Laporan Struktur #2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    1/39

    PERENCANAAN STRUKTUR

    RUMAH TINGGAL

    CEMPAKA PUTIH

    JAKARTA PUSAT

    AGUSTUS 2015

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    2/39

    1 PENDAHULUAN

    1,1 Spesifikasi Bangunan

    1,2 Referensi

    1,3 Spesifikasi Bahan

    1,4 Beban Rencana

    1,5 Kombinasi Pembebanan

    2 PRELIMINARY DESIGN

    3 PEMBEBANAN

    4 PERHTIUNGAN PENULANGAN

    4,1 Pelat Lantai & Pelat Dak

    4,2 Balok Induk & Balok Anak

    4,3Kolom

    4,4Sloof

    4,5 Tangga

    4,6 Pondasi Tapak

    DAFTAR ISI

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    3/39

    I. PENDAHULUAN

    I.1 Spesifikasi Bangunan

    Nama Proyek : RUMAH TINGGAL CEMPAKA PUTIH

    Lokasi : Cempaka Putih, Jakarta PusatFungsi Bangunan : Rumah Tinggal

    Luas Bangunan : 300 m2

    Jumlah Lantai : 3 Lantai

    Konstruksi Atap : Pelat BetonPenutup Atap : Pelat Beton

    Pondasi : Foot late dan Batu Belah

    I.2 Referensi

    Referensi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah :

    1. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedun 1983 oleh De artemen Pekeraan Umum

    2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 20023. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum 2002.

    I.3 Spesifikasi Bahan

    Spesifikasi beton dan baja yang digunakan adalah sebagai berikut :

    1. Mutu beton (fc) = 250 kg/cm = 24,517 Mpa2. Mutu baja tulangan (fy) = 235Mpa = 2396,3 kg/cm2

    390 Mpa = 3976,9 kg/cm2

    3. Modulus elastisitas beton 4700 fc = 23272 Mpa = kg/cm24. Modulus elastisitas baja = 205000 Mpa = kg/cm2

    I.4 Beban Rencana

    Beban-beban yang diperhitungkan dalam perencanaan meliputi :1. Beban mati (PPPURG Pasal 2.1.1)

    Berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung (tabel 1 PPPURG)

    Beton bertulang 2400 kg/m3 Pasangan bata merah 1700 kg/m3

    Pasangan batu merah setengah bata 250 kg/m2 Adukan per cm tebal (dari semen) 21 kg/m2

    Plafon (tanpa penggantung) 11 kg/m2 Penggantung langit-langit 7 kg

    Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) 11 kg/m2

    2. Beban Hidup (PPPURG pasal 2.1.2)

    Beban Hidup pada lantai rumah tinggal 200 kg/m2 Beban air hujan 5 kg/m3

    Beban terpusat dari pekerja 100 kg/m2

    Beban hidup pada lantai dan tangga rumah tinggal 125 kg/m2

    Koefisien reduksi beban hidup pada perkantoran Untuk perencanaan balok induk dan portal (lantai) 0,6

    Untuk peninjauan gempa (lantai) 0,3 Untuk perencanaan balok induk dan portal (tangga) 0,6

    Untuk peninjauan gempa (tangga) 0,3

    237305,298

    2090417,8

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    4/39

    3. Beban Angin (PPPURG pasal 2.1.3)

    Tekanan Tiup 40 kg/m2

    Koefisien angin untuk bangunan ini (Gambar 1 PPPURG)

    1. Angin tiup +0,2 0,42. Angin hisap

    adalah sudut kemiringan atap gedung

    Selain yang disebut di atas kami juga menetapkan besar beban untuk lift beserta penumpang

    berdasarkan Data Arsitek sebesar 2000 kg dengan koefisien kejut sebesar 2 Mekanikal dan Elektrikal 25 kg/m2

    - Beban Hidup (LL)

    - Beban Mati (DL)

    4. Beban Gempa (EQ)

    Adapun faktor-faktor reduksi yang digunakan dalam perhitungan adalah :

    - 0.85 untuk mereduksi beban-beban merata yang terbentuk trapesium menjadi persegi panjang

    I.5 Kombinasi Pembebanan

    Perhitungan beban menggunakan teori kekuatan batas

    Adalah beban beban mati yang terjadi pada masing-masing komponen lantai bangunanyang ditinjau.

    Beban gempa yang diperkirakan akan terjadi dan besarnya dihitung berdasarkan atasanalisa Respon Spectra Wilayah Gempa IV.

    Adalah beban beban hidup yang terjadi pada masing-masing lantai yang besarnya telahditentukan oleh Peraturan Muatan Indonesia.

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    5/39

    II. PRELIMINARY DESIGN

    II.1 PELAT LANTAI

    II.1.1 Pelat Lantai

    Beban Mati

    Berat sendiri pelat = 0,12 m x 2400 kg/m3 = kg/m2

    Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2

    Penutup lantai (2 cm) = 0,02 m x 2200 kg/m3 = 44 kg/m2

    Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2Mekanikal dan elektrikal = 25 kg/m2

    qDL = 87,6 kg/m2

    Beban Hidup

    Beban hidup lantai rumah tinggal = 200 kg/m2

    qLL = 200kg/m2

    Q Ultimate = 1.2 qDL + 1.6 qLL = kg/m2

    Rencana tebal pelat lantai yang digunakan adalah = 12 cm

    II.1.2 Pelat Lantai Atap

    Beban Mati

    Berat sendiri pelat = 0,1 m x 2400 kg/m3 = kg/m2

    Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2

    Penutup lantai (3 cm) = 0,02 m x 2200 kg/m3 = 44 kg/m2

    Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2

    Mekanikal dan elektrikal = 0 kg/m2

    qDL = 62,6 kg/m2

    Beban Hidup

    Genangan air hujan = 5 kg/m2

    Beban hidup lantai atap = 100 kg/m2

    qLL = 105kg/m2

    Q Ultimate = 1.2 qDL + 1.6 qLL = kg/m2

    Rencana tebal pelat atap yang digunakan adalah = 10 cm

    II.2 BALOK

    II.2.1 Balok Anak Lantai 2

    Beban Mati

    Berat sendiri pelat = 0,12 m x 2400 kg/m3 = 288 kg/m2

    Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2

    Penutup lantai (2 cm) = 0,02 m x 2200 kg/m3 = 44 kg/m2

    Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2

    Mekanikal dan elektrikal = 25 kg/m2

    qDL = 376kg/m2

    Beban Hidup

    Beban hidup lantai rumah tinggal = 200 kg/m2

    qLL = 200kg/m2

    425,156

    243,156

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    6/39

    Dicari momen dan pembebanan yang terbesar dengan meninjau bentangan yang terbesar

    2,34 m 3,5 m

    3

    3,5 m

    1,169 m

    44,68 m

    1,169 m

    A' B

    Gambar 2.1Sketsa tampak atas dan samping Pembebanan Tributary Pada Balok Anak Lantai 2

    Dari gambar maka selanjutnya diperoleh beban ekivalen sebagai berikut :

    qDL = 375,6 x 1,169 x 2 = kg/m

    qLL = 200 x 1,169 x 2 = kg/m

    qu = 1,2 x + 1,6 x = kg/m

    Perencanaan dimensi

    Balok Anak Lantai 2

    RB = b x h = 15 x 20 cm

    II.2.2 Balok Induk Lantai 2

    Beban Mati

    Berat sendiri pelat = 0,12 m x 2400 kg/m3 = 288 kg/m2

    Adukan semen/cm (3 cm) = 0,03 m x 21 kg/m2 = 0,63 kg/m2

    Penutup lantai (3 cm) = 0,03 m x 2200 kg/m3 = 66 kg/m2

    Plafond dan rangka = 11 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2

    Mekanikal dan elektrikal = 25 kg/m2

    qDL = 398kg/m2

    Beban Hidup

    Beban hidup lantai rumah tinggal = 200 kg/m2

    qLL = 200kg/m2

    Dicari momen dan pembebanan yang terbesar dengan meninjau bentangan yang terbesar

    3 m

    6 m

    6"

    3,45 m

    7' 1,725 m

    6 m

    1,725 m

    A C

    Gambar 2.2Sketsa tampak atas dan samping Pembebanan Tributary Pada Balok induk Lantai 2

    Dari gambar maka selanjutnya diperoleh beban ekivalen sebagai berikut :

    878,035125

    467,5

    1801,6422878,035125 467,5

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    7/39

    III. PEMBEBANAN & GEMPA

    III.1 BEBAN GRAVITASI ( W )

    III.1.1 Berat total lantai 1

    Beban MatiPelat Lantai L = m

    2x 87,63 kg/m2 = kg

    Kolom C1 = 8 x 2,55 x 0,13 x 0,3 x 2400 = kg

    Kolom C2 = 7 x 2,55 x 0,13 x 0,2 x 2400 = kg

    Kolom C3 = 20 x 2,55 x 0,13 x 0,13 x 2400 = kg

    Berat dinding bata = 84,5 x 1700 kg/m = kg

    WDL = kg

    Beban Hidup

    Tangga bordes (l bordes = 0,8 m, l bordes = 8,15 m m x 300 k /m2

    = kg

    Beban hidup lantai rumah tinggal m2

    x 250 kg/m2

    = kg

    = kg

    Reduksi 30% beban hidup WLL = kg

    Berat total lantai 1 WU1 = kg/cm2

    III.1.2 Berat total lantai 2

    Beban Mati

    Pelat Lantai L = m2

    x 87,63 kg/m2 = kg

    Kolom C1 = 9 x 3,1 x 0,13 x 0,3 x 2400 = kg

    Kolom C2 = 7 x 3,1 x 0,13 x 0,2 x 2400 = kg

    Kolom C3 = 8 x 3,1 x 0,13 x 0,13 x 2400 = kg

    Balok B1A4 = 62,4 x 0,15 x 0,4 x 2400 = kg

    Balok B1A3 = 39,45 x 0,15 x 0,3 x 2400 = kg

    Balok RB = 20,7 x 0,15 x 0,25 x 2400 = kg

    Berat dinding bata = 62,4 x 1700 kg/m = kg

    WDL = kg

    Beban Hidup

    Beban hidup lantai perkantoran m2

    x 250 k /m2

    = kg

    = kg

    Reduksi 30% beban hidup WLL = kg

    Berat total lantai 2 WU2 = kg/cm2

    Beban gravitasi berupa beban mati dan beban hidup yang bekerja di tiap lantai / atap dipaparkan di bawah. Beban hidup untuk perhitungan W ini,

    sesuai dengan SNI-03-1727-1987 pakai koefisien reduksi 0,3. Total beban gravitasi ( W ) ini merupakan penjumlahan W untuk seluruh lantai (

    lantai 1 s/d lantai 3 ).

    202785,936

    108 9464,04

    1113,84

    32250,00

    1354,08

    1005,89

    106080,00

    180437,854

    137464,88

    129 32250,00

    1909,44

    143650,00

    158205,88

    26956,00

    8086,80

    1956,00

    100 25000,00

    129

    9675,00

    2068,56

    8985,60

    4260,60

    1863,00

    11304,27

    2611,44

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    8/39

    III.1.3 Berat total lantai Ring Balk

    Beban Mati

    Pelat Lantai t. 10 cm = m2

    x 62,63 kg/m2 = kg

    Ring Balok B24 = 84,1592 x 0,15 x 0,2 x 2400 = kg

    WDL = kg

    Beban Hidup

    Beban hidup lantai atap m2 x 20 k /m2 = kg

    = kg

    Reduksi 30% beban hidup WLL = kg

    Berat total lantai 2 WU3 = kg/cm2

    Summary berat total tiap lantai

    Berat tiap lantai (kg)

    202785,936

    180437,854

    22790,178

    Total 406013,968

    Wu3 22790,178

    6059,46

    17527,02

    183,1 11467,55

    183,1 3662,00

    3662,00

    1098,60

    Lantai

    Wu1

    Wu2

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    9/39

    IV. PERHITUNGAN PENULANGAN STRUKTUR

    IV.1 PERHITUNGAN PENULANGAN PELAT

    IV.1.1 Pelat Lantai

    Koefisien Bahan

    fc = 24,516625 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,0 Mpa = 0,110 t/cm2

    Ec = 23272 Mpa = 237305 kg/cm2 = 237 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,594

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Kcb = 0,003 = 0,642793251

    0.003 + y

    Kc = 0.75 x Kcb = 0,482

    Ka = 1 x Kc = 0,410

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,795

    Kd2

    = 1 = 0,0144 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Gambar Penentuan jarak d pada pelat lantai

    b = 1 m = 1000 mm

    d = 120-20-10-(10/2)= 85 mm

    Dari program SAP200 perencanaan rumah utama didapatkan :

    M.maks = 833,7 kg.m

    MR = bd2k

    Perencanan menggunakan MU= MRsebagai batas, maka :

    k perlu = MU = 144238,7543 k /m2

    = 1,414 Mpa

    bd2

    m = fy = 16,31545941

    0.85 x fc

    0,004311265

    As perlu = . b. d = 366,4574992 mm2

    Jarak s asi maksimum an diizinkan adalah nilai terkecil dari 3x tebal elat h dan 500 mm

    3 h = 360 mm ==> diambil jarak tulangan pelat lantai = 150 mmMaka kebutuhan tulangan untuk pelat lantai adalah 8-150 As = 703,72 mm

    2

    /m

    Kuat momen terpasang pelat dapat dihitung sebagai berikut :

    a = As.fy = 11,48146214 mm

    0,85.fc.b

    Mn = As.fy.(d-1/2a) = 1517109,253 kg.mm = 1517,1 kg.m

    > M.maks ==> OK

    d = 85

    120

    20

    8 8

    fy

    k.m.2-1-1

    m

    1

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    10/39

    IV.1.2 Pelat Atap

    Koefisien Bahan

    fc = 250 Mpa = 2500 kg/cm2 = 2,500 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 112,5 Mpa = 1,125 t/cm2

    Ec = 74314 Mpa = 743135 kg/cm2 = 743 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0015

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 2,691

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Kcb = 0,003 = 0,642793254

    0.003 + y

    Kc = 0.75 x Kcb = 0,482

    Ka = 1 x Kc = 0,410

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,795

    Kd2

    = 1 = 0,0014 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Gambar Penentuan jarak d pada pelat atap

    b = 1 m = 1000 mm

    d = 100-20-8-(8/2)= 68 mm

    Dari program SAP200 perencanaan ruang service didapatkan :

    M.maks = 613,27 kg.m

    MR bd k

    Perencanan menggunakan MU

    = MR

    sebagai batas, maka :k perlu = MU = 165784,4939 k /m

    2= 1,626 M a

    bd2

    m = fy = 1,6

    0.85 x fc

    0,004799412

    As perlu = . b. d = 326,3600423 mm2

    Jarak s asi maksimum an diizinkan adalah nilai terkecil dari 3x tebal elat h dan 500 mm

    3 h = 360 mm ==> diambil jarak tulangan pelat lantai = 150 mm

    Maka kebutuhan tulangan untuk pelat lantai atap adalah 8-150 As = 703,72 mm2

    /m

    Kuat momen terpasang pelat dapat dihitung sebagai berikut :a = As.fy = 1,125946807 mm

    0,85.fc.b

    Mn = As.fy.(d-1/2a) = 1290818,581 kg.mm = 1290,8 kg.m

    > M.maks ==> OK

    d = 55

    100

    25

    8-150

    fy

    k.m.2-1-1

    m

    1

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    11/39

    IV.2 PERHITUNGAN PENULANGAN BALOK

    IV.2.1 Balok B1A4

    IV.2.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Parameter Penampang

    b = 15 cm

    h = 40 cm

    d = 35,65 cm

    d = 4,35 cm d 5 cm

    Kcb = = 0,638 D 1,3 cm

    Kc = 0.75 x Kcb = 0,479

    Ka = 1 x Kc = 0,407

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,797

    Kd2

    = 1 = 0,0123 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Koefisien Bahan

    fc = 25 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,250 Mpa = 0,113 t/cm2Ec = 23500 Mpa = 235000 kg/cm2 = 235 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    y = fy/Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,511

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mo = bxd2

    = 1544767 kg.cm = 15448 kg.m

    Kd2

    Tulangan Lentur Tarik Pada Lapangan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 1319,4 kg.m = 131940 kg.cmMn = Mu / = Mu / 0.80 = 164925 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal

    As = Mn = 164925

    Kz. d. fy 96549

    As = 1,71 cm2 = 170,820 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 748,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 2,202 cm2 = 220,191 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min --> OK n = As = 1,28695

    maka, A D13

    n = 1,29 ~ 2 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    0,003

    0.003 + fy/Es

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    12/39

    Tulangan Lentur Tarik Pada Tumpuan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 2254,3 kg.m = 225430 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 281788 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal

    As = Mn = 281788

    Kz. d. fy 96549

    As = 2,92 cm2 = 291,860 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 748,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 2,202 cm2 = 220,191 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min n = As = 2,19886

    maka, A D13

    n = 2,20 ~ 3 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 3 D 13

    IV.2.1.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Vu

    Vu = 5750,73 kg = 575,073 Mpa

    Vc = 1409,189982 kg

    Vs = 5636,759929 kg

    Vs = 8175,360018 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup

    Vu = 5750,73 kg > . Vc = 422,757 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser

    2

    Vu = 5750,73 kg < . Vc = 845,514 kg

    Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =

    Av cm2 = 121,406 mm2

    ==> S d/2 = 17,825 cm ~ 18 cm

    A8 = 50,265 mm2

    Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150

    IV.2.2 Balok B1A3

    IV.2.2.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Parameter Penampang

    b = 15 cm

    h = 30 cm

    d = 25,65 cmd = 4,35 cm d 5 cm

    Kcb = = 0,638 D 1,3 cm

    Kc = 0.75 x Kcb = 0,479

    Ka = 1 x Kc = 0,407

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,797

    Kd2

    = 1 = 0,0119 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Koefisien Bahan

    1,214062209

    0,003

    0.003 + fy/Es

    .bw.dfc '6

    1

    .bw.dfc'3

    2

    Vc-

    Vu

    dfy

    sVcVu

    .

    ./

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    13/39

    fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2

    Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,345

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mo = bxd2

    = 831672 kg.cm = 8317 kg.m

    Kd2

    Tulangan Lentur Tarik Pada Lapangan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 277,32 kg.m = 27732 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 34665 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggal

    As = Mn = 34665

    Kz. d. fy 69466

    As = 0,50 cm2 = 49,902 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 538,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min --> OK n = As = 0,37596

    maka, A D13

    n = 0,38 ~ 2 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    Tulangan Lentur Tarik Pada Tumpuan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 235,18 kg.m = 23518 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 29398 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggalAs = Mn = 29398

    Kz. d. fy 69466

    As = 0,42 cm2 = 42,319 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 538,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min n = As = 0,31883

    maka, A D13

    n = 0,32 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    14/39

    IV.2.2.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Vu

    Vu = 364,89 kg = 36,489 Mpa

    Vc = 1033,984556 kg

    Vs = 4135,938225 kg

    Vs = -425,834556 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup

    Vu = 364,89 kg > . Vc = 310,195 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser

    2

    Vu = 364,89 kg < . Vc = 620,391 kg

    Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =

    Av cm2 = -6,34772 mm2

    ==> S d/2 = 12,825 cm ~ 13 cmA8 = 50,265 mm2

    Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150

    IV.2.3 Balok B1A2A

    IV.2.3.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Parameter Penampang

    b = 13 cm

    h = 25 cm

    d = 22,65 cm

    d = 2,35 cm d 3 cm

    Kcb = = 0,638 D 1,3 cm

    Kc = 0.75 x Kcb = 0,479

    Ka = 1 x Kc = 0,407

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,797

    Kd2

    = 1 = 0,0119 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Koefisien Bahan

    fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2

    Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,345

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mo = bxd2

    = 562038 k .cm = 5620 k .m

    Kd2

    -0,06347723

    0,003

    0.003 + fy/Es

    .bw.dfc '6

    1

    .bw.dfc'3

    2

    Vc-

    Vu

    dfy

    sVcVu

    .

    ./

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    15/39

    Tulangan Lentur Tarik Pada Lapangan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 1968,75 kg.m = 196875 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 246094 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggal

    As = Mn = 246094

    Kz. d. fy 61342

    As = 4,01 cm2 = 401,185 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 412,230

    fy (Mpa) 340

    As.min = 1,212 cm2 = 121,244 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min --> OK n = As = 3,02251

    maka, A D13

    n = 3,02 ~ 4 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    Tulangan Lentur Tarik Pada Tumpuan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 1134,81 kg.m = 113481 kg.cmMn = Mu / = Mu / 0.80 = 141851 kg.cm => < Mo =Tulangan tunggal

    As = Mn = 141851

    Kz. d. fy 61342

    As = 2,31 cm2 = 231,248 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 412,230

    fy (Mpa) 340

    As.min = 1,212 cm2 = 121,244 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min n = As = 1,74221

    maka, A D13

    n = 1,74 ~ 2 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    IV.2.3.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Vu

    Vu = 1169,69 kg = 116,969 Mpa

    Vc = 791,310598 kg

    Vs = 3165,242392 kg

    Vs = 1158,172735 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup

    Vu = 1169,69 kg > . Vc = 237,393 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser

    2Vu = 1169,69 kg < . Vc = 474,786 kg

    Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =

    Av cm2 = 18,0471 mm2

    ==> S d/2 = 11,325 cm ~ 12 cm

    A8 = 50,265 mm2

    Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 120

    0,180471014

    .bw.dfc '6

    1

    .bw.dfc'3

    2

    V c-

    Vu

    dfy

    sVcVu

    .

    ./

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    16/39

    IV.3 PERHITUNGAN PENULANGAN KOLOM

    IV.3.1 KOLOM C1

    IV.3.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Mu = kg.m Pu = kg

    Parameter Penampangb = 13 cm

    h = 30 cm d 5 cm

    d = 25,65 cm D 1,3 cm

    d = 4,35 cm 2,04%

    Koefisien Bahan

    fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2

    Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,345fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mn = Mu = 1323,8 = 2036,615385 kg.m = 2,0366 t.m

    0,65

    Pn = Pu = 2557,59 = 3934,753846 kg = 3,9348 ton

    0,65

    Ka = Pn = 3,934753846 = 0,05339426

    0,85.fc.b.d 73,69245

    Kc = Ka = 0,05339426 = 0,062816777

    1 0,85

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,973

    Kd2

    = 1 = 87,0693 cm2/t

    0.85.fc.Ka.Kz

    Mo = b.d2

    = 85,529925 = 0,9823199 ==> > Mn ==> OK

    Kd2

    87,0693

    As = Mn = 2037 = 2,399356217 cm2

    Kz. d. fy 849

    A D13 = 1,327 cm2

    n = 1,807665809 bh ~ 6 bh, dengan As = 7,96394 cm2

    Digunakan tulangan6D13

    Kontrol Pn (SNI 2002 Pasal 12.3 ( 5 ( 2 ) ) ;

    Pn max = 0,80 [ 0,85 fc ( Ag Ast ) + ( fy x Ast ) ]

    = 0,8 x 0,65 [ 0.85 x 260 x ( 390 - 7,96394 ) + 3400 x 7,96394 )

    = 57983,8256 kg ... > Pn --> OK.

    IV.3.1.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Vu = kg

    Vn = Vu / 0,6 = 1306,116667 kg

    Vc = 1/6.fc.b.d = 283,3780095 kg

    Vs = Vn - Vc = 1022,738657 kg

    S = Av.fy.d = 219182,6363 = 214,3095254 cm ~2140 mm

    Vs 1022,738657

    Digunakan tulangan 8 - 150

    Pada tahap perhitungan penulangan kolom ini, akan dilakukan pada kolom yang dianggap memiliki beban paling besar oleh karena memiliki areapembebanan paling besar

    783,67

    1323,8 2557,59

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    17/39

    IV.3.2 KOLOM C2

    IV.3.2.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Mu = kg.m Pu = kg

    Parameter Penampang

    b = 13 cm

    h = 20 cm d 5 cm

    d = 15,65 cm D 1,3 cmd = 4,35 cm 2,04%

    Koefisien Bahan

    fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2

    Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,345

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mn = Mu = 676,82 = 1041,261538 kg.m = 1,0413 t.m 0,65

    Pn = Pu = 404,09 = 621,6769231 kg = 0,6217 ton

    0,65

    Ka = Pn = 0,621676923 = 0,01382658

    0,85.fc.b.d 44,96245

    Kc = Ka = 0,01382658 = 0,016266565

    1 0,85

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,993

    Kd2

    = 1 = 329,5382 cm2/t

    0.85.fc.Ka.Kz

    Mo = b.d2

    = 31,839925 = 0,096619828 ==> > Mn ==> OK

    Kd

    2

    329,5382As = Mn = 1041 = 1,970513425 cm2

    Kz. d. fy 528

    A D13 = 1,327 cm2

    n = 1,484577288 bh ~ 4 bh, dengan As = 5,30929 cm2

    Digunakan tulangan4D13

    Kontrol Pn (SNI 2002 Pasal 12.3 ( 5 ( 2 ) ) ;

    Pn max = 0,80 [ 0,85 fc ( Ag Ast ) + ( fy x Ast ) ]

    = 0,8 x 0,65 [ 0.85 x 260 x ( 260 - 5,30929 ) + 3400 x 5,30929 )

    = 38655,88373 kg ... > Pn --> OK.

    IV.3.2.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Vu = k

    Vn = Vu / 0,6 = 6567,866667 kg

    Vc = 1/6.fc.b.d = 172,8992533 kg

    Vs = Vn - Vc = 6394,967413 kg

    S = Av.fy.d = 133731,3161 = 20,91196208 cm ~200 mm

    Vs 6394,967413

    Digunakan tulangan 8 - 150

    676,82

    3940,72

    404,09

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    18/39

    IV.3.3 KOLOM C3

    IV.3.3.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Mu = kg.m Pu = kg

    Parameter Penampang

    b = 13 cm

    h = 13 cm d 5 cm

    d = 8,65 cm D 1,3 cmd = 4,35 cm 3,14%

    Koefisien Bahan

    fc = 26 Mpa = 260 kg/cm2 = 0,260 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,7 Mpa = 0,117 t/cm2

    Ec = 23965 Mpa = 239654 kg/cm2 = 240 t/cm2

    Es = 200000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,345

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mn = Mu = 120,35 = 185,1538462 kg.m = 0,1852 t.m 0,65

    Pn = Pu = 66,54 = 102,3692308 kg = 0,1024 ton

    0,65

    Ka = Pn = 0,102369231 = 0,004119246

    0,85.fc.b.d 24,85145

    Kc = Ka = 0,004119246 = 0,004846172

    1 0,85

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,998

    Kd2

    = 1 = 1100,7417 cm2/t

    0.85.fc.Ka.Kz

    Mo = b.d2

    = 9,726925 = 0,008836701 ==> > Mn ==> OK

    Kd

    2

    1100,7417As = Mn = 185 = 0,630860185 cm2

    Kz. d. fy 293

    A D13 = 1,327 cm2

    n = 0,475287653 bh ~ 4 bh, dengan As = 5,30929 cm2

    Digunakan tulangan4D13

    Kontrol Pn (SNI 2002 Pasal 12.3 ( 5 ( 2 ) ) ;

    Pn max = 0,80 [ 0,85 fc ( Ag Ast ) + ( fy x Ast ) ]

    = 0,8 x 0,65 [ 0.85 x 260 x ( 169 - 5,30929 ) + 3400 x 5,30929 )

    = 28198,16373 kg ... > Pn --> OK.

    IV.3.3.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari program SAP 2000 didapatkan ==> Vu = k

    Vn = Vu / 0,6 = 8825,466667 kg

    Vc = 1/6.fc.b.d = 95,56412405 kg

    Vs = Vn - Vc = 8729,902543 kg

    S = Av.fy.d = 73915,39195 = 8,466920632 cm ~80 mm

    Vs 8729,902543

    Digunakan tulangan 8 - 150

    120,35 66,54

    5295,28

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    19/39

    IV.4 PERHITUNGAN SLOOF

    IV.4.1 SLOOF S1A33

    Dimensi Sloof S1A3 direncanakan 15 x 30 cm

    6 m

    Gambar Pemodelan Beban Sloof

    IV.4.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Parameter Penampang

    b = 15 cm

    h = 30 cm

    d = 25,65 cm d 5 cmd = 4,35 cm D 1,3 cm

    Kc = = 0,638 35,21%

    Ka = 1 x Kc = 0,543

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,729

    Kd2

    = 1 = 0,0119 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Koefisien Bahan

    fc = 25 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,250 Mpa = 0,113 t/cm2

    Ec = 23500 Mpa = 235000 kg/cm2 = 235 t/cm2

    Es = 205000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,723

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mo = bxd2

    = 829144 kg.cm = 8291 kg.m

    Kd2

    Tulangan Lentur Pada Lapangan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 227,06 kg.m = 22706 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 28383 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal

    As = Mn = 28383

    Kz. d. fy 63552

    As = 0,45 cm2 = 44,660 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 538,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    0,003

    0.003 + fy/Es

    Beban yang diperhitungkan adalah beban reaksi tanah dibawah sloof sebesar gaya aksi yang bekerja di bawah sloof,

    yaitu beban dinding bata sebesar :

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    20/39

    As > As.min --> OK n = As = 0,33647

    maka, A D13

    n = 0,34 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    Tulangan Lentur Pada Tumpuan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 454,12 kg.m = 45412 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 56765 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal

    As = Mn = 56765

    Kz. d. fy 63552

    As = 0,89 cm2 = 89,321 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 538,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 1,584 cm2 = 158,426 mm2

    A D13 = 479,164 mm2

    As > As.min n = As = 0,18641

    maka, A D13

    n = 0,19 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    IV.4.1.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari erhitun an den an men unakan SAP 2000 dida at Vu

    Vu = 454,12 kg = 45,412 Mpa

    Vc = 1013,9053 kg

    Vs = 4055,6211 kg

    Vs = -257,0386 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup

    Vu = 454,12 kg > . Vc = 304,172 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser

    2

    Vu = 454,12 kg < . Vc = 608,343 kg

    Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =

    Av cm2 = -3,77998 mm2

    ==> S d/2 = 15 cm ~ 15 cm

    A8 = 50,265 mm2

    Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150

    -0,0378

    .bw.dfc '6

    1

    .bw.dfc'3

    2

    Vc-

    Vu

    dfy

    sVcVu

    .

    ./

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    21/39

    IV.4.2 SLOOF S1A2

    Dimensi Sloof S1A2 direncanakan 15 x 20 cm

    2,5 m

    Gambar Pemodelan Beban Sloof

    IV.4.1.1 Perhitungan Tulangan Lentur

    Parameter Penampang

    b = 15 cm

    h = 20 cm

    d = 15,65 cm d 5 cm

    d = 4,35 cm D 1,3 cmKc = = 0,638 32,22%

    Ka = 1 x Kc = 0,543

    Kz = 1 - 1/2.Ka = 0,729

    Kd2

    = 1 = 0,0119 cm2

    /k

    0.85.fc.Ka.Kz

    Koefisien Bahan

    fc = 25 Mpa = 250 kg/cm2 = 0,250 t/cm2

    fc = 0,45.fc = 11,250 Mpa = 0,113 t/cm2

    Ec = 23500 Mpa = 235000 kg/cm2 = 235 t/cm2

    Es = 205000 Mpa = 2039432 kg/cm2

    c = fc/Ec = 0,0005

    = f /Es = 0,0017

    n = Es/Ec = 8,723

    fy = 340 Mpa = 3400 kg/cm2

    Mo = bxd2

    = 308663 kg.cm = 3087 kg.m

    Kd2

    Tulangan Lentur Pada Lapangan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 171,91 kg.m = 17191 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 21489 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal

    As = Mn = 21489

    Kz. d. fy 38775

    As = 0,55 cm2 = 55,419 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 328,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 0,967 cm2 = 96,662 mm2

    A D13 = 132,732 mm2

    As > As.min --> OK n = As = 0,41752

    maka, A D13

    n = 0,42 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    Beban yang diperhitungkan adalah beban reaksi tanah dibawah sloof sebesar gaya aksi yang bekerja di bawah sloof,

    yaitu beban dinding bata sebesar :

    0,003

    0.003 + fy/Es

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    22/39

    Tulangan Lentur Pada Tumpuan

    Dari perhitungan dengan menggunakan SAP 2000 didapat Mu

    Mu = 366,48 kg.m = 36648 kg.cm

    Mn = Mu / = Mu / 0.80 = 45810 kg.cm => < Mo ==> Tulangan tunggal

    As = Mn = 45810

    Kz. d. fy 38775

    As = 1,18 cm2 = 118,142 mm2

    As.min = 1.4 x b x d = 328,650

    fy (Mpa) 340

    As.min = 0,967 cm2 = 96,662 mm2

    A D13 = 224,318 mm2

    As > As.min n = As = 0,52667

    maka, A D13

    n = 0,53 ~ 1 bh ,digunakan pada tumpuan (Serat Atas) = 2 D 13

    IV.4.1.2 Perhitungan Tulangan Geser

    Dari erhitun an den an men unakan SAP 2000 dida at Vu

    Vu = 330,84 kg = 33,084 Mpa

    Vc = 618,62057 kg

    Vs = 2474,4823 kg

    Vs = -67,22057 kg ==> Vs < V Penampang sudah cukup

    Vu = 330,84 kg > . Vc = 185,586 kg ==> Memerlukan Tulangan Geser

    2

    Vu = 330,84 kg < . Vc = 371,172 kg

    Maka Kebutuhan Tulangan Gesernya =

    Av cm2 = -0,98854 mm2

    ==> S d/2 = 10 cm ~ 10 cm

    A8 = 50,265 mm2

    Maka digunakan Tulangan Geser D8 - 150

    -0,009885

    .bw.dfc '6

    1

    .bw.dfc'3

    2

    Vc-

    Vu

    dfy

    sVcVu

    .

    ./

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    23/39

    IV.5 PENULANGAN PLAT TANGGA

    Data - data

    - Balok diambil bentang yang terpanjang

    - Tumpuan jepit-jepit

    tebal plat 0,12 m fc' (beton) 25 Mpa

    tebal spesi 2 cm fy' (baja) 390 Mpa

    tebal tegel 3 cm d' 20 mm

    beban plafond 11 kg/m2 L 5 m

    beban penggantung 7 kg/m2 optred 0,3 m

    beban AC + pipa 0 kg/m2 antrade 0,18 m

    tebal air hujan 0 m a 49,6 derajat

    beban guna 200 kg/m2

    Gambar Rencana

    930,67 kg/m

    1,248,80 kg/m

    5,28 m

    1,1 m 5 m

    q = 1,248,80 kg/m2

    BORDES FLIGHT/ANAK TANGGA

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    24/39

    Pembebanan

    Beban terbagi rata

    Beban mati

    pelat =

    [0,12/cosA + 0,18/2] x 2400 = 659,998 kg/m2

    spesi = 2 x 21 = 42

    keramik = 3 x 24 = 72

    plafond = 11

    penggantung = 7

    AC + pipa = 0

    DD = 773,998 kg/m2

    Beban hidup

    air hujan = 0 kg/m2

    guna = 200

    DL 200 kg/m2

    Beban berfaktor

    D = 1,2 x 774,00 + 1,6 x 200 = 1248,797 kg/m2

    Statika

    - Tumpuan jepit-jepit

    - Beban merata

    q = 1248,80 kg/m2

    L = 4,5 m

    - Beban terpusat plat anak tangga tengah 110 x 87,5cm (bordes)

    P = 1.5 x 0.5 x 1,1 x 1,248,80 = 1030,26 kg

    L = 4,5 - 0.5 x 87, = 4,065 m

    Mtangga = 1/10 x 1,248,80 x 4,5 2 = 2528,81 kgm

    Mbordes = 0.9 x 1,030,26 x 4,065 = 837,60 kgm

    4,5

    PenulanganPenulangan tangga

    Mu 2528,81 kgm b 1200 mm

    fc' (beton) 25 Mpa h 120 mm

    fy' (baja) 390 Mpa d' 20 mm

    pmin = 1,4 / 390 = 0,0036

    pmaks = 0,75 x (0,85 x 25)/390 x 0,85 x [600/(600+390)]

    = 0,0211

    Mu = 2,528,81 kgm = 25,29 kNm

    d = 120 - 20 = 100 mm

    j = 0,8Rn = (25,29 x 10 6) = 2,63 Mpa

    (0,8 x 1200 x 100 2)

    W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 2,6342)/25]}

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    25/39

    = 0,1129 As (mm2)

    p = 0,1129 x 25/390 = 0,0072 > 0,0036 868,1757905

    < 0,0211 2526,223776

    ppakai = 0,0072

    As = 0,0072 x 1200 x 100 = 868,18 mm2

    As' = 0.002 x 1200 x 100 = 240,00 mm2

    Tulangan(tul tarik) 868,18 D13 - 100 ( 1,327 mm2 )

    Tulangan (tul tekan 240,00 D10 - 150 ( 524 mm2 )

    Penulangan bordes

    Mu 837,60 kgm b 1200 mm

    fc' (beton) 25 Mpa h 120 mm

    fy' (baja) 390 Mpa d' 20 mm

    pmin = 1,4 / 390 = 0,0036

    pmaks = 0,75 x (0,85 x 25)/390 x 0,85 x [600/(600+390)]

    = 0,0211

    Mu = 837,60 kgm = 8,38 kNm

    d = 120 - 20 = 100 mm

    j = 0,8

    Rn = (8,38 x 10 6) = 0,8725 Mpa

    (0,8 x 1200 x 100 2)

    W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x 0,8725)/25]}

    = 0,0356 As (mm2)

    p = 0,0356 x 25/390 = 0,0023 > 0,0036 430,7692308

    < 0,0211 2526,223776

    pakai = 0,0036

    As = 0,0036 x 1200 x 100 = 430,77 mm2

    As' = 0.002 x 1200 x 100 = 240,00 mm2

    Tulangan(tul tarik) 430,77 D13 - 100 ( 1,327 mm2 )

    Tulangan (tul tekan 240,00 D10 - 150 ( 524 mm2 )

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    26/39

    IV.6. Pondasi Tapak Beton

    IV.6.1. Pondasi F1

    Data Struktur : Pu

    Mu

    1 Dimensi Kolom b = 130 mm b

    h = 300 mm Muka Tanah

    Type Kolom s = 30

    2 Dimensi Pondasi B = 1,00 m ha

    L = 1,00 m B = L

    ht = 0,30 m

    3 Mutu Beton fc' = 25 Mpa ht

    4 Mutu Baja fy' = 390 Mpa

    5 Besi tulangan D = 13

    (dipakai) L

    6 BJ Beton c = 24 KN/m3

    L

    Data Tanah :

    6 Daya dukung tanah t = 750 Kpa

    7 Berat tanah t = 17,20 KN/m3

    8 Tebal tanah diatas ha = 0,75 m

    pondasi

    B

    Data Beban :B = L

    9 Beban P ultimate Pult = 29 KN

    10 Beban M ultimate Mult = 116,7 KNm

    b

    h

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    27/39

    Analisa

    q = +

    = ht x c + ha x t

    = 0,30 x 24 + 0,75 x 17,20

    = KN/m2

    Cek Fondasi Terhadap Tegangan Izin Tanah

    Tegangan yang terjadi pada tanah

    maks = + + q t

    B x L 1/6 B x L2

    = + + 20,1 750

    1,00 x 1,00 1/6 1,00 x 1,00 2

    = 29,1 + 700,2 + 20,1

    =

    min = - + q t

    B x L 1/6 B x L2

    = - + 20,1 750

    1,00 x 1,00 1/6 1,00 x 1,00 2

    = 29,1 - 700,2 + 20,1

    =

    Kontrol Tegangan Geser 1 Arah

    0,30

    ds = 75 + D/2

    = 75 + 6,50

    = 82,00 mm

    d = ht - ds

    = 300 - 82,00

    0,30 = 218,00

    L = 1,00 a = B/2 - b/2 - d

    = 500 - 150 - 218,00

    1,00 = 132,00 mm

    = 0,132 m

    a = min + B - a x maks - min b

    = -651,000 + 1,00 - 0,132 x 749,400 - -651,000 1,00

    1,00

    0,13 = 564,547 KN/m2

    Gaya tekan ke atas dari tanah (Vu)

    Vu = a x B x maks + a 2

    0,3

    = 0,132 x 1,00 x 749,400 + 564,547 2

    = 86,721 KN

    Berat Fondasi Berat Tanah

    20,1

    Pult Mult

    749,400

    -651,000 750 Save!

    29,1

    29,1 116,7

    116,7

    750 Save!

    Pult Mult

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    28/39

    0,30 0,218 0,132 Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (.Vc)

    fc'

    .Vc = x x B x d

    6

    25

    = 0,75 x x 1,00 x 218,00

    6

    = 136,250 KN

    .Vc = 136,250 > Vu = 86,721 .........

    min a maks

    Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)

    Dimensi Kolom, b = 130

    h = 300

    b + d = 130,00 + 218,00 = 348,00 mm = 0,348 m

    h + d = 300 + 218,00 = 518,00 mm = 0,518 m

    Gaya Tekan Ke Atas (Geser Pons)

    maks + min

    Vu = B2

    - b + d x h + d x

    2

    749,400 + -651,000

    = 1,002

    - 0,348 x 0,518 x

    2

    = 40,33101

    hk 300

    c = = = 2,308

    Bk 130

    bo = 2 x bk + d + hk + d

    bo = 2 x 130 + 218,00 + 300 + 218,00

    = 1732 mm

    Gaya geser yang ditahan oleh beton

    2 fc' bo d

    Vc1 = 1 + xc 6

    2 25 1732 218,00

    Vc1 = 1 + x

    2,308 6

    Vc1 = N

    = KN

    0,109 0,30 0,109 0,241

    s d fc' bo d

    Vc2 = 2 + x

    bo 12

    30 218,00 25 1732 218,00

    Vc2 = 2 + x

    1732 12

    Vc2 = N

    = KN

    Save!

    0,218

    0,082

    0,241

    0,109

    0,30

    0,109

    751373,333

    751,3731,00

    0,218

    587340,444

    587,340

    1,00

    -651,000 564,547 749,400

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    29/39

    1

    Vc3 = x fc' bo d

    3

    1

    min Vc3 = x 25 1732 218,00

    maks 3

    = 629293,3333 N

    = 629,293 KN

    Jadi

    Vc1 = 587,340

    Vc 2 = 751,373 Diambil yang t erkeci l

    Vc3 = 629,293

    Vc = 587,340 KN

    .Vc = 0,75 x

    = 440,505 KN

    .Vc = 440,505 > Vu = .........

    Hitungan Penulangan Fondasi

    0,30 ds = 75 + 13 + 6,5

    = 94,500 mm

    0,096 m

    d = ht - ds

    = 0,30 - 0,096

    = 0,204 m

    0,30 0,204 = 204 mm

    0,096

    B h

    1,00 x = -

    2 2

    1000 300

    x = -

    2 2

    min x maks x = 350 mm

    = 0,35 m

    x = min + B - x x maks - min B

    x = -651,000 + 1,00 - 0,35 x 749,400 - -651,000 1,00

    `

    = 259,260 KN/m3

    maks - xMu = 0,5 x

    2+ x

    2

    3

    749,400 - 259,260

    = 0,5 0 2

    + 0,35 2

    3

    = 3 5,894 KNm

    K =

    x b x d 2

    =

    0,8 x 1000 x 204 2

    = 1,078 Mpa

    -651,000 749,400259,260

    -651,000

    749,400

    0,50

    0,35

    587,340

    Save!40,331

    x

    259,260

    Mu

    35893725,000

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    30/39

    382,5 x 0,85 x 600 + fy - 225 x 1 fc'

    Kmaks =

    600 + fy 2

    382,5 x 0,85 x 600 + 390 - 225 x 0,85 25

    Kmaks =

    600 + 390 2

    = 6,624 Mpa

    K < Kmaks

    K = 1,078 < Kmaks = 6 ,624 .. .. .. .. .

    2 x K

    a' = 1 - 1 - d

    0,85 x fc'

    2 x 1,078

    = 1 - 1 - 204

    0,85 x 25

    = 10,627 mm

    0,85 x fc' x a' x b

    As(1) =

    fy

    0,85 x 25 x 10,627 x 1000

    =

    390= 579,022 mm2

    Jika

    fc' 31,36 Mpa

    maka

    1,4 x b x d

    As ........... (R.1)

    fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    Jika

    fc' > 31,36 Mpa

    maka

    fc' x b x d

    As = ........... (R.2)

    4 fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    fc' = 25 < 31,36

    maka yang dipakai adalah pers ..................... (R.1)

    1,4 x b x d fc' x b x d

    As(2) = ....... (R.1) As(2') = ....... (R.2)

    fy 4 fy

    1,4 x 1000 x 204 0 x 0 x 0

    = =

    390 4 0

    = mm2 ........... = #DIV/0! mm2 ...........

    Dipilih yang terbesar dari As(1) dan As(2)......... Sehingga,

    As(1) = mm2

    As = mm2

    As(2) = mm2

    732,308

    579,022

    732,308

    732,308

    As dipakai As tidak Dipakai!

    OK!

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    31/39

    Jarak tulangan,

    0,25 x phi x D 2

    x S

    s =

    0,25 x 3,14 x 13 2

    x 1000

    =

    = mm

    s 2 x ht

    2 x 300

    600

    s 450 mm

    Dipilih (s) yang terkecil = mm

    Jadi dipak ai tulanga n = D 13 - 150

    150,000

    732,308

    As

    181,160

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    32/39

    1,00

    1,00

    D 13 - 150

    300

    D 13 -

    SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.4.3)

    SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.7)

    SNI 03-2847-2002 (Pasal 9.7.1)

    300

    96

    204

    Non Scale

    1000

    DETAIL PONDASI

    Non Scale

    150

    POTONGAN 1-1

    1

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    33/39

    IV.6.2. Pondasi F2

    Data Struktur : Pu

    Mu

    1 Dimensi Kolom b = 130 mm b

    h = 130 mm Muka Tanah

    Type Kolom s = 30

    2 Dimensi Pondasi B = 0,75 m ha

    L = 0,75 m B = L

    ht = 0,30 m

    3 Mutu Beton fc' = 25 Mpa ht

    4 Mutu Baja fy' = 390 Mpa

    5 Besi tulangan D = 13

    (dipakai) L

    6 BJ Beton c = 24 KN/m3

    L

    Data Tanah :

    6 Daya dukung tanah t = 750 Kpa

    7 Berat tanah t = 17,20 KN/m3

    8 Tebal tanah diatas ha = 0,97 m

    pondasi

    B

    Data Beban :

    B = L9 Beban P ultimate Pult = 20,9 KN

    10 Beban M ultimate Mult = 8,26 KNm

    b

    h

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    34/39

    Analisa

    q = +

    = ht x c + ha x t

    = 0,30 x 24 + 0,97 x 17,20

    = KN/m2

    Cek Fondasi Terhadap Tegangan Izin Tanah

    Tegangan yang terjadi pada tanah

    maks = + + q t

    B x L 1/6 B x L2

    = + + 23,884 750

    0,75 x 0,75 1/6 0,75 x 0,75 2

    = 37,15556 + 117 ,48 + 2 3,884

    =

    min = - + q t

    B x L 1/6 B x L2

    = - + 23,884 750

    0,75 x 0,75 1/6 0,75 x 0,75 2

    = 37,15556 - 117,48 + 23,884

    =

    Kontrol Tegangan Geser 1 Arah

    0,13

    ds = 75 + D/2

    = 75 + 6,50

    = 82,00 mm

    d = ht - ds

    = 300 - 82,00

    0,30 = 218,00

    L = 0,75 a = B/2 - b/2 - d

    = 375 - 65 - 218,00

    0,75 = 92,00 mm

    = 0,092 m

    a = min + B - a x maks - min b

    = -56,436 + 0,75 - 0,092 x 178,515 - -56,436 0,75

    0,75

    0,13 = 149,694 KN/m2

    Gaya tekan ke atas dari tanah (Vu)

    Vu = a x B x maks + a 2

    0,13

    = 0,092 x 0,75 x 178,515 + 149,694 2

    = 11,323 KN

    178,515

    -56,436 750 Save!

    20,9

    20,9 8,26

    8,26

    750 Save!

    Pult Mult

    Berat Fondasi Berat Tanah

    23,884

    Pult Mult

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    35/39

    0,13 0,218 0,092 Gaya geser yang dapat ditahan oleh beton (.Vc)

    fc'

    .Vc = x x B x d

    6

    25

    = 0,75 x x 0,75 x 218,00

    6

    = 102,188 KN

    .Vc = 102,188 > Vu = 11,323 .........

    min a maks

    Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons)

    Dimensi Kolom, b = 130

    h = 130

    b + d = 130,00 + 218,00 = 348,00 mm = 0,348 m

    h + d = 130 + 218,00 = 348,00 mm = 0,348 m

    Gaya Tekan Ke Atas (Geser Pons)

    maks + min

    Vu = B2

    - b + d x h + d x

    2

    178,515 + -56,436

    = 0,752

    - 0,348 x 0,348 x

    2

    = 26,94262

    hk 130

    c = = = 1,000

    Bk 130

    bo = 2 x bk + d + hk + d

    bo = 2 x 130 + 218,00 + 130 + 218,00

    = 1392 mm

    Gaya geser yang ditahan oleh beton

    2 fc' bo d

    Vc1 = 1 + xc 6

    2 25 1392 218,00

    Vc1 = 1 + x

    1,000 6

    Vc1 = N

    = KN

    0,109 0,13 0,109 0,201

    s d fc' bo d

    Vc2 = 2 + x

    bo 12

    30 218,00 25 1392 218,00

    Vc2 = 2 + x

    1392 12

    Vc2 = N

    = KN0,75

    0,218

    758640,000

    758,640

    0,75

    -56,436 149,694 178,515

    Save!

    0,218

    0,082

    0,201

    0,109

    0,13

    0,109

    720490,000

    720,490

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    36/39

    1

    Vc3 = x fc' bo d

    3

    1

    min Vc3 = x 25 1392 218,00

    maks 3

    = 505760 N

    = 505,760 KN

    Jadi

    Vc1 = 758,640

    Vc 2 = 720,490 Diambil yang t erkeci l

    Vc3 = 505,760

    Vc = 505,760 KN

    .Vc = 0,75 x

    = 379,320 KN

    .Vc = 379,320 > Vu = .........

    Hitungan Penulangan Fondasi

    0,13 ds = 75 + 13 + 6,5

    = 94,500 mm

    0,096 m

    d = ht - ds

    = 0,30 - 0,096

    = 0,204 m

    0,30 0,204 = 204 mm

    0,096

    B h

    0,75 x = -

    2 2

    750 130

    x = -

    2 2

    min x maks x = 310 mm

    = 0,31 m

    x = min + B - x x maks - min B

    x = -56,436 + 0,75 - 0,31 x 178,515 - -56,436 0,75

    `

    = 81,402 KN/m3

    maks - xMu = 0,5 x

    2+ x

    2

    3

    178,515 - 81,402

    = 0,5 0 2

    + 0,31 2

    3

    = 7,022 KNm

    K =

    x b x d 2

    =

    0,8 x 1000 x 204 2

    = 0,211 Mpa

    x

    81,402

    Mu

    7022222,522

    505,760

    Save!26,943

    -56,436 178,51581,402

    -56,436

    178,515

    0,38

    0,31

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    37/39

    382,5 x 0,85 x 600 + fy - 225 x 1 fc'

    Kmaks =

    600 + fy 2

    382,5 x 0,85 x 600 + 390 - 225 x 0,85 25

    Kmaks =

    600 + 390 2

    = 6,624 Mpa

    K < Kmaks

    K = 0,211 < Kmaks = 6 ,624 .. .. .. .. .

    2 x K

    a' = 1 - 1 - d

    0,85 x fc'

    2 x 0,211

    = 1 - 1 - 204

    0,85 x 25

    = 2,035 mm

    0,85 x fc' x a' x b

    As(1) =

    fy

    0,85 x 25 x 2,035 x 1000

    =

    390= 110,882 mm2

    Jika

    fc' 31,36 Mpa

    maka

    1,4 x b x d

    As ........... (R.1)

    fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    Jika

    fc' > 31,36 Mpa

    maka

    fc' x b x d

    As = ........... (R.2)

    4 fy ....... SNI 03-2847-2002 (Pasal 12.5.1)

    fc' = 25 < 31,36

    maka yang dipakai adalah pers ..................... (R.1)

    1,4 x b x d fc' x b x d

    As(2) = ....... (R.1) As(2') = ....... (R.2)

    fy 4 fy

    1,4 x 1000 x 204 0 x 0 x 0

    = =

    390 4 0

    = mm2 ........... = #DIV/0! mm2 ...........

    Dipilih yang terbesar dari As(1) dan As(2)......... Sehingga,

    As(1) = mm2

    As = mm2

    As(2) = mm2

    As dipakai As tidak Dipakai!

    OK!

    732,308

    732,308

    110,882

    732,308

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    38/39

    Jarak tulangan,

    0,25 x phi x D 2

    x S

    s =

    0,25 x 3,14 x 13 2

    x 1000

    =

    = mm

    s 2 x ht

    2 x 300

    600

    s 450 mm

    Dipilih (s) yang terkecil = mm

    Jadi dipak ai tulanga n = D 13 - 150

    150,000

    732,308

    As

    181,160

  • 7/24/2019 Laporan Struktur #2

    39/39

    0,75

    0,75

    D 13 - 150

    130

    D 13 -

    SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.4.3)

    SNI 03-2847-2002 (Pasal 17.7)

    SNI 03-2847-2002 (Pasal 9.7.1)

    DETAIL PONDASI

    Non Scale

    150

    POTONGAN 1-1

    300

    96

    204

    Non Scale

    750

    1