Upload
melisa-nur-fitriana
View
23
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tppn
Citation preview
Laporan Praktikum Hari/Tanggal: Rabu, 25 November 2015
Teknologi Pengolahan Dosen : M. Agung Zaim A, S.Si,M.Si
Pangan Nabati Asisten : Siti Dita Adithaningsih ,A.md
Alfredo Kresna P. A.md
TAHU PIRAMIDA CRISPY
Kelompok A7/BP1
Endang Fitri. H J3E114025
Dio Suciana P. J3E114033
Widyana Murti J3E114066
Rasyika Mareti J3E214120
PROGRAM KEAHLIANSUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangTahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari
Indonesia,tahu berasal dari China,seperti halnya kecap, tauco dan bakpao. Tahu
adalah kata dari bahasa hokkian (Tauhu) yang secara harfiah berarti “kedelai
yang difermentasikan”.
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar
proteinnya dapat mencapai 40 % – 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung,
tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai
mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein
susu skim kering.
Jenis tahu yang akan di buat ialah tahu putih. Tahu putih dipilih karena
melihat banyaknya masyarakat yang menyukai produk ini dan proses
pembuatannya yang relative mudah. Kreasi dari bahan tahu ini terbilang cukuplah
banyak sehingga nilai jual dan prospek penjualan dari tahu ini akan cukup tinggi.
Salah satu olahan yang bersal dari tahu putih ini adalah tahu krispi.
1.2 TujuanPraktikum ini dilakukan untuk melatih mahasiswa dalam menerapkan
prinsip-prinsip pengolah, penggunaan peralatan pengolahan, serta parameter
proses yang harus dikendalikan selama proses pembuatan tahu. yang termasuk
kedalam salah satu contoh dari produk olahan nabati, dengan cara yang baik
dan benar serta melatih beroganisasi dalam berwirausaha.
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1 Bahan Baku dan Bahan Pendukung
NoNama Bahan Baku/
Pendukung/PengemasSpesifikasi Bahan Baku
Tempat/Sumber Bahan Baku
1 Kacang kedelai Bulat, kulit halus tidak berwarna coklat
Di Pasar Tradisional
2 Air mineral Jernih, tidak berbau dan berasa
Di Pasar Tradisional
3 cuka Jernih, menggumpal Di Pasar Tradisional4 Tepung saji Putih tepung, bersih, tidak
menggumpalDi Pasar Tradisional
5 Lada bubuk Halus, bersih, tidak menggumpal
Di Pasar Tradisional
6 garam Putih, bersih, halus Di Pasar Tradisional7 Minyak goreng Tidak ada endapan, bersih Di Pasar Tradisional8 Perasa barbeque Tidak menggumpal, bersih Di Pasar Tradisional9 Perasa pedas Tidak menggumpal, bersih Di Pasar Tradisional
2.2. Peralatan
No Nama Peralatan Spesifikasi Peralatan
Keterangan(Lab PK JMP / Disediakan oleh
Praktikan)1. Saringan /kain kasa Bersih, tidak bolong sebanyak
2 buahLab PK JMP
2. blender Bersih, sebanyak 2 buah Lab PK JMP3. kompor Bersih, 1 buah Lab PK JMP4. baskom Bersih, sebanyak 3 buah Lab PK JMP5. Beban pengepres Bersih sebanyak 1 buah Lab PK JMP6. timbangan Ketelitian tepat 2 buah Lab PK JMP7. penggorengan Bersih, 2 buah Lab PK JMP8. Spatula Bersih, sebanyak 2 buah Lab PK JMP9. Saringan penggorenngan Bersih, sebanyak 2 buah Lab PK JMP10. Pisau Bersih, tajam, sebanyak 4
buahLab PK JMP
11. nampan Bersih 3 buah Lab PK JMP12. talenan Bersih, sebanyak 3 buah Lab PK JMP13. pH meter Sebanyak 1 buah Lab PK JMP14. thermometer Sebanyak 1 buah Lab PK JMP15. refraktometer Sebanyak 1 buah Lab PK JMP16. Hand sealer Sebanyak 1 buah Lab PK JMP
2.3. Formulasi 2.3.1 Tabel Formulasi Tahu
NoNama Bahan
Persentase (terhadap basis formula) (%)
SatuanJumlah Satuan
1 Kacang kedelai 11,53 Kg 3
2 Air mineral 69,23 L 18
3 Air manyon 19,23 L 5
2.3.2 Tabel Bahan Turunan ( Tahu Crispy Piramida)
No Nama bahan Presentasi (terhadap basis formula) % Satuan
Jumlah satuan
1. Tepung terigu siap saji 24,55 Kg 0,750
2. Tahu 49 Kg 1,5
2. Bumbu perasa barbeque dan pedas
0,16 Kg 0.005
3. Minyak goreng 24,55 L 0.750
4. air 1,63 L 0.050
2.3.3 Tabel Bahan Turunan ( Perkedel Tahu)
No Nama bahan Presentasi (terhadap basis formula) % Satuan
Jumlah satuan
1. Tahu 61,42 Kg 0.500
2. telur 6,75 Kg 0.055
3. Penyedap rasa 0,86 Kg 0.007
4. Lada bubuk 0,24 Kg 0.002
5. Minyak goreng 30,71 L 0.25
2.3.3 Tabel Bahan Turunan ( Perkedel ampas tahu)
No Nama bahan Presentasi (terhadap basis formula) % Satuan
Jumlah satuan
1. Ampas tahu 52,63 Kg 2
2. telur 19,73 Kg 0,750
3. Penyedap rasa 0,92 Kg 0,035
4. Lada bubuk 0,13 Kg 0,005
5. Bubuk cabai 0,26 Kg 0.010
6. Minyak goreng 26,31 L 1
2.4 Bagan Alir Produksi
2.4.1 Pembuatan Tahu
Kedelai disortasi dan ditimbang sesuai formulasi dan di rendam selama 12 jam pada suhu ruang
Ditiriskan kemudian dihancurkan menggunakan blender, pada saat penghancuran ditambahkan air
dengan perbanding 1:6 (kedelai:air)
Kedelai yang telah dihancurkan direbus selama 20 menit dengan suhu 90oC
Setelah sari kedelai mendidih matikan api tunggu sampai suhu menjadi 40oC, lalu ditambahkan cuka
sebanyak 1 % dari banyaknya bahan, tunggu sampai agar menggumpal
2.4.2 Pembuatan Piramida Crispy
Disaring dan diambil sarinya, dinginkan sambil ditekan atasnya agar air keluar dan tahu menjadi padat
Tahu yang telah padat dipotong tahu agar berbentuk piramida
Tahu yang sudah dipotong berukuran 2cm x 2cm x 2cm direndam dalam larutan bumbu yang dihaluskan
Tunggu beberapa saat sampai bumbu mereesap kemudian wadah disiapkan
Disediakan bumbu goreng siap saji, tahu yang telah direndam dimasukkan kedalam tepung dengan sedikit
ditekan
Goreng tahu yang telah dilapisi tepung hingga kuning keemasan, angkat dan tiriskan
Tahu yang telah matang ditaburi dengan bumbu penyedap rasa sampai tercampur rata, kemas dengan
karton dan plastic.
2.4.3 Pembuatan Perkedel Tahu
2.4.4 Pembuatan Perkedel Ampas Tahu
Tahu di lumatkan sampai hancur tapi jangan terlalu lembut
Masukkan telur kedalam tahu yang sudah di lumatkan sebagai bahan pengikat
Ditambahkan lada bubuk dan bumbu penyedap aduk merata, bentuk adonan bulat pipih
Goreng adonan yang sudah dibentuk dalam api panas, tunggu hingga warnanya coklat keemasan dan angkat lalu tiriskan
Ampas tahu yang sudah tidak panas ditaburi dengan bumbu penyedap lada dan bubuk cabai, aduk sampai merata
Bentuk adonan bulat pipih dan celupkan pada telur yang sudah di kocok untuk mengikat bagian luar perkedel
Goreng adonan yang sudah dibentuk dalam api panas, tunggu hingga warnanya coklat keemasan dan angkat lalu tiriskan
Perkiraan waktu setiap tahapan produksi :
1. Proses persiapan alat dan bahan selama 15 menit
2. Proses penghancuran bahan 30 menit
3. Proses pemasakan 20 menit
4. Proses pencetakan 15 menit
5. Proses koagulasi 45 menit
6. Proses pemotongan 15 menit
7. Proses pelapisan tepung 10 menit
8. Proses penggorengan 20 menit
9. Proses pengemasan 15 menit
Sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk seluruh tahap produksi adalah 3
jam.
2.4. Identifikasi Tahap Kritis Kendali Proses Produksi
No Tahap Kritis Metode Evaluasi Periode Evaluasi1 Suhu produk saat
pemasakan, Pengukuran suhu formula dengan thermometer alcohol
Suhu dibuat tidak telalu tinggi
2 Fase koagulasi bahan Pengukuran kekentalan Kekentalan bahan saat akan di saring dan dicetak
3. pencetakan Proses mencetak tahu Penekanan dan pemerasan air
4. penggorengan Proses penggorengan Mempertahankan suhu agar produk matang merata
2.5 Desain Kemasan dan Label
Produk tahu piramida crispy dikemas dalam bentuk kemasan kertas
karton berbentuk setengah kotak dan dilapisi dengan jenis plastik PP. Bahan
tersebut dipilih pertama karena bersifat menyerap minyak dan dapat
meningkatkan estetika dan nilai jual, plastic yang transparan sehingga dapat
menampilkan produk yang ada didalamnya, selain itu bersifat barier.
2.6 Target Proses Produksi
Target jumlah produk yang dihasilkan adalah 40 kotak dan satu
kotaknya berisi 12 potong tahu sekitar 2cm x2cm x 2cm target jumlah produk
yang akan dijual adalah 35 kotak dengan harga Rp.5.000 per kotak. Dengan
target konsumen mahasiswa diploma dan masyarakat sekitar kampus baik
yang membeli secara langsung.
BAB IIIPERSONALIA DAN ANGGARAN
3.1. Personalia
No Tugas Deskripsi Tugas Nama NIM
1 Ketua Tim Mengkoordinir seluruh staff disetiap bagian
Gian Gustiani J3E114052
2 PPIC Pengadaan Bahan dan Peralatan
Nenden J3E114043
3 Manajer Produksi Mengkoordinir seluruh staf dibagian produksi
Widyana Murti
J3E114025
a. Staf Persiapan Bahan
Mempersiapkan bahan dan peralatan
Dio Suciana J3E114033
b. Staf Penimbangan bahan
Melakukan penimbangan bahan yang akan dipakai
Diane Friska G
JE3214120
c. Staf Pencampuran Mencampur dan memastikan formulasi
Endang Fitri .H.
J3E114018
d. Staf Pencetakan Melakukan pencetakan Melisa Nur. F J3E114066e. Staf penggorengan Melakukan penggorengan
terhadap bahanSri Wahyuni J3E114084
f. Staf pelapisan tepung
Melapisi tahu dengan tepung
Amalia Fauziah
J3E214133
g. Staf Pengemasan Mengemas kue yang telah selesai
Maha Mega J3E114015
4 Manajer QC Mengkoordinir Staf dibagian Quality Control baik sebelum-selama-sesudah proses
Rasyika Mareti
J3E214095
a. Staf kendali suhu dan waktu proses
Mengendalikan suhu pemasakan, pencetakan, penyimpanan tetap sesuai dan lama waktu proses produksi
Rina Yustito S
J3E114087
5 Manajer Pemasaran Mengkoordinir Staff dibagian pemasaran
Fakhri Rahman
J3E114081
a. Pemasaran langsung Melakukan pemasaran via offline dan online
M. Arief J3E114014
3.2. Rencana Anggaran dan Biaya
NoBahan/Alat/
KemasanSpesifikasi Jumlah Satuan
Pengadaan Harga satuan (Rp)
Total Harga (Rp)
Mhs JMP
1. Kacang
kedelai
Bulat, kulit halus tidak berwarna coklat
2 Kg 9.000 18.000
2. Air mineral Jernih, tidak berbau dan berasa
1 galon 5.000 5.000
3. cuka Jernih,
menggumpal
0.25 botol 3.000 3.000
4. Tepung saji Putih tepung, bersih, tidak menggumpal
1,5 Kg 14.000 22.000
5. Lada bubuk Halus, bersih, tidak menggumpal
0.005 bungkus 1.000 2.000
6. garam Putih, bersih, halus
0.014 Kg 2.000 2.000
7. Minyak
goreng
Tidak ada endapan, bersih
2 L 12.000 24.000
8 Perasa
barbeque
Tidak menggumpal, bersih
0.25 Kg 20.000 5.000
9. Perasa pedas Tidak menggumpal, bersih
0.25 Kg 20.000 5.000
10. Print label 2 lembar 5.000 10.000
11. kemasan plastic pp tebal 50 pcs 250 12.500
Total 108.500
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 hasil percobaan
Tabel Hasil Produksi
Tabel Biaya Produksi
NO NAMA BARANGHARGA/SATUAN
(Rp.)
JUMLAH
(Rp.)
1. Kacang kedelai 9.000/kg 18.000
2. Bumbu barbeque 5.000 5.000
3. Bumbu pedas 5.000 5.000
4. Cup 18.000/bungkus 18.000
5. Garpu kue 2.000/bungkus 2.000
6. Telur 22.000/kg 17.000
7. Saus 6.500/pack 6.500
8. Lada bubuk 1000/bungkus 4.000
9. Royko 1000/3pcs 2.000
10. Tepung bumbu 2.500/bungkus 5.000
11. Bumbu bawang 1.500 1.500
12. Gas 3 kg 19.000/tabung 19.000
13. Print label 5.000/lembar 10.000
Total 113.000
Keterangan:
Modal diploma Rp. 107.000
Pengeluaran bahan Rp. 113.000
Jenis Produk Total produksi (bungkus)Tahu piramida 27Perkedel tahu 10Perkedel ampas tahu 39
Table Pemasukkan
Jenis produkBanyaknya (bungkus)
Harga per kemasan (Rp.)
terjualTotal harga terjual (Rp.)
Tahu piramida 27 5.000 27 135.000
Perkedel tahu 10 3.000 10 30.000
Perkedel ampas tahu
39 2.500 39 97.500
Total 262.500
Keuntungan kotor (bruto) : Rp. 262.500
Modal awal : Rp.113.000
Keuntungan bersih (netto) : Rp. 149.000
4.2 Pembahasan
Kedelai (Glycine max Merr) merupakan salah satu hasil pertanian yang
sangat penting artinya sebagai bahan makanan, karena jumlah dan mutu protein
yang dikandungnya sangat tinggi yaitu sekitar 40 % dan susunan asam amino
essensialnya lengkap serta sesuai sehingga protein kedelai mempunyai mutu yang
mendekati mutu protein hewani ( Hardjo, 1964). Sebagai bahan baku makanan,
kedelai termasuk bahan makanan yang mempunyai susunan zat yang lengkap dan
mengandung hampir semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang cukup (Winarno dan Rahman, 1974).
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai, diolah dengan
fermentasi dan diambil sarinya. Dengan kata lain, tahu merupakan dadih kedelai,
yaitu susu kedelai yang dibuat menjadi kental (curd) kemudian dicetak dan dipres
(FG Winarno: 1993).
Proses pembuatan tahu diawali dengan pemilihan mutu kedelai yaitu
dengan cara memilih yang berbiji besar, kemudian dicuci dengan air bersih lalu
direndam dalam air yang banyak selama delapan jam. Proses selanjutnya
dilakukan pencucian kedelai, pengupasan kulit ari, penghancuran, sampai menjadi
bubur kedelai yang baik. Berikutnya pemberian zat pengental, pemadatan, dan
pemotongan.
Penggumpalan atau pengentalan filtrat kedelai dapat menggunakan Zat
penggumpal seperti asam cuka, asam laktat, batu tahu (CaSO4) dan CaCl2
( Koswara, 1992). Disamping sebagai zat penggumpal, asam cuka juga berperan
sebagai pengawet dimana asam akan menurunkan pH bahan pangan sehingga
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan jumlah asam yang cukup
akan menyebabkan denaturasi protein bakteri. Asam cuka juga dapat berfungsi
untuk menambah cita rasa, mengurangi rasa manis dan dapat pula memperbaiki
tekstur (Winarno, 1984).
Proses perendaman kedelai
Pada pembuatan tahu yang dilakukan kedelai direndam selama 8
jam. Lama perendaman kedelai berpengaruh pada tahu yang di hasilkan.
Semakin lama perendaman maka kadar protein dan pH semakin menurun
sedangkan kadar air semakin meningkat. Rasa-aroma dan tekstur tahu
semakin meningkat sampai lama perendaman 4 jam kemudian menurun
kembali pada lama perendaman 6 dan 8 jam.
Menurut Anglemier dan Montgomery (1976), semakin
menurunnya kadar protein dengan semakin lamanya perendaman
disebabkan lepasnya ikatan struktur protein sehingga komponen protein
terlarut dalam air. Perendaman yang semakin lama juga mengakibatkan
lunaknya struktur biji kedelai sehingga air lebih mudah masuk kedalam
struktur selnya sehingga kadar air tahus semakin tinggi. Penurunan pH
selama perendaman disebabkan proses perendaman memberikan
kesempatan pertumbuhan bakteri asam laktat, sehingga proses
pengasaman berlangsung sebagai akibat aktivitas bakteri asam laktat
tersebut. Penurunan pH tahu mempengaruhi tekstur tahu yang dihasilkan.
Menurut Lee dan Rha (1979) dalam tekstur tahu sangat tergantung pada
kondisi penggumpalan misalnya pH, suhu, bahan penggumpal dan tingkat
denaturasi protein. Rendahnya kadar protein mengakibatkan rasa yang
kurang disukai dan aroma yang tidak khas. Kadar protein yang terlalu
tinggi juga mengakibatkan rasa dan aroma yang kurang disukai karena
munculnya bau langu.
Pencucian kedelai
Prinsip utama dari proses pembuatan tahu adalah penggumpalan
(pengendapan) protein susu kedelai. Prinsip pembuatan tahu dapat
diterapkan tanpa memperhatikan jenis peralatan yang digunakan maupun
skala proses. Tujuan utama pembuatan tahu ialah mengoptimalkan hasil
dengan membentuk tahu sesuai dengan yang diharapkan yaitu tahu tidak
pecah dan tektur tahu keras serta meminimumkan biaya yang diperlukan.
Pembutan tahu terdiri dari dua langkah yaitu pembuatan susu kedelai dan
koagulasi susu kedelai hingga membentuk endapat protein (curds) yang
kemudian dipres membentuk tahu. Kedelai yang sudah direndam lalu dan
dicuci dan ditiriskan proses ini bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan mikroba awal yang ada pada kedelasi. Lalu kedelai
dikupas kulit arinya dan dicuci kembali.
Pembuatan, pemasakan dan ekstraksi bubur kedelai
Setelah kedelai bersih kedelai lalu di hancurkan atau digiling
dengan dicampur dengan air. Penggilingan kedelai sampai mencapai ukuran
partikel yang cukup bersih, akan membantu ekstraksi padatan (protein) ke dalam susu
kedelai dan juga akan mengurangi waktu pemasakan. Sehingga menjadi bubur
kedelai. Penambahan air juga sangat berpengaruh dalam pembuatan bubur
kedelai jika air terlalu sedikit bubur kedelai yang dihasilkan berpartikel
besar sehingga akan menurunkan rendemen tahu yang dihasilkan.
Bubur kedelai yang dihasilkan lalu dimasak hingga sekitar suhu
90oC selama 20 menit. Tujuan pemasakan bubur kedelai ini adalah untuk
menginaktifasi inhibitor inhibitor tripsin yang terkandung dalam kacang
kedelai, mendenaturasi protein, mengurangi bau langu khas kedelai,
mempermudah ekstraksi protein dan mengubah sifat kimia protein
sehingga saat koagulasi akan menghasilkan tahu yang baik.. Bubur kedelai
yang dimasak menghasilkan susu kedelai. Susu kedelai ini di ekstraksi
dengan sehingga menghasilkan pemisahan antara ampas kedelai dan air
kedelai.
Penggumpalan (koagulasi) dan pencetakan
Filtrat kedelai yang didapatkan ditunggu hingga mencapai 40oC
lalu ditambahkan dengan bahan penggumpal pada proses tahu yang
dilakukan pada praktikum ini bahan penggumpal yang digunakan ialah
manyon. Manyon ialah sisa dari air endapan tahu yang disimpan 1-2
malam. Setelah didapatkan endapan lalu endapan dicetak dan ditekan
tekan hingga air di dalam tahu tidak ada lagi atau sisa sedikit.
Pada fase koagulasi, pertama – tama terjadi proses enzimatis
dimana terjadi pemutusan rantai, antara rantai phenylalanin dan metionin
dalam K-kasein menjadi pra K-kasein dan sebuah kaseino makropeptida.
Tahap kedua fase penggumpalan tidak akan terjadi tanpa adanya ion
kalsium dan pemberian panas atau proses pemanasan. Tahap ketiga akan
terjadi fase proleolitis dari dari α - dan β yang dikendalikan yang
dikendalikan oleh adanya garam dalam gumpalan (curd). Waktu koagulasi
akan semakin cepat bila ph makin rendah dan suhu pemanasan naik
sampai mancapai suhu 40oC (Suprijadi, 2013)
Penanganan limbah ampas tahu
Proses pembuatan tahu menghasilkan limbah, limbah tersebut
berupa limbah cair dan limbah berupa ampas. Limbah cair bisa digunakan
kembali dengan cara di simpan 1-2 malam dan biasa deisut manyon yang
berfungsi sebagai penggumpal pada proses pembauatan tahu. Limbah
ampas tahu yang ada dari proses pembuatan tahu ini dijadikan sebagai
perkedel. Perkedel ampas tahu ini dibuat dengan mencampur ampas
dengan bumbu-bumbu dan di bentuk bulat pipih dan dimasukkan kedalam
telur yang sudah dikocok lalu di goreng.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hardjo. S. 1964. Pengolahan dan Pengawetan Kedelai Untuk Bahan Makanan
Manusia. Rapat Kerja Kedelai. Bogor. Indonesia.
Koswara, S . ,1992. Teknologi Pengolahan Kedelai.Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta
Suprijadi. 2013. Penggumpalan. Cianjur: PPPPTK Pertanian Cianjur
Winarno, F. G. dan A. Rahman, 1974. Protein: Sumber dan Peranannya.
Bogor : Departemen Teknologi Hasil Pertanian
Winarno, F,G. (1993). Pangan Gizi, Teknologi , dan Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Winarno, F.G., 1984. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.