2
1. Web causation / jala-jala kausasi Teori web causation atau jala-jala kausasi atau jaring- jaring sebab akibat, ditemukan oleh Mac Mohan dan Pugh (1970). Menurut Mausner dan Kranmer, 1985, teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil interaksi berbagai factor. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor biologis, faktor kimiawi, dan faktor sosial. Adanya interaksi antar faktor di atas, memiliki pengaruh penting dalam proes terjadinya penyakit. Di dalam model ini, perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. Menurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memoto ng mata rantai pada berba-gai titik. (Azwar, 1988). Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada penyebab yang terpisah secara mandiri, tetapi lebih mer upakan perkembangan sebagai suatu akibat dari suatu rangkaian sebab-akibat, di mana setiap hubungan itu sendiri merupakan hasil dari silsilah (geneologi) yang mendahuluinya dalam bentuk kompleks (complex geneology of antecenden). Sedangkan menurut Kasjono dan Kristiawan, 2009, suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian

Laporan sken 22

Embed Size (px)

DESCRIPTION

web causation

Citation preview

1. Web causation / jala-jala kausasiTeori web causation atau jala-jala kausasi atau jaring-jaring sebab akibat, ditemukan oleh Mac Mohan dan Pugh (1970). Menurut Mausner dan Kranmer, 1985, teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi dari hasil interaksiberbagaifactor. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor biologis, faktor kimiawi, dan faktor sosial. Adanya interaksi antar faktor di atas, memiliki pengaruh penting dalam proes terjadinya penyakit.Di dalam model ini, perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara mereka,yang berakibatbertambahatau berkurangnyapenyakityangbersangkutan.Menurutmodelini,suatupenyakittidakbergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkansebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnyapenyakitdapatdicegahataudihentikandenganmemotongmatarantaipadaberba-gai titik. (Azwar, 1988). Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepadapenyebabyangterpisahsecaramandiri,tetapilebihmerupakanperkembangan sebagai suatuakibat dari suatu rangkaiansebab-akibat, di mana setiap hubungan itu sendiri merupakan hasil dari silsilah (geneologi) yang mendahuluinya dalam bentuk kompleks (complex geneology of antecenden). Sedangkan menurut Kasjono dan Kristiawan, 2009, suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat.Penyakit juga dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai diberbagai faktor. Contoh: Jaringan sebab akibat yang mendasari penyakit jantung koroner (PJK) di mana banyak faktor yang merupakan penghambat atau meningkatkanperkembanganpenyakit.Beberapa dari faktorini instrinsik padapejamudantetap(umpama LDL genotip), yang lain seperti komponen makanan,perokok, inaktifasi fisik,gaya hidup dapat dimanipulasi.