32
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH INDUSTRI TAHU PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITAR INDUSTRI (Studi Kasus: Pabrik Tahu Sari Murni, Lebak Bulus, Jakarta Selatan) Influences of Tofu Industry on Communities around Industrial Location (Case Study: Pabrik Tahu Sari Murni, Lebak Bulus, Jakarta Selatan) DRAFT PROPOSAL Astriesa Adriana NPM: 1306344646 1

Proposal Tahu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal tahu

Citation preview

UNIVERSITAS INDONESIAPENGARUH INDUSTRI TAHU PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITAR INDUSTRI

(Studi Kasus: Pabrik Tahu Sari Murni, Lebak Bulus, Jakarta Selatan)Influences of Tofu Industry on Communities around Industrial Location

(Case Study: Pabrik Tahu Sari Murni, Lebak Bulus, Jakarta Selatan)

DRAFT PROPOSAL

Astriesa Adriana

NPM: 1306344646

JENJANG MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN

PROGRAM PASCASARJANA

JAKARTA, DESEMBER, 2013BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAir merupakan kebutuhan dasar bagi setiap makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Karena itu penting manusia untuk mengkonsumsi air yang berkualitas baik agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Air sungai banyak digunakan oleh penduduk yang bermukim di suatu tempat yang dekat dengan aliran sungai tersebut untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Diantaranya, air sungai digunakan untuk memasak, mandi, dan mencuci dalam kegiatan rumah tangga penduduk. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1991, tentang sungai, sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Sedangkan secara definisi, sungai adalah perairan air alamiah dalam alur tertentu dengan batas-batas tebing di kanan-kirinya. Selain penggunaan dalam kegiatan rumah tangga, air sungai juga banyak digunakan dalam industri yang didirikan di sekitar sungai, salah satu contohnya adalah industri pembuatan tahu. Air sangat diperlukan dalam industri pembuatan tahu, dari awal pencucian kedelai, sampai dengan pengolahannya menjadi tahu. Dalam pembuatannya, produksi tahu menghasilkan limbah padat, yang dikenal sebagai ampas tahu, dan limbah cair.

Ampas tahu seringkali dimanfaatkan kembali baik sebagai pakan ternak, ataupun diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti oncom, tempe gembus, dan bahkan tepung ampas tahu. Sementara limbah cair sisa industri tahu sendiri masih banyak yang langsung dibuang ke sungai oleh produsen atau pengelola pabrik tahu, tanpa diolah terlebih dulu. Dalam air limbah yang dibuang tersebut masih terkandung berbagai bahan organik yang tinggi, seperti protein karbohidrat, dan lemak. Air limbah sisa pembuatan tahu ini, jika langsung dibuang ke badan sungai akan mengakibatkan penurunan kualitas air sungai, diantaranya menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu, kekeruhan dan buih pada air sungai. Timbulnya bau karena kandungan amoniak dan sulfida akibat beban pencemar yang sangat tinggi dari dekomposisi limbah cair pabrik tahu (Hidayat, Irianto, & Rinjani, 2010).Dalam pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 disebutkan setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan. Sementara Dalam pasal 67 setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta pengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Jadi segala kegiatan yang menyebabkan berubahnya kualitas lingkungan hidup merupakan kegiatan yang menyebabkan pencemaran lingkungan.Pabrik Tahu Sari Murni, merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah yang masih belum memanfaatkan limbah cair sisa produksi tahunya, dan masih membuang langsung limbah cair tersebut ke badan sungai yang terdapat di sekitar pabrik, yaitu Sungai Krukut. Industri tahu Sari Murni merupakan salah satu dari beberapa industri serupa yang terdapat di sekitarnya. Industri ini didirikan sejak tahun 1994, dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi industri, baik yang bekerja di Pabrik Tahu Sari Murni, maupun yang menjual kembali produk tahu yang dihasilkan ke pasar-pasar.

Menurut Nusa Idaman Said, dkk (1999), pembuatan tahu menghasilkan limbah cair sekitar 1,5-2m / kuintal kedelai (Hidayat, Irianto, & Rinjani, 2010). Rata-rata produksi tahu di Pabrik Tahu Sari Murni adalah 2 ton per hari. Pengolahan limbah cair tahu tidak hanya diperlukan untuk mengurangi pencemaran ke badan sungai krukut, tetapi juga untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari limbah tersebut terhadap kesehatan manusia. Limbah dari pengolahan tahu dan tempe mempunyai kadar BOD sekitar 5.000 - 10.000 mg/l, COD 7.000 - 12.000 mg/l (Said, Indriatmoko, Herlambang, n.d.).Limbah cair pabrik tahu yang langsung dibuang ke badan air tanpa proses pengolahan limbah, dapat menyebabkan polusi pada air sungai, sumber penyakit bagi masyarakat sekitar, menimbulkan bau tidak sedap, dan meningkatkan pertumbuhan nyamuk. Karena itu sangat penting untuk mengolah terlebih dahulu limbah cair hasil produksi sebelum dibuang ke perairan bebas.Bau limbah dalam interaksinya dengan manusia, dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti mual, muntah, gangguan nafsu makan, dan sebagainya. Selain itu, air sungai yang tercemar limbah juga merupakan sumber berbagai penyakit lainnya.

1.2 Perumusan Masalah

Indikator untuk air yang sehat diataranya, air harus jernih, tidak berwarna, rasanya tawar dan tidak berbau, derajat keasamannya netral, tidak mengandung zat kimia beracun, kesadahannya rendah, dan tidak boleh mengandung bakteri pathogen atau bakteri-bakteri lain yang menyebabkan penyakit usus dan limpa.

Pada pabrik tahu Sari Murni, limbah cair sisa produksi tahu, masih dibuang begitu saja ke badan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini menimbulkan bau tidak sedap yang timbul pada sungai yang menjadi lokasi pembuangan limbah cair dari pabrik tahu Sari Murni, yaitu Sungai Krukut. Selain itu, terlihat juga sisa-sisa pembuangan limbah di sungai berupa buih-buih putih di banyak tempat di sekitar lokasi pembuangan limbah. Limbah cair pabrik tahu yang dibuang langsung ke badan sungai tanpa diolah terlebih dulu juga mengandung berbagai bakteri yang dihasilkan dari bahan-bahan organik yang tinggi, sehingga apabila tertelan oleh manusia dapat menimbulkan penyakit.Dengan demikian yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh industri tahu Sari Murni pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar?

2. Bagaimana limbah cair tahu mempengaruhi kualitas air sungai?3. Bagaimana dampak pembuangan limbah cairnya pada kesehatan manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah:

1. Mengetahui pengaruh industri tahu Sari Murni pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar.2. Mengetahui pengaruh limbah cair tahu pada kualitas air sungai.3. Mengevaluasi dampak pembuangan limbah cair industri tahu pada kesehatan manusia.1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat teoritik yang akan didapat dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai dampak dari pembuangan limbah cair industri, khususnya industri tahu, apabila langsung dibuang ke badan sungai tanpa diolah secara memadai, terutama dalam penurunan kualitas air sungai dan hubungannya dengan kesehatan manusia. Manfaat praktis dari penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pemilik usaha industri, khususnya industri tahu, untuk lebih memperhatikan kualitas limbah buangan industrinya sebelum dikembalikan ke alam, dalam penelitian ini, ke perairan luas, yaitu sungai. Karena tanpa pengolahan yang memadai, limbah tersebut bisa menjadi salah satu penyebab penyakit terhadap masyarakat yang hidup di sekitar kawasan industri. Di samping itu, ingin diketahui juga bagaimana peran industri kecil menengah dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1 Lingkungan Hidup

Berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.Dalam kesatuan ruang, terjadi hubungan antara lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan, yakni lingkungan yang ada karena campur tangan manusia. Hubungan yang terjadi dapat berupa interaksi di antara komponen-komponen lingkungan baik biotik maupun abiotik, dapat juga berupa interpendensi atau saling ketergantungan, harmonisasi, diversitas atau keanekaragaman hayati, dan sustainability atau upaya mempertahankan keberlanjutannya.2.1.1 Interaksi Lingkungan dengan Manusia

Dalam penelitian ini yang akan ditekankan adalah bentuk hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungan alam, yakni sungai, dan lingkungan buatan, yaitu industri pembuatan tahu.

Interaksi yang dimaksud adalah bagaimana ketiga lingkungan ini saling mempengaruhi. Pertama bagaimana kegiatan di pabrik tahu yang membuang sisa produksinya ke badan sungai dan mempengaruhi kualitas air sungai. Air sungai tersebut yang mengalir di kawasan perumahan, dan digunakan untuk kegiatan rumah tangga masyarakat sekitar, karena tercemar oleh limbah pabrik tahu kemudian mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.Di sisi lain, kegiatan industri tahu memberi dampak positif bagi perekonomian warga, karena banyak dari pekerja industri tahu merupakan warga yang tinggal di sekitar lokasi industri.2.1.2 Polusi dan Limbah

Dalam UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan mengenai pengertian pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Any addition to air, water, soil, or food that threatens the health, survival, or activities of humans or other living organisms is called pollutions. (Miller, 2002)

Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh manusia.

2.1.3 Limbah Cair Tahu

Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu ada dua jenis, yaitu limbah padat, yang dikenal sebagai ampas tahu, dan limbah cair. Limbah padat tahu dapat dimanfaatkan kembali baik sebagai pakan ternak, ataupun diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti oncom, tempe gembus, dan bahkan tepung ampas tahu. Limbah cair tahu seringkali belum mendapatkan pengolahan maksimal, dan langsung dibuang begitu saja ke badan air, umumnya ke sungai yang terdapat di sekitar lokasi produksi tahu, padahal dalam pembuatannya, tahu menghasilkan limbah cair yang sangat banyak.

Menurut Nuraida (1985), jumlah kebutuhan air proses dan jumlah air limbah yang dihasilkan dilaporkan berturut-turut sebesar 45 dan 43,5 liter untuk tiap kilogram bahan baku kacang kedelai.Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan kedelai, didapatkan baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan kedelai. Baku Mutu ini akan digunakan sebagai parameter pencemaran air sungai karena limbah cair yang dibuang oleh pabrik tahu. Baku mutu tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 15 Tahun 2008 Tanggal : 20 November 2008

Gambar 2.1.3 Tabel Baku Mutu Air Limbah

SNI 6989.72-2009 digunakan sebagai dasar untuk menguji kebutuhan BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan SNI 6989.2-2009 digunakan sebagai dasar untuk menguji kebutuhan COD (Chemical Oxygen Demand).2.1.4 Bau Air Limbah

Limbah cair yang dihasilkan dalam industri tahu menimbulkan bau yang mengganggu. Menurut Hindarko (2003), bau air limbah adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh bakteri anaerobik. Selain itu, ada mikro-organisme lain yang bisa merubah sulfat menjadi sulfit, dan menghasilkan gas hydrogen sulfida yang baunya seperti telur busuk. Bau yang lainnya disebabkan senyawa kimia tertentu atau senyawa yang menghasilkan bau selama berlangsungnya proses pengolahan air limbah.

Air yang tercemar akan menimbulkan bau yang sangat menusuk yang disebabkan oleh kandungan zat-zat yang terlarut di dalam air (Asdak, 2007).2.1.5 Dampak Air Limbah

Pembuangan limbah cair industri tahu yang langsung dibuang ke perairan bebas, khususnya sungai, dapat menimbulkan beberapa dampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Pengaruh bau terhadap manusia disekitarnya terbatas pada efek psikologi saja, tetapi bisa menurunkan nafsu makan dan minum, menyebabkan nafas sesak, mual, dan muntah. Secara ekonomis kawasan pemukiman yang sudah dilanda bau busuk air limbah, menurun kelasnya, harga investasi, dan rusak harga jual-sewa properti tersebut (Hindarko, 2003).Selain itu dalam air limbah sisa produksi tahu, bila dibuang langsung ke sungai, dapat menurunkan kualitas air sungai, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan tingkat sanitasi lingkungan.

Pada umumnya bahan bahan organik yang terkandung dalam industri tahu sangat tinggi, senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa organik protein dan lemaklah yang paling besar bisa mencapi 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak. Semakan lama jumlah dan bahan organik ini akan semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit di uraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industi yang di buang ke perairan akan mengubah pH air, dan dapat menggagu kehidupan organisme air. Dampak dari pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan hidup yaitu rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan sebagai salah satu kebutuhan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Rusaknya lingkungan akibat limbah pabrik tahu yang berdampak buruk terhadap kehidupan ekosistem yang berada diperairan dan juga mengancam kesehatan manusia (Adack, 2013).2.1.6 Jenis dan Penggolongan IndustriIndustri sekunder adalah industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang yang dapat diolah kembali, seperti industri pemintalan benang, industri mesin, dan industri tahu dan tempe.

Sementara menurut SK Menteri Perindustrian No. 19/M/I/1986, berdasarkan penggolongannya, jenis-jenis industri antara lain; industri kimia dasar (misalnya obat-obatan), industri mesin dan logam dasar (misalanya industri kendaraan bermotor), industri kecil (misalnya industri bahan pokok makanan), dan aneka industri (misalnya industri pakaian).Industri pembuatan tahu termasuk industri sekunder, dan digolongkan sebagai industri kecil. Walaupun tidak dalam skala besar, namun industri ini dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah operasi industri. Baik yang dikaryakan dalam lingkungan dalam industri, maupun masyarakat yang ingin mendistribusikan kembali barang hasil produksi industri itu ke pasar. Dengan demikian, industri kecil pun dapat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya.

Gambar 2.1 Gambar Kerangka TeoriDalam interaksinya dengan manusia, industri kecil pembuatan tahu menghasilkan limbah cair tahu. Limbah cair tahu menyebabkan masalah lingkungan yaitu penurunan kualitas air sungai, dan potensi gangguan kesehatan pada manusia.Di sisi lain, dengan adanya industri tahu, mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi di sekitarnya, karena industri tahu Sari Murni menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pabrik tahu.2.2 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, pengamat mengumpulkan data mengenai dampak yang ditimbulkan dari bau limbah cair industri tahu pada gangguan kesehatan manusia, dan pengaruh industri tahu terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya. Pengumpulan data yang dilakukan, diantaranya dengan mengadakan survei langsung ke lokasi industri tahu, dan dengan mengadakan studi literatur.

Gambar 2.2 Gambar Kerangka Berpikir

2.3 Kerangka Konsep

Gambar 2.3 Gambar Kerangka konsepKeterangan:

Industri tahu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi industri, sehingga mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat. Industri tahu menghasilkan limbah cair tahu; dihasilkan dari proses pembuatan tahu, dari mulai saat pencucian kedelai, penggilingan, perebusan, penyaringan, sampai pencetakan tahu. Air sisa pembuatan tahu inilah yang disebut limbah cair industri tahu. Air tersebut mempunyai kandungan bahan-bahan organik yang tinggi, yang jika langsung dibuang ke badan sungai akan menyebabkan penurunan kualitas sungai.

Bau yang ditimbulkan dari pembuangan limbah cair tahu ke sungai dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, diare dan perasaan tidak nyaman bagi yang menghirupnya.2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan jawaban sementara dari penelitian ini, diantaranya:

1. Jika tingkat produksi industri tahu baik, maka tingkat ekonomi masyarakat sekitarnya akan membaik.2. Jika produksi tahu meningkat, maka bau limbah cair yang dihasilkan juga meningkat.3. Jika bau yang dihasilkan dari industri tahu semakin banyak, maka kualitas air akan semakin menurun dan potensi gangguan kesehatan meningkat.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui besarnya tingkat pengaruh dari industri kecil terhadap tingkat ekonomi dengan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Selain itu, ingin diketahui juga pengaruh interaksi masyarakat dengan bau yang diakibatkan dari pembuangan limbah ke sungai di pemukiman sekitar lokasi industri tahu. Pendekatan ini digunakan karena dianggap paling memadai untuk mengetahui besarnya pengaruh dalam suatu model situasi.

Metode yang digunakan diantaranya dengan penyebaran kuesioner, namun dibantu juga dengan survei, dengan melakukan wawancara ke penduduk sekitar, dan ke pemilik industri tahu Sari Murni untuk memperdalam dasar penelitian. Selain itu dilakukan juga sutdi literatur untuk memperdalam pengetahuan mengenai bagaimana limbah cair tahu dapat mempengaruhi kualitas air sungai. Dalam bagian kesimpulan, akan dijelaskan secara deskriptif untuk menyajikan data-data statistik. Sementara data yang didapatkan dari penyebaran kuesioner, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan program SPSS 20.00 untuk mengetahui besarnya pengaruh yang terjadi dari penelitian ini.Pengukuran kadar baku mutu air limbah yang dihasilkan oleh industri tahu Sari Murni mengacu pada

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penyusunan karya ilmiah ini, diestimasikan akan dilakukan antara bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014, karena diperlukan waktu untuk mengumpulkan data dan mengolahnya dalam statistik untuk mengetahui besarnya tingkat pengaruh antar variabel.

Tempat penelitian adalah di pabrik tahu Sari Murni, yang terletak di Jl. H. Gandun, Gg. Swadaya Rt 06/08, Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih karena terdapat sungai yang mengalir di sebelah pabrik, dan karena lokasi ini dekat dengan pemukiman, sehingga ditemukan masalah lingkungan dari pembuangan limbah pabrik ke sungai terhadap masyarakat. Selain itu, pabrik tahu Sari Murni memperkerjakan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi industrinya, sehingga sesuai untuk mencari tahu pengaruh industri tahu pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Namun hasil dari penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi produsen tahu dan masyarakat di sekitar lokasi pabrik Sari Murni, tetapi juga dapat dimanfaatkan lebih luas di lokasi pembuatan tahu lainnya.3.3 Populasi dan Sampel

Yang dimaksud populasi A dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Gg. Swadaya RT 06, yang tinggal di sekitar lokasi pembuatan tahu Sari Murni, sementara populasi B adalah pemilik pabrik dan pekerja pabrik tahu Sari Murni yang dalam kesehariannya berinteraksi langsung dengan limbah cair yang dihasilkan pabrik tahu.

Sampel dalam penelitian ini dipilih sebagian dari masing-masing populasi dengan menggunakan metode Probability Sampling, dengan menggunakan sistem SLS (Simple Random Sampling) dari keseluruhan populasi.

Cara pengukuran jumlah sampel akan dihitung dengan rumus Slovin berikut:n = N

1 + N(e)

Rumus 3.3 Rumus SlovinDimana:n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Jumlah populasi A = NA

Jumlah populasi B = NB

Batas toleransi kesalahan: 10%

Jadi:

nA = NA

NA (0,1) + 1

Dan

nB = NB

NB (0,1) + 13.4 Variabel Penelitian

Yang akan diteliti adalah kandungan bahan-bahan organik dalam limbah cair tahu (BOD dan COD), yang menyebabkan bau (diakibatkan oleh tingkat keasaman air dalam pH), sehingga terjadi gangguan psikologis terhadap manusia yang menghirup bau tersebut (mual, muntah, berkurangnya nafsu makan, perasaan tidak nyaman). Variabel ini akan diukur berdasarkan usia dan jenis kelamin dari sampel populasi yang mengisi kuesioner penelitian.

Variabel penelitian akan dijelaskan dalam tabel variabel penelitian pada tabel 3.4:

Tabel 3.4 Tabel Variabel PenelitianNo.Nama VariabelDOV (Definisi Operasional Variabel)Alat / Cara UkurSatuan

1BODBiological Oxygen Demand, jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi dalam air. DO meterMg/liter

2CODChemical Oxygen Demand, kebutuhan oksigen oleh bakteri dan mikroba untuk menetralisir bahan kimia sangat kecil. DO meterMg/liter

3TSSTotal Suspended Solid, adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2m atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.TSS meterMg/liter

4pHDerajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ph meterTidak ada satuan

5MualPerasaan muak, jijik akan sesuatu (Badudu-Zain).KuesionerTidak ada satuan

6MuntahMengeluarkan isi perut dari mulut (Badudu-Zain).KuesionerTidak ada satuan

7Berkurangnya nafsu makanBerkurangnya keinginan untuk makan karena suatu sebab.KuesionerTidak ada satuan

8Perasaan tidak nyamanPerasaan tidak senang dengan kondisi tertentu.KuesionerTidak ada satuan

9DiareAdalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dengan feses yang memiliki kandungan air berlebihan. Diare disebabkan karena alergi terhadal gula fruktosa atau laktosa, memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan berlebihan, kelebihan vitasmin C, atau karena infeksi bakteri seperti Escherichea coli, Salmonella, dan Vibrio cholera. Ditandai dengan gejala sakit perut, sering mual dan muntah, buang air besar terus menerus, nafsu makan berkurang, demam tinggi, terkadang ada darah dalam tinja atau feses, gejala lainnya seperti pegal pada punggung dan perut berbunyi.KuesionerTidak ada satuan

10Iritasi kulitAdalah suatu kondisi pada kulit yang muncul akibat kontak dengan zat kimia tertentu. Setelah beberapa waktu kulit akan mongering, terasa nyeri, mengalami pendarahan, dan pecah-pecah. Kondisi ini diakibatkan oleh solven, asam, alkali (basa), deterjen, dan coolant. Gejalanya antara lain, ruam kulit, bengkak, gatal-gatal, dan melepuh.KuesionerTidak ada satuan

3.5 Data Penelitian

Data penelitian akan disajikan dengan interpretasi data kuantitatif yang diperoleh dari kuesioner berupa tabel statistik dan diterjemahkan dalam grafik statistik dan kalimat deskriptif, sehingga diketahui besarnya tingkat pengaruh pembuangan limbah cair tahu ke sungai terhadap lingkungan sosial di sekitar lokasi pabrik tahu.Daftar Pustaka

Adack, J. 2013. Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup. Lex Administratum, Vol. 1, No. 3, 78. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/3200Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Badudu, Js., Zain, S. M. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar Harapan, anggota Ikapi, Jakarta.Godam64. (2006, May 31). Pengertian, Definisi, Macam, Jenis dan Penggolongan Industri di Indonesia - Perekonomian Bisnis. December 14, 2013. http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.htmlHindarko, S. 2003. Mengolah Air Limbah Supaya Tidak Mencemari Orang Lain. ESHA, Jakarta. Hidayat, R., Irianto, E. W., & Rinjani, R. R. (2010). Evaluasi Kinerja Proses Auf-Ekotek Untuk Pengendalian Limbah Cair Pabrik Tahu Di S. Cipeles. Jurnal Sumber Daya Air, Vol. 6, 89-102.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Kedelai. http://jdih.menlh.go.id/pdf/ind/IND-PUU-7-2008-Permen%20LH%20No.15%20th%202008%20BMK%20Kedelai_Combine.pdf

Miller, Jr., G. Tyler. 2002. Environmental Science: Sustaining the Earth. Wadsworth Publishing Company, Belmont, California. USA.

Nuraida. 1985. Analisis Kebutuhan Air Pada Industri Pengolahan Tahu dan Kedelai dalam Linsnasari, S.F. 1995. Pemanfaatan Gulma Air (Aquatic Weeds) Sebagai Upaya Pengolahan Limbah Cair Industri Pembuatan Tahu. Thesis Master, Program Pasca Sarjana USU, Medan.Odum, Eugene P. 1995. Dasar-Dasar Ekologi; edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Penyakit Diare. 16 Mei 2014. http://penyakitdiare.com/ Peraturan Pemerintah (1991, June 14). PP No. 35/1991. December 14, 2013. http://www.penataanruang.net/taru/nspm/PP_No35-1991.pdf Said, N.I., Indriatmoko, H., Raharjo, N. & Herlambang, A. Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe Dengan Proses Biofilter Anaerob Dan Aerob. (n.d.). PU-net. December 14, 2013. http://kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahtt/limbahtt.htmlUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.World Health Organization (2000). Bahaya Bahan Kimia Pada Manusia dan Lingkungan. (Palupi Widyastuti, SKM, Alih Bahasa). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC. http://books.google.co.id/books?id=GryOg5GbgogC&pg=PA41&dq=penyakit+kulit+karena+iritasi+adalah&hl=id&sa=X&ei=sHN1U5G_CNaVuASfgoGwBg&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Industri Kecil (Pembuatan Tahu)

Limbah Cair Tahu

Polusi dan Limbah

Bau Air Limbah

Dampak Air Limbah

Gangguan Kesehatan Manusia

Penurunan Kualitas Air Sungai

Pengumpulan data (Survei langsung ke lapangan dan studi literatur)

Analisis dan seleksi data (Uji populasi dan sampel)

Mengetahui pengaruh industri kecil terhadap kondisi ekonomi masyarakat

Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pencemaran limbah cair tahu pada kesehatan masyarakat sekitar

Hipothesis

Kesimpulan dan Saran

Kondisi ekonomi

Industri tahu

Limbah cair tahu

Gangguan kesehatan

Kualitas air sungai

2