Upload
teguh-novri-yansyah
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
m
Citation preview
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Teguh Novriyansyah
NIM : 03121003090
Kelompok : 6 / Jumat Siang
I. NAMA PERCOBAAN : Pembuatan Yoghurt
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt.
2. Untuk mengetahui cara mengolah susu agar bisa bertahan dalam jangka waktu
yang lama.
3. Mengetahui manfaat yoghurt bagi kesehatan.
III. DASAR TEORI
III.1. Yoghurt
Yoghurt adalah suatu minuman yang dibuat dari susu sapi dengan cara
fermentasi oleh bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus.
Bakteri ini adalah bakteri asam laktat yang mengubah laktosa dari susu sapi biasa
menjadi asam laktat. Keasaman dari susu yang difermentasi pada umumnya cukup
untuk mencegah kerusakan oleh bakteri proteolitik yang tidak tahan asam. Setelah
mencapai tingkat keasaman dalam minuman tersebut, maka dilakukan
pendinginan. Asam yang terbentuk juga menghalangi pertumbuhan bakteri yang
dapat merusak makanan dan beberapa jenis bakteri pembusuk. Sehingga
walaupun susu adalah media yang sangat potensial dan cepat membusuk/rusak,
dengan terbentuknya asam saat susu difermentasikan menjadi Yoghurt, susu dapat
bertahan sampai 10 hari/lebih, tentunya dibawah kondisi penyimpanan yang
memadai.
Sejak zaman dahulu yoghurt telah dikenal luas di seluruh dunia terbukti dari
adanya berbagai nama yang digunakan untuk menyebut produk ini. Beberapa
1
nama di antaranya adalah sostej (Hongaria), kiselaleka (Balkan), zabady (Mesir
dan Sudan), mast (Iran), roba (Irak), mazun (Armenia), tiaourti (Yunani), cieddu
(Italia), mezzoradu (Sisilia), fiili (Finlandia), oxygala (Rumania), dan labneh
(Libanon). Di negara-negara tersebut yoghurt dibuat dari susu sapi, susu kambing,
susu kerbau, dan susu kuda.
Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda
merupakan konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss,
Perancis, Jepang, dan negara-negara lainnya. Sebagian konsumen menyukai
yoghurt dengan kandungan bakteri yang masih hidup. Tetapi ada juga yang
menyukai yoghurt yang sudah dipasteurisasi (bakterinya sudah dimatikan).
Masyarakat Timur Tengah, Eropa, dan Jepang lebih menyukai yoghurt dengan
kandungan mikroba hidup karena dianggap dapat membantu proses pencernaan di
dalam tubuh.
Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses
fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu
bakteri asam laktat. Di pasaran, yoghurt terbagi dalam dua jenis, yang pertama
adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan yang kedua adalah
drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan perasa
tambahan buah-buahan seperti rasa strawberry, jeruk ataupun leci. Yoghurt atau
Yoghurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern
saat ini didominasi oleh susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan
asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti
gel dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual apa adanya, namun
rasa buah, vanila atau coklat juga populer.
Pencemaran oleh bakteri pembusuk dapat disebabkan oleh peralatan yang
kurang steril, susu yang terkontaminasi atau pekerja yang kurang higienis. Karena
itu, dalam pembuatan Yoghurt semua alat yang digunakan harus steril dan susu
yang digunakan harus terbatas dari kontaminan dengan cara pasteurisasi dan tidak
boleh menggunakan susu yang sudah lama. Semua pekerja dipastikan harus bersih
2
dan tidak menderita penyakit perut, batuk atau infeksi kulit. Bentuk Yoghurt mirip
bubur atau es krim tetapi dengan rasa agak asam. Selain dibuat dari susu segar,
yoghurt juga dapat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air
dengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan produk yang
diinginkan. Yoghurt mengandung kultur aktif sehingga yoghurt merupakan
produk probiotik. Apabila bahan bakunya susu kedelai disebut soyghurt dan kalau
susu kacang tanah dinamakan susu kacang tanah terfermentasi. Yoghurt juga
dikenal sebagai susu fermentasi berbentuk semi solid yang dihasilkan melalui
proses fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat. Fermentasi
asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa
ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob (Sumantri, 2004).
3.2. Komposisi Yoghurt
Komposisi zat gizi yoghurt ditentukan oleh bahan baku utamanya, yakni
susu. Air susu merupakan perahan yang diperoleh dari lembu atau sapi yang sehat
dan mengandung lemak yang tidak kurang dari 3,25 % serta bahan bukan lemak
sekitar 8,25 %. Umumnya yoghurt mengandung tidak kurang dari 0,8% asam
laktat, 9,5 % padatan susu non lemak, dan 3% protein. Aktivitas bakteri asam
laktat selama fermentasi juga dapat meningkatakn kandungan gizi yoghurt,
khususnya asam folat, asam pantotenat, biotin, vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12.
Vitamin tersebut berperan penting dalam kesehatan reproduksi dan kekebalan
tubuh. Kandungan mineral pada yoghurt, khususnya kalsium, fosfor, dan kalsium,
juga meningkat. Sebaliknya kandungan lemak yoghurt menjadi lebih rendah
dibandingkan susu segarnya sehingga cocok untuk diet rendah kalori. Persentase
komposisi air susu secara umum adalah sebagai berikut, air 87,70%, lemak
3,61%, laktosa 4,65%, protein 3,29 % dan mineral serta garam 0,75 %.
3.3. Pembuatan Yoghurt
Bahan baku pembuatan yoghurt adalah susu. Pada umumnya susu yang
digunakan pada pembuatan yoghurt adalah susu segar. Selain dibuat dari susu
segar, yoghurt juga dapat dibuat dari susu bubuk, susu skim, atau campuran dari
susu segar dan susu skim. Yoghurt dibuat dari susu skim yang dilarutkan dalam
3
air dengan perbandingan tertentu bergantung pada kekentalan yang diinginkan.
Selain dari susu hewani, belakangan ini yoghurt juga dapat dibuat dari campuran
susu skim dengan susu nabati (susu kacang-kacangan). Sebagai contoh yoghurt
dapat dibuat dari kacang kedelai yang popular dengan nama soyghurt. Yoghurt
juga dapat dibuat dari santan kelapa yaitu disebut dengan miyoghurt.
Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam
bakteri ini akan menguraikan gula dalam susu yakni laktosa menjadi asam laktat
dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih
berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih
berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt. Begitu mencapai jumlah asam
laktat tertentu, susu akan menggumpal yang akhirnya membentuk karakteristik
curel (lapisan kental dan lembut) yang menyebabkan tekstur yoghurt yang unik.
Kedua bakteri tersebut akan masuk dan tinggal di usus lalu memberi
pengaruh positif terhadap keseimbangan mikroflora usus dengan cara menurunkan
efek racun bakteri yang merugikan di usus. Jadi “yoghurt hidup” yang belum
dipanaskan yang mengandung bakteri baik akan membunuh bakteri-bakteri
pathogen di dalam saluran pencernaan. Yang termasuk bakteri baik adalah
Bifidobacterium, Eubacterium, dan Lactobacillus. Asam yang terbentuk juga
menghalangi pertumbuhan bakteri yang dapat merusak makanan dan beberapa
jenis bakteri pembusuk. Sehingga walaupun susu adalah media yang sangat
potensial dan cepat membusuk, dengan terbentuknya asam pada saat susu
difermentasikan menjadi yoghurt, susu dapat bertahan sampai 10 hari atau lebih.
Tentunya di bawah kondisi penyimpanan yang memadai. Idealnya pada suhu
rendah (4º-6ºC), yoghurt bisa disimpan selama 35–40 hari. Sebelum dikonsumsi,
yoghurt yang telah disimpan di lemari es harus dilelehkan secara perlahan-lahan,
namun tidak boleh dipanaskan agar bakteri tetap hidup. Karena terbentuknya asam
laktat, maka yoghurt berasa asam. Untuk mengurangi rasa asamnya, maka dapat
ditambahkan zat-zat lain.
4
Yoghurt umumnya disajikan dengan menambah terlebih dahulu campuran
lain seperti gula, sirup, atau kopi. Penambahan campuran ini tergantung selera.
Adanya campuran-campuran tersebut selain menambah kelezatan seringkali juga
memperindah penampakan sehingga mempertinggi mutunya. Kadang-kadang
dalam pembuatannya dapat ditambahkan esens buah-buahan. Yoghurt seperti ini
disebut flavoured yoghurt. Sedangkan yoghurt yang benar-benar tanpa tambahan
perasa atau pewarna disebut yoghurt dasar atau plain yoghurt. Produk-produk
yoghurt yang masa inkubasinya telah lewat dapat disimpan pada suhu beku
(freezer) karena dengan demikian fermentasi tidak berlanjut sehingga produk
dapat disimpan lebih lama dan tidak mempengaruhi kultur bakteri yoghurt.
Produk yang telah jadi dan bagus dapat digunakan sebagai starter pada pembuatan
yoghurt selanjutnya.
Pada proses pembuatan yoghurt harus dihindari terjadinya pencemaran oleh
bakteri pembusuk. Hal ini dapat disebabkan oleh peralatan yang kurang steril,
susu yang terkontaminasi, atau pekerja yang kurang higinis. Oleh sebab itu, semua
peralatan yang digunakan dalam pembuatan yoghurt harus steril. Selain itu, susu
yang digunakan harus terbebas dari kontaminasi dengan cara pasteurisasi dan
tidak boleh menggunakan susu yang sudah lama. Semua pekerja juga dipastikan
harus bersih dan tidak menderita penyakit perut, batuk, atau infeksi kulit.
3.4. Macam-Macam Yoghurt
Yoghurt dapat dibedakan atas kadar lemaknya. Perbedaan kadar lemak
tersebuut berdasarkan jenis susu dan campuran bahan yang digunakan dalam
pembuatannya. Berdasarkan kadar lemaknya, yoghurt dapat dibedakan atas:
yoghurt berlemak penuh dengan kadar lemak lebih dari 3%, yoghurt setengah
berlemak dengan kadar lemak 0,5 – 3,0 % dan yoghurt berlemak rendah dengan
kadar lemak kurang dari 0,5%. Saat ini di pasaran dijumpai berbagai jenis
yoghurt, antara lain:
1. Yoghurt pasteurisasi, yaitu yoghurt yang setelah masa inkubasi
selesai dipasteurisasi untuk mematikan bakteri dan memperpanjang umur
simpannya.
5
2. Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku.
3. Yoghurt konsentrat, yaitu yoghurt dengan total padatan kurang
lebih sekitar 24%.
4. Dietetic yoghurt, yaitu yoghurt rendah kalori, rendah laktosa, atau
ditambah protein dan vitamin.
Yoghurt juga memiliki berbagai variasi bentuk, yaitu: yoghurt padat,
bentuknya padat seperti gel. Bisa diberi citarasa atau potongan buah. Potongan
buah ditaruh di dasar wadah sebelum fermentasi berlangsung. yoghurt aduk,
bentuknya halus dan homogen karena dilakukan pengadukan atau pencampuran.
Setelah fermentasi berlangsung akan ditambahkan potongan buah atau selai,
dicampurkan lalu didinginkan. Dan minuman yoghurt, bentuknya cair sehingga
bisa diminum. Untuk menambah rasa Yoghurt juga dapat ditambahkan gula,
pewarna, dan perasa.
3.5. Manfaat Yoghurt
Yoghurt dapat dikategorikan sebagai salah satu makanan multifungsional,
yaitu makanan yang berfungsi untuk mengatasi berbagai penyakit sehingga dapat
mendongkrak kesehatan dan kebugaran tubuh. Beberapa peneliti dari Jepang telah
menunjukkan bahwa yoghurt memiliki berbagai manfaat yang baik bagi tubuh,
antara lain :
3.5.1. Mudah dicerna.
Yoghurt lebih mudah dicerna dibandingkan susu. Dalam waktu 1 jam
setelah konsumsi lebih dari 90% yoghurt dapat dicerna oleh tubuh.
Sedangkan susu hanya tererna 30% saja dalam waktu yang sama.
3.5.2. Meningkatkan pertumbuhan.
Hasil penelitian dengan tikus percobaan menunjukkan bakteri yang hidup
pada yoghurt terutama Streptococcus thermophilus, memiliki kemampuan
untuk meningkatkan pertambahan berat badan tikus, yaitu dengan cara
meningkatkan daya cerna dan absorpsi atau penyerapan pada saluran
pencernaannya.
3.5.3. Mengatur saluran pencernaan.
6
Asam laktat dari yoghurt dapat merangsang gerakan peristaltik pada hampir
semua bagian dalam saluran pencernaan. Rangsangan gerak peristaltic tersebut
dapat memelihara kesehatan tubuh melalui peningkatan proses pencernaan,
penyerapan, pembuangan feses, dan pembuangan bakteri pathogen dari
saluran pencernaan. Selain itu para dokter juga sering menggunakan yoghurt
untuk memulihkan kesehatan alat pencernaan.
3.5.4. Baik untuk kesehatan usus.
Yoghurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacteria, yaitu acidophilus.
Bakteri itu meningkatkan bakteri baik pada kolon sehingga akan menurunkan
resiko kanker kolon. Selain itu, dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung
sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon.
3.5.5. Membantu proses penyerapan nutrisi.
Yoghurt meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B. Adanya asam
laktat pada yoghurt akan membantu mencerna kalsium susu sehingga kalsium
lebuh mudah diserap oleh tubuh.
3.5.6. Meningkatkan kekebalan tubuh.
Penelitian yang dilakukan terhadap 68 orang yang mengkonsumsi yoghurt
dua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka memiliki
kadar interferon yang lebih tinggi. Interferon adalah famili glikoprotein yang
salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri. Fungsi interferon
adalah sebagai imunoregulator dan mengeluarkan aktivitas antivirus.
3.5.7. Membantu penderita lactose intolerance.
Minuman susu terfermentasi seperti yoghurt sangat dianjurkan bagi orang
yang mengalami defisiensi enzim. Bakteri asam laktat dapat memfermentasi
laktosa yang ada di dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa, serta
merangsang sekresi enzim laktase di dalam saluran pencernaan.
3.5.8. Menghambat pertumbuhan bakteri pathogen
Asam laktat dapat mengurangi atau membunuh bakteri pathogen (bakteri
penyebab penyakit) dan menekan produksi senyawa-senyawa berbahaya,
seperti amin, fenol, skatol, dan H2S yang diproduksi oleh bakteri patogen atau
penyebab penyakit.
7
3.5.9. Anti kanker
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa penggandaan sel-sel kanker pada
tikus yang diberi makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan
tanpa yoghurt. Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat
mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan
sehingga dapat menghambat terjadinya kanker.
3.6. Air Susu
Air susu adalah perahan yang diperoleh dari lembu sehat dan lemak yang
tidak kurang dari 3,25% dan bahan bukan lemak dari 8,25%. Air susu bukan
hanya bahan makanan yang baik bagi manusia tapi baik juga bagi bakteri. Susu
yang pertama-tama dihasilkan disebut susu awal atau susu baru mengandung lebih
banyak albumine yang menjadi beku jika dimasak (hampir tidak dipakai). Lemak
susu mudah dicernakan, berwarna kekuning-kuningan dan enak rasanya. Protein
terdiri dari 3 % zat keju dan 0,5 % albumine yang menjadi beku pada panas 70 -
80 oC. Hydrat arang dalam susu disebut gula susu atau lactose yang mempunyai
rasa yang tak begitu manis.
Jika susu dididihkan beberapa waktu, maka air akan menguap sehingga rasa
susu menjadi lebih manis. Jika dibiarkan terus mendidih, maka warna susu
menjadi gosong dan protein berubah warnanya sehingga memberi rasa pahit pada
susu. Garam-gram yang terpenting di dalam susu adalah garam kapur.
Susu yang berkualitas baik sebaiknya :
1. Mengandung semua zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kita dan yang
mudah dicernakan.
2. Dapat dibuat macam-macam masakan.
3. Kadang-kadang dapat mengganti susu ibu.
4. Menghasilkan mentega, keju, gula susu, dan kepala susu (room).
Bakteri yang hampir selalu ada pada susu adalah bakteri penghasil asam
susu yang kebanyakan berasal dari famili Lactebacteriacene, yang terutama
Streptococcus lactis yang banyak terdapat dalam jumlah besar. Spesies ini
berkembang biak cepat sekali, dan dapat menguraikan lactosa pada temperatur 37 oC sampai 50 oC, aktifitasnya tidak begitu besar. Bakteri yang menghasilkan asam
susu pada umumnya dipandang tidak mengganggu mutu air susu, tetapi bakteri
8
yang menguraikan protein dapat mengakibatkan rusaknya air susu. Susu yang
berlendir, dimana benang-benang lendir itu disebabkan oleh bakteri yang
berlendir. Pasteurisasi air susu didasarkan atas pertimbangan sampai berapa lama
pemanasan harus dilakukan supaya Mycobacterius tuberculosisi terbunuh
karenanya. Susu merupakan komoditas peternakan yang sangat mudah rusak.
Apabila rusak, susu akan dijual murah oleh perusahaan dan bila tidak laku
akhirnya dibuang dan tidak bisa dimanfaatkan.
V. ALAT DAN BAHAN
5.1. Alat
1. Wadah plastik
2. Termometer
3. Lemari es
4. Autoclave
5. Water bath
6. Erlenmeyer
7. Pengaduk
8. Baskom
5.2. Bahan
1. Susu sapi segar layak minum = 200 ml
2. Starter (campuran L. bulgaricus dan S.
thermopilus)
3. Aquadest
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sterilkan semua alat yang digunakan dengan autoclave sebelumnya dan dicuci
dengan aquadest.
2. Siapkan susu dan tempatkan dalam 3 erlenmeyer dengan jumlah yang sama
banyak.
3. Panaskan susu sampai 80 – 85ºC, lalu dinginkan dengan cepat sampai 40 –
45ºC dalam baskom berisi air, ulangi 3 kali.
4. Pindahkan susu ke dalam wadah plastik yang telah dipersiapkan.
5. Masukkan 2% bakteri starter dari volume susu.
9
6. Tutup wadah plastik, masukkan dalam oven bersuhu 40 – 45ºC. Pertahankan
suhu sampai 3 – 4 jam selama berlangsungnya fermentasi.
7. Keluarkan dari oven dan didinginkan sampai suhu 5ºC.
8. Amati setiap perubahan yang terjadi selama percoban.
DAFTAR PUSTAKA
Adnamazida, R. 2013. Yoghurt (Online) http://www.merdeka.comsehatalasan-
makan-Yoghurt-setiap-hari.html. 23 Maret 2015
Anonim. 2011. Manfaat Yoghurt. (Online) http://id.shvoong.com/lifestyle/food-
and-drink/2111-Yoghurt-adalah minuman-susu-fermentasi/. 23 Maret 2015
Djuita, Ratna, Ir & Dahlan, Hatta, Dr. Ir, Meng. 2005. Penuntun praktikum
Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses. Universitas
Sriwijaya
Rosa, D. 2013. http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2013/01/22/ manfaat-
mengkonsumsi-Yoghurt-526936.html. 23 Maret 2015
Volk dan Wheeler, Mikrobiologi Dasar I .1993, Jakarta: Erlangga
10