMKT Di Banten dan

Sumatera Barat 35

• Desain Struktur Pelindung Pantai Untuk Penanggulangan Bencana Rob dan Abrasi di Surodadi, Demak 36

4. LOKA PEREKAYASAAN TEKNOLOGI KELAUTAN, WAKATOBI 37

• Rancang Bangun Teknologi Pengawasan Laut 38

• Rancang Bangun Teknologi Konservasi Laut 39

5

1. Pusat Riset Kelautan

6

7

8

9

10

11

PUSAT RISET KELAUTAN – TAHUN 2018

“ANALISIS KEBIJAKAN REKLAMASI DI KAWASAN PESISIR”

Latar Belakang: Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat

sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau

drainase (PerPres 122 Tahun 2012). Kegiatan reklamasi di Wilayah Pesisir Indonesia tentunya sudah melalui serangkaian

kebijakan. Akan tetapi, masih saja mendapatkan masalah pada proses perencanaan hingga pelaksanaannya. Berbagai

permasalahan yang muncul baik faktor ekologi, sosial, ekonomi, budaya, kelembagaan, hingga faktor politik mengiringi

kompleksitas masalah yang terjadi. Seperti yang terjadi di Kota Makassar dan Teluk Jakarta, isu pembangunan reklamasi

menjadi barang panas untuk diperdebatkan. Oleh karena itu, diperlukan banyak alternatif solusi bagaimana masalah

reklamasi di wilayah pesisir ini dapat terpecahkan, sehingga program ini tidak menjadi batu sandungan, bahkan menjadi

bahan jualan dalam arena perpolitikan di Indonesia. Intinya, pada setiap program pemerintah, haruslah berpihak pada

kepentingan masyarakat banyak, bukan segelintir orang atau kelompok, namun tetap memerhatikan keberlanjutan dan

kelestarian sumberdaya dan ekosistem di sekitarnya.

Untuk menyelesaikan masalah reklamasi di wilayah pesisir, diperlukan penyederhanaan masalah atau isu yang

sistematis, penyederhanaan konstruksi berfikir, dan penyederhanaan solusi. Penelitian yang dilakukan ini mencoba

menghimpun semua permasalahan yang ada, termasuk potensi keuntungan yang didapatkan dari kegiatan reklamasi

pesisir khususnya di Kota makassar dan Teluk Jakarta, kemudian meramunya dalam sebuah pendekatan yang sederhana

namun cukup lengkap dan komprehensif dalam mencari solusi dan alternatif kebijakan.

Tujuan: a. Mengidentifikasi dan menganalisis isu dan kebijakan reklamasi di kawasan pesisir

b. Menghitung Indeks Kerentanan Sosial Ekologi akibat reklamasi di kawasan pesisir

c. Menentukan arahan prioritas kebijakan pengelolaan reklamasi di kawasan pesisir.

Metode :

a. Mengumpulkan, mengidentifikasi dan menganalisis data dan informasi terkait kegiatan reklamasi di kawasan pesisir,

khususnya di Kota Makassar dan Teluk Jakarta.

b. Membangun model indeks kerentanan pesisir terkait pembangunan reklamasi berbasis sistem sosial ekologi

c. Menyusun prioritas kebijakan reklamasi berbasis analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap

kondisi sosial ekologi di kawasan pesisir

Hasil : a. Survei wawancara dengan kuisioner telah sukses dilakukan di kawasan pesisir Kota Makassar dan Teluk Jakarta

b. Model Indeks Kerentanan Sosial ekologi akibat reklamasi di kawasan pesisir telah dibuat.

c. Policy brief terkait prioritas kebijakan reklamasi di kawasan pesisir yang didasarkan pada analisis kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap sistem sosial ekologi telah tersusun.

d. 3 Judul artikel ilmiah telah disepakati untuk ditulis bersama dan dipublikasi pada tahun 2019.

Satuan Kerja : Pusat Riset Kelautan Mendukung IKU

Alamat : Kompleks Bina Samudera Lt. IV, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara Rekomendasi/Inovasi/WPP Riset Rekomendasi Kewilayahan

Lokasi Penelitian : Teluk Jakarta dan Kota Makassar

Penanggung Jawab : Yenung Secasari Program

RENSTRA

: Riset Kelautan Mitra

Kerjasama

:

Koordinator Peneliti : Syahrial Nur Amri Program

APBN

: Riset dan Sumberdaya Manusia KP Dana

Pendamping

:

Anggota Peneliti : Taslim Arifin, Joko Prihantono, Sri

Suryo, Niken FG, dan Widodo SP Anggaran Realisasi

Anggaran

Realisasi Fisik

(%)

Pengguna : - KKP,

12

PUSAT RISET KELAUTAN – TAHUN 2018

“ANALISIS KEBIJAKAN DAYA DUKUNG WISATA BAHARI DI PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL”

Latar Belakang: Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, sumberdaya kelautan dengan aneka ragam ekosistem

flora, fauna serta gejala alam dengan keindahan pemandangan merupakan potensi yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan

sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, salah satunya menjadi kawasan wisata bahari. Pemanfaatan dan

pengembangan potensi wisata bahari ini, harus tetap menjamin kelestarian lingkungan hidup serta kearifan budaya masyarakat

setempat. Pengembangan pariwisata yang tidak terkendali akan berdampak kerusakan sumber daya dan lingkungan, salah

satunya disebabkan oleh banyaknya jumlah wisatawan yang melebihi daya dukung kawasan. Daya Dukung Kawasan adalah

jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa

menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian daya dukung wisata bahari yang

berkelanjutan di pesisir dan pulau-pulau kecil.

Tujuan: a. Mengvalidasi metodologi daya dukung wisata bahari yang sudah ada.

b. Membuat pedoman kawasan wisata bahari berbasis daya dukung di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Metode :

- Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi kegiatan daya dukung wisata bahari.

- Menelaah kebijakan daya dukung wisata bahari di pesisir dan pulau pulau kecil yang sudah ada.

- Melakukan wawancara dan pengumpulan data sekunder di lokasi studi kasus (Kota Makassar dan Pulau Lombok).

Hasil : a. Survei wawancara dengan kuisioner telah sukses dilakukan di P. Samalona, P. Lae Lae dan P. Lombok.

b. Metodologi daya dukung wisata bahari beserta tingkat kepuasan wisatawan terhadap aktifitas wisata telah sukses tervalidasi.

c. Tersusunnya pedoman pengelolaan kawasan wisata bahari berbasis daya dukung di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

d. 100 buku panduan wisata bahari telah didistribusikankan resmi kepada peserta konsultasi publik/FGD di Makassar.

e. 5 Judul artikel ilmiah telah disepakati untuk ditulis bersama dan dipublikasi pada tahun 2019.

1. Comparing Satisfaction Level of Domestic and Foreign Tourists due to Marine Tourism on Lombok Island

2. Daya Dukung Wisata Bahari di Pulau Lae lae dan Pulau Samalona

3. Ketersediaan Air Tawar di Pulau Lae lae dan Pulau Samalona Berdasarkan Data TRMM (Tropical Rainfall Moonsun

Mission)

4. Indeks Kerentanan Pulau-pulau Kecil Terhadap Jarak dari Pulau Besar (Studi Kasus: Pulau Lae lae dan Pulau Samalona)

5. Kajian Dampak Gempa Terhadap Infrastruktur Wisata Bahari di Pulau Lombok Satuan Kerja : Pusat Riset Kelautan Mendukung IKU

Alamat : Kompleks Bina Samudera Lt. IV, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara Rekomendasi/Inovasi/WPP Riset Rekomendasi Kewilayahan

Lokasi Penelitian : Jakarta, Bogor, P. Lombok dan Kota Makassar

Penanggung Jawab : Yenung Secasari Program

RENSTRA

: Riset Kelautan Mitra

Kerjasama

:

Koordinator Peneliti : Yulius Program

APBN

: Riset dan Sumberdaya Manusia KP Dana

Pendamping

:

Anggota Peneliti : Nur Azmi R. S., Hadiwijaya L. S.,

Taslim Arifin, Joko Prihantono dan

Rinny Rahmania

Anggaran Realisasi

Anggaran

Realisasi Fisik

(%)

Pengguna : - KKP,

- Kemenpar,,

- Pemerintah Daerah,

- Universitas

RM : Rp.

150,000,000

RM : Rp.

119,458,000

80

Narasumber FGD - Prof. Dr. Muhammad Kasnir, M.Si.

- Drs. Riyanto Basuki, M.Si.

PHLN: Rp. RM : Rp.

PNBP : Rp. PNBP : Rp.

13

14

15

16

PUSAT RISET KELAUTAN – TAHUN 2018

“POLA SEBARAN DAN ESTIMASI PENCEMARAN SAMPAH LAUT DI TELUK BANTEN”

Latar Belakang:

Sampah, terutama jenis plastik telah menjadi masalah besar perairan nasional. Studi literatur menunjukkan bahwa secara global

Indonesia adalah negara yang berada pada posisi ke-2 dalam menyumbangkan sampah plastik ke laut Mitigasi sebaran sampah

hanya dapat dilakukan jika kita memahami karakteristik sumber dan pola sebarannya di perairan. Teluk Banten merupakan

salah satu kawasan strategis nasional dimana sebaran sampah di perairan sangat menghawatirkan. Lokasinya yang berdekatan

dengan Teluk Jakarta menjadikan kawasan ini membutuhkan perhatian dan penelitian khusus terutama potensi adanya

pertukaran sampah antara keduanya. Dengan mengetahui sumber cemaran sampah dan pola sebarannya, memungkinkan bagi

kita untuk memperkirakan area-area mana saja yang kemungkinan akan terdampak dan mengalami penurunan kualitas

lingkungan dan sumberdaya. Dengan mengetahui informasi tersebut, kita bisa melakukan tindakan antisipatif untuk

meminimalkan resiko atau dampak terhadap ekosistem dan lingkungan yang mungkin timbul.

Tujuan: 1. Mengkaji pola sebaran sampah laut di perairan Teluk Banten. 2. Mengestimasi jumlah sampah laut di perairan Teluk Banten.

Metode :

- Mengumpulkan data primer kualitas perairan (fisik, kimia dan biologi) di perairan Teluk Banten.

- Melakukan pengamatan langsung ke lokasi-lokasi yang menjadi sumber penumpukan sampah yang tidak dikelola (leakage

point) dan berpotensi masuk ke badan air (sungai) dan bermuara ke Teluk Banten.

- Melakukan analisis pemodelan untuk mengetahui pola sebaran musiman dari pergerakan sampah laut terutama partikel

sampah plastik di sekitar perairan Teluk Banten.

Hasil : a. Telah diperoleh pola sebaran dari partikel sampah plastik di perairan Teluk Banten yang berpotensi masuk ke perairan Teluk

Jakarta pada musim-musim tertentu berikut kualitas perairan Teluk Banten di bulan April 2018.

b. Telah diperoleh gambaran lokasi-lokasi yang menjadi sumber kebocoran/penumpukan sampah di dekat aliran sungai

(leakage point) yang berpotensi masuk ke badan air sungai dan bermuara ke Teluk Banten beserta estimasi volumenya.

c. Judul artikel ilmiah telah disepakati untuk ditulis bersama dan dipublikasi pada tahun 2019:

1. Pola Sebaran Sampah Plastik dan Dampaknya Terhadap Ekosistem Perairan di Teluk Banten dan sekitarnya.

2. Dinamika Kelimpahan Plankton sebagai Bioindikator Pencemaran Sampah Plastik di Teluk Banten.

3. Satuan Kemampuan Lahan Pembuangan Limbah di Kota Serang-Banten. Satuan Kerja : Pusat Riset Kelautan Mendukung IKU

Alamat : Kompleks Bina Samudera Lt. IV, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara Rekomendasi/Inovasi/WPP Data dan Informasi Kawasan Pesisir

Lokasi Penelitian : Jakarta, Bogor, Kota Serang-Banten dan Teluk Banten

Penanggung Jawab : Yenung Secasari Program

RENSTRA

: Riset Kelautan Mitra

Kerjasama

:

Koordinator Peneliti : Rinny Rahmania Program

APBN

: Riset dan Sumberdaya Manusia KP Dana

Pendamping

:

Anggota Peneliti : Yulius, Penny Dyah K, Joko

Prihantono, Budhi Gunadharma G,

Widodo Pranowo

Anggaran Realisasi

Anggaran

Realisasi Fisik

(%)

Pengguna : - KKP,

- Pemda Banten,

- Universitas RM : Rp.

150,000,000

RM : Rp.

91,670,000

80

Narasumber FGD - PHLN: Rp. RM : Rp.

PNBP : Rp. PNBP : Rp.

17

18

19

20

21

Sistem Informasi Kenelayanan

22

23

24

25

2. Balai Riset dan Observasi Laut, Perancak

26

27

28

29

30

31

32

33

3.Loka Riset Sumber Daya Kerentanan Pesisir, Bungus

34

35

36

4. Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan, Wakatobi

37

38

39

PUSAT RISET KELAUTAN