Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Tahunan 2019 Annual Report
Rising to New Eraof Digital Banking
2
Sekilas Tentang PerseroanCompany at a Glance 6
Jejak LangkahMilestones 8
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlight 10
Ikhtisar Saham dan ObligasiStocks and Bonds Highlights 13
Peristiwa PentingSignificant Events 14
PenghargaanAwards 16
Daftar IsiTable of Contents
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report 20
Laporan DireksiBoard of Directors Report 26
Tanggung Jawab LaporanResponsibility of Reporting 31
Informasi Umum PerusahaanGeneral Information of Company 34
Riwayat SingkatBrief History 35
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission, and Corporate Values 44
Produk dan JasaProducts and Services 46
Alamat Jaringan Kantor Bank CapitalOffice Network Address of Bank Capital 50
Struktur & Komposisi Pemegang SahamStructure & Composition of Shareholders
56
Struktur OrganisasiOrganization Structure 57
Pejabat EksekutifExecutive Officers 58
Lembaga dan Profesi PenunjangSupporting Institution and Profession 59
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile 60
Profil DireksiBoard of Directors Profile 63
Industri Perbankan NasionalNational Banking Industry 70
Posisi Bank Capital di Tengah Industri PerbankanPosition of Bank Capital Within Banking Industry
71
Kinerja Keuangan Bank Capital Bank Capital Financial Performance 71
1
2 3
Laporan ManajemenManagement Reports
Profil PerusahaanCompany Profile
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 3
TreasuryTreasury 80
PerkreditanLending 82
OperasionalOperations 86
LayananServices 88
Sumber Daya ManusiaHuman Capital 90
Teknologi InformasiInformation Technology 99
Manajemen RisikoRisk Management 102
Keterbukaan InformasiInformation Disclosure 114
Pengembangan KomunitasCommunity Development 224
Kegiatan CSRCSR Activities 225
Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety 227
Tanggung Jawab Sosial terhadap NasabahSocial Responsibility towards Customers 227
Kebijakan dan Prosedur Layanan Pengaduan NasabahPolicy and Procedure of Customer Complaint Service 228
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS) 120
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank Capital Indonesia Tbk Tahun 2019Report of Implementation of Corporate Governance of PT Bank Capital Indonesia Tbk in 2019
134
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary 193
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2019Report of Integrated Governance Implementation in 2019
195
Penerapan Strategi Anti FraudAnti-Fraud Strategy Implementation 213
Pelaksanaan Penerapan Aspek, Prinsip dan Rekomendasi Tata Kelola Perusahaan Terbuka Tahun 2019Implementation of Aspects, Principles and Recommendations of Good Corporate Governance in 2019
217
4
6 7
5Aspek OperasionalOperations Aspects
Tanggung Jawab SosialPerusahaanCorporate Social Responsibility
Laporan KeuanganFinancial Report
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
4
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 5
Rising to New Eraof Digital Banking
Di masa kini, teknologi informasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,
termasuk dalam sektor perbankan. Demi menjawab tantangan industri keuangan
dalam penerapan teknologi informasi, Bank Capital juga telah melakukan usaha menuju
digitalisasi perbankan, seperti dengan penerapan internet banking dan mobile apps.
Digitalisasi perbankan yang dilakukan oleh Bank Capital diharapkan dapat membantu
nasabah dalam mengelola keuangan, juga membantu perusahaan untuk tetap relevan di
lanskap industri keuangan yang penuh tantangan.
At present, information technology has become a part of everyday
life, including in the banking sector. To answer the challenges of the
financial industry in the application of information technology, Bank
Capital has been endeavoring to make the most of digital banking,
such as by implementing internet banking and mobile apps. Banking
digitalization conducted by Bank Capital aims at assisting customers
in managing finances, as well as helping companies to remain
relevant in the challenging financial industry landscape.
Lepas Landas Menuju Era Perbankan Digital
6
SEKILAS TENTANG PERSEROANCOMPANY AT A GLANCE
01Produk dan Jasa:
• Produk Simpanan• Produk Pembiayaan
• Layanan Jasa
Products and Services:• Saving Products
• Financing Products• Services
03Memiliki: 82 jaringan kantor
dan 840 karyawan
Has: 82 office networks and 840 employees
02Kepemilikan:
• PT Inigo Global Capital 14,73%• PT Delta Indo Swakarsa 13,98%
• PT Asuransi Simas Jiwa – Simas Equity Fund 2 13,81%
• Masyarakat 57,48%
Ownership:• PT Inigo Global Capital 14.73%• PT Delta Indo Swakarsa 13.98%
• PT Asuransi Simas Jiwa – Simas Equity Fund 2 13.81%
• Public 57.48%
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 7
8
1989Didirikan dengan
nama PT Bank Credit Lyonnais
Indonesia
Established under the name of PT Bank
Credit Lyonnais Indonesia
2007Penawaran Umum
Perdana (IPO)
Initial Public Offering (IPO)
2004PT Bank Credit Lyonnais
Indonesia menjadi PT Bank Capital Indonesia
PT Bank Credit Lyonnais Indonesia changed into PT Bank
Capital Indonesia
2009Penawaran Umum Terbatas (PUT) I
Limited Public Offering I
JEJAK LANGKAHMILESTONES
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 9
2015• Penawaran Umum Terbatas
(PUT) III• Penerbitan Obligasi Subordinasi
(Subdebt) II
• Limited Public Offering III• Issuance of Subordinated Bonds
(Subdebt) II
2017Penerbitan Obligasi
Subordinasi (Subdebt) III
Issuance of Subordinated Bonds (Subdebt) III
2013Penawaran Umum Terbatas (PUT) II
Limited Public Offering II
2014Penerbitan Obligasi Subordinasi
(Subdebt) I
Issuance of Subordinated Bonds (Subdebt) I
10
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
POSISI KEUANGAN 2017 2018 2019 FINANCIAL POSITION
Total Aset 16.349.473 18.019.614 18.959.622 Total Asset
Aset Produktif - Bruto 12.990.806 12.957.692 15.432.463 Earning Assets-Gross
Aset Produktif - Neto 12.965.392 12.917.820 15.268.006 Earning Assets-Net
Kredit yang Diberikan 7.140.797 8.013.297 9.753.072 Loans
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (25.414) (39.872) (164.457) Impairment Loss Reserves
Dana Pihak Ketiga 14.109.109 15.422.541 16.107.029 Third Party Fund
Jumlah Liabilitas 14.941.087 16.534.651 17.421.982 Total Liability
Jumlah Ekuitas 1.408.386 1.484.963 1.537.640 Total Equity
LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAINNYA 2017 2018 2019
PROFIT OR LOSS ANDOTHER COMPREHENSIVE
INCOME
Pendapatan Bunga Bersih 367.639 430.955 347.224 Net Interest Income
Pendapatan Selain Bunga 73.089 150.593 222.803 Other Operating Income
Pendapatan Operasional 440.728 581.548 570.027 Operational Income
Beban Overhead 290.300 332.100 366.432 Overhead Expenses
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan
26.655 90.721 158.982 Impairment Expenses
Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
114.738 142.073 23.949 Profit Before Income Tax Estimation
Laba Bersih 86.140 106.500 15.884 Profit- Net
Jumlah Saham yang Beredar 7.039.500.962 7.070.128.427 7.070.141.850 Share Issued
Laba Per Saham 12,24 15,09 2,25 Profit per Share
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 11
RASIO KEUANGAN 2017 2018 2019 FINANCIAL RATIO
Jumlah Hasil Rata-Rata Aset Sebelum Pajak
0,79% 0,90% 0,13% Return on Asset (ROA) Before Tax
lmbalan Hasil Rata-rata Ekuitas Setelah Pajak
7,17% 8,46% 1,20% Return on Equity (ROE) After Tax
Margin Pendapatan Bunga Bersih 4,21% 4,20% 3,50% Net Interest Margin (N I M)
Rasio Beban Overhead Terhadap Jumlah Aset
1,78% 1,84% 1,93% Overhead Expenses to Total Assets
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
92,24% 92,11% 98,12%Operating Expenses to Operating
Income Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 1.060,87% 1.113,47% 1.133,03% Liabilities to Equity Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset 91,39% 91,76% 91,89% Liabilities to Total Asset Ratio
Rasio Kredit Bermasalah-Bruto 2,77% 2,95% 3,48%Non Performing Loan-Gross
(NPL-Gross)
Rasio Kredit Bermasalah-Neto 2,43% 2,50% 1,80% Non Performing Loan-Nett (NPL-Nett)
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga-(Non Bank LDR)
50,61% 51,96% 60,55% Loan to Deposit Ratio (LDR) Nonbank
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
22,56% 18,66% 12,67% Capital Adequacy Ratio (CAR)
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,36% 0,38% 4,28% Net Open Foreign Exchange Position
Giro Wajib Minimum 8,88% 8,89% 8,20% Minimum Reserve Requirement
12
2017
2017
2017
2017
2017
2017
16.349.473
86.140
1.290.234
1.408.386
61,14%
788.405
2018
2018
2018
2018
2018
2018
18.019.614
106.500
1.361.797
1.484.963
51,14%822.873
2019
2019
2019
2019
2019
2019
18.959.622
15.884
1.513.477
1.537.640
58,90%1.010.875
ASET (RP JUTA)ASSET (RP MILLION)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN (RP JUTA)NET PROFIT FOR THE CURRENT YEAR (RP MILLION)
BIAYA BUNGA (RP JUTA)INTEREST RATE (RP MILLION)
PENDAPATAN BUNGA (RP JUTA)INTEREST INCOME (RP MILLION)
EKUITAS (RP JUTA)EQUITY (RP MILLION)
KOMPOSISI DANA MURAH (CASA)CURRENT ACCOUNT SAVING ACCOUNT
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 13
Informasi SahamFluktuasi Saham dan Kapitalisasi Pasar
Stock InformationFluctuation of Stock & Market Capitalization
PERIODEPERIOD
INFORMASI HARGA SAHAMSTOCK PRICES INFORMATION
HARGA/LEMBAR SAHAM (RP)PRICE/SHARE (RP)
VOLUME TRANSAKSI
(LEMBAR SAHAM)TRANSACTION
VOLUME (SHARES)
JUMLAH SAHAM BEREDAR
(LEMBAR SAHAM)TOTAL
OUTSTANDING SHARE (SHARES)
KAPITALISASI PASAR (RP)
MARKET CAPITALIZATION
(RP)TERTINGGIHIGHEST
TERENDAHLOWEST
PENUTUPANCLOSING
2019Triwulan IQuarter I
310 260 280 509.000 7.070.128.427 1.979.635.959.560
Triwulan IIQuarter II
344 244 286 33.794.000 7.070.141.850 2.022.060.569.100
Triwulan IIIQuarter III
344 244 272 34.080.000 7.070.141.850 1.923.078.583.200
Triwulan IVQuarter IV
344 244 300 187.388.000 7.070.141.850 2.121.042.555.000
2018Triwulan IQuarter I
306 185 288 27.936.000 7.049.240.262 2.030.181.195.456
Triwulan IIQuarter II
320 270 270 31.322.000 7.049.255.262 1.903.298.920.740
Triwulan IIIQuarter III
288 266 270 31.574.000 7.069.425.335 1.908.744.840.450
Triwulan IVQuarter IV
310 260 300 1.262.253.000 7.070.128.427 2.121.038.528.100
IKHTISAR SAHAM DAN OBLIGASISTOCKS AND BONDS HIGHLIGHTS
Obligasi Subordinasi Perseroan The Bank Subordinasi Bond
JENIS EFEK /TYPE OF SECURITIES
NILAI (RP)VALUE (RP)
BURSA PENCATATAN
STOCK RECORDING
TINGKAT BUNGA (%)
P.A.INTEREST
RATE (%) P.A.
TANGGAL EFEKTIF
EFFECTIVE DATE
TANGGAL JATUH TEMPO
DUE DATE
PERINGKATRATING
Obligasi Subordinasi Perseroan I Tahun 2014 Dengan Tingkat Bunga Tetap
200.000.000.000 BEI 12 31 Des 2014 13 Jan 2022 idBBB-
Obligasi Subordinasi Perseroan II Tahun 2015 Dengan Tingkat Bunga Tetap
250.000.000.000 BEI 12 31 Des 2015 15 Jan 2023 idBBB-
Obligasi Subordinasi Perseroan III Tahun 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap
250.000.000.000 BEI 12 22 Juni 2017 11 Juli 2024 idBBB-
14
PERISTIWA PENTINGSIGNIFICANT EVENTS
1 APRIL 2019 | APRIL 1, 2019
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan di Hotel Le Meridien
The Extraordinary General Meetings of Shareholders at Le Meridien Hotel
27 JUNI 2019 | JUNE 27, 2019
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Paparan Publik yang diselenggarakan di
Hotel Le MeridienAnnual General Meetings of Shareholders, Extraordinary General Meetings of Shareholders and Public Expose at Le Meridien Hotel
25 MARET 2019 | MARCH 25, 2019
Pembukaaan Kantor Cabang yang Berlokasi di Gedung Graha Pacific, Lantai 1, Jl. Basuki Rahmat No. 87-91, Surabaya.Opening of Branch Office at Gedung Graha Pacific, 1st Floor, Jl. Basuki Rahmat No. 87-91, Surabaya.
15 MEI 2019 | MAY 15, 2019
Acara Buka Puasa Bersama di Hotel Kartika ChandraBreak Fasting Event at Kartika Chandra Hotel
7 NOVEMBER 2019 | NOVEMBER 7, 2019
Pembukaaan Kantor Cabang yang Berlokasi di Jl. Piet A.Tallo No. 1 Kupang, Nusa Tenggara TimurOpening of Branch Office at Jl. Piet A.Tallo No. 1 Kupang, Nusa Tenggara Timur
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 15
18 DESEMBER 2019 | DECEMBER 18, 2019
Pembukaaan Kantor Kas yang Berlokasi di Ruko Menteng Blok A No. 21, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang.
Opening of Cash Office at Ruko Menteng Blok A No. 21, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang.
18 DESEMBER 2019 | DECEMBER 18, 2019
Pembukaaan Kantor Kas yang Berlokasi di Rukan Sinpasa Commercial Jl. Boulevard Selatan Blok SA No. 5 Marga Mulya, Bekasi
Opening of Cash Office at Rukan Sinpasa Commercial Jl. Boulevard Selatan Blok SA No. 5 Marga Mulya, Bekasi
13 NOVEMBER 2019 | NOVEMBER 13, 2019
Kegiatan Donor Darah di Menara (Utara) Jamsostek, Lantai 2, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, Jakarta Selatan.Blood donation activity in North Menara Jamsostek, Level 2, at Jl. Gatot Subroto Kav. 38, South Jakarta.
18 DESEMBER 2019 | DECEMBER 18, 2019
Pembukaaan Kantor Kas yang Berlokasi di Jl. Boulevard Gading Golf DMD 3/006, Gading SerpongOpening of Cash Office at Jl. Boulevard Gading Golf DMD 3/006, Gading Serpong
30 DESEMBER 2019 | DECEMBER 30, 2019
Kegiatan CSR dengan melakukan kunjungan ke Masjid An-Naml – Keluarga Muslim Menara Jamsostek yang berlokasi di Menara Jamsostek, Gedung Parkir Lantai 3, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, Jakarta Utara.CSR activity was a visit to the An-Naml Mosque - Menara Jamsostek Muslim Family, located in Menara Jamsostek, 3rd Floor Parking Building at Jl. Gatot Subroto Kav. 38, North Jakarta.
16
PENGHARGAANAWARDS
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2007 dari
Majalah Infobank
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2007 by Infobank
Magazine
Mendapatkan Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dari PT SGS Indonesia
Obtaining Quality Management Certificate on ISO 9001:2015 from SGS Indonesia
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2008 dari
Majalah Infobank
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2008 by Infobank
Magazine
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2013 oleh Majalah Infobank dalam ajang “Infobank
Award 2014”
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2013 by Infobank
Magazine at the event of “Infobank Award 2014”
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2009 dari
Majalah Infobank
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2009 by Infobank
Magazine
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2014 dari
Majalah Infobank
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2014 by Infobank
Magazine
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 17
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2016 dari
Majalah Infobank
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2016 by Infobank
Magazine
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2013 - 2017 oleh Majalah Infobank
dalam ajang “Infobank Award 2018”
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2013 – 2017 by Infobank Magazine at the event of
“Infobank Award 2018”
Mendapatkan Penghargaan “Top 6 Most Reputable Companies in Banking Sector with Core Capital Rp1 – 5 Trillion” untuk kategori Perbankan dari Majalah Warta Ekonomi, dalam ajang “Indonesia Best
Corporate Reputation Award 2017”
Awarded as “Top 6 Most Reputable Companies in Banking Sector with Core
Capital Rp1 – 5 Trillion” for Banking category by Warta Ekonomi Magazine at the event of “Indonesia Best Corporate
Reputation Award 2017”
Mendapatkan Penghargaan sebagai salah satu “Indonesia Best Issuer 2017”
untuk kategori Finance dari Majalah Warta Ekonomi, dalam ajang “Indonesia
Investment Award 2017”
Awarded as “Indonesia Best Issuer 2017” for Finance category by Warta Ekonomi
Magazine, in the event of “Indonesia Investment Award 2017”
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2014 - 2018 oleh Majalah Infobank
dalam ajang “Infobank Award 2019”
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2014 – 2018 by Infobank Magazine at the event of
“Infobank Award 2019”
Bank Capital merupakan salah satu dari 50 top perusahaan dalam ajang “Best of
the Best Award” Tahun 2017 dari Majalah Forbes Indonesia.
Bank Capital is one of the top 50 companies at the event of “Best of the
Best Award” 2017 from Forbes Indonesia Magazine.
Mendapatkan Predikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan tahun 2012 -
2016 oleh Majalah Infobank dalam ajang “Infobank Award 2017”
Awarded “Excellent” on the Financial Performance of 2012 – 2016 by Infobank Magazine in the event of “Infobank Award
2017”
Mendapatkan Penghargaan “Good Financial Performance” untuk kategori
Private Foreign Exchange National Bank dari Majalah Warta Ekonomi, dalam ajang
“Indonesia Best Banking Award 2017”
Awarded as “Good Financial Performance” for Private Foreign Exchange National
Bank category by Warta Ekonomi Magazine at the event of “Indonesia Best
Banking Award 2017”
1Laporan
ManajemenManagement Reports
LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT
20 Laporan Manajemen
Meski berada di tengah perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan dunia, Bank Capital tetap tumbuh dengan mencatatkan kinerja yang baik.
Despite a global economic slowdown and uncertainty in the world financial markets, Bank Capital continually grows by demonstrating excellent performance.
Danny NugrohoKomisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 21Management Reports
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas izin-Nya, Bank Capital mampu menunjukkan kinerja membanggakan di sepanjang tahun 2019.
Meski berada di tengah perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar keuangan dunia, Bank Capital tetap tumbuh dengan mencatatkan kinerja yang baik. Tahun 2019 juga membawa tantangan baru bagi Bank di mana gelaran Pemilu serentak (Pilpres dan Pileg) telah mendorong masyarakat untuk menahan diri dari aktivitas belanja, konsumsi, dan investasi. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 terbilang masih baik yang mana berada pada level 5,02%. Mempertahankan lima persen dalam situasi sekarang tidaklah mudah, karenanya pemerintah terus berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi dengan meluncurkan sejumlah kebijakan, mulai dari penurunan suku bunga, hingga meluncurkan berbagai macam jenis insentif kepada pelaku usaha.
Pertumbuhan Bank Capital di tengah kondisi yang sulit patut diapresiasi dan ini merupakan buah dari kerja keras dan semangat seluruh insan Perseroan dalam mempertahankan bisnis yang berkelanjutan. Bank Capital terus berfokus memaksimalkan transformasi digital pada deretan produk dan layanan guna memastikan kebutuhan perbankan seluruh nasabah setia dapat terpenuhi dengan baik. Persaingan industri yang kian sengit di tengah pesatnya perkembangan teknologi semakin memacu Bank Capital untuk terus melaju, menghadirkan layanan keuangan yang modern dan terpercaya. Karenanya, demi membuktikan itu semua, izinkan saya mewakili Dewan Komisaris untuk menyampaikan Laporan Pengawasan terhadap kegiatan operasional Bank Capital di tahun 2019.
PENILAIAN KINERJA DIREKSI TAHUN 2019
Pada tahun 2019, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi telah menjalankan operasional Bank Capital dengan baik dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Dewan Komisaris memahami bahwa dalam melakukan penilaian kinerja Direksi, faktor eksternal juga perlu dipertimbangkan. Terutama berkaitan dengan kondisi perekonomian global serta industri perbankan nasional.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyimpulkan bahwa pada tahun 2019 Direksi telah melaksanakan tugas kepengurusan dengan baik. Dasar penilaian atas kinerja Direksi tersebut mengacu pada rencana kerja tahunan yang disampaikan oleh Direksi, serta respons terhadap situasi bisnis dan kondisi ekonomi yang dinamis. Berdasarkan hasil pengawasan Dewan Komisaris, Direksi telah memimpin Bank
Dear Respected Shareholders and Stakeholders,
Our gratitude goes to God Almighty, for His permission, Bank Capital was able to demonstrate a proud performance throughout 2019.
Despite a global economic slowdown and uncertainty in the world financial markets, Bank Capital continually grows by demonstrating excellent performance. The year 2019 also gave a new challenge for the Bank whilst simultaneously exposed to presidential and legislative elections, which has encouraged people to hold spending, consumption and investment activities. Meanwhile, Indonesian economic growth in 2019 was still relatively favorable at the level of 5.02%. Maintaining this level despite current situation was not easy task, therefore, the Government continually pursues economic growth target by launching several policies to cut benchmark rates as well as various incentives to businesses.
The growth of Bank Capital in the midst of unfavorable conditions is deemed to be a commendable achievement. This was the result of the hard work and enthusiasm of all the personnel of the Company towards maintaining a sustainable business. Bank Capital continually focuses on maximizing digital transformation in a range of products and services to ensure the banking needs of all loyal customers are properly met. The increasingly fierce industry competition in the midst of rapid technological developments increasingly spurs Bank Capital to keep going, featuring modern and reliable financial services. Therefore, in order to prove all of these goals, allow me on behalf of the Board of Commissioners to submit a Supervision Report on the operations of Bank Capital in 2019.
ASSESSMENT OF BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE IN 2019
In 2019, the Board of Commissioners views that the Board of Directors has carried out Bank Capital operations properly and in accordance with the precautionary principle. The Board of Commissioners understands that in assessing the performance of the Board of Directors, external factors also need to be considered, mainly related to global economic conditions and the national banking industry.
In overall, the Board of Commissioners believes that in 2019 the Board of Directors has carried out the management duties well. The fundamental assessment to the Board of Directors’ performance refers to the annual business plan, which is submitted by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners. It is also attributable to a response to the dynamic of business and economic conditions. Based on
22 Laporan Manajemen
Capital untuk mempertahankan posisi yang solid dengan memperluas peluang bisnis serta berfokus pada transformasi digital sehingga menciptakan pencapaian yang sejalan dengan arah strategis dan program kerja yang telah ditetapkan. Sepanjang tahun 2019, Bank Capital membukukan laba bersih sebesar Rp15,84 miliar, menurun dibandingkan pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp106,50 miliar. Namun, Bank Capital mampu mempertahankan rasio-rasio indikator kesehatan Bank pada tingkat kesehatan yang memadai.
Pencapaian lainnya yang berhasil dibukukan Perseroan meliputi peningkatan di beberapa aspek keuangan penting, seperti total aset yang meningkat sebesar 5,21% menjadi Rp18,96 triliun dari Rp18,02 triliun di 2018, total kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 21,71% yaitu mencapai Rp9,75 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun dari masyarakat juga tumbuh sebesar 4,43% atau mencapai Rp16,11 triliun.
Melihat pencapaian-pencapaian di atas, Dewan Komisaris menilai bahwa secara keseluruhan kinerja Direksi dalam mengelola Bank telah berjalan optimal meski kompetisi industri perbankan Indonesia semakin sengit dan menantang. Bank Capital konsisten memberikan kinerja terbaiknya dengan memperluas peluang usaha dan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi.
PROSPEK USAHA
Melihat pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 yang melambat dan berada pada level 2,9%, International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 akan mencapai 3,3%. IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2020 akan berada di sekitar 0,5%. Sementara, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3% melalui asumsi makro dalam RAPBN 2020.
Mode pemulihan ekonomi nasional akan berlanjut di tahun 2020. Didukung peran aktif dari Pemerintah, kondisi makroekonomi dan sektor perbankan dipercaya akan memiliki ketahanan dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Meski demikian, kemungkinan adanya penyesuaian suku bunga the Fed akan mempengaruhi arus modal global serta pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sejalan dengan hal itu, tingkat persaingan perbankan nasional akan kian sengit seiring derasnya perkembangan teknologi digital. Kami melihat, kompetisi sektor perbankan akan terus diwarnai tren pertumbuhan perusahaan fintech dan e-commerce karena para pengguna jasa keuangan kini cenderung memilih jasa perbankan yang cepat dan nyaman. Berdasarkan hal tersebut, Bank Capital kian memperteguh komitmennya untuk terus
the results of supervision by the Board of Commissioners, the Board of Directors has led Bank Capital in maintaining a solid position by focusing on digital transformation, grasping the business opportunities and reaching the achievements in line with the vision and mission in accordance with the strategic direction and the work program. Throughout 2019, Bank Capital posted a net income of Rp15.84 billion, a decrease compared to 2018 at Rp106.50 billion. However, Bank Capital was able to maintain ratios and performance indicator at a sound level. The Company’s other achievements included an increase in several important financial aspects, such as total assets that increased by 5.21% to Rp18.96 trillion from Rp18.02 trillion in 2018, total loans with 21.71% growth to reach Rp9.75 trillion, and Third Party Funds (DPK) grew by 4.43% or reached Rp16.11 trillion.
Given the aforementioned achievements, the Board of Commissioners considers the overall performance of the Board of Directors in managing the Bank optimally, albeit the increasing and challenging competition in the Indonesian banking industry. Bank Capital consistently provides its best performance by expanding business opportunities and maximizing the implementation of information technology.
BUSINESS PROSPECT
Despite the economic slowdown, the global economic growth in 2019 was recorded at level of 2.9%. The International Monetary Fund (IMF) forecasts that global economic growth in 2020 will reach 3.3%. The IMF also estimates that national economic growth in 2020 will be around 0.5%. Meanwhile, thegovernment targets economic growth will reach 5.3% next year. The target is based on macro assumptions in the 2020 State Budget (RAPBN).
The scheme of national economic recovery will continue in 2020. Supported by the active role of the Government, macroeconomic conditions and the banking sector are expected to have resilience in facing of global economic turmoil. However, the possibility of an adjustment in the Fed’s interest rates will affect global capital flows and the movement of the Bank Indonesia’s benchmark interest rate. In line with this condition, the level of national banking competition will be increasingly strong, along with the rapid development of digital technology. We assume that competition in the banking sector will continue to be dominated by the growth trends of fintech and e-commerce companies since the financial service users now tend to choose fast and convenient banking services. Based on this condition, Bank Capital is increasingly
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 23Management Reports
beradaptasi menghadapi perubahan melalui pemanfaatan fungsi teknologi informasi dan komunikasi di setiap produk dan layanan.
Dengan fasilitas teknologi yang memadai serta dukungan SDM berkualitas yang dimiliki, Bank Capital yakin dapat terus melaju meraih pertumbuhan berkelanjutan seraya mewujudkan visi dan misi Perseroan.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dewan Komisaris menyadari pentingnya implementasi Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance (GCG) sebagai landasan utama Bank Capital. Dalam penerapannya, Bank Capital senantiasa mengikuti perkembangan praktik GCG sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kemudian mensosialisasikannya ke seluruh tingkat organisasi dan kegiatan operasional Bank.
Dengan berfokus pada konsolidasi dan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, tanggung jawab kami selaku Dewan Komisaris berpusat pada pengawasan kebijakan dan penatalaksanaan, pengawasan strategi dan manajemen risiko, serta penguatan sumber daya manusia untuk menciptakan budaya berorientasi kinerja. Kami memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG telah diterapkan secara komprehensif, termasuk dengan manajemen risiko yang dijalankan secara efektif dan efisien, serta seluruh sistem mampu menunjang terciptanya lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, kami didukung oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Tata Kelola Terintegrasi. Komite-komite tersebut telah melaksanakan peranannya dengan baik. Melalui komite-komite tersebut ditambah komunikasi yang harmonis dengan Direksi, kami dapat melaksanakan fungsi pengawasan kebijakan dan penatalaksanaan dengan baik, efektif, dan efisien. Dewan Komisaris secara konsisten melaksanakan pengawasan terhadap strategi Bank sejak rencana dan strategi bisnis disusun hingga proses implementasi program-program untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
Di samping itu, Dewan Komisaris juga senantiasa memastikan bahwa manajemen risiko telah diterapkan dengan optimal guna mengkaji risiko-risiko secara komprehensif, serta memantau efektivitas pengawasan internal untuk menekan fraud ataupun kesalahan operasional.
Dewan Komisaris terus memantau Tingkat Kesehatan Bank dan implementasi manajemen risiko yang diambil oleh Direksi, khususnya terhadap risiko utama yang dihadapi. Selama 2019, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menerapkan
strengthening its commitment to continually adapt to change through the use of information and communication technology functions in each product and service.
Through the adequate technology facilities and the support of quality human resources, Bank Capital is confident that it can continue to drive sustainable growth while realizing the Company’s vision and mission.
IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
The Board of Commissioners also aware on the importance of Good Corporate Governance (GCG) implementation as the main foundation of Bank Capital. In its implementation, Bank Capital always follows the development of GCG practices in accordance with applicable laws and regulations. Correspondingly, the Company disseminates them to all levels of the organization and the Bank’s operational activities.
By focusing on sustainable consolidation and long-term growth, our responsibilities as the Board of Commissioners are centered on monitoring policies, strategies and risk management, as well as strengthening human resources to establish a performance-based culture. We ensure that the principles of GCG have been practiced comprehensively, including the effective and efficient implementation of risk management. In addition, the entire system is able to support the creation of a favorable workplace.
In carrying out these duties and responsibilities, we are supported by the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, the Nomination and Remuneration Committee, and the Integrated Governance Committee. These committees have carried out their roles well. Through these committees and the harmonious communication with the Board of Directors, we can carry out the functions of policy monitoring and management properly, effectively and efficiently. The Board of Commissioners has consistently carried out supervision of the Bank’s strategy since the plans and business strategies were prepared. This way, the process of implementing programs can lead to achieving the expected performance.
In addition, the Board of Commissioners always ensures that risk management has been implemented optimally in order to assess risks comprehensively, and monitor the effectiveness of internal supervision to reduce fraud or operational errors.
The Board of Commissioners continues to monitor the Bank’s Soundness Level and the implementation of risk management taken by the Board of Directors, specifically on the main risks being exposed. Throughout 2019, the Board of Commissioners
24 Laporan Manajemen
GCG secara maksimal dan sejalan dengan rekomendasi serta arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Hal tersebut terbukti dari predikat “Cukup Baik” yang berhasil didapatkan dari penilaian pelaksanaan GCG tahun 2019 yang dilakukan secara self-assessment. Kami optimis bahwa penerapan GCG yang berkualitas dan terintegrasi yang sudah diterapkan Perseroan di setiap aktivitas bisnis, akan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan dan mempertegas posisi Bank Capital di industri perbankan.
APRESIASI
Atas nama Dewan Komisaris, saya sampaikan apresiasi tertinggi kepada jajaran Direksi, manajemen, serta seluruh karyawan Bank Capital atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan sehingga Bank berhasil mencatatkan pencapaian membanggakan di sepanjang tahun 2019. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada seluruh pemegang saham, nasabah, regulator, dan pemangku kepentingan lain yang tak henti mencurahkan dukungan dan kepercayaannya kepada Perseroan. Ke depan, Bank Capital percaya dapat terus tumbuh dan berkembang melalui program-program transformasi digital, penguatan infrastruktur, perluasan jaringan distribusi, serta kapasitas manajemen dan staf yang mumpuni.
considers that the Board of Directors has implemented GCG with best practice and was in line with the recommendations and directions given by the Board of Commissioners. This was marked by successfully obtaining the “Moderate” ratings based on the self-assessment of the implementation of GCG in 2019. We are optimistic that the implementation of quality and integrated GCG implemented by the Company in every business activity will provide added value to all shareholders and stakeholders and reinforce Bank Capital’s position in the banking industry.
APPRECIATION
On behalf of the Board of Commissioners, I extend my highest appreciation to the Board of Directors, management, and all employees of Bank Capital for their contribution and dedication that the Bank has managed to record a proud achievement throughout 2019. I would also like to express my deepest gratitude to all shareholders, customers, regulators and other stakeholders who continually devote their support and trust to the Company. Going forward, Bank Capital believes that it can continually grow and develop through digital transformation programs, strengthening infrastructure, expanding distribution networks, as well as qualified management and staff professionalism.
Danny NugrohoKomisaris Utama
President Commissioner
Atas nama Dewan Komisaris,On behalf of the Board of Commissioners,
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 25Management Reports
26 Laporan Manajemen
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT
26 Laporan Manajemen
Bank Capital tak henti beradaptasi terhadap segala bentuk perubahan yang terjadi dengan memaksimalkan fungsi teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki.
Bank Capital continually adapts to all forms of changes by maximizing the function of its information and communication technology.
Wahyu Dwi AjiDirektur Utama President Director
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 27Management Reports
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nya, Bank Capital berhasil melewati tahun 2019 dengan catatan mengagumkan. Karenanya, izinkan saya mewakili jajaran Direksi untuk menyajikan Laporan Tahunan PT Bank Capital Indonesia Tbk tahun buku 2019.
PEREKONOMIAN GLOBAL DAN DOMESTIK
Perekonomian global mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini merupakan imbas dari ketidakpastian perang dagang AS dan China yang tak kunjung mereda. Ketegangan geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan pelemahan aktivitas manufaktur juga menjadi pemicu melambatnya ekonomi dunia.
Tahun 2019 juga membawa tantangan berarti di mana pertumbuhan ekonomi domestik diwarnai dengan tahun politik. Perhelatan Pilpres dan Pileg yang diadakan serentak telah membawa perilaku masyarakat untuk menahan diri dalam konsumsi dan investasi yang mana hal ini berdampak bagi ekonomi nasional.
Meski demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 masih berada pada level baik, yaitu 5,02%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi kedua setelah China, walau lebih rendah dibanding tahun 2018 yaitu 5,17%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan Pemerintah dalam mendorong aktivitas perekonomian nasional, serta didukung oleh kuatnya kebijakan makroekonomi dan moneter. Nilai tukar rupiah juga berhasil mencapai level terkuat dalam satu setengah tahun terakhir, yaitu berada di angka Rp13.865 per USD pada penghujung tahun 2019. Melihat hal ini, Pemerintah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk berkomitmen menstabilkan nilai tukar rupiah dan ikut mendorong optimisme bagi dunia usaha, termasuk di industri jasa keuangan, dan perbankan.
ANALISIS KINERJA USAHA
Jika dilihat secara keseluruhan, kinerja keuangan Bank Capital di tahun 2019 tetap terjaga baik. Hasil ini diraih melalui penerapan kebijakan dan strategi yang fokus serta tepat guna. Bank Capital semakin giat melakukan transformasi digital dengan meluncurkan berbagai terobosan pada layanan dan produknya. Capital Net, Capital Mobile, E-Statement, dan SMS Notifikasi Transaksi terus diperbarui demi menghadapi segala bentuk perubahan zaman seraya memenuhi gaya hidup perbankan seluruh nasabah.
Produk dan layanan digital memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kepuasan nasabah. Karenanya, Bank Capital terus memanfaatkan teknologi serta melakukan investasi pada jaringan elektronik dan kantor cabang
Dear Esteemed Shareholders and Stakeholders,
Praise and gratitude to the Almighty God because of His blessings and grace, Bank Capital successfully passed the year 2019 with an outstanding record. Therefore, allow me on behalf of the Board of Directors to present the Annual Report of PT Bank Capital Indonesia Tbk for 2019 fiscal year.
GLOBAL AND DOMESTIC ECONOMY
The global economy has slowed down in recent years. The condition was the impact of the uncertainty of the US and China trade war that has not settled yet. Geopolitical tension, volatility in commodity prices, and weakening manufacturing activity were also triggers of a global economic slowdown.
The year 2019 was filled with crucial challenges while domestic economic growth was marked by a political year. The presidential and legislative elections, which held simultaneously, led the public to restrain from consumption and investment. The condition correspondingly had an impact on the national economy.
However, Indonesian economic growth rate in 2019 was still at a favorable level of 5.02%, the second highest after China, although it was lower than in 2018 at 5.17%. This growth gained the support from various infrastructure projects undertaken by the Government in encouraging national economic activities, as well as strong macroeconomic and monetary policies. The rupiah exchange rate also managed to reach the strongest level during past and half year at Rp13,865 per USD at the end of 2019. Considering this condition, the Government coordinated with Bank Indonesia to keep stabilizing the rupiah exchange rate and helped encouraging optimism for the business, including in the financial services and banking industries.
ANALYSIS OF BUSINESS PERFORMANCE
In overall, Bank Capital in 2019 managed to maintain its financial performance, by focusing on effective policies and strategies. Bank Capital keeps its focus on conducting digital transformation by launching various breakthroughs in its services and products. Capital Net, Capital Mobile, E-Statement, and SMS Notification of Transactions are continuously updated to face rapid changes while fulfilling the banking lifestyle of all customers.
Digital products and services play an important role in meeting needs and increasing customers satisfaction. Therefore, Bank Capital continually utilizes technology and invests in electronic networks and branch offices by focusing on developing
28 Laporan Manajemen
dengan berfokus pada pengembangan digitalisasi yang didukung segenap insan Bank Capital yang unggul dan berpengalaman demi mengukir berbagai pencapaian membanggakan.
Pada tahun 2019, melalui penetapan strategi pertumbuhan kredit yang selektif dan fokus terhadap pembiayaan usaha produktif, Bank Capital berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp15,89 miliar, menurun dibandingkan tahun 2018 yang berada pada angka Rp106,50 miliar. Total aset Bank meningkat pada akhir tahun 2019 sebesar 5,21% menjadi Rp18,96 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018, yaitu Rp18,02 triliun. Peningkatan tersebut merupakan kontribusi dari Dana Pihak Ketiga yang sebagian besar dimanfaatkan untuk penyaluran kredit dalam rangka meningkatkan fungsi intermediasi perbankan di mana pertumbuhan kredit tercatat 21,71% atau sebesar Rp9,75 triliun, meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp8,01 triliun.
Pencapaian kualitas kredit yang baik juga didukung oleh strategi perkreditan yang diterapkan oleh Bank Capital. Per akhir 2019 Bank mencatat rasio kredit bermasalah (NPL Ratio) sebesar 3,48% (gross) dan 1,80% (net), dan per akhir tahun 2018 sebesar 2,95% (gross) dan 2,50% (net). Rasio-rasio tersebut masih berada dalam level yang ditentukan oleh regulator yaitu di bawah 5%. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank mengalami pertumbuhan hingga 4,43% dari Rp15,42 triliun pada akhir 2018, menjadi Rp16,11 triliun di akhir 2019. Pertumbuhan DPK seiring dengan adanya pertumbuhan tabungan sebesar 25,25% yaitu sebesar Rp5,04 triliun bila dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp4,03 triliun. Bank Capital juga konsisten menjaga tingkat efisiensi dan beban operasional tahun 2019, dengan Rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 98,12%.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja Bank Capital di tahun 2019 secara keseluruhan masih berada di atas rata-rata Kinerja Bank Umum, khususnya pertumbuhan aset, pertumbuhan kredit dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga.
Selain pencapaian positif pada Kinerja Keuangan di atas, sepanjang tahun 2019 Bank berhasil memperkuat jaringan usahanya melalui pembukaan 5 Kantor di Surabaya, Kupang, Tangerang, Bekasi, dan Cikarang, sehingga total kantor menjadi 82 Kantor.
Ditambah lagi, berkat relokasi Kantor Pusat Bank sekaligus Data Center dari Sona Topas Tower ke Menara Jamsostek, Bank berhasil memaksimalkan kualitas Data Center yang dibangun sesuai dengan ketentuan regulator dan pembaruan perangkat server serta infrastruktur yang mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Di sepanjang 2019, Bank juga terus melakukan perluasan kegiatan bisnis dan pengembangan digital banking yang lebih maju dan mumpuni. Implementasi sistem core banking yang dilakukan sejak tahun lalu juga telah membawa dampak positif bagi Bank Capital.
digitalization, supported by Bank Capital’s all talented and experienced personnel in order to achieve various proud achievements.
In 2019, through the establishment of a selective credit growth strategy and focus on productive business financing, Bank Capital as of the end of 2019 recorded a net income of Rp15.89 billion, a decrease compared to the previous year at Rp106.50 billion. The Bank’s total assets increased by 5.21% to Rp18.96trillion, compared to the same period in 2018 at Rp18.02 trillion. The increase was attributed to Third Party Funds, which were mostly channeled for lending in order to improve the banking intermediation function where credit growth was recorded at 21.71% or amounting to Rp9.75 trillion, comparedto the previous year at Rp8.01 trillion.
The achievement of good credit quality is also supported by the credit strategy adopted by Bank Capital. At the end of 2019, the Bank recorded a ratio of non-performing loans (NPL Ratio) at 3.48% (gross) and 1.80% (net), whilst at the end of 2018 at 2.95% (gross) and 2.50% (net). These ratios are still at the level determined by the regulator, which is under 5%. In addition, the Bank’s Third Party Funds (DPK) grew by 4.43% from Rp15.42 trillion at the end of 2018, to Rp16.11 trillion at the end of 2019. Deposit growth was in line with the growth in savings at 25.25%, amounting to Rp5.04 trillion as compared to 2018 at Rp4.03 trillion. Bank Capital was also consistent in maintaining the level of efficiency and operating expenses in 2019, with Operational Cost to Income Ratio (BOPO) at 98.12%.
Thus, the overall performance of Bank Capital in 2019 was still above the average performance of commercial banks, particularly in the growth of assets, credits and Third Party Funds.
In addition to the positive achievements in the Financial Performance, throughout 2019 the Bank also succeeded in strengthening its business network through the opening of 5 Offices in Surabaya, Kupang, Tangerang, Bekasi and Cikarang, bringing the total to 82 Offices.
Furthermore, due to to the relocation of the Bank’s Head Office as well as the Data Center from Sona Topas Tower to the Jamsostek Tower, the Bank succeeded in maximizing the quality of the Data Center that was built in accordance with the standard of the regulator. The Bank also updated the server and infrastructure devices that keep up the latest technological developments. Throughout 2019, the Bank continued to expand business activities and develop more advanced and qualified digital banking. The implementation of core banking system carried out since last year has had a positive impact on Bank Capital.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 29Management Reports
Melihat perkembangan era digital yang begitu pesat, Bank akan terus berfokus pada kualitas digital banking melalui pengembangan fitur-fitur produk mobile banking, internet banking, dan layanan digital lainnya guna pengalaman transaksi nasabah dan perluasan jangkauan yang lebih optimal.
PROSPEK USAHA
Setelah pertumbuhan ekonomi global yang melambat hingga 2,9% pada 2019, International Monetary Fund (IMF) meramalkan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 akan membaik di angka 3,3%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diprediksi akan berada di pada level 0,5% di tahun 2020. Sementara, melalui asumsi makro dalam RAPBN 2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3%. Pada 2020, proses pemulihan ekonomi nasional akan terus berjalan. Didukung oleh peran aktif dari Pemerintah, kondisi makroekonomi dan sektor perbankan akan memiliki ketahanan dalam menghadapi fluktuasi ekonomi global. Meski demikian, kemungkinan adanya penyesuaian suku bunga the Fed akan mempengaruhi arus modal global serta pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Ke depan, kompetisi sektor perbankan nasional akan semakin ketat disertai perkembangan teknologi yang kian pesat melalui tren pertumbuhan perusahaan-perusahaan fintech dan e-commerce. Para pengguna jasa keuangan juga cenderung memilih menggunakan jasa perbankan yang cepat dan nyaman. Oleh karena itu, Bank Capital tak henti beradaptasi terhadap segala bentuk perubahan yang terjadi dengan memaksimalkan fungsi teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki.
Melalui mengembangkan fondasi digital, penguatan manajemen risiko dan compliance yang terintegrasi, serta mengedepankan SDM berkualitas, Bank Capital optimis dapat terus meraih pertumbuhan yang membanggakan.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Bank Capital menyadari akan pentingnya implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) di segala aktivitas usaha Perseroan. Oleh karenanya, Bank secara konsisten mengikuti perkembangan praktik GCG sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kemudian mensosialisasikannya ke seluruh tingkat organisasi Perseroan. Selain itu, Bank Capital juga menerapkan manajemen risiko sebagai fungsi pengawasan dengan melibatkan seluruh tingkat organisasi dan karyawan untuk berfokus pada pengelolaan risiko yang melekat di setiap aktivitasnya masing-masing.
Dalam memastikan implementasi 5 (lima) prinsip dasar GCG, Bank mengadakan self-assessment secara berkala yang paling sedikit meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian penerapan GCG, yaitu:
Given the rapid development of the digital era, the Bank will continue to focus on the quality of digital banking through the development of mobile banking products features, internet banking, and other digital services for a more optimal customer transaction experience and expansion.
BUSINESS PROSPECT
Following global economic growth, which slowed down to 2.9% in 2019, the International Monetary Fund (IMF) predicts that global economic growth in 2020 will improve, reaching to 3.3%. Indonesian economic growth is also predicted to be at the level of 0.5% in 2020. Meanwhile, through macro assumptions in the 2020 State Budget (RAPBN), the government is targeting next year’s economic growth to reach 5.3%. In 2020, the process of national economic recovery will continue. Supported by the active role of the Government, macroeconomic conditions and the banking sector will have resilience in the face of global economic fluctuations. However, the possibility of an adjustment in the Fed’s interest rates will affect global capital flows and the movement of the Bank Indonesia’s benchmark interest rate.
Going forward, competition in the national banking sector will be increasingly strong, complemented by increasingly rapid technological developments along with the growing trend of fintech and e-commerce companies. Financial services clients also tend to opt for fast and convenient banking services. Therefore, Bank Capital continually adapts to all forms of changes by maximizing the function of its information and communication technology.
Through developing a digital foundation, strengthening risk management and integrated compliance, as well as promoting quality HR, Bank Capital gains confidence so that it can continually achieve encouraging growth.
IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
Bank Capital is aware of the importance Good Corporate Governance (GCG) implementation in all of the Company’s business activities. Therefore, the Bank consistently follows the development of GCG practices in accordance with applicable laws and regulations. Further, the Company disseminates these practices to all levels of the Company’s organization. In addition, Bank Capital also implements risk management as a supervisory function by involving all levels of the organization and employees to focus on managing the risks inherent in each of their respective activities.
In ensuring the implementation of the 5 (five) basic GCG principles, the Bank conducts periodic self-assessments that include at least 11 (eleven) evaluation factors of GCG implementation, namely:
30 Laporan Manajemen
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite;
4. Penanganan benturan kepentingan;5. Penerapan fungsi kepatuhan;6. Penerapan fungsi audit intern;7. Penerapan fungsi audit ekstern;8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern;9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
penyediaan dana besar (large exposure);10. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank,
laporan pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal; dan
11. Rencana strategis Bank.
Pelaksanaan GCG yang terintegrasi akan selalu kami tingkatkan dan implementasikan secara maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil self-assessment Tata Kelola Bank per 31 Desember 2019 yang berpredikat “Cukup Baik” selama dua semester. Bank Capital meyakini bahwa penerapan GCG yang berkualitas dalam setiap aktivitas bisnis mampu memperkuat posisi Bank Capital serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
APRESIASI
Mewakili segenap jajaran Direksi, saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan dan manajemen atas dedikasi dan kerja keras yang dicurahkan guna mencapai visi dan misi Bank. Terima kasih yang mendalam juga kami sampaikan kepada Dewan Komisaris, pemegang saham, regulator, nasabah, dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Segala pencapaian yang berhasil diraih saat ini akan selalu memotivasi kami untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi, demi mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
1. Implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors;
2. Performing the duties and responsibilities of the Board of Commissioners;
3. Completeness and implementation of the committee’s duties;
4. Handling conflicts of interest;5. Implementation of the compliance function;6. Implementation of the internal audit function;7. Implementation of the external audit function;8. Implementation of risk management including internal
control systems;9. Provision of funds to related parties and large exposure;
10. Transparency of the Bank’s financial and non-financial conditions, reports on the implementation of governance and internal reporting; and
11. The Bank’s strategic plan.
We will continually improve and optimally implement integrated governance. This has been demonstrated by the Bank obtaining the “Moderate” rating for two semesters through self-assessment as of December 31, 2019. Bank Capital believes that the implementation of quality GCG in every business activity will strengthen the Bank’s position and provide added value to all shareholders and stakeholders.
APPRECIATION
On behalf of the Board of Directors, I extend my highest appreciation to all employees and management for their dedication and hard work devoted to achieve the Bank’s vision and mission. Our deep gratitude also goes to the Board of Commissioners, shareholders, regulators, customers, and other stakeholders for their trust and support. All achievements today will always motivate us to deliver even better performance, in order to maintain sustainable business growth.
Wahyu Dwi AjiDirektur Utama
President Director
Atas nama Direksi,On behalf of the Board of Directors,
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 31Management Reports
TANGGUNG JAWAB LAPORANRESPONSIBILITY OF REPORTING
Surat Pernyataan Direksi dan Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2019 PT Bank Capital Indonesia Tbk
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Capital Indonesia Tbk tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 22 Juni 2020
The Board of Directors and the Board of Commissioners’ Statement of Responsibility for the 2019 Annual Reporting of PT Bank Capital Indonesia Tbk
We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Bank Capital Indonesia Tbk for year 2019 has been fully contained and take full responsibility toward the correctness of contents in the Annual Report of the Company.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Jakarta, June 22, 2020
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
Danny NugrohoKomisaris Utama
President Commissioner
Wahyu Dwi AjiDirektur Utama
President Director
Amrih MasjhuriKomisaris Independen
Independent Commissioner
Gatot Wahyu DjatmikoDirekturDirector
Maxen B. NggadasKomisaris Independen
Independent Commissioner
Roy Iskandar Kusuma WidjajaDirekturDirector
Gunarto HanafiDirekturDirector
2Profil
PerusahaanCompany Profile
34 Profil Perusahaan
INFORMASI UMUM PERUSAHAANGENERAL INFORMATION OF COMPANY
NAMA | NAMEPT Bank Capital Indonesia Tbk
ALAMAT | ADDRESSMenara JamsostekLantai 1 & 6Jl. Gatot Subroto Kav. 38Jakarta Selatan, 12710Indonesia
BIDANG USAHA | LINE OF BUSINESSLayanan Perbankan / Commercial Bank
TANGGAL PENDIRIAN | DATE OF INCORPORATION20 April 1989 / April 20, 1989
DASAR HUKUM• Tanggal 20 April 1989 didirikan dengan nama PT Bank
Credit Lyonnais Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989.
• Perubahan nama menjadi PT Bank Capital Indonesia pada tanggal 1 September 2014 dan Pada tahun 2007 Bank Capital melakukan Penawaran Umum Perdananya dan menjadi perusahaan terbuka dengan nama “PT Bank Capital Indonesia Tbk”.
KEPEMILIKANPT Inigo Global Capital : 14,73%PT Delta Indo Swakarsa: 13,98%PT Asuransi Simas Jiwa – Simas Equity Fund 2: 13,81%Masyarakat: 57,48%
MODAL DASAR | AUTHORIZED CAPITALRp2.800.000.000.000
KODE SAHAM | SHARE CODEBACA
LEGAL BASIS• On April 20, 1989, the Company was established under the
name of PT Bank Credit Lyonnais Indonesia, based on Deed of Incorporation No. 139 dated April 20, 1989.
• The name changed into PT Bank Capital Indonesia on September 1, 2014 and in 2007, Bank Capital held its Initial Public Offering (IPO) and became a public company with the name “PT Bank Capital Indonesia Tbk”.
OWNERSHIPPT Inigo Global Capital: 14.73%PT Delta Indo Swakarsa: 13.98%PT Asuransi Simas Jiwa – Simas Equity Fund 2: 13.81%Public: 57.48%
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH | SUBSCRIBED AND FULLY PAID-UP CAPITALRp707.014.185.000
LEMBAGA PENCATATAN DAN PERDAGANGAN SAHAM | SHARE REGISTRATION AND TRADING INSTITUTIONBursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)/Indonesia Stock Exchange (was Jakarta Stock Exchange)Jakarta Stock Exchange Building Tower IJl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta, 12190
T : (021) 27938989F : (021) 27938900E : [email protected] : www.bankcapital.co.id
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 35Company Profile
RIWAYAT SINGKATBRIEF HISTORY
PT Bank Capital Indonesia Tbk (yang selanjutnya disebut sebagai “Bank” atau “Perseroan”) adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Lahir pertama kali dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989, kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989. Keduanya dibuat di hadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia di bawah No. S-075/MK.13/1989 tanggal 16 Januari 1989 dan telah dapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawah No. C2-4773 HT.01.01 TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 775/Not/1989/PN.JKT.SEL dan No. 776/Not/1989/PN.JKT.SEL keduanya tertanggal 16 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 1990, Tambahan Berita Negara No. 1995.
PT Bank Capital Indonesia Tbk (herein referred as “the Bank” or “the Company”) is a limited liability company which was established based on the laws and regulations of the Republic of Indonesia. Established with the name of PT Bank Credit Lyonnais Indonesia domiciled in Jakarta based on Deed of Incorporation No. 139 dated April 20, 1989, later amended by Deed of Amendment No. 58 May 3, 1989. Both were made before Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, a Notary in Jakarta. The establishment of the Bank also obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-075/MK.13/1989 dated January 16, 1989, and officiated by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C2-4773 HT.01.01 TH.89 dated May 27, 1989, and was registered in the Registrar Office of South Jakarta District Court No. 775/Not/1989/PN.JKT.SEL and No. 776/Not/1989/PN.JKT.SEL, both of which were dated September 16, 1989, and was announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 45 dated June 5, 1990, Supplement to Official Gazette No. 1995.
36 Profil Perusahaan
Nama Bank Capital kemudian berubah menjadi “PT Bank Capital Indonesia” berdasarkan Akta Keputusan Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 1 September 2004, dibuat di hadapan Sri Hasmiyarti, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 September 2004 dan Penerimaan Laporan No. C-25350 HT.01.04.TH.2004 tanggal 11 Oktober 2004 dan telah diumumkan dalam surat kabar harian Tempo tanggal 27 Oktober 2004. Atas perubahan nama Bank tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan Berita Negara No. 12246.
Sehubungan dengan Penawaran Umum, status dan nama Bank Capital diubah menjadi “PT Bank Capital Indonesia Tbk” berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank tanggal 13 Juli 2007 sebagaimana termasuk dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 60 tanggal 17 Juli 2007, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan Penerimaan Laporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibawah No. W7-HT.01-04-11324 tanggal 31 Juli 2007 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan Berita Negara No. 821.
Pada tahun 2007, Anggaran Dasar Bank diubah sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan penyesuaian dengan Undang-Undang (UU) No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.I. berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 6 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal 18 September 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Februari 2009, Tambahan No. 4349. Pada tahun 2010, perubahan Anggaran Dasar Bank kembali dilakukan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Bank yang dilakukan melalui Akta Notaris No. 89 tanggal 28 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-36770.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Juli 2010 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal 16 Agustus 2011, Tambahan No. 24498.
The name Bank Capital was later changed to “PT Bank Capital Indonesia” based on Deed of Meeting Resolution Statement No. 1 dated September 1, 2004, made before Sri Hasmiyarti, SH, Notary in Jakarta, which obtained approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-24209 HT.01.04.TH.2004 dated September 29, 2004 and Receipt of Report No. C-25350 HT.01.04.TH.2004 dated October 11, 2004 and has been announced in the Tempo daily newspaper on October 27, 2004. The change of the Bank’s name has been announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 101 dated December 17, 2004, Supplement to Official Gazette No. 12246.
Associated with the Public Offering, the Bank’s status and name was changed from Bank Capital to “PT Bank Capital Indonesia Tbk” based on the decision of the Bank’s Extraordinary General Meeting of Shareholders on July 13, 2007 as included in the Deed of Meeting Resolution Statement No. Meeting. 60 dated July 17, 2007, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in Jakarta, which had received approval from the Indonesian Minister of Law and Human Rights No. W7-07975 HT.01.04-TH.2007 dated July 17, 2007 and Receipt of Reports from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. W7-HT.01-04-11324 dated July 31, 2007 and announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 8 dated January 25, 2008, Supplement to Official Gazette No. 821.
In 2007, the Bank’s Articles of Association were amended in connection with an increase in authorized capital and adjustments to Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency Regulation (Bapepam-LK) No. IX.J.I. based on Notarial Deed No. 25 dated June 6, 2008 made before Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. The amendment to the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 dated September 18, 2008 and announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 13 dated February 13, 2009, Supplement No. 4349. In 2010, there were made to the Bank’s Articles of Association in connection with an increase in the authorized capital of the Bank made through Notarial Deed No. 89 dated June 28, 2010 made before Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-36770.AH.01.02.Year 2010 dated July 23, 2010 and announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 65 dated August 16, 2011, Supplement No. 24498.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 37Company Profile
Pada tahun 2012, Anggaran Dasar Bank mengalami beberapa kali perubahan. Anggaran Dasar mengalami perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar sebagaimana tertuang di dalam akta Berita Acara Rapat No. 49 tanggal 20 Juni 2012, dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 47 tanggal 16 Juli 2012, keduanya dibuat di hadapan Ardi Kristiar, SH, MBA, sebagai pengganti dari Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Surat Keputusannya No. AHU-40254.AH.01.02. tahun 2012 tanggal 25 Juli 2012 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2013, Tambahan No. 47279. Selanjutnya, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris No. 70 tanggal 27 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar SH, MBA, sebagai pengganti dari Yulia SH, Notaris di Jakarta Selatan yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat No. AHU-AH.01.10-25527 tanggal 13 Juli 2012, telah dilakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri I. Hal ini dilaksanakan berdasarkan keputusan dan persetujuan Dewan Komisaris. Anggaran Dasar kemudian diubah sesuai dengan akta Berita Acara Rapat No. 41 tanggal 12 Desember 2012 yang ditegaskan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 91 tanggal 18 Desember 2012, keduanya dibuat di hadapan Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan. Hal ini terkait telah dilaksanakannya perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Bank. Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-45586 tanggal 21 Desember 2012.
Pada tahun 2013, Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan kembali yang disebabkan perubahan Direktur Utama Bank sebagaimana tertuang di dalam Berita Acara Rapat No. 143 tanggal 25 September 2013, serta persetujuan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Akta tersebut kemudian ditegaskan di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 164 tanggal 27 September 2013 yang keduanya dibuat di hadapan Ardi Kristiar, SH, MBA, sebagai pengganti dari Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan.
Akta tersebut telah diterima dan dicatat di Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-46455 tanggal 4 November 2013. Selain itu, sehubungan dengan perubahan modal ditempatkan dan modal disetor Bank terkait pelaksanaan PUT II dengan penerbitan HMETD, Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan kembali. Hal ini sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Direksi No. 103 tanggal 25 November 2013 yang dibuat di hadapan Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
In 2012, the Bank’s Articles of Association was amended several times in correspondence with the increase of authorized capital as stated in Deed of Minutes of Meeting No. 49 dated June 20, 2012, and Deed of Meeting Resolution Statement No. 47 dated July 16, 2012. Both deeds were made before Ardi Kristiar, SH, MBA, as a notary replacement of Yulia, SH, a notary in South Jakarta. The deeds were authorized by the Minister of Law and Huvvvvman Rights in accordance with the Decree No. AHU-40254.AH.01.02 year 2012 dated July 25, 2012 and was announced in Official Gazette of the Republic of Indonesia No.41 dated May 21, 2013, Supplement to No.47279. Furthermore, based on the Deed of Resolution Statement of Board of Commissioners No. 70 dated June 27, 2012, made before Ardi Kristiar SH, MBA, as a notary replacement of Yulia SH, a notary in South Jakarta, which was accepted and recorded in the database of Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with the Letter No. AHU-AH.01.10-25527 dated July 13, 2012, an additional issued and paid up capital has been made in connection with the implementation of the conversion of Series I Warrants. This has been carried out based on the decision and approval of the Board of Commissioners. The Articles of Association are then amended in accordance with the Deed of Minutes of Meeting No. 41 dated December 12, 2012 which was confirmed by Deed of Meeting Resolution Statement No. 91 dated December 18, 2012, both made before Yulia, SH, Notary in South Jakarta. This is related to the changes in the composition of the Directors and Board of Commissioners of the Bank. The deed was received and recorded in the Legal Entity Administration System database of the Ministry of Human Rights Law of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.10-45586 dated December 21, 2012.
In 2013, the Bank’s Articles of Association were further amended due to the change of the Bank’s President Director as stipulated in the Deed of Minutes of Meeting No. 143 dated September 25, 2013, as well as the approval to conduct Limited Public Offering (PUT) II by issuing pre-emptive rights (HMETD). The deed was affirmed in Deed of Meeting Resolution Statement No. 164 dated September 27, 2013, both made before Ardi Kristiar, SH, MBA, as a notary replacement of Yulia, SH, a notary in South Jakarta.
The deed was accepted and documented in the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-46455 dated November 4, 2013. In addition, in regard to changes in issued and paid-up capital of the Bank related to Limited Public Offering (PUT) with issuing preemptive rights (HMETD), the Bank’s Articles of Association were amended again. This in accordance with Deed of Resolution Statement of Directors No. 103 dated November 25, 2013, made before Yulia, SH, a notary in South Jakarta, which was accepted and recorded in the database of Legal Entities Administration System of the Ministry of
38 Profil Perusahaan
Republik Indonesia No. AHU- AH.01.10-54870 tanggal 18 Desember 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 28 tanggal 8 April 2014, Tambahan No. 4993/L.
Selanjutnya, pada tahun 2014, Anggaran Dasar Bank diubah sehubungan dengan perubahan susunan pengurus Bank. Hal ini dilaksanakan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 259 tanggal 26 September 2014 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.-37333.40.22.2014 tanggal 23 Oktober 2014. Anggaran Dasar Bank kemudian mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka serta sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan Anggaran Dasar ini sekaligus merubah susunan pengurus Bank sehubungan dengan adanya anggota Direksi baru, sebagaimana tertuang di dalam akta Berita Acara Rapat No. 46 tanggal 10 Juni 2015 yang ditegaskan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 47 tanggal 10 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Surat No. AHU-AH.01.03-0947198 tanggal 01 Juli 2015.
Pada tahun 2015, Anggaran Dasar Bank diubah sehubungan dengan perubahan susunan pengurus yang telah dituangkan di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 48 tanggal 10 Juni 2015, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sesuai Surat No. AHU-AH.01.03-0947472 tanggal 01 Juli 2015. Selanjutnya Bank melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri II, berturut-turut berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris No. 99 tanggal 18 November 2015, yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, SH, MBA, selaku pengganti dari Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Surat No. AHU-AH.01.03-0981243 tanggal 18 November 2015 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 11 tanggal 9 Februari 2016, Tambahan No. 278/L, dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris No. 110 tanggal 19 November 2015, yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, SH, MBA, selaku pengganti dari Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dan telah diterima dan dicatat di dalam
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-54870 dated December 18, 2013 and was announced in Official Gazette of the Republic of Indonesia No.28 dated April 8, 2014, Supplement to No.4993/L.
Moreover, the Bank’s Articles of Association were further amended in correspondence with the changes in the composition of the Bank’s management in 2014. This was conducted based on the Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 259 dated September 26, 2014, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the database of Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.37333.40.22.2014 dated October 23, 2014. The Articles of Association of the Bank were amended again to comply with Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on Planning and Organizing General Meeting of Shareholders of Public Companies as well as Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Companies. The amendments to the Articles of Association included changes in the Bank’s management structure since there was a new additional member of Directors, as stated in Deed of Minutes of Meeting No. 46 dated June 10, 2015, which was affirmed by Deed of Meeting Resolution Statement No.47 dated June 10, 2015, both were made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta. The deed was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights in accordance with Letter No. AHU-AH.01.03-0947198 dated July 1, 2015.
In 2015, the Bank’s Article of Association was amended due to changes in the management structure that was stipulated in Deed of Meeting Resolution Statement No. 48 dated June 10, 2015, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, and was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, in accordance with Letter No. AHU-AH.01.03-0947472 dated July 1, 2015. Furthermore, the Bank increased its issued and paid up capital in connection with the conversion of Warrant Series II, consecutively based on Deed of Resolution Statement of Board of Commissioners No. 99 dated November 18, 2015, made before Ardi Kristiar, SH, MBA, as a notary replacement of Yulia, SH, a notary in South Jakarta, and was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Letter No. AHU-AH.01.03-0981243 dated November 18, 2015 and was announced in Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 11 dated February 9, 2016, Supplement to No.278/L, and based on Deed of Resolution Statement of Board of Commissioners No.110 dated November 19, 2015, made before Ardi Kristiar, SH, MBA, as a notary replacement of Yulia, SH, a notary in South Jakarta, and was accepted and
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 39Company Profile
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Surat No. AHU-AH.01.03-0981490 tanggal 19 November 2015 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 tanggal 19 April 2016, Tambahan No. 849/L.
Anggaran Dasar Bank telah diubah sehubungan dengan dilaksanakannya aksi korporasi tahun 2015, berupa Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), hal ini tertuang di dalam Akta Berita Acara Rapat No. 157 tanggal 18 Desember 2015, yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, SH, MBA, sebagai pengganti dari Yulia SH, Notaris di Jakarta.
Selanjutnya pada tahun 2016, Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri II dan Seri III, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Dewan Komisaris No. 62 tanggal 18 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, SH, M.BA, selaku pengganti dari Yulia, SH, Notaris di Jakarta Selatan, dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia masing-masing sesuai Surat No. AHU-AH.01.03-0033112 dan Surat No. AHU-AH.01.03-0033113 keduannya tertanggal 21 Maret 2016, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 17 Mei 2016, Tambahan No. 1230/L. Selanjutnya kemudian Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 109 tanggal 24 Juni 2016, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Surat No. AHU-AH.01.03-0060851 tanggal 24 Juni 2016. Selanjutnya Bank melakukan perubahan Anggaran Dasar untuk peningkatan modal dasar dan penyesuaian ketentuan keanggotan Direksi dan Dewan Komisaris sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik juncto Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 122 tanggal 27 Juni 2016, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Surat Keputusan No. AHU-0012591.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 30 Juni 2016 serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0063257 tanggal 30 Juni 2016.
recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights in accordance with Letter No. AHU-AH.01.03-0981490 dated November 19, 2015 and was announced in Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 31 dated April 19, 2016, Supplement to No. 849/L.
The Bank’s Articles of Association were amended in correspondence with the implementation of corporate action in 2015, in the form of Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights (HMETD), and this was written in the Deed of Minutes of Meeting No. 157 dated December 18, 2015, made before Ardi Kristiar, SH, MBA, as a notary replacement of Yulia SH, a notary in Jakarta.
Subsequently, in 2016, the Bank’s Articles of Association were amended due to the additional issued and paid-up capital in connection with the conversion of Warrant Series II and Series III, based on Deed of Resolution Statement of the Board of Commissioners No. 62 dated March 18, 2016, made before Ardi Kristiar, SH, MBA, as a notary replacement of Yulia SH, a notary in South Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights respectively in accordance with the Letter No. AHU-AH.01.03-0033112 and the Letter No. AHU-AH.01.03-0033113 both dated March 21, 2016, and was announced in the Official Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 17, 2016, Supplement No. 1230/L. Furthermore, the Bank’s Articles of Association were amended due to the additional issued and paid up capital in connection with the implementation of Warrant Series II based on Deed of Resolution Statement No. 109 dated June 24, 2016, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights in accordance with the Letter No. AHU-AH.01.03-0060851 dated June 24, 2016. Later, the Bank amended its Articles of Association in order to increase its authorized capital and to adjust the regulation on membership of Directors and Board of Commissioners according to Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 on Planning and Organizing General Meeting of Shareholders of Public Companies and Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Companies in conjunction with Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank, based on Deed of Meeting Resolution Statement No. 122 dated June 27, 2016, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which already obtained approval from the Minister of Law and Human Rights in accordance with the Decree No. AHU-0012591.AH.01.02.Year 2016 dated June 30, 2016, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH. 01.03-0063257 dated June 30, 2016.
40 Profil Perusahaan
Kemudian Anggaran Dasar Bank kembali diubah terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri II dan pelaksanaan konversi Waran Seri III, masing-masing berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan No. 138 tanggal 28 November 2016, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0110404 tanggal 21 Desember 2016 dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 95 tanggal 21 Desember 2016, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0022530 tanggal 18 Januari 2017.
Selanjutnya pada tahun 2017, Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri II dan konversi Waran Seri III, masing-masing berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 24 Maret 2017 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 4 April 2017, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat masing-masing No. AHU-AH.01.03-0121801 tanggal 27 Maret 2017 dan No. AHU-AH.01.03-0125425 tanggal 7 April 2017. Kemudian Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan kembali terkait dengan adanya penambahan atas modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran Seri II berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 08 tanggal 2 Juni 2017, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0146087 tanggal 14 Juni 2017.
Pada bulan Juni 2017, Bank melakukan perubahan mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. IX.J.1, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 86 tanggal 19 Juni 2017 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat Keputusan No. AHU-0013298.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 20 Juni 2017, selanjutnya Bank melakukan perubahan susunan pengurus, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 87 tanggal 19 Juni 2017 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat dan telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0147915 tanggal 20 Juni 2017.
Later on, the Bank’s Articles of Association were again amended in relation with the additional issued and paid-up capital in connection with the conversion of Warrant Series II and Warrant Series III, each based on Deed of Resolution Statement No. 138 dated November 28, 2016, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0110404 dated December 21, 2016, and based on Deed of Meeting Resolution Statement No. 95 dated December 21, 2016, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0022530 dated January 18, 2017.
Furthermore, in 2017, the Bank’s Articles of Association were amended in 2017 due to the additional issued and paid-up capital in connection with the conversion of Warrant Series II and Series III, based on Deed of Resolution Statement No. 83 dated March 24, 2017 and Deed of Resolution Statement No. 11 dated April 4, 2017, both were made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta. The deed was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights in accordance with Letter No. AHU-AH.01.03-0121801 dated March 27, 2017 and No. AHU-AH.01.03-0125425 dated April 7, 2017. Moreover, the Bank’s Articles of Association were again amended in relation with the additional issued and paid-up capital in connection with the conversion of Warrant Series II, based on Deed of Resolution Statement No. 08 dated June 2, 2017, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0146087 dated June 14, 2017.
In June 2017, the Bank made changes in purpose and objective of its business activities to conform with the provisions of public company articles of association as stipulated in Bapepam Regulation No. IX.J.1, based on Deed of Resolution Statement No. 86 dated June 19, 2017, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-0013298.AH.01.02.Year 2017 dated June 20, 2017. Furthermore, the Bank changed its management structure, based on Deed of Resolution Statement No. 87 dated June 19, 2017, made before Eliwaty Tjitra, SH, a notary in West Jakarta, which was accepted and recorded in the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0147915 dated June 20, 2017.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 41Company Profile
Selanjutnya pada tahun 2018, Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan terkait dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran seri II, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 17 tanggal 5 Februari 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0070086 tanggal 15 Februari 2018. Kemudian Anggaran Dasar Bank mengalami perubahan kembali terkait dengan adanya penambahan atas modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan konversi Waran seri III, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 52 tanggal 19 Februari 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0081072 tanggal 23 Februari 2018. Selanjutnya pada tanggal 26 Februari 2018, Bank melakukan perubahan susunan pengurus berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 63 tanggal 26 Februari 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0096988 tanggal 6 Maret 2018.
Sehubungan dengan adanya penambahan pelaksanaan konversi Waran seri II, maka terjadi penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank, sebagaimana dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 Mei 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0209713 tanggal 25 Mei 2018. Dan kemudian pada tanggal 6 Juni 2018, Bank melakukan pengangkatan kembali atau memperpanjang masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris yang telah berakhir, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 44 tanggal 6 Juni 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0218102 tanggal 3 Juli 2018.
Terjadi penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank terkait pelaksanaan konversi Waran seri II berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 6 Agustus 2018, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0233072 tanggal 15 Agustus 2018.
In 2018, the Bank’s Articles of Association made changes related to the addition of issued and paid-up capital, in connection with the implementation of the Series II Warrants conversion, pursuant the Deed of Meeting Decision No. 17 dated February 5, 2018, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as stated from Letter No. AHU-AH.01.03-0070086 dated February 15, 2018. The Bank’s Articles of Association also made a rechange related to the addition of issued and paid-up capital in connection with the implementation of Series III Warrants conversion, based on the Deed of Meeting Decision No. 52 dated February 19, 2018, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as stated in Letter No. AHU-AH.01.03-0081072 dated February 23, 2018. Furthermore, on February 26, 2018, the Bank made changes to the composition of the management pursuant the Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 63 dated February 26, 2018, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as recorded in Letter No. AHU-AH.01.03-0096988 dated March 6, 2018.
In connection with the addition of the conversion of Series II Warrants, an increase in the issued and paid-up capital of the Bank occurred, as stated in the Deed of Meeting Decision No. 83 dated May 16, 2018, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as stated in Letter No. AHU-AH.01.03-0209713 dated May 25, 2018. Subsequently, on June 6, 2018, the Bank reappointed or extended the term of office of the Board of Directors and Board of Commissioners which had expired, based on the Deed of Meeting Decree No. 44 dated June 6, 2018, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as noted in Letter No. AHU-AH.01.03-0218102 dated July 3, 2018.
An increase in the issued and paid-up capital of the Bank occurred related to the implementation of Series II Warrants conversion based on the Deed of Meeting Decision No. 11 dated August 6, 2018, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as stated in Letter No. AHU-AH.01.03-0233072 dated August 15, 2018.
42 Profil Perusahaan
Pada tahun 2019, sehubungan dengan adanya penambahan pelaksanaan konversi Waran seri II dan Waran seri III, maka terjadi penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank, sebagaimana secara berturut-turut tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 tanggal 20 Maret 2019, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0170853 tanggal 26 Maret 2019 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 66 tanggal 27 Maret 2019, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0174372 tanggal 28 Maret 2019.
Selanjutnya pada tanggal 01 April 2019, Bank melakukan perubahan susunan Direksi berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 01 tanggal 01 April 2019, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dari Surat No. AHU-AH.01.03-0193567 tanggal 9 April 2019.
Terakhir sehubungan dengan adanya penambahan pelaksanaan konversi Waran seri III, maka terjadi penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank, sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 19 Juni 2019, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta Barat, serta telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0289978 tanggal 25 Juni 2019.
In 2019, related with the addition of the implementation of Series II Warrants and Series III Warrants conversion, an increase in the issued and paid up capital of the Bank, as successively stated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 35 dated March 20, 2019, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and was received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as evidenced in Letter No. AHU-AH.01.03-0170853 dated March 26, 2019 and Deed of Meeting Resolution Statement No. 66 dated March 27, 2019, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and was received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as evidenced in Letter No. AHU-AH.01.03-0174372 on March 28, 2019.
Furthermore, on April 1, 2019, the Bank changed the composition of the Board of Directors based on Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 01 dated April 1, 2019, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as noted in Letter No. AHU-AH.01.03-0193567 on April 9, 2019.
Finally, related with the addition of the implementation of Series III Warrants conversion, an increase in issued and paid up capital of the Bank, as stated in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 10 dated June 19, 2019, made before Eliwaty Tjitra, SH, Notary in West Jakarta, and was received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights as noted in Letter No. AHU-AH.01.03-0289978 on June 25, 2019.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 43Company Profile
44 Profil Perusahaan
VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI PERUSAHAANVISION, MISSION, AND CORPORATE VALUES
Visi
Misi
Vision
Mission
Menjadi Bank Retail yang Sehat dan Terpercaya.To be a Sound and Trusted Retail Bank.
• Menyediakan layanan keuangan dengan pendekatan personal.To provide financial services through personal approach.
• Memberikan nilai tambah dan hasil yang maksimal kepada para pihak yang berkepentingan dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk.To give added value and maximum advantage to stakeholders of PT Bank Capital Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 45Company Profile
Nilai-nilai PerusahaanCorporate Values
Terpercaya | TrustKami membangun dan menjaga kepercayaan dengan keterbukaan, tanggung jawab, dan kejujuran.
We build and maintain trust with openness, responsibility, and honesty.
Integritas | IntegrityKami utamakan sikap konsistensi dan teguh pada prinsip, nilai-nilai, dan keyakinan dalam sikap dan perbuatan.
We prioritize being consistent and firm in holding the principles, values, and beliefs in our attitudes whilst conducting our business.
Fokus pada Nasabah | Focus on CustomersKami memberikan perhatian dan pelayanan terbaik kepada nasabah sebagai mitra utama yang saling menguntungkan.
We care and provide the best services to our customers as the primary partners in a mutually beneficial relationship.
Kewirausahaan | EntrepreneurshipKami bertindak kreatif, inovatif, dan profesional untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
We think creatively, innovatively, and professionally to achieve the Bank’s vision and mission.
Prima | ExcellenceKami berupaya menghasilkan karya dengan kualitas terbaik dan bernilai tambah.
We deliver excellent quality of services with strong added value.
46 Profil Perusahaan
PRODUK DAN JASAPRODUCTS AND SERVICES
Bank Capital menawarkan kepada nasabahnya berbagai macam produk dan jasa, mulai dari produk simpanan dan pembiyaan hingga beragam jasa perbankan lainnya.
SIMPANAN
Bank Capital menawarkan 11 jenis produk sebagai berikut:
• Capital Giro Rp dan Dolar“Aman, mudah, dan efisien”Simpanan yang memberi manfaat kemudahan dalam melakukan transaksi usaha Anda baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang USD.
• Capital Dollar USD“Aman, mudah, dan efisien”Simpanan yang memberikan kenyamanan melakukan transaksi bisnis dalam mata uang USD.
• Capital Save“Aman, mudah, dan prima”Produk tabungan yang memberikan kemudahan dan hasil yang lebih pasti dengan pelayanan yang prima dan menguntungkan.
• Capital Extra“Aman, mudah, dan terpercaya”Dengan fitur-fitur menarik yang terpercaya, serta persyaratan yang mudah dan menguntungkan.
• Capital Plus“Aman, mudah, dan menguntungkan”Simpanan yang memberikan berbagai keuntungan, termasuk suku bunga yang menarik.
• Capital Premier Personal“Fleksibilitas dalam bertransaksi”Tabungan ini memberikan keleluasaan dan keuntungan bagi pribadi terpilih dengan penawaran bunga yang lebih tinggi.
• Capital Premier Bisnis“Fleksibel dan lebih menguntungkan”Tabungan ini memberikan nasabah korporasi keleluasaan dan keuntungan, seperti nominal setoran pembukaan rekening yang terjangkau serta biaya administrasi bulanan dan saldo minimum yang ringan.
• Capital Depo Rp dan Dollar“Aman, mudah, dan terjamin”Simpanan yang dirancang untuk lebih memahami dan menguntungkan nasabah, produk ini diperuntukkan bagi nasabah yang hendak melakukan aktivitas atau transaksi usaha, baik dalam mata uang Rupiah maupun USD.
Bank Capital offers its customers a wide range of products and services, from savings and financing products to various banking services
SAVINGS
Bank Capital offers the following 11 products:
• Capital Current Account IDR and USD“Safe, convenient and efficient”Demand deposit product that gives benefit and convenience to the customers’ business transaction, either in Rupiah or USD currency.
• Capital Dollar USD“Safe, convenient and efficient”Demand deposit product that provides the convenience of conducting business transaction in USD currency.
• Capital Save“Safe, convenient and excellent”Savings product that provides convenience and more certain return with excellent service and benefit.
• Capital Extra“Safe, convenient and trustworthy”Attractive savings product with reliable features, as well as simple requirements, and yet, profitable.
• Capital Plus“Safe, convenient and profitable”Savings product that gives various benefits, including attractive interest rates.
• Capital Premier Personal“Flexibility in transactions”This savings product is for selected individuals and provides flexibility and benefit, and yet, with higher return.
• Capital Premier Business“Flexible and more profitable”This savings product gives corporate customers flexibility and profitability, such as affordable initial deposits to open an account, low with competitive monthly administration charges, and minimum commitment balance.
• Capital Depo Rp and Dollar“Safe, convenient and secure”Time deposits designed to understand customer better and provides more benefit, the product is aimed for customers who conduct activities or business transactions, either in Rupiah or USD currencies.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 47Company Profile
• Deposito On Call“Aman, mudah, dan efektif”Produk simpanan yang dirancang dengan tingkat suku bunga deposito berjangka dan waktu di bawah satu bulan.
• TabunganKu“Aman, mudah, dan terjangkau”Simpanan yang memberikan persyaratan mudah dan ringan dalam bertransaksi.
• Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel)“Aman, mudah, dan terjangkau”Simpanan yang memberikan persyaratan mudah dan ringan bagi para pelajar.
PEMBIAYAAN
Produk pembiayaan yang ditawarkan Bank Capital terdiri dari 8 produk yang diuraikan sebagai berikut:
• Kredit Kepemilikan Rumah“Wujudkan impian Anda dengan KPR Bank Capital”Produk ini diperuntukan untuk para nasabah yang memerlukan tambahan dana guna melakukan pembelian rumah, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan apartemen.
• Kredit Pemilikan Mobil“Hadir memenuhi kebutuhan Anda dengan proses mudah, cepat, dan efisien”Sebuah produk perbankan untuk para nasabah yang memerlukan tambahan dana guna melakukan pembelian mobil baik baru maupun bekas.
• Kredit Multi Guna“Solusi untuk memenuhi berbagai kebutuhan Anda”Diperuntukan bagi para nasabah yang membutuhkan tambahan dana dalam bentuk dana tunai untuk berbagai keperluan. Dana ini diberikan secara kelompok, khususnya kelompok karyawan perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Bank.
• Kredit Rekening Koran“Cara mudah dan cepat untuk mengembangkan usaha Anda”Fasilitas yang memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi nasabah dalam melakukan penarikan dan pembayaran untuk keperluan modal kerja dengan batasan (plafon) tertentu pada rekening koran.
• Deposit on Call“Safe, convenient and effective”This time deposits is designed with the competitive interest rate of time deposit within less than one month period.
• TabunganKu“Safe, convenient and affordable”Savings product with simple requirements and convenience in making transactions.
• Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) (Savings for Students)“Safe, convenient and affordable”The savings product with simple requirements and convenience for students.
FINANCING
Financing products offered by Bank Capital consist of 8 products as follows:
• Mortgage Financing“Make your dreams come true with KPR Bank Capital”The product is for customers who need loan to purchase a house, a shop-house, a home-office, or an apartment.
• Car Financing“We are here to fulfill your needs in an easy, fast and efficient process”A banking product that is designed for customers who require financing to purchase a car, either new or used.
• Multi Purpose Financing“Solution to fulfill your various needs”Developed for customers who require loan in the form of cash for various purposes. The fund is given to a group, especially a group of corporate employees that has business relationship with the Bank.
• Overdraft Facility“An easy and fast way to expand your business”A credit facility that provides convenience and flexibility to customers to withdraw and make payments for working capital purposes with a certain limit of the current account facility.
48 Profil Perusahaan
• Kredit Aksep“Pilihan tepat untuk mengembangkan investasi Anda”Memberikan tambahan untuk keperluan modal kerja dan investasi dengan batasan (plafon) tertentu yang pencairannya dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap melalui akseptasi promes sesuai kebutuhan.
• Kredit Money Market“Pilihan tepat yang efektif”Memberikan tambahan untuk keperluan modal kerja dengan batasan (plafon) tertentu yang pencairannya dapat dilakukan secara sekaligus atau bertahap melalui akseptasi promes sesuai kebutuhan untuk jangka waktu pendek.
• Kredit Angsuran Berjangka“Rencana yang tepat dan mudah dalam mengembangkan investasi Anda”Memberikan tambahan untuk keperluan investasi jangka menengah dalam pengembangan usaha yang bersifat produktif. Untuk produk ini, pencairannya dilakukan sekaligus di mana pembayarannya disesuaikan dengan kemampuan dan sesuai dengan kesepakatan yang diberikan.
• Garansi Bank“Jaminan untuk mengembangkan investasi Anda”Memberikan jaminan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Terdiri dari Tender Bond/Bid Bond, Performance Bond, Advanced Payment Bond, Payment Bond, Retention Bond, Bapeksta dan Customs Tax.
LAYANAN JASALayanan jasa yang diberikan oleh Bank Capital diuraikan sebagai berikut:
• Safe Deposit BoxPenyediaan fasilitas penyimpanan barang berharga dengan standar keamanan yang tinggi.
• Kartu ATMAkses transaksi sebagai kartu ATM dengan manfaat dapat melakukan transaksi pada jaringan ATM Bersama yang memiliki lebih dari 12.000 jaringan Mesin ATM tersebar di seluruh Indonesia.
• On-line TransferSeluruh jaringan kantor Bank telah terhubung secara on-line, sehingga transfer kepada seluruh kantor dilakukan efektif secara real time.
• InkasoJasa penagihan warkat yang berbentuk cek, bilyet giro, wesel bank atau nota bank lain di berbagai kota dan propinsi di wilayah Indonesia, di mana Bank tidak memiliki kantor.
• Demand Loan“The right choice to grow your investment”This product provides additional working capital and investment with a certain limit, which can be fully or gradually drawn through promissory notes in accordance with the customers’ needs.
• Money Market Line“The right and effective choice”This product provides additional working capital with a certain limit, which can be fully or gradually drawn through promissory notes in line with the customers’ needs for a short-term period.
• Term Loan“Perfect and easy credit facility to grow your investment”
This product provides additional financing for medium-term investment to support productive business expansion. For this product, the fund is fully drawn according to its terms and installment period as well as the agreed schedule of payment.
• Bank Guarantee“Bank Guarantee facility to expand your business”The product provides guarantees in accordance with the customers’ needs. This product covers Bond Tender/Bid Bond, Performance Bond, Advanced Payment Bond, Bond Payment, Retention Bond, Bapeksta, and Customs Tax.
SERVICESServices provided by Bank Capital are described as follows:
• Safe Deposit BoxProviding storage facility for valuables objects with high safety standards.
• ATM CardAccess for transactions through an ATM card that accommodates customer transactions within ATM Bersama network of more than 12,000 ATMs across Indonesia.
• On-line TransferThe entire Bank’s office networks are connected on-line, thus enabling real-time transfer to all offices as well as within the network member effectively.
• CollectionThis is a collection service in regard to cheque, bank draft, or other notes in various cities and provinces in Indonesia, where the Bank does not have office.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 49Company Profile
• KliringJasa penagihan warkat dalam bentuk cek, bilyet giro, wesel bank atau nota bank lain melalui lembaga kliring.
• Valuta AsingPelayanan transaksi berbagai valuta asing dalam bentuk Bank Notes, Bank Draft maupun Traveller Cheque.
• EksporPelaksanaan seluruh kegiatan ekspor melalui advising L/C (Letter of Credit), negosiasi L/C, maupun collection L/C (Non-L/C).
• ImporLayanan pembukaan L/C (Letter of Credit), akseptasi dokumen impor (L/C dan Non L/C) maupun pembukaan SKBDN (Surat Kredit Berdokumentasi Dalam Negeri) atau L/C Lokal bagi para Importir.
• RemittanceKegiatan transfer valuta asing dari dan ke luar negeri. Bank memiliki hubungan koresponden dengan bank-bank di luar negeri sehingga transfer dapat terlaksana dengan cepat, aman, dan murah.
• Layanan PayrollPelayanan pembayaran gaji baik melalui transfer antarbank maupun melalui pemindahbukuan.
• Agen Fasilitas dan SekuritasJasa layanan perbankan kepada bank-bank di dalam maupun di luar negeri yang memberikan pinjaman sindikasi dalam kaitan dengan sekuritas (penyimpanan dokumen kredit) dan fasilitas (pembayaran angsuran pokok dan bunga, dan lain-lain).
• Pick Up ServiceDengan layanan ini pihak bank dapat melakukan pengambilan uang tunai atau warkat dari dan ke tempat nasabah.
• Pembayaran Kartu KreditLayanan ini memberikan keringanan kepada nasabah untuk membayar tagihan kartu kredit dari lembaga keuangan manapun dengan biaya sangat murah yaitu Rp2.500 per transaksi.
• Internet BankingCek saldo, transfer dana, bayar tagihan, dan transaksi lainnya dengan Internet Banking Bank Capital, lebih nyaman, cepat dan aman.
• Mobile BankingCek saldo, transfer dana, bayar tagihan, dan transaksi lainnya dengan Mobile Banking Bank Capital, lebih nyaman, cepat dan aman.
• ClearingA clearing or collection service in regard to cheque, bank draft, or other notes through a clearing house.
• Foreign Exchange ServicesBanking services to accommodate transactions in various foreign currencies included Bank Notes, Bank Draft, or Traveller’s Cheques.
• ExportThe services offer a range of export transaction, including: L/C Advising, L/C negotiation, L/C (non-L/C) collection.
• ImportThe services offers a range of import transactions, including L/C issuance, Acceptance of import documents (L/C and non L/C), as well as issuanceof Local L/C (SKBDN) for importers.
• RemittanceBanking services to accommodate cross border fund transfer. The Bank has relationship with international correspondent banks so that the transfer can be done fast and secure with lower cost.
• Payroll ServicesBanking services for salary payment which are conducted either through interbank transfer or over booking.
• Facility and Security AgencyBanking services to banks, either domestic or overseas, which provide syndicated loans facility in regard to security administration (credit document storage), and loan facility agent (installment, payments of principal, interest payment, etc.).
• Pick Up ServiceUnder this service, the Bank can pick up and delivery cash or notes from and to the customers.
• Credit Card PaymentThis banking service enables the customers to pay their credit card bills to any financial institutions with very low and competitive charge of Rp2,500 per transaction.
• Internet BankingCheck balances, transfer funds, pay bills and other transactions with Bank Capital Internet Banking, more convenient, fast and secure.
• Mobile BankingCheck balances, transfer funds, pay bills and other transactions with Bank Capital Mobile Banking, more convenient, fast and secure.
50 Profil Perusahaan
No Jenis KantorType of Office
Nama CabangBranch Name
AlamatAddress
KecamatanSub-district
KotaCity
ProvinsiProvince
Kode Pos
Postal Code
No Telepon
Telephone No
No FaximileFacsimile
No
1Kantor Pusat Head Office
Menara Jamsostek
Gedung Menara Jamsostek, Jl. Gatot Subroto No. 38, Jakarta Selatan - 12710
Mampang Prapatan
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12710021-2793 8989
021-2793 8900
2Kantor CabangBranch Office
SoloJl. Veteran No. 140 , Solo 57155
Serengan Solo
Jawa TengahCentral Java
571550271-666 718
0271-638 911
3Kantor CabangBranch Office
Bandung
Wisma Bumiputra Lantai Ground Floor, Jl. Asia Afrika, No. 141 - 149, Bandung – 40112
Sumur Bandung
Bandung
Jawa BaratWest Java
40112022-426 7068
022-426 7067
4
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Mega Kuningan
DEA Tower I, Suite GF-02 (Zone B), Kawasan Mega Kuningan, Jl. Mega Kuningan Barat Kav. E4.3 No. 1-2, Jakarta Selatan 12950
Setiabudi
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12950021-576 7111
021-576 7555
5Kantor KasCash Office
Patra Jasa
Patra Jasa Office Tower, Lantai Dasar Ruang Dasar B, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta Selatan - 12950
Setiabudi
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12950021-5290 0262
021-5290 0263
6
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Mangga Dua
Gedung Pusat Grosir “Pasar Pagi Mangga Dua”, Lantai 2 Blok KA No. 008, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Utara 14430
Pademangan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14430021-6230 6660
021-6230 6825
7
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Muara Karang
Jl. Muara Karang Raya No. 24, Blok CC Selatan Kav. 47, Jakarta Utara 14450
PenjaringanJakarta Utara North Jakarta
DKI Jakarta
14450021-6660 5773
021-668 0083
8Kantor KasCash Office
Kelapa Gading
Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading Blok RA -19 No. 3, Jakarta Utara 14250
Kelapa Gading
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14250021-2938 5370
021-2938 5371
9
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
GrenvilleKompleks Greenville, Blok AS No. 34C, Duri Kepa Jakarta Barat 11510
Kebon JerukJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11510021-560 7818
021-5696 9896
10
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Kebon Jeruk
Gedung Graha Kencana, Lantai Mezzanine Unit A, Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530
Kebon JerukJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11530021-5367 1799
021-5367 1350
11Kantor KasCash Office
GlodokKompleks Ruko, Glodok Plaza Blok F No. 18, Jakarta Barat 11180
Taman SariJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11180021-6231 1175
021-6231 1176
12
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Panglima Polim
Rukan Grand Panglima Polim, Jl. Panglima Polim Raya No. 31, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160
Kebayoran Baru
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12160021-7278 0908
021-7278 8555
13
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Roxy MasKompleks ITC Roxy Mas, Blok D3 No. 9, Jl. KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat 10150
Gambir
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10150021-6385 8577
021-6385 8576
14
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Wisma Kodel
Wisma Kodel Lantai 1, Jl. HR. Rasuna Said Kav.B4, Jakarta Selatan - 12910
Setiabudi
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12910021-521 4583
021-521 4884
ALAMAT JARINGAN KANTOR BANK CAPITALOFFICE NETWORK ADDRESS OF BANK CAPITAL
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 51Company Profile
No Jenis KantorType of Office
Nama CabangBranch Name
AlamatAddress
KecamatanSub-district
KotaCity
ProvinsiProvince
Kode Pos
Postal Code
No Telepon
Telephone No
No FaximileFacsimile
No
15
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Sawah Besar
Jl. Sukarjo Wiryo Pranoto No. 2/4, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat 10120
Gambir
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10120021-351 2377
021-351 2378
16
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Tanah Abang
Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Banking Centre Lantai 7 No. 21 - 22, Jl. H. Fachrudin, Jakarta Pusat 10250
Tanah Abang
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10250021-3003 5677
021-3003 5928
17
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Radio Dalam
Jl. Raya Radio Dalam Blok H No. 4A, Kel. Gandaria Utara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan - 12140
Kebayoran Baru
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12140021-723 1884
021-722 8424
18
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Hayam Wuruk
Jl.Hayam Wuruk No. 98 A, Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat 11160
Taman SariJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11160021-601 7570
021-601 7572
19
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Mampang Prapatan
Jl. Mampang Prapatan Raya no. 56E, Kel. Mampang Prapatan, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan - 12790
Mampang Prapatan
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12790021-7919 5425
021-7919 5426
20
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Pangeran Jayakarta
Jl. Pangeran Jayakarta No. 44/2, (Komplek Hotel Willtop), Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat 10730
Sawah Besar
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10730021-625 5651
021-625 5681
21
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Sunter
Jl. Danau Sunter Utara, Blok G.7-C Kav. 6, Sunter Agung-Tanjung Priok, Jakarta Utara 14350
Tanjung Priok
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14350021-640 3375
021-640 3376
22
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Puri Indah
Kompleks Pertokoan Pasar Puri Blok A No. 7 Jln. Puri Indah Raya, Puri Indah Jakarta Barat 11610
KembanganJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11610021-582 0829
021-582 6507
23Kantor KasCash Office
Kebon Sirih
Grand Kebon Sirih Lantai Dasar, Jl. Kebon Sirih No. 35, Menteng Jakarta Pusat 10340
Menteng
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10340021-391 1558
021-391 1551
24
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Permata Hijau
Belleza Shopping Arcade, Lt. Dasar Unit No. G 02, Jl. Let.Jend Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210
Kebayoran Lama
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12210021-5366 4779
021-5366 4778
25
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Pluit Kencana
Jl. Pluit Kencana No. 83 Blok B Kav 7C, Pluit – Jakarta Utara 14450
Penjaringan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14450021-662 7908
021-662 7907
26
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Gunung Sahari
Jl. Gunung Sahari Raya Blok A5 No. 60-63, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Kemayoran
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10610021-420 8249
021-420 5970
27
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Harco Mangga Dua
Komp. Harco Mangga Dua Blok I No. 4, Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pusat 10730
Sawah Besar
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10730021-612 3775
021-612 7907
28Kantor KasCash Office
Taman Palem Lestari
Taman Palem Lestari Blok C5 No. 36, Perum TPL Kel. Cengkareng Barat, Jakarta Barat 11730
CengkarengJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11730021-2903 0542
021-555 1971
52 Profil Perusahaan
No Jenis KantorType of Office
Nama CabangBranch Name
AlamatAddress
KecamatanSub-district
KotaCity
ProvinsiProvince
Kode Pos
Postal Code
No Telepon
Telephone No
No FaximileFacsimile
No
29
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Asemka
Jl. Pasar Pagi Asemka No. 41, RT. 003/ RW 02 Kel. Roa Malaka, Kec. Tambora Jakarta Barat 11230
TamboraJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11230021-693 0827
021- 693 0837
30
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Salemba
Sentra Salemba Mas, Jl. Salemba Raya No. 34-36 I Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat 10430
Senen
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10430021-314 1533
021-314 0311
31
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Jembatan Dua
Jalan Jembatan Dua No. 154, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan - Jakarta Utara 14450
Penjaringan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14450021-660 6190
021-660 6193
32
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Palmerah
Jalan Palmerah Barat No. 42, RT.003/RW. 07 Kel. Palmerah Kec. Palmerah Jakarta Barat – 11480
PalmerahJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11480021-5366 4140
021-5366 4146
33
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Sarinah Thamrin
Gedung Sarinah, Jl. M.H Thamrin No. 11, Lt. Up Groud Kel. Gondangdia, Kec. Menteng, Jakarta Pusat – 10350
Menteng
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10350021-390 2782
021-390 2785
34Kantor KasCash Office
Plaza Semanggi
Gedung Plaza Semanggi, Kawasan Bisnis Granadha Lt. 1 No. L1-/010-011, Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Kel. Karet Semanggi, Kec. Setiabudi, Jakarta Selatan – 12930
Setiabudi
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12930021-2553 9839
021-2553 9841
35
Kantor Cabang PembantuSub Branch Office
Sudirman
Gedung Sona Topas Tower Lantai Dasar, Jl. Jend. Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920,
Setiabudi
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12920021-250 6768
021-250 6769
36Kantor KasCash Office
JatinegaraJl. Jatinegara Timur No. 31, Jakarta Timur 13310
JatinegaraJakarta TimurEast Jakarta
DKI Jakarta
13310021-8591 3285
021-8591 3287
37Kantor KasCash Office
TB. Simatupang
Talavera Office Park, Unit GF-105, Jl. Let. Jend. T.B. Simatupang Kav. 22-26, Jakarta Selatan 12430
Cilandak
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12430021-7592 5050
021-7592 5045
38Kantor KasCash Office
Pasar Mester Jatinegara
Jl. Pasar Selatan No. 16, Kel. Balimester, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur – 13310
JatinegaraJakarta TimurEast Jakarta
DKI Jakarta
13310021-2285 0201
021- 2285 0202
39Kantor KasCash Office
Dutamas
Perum Taman Duta Mas Blok A-3 No. 37, RT. 002/RW. 12 Kel. Jelambar Baru, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat – 11460
Grogol Petamburan
Jakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11460021-2954 1444
021-2954 1442
40Kantor KasCash Office
Rawasari
Jl. Rawasari Selatan No. 8A, Kel. Cempaka Putih Timur, Kec. Cempaka Putih, RT. 014/RW. 002, Jakarta Pusat – 10570
Cempaka Putih
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10570021-421 6912
021-421 6917
41Kantor KasCash Office
Tanah Abang Bukit
Pusat Perdagangan Tanah Abang Bukit, Blok E. Lantai Dasar Los A.12 No. A1, Jl. K.H. Fachrudin No. 36, Kel. Kampung Bali, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat – 10250
Tanah Abang
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10250021-392 5216
021-392 5282
42Kantor KasCash Office
Kebon Jeruk Rcti
Jl. Raya Perjuangan No. 3, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, RT. 006/RW.01, Jakarta Barat – 11530
Kebon JerukJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11530021-5366 6702
021-5366 6703
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 53Company Profile
No Jenis KantorType of Office
Nama CabangBranch Name
AlamatAddress
KecamatanSub-district
KotaCity
ProvinsiProvince
Kode Pos
Postal Code
No Telepon
Telephone No
No FaximileFacsimile
No
43Kantor KasCash Office
Blora
Gedung Soedarpo Ground Floor, Jl. Blora Kav. 32 - 33, Kel. Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat – 10310
Menteng
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10310021-3190 0160
021-3190 0161
44Kantor KasCash Office
Plaza Menteng
Gedung Hotel Ibis Budget Plaza Menteng, Ground Floor Unit 6F - 06, Jl. HOS Cokroaminoto No. 79, Jakarta Pusat 10310
Menteng
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10310021-315 6730
021-315 5761
45Kantor KasCash Office
CiticonMenara Citicon 9th Floor Suite E Jl. Letjen S. Parman kav.72 Jakarta Barat 11410
PalmerahJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11410021-2951 0260
021-2951 0261
46Kantor KasCash Office
Menara Hijau
Menara Hijau 12 th Floor Suite 1260A, Jl. M T Haryono Kav. 33, Jakarta Selatan 12770
Pancoran
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12770021-7918 7070
021-7918 7077
47Kantor KasCash Office
Plaza Kelapa Gading
Kokan Plaza Kelapa Gading, Blok C No. 15, Plaza Kelapa Gading (Inkopal), Jakarta Utara 14240
Kelapa Gading
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14240021-4585 1091
021-4585 1092
48Kantor KasCash Office
Fatmawati
Graha Satria Building Ground Floor, Jl. Fatmawati No. 5, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan - 12150
Kebayoran Baru
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12150021-7590 1467
021-7590 1468
49Kantor KasCash Office
Abdul Muis
Wisma ITC Abdul Muis Ground Floor, Jl. Abdul Muis No. 8, Gambir, Jakarta Pusat - 10160
Gambir
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10160021-386 3260
021-386 3262
50Kantor KasCash Office
TomangGriya Sinta 5th Floor, Jl. Tomang Raya No. 39, Jakarta Barat - 11440
Grogol Petamburan
Jakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11440021-5695 0215
021-5695 0216
51Kantor KasCash Office
Senen
Cowell Tower Ground Floor Unit GF-0006B, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat - 10410
Senen
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
11410021-3483 2077
021-3483 2075
52Kantor KasCash Office
Pantai Indah Kapuk
Rukan Emeral Park No. 29, Jl. Pantai Indah Kapuk Boulevard, Kamal Muara Penjaringan, Jakarta Utara - 14470
Penjaringan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14470021-2921 0040
021-2921 0041
53Kantor KasCash Office
Teluk Gong
Jl. Teluk Gong Raya No. 18H, Kel. Pejagalan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara – 14450
Penjaringan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14450021-6667 7811
021-6667 7812
54Kantor KasCash Office
Kopi (Kota)Jl. Kopi No. 29, Kel. Roa Malaka, Kec. Tambora, Jakarta Barat - 11230
TamboraJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11230021-690 5448
021-690 5449
55Kantor KasCash Office
Cengkareng
Ruko Green Valley Prima E/5, Jl. Lingkar Luar Barat Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
CengkarengJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11730021-2901 8675
021-2901 8676
56Kantor KasCash Office
Kapuk Gresinda
Jl. Taman Gresinda F4 No. 21, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara – 14460
Penjaringan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14460021-2903 3480
021-2903 3481
57Kantor KasCash Office
Pasar Minggu
Graha Anugrah Lantai 1 suite 102, Jl. Raya Pasar Minggu No. 17A, Pancoran, Jakarta Selatan - 12780
Pancoran
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12780021-798 3407
021-798 3408
54 Profil Perusahaan
No Jenis KantorType of Office
Nama CabangBranch Name
AlamatAddress
KecamatanSub-district
KotaCity
ProvinsiProvince
Kode Pos
Postal Code
No Telepon
Telephone No
No FaximileFacsimile
No
58Kantor KasCash Office
Tebet
Komplek Perkantoran Tebet Mas Indah 2, Jl. Tebet Mas Indah IV, Kel. Tebet Barat, Kec. Tebet, Jakarta Selatan - 12810
Tebet
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12810021-8370 3645
021-8370 3644
59Kantor KasCash Office
Kebayoran Lama
Jl. Raya Kebayoran Lama Blok A4 No. 194, Grogol Selatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan - 12220
Kebayoran Lama
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12220021-2751 5971
021-2751 5972
60Kantor KasCash Office
Jembatan Lima
Jl. K.H. Moh. Masyur No. 15E, Tanah Sereal Tambora, Jakarta Barat - 11210
TamboraJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11210021-632 6818
021-632 6817
61Kantor KasCash Office
Latumenten
Jl. Latumenten Raya No. 19E, Kel. Jelambar, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat – 11460
Grogol Petamburan
Jakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11460021-2986 0755
021-2986 0753
62Kantor KasCash Office
Pulo Gadung
Jl. Bekasi Raya PTC Blok 8-I Kav 31, Rawa Terate, Kec. Cakung, Jakarta Timur - 13920
CakungJakarta TimurEast Jakarta
DKI Jakarta
13920021-460 6160
021-460 6112
63Kantor KasCash Office
Arjuna Utara
Ruko Arjuna, Jl. Arjuna Utara No. 9A, Kel. Duri Kepa, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11510
Kebon JerukJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11510021-2920 6330
021-2920 6331
64Kantor KasCash Office
Bandengan
Ruko Bandengan, Jl. Bandengan Utara Raya No. 14 L, Kec. Tambora, Kel. Pekojan, Jakarta Barat - 11240
TamboraJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11240021 -2269 2033
021-2269 2034
65Kantor KasCash Office
MelawaiWisma Amex, Jl. Melawai Raya No. 7 Ground Floor, Jakarta Selatan - 12160
Kebayoran Baru
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12160021-720 5772
021-720 5774
66Kantor KasCash Office
Kyai Caringan
Ruko Kyai Caringin, Jl. Kyai Caringin No. 6A, Kec. Gambir, Kel. Cideng, Jakarta Pusat - 10150
Gambir
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10150021-2263 1495
021-2263 1496
67Kantor KasCash Office
ITC Cempaka Mas
ITC Cempaka Mas Lt. 3, Blok I 622-626, Jl. Letjen Suprapto Kav. 1, Jakarta Pusat - 10640
Kemayoran
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10640021-2147 3777
021-2147 3778
68Kantor KasCash Office
Ratu PlazaRatu Plaza, Lantai 1 Unit 1.14, Jl. Jend. Sudirman Kav. 9, Jakarta Pusat 10270
Tanah Abang
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10270021-2751 0512
021-2751 0516
69Kantor KasCash Office
Tanjung Duren
Jl. Tanjung Duren Barat I, No. 3C, Kel. Tanjung Duren Utara, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat - 11470
Grogol Petamburan
Jakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11470021-2256 2677
021-2256 2214
70Kantor KasCash Office
Ancol
Jl. RE Martadinata Blok C-1, No. 6, Kel. Ancol, Kec. Pademangan, Jakarta Utara - 14430
Pademangan
Jakarta UtaraNorth Jakarta
DKI Jakarta
14430021-2269 3240
021-2269 3254
71Kantor KasCash Office
Daan Mogot
Jl. Daan Mogot Raya No. 168 E, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat - 11730
CengkarengJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11730021-5431 3677
021-5431 3124
72Kantor KasCash Office
Pondok Indah
Jl. Sultan Iskandar Muda No. 17C, Kel. Kebayoran Lama Selatan, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan - 12240
Kebayoran Lama
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12240021-2793 3350
021-2793 3921
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 55Company Profile
No Jenis KantorType of Office
Nama CabangBranch Name
AlamatAddress
KecamatanSub-district
KotaCity
ProvinsiProvince
Kode Pos
Postal Code
No Telepon
Telephone No
No FaximileFacsimile
No
73Kantor KasCash Office
Kayu Besar
Rukan Venice A No. 19, Komplek Golf Lake Residence, Jl. Lingkar Luar Barat Cengkareng Timur, Jakarta Barat - 11730
CengkarengJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11730021-2252 7422
021-2252 4943
74Kantor KasCash Office
Grogol
Jl. Dr. Makaliwe Raya 40-B, RT.002/RW.005, Grogol Petamburan, Jakarta Barat - 11450
Grogol Petamburan
Jakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11460021-2256 4508
021- 2256 4895
75Kantor KasCash Office
Wolter Monginsidi
Jl. Wolter Monginsidi No. 50 Petogogan, Jakarta Selatan - 12170
Kebayoran Baru
Jakarta SelatanSouth Jakarta
DKI Jakarta
12170021-2905 4000
021-2905 4222
76Kantor KasCash Office
Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 76 Krukut, Taman SariJakarta BaratWest Jakarta
DKI Jakarta
11140021-630 9539
021 630 8897
77Kantor KasCash Office
CikiniJl. Cilosari No.121 AC RT.009 RW.04, Cikini
Menteng
Jakarta PusatCentral Jakarta
DKI Jakarta
10330021- 2239 0162
021- 2239 0196
78Kantor CabangBranch Office
SurabayaGedung Graha Pacific lantai 1, Jl. Basuki Rahmat No. 87-91
Genteng Surabaya
Jawa TimurEast Java
60271031- 992 77750
031- 992 77780
79Kantor CabangBranch Office
KupangGedung Graha Pena Lt.1 Jl. Piet A.Tallo No. 1 Kupang, NTT
Kelapa Lima Kupang
NTTEast Nusa Tenggara
852280380-8801005
0380-8801004
80Kantor KasCash Office
CikarangJl. M.H. Thamrin Ruko Menteng Blok A No.21 Lippo Cikarang, Cibatu
Cikarang Selatan
Bekasi
Jawa BaratWest Java
17530021-8992 7742
021-8992 5648
81Kantor KasCash Office
Gading Serpong
Jl. Boulevard Gading Golf DMD3/006 , Pakulonan Barat
Kelapa Dua Tangerang Banten 15810021-5568 8809
021-5568 8106
82Kantor KasCash Office
Sumarecon Bekasi
Rukan Sinpasa Commercial Jl. Boulevard Selatan Blok SA No. 5 Marga Mulya
Bekasi Utara Bekasi
Jawa BaratWest Java
17142021-8946 7800
021-8946 8725
56 Profil Perusahaan
KETERANGANDESCRIPTION
2017 2018 2019
JUMLAH SAHAMNUMBER
OFSHARES
JUMLAH NOMINAL
NUMBER OF NOMINAL
(RP)
%
JUMLAH SAHAMNUMBER
OFSHARES
JUMLAH NOMINAL
NUMBER OF NOMINAL
(RP)
%
JUMLAH SAHAMNUMBER
OFSHARES
JUMLAH NOMINAL
NUMBER OF NOMINAL
(RP)
%
Modal DasarAuthorized Capital
28.000.000.000 2.800.000.000.000 - 28.000.000.000 2.800.000.000.000 - 28.000.000.000 2.800.000.000.000 -
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Subscribe and Paid Up Capital :
Danny Nugroho 883.013.531 88.301.353.100 12,54 - - - - - -
PT Inigo Global Capital
1.041.250.000 104.125.000.000 14,79 1.041.250.000 104.125.000.000 14,73 1.041.250.000 104.125.000.000 14,73
PT Delta Indo Swakarsa
1.308.230.000 130.823.000.000 18,58 988.230.000 98.823.000.000 13,98 988.230.000 98.823.000.000 13,98
PT Asuransi Simas Jiwa - Simas Equity Fund 2
- - - 1.203.191.300 120.319.130.000 17,02 976.723.300 97.672.330.000 13,81
Masyarakat Public
3.807.007.431 380.700.743.100 54,08 3.837.457.127 383.745.712.700 54,28 4.063.938.550 406.393.855.000 57,48
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Subscribe and Paid Up Capital :
7.039.500.962 703.950.096.200 100,00 7.070.128.427 707.012.842.700 100,00 7.070.141.850 707.014.185.000 100,00
Saham dalam portepel Shares in Portfolio
20.960.499.038 2.096.049.903.800 20.929.871.573 2.092.987.157.300 20.929.858.150 2.092.985.815.000
STRUKTUR & KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMSTRUCTURE & COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 57Company Profile
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
Kepala Divisi Kredit Korporasi & Komersial
Corporate & Commerical Credit Division Head
APOLINA SIMATUPANG
Kepala Divisi Kredit Retail & ABF
Retail Credit and Assets Based Finance Division Head
TATANG WIDJAJA
Kepala Divisi SDM & SQMHuman Resources & Service Quality
Management Division Head
TROESTO DJATI PRAKOSO
Direktur KomersialCommercial Director
GATOT W. DJATMIKO
Kepala Divisi Operasional Domestik
Domestic Banking Operation Division Head
JANET ELYSIA SONAWATI
Kepala Divisi Keuangan & Akuntansi
Financial & Accounting Division Head
YOSEP SOLIHIN YO
Kepala Divisi Teknologi Informasi
Information Technology Division Head
FEBRIYANTI IKA SARI
Kepala Divisi SKAIInternal Audit Division Head
ANADIA SEPTASARI
Kepala Divisi Umum & Logistik
General Affairs & Logistic Division Head
KARMAWI
Kepala Departemen Credit Support
Credit Support Department Head
KUSWINARTO CAHYADI
Kepala Departemen Credit Review
Credit Reviewer Department Head
MARCUS MARIO GOERITNO
Direktur OperasionalOperation Director
GUNARTO HANAFI
Kepala Divisi Treasury & FITreasury & Financial
Institution Division Head
BUDI SETIADI
Kepala Departemen International Banking Services
International Banking Services Department Head
ROULI SILABAN
Kepala Divisi Branch Banking & Busdev
Branch Banking & Business Development Division Head
KURNIAWAN HALIM
Direktur TreasuryTreasury Director
ROY ISKANDAR KUSUMA W.
Kepala Divisi Sistem & Prosedur
System & Procedure Division Head
TONO SUTANTO
HukumLegal
( VACANT )
Kepala Departemen Anti FraudAnti Fraud Department Head
A.I. ANDY HANDAJA
Direktur KepatuhanCompliance Director
GUNARTO HANAFI (PLT.)
Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee
Komite Remunerasi & NominasiRemuneration & Nomination Committee
Komite AuditAudit Committee
Komite Manajemen Risiko TerintegrasiIntegrated Risk Management Committee
Komite Tata Kelola TerintegrasiIntegrated Governance Committee
Komite ALCOAsset Liability Committee (ALCO)
Komite KreditCredit Committee
Komite Manajemen ResikoRisk Management Committee
Komite Kebijakan PerkreditanCredit Policy Committee
Komite Teknologi InformasiInformation Technology Committee
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Direktur UtamaPresident Director
WAHYU DWI AJI
Kepala Divisi Corporate Secretary, Investor Relation,
Corporate Planning & Communications
Corporate Secretary, Investor Relation, Corporate Planning & Communication Division Head
FREDERICK ROMPAS
Kepala Departemen Kepatuhan & UKPN
Compliance & KYC Department Head
M. AIDIL FATHANY
Kepala Departemen SKMRRisk Management Department
Head
LAURENTIUS IBNUGROHO
58 Profil Perusahaan
PEJABAT EKSEKUTIFEXECUTIVE OFFICERS
NO. NAMANAME
JABATANPOSITION
1 A.I. ANDY HANDAJAKepala Departemen Anti FraudAnti Fraud Department Head
2 ANADIA SEPTASARIKepala Divisi SKAIInternal Audit Division Head
3 APOLINA SIMATUPANGKepala Divisi Kredit Korporasi & KomersialCorporate & Commerical Credit Division Head
4 BUDI SETIADIKepala Divisi Treasury & FI Treasury & Financial Institution Division Head
5 DJOTIKepala Cabang BandungBranch Manager, Bandung Branch
6 FEBRIYANTI IKA SARIKepala Divisi Teknologi InformasiInformation Technology Division Head
7 FREDERICK ROMPASKepala Divisi Corporate Secretary, Investor Relation, Corporate Planning & CommunicationsCorporate Secretary, Investor Relation, Corporate Planning & Communication Division Head
8 JANET ELYSIA SONAWATIKepala Divisi Operasional DomestikDomestic Banking Operation Division Head
9 KARMAWIKepala Divisi Umum & LogistikGeneral Affairs & Logistic Division Head
10 KURNIAWAN HALIMKepala Divisi Branch Banking & BusdevBranch Banking & Business Development Division Head
11 KUSWINARTO CAHYADI SKepala Departemen Credit SupportCredit Support Department Head
12 LAURENTIUS IBNUGROHOKepala Departemen SKMRRisk Management Department Head
13 LINANIAKepala Cabang Surabaya Branch Manager Surabaya
14 MARCUS MARIO GOERITNOKepala Departemen Credit ReviewCredit Reviewer Department Head
15 M. AIDIL FATHANYKepala Departemen Kepatuhan & UKPN Compliance & KYC Department Head
16 ROULI SILABANKepala Departemen International Banking ServicesInternational Banking Services Department Head
17 SRI MARYATI BUDIMANKepala Cabang Kupang Branch Manager Kupang
18 TATANG WIDJAJAKepala Divisi Kredit Retail & ABFRetail Credit and Assets Based Finance Division Head
19 TJAHYONOKepala Cabang Solo Branch Manager Solo
20 TONO SUTANTOKepala Divisi Sistem & ProsedurSystem & Procedure Division Head
21 TROESTO DJATI PRAKOSOKepala Divisi Sumber Daya Manusia & SQMHuman Resources & service Quality Management Division Head
22 YOSEP SOLIHIN YOKepala Divisi Keuangan & AkuntansiFinancial & Accounting Division Head
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 59Company Profile
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANGSUPPORTING INSTITUTION AND PROFESSION
NOTARISNOTARY
Eliwaty Tjitra, S.H.Graha Kencana Blok DKJl. Raya Perjuangan No. 88Kebon Jeruk – Jakarta Barat
PERUSAHAAN PEMERINGKATCREDIT RATINGS AGENCY
AKUNTAN PUBLIKPUBLIC ACCOUNTANT
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)Panin Tower Senayan City, Lantai 17Jl. Asia Afrika Lot 19Jakarta 10270
DBSD&ADoli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & AliJl. Mampang Prapatan VIII No. R 25BJakarta 12790
60 Profil Perusahaan
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Bachelor of Science dari The Ohio State University Columbus, Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1998. Bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk dan diangkat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2004 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 6/69/DGS/DPIP/Rahasia. Telah mengikuti berbagai pelatihan di bidang keuangan.
Indonesian citizen. He obtained a Bachelor of Science degree from The Ohio State University, Columbus, Ohio, USA, in 1998. He joined PT Bank Capital Indonesia Tbk and was appointed as President Commissioner in 2004 based on the approval of Bank Indonesia (BI) No. 6/69/DGS/DPIP/Rahasia. He has participated in various financial related course.
Danny NugrohoKomisaris Utama President Commissioner
PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 61Company Profile
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Magister Manajemen bidang Strategic Management dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sejak tahun 1968 hingga 1985, menduduki berbagai jabatan, antara lain pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara – Departemen Perhubungan. Sejak tahun 1985 hingga 2007 menduduki berbagai jabatan pada PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) dengan jabatan sebagai Kepala Cabang AP II – Bandung (1998-1999), Direktur Keuangan dan Investasi Dana Pensiun AP II (DAPENDA) (1999-2005) dan Direktur Utama DAPENDA (2005-2007). Bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk sejak tahun 2009 dan menjabat sebagai Komisaris Independen hingga saat ini berdasarkan persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 11/59/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 14 Mei 2009.
Indonesian citizen. He obtained a Master of Management degree in Strategic Management from Gadjah Mada University, Yogyakarta. From 1968 to 1985, he served in various roles at the Directorate General of Air Transportation in the Department of Transportation. From 1985 to 2007, he served at PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) with the position as Branch Manager AP II in Bandung (1998-1999), Director of Finance and Investments of Pension Fund AP II (DAPENDA) (1999-2005) and President Director of DAPENDA (2005-2007). He joined PT Bank Capital Indonesia Tbk in 2009 and was appointed as Independent Commissioner based on the approval of Bank Indonesia (BI) No. 11/59/GBI/DPIP/Rahasia dated May 14, 2009.
Amrih MasjhuriKomisaris Independen Independent Commissioner
62 Profil Perusahaan
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jakarta pada tahun 1986. Memulai karier sebagai Junior Auditor di KPMG Hanadi Sudjendro & Co, Registered Public Accountant, pada tahun 1985. Karier di bidang perbankan dimulai pada tahun 1988 di PT Overseas Express Bank sebagai peserta Officers Development Program, kemudian menjabat sebagai Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang hingga 1999, dan jabatan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Medan. Pada tahun 2000 hingga 2011, bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa sebagai Direktur Kepatuhan, Human Resources Development, dan Risk Management. Pada tahun 2012, beliau bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk sebagai Kepala Divisi Kepatuhan, selanjutnya pada tahun yang sama dipercaya menjadi Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan berdasarkan persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 14/118a/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 26 September 2012. Di tahun 2018, beliau dipercaya dan diangkat menjadi Komisaris Independen sampai dengan saat ini.
Indonesian citizen (WNI). He earned a Bachelor’s degree in Accounting from STIE Jakarta in 1986. He started a career as Junior Auditor at KPMG Hanadi Sudjendro & Co, Registered Public Accountant, in 1985. His banking career started in 1988 at PT Overseas Express Bank through the Officers Development Program, then served as Head of Division as well as Branch Manager until 1999, and last position as Branch Manager of Medan. From 2000 to 2011, he joined PT Bank Multiarta Sentosa as Compliance Director, Human Resources Development, and Risk Management. Furthermore, in 2012, he joined PT Bank Capital Indonesia Tbk as Compliance Division Head. In the same year until now appointed as Compliance Director based on Bank Indonesia (BI) approval Number 14/118a/GBI/DPIP/Rahasia dated September 26, 2012. In 2018, he was trusted and appointed as Independent Commissioner.
Maxen Bastian NggadasKomisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 63Company Profile
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta dan STIE Gotong Royong Jakarta. Memulai karier di industri perbankan di PT Bank Lippo sejak tahun 1984 hingga tahun 2005, dengan jabatan terakhir sebagai Compliance Group Head. Wahyu Dwi bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk sejak tahun 2005 dan dipercaya sebagai Direktur Operasional dan Keuangan hingga Juni 2014. Sejak Oktober 2014 hingga sekarang, dipercaya sebagai Direktur Utama berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-173/D.03/2014.
Indonesian citizen (WNI). He holds a Bachelor’s degree in Economics from National Development University (UPN) Jakarta and STIE Gotong Royong Jakarta. He commenced his career in the banking industry at PT Bank Lippo from 1984 to 2005, with his lastest position as Compliance Group Head. Wahyu Dwi joined PT Bank Capital Indonesia Tbk since 2005 and is trusted as Director of Operations and Finance until June 2014. From October 2014 until present, he is trusted as President Director under the approval of Financial Services Authority No. SR-173/D.03/2014.
Wahyu Dwi AjiDirektur Utama President Director
PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILE
64 Profil Perusahaan
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya. Karier di industri perbankan di mulai sejak tahun 1985 ketika bergabung di PT Bank Duta Tbk hingga tahun 2000. Jabatan terakhirnya adalah Pimpinan Cabang Solo. Pada tahun 2002 hingga 2008 bergabung dengan PT Bank Bumiputera dengan jabatan terakhir sebagai Business Banking Manager. Pada tahun 2011, beliau dipercaya menjadi Kepala Divisi Kredit di PT Bank Capital Indonesia Tbk. Kariernya terus meningkat dan pada tahun 2012 dipercaya sebagai Direktur Komersial sampai dengan saat ini berdasarkan persetujuan Bank Indonesia (BI) Nomor 14/151/GBI/DPIP/Rahasia.
Indonesian citizen (WNI). He holds a Bachelor’s degree in Accounting from Faculty of Economics, Airlangga University, Surabaya. Careers in the banking industry began in 1985 when he joined PT Bank Duta Tbk until 2000. His lastest position was Branch Manager Solo. From 2002 until 2008 he joined PT Bank Bumiputera with his last position as Business Banking Manager. In 2011, he was trusted as Head of Credit Division at PT Bank Capital Indonesia Tbk. His career continues to increase and in 2012 was appointed as Commercial Director until now based on the approval of Bank Indonesia (BI) No. 14/151/GBI/DPIP/Rahasia.
Gatot Wahyu DjatmikoDirektur Director
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 65Company Profile
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Bachelor of Science di bidang Computer Science dan Business Administration dari San Francisco State University, San Francisco, California, Amerika Serikat tahun 1985 dan Master Business Administration di bidang Corporate Finance dari Golden Gate University, San Fransisco, California, AS tahun 1986. Memulai karier di industri perbankan sejak tahun 1988 di PT Bank Niaga, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Sub Manager Money Market Dealer. Tahun 1991 hingga 2000 bergabung dengan PT Indonesia Dai-Ichi Kangyo Bank Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Treasury Department Head. Pada tahun 2000, bergabung dengan Foundation Bersinar Bagi Bangsa, Jakarta hingga tahun 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Treasurer. Selanjutnya, pada tahun 2003 hingga 2010, berkarier di PT Bank NISP Tbk, Jakarta (yang kemudian menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk) dengan jabatan terakhir sebagai Asset & Liquidity Management Head, Treasury Division. Pada tahun 2010 sampai dengan 2014, bergabung dengan PT ICB Bumiputera Tbk Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai Treasury Group Head. Kemudian, bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk sejak 4 April 2014 sebagai Treasury Group Head dan pada tahun yang sama dipercaya sebagai Direktur Treasury hingga saat ini berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR.155/D.03/2014 tanggal 8 September 2014.
Indonesian citizen (WNI). He holds a Bachelor of Science degree in Computer Science and Business Administration from San Francisco State University, San Francisco, California, USA in 1985 and Master of Business Administration in Corporate Finance from Golden Gate University, San Francisco, California, USA 1986. career in the banking industry since 1988 at PT Bank Niaga, Jakarta with his latest position as Sub Manager of Money Market Dealer. From 1991 to 2000 he joined PT Indonesia Dai-Ichi Kangyo Bank Jakarta with his lastest position as Treasury Department Head. In 2000, he joined the Foundation Bersinar Bagi Bangsa, Jakarta until 2003 with the last position as Treasurer. Furthermore, in 2003 to 2010, a career in PT Bank NISP Tbk, Jakarta (currently PT Bank OCBC NISP Tbk) with the last position as Asset & Liquidity Management Head, Treasury Division. From 2010 until 2014, he joined PT ICB Bumiputera Tbk Jakarta with his last position as Treasury Group Head. Furthermore join Capital Indonesia Tbk on April 4, 2014 as Treasury Group Head and in the same year was appointed as Director of Treasury to date under the approval of the Financial Services Authority (OJK) Number SR.155/D.03/2014 dated September 8, 2014.
Roy Iskandar Kusuma WidjajaDirektur Director
66 Profil Perusahaan
Warga Negara Indonesia (WNI). Meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Manajemen dari Universitas Surabaya, Surabaya. Memulai karier perbankan sejak tahun 1990 di PT Bank Tiara sampai dengan Desember 1991. Kariernya berlanjut di PT Bank Bahari sebagai Senior Auditor sejak Januari 1992 sampai dengan Maret 1999. Pada bulan Juni 1999 sampai dengan tahun 2002, bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk mengelola Non-Core Asset. Pada Januari 2005 sampai dengan September 2010, berkarier di PT Bank Mutiara dengan jabatan terakhir sebagai Department Head. Sejak Oktober 2010, bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk dengan jabatan Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Sejak Juni 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Direktur Operasional berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor SR-56/D.03/2015 tanggal 14 April 2015.
Indonesian citizen (WNI). He holds a Bachelor’s degree in General Management from Surabaya University, Surabaya. He started his banking career at PT Bank Tiara from 1990 to December 1991. His career continued at PT Bank Bahari as Senior Auditor from January 1992 to March 1999. From June 1999 until 2002, he joined the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) to manage Non-Core Assets. From January 2005 to September 2010, he worked at PT Bank Mutiara with his lastest position as Department Head. Since October 2010, he joined PT Bank Capital Indonesia Tbk with the position of Head of Internal Audit Unit Division (SKAI). Since June 2015 until now serving as Director of Operations under the approval of the Financial Services Authority (OJK) Number SR-56/D.03/2015 dated April 14, 2015.
Gunarto HanafiDirektur Director
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 67Company Profile
3Analisis dan
Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
70 Analisis dan Pembahasan Manajemen
INDUSTRI PERBANKAN NASIONALNATIONAL BANKING INDUSTRY
Pertumbuhan perekonomian global pada 2019 mengalami perlambatan menjadi 2,9% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar 3,6% (yoy). Perolehan tersebut turut dipengaruhi oleh perang dagang AS-Tiongkok sepanjang tahun 2019 yang sekaligus memengaruhi penurunan volume perdagangan global dan menurunkan produksi manufaktur serta investasi. Meskipun demikian, tekanan terhadap pasar keuangan global mulai mereda seiring dengan rencana kesepakatan perdagangan fase I antara AS dan Tiongkok yang kemudian secara resmi tercapai pada 15 Januari 2020, disertai dengan kebijakan akomodatif beberapa negara.
Sementara itu, pada tahun 2019 ketahanan industri perbankan secara umum mengalami sedikit perlambatan. Dari segi pertumbuhan kredit, industri perbankan hingga akhir 2019 hanya mampu mencapai 6,08%, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan perolehan tahun 2018 sebesar 11,7% (yoy). Penurunan tersebut tidak terlepas dari dinamika perekonomian global dengan berbagai fluktuasi yang memberikan kondisi tidak mudah bagi perekonomian, khususnya industri perbankan domestik.
Di sisi lain, dari segi kualitas aset, industri perbankan kembali menunjukkan penurunan dengan indikator rasio kredit bermasalah (NPL) yang naik menjadi 2,53% (gross) pada 2019 dibandingkan tahun lalu sebesar 2,3%. Selain itu, kondisi likuiditas perbankan cenderung masih ketat dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) yang meningkat menjadi 93,6% pada 2019. LDR pada 2019 menurun dibandingkan dengan perolehan tahun 2018 yang mencapai 94%.
Adapun kontribusi pertumbuhan kredit sebagian besar disumbang oleh sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 14,6%, kredit rumah tangga sebesar 6,6%, sektor pertanian tumbuh 4,23%, pengolahan tumbuh 3,23%, dan perdagangan besar tumbuh 3,08%.
Terlepas dari penurunan yang dialami sektor perbankan, pada tahun 2020, industri perbankan diprediksi memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar yang diperkirakan berasal dari penyaluran kredit investasi di sektor infrastruktur.
Global economic growth in 2019 experienced a slowdown to 2.9% (yoy), compared to the growth in the previous year at 3.6% (yoy). The US-China trade war contributed to the decline, which also led to a decrease in global trade volume as well as reduced manufacturing production and investment. Nevertheless, pressure on global financial markets began to ease in line with the planned phase I trade agreement between the US and China, which then became official on January 15, 2020, along with accommodative policies of several countries.
Meanwhile, in 2019, the resilience of the banking industry, in general, experienced a slight slowdown. In terms of credit growth, the banking industry was only able to reach 6.08%, far lower than the 2018 acquisition at 11.7% (yoy). The decline was inseparable from the dynamics of the global economy with various fluctuations that resulted from the economy’s unfavorable condition, particularly in the domestic banking industry.
On the other hand, as for the asset quality, the banking industry showed a decline, with the indicator of the ratio of non-performing loan (NPL) rose to 2.53% (gross) in 2019, as compared to the previous year at 2.3%. In addition, banking liquidity conditions tend to remain tight with a loan to deposit ratio (LDR) that increased to 93.6% in 2019. LDR in 2019 experience a decrease compared to the acquisition in 2018 at 94%.
The proportion of credit growth was largely contributed by the construction sector that grew by 14.6%, household loans by 6.6%, the agricultural sector by 4.23%, processing by 3.23%, and wholesale trade by 3.08%.
Apart from the decline experienced by the banking sector, in 2020, the banking industry is predicted to have considerable growth potential, which is likely from investment lending in the infrastructure sector.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 71Management Discussion and Analysis
POSISI BANK CAPITAL DI TENGAH INDUSTRI PERBANKAN
POSITION OF BANK CAPITAL WITHIN BANKING INDUSTRY
KINERJA KEUANGAN BANK CAPITAL BANK CAPITAL FINANCIAL PERFORMANCE
Sepanjang tahun buku 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan di tengah perekonomian global yang melambat, di mana Bank Capital berkomitmen untuk memperbaiki kinerja perusahaan dengan meningkatkan kredit yang diberikan menjadi sebesar Rp9,75 triliun atau sebesar 21,71% dibandingkan tahun sebelumnya, selain itu Bank Capital berkomitmen untuk meningkatkan dana murah (CASA) dari pertumbuhan Giro dan Tabungan, dan meningkatkan layanan nasabah melalui implementasi service excellent dan melaksanakan kegiatan operasional dengan tetap selalu memperhatikan prinsip KYC dan AML.
Dengan menjadikan Laporan Keuangan tahun 2019 sebagai acuan, Bank Capital menyampaikan laporan perkembangan dan pencapaian kinerja sepanjang tahun buku 2019 sebagai berikut:
ASET
Terlepas dari persaingan industri perbankan yang semakin ketat, pada tahun 2019 Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pada total aset yang dibukukan, yaitu sebesar 5,21% atau mencapai Rp18,96 triliun, dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar Rp18,02 triliun, pertumbuhan aset yang dialami Perseroan tidak lepas dari meningkatnya kredit yang diberikan sebesar 21,71% menjadi Rp9,75 triliun.
Pertumbuhan Total Aset 2017-2019Dalam Miliar Rupiah
Total Asset Growth of 2017-2019In Billion Rupiah
KeteranganDescription 2017 2018 2019
Bank Capital Indonesia 16.349 18.019 18.959
Industri Perbankan Banking Industry
7.387.144 8.068.346 8.562.974
Pertumbuhan Aset Bank Capital Indonesia Bank Capital Indonesia Asset Growth
15,06% 10,21% 5,21%
Pertumbuhan Aset Industri Perbankan Banking Industry Asset Growth
9,76% 9,21% 6,13%
Throughout the 2019 fiscal year, Indonesia’s economic growth remained resilient amidst a slowing global economy, in which Bank Capital is committed to improve its performance by increasing loans to Rp9.75 trillion or by 21.71% compared to the previous year, besides that Bank Capital is committed to increasing Current Account Saving Account (CASA) from Demand Deposits and Saving Account growth, and improving customer service through the implementation of service excellence and carrying out operational activities while always observing the KYC and AML principles.
Referring to the 2019 Financial Statements, Bank Capital submits reports on developments and performance achievements throughout the 2019 fiscal year as follows:
ASSETS
Apart from the increasingly challenging competition in the banking industry, in 2019 the Company recorded an increase in total assets booked, to 5.21% or reached Rp18.96 trillion, compared to the achievements in 2018 of Rp18.02 trillion, the growth of assets experienced by the Company is inseparable from the increase in loans extended by 21.71% to Rp9.75 trillion.
72 Analisis dan Pembahasan Manajemen
DANA PIHAK KETIGA
Per akhir tahun 2019, Bank Capital membukukan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp16,11 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,43% dibandingkan dengan penghimpunan DPK tahun 2018 sebesar Rp15,42 triliun.
Pertumbuhan DPK seiring dengan adanya pertumbuhan tabungan sebesar 25,25% yaitu sebesar Rp5,04 triliun bila dibandingkan tahun lalu, di satu sisi adanya penurunan pertumbuhan pada giro sebesar Rp4,44 triliun atau sebesar 99,03% dibandingkan tahun lalu, dan penurunan pertumbuhan pada deposito sebesar Rp6,62 triliun atau sebesar 95,81% dibandingkan tahun lalu. Selain itu Bank Capital berkomitmen untuk meningkatkan dana murah (CASA) dari pertumbuhan Giro dan Tabungan.
Perkembangan Dana Pihak Ketiga 2017-2019Dalam Miliar Rupiah
Third Party Fund Growth of 2017-2019In Billion Rupiah
KeteranganDescription 2017 2018 2019
Bank Capital Indonesia 14.109 15.423 16.107
Industri Perbankan Banking Industry
5.289.209 5.630.448 5.998.648
Pertumbuhan DPK Bank Capital Indonesia Bank Capital Indonesia Third Party Fund Growth
17,38% 9,31% 4,43%
Pertumbuhan DPK Industri Perbankan Banking Industry Third Party Fund Growth
9,35% 6,45% 6,53%
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2017-2019Dalam Miliar Rupiah
Third Party Fund Composition of 2017-2019In Billion Rupiah
KeteranganDescription 2017 2018 2019
TabunganSavings Account
4.877 4.028 5.045
Giro Current Account
3.749 4.486 4.442
Deposito Deposits Account
5.482 6.909 6.620
Pertumbuhan Tabungan Savings Account Growth
16,46% (17,41%) 25,25%
Pertumbuhan Giro Current Account Growth
78,57% 19,66% (0,98%)
Pertumbuhan Deposito Deposits Account Growth
(4,56%) 26,03% (4,18%)
THIRD PARTY LIABILITIES
As of the end of 2019, Bank Capital recorded a collection of Third Party Funds (DPK) of Rp16.11 trillion or experienced a growth of 4.43% compared to the collection of DPK in 2018 of Rp15.42 trillion.
DPK growth is in line with savings growth of 25.25%, which is Rp5.04 trillion compared to last year, on one hand, demand deposits experienced a decline of Rp4.44 trillion or 99.03% compared to last year, and deposits also experienced a decline by Rp6.62 trillion or 95.81% compared to last year. In addition, Bank Capital is committed to increasing Current Account Saving Account (CASA) from the growth of demand deposits and savings.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 73Management Discussion and Analysis
TABUNGAN
Pada 2019, Perseroan telah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan mengalami peningkatan sebesar 25,25% menjadi Rp5,05 triliun dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebesar Rp4,03 triliun. Peningkatan tabungan yang terjadi disebabkan oleh semakin banyak nasabah mempercayai Bank Capital sebagai lembaga keuangan yang dapat memberikan kemudahan bagi nasabah, antara lain melalui mobile banking dan internet banking, selain itu Bank Capital juga memberikan promosi khusus untuk nasabah setia sebagai bentuk penghargaan.
GIRO
Pada 2019, Bank Capital menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro sebesar Rp4,44 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 0,98% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,49 triliun. Adapun penurunan giro terjadi sebagai manifestasi atas meningkatnya transaksi nasabah yang mempercayai Bank Capital sebagai lembaga keuangan yang dapat menunjang kegiatan nasabah, Bank Capital percaya di tahun selanjutnya Tabungan dan Giro akan meningkat seiring dengan Bank Capital mengembangkan inovasi produk Bank Capital untuk menunjang kegiatan nasabah.
DEPOSITO BERJANGKA
Pada 2019, Perseroan menghimpun DPK dalam bentuk deposito yakni sebesar Rp6,62 triliun, mengalami penurunan sebesar 4,2% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp6,91 triliun. Total deposito berjangka pada akhir tahun 2019 memberikan kontribusi sebesar 41,1% terhadap total DPK Bank.
KREDIT
Pada 2019, pertumbuhan kredit Bank Capital mengalami pertumbuhan sebesar 21,71% menjadi Rp9,75 triliun dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,01 triliun. Kenaikan kredit perseroan pada umumnya disebabkan oleh kenaikan pada Kredit Corporate sebesar 20,21% menjadi Rp4,15 triliun dan Kredit Retail sebesar 30,07% menjadi Rp4,58 triliun.
Penyaluran kredit difokuskan pada sektor usaha yang dipandang memiliki prospek usaha yang baik. Sektor usaha ini antara lain sektor Perdagangan, sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, dan sektor Konstruksi. Bank telah mencatat peningkatan kredit pada sektor usaha Perdagangan sebesar 38,4% atau menjadi Rp1,76 triliun, untuk sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi terjadi peningkatan sebesar 39,3% atau menjadi Rp979,6 miliar, sedangkan untuk sektor Konstruksi meningkat 18,5% atau menjadi Rp656 miliar. Peningkatan penyaluran kredit pada sektor-sektor ini juga terjadi pada pertumbuhan kredit perbankan secara nasional.
SAVINGS
In 2019, the Company raised public funds in the form of savings, which recorded an increase of 25.25% to Rp5.05 trillion, as compared to the achievements in 2018 at Rp4.03 trillion. The increase in savings was due to more and more customers trusting Bank Capital as a financial institution that can provide convenience for customers, including through mobile banking and internet banking, in addition Bank Capital provides special promotions to loyal customers as a form of appreciation.
CURRENT ACCOUNT
In 2019, Bank Capital raised public funds in the form of current account amounting to Rp4.44 trillion, or experienced a decrease of 0.98% compared to the figure booked in the previous year at Rp4.49 trillion. The current account decline is a manifestation of the increase in customer transactions that trust Bank Capital as a financial institution that can support customer activities. Bank Capital believes that in the following year, Savings and Current Accounts will increase as Bank Capital develops Bank Capital product innovations to support customer activities.
TIME DEPOSITS
In 2019, the Company collected deposits in the form of time deposits amounting to Rp6.62 trillion, a decrease of 4.2%, compared to the previous year’s figure at Rp6.91 trillon. Total time deposits at the end of 2019 contributed 41.1% to the total deposits of the Bank.
LENDING
In 2019, Bank Capital’s credit growth grew by 21.71% to Rp9.75 trillion compared to the previous year’s position which reached Rp8.01 trillion. The increase in corporate credit was generally caused by an increase in Corporate Credit by 20.21% to Rp4.15 trillion and Retail Credit by 30.07% to Rp4.58 trillion.
Lending is focused on business sectors that are seen as having good business prospects. These business sectors include the Trade sector, Transportation, Warehousing and Communication, and the Construction sector. The Bank has recorded an increase in credit in the trade business sector by 38.4% or to Rp1.76 trillion, for the Transportation, Warehousing and Communication sector an increase of 39.3% or to Rp979.6 billion, while for the Construction sector increased 18.5% to Rp656 billion. Increased lending to these sectors also occurred in the growth of bank credit nationally.
74 Analisis dan Pembahasan Manajemen
Bank Capital memperhitungkan bahwa penyaluran kredit yang berfokus pada segmen bisnis tertentu dapat memberikan hasil yang maksimal dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu, penyaluran kredit dapat memberikan manfaat lain, yaitu dapat meningkatkan kemampuan analis dan penguasaan yang lebih mendalam dari pelaksanaan bisnis di segmen bisnis yang telah ditetapkan.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global, Bank Capital tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran kredit sekaligus meningkatkan pangsa pasar kredit sesuai dengan segmentasi debitur yang selama ini menjadi fokus pasar Perseroan di bisnis pembiayaan dan produk-produk kredit Bank lainnya.
Perkembangan Kredit 2017-2019Dalam Miliar Rupiah
Credit Growth of 2017-2019In Billion Rupiah
KeteranganDescription 2017 2018 2019
Bank Capital Indonesia 7.140 8.013 9.753
Industri Perbankan Banking Industry
4.781.959 5.358.012 5.683.757
Pertumbuhan Kredit Bank Capital Indonesia Bank Capital Indonesia Loan Growth
7,36% 12,22% 21,71%
Pertumbuhan Kredit Industri Perbankan Banking Industry Loan Growth
8,35% 12% 6,07%
KOLEKTIBILITAS KREDIT
Kemampuan Bank dalam mengelola risiko kredit sepanjang tahun 2019 masih terjaga pada level Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 3,48% dan NPL net sebesar 1,80%.
Bank Capital berkomitmen untuk senantiasa menyelesaikan kredit bermasalah dengan cepat serta meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Demi menjaga kualitas kredit, Bank menempuh beberapa langkah, antara lain pemantauan atas kredit bermasalah dan membuat action plan terkait langkah-langkah penyelesaian serta target untuk masing-masing debitur, serta optimalisasi penagihan dan melakukan litigasi untuk debitur yang tidak kooperatif.
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Pada 2019, Bank Capital mencatatkan penurunan pada pendapatan bunga bersih sebesar 7,22% menjadi Rp502,60 miliar dari capaian tahun lalu sebesar Rp538,92 miliar. Penurunan pendapatan bunga bersih disebabkan adanya kenaikan Beban Bunga sebesar 22.85% menjadi Rp1,01 triliun bila dibandingkan tahun lalu, sedangkan pendapatan bunga sebesar 11,14% menjadi Rp1,51 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih mengalami penurunan. Bank Capital berkomitmen untuk memperbaiki struktur Cost of Fund di tahun selanjutnya, agar dapat bersaing dalam industri perbankan.
Bank Capital reckons on lending by focusing on certain business segments that can provide maximum results while still observing the prudence principle. In addition, lending can provide other benefits, which can increase the ability of analysts and a deeper mastery of business operations in predetermined business segments.
Along with Indonesia’s economic growth amidst various global economic uncertainties, Bank Capital remains committed to continuing to increase lending while rising the loan market share, in accordance with the debtor segmentation which has been the Company’s market focus in the financing business the Bank’s other loan products.
CREDIT QUALITY
The Bank’s ability to manage credit risk throughout 2019 was still maintained at a Gross Non Performing Loan (NPL) level of 3.48% and net NPL of 1.80%.
Bank Capital is committed to always resolving problem loans quickly and increasing the principle of prudence in lending. To maintain credit quality, the Bank requires several steps, including monitoring non-performing loans and executing action plans related to settlement steps and targets for each debtor, as well as billing optimization and litigation for uncooperative debtors.
NET INTEREST INCOME
In 2019, Bank Capital recorded a decline in net interest income by 7.22% to Rp502.60 billion from last year’s achievements of Rp538.92 billion. The decrease in net interest income was due to an increase in Interest Expense by 22.85% to Rp1.01 trillion compared to last year, while interest income was 11.14% to Rp1.51 trillion, so that net interest income decreased. Bank Capital is committed to improving the Cost structure of Fund in the following year, in order to compete in the banking industry.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 75Management Discussion and Analysis
PENDAPATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pada 2019, Bank Capital mencatatkan pendapatan non operasional lainnya sebesar Rp8,81 miliar dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp17,36 miliar.
BEBAN OPERASIONAL
Beban Operasional Bank Capital meliputi beban gaji serta beban umum dan administrasi. Pada tahun 2019, Bank Capital mencatatkan peningkatan pada Beban Operasional sebesar 18,6% menjadi Rp521,93 miliar dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai Rp440,05 miliar. Peningkatan tersebut sejalan dengan adanya peningkatan pada Beban Promosi dan Beban Lainnya sebesar 25,79% menjadi Rp347,01 miliar.
BEBAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pada tahun 2019, beban non operasional lainnya Perseroan mengalami kenaikan sebesar 3,5% menjadi Rp8,84 miliar dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai Rp15,56 miliar. Adapun peningkatan tersebut disebabkan oleh Beban Pungutan Regulator mengalami kenaikan sebesar Rp300 juta.
LABA BERSIH
Pada akhir 2019, Bank mencatatkan penurunan pada pertumbuhan laba bersih dengan persentase sebesar 85% menjadi Rp15,9 miliar dibandingkan dengan pencatatan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp106,50 miliar.
Untuk terus memberikan kinerja terbaik bagi seluruh Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham, Bank Capital berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan perolehan laba bersih pada level yang optimal.
LABA PER SAHAM
Laba per saham Bank Capital pada tahun 2019 adalah sebesar Rp2,25, menurun sebesar 85% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp15,09.
RASIO KECUKUPAN MODAL
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) pada tahun 2019 yaitu sebesar 12,67% dan pada tahun 2018 sebesar 18,66%. Secara umum, tingkat kecukupan modal masih berada di atas batas minimum yang ditetapkan oleh regulator perbankan, yaitu sebesar 8%.
OTHER NON-OPERATING INCOME
In 2019, Bank Capital recorded other non-operating income of Rp8.81 billion compared to the achievement of the previous year which reached Rp17.36 billion.
OPERATING EXPENSES
Bank Capital Operational Expenses include salaries and general and administrative expenses. In 2019, Bank Capital recorded an increase in Operating Expenses of 18.6% to Rp521.93 billion compared to 2018 which reached Rp440.05 billion. This increase was in line with the increase in Promotion Expenses and Other Expenses by 25.79% to Rp347.01 billion.
OTHER NON-OPERATING EXPENSES
In 2019, the Company’s other non-operating expenses increased by 3.5% to Rp8.84 billion compared to last year which reached Rp15.56 billion. The increase was caused by Regulator Charges Expense increasing by Rp300 million.
NET PROFIT
At the end of 2019, the Bank documented a decrease of 85% in net profit growth to Rp15.9 billion compared to net income booked in 2018 at Rp106.50 billion.
To continue providing the most favorable performance for all Stakeholders and Shareholders, Bank Capital is committed to continuously increasing net profit at an optimal level.
PROFIT PER SHARE
Bank Capital’s earnings per share in 2019 was Rp2.25, a decrease of 85% compared to the previous year at Rp15.09.
CAPITAL ADEQUACY RATIO
The position of the capital adequacy ratio (CAR) in 2019 was 12.67% and in 2018 it was 18.66%. In general, the capital adequacy level was still above the minimum level set by the regulators at 8%.
76 Analisis dan Pembahasan Manajemen
RASIO IMBALAN HASIL RATA-RATA ASET DAN IMBALAN HASIL RATA-RATA EKUITAS
Pada 2019, Bank Capital mencatatkan penurunan pada rasio return on equity (ROE) menjadi 1,20% dari 8,46% pada tahun 2018. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan Laba Bersih Bank sebesar 85,1% menjadi sebesar Rp15,88 miliar.
MARJIN PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Bank Capital membukukan penurunan pada pendapatan bunga bersih Bank yang tercatat sebesar 3,50%, dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 4,20%. Hal ini disebabkan oleh Pendapatan Bunga Bersih mengalami penurunan sebesar 6,74% menjadi sebesar Rp502,60 miliar.
RASIO BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL
Pada 2019, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank adalah sebesar 98,12%, meningkat dibandingkan dengan perolehan tahun 2018 sebesar 92,11%. Peningkatan ini pada umumnya disebabkan oleh adanya kenaikan pada Beban Operasional selain Bunga sebesar 9,86% menjadi sebesar Rp695,85 miliar.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Bank Capital mencatatkan rata-rata rasio BOPO masih berada pada level 90%. Meskipun demikian, guna terus memperbaiki rasio, Bank senantiasa melakukan berbagai upaya strategis sehingga angka tersebut berhasil direduksi menjadi lebih efisien dengan tujuan menghasilkan keuntungan lebih besar dan memperluas jaringan bisnis ke berbagai wilayah di Indonesia.
RASIO KREDIT TERHADAP DANA PIHAK KETIGA
Per akhir tahun 2019, Bank Capital mencatatkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga sebesar 60,55%, meningkat dibandingkan dengan perolehan tahun 2018 sebesar 51,96%. Peningkatan tersebut pada umumnya dipicu oleh adanya kenaikan pada Kredit yang diberikan sebesar 21,71% menjadi sebesar Rp9,75 triliun.
RASIO PINJAMAN BERMASALAH
Bank Capital mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 3,48% atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 2,95%. Sementara Bank mencatatkan penurunan pada NPL net pada tahun 2019 sebesar 1,80% dibandingkan tahun 2018 sebesar 2,51%.
AVERAGE ASSETS AND EQUITY RETURN RATIOS
In 2019, Bank Capital recorded a decline in the ratio of return on equity (ROE) to 1.20% from 8.46% in 2018. The decrease was caused by a decrease in the Bank’s Net Profit by 85.1% to Rp15.88 billion.
NET INTEREST MARGIN
Bank Capital posted a decline in the Bank’s net interest income which was recorded at 3.50%, compared to 2018 of 4.20%. This was caused by increased net interest income by 6.74% to Rp502.60 billion.
RATIO OF OPERATING EXPENSES TO OPERATING INCOME
In 2019, the ratio of operating expenses to operating income (BOPO) of the Bank is 98.12%, an increase compared to the acquisition in 2018 of 92.11%. This increase was generally caused by an increase in Operating Expenses other than Interest by 9.86% to Rp695.85 billion.
In the past three years, Bank Capital has recorded an average BOPO ratio that is still at a favorable level of 90%. Nevertheless, in order to continue to improve the ratio, the Bank continues to make various strategic efforts so that the number is successfully reduced to be more efficient with the aim of generating greater profits and expanding business networks to various regions in Indonesia.
CREDIT RATIO ON THIRD PARTY FUNDS
As of the end of 2019, Bank Capital recorded a credit to third party fund ratio of 60.55%, increasing compared to the acquisition in 2018 of 51.96%. The increase was generally triggered by an increase in loans extended by 21.71% to Rp9.75 trillion.
NON-PERFORMING LOANS
Bank Capital recorded a gross non-performing loan (NPL) ratio of 3.48% or experienced an increase, as compared to 2018 at 2.95%. Meanwhile. the Bank recorded a decrease in net NPL in 2019 of 1.80% compared to 2018 at 2.51%.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 77Management Discussion and Analysis
PERMODALAN
Dengan mempertimbangkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), jumlah modal Bank Capital pada 2019 mengalami peningkatan sebesar 1,85% menjadi Rp1,28 triliun, dibandingkan dengan tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp1,26 triliun. Perolehan tersebut membuat CAR Bank pada tahun 2019 menjadi sebesar 12,67%, masih di atas ketentuan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di Indonesia, Pemegang Saham menyetujui pembagian pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen harus mempertimbangkan dan memperhatikan beberapa faktor, seperti tingkat kecukupan modal, tingkat kesehatan keuangan Bank, serta kebutuhan dana Bank untuk ekspansi usaha kedepannya, tanpa mengurangi hak dari RUPS Bank untuk menentukan hal-hal lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank. Jika diperlukan, Bank tidak membagikan dividen kepada pemegang saham dalam hal bank membutuhkan dana untuk melakukan Pengembangan usaha atau pemenuhan kecukupan modal atau akuisisi bisnis baru sebagaimana pada tahun 2019 dan 2018, Bank tidak membagikan dividen.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Sepanjang 2019, tidak terdapat perubahan pada peraturan perundang-undangan dan perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh signifikan bagi Bank.
CAPITAL
Considering the minimum capital requirement (KPMM), the capital of Bank Capital in 2019 increased by 1.85% to Rp1.28 trillion, compared to 2018 at Rp1.26 trillion. This led the Bank to record its CAR in 2019 at 12.67%, which was still above the minimum requirement stipulated by Bank Indonesia at 8%.
DIVIDEND POLICY
As a form of compliance with the prevailing regulations in Indonesia, the Shareholders approved the distribution at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). Determination of the amount and payment of dividends must consider and examine several factors, such as the level of capital adequacy, the level of the financial soundness of the Bank, and the need for bank funds for future business expansion, without reducing the right of the Bank’s GMS to determine other matters in accordance with the provisions of the Bank’s Articles of Association. If necessary, the Bank does not distribute dividends to shareholders in the event that the bank needs funds to conduct business development or fulfill the capital adequacy or acquisition of a new business as in 2019 and 2018, the Bank did not distribute dividends.
AMENDMENTS OF LEGISLATION AND ACCOUNTING POLICIES
Throughout 2019, there were no changes to the legislation and changes in accounting policies that had a significant effect on the Bank.
4Aspek
OperasionalOperations Aspects
80 Aspek Operasional
DIVISI TREASURY
Divisi Treasury Perseroan tetap fokus pada strategi untuk menjaga likuiditas serta mengoptimalkan ekses likuiditas, sehingga menjadi salah satu sumber pendapatan dengan risiko-risiko yang terjaga. Hal ini antara lain dilakukan melalui pengelolaan foreign exchange (forex) dan pengelolaan portofolio surat berharga secara konservatif. Volume transaksi nasabah dalam valuta asing yang terus meningkat dengan kehati-hatian dalam menjaga posisi devisa menjadi salah satu faktor penyumbang fee based income bagi Bank.
Sepanjang 2019, Divisi Treasury berfokus terhadap:1. Pengelolaan keseimbangan funding
dan lending; 2. Pengelolaan aset dan liabilitas
yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga;
3. Pengelolaan portfolio surat berharga yang menguntungkan dan konservatif.
Selain mengoptimalkan manajemen likuiditas, Bank melalui Divisi Treasury juga terus melakukan beberapa inisiatif untuk mendukung target dan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan. Melalui implementasi strategi yang konservatif, Divisi Treasury mampu memberikan kontribusi positif sepanjang tahun 2019.
Divisi Treasury akan tetap melanjutkan strategi pengembangan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya dengan terus berfokus pada pengelolaan likuiditas, serta pengelolaan risiko yang terukur dan penuh kehati-hatian. Peningkatan aktivitas transaksi Forex Trading dan Forex Sales maupun Perdagangan surat berharga (fixed income trading) akan terus dijalankan dengan penuh kehati-hatian, dengan tetap mengutamakan kepentingan seluruh stakeholders.
S e l a i n i t u , u n t u k m e n u n j a n g pertumbuhan bisnis Perseroan, Divisi Treasury akan terus meningkatkan
TREASURY DIVISION
The Treasury Division is still focused on the strategy to maintain its liquidity and optimize excess liquidity to generate a source of income with manageable risks. It was implemented by managing foreign exchange business and trading as well as conservative portfolio management of marketable securities. The increasing volume of customer transactions in foreign currencies along with conservative profile in maintaining the foreign exchange position was the contributing factor to the Bank’s fee-based income.
Throughout 2019, the Treasury Division was focused on: 1. The management of optimized
funding and lending; 2. The management of assets and
liabilities that are sensitive to changes in interest rates;
3. The management of conservative and profitable marketable securities portfolio.
In addition, to optimizing its liquidity management, the Bank through the Treasury Division continues to execute a number of initiatives to support business target and sustainable growth. With the implementation of conservative strategy, the Division was able to achieve positive contribution throughout 2019.
The Treasury Division will continue its existing business development strategy, by keep focusing on its liquidity management along with the conservative risks appetite. The increasing foreign exchange trading and sales activities as well as fixed income trading would be continuously managed with conservative profile by prioritizing the interests of all stakeholders.
Moreover, to support the Bank’s business growth, the Treasury Division will continue to improve
TREASURYTREASURY
Sepanjang tahun 2019, Divisi Treasury tetap fokus pada pengelolaan keseimbangan Aset dan Liabilitas serta terus memperkuat pendapatan fee based income yang berasal dari perdagangan valuta asing dan portofolio surat berharga yang konservatif.Throughout 2019, the Treasury Division keep focusing on balanced assets liability management as well as keep strengthening fee based income from conservative foreign exchange business and securities portfolio.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 81Operations Aspects
profesionalisme, kapabilitas personil, dan manajemen risiko yang kuat agar Bank dapat mencapai pertumbuhan yang sesuai dengan target, mampu menghadapi tantangan dan risiko pasar, serta kondisi perekonomian baik domestik maupun international yang masih belum membaik.
DIVISI INSTITUSI KEUANGAN
Divisi Institusi Keuangan mempunyai peran membina relationship dengan Bank/counterparty serta institusi keuangan non-bank untuk meningkatkan hubungan kerjasama bisnis dalam berbagai macam bidang, di antaranya: transaksi Treasury, international trade dan remittance. Dalam rangka mengelola ekses likuiditas, Divisi Institusi Keuangan mendukung Divisi Treasury melalui penyediaan fasilitas/line untuk limit penempatan dana maupun pembelian surat-surat berharga.
Strategi pengembangan bisnis yang akan tetap dilaksanakan oleh Divisi Institusi Keuangan, di antaranya:1. Senantiasa mengoptimalkan dan memperluas jaringan
koresponden Bank untuk meningkatkan layanan kepada nasabah;
2. Bekerjasama dengan unit bisnis, pendukung dan jaringan cabang untuk terus meningkatkan transaksi money market, valuta asing, serta transaksi lainnya guna tercapainya sinergi positif.
DEPARTEMEN INTERNATIONAL BANKING
Dalam rangka mendorong peningkatan volume transaksi ekspor dan impor termasuk remittance guna meningkatkan fee-based income, Bank melalui Departemen International Banking terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap layanan, ketentuan dan pricing agar kinerja Bank semakin baik dan kompetitif sehingga mampu menarik nasabah baru dan nasabah yang sudah ada untuk menggunakan layanan transaksi perbankan internasional.
Strategi bisnis Departemen International Banking ke depannya akan tetap difokuskan pada penyediaan jasa ekspor, impor dan remittance serta meningkatkan pertumbuhan volume transaksi melalui:1. Sinergi dengan Forex Sales, Treasury Division dalam
memberikan penawaran kepada nasabah nilai tukar valas yang kompetitif;
2. Bekerjasama dengan cabang-cabang dalam melakukan pendalaman bisnis nasabah dan prospek nasabah baru;
3. Bekerja sama dengan Unit Kerja Sysdur (Sistem dan Prosedur) untuk memperkuat kebijakan dan prosedur kerja.
professionalism, personnel capability as well as strong risk management to make the Bank be able to achieve growth that meets the business budget whilst facing market challenges and risks as well as the ongoing unfavorable domestic and international economic conditions.
FINANCIAL INSTITUTION DIVISION
The Financial Institution Division has the role of maintain close relationships with banks/counterparties as well as non-bank financial institutions to improve business relationship in various areas, including treasury transactions, international trade and remittances. In order to manage the Bank’s excess liquidity, the Financial Institution Division supports the Treasury Division by providing counterparty line facilities as well as issuer limit of marketable securities.
Business development strategies that the Financial Institution Division will continue to execute are as follows: 1. Keep optimizing and expanding the Bank’s correspondent
networks to improve services to customers;
2. Closely coordination with business units, supporting units as well as branch networks to keep improving money market, foreign exchange and other transactions to achieve positive synergy.
INTERNATIONAL BANKING DEPARTMENT
In order to increasing the export import transactions and remittance services as well as to increasing the Bank’s fee-based income, the International Banking Department continuously evaluates and improves its services, the terms and conditions and its pricing to improving the Bank’s performance, that can attract new and existing customers in utilizing international banking transaction services.
Going forward, the International Banking strategy will be focusing on export, import and remittance services as well as the growth in the transaction volume through:
1. Keep maintaining synergy with Forex Sales, Treasury Division by offering customers competitive foreign exchange rates;
2. Closely coordination with branches in conducting in-depth potential business with customers and new prospects;
3. Closely coordination with the System and Procedure Division to strengthen work policies and procedures.
82 Aspek Operasional
Pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2019 diprediksi akan lebih rendah dibandingkan tahun 2018, hanya akan mencapai angka 5,08% sedangkan di tahun sebelumnya tercatat sebesar 5,17%. Perlambatan ekonomi menyebabkan melemahnya permintaan global yang berdampak pada turunnya angka penyaluran kredit perbankan nasional di tahun 2019 yang hanya tumbuh 6,08%, jauh di bawah angka pertumbuhan kredit perbankan nasional tahun 2018 yang mencapai 11,75%.
Sepanjang 2019, pertumbuhan penyaluran kredit di Bank Capital mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 12,22% pada tahun 2018 menjadi 11,23% pada tahun 2019. Pencapaian ini masih sedikit di bawah target yang telah ditetapkan, di mana sampai dengan 30 Desember 2019, Bank mencatat penyaluran kredit sebesar Rp8,91 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp9,09 triliun.
Penyaluran kredit yang dilakukan terbagi atas 3 (tiga) segmentasi sesuai dengan jumlah plafond yang diberikan, yaitu:1. Segmentasi Korporasi untuk plafond
> Rp100 miliar2. Segmentasi Retail untuk plafond >
Rp10 miliar sampai dengan Rp100 miliar
3. Segmentasi Lainnya untuk plafond ≤ Rp10 miliar
Sesuai dengan rencana kerja Bank dalam hal fokus pada pengembangan Segmentasi Retail dan Segmentasi Lainnya, pada tahun ini gabungan kedua segmen tersebut tetap merupakan kontributor utama dalam portofolio kredit Bank yaitu sebesar 57,41% dari total portofolio kredit atau meningkat sebesar 0,53% dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar 56,88%.
The national economic growth in 2019 was predicted to be lower than 2018, which only reaching 5.08% as compared to the previous year at 5.17%. The economic slowdown led to the weakening of the general demand, which was resulted a decrease in the national banking lending throughout 2019. In the year, it only grew 6.08%, far below the national banking lending growth figure in 2018 at 11.75%.
Throughout 2019, Bank Capital recorded a slight decrease in the lending growth compared to the previous year, from 12.22% in 2018 to 11.23% in 2019. The achievement was slightly below the preset target. As of December 30, 2019, the Bank recorded a credit disbursement of Rp8.91 trillion from the preset target at Rp9.09 trillion.
Loan disbursement were divided of three business segments based on the credit limit as follows:
1. Corporate Segment for loan facility at above Rp100 billion.
2. Retail Segment for Rp10 billion up to Rp100 billion.
3. Other Segment for less than and equals to Rp10 billion.
In corresponding with the Bank’s business plan which focuses on Retail Segment and Other Segment, the two segments in this year remain as the main contributors to the Bank’s lending portfolio of 57.41% from total loan or an increase by 0.53% compared to 2018 which recorded at 56.88%.
PERKREDITANLENDING
Menurunnya tingkat non-performing loan di tahun 2019 dibanding 2018 merupakan salah satu pencapaian divisi perkreditan yang patut diapresiasi, mengingat kondisi ekonomi dunia yang tengah menurun.The decline in the level of non-performing loans in 2019 compared to 2018 is one of the credit division achievements that deserve to be appreciated, given the declining world economic conditions.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 83Operations Aspects
42,59%43,12%46,95%
43,93%
20192018
10,46%12,95%Korporat/Corporate
Retail/Retail
Lainnya/Others
SegmentasiSegment
Baki Debet Tahun 2018O / S in 2018
Baki Debet Tahun 2019O / S in 2019
Nominal (Rp.000.000,-)Amount (Rp.000.000,-) % Nominal (Rp.000.000,-)
Amount (Rp.000.000,-) %
Korporat/Corporate 3.455.062 43,12 4.153.474 42,59
Retail/Retail 3.520.534 43,93 4.579.292 46,95
Lainnya/Others 1.037.702 12,95 1.020.307 10,46
Total 8.013.297 100,00 9.753.073 100,00
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global menyebabkan terjadinya peningkatan kredit bermasalah di sektor perbankan, namun dengan tetap selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hal pemberian kredit dan secara aktif melakukan pengawasan terhadap perkembangan usaha Debitur, maka Bank telah berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah secara neto (Non Performing Loan/NPL Net) dari 2,5% di tahun 2018 menjadi 1,80% di tahun 2019, rasio ini masih di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yaitu sebesar 5%.
Dalam meningkatkan pertumbuhan kredit dan menjaga kualitas kredit di tahun 2019, Bank menerapkan beberapa strategi antara lain:1. Penyaluran kredit difokuskan pada sektor usaha yang
dipandang memiliki prospek usaha yang baik. Sektor usaha ini antara lain sektor Perdagangan, sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi, dan sektor Konstruksi. Bank telah mencatat peningkatan kredit pada sektor usaha Perdagangan sebesar 38,4% atau menjadi Rp1,76 triliun, untuk sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi terjadi peningkatan sebesar 39,3% atau menjadi Rp979,6 miliar, sedangkan untuk sektor Konstruksi meningkat 18,5% atau menjadi Rp656 miliar. Peningkatan penyaluran kredit pada sektor-sektor ini juga terjadi pada pertumbuhan kredit perbankan secara nasional.
The global economic slowdown was resulted an increase on non-performing loans in the banking sector. By keep maintaining the prudential principle of lending as well as closely monitor debtor’s performance, the Bank managed to reduce the ratio of non-performing loans (NPL Net) from 2.5% in 2018 to 1.80% in 2019. This ratio, however, is still below the Financial Services Authority (OJK) standard which is set below 5%.
To increase lending growth and maintain lending quality in 2019, the Bank executed the following strategies:
1. Lending was focused on business sectors considered having favorable business prospects. These business sectors include the Trade sector, Transportation, Warehousing and Communication, and the Construction sector. The Bank has recorded an increase on portfolio of trade sector by 38.4% to Rp1.76 trillion. The Transportation, Warehousing and Communication sectors increased by 39.3% or to Rp979.6 billion, whilst the Construction sector increased 18.5 % or become Rp656 billion. The increment portfolio to these sectors also mirrored in the national banking industry.
84 Aspek Operasional
2. Perlambatan perekonomian memberikan pengaruh dan risiko yang cukup besar pada beberapa sektor usaha, karena itu Bank secara berkesinambungan berupaya untuk melakukan penyebaran risiko kredit melalui diversifikasi pemberian kredit pada sektor-sektor usaha yang masih potensial dan mengurangi konsentrasi kredit pada beberapa sektor ekonomi yang mengalami penurunan usaha. Pada tahun 2019 Bank telah berhasil mengurangi konsentrasi kredit pada beberapa sektor usaha, yaitu antara lain:a. sektor Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa
Perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,18% dari sebelumnya 26,92% menjadi 20,74%
b. sektor Perantara Keuangan mengalami penurunan sebesar 0,07% dari sebelumnya 21,82% menjadi 21,75%
c. sektor Industri Pengolahan mengalami penurunan sebesar 1,63% dari sebelumnya 7,5% menjadi 5,87%
Adapun penyaluran kredit berdasarkan 10 Sektor Ekonomi tertinggi untuk tahun 2019 dapat dilihat melalui diagram di bawah ini:
2. The economic slowdown has shown unfavorable impacts and risks in several business sectors. Therefore, the Bank continually manages to spread out credit risk through diversification of credit portfolio into favorable business sectors as well as reducing credit concentration in a number of unfavorable economic sectors. In 2019, the Bank has succeeded in reducing credit concentration in several business sectors, including:
a. The Real Estate, Leasing and Business Services sector decreased by 6.18% from 26.92% to 20.74%
b. Financial Intermediary sector decreased by 0.07% from 21.82% to 21.75%
c. Manufacturing industry sector decreased by 1.63% from 7.5% previously to 5.87%
The following charts shown the top 10 highest Economic Sectors that contributed to lending portfolio in 2019:
21%
21%
18%
10%
7%
6%
6%
4%3%
2% 2%
Perantara Keuangan Financial Intermediary
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan The Real Estate, Rent and Corporate Services
Perdagangan Besar dan Eceran Large and Retail Trade
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehousing and Communication
Konstruksi Construction
Industri Pengolahan Manufacturing Industry
Penyedia Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation, Food and Beverage Service
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting, and Forestry
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health Services and Social Activities
Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation
Lainnya Others
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 85Operations Aspects
3. Secara berkesinambungan mengembangkan pembiayaan yang fokus pada segmentasi retail dan segmentasi lainnya dengan target pencapaian di atas 50% dari total portofolio kredit yang diberikan. Sampai dengan akhir tahun 2019 Bank telah melakukan pembiayaan pada segmentasi ini sebesar 57,41%.
4. Mengembangkan pembiayaan dalam bentuk pinjaman Money Market kepada BUMN dan korporasi yang memiliki peringkat baik.
5. Menerapkan prinsip kehati-hatian serta prinsip four eyes principles yang melibatkan peran Loan Reviewer, Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan dalam memberikan opini dan saran yang dijadikan dasar oleh Komite Kredit dalam memutus kredit sesuai dengan kewenangan kredit.
6. Pe n g e m b a n g a n s u m b e r d ay a m a n u s i a y a n g
berkesinambungan, khususnya yang terlibat dalam proses kredit, untuk meningkatkan kompetensi terkait loan and marketing skills.
3. Continuously developing the financing program that focuses on retail segmentation and other segments with the achievement target above 50% of the total loan portfolio. Up to the end of 2019, the Bank’s financing portfolio has recorded at 57.41% from this segmentation.
4. Developing financing program in the form of Money Market facility in favor of SOEs and investment grade corporations.
5. Implementing the prudential principle and the four-eyes principle that involving the role of the Loan Reviewer, the Risk Management Unit, and the Compliance Unit in providing opinions and recommendation for the Credit Committee regarding loan approval based on the credit authority delegation.
6. Regular training and development of human capital,
especially for those involved in the credit process, in order to improve credit skills related to credit loan and marketing fields.
86 Aspek Operasional
Guna mendukung rencana bisnis Bank dalam melakukan transformasi pertumbuhan industry 4.0 maka penguatan proses Operasional dan peningkatan layanan dan produk yang mendukung rencana bisnis Bank semakin diperkuat, diperluas dan mengarah kepada Layanan Keuangan berbasis digital.
Ekonomi digital akan meningkatkan produktivitas di banyak sektor dan memperluas partisipasi ekonomi bagi banyak industri. Bank Capital melihat rencana perubahan ini dengan melakukan banyak perubahan dalam hal proses kerja di sisi Operasional, peningkatan layanan dan produk semenarik mungkin dan mengarah kepada electronic banking.
Dengan perkembangan teknologi digital yang kian cepat mendorong Bank Capital untuk lebih memiliki inovasi dalam hal teknologi agar dapat menghadapi persaingan yang kian ketat. Proses adopsi teknologi dilakukan dengan tetap melakukan proses mitigasi risiko melekat pada kegiatan Bank.
Salah satu upaya transformasi yang telah dilakukan oleh Bank Capital pada Tahun 2019 adalah memberikan banyak layanan dan produk berbasis digital seperti Capital Net, Capital Mobile, E-Statement, dan SMS Notifikasi Transaksi.
D a l a m h a l i m p l e m e n t a s i A l a t Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) sesuai dengan rencana kerja yang disampaikan ke Bank Indonesia, maka Bank Capital telah menyelesaikan kewajiban untuk seluruh nasabah pengguna Kartu ATM, dimana sudah 100% menggunakan Kartu ATM berbasis Chip dan Berlogo Gerbang Pembayaran Nasional.
Hal ini tidak lain karena target yang diberikan ke seluruh Cabang untuk menuntaskan penyelesaiaan bagi nasabah-nasabah yang masih menggunakan magnetic stripe atas Kartu ATM.
In supporting the Bank’s business plan regarding growth transformation of industry 4.0, therefore strengthening operational processes as well as improving products and services need to reinforce in order to support the Bank’s business plan towards digital based financial services.
Digital economy wil l increase productivity in many sectors and broaden economic participation for many industries. Bank Capital views the transformation plan by making a lot of changes in work process on the Bank’s operations side as well as improving its products and services to make them more useful and attractive leading to electronic banking.
The robust development of digital technology has pushed Bank Capital to innovate more in terms of technology, so that the Bank can survive in increasingly strong competition. The process of technology adoption continue whilst keep adhering risk mitigation on the Bank’s activities.
Bank Capital’s digital transformation endeavored in 2019 were developed many digital-based services and products such as Capital Net, Capital Mobile, E-Statement and SMS Transaction Notifications.
In connection to the implementation of the Card-Based Payment Instrument (APMK), based on the Banks’s business plan submitted to Bank Indonesia, Bank Capital has fulfilled the card conversion to all card holders, by which currently 100% of them have used chip-based ATM Cards with the National Payment Gate Logo.
It has been accomplished based on the target date given to all branches given pending conversion for customers who still used magnetic stripe-based ATM Cards.
OPERASIONALOPERATIONS
Sebagai inti dari kegiatan usaha Bank, bagian Operasional telah mempersiapkan diri menuju visi masa depan Bank, yakni melaksanakan layanan perbankan digital yang didukung fondasi kuat.As the core of the Bank’s business activities, the Operational section has prepared itself towards the Bank’s future vision, which is to carry out digital banking services supported by a strong foundation.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 87Operations Aspects
Going forward, the Bank has many transformation programs, which will soon be launched to the customers. Currently, Bank Capital is still in process to obtaining the approval for Internet Banking for Business called the Capital Business Net, as well as the addition payment features on Capital Net and Capital Mobile. The additional features are expected to increase the number of transactions and attract prospective customers to use internet banking service. This project is expected to provide positive added value to customers as well as the capability to conduct convenient, fast and flexible transactions anytime and anywhere.
Service Level Agreement The Bank strives to improve the best service quality by maintaining the ISO 9001-2015 Certificate. It was also conducted by regular training to front liners and other relevant departments whilst expecting to improve the quality of service as well as to maintaining ISO certificate.
Standard Operating ProcedureThe execution of operational activities always refers to applicable Standard Operating Procedures, so that the implementation of good corporate governance is also part of the guidelines that must be complied.
Throughout 2019, Bank Capital continued to make improvements to its standard operating procedures. The procedures related to the improvement of work processes and products knowledge have been accomplished. In addition, the Bank also continued to disseminate the latest standard operating procedures to all employees in order to increase awareness and better understanding as well as work discipline in order to supporting their best performance and complied with the regulation both internally and externally in the banking industry.
Built in ControlThe Bank strives to mitigate operational risks and improve control function by establishing Branch Control Operation unit. The main function of the unit is to assist in checking daily transactions. In addition, the Bank conducts “checks and balances” during the banking hours and at the end of day to improve the accuracy, efficiency and control, in order to achieving Zero Defect.
Ke depan masih banyak program program transformasi yang sedang dikerjakan dan akan segera disampaikan ke nasabah. Saat ini, tim sedang dalam proses perijinan untuk Internet Banking for Business yang dinamakan Capital Business Net, serta penambahan fitur pembelian dan pembayaran di Capital Net dan Capital Mobile. Penambahan fitur diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi dan menarik para calon nasabah untuk menggunakan layanan internet banking. Proyek ini diharapkan bisa memberi nilai tambah yang positif kepada para nasabah, karena bisa bertransaksi dengan mudah, cepat dan fleksibel, kapan saja dan di mana saja.
Service Level AgreementBank berusaha meningkatkan kualitas layanan yang terbaik dengan mempertahankan Sertifikat ISO 9001-2015 dengan rutin memberikan pelatihan kepada petugas frontliners serta bagian lain yang terkait. Pemberian pelatihan secara berkala diharapkan Bank dapat meningkatkan kualitas layanan serta mempertahankan Sertifikat ISO dengan baik.
Standard Operating ProcedurePelaksanaan kegiatan operasional senatiasa merujuk kepada Standard Operating Procedure yang ada, sehingga implementasi tata kelola perusahaan yang baik juga merupakan bagian dari rambu-rambu yang harus dipatuhi.
Sepanjang 2019, Bank Capital terus melakukan penyempurnaan terhadap standar prosedur operasi. Beberapa prosedur yang terkait dengan penyempurnaan proses kerja dan produk telah diselesaikan sesuai jadwal. Selain itu, Bank juga terus melakukan sosialisasi terhadap ketentuan standar prosedur operasi yang bertujuan agar seluruh karyawan taat dan memiliki kedisiplinan serta kesadaran yang tinggi untuk menghasilkan kinerja yang terbaik dan memiliki pemahaman yang baik terhadap ketentuan yang berlaku baik di lingkungan internal maupun ketentuan yang berlaku di industri perbankan.
Built in ControlBank terus berupaya mengembangkan mitigasi terhadap kesalahan proses dan meningkatkan fungsi kontrolnya dengan membentuk unit kerja Branch Control Operation. Fungsi utama dari unit kerja Branch Control Operation adalah untuk membantu pemeriksaan transaksi harian. Selain itu, Bank juga melakukan “check-and-balance” pada saat proses dan akhir hari untuk meningkatkan ketepatan, efisiensi, dan kontrol yang ditujukan untuk mencapai Zero Defect.
88 Aspek Operasional
LAYANANSERVICES
Pelayanan prima yang diberikan oleh layanan pelanggan Bank Capital kepada nasabah dan calon nasabah telah membantu Bank mempertahankan citra positif dan meningkatkan loyalitas nasabah kepada Bank.The excellent services provided by Bank Capital customer service to customers and prospective customers have helped the Bank maintain a positive image and increase customer loyalty to the Bank.
Kepuasan nasabah merupakan hal pokok yang tidak boleh diabaikan Bank, karena kepuasan nasabah merupakan aspek penting untuk mempertahankan citra Bank di masyarakat luas, sehingga pelayanan yang bermutu bagi nasabah perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas pelayanan kepada para nasabah adalah hal penting dalam upaya meningkatkan kepuasan nasabah. Hal tersebut sangat penting karena mengingat peranan nasabah yang sangat besar dalam kontribusi pendapatan secara langsung maupun secara tidak langsung untuk mendukung eksistensi Bank.
Selama 2019, untuk menjaga kualitas layanan nasabah, Bank tetap fokus pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Hal tersebut diwujudkan melalui program pengembangan dan pemantauan berkelanjutan serta terus dalam Audit Surveillance ISO 9001:2015. Program yang dimaksud meliputi Program Layanan, Pengembangan Standardisasi Layanan, Pengembangan SDM, serta Business Process Improvement. Kegiatan pengembangan kualitas dan kemampuan SDM tersebut ditujukan terutama bagi karyawan yang berinteraksi langsung dengan layanan seperti Business Managers, Supervisors, Customer Services dan Tellers di mana mereka adalah ujung tombak pelayanan dari Bank Capital Indonesia sehingga muaranya adalah kepuasan nasabah terhadap layanan Bank.
Beberapa program pengembangan karyawan terkait dengan layanan nasabah yang telah dijalankan oleh Bank di 2019 di antaranya adalah sebagai berikut:1. Pengembangan kemampuan kepada
karyawan frontliners dan supervisors
Pelatihan ini bertujuan untuk m e ny a m a k a n p e r s e p s i d a n membentuk sikap yang positif dengan mengacu pada budaya layanan di Bank.
2. Pelatihan bidang Service ImpactPelatihan ini adalah pelatihan-pelatihan yang terkait langsung
Customer satisfaction is the main thing that should not be ignored by the Bank, because customer satisfaction is an important aspect to maintain the image of the Bank in the wider community, so quality services for customers need to be improved. Improving the quality of service to customers is important in efforts to increase customer satisfaction. This is very important because given the very large role of customers in contributing income directly or indirectly to support the existence of the Bank
Throughout 2019, in order to maintain costumer service quality, the Bank focused on the improvement of human resources competency. It is manifested through development program, continuous monitoring and Audit Surveillance ISO 9001:2015. The program includes Service Program, Development of Service Standardization, HR Development, and Business Process Improvement. The activities of quality development and HR ability are intended for, especially, employees having direcly interact with services such as Business Managers, Supervisors, Customer Service and Tellers which they are representatives of Bank Capital Indonesia’s services so that the Bank can provide customer satisfaction through the services.
The Bank has carried out several development programs related to customer service in 2019, namely:
1. Skills development programs for frontliners and supervisor employee.The training purpose to syncronize p e r c e p t i o n s a n d c r e a t e s positive attitudes by referring to service culture in the Bank.
2. Training in Service ImpactIt is a series of training sessions that are directly related to services and
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 89Operations Aspects
dengan layanan dan dirasakan dampaknya langsung oleh nasabah dan merupakan pelatihan wajib dan harus diikuti oleh frontliners Bank.a. Training Bright and Briliant Appereance b. Service Excellent - The Winning Team for Frontliner
3. Program “Service Coaching/Briefing”Program ini merupakan bentuk sosialisasi standar layanan yang dilakukan oleh Bank guna memperkuat pemahaman atas pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan seiring dengan perkembangan aspek-aspek layanan dan meningkatnya harapan nasabah akan kebutuhan layanan yang berkualitas.
4. Roleplay for FrontlinerProgram ini bertujuan untuk memastikan kemampuan berkomunikasi dan pemahaman terhadap produk serta layanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta meningkatkan kepercayaan diri frontliner Bank Capital dalam melayani nasabah. Refreshment Mindset dan Service Culture Bank adalah salah satu role play yang dilakukan bersama-sama seluruh supervisors, customer services, dan tellers Bank.
5. Internal AssessmentProgram ini merupakan kebijakan Bank yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk mengatur dan menilai tentang ketentuan, tata cara penilaian internal, serta standar layanan dan penampilan petugas Customer Service, Teller, dan Tenaga Pengaman di Bank Capital dalam melayani nasabah.
6. MonitoringAdalah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan frontliner Bank dengan menggunakan metode Isian Form Feedback mengenai kepuasan nasabah serta untuk mengawasi, mengakomodir keluhan pelanggan yang dilakukan secara rutin 3 bulan sekali kepada regulator yang dituangkan dalam LKPBU (Laporan Keluhan Nasabah Bank Umum).
7. Peningkatan Teknikal kompetensi direalisasikan melalui refreshment APU PPT yang terkait dengan Know Your Customer yaitu Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT). Frontliners merupakan salah satu Unit Kerja Penerapan Know Your Costumer untuk menghindari dan mencegah terjadinya hal-hal pidana yang dapat merugikan baik Bank, masyarakat maupun Negara.
Di samping itu, Bank juga menyelenggarakan berbagai program pengembangan dalam hal standardisasi layanan. Program tersebut meliputi Penerbitan Standardisasi Kelengkapan Cabang (di antaranya standar kelengkapan banking hall) dan Standardisasi Penampilan dan Layanan, sehingga seluruh kantor cabang baru ataupun pegawai baru dapat langsung menyesuaikan dengan standar penampilan dan layanan di Bank.
have direct impacts to the customers. The training sessions are mandatory for all the frontliners of the Bank.
a. Training on Bright and Briliant Appereance b. Service Excellent - The Winning Team for Frontliner
3. “Service Coaching/Briefing” ProgramThis program is a kind of standardization of services conducted by the Bank to strengthen understanding of the preliminary training sessions. This is carried out in line with the development of service aspects and increasing customer expectations for quality service needs.
4. Roleplay for FrontlinerThe training program purpose is to ensure the ability to communicate and understand the products and services in accordance with applicable regulations and increase the confidence of the Bank’s frontliners in serving customers. The Bank’s Refreshment Mindset and Service Culture are some of the role plays carried out jointly by all supervisors, customer services, and tellers of the Bank.
5. Internal AssessmentThis program is the Bank’s policy implemented every 3 months to regulate and assess the provisions, internal valuation procedures, and service standards and appearance of Customer Service, Teller, and Security Personnel officers at Bank Capital in serving customers.
6. MonitoringIt is a form of activity that aims to improve the quality of the Bank’s frontliner services by using the Feedback Form method related to customer satisfaction, supervisory and accommodate customer complaints that are regularly carried out quarterly to the regulators as outlined in Commercial Bank Customer Complaints Report (LKPBU).
7. Technical competency enhancement is realized through APU PPT refreshment related to Know Your Customer, namely Anti Money Laundering (APU) and Prevention of Terrorism Funding (PPT). Frontliners are one of the Know Your Costumer Implementation Units to avoid and prevent criminal matters that can harm the Bank, the community and the Country.
In addition, the Bank has also conducted various development programs in terms of service standardization. The programs include Branch Service Standards (namely standard banking hall completeness) as well as Appearance and Service Standards, so that all branch offices or new employess are able to adapt with the Bank’s appearance and service standard.
90 Aspek Operasional
SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan industri jasa keuangan perbankan yang stabil. SDM yang andal merupakan elemen kunci dalam menciptakan dan menambah nilai di dalam bisnis suatu Bank sehingga diperlukan pengelolaan yang baik dan profesional. Pengelolaan SDM menjadi ”unik” dan “spesifik”, dikarenakan perbedaan kurun waktu, budaya, dan perilaku manusia pada setiap generasi.
Dari pengelolaan SDM yang hanya bersifat administratif kini berubah menjadi sangat dinamis, sehingga membutuhkan proses berbeda dalam penanganan SDM kekinian atau generasi milenial dalam era digitalisasi atau dikenal dengan Revolusi Industri 4.0, namun tetap mempertahankan nilai-nilai luhur ketimuran dan menjadi mitra yang efektif dan berkinerja baik untuk setiap unit kerja bisnis, support, dan managerial level.
Manajemen SDM harus mampu menerapkan strategi,kebijakan dan sistem remunerasi yang tepat untuk menjamin sebuah organisasi akan mampu menarik, memotivasi dan mempertahankan SDM mumpuni yang sesuai dengan persyaratan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan secara konsisten terus mengembangkan sumber daya manusianya agar tercipta pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan memperhatikan stick & carrots sesuai dengan peningkatan kompetensi yang dipersyaratkan sesuai dengan sasaran pertumbuhan yang ingin dicapai oleh Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan tetap memberikan reward option untuk karyawan di unit kerja bisnis yang lulus probation dengan pencapaian target tertentu yang sudah disepakati, dengan diberikan salary increase secara retro active (diperhitungkan sejak karyawan bergabung dalam kurun waktu 3 bulan), dan Perseroan memberikan sanksi jika tidak tercapai sesuai komitmen. Peraturan ini juga diterapkan untuk unit kerja operasional tanpa menerapkan peraturan retro active.
Capable Human Capital constitutes one of the most important factors as the driving force in a stable banking and financial services industry. Reliable human resources is one of key elements to creating and adding value to the Bank’s business as well as to meet the Company’s goals. Correspondingly, there is a need of a reliable and professional m a n a g e m e n t . H u m a n C a p i t a l management is becoming “unique” and “specific”, pertaining to the differences in current development time, culture and human behavior for each generation.
The administrative management of the human resources has now become very dynamic. Correspondingly, it requires different process to handle the millennial generation of the human resources in today’s digital transformation era, also known as the Industrial Revolution 4.0. Yet, it still maintains the eastern heritage values and becomes effective partners with outstanding performance for each business unit, support and managerial level.
The Human Capital management must be able to implement appropriate remuneration strategies as well as policies and systems to ensure that the organization will be able to attract, motivate and retain competent human capital as required. Therefore, the Company consistently develops its resources in order to create sustainable growth, by paying attention to “sticks & carrots” approach based on the increased competencies in line with the Company’s growth targets. Hence, the Company continues to provide reward option for employees in business units who passed probation with the achievement of certain targets. The reward option is realized through applying retroactive based salary increases (calculated since joining within a three-month period), and sanctions will be given if the commitment is not realized. This regulation is also applied to operational working units without applying retroactive regulations.
Dengan pengelolaan SDM yang baik, Bank Capital telah berhasil mempertahankan talenta yang dimiliki dan mengembangkan kemampuan mereka melalui berbagai pelatihan dan program pengembangan kompetensi.With outstanding human resource management, Bank Capital has managed to retain its talents and develop their abilities through various training and competency development programs.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 91Operations Aspects
Pengelolaan SDMUntuk mengimbangi pertumbuhan Bank yang ekspansif, baik melalui pembukaan jaringan kantor baru maupun pengoptimalan kinerja dari setiap kantor, maka pertumbuhan SDM-pun harus didukung dengan sistem yang terpadu. Tenaga yang terampil dan berintegritas tinggi, menjadi hal yang tidak dapat diabaikan dan perlu dikelola dengan komitmen penuh. Menyadari hal tersebut, manajemen memiliki komitmen secara berkesinambungan untuk mengaplikasikan pengelolaan SDM dengan kompetensi dan kinerja yang baik, berbudaya jujur, dinamis, ramah, senang melayani dan prudent (kehati-hatian), dengan berbasiskan pada pengelolaan potensi dan performa yang terintegrasi dalam pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan.
Adapun sistem pengelolaan terintegrasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:1. Pemenuhan kebutuhan SDM seiring dengan ekspansi
bisnis dan pembukaan kantor cabang baru. Bank telah melakukan sistem rekrutmen yang terpola dalam mencari tenaga terampil dan berpengalaman di industri yang sama sesuai dengan kebutuhan Bank.
2. Bekerja sama dengan pihak ketiga, baik melalui proses media konsultatif maupun media online. Juga melalui pendekatan referensi dari pihak internal ataupun eksternal yang dapat dipercaya. Cara ini merupakan pola efektif dalam memperoleh kandidat yang berpotensi untuk mengisi posisi-posisi penting dalam organisasi.
3. Bank telah menyiapkan berbagai Program Pendidikan dan Pelatihan di bidang Operasional, melalui serangkaian progam training yang dapat memfasilitasi kualitas SDM baik bagi karyawan yang baru bergabung maupun karyawan yang sudah ada. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan user, termasuk program untuk merekrut karyawan dengan latar belakang pendidikan yang sesuai di bidang audit dan internal control, guna memastikan fungsi kontrol yang optimal. Berikut adalah uraian Program Pelatihan Operasional:• Pelatihan Basic Operational Program (BOP) adalah
pelatihan yang ditujukan untuk Customer Service dan Teller sehingga mampu menjadi petugas yang terampil dan siap pakai. Pelatihan ini dilakukan dalam bentuk pembekalan di dalam Kelas, Mini Banking, dan On the Job Training (OJT).
4. Proses Asesmen adalah proses penilaian baik secara internal maupun eksternal untuk memilih staf yang memiliki kinerja baik dan berintegritas, yang kemudian akan dilatih untuk menjadi Supervisor yang terampil dan siap guna. Proses pelatihan dilakukan melalui pembekalan di dalam kelas dan On the Job Training (OJT) melalui hasil evaluasi dan general test.
HR ManagementTo accommodate the Bank’s expansive growth, both through the opening of new offices network and the performance optimization of each office, thus the growth of human capital must be supported by an integrated human capital system. Therefore, skilled personnel with good integrity cannot be neglected and needs to be managed with full commitment. Accordingly, the management has a continuous commitment to maintaining human capital management with good competence and performance, honest, dynamic, friendly, happy to serve and prudent, by integrated talent management system in regard to potential and performance in developing the required competencies.
The integrated human capital management system includes:
1. Allocation and recruitment of human capital needs in regard with the expansion and opening of new branch offices. The Bank has a patterned recruitment system in finding skilled and experienced personnel in the financial industry according to the Bank’s needs.
2. Maintaining relationship with third parties, both through media consultative processes and online media. This is also done through references from trusted internal or external parties. It is considered as effective way in obtaining potential candidates to fill important positions in the organization.
3. The Bank has prepared various training and education programs in the Operational area, through a series of training sessions that can enhance the quality of human resources, both for newly joined employees and existing employees. The programs are conducted in accordance with user needs, including special program in the field of audit and internal control to ensure optimal control functions. The following are the description of Operational Training Program:
• Basic Operational Program (BOP) focuses on Customer Services and Tellers, so they can become skilled and competent personnel. The training is conducted in the forms of in-Class Room session, Mini Banking, and On the Job Training (OJT).
4. Assessment Process are both internal and external assessment to select staff with good performance and integrity, who will then be trained to become practical, skilled supervisors. The training process is conducted by means of in-classroom session and On the Job Training (OJT) with results evaluation and general tests.
92 Aspek Operasional
5. Program Pengembangan Karir pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan pekerjaan para karyawan sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan organisasi. Bank sangat memperhatikan pengembangan karir karyawan dengan membuka peluang bagi karyawan internal yang berkinerja baik untuk menduduki posisi jenjang yang lebih tinggi dengan mengikuti jenjang karir baik secara struktural maupun fungsional. Salah satu cara yang dilakukan Bank adalah melalui evaluasi kinerja tengah tahun bagi masing-masing karyawan, disertai proses penilaian potensial dari karyawan melalui diskusi dan coaching internal dengan para user terkait. Proses promosi bagi karyawan disesuaikan dengan kompetensi dan kebutuhan, serta melalui penilaian (assessment) yang dilakukan oleh pihak eksternal dan independen. Sehingga pengembangan karir karyawan lebih berbasiskan pada hasil kinerja, kompetensi, dan potensi karyawan secara objektif
6. Penggajian atau Remunerasi pada dasarnya telah dilakukan melalui analisis sistem remunerasi berbasis pada filosofi pengupahan 3P (Pay for People, Pay for Position, and Pay for Performance). Sistem remunerasi tersebut berlandaskan pada kebijakan Perseroan dan telah dilakukan sesuai normatif yang diatur oleh perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan hal-hal terkait dengan kompetensi, posisi dan hasil kinerja karyawan. Dalam proses penilaian kinerja, Bank telah menetapkan sasaran kinerja melalui kesepakatan dalam penyusunan Key Performances Indicator (KPI) berbasis pada pendekatan Balanced Score Card. Sehingga, hasil kinerja karyawan dapat dinilai secara objektif dan terukur yang pada akhirnya akan menghasilkan imbal jasa yang sesuai dengan pencapaian sasaran kinerja yang telah disepakati di awal. Hal ini diyakini dapat memacu kinerja karyawan baik secara tim maupun individu.
7. Ke depannya Bank terus mengembangkan sistem Informasi pendukung yang tepadu (Human Resource Information System) untuk meningkatkan kinerja Bank secara umum.
Profil SDMHingga akhir Desember 2019, total karyawan Bank tercatat sebanyak 840 karyawan, mengalami penambahan sebanyak 26 karyawan jika dibandingkan dengan jumlah karyawan pada 2018 yang tercatat sebanyak 814 karyawan.
Selama tahun 2019 Bank melakukan penambahan karyawan untuk pembukaan 5 Kantor, yakni sebanyak 2 Kantor Cabang (Surabaya & Kupang) dan 3 Kantor Kas (Gading Serpong, Cikarang dan Bekasi Sumarecon). Bank sudah mempersiapkan SDM untuk pembukaan kantor tersebut, sebagian SDM telah direkrut pada tahun 2018. Penambahan 26 karyawan untuk melengkapi tenaga operasional di 2019 (Front Office dan Supervisor).
5. Career Development Program is basically conducted to improve and increase the effectiveness of the employees’ performance so that they can provide the best contribution in realizing the organization goals. The Bank’s concerns about the employee career development encouraged the Bank to provide opportunities for well-performed internal employees to occupy higher level positions by following career paths, both structurally and functionally. One of the methods is done through midyear performance evaluations for each employee, along with a potential assessment process for each employee through internal discussions and coaching with related users. The promotion process for employees is adjusted to the competencies and needs, as well as through assessments carried out by external and independent parties. The employee career development is based more on the results of the employee performance, competence, and objectively through the employee potential.
6. Payroll or Remuneration is basically conducted through analysis of the remuneration system based on the 3P (Pay for People, Pay for Position, and Pay for Performance). The remuneration system is based on the Company’s policy and has been carried out in accordance with normative regulations regulated by current applicable laws, with regard to competence, position and results of employee performance. In the performance appraisal process, the Bank has set performance targets through an agreement in preparing the Key Performances Indicator (KPI) based on the Balanced Scorecard approach. Thus, the results of employee performance can be assessed objectively and measurably, which in turn will yield a reward based on the achievement of the agreed performance targets. This is believed to be able to strengthen the employee performance, both on a team and individual basis.
7. In the near future, the Bank will continue to develop a Human Resource System to improving the performance of the Bank in general.
HR ProfileAs of December 2019, the Bank had a total of 840 employees, an increase of 26 employees as compared to the Bank’s total employees in 2018 that numbered to 814.
Throughout 2019, the Bank increased the number of employees due to the opening of 5 offices, namely 2 Branch Offices (Surabaya & Kupang) and 3 Cash Offices (Gading Serpong, Cikarang and Bekasi Sumarecon). The Bank prepared personnel for the new offices, some of whom have been recruited since 2018. The addition of 26 employees was to fulfill the operational staff in 2019 (Front Office and Supervisor).
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 93Operations Aspects
Di bawah ini adalah tabel perincian jumlah karyawan Bank berdasarkan tingkat pendidikan hingga akhir 2019.
Tabel Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019
Tingkat PendidikanEducation Level
JumlahTotal
Strata 2 (S2)Master’s Degree
15 orang/people
Strata 1 (S1)Bachelor’s Degree
507 orang/people
Diploma 3 (D3) 119 orang/people
Diploma 2 (D2) 1 orang/person
Diploma 1 (D1) 5 orang/people
Sekolah Lanjutan Atas (SLA)*Senior High School*
193 orang/people
JUMLAHTOTAL
840 orang/people
*) Terdiri dari sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Consisting of high school and vocational schools.
Pengembangan Kompetensi SDMBank telah menjalankan berbagai program pelatihan dan pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM yang bekerja di berbagai divisi dan unit kerja Perseroan. Sepanjang 2019, Bank telah memberikan pelatihan maupun pendidikan kepada seluruh karyawan. Secara rinci, program pelatihan dan pendidikan yang telah dilaksanakan sepanjang 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Program Pelatihan dan Pendidikan SDM Tahun 2019
NO. TEMA PELATIHAN TRAINING SUBJECT
1 6TH Komisaris Profesional 6TH Professional Commissioner
2 Aspek Legalitas Dalam Bukti dan Transaksi Elektronik Legality Aspects in Evidence and Electronic Transactions
3 Assertive Communication & Interpersonal Skills Assertive Communication & Interpersonal Skills
4User Group Meeting Aswifindo (Berbagi Pengetahuan Dari Bank Koresponden & Bank Nasional) Tahun 2019
User Group Meeting Aswifindo (Sharing Knowledge from Correspondent Banks & National Banks) 2019
5 Audit Report Writing Audit Report Writing
6 Basic Trade Finance With Sustainable Financing Concept Training Basic Trade Finance With Sustainable Financing Concept Training
7Capacity Building & Refreshment Sistem Pembayaran Tahun 2019
Capacity Building & Payment System Refreshment 2019
8 Certified Behavior Analyst Certified Behavior Analyst
9 Coaching Clinic - Teknis Integrasi Pelaporan Coaching Clinic - Technical Reporting Integration
10 Colorful Ramadhan - Berbeda Itu Berkah Colorful Ramadhan - Different is Blessing
11Compassionate Systems Leadership for a Sustainable World: Transforming Public Policies, Corporates and Education System in Digital Era
Compassionate Systems Leadership for a Sustainable World : Transforming Public Policies, Corporates and Education System in Digital Era
12 Corporate Communication Corporate Communication
13 Credit Restructuring Credit Restructuring
14 Customer Experience Conference 2019 Customer Experience Conference 2019
Below is a table detailing the number of the Bank’s employees based on education level as of the end of 2019.
Table of Number of Employees Based on Educational Level during 2019
HR Competency DevelopmentThe Bank has carried out various training and education programs in order to improving the personnel capabilities and competencies in various divisions and work units. Throughout 2019, the Bank has provided training and education to all employees. In detail, the training and education programs conducted during 2019 are shown in the following table:
2019 HR Training & Education Program
94 Aspek Operasional
NO. TEMA PELATIHAN TRAINING SUBJECT
15Cyber Crime Banking Fraud (Investigasi Cara Penanganan & Penyelesaian)
Cyber Crime Banking Fraud (Investigation of Handling & Resolving Methods)
16Diseminasi Peraturan Pelaksana Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018
Dissemination of Presidential Regulation Implementing Regulation No. 13 of 2018
17 Diseminasi Sistem Informasi Sertifikasi LSPP Dissemination of LSPP Certification Information System
18Edukasi dan Sosialisasi Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI
Education and information dissemination on BI Payment System
19 Empowering Internal Auditors Empowering Internal Auditors
20Evaluasi Setoran & Bayaran (Setbay) Serta Sosialisasi Ketentuan Pengeloaan Uang Rupiah Kepada Perbankan Tahun 2019
Evaluation of Deposits & Payments (Setbay) As well as Dissemination of Provisions on the Management of Rupiah Currency to Banks in 2019
21Evaluasi Tahunan Koordinator dan Petugas Kliring Perbankan, Bandung, Tahun 2019
Annual Evaluation of Banking Coordinator and Clearing Officer, in Bandung, 2019
22 FDS PAC Key Technology Update Financial Supply Chain FDS PAC Key Technology Update Financial Supply Chain
23 FGD Layanan Perkasan Semester II Tahun 2019 FGD, Perkasan Services for Semester II Year 2019
24 Focus Group Discussion Penerapan CKPN sesuai PSAK 71 Focus Group Discussion on the Implementation of CKPN in accordance with PSAK 71
25 Fun Team Building Fun Team Building
26 How To Handle Your Boss How To Handle Your Boss
27 Protecting Your Digital Assets With Your Existing Security Assets Protecting Your Digital Assets With Your Existing Security Assets
28 Implementasi Aplikasi OBOX Untuk Tim Teknis Bank UmumOBOX Application Implementation for Commercial Bank Technical Teams
29Incoterms 2020, Aspek Hukum Incoterms, Keterkaitan Dengan LC & Dispute Settlement
Incoterms 2020, Legal Aspects of Incoterms, Linkages with LC & Dispute Settlement
30 Innovate-Disrupt-Transform Innovate-Disrupt-Transform
31 Induction Training Product Bank Capital Batch 1 - 6 Induction Training Product Bank Capital Batch 1 - 6
32Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia "Green Climate Fund"
Indonesia's Sustainable Finance Initiative "Green Climate Fund"
33 IRRBB BARA One Day Seminar IRRBB BARA One Day Seminar
34 Islamic Insurance Islamic Insurance
35 ISO 3100 Risk Management In Banking Sector ISO 3100 Risk Management In Banking Sector
36
Kupas Tuntas Permenaker No. 11 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012, Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
Discussion of Permenaker No. 11 of 2019 concerning the Second Amendment to the Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration No. 19 of 2012, concerning the Conditions for the Submission of Partial Work to Other Companies
37Ketentuan APU PPT, Penilaian Resiko TPPU & TPPT Disektor Jasa Keuangan
Provisions on APU PPT, TPPU & TPPT Risk Assessment in the Financial Services Sector
38 Kewajiban Pemenuhan Rasio Leverage bagi BI Obligation to fulfill Leverage Ratio for BI
39Lanjutan Implementasi Aplikasi OBOX untuk Tim Teknis Bank Umum
Continued Implementation of OBOX Application for the Commercial Bank Technical Team
40 Leading and Motivating with NLP Batch 1 - 3 Leading and Motivating with NLP Batch 1 - 3
41Managing Your Digital Customer With CX Digital Solution FSI Event 2019
Managing Your Digital Customer With CX Digital Solution FSI Event 2019
42Manajemen Tata Kelola Arsip Perbankan & Tanggung Jawab Hukum
Governance Management, Banking Archives & Legal Responsibility
43Maret Outlook 2020 di Dalam Kacamata Sucorinvest Equity Fund dan Sucorinvest Money Market Fund
March Outlook 2020 In the Sucorinvest Equity Fund and Sucorinvest Money Market Fund Glasses
44 Members Meeting ATM Bersama 2019 ATM Bersama Membership Meeting 2019
45 Mitigasi Fraud Di Era Digital 4.0 Fraud Mitigation in the Digital Era 4.0
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 95Operations Aspects
NO. TEMA PELATIHAN TRAINING SUBJECT
46New Employee Orientation Program Bank Capital Indonesia Batch 1 - 2
New Employee Orientation Program Bank Capital Indonesia Batch 1 - 2
47 Pajak Elektronik Bukti Potong Pph 23 dan Pph 26 Electronic Tax, withholding of Pph 23 and Pph 26
48 Pelatihan Sistem Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) Training for Receiving Securities Transaction Reports (PLTE)
49 Pembahasan isu PMK 215/2018 Discussion of PMK 215/2018 issues
50 Pembekalan Sertifikasi Human Resource Staff Training of Human Resources Staff Certification
51 Pembekalan Sertifikasi Kepatuhan Perbankan Level Manager Training of Manager Level Banking Compliance Certification
52 Pembekalan Treasury Dealer Level Advance Training of Advance Level Treasury Dealer
53 Pembekalan Treasury Dealer Level Basic Training of Basic Level Treasury Dealer
54 Pembekalan Treasury Dealer Level Intermediate Training of Intermediate Level Treasury Dealer
55 Pembekalan Uji Kompetensi Manajemen Risiko LSPP Level 1 Training of Level 1 LSPP Risk Management Competency Test
56 Pembekalan Uji Kompetensi Manajemen Risiko LSPP Level 2 Training of Level 2 LSPP Risk Management Competency Test
57 Pendidikan Ahli Hukum Kontrak Pengadaan (PAHKP) Specialist Contract Procurement Legal Education (PAHKP)
58 Penerapan 3 Lines Dalam Era Fintech dan Perbankan Digital Application of 3 Lines in the Era of Fintech and Digital Banking
59 Penyelesaian Sengketa Perdata di Tingkat Pengadilan Negeri Settlement of Civil Disputes at the District Court Level
60Penyusunan Prosedur Internal Perbankan dalam Implementasi MCoC
Arrangement of Internal Banking Procedures in MCoC Implementation
61Peraturan Presiden Tentang Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Perjanjian Privat
Presidential Regulation Regarding the Use of Indonesian Language in Private Agreements
62Pertemuan User Group Sistem BI RTGS, BI SSSS, dan BI ETP 2019
BI RTGS, BI SSSS, and BI ETP 2019 User Group Meeting
63PPJB dan Diskusi Aspek Hukum PPJB & Diskusi Peraturan PUPR No. 11 Tahun 2019
PPJB and Discussion on Legal Aspects of PPJB & Discussion on PUPR Regulation No. 11 of 2019
64 Precious Moment Precious Moment
65 Profesi Perancang & Ahli Hukum Kontrak Professional Designers & Contract Legal Experts
66 Profesional Grooming For Frontliner Profesional Grooming For Frontliner
67Program Mentoring Berbasis Risiko atas Pengkinian National Risk Assessment Tahun 2015
Risk-based Mentoring Program for Updating the 2015 National Risk Assessment
68Program Pendidikan dan Pelatihan Perancangan Naskah Hukum
Law Manuscript Design and Education Program
69 Proses Pemeriksaan Pajak dan Penanganan Keberatan Tax Examination Process and Objection Handling
70Rancangan Peraturan OJK Penyedia Dana Pengembangan Kualitas SDM
Draft Regulation of OJK Provider of Human Resources Quality Development Funds
71Rapat Evaluasi Setoran Penarikan Bank dan Koordinasi Kebutuhan Uang Kartal sampai dengan Akhir Tahun 2019
Evaluation Meeting on Deposit Withdrawals and Coordination of Currency Needs until the End of 2019
72Rapat Focus Group Discussion : Expose dan Feedback Penyedia Jasa Keuangan atas Draft Naskah Akademik FIR on ML/TF
Focus Group Discussion: Financial Service Provider Expose and Feedback on the FIR Academic Paper Draft on ML / TF
73 Refreshment APU APPT for Operation Refreshment APU APPT for Operation
74 Refreshment ISO 9001:2015 Refreshment ISO 9001:2015
75Refreshment Sertifikasi LSPP "Semakin Pentingnya Pengelolaan Manajemen Risiko Operasional"
Refreshment of LSPP Certification "The Increasing Importance of Managing Operational Risk Management"
76 Responden Bank Indonesia Tahun 2019 Bank Indonesia Respondents in 2019
77 Risk Awareness Operation Risk Awareness Operation
78Seminar Pemahaman Implementasi PSAK 71 & 73 dan Penyusunan POJK 51
Seminar on Understanding of the Implementation of PSAK 71 & 73 and Preparation of POJK 51
79 Sharia Banking In Fintech : Challenge & Opportunities Sharia Banking In Fintech : Challenge & Opportunities
80Sosialisasi Aplikasi Pelaporan Online OJK, Publikasi, dan Struktur Data
OJK Online Reporting Application Socialization, Publication, and Data Structure
81 Sosialisasi Asoiasi Asuransu Jiwa Indonesia Mobile Exam Association Jiwa Indonesia Insurance Mobile Exam Socialization
96 Aspek Operasional
NO. TEMA PELATIHAN TRAINING SUBJECT
82 Sosialisasi Capital Bisnis Net Capital Business Net Socialization
83 Sosialisasi Enhancement Aplikasi BI-CAC Th 2019 Gen II Enhancement Application BI-CAC 2019 Gen II Socialization
84 Sosialisasi Forex Batch 1 - 2 Forex Batch 1 - 2 Socialization
85 Sosialisasi i-Banking dan m-Banking Bank Capital Indonesia i-Banking dan m-Banking Bank Capital Indonesia Socialization
86 Sosialisasi Implementasi Core Banking System Implementation of Core Banking System Socialization
87 Sosialisasi Ketentuan Bank Umum Dissemination of Commercial Bank Regulations
88Sosialisasi Ketentuan Terkait Dengan Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
Dissemination of Provisions Regarding the Implementation of Bank Indonesia National Clearing System
89 Sosialisasi Laporan Harian Bank Umum ( LHBU ) Dissemination of Commercial Bank Daily Report (LHBU)
90Sosialisasi Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK) peserta Sistem Pembayaran BI (SPBI) dan Kantor Pengelolaan Daftar Hitam Nasional (KPDHN) Tahun 2019
Dissemination of Information on Compliance Assessment Results (LHPK) for BI Payment System (SPBI) participants and National Black List Management Office (KPDHN) 2019
91 Sosialisasi Metadata Integrasi Pelaporan Reporting Integration Metadata Socialization
92 Sosialisasi Pelaporan Offline Proyeksi Arus Kas Socialization of Offline Reporting on Cash Flow Projection
93 Sosialisasi Pengembangan CBS Bank Indonesia Bank Indonesia CBS Development Socialization
94 Sosialisasi Sertifikasi Treasury dan Penerapan Kode Etik PasarSocialization of Treasury Certification and Application of Market Ethics
95 Sosialisasi Sistem PLTE PT Bursa Efek Indonesia Socialization of PT Indonesia Stock Exchange PLTE System
96Sosialisasi Tematik Pelaporan Laporan Bank Umum Terintegrasi
Thematic Socialization of Integrated Commercial Bank Reporting
97 Ssialisasi Tata Cara Dan Kelengkapan Pelaporan SPT eFilingSocialization on Procedure and Completeness of eFiling SPT Reporting
98 Strategi Anti Fraud di Era Digital Batch 1 - 6 Anti Fraud Strategy in Digital Era Batch 1 - 6
99Strategi Operasi Moneter dan Kebijakan Bank Indonesia Terkini
Current Monetary Operations Strategies and Bank Indonesia Policies
100Sustainable Finance In Banking-Awareness, Action Plan, and Reporting
Sustainable Finance In Banking-Awareness, Action Plan, and Reporting
101 Technical Specification Jaringan Prima Prima Network Technical Specification
102 Together We Are Great Together We Are Great
103 Training Core Banking System Training Core Banking System
104 Training Etika Pelayanan Customer dan Beauty Class Batch 1 - 2 Customer Service Ethics Training and Beauty Class Batch 1 - 2
105 Transformation, Synergy & Innovation In Industry 4.0 Transformation, Synergy & Innovation In Industry 4.0
106 Treasury Audit Treasury Audit
107 Uji Kompetensi Manajemen Risiko LSPP Level 1 LSPP Level 1 Risk Management Competency Test
108 Uji Kompetensi Manajemen Risiko LSPP Level 2 LSPP Level 2 Risk Management Competency Test
109 Ujian Sertifikasi Human Resources Staff Human Resources Staff Certification Test
110 Ujian Sertifikasi Kepatuhan Perbankan Level Manager Manager Level Banking Compliance Certification Test
111 Ujian Treasury Dealer Level Advance Advanced Level Treasury Dealer Test
112 Ujian Treasury Dealer Level Basic Basic Level Treasury Dealer Test
113 Ujian Treasury Dealer Level Intermediate Intermediate Level Treasury Dealer Test
114 USD Bank Notes Training USD Bank Notes Training
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 97Operations Aspects
Biaya Pelatihan SDMSepanjang tahun 2019, Bank telah melaksanakan serangkaian program pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan dengan total biaya pendidikan dan pelatihan sebesar Rp8,267 miliar atau sekitar 4,68% dari total biaya tenaga kerja tahun 2019.
Rencana Pengembangan Kompetensi SDMUntuk menjaga kualitas SDM secara berkesinambungan, maka manajemen Bank telah menyusun rencana kegiatan pelatihan maupun pendidikan yang akan dilaksanakan pada tahun buku 2020 dengan anggaran sebesar Rp9,601 miliar. Rincian mengenai program pelatihan dan pendidikan diiuraikan pada tabel berikut.
Rencana Program Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2020
No Perencanaan AktivitasActivity Planning
PenjelasanDescription
SasaranObjective
Target Month/Q
1
Sertifikasi Risk Management Risk Management Certification
Pemenuhan standar kompetensi Manajemen Risiko sesuai ketentuanCompliance with Risk Management competency standards in accordance with the prevailing regulations
• Seluruh pejabat struktural dapat memenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.
• Peningkatan risk awareness para pemangku jabatan.
• All structural officials should comply with the prevailing regulations.
• To Increase all employee’s risk awareness.
Q1 - Q4
2 Employee Gathering
Employee Gathering, disertai team building dan share value Employee Gathering, accompanied by team building and share value
• Keakraban, komunikasi dan kerjasama, serta refreshing.
• Guna meningkatkan produktifitas dan kebersamaan.
• Close Communication, cooperation, and refreshing.
• To increase productivity and togetherness.
Q4 (Oct)
3Budgeting & Man Power Planning for 2021
Pembuatan Budget serta perencanaan HR tahun 2021 sesuai dengan arahan bisnis dari Manajemen.Facilitate of Budgeting and Manpower planning 2020 based on business guidance and direction from Management.
• Memastikan persiapan pengembangan bisnis, serta menghitung kebutuhan tenaga kerja.
• SDM sebagai supporting strategis dari seluruh unit kerja yang ada.
• Ensuring business development preparation, as well as projection of HR requirements.
• HR as a strategic support for all bankwide work units.
Q4
4 Event Organizer
Pelaksanaan Event Penting yang sudah terencana : CSR, HUT BCI, Buka Puasa Bersama, Meeting Regional Berkala, Kick off Meeting dan Support Literasi Keuangan.Planned Important Event Implementation: CSR, BCI HUT, Gathered Iftar, Periodic Regional Meetings, Kick-off Meeting and Financial Literacy Support.
Penyelenggaran Event/Acara yang berkesinambungan untuk mencapai keseimbangan Organisasi yang terkait dengan kebersamaan, berbagi, sosial, edukasi dan komitmen bersama.Conducting events to achieve work life balance that should related to togetherness, sharing, social, education and commitment.
Q1 - Q4
Cost of HR TrainingThroughout 2019, the Bank conducted a series of education, training, and employee development programs with total education and training costs of Rp8.267 billion or around 4.68% of the total labor costs in 2019.
HR Competency Development PlanIn order to sustainably maintain the quality of human resources, the Bank’s management has prepared a plan for training and education activities to be carried out in the 2020 fiscal year with a budget of Rp9.601 billion. Details about training and education programs are described in the following table.
Training and Development Programs Plan for 2020
98 Aspek Operasional
No Perencanaan AktivitasActivity Planning
PenjelasanDescription
SasaranObjective
Target Month/Q
5
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Teknis dan SertifikasiTraining focuses on Technical Competency and Certification
Pelatihan karyawan sesuai dengan job posting guna peningkatan kompetensi dan standar sesuai dengan ketentuanEmployee training in accordance with post jobs to improve competencies and standards in accordance with the provisions
Aneka pelatihan sesuai dengan requirement untuk setiap pemangku jabatan, agar memperkaya wacana sesuai industri serta peningkatan kemampuan teknis.Various trainings are in accordance with the standard/ requirements for each position holder, in order to enrich knowledge based on the industry and increase technical capabilities.
Q1 - Q4
6
Pelatihan Penunjang Soft SkillTraining focuses on Soft Skills
Pelatihan Karyawan sesuai dengan level guna memacu motivasi, positive behaviour dan management skill.Employee training in accordance with the level to stimulate motivation, positive behavior and management skills.
Dari hasil assessment para pemangku jabatan, dapat menginformasikan gap profiling untuk pelatihan yang dibutuhkan, dan diharapkan para pemangku jabatan memiliki leadership yang dapat menjadi duplikasi positif para subordinate.Based on results of the job holder’s assessments, gap profiling is a reference for the training needed, and hopefully be a positive leadership role for succession plan.
Q1 - Q4
7 Regular Training
Pembentukan dan mencetak personil siap pakai dalam satu modul pelatihan tertentu dengan durasi panjang yang dilakukan di kelas, dilanjutkan evaluasi dan OJT.To facilitate and grooming employees in one particular training module with long duration conducted in class, followed by evaluation and OJT.
BOP : Basic Operational Program, sebagai staff front office (teller & CS), Supervisor Up Grade, yaitu peningkatan pengetahuan teknis operasional serta peningkatan risk awareness. NEOP : New Employ Orientation Program. Pelatihan guna meningkatkan kompetensi dan pemenuhan posisi sesuai pertumbuhan BisnisBOP: Basic Operational Program, as a front office staff (teller & CS), Supervisor Up Grade, to increasing operational technical knowledge and increasing risk awareness. NEOP: New Employ Orientation Program. Training to improve competency and fulfillment of head count needs according to business growth.
BOP: Q1 dan Q3 Supervisor Development Program: Q1
8
Monitoring Kinerja & Aktivitas FAOMonitoring FAO Performance & Activity
Aplikasi yang tersedia "Sales Smart" untuk monitoring kinerja FAOThe application is available "Smart Sales" for monitoring FAO performance
Mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobile untuk dapat lebih efektif dalam memantau aktivitas dan kinerja FAOEvaluate and develop mobile applications to be more effective in monitoring FAO activities and performance
Q1 – Q4
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 99Operations Aspects
TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY
Teknologi Informasi (TI) bagi Bank semakin memegang peranan kunci dalam meraih sasaran di bidang bisnis serta sebagai sarana untuk meningkatkan aspek kepatuhan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Komitmen Bank adalah menciptakan dan mengembangkan aplikasi TI yang berdaya guna dan efisien untuk mendukung layanan prima kepada nasabah agar mereka selalu ingin menggunakan layanan yang disediakan Bank.
Sesuai dengan tujuan perusahaan untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah, Bank terus mengembangkan dan menyempurnakan bidang teknologi i n f o r m a s i g u n a m e n i n g k a t k a n keamanan, pengembangan layanan serta mendukung tujuan bisnis sebagai bank komersial. Sangatlah penting bagi Bank untuk menyediakan layanan perbankan yang andal, aman dan dapat dipulihkan (recoverable) setiap saat. Bank memelihara kualitas data center sesuai standar peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan didukung oleh business continuity plan dan disaster recovery center yang beroperasi secara real time, di samping terus mengikuti perkembangan teknologi terkini di dunia perbankan.
PELAKSANAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Pengembangan teknologi informasi Bank tidak terlepas dari ketaatan dan kepatuhan Bank terhadap regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun instansi-instansi yang berwenang lainnya. Pengembangan dan inovasi yang dilakukan saat ini difokuskan pada pengembangan produk, peningkatan pelayanan, efisiensi, serta efektivitas jaringan yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dan semakin memberikan kemudahan serta nilai lebih kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan di mana pun mereka berada.
Information Technology (IT) is one of the key success factors for the Bank in order to achieve its business targets as well as tools to improve compliance aspects and implementation of good corporate governance. The Bank is committed to create and develop useful and efficient IT to supporting excellent services for customers in order to create best convenience in the most of the Bank’s services.
Regarding to the Bank’s mission in providing the best services to customers, the Bank continuously develops and improves information technology aspects in order to increase the quality of its safety, product and services development as well as provides fully support to its business targets as a commercial bank. Providing reliable, safe and recoverable banking service is very important for the Bank while continuously keep updating with the current technology development in banking industry. The Bank also keep maintaining its data center quality in compliance with the regulation of Financial Service Authority (OJK) as well as supported by business continuity plan and real time disaster recovery center.
INFORMATION TECHNOLOGY IMPLEMENTATION
The development of the Bank’s information technology is inseparable from the compliance with regulations issued by the Bank Indonesia and other authorized agencies. Current developments and innovations are focused on product development, service improvement, efficiency, as well as network effectiveness aimed to improving service quality and providing customers with greater convenience and added value to accommodate banking transactions anywhere.
Sebagai ujung tombak operasional di era digitalisasi perbankan, bagian Teknologi
Informasi Bank Capital memiliki peranan penting
dalam kegiatan usaha Bank, dan telah menjalankan tugasnya dengan baik.
As the operational spearhead in the era of banking digitalization, the
Information Technology section of Bank Capital has an important role in the Bank’s business activities and
has carried out its duties well.
100 Aspek Operasional
Layanan teknologi informasi selalu berusaha memberikan kemudahan dalam operasional namun tetap memperhatikan aspek-aspek pengendalian yaitu:1. Penerapan sistem leveling pada setiap sistem yang
digunakan. Sistem harus memiliki manajemen persetujuan/approval sehingga transaksi dapat dimonitor dengan metode dual control;
2. Penerapan audit trail pada setiap sistem sehingga transaksi dapat diperiksa dan tercatat dengan baik;
3. High availability. Sistem selalu memiliki backup data untuk menghindari risiko yang terjadi;
4. Penerapan sistem yang scalable . Sistem dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan bisnis;
5. Penerapan sistem yang secure. Sistem yang berjalan memiliki pengamanan, baik secara infrastuktur maupun pengamanan user seperti penggunaan password sesuai dengan ISO security policy.
Bank secara berkesinambungan melakukan peningkatan terhadap sistem yang digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas, menjamin keamanan dan keandalan sistem, serta ketersediaan layanan berbasis teknologi informasi.
Setelah penggantian sistem core banking pada tahun 2018, Bank terus meningkatkan teknologi dan pelayanan ke nasabah. Tahun 2019, Bank telah mengimplementasikan layanan internet banking retail serta mobile banking untuk membantu meningkatkan kemudahan bertransaksi kepada para nasabah.
Layanan internet banking dan mobile banking retail dapat digunakan oleh nasabah sejak bulan Juli 2019, dengan fitur-fitur sebagai berikut:1. Informasi saldo dan mutasi transaksi2. Transaksi overbooking3. Transaksi transfer ke bank lain via online, SKN dan RTGS4. Menu Bill Payment (Purchase dan Payment)
Selain itu, Bank melakukan pengembangan lain pada tahun 2019 sebagai berikut:1. Layanan notifikasi transaksi melalui email dan sms
2. Layanan e-statement untuk menggantikan rekening Koran hardcopy
3. Penerapan sistem antifraud dan APUPPT untuk monitoring transaksi mencurigakan
4. Pengembangan sistem PSAK 71 dan 73
Information technology service is always endeavored to provide convenience in operations whilst keep focusing on control aspects as follows:1. Implementation of the access control for each particular
system. The system must have tiering approval system so that transactions can be monitored by dual control;
2. Implementation of an audit trail on each system to make transactions can be checked and recorded properly;
3. High availability. The system always has data backup to avoid the operations risks;
4. Implementation of a scalable modular system. The system can be further developed according to business needs;
5. Application of a security system. The particular system has security system, both infrastructure and user ID such as the use of passwords in accordance with ISO security policy.
The Bank continuously improves the system used to increase accessibility, safety standard and system reliability, as well as IT-based service availability.
After rolled-out new core banking system in 2018, the Bank continues to improve technology and services to customers. In 2019, the Bank has implemented retail internet banking and mobile banking services to help increasing customer friendly transactions.
Internet banking and retail mobile banking services can be used by customers since July 2019, along with the following features:1. Inquiry of transaction balance and transaction information2. Overbooking transactions3. Transfers to other banks via online, SKN and RTGS4. Bill Payment Menu (Purchase and Payment)
Moreover, the Bank throughout 2019 improved other aspects as follows: 1. Transaction notification service via email and short
message services2. E-statement service to replace a hardcopy Newspaper
account3. Implementation of antifraud and anti-money laundering
systems for monitoring suspicious transactions4. Implementation of IFRS / PSAK 71 and 73
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 101Operations Aspects
RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Di masa mendatang, Bank berencana terus melakukan pengembangan ke digital banking serta meningkatkan kualitas layanan untuk memfasilitasi transaksi baik untuk nasabah maupun mitra usaha Bank. Beberapa rencana yang akan dijalankan oleh Bank pada tahun mendatang antara lain: 1. Penambahan fitur untuk internet banking retail dan mobile
banking sebagai berikut:a. pembayaran dengan QRb. login dengan finger printc. opening account via internet bankingd. Customer on boarding, e-kyce. Pengembangan transaksi Perbankan melalui merchant
2. Implementasi internet banking bisnis dengan fitur virtual account dan payroll
3. Pengembangan sistem call center menggunakan API4. Upgrade email server 5. Implementasi teller access point yang akan memberi
kemudahan untuk auto transaction6. Kerjasama Bank dengan KSEI sebagai Bank Pembayar
dan Bank RDN7. Pengembangan system API untuk memudahkan integrasi
dengan mitra usaha Bank.
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT PLAN
In the near future, the Bank is planning to keep developing digital banking and improve service quality in order to facilitate transaction for customers and the Bank’s business partners. Some plans to be carried out by the Bank in the coming year include: 1. Developing features for retail internet banking and mobile
banking as follows:a. payment by QRb. sign up with fingerprintc. account opening via internet bankingd. Customer on boarding, e-kyce. Development of Banking transactions through merchants
2. Implementation of business internet banking with virtual account and payroll features
3. Development of call center systems using the API4. Upgrading email server5. Implementation of teller access points that will provide
convenience for auto transactions6. Cooperation with KSEI as Paying Bank and RDN Bank
7. Development of an API system to facilitate integration with the Bank’s business partners.
102 Aspek Operasional
MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
Bank Capital secara berkelanjutan mengimplementasikan penerapan manajemen risiko dalam setiap aktivitas usaha termasuk pada aktivitas operasional dan non operasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan pertumbuhan bisnis yang sehat, serta memaksimalkan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang.
KERANGKA MANAJEMEN RISIKO
Pe n e ra p a n M a n a j e m e n R i s i ko berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34/SEOJK.03/2016 tanggal 1 September 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penerapan Manajemen Risiko mencakup 4 pilar, yaitu:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan DireksiPengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan melalui persetujuan dan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh Direksi. Secara berkala Dewan Komisaris melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui forum Rapat Direksi dan Komisaris, maupun dalam rapat Komite Pemantau Risiko (KPR).
P e n g a w a s a n a k t i f D i r e k s i dilaksanakan antara lain dengan penyusunan, persetujuan, dan implementasi serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko, baik yang dilakukan melalui Rapat Komite Manajemen Risiko (KMR), Rapat Komite Assets & Liabilities (ALCO), dan Rapat Komite Kebijakan Perkreditan.
Bank Capital continuously executes the implementation of risk management in all of the Bank’s business activities, including operational and non-operational ones, with the aim of achieving sound business growth and maximizing added value for shareholders in the long run.
RISK MANAGEMENT FRAMEWORK
T h e i m p l e m e n t a t i o n o f R i s k Management refers to the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016 and Financial Services Authority Circular Letter No. 34/SEOJK.03/2016 dated September 1, 2016 concerning t h e I m p l e m e n t a t i o n o f R i s k Management for Commercial Banks. The application of Risk Management includes 4 pillars, namely:1. Active supervision by Board of
Commissioners and DirectorsActive supervision by the Board of Commissioners is carried out through approval and evaluation of risk management policies and strategies arranged by the Board of Directors. The Board of Commissioners periodically evaluates the implementation of risk management policies through the Board of Directors and Board of Commissioners meetings, as well as in Risk Monitoring Committee (KPR) meetings.
Active supervision by the Board of Directors is carried out among others by the arrangement, approval, and implementation as well as evaluation of risk m a n a g e m e n t p o l i c i e s a n d procedures, both conducted t h r o u g h R i s k M a n a g e m e n t Committee (KMR) Meetings, Asset & Liabilities Committee (ALCO) meetings, and Credit Policy Committee Meetings.
Penerapan manajemen risiko berlapis yang diterapkan oleh Bank Capital dinilai dapat mencegah risiko bisnis yang dapat dihadapi oleh Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari.The implementation of multi-layered risk management implemented by Bank Capital is considered to be able to prevent business risks that can be faced by the Bank in carrying out its daily business activities.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 103Operations Aspects
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit manajemen risiko Dalam rangka menunjang penerapan manajemen risiko, Bank telah menetapkan beberapa Kebijakan terkait Manajemen Risiko dan Penetapan Limit Risiko. Dalam implementasinya, kebijakan-kebijakan ini ditinjau secara berkala dengan persetujuan sampai dengan tingkat Direksi melalui rapat komite ataupun melalui sirkulasi kepada Direksi sesuai dengan tingkat kewenangan.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risikoBank telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang cukup memadai sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dan risk appetite. Kebijakan tersebut secara berkala disesuaikan dengan perkembangan/perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal. Setiap kebijakan, prosedur dan limit dalam pengelolaan risiko harus berpedoman Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan oleh Direksi dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
4. Sistem pengendalian intern manajemen risikoSistem pengendalian internal Bank Capital menggunakan model Three Lines of Defense yang terdiri atas:a. Lini Pertahanan Pertama
Pertahanan pertama terdiri dari unit kerja pengambil dan pemilik risiko yang melaksanakan fungsi bisnis dan unit kerja pendukung. Pemilik risiko bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko yang melekat pada aktivitas harian. Seluruh fungsi pada garis pertahanan pertama bertanggung jawab dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang melekat pada setiap produk, kegiatan, proses dan sistem yang dijalankan.
b. Lini Pertahanan KeduaGaris pertahanan kedua terdiri dari unit kerja manajemen risiko, kepatuhan dan hukum. Unit kerja di lini pertahanan kedua berfungsi untuk mengembangkan kerangka, strategi dan ketentuan terkait dengan pengelolaan risiko, kepatuhan dan hukum untuk mendukung proses bisnis Bank.
c. Lini Pertahanan KetigaPada garis ketiga pertahanan terdiri dari unit internal audit. Internal bertanggung jawab dalam menilai secara independen efektivitas implementasi manajemen risiko dan pengendalian internal.
2. Adequacy of policies, procedures and risk management limits.To support the implementation of risk management, the Bank has established several Policies related to Risk Management and Risk Limits. In its implementation, these policies are reviewed periodically with approval up to the Board of Directors level through committee meetings or through circulation to the Board of Directors in accordance with the level of authority.
3. Adequacy of process of identification, measurement, monitoring and risk control and risk management information systemThe Bank has adequate policies, procedures and determination of risk limits in accordance with its vision, mission, business strategy, capital adequacy, human resource capabilities and risk appetite. The policy is periodically adjusted to developments/changes that occur both internal and external. Every policy, procedure and limit in risk management must refer to a Risk Management Policy established by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners.
4. Risk management internal control systemBank Capital’s internal control system uses the Three Lines of Defense model comprising:a. First Line of Defense
The first defense consists of work units of risk takers and owners who carry out business functions and supporting work units. The risk owner is responsible for managing the risks inherent in daily activities. All functions in the first line of defense are responsible for identifying and managing risks inherent in every product, activity, process and system that is carried out.
b. Second Line of DefenseThe second line of defense consists of risk management, compliance and legal work units. The work unit in the second line of defense functions to develop frameworks, strategies and provisions related to risk management, compliance and law to support the Bank’s business processes.
c. Third Line of Defense The third line of defense consists of an internal audit unit. Internal is responsible for independently evaluating the effectiveness of the implementation of risk management and internal control.
104 Aspek Operasional
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT BASED ON RISK TYPE
1. Credit Riska. Credit Risk Management Organization
To support the providing of sound credit facilities which embedded with internal control, then credit approval and credit supervision are carried out using the Four eyes principles whilst the credit approvals are separated from marketing activities and business units. The officers/parties involved in the credit risk management process are as follows:i. Credit Division, is responsible for proposing and
processing the credit applications.ii. Credit Review Department is responsible for
reviewing each credit application and making the recommendation regarding the feasibility of a credit application.
iii. The Credit Support Department is responsible for the administrative process of debtor documents and ensures the completeness of credit proposal documentations.
iv. The Legal Division is responsible for making legal opinions, the preparation for making credit agreements, binding credit and guarantees as well as litigation functions.
v. The Operations Division is responsible for handling the credit disbursement process based on the Effective Credit Disbursement Memo, charging fees and provisions as well as preparing internal and external reports (Bank Indonesia).
vi. The work units that also carry out the credit risk management process independently of the specific functions of credit proposals within certain nominal limits are:• The Compliance Unit is responsible for
providing credit opinion from a Compliance perspective based on the prevailing regulations.
• The Risk Management Work Unit is responsible preparing credit proposals opinions from a risk management perspective.
b. Credit Risk MeasurementIn measuring credit risk, the Bank uses the Standardize Method by calculating Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk, referring to the Financial Services Authority, with reference to Circular Letter No. 42/ SEOJK.03/2016 on Guidelines for Calculating Risk-Weighted Assets for Credit Risk by Using a Standard Approach. RWA for Credit Risk based the Basel II Standard Approach, generally based on the Credit Ratings results issued by a Credit Ratings Agency recognized by the Service Authority.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BERDASARKAN JENIS RISIKO
1. Risiko Kredita. Organisasi Manajemen Risiko Kredit
Untuk mendukung pemberian kredit yang sehat dan telah mengandung unsur pengendalian internal, maka persetujuan dan pengawasan kredit dilaksanakan dengan Four eyes principles di mana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Adapun pejabat/pihak yang terlibat dalam proses manajemen risiko kredit adalah sebagai berikut:i. Divisi Kredit, bertanggung jawab mengusulkan
dan memproses permohonan kredit. ii. Credit Review Department, bertanggung jawab
menganalisa (review) setiap permohonan kredit dan memberikan rekomendasi mengenai kelayakan permohonan kredit.
iii. Credit Support Department, bertanggung jawab atas proses administrasi dokumen debitur dan memastikan kelengkapan dokumen permohonan kredit.
iv. Divisi Hukum, bertanggung jawab dalam penyusunan opini hukum, proses persiapan pembuatan perjanjian kredit, pengikatan kredit dan jaminan serta fungsi litigasi.
v. Divisi Operasional, bertanggung jawab menangani proses pencairan kredit berdasarkan Memo Efektif Pencairan Kredit dan pembebanan biaya dan provisi serta menyiapkan laporan-laporan untuk internal dan eksternal.
vi. Unit kerja yang melaksanakan proses manajemen risiko kredit secara independen terkait fungsi khusus permohonan kredit dalam batasan nominal tertentu adalah:• Unit Kerja Kepatuhan bertanggung jawab
memberikan opini permohonan kredit dari sudut pandang Kepatuhan terhadap ketentuan regulator.
• Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab memberikan opini permohonan kredit dari sudut pandang manajemen risiko.
b. Pengukuran Risiko Kredit Bank di dalam mengukur risiko kredit menggunakan metode standar dengan melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II yang secara umum perhitungannya didasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Otoritas Jasa.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 105Operations Aspects
c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) adalah penyisihan yang dibentuk apabila nilai tercatat kredit setelah penurunan nilai kurang dari nilai tercatat awal. CKPN dibentuk untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan nilai yang timbul atas seluruh aset keuangan Bank.
Pendekatan yang digunakan untuk pembentukan CKPN adalah sebagai berikut:i. Secara individual, evaluasi pengukuran nilai
dan pengukuran kerugian penurunan nilai menggunakan pendekatan fair value of collateral yaitu dengan memperhitungkan arus kas masa datang dari pengambilalihan agunan.
ii. Secara kolektif, evaluasi pengukuran tingkat kerugian menggunakan parameter Probability of Default (PD), yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajiban, dan Loss Given Default (LGD), yaitu besarnya tingkat kerugian yang diakibatkan dari kegagalan debitur memenuhi kewajibannya.
d. Mitigasi Risiko KreditMitigasi risiko kredit yang dilakukan adalah:i. Setiap jenis agunan dilakukan penilaian agunan
oleh penilai internal bank kecuali untuk jumlah pinjaman dengan nominal tertentu dilakukan oleh penilai independen yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan.
ii. Kebijakan/pedoman kredit direvisi secara berkala agar sejalan dengan perkembangan terkini terkait peraturan, lingkungan bisnis, dan perubahan-perubahan yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan kondisi ekonomi global.
2. Risiko PasarRisiko pasar merupakan risiko yang disebabkan oleh pergerakan variabel-variabel di pasar, yaitu suku bunga dan nilai tukar mata uang yang mempengaruhi portofolio Bank. Bank Capital Indonesia mengelola risiko pasar yang tereskpos pada risiko suku bunga atas kepemilikan surat-surat berharga dan risiko nilai tukar valuta asing baik posisi trading book maupun banking book.a. Organisasi Manajemen Risiko Pasar
Bank dalam penerapan manajemen risiko pasar telah memiliki perangkat organisasi dan pejabat bank yang terkait dalam proses manajemen risiko pasar, yaitu:
i. Divisi Treasury , bertanggung jawab atas pelaksanaan transaksi-transaksi jual beli valuta asing dan surat berharga.
c. Allowances for Impairment Losses (CKPN)Allowances for Impairment Losses (CKPN) are allowances established if the loan value after impairment is less than the initial loan amount. The CKPN is established to anticipate the possibility of declining value arising from all of the Bank’s financial assets.
Approaches used for the establishment of CKPN are as follows:i. Individually, the evaluation of value measurement
and measurement of impairment losses would apply the fair value of collateral approach by calculating future cash flows from collateral takeovers.
ii. Collectively, the evaluation of the level of loss uses the Probability of Default (PD) parameter, which is the debtor’s probability of default to fulfill their obligations as well as Loss Given Default (LGD). It is the amount of loss caused by the default of the debtors to fulfill their obligations.
d. Credit Risk MitigationThe Bank conducts credit risk mitigation as follows:i. Each type of collateral is assessed by the bank’s
internal appraiser except for the specific loan amount will be carried out by an independent appraiser who have certified and endorsed from the Minister of Finance.
ii. Credit policies/guidelines are revised regularly in order to keep updated with the prevailing regulations and business environment as well as changes due to the Bank’s business growth and global economic condition.
2. Market RiskMarket risk is a type of risk as a result of dynamic movement of variables such as interest rates and currency exchange rates that would impact the Bank’s portfolio. The Bank manages the market risk that is exposed to interest rate risk for securities held and foreign exchange risk both trading book and banking book portfolio.
a. Market Risk Management Organization In the implementation of market risk management, the Bank already uses the organizational approach and the Bank’s officials related to the market risk management process, namely:i. Treasury Division, which is responsible for
the dealing execution of foreign exchange and marketable securities transactions.
106 Aspek Operasional
ii. Departemen Settlement, bertanggung jawab menyelesaikan administrasi, rekonsiliasi, memonitor transaksi, menyusun pelaporan semua transaksi yang dilakukan oleh Divisi Treasury sebagai pengelola risiko pasar.
b. Pengelolaan Portofolio Trading Book dan Banking BookPengelolaan portofolio trading book dilakukan dengan menetapkan dan memantau penggunaan limit transaksi, limit outstanding dan Limit Stop Loss baik secara harian, bulanan maupun tahunan. Seluruh portofolio surat berharga dilakukan valuasi (mark to market) menggunakan harga pasar dari sumber yang independen.
c. Pengukuran Risiko PasarPengukuran risiko pasar dilakukan terhadap posisi valuta asing dan surat berharga dalam kategori trading, menggunakan metode standar sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Sedangkan analisis mengenai profil risiko pasar yang mencakup strategi trading dan banking book, secara periodik disampaikan kepada manajemen melalui Komite Manajemen Risiko, dalam rangka merumuskan langkah dan rencana yang bersifat antisipatif.
3. Risiko LikuiditasRisiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko likuiditas dapat timbul karena adanya perbedaan jatuh tempo (maturity mismatch) antara aset dan kewajiban. Perbedaan jatuh tempo ini dapat menyebabkan risiko likuditas yang mempengaruhi kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah atau pihak ketiga.
a. Organisasi Manajemen Risiko LikuiditasDalam mengelola risiko likuiditas, Bank Capital Indonesia mengacu pada ketentuan regulator dan limit-limit internal yang telah ditetapkan melalui rapat Asset and Liabilities Comittee (ALCO). Pemenuhan Giro Wajib Minum (GWM) dan pengelolaan kecukupan likuiditas dilakukan oleh Divisi Treasury dan dipantau oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Laporan harian, bulanan, dan triwulanan dilaporkan kepada Direksi dan disampaikan dalam ALCO.
ii. The Settlement Department, which is responsible for completing the administration, reconciliation, monitoring transactions, compiling reports on all transactions executed by the Treasury Division.
b. Management of the Trading Book and Banking Book PortfolioThe management of the trading book portfolio is conducted by setting and monitoring the Transaction limit, Outstanding Limit and Stop Loss limits, both daily, monthly and yearly. All marketable securities portfolios are measured by valuation method (mark to market) using market prices from the independent sources.
c. Market Risk MeasurementMeasurement of market risk is conducted on foreign exchange and marketable securities positions in the trading category, using standard methods in accordance with Financial Services Authority Regulation No. 38/SEOJK.03/2016 on Guidelines for Using Standard Methods in Calculating the Minimum Capital Requirement for the Commercial Banks by Considering the Market Risk. The analysis of the market risk profile that includes the trading strategy and banking book, are regularly submitted to management through the Risk Management Committee, so as to formulate the contingency plans.
3. Liquidity RiskLiquidity risk is a type of risk due to the inability of the Bank to meet the maturing obligation from cash flow funding sources and/or high-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting the Bank’s activities and financial condition. Liquidity risk may arise due to the maturity mismatch between assets and liabilities. The difference in maturity can lead to liquidity risks that affect the Bank’s ability to fulfill obligation to the customers or third parties.
a. Liquidity Risk Management OrganizationIn managing the liquidity risk, Bank Capital Indonesia refers to the prevailing regulations and internal limits that have been determined through the Committee’s Asset and Liabilities (ALCO) meeting. The compliance with Minimum Reserve Requirement (GWM) and management of adequate liquidity is conducted by the Treasury Division and monitored by the Risk Management Unit. The Daily, monthly and quarterly reports are reported to directors and presented in ALCO.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 107Operations Aspects
b. Pengukuran dan Pengendalian Risiko LikuiditasMetode yang digunakan untuk pengukuran risiko likuiditas meliputi analisis Profil Maturitas, Proyeksi Arus Kas, Stress Testing, dan pemantauan parameter risiko likuiditas seperti LDR (Loan to Deposit Ratio), rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga dan rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit. Profil Maturitas disusun berdasarkan pos-pos aset, kewajiban, dan rekening administratif dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dipetakan ke dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo (remaining maturity) yang bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya gap likuiditas dalam skala waktu tertentu. Stress test risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan skenario stress secara spesifik pada bank (bank-specific stress scenario) maupun stress pada pasar (market-wide stress scenario). Pengendalian risiko likuiditas dilakukan melalui Strategi Pendanaan, Pengelolaan Posisi Likuiditas, Pengelolaan Aset Likuid Berkualitas Tinggi, Indikator Peringatan Dini dan Rencana Pendanaan Darurat.
c. Indikator Peringatan DiniDalam memastikan kecukupan dana guna memenuhi kewajiban secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia, pemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank menggunakan indikator peringatan dini. Indikator peringatan dini digunakan untuk mengenali kondisi likuiditas Bank apakah dalam kondisi normal, siaga, dalam perhatian atau darurat. Pengendalian dilakukan terhadap aktivitas yang mengalami peningkatan risiko. Pengendalian dilakukan melalui strategi pendanaan, pengelolaan posisi likuiditas dan risiko likuiditas harian, pengelolaan aset likuid berkualitas tinggi, serta rencana pendanaan darurat.
4. Risiko OperasionalRisiko operasional merupakan risiko akibat ketidakcukupan prosedur dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan fraud, kegagalan sistem teknologi informasi (TI), serta adanya kejadian eksternal yang mengganggu operasional Bank. Manajemen risiko operasional ditujukan untuk mengelola potensi risiko operasional yang dapat menyebabkan kerugian finansial maupun non-finansial bagi Bank.a. Organisasi Manajemen Risiko Operasional
Setiap unit kerja sebagai pemilik risiko bertanggung jawab untuk mengelola risiko operasional yang terjadi di unit kerja masing-masing. Pengelolaan risiko operasional telah diatur dalam kebijakan dan prosedur. Pemantauan terhadap penerapan manajemen risiko operasional dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai second line of defense dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) sebagai third line of defense.
b. Measurement and Control of Liquidity RiskThe methods that usually used to measure liquidity risk include Maturity Profile analysis, Cash Flow Projection, Stress Testing, and monitoring liquidity risk parameters such as LDR (Loan to Deposit Ratio), ratio of Liquidity Assets to Third Party Funds and the ratio of Liquid Assets to Non-Core Deposit. The Maturity profiles are compiled based on assets, liabilities and administrative accounts in Rupiah and foreign currencies that are mapped to a certain time scale (maturity bucket) based on remaining maturity aiming to identify liquidity gap over a specific time horizon. Liquidity risk stress tests are conducted using bank-specific stress scenarios and market-wide stress scenarios. Liquidity risk control is conducted through Funding Strategy, Management of Liquidity Positions, Management of High Quality Liquid Assets, Early Warning Indicators and Emergency Funding Plans.
c. Early Warning IndicatorTo ensure the adequacy of funds to meet obligation in a timely manner from various sources of available funds, the Bank monitor the liquidity risk by using early warning indicators. Early warning indicators are used to identify bank liquidity condition whether it is in normal, special mention, or emergency condition. The control focuses on activities that show the increased risk. The control is also conducted through funding strategies, management of liquidity positions and daily liquidity risks, management of high-quality liquid assets, and emergency funding plans.
4. Operational RiskOperational risk is a risk due to inadequately procedures and/or failed internal processes, human error and fraud, failure of information technology (IT) systems, as well as external events that may disrupt the Bank operation. Operational risk management is intended to manage the potential operational risks that may cause financial and non-financial losses to the Bank.
a. Operational Risk Management OrganizationEach work unit as a risk owner is responsible for managing operational risks that occur in each work unit. Management of operational risk has been set up on the related policies and procedures. Monitoring the implementation of operational risk management is conducted by the Risk Management Unit as the second-line defense and the Internal Audit Unit (SKAI) as the third-line defense.
108 Aspek Operasional
b. Penerapan Manajemen Risiko OperasionalB a n k m e n g e m b a n g k a n m e t o d o l o g i u n t u k mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional, yaitu Risk Self-Assessment (RSA) dengan tujuan untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) sebagai syarat utama dalam pengelolaan risiko. Selain itu Bank telah membentuk Departemen anti-fraud dan mensosialisasikan kebijakan anti-fraud kepada karyawan.
c. Pengukuran Risiko OperasionalPengukuran risiko operasional yang terkait dengan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) atas Risiko Operasional saat ini Bank menggunakan pendekatan Basic Indicator Approach (BIA) yang dipandang masih dapat memenuhi kebutuhan Bank.
d. Mitigasi Risiko OperasionalDalam rangka melakukan mitigasi atau pengendalian risiko operasional yang melekat di aktivitas operasional, Bank secara periodik melakukan review terhadap Kebijakan dan Standar Prosedur Operasi (SOP) untuk memastikan kecukupan Kebijakan & SOP, memastikan ketersedian Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP), dan melakukan analisa manajemen risiko setiap adanya penerbitan produk dan/atau aktivitas baru. Selain itu, Bank juga melakukan pendelegasian wewenang terutama pada transaksi di cabang berupa limit transaksi, sehingga memudahkan proses pelayanan nasabah tanpa mengabaikan aspek risiko.
5. Risiko KepatuhanRisiko kepatuhan dapat terjadi akibat bank tidak mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut, Bank telah membentuk Departemen Kepatuhan yang bertanggung jawab terhadap kepatuhan Bank atas ketentuan-ketentuan selain itu juga bertanggung jawab atas penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).a. Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan memiliki peranan penting dalam Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan dengan tanggung jawab paling sedikit sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum. Bank memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Kepatuhan.
b. Pengelolaan Risiko KepatuhanBank menyadari bahwa risiko yang timbul akibat ketidakpatuhan terhadap ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Implementation of Operational Risk ManagementThe Bank develops a methodology for identifying and measuring operational risk, Risk Self-Assessment (RSA) aiming of disseminating the risk culture and increasing risk awareness as the main requirements in risk management. In addition, the Bank has formed an anti-fraud department as well as disseminates anti-fraud policies to all of employees.
c. Operational Risk MeasurementThe measurement of operational risk associated with the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk, the Bank currently using the Basic Indicator Approach (BIA) approach which is still meet the Bank needs.
d. Operational Risk MitigationTo mitigate or control the inherent operational risk in operational activities, the Bank regularly reviews the Operating Procedure Policies and Standards (SOPs) to ensure the adequate Policies & SOPs, ensures the availability of business continuity plans (BCP) and Disaster Recovery Plans (DRP), and analyze the risk management whenever new products and/or activities are issued. In addition, the Bank also delegates authority, particularly in branch transactions of transaction limits, thus facilitating the customer service process without neglecting the risk exposures.
5. Compliance RiskCompliance risk may occur as a result if the Bank not complies with the applicable laws and regulations. In order to minimize the potential compliance risk that might occur, the Bank has established a Compliance Department who responsible for the Bank’s compliance with the prevailing regulations. In addition, it is also responsible for the implementation of the Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program (APU and PPT).
a. Compliance Risk Management OrganizationThe Director in charge of the compliance function has an important role in Risk Management for Compliance Risk, at least the responsibility as stipulated in the regulations favoring the implementation of the Bank’s compliance function of Commercial Bank. The Bank has a Compliance Unit that has a direct reporting to the Compliance Director.
b. Management of Compliance RiskThe Bank is fully aware of the risks arising from non-compliance with regulatory provisions and applicable laws and regulations that may affect
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 109Operations Aspects
dapat mempengaruhi operasional dan reputasi Bank. Sehubungan dengan hal tersebut Bank mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan/kekurangan serta secara proaktif melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan. Implementasi dari strategi tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain:i. Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk
dan aktivitas baru, usulan kebijakan dan prosedur internal.
ii. Memberikan opini terkait kepatuhan atas permohonan kredit untuk jumlah nominal tertentu.
iii. Melakukan sosialisasi peraturan atau ketentuan baik dari regulator atau eksternal lainnya kepada karyawan.
Selain implementasi tersebut, Bank dalam pengelolaan risiko kepatuhan telah menjalankan proses self assessment berupa pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG), dan pemantauan terhadap pelaksanaan Anti Money Laundering (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).
6. Risiko ReputasiRisiko reputasi merupakan risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko Reputasi dapat bersumber dari kejadian-kejadian yang telah merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah.a. Organisasi Manajemen Risiko Reputasi
Bank dalam mengelola risiko reputasi mempunyai komitmen yang kuat untuk memberikan penyelesaian atas setiap keluhan nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan melekatkan fungsi pengaduan nasabah pada unit kerja Customer Service atau melalui Call Centre yang secara khusus menangani keluhan nasabah melalui telepon. Dalam pengelolaan keluhan nasabah Divisi Operasional berkoordinasi dengan unit kerja bisnis dan hukum untuk memberikan solusi penyelesaian atas keluhan nasabah.
b. Pengelolaan Risiko ReputasiDalam rangka mengendalikan risiko reputasi, beberapa hal yang telah dilakukan antara lain:i. Memiliki kebijakan dan prosedur tentang
penanganan pengaduan nasabah. ii. Membentuk Departemen Service Quality
Management yang bertugas menjaga kepuasan nasabah, antara lain dengan meningkatkan standar layanan kepada nasabah.
the Bank’s business operation and reputation. In connection with this matter, the Bank demonstrates a strong commitment to continually comply with and take necessary steps to overcome the weaknesses/shortcomings (ex-ante) in order to minimize the impact of violations and carry out curative actions (ex-post) for improvement. The implementation of the strategy is conducted through:
i. Reviewing new product and activity plans, internal policy and procedures proposals.
ii. Giving opinions related to compliance with loan applications for a certain nominal amount.
iii. Disseminating regulations or provisions either from regulators or external parties to the employees.
In addition to the implementation in managing compliance risk, the Bank management has conducted a self-assessment process of the Good Corporate Governance (GCG) implementation as well as monitored the implementation of Anti Money Laundering (APU) and Prevention of Terrorism Funding (PPT).
6. Reputation RiskReputational risk is a type of risk due to a decrease in the level of trust of stakeholders that comes from negative perceptions of the Bank. Reputation risk can occur from events that have harmed the Bank’s reputation, such as negative reporting in the mass media, violations of business ethics, and customer complaints.
a. Reputation Risk Management OrganizationIn managing the reputation risk, the Bank demonstrates a strong commitment to provide solution to every customer complaint. This is proven by giving the customer complaint function to the Customer Service work unit or via Call Center that specifically handles customer complaints by telephone. In managing customers’ complaints, the Operations Division coordinates with business and legal work units to provide solutions to the customer complaints.
b. Management of Reputation RiskTo manage reputation risk, the Bank conducted several efforts include:i. Having policies and procedures for handling
customer complaints.ii. Establishing a Service Quality Management
Department that is in charge of maintaining customer satisfaction, by increasing service standards to the customers.
110 Aspek Operasional
iii. Melakukan pemantauan keluhan nasabah yang disampaikan oleh masing-masing kantor operasional dan perkembangan jumlah keluhan serta memastikan penanganannya.
iv. Menerapkan Prinsip Transparansi Informasi kepada nasabah dengan memberikan informasi kepada nasabah atas manfaat, risiko maupun biaya dari setiap produk serta layanan yang disediakan oleh Bank, sehingga nasabah mendapatkan informasi yang berimbang atas produk atau layanan yang digunakan nasabah.
7. Risiko HukumRisiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber dari kelemahan aspek yuridis akibat lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank atau sebaliknya. a. Organisasi Manajemen Risiko Hukum
Upaya yang telah dilakukan Bank dalam meminimalkan risiko hukum adalah Bank memiliki Divisi Hukum, yang berfungsi sebagai legal watch tidak saja terhadap hukum positif tetapi juga terhadap ketentuan-ketentuan peraturan yang berlaku.
Divisi Hukum memiliki tanggung jawab, sebagai berikut:i. Memberikan nasihat dan opini hukum kepada
Direksi dan/atau anggota manajemen lainnya atas hal-hal yang menyangkut bisnis, strategi operasi, inisiatif dan permasalahan hukum;
ii. Membantu anggota manajer senior dalam membuat sistem dan prosedur untuk mengkontrol risiko hukum;
iii. Mengelola eksekusi dari strategi bisnis dengan cara memitigasi risiko hukum.
iv. Mengkaji akad, kontrak dan dokumen hukum bank dengan pihak lain dalam hal efektivitas mitigasi risiko hukum yang mungkin ditimbulkan oleh dokumen-dokumen tersebut;
v. Memonitor perkara pengadilan yang sedang b e r l a n g s u n g d e n g a n m e n g i k u t i s e g a l a perkembangannya.
b. Pengelolaan Risiko HukumPengendalian risiko hukum dilakukan sejak pertama kali Bank melakukan kerja sama bisnis dengan nasabah baik dalam bentuk simpanan, kredit, maupun aktivitas jasa lainnya. Kelengkapan dokumen administrasi menjadi syarat penting dalam pembukaan rekening maupun dalam transaksi perbankan, sehingga
iii. Monitoring customer complaints submitted by each operational office and the development of the number of complaints and ensures their handling.
iv. Implementing the Information Transparency Principle to the customers by providing information to customers on the benefits, risks and costs of each product and service provided by the Bank, so that customers get balanced information on the products or services used by customers.
7. Legal RiskLegal Risk is a risk due to lawsuit and/or weaknesses in legal aspects that may come from the juridical aspects due to unproper of the agreement made by the Bank, absence and/or changes in laws and regulations that lead a transaction not in comply with the applicable regulations as well as litigation process whether arising from a third party claim against the Bank or vice versa.
a. Legal Risk Management OrganizationThe Bank puts the effort in minimizing legal risk by having a Legal Division in place with functioning as a legal watch, not only for positive law but also for respective applicable regulations.
The Legal Division has the following responsibilities:
i. Providing legal advice and opinion to the Directors and/or other management members on the matters related to business, operational strategies, legal initiatives as well as other legal issues;
ii. Providing assistance to the senior manager members in creating systems and procedures in order to manage the legal risk;
iii. Managing the execution of business strategies by mitigating the legal risk.
iv. Reviewing the contracts and other legal documents with other parties with aiming the effectiveness of legal risk mitigation that may be caused by these documents;
v. Monitoring the on-going court cases by keep an eye on all progress.
b. Legal Risk ManagementLegal risk management and control has been carried out since the first initiation of business cooperation with the customer either the products of deposits or lending as well as other service activities. The fulfillment of administrative documents becomes main requirement in opening account and banking
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 111Operations Aspects
apabila nasabah tidak dapat menyediakan dokumen dimaksud maka Bank tidak dapat melakukan transaksi tersebut. Seluruh aktivitas pelayanan Bank kepada nasabah apabila tidak dilakukan dengan baik dapat menimbulkan komplain nasabah yang dapat menimbulkan permasalahan hukum. Karenanya untuk menghindari hal-hal tersebut Bank telah melengkapi setiap aktivitas pelayanan kepada nasabah dengan kebijakan dan prosedur yang memadai, sehingga setiap pegawai Bank dapat melayani transaksi nasabah dengan lebih prudent.
Di sisi lain, dalam rangka melakukan pengendalian risiko hukum khususnya dalam penerbitan produk dan aktivitas baru, Unit Kerja Hukum selalu melakukan review terhadap Perjanjian Kerja Sama yang salah satu tujuannya adalah untuk memastikan posisi hukum Bank berada di posisi yang benar.
Selain itu, Unit Kerja Hukum secara periodik melakukan pelatihan terkait dengan manajemen risiko hukum kepada pegawai terutama yang terkait dengan transaksi nasabah baik di bidang liability maupun perkreditan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam mengelola risiko hukum.
8. Risiko StratejikRisiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko Stratejik dapat bersumber antara lain dari kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi stategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.a. Organisasi Manajemen Risiko Stratejik
Direksi dan Dewan Komisaris menyusun dan menyetujui rencana stratejik dan rencana bisnis dan mengkomunikasikan kepada pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi. Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap rencana stratejik dalam rangka memastikan kesesuaiannya.
Direksi memantau kondisi internal termasuk kelemahan dan kekuatan Bank, serta perkembangan faktor atau kondisi eksternal yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi strategi usaha Bank yang telah ditetapkan.
transaction. If the customer cannot provide those documents, the Bank cannot process the transaction. All Bank service activities with the customers without proper handling, can lead to customer complaints that will cause the legal issues. Therefore, to avoid these matters, the Bank provides each service activity for the customers with adequate policies and procedures in place to help the Bank’s employees in facilitating business relationship and business transactions with the customers in more prudent way.
On the other hand, in order to control the legal risk, particularly in the launch of new products and activities, the Legal Division regularly reviews the Agreements to ensure that the Bank’s legal position is in right way.
In addition, the Legal Division regularly conducts trainings related to legal risk management to the employees, especially those related to customer transaction, both in liability and loan. It is intended to improve the employee’s competency in managing the legal risk.
8. Strategic RiskStrategic risk is a type of risk due to the inaccuracy in making and/or implementing strategic decision and failure to anticipate changes in the business environment. The Strategic Risk can come from the weakness in the strategy formulation process and inaccuracy in strategy formulation, inadequate management information system, inadequate internal and external environmental analysis result, over-aggressive strategic objectives, inaccuracy in strategy implementation, and failure to anticipate changes in the business environment.
a. Strategic Risk Management OrganizationThe Board of Directors and Board of Commissioners establish and approve the strategic direction and business plans. Moreover, the Boards disseminate these matters to the Bank employees of overall organization and regularly review the strategic plan in order to ensure the best fit for the implementation.
The Board of Directors monitors the internal condition including the Bank’s weaknesses and strengths, as well as the development in external factors or conditions that directly or indirectly impact to the Bank’s business strategy.
112 Aspek Operasional
b. Pengelolaan Risiko StratejikPengendalian risiko stratejik selalu dilakukan oleh seluruh unit kerja terutama oleh unit kerja bisnis baik pada level kantor cabang sampai dengan kantor pusat. Evaluasi terhadap pencapaian bisnis dilakukan setiap bulan. Cakupan evaluasi selain terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan, juga termasuk mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga agar strategi Bank dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan, atau dengan kata lain meminimalkan risiko stratejik.
Manajemen risiko stratejik yang telah diterapkan oleh Bank di antaranya adalah:i. Melakukan evaluasi atas hasil kerja yang telah
dicapai, beserta faktor penyebab tidak tercapainya target Bank, dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor risiko penyebab kerugian.
ii. Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upayanya mencapai target Bank yang telah ditetapkan.
iii. Mengidentifikasi peluang dan ancaman di dalam mencapai hasil usaha yang dicanangkan di dalam rencana bisnis Bank. Apabila terdapat perubahan dari faktor eksternal dan internal yang diharapkan dapat mempengaruhi rencana bisnis awal Bank maka penyesuaian atas rencana bisnis akan dilakukan untuk merespons perubahan tersebut.
PENILAIAN PROFIL RISIKO
Hasil penilaian profil risiko Bank posisi 31 Desember 2019 adalah cukup baik (moderate), sebagai hasil dari penilaian risiko inheren yang moderate dan kualitas penerapan manajemen risiko yang memuaskan. Hasil tersebut dapat tercapai berkat kualitas penerapan manajemen risiko yang mendukung efektivitas kerangka pengawasan Perseroan berbasis risiko. Penilaian mencakup 8 (delapan) risiko utama yang dihadapi Perseroan, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan.
PENGELOLAAN RISIKO PADA ASPEK PERMODALAN
Bank Capital Indonesia terus berupaya untuk memastikan kecukupan permodalan yang dimiliki mampu meng-cover risiko yang mungkin terekspos dari setiap aktivitas bisnis yang dilakukan dengan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada posisi 31 Desember 2019 sebesar 12,67%
b. Strategic Risk ManagementThe strategic risk management should implemented by all work units, particularly by the business units, both at the branch office and the head office. The evaluation of business achievement is conducted monthly. In addition to achieve the preset target, the scope also includes solving the problem faced in the operation area. All of these steps are conducted to maintain the suitability of Bank’s strategy implementation or minimize strategic risk.
The strategic risk management that has been implemented by the Bank includes:i. Evaluating the business performance along with
the factors that have not achieved the Bank’s target and followed with the mitigation of risk that may caused losses.
ii. Revision to the business plan to reach the Bank’s target.
iii. Identifying the opportunities and threats in achieving the business results on the Bank’s business plan. If any change in external and internal factors is expected to impacting the Bank’s initial business plan, the revision to the business plan will be made in order to respond to such changes.
RISK PROFILE ASSESSMENT
The result of the Bank’s risk profile assessment as of December 31, 2019 was categorized moderate, as a result of inherent moderate risk and the satisfied quality of risk management implementation. These results manage can be achieved due to the quality of the implementation of risk management that supports the effectiveness of the risk-based corporate supervisory framework. The assessment includes 8 (eight) main risks faced by the Company; which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.
RISK MANAGEMENT ON CAPITAL ASPECTS
Bank Capital Indonesia keep striving to ensure the capital adequacy that is able to cover the potential risks that may exposed from any business activities by maintaining the capital adequacy ratio (CAR) as stated in the Financial Services Authority Regulation No. 11/POJK.03/2016 on Minimum Capital Requirements for Commercial Banks. The Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2019 was 12.67%, exceeding theminimum CAR ratio of 8%, set by Bank
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 113Operations Aspects
masih di atas rasio CAR minimum 8% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Modal inti Perseroan pada posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp1.561.148 juta.
Posisi modal Perseroan dengan memperhitungkan profil risiko dapat digambarkan dalam tabel berikut (dalam jutaan rupiah) – per 31 Desember 2019.
KOMPONEN MODALCOMPONENT OF CAPITAL 2019
IModal Inti (Tier 1)Tier 1 Capital
1.285.712
1 Modal Inti Utama (CET 1)CET 1
1.285.712
1.1 Modal disetorPaid-Up Capital
707.014
1.2 Cadangan Tambahan ModalAdditional Capital Reserve
599.634
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkanNon-Controlling Interest
-
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti UtamaTier 1 Reduction Factor
20.936
2 Modal Inti Tambahan (AT-1)AT 1
-
IIModal Pelengkap (Tier 2)Tier 2 Capital
275.435
IIITotal ModalTotal Capital
1.561.148
IVASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDITRISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR LOAN RISK
10.380.105
VASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONALRISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR OPERATIONAL RISK
1.090.257
VIASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASARRISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR MARKET RISK
253.808
VIITotal ATMRTOTAL RWA
12.324.169
VIIIRasio CET 1CET 1 Ratio
10,43%
VIIRasio Tier 1Tier 1 Ratio
10,43%
VIIIRasio Tier 2Tier 2 Ratio
2,23%
VIIRasio Kewajiban Pemenuhan Modal MinimumMinimum Reserve Requirement Ratio
12,67%
VIIIRasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum Sesuai Profil RisikoMinimum Reserve Requirement Ratio in line with Risk Profile
9,35%
Dengan posisi rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum sesuai profil risiko sebesar 9,35% di atas, hal ini menggambarkan kondisi permodalan Perseroan yang sangat baik dan sehat karena CAR Perseroan posisi 31 Desember 2019 sebesar 12,67%.
Indonesia. The Bank’s core capital as of December 31, 2019 stood at Rp1,561,148 million.
The Capital position by considering the risk profile is illustrated in the following table (in millions of rupiah) - as of December 31, 2019.
By the position of the Minimum Capital Fulfillment Adequacy Ratio according to the risk profile of 9.35% above, this illustrates the excellent and healthy condition of the Company’s capital as stated in the Company’s CAR on December 31, 2019 at 12.67%.
114 Aspek Operasional
KETERBUKAAN INFORMASIINFORMATION DISCLOSURE
Keterbukaan informasi adalah aspek penting yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkannya, Bank Capital memberikan informasi melalui berbagai kanal, baik media cetak maupun media elektronik.Information disclosure is an important aspect of a company. Hence, Bank Capital provides information through various channels, both print and electronic media.
NO.TANGGAL
SURATLETTER DATE
NOMOR SURATLETTER NO.
TUJUANDESTINATION
PERIHALSUBJECT
108 Januari 2019January 08, 2019
018/BCI-DIR/I/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Desember 2018
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of December 31, 2018
225 Januari 2019January 25, 2019
044/BCI-DIR/I/2019 OJK Pasar Modal
Laporan Penunjukan KAP dalam rangka audit atas informasi keuangan historis tahunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
Appointment of Public Accounting Firm to audit annual financial information for the year ended December 31, 2018
3
11 Februari 2019February 11, 2019
080/BCI-DIR/II/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Januari 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of January 31, 2019
4
13 Februari 2019February 13, 2019
082/BCI-DIR/II/2019 BEI
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Notification of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
5
21 Februari 2019February 21, 2019
099/BCI-DIR/II/2019 OJK Pasar Modal
Penyampaian Iklan Pemberitahuan Kepada Pemegang Saham Atas Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Submission of Announcement of Notification for the Shareholders regarding the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
608 Maret 2019March 08, 2019
120/BCI-DIR/III/2019 OJK Pasar Modal
Penyampaian Iklan Panggilan Kepada Pemegang Saham atas Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Submission of the Invitation for the Shareholders to the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
708 Maret 2019March 08, 2019
121/BCI-DIR/III/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 28 Februari 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of February 28, 2019
828 Maret 2019March 28, 2019
154/BCI-DIR/III/2019 BEILaporan Keuangan Publikasi per 31 Desember 2018
Published Financial Report December 31, 2018
928 Maret 2019March 28, 2019
161/BCI-DIR/III/2019 BEILaporan Keuangan 31 Desember 2018
Financial Statements ending on December 31, 2018
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 115Operations Aspects
NO.TANGGAL
SURATLETTER DATE
NOMOR SURATLETTER NO.
TUJUANDESTINATION
PERIHALSUBJECT
1004 April 2019April 04, 2019
171/BCI-DIR/IV/2019 OJK Pasar Modal
Penyampaian Pengumuman Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia, Tbk
Submission of Announcements on the Summary of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PT Bank Capital Indonesia, Tbk
1109 April 2019April 09, 2019
184/BCI-DIR/IV/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Maret 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of March 31, 2019
1209 April 2019April 09, 2019
185/BCI-DIR/IV/2019 OJK Pasar Modal
Pemantauan dan Penegasan Pemeringkatan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
Annual Rating of PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
1329 April 2019April 29, 2019
209/BCI-DIR/IV/2019 BEILaporan Keuangan Periode 31 Maret 2019
Financial Statements for the period of March 31, 2019
1430 April 2019April 30, 2019
216/BCI-DIR/IV/2019 OJK Pasar ModalLaporan Tahunan 2018
Annual Report 2018
1503 Mei 2019May 03, 2019
231/BCI-DIR/V/2019 BEILaporan Publikasi 31 Maret 2019
Published Financial Report on March 31, 2019
1608 Mei 2019May 08, 2019
248/BCI-DIR/V/2019 OJK Pasar Modal
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Notification of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
1709 Mei 2019May 09, 2019
252/BCI-DIR/V/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 30 April 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of April 30, 2019
1813 Mei 2019May 13, 2019
259/BCI-DIR/V/2019 OJK Pasar Modal
Laporan Penggantian Corporate Secretary PT Bank Capital Indonesia Tbk
Replacement Report of Corporate Secretary PT Bank Capital Indonesia Tbk
1916 Mei 2019May 16, 2019
263/BCI-DIR/V/2019 OJK Pasar Modal
Penyampaian Iklan Pemberitahuan Kepada Pemegang Saham Atas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Submission of Announcement of Notification for the Shareholders regarding the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
116 Aspek Operasional
NO.TANGGAL
SURATLETTER DATE
NOMOR SURATLETTER NO.
TUJUANDESTINATION
PERIHALSUBJECT
2012 Juni 2019June 12, 2019
280/BCI-DIR/VI/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Mei 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of May 31, 2019
2113 Juni 2019June 13, 209
283/BCI-DIR/VI/2019 BEI
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Public Expose
Notification of the Public Expose
2224 Juni 2019June 24, 2019
301/BCI-DIR/VI/2019 BEI
Penyampaian Materi Public Expose 27 Juni 2019
Submission of Public Expose Material on June 27, 2019
2301 Juli 2019July 01, 2019
319/BCI-DIR/VII/2019 OJK Pasar Modal
Penyampaian Pengumuman Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia, Tbk
Submission of Announcements on the Summary of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PT Bank Capital Indonesia, Tbk
2401 Juli 2019July 01, 2019
322/BCI-DIR/VII/2019 BEIPenyampaian Risalah Public Expose
Submission of the Public Expose Minute
2509 Juli 2019July 09, 2019
339/BCI-DIR/VII/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 30 Juni 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership Above 5% as of June 30, 2019
2622 Juli 2019July 22, 2019
355/BCI-DIR/VII/2019 BEILaporan Publikasi 30 Juni 2019
Published Financial Report on June 30, 2019
2726 Juli 2019July 26, 2019
369/BCI-DIR/VII/2019 OJK Pasar Modal
Laporan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia, Tbk
Submission of the Implementation of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PT Bank Capital Indonesia Tbk
2829 Juli 2019July 29, 2019
373/BCI-DIR/VII/2019 OJK Pasar ModalLaporan Keuangan Periode 30 Juni 2019
Financial Statements on June 30, 2019
29
09 Agustus 2019August 09, 2019
394/BCI-DIR/VIII/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Juli 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership above 5% as of July 31, 2019
30
10 September 2019September 10, 2019
430/BCI-DIR/IX/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Agustus 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership above 5% as of August 31, 2019
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 117Operations Aspects
NO.TANGGAL
SURATLETTER DATE
NOMOR SURATLETTER NO.
TUJUANDESTINATION
PERIHALSUBJECT
31
17 Oktober 2019October 17, 2019
471/BCI-DIR/X/2019 OJK Pasar ModalLaporan Keuangan Publikasi 30 September 2019
Published Financial Report on September 30, 2019
32
22 Oktober 2019October 22, 2019
475/BCI-DIR/X/2019 IDX
Revisi - PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 30 September 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership above 5% as of September 30, 2019
33
25 Oktober 2019October 25, 2019
479/BCI-DIR/X/2019 OJK Pasar ModalLaporan Keuangan Bulan 30 September 2019
Published Financial Report on September 30, 2019
34
30 Oktober 2019October 30, 2019
482/BCI-DIR/X/2019 OJK Pasar Modal
Laporan Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit atas informasi keuangan historis tahunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
Appointment of Public Accounting Firm to audit annual financial information for the year ended December 31, 2019
35
11 November 2019November 11, 2019
504/BCI-DIR/XI/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 31 Oktober 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership above 5% as of October 31, 2019
36
10 Desember 2019December 10, 2019
554/BCI-DIR/XII/2019 BEI
PT Bank Capital Indonesia, Tbk/ - Laporan Bulanan Daftar Pemegang Saham BACA Kepemilikan per 30 November 2019
PT Bank Capital Indonesia Tbk – List of Shareholders of BACA with Ownership above 5% as of November 30, 2019
5Tata Kelola
PerusahaanGood Corporate
Governance
120 Tata Kelola Perusahaan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS” atau “Rapat”) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan diselenggarakan untuk menentukan arah kebijakan Perseroan. Keputusan RUPS wajib dipatuhi oleh seluruh Manajemen Perseroan. Dalam anggaran dasar Perseroan, terapat 2 (dua) jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST diselenggarakan setiap tahun untuk menyetujui laporan tahunan dan diadakan paling lambat pada akhir bulan Juni setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan RUPSLB dapat diadakan setiap waktu sesuai kebutuhan.
RUPS TAHUN 2019
Sepanjang tahun 2019, Perseroan telah melaksanakan 2 kali RUPS yaitu :
1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 1 April 2019
Sesuai ketentuan pasal 12 ayat 6 dan ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan, untuk RUPSLB ini telah dilakukan:
1. Pemberitahuan mengenai akan diadakannya Rapat Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia melalui surat tanggal 13 Februari 2019, No. 082/BCI-DIR/II/2019, mengenai Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia Tbk.
2. Pengumuman mengenai akan diadakannya Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Kamis, tanggal 21 Februari 2019, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan;
3. Panggilan Rapat melalui iklan pada harian Harian Ekonomi Neraca pada hari Jumat, 8 Maret 2019, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan.
Prosedur Teknis Pemungutan SuaraSebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan atas semua agenda RUPSLB disampaikan bahwa:1. Dalam RUPLSB, Pemegang Saham dan kuasa Pemegang
Saham diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat yang berhubungan agenda Rapat yang sedang dibicarakan;
2. Untuk semua mata acara dalam RUPLB tidak terdapat pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPSLB.
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPSLB:
DIREKSI1. Wahyu Dwi Aji, Direktur Utama2. Gatot Wahyu Djatmiko, Direktur
The General Meeting of Shareholders (“GMS” or “Meeting”) holds the highest authority in the Company and is held to determine the direction of the Company’s policy. All members of the Company Management are to be submitted to the GMS resolutions. In the Company’s Articles of Association, 2 (two) types of GMS exist; the Annual GMS (AGMS) and the Extraordinary GMS (EGMS). The Annual GMS is held once a year to approve the annual report. It is held no later than the end of June after the closing book of the last financial year. Meanwhile, the Extraordinary GMS can be held at any time as needed.
GMS IN 2019
Throughout 2019, the Company has conducted 2 GMS, namely:
1. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated April 1, 2019
Pursuant to the provisions of article 12 paragraph 6 and paragraph 9 of the Company’s Articles of Association, the following are what had been done in the EGMS:1. Notification of the meeting to the Financial Services
Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange in a letter dated February 13, 2019, No. 082/BCI-DIR/II/2019, concerning the Notification of the Plan for holding the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PT Bank Capital Indonesia Tbk.
2. The Meeting by advertisement in the Ekonomi Neraca daily on Thursday, February 21, 2019, and at the websites of Stock Exchange and the Company;
3. The Meeting by advertisement Ekonomi Neraca daily on Friday, March 8, 2019, and at the websites of Stock Exchange and the Company.
Voting Technical ProcedurePrior to the decision-making process of all EGMS agenda, it becomes a neccessity to convey that:1. In the EGMS, the Shareholders and the Shareholders’
proxy get the opportunity to ask questions and/or give objections relating to the Meeting agenda being discussed;
2. For all agenda items of EGMS, none of shareholders asks any questions and/or give opinions regarding the agenda of the EGMS.
Members of Board of Directors and Board of Commissioners attending EGMS:
BOARD OF DIRECTORS1. Wahyu Dwi Aji, President Director2. Gatot Wahyu Djatmiko, Director
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 121Good Corporate Governance
3. Roy Iskandar Kusuma Widjaja, Direktur4. Gunarto Hanafi, Direktur
DEWAN KOMISARIS• Amrih Masjhuri, Komisaris Independen
Agenda RUPLSB 1 April 2019
Agenda RUPSLB 1 April 2019 adalah sebagai berikut:• Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Ringkasan Keputusan RUPSLB 1 April 2019Hasil RUPSLB telah dipublikasikan pada Harian Ekonomi Neraca, hari Kamis, tanggal 4 April 2019 serta situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.
Keputusan RUPSLB pada pokoknya telah menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan, yaitu:
1. Menyetujui pembatalan pengangkatan Bapak Frederick Rompas sebagai Direktur merangkap Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Perseroan, sehingga susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya rapat tersebut sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2022 (duaribu duapuluh dua) menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama : Bapak Wahyu Dwi AjiDirektur : Bapak Gatot Wahyu Djatmiko (Gatot
Wahyu Jatmiko)Direktur : Bapak Gunarto HanafiDirektur : Bapak Roy Iskandar Kusuma Widjaja
2. Untuk sementara waktu Direktur yang membawahkan
Fungsi Kepatuhan Perseroan akan ditunjuk lebih lanjut oleh Perseroan dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 46/POJK.03/2017 tanggal 12 Juli 2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
3. Memberikan kuasa kepada anggota Direksi Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda Rapat ini dalam suatu akta notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, memberitahukan kepada instansi yang berwenang atas pengubahan susunan pengurus Perseroan, selanjutnya melakukan sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat ini, tanpa ada yang dikecualikan.
3. Roy Iskandar Kusuma Widjaja, Director4. Gunarto Hanafi, Director
BOARD OF COMMISSIONERS• Amrih Masjhuri, Independent Commissioner
EGMS Agenda April 1, 2019
The agenda of the April 1, 2019 EGMS is as follows:• Changes in the Management Structure of the Company
Summary of EGMS resolutions on April 1, 2019The EGMS results have been published in Ekonomi Neraca daily on Thursday, April 4, 2019 and at the websites of the Indonesia Stock Exchange and the Company.
EGMS Resolutions in principle have approved the following changes in the composition of the Company’s management:1. Approved the termination of the appointment of Mr.
Frederick Rompas as Compliance Director of the Company, Therefore, the membership composition of the Company’s Board of Directors up to the Closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the 2022 fiscal year is as follows:
President Director : Mr. Wahyu Dwi AjiDirector : Mr. Gatot Wahyu Djatmiko (Gatot
Wahyu Jatmiko)Director : Mr. Gunarto HanafiDirector : Mr. Roy Iskandar Kusuma Widjaja
2. In the meantime, the Director in charge of the Company’s Compliance Function will be appointed further by the Company in accordance with the regulation Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 46/POJK.03/2017 dated July 12, 2017 regarding the Implementation of Compliance Function of Commercial Banks.
3. EGMS also approved the granting of power to the Board of Directors of the Company either jointly or individually with the right of substitution to declare a decision on the agenda of this meeting in a separate Notary Act, to make and sign all necessary letters and/or deeds, to notify the authorized person to amend the composition of the management of the Company, as well as to act necessary things for carrying out the agenda of the Meeting above, without any exceptions.
122 Tata Kelola Perusahaan
2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Juni 2019
Sesuai ketentuan pasal 12 ayat 6 dan ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan, untuk RUPS ini telah dilakukan:
1. Pemberitahuan mengenai akan diadakannya Rapat Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia melalui surat tanggal 8 Mei 2019, No. 248/BCI-DIR/V/2019, mengenai Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
2. Pengumuman mengenai akan diadakannya Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2019, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan;
3. Panggilan Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Jumat, tanggal 31 Mei 2019, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan.
Prosedur Teknis Pemungutan Suara Sebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan atas semua agenda RUPST dan RUPSLB, perlu disampaikan bahwa:
1. Dalam RUPST dan RUPLSB, Pemegang Saham dan kuasa Pemegang Saham diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat yang berhubungan agenda Rapat yang sedang dibicarakan;
2. Terdapat pemegang saham pada RUPST yang memberikan pendapat terkait mata acara pertama, sedangkan pada mata acara lainnya tidak ada yang mengajukan pertanyaan atau pendapat.
3. Tidak Terdapat pemegang saham pada RUPSLB yang mengajukan pertanyaan atau memberikan pendapat.
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPST dan RUPSLB:
DIREKSIWahyu Dwi Aji, Direktur UtamaGatot Wahyu Djatmiko, DirekturMaxen B. Nggadas, DirekturRoy Iskandar Kusuma Widjaja, DirekturGunarto Hanafi, Direktur
DEWAN KOMISARISAmrih Masjhuri, Komisaris IndependenMaxen B. Nggadas, Komisaris Independen
2. Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on June 27, 2019
Pursuant to the provisions of article 12 paragraph 6 and paragraph 9 of the Company’s Articles of Association, the following are what had been done in the GMS:1. Notification of the meeting to the Financial Services
Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange in a letter dated May 8, 2019, No. 248/BCI-DIR/V/2019, concerning the Notification of the Plan for holding the Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
2. Announcement on the meeting by means of advertisements in the Ekonomi Neraca daily on Thursday, May 16, 2019, and at the websites of Stock Exchange and the Company;
3. The call of the meeting by means of advertisements Ekonomi Neraca daily on Friday, May 31, 2019, and at the websites of Stock Exchange and the Company.
Voting Technical ProcedurePrior to the decision-making process of all Annual GMS and Extraordinary GMS agenda, it becomes a neccessity to convey that:1. In the AGMS and EGMS, the Shareholders and the
Shareholders’ proxy get the opportunity to ask questions and/or give objections relating to the Meeting agenda being discussed;
2. There are shareholders at the AGMS who give opinions regarding the first agenda, while in other agenda nobody asks questions or give opinions.
3. No Shareholder at the EGMS asks questions or gives opinions.
Members of Boards of Directors and Commissioners attending Annual GMS and Extraordinary GMS:
BOARD OF DIRECTORSWahyu Dwi Aji, President DirectorGatot Wahyu Djatmiko, DirectorMaxen B. Nggadas, DirectorRoy Iskandar Kusuma Widjaja, DirectorGunarto Hanafi, Director
BOARD OF COMMISSIONERSAmrih Masjhuri, Independent CommissionerMaxen B. Nggadas, Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 123Good Corporate Governance
Agenda RUPST & RUPLSB 27 Juni 2019Agenda RUPST adalah sebagai berikut:1. Laporan tahunan Perseroan, termasuk pengesahan
Laporan Keuangan dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2018, dengan memberikan pembebasan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2018, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2018.
2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2018.
3. Laporan Penggunaan Dana/Konversi Waran hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2014 dan Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2015 serta Obligasi Subordinasi III Tahun 2017.
4. Pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan guna penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2019.
5. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan dan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi.
Agenda RUPSLB adalah sebagai berikut:1. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.2. Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjaminkan
kekayaan (asset) Perseroan
Ringkasan Keputusan RUPST dan RUPSLB 27 Juni 2019
Hasil RUPST dan RUPSLB 27 Juni 2019 telah dipublikasikan pada Harian Ekonomi Neraca, pada hari Senin, 1 Juli 2019 serta situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.
RUPST pada pokoknya telah menyetujui sebagai berikut:
1. Mata Acara Pertama:RUPST menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris mengenai keadaan dan jalannya Perseroan tahun buku 2018 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan tahun buku 2018 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik “Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan” serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) bagi para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasannya selama tahun buku 2018, sepanjang tindakan tersebut tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2018.
AGMS & EGMS Agenda on June 27, 2019AGMS Agenda 1. The approval of the Company’s Annual Report, including
endorsement of Financial Report and Supervisory Report of the Board of Commissioners for the 2018 fiscal year, by giving exemption to the Board of Directors and the Board of Commissioners of their responsibility and any dependents (acquit et de charge) for the management actions and supervision of the Board of Commissioners for 2018, throughout their actions are stated in the Financial Statements for the 2018 fiscal year.
2. The determination of the utilization of the Company’s net profit for the 2018 fiscal year.
3. Reports the utilization of proceeds from the Public Offering of Bank Capital’s Right Issuance II Year 2014, the Public Offering of Bank Capital’s Right Issuance III Year 2015, and the Public Offering of Bank Capital’s SubDebt III Year 2017.
4. Delegation of authority to the Board of Commissioners for the appointment a Public Accountant to audit Company’s Financial Statement for the 2019 fiscal year.
5. The determination of salary and honorarium and allowance to the Company’s Board of Commissioners and delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the salaries and allowances of members of the Board of Directors.
EGMS Agenda 1. Changes on the Company’s Board of Management2. To authorize the Board of Directors in regard to providing
the Company’s assets as collateral.
Summary of Resolutions of AGMS and EGMS on June 27, 2019Results of AGMS and EGMS held on June 27, 2019 have been published in Ekonomi Neraca daily on Monday, July 1, 2019, and at the websites of the Indonesia Stock Exchange and the Company.
AGMS has generally approved the following:
1. First item in the AGMS Agenda :AGMS admitted and approved the Company’s Annual Report, included Supervisory Report of the Board of Commissioners regarding the 2018 fiscal year and Endorsement of the Annual Financial Report for the 2018 fiscal year, which have been audited by a Public Accountant Firm “Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Partners” and provide release and discharge with the disclaimer (acquit at de charge) for the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners for the actions of management and supervision during the financial year 2018, as long as all the actions were stated in the Financial Statements for the 2018 fiscal year.
124 Tata Kelola Perusahaan
2. Mata Acara Kedua :RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2018 sebesar Rp106,5 miliar digunakan sebagai berikut :a. Sebesar Rp5,5 miliar digunakan untuk menambah
dana cadangan, guna memenuhi ketentuan Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan;
b. Dan sisanya dicatat sebagai Saldo Laba Ditahan yang akan digunakan untuk kebutuhan Perseroan.
3. Mata Acara Ketiga :RUPST menerima dan menyetujui laporan penggunaan dana/konversi waran hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2014 dan Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2015 serta Obligasi Subordinasi III Tahun 2017.
4. Mata Acara Keempat :RUPST menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan atas rekomendasi Komite Audit guna menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2019, serta menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain atas penunjukan Akuntan publik tersebut.
5. Mata Acara Kelima :RUPST menyetujui untuk Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan dan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi.
RUPSLB pada pokoknya telah menyetujui sebagai berikut:
1. Mata Acara Pertama:Bahwa dikarenakan satu dan lain hal, untuk Mata Acara Pertama tidak dilakukan perubahan Susunan Pengurus Perseroan sesuai yang telah diagendakan dalam agenda Rapat, maka untuk Mata Acara Pertama ini tidak dibahas dan tidak diambil keputusan dalam Rapat.
2. Mata Acara Kedua:RUPSLB memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjaminkan kekayaan (asset) Perseroan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha Perseroan, dengan ketentuan bahwa tindakan penjaminan kekayaan (asset) Perseroan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mendukung dan sebagai pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.
2. Second item in the AGMS’ agenda :AGMS’ approval on the determination of utilization of the net profit of the financial year 2018 amounted of Rp106.5 billion distributed as follows :a. Amounting to Rp5.5 billion were used to increase the
reserve fund in order to comply with article 22 of the Company’s Article of Association; and
b. The remainder is booked as Retained Earnings that will be used based on the needs of the Company.
3. Third item in the AGMS’ Agenda :AGMS’ acceptance the Director’s Report in regard to the utilization of proceeds from the Public Offering of Bank Capital’s Right Issuance II Year 2014 as well as Bank Capital’s Right Issuance III Year 2015 related to warrant conversion, and SubDebt issuance III Year 2107.
4. Fourth item in the AGMS’ Agenda :AGMS’ approval to authorize the Board of Commissioner to appoint a Public Accountant Firm as Financial Auditor for the Company’s Financial Statement for the 2019 fiscal year.
5. Fifth item in the AGMS’ Agenda :AGMS’s approval of the determination of salary and honorarium and allowanceto the Company’s Board of Commissioners and delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the salaries and allowances of members of the Board of Directors.
EGMS has generally approved the following:
1. First item in the EGMS’ Agenda :For the topic First Agenda, there was no change in the Company Management Structure due to one thing or another, therefore this First Agenda was not discussed and no decision was taken at the meeting.
2. Second item in the EGMS’ Agenda :The EGMS approval to the Board of Directors of the Company to providing the Company’s assets or assets as a collateral regarding development of the Company’s business activities.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 125Good Corporate Governance
Dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda rapat ini dalam suatu akta Notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat diatas, tanpa ada yang dikecualikan.
RUPS TAHUN 2018
Sepanjang tahun 2018, Perseroan telah melaksanakan 3 kali RUPS yaitu :
1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 26 Februari 2018
Sesuai ketentuan pasal 12 ayat 6 dan ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan, untuk RUPSLB ini telah dilakukan:
1. Pemberitahuan mengenai akan diadakannya Rapat Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia melalui surat tanggal 10 Januari 2018, No. 024/BCI-DIR/I/2018, mengenai Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia Tbk.
2. Pengumuman mengenai akan diadakannya Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Kamis, tanggal 18 Januari 2018, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan;
3. Panggilan Rapat melalui iklan pada harian Harian Ekonomi Neraca pada hari Jumat, tanggal 2 Februari 2018, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan.
Prosedur Teknis Pemungutan SuaraSebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan atas semua agenda RUPST dan RUPSLB disampaikan bahwa:
1. Dalam RUPST dan RUPLSB, Pemegang Saham dan kuasa Pemegang Saham diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat yang berhubungan agenda Rapat yang sedang dibicarakan;
2. Untuk semua mata acara dalam RUPST dan RUPLB tidak terdapat pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara RUPST dan RUPSLB.
As well as authorized the Board of Directors to take action which is necessary regarding the agenda of this meeting in a Notary Act or to implement the item of the agenda of this meeting without any exceptions.
GMS IN 2018
Throughout 2018, the Company has implemented 3 GMS, namely:
1. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated February 26, 2018
Pursuant to the provisions of article 12 paragraph 6 and paragraph 9 of the Company’s Articles of Association, the following are what had been done in the EGMS:1. Notification of the meeting to the Financial Services
Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange in a letter dated January 10, 2018, No. 024/BCI-DIR/I/2018, concerning the Notification of the Plan for holding the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PT Bank Capital Indonesia Tbk.
2. Announcement on the meeting by means of advertisements in the Ekonomi Neraca daily on Thursday, January 18, 2018, and at the websites of Stock Exchangeand the Company;
3. The call of the meeting by means of advertisements Ekonomi Neraca daily on Friday, February 2, 2018, and at the websites of Stock Exchange and the Company.
Voting Technical ProcedurePrior to the decision-making process of all Annual GMS and Extraordinary GMS agenda, it becomes a neccessity to convey that:1. In the AGMS and EGMS, the Shareholders and the
Shareholders’ proxy get the opportunity to ask questions and/or give objections relating to the Meeting agenda being discussed;
2. For all agenda items of Annual GMS and Extraordinary GMS, none of shareholders asks any questions and/or give opinions regarding the agenda of the Annual GMS and Exraodinary GMS.
126 Tata Kelola Perusahaan
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPST dan RUPSLB:
DIREKSI• Wahyu Dwi Aji, Direktur Utama• Gatot Wahyu Djatmiko, Direktur• Maxen B. Nggadas, Direktur• Roy Iskandar Kusuma Widjaja, Direktur• Gunarto Hanafi, Direktur
DEWAN KOMISARIS• Amrih Masjhuri, Komisaris Independen
Agenda RUPSLB 26 Februari 2018Agenda RUPSLB 26 Februari 2018 adalah sebagai berikut:• Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Ringkasan Keputusan RUPSLB 26 Februari 2018 Hasil RUPSLB telah dipublikasikan pada Harian Ekonomi Neraca, hari rabu, tanggal 28 Februari 2018 serta situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.
Keputusan RUPSLB pada pokoknya telah menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan, yaitu:
1. Memberhentikan dengan hormat Bapak Maxen Bastian Nggadas selaku Direktur merangkap Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan Perseroan, memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (aquit et de charge) atas tindakan pengurusan selama masa jabatannya sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
2. Mengangkat Bapak Maxen Bastian Nggadas sebagai Komisaris Independen berlaku terhitung sejak ditutupnya RUPSLB sampai dengan penutupan Rapat Umum Tahunan Perseroan Tahun Buku 2022, sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama : Bapak Wahyu Dwi AjiDirektur : Bapak Gatot Wahyu Djatmiko (Gatot
Wahyu Jatmiko)Direktur : Bapak Gunarto HanafiDirektur : Bapak Roy Iskandar Kusuma Widjaja
Komisaris Utama : Bapak Danny NugrohoKomisaris Independen : Bapak Amrih MasjhuriKomisaris Independen : Bapak Maxen Bastian Nggadas
Members of Board of Directors and Board of Commissioners attending Annual GMS and Extraordinary GMS:
BOARD OF DIRECTORS• Wahyu Dwi Aji, President Director• Gatot Wahyu Djatmiko, Director• Maxen B. Nggadas, Director• Roy Iskandar Kusuma Widjaja, Director• Gunarto Hanafi, Director
BOARD OF COMMISSIONERS• Amrih Masjhuri, Independent Commissioner
EGMS Agenda February 26, 2018The agenda of the February 26, 2018 EGMS is as follows:• Changes in the Management Structure of the Company
Summary of EGMS resolutions on February 26, 2018The EGMS results have been published in Ekonomi Neraca daily on Wednesday, February 28, 2018 and at the websites of the Indonesia Stock Exchange and the Company.
EGMS Resolutions in principle have approved the following changes in the composition of the Company’s management:1. Honorably discharged Mr. Maxen Bastian Nggadas as
a Director who was concurrently a Director in charge of the Company’s Compliance function, provided full release and discharge (aquit et de charge) for management actions during his term as long as it does not conflict with the Company’s Articles of Association and applicable regulations.
2. Appointed Mr Maxen Bastian Nggadas as an Independent Commissioner, effective as of the closing of the EGMS until the closing of the Company’s Annual General Meeting in 2022. Thus, the composition of the Company’s members of the Board of Directors and the Board of Commissioners is as follows:
President Director : Bapak Wahyu Dwi AjiDirector : Mr. Gatot Wahyu Djatmiko (Gatot
Wahyu Jatmiko)Director : Mr. Gunarto HanafiDirector : Mr. Roy Iskandar Kusuma Widjaja
President Commissioner : Mr. Danny NugrohoIndependent Commissioner : Mr. Amrih MasjhuriIndependent Commissioner : Mr Maxen Bastian Nggadas
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 127Good Corporate Governance
3. Memberikan kuasa kepada anggota Direksi Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda Rapat ini dalam suatu akta notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, memberitahukan kepada instansi yang berwenang atas pengubahan susunan pengurus Perseroan, selanjutnya melakukan sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat ini, tanpa ada yang dikecualikan.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 Juni 2018
Sesuai ketentuan pasal 12 ayat 6 dan ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan, untuk RUPS ini telah dilakukan:
1. Pemberitahuan mengenai akan diadakannya Rapat Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia melalui surat tanggal 20 April 2018, No. 236/BCI-DIR/IV/2018, mengenai Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
2. Pengumuman mengenai akan diadakannya Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Senin, tanggal 30 April 2018, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan;
3. Panggilan Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Selasa, tanggal 15 Mei 2018, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan.
Prosedur Teknis Pemungutan Suara Sebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan atas semua agenda RUPST dan RUPSLB, perlu disampaikan bahwa:1. Dalam RUPST dan RUPLSB, Pemegang Saham dan kuasa
Pemegang Saham diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat yang berhubungan agenda Rapat yang sedang dibicarakan;
2. Terdapat pemegang saham pada RUPST yang memberikan pendapat terkait mata acara pertama, sedangkan pada mata acara lainnya tidak ada yang mengajukan pertanyaan atau pendapat.
3. Tidak Terdapat pemegang saham pada RUPSLB yang mengajukan pertanyaan atau memberikan pendapat.
3. Granted authority to members of the Board of Directors both jointly and individually with the right of substitution to declare resolutions of this Meeting agenda in a separate notary deed, make and sign all necessary letters and/or deeds, notify the authorized bodies on the amendment of the composition of the Company’s management, and carry out action deemed necessary and useful in the execution of this Meeting agenda, without any exception.
2. Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on June 6, 2018
Pursuant to the provisions of article 12 paragraph 6 and paragraph 9 of the Company’s Articles of Association, the following are what had been done in the GMS:1. Notification of the meeting to the Financial Services
Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange in a letter dated April 20, 2018, No. 236/BCI-DIR/IV/2018, concerning the Notification of the Plan for holding the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
2. Announcement on the meeting by means of advertisements in the Ekonomi Neraca daily on Monday, April 30, 2018, and at the websites of Stock Exchangeand the Company;
3. The call of the meeting by means of advertisements Ekonomi Neraca daily on Tuesday, May 15, 2018, and at the websites of Stock Exchange and the Company.
Voting Technical ProcedurePrior to the decision-making process of all Annual GMS and Extraordinary GMS agenda, it becomes a neccessity to convey that:1. In the AGMS and EGMS, the Shareholders and the
Shareholders’ proxy get the opportunity to ask questions and/or give objections relating to the Meeting agenda being discussed;
2. There are shareholders at the AGMS who give opinions regarding the first agenda, while in other agenda nobody asks questions or give opinions.
3. No Shareholder at the EGMS asks questions or gives opinions.
128 Tata Kelola Perusahaan
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPST dan RUPSLB:
DIREKSIWahyu Dwi Aji, Direktur UtamaGatot Wahyu Djatmiko, DirekturMaxen B. Nggadas, DirekturRoy Iskandar Kusuma Widjaja, DirekturGunarto Hanafi, Direktur
DEWAN KOMISARISAmrih Masjhuri, Komisaris IndependenMaxen B. Nggadas, Komisaris Independen
Agenda RUPST & RUPLSB 6 Juni 2018Agenda RUPST adalah sebagai berikut:1. Laporan tahunan Perseroan, termasuk pengesahan
Laporan Keuangan dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2017, dengan memberikan pembebasan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2017, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2017.
2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2017.
3. Laporan Penggunaan Dana/Konversi Waran hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2014 dan Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2015 serta Obligasi Subordinasi III Tahun 2017.
4. Pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan guna penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018.
5. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan dan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi.
Agenda RUPSLB adalah sebagai berikut:1. Penetapan susunan Pengurus Perseroan.
2. Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjaminkan kekayaan (asset) Perseroan.
3. Perubahan anggaran dasar Perseroan terkait dengan Unit Usaha Syariah sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah juncto Peraturan Bank Indonesia No. 15/14/PBI/2013 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah.
Members of Boards of Directors and Commissioners attending Annual GMS and Extraordinary GMS:
BOARD OF DIRECTORSWahyu Dwi Aji, President DirectorGatot Wahyu Djatmiko, DirectorMaxen B. Nggadas, DirectorRoy Iskandar Kusuma Widjaja, DirectorGunarto Hanafi, Director
BOARD OF COMMISSIONERSAmrih Masjhuri, Independent CommissionerMaxen B. Nggadas, Independent Commissioner
Agenda of AGMS & EGMS on June 6, 2018The AGMS agenda includes:1. The Company’s annual report, including the ratification of
the Financial Statements and the Board of Commissioners’ Supervisory Report for the 2017 fiscal year, by giving the Board of Directors and the Board of Commissioners the release and discharge (acquit et de charge) for the management and supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2017, as long as their functions are listed in the Company’s Financial Statements for the 2017 fiscal year.
2. Determination of the use of the Company’s net profit for the 2017 fiscal year.
3. Report on the Use of Funds / Warrants Conversion resulting from the Limited Public Offering II Year 2014 and Limited Public Offering III Year 2015 as well as Subordinated Bonds III Year 2017.
4. Delegation of authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the Company’s Financial Statements for the 2018 fiscal year.
5. Determination of salary or honorarium and allowances for the Company’s Board of Commissioners and delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary and allowances for members of the Board of Directors.
Agenda EGMS includes:1. Determination of the composition of the Company’s
Management.2. Approval to the Company’s Board of Directors to
guarantee the Company’s assets.3. Amendments to the Company’s articles of association relating
to Sharia Business Unit in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 11/10/PBI/2009 on Sharia Business Units relating to Bank Indonesia Regulation No. 15/14/PBI/2013 concerning changes in Bank Indonesia Regulation No. 11/10/PBI/2009 regarding Sharia Business Unit.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 129Good Corporate Governance
4. Pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengangkat Dewan Pengawas Syariah (DPS) Perseroan.
Ringkasan Keputusan RUPST dan RUPSLB 6 Juni 2018 Hasil RUPST dan RUPSLB 6 Juni 2019 telah dipublikasikan pada Harian Ekonomi Neraca, pada hari Jumat, 8 Juni 2018 serta situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.
RUPST pada pokoknya telah menyetujui sebagai berikut:1. Mata Acara Pertama:
RUPST menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris mengenai keadaan dan jalannya Perseroan tahun buku 2017 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan tahun buku 2017 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik “Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan” serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) bagi para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasannya selama tahun buku 2017, sepanjang tindakan tersebut tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2017.
2. Mata Acara Kedua:RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2017 sebesar Rp86,74 miliar digunakan sebagai berikut:a. Sebesar Rp5,5 miliar digunakan untuk menambah
dana cadangan, guna memenuhi ketentuan Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan;
b. Dan sisanya dicatat sebagai Saldo Laba Ditahan yang akan digunakan untuk kebutuhan Perseroan.
3. Mata Acara Ketiga:RUPST menerima dan menyetujui Laporan penggunaan dana/konversi waran hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2014 dan Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2015 serta Obligasi Subordinasi III Tahun 2017.
4. Mata Acara Keempat:RUPST menyetujui Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan atas rekomendasi Komite Audit guna menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2018, serta menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain atas penunjukan Akuntan publik tersebut.
4. Granting authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint members of the Company’s Sharia Supervisory Board.
Summary of Resolutions of AGMS and EGMS on June 6, 2018Results of AGMS and EGMS held on June 6, 2018 have been published in Ekonomi Neraca daily on Friday, June 8, 2018, and at the websites of the Indonesia Stock Exchange and the Company.
GMS has generally approved the following: 1. First Agenda:
The AGMS accepted and approved the Company’s Annual Report, including the Board of Commissioners’ Supervisory Report on the condition and running of the Company in the 2017 fiscal year as well as the ratification of the Company’s Annual Financial Statements for the 2017 fiscal year audited by Public Accountants “Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan” and providing full repayment with release and discharge (acquit et de charge) for members of the Board of Directors and members of the Company’s Board of Commissioners for management and supervision functions carried out throughout the 2017 fiscal year, provided that the functions are listed in the Company’s Financial Statements for the 2017 fiscal year.
2. Second Agenda:The AGMS approved the determination of the use of the Company’s net profit for the 2017 fiscal year amounting to Rp86.74 billion. The amount is to be used as follows: a. A total of Rp5.5 billion to increase the reserve fund,
in order to fulfill the provision of Article 22 of the Company’s Articles of Association;
b. And the remainder is booked as Retained Earnings that will be used based on the needs of the Company.
3. Third Agenda: The AGMS accepted and approved reports on the use of funds/conversion of warrants as a result of the Limited Public Offering II Year 2014 and Limited Public Offering III Year 2015 as well as Subordinated Bonds III Year 2017.
4. Fourth Agenda:The AGMS approved the delegation of authority to the Company’s Board of Commissioners on the recommendation of the Audit Committee to appoint a Public Accountant to audit the Company’s Financial Statements for the 2018 fiscal year, and determine the amount of honorarium and other requirements for the appointment of the Public Accountant.
130 Tata Kelola Perusahaan
5. Mata Acara Kelima:RUPST menyetujui untuk menetapkan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan dan besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi ditentukan sebagai berikut:
a. untuk penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris Perseroan:
i. Rapat memberikan kuasa dan wewenang kepada Pemegang Saham Pengendali Perseroan untuk menetapkan remunerasi, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan saran dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan.
ii. Rapat memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan rincian pembagian jumlah remunerasi, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya yang akan diberikan di antara masing-masing anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dengan memperhatikan saran/pendapat yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan.
b. untuk penetapan besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi Perseroan, Rapat memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan remunerasi, tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya bagi anggota Direksi Perseroan dengan memperhatikan saran dan rekomendasi dari Komite Renumerasi dan Nominasi Perseroan.
RUPSLB pada pokoknya telah menyetujui sebagai berikut:1. Mata Acara Pertama:
RUPSLB menyetujui untuk memberikan persetujuan atas pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana tersebut diatas, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun Buku 2022.
Sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut :
Direktur Utama : Wahyu Dwi AjiDirektur : Gatot Wahyu DjatmikoDirektur : Gunarto HanafiDirektur : Roy Iskandar Kusuma WidjajaKomisaris Utama : Danny NugrohoKomisaris Independen : Amrih MasjhuriKomisaris Independen : Maxen Bastian Nggadas
5. Fifth Agenda:The AGMS agreed to determine the salary or honorarium and allowances for members of the Company’s Board of Commissioners and the amount of salary and allowances for members of the Board of Directors, determined as follows:a. for the determination of the salary or honorarium
and allowances for the Company’s Board of Commissioners:i. The meeting granted the Company’s controlling
shareholders the authority to determine the remuneration, allowances, facilities and other incentives for members of the Company’s Board of Commissioners by taking into account the recommendations from the Company’s Remuneration and Nomination Committee.
ii. The meeting authorized the Company’s Board of Commissioners to determine the details of the amount of remuneration, allowances, facilities and other incentives for each member of the Board of Commissioners concerned by paying attention to the suggestions/ opinions given by the Company’s Remuneration and Nomination Committee.
b. to determine the amount of salary and allowances for members of the Company’s Board of Directors, the Meeting granted the authority to the Company’s Board of Commissioners to determine remuneration, allowances, facilities and other incentives for members of the Company’s Board of Directors by taking into account recommendations from the Company’s Remuneration and Nomination Committee.
EGMS has generally approved the following:
1. First Agenda:The EGMS agreed to give the approval for the appointment of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, as the closing of this Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2022.
Thus, the composition of the members of the Company’s Board of Directors and the Board of Commissioners is as follows:President Director : Wahyu Dwi AjiDirector : Gatot Wahyu DjatmikoDirector : Gunarto HanafiDirector : Roy Iskandar Kusuma WidjajaPresident Commissioner : Danny NugrohoIndependent Commissioner : Amrih MasjhuriIndependent Commissioner : Maxen Bastian Nggadas
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 131Good Corporate Governance
Dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda rapat ini dalam suatu akta Notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, memberitahukan kepada instansi yang berwenang atas pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat di atas, tanpa ada yang dikecualikan.
2. Mata Acara Kedua:RUPSLB memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk menjaminkan kekayaan (asset) Perseroan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha Perseroan, dengan ketentuan bahwa tindakan penjaminan kekayaan (asset) Perseroan tersebut dilakukan dalam rangka untuk mendukung dan sebagai pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.
Dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama meupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda rapat ini dalam suatu akta Notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat diatas, tanpa ada yang dikecualikan.
3. Mata Acara Ketiga:RUPSLB memberikan persetujuan melakukan pengubahan anggaran dasar Perseroan dengan menambahkan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan terkait dengan Unit Usaha Syariah khususnya penambahan mengenai Dewan Pengawas Syariah (DPS) sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah juncto Peraturan Bank Indonesia No. 15/14/PBI/2013 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah.
Dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama meupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda rapat ini dalam suatu akta Notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat diatas, tanpa ada yang dikecualikan.
Furthermore, the meeting approved the granting of the authority to the Company’s Board of Directors, both jointly and individually with the right of substitution to declare the decision in this meeting agenda in a separate Notary deed, make and sign all necessary letters and/or deeds, notify the authorized body to appoint members of the Board of Directors and the Board of Commissioners to carry out their functions deemed necessary and useful to make the Meeting agenda’s decisions above, without any exception.
2. Second Agenda:The EGMS gave the approval to the Company’s Board of Directors to guarantee the Company’s assets in order to develop the Company’s business activities, provided that the Company’s assets are carried out in order to support and implement the Company’s business activities.
And then approve the power of attorney to the Board of Directors both jointly and individually with the right of substitution to declare decisions in the agenda of this meeting in a separate Notary deed, make and sign all letters and / or deeds needed, then do everything which is deemed necessary and useful for making the Meeting agenda decisions above, without any exception.
3. Third Agenda:The EGMS gave the approval to amend the Company’s Articles of Association by adding provisions in the Articles of Association related to Sharia Business Unit specifically the addition concerning the Sharia Supervisory Board (DPS) in accordance with the provisions of Bank Indonesia Regulation No. 11/10/ PBI/2009 concerning Sharia Business Units related to Bank Indonesia Regulation No. 15/14/PBI/2013 concerning changes to Bank Indonesia Regulation No. 11/10/PBI/2009 concerning Sharia Business Unit.
Furthermore, the meeting approved the delegation of authority to the Company’s Board of Directors both jointly and individually, with the right of substitution to declare the decision in this meeting agenda in a separate Notary deed, make and sign all necessary letters and/or deeds, notify the authorized body to change the Company’s articles of association, then carry out all the functions deemed necessary and useful to make the decisions of the Meeting agenda, without any exception.
132 Tata Kelola Perusahaan
4. Mata Acara Keempat:RUPSLB memberikan persetujuan pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengangkat Dewan Pengawas Syariah (DPS) Perseroan.
Dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda rapat ini dalam suatu akta Notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat, tanpa ada yang dikecualikan.
3. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 23 Agustus 2018
Sesuai ketentuan pasal 12 ayat 6 dan ayat 9 Anggaran Dasar Perseroan, untuk RUPSLB ini telah dilakukan:
1. Pemberitahuan mengenai akan diadakannya Rapat Kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia melalui surat tanggal 10 Januari 2018, No. 024/BCI-DIR/VII/2018, mengenai Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Capital Indonesia Tbk.
2. Pengumuman mengenai akan diadakannya Rapat melalui iklan pada Harian Ekonomi Neraca pada hari Selasa, tanggal 17 Juli 2018, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan;
3. Panggilan Rapat melalui iklan pada harian Harian Ekonomi Neraca pada hari Rabu, tanggal 1 Agustus 2018, situs Web Bursa Efek dan Situs Web Perseroan.
Prosedur Teknis Pemungutan SuaraSebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan atas agenda RUPSLB disampaikan bahwa:1. Dalam RUPLSB, Pemegang Saham dan kuasa Pemegang
Saham diberi kesempatan terlebih dahulu untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat yang berhubungan agenda Rapat yang sedang dibicarakan;
2. Untuk mata acara dalam RUPSLB terdapat pemegang saham yang memberikan pendapat terkait mata acara RUPSLB.
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam RUPST dan RUPSLB:
DIREKSIWahyu Dwi Aji, Direktur UtamaGatot Wahyu Djatmiko, DirekturMaxen B. Nggadas, DirekturRoy Iskandar Kusuma Widjaja, DirekturGunarto Hanafi, Direktur
4. Fourth Agenda:The EGMS approved the delegation of authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint the Company’s Sharia Supervisory Board (DPS).
Furthermore, the meeting approved the delegation of authority to the Company’s Board of Directors both individually and jointly, with the right of substitution to declare the decisions of this meeting agenda in a separate Notary deed, make and sign all the necessary letters and/or deeds, then carry out all the functions deemed necessary and useful to make the decisions of the Meeting agenda, without any exception.
3. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on August 23, 2018
In accordance with the provisions of article 12 paragraphs 6 and 9 of the Company’s Articles of Association, the following are what had been done in the EGMS:1. Notification of the Meeting to the Financial Services
Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange through a letter dated January 10, 2018, No. 024/BCI-DIR/VII/2018, concerning the Notification of the Plan for the Implementation of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) of PT Bank Capital Indonesia Tbk.
2. Announcement on the meeting through advertisements in the Ekonomi Neraca daily on Tuesday, July 17, 2018, and at the websites of the Indonesia Stock Exchange and the Company;
3. Call for the meeting through advertisements in Ekonomi Neraca daily on Wednesday, August 1, 2018, and at the websites of the Indonesia Stock Exchange and the Company.
Voting Technical ProcedurePrior to the decision-making process in the Extraordinary GMS agenda, it becomes a neccessity to convey that:1. In the Extraordinary GMS, the Shareholders and the
Shareholders’ proxy get the opportunity to ask questions and/or give objections relating to the Meeting agenda being discussed;
2. For all agenda items of Extraordinary GMS, there are shareholders who give opinions regarding the agenda of the Exraodinary GMS.
Members of Boards of Directors and Commissioners attending Annual GMS and Extraordinary GMS:
BOARD OF DIRECTORSWahyu Dwi Aji, President DirectorGatot Wahyu Djatmiko, DirectorMaxen B. Nggadas, DirectorRoy Iskandar Kusuma Widjaja, DirectorGunarto Hanafi, Director
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 133Good Corporate Governance
DEWAN KOMISARISAmrih Masjhuri, Komisaris IndependenMaxen B. Nggadas, Komisaris Independen
Agenda RUPLSB 23 Agustus 2018Agenda RUPSLB 23 Agustus 2018 adalah sebagai berikut:• Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Ringkasan Keputusan RUPSLB 23 Agustus 2018 Hasil RUPSLB telah dipublikasikan pada Harian Ekonomi Neraca, hari Senin, tanggal 27 Agustus 2018 serta situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.
Keputusan RUPSLB pada pokoknya telah menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan, yaitu:
1. Mengangkat Bapak Frederick Rompas sebagai Direktur merangkap Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Perseroan yang baru berdasarkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Risalah Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 16 Agustus 2018 dengan ketentuan khusus pengangkatan tersebut di atas berlaku efektif terhitung setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga susunan anggota Direksi Perseroan sampai dengan Penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun buku 2022 menjadi sebagai berikut:Direktur Utama : Bapak Wahyu Dwi AjiDirektur : Bapak Gatot Wahyu Djatmiko (Gatot
Wahyu Jatmiko)Direktur : Bapak Gunarto HanafiDirektur : Bapak Roy Iskandar Kusuma WidjajaDirektur merangkap – : Bapak Frederick RompasDirektur yang Membawahkan Fungsi KepatuhanKomisaris Utama : Bapak Danny NugrohoKomisaris Independen : Bapak Amrih MasjhuriKomisaris Independen : Bapak Maxen Bastian Nggadas
2. Memberikan kuasa kepada anggota Direksi Perseroan baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam agenda Rapat ini dalam suatu akta notaris tersendiri, membuat dan menandatangani segala surat dan/atau akta-akta yang diperlukan, memberitahukan kepada instansi yang berwenang atas pengubahan susunan pengurus Perseroan, selanjutnya melakukan sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk melaksanakan keputusan agenda Rapat ini, tanpa ada yang dikecualikan.
BOARD OF COMMISSIONERSAmrih Masjhuri, Independent CommissionerMaxen B. Nggadas, Independent Commissioner
Agenda of EGMS on August 23, 2018The agenda of the EGMS held on August 23, 2018 is as follows:• Changes in the Company’s Management Structure.
Summary of Resolutions of EGMS on August 23, 2018The results of the EGMS have been published in Ekonomi Neraca daily on Monday, August 27 2018 and the websites of the Indonesia Stock Exchange website and the Company.
The resolutions of the EGMS generally has approved the changes in the composition of the Company’s management, namely:1. Appointed Mr. Frederick Rompas as Director and Director
in charge of the Company’s new Compliance Function in accordance with recommendations from the Nomination and Remuneration Committee based on the Minutes of the Nomination and Remuneration Committee Meeting dated August 16, 2018 with the specific provisions of the above appointment effective from the date of the approval of the Financial Services Authority (OJK). Thus, the composition of the members of the Company’s Board of Directors until the Closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2022 fiscal year is as follows:
President Director : Bapak Wahyu Dwi AjiDirector : Mr. Gatot Wahyu Djatmiko (Gatot Wahyu Jatmiko)Director : Mr. Gunarto HanafiDirector : Mr. Roy Iskandar Kusuma WidjajaDirector concurrently : Mr. Frederick RompasThe director Subordinate Function ObediencePresident Commissioner : Mr. Danny NugrohoIndependent Commissioner : Mr. Amrih MasjhuriIndependent Commissioner : Mr Maxen Bastian Nggadas
2. Granted the authority to members of the Board of Directors both jointly and individually, with the right of substitution to declare decisions in this Meeting agenda in a separate notary deed, make and sign all necessary letters and/or deeds, notify the authorized body to change the composition of the Company’s management; furthermore, carry out the functions deemed necessary and useful to make the decisions of this Meeting agenda, without any exception.
134 Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT BANK CAPITAL INDONESIA TBK TAHUN 2019REPORT OF IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE OF PT BANK CAPITAL INDONESIA TBK IN 2019
PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika industri perbankan yang berlaku secara umum, Perseroan wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Penerapan Tata Kelola pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar Tata Kelola yang baik berikut ini, yaitu: 1. Transparansi (transparency) yaitu terbuka dalam proses
pengambilan keputusan dan terbuka dalam menyediakan informasi material yang relevan dengan Perseroan.
2. Akuntabilitas (accountability) yaitu fungsi, kewenangan dan tanggung jawab yang jelas dari setiap aspek bisnis Perseroan hingga tercapailah efektivitas pengelolaan Perseroan.
3. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu pelaksanaan pengelolaan Perseroan sesuai dan sejalan dengan prinsip korporasi yang sehat serta peraturan dan undang-undang yang berlaku
4. Independensi (independency) yaitu pengelolaan Perseroan secara profesional, tanpa adanya benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sejalan dengan prinsip korporasi yang sehat dan bertentangan dengan peraturan dan undang- undang yang berlaku.
5. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam
memenuhi hak dan kewajiban para pemegang saham yang sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku
Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, penilaian terhadap penerapan Tata Kelola yang sesuai 5 (lima) prinsip dasar Tata Kelola yang baik dikelompokkan dalam suatu governance system yang terdiri dari 3 (tiga) aspek governance, yaitu governance structure, governance process, dan governance outcome. Adapun hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
INTRODUCTION
In order to improve the performance of the Company, protect the interests of stakeholders, and increase compliance with applicable laws and regulations and the ethical values of the banking industry in general, the Company is obliged to carry out its business activities based on the principles of Good Corporate Governance ( GCG).
Implementation of Governance in the banking industry must always be based on the following 5 (five) basic principles of Good Corporate Governance, namely:1. Transparency, openness in the decision-making process
and in providing material and relevant information of the Company
2. Accountability, clear descriptions of the functions, duties and responsibilities of each business area in order to achieve effective Company management
3. Responsibility, management of the Company in accordance with the Company’s sound business principles as well as with adherence to the prevailing laws and regulations.
4. Independency, professional management of the Company without any conflicts of interests or intervention from any parties that are not in line with corporate soundness principles, and with adherence to the prevailing laws and regulations.
.5. Fairness, fairness and equality in fulfilling the rights of
shareholders in accordance with the prevailing laws and regulations.
Pursuant to the prevailing regulation of the Financial Services Authority (OJK) on the Assessment of Soundnes Levels of Commercial Banks, an assessment of good governance implementation based on the 5 (five) basic principles of Good Corporate Governance is categorized into governance systemthat includes 3 (three) aspects, which are governance structure, governance process and governance outcome. It is as stated in the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 55/POJK.03/2016 on Implementation of Governance for Commercial Banks and Financial Services Authority Circular Letter (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2017 dated March 17, 2017 on Implementation of Governance for Commercial Banks.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 135Good Corporate Governance
Dari hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola yang telah dilakukan untuk periode Pelaporan Self Assessment 2019, Perseroan memperoleh hasil “Cukup Baik” pada posisi Semester I tahun 2019 maupun Semester II tahun 2019. Bank terus melakukan perbaikan dengan meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola terkait dengan governance structure, governance process dan governance outcome. Selain itu, manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata Kelola dengan hasil Penilaian Cukup Baik. Hasil ini tercermin dari pemenuhan atas prinsip-prinsip Tata Kelola Perseroan.
Hasil Penilaian Sendiri (self-assessment) pelaksanaan Tata Kelola per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola Results of Self Assessment of Governance Implementation
Definisi PeringkatDefinition of Ranking
IndividualIndividual
Cukup BaikModerate
*) Hasil akhir self-assessment pelaksanaan Tata Kelola per tanggal 31 Desember 2019 adalah Cukup Baik
The final result of self-assessment of Governance implementation as of December 31, 2019 is Moderate
Governance Structure1. Beberapa faktor yang menunjukkan pencapaian Positif
pada Governance Structure, antara lain:a. Jumlah dan Komposisi Anggota Direksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Selain itu, mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman yang memadai di dunia Perbankan sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.
b. Dalam rangka melaksanakan Good Corporate Governance, Direksi memiliki Pedoman Dan Tata Tertib Kerja yang dituangkan dalam bentuk Kebijakan yaitu Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/146/XII/2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite PT. Bank Capital Indonesia, Tbk
c. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
d. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai, serta telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja, termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja dan rapat.
e. 2 dari 3 anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Jumlah komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi. Pada saat ini, anggota Direksi berjumlah 4 orang.
f. Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta
From the GCG self assessment for 2019, the Company obtaining the “Moderate” rating in the first and second semester of 2019. It demonstrates the Bank’s continuous improvement by maintaining the quality of governance implementation related to governance structure, governance process as well as governance outcome. In addition, the Bank’s Management has implemented the Governance with the Moderate rating result. This result reflected in the fulfillment of the Corporate Governance principles.
The result of the Self-assessment rating on the implementation of the Bank’s Governance as of December 31, 2019 is as follows:
Governance Structure1. There are a factors that shows a good progress from the
Governance Structure aspect, such as:a. Number and composition of members of the Board
of Directors are in accordance with the regulations. Moreover, most of the members of the Board of Directors possess adequated experience in the banking industry relevant to their respective working fields.
b. In order to implement Good Corporate Governance, the Board of Directors has guidelines and rules through Board of Directors Decree No. SK/DIR/146/XII/2016 concerning Guidelines and Code of Conduct regarding the Board of Commissioners, Board of Directors and Committees of PT. Bank Capital Indonesia, Tbk.
c. All members of the Board of Directors possess integrity, competence and good financial reputation.
d. All members of the Board of Commissioners possess integrity, competence and good financial reputation. They also have manual guidelines and procedures, including arrangements for work ethics, work time and meetings.
e. Two of three members of the Board of Commisioners are Independent Commisisoners. Total number of members of the Board of Commissioners are not exceeding total number of the Boards of Directors. At present, there are 4 members of the Board of Directors.
f. Members of the Board of Commissioners have good competence relevant to their positions to carry out their duties and responsibilities. In conducting
136 Tata Kelola Perusahaan
mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
g. Kriteria dan komposisi keanggotaan komite telah sesuai dengan ketentuan. Ketua Komite telah dijabat oleh Komisaris Independen Bank.
h. Rangkap jabatan Pihak Independen pada Bank telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
i. Bank telah memiliki kebijakan terkait penanganan Benturan Kepentingan, yang dituangkan dalam bentuk SE Kepatuhan No. 003 tanggal 30 Oktober 2013 perihal Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest).
j. Bank memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional dan secara struktur berada di bawah Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
Sehubungan dengan adanya kekosongan posisi Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan, untuk saat ini pelaksanaan tugas Direktur Bidang Kepatuhan dirangkap oleh Direktur Operasional. Rangkap jabatan sebagaimana dimaksud masih sesuai dengan pasal 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
k. Bank telah menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), dengan cara:i. Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit
Charter) ii. Membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)iii. Menyusun Panduan Audit Intern yang telah
disetujui Direksi dan Dewan Komisaris
l. Audit Ekstern yang ditunjuk telah terdaftar dalam Daftar Kantor Akuntan Publik Yang Terdaftar Sebagai Auditor Bank yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, penugasan audit tersebut juga telah memperhatikan beberapa faktor, yaitu:i. Adanya Legalitas perjanjian kerjaii. Ruang lingkup auditiii. Standar profesional akuntan publikiv. Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP
tersebut
m. Dalam Penerapan Manajemen Risiko, Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai sesuai kebutuhan Bank untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko dan pengendalian intern. Bank juga telah memiliki kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko yang memadai sesuai dengan kondisi bank saat ini.
their duties and responsibilities, members of the Board of Commissioners are able to implement their competencies.
g. Criteria and composition of committee membership are in accordance with the prevailing regulations. The Chairperson of the Committee has been held by the Bank’s Independent Commissioner.
h. The concurrent position of the Bank’s Independent Party has considered the competencies, independence criteria, confidentiality, code of ethics and implementation of duties and responsibilities.
i. The Bank has policies in handling the Conflict of Interest. Those are set forth in the form of Compliance Circular Letter No. 003 dated October 30, 2013 on Conflict of Interest Guidelines.
j. The Bank has a Compliance Unit, which is working independently from the Operations/Business Unit. Structurally, the Compliance Unit is under the Director in charge of the Compliance Function.
In connection with the vacancy of the Director’s position in charge of the Compliance Function, currently Director in charge of Compliance is concurrently held by Operations Director. The concurrent position is still complied with Article 9 of the Financial Services Authority Regulation No. 46/POJK.03/2017 regarding Implementation of Compliance Function in Commercial Banks.
k. The Bank has implemented Internal Audit Function Implementation Standard (SPFAIB), as follows:i. Establishing an Internal Audit Charter
ii. Establishing an Internal Audit Work Unit (SKAI).iii. Preparing Internal Audit Guidelines that have been
approved by the Board of Directors and Board of Commissioners
l. The appointed External Audit has been registered in the List of eligible Registered Public Accounting Firms as Auditors issued by the Financial Services Authority. In addition, audit assignments also consider several factors, namely:i. The legal aspect of the agreementii. The scope of the auditiii. Professional standards of public accountantsiv. Communication of the Financial Services Authority
with the eligible Accounting Firm.
m. In the Implementation of Risk Management, the Bank has an adequate organization structure adjusting to the Bank’s needs in supporting the implementation of Risk Management and internal control. Furthemore, the Bank has adequate policies, procedures and risk limits in accordance with the current condition.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 137Good Corporate Governance
n. Bank telah memiliki kebijakan terkait Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar, yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Kredit No. 010 Revisi 2 tanggal 20 Mei 2019 Perihal Pedoman Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposures) serta Penyediaan Dana Kepada Pihak Lain yang Memiliki Kepentingan Terhadap Bank.
o. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur internal terkait pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
p. Bank menyusun Rencana Strategis dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis (business plan) yang didukung sepenuhnya oleh pemilik. Dukungan tersebut antara lain tercermin dari komitmen dan upaya pemilik untuk memperkuat permodalan Bank.
2. Meski demikian, masih terdapat faktor yang belum menunjukkan pencapaian yang positif, antara lain:Bank telah menunjuk atau menugaskan Direktur Operasional sebagai pelaksana tugas Direktur Bidang Kepatuhan. Rangkap jabatan tersebut masih sesuai dengan pasal 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Governance Process1. Beberapa faktor yang menunjukkan kinerja Positif pada
Governance Process, antara lain :a. Direksi telah mengangkat anggota Komite ALCO,
Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Teknologi Informasi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
b. Anggota Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain dalam bentuk apapun yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
c. Direksi telah melaporkan tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui Laporan Pertanggung Jawaban Direksi yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
d. Penggantian dan/atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi serta memperoleh persetujuan dari RUPS.
e. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
f. Komite telah melaksanakan tugas sesuai cakupan tugas dan tanggung jawabnya memberikan evaluasi dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
n. The Bank has the policies related to Credit Facilities to the Related Parties and Large Exposure, as outlined in Credit Circular Letter (SE) No. 010 Revision 2 dated May 20, 2019 regarding Guidelines For Credit Facilities to the Related Parties and Large Exposures, as well as to the Other Parties who Have Interest in The Bank.
o. The Bank has internal policies and procedures related to the implementation of transparency in financial and non-financial condition.
p. The Bank has a strategic plan consists of corporate plan and business plan. Those are fully supported by the owner. This support is reflected in, among others as a commitment and effort to strengthen the Bank’s capital.
2. Nevertheless, there are still factors that have not shown positive achievements, including:The Bank has appointed or assigned an Operation Director as the executor of the Director of Compliance’s duties. The concurrent position is still in accordance with Article 9 of the Financial Services Authority Regulation No. 46/POJK.03/2017 concerning the Implementation of the Compliance Function of Commercial Banks.
Governance Process1. Several factors indicate the positive performance in the
Governance Process, among others:a. The Board of Directors has appointed members of
the ALCO Committee, Credit Policy Committee, Credit Committee, Risk Management Committee, and Information Technology Committee; pursuant to the decision of the Board of Commissioners meeting.
b. Members of the Board of Directors shall not pass on their authority to the other parties in any form that result in the transfer of duties and functions of the Board of Directors.
c. The Board of Directors have reported their duties and responsibilities to shareholders through the Board of Directors’ Responsibility Report submitted at the Annual General Meeting of Shareholders (Annual GMS).
d. The replacement and/or appointment of Commissioner shall consider the recommendation of the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee. It also should obtain an approval from the General Meeting of Shareholders.
e. The Board of Commissioners has established the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and the Remuneration and Nomination Committee.
f. The Committee has performed its duties in accordance with the scope of its duties and responsibilities in providing evaluations and recommendations to the Board of Commissioners.
138 Tata Kelola Perusahaan
g. Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan telah memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memberikan arahan dan/atau instruksi baik secara lisan maupun secara tertulis (kebijakan, memo, email), baik secara rutin maupun insidentil kepada unit-unit kerja terkait sesuai kebutuhan.
h. Direksi telah bertanggung jawab atas terciptanya struktur pengendalian intern, dan menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank dalam setiap tingkatan manajemen dan tindak lanjut temuan audit intern Bank.
i. Penunjukkan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris.
j. Dalam memastikan penerapan fungsi manajemen risiko dalam kegiatan usaha Bank, Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kewenangannya.
k. Bank secara berkala akan terus melakukan evaluasi dan pengkinian kebijakan, sistem dan prosedur sebagaimana dimaksud sesuai dengan perkembangan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan kompleksitas serta kebutuhan usaha bank. Dalam proses persetujuan terhadap Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar, Bank telah memperhatikan prinsip kehati-hatian.
l. Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders termasuk mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan melaporkannya kepada Otoritas Jasa Keuangan atau stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku.
m. Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank yang realistis, komprehensif, dan terukur (achievable), dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsivitas terhadap perubahan internal dan eksternal.
2. Di samping faktor positif pada Governance Process, masih terdapat beberapa faktor yang belum menunjukkan pencapaian yang positif dan masih dalam proses perbaikan, antara lain:Rangkap jabatan Direktur Bidang Kepatuhan untuk sementara dirangkap oleh Direktur Operasional selaku pelaksana tugas. Adanya rangkap jabatan berpotensi mengalami benturan kepentingan (conflict of interest) dalam proses pelaksanaan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan. Namun, hal tersebut dapat dimitigasi melalui tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
g. Director who oversees the Compliance Function ensures the Bank’s compliance with the prevailing regulations from Bank Indonesia and/or the Financial Services Authority as well as applicable legislation by providing direction and/or instructions orally or in written (policies, memos, e-mails), both regularly and incidentally in related work units according to the need.
h. The Board of Directors has the responsibility for the establishment of an internal control structure and ensure the implementation of the Bank’s internal audit function at each management level and the follow-up of the Bank’s internal audit findings.
i. The process of appointing a Public Accountant Firm (KAP) has obtained GMS approval based on the recommendation from the Audit Committee through the Board of Commissioners.
j. In ensuring the implementation of the risk management function in the Bank’s business activities, the Board of Commissioners and the Board of Directors have performed duties and responsibilities in accordance with their authorities.
k. The Bank continuously evaluates and updates the policies, systems and procedures in accordance with the development of applicable regulations and laws, taking into account the Bank’s complexity and business needs. In the approval of Credit Facilities to Related Parties and Large Exposure, as well as implementing prudential principles.
l. The Bank has disclosed financial and nonfinancial conditions to Stakeholders including the announcement in Published Financial Reports quarterly and reporting them to the Financial Services Authority or Stakeholders in accordance with applicable regulations.
m. The Bank has prepared a realistic, comprehensive, and achievable Bank Business Plan by taking the prudential principle and responsiveness as well as considering internal and external changes.
2. In addition to the positive factors in the Governance Process, there are still several factors that have not yet shown positive achievements and are still in the process of improvement, including:Concurrent position of Director of Compliance is temporarily held by the Operations Director as the executor of duties. Concurrent positions have the potential to have a conflict of interest in the process of carrying out the responsibilities of the Compliance Function. However, this can be mitigated through the supervisory duties and functions of the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 139Good Corporate Governance
Governance Outcome1. Beberapa faktor yang menunjukkan kinerja positif pada
Governance Outcome, antara lain :a. Pertanggungjawaban tugas Direksi telah dilaporkan
kepada pemegang saham dalam pelaksanaan RUPS.
b. Direksi telah mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai arah bisnis bank dalam rangka pencapaian misi dan visi bank melalui media Rencana Bisnis yang prosesnya akan terus disempurnakan. Untuk Rencana Bisnis Bank periode tahun 2020, Manajemen telah menyelesaikan penyusunan RBB pada bulan November tahun 2019. Selain itu, hasil penyusunan RBB tersebut sudah disosialisasikan kepada seluruh unit kerja melalui media Rapat Kerja (Raker), yang telah diadakan pada bulan Desember 2019.
c. Peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan karyawan melalui pelatihan (training) baik pelatihan internal maupun eksternal memberikan pengaruh yang cukup positif terhadap kinerja individu sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
d. Peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan Anggota Dewan Komisaris dalam pengawasan Bank sudah cukup selaras dengan peningkatan kinerja Bank, penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi pemangku kepentingan (stakeholders).
e. Masing-masing Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan Fungsi tersebut tercermin melalui penyelenggaraan Rapat Komite secara berkala, guna merumuskan pemberian rekomendasi dan/atau melakukan evaluasi terhadap permasalahan yang dihadapi Bank dalam menjalankan aktivitas usahanya.
f. Salah satu tindakan yang dilakukan manajemen demi menghindari adanya benturan kepentingan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank adalah dengan mengatur tentang:i. Adanya kebijakan yang secara khusus mengatur
tentang Penanganan Benturan Kepentingan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kepatuhan No.003 tanggal 30 Oktober 2013 perihal Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest).
ii. Adanya kebijakan pemberian bunga bagi pengurus dan/atau pegawai Bank.
iii. Adanya kebijakan penyediaan dana kepada pengurus dan/atau pihak terkait bank.
g. Bank telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak terkait. Dalam Laporan Pelaksanaan Tugas tersebut, seluruh aktivitas yang telah dilakukan
Governance Outcome1. Several factors that show positive performance on
Governance Outcomes, include:a. The responsibility of the duties of the Board of
Directors has been reported to shareholders in the General Meeting of Shareholders.
b. The Board of Directors has communicated to employees the Bank’s business direction for the achievement of the Bank’s mission and vision through the media of the Corporate Plan and Business Plan whose processes will continue to be refined. For the Bank’s Business Plan (RBB) 2020, the Bank’s Management has completed the RBB preparation in November 2019. In addition, the results of the RBB preparation have also been socialized to all work units through the media of the Working Meeting held in December 2019.
c. Increasing the knowledge, expertise and capabilities of employees through training both internally and externally provides a positive results on individual performance according to their duties and responsibilities.
d. Increasing the knowledge, expertise and abilities of members of the Board of Commissioners in the supervision of the Bank is in line with improving the performance of the Bank, solving problems faced by the Bank, and achieving results in accordance with the stakeholders expectation.
e. Each Committee has carried out its functions in accordance with the applicable regulations. The implementation of these functions is reflected through the regular holding of Committee Meetings to formulate recommendations and/or evaluate problems faced by the Bank in performing out its business activities.
f. One of the actions taken by management in order to avoid a conflict of interest that can harm the Bank or reduce the Bank’s profit is to regulate:
i. Policy that specifically regulates the Handling of Conflicts of Interest. This policy is contained in Circular Letter of Compliance No.003 dated October 30, 2013 concerning the Conflict of Interest Guidelines.
ii. There is an interest provision policy for the Bank’s management and/or employees.
iii. There is a policy of providing funds to the management and/or related parties of the bank.
g. The Bank has submitted the main report on the implementation of the duties of the Director who oversees the Compliance Function and special reports to the Financial Services Authority and the related Parties. The Report describes all activities that have
140 Tata Kelola Perusahaan
dijabarkan dalam rangka penerapan fungsi kepatuhan yang efektif dan permanen sebagai bagian dari kebijakan kepatuhan Bank. Departemen Kepatuhan akan terus melanjutkan aktivitas pembuatan reminder Laporan-Laporan kepada Pihak Otoritas, yang selama ini telah dikirimkan secara rutin melalui email kepada unit-unit kerja penanggung jawab pembuatan Laporan.
h. Program dan ruang lingkup audit telah sesuai dengan prinsip-prinsip SPFAIB antara lain terpenuhinya independensi, objektivitas, serta tidak ada pembatasan dalam cakupan dan ruang lingkup audit intern. Selain itu, program dan ruang lingkup audit telah tercantum dalam Kebijakan Tertulis dan Prosedur Operasi Standar Panduan Audit Intern Bank Capital.
i. Secara umum, hasil audit telah menggambarkan permasalahan bank. Selain itu, hasil audit telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu.
j. Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha, serta kemampuan Bank.
k. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar telah memperhatikan Prinsip kehati-hatian di antaranya memperhatikan ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
l. Bank telah menyampaikan Laporan Tahunan secara lengkap dan tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pemegang saham. Publikasi Laporan Keuangan Tahunan, serta Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan telah dipublikasikan melalui Surat Kabar dan website Bank Capital.
m. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Komisaris. Direksi telah mengkomunikasikan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank kepada Pemegang Saham dan ke seluruh jenjang organisasi Bank.
2. Di samping faktor positif pada governance outcome, masih terdapat beberapa faktor belum menunjukkan pencapaian yang positif dan masih dalam proses perbaikan, antara lain:
Rangkap jabatan Direktur Bidang Kepatuhan untuk sementara dilakukan oleh Direktur Operasional selaku pelaksana tugas. Namun, pelaksanaan tugas dan fungsinya masih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Struktur Tata Kelola Bank Secara Umum Adalah Sebagai Berikut:
1. Dewan Komisaris2. Direksi
been carried out in the implementation of an effective and permanent compliance function as part of the Bank’s compliance policy. The Compliance Department will continue the follow-up to the Authority, which has been regularly sent via e-mail to the work/business units in charge of preparing the related Report.
h. The program and scope of the audit are in accordance with the principles of SPFAIB, including the fulfilment of independence, objectivity, and no limitations in the scope of internal audit. In addition, the program and scope of the audit are stated in the Bank’s Internal Audit Guide Standard included Written Policy and Operating Procedure.
i. In general, the results of the audit has described the Bank’s problems. In addition, the results of the audit has been submitted to the Financial Services Authority in a timely basis.
j. The Bank has implemented Risk Management in accordance with its objectives, business policies, size and business complexity, as well as the Bank’s capability.
k. Providing Credit Facilities to related parties as well as large exposure takes into account of Prudential Principle in accordance with the Bank Indonesia’s Legal Lending Limit and other applicable legal provisions.
l. The Annual Report has been submitted by the Bank in full and timely manner to the Financial Services Authority and shareholders. The Bank has also published Annual Financial Reports, as well as Quarterly Published Financial Reports in Newspapers and at the Bank Capital’s website.
m. The Bank’s Corporate and Business Plans are prepared by the Board of Directors and approved by the Commissioners. The Board of Directors has communicated the Bank’s Corporate Plan and Business Plan to the Shareholders as well as to all levels of the Bank’s organization.
2. Despite of the positive factors on governance outcomes, there are several factors that have not shown positive achievements and are still in the process of being improved, including:The concurrent position of Director of Compliance is temporarily carried out by the Operations Director as the executor of the duties. However, the implementation of tasks and functions is still in accordance with applicable regulations.
Governance Structure of Bank in General, Includes:
1. Board of Commissioners2. Board of Directors
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 141Good Corporate Governance
3. Komite-komite yang mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, antara lain:
a. Komite Auditb. Komite Pemantau Risikoc. Komite Remunerasi dan Nominasi
4. Komite-komite yang mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, di antaranya:
a. Komite Asset And Liabilities Committee (ALCO)b. Komite Kebijakan Perkreditanc. Komite Kreditd. Komite Manajemen Risikoe. Komite Pengarah Teknologi Informasif. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
5. Satuan Kerja di bawah Direksi, di antaranya:a. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)b. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)c. Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)
Transparansi Pelaksanaan Tata KelolaDalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar Tata Kelola yang baik, Bank harus melakukan penilaian sendiri (self-assessment) secara berkala yang paling sedikit meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian penerapan Tata Kelola yaitu: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite; 4. Penanganan benturan kepentingan; 5. Penerapan fungsi kepatuhan; 6. Penerapan fungsi audit intern; 7. Penerapan fungsi audit ekstern; 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern; 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
penyediaan dana besar (large exposure); 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank,
laporan pelaksanaan tata kelola dan pelaporan internal; dan
11. Rencana strategis Bank.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
Jumlah dan Komposisi Dewan KomisarisDewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang, dan 2 (dua) orang di antaranya merupakan Komisaris Independen. Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melebihi jumlah anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.
3. Committees that support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, among others:a. Audit Committeeb. Risk Monitoring Committeec. Remuneration and Nomination Committee
4. Committees that support the effectiveness of implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, including:a. Asset and Liabilities Committee (ALCO)b. Credit Policy Committeec. Credit Committeed. Risk Management Committeee. Information Technology Steering Committeef. Integrated Risk Management Committee
5. Work Units under the Board of Directors, including:a. Internal Audit Work Unit (SKAI)b. Risk Management Unit (SKMR)c. Compliance Unit (SKK)
Transparency of Governance ImplementationTo ensure the execution of 5 (five) basic principles of good governance, the Bank must conduct periodic self assessments which at least include 11 (eleven) factors assessing the implementation of Governance, as follows:1. Implementation of the duties and responsibilities of the
Board of Directors;2. Implementation of the duties and responsibilities of the
Board of Commissioners;3. Completeness and implementation of committee’s duties;4. Handling conflicts of interest;5. Implementation of the compliance function;6. Implementation of the internal audit function;7. Implementation of the external audit function;8. Implementation of risk management including the internal
control system;9. Providing credit facilities to related parties and large
exposure;10. Transparency of the Bank’s financial and non financial
conditions, reports on the implementation of governance and internal reporting; and
11. Bank’s strategic plan.
IMPLEMENTATION OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF COMMISSIONERS
Number and Composition of Board of CommissionersThe Board of Commissioners is composed of 3 (three) members, 2 (two) of whom act as Independent Commissioners. The number of the Board of Commissioners members does not exceed the Board of Directors members. All of the Board of Commissioners’ members are domiciled in Indonesia.
142 Tata Kelola Perusahaan
Komposisi dan Struktur Dewan Komisaris pada 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Danny NugrohoKomisaris UtamaPresident Commissioner
Amrih MasjhuriKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Maxen B. NggadasKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang. Adapun jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris PT Bank Capital Indonesia Tbk telah memenuhi prinsip tata kelola yang baik, sebagaimana tercantum dalam pasal 23 POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta Surat Edaran Otoritas Jasa keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum yang menetapkan bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.
Riwayat Jabatan, Riwayat Pendidikan, dan Pengalaman Kerja Dewan Komisaris
Danny NugrohoBeliau adalah Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau meraih gelar Bachelor of Science dari The Ohio State University Columbus, Ohio, United States of America pada tahun 1998. Beliau bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk dan diangkat sebagai Komisaris Utama hingga saat ini.
Amrih MasjhuriBeliau adalah Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Beliau meraih gelar Magister Manajemen bidang Strategic Management dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sejak tahun 1968, beliau menduduki berbagai jabatan antara lain pada Direktorat Jendral Perhubungan Udara dan dari 1998 sampai 2005 pada PT Angkasa Pura II dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan dan Investasi Dana Pensiun PA II (DAPENDA), dan Direktur Utama DAPENDA hingga 2007. Beliau bergabung dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk sejak tahun 2009 dan menjabat sebagai Komisaris Independen.
Maxen B. NggadasBeliau memulai karir di bidang perbankan pada tahun 1988 di PT. Overseas Express Bank sebagai Peserta Program Pendidikan Kader Pimpinan (Officers Development Program). Selanjutnya
The Composition and Structure of the Board of Commissioners as of December 31, 2019 are as follows:
The Board of Commissioners consists of 3 (three) members. The total number, composition, criteria and independence of the members of the Board of Commissioners of PT Bank Capital Indonesia Tbk are in line with the principles of good governance, as stated in Article 23 of POJK No. 55/POJK.03/2016 regarding Implementation of Governance Manage for Commercial Banks and the Financial Services Authority Circular Letter No. 13/SEOJK.03/2017 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks which stipulates that the total members of the Board of Commissioners consist of at least 3 (three) people and at most equal to the total members of the Board of Directors.
Track Record, Educational Background, and Career History of Board of Commissioners
Danny NugrohoHe is Indonesian citizen and is based in Indonesia. He holds a Bachelor of Science from the Ohio State University in Columbus, Ohio, United States of America in 1998. He joined PT Bank Capital Indonesia Tbk and was appointed as President Commissioner up to this date.
Amrih MasjhuriHe is Indonesian citizen and is based in Indonesia. He holds a Master’s Degree in Management in Strategic Management from Gajah Mada University, Yogyakarta. Since 1968, he has held various positions, among others, at the Directorate General of Air Transportation and from 1998 to 2005 at PT Angkasa Pura II with his last position as Director of Finance and Investment in Pension Fund PA II (DAPENDA), and Managing Director of DAPENDA until 2007. He has joined PT Bank Capital Indonesia Tbk since 2009 and has served as an Independent Commissioner.
Maxen B. NggadasHe started his career in banking business in 1988 at PT Overseas Express Bank as an Officers Development Program Participant. Subsequently, in the same place, he has also held
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 143Good Corporate Governance
di tempat yang sama, beliau juga telah menduduki berbagai jabatan, di antaranya sebagai Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang sampai dengan tahun 1999, dengan jabatan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Medan. Pada tahun 2000, beliau bergabung dengan PT. Bank Multiarta Sentosa sebagai Direktur Kepatuhan sampai dengan tahun 2011. Pada tahun 2012, beliau bergabung dengan PT. Bank Capital Indonesia, Tbk sebagai Kepala Divisi Kepatuhan. Selanjutnya pada tahun yang sama beliau dipercaya menjadi Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan. Di tahun 2018, beliau dipercaya dan diangkat menjadi Komisaris Independen sampai dengan saat ini.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris1. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya tugas Dewan
Komisaris yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank secara efektif dan efisien. Selain itu, Dewan Komisaris harus mendukung terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Komisaris dan Direksi, auditor eksternal dan otoritas bank dan otoritas pasar modal serta otoritas keuangan lainnya.
2. Wajib memastikan terselenggaranya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam setiap kegiatan usaha, pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang ada di Perseroan.
3. Wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi.
4. Wajib memastikan bahwa Direksi Perseroan telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perseroan auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia serta hasil pengawasan dari pihak lain.
5. Melakukan pengawasan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan strategis bank.
6. Memiliki tata tertib yang mengikat dan ditaati oleh semua anggota Dewan Komisaris. Tata tertib tersebut antara lain mengatur rapat Dewan Komisaris.
7. Wajib mengungkapkan kepemilikan saham Bank maupun perusahaan lainnya sesuai peraturan pasar modal.
8. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kewajaran di bidang perbankan.
9. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya dan memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), Dewan Komisaris telah membentuk:a. Komite Auditb. Komite Pemantau Risikoc. Komite Remunerasi dan Nominasi
various positions, including as Head of Division and Branch Manager until 1999, with his last position as Branch Manager of Medan. In 2000, he joined PT Bank Multiarta Sentosa as the Director of Compliance until 2011. In 2012, he joined PT Bank Capital Indonesia, Tbk as Head of the Compliance Division. Subsequently, in the same year, he was trusted to be the Director in charge of the Compliance function and in 2018 was trusted and appointed as an Independent Commissioner up to this date.
Implementation Board of Commissioners Duties1. Have the responsibility in implementing the duties of the
Board of Commissioners in effective and efficient manner as stipulated in the Bank’s Articles of Association. In addition, the Board of Commissioners has a mandatory to support the establishment of effective communication between the Commissioners and Directors, external auditors, bank authorities, capital market authorities and other financial authorities;
2. Have the responsibility in ensuring the GCGimplementation in every business activity at all levels of the Company’s organization;
3. Must implement supervision over the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors.
4. Have the responsibility for ensuring the Board of Directors’ performance in following up on audit findings and recommendation from the Company’s internal audit work unit, external auditors, the results of Bank Indonesia supervision and the other parties’ supervision results;
5. Supervises, monitors, and evaluates the implementation of the bank’s strategic policies;
6. Have a strict code of conduct as it is adhered to by all members of the Board of Commissioners. The code of conduct covers the arranging the Board of Commissioners meetings.
7. Disclose the Bank’s share ownership and other companies in accordance with the capital market regulation.
8. Prohibited from utilizing the Bank facilities for their personal, family, company or business group interests in a manner that against the laws, regulations, and fairness in the banking sector.
9. In order to help carrying out its duties and fulfilling the Financial Services Authority (POJK) Regulation, the Board of Commissioners has formed:a. Audit Committeeb. Risk Monitoring Committeec. Remuneration and Nomination Committee
144 Tata Kelola Perusahaan
Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris.
10. Melaksanakan agenda rapat paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun sesuai ketentuan. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 8 (delapan) kali Rapat yang dihadiri sebagian besar anggota Dewan Komisaris. Secara umum, materi pembahasan dalam Rapat Dewan Komisaris dapat dijabarkan dalam beberapa poin pokok bahasan, antara lain:a. Evaluasi Kinerja Bank periode sebelumnya, serta
Rencana Kerja untuk periode berikut;b. Pembahasan Temuan, catatan, dan/atau saran dari
Bank Indonesia serta penerapannya dalam kegiatan usaha Bank;
c. Pemberian saran dan/atau nasehat kepada Manajemen guna memastikan pengelolaan Bank telah berjalan sesuai Rencana Bisnis serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Telah menyediakan waktu yang memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal, serta berperan aktif dalam penyusunan buku pedoman operasi unit kerja internal Bank dengan memberikan persetujuan/pengesahannya.
Rapat Dewan KomisarisSesuai dengan pasal 37 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, rapat Dewan Komisaris diselenggarakan secara berkala, sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun dan wajib diikuti oleh seluruh anggota Dewan Komisaris minimal dua kali dalam setahun.
Rapat Dewan Komisaris Perseroan, antara lain membahas tentang hasil pencapaian kinerja Perseroan untuk periode tertentu, hasil temuan Komite Audit, dan rencana kerja Perseroan. Selama tahun 2019, Dewan Komisaris Perseroan menyelenggarakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali rapat yang dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris dengan rincian sebagai berikut:
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris, dan Dewan Komisaris dengan Direksi Tahun 2019
URAIANDESCRIPTION
JUMLAH RAPAT (KALI)TOTAL MEETING (TIMES)
Rapat Intern Dewan Komisaris The Board of Commissioners Internal Meeting
8
Rapat Dewan Komisaris dengan DireksiThe Board of Commissioners Meeting with the Board of Directors
12
The appointment of the Committee members is pursuant to the Board of Commissioners’ Meeting Resolutions.
10. Carry out the meeting agenda minimum 4 (four) times in 1 (one) year according to the provisions. From January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners has held 8 (eight) meetings. Those are attended by majority members of the Board of Commissioners. In general, the discussion material in the Board of Commissioners’ Meeting can be described in several points of discussion, including:
a. Evaluation of Bank Performance in the previous period, and Work Plan for the next period;
b. Discussion of Findings, notes and/or suggestion from Bank Indonesia and the application in the Bank’s business activities;
c. The advisory function to the Management to ensure the good operation of Bank’s management pursuant to the Business Plan and applicable laws and regulations.
11. Have allocated the adequated time to carry out its duties and responsibilities. In addition, The Board of Commissioners has an active role in the preparation of the Bank’s internal work unit operating manual by giving approval.
Board of Commissioners MeetingPursuant to the Article 37 of the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 on Implementation of Governance For Commercial Banks, Board of Commissioners meetings are held periodically, minimum 4 (four) times a year and all members of the Board of Commissioners are in mandatory to attend the meeting minimum two times a year.
The agenda of the Company’s Board of Commissioners meeting were presentation of the achievement of the Company’s performance for a certain period, the findings from the Audit Committee, and the Company’s work plans. During 2019, the Board of Commissioners of the Company held 8 (eight) meetings attended by the majority of members of the Board of Commissioners with the following details:
Frequency of Board of Commissioners Meeting and Board of Commissioners Meetings with Board of Directors in 2019
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 145Good Corporate Governance
Frekuensi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Tahun 2019
NAMANAME
JUMLAH KEHADIRAN (JUMLAH RAPAT: 12)TOTAL ATTENDANCE (TOTAL MEETING: 12)
TIDAK HADIR ABSENCE
% HADIR % OF ATTENDANCE
Danny Nugroho 8 4 67%
Amrih Masjhuri 12 0 100%
Maxen B. Nggadas 12 0 100%
Wahyu Dwi Aji 12 0 100%
Gatot Wahyu Djatmiko 11 1 92%
Roy Iskandar Kusuma 11 1 92%
Gunarto Hanafi 11 1 92%
Frekuensi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2019
NAMANAME
JUMLAH KEHADIRAN (JUMLAH RAPAT: 8)TOTAL ATTENDANCE (TOTAL MEETING: 8)
TIDAK HADIR ABSENCE
% HADIR % OF ATTENDANCE
Danny Nugroho 8 0 100%
Amrih Masjhuri 8 0 100%
Maxen B. Nggadas 8 0 100%
Berdasarkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris beserta riwayat jabatan dan pengalaman kerja maupun pendidikan, serta kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Perseroan telah memenuhi Prinsip dan Rekomendasi terkait Dewan Komisaris dalam implementasi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Jumlah dan Komposisi DireksiDireksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi serta menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor eksternal dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
Susunan anggota Direksi ditetapkan berdasarkan hasil keputusan yang dicapai dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perubahan susunan anggota Direksi terakhir kali terjadi pada penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 01 April 2019, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun Buku 2022.
Attendance Frequency of Board of Commissioners Meeting with Board of Directors in 2019
Attendance Frequency of Board of Commissioners Meeting in 2019
Based on the total amount and composition of the Board of Commissioners and their occupational history and work experience and education, as well as the quality of the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, the Company has complied with the Principles and Recommendations related to the Board of Commissioners in implementing the Public Company Governance Guidelines.
IMPLEMENTATION OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BOARD OF DIRECTORS
Total Amount and Composition of Board of DirectorsThe Board of Directors has a full responsibility for the implementation of the Company’s management in accordance with its authority and responsibilities as stated in the Articles of Association of the Company and the prevailing laws and regulations. The Board of Directors applies the Governance principles in all of the Bank’s business activities at all levels of the organization and follows up on the audit findings and recommendation from the Internal Audit Unit (SKAI), the external auditors and the OJK and Bank Indonesia supervision result.
The composition of the Board of Directors is determined based on the results of resolutions at the General Meeting of Shareholders (GMS). The last change in the composition of the Board of Directors occurred during the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on April 1, 2019, from the close of this Meeting until the close of the Company's Annual General Meeting of Shareholders for the 2022 Fiscal Year.
146 Tata Kelola Perusahaan
NAMANAME
JABATANPOSITION
TANGGAL PERSETUJUAN BI/OJKDATE OF BI/OJK APPROVAL
MASA JABATAN S/DTERMS OF SERVICE UP TO
Wahyu Dwi AjiDirektur Utama
President Director3 Oktober 2014October 3, 2014
2022
Gatot Wahyu DjatmikoDirekturDirector
6 Desember 2012December 6, 2012
2022
Roy Iskandar Kusuma WidjajaDirekturDirector
8 September 2014September 8, 2014
2022
Gunarto HanafiDirekturDirector
14 April 2015April 14, 2015
2022
Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Direksi Bank Capital Indonesia telah memenuhi prinsip tata kelola yang baik, sesuai dengan pasal 4 POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum serta SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum yang menetapkan bahwa jumlah anggota Direksi paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang yang mana jumlah Dewan Komisaris tidak boleh melampaui jumlah anggota Direksi.
Riwayat Jabatan, Riwayat Pendidikan, dan Pengalaman Kerja Dewan Direksi
Wahyu Dwi Aji Wahyu Dwi Aji memulai karir perbankan di PT Bank Lippo sejak tahun 1984 hingga 2005 dengan jabatan terakhir sebagai Compliance Group Head. Beliau bergabung dengan PT. Bank Capital Indonesia, Tbk. sejak tahun 2005 dan memangku jabatan sebagai Direktur bidang Operasional. Selanjutnya pada tahun 2014, beliau dipercaya menjadi Direktur Utama hingga saat ini.
Gatot Wahyu DjatmikoBeliau memulai karir perbankan sejak tahun 1985 di PT. Bank Duta Tbk. hingga tahun 2000 dengan Jabatan terakhir Pimpinan Cabang Solo. Kemudian pada tahun 2002, beliau bergabung di PT. Bank Bumiputera hingga tahun 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Bussiness Banking Manager. Selanjutnya, dari periode 2008 hingga 2011, beliau menduduki beberapa jabatan pada sejumlah perusahaan, antara lain PT. BPR Gamping Artharaya sebagai Komisaris, PT. National Finance sebagai Komisaris Utama, dan PT. Mataram Tunggal Garment sebagai Acting General Manager. Pada tahun 2011, beliau dipercaya menjadi Kepala Divisi Kredit di PT. Bank Capital Indonesia, Tbk. Kemudian pada tahun 2012, beliau dipercaya menjadi Direktur Komersial hingga saat ini.
Roy Iskandar Kusuma WidjajaBeliau mengawali karir di perbankan pada tahun 1988 di PT. Bank Niaga sebagai Submanager bidang Treasuri hingga tahun 1991. Kemudian pada tahun 1991, beliau bergabung dengan PT. Bank Indonesia Daichi Kangyo sebagai Head of
The Board of Directors of Bank Capital Indonesia’s total members, composition, criteria and independence have met the principles of good governance, in accordance with Article 4 POJK No. 55/POJK.03/2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks and SEOJK No. 13/SEOJK.03/2017 concerning the Implementation of Governance for Commercial Banks which stipulates that the total members of the Board of Directors is at least 3 (three) people and the total members of the Board of Commissioners may not exceed the total members of the Board of Directors.
Occupational Position History, Education Background, and Career Journey of Board of Directors
Wahyu Dwi AjiHe commenced his banking career at PT Bank Lippo from 1984 until 2005 with his last position as Compliance Group Head. He joined with PT Bank Capital Indonesia, Tbk. since 2005 and held his position as Director in Operational area. Further in 2014, he was appointed President Director until present.
Gatot Wahyu DjatmikoHe commenced his banking career since 1985 at PT Bank Duta Tbk. until 2000 with his position as Branch Manager in Solo. Subsequently in 2002, he joined PT Bank Bumiputera until 2008 with the last position as Bussiness Banking Manager. Furthermore, in 2008 to 2011 he occupied several positions in several companies, including: PT BPR Gamping Artharaya as Commissioner, PT National Finance as President Commissioner, and PT Mataram Tunggal Garment as Acting General Manager. In 2011, he was trusted to be the Head of the Credit Division at PT Bank Capital Indonesia, Tbk. Furthermore in 2012, he was trusted to be the Commercial Director until present.
Roy Iskandar Kusuma WidjajaHis career in banking industry began in 1988 at PT Bank Niaga as a Submanager in the Treasury sector until 1991. Subsequently in 1991, he joined PT Bank Indonesia Daichi Kangyo as the Head of Treasury Department until 2000. In
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 147Good Corporate Governance
Treasury Departement hingga tahun 2000. Pada tahun 2003, beliau bergabung dengan PT. Bank NISP hingga tahun 2010 dengan jabatan terakhir sebagai Dealing Room Division Head. Selanjutnya pada tahun 2010, beliau bergabung dengan PT. Bank ICB Bumiputera Tbk. sebagai Treasury Group Head hingga tahun 2014. Pada tahun 2014, beliau dipercaya menjadi Treasury Group Head di Bank Capital, kemudian pada tahun yang sama dipercaya menjadi Direktur Bidang Treasuri hingga saat ini.
Gunarto HanafiBeliau meraih Gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Surabaya (UBAYA) tahun 1989. Telah menjalani karir di bidang perbankan selama kurang lebih 24 tahun, karier beliau dimulai pada tahun 1990 di PT. Bank Tiara Asia sebagai staf Operasional, sebagai Auditor Senior di PT. Bank Bahari, Tbk sampai terakhir menjabat sebagai Kepala Departemen Audit di PT. Bank Mutiara Tbk. Pada tahun 2010, beliau bergabung dengan PT. Bank Capital Indonesia, Tbk. sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern, selanjutnya pada tahun 2015 dipercaya menjadi Direktur Bidang Operasional hingga saat ini.
Ruang Lingkup Pekerjaan DireksiLingkup pekerjaan untuk masing-masing anggota Direksi ditentukan sebagai berikut:
NAMA DIREKSINAME OF DIRECTORS
JABATANPOSITION
BIDANG TUGASSCOPE OF WORKS
Wahyu Dwi AjiDirektur Utama
President Director
Membawahi Unit Kerja:• SDM dan Pelatihan • Branch Banking Busdev & SQM• SKAI• Anti Fraud
In charge of:• Human Resource and Training• Branch Banking Business Development & SQM• Internal Audit Unit• Anti-Fraud
Gatot Wahyu DjatmikoDirektur Komersial
Commercial Director
Membawahi Unit Kerja:• Kredit Korporasi & Komersil• Kredit Asset Based Financing (Pembiayaan Barang
Modal) & Retail
In charge of:• Commercial & Corporate Credit• Asset Based Financing Credit Retail Credit
Roy IskandarKusuma Widjaya
Direktur TreasuryTreasury Director
Membawahi Unit Kerja:• Treasury & Institusi Keuangan (Financial Institution)• International Banking Service
In charge of:• Treasury & Financial Institution• International Banking Service
2003, he joined PT Bank NISP until 2010 with his last position as Dealing Room Division Head. Further in 2010, he joined PT Bank ICB Bumiputera Tbk. as Treasury Group Head until 2014. In 2014, he was trusted to become the Treasury Group Head at Bank Capital, and in the same year he was trusted to be the Director of Treasury until present.
Gunarto HanafiGunarto Hanafi graduated as a Bachelor of Economics majoring in Management from the University of Surabaya (UBAYA) in 1989. He is experienced in banking for approximately 24 years, starting in 1990 at PT Bank Tiara Asia as an Operations staff, as a Senior Auditor at PT Bank Bahari, Tbk until his last position as Head of the Audit Department at PT Bank Mutiara Tbk. In 2010, he joined PT Bank Capital Indonesia, Tbk. as Head of the Internal Audit Work Unit, and in 2015 he was trusted to be the Operations Director to date.
Work Scope of Board of DirectorsThe scope of work assignment of each member of Board of Directors is as follows:
148 Tata Kelola Perusahaan
NAMA DIREKSINAME OF DIRECTORS
JABATANPOSITION
BIDANG TUGASSCOPE OF WORKS
Gunarto HanafiDirektur OperasionalOperations Director
Membawahi Unit Kerja:• Operasional Domestik• Keuangan dan Akuntansi• Teknologi Informasi• Umum & Logistik• Corporate Secretary• Credit Support• Credit Review
In charge of:• Domestic Operations• Finance and Accounting• Information Technology• General Affairs & Logistics• Corporate Secretary• Credit Support• Credit Review
Gunarto Hanafi *Direktur Kepatuhan *
Director of Compliance*
Membawahi Unit Kerja:• Kepatuhan dan UKPN• Satuan Kerja Manajemen Risiko• Hukum• Sistem dan Prosedur
In charge of:• Compliance and KYC • Risk Management• Legal• System and Procedure
Keterangan/Note:
* Posisi Direktur Kepatuhan untuk sementara dirangkap oleh Direktur Operasional
In the time being, the position of Director of Compliance is concurrently held by Operations Director.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
1. Bertanggung jawab penuh dalam mengembangkan bisnis dan mengelola risiko bank dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, meningkatkan shareholder value serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
2. Menetapkan strategi usaha dan memantau serta memastikan pelaksanaan Tata Kelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian serta kepatuhan pada Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan perundang- undangan lainnya yang berlaku, sesuai dengan visi/misi yang ditetapkan.
3. Menyusun Rencana Bisnis dan/atau revisinya, melakukan supervisi dan sosialisasi kepada pejabat-pejabat unit kerja terkait, menyampaikannya ke Otoritas Jasa Keuangan dan selanjutnya memantau pelaksanaannya dari waktu ke waktu.
4. Menyelenggarakan Rapat Kerja Tahunan untuk mengevaluasi dan menetapkan Program Kerja.
5. Menetapkan struktur organisasi Perseroan, beserta uraian tugas dan wewenang sesuai pembidangan masing- masing.
Implementation of Board of Directors Duties and Responsibilities1. Have a full responsibility for the business development
and bank risk management by prioritizing the prudential principle, increasing the shareholder value and adhering to the prevailing laws and regulations.
2. Establish a business strategy. They also monitor and ensure the Governance implementation by paying attention to the prudential and compliance principles as required by the applicable Bank Indonesia Regulations and statutory provisions, in accordance with the vision/mission.
3. Arrange the Business Plan and/or its revision. They also have the duty to execute the supervision and socialisation function to the relevant work unit officials, disclose the information to the Financial Services Authority and monitor its implementation in continuous manner.
4. Organize the Annual Work Meetings to evaluate and decide the Work Program.
5. Compose to the Company’s organization structure with the job descriptions and authority according to their respective job positions.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 149Good Corporate Governance
6. Membentuk satuan kerja:a. Satuan Kerja Audit Internb. Satuan Kerja Manajemen Risikoc. Komite Manajemen Risiko, dand. Satuan Kerja Kepatuhan
7. Mengelola Sumber Daya Perusahaan untuk meng-optimalkan kinerja perusahaan, meneliti setiap hal yang terkait dengan efisiensi usaha, mengambil keputusan, membuat kebijakan, melaksanakan pengawasan serta verifikasi yang dianggap perlu.
8. Melakukan supervisi kepada jajaran manajemen untuk memastikan ketepatan dan kualitas laporan serta menyetujui data keuangan yang disajikan kepada publik dan pemegang saham.
9. Menciptakan struktur pengendalian intern, menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit intern Bank sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris.
10. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.
11. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
12. Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan, kecuali untuk proyek yang bersifat khusus.
13. Mensosialisasikan kepada pegawai mengenai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.
14. Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Komisaris.
15. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
Rapat DireksiMengacu pada ketentuan POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, dalam rangka memutuskan kebijakan strategis Perseroan, Direksi wajib mengadakan rapat direksi. Dalam rapat Direksi Perseroan, antara lain dibahas mengenai hasil pencapaian kinerja perusahaan pada periode tertentu, hasil temuan Unit Audit Intern dan rencana tindak lanjutnya, serta penetapan target. Sepanjang 2019, rapat intern Direksi dilakukan sebanyak 12 (dua belas) kali. Berikut adalah frekuensi rapat Direksi yang dilaksanakan sepanjang 2019:
6. Form a work unit:a. Internal Audit Work Unitb. Risk Management Work Unitc. Risk Management Committee, andd. Compliance Work Unit
7. Manage the Company Resources to escalate the company performance, examine all matters related to business efficiency, make decisions and policies, and do the supervision and verification as necessary.
8. Supervise management to ensure the accuracy and quality of the reports and approve the financial data for the public and shareholders interests.
9. Create an internal control structure, ensure the implementation of the Bank’s internal audit function at all management levels and follow up the Bank’s internal audit findings in accordance with the Board of Commissioners’ policies and suggestions.
10. Follow up on audit findings and recommendation from the Bank’s Internal Audit Unit, External Auditors, Bank Indonesia supervision results, and/or the supervision result by other authorities.
11. Have a responsibility to Shareholders for conducting their duties through the General Meeting of Shareholders.
12. Prohibited to use the individual advisors and/or professional services as consultants, in exception for the special cases.
13. Give the socialization to the employees regarding the strategic Bank policies in employment.
14. Provide the accurate, relevant and timely information to the Commissioner.
15. Have to own the binding work guidelines and rules for each member of the Board of Directors.
Board of Directors MeetingsPursuant to the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 on the Governance Implementation for the Commercial Banks, the Board of Directors is required to hold a Board of Directors meeting. The Company’s Board of Directors meetings aim to discuss the company’s performance and achievements in a certain period, the Internal Audit Unit findings and the follow-up planning, and targeting. In 2019, the Board of Directors held 12 (twelve) internal meetings. Following are the frequency of meetings held in 2019:
150 Tata Kelola Perusahaan
Attendance Frequency in Internal Meetings of Board of Directors in 2019
In general, based on the total amount and composition of the Board of Directors, their occupational position history, career journey, education background, as well as the quality level in realising the Board of Directors’ duties and responsibilities, the Company has complied with the Principles and Recommendation from the Board of Directors in implementing the Public Company Governance Guidelines.
FULFILLMENT AND IMPLEMENTATION OF COMMITTEES DUTIES
In order to support the implementation of the Board of Commissioners and Board of Directors’ functions and duties, committees have been established in accordance with Governance standards.
Committees under Board of CommissionersCommittees that support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners include:1. Audit Committee2. Risk Monitoring Committee3. Remuneration and Nomination Committee
Structure, Membership, Expertise and Independence of Committee Members
Structure and Membership of Audit Committee MembersThe Audit Committee of the Company is established in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks and Financial Services Authority Circular Letter No. 13/SEOJK.03/2017 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks, with the aim of assisting and facilitating the Commissioners in carrying out their duties and supervisory functions on matters related to financial information, internal control systems, the effectiveness of examining external and internal auditors, the effectiveness of the implementation of risk management and compliance with applicable laws and regulations.
Frekuensi Kehadiran Rapat Intern Direksi Tahun 2019
NAMANAME
JUMLAH KEHADIRAN (JUMLAH RAPAT: 12)
TOTAL ATTENDANCE (TOTAL MEETING: 12)
TIDAK HADIR ABSENCE
% HADIR % OF ATTENDANCE
Wahyu Dwi Aji 12 0 100%
Gunarto Hanafi 11 1 92%
Gatot Wahyu Djatmiko 11 1 92%
Roy Iskandar Kusuma Widjaja 11 1 92%
Secara umum, berdasarkan jumlah dan komposisi Dewan Direksi beserta riwayat jabatan dan pengalaman kerja maupun pendidikan, serta kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi, Perseroan telah memenuhi Prinsip dan Rekomendasi terkait Dewan Direksi dalam implementasi Pedoman Tata Kelola Perusahaan terbuka oleh Otoritas Jasa Keuangan.
KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE-KOMITE
Guna mendukung pelaksanaan Fungsi dan Tugas Dewan
Komisaris dan Direksi, telah dibentuk komite-komite yang dipersyaratkan dalam ketentuan Tata Kelola.
Komite-Komite dibawah Dewan KomisarisKomite-komite yang mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, antara lain:
1. Komite Audit2. Komite Pemantau Risiko3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Anggota Komite
Struktur dan Keanggotaan Anggota Komite AuditKomite Audit Perseroan dibentuk sesuai dengan POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan SEOJK Nomor 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Komite Audit Perseroan dibentuk dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 151Good Corporate Governance
Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Audit Perseroan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/029/III/2018 perihal Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Audit.
Anggota Komite Audit terdiri dari:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Maxen Bastian Nggadas (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)Ketua
Chairman
Budi Zainal Arifin (Pihak Independen) / (Independent Party)AnggotaMember
Alfanur HR (Pihak Independen) / (Independent Party)AnggotaMember
Periode jabatan anggota Komite Audit tersebut tidak ditentukan secara khusus, namun dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris sesuai kebutuhan organisasi perusahaan.
Struktur dan Keanggotaan Anggota Komite Pemantau RisikoKomite Pemantau Risiko Perseroan beranggotakan 3 (tiga) orang yang diketuai oleh Komisaris Independen. Masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko adalah profesional yang menguasai bidang Keuangan dan bidang Manajemen Risiko.
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko ditetapkan dengan memperhatikan sejumlah aspek yang dipersyaratkan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016, seperti independensi, integritas, dan keahlian di bidang perbankan, khususnya di bidang Manajemen Risiko.
Perubahan Susunan Kenggotaan Komite Pemantau Risiko ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/028/III/2018 perihal Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko. Anggota Pemantau Risiko terdiri dari:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Maxen Bastian Nggadas (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)Ketua
Chairman
Budi Zainal Arifin (Pihak Independen) / (Independent Party)AnggotaMember
Budiarto Santoso (Pihak Independen) / (Independent Party)AnggotaMember
Periode jabatan anggota Komite Pemantau Risiko tersebut tidak ditentukan secara khusus, namun dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris sesuai kebutuhan organisasi perusahaan.
Changes in the Membership Composition of the Company’s Audit Committee is determined based on the Board of Directors Decree No. SK/DIR/029/III/2018 concerning Changes in the Membership Composition of Audit Committee.
Audit Committee members consist of:
The membership of the Audit Committee is not specifically determined by the term of office, but can be reviewed or refined from time to time by the Board of Commissioners according to the needs of the company’s organization.
Membership and Structure of Risk Monitoring Committee Members The Company’s Risk Monitoring Committee consist of 3 (three) person, chaired by an Independent Commissioner. Each member is a professional who has expertise in the Finance and Risk Management fields.
The membership of the Risk Monitoring Committee is determined by considering several aspects required in POJK No. 55/POJK.03/2016, such as independence, integrity and expertise in the banking sector, especially in the area of Risk Management.
Changes in the Membership Composition of the Risk Monitoring Committee is determined based on the Board of Directors Decree No. SK/DIR/028/III/2018 concerning Amendments to the Membership of the Risk Monitoring Committee. Risk Monitoring Members consist of:
Membership of the Risk Monitoring Committee is not wspecifically specified by a term of office, but can be reviewed or refined from time to time by the Board of Commissioners according to the needs of the company’s organization.
152 Tata Kelola Perusahaan
Struktur dan Keanggotaan Anggota Komite Remunerasi dan NominasiPembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi mengacu pada POJK Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan dengan memperhatikan sejumlah aspek yang dipersyaratkan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, seperti independensi, integritas, dan keahlian di bidang perbankan. Khusus untuk anggota yang merupakan Pejabat Eksekutif atau perwakilan pegawai, anggota komite tersebut harus memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan Bank.
Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan beranggotakan 4 (empat) orang, yang terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen, 1 (satu) orang Komisaris, dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia.
Perubahan Susunan Kenggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/026A/III/2018 perihal Susunan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Amrih Masjhuri (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)Ketua
Chairman
Danny Nugroho (Komisaris Utama) / (President Commissioner)AnggotaMember
Maxen Bastian Nggadas (Komisaris Independen) / (Independent Commissioner)AnggotaMember
Troesto Djati Prakoso (Kepala Divisi Sumber Daya Manusia) / (Head of Human Resources Division)AnggotaMember
Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi tersebut tidak ditentukan periode jabatan secara khusus, tetapi dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris sesuai kebutuhan organisasi perusahaan.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai Laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dengan cara:
Structure and Membership of Members of the Remuneration and Nomination CommitteeThe establishment of the Remuneration and Nomination Committee refers to the Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 concerning the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Company. Membership of the Remuneration and Nomination Committee is determined by observing several aspects required in the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK 03/2001 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks, such as independence, integrity and expertise in the banking sector. Exclusively for members who are Executive Officers or employee representatives, the Committee members must have the knowledge about provisions of the remuneration system and/or the Bank’s nomination and succession plan.
The Company’s Remuneration and Nomination Committee is composed of 4 (four) members, consisting of 2 (two) Independent Commissioners, 1 (one) Commissioner, and 1 (one) Executive Officer in charge of Human Resources.
Changes in the Membership Composition of the Remuneration and Nomination Committee is determined based on the Board of Directors Decree No. SK/DIR/026A/III/2018 concerning the Membership Structure of the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies. Members of the Remuneration and Nomination Committee consist of:
The membership of the Remuneration and Nomination Committee is not specified by the term of office, but can be reviewed or refined from time to time by the Board of Commissioners according to the needs of the Company’s organization.
Implementation of Duties and Responsibilities of Committee
Implementation of Duties and Responsibilities of Audit CommitteeThe Audit Committee has the duties and responsibilities to give opinions to the Board of Commissioners regarding reports and/or other matters submitted by the Board of Directors, as well as identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners by:
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 153Good Corporate Governance
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit demi menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
2. Demi melaksanakan tugas tersebut, Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:a. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan
Publik dengan standar audit yang berlaku;c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
akuntansi yang berlaku;d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan audit yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern, Kantor Akuntan Publik, Bank Indonesia, OJK dan otoritas lain.
3. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham.
4. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan Komite Audit, kesimpulan dapat dibuat sebagai berikut:a. Penyajian Laporan Keuangan yang dipublikasikan telah
memenuhi azas keterbukaan;b. Bank telah memiliki sistem pengendalian intern yang
memadai;c. Bank telah memiliki kebijakan dan sistem yang
memadai dalam melakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau RisikoTugas dan tanggung jawab Komite adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dengan melakukan:1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen
risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
3. Kegiatan lain-lain yang berkaitan dengan pengembangan manajemen risiko Bank.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut, yaitu:1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam
penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko;2. Mendiskusikan dengan Direksi dan unit terkait dengan
manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Komisaris atau rapat koordinasi Komisaris dan Direksi;
3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan- peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko;
1. Monitoring and evaluating the audit plan and implementation as well as monitoring the follow-up of audit results, so as to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process.
2. In order to carry out the aforementioned duties, the Audit Committee monitors and evaluates:a. Internal Audit Unit’s duties implementation;b. Conformity of the audit implementation by Public
Accounting Firm with applicable audit standards;c. Conformity of financial statements with applicable
accounting standards;d. Implementation of follow-up by the Board of Directors
on audit findings conducted by the Internal Audit Unit, Public Accounting Firm, Bank Indonesia, OJK, and other authorities.
3. Provide recommendations on the appointment of Public Accountant and/or Public Accounting Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.
4. Based on the review and discussion in the Audit Committee meeting, it can be concluded that:
a. Presentation of published Financial Reports has met the transparency principle;
b. The Bank has an adequate internal control system;
c. The Bank has adequate policies and systems to monitor compliance with prevailing laws and regulations.
Duties and Responsibilities of Risk Monitoring CommitteeThe Committee’s Duties and responsibilities are to give the recommendation to the Board of Commissioners by conducting:1. Evaluation of conformity between risk management
policies and implementation of the policy;2. The monitoring and evaluation in the implementation of
the duties of the Risk Management Committee and the Risk Management Work Unit;
3. The other matters related to the development of Bank risk management.
The implementation of these duties and responsibilities is further elaborated as follows:1. Provide the input to the Board of Commissioners in the
preparation and improvement of risk management policies;2. Discuss with the Board of Directors and units related
to risk management, examine the implementation of risk management policies and discuss them in Board of Commissioners meetings or coordination meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
3. Study and review the internal policies and regulations on risk management policies;
154 Tata Kelola Perusahaan
4. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan keadaan atau kejadian yang berasal dari internal maupun eksternal Bank;
5. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman pelaksanaannya;
6. Mengevaluasi akurasi model dan validitas data pengukuran risiko;
7. Mengikuti dan mempelajari keputusan Komite Manajemen Risiko;
8. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil risiko Bank dan menyampaikan masukan kepada Komisaris atas hal- hal yang perlu didiskusikaan lebih lanjut dengan Direksi.
9. Secara rutin mengadakan pertemuan dan menyusun rekomendasi kepada Komisaris bila dianggap perlu.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi1. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan
Nominasi terkait dengan kebijakan remunerasi, yaitu:
a. melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi, dan;
b. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:i. kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham;
ii. kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
2. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi terkait dengan kebijakan nominasi, yaitu:
a. menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham;
b. memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham;
c. memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite-Komite kepada Dewan Komisaris.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan:a. kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku;
b. prestasi kerja individual;
4. Consider the product risk aspects and the changes in circumstances or events from internal or external banks;
5. Periodically review the risk management and its guidelines in practice;
6. Evaluate the model accuracy and validity of risk measurement data;
7. Follow and analyze the Risk Management Committee’ decisions;
8. Review the concept of quarterly bank risk profile reports and submitting input to the Board of Commissioners on the matters that need further discussion with the Board of Directors.
9. The Risk Monitoring Committee regularly holds meetings and provides recommendation to the Board of Commissioners as necessary.
Implementation of Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee 1. Duties and responsibilities of the Remuneration and
Nomination Committee related to the remuneration policy, namely:a. Evaluate the remuneration policy, and;
b. Provide recommendations to the Board of Commissioners regarding:i. remuneration policy for the Board of
Commissioners and Board of Directors to be submitted at the General Meeting of Shareholders;
ii. remuneration policy for Executive Officers and employees as a whole to be submitted to the Board of Directors.
2. Duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee related to the nomination policy, namely:a. Prepare and provide recommendations regarding the
system and procedure for selecting and/or replacing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners and the Board of Directors to be submitted at the General Meeting of Shareholders;
b. Provide recommendations regarding prospective members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted at the General Meeting of Shareholders;
c. Provide recommendations regarding Independent Parties who will become members of the Committees to the Board of Commissioners.
3. The Remuneration and Nomination Committee ensures that the remuneration policy is at least in accordance with:a. financial performance and fulfillment of reserves as
regulated in applicable laws and regulations;
b. individual work performance;
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 155Good Corporate Governance
c. kewajaran peer group; dand. pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Bank.
Frekuensi Rapat Komite-Komite
Frekuensi Rapat Komite AuditSepanjang tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan 8 (delapan) kali rapat. Dalam setiap rapat, senantiasa dibuat suatu notulen atau risalah rapat yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta rapat. Risalah rapat tersebut telah disampaikan kepada Direksi dan telah pula memperoleh tanggapan dari Direksi.
Frekuensi rapat komite audit pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
JUMLAH KEHADIRANTOTAL ATTENDANCE
TIDAK HADIRABSENCE
% HADIR% OF
ATTENDANCE
Maxen Bastian NggadasKetua
Chairman8 0 100%
Budi Zainal ArifinAnggotaMember
8 0 100%
Alfanur HRAnggotaMember
8 0 100%
Frekuensi Rapat Komite Pemantau RisikoSepanjang tahun 2019, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat yang dihadiri oleh mayoritas anggota Komite. Dalam setiap, rapat senantiasa dibuat suatu notulen atau risalah rapat yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta rapat.
Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
JUMLAH KEHADIRANTOTAL ATTENDANCE
TIDAK HADIRABSENCE
% HADIR% OF
ATTENDANCE
Maxen Bastian NggadasKetua
Chairman2 0 100%
Budi Zainal Arifin AnggotaMember
2 0 100%
Budiarto SantosoAnggotaMember
2 0 100%
Frekuensi Rapat Komite Remunerasi dan NominasiSepanjang tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan 3 (tiga) kali rapat. Dalam setiap rapat, senantiasa dibuat suatu notulen atau risalah rapat yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta rapat.
c. the fairness of the peer group; andd. consideration of the Bank’s long-term goals and
strategies.
Frequency of Committees Meetings
Frequency of Audit Committee MeetingsThroughout 2019, the Audit Committee held 8 (eight) meetings. A Minutes of Meeting is always made for each meeting, complemented with attendance list of meeting participants which has been submitted to the Board of Directors. It has also gotten the response from the Board of Directors.
The frequency report of the Audit Committee meetings in 2019 is as follows:
Frequency of Risk Monitoring Committee MeetingsIn 2019, the Risk Monitoring Committee held 2 (two) meetings attended by the majority of Committee members. In each meeting, a minutes of meeting are made with the attendance lists of meeting participants.
The frequency report of the Risk Monitoring Committee meeting in 2019 is as follows:
Frequency of Remuneration and Nomination Committee MeetingsIn 2019, the Remuneration and Nomination Committee conducted 3 (three) meetings. In each meeting, a minutes of meeting are made with the attendance lists of meeting participants.
156 Tata Kelola Perusahaan
Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
JUMLAH KEHADIRANTOTAL ATTENDANCE
TIDAK HADIRABSENCE
% HADIR% OF
ATTENDANCE
Amrih MasjhuriKetua
Chairman3 0 100%
Danny NugrohoAnggotaMember
3 0 100%
Maxen Bastian NggadasAnggotaMember
3 0 100%
Troesto Djati PrakosoAnggotaMember
3 0 100%
Pengungkapan Independensi Komite-Komite
Pengungkapan Independensi Komite AuditTidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Audit Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Audit Perseroan yang menjabat tidak saling memiliki hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
Pengungkapan Independensi Komite Pemantau RisikoTidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan yang menjabat tidak saling memiliki hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
Pengungkapan Independensi Komite Remunerasi dan NominasiTidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan yang menjabat tidak saling memiliki hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
The frequency report of the Remuneration and Nomination Committee meeting in 2019 is as follows:
Disclosure of Independence of Committees
Disclosure of Independence of Audit CommitteeThere is no member of the Company’s Audit Committee as Commissioners, Directors and Executive Officers who has concurrent position in other banks or companies, except as permitted in the Financial Services Authority Regulation No. 55/POJK.03/2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, there is no member of the Audit Committee of the Company who has family relation with each other up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Disclosure of Committee Members Risk MonitorThere is not any concurrent position held by the members of the Company’s Risk Monitoring Committee as Commissioners, Directors and Executive Officers in other banks or companies, in exception as permitted in the Financial Services Authority Regulation No.55/POJK.03/2016 on the Governance Implementation for the Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, the members of the Company’s Audit Committee do not have any family relation with each other up to the second degree with the members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Disclosure of Independence of Remuneration and Nomination CommitteeThere are no concurrent positions of members of the Company’s Remuneration and Nomination Committee as Commissioners, Directors and Executive Officers in other banks or companies, except as permitted in POJK No. 55/POJK.03/2016 concerning Implementation of Governance for Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, members of the Company’s Remuneration and Nomination Committee who hold office have no family relations with each other up to the second degree with other members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 157Good Corporate Governance
Program Kerja Komite-Komite dan Realisasinya
Program Kerja Komite Audit dan RealisasinyaSecara umum, rapat-rapat Komite Audit tahun 2019 membahas sejumlah agenda penting, yaitu:1. Penelaahan dan evaluasi atas laporan-laporan dari Direksi
dan unit kerja Bank terkait dengan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris.
2. Pemantauan dan evaluasi terhadap:a. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik;b. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan standar
akuntasi yang berlaku;c. Monitoring pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), akuntan publik dan Otoritas Jasa Keuangan;
d. Informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaan;e. Ketaatan Bank terhadap peraturan perundangan yang
berlaku.3. Pemberian evaluasi dan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris atas hasil pemeriksaan SKAI.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan tersebut, Komite Audit memberikan rekomendasi dan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai:1. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik;
2. Laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris;
3. Kegiatan pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Program Kerja Komite Pemantau Risiko dan RealisasinyaPada tahun 2019, Komite Pemantau Risiko melaksanakan pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, strategi dan pelaksanaan manajemen risiko Bank serta pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dilakukan melalui rapat koordinasi secara periodik. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai alat pemantau kinerja manajemen dan sebagai dasar rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.
Program Kerja Komite Remunerasi & Nominasi dan RealisasinyaSepanjang tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan terkait:1. Evaluasi kebijakan remunerasi;2. Rekomendasi calon Anggota Dewan Komisaris dan/atau
Direksi;3. Rekomendasi calon Pihak Independen yang dapat
dijadikan anggota Komite;4. Rekomendasi calon Pejabat Eksekutif.
Work Programs of Committees and their Realization
Audit Committee Work Program and Its RealizationIn general, the Audit Committee’s meetings in 2019 discussed several important agenda, namely:1. Reviewing and evaluating reports from the Board of
Directors and Bank work units related to those submitted to the Board of Commissioners.
2. Monitoring and evaluation of:a. the audit by the Public Accounting Firm;b. Consistency of Financial Statements with applicable
accounting standards;c. the monitoring of implementation of follow-up actions
by the Board of Directors on the findings of the Internal Audit Work Unit (SKAI), public accountant and the Financial Services Authority;
d. the Company’s Financial information;e. the Bank’s compliance with applicable laws and
regulations.3. Evaluating and providing recommendations to the Board
of Commissioners on the results of the Internal Audit Work Unit’s audit.
Based on the review and discussion in the meeting, the Audit Committee provided recommendations and opinions to the Board of Commissioners regarding:1. Appointment of a Public Accountant and Public Accounting
Firm;2. Reports or matters submitted by the Board of Directors
to the Board of Commissioners;3. Monitoring the compliance with applicable laws and
regulations.
Work Program of Risk Monitoring Committee and Its RealizationIn 2019, the Risk Monitoring Committee monitored and evaluated the policies, strategies and implementation of the Bank’s risk management as well as the implementation of the duties of the Risk Management Committee and the Risk Management Work Unit carried out through periodic coordination meetings. The evaluation results become a monitoring tool for the performance of the management and as a basis for recommendations to the Board of Commissioners on the necessary steps to carry out their duties.
Work Program of Remuneration and Nomination Committee and Its Realization In 2019, the Remuneration and Nomination Committee has discussed related to:1. Evaluation of remuneration policy;2. Recommendation for the candidates for Board of
Commissioners and/or Board of Directors;3. Recommendation of candidates for Independent Parties
to be appointed as the Committee member;4. Recommendation for candidates for Executive Officers.
158 Tata Kelola Perusahaan
Komite-Komite di bawah Direksi
Komite ALCO (Asset and Liabilities Committee)
TujuanKomite ALCO dibentuk Perseroan untuk membantu Direksi dalam melakukan pengelolaan bisnis secara terintegrasi, terutama dalam proses pengelolaan asset dan liability.
Pembentukan Komite Asset Liabilities Committee (ALCO)Komite Asset Liabilities Committee (ALCO) dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/016/III/2019 tentang Susunan Keanggotaan Komite Asset Liabilities Committee (ALCO) dan kewenangannya.
Fungsi dan Tanggung Jawab Komite ALCOKomite ALCO memiliki fungsi dan tanggung jawab untuk mengkaji, menganalisis, menetapkan, serta memutuskan kebijakan-kebijakan strategis dalam hal aset dan liability. Fungsi dan tanggung jawab tersebut di antaranya mengenai penghimpunan dana, penggunaan dana, serta penetapan harga dan pengendalian risiko. Dengan demikian, pengelolaan vaset dan liability di Perseroan dapat lebih terarah dan optimal. Komite ALCO juga bertanggung jawab menetapkan kebijakan yang terkait dengan manajemen likuiditas (liquidity management), Gap Manajemen, valuta asing, serta manajemen investasi dan pendapatan.
Susunan Keanggotaan Komite ALCO adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Ketua merangkap Anggota Chairman concurrently as member
Direktur Utama President Director
Wakil Ketua merangkap Anggota Vice Chairman concurrently as member
Direktur Komersial Commercial Director
Anggota Member
Direktur Operasional Operation Director
Anggota Member
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Anggota Member
Direktur Treasury Treasury Director
Anggota Member
Kepala Divisi Treasury Treasury Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Kredit Korporasi dan KomersialCorporation and Commercial Credit Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Retail dan Pembiayaan Barang Modal dan Retail Retail and Asset Based Financing Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Financial InstitutionalFinancial Institutional Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Branch Banking and Business Development Branch Banking and Business Development Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Kepatuhan, UKPN dan Risk ManagementCompliance, Special Unit KYC and Risk Management Division Head
Anggota (tidak tetap)Member (non-permanent)
Sesuai Kebutuhan Based on the needs
Committees under Board of Directors
ALCO Committee (Asset And Liabilities Committee)
ObjectiveThe Bank established the ALCO Committee to assist the Board of Directors in managing bankwide business in integrated manner, particularly in managing Bank assets and liabilities.
Establishment of ALCO CommitteeThe establishment of ALCO Committee refers to the guideline of the Company’s Board of Directors Decree (SK Dir) No. SK/DIR/109/X/2016 on Amendments to the Board of Directors Decree (SK Dir) No. SK/DIR/038/VI/2014 on Membership Structure of Asset Liabilities Committee (ALCO) and its authority.
Functions and Responsibilities of ALCO Committee The ALCO Committee has functions and responsibilities for reviewing, analyzing, determining, and deciding strategic policies related to the assets and liabilities. These functions and responsibilities involve the collection of funds, the utilisation of funds, and the pricing and risk control. Therefore, the management of aset and liability in the Company speedup its optimum performance. The ALCO Committee also has the responsibility for establishing policies related to liquidity management (management liquidity), Gap management, foreign exchange, and investment and revenue management.
The composition of the ALCO Committee Membership is as follows:
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 159Good Corporate Governance
Keanggotaan Komite ALCO tersebut tidak ditentukan oleh periode jabatan secara khusus, namun dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Direksi sesuai kebutuhan organisasi Perusahaan.
Pengungkapan Independensi Anggota Komite ALCOTidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite ALCO Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota ALCO Perseroan yang menjabat tidak ada yang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
Frekuensi Rapat Komite ALCOKomite ALCO melakukan pertemuan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Hasil rapat dituangkan dalam notulen atau risalah rapat yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta.
Pelaksanaan Program kerja Komite ALCO Sepanjang 2019, Komite ALCO telah melakukan pembahasan terkait:1. Menjaga tingkat profitabilitas bank pada tingkat yang
sehat;2. Menjaga pertumbuhan assets and liabilities sesuai dengan
Rencana Bisnis Bank;3. Mempertahankan tingkat likuiditas Bank pada tingkat
likuiditas yang sehat;4. Peningkatan fee-based income melalui diversifikasi produk/
aktivitas baru.
Komite Kebijakan Perkreditan
TujuanKomite Kebijakan Perkreditan dibentuk untuk membantu Direksi dalam melakukan perencanaan, riset, dan evaluasi untuk pengembangan perkreditan.
Pembentukan Komite Kebijakan PerkreditanKomite Kebijakan Perkreditan dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/015/III/2019 tentang Komite Kebijakan Perkreditan.
Fungsi dan Tanggung JawabKomite Kebijakan Perkreditan Perseroan memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam memutuskan dan menetapkan kebijakan, peraturan, serta arah dan strategi perkreditan, tentunya dengan memenuhi prinsip kehati-hatian. Di samping itu, komite ini bertugas mengawasi agar kebijakan perkreditan dapat diterapkan dan dilaksanakan secara baik
The membership of the ALCO Committee is not specifically determined by the term of period, but can be reviewed or refined from time to time by the Board of Commissioners according to the needs of the company’s organization.
Disclosure of ALCO Committee Members There is not any concurrent position held by the members of the Company’s ALCO Committee as Commissioners, Directors and Executive Officers in other banks or companies, in exception as permitted in the Financial Services Authority Regulation No.55/POJK.03/2016 on the Governance Implementation for the Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, the members of the Company’s ALCO Committee do not have any family relation with each other up to the second degree with the members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Frequency of ALCO Committee MeetingThe ALCO Committee carries out meeting at least once a month or at any time as needed. The results of the meeting are outlined in the minutes of the meeting which are accompanied by a list of attendees.
Implementation of the ALCO Committee’s Work ProgramThroughout 2019, the ALCO Committee has held discussions regarding:1. Maintaining the Bank’s profitability at a sound level;
2. Maintaining the growth of assets and liabilities in accordance with the Bank’s Business Plan;
3. Maintaining the Bank’s liquidity level at a sound level of liquidity;
4. Increase in fee-based income through diversification of new products/activities.
Credit Policy Committee
ObjectiveThe Credit Policy Committee was established to assist the Directors in planning, researching and evaluating credit development.
Establishment of Credit Policy CommitteeThe Credit Policy Committee was established through the Directors’ Decree Number SK/DIR/015/III/2019 concerning the Credit Policy Committee.
Function and ResponsibilityThe Company’s Credit Policy Committee has the function and responsibility in deciding and establishing the policies, regulations, and direction and strategy of credit, obviously by fulfilling the precautionary principle. In addition, this committee is tasked with supervising that credit policies can be implemented and carried out properly and consistently,
160 Tata Kelola Perusahaan
dan konsisten, serta merumuskan solusi jika terjadi hambatan dalam penerapannya.
Anggota Komite Kebijakan Perkreditan adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Ketua merangkap Anggota Chairman concurrently as member
Direktur Utama President Director
Wakil Ketua merangkap Anggota Vice Chairman concurrently as member
Direktur KomersialCommercial Director
Anggota Member
Kepala Divisi Financial Institution Financial Institution Division Head
Anggota Member
Seluruh Direksi All Directors
Anggota Member
Kepala Divisi Kredit Korporasi dan KomersialCorporate and Commercial Credit Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Retail dan Pembiayaan Barang ModalRetail and Assets Based Finance Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Hukum Legal Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Kepatuhan, UKPN dan Manajemen RisikoCompliance, Special Unit KYC and Risk Management Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Sistem dan Prosedur System and Procedure Division Head
Anggota Member
Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Internal Internal Audit Unit Division Head
Anggota Member
Kepala Departemen Credit Support Credit Support Department Head
Anggota Member
Kepala Departemen Credit Review Credit Reviewer Department Head
Keanggotaan Komite Kebijakan Perkreditan tersebut tidak ditentukan periode jabatan secara khusus, namun dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Direksi sesuai kebutuhan organisasi Perusahaan.
Pengungkapan Independensi Anggota Komite Kebijakan PerkreditanTidak terdapat rangkap jabatan pada anggota Komite Kebijakan Perkreditan Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Kebijakan Perkreditan Perseroan yang menjabat tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
as well as formulating solutions if there are obstacles in their application.
Credit Policy Committee members are as follows:
The membership of the Credit Policy Committee is not specifically determined by the term of office, but can be reviewed or refined from time to time by the Directors according to the needs of the Company’s organization.
Disclosure of Independence of Credit Policy Committee Members
There are no concurrent positions for members of the Company’s Credit Policy Committee as Commissioners, Directors, and Executive Officers in banks or other companies, except as allowed in POJK Number 55/POJK.03/2016 concerning Application of Governance for Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, members of the Company’s Credit Policy Committee who are in office may not have family relations up to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 161Good Corporate Governance
Pelaksanaan Program kerja Komite Kebijakan Perkreditan1. Menetapkan kebijakan dan prosedur perkreditan;2. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka
penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB), terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan Bank;
3. Melakukan pengawasan agar kebijakan perkreditan Bank dapat diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam penerapan KPB;
4. Melakukan kajian terhadap kebijakan perkreditan Bank dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan kebijakan perkreditan Bank;
Komite Kredit
TujuanUntuk membantu memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi dalam persetujuan pemberian kredit.
Pembentukan Komite KreditKomite Kredit dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/014/III/2019 tentang Komite Kredit.
Fungsi dan Tanggung Jawab1. Melaksanakan tugasnya terutama dalam kaitannya dengan
pemberian persetujuan kredit berdasarkan kemahiran profesionalnya secara jujur, obyektif, cermat dan seksama;
2. Menolak permintaan dan atau pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit untuk memberikan persetujuan kredit yang bersifat formalitas.
Anggota Komite Kredit tahun 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Ketua Chairman
Direktur Utama President Director
Wakil Ketua Vice Chairman
Direktur Komersial/Commercial Director Direktur Treasury and International Banking/Treasury and International banking Director Direktur Operasional/Operations Director
Anggota Member
Kepala Divisi Korporasi dan Komersial/Corporate and Commercial Division Head Kepala Divisi Retail dan Pembiayaan Barang Modal/Retail and Asset Based Financing Division Head Kepala Divisi Institusi Keuangan/Financial Institutional Division Head
Pengungkapan Independensi Anggota Komite KreditTidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Kredit Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Manajemen Risiko Perseroan yang menjabat tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan
Implementation of Credit Policy Committee Work Program1. Establishing credit policies and procedures;2. Provide input to the Board of Directors in the framework
of the preparation of the Bank’s Credit Policy (KPB), especially those relating to the formulation of the precautionary principle in the Bank’s credit;
3. Conducting supervision so that the Bank’s credit policies can be applied and implemented consistently and consistently and formulate solutions if there are obstacles/obstacles in the application of the KPB;
4. Conducting a review of the Bank’s credit policy and provide advice to the Directors if necessary changes to the Bank’s credit policy;
Credit Committee
Objective To provide assistance in the form of suggestions and consideration to the Board of Directors in approval of granting credit.
Establishment of Credit CommitteeThe Credit Committee is established through the Directors’ Decree Number SK/DIR/014/III/2019 concerning the Credit Committee.
Function and Responsibility1. Carry out their duties primarily in relation to granting
credit approval based on professional expertise in an honest, objective, careful and thorough manner;
2. Refuse the request and or influence of the parties concerned with the credit applicant to provide credit approvals that are formalities.
Members of the Credit Committee in 2019 are as follows:
Disclosure of Independence of Credit Committee MembersThere are no concurrent positions of members of the Company’s Credit Committee as Commissioners, Directors and Executive Officers in banks or other companies, except as permitted in POJK Number 55/POJK.03/2016 concerning Application of Governance for Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, members of the Company’s Risk Management Committee are not permitted to have family relations up to the second degree with fellow members of
162 Tata Kelola Perusahaan
sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
Pelaksanaan Rapat Komite KreditPembahasan dalam Rapat Komite Kredit dapat dilakukan apabila telah mendapat masukan dari:1. Satuan Kerja Manajemen Risiko:
a. memberikan opini terkait risiko kredit yang dihadapi Bank yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan kredit.
b. memastikan terkendalinya risiko kredit yang dihadapi Bank (risk control) sebagai penerapan dari four eyes principles.
2. Divisi Kepatuhan: memberikan opini kepatuhan bahwa kredit yang akan diberikan sesuai dengan ketentuan dan peraturan Bank Indonesia, antara lain: Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); Ketentuan Modal Minimum Bank dan lain sebagainya.
Pelaksanaan Tugas Komite Kredit1. Memberikan persetujuan atau penolakan kredit sesuai
dengan batas wewenang/jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi;
2. Melakukan koordinasi dengan Asset and Liabilities Committe (ALCO) dalam aspek pendanaan perkreditan;
3. Memastikan adanya analisa dan opini dari Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan.
Komite Manajemen Risiko
TujuanKomite Manajemen Risiko dibentuk Perseroan untuk membantu Direksi dalam melakukan pengelolaan bank dan memitigasi potensi risiko secara sehat dan berkesinambungan.
Pembentukan Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen risiko dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/113/XI/2016 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Risiko.
Fungsi dan Tanggung JawabKomite Manajemen Risiko Perseroan memiliki fungsi dan tanggung jawab untuk merumuskan kebijakan yang bersifat strategis melalui koordinasi lintas unit dan lintas fungsional serta melibatkan manajemen Perseroan di dalamnya. Selain itu, Komite Manajemen Risiko menyiapkan strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal.
the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Implementation of Credit Committee MeetingsDiscussion in the Credit Committee Meeting can be done if it has received input from:1. Risk Management Work Unit:
a. Providing an opinion regarding credit risk encountered by the Bank which is considered in making credit decisions.
b. Ensuring the controlled credit risk encountered by the Bank (risk control) as an application of the four-eye principles.
2. Compliance Division: provides a compliance opinion that the credit to be provided is in accordance with Bank Indonesia provisions and regulations, including: Legal Lending Limit (LLL); Bank Minimum Capital Requirements and others.
Implementation of Credit Committee Duties1. Giving approval or rejection of credit in accordance with
the authority limits/types of credit determined by the Directors;
2. Coordinating with the Asset and Liabilities Committee (ALCO) in the aspect of credit funding;
3. Ensuring the analysis and opinion of the Risk Management Work Unit and Compliance Division.
Risk Management Committee
ObjectiveRisk Management Committee is established by the Company with the aim of assisting the Board of Directors in managing the bank and mitigating any risk potential with sound and sustainable manner.
Establishment of Risk Management Committee Risk Management Committee is established through Decree of the Board of Directors Number SK/DIR/113/XI/2016 concerning the Formation and Appointment of Members of the Risk Management Committee.
Function and ResponsibilityThe Company’s Risk Management Committee has the function and responsibility to formulate strategic policies through cross-unit and cross-functional coordination and involving the Company’s management in it. In addition, Risk Management Committee prepares a risk management strategy and contingency plan if external conditions are not normal.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 163Good Corporate Governance
Anggota Komite Manajemen Risiko tahun 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
KetuaAnggota Tetap ChairmanPermanent Member
Direktur yang membawahi Manajemen Risiko Director supervising Risk Management
SekretarisAnggota TetapSecretaryPermanent Member
Kepala Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko Risk Management Work Unit Division Head
Anggota Tetap Permanent Member
Direktur Utama President Director
Direktur KomersialCommercial Director
Direktur Treasury Treasury Director
Direktur Operasional Operations Director
Kepala Divisi Kredit Korporasi dan Komersial Corporate and Commercial Credit Division Head
Kepala Divisi Treasury Treasury Division Head
Kepala Divisi Operasional Domestik Domestic Banking Operation Division Head
Kepala Divisi AkuntansiAccounting Division Head
Kepala Divisi SKAI SKAI Division Head
Kepala Divisi Kepatuhan Compliance Head Division
Anggota Tidak Tetap Non-Permanent Member
Kepala Divisi Pembiayaan Barang ModalAsset Based Finance Division Head
Kepala Divisi Kredit Retail Retail Credit Division Head
Kepala Divisi Institusi Keuangan Financial Institution Division Head
Branch Banking Head 1
Branch Banking Head 2
Kepala Divisi Sistem dan ProsedurSystem and Procedure Division Head
Kepala Divisi HukumLegal Division Head
Kepala Divisi Sumber Daya ManusiaHuman Resources Division Head
Kepala Departemen Teknologi InformasiInformation Technology Department Head
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko tersebut tidak ditentukan oleh periode jabatan secara khusus, namun dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Direksi sesuai kebutuhan organisasi Perusahaan.
Members of the Risk Management Committee in 2019 are as follows:
The membership of the Risk Management Committee is not determined by the specific term of office, but can be reviewed or refined from time to time by the Directors according to the needs of the Company’s organization.
164 Tata Kelola Perusahaan
Pengungkapan Independensi Anggota Komite Manajemen Risiko
Tidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Manajemen Risiko Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Manajemen Risiko Perseroan tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
Frekuensi Rapat Komite Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko melakukan pertemuan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Setiap hasil rapat dituangkan dalam notulen atau risalah rapat yang dilengkapi dengan daftar hadir peserta. Sepanjang 2019, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan.
Pelaksanaan Program Kerja Komite Manajemen Risiko
1. Melakukan Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko;
2. Menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif;
3. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities).
Komite Pengarah Teknologi Informasi
TujuanUntuk membantu Direksi merumuskan arah dan kebijakan teknologi informasi (TI).
Pembentukan Komite Teknologi InformasiKomite Kebijakan Teknologi Sistem Informasi dibentuk melalui Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/003/I/2019 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Anggota Komite Kebijakan Teknologi Sistem Informasi.
Fungsi dan Tanggung JawabKomite TI Perseroan memiliki fungsi dan tanggung jawab menentukan arah dan strategi pengembangan sistem TI dan sistem operasional bank, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Disclosure of Independence of Risk Management Committee MembersThere are no concurrent positions of members of the Company’s Risk Management Committee as Commissioners, Directors and Executive Officers in banks or other companies, except as permitted in POJK Number 55/POJK.03/2016 concerning Application of Governance for Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, members of the Company’s Risk Management Committee may not have family relations up to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Frequency of Risk Management Committee MeetingsThe Risk Management Committee meets periodically or at any time as needed. Each meeting result is stated in minutes of the meeting completed with attendance of participants. During 2019, the Risk Management Committee held meetings according to need.
Implementation of the Risk Management Committee Work Program1. Make policies, strategies, and guidelines for the application
of risk management;2. Improve the implementation of risk management based
on the evaluation of the implementation of effective risk management processes and systems;
3. Establish matters related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities).
Information Technology Steering Committee
Objective To assist the Directors formulate information technology (IT) directions and policies.
Establishment of Information Technology CommitteeThe Information Systems Technology Policy Committee was formed through the Decree of the Directors No.SK/DIR/003/I/2019 concerning the Establishment and Appointment of Members of the Information Systems Technology Policy Committee.
Function and ResponsibilityThe Company’s IT Committee has the function and responsibility of determining the direction and strategy of developing IT systems and bank operational systems, both in the short term, medium term and long term.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 165Good Corporate Governance
Anggota Komite Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Ketua merangkap AnggotaChairman concurrently member
Direktur OperasionalOperations Director
Sekretaris merangkap AnggotaSecretary concurrently member
Kepala Divisi Teknologi Sistem InformasiInformation System Technology Division Head
AnggotaMember
Kepala Divisi Kepatuhan, UKPN dan Risk ManagementCompliance, Special Unit KYC and Risk Management Division Head
AnggotaMember
Kepala Divisi Operasional DomestikDomestic Banking Operation Division Head
AnggotaMember
Kepala Divisi AkuntingAccounting Division Head
AnggotaMember
Kepala Divisi Sistem dan ProsedurSystem and Procedure Division Head
AnggotaMember
Kepala Divisi Business DevelopmentBusiness Development Division Head
Anggota (tidak tetap)Member (non-permanent)
Sesuai KebutuhanBased on the Needs
Keanggotaan Komite Teknologi Informasi tersebut tidak ditentukan oleh periode jabatan secara khusus, namun dapat ditinjau atau disempurnakan dari waktu ke waktu oleh Direksi sesuai kebutuhan organisasi Perseroan.
Pengungkapan Independensi Anggota Komite Teknologi Informasi
Tidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite Teknologi Informasi Perseroan sebagai Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam POJK Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 07 Desember 2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Untuk menghindari benturan kepentingan, anggota Komite Teknologi Informasi Perseroan yang menjabat tidak diperkenankan memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi.
Frekuensi Rapat Komite Teknologi InformasiSepanjang 2019, Komite Teknologi Informasi melakukan 4 (empat) kali pertemuan untuk membahas proyek-proyek Teknologi Informasi dan kebijakan pendukungnya.
Pelaksanaan Program kerja Komite Teknologi Informasi
1. Membuat rencana strategis Teknologi Informasi;2. Merumuskan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi
sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;3. Melakukan pemantauan kesesuaian proyek-proyek
Teknologi Informasi yang disetujui dengan rencana strategis Teknologi Informasi;
4. Melakukan pemantauan kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank.
Information Technology Committee members are as follows:
The membership of the Information Technology Committee is not determined by the specific term of office, but can be reviewed or refined from time to time by the Directors according to the needs of the Company’s organization.
Disclosure of Independence of Information Technology Committee MembersThere are no concurrent positions of members of the Company’s Information Technology Committee as Commissioners, Directors, and Executive Officers in banks or other companies, except as allowed in POJK Number 55/POJK.03/2016 dated December 7, 2016 concerning Application of Governance for Commercial Banks. To avoid conflicts of interest, members of the Company’s Information Technology Committee who are appointed may not have family relations up to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors.
Frequency of Information Technology Committee MeetingsDuring 2019, the Information Technology Committee held 4 (four) meetings to discuss Information Technology projects and their supporting policies.
Implementation of the Information Technology Committee work program1. Creating Information Technology strategic plan;2. Formulating Information Technology policies and
procedures in accordance with applicable regulations;3. Monitoring the suitability of approved Information
Technology projects with the Information Technology strategic plan;
4. Monitoring the suitability of Information Technology with the needs of Management Information Systems that support the management of the Bank’s business activities.
166 Tata Kelola Perusahaan
INFORMASI KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI SERTA HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DIREKSI DENGAN ANGGOTA DIREKSI LAIN, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan DireksiBerikut merupakan daftar kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris Bank Capital Indonesia pada Bank dan beberapa perusahaan lainnya yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor:
NAMANAME
KEPEMILIKAN SAHAM YANG MENCAPAI 5% ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR
SHARE OWNERSHIP REACHING 5% OR MORE THAN PAID-UP CAPITAL
BANK CAPITAL BANK LAINOTHER BANKS
PERUSAHAAN LAINOTHER COMPANIES
Danny Nugroho √ - √
Amrih Masjhuri - - -
Maxen B. Nggadas - - -
Wahyu Dwi Aji - - -
Gatot Wahyu Djatmiko - - -
Iskandar Kusuma Widjaya - - -
Gunarto Hanafi - - -
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga dengan Anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali.
Hubungan Keuangan dengan Anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali.
NAMANAME
DEWAN KOMISARISBOARD OF
COMMISSIONERS DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
CONTROLLING SHAREHOLDERS
YAYES
TIDAKNO
YAYES
TIDAKNO
YAYES
TIDAKNO
Danny Nugroho - √ - √ - √
Amrih Masjhuri - √ - √ - √
Maxen B. Nggadas - √ - √ - √
Wahyu Dwi Aji - √ - √ - √
Gatot Wahyu Djatmiko - √ - √ - √
Roy Iskandar - √ - √ - √
Gunarto Hanafi - √ - √ - √
SHARE OWNERSHIP INFORMATION BY BOARD OF DIRECTORS AND FINANCIAL AND RELATIONSHIP RELATIONSHIPS FAMILY OF BOARD OF DIRECTORS WITH OTHER DIRECTORS, MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND/OR BANK CONTROL SHAREHOLDERS
Share Ownership of Members of Board of Commissioners and DirectorsThe following is a list of shareholdings of members of the Board of Commissioners of Bank Capital Indonesia in Banks and several other companies that reach 5% (five percent) or more of the paid up capital:
Financial Relations and Family Relationships with other Members of Board of Directors, members of Board of Commissioners and/or controlling shareholders.
Financial Relationship with other Directors, members of the Board of Commissioners and/or controlling shareholders.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 167Good Corporate Governance
Hubungan Keluarga dengan Anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali.
NAMANAME
DEWAN KOMISARISBOARD OF
COMMISSIONERSDIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
CONTROLLING SHAREHOLDERS
YAYES
TIDAKNO
YAYES
TIDAKNO
YAYES
TIDAKNO
Danny Nugroho - √ - √ - √
Amrih Masjhuri - √ - √ - √
Maxen B. Nggadas - √ - √ - √
Wahyu Dwi Aji - √ - √ - √
Gatot Wahyu Djatmiko - √ - √ - √
Roy Iskandar - √ - √ - √
Gunarto Hanafi - √ - √ - √
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN, DAN AUDIT EKSTERN
Penerapan Fungsi KepatuhanBank telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional dan secara struktur berada dibawah Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan Bank dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan telah: 1. Memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan
Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memberikan arahan dan/atau instruksi baik secara lisan maupun secara tertulis (kebijakan, memo, email), baik secara rutin maupun insidentil kepada unit-unit kerja terkait sesuai kebutuhan.
2. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara triwulanan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris atau pihak yang berwenang sesuai struktur organisasi.
3. Melakukan perumusan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank.
4. Mengusulkan kebijakan kepatuhan/prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi, baik secara Rutin dalam Rapat Direksi maupun secara insidentil sesuai kebutuhan serta ikut terlibat dalam proses pembuatan kebijakan dan penyempurnaan Kebijakan serta Tata Kerja.
5. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan/atau ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memberikan arahan dan/atau instruksi kepada Satuan Kerja Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan aspek Kepatuhan dalam kegiatan bisnis Bank melalui pembuatan Kajian dan Opini.
Family Relationships with other Members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and/or controlling shareholders.
IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT, AND EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS
IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTIONThe Bank has a Compliance Unit that is independent of the Operational Work Unit and structurally under the Director in charge of the Compliance Function. The Bank’s Compliance Work Unit in supporting the effective implementation of the duties and responsibilities of the Director who oversee the Compliance Function has:1. Ensured Bank compliance with Bank Indonesia regulations
and/or the Financial Services Authority and applicable laws and regulations by providing directives and/or instructions both verbally and in writing (policies, memos, emails), both routinely and incidentally to units related work as needed.
2. Submitted reports on the implementation of duties and responsibilities on a quarterly basis to the President Director with a copy to the Board of Commissioners or the authorities in accordance with the organizational structure.
3. Formulated strategies to encourage the creation of a Bank Compliance Culture.
4. Proposed compliance policies/compliance principles that will be determined by the Directors, both regularly at the Directors’ Meeting and incidentally as needed and involved in the policy making process and improvement of the Policies and Work Procedures.
5. Ensured that all policies, provisions, systems, and procedures, as well as business activities conducted by the Bank are in accordance with Bank Indonesia regulations and/or Financial Services Authority provisions, as well as applicable laws and regulations, by giving directions and/or instructions to the Work Unit Compliance as a work unit responsible for fulfilling aspects of Compliance in the Bank’s business activities through the preparation of Studies and Opinions.
168 Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Fungsi Audit InternSatuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan salah satu Satuan Kerja setingkat Divisi yang Independen dalam menjalankan fungsinya dan berada langsung di bawah Direktur Utama, memiliki jalur komunikasi langsung dengan Komite Audit dan Dewan Komisaris serta mendapatkan akses tidak terbatas terhadap seluruh aktivitas perseroan sepanjang memiliki relevansi dengan tugasya.
Fungsi utama melakukan aktivitas pengawasan dan menilai kecukupan atas efektivitas dari pelaksanaan pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola pada seluruh aktivitas perseroan. Memberikan nilai tambah dengan perannya sebagai Strategic Business Partner untuk semua unit kerja dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional serta pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.
Profil Kepala SKAISejak Desember 2015, SKAI dipimpin oleh Anadia Septasari sesuai Surat Keputusan Nomor 013/SDM-Promosi/ XII/2015, tanggal 15 Desember 2015 tentang Promosi Karyawan yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Anadia SeptasariWarga Negara Indonesia yang berdomisili di Jakarta. Anadia Septasari merupakan Lulusan Strata 2 Jurusan Perbankan dari Perbanas Institute dengan gelar Magister Manajemen. Beliau mengawali karirnya sebagai Staf Auditor di PT Bank Bahari, kemudian sebagai sebagai Senior Accounting di PT Sandi Nusa Kreasindo, General Auditor di Bank Mutiara, Kepala Departemen Regional Audit di Perseroan dan selanjutnya dipercaya menjabat sebagai Kepala Divisi SKAI Perseroan. Untuk mengembangkan kompetensi dan mendukung pelaksanaan tugasnya, Kepala Divisi SKAI telah mengikuti serangkaian program pelatihan dibidang perbankan baik yang diselenggarakan dari Eksternal maupun Internal, termasuk di antaranya telah lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 4 (BSMR) dan Sertifikasi Internal Auditor Bank Level Supervisor.
Standar Pelaksanaan Divisi SKAI Pelaksanaan audit mengacu pada Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter), Kode Etik, dan manual audit yang telah disesuaikan dengan Standar Profesional Audit Intern dan ketentuan perundangan lainnya.
Untuk menilai efektivitas terhadap pelaksanaan fungsi SKAI dan kepatuhannya terhadap POJK No. 1/POJK.3/2019 tanggal 28 Januari 2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Bank Umum, dilakukan kaji ulang oleh pihak eksternal yang dianggap independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3
Implementation of Internal Audit FunctionInternal Audit Work Unit (SKAI) is one of the Division-Level Work Units that is Independent in carrying out its functions and is directly under the President Director, has direct lines of communication with the Audit Committee and the Board of Commissioners and has unlimited access to all company activities as long as they have relevance to his job.
The main function is to carry out supervisory activities and assess the adequacy of the effectiveness of the implementation of internal control, risk management and governance in all company activities. Give added value to its role as a Strategic Business Partner for all work units in an effort to improve operational efficiency and effectiveness as well as the achievement of predetermined performance.
SKAI Head ProfileSince December 2015, SKAI has been led by Anadia Septasari in accordance with Decree Number 013/SDM-Promotion/XII/2015, December 15, 2015 concerning Employee Promotion, which was signed by the President Director and was approved by the Board of Commissioners.
Anadia SeptasariIndonesian citizen domiciled in Jakarta. Anadia Septasari was graduated from school of Banking Perbanas Institute with a Master of Management Degree. She began her career as a Staff Auditor at PT Bank Bahari, then as Senior Accounting at PT Sandi Nusa Kreasindo, General Auditor at Bank Mutiara, Head of the Regional Audit Department in the Company and subsequently entrusted to serve as Head of the Company’s Internal Audit Unit. To develop competence and support the implementation of its duties, the Head of the Internal Audit Division has participated in a series of training programs in the banking sector, both external and internal, including passing Level 4 Banking Risk Management Certification (BSMR) and Bank Supervisor Internal Level Auditor Certification.
Standard of Implementation of the Internal Audit DivisionThe audit refers to the Internal Audit Charter, the Code of Ethics, and the audit manual that has been adjusted to the Internal Audit Professional Standards and other statutory provisions.
To assess the effectiveness of the implementation of the SKAI function and its compliance with POJK No. 1/POJK.3/2019 dated January 28, 2019 concerning the Implementation of the Commercial Bank Internal Audit Function, review is conducted by external parties that are considered independent at least
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 169Good Corporate Governance
(tiga) tahun. Terakhir kaji ulang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti pada tahun 2017, dengan penilaian memadai atas pelaksanaan ketentuan tersebut di atas. Kaji ulang berikutnya akan dilakukan pada tahun 2020.
Secara berkala dilakukan kaji ulang terhadap Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris berdasarkan usulan dari Kepala SKAI. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter), antara lain mengatur:1. Struktur dan kedudukan SKAI2. Tugas dan tanggung jawab SKAI serta hubungan dengan
unit kerja yang melakukan fungsi pengendalian lain;
3. Wewenang SKAI; 4. Kode Etik Audit Intern; 5. Persyaratan auditor intern dalam SKAI; 6. Pertanggungjawaban SKAI; 7. larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor intern
serta pelaksana dalam SKAI dari pelaksanaan kegiatan operasional Bank termasuk dalam perusahaan anak;
8. kriteria penggunaan tenaga ahli ekstern dalam mendukung fungsi audit intern;
9. syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh SKAI untuk menjaga independensi apabila diminta untuk memberikan layanan konsultasi atau tugas khusus lain;
10. tanggung jawab dan akuntabilitas kepala SKAI; 11. persyaratan untuk mematuhi Standar Profesional Audit
Intern; 12. prosedur dalam koordinasi fungsi audit intern dengan ahli
hukum atau auditor ekstern; 13. kebijakan pembatasan penugasan secara berkala dan
masa tunggu (cooling-off period) penugasan yang memadai kepada anggota SKAI; dan
14. kebijakan pembatasan penggunaan jasa dan masa tunggu (cooling-off period) yang memadai bagi pihak ekstern.
Struktur Organisasi Satuan Kerja Audit InternUntuk menjaga independensinya maka Kepala SKAI bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Kepala SKAI dibantu oleh Kepala Departemen Audit Operasional, Kepala Departemen Audit Kredit, Kepala Departemen Audit IT. Adapun kedudukan SKAI dalam Struktur Organisasi Perseroan adalah sebagai berikut:
once in 3 (three) years. The last review was conducted by Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti Public Accounting Firm (KAP) in 2017, with an adequate assessment of the implementation of the above provisions. The next review will be carried out in 2020.
The Board of Directors and the Board of Commissioners carry out a periodic review on the Internal Audit Charter based on a proposal from the Head of the Internal Audit Unit. The Internal Audit Charter, among others, regulates:
1. Structure and position of SKAI2. Duties and responsibilities of the Internal Audit Unit
and relations with work units that perform other control functions;
3. SKAI Authority;4. Internal Audit Code of Ethics;5. Internal auditor requirements in SKAI;6. SKAI accountability;7. prohibition of concurrent duties and positions of internal
auditors and executors in the Internal Audit Unit from carrying out Bank operational activities including in subsidiary companies;
8. the criteria for the use of external experts in supporting the internal audit function;
9. terms and conditions that must be fulfilled by SKAI to maintain independence if requested to provide consulting services or other special tasks;
10. responsibility and accountability of the head of SKAI;11. requirements to comply with Internal Audit Professional
Standards;12. procedures for coordinating the internal audit function
with legal experts or external auditors;13. a policy of limiting periodic assignments and a cooling-off
period for adequate assignments to SKAI members; and
14. a policy of limiting the use of services and an adequate cooling-off period for external parties.
Organizational Structure of the Internal Audit Work UnitTo maintain its independence, the Head of Internal Audit Unit is responsible to the President Director and has a direct line of communication to the Board of Commissioners through the Audit Committee. In carrying out its duties and responsibilities, the Head of the Internal Audit Unit is assisted by the Head of the Operational Audit Department, the Head of the Credit Audit Department, the Head of the IT Audit Department. The position of Internal Audit Unit in the Company’s Organizational Structure is as follows:
170 Tata Kelola Perusahaan
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Komite AuditAudit Committee
Direktur UtamaPresident Director
Kepala Departemen Audit KreditCredit Audit Department Head
Kepala Departemen Audit ITIT Audit Department Head
Kepala Departemen Audit OperasionalOperational Audit Department Head
Kepala SKAISKAI Head
AuditorAuditor
AuditorAuditor
AuditorAuditor
Struktur Organisasi Organizational Structure
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) memiliki tanggung jawab yang meliputi:1. Melakukan audit sesuai dengan rencana kerja audit
tahunan dengan penekanan pada bidang/aktivitas berpotensi risiko tinggi yang telah disetujui oleh Direktur Utama dimana pelaksanaannya diawasi dan dilaporkan kepada Direktur Utama dan Komite Audit.
2. Mengevaluasi prosedur/control system yang ada, untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Perseroan dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
3. Menyampaikan laporan hasil audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
4. Melakukan review atas tindak lanjut dari setiap rekomendasi dan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan.
5. Mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan pemeriksa ekstern sehingga dapat dicapai hasil audit yang optimal.
Ruang Lingkup Tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)SKAI memiliki ruang lingkup pengawasan yang cukup luas meliputi kegiatan operasional dan bisnis di Kantor Cabang/Cabang Pembantu/Kantor Kas, Divisi serta Unit Kerja yang berada di Kantor Pusat. Sebagai unit pengawasan yang berada pada Entitas Utama, SKAI juga melakukan pengawasan terhadap Lembaga Jasa keuangan lain yang masih berada dalam konglomerasi keuangan yang sama.
Duties and Responsibilities of Internal Audit Work Unit The Internal Audit Work Unit (SKAI) has responsibilities which include:1. Conduct an audit in accordance with the annual audit
work plan with an emphasis on high risk areas/activities that have been approved by the President Director where the implementation is monitored and reported to the President Director and the Audit Committee.
2. Evaluate existing procedures/control systems, to gain confidence that the Company’s goals and objectives can be optimally and continuously achieved.
3. Submit an audit report to the President Director and the Board of Commissioners with a copy to the Compliance Director.
4. Conduct a review of the follow-up of each recommendation and the results of the examination that has been done.
5. Coordinate its activities with the activities of external examiners so that optimal audit results can be achieved.
Scope of Duty of Internal Audit Work Unit (SKAI)SKAI has a wide scope of supervision covering operational and business activities in Branch Offices/Sub-Branch Offices/Cash Offices, Divisions and Work Units located at the Head Office. As a supervisory unit in the Main Entity, SKAI also supervises other financial service institutions that are still in the same financial conglomerate.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 171Good Corporate Governance
PelaporanHasil dari pengawasan yang telah dilakukan akan dituangkan dalam laporan dan disampaikan kepada:1. Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit, berupa
Laporan Hasil Audit (LHA) beserta Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL) hasil Audit.
2. Otoritas Jasa Keuangan, meliputi:a. Laporan semesteran pelaksanaan dan pokok-pokok
hasil audit internal.b. Laporan hasil kaji ulang oleh Kantor Akuntan Publik
atas efektivitas pelaksanaan fungsi SKAI.
Realisasi Kegiatan SKAI Tahun 2019Kegiatan SKAI tahun 2019 difokuskan pada hal-hal berikut:1. Melaksanakan audit terhadap kantor Cabang/Capem/
Kantor Kas, Divisi/Unit Kerja Kantor Pusat.2. Melaksanakan audit proses kredit Korporasi dan
Komersial, Asset Based Finance (ABF) dan Retail, untuk tetap memelihara kualitas kredit yang baik.
3. Meningkatkan efektivitas metodologi audit melalui pengembangan dan pelaksanaan audit berbasis risiko untuk mendukung peran audit sebagai early warning system.
4. Melaksanakan Audit Information Technology yang digunakan oleh perseroan.
5. Melaksanakan fungsi pengawasan terintegrasi pada Lembaga Jasa Keuangan dalam satu konglomerasi keuangan.
6. Melakukan tugas-tugas lain sesuai kebutuhan dan penugasan khusus dari manajemen.
Audit Rating SystemSejalan dengan perkembangan perseroan, SKAI telah melakukan berbagai penyempurnaan metodologi yang mengacu pada Risk Based Audit, salah satunya audit rating system berbasis COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework untuk mengukur efektivitas pengendalian intern dari sudut pandang 5 (lima) komponen risiko dan memasukkan unsur punishment serta reward bagi Auditee.
Nilai yang dihasilkan oleh Audit Rating System akan menentukan pemberian predikat bagi Auditee dimana untuk predikat tersebut terbagi dalam 5 (lima) kategori, yaitu: Strong, Satisfactory, Fair, Marginal dan Unsatisfactory. Pemberian predikat diharapkan akan memacu Auditee mencapai predikat terbaik sehingga secara tidak langsung meningkatkan pengelolaan risiko yang melekat dalam setiap aktivitas Perseroan.
PelatihanPerkembangan aktivitas perbankan dalam Perseroan telah disikapi secara positif dengan melakukan peningkatan kualitas kerja SKAI dalam bentuk peningkatan kompetensi melalui
ReportThe results of the supervision carried out will be stated in a report and submitted to:1. The Board of Directors, the Board of Commissioners and the
Audit Committee, in the form of Audit Reports (LHA) along with the Audit Follow-Up List (DMTL) of the Audit results.
2. Financial Services Authority, includes:a. Semi-annual report on the implementation and main
points of the results of the internal audit.b. Report on the results of a review by the Public
Accounting Firm on the effectiveness of the implementation of the SKAI function.
Realization of the Internal Audit Work Unit in 2019The SKAI activities in 2019 were focused on the following things:1. Conducting audits of Branch Offices/Sub-Branch Offices/
Cash Offices, Head Office Divisions/Work Units.2. Conducting audits of the Corporate and Commercial credit
process, Asset Based Finance (ABF) and Retail, to maintain good credit quality.
3. Improving the effectiveness of the audit methodology through the development and implementation of risk-based audits to support the role of the audit as an early warning system.
4. Conducting an Information Technology Audit that is used by the company.
5. Conducting an integrated supervisory function at the Financial Services Institution in one financial conglomerate.
6. Performing other tasks according to the needs and special assignments from management.
Audit Rating SystemIn line with the Company’s development, SKAI has made various improvements to the methodology that refers to the Risk Based Audit, one of which is the audit rating system based on the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework to measure the effectiveness of internal control from the perspective of 5 (five) risk components and include elements of punishment and reward for the Auditee.
The value generated by the Audit Rating System will determine the awarding of the Auditee where the predicate is divided into 5 (five) categories, namely: Strong, Satisfactory, Fair, Marginal and Unsatisfactory. Awarding the title is expected to spur the Auditee to achieve the best title so as to indirectly improve risk management inherent in each of the Company’s activities.
TrainingThe development of banking activities within the Company has been responded positively by enhancing the quality of work of the Internal Audit Unit in the form of increasing competencies
172 Tata Kelola Perusahaan
pemberian kesempatan pelatihan baik internal maupun eksternal dan mengikutsertakan dalam sertifikasi Manajemen Risiko dan profesi perbankan.
Sertifikasi Manajemen Risiko
Tingkatan SertifikasiCertification Levels
Jumlah SertifikatTotal Certificate
PenyandangGrantee
PenyelenggraOrganizer
Level 1 2 LSPP
Level 2 11 LSPP
Level 3 2 LSPP
Level 4 2 BSMR
Sertifikasi Internal Auditor Bank
Tingkatan SertifikasiCertification Levels
Jumlah SertifikatTotal Certificate
PenyandangGrantee
PenyelenggraOrganizer
Level Auditor 8 LSPP
Level Superviror 8 LSPP
Penerapan Fungsi Audit EksternPelaksanaan Audit Ekstern yang ditunjuk telah terdaftar dalam Daftar Kantor Akuntan Publik Yang Terdaftar Sebagai Auditor Bank yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu penugasan audit sebagaimana dimaksud juga telah memperhatikan:1. Adanya Legalitas perjanjian kerja2. Ruang lingkup audit3. Standar profesional akuntan publik4. Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP
dimaksud
Bank Capital Indonesia menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) DBSD&A (Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang) untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Bank Capital Indonesia untuk tahun buku 2019 dan telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Proses penunjukan kantor akuntan tersebut telah dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit serta telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dan mengacu pada RUPST yang menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Komisaris Perseroan guna penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2019.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERN
Penerapan Manajeman RisikoSistem manajemen risiko Bank berpedoman pada POJK Nomor 18/POJK.3/2016 di mana Bank menerapkan kerangka pengelolaan risiko secara terpadu (enterprise-wide risk management) untuk mengendalikan delapan jenis risiko yang melekat (inheren) dalam kegiatan usaha bank. Kerangka terpadu tersebut didukung oleh penerapan empat pilar pengelolaan risiko yang terdiri dari:
through providing training opportunities both internal and external and including in the Risk Management certification and the banking profession.
Risk Management Certification
Bank’s Internal Auditor Certification
Implementation of External Audit FunctionsThe designated External Audit has been registered in the List of Public Accounting Firms Registered as a Bank Auditor released by the Financial Services Authority. In addition, the audit assignment referred to also has taken into account:
1. The legality of the employment agreement2. The scope of the audit3. Professional standards of public accountants4. Communication of the Financial Services Authority with
the said KAP
Bank Capital Indonesia appointed DBSD & A’s Public Accounting Firm (KAP) (Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang) to examine Bank Capital Indonesia’s Financial Statements for the 2019 fiscal year which has been registered in the Financial Services Authority. The process of appointing the Public Accounting Firm has been carried out based on recommendations from the Audit Committee and has received approval from the Board of Commissioners, and refers to the AGM that approved the delegation of authority to the Company’s Commissioners for the appointment of a Public Accountant to audit the Company’s financial statements for 2019 Financial Year.
APPLICATION OF RISK MANAGEMENT INCLUDING THE INTERNAL CONTROL SYSTEM
Implementation of Risk ManagementThe Bank’s risk management system refers to POJK Number 18/POJK.3/2016 in which the Bank applies an integrated risk management framework (enterprise-wide risk management) to control eight types of risks inherent in bank business activities. The integrated framework is supported by the application of four pillars of risk management consisting of:
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 173Good Corporate Governance
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan badan pengawas manajemen terpenting dari Bank dan bertanggung jawab terhadap pengawasan pengelolaan risiko yang dilaksanakan oleh Direksi Bank.
Wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait dengan penerapan manajemen risiko sebagai berikut:
1. Menyetujui kebijakan Manajemen Risiko termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance);
2. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan strategi Manajemen Risiko;
3. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko-risiko bank secara efektif;
4. Memastikan kebijakan dan proses manajemen Risiko dilaksanakan secara efektif dan terintegrasi dalam proses manajemen risiko secara keseluruhan.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh:
1. Komite Audit, dibentuk untuk memastikan terselenggaranya sistem pengendalian internal, proses pelaporan keuangan, dan tata kelola perusahaan yang efektif.
2. Komite Pemantau Risiko, dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi, dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi serta sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
4. Komite Tata Kelola Terintegrasi, dibentuk untuk mengevaluasi penerapan Tata Kelola Bank (Entitas Utama) maupun pada Lembaga Jasa Keuangan yang ada dalam konglomerasi Keuangan Bank Capital.
DireksiDalam melaksanakan tugas fungsi manajemen risiko, Direksi telah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, di antaranya:1. Menyusun kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen
Risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk limit risiko secara keseluruhan dan per jenis risiko, dengan
Active supervision by the Board of Commissioners and Directors
Board of Commissioners The Board of Commissioners is the most important management supervisory body of the Bank and is responsible for overseeing risk management carried out by the Directors of the Bank.
The authority and responsibilities of the Board of Commissioners relating to the application of risk management are as follows:1. Approving the Risk Management policy including the Risk
Management strategy and framework determined by the Directors in accordance with the level of risk appetite and risk tolerance;
2. Evaluating risk management policies and risk management strategies;
3. Evaluating the accountability of the Directors and providing guidance on improvements to the implementation of risk management policies on a regular basis. Evaluation is carried out in order to ensure that the Board of Directors manages bank activities and risks effectively;
4. Ensuring that risk management policies and processes are carried out effectively within integrated risk management process comprehensively.
In order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by:1. The Audit Committee is established to ensure the
implementation of internal control systems, financial reporting processes, and effective corporate governance.
2. The Risk Monitoring Committee established to ensure that the risk management framework has provided adequate protection against risks faced by the Bank.
3. The Remuneration and Nomination Committee is established to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the remuneration policy and the system and procedure for the selection and/or replacement of members of the Board of Commissioners and Directors.
4. The Integrated Governance Committee is established to evaluate the application of Bank Governance (the Main Entity) and to the Financial Services Institutions in the Bank Capital Financial conglomerate.
Board of Directors In carrying out the duties of the risk management function, the Board of Directors has clear duties and responsibilities, including:1. Providing comprehensive policies, strategies, and Risk
Management framework in written, including risk limits per type of risk and risk tolerance according to the Bank’s
174 Tata Kelola Perusahaan
memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) sesuai kondisi Bank serta memperhitungkan dampak risiko terhadap kecukupan permodalan. Setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, Direksi menetapkan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko.
2. Mengevaluasi dan/atau memperbarui kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
3. Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko.
4. Memastikan seluruh Risiko yang material dan dampak yang ditimbulkan oleh risiko dimaksud telah ditindaklanjuti dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara berkala. Laporan dimaksud antara lain memuat perkembangan dan permasalahan terkait risiko yang material disertai langkah-langkah perbaikan yang telah, sedang, dan akan dilakukan.
5. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan usaha Bank yang ditemukan oleh Satuan Kerja Audit Intern.
6. Mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi, meliputi komunikasi yang memadai tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif.
7. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan dengan adanya pemisahan fungsi antara satuan kerja manajemen risiko yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dibantu oleh:1. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) bertanggung
jawab langsung kepada direktur yang ditugaskan secara khusus yaitu Direktur yang membidangi fungsi kepatuhan. Adapun wewenang dan tanggung jawab SKMR, meliputi:a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam
penyusunan kebijakan, strategi dan kerangka Manajemen Risiko;
b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko;
c. Pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui Direksi;
d. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan, per jenis risiko dan per jenis aktivitas fungsional, serta melakukan stress testing apabila diperlukan;
e. Pengkajian ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko;
f. Pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru;
conditions included its impact on capital adequacy. After obtaining the approval from the Board of Commissioners, the Board of Directors setup the guidance on risk management policies, strategies and its framework.
2. Evaluating and/or updating policies, strategies and the Risk Management framework included its implementation.
3. Establishing the organizational structure including clear authority and responsibility at each level of job functions regarding to the implementation of Risk Management.
4. Ensuring that all significant risk with its impacts are followed up and submit related reports on a periodic basis to the Board of Commissioners. The report includes updates and issues related to risk that are material along with step and corrective actions which have been, are being, and will be conducted.
5. Ensuring the following up in favor of corrective actions of finding items or irregularities which were recommended by the Internal Audit Unit.
6. Developing a risk management culture at all levels of the organization, including dissemination about the importance of effective internal control.
7. Ensuring that the risk management function has been implemented independently which is reflected in segregation of duties between the risk management unit who identifies, measures, monitors and risk controls with other work unit that conducts and settles the transaction.
In order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Directors is assisted by:1. The Risk Management Unit (SKMR) is directly responsible
to the Director who is in charge of Compliance function. The authorities and responsibilities of SKMR include:
a. Providing support to the Board of Directors in the formulation of risk management policies, strategies and frameworks;
b. Developing the procedures and tools for risk identification, measurement, monitoring and control;
c. Monitoring the implementation of the Risk Management strategy that has been approved by the Board of Directors;
d. Monitoring the overall risk position, per type of risk and per type of functional activity, as well as carrying out stress testing if necessary;
e. Regular review the Risk Management process;
f. Review and assessment of proposed activities and/or new products;
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 175Good Corporate Governance
g. Evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko.
h. Memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Operasional (risk taking unit) dan atau kepada Komite Manajemen Risiko, termasuk memberikan opini atas transaksi kredit, treasury dan/atau operasional sesuai dengan limit yang ditetapkan.
i. Menyusun dan menyampaikan Laporan Profil Risiko kepada Direktur yang membidangi fungsi kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.
2. Komite Manajemen Risiko, dibentuk untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama, sekurang-kurangnya:a. Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko beserta
perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan.
b. Perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil.
c. Penetapan (justification) hal-hal yang terkait dengan berbagai keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities) dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Utama.
d. Mengusulkan perubahan keanggotaan Komite Manajemen Risiko.
3. Asset and Liabilities Committee (ALCO) dibentuk dengan tujuan mengatur dan mengarahkan kebijakan manajemen aset dan kewajiban agar dapat mengelola risiko dari segi finansial serta melaksanakan aktivitas yang berkesinambungan sesuai strategi dan rencana bisnis bank. Pelaksanaan rapat ALCO dilakukan minimal satu kali setiap bulannya dengan materi pembahasan utama adalah:a. Mengevaluasi pengaruh dari berbagai alternatif
strategi dan kebijaksanaan pengelolaan aset dan kewajiban bank.
b. Memonitor target dan harga pendanaan asset dan liability.
c. Memantau net interest margin.d. Menentukan suku bunga untuk funding, lending, dan
suku bunga antar kantor.
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit manajemen risikoBank telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang cukup memadai sesuai dengan visi, misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dan risk appetite. Kebijakan tersebut secara berkala disesuaikan dengan perkembangan/perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal. Setiap kebijakan, prosedur dan limit dalam pengelolaan risiko harus berpedoman Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan oleh Direksi dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
g. Validation of model and data source to measure risk;
h. Providing recommendations to the Operational Unit (Risk Taking Unit) and or to the Risk Management Committee, including opinions on credit facilities, treasury line and/or operational transactions in accordance with the preset facility limits.
i. Preparing and submitting a Risk Profile Report to the Director in charge of the compliance function and the Risk Management Committee on a regular basis.
2. Risk Management Committee, is established to evaluate and provide recommendations to the President Director, at least:a. Reviewing of Risk Management Policies and their
changes, including risk management strategies and contingency plans.
b. Improving and improvement of the implementation of Risk Management periodically and or incidentally.
c. Preparing justification on deviation of business decisions from the normal procedures (irregularities) through recommendation memo to the President Director.
d. Proposing the amendment in the composition of the Risk Management Committee.
3. Asset and Liabilities Committee (ALCO) is established with the aim of regulating and directing asset and liability management policies in order to manage risks in financial terms and carry out sustainable activities according to the bank’s business strategy and plan. The ALCO meeting is held at least once a month with the main discussion material being:a. Evaluating the impact of various alternative strategies
and policies for managing bank assets and liabilities.
b. Monitoring targets and prices of asset and liability.
c. Monitoring net interest margin.d. Determining interest rates for funding, lending, and
inter-office interest rates.
Adequacy of risk management policies, procedures and limitsThe Bank has adequate policies, procedures and determination of risk limits in accordance with its vision, mission, business strategy, capital adequacy, human resource capabilities and risk appetite. The policy is periodically adjusted to developments/changes that occur both internal and external. Every policy, procedure and limit in risk management must be guided by a Risk Management Policy established by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners.
176 Tata Kelola Perusahaan
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta system informasi manajemen risiko.1. Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko sesuai
ukuran dan kompleksitas usaha yang cukup memadai untuk melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pada semua produk/aktivitas yang mengandung risiko dan dievaluasi sesuai dengan perkembangan/perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal.
2. Bank melakukan pemenuhan sistem informasi manajemen risiko berupa laporan rutin kepada Direksi antara lain:a. Laporan Pemantauan Risikob. Laporan Profil Risikoc. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risikod. Laporan Kecukupan Modal Minimum (KPMM)
berdasarkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional
e. Laporan Penilaian Kecukupan Modal Bank sesuai Profil Risiko (Internal Capital Adequacy Assessment Process/ICAAP).
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh1. Menerapkan sistem pengendalian internal yang
terintegrasi pada setiap jenjang organisasi dan berfungsinya divisi independen, seperti Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Satuan Kerja Kepatuhan, dan Internal Control.
2. Bank memiliki business continuity mangement (BCM) yang bertujuan mengamankan aset Bank Capital Indonesia, melakukan langkah-langkah pengurangan risiko, penanganan dampak gangguan/bencana dan proses pemulihan agar kegiatan operasional Bank dan pelayanan kepada nasabah tetap dapat berjalan.
3. Setiap kegiatan proses operasional unit kerja berpedoman pada standar manual kerja yang didalamnya telah melekat sistem pengendalian internal yang memadai. Efektivitas pengendalian internal unit kerja dikaji ulang secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian internal terkandung dalam seluruh aktivitas dan diseluruh unit kerja, serta dirancang untuk dapat memberikan suatu keyakinan terhadap efektivitas dan efisiensi operasional perseroan, menjamin tersedianya pelaporan keuangan yang akurat dan handal, meningkatkan kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
Guna memastikan sistem pengendalian internal berjalan sesuai dengan fungsinya, perseroan menerapkan pertahanan berlapis (Three Lines of Defense), yang masing-masing bekerja secara independen yaitu:
Adequacy of the process of identification, measurement, monitoring and risk control as well as a risk management information system.1. The Bank has a risk management policy according to the
size and complexity of the business that is sufficient to carry out the process of identifying, measuring, monitoring and controlling risk on all products/activities that contain risks and evaluated according to developments/changes that occur both internal and external.
2. The Bank fulfills the risk management information system in the form of regular reports to the Directors, including:a. Risk Monitoring Reportb. Risk Profile Reportc. Risk Based Bank Rating Reportd. Minimum Capital Adequacy Report (KPMM) based on
credit risk, market risk and operational risk
e. Bank’s Capital Adequacy Assessment Report in accordance with the Risk Profile (Internal Capital Adequacy Assessment Process / ICAAP).
Comprehensive internal control system1. The integrated internal control system is implemented
at every level of the organization and the functioning of independent divisions, such as the Internal Audit Work Unit (SKAI), Risk Management Work Unit (SKMR), Compliance Work Unit, and Internal Control.
2. The Bank has a business continuity management (BCM) aimed at securing the assets of Bank Capital Indonesia, taking steps to reduce risk, handle disruption/disaster impacts and recover the process so that the Bank’s operational activities and services to customers can continue to run.
3. Each operational process of the work unit is guided by a standard work manual that has an adequate internal control system attached to it. The effectiveness of internal control of work units is regularly reviewed.
Internal Control System
The internal control system is contained in all activities and in all work units, and is designed to provide confidence in the effectiveness and efficiency of the company’s operations, guarantee the availability of accurate and reliable financial reporting, increase compliance with procedures and regulations and reduce the risk of loss, irregularities and violation of prudential aspects.
To ensure that the internal control system runs in accordance with its functions, the company applies a multi-layered defense (Three Lines of Defense), each of which works independently, namely:
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 177Good Corporate Governance
1. The first line, is the role of the Risk-Taking Unit (business unit) in its function of managing internal control aspects in its work unit,
2. The second line, the Risk Management Work Unit with the Compliance Work Unit defines, perfects and maintains the risk management methodology, ensures the adequacy of risk mitigation, policies and procedures, and coordinates/facilitates the overall operational risk management activities.
3. Third line, Internal Audit independently ensures that all inherent risks have been managed so that the residual risk is in accordance with agreed risk tolerance and risk appetite set by the Bank.
Evaluation of Internal Control SystemsManagement is responsible for the implementation of a reliable and effective internal control system, promoting an effective risk culture, and ensuring that it is embedded in every level of the organization. Completion of the internal control system will be carried out continuously through the process of evaluating the adequacy and effectiveness of the implementation of internal control.
The Internal Audit Work Unit (SKAI), which has the authority to supervise all company activities to support its responsibilities in assisting the Board of Directors and Commissioners, is responsible for evaluating and playing an active role in continuously improving the effectiveness of the internal control system in relation to the implementation of the company’s operations in achieving the targets has been established by the company.
The Internal Audit Work Unit (SKAI) conducts periodic audits of all activities in the work unit. Audit results are submitted to Management for follow-up and monitoring of their implementation. This is done to ensure that the internal control system runs effectively.
The Company’s internal control system is guided by SEOJK Number 35/SEOJK.03/2017 concerning the Standard Guidelines for Internal Control Systems for Commercial Banks, which cover at least 5 (five) main components, namely:1. supervision by management and control culture;2. identification and risk assessment;3. the activities of controlling and separating functions;4. accounting, information and communication systems; and5. monitoring activities and deviation correction actions.
1. Lini pertama, adalah peran dari pada pemilik risiko/Risk Taking Unit (unit bisnis) dalam fungsinya mengelola aspek internal control di unit kerjanya,
2. Lini kedua, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Satuan Kerja Kepatuhan melakukan pendefinisian, pernyempurnaan dan pemeliharaan metodologi pengelolaan risiko, memastikan kecukupan mitigasi risiko, kebijakan dan prosedur, serta melakukan koordinasi/fasilitasi dari aktivitas pengelolaan risiko operasional secara menyeluruh.
3. Lini ketiga, Internal Audit secara independen memastikan bahwa semua risiko yang melekat (inherent risk) telah dikelola sehingga risiko residual sesuai dengan toleransi risiko yang telah disepakati dan risk appetite yang ditetapkan Bank.
Evaluasi Sistem Pengendalian InternalManajemen bertanggung jawab atas terselenggaranya sistem pengendalian internal yang handal dan efektif, meningkatkan budaya risiko (risk culture) yang efektif, dan memastikan bahwa hal tersebut telah melekat di setiap jenjang organisasi. Penyempurnaan dari sistem pengendalian intern akan dilakukan secara terus menerus melalui proses evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern.
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang memiliki kewenangan pengawasan ke seluruh aktivitas perseroan untuk mendukung tanggung jawabnya dalam membantu Dewan Direksi dan Komisaris, bertanggung jawab mengevaluasi dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional Perseroan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Perseroan.
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melakukan audit secara periodik terhadap seluruh aktivitas di unit kerja. Hasil audit disampaikan kepada Manajemen untuk ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan sistem pengendalian internal berjalan secara efektif.
Sistem pengendalian internal Perseroan berpedoman pada SEOJK Nomor 35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum, yang mencakup paling sedikit meliputi 5 (lima) komponen pokok, yaitu: 1. pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian; 2. identifikasi dan penilaian Risiko; 3. kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi; 4. sistem akuntansi, informasi dan komunikasi; dan 5. kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan.
178 Tata Kelola Perusahaan
Supervision by Management and the establishment of a control environmentA form of Internal Control implemented by the Company is active monitoring by the Board of Commissioners, Directors, Divisions/Work Units and related work units in stages with the main control function attached to each of its officials as risk owners.
Board of CommissionersResponsibilities of the Board of Commissioners:1. To approve and periodically review the Company’s overall
business policies and strategies;2. To understand the main risks faced by the Company,
determine the level of risk that can be tolerated (risk tolerance), and ensure that the Board of Directors has taken the steps necessary to identify, measure, monitor and control those risks;
3. To ensure that the Board of Directors has monitored the effectiveness of the implementation of the Internal Control System.
Board of DirectorsResponsibilities of the Directors:1. To implement policies and strategies that have been
approved by the Board of Commissioners.2. To develop procedures to identify, measure, monitor and
control the risks faced by the Company.
3. To create an organizational structure that reflects the authority, responsibilities and clear reporting relationships;
4. To ensure that effective delegation of authority is supported by consistent application of accountability;
5. To establish policies and strategies and procedures for internal control.
The Board of Commissioners and Directors are responsible for improving work ethics and high integrity and creating a culture for all employees regarding the importance of internal control. For this reason, the Company needs to consider and do the followings:1. The Board of Commissioners and Directors serve as
role models for all employees or have a high personal commitment to the development of a healthy Bank;
2. The Board of Commissioners and Directors are able to manage human resources, including in the process of assigning employees according to their skills, knowledge and behavior;
3. Increasing awareness of all Bank employees regarding the importance of the effectiveness of carrying out their respective duties and responsibilities and subsequently communicating to management concerned about every problem that occurs.
Pengawasan oleh Manajemen dan pembentukan lingkungan pengendalianSalah satu bentuk Pengendalian Intern yang diterapkan oleh Perseroan adalah melakukan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris, Direksi, Divisi/Satuan Kerja dan unit kerja terkait secara berjenjang dengan fungsi kontrol utama melekat pada masing-masing pejabatnya sebagai risk owner.
Dewan KomisarisTanggung Jawab Dewan Komisaris:1. Mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala terhadap
kebijakan dan strategi usaha Perseroan secara keseluruhan;2. Memahami risiko utama yang dihadapi Perseroan,
menetapkan tingkat risiko yang dapat ditolerir (risk tolerance), dan memastikan bahwa Direksi telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko tersebut;
3. Memastikan bahwa Direksi telah memantau efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern.
DireksiTanggung Jawab Direksi:1. Melaksanakan kebijakan dan strategi yang telah disetujui
oleh Dewan Komisaris.2. Mengembangkan prosedur untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang dihadapi Perseroan.
3. Membuat suatu struktur organisasi yang mencerminkan kewenangan, tanggung jawab dan hubungan pelaporan yang jelas;
4. Memastikan bahwa pendelegasian wewenang berjalan secara efektif yang didukung oleh penerapan akuntabilitas yang konsisten;
5. Menetapkan kebijakan dan strategi serta prosedur pengendalian intern.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan suatu budaya kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya pengendalian intern. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh Perseroan, antara lain:1. Dewan Komisaris dan Direksi menjadi role model bagi
seluruh pegawai atau memiliki komitmen pribadi yang tinggi terhadap pengembangan Bank yang sehat;
2. Dewan Komisaris dan Direksi mampu mengelola sumber daya manusia, termasuk dalam proses penempatan pegawai yang sesuai dengan ketrampilan, pengetahuan dan perilakunya;
3. Meningkatkan kesadaran seluruh pegawai Bank mengenai pentingnya efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan selanjutnya pegawai mengkomunikasikan pada pihak manajemen yang terkait mengenai setiap permasalahan yang terjadi.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 179Good Corporate Governance
Risk Identification and AssessmentThe initial step taken by the Directors in managing risks inherent in each of the Company’s activities is to identify through analysis and evaluation of the risks faced by the Company in achieving its objectives. The appearance of risk is highly dependent on various factors that are associated with the condition of the Company, including:1. Changes in the Company’s operational activities;2. Changes in the composition of personnel;3. Changes in information systems;4. Technological development;5. Development of new services, products or activities;6. Mergers, consolidations, acquisitions and restructuring
of the Company;7. Changes to laws and regulations;8. Changes in customer behavior and expectations.
An effective internal control system requires the Company to continuously identify and assess risks that can affect the achievement of targets. The assessment covers all risks faced, both by individual and aggregate risk, which includes credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.
Internal control will always be reviewed appropriately in the event that there are risks that have not been controlled, both those that have already existed and those that have just emerged. The review is carried out among others by continuously evaluating the effect of any changes in the environment and conditions as well as the impact of the achievement of targets or effectiveness of internal control in the Company’s operational activities and organizations.
Control and Function Separation ActivitiesAs a form of control over existing risks, the Board of Directors and Commissioners have provided direction manifested in the form of policy and procedure drafting. In this case, the report presented by the Internal Audit Work Unit in a timely manner will assist the Board of Directors and Commissioners in assessing the compliance of employees implementing the directions given and the implications of such implementation.
The separation of functions is intended so that every person in his office does not have the opportunity to make and hide mistakes or irregularities in carrying out his duties at all levels of the organization and all steps of operational activities. In this case, the Company adheres to the principle of separation of functions, known as the “Four-Eyes Principle”.
Identifikasi dan Penilaian RisikoLangkah awal yang dilakukan oleh Direksi dalam mengelola risiko yang melekat pada setiap aktivitas Perseroan adalah dengan melakukan identifikasi melalui analisa dan penilaian terhadap risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam mencapai tujuannya. Pemunculan risiko sangat tergantung pada berbagai faktor yang dikaitkan dengan kondisi Perseroan, di antaranya: 1. Perubahan kegiatan operasional Perseroan;2. Perubahan susunan personalia;3. Perubahan sistem informasi;4. Perkembangan teknologi;5. Pengembangan jasa, produk atau kegiatan baru;6. Terjadinya penggabungan usaha (merger), konsolidasi,
akuisisi dan restrukturisasi Perseroan;7. Perubahan hukum dan peraturan;8. Perubahan perilaku serta ekspektasi nasabah.
Sistem pengendalian intern yang efektif mengharuskan Perseroan secara terus menerus mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran. Penilaian tersebut mencakup semua risiko yang dihadapi, baik oleh risiko individual maupun secara keseluruhan (aggregate), yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.
Pengendalian intern akan selalu dikaji ulang secara tepat dalam hal terdapat risiko yang belum dikendalikan, baik risiko yang sebelumnya sudah ada maupun risiko yang baru muncul. Pelaksanaan kaji ulang tersebut antara lain dengan melakukan evaluasi secara terus menerus mengenai pengaruh dari setiap perubahan lingkungan dan kondisi serta dampak dari pencapaian target atau efektivitas pengendalian intern dalam kegiatan operasi dan organisasi Perseroan.
Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan FungsiSebagai bentuk pengendalian terhadap risiko yang ada maka Dewan Direksi dan Komisaris telah memberikan arahan yang diwujudkan dalam bentuk penyusunan kebijakan dan prosedur. Dalam hal ini, laporan yang disajikan oleh Satuan Kerja Audit Intern secara tepat waktu akan membantu Dewan Direksi dan Komisaris dalam menilai kepatuhan para karyawan mengimplementasikan arahan yang diberikan serta implikasi dari pelaksanaan tersebut.
Pemisahan fungsi dimaksudkan agar setiap orang dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional. Dalam hal ini, Perseroan mematuhi prinsip pemisahan fungsi ini, yang dikenal sebagai “Four-Eyes Principle”.
180 Tata Kelola Perusahaan
Sistem Akuntansi, Informasi dan KomunikasiSistem akuntansi meliputi metode dan catatan dalam
rangka mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat/membukukan dan melaporkan transaksi perseroan. Sistem informasi harus dapat menghasilkan laporan mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen risiko dan pemenuhan ketentuan yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem komunikasi harus mampu memberikan informasi kepada seluruh pihak baik intern maupun ekstern, seperti otoritas pengawas bank, auditor ekstern, pemegang saham dan nasabah bank.
Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang memadai dimaksudkan agar dapat menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul, mengambil, dan mengkomunikasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar dalam rangka pelaksanaan tugasnya mampu melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing.
PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME
Seiring dengan meningkatnya bisnis perbankan dewasa ini, yang ditandai dengan semakin kompleksnya produk dan layanan perbankan yang ditawarkan serta tingginya intensitas operasional perbankan, maka risiko Perseroan sebagai media atau tujuan kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme dinilai semakin meningkat. Jika tidak diantsipasi sedini mungkin, bisnis perbankan rentan terhadap transaksi-transaksi yang dikategorikan bermasalah secara hukum.
Dalam rangka mencegah Perseroan sebagai sasaran kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka Perseroan tunduk kepada Undang-undang Republik Indonesia tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Nomor 8 Tahun 2010 dan POJK No.12/POJK.01/2017 taggal 16 Maret 2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa Keuangan, yang mewajibkan kepada seluruh bank di Indonesia untuk menerapkan program Anti Pencucian Uang (APU) dan pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT). Terkait dengan kepatuhan Perseroan terhadap regulasi dimaksud, sepanjang 2019 Perseroan telah melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Menguatkan implementasi Kebijakan dan Prosedur. Adapun aktivitas yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut:a. Penerimaan dan identifikasi nasabah (termasuk
Beneficial Owner);
Accounting, Information and Communication SystemsThe accounting system includes methods and records in order to identify, classify, analyze, record, and report company transactions. The information system must be able to produce reports on business activities, financial conditions, application of risk management and compliance with provisions that support the implementation of the duties of the Board of Commissioners and Directors. The communication system must be able to provide information to all parties, both internal and external, such as bank supervisory authorities, external auditors, shareholders and bank customers.
An adequate accounting, information and communication system is intended to accommodate the needs of the company in identifying problems that may arise, retrieve, and communicate information to the appropriate parties so that in the course of carrying out their duties capable of carrying out their respective responsibilities.
APPLICATION OF ANTI MONEY LAUNDERING AND PREVENTION OF TERRORISM FUNDING PROGRAMS
In line with the increasing banking business today, which is characterized by the increasingly complex banking products and services offered and the high intensity of banking operations, the risk of the Company as a media or objective of money laundering and terrorism financing activities is considered to increase. If not anticipated as early as possible, the banking business is vulnerable to transactions that are categorized as legally problematic.
In order to prevent the Company from being targeted for money laundering and terrorism financing activities, the Company is subject to the Law of the Republic of Indonesia concerning Prevention and Eradication of Money Laundering Acts Number 8 of 2010 and POJK No.12/POJK.01/2017 dated March 16, 2017 About Implementation of the Anti-Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program in the Financial Services Sector, which requires all banks in Indonesia to implement the Anti-Money Laundering (APU) and Prevention of Terrorism Funding (APU/PPT) programs. In connection with the Company’s compliance with the said regulations, throughout 2019 the Company has done the following:
1. Strengthening the implementation of Policies and Procedures. The activities carried out cover the following matters:a. Acceptance and identification of customers (including
Beneficial Owners);
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 181Good Corporate Governance
b. Customer Due Dilligence (CDD) atau penerapan prinsip- prinsip Know Your Customer (KYC) dan Enhance Due Dilligence (EDD);
c. Penerapan Risk Based Approach (RBA);d. Area berisiko tinggi dan Politically Exposed Person (PEP);e. Pelaksanaan CDD/KYC oleh pihak ketiga;f. Pemantauan dan pelaporan;g. Prosedur transfer dana;h. Sistem informasi manajemen;i. Melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)
di bidang APU dan PPT;j. Pengendalian Intern
2. Meningkat fungsi pengawasan manajemen Perseroan. Dalam konteks ini, Direksi Perseroan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penerapan Prinsip APU dan PPT telah berjalan secara efektif dengan cara sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa Perseroan telah mempunyai kebijakan dan prosedur penerapan program APU/PPT;
b. Merekomendasikan kebijakan dan prosedur tentang program APU dan PPT kepada Dewan Komisaris;
c. Memastikan bahwa pelaksanaan program APU dan PPT telah sesuai dengan kebijakan yang berlaku;
d. Memastikan bahwa seluruh unit kerja telah melaksanakan program APU dan PPT;
e. Membentuk Unit Kerja Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN) dan pejabat yang bertanggung jawab melaksanakan pemantauan program APU dan PPT di Kantor Pusat;
f. Memantau pelaksanaan tugas UKPN yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pemantauan program APU dan PPT;
g. Memastikan bahwa seluruh karyawan kantor cabang dan kantor cabang pembantu maupun Kantor Kas yang ditunjuk telah memahami dan menjalankan fungsinya dalam melaksanakan program APU dan PPT;
h. Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tentang program APU dan PPT telah sejalan dengan perubahan dan pengembangan produk, jasa dan teknologi informasi perbankan;
i. Memastikan bahwa seluruh karyawan telah berpartisipasi mengikuti program pelatihan mengenai APU dan PPT.
Selain melibatkan Direksi, dalam hal penegakkan aturan mengenai APU dan PPT, Perseroan juga melibatkan Dewan Komisaris dengan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyetujui kebijakan tentang program APU dan PPT;b. Memantau pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi dalam melaksanakan program APU dan PPT.
b. Customer Due Diligence (CDD) or the application of Know Your Customer (KYC) and Enhance Due Diligence (EDD) principles;
c. Implementation of Risk Based Approach (RBA);d. High risk areas and Politically Exposed Persons (PEP);e. Implementation of CDD/KYC by third parties;f. Monitoring and reporting;g. Funds transfer procedure;h. Management information System;i. Conducting Human Resources (HR) training in the
field of APU and PPT;j. Internal Control
2. Increasing the Company’s management supervision function. In this context, the Company’s Directors are responsible for ensuring that the application of AML and CFT principles has been carried out effectively in the following manner:a. Ensuring that the Company has policies and procedures
for implementing the AML / CFT program;b. Recommend policies and procedures regarding AML
and CFT programs to the Board of Commissioners;c. Ensuring that the implementation of the AML and CFT
programs is in accordance with applicable policies;d. Ensuring that all work units have carried out APU and
PPT programs;e. Establishing Know Your Customer Principles Unit
(UKPN) and officials who are responsible for carrying out monitoring of the AML and CFT programs at the Head Office;
f. Monitor the implementation of the tasks of the UKPN which is responsible for carrying out monitoring of the AML and CFT programs;
g. Ensuring that all employees of branch offices and sub-branch offices as well as designated Cash Offices understand and carry out their functions in implementing APU and PPT programs;
h. Ensuring that policies and procedures regarding AML and CFT programs are in line with changes and development in banking products, services and information technology;
i. Ensuring that all employees have participated in training programs on AML and CFT.
In addition to involving the Board of Directors, in terms of enforcing the rules regarding APU and PPT, the Company also involves the Board of Commissioners with the following responsibilities:a. Approve policies on the AML and CFT programs;b. Monitor the implementation of the duties and
responsibilities of the Board of Directors in implementing APU and PPT programs.
182 Tata Kelola Perusahaan
3. Melaksanakan pelatihan SDM di bidang APU dan PPT. Adapun materi pelatihan di antaranya meliputi:a. Implementasi peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan program APU dan PPT;b. Tipologi pencucian uang dan pendanaan terorisme;c. Kebijakan dan prosedur internal penerapan program
APU dan PPT serta peran dan tanggung jawab karyawan dalam memberantas pencucian uang dan pendanaan terorisme.
4. Audit dan Kepatuhan. Untuk menguji efektivitas pelaksanaan program APU dan PPT tersebut, Perseroan melibatkan pihak Internal Audit dan Eksternal Audit untuk memantau secara berkala apakah pelaksanaan program tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau sebaliknya.
5. Sistem Informasi Manajemen. Hal-hal yang menjadi konsentrasi pada wilayah Sistem Informasi dan Manajemen yang mendukung program APU dan PPT, di antaranya:a. Cakupan Kebijakan dan prosedur tertulis yang
dimiliki telah mempertimbangkan faktor teknologi informasi yang berpotensi disalah gunakan oleh pelaku pencucian uang atau pendanaan terorisme.
b. Bank melakukan kegiatan pemantauan yang sekurang- kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut:i. Secara berkesinambungan untuk mengidentifikasi
kesesuaian antara transaksi nasabah dengan profil nasabah dan menatausahakan dokumennya;
ii. Melakukan analisis terhadap seluruh transaksi yang tidak sesuai dengan profil nasabah;
iii. Memastikan kelengkapan informasi dan dokumen nasabah;
iv. Meneliti kesesuaian antara profil transaksi dengan profil nasabah;
v. Meneliti kemiripan atau kesamaan nama dengan nama yang tercantum dalam database daftar teroris dan Daftar Hitam Nasional (DHN).
c. Secara berkala melakukan pengkinian data terhadap informasi dan dokumen nasabah.
d. Untuk kegiatan pemantauan profil dan transaksi nasabah, Perseroan memiliki sistem informasi yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
e. Menyampaikan Laporan Transaksi Tunai atau Cash Transaction Report (CTR) dan Laporan Transaksi Mencurigakan atau Suspicious Transaction Report (STR) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK);
3. Conduct HR training in the field of AML and CFT. The training materials include:a. Implementation of laws and regulations related to the
AML and CFT programs;b. Typology of money laundering and terrorism financing;c. Internal policies and procedures for implementing
the APU and PPT program and the roles and responsibilities of employees in combating money laundering and financing terrorism.
4. Audit and Compliance. To test the effectiveness of the implementation of the APU and PPT program, the Company engages the Internal Audit and External Audit to regularly monitor whether the implementation of the program is in accordance with applicable regulations or vice versa.
5. Management Information System. Concentrations in the Information and Management System area that support AML and CFT programs include:a. Scope of written policies and procedures have taken
into account information technology factors that could potentially be misused by money laundering or terrorism financing.
b. The Bank carries out monitoring activities which include at least the following:i. Continuously identifying the suitability of customer
transactions and customer profiles and administer the documents;
ii. Analyzing all transactions that are not in accordance with the customer’s profile;
iii. Ensuring the completeness of customer information and documents;
iv. Examining the suitability between the transaction profile and the customer profile;
v. Examining the similarity or similarity of names with the names listed in the terrorist list database and the National Blacklist (DHN).
c. Periodically updating data on customer information and documents.
d. For monitoring customer profiles and transactions, the Company has an information system that can identify, analyze, monitor and provide reports on the characteristics of transactions carried out by customers.
e. Submitting a Cash Transaction Report (CTR) and a Suspicious Transaction Report (STR) to the Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK);
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 183Good Corporate Governance
PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) SAHAM DAN/ATAU OBLIGASI BANK
Selama tahun 2019, tidak terdapat transaksi pembelian kembali saham (buy back shares) atau buy back obligasi yang dilakukan oleh Bank Capital Indonesia.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK, BAIK NOMINAL MAUPUN PENERIMA DANA
Pelaksanaan Kegiatan Sosial (Corporate Social Responsibility)
13 November 2019Sebagai wujud kepedulian sosial serta kontribusi bagi kepentingan kemanusiaan, Perseroan menyelenggarakan kegiatan donor darah bertema ’’Peduli Sesama’’ di Menara (Utara) Jamsostek, Lantai 2, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, Jakarta Selatan. Selain kegiatan diatas, Perseroan juga memberikan bantuan sumbangan dana bagi Mesjid An-Naml sebesar Rp5.000.000 (Lima Juta Rupiah).
Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Mesjid An-Naml, dimana tujuan kegiatan donor darah ini adalah untuk meningkatkan solidaritas dan rasa peduli antar sesama umat manusia, serta meningkatkan kesadaran bahwa kita semua bersaudara sehingga saling membantu adalah hal yang sangat baik. Di sisi lain, Bank juga ingin terlibat aktif dalam membantu kerja Palang Merah Indonesia (PMI) untuk penyediaan kantong-kantong darah. Bentuk kepedulian sosial ini turut dihadiri oleh Komisaris dan Direksi Perseroan beserta jajarannya dan karyawan Perseroan. Melalui kegiatan sosial donor darah ini, Perseroan berharap agar dapat meningkatkan kepedulian sosial dan memberikan manfaat yang semaksimal mungkin bagi masyarakat.
30 Desember 2019Kegiatan CSR pada tanggal 30 Desember 2019 mengusung tema yang sama pada tahun lalu yakni “Peduli & Berkarya”, diwujudkan dengan melakukan kunjungan ke Mesjid An-Naml – Keluarga Muslim Menara Jamsostek dengan alamat di Menara Jamsostek, Gedung Parkir Lantai 3, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, Jakarta Utara. Bentuk kepedulian sosial yang dilakukan Perseroan adalah dengan memberikan bantuan berupa karpet dan mesin pembersih karpet senilai Rp98.775.000 (Sembilan Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
Mesjid An-Naml Menara Jamsostek adalah salah satu mesjid di Jakarta Selatan yang tergolong aktif dengan berbagai macam kegiatan rutin di dalamnya, mulai dari bimbingan belajar mengaji (tahsin), bimbingan belajar bahasa Arab, kajian/ceramah, mabit/I’tikaf, pelatihan, dan sebagainya. Perseroan
BUY BACK (SHARE BACK) STOCK AND/OR BANK BOND
During 2019, there were no share buyback shares or bond buy back transactions conducted by Bank Capital Indonesia.
DONATION FOR SOCIAL ACTIVITIES AND POLITICAL ACTIVITIES, WHETHER NOMINAL OR RECIPIENTS
Implementation of Social Activities (Corporate Social Responsibility)
November 13, 2019As a form of social care and contribution to the interests of humanity, the Company held a blood donation activity with the theme ‘Care for Others’ in Menara (North) Jamsostek, Level 2, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, South Jakarta. In addition to the above activities, the Company also provided donation for the An-Naml Mosque in the amount of Rp 5,000,000 (Five Million Rupiah).
This activity involves collaboration with the Indonesian Red Cross (PMI) and the An-Naml Mosque, where the purpose of this blood donor activity is to increase solidarity and caring among fellow human beings and increase awareness that we are all brothers so that mutual assistance is very good. On the other hand, the Bank also wants to be actively involved in helping the work of the Indonesian Red Cross (PMI) for the supply of blood bags. This form of social care was attended by the Commissioners and Directors of the Company along with the staff and employees of the Company. Through this blood donor social activity, the Company hopes to increase social awareness and provide maximum benefits to the community.
December 30, 2019CSR activities on December 30, 2019 carried the same theme last year, “Care & Work”, which was realized by visiting An-Naml Mosque - Menara Jamsostek Muslim Family with the address at Menara Jamsostek, Parking Building 3rd floor, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, North Jakarta. The form of social responsibility undertaken by the Company is to provide assistance in the form of carpets and carpet cleaning machines worth Rp98,775,000 (Ninety-Eight Million Seven Hundred Seventy-Five Thousand Rupiah).
An-Naml Mosque Menara Jamsostek is one of the mosques in South Jakarta that is classified as active with a variety of routine activities in it, ranging from tutoring study (tahsin), Arabic language guidance, Islamic study/lecture, mabit/I’tikaf, training, etc. The Company provides donations that support
184 Tata Kelola Perusahaan
more adequate religious facilities, so that the Mosque is always clean and comfortable for worship. The handover of CSR contributions was carried out by Mr. Wahyu Dwi Aji as the Company’s President Director. The event was also attended by the Company’s management and employees. Through this CSR program, the Company hopes to be able to provide more benefits to the community.
Political ActivityDuring 2019 Bank Capital Indonesia did not provide donation for political activities.
PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND/OR PROVISIONS OF LARGE EXPOSURES
During 2019 Bank Capital Indonesia never violated or exceeded the LLL provisions or the precautionary principle in providing funds to Related Parties with Banks and to Core Debtors/groups. Furthermore, decision making on the provision of funds for core customers and related customers is carried out independently.
(in million rupiah)
BANK’S STRATEGIC PLAN
Bank Capital Indonesia prepares medium and short term business plans with reference to the Financial Services Authority. The Corporate Plan and Business Plan are in accordance with the Vision and Mission of Bank Capital Indonesia and are prepared in a realistic, comprehensive, measurable manner by observing the precautionary principle.
The preparation of the Corporate Plan and the Business Plan by the Board of Directors is carried out after a series of discussions involving the Board of Commissioners and other Management, and then submitted for approval by the Board of Commissioners. The Corporate Plan and Business Plan are also communicated to various organizational levels of Bank Capital Indonesia, so that the targets and work plans that have been set can be achieved.
memberikan bantuan sumbangan yang menunjang sarana ibadah prasarana lebih memadai, sehingga Mesjid selalu bersih dan nyaman untuk beribadah. Penyerahan sumbangan CSR tersebut dilakukan oleh oleh Bapak Wahyu Dwi Aji selaku Direktur Utama Perseroan. Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan. Melalui kegiatan program CSR ini, Perseroan berharap agar dapat memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat.
Kegiatan PolitikSelama tahun 2019 Bank Capital Indonesia tidak melakukan pemberian dana untuk kegiatan politik.
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN/ATAU PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURES)
Selama tahun 2019 Bank Capital Indonesia tidak pernah melanggar atau melampaui ketentuan tentang BMPK maupun prinsip kehati-hatian didalam penyediaan dana kepada Pihak Terkait dengan Bank dan kepada Debitur Inti/group. Dan pengambilan keputusan penyediaan dana nasabah inti dan kepada nasabah terkait dilakukan secara independen.
(dalam jutaan rupiah)
KETERANGANREMARKS
JUMLAHAMOUNT
DEBITURDEBTOR
NOMINAL
1. Kepada Pihak Terkait/To Related Parties 16 11.749
2. Kepada debitur inti/ To core debtors: Individu/Individual Grup/ Group
2525
3.984.3495.725.958
RENCANA STRATEGIS BANK
Bank Capital Indonesia menyusun Rencana Bisnis Bank (Business Plan)/rencana jangka menengah dan pendek dengan mengacu kepada Otoritas Jasa Keuangan. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis tersebut telah sesuai dengan Visi dan Misi Bank Capital Indonesia dan disusun secara realistis, komprehensif, terukur dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Penyusunan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis oleh Direksi dilakukan setelah melalui serangkaian diskusi yang melibatkan Dewan Komisaris dan jajaran Manajemen lainnya, kemudian diajukan untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis tersebut dikomunikasikan juga ke berbagai jenjang organisasi Bank Capital Indonesia, sehingga target-target dan rencana kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 185Good Corporate Governance
Rencana Strategis jangka menengah dan pendek Bank Capital adalah sebagai berikut:1. Meningkatkan implementasi GCG dan manajemen risiko.2. Memperkuat permodalan.3. Meningkatkan kualitas kerangka dan implementasi
Manajemen Risiko.4. Pembenahan internal organisasi sesuai pengembangan
bisnis Bank dengan memperhatikan kualitas, kuantitas serta pengembangan sumber daya manusia yang optimal.
5. Penambahan jaringan kantor.6. Mengembangkan produk baru dan jasa layanan.7. Mengoptimalkan infrastruktur sistem teknologi informasi.8. Meningkatkan rentabilitas Bank melalui ekspansi
pemberian kredit yang fokus pada kredit Retail dan sektor produktif untuk meningkatkan Net Interest Margin (NIM).
9. Meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang fokus pada pertumbuhan dana murah dalam bentuk giro dan tabungan dengan mengendalikan Cost of Fund.
10. Pengelolaan portofolio Surat Berharga yang dilakukan secara selektif untuk mendukung dan menjaga hasil yang optimal dan menjaga rasio surat berharga dengan aset pada posisi yang wajar.
11. Menjaga likuiditas dan Posisi Devisa Neto (PDN) dalam posisi yang aman dan dapat memenuhi kewajiaban-kewajibannya setiap saat dengan tetap memperhatikan/memenuhi ketentuan yang berlaku untuk GWM Rupiah dan Valas serta PDN.
KEBIJAKAN REMUNERASI DAN JENIS FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK No.45/POJK.03/2015 dan SEOJK No.40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, sebagaimana tercantum dalam pasal 28 POJK No.45/POJK.03/2015 di mana Bank wajib mengungkapkan informasi kebijakan Remunerasi dalam laporan tahunan pelaksanaan tata kelola sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai pelaksanaan GCG bagi bank umum, Bank Capital mencantumkan tabel remunerasi yang disyaratkan pada laporan ini.
Kebijakan Remunerasi Dewan KomisarisProsedur penetapan dan pemberian remunerasi serta fasilitas lain yang diberikan kepada Dewan Komisaris Perseroan berdasar pada keputusan pemegang saham yang dilakukan melalui RUPS dengan memperhatikan saran dan masukan serta rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris sepanjang 2019 meliputi gaji dan bonus:
Bank Capital’s medium and short term strategic plans are as follows:1. Improve the implementation of GCG and risk management.2. Strengthening capital.3. Improve the quality of the framework and implementation
of Risk Management.4. Organizational internal improvement in accordance with
the Bank’s business development by taking into account the quality, quantity and optimal development of human resources.
5. Add office network.6. Develop new products and services.7. Optimizing information technology system infrastructure.8. Increase the Bank’s profitability through expansion of
lending that focuses on Retail credit and the productive sector to increase Net Interest Margin (NIM).
9. Increase the collection of Third Party Funds (DPK) which focus on the growth of low-cost funds in the form of demand deposits and savings by controlling the Cost of Fund.
10. Securities portfolio management is done selectively to support and maintain optimal results and maintain the ratio of securities to assets in a reasonable position.
11. Maintain liquidity and Net Open Position (NOP) in a safe position and be able to fulfill its obligations at all times while still paying attention/fulfilling the provisions applicable to the Rupiah and Foreign Exchange Reserve as well as NOP.
REMUNERATION POLICY AND TYPES OF OTHER FACILITIES FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
In accordance with the provisions stipulated in POJK No.45/POJK.03/2015 and SEOJK No.40/SEOJK.03/2016 concerning the Implementation of Governance in Granting Remuneration for Commercial Banks, and also as stated in article 28 POJK No.45/POJK. 03/2015 where Banks are required to disclose Remuneration policy information in annual reports on governance implementation as stipulated in the provisions regarding the implementation of GCGfor commercial banks, Bank Capital adds remuneration tables as needed in this report.
Board of Commissioners Remuneration PolicyThe procedure for determining and granting remuneration and other facilities provided to the Board of Commissioners of the Company is based on the decision of the shareholders carried out through the GMS taking into account the suggestions and input as well as recommendations from the Remuneration and Nomination Committee. Total remuneration paid to the Board of Commissioners in 2019 includes salaries and bonuses:
186 Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2019
JENIS REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUNYEARLY REMUNERATION TYPE PER PERSON
JUMLAH KOMISARIS NUMBER OF COMMISSIONER
di atas Rp2 miliar more than Rp2 billion -
di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliarmore than Rp1 billion up to Rp2 billion
-
di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar more than Rp500 million up to Rp1 billion 3
Rp500 juta ke bawahless than Rp500 million -
Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK Nomor 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, anggota Direksi wajib mengungkapkan remunerasi dan fasilitas pada laporan pelaksanaan Tata Kelola. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi sepanjang 2019 meliputi gaji dan bonus.
Remunerasi Direksi Tahun 2019
JENIS REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUNYEARLY REMUNERATION TYPE PER PERSON
JUMLAH DIREKSINUMBER OF DIRECTORS
di atas Rp2 miliar more than Rp2 billion 4
di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliarmore than Rp1 billion up to Rp2 billion
-
di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar more than Rp500 million up to Rp1 billion -
Rp500 juta ke bawahless than Rp500 million -
Remunerasi dan fasilitas yang diterima oleh Direksi dan Dewan Komisaris mencakup struktur Remunerasi dan rincian jumlah nominal, sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
(dalam jutaan Rupiah)
JENIS REMUNERASI DAN FASILITASREMUNERATION AND FACILITIES TYPE
JUMLAH DITERIMA DALAM 1 (SATU) TAHUNAMOUNT RECEIVED IN 1 (ONE) YEAR
DIREKSIBOARD OF DIRECTORS
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS
ORANGPERSON
JUTA Rp.MILLION Rp.
ORANGPERSON
JUTA Rp.MILLION Rp.
Gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura/Salaries, bonuses, routine benefits, bonuses and other facilities in the form of non-benefits
4 10.557 3 1.690
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang/Other facilities in kind (housing, health insurance, etc.) which: a. dapat dimiliki/can be owned; b. tidak dapat dimiliki/can’t be owned.
--
--
--
--
Total 4 10.557 3 1.690
Remuneration of the Board of Commissioners in 2019
Pursuant to the provisions stipulated in POJK Number 45/POJK.03/2015 concerning Implimentation of Governance in Providing Remuneration for Commercial Banks, members of the Board of Directors must disclose remuneration and facilities in the GCG report. The total remuneration paid to the Directors throughout 2019 includes salaries and bonuses.
Directors’ Remuneration in 2019
Remuneration and facilities received by the Directors and Board of Commissioners include the remuneration structure and details of the nominal amount, as in the table below:
(in million rupiah)
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 187Good Corporate Governance
Pengungkapan Shares Option
KETERANGAN/NAMAREMARKS/NAME
JUMLAH SAHAM YANG DIMILIKI
(LEMBAR SAHAM)AMOUNT OF
SHARES OWNED (SHARES)
JUMLAH OPSIOPTION AMOUNT HARGA
OPSI (RP)OPTION
PRICE (RP)
JANGKA WAKTU
TIMESPAN
YANG DIBERIKAN (LEMBAR SAHAM)
GIVEN (SHARES)
YANG TELAH DIEKSEKUSI
(LEMBAR SAHAM)EXECUTED (SHARES)
Direktur UtamaPresident Director
Wahyu Dwi Aji - - - - -
DirekturDirector
Gatot Wahyu Djatmiko
- - - - -
DirekturDirector
Roy Iskandar Kusuma Widjaja
- - - - -
DirekturDirector
Gunarto Hanafi - - - - -
Komisaris UtamaPresident Commissioner
Danny Nugroho - - - - -
KomisarisCommissioner
Amrih Masjhuri - - - - -
KomisarisCommissioner
Maxen B. Nggadas - - - - -
Pejabat EksekutifExecutive Officer
- - - - -
Total - - - - -
Informasi kuantitatif mengenai:
JENIS REMUNERASI YANG BERSIFAT VARIABEL*)
VARIABLE REMUNERATION TYPE*)
JENIS REMUNERASI YANG BERSIFAT
VARIABEL*)VARIABLE
REMUNERATION TYPE*)
TOTAL PENGURANGAN SELAMA PERIODE LAPORANTOTAL REDUCTION WITHIN REPORTING PERIOD
DISEBABKAN PENYESUAIAN EKSPLISIT (A)
CAUSED BY EXPLICIT ADJUSTMENT (A)
DISEBABKAN PENYESUAIAN
IMPLISIT (B)CAUSED BY
IMPLICIT ADJUSTMENT (A)
TOTAL (A)+(B)
1.Tunai (dalam juta rupiah) / Cash (in Million rupiah)
- - -
2.
Saham/Instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank (dalam lembar saham dan nominal juta rupiah yang merupakan konversi dari lembar saham tersebut) / Shares/Instruments based on shares issued by the Bank (in shares and nominal million rupiah which is the conversion of these shares)
- - - -
- - - -
Keterangan / Remarks : *) Hanya untuk MRT / only for MRT
Shares Option Disclosure
Quantitative Information About:
188 Tata Kelola Perusahaan
The highest and lowest salary, which includes:1. the highest and lowest employee salary ratio is 47.8: 12. the ratio of the highest and lowest salary ratio of the
Director is 0.73: 13. the highest and lowest salary ratio of the Board of
Commissioners is 0.66: 14. the ratio of salaries of the highest Directors and highest
employees is 0.57: 1
TRANSACTIONS THAT CONTAIN CONFLICTS OF INTEREST
Bank Capital Indonesia already has a conflict of interest policy that is applied to the Board of Commissioners, Directors and all Bank employees.
At 2019 Bank Capital Indonesia there were no activities/transactions that caused a conflict of interest, but there were activities or transactions of related parties, including in the form of credit. All of these activities/transactions have taken into account the precautionary principle related to the Legal Lending Limit (BMPK) and are supported by documents of agreement in accordance with applicable regulations.
IMPLEMENTATION OF ANTI-FRAUD STRATEGY
Implementation of Anti-Fraud Strategy1. Anti-Fraud Strategy is the Bank’s strategy in controlling
fraud that is designed to develop, implement and improve anti-fraud compliance programs in the Bank by referring to the process of fraud and paying attention to the characteristics and outreach of the potential for fraud that is comprehensively integrally arranged and implemented in the form of a system fraud control. The implementation of an anti-fraud strategy is part of the application of Risk Management, specifically related to aspects of the internal control system.
2. The purpose of handling fraud is as follows:a. Identify actions needed to minimize losses or potential
losses and optimize recovery from fraud.
b. Identify control weaknesses and recommend the development of controls or mitigation actions specifically for business units and for the Bank in general.
c. Identify the modus operandi of fraud.d. Determine the perpetrators and other parties related
to the incident of fraud, as a basis for the imposition of sanctions on those concerned.
3. The Anti Fraud Strategy is compiled in a integrally comprehensive manner and is implemented in the form
Gaji tertinggi dan terendah, yang mencakup: 1. rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah, yaitu 47,8 : 12. rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah, yaitu 0,73 : 1
3. rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah, yaitu 0,66 : 1
4. rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi, yaitu 0,57 : 1
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Bank Capital Indonesia telah memiliki kebijakan benturan kepentingan yang diterapkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Bank.
Pada posisi 2019 Bank Capital Indonesia tidak terdapat aktivitas/transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan, namun terdapat aktivitas atau transaksi pihak terkait, antara lain berupa pemberian kredit. Seluruh aktivitas/transaksi tersebut telah memperhatikan prinsip kehati-hatian terkait Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan didukung dengan dokumen perjanijan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD
Penerapan Strategi Anti Fraud1. Strategi Anti Fraud adalah strategi Bank dalam
m e n g e n d a l i k a n f ra u d y a n g d i ra n c a n g u n t u k mengembangkan, menerapkan dan meningkatkan program kepatuhan anti fraud di Bank dengan mengacu pada proses terjadinya fraud dan memperhatikan karakteristik serta jangkuan dari potensi terjadinya fraud yang tersusun secara komprehensif integralistik dan diimpelementasikan dalam bentuk system pengendalian fraud. Penerapan strategi anti fraud merupakan bagian dari penerapan Manajemen Risiko, khususnya yang terkait dengan aspek sistem pengendalian intern.
2. Tujuan penanganan fraud yaitu sebagai berikut:a. Mengidentifikasikan tindakan yang diperlukan dalam
meminimalkan kerugian atau potensi kerugian serta mengoptimalkan pemulihan akibat dari perbuatan fraud.
b. M e n g i d e n t i f i k a s i ke l e m a h a n ko n t r o l d a n merekomendasikan pengembangan kontrol atau tindakan mitigasi khususnya bagi unit bisnis dan bagi Bank pada umumnya.
c. Mengidentifikasi modus operandi fraud.d. Menentukan pelaku dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan kejadian fraud, sebagai dasar untuk pengenaan sanksi kepada yang bersangkutan.
3. Strategi Anti Fraud disusun secara komprehensif integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk sistem
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 189Good Corporate Governance
pengendalian fraud dan diterapkan dengan menggunakan perangkat-perangkat yang merupakan penjabaran 4 (empat) pilar yang saling berkaitan. Pilar-pilar tersebut adalah:a. Pencegahan
Pilar Pencegahan memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk mengurangi potensi risiko terjadinya fraud dengan cara sebagai berikut:i. Kesadaran Anti Fraud merupakan upaya untuk
menumbuhkan kesadaran pentingnya pencegahan fraud bagi seluruh jajaran organisasi Bank dan berbagai pihak yang berhubungan dengan Bank.
ii. Identifikasi kerawanan merupakan proses untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menilai potensi risiko terjadinya fraud yang dapat dilakukan secara berkala atau dalam hal terdapat indikasi fraud.
iii. Kebijakan Mengenal Karyawan merupakan upaya pengendalian dari aspek Sumber Daya Manusia.
b. DeteksiPilar Deteksi memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan menemukan fraud dalam kegiatan usaha Bank yang mencakup:i. Kebijakan dan Mekanisme Penanganan Pengaduan
(Whistleblowing) ditujukan untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan.
ii. Pemeriksaan Dadakan (Surprise Audit) dilakukan terutama pada unit bisnis dan aktivitas yang berisiko tinggi atau rawan terhadap terjadinya fraud.
iii. Sistem Pengawasan merupakan suatu tindakan pengujian atau pemeriksaan yang dilakukan secara rahasia tanpa diketahui atau disadari oleh pihak yang diuji atau diperiksa untuk memantau dan menguji efektivitas kebijakan anti fraud.
c. Investigasi, Pelaporan, dan SanksiPilar investigasi, pelaporan dan sanksi memuat perangkat- perangkat yang ditujukan untuk menggali informasi melalui penyelidikan atau investigasi, sistem pelaporan termasuk pengenaan sanksi terhadap kejadian fraud.
d. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak LanjutPilar pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk memantau dan mengevaluasi kejadian fraud serta tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi.
4. Untuk menjalankan fungsi dan strategi anti fraud, Bank membentuk Departemen Anti Fraud yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan memiliki hubungan komunikasi dan pelaporan secara langsung kepada Dewan Komisaris.
5. Setiap karyawan Bank wajib menerapkan kesadaran anti fraud dengan berpedoman pada Kebijakan Strategi Anti Fraud Bank.
of a fraud control system and is implemented using tools which are the elaboration of 4 (four) interrelated pillars. The pillars are:
a. PreventionThe Prevention Pillar contains tools intended to reduce the potential risk of fraud in the following ways:
i. Anti-Fraud Awareness is an effort to raise awareness of the importance of fraud prevention for all levels of the Bank’s organization and various parties associated with the Bank.
ii. Vulnerability identification is a process to identify, analyze and assess the potential risk of fraud that can be done regularly or in the event of an indication of fraud.
iii. Know Your Employee Policy is an effort to control aspects of Human Resources.
b. DetectionThe Detection Pillar contains tools intended to identify and find fraud in the Bank’s business activities which include:i. Policy and Mechanisms for Complaints Handling
(Whistleblowing) aimed at increasing the effectiveness of the implementation of fraud control systems by focusing on disclosure of complaints.
ii. Surprise Audit is carried out mainly on business units and activities that are at high risk or prone to fraud.
iii. Supervision system is an act of testing or examination carried out in secret without being known or realized by the party being tested or examined to monitor and test the effectiveness of anti-fraud policies.
c. Investigation, Reporting and SanctionsThe investigation, reporting and sanctions pillars contain tools intended to gather information through investigations or investigations, the reporting system includes the imposition of sanctions for fraud.
d. Monitoring, Evaluation and Follow-upThe monitoring, evaluation and follow-up pillar contains tools intended to monitor and evaluate fraud incidents as well as the necessary follow-up based on evaluation results.
4. To carry out anti-fraud functions and strategies, Bank established the Anti-Fraud Department that reports to the President Director and has direct communication and reporting links to the Board of Commissioners.
5. Every Bank employee must implement anti-fraud awareness based on the Bank’s Anti-Fraud Strategy Policy.
190 Tata Kelola Perusahaan
Complaints Handling System (Whistleblowing System)Complaints Handling System (Whistleblowing System) is a reporting system for disclosure of violations indicative of acts of fraud committed by Bank employees and or other parties. In order to increase the effectiveness of the Implementation of Anti-Fraud Strategy and detect suspected or incidents of fraud, the Bank has implemented a Whistleblowing System through the Whistleblowing policy as a series of Anti-Fraud Policies and Procedures.
The mechanism for handling complaints (whistleblowing) can increase the level of participation of bank officers and officials in reporting violations. The benefits of organizing complaints handling (whistleblowing) include:
1. the availability of facilities for the delivery of important and critical information for the Bank to those who must immediately handle it safely, namely the Anti Fraud Team.
2. increase Whistleblower trust so that willingness to report violations can be more open.
3. facilitate the Bank in handling violations reports effectively.
4. the availability of opportunities to be able to handle the problem of violations internally first before expanding into problems of violations that are public or external.
5. reduce the impact of risks faced by the Bank due to violations, both in terms of financial, operational, legal, work safety and reputation.
6. reduce costs in handling the consequences of a violation.
7. enhance the Bank’s reputation in the eyes of stakeholders, the Bank’s supervisors and the public.
8. provide input for the Bank to look further at critical areas and work processes that have internal control weaknesses and to design the necessary corrective actions.
The Bank has prepared the Whistleblowing Policy through the Decree of the Directors No.SK/DIR/015/II/2016 dated February 11, 2016, which is a separate policy from the Customer Complaints Policy and Procedure. The Whistleblowing Policy is a form of the Bank’s commitment in implementing the Anti Fraud Strategy and as a guideline for stakeholders in the mechanism for handling complaints and ensuring there is protection for whistleblowers.
Banks are obliged to receive complaints of violations from whistleblowers from both internal and external accompanied by strong evidence and facts and make the resolution of the complaint.
Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System)Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) merupakan suatu sistem pelaporan pengungkapan pelanggaran indikasi tindakan fraud yang dilakukan oleh karyawan Bank dan atau pihak lain. Dalam rangka meningkatkan efektivitas Penerapan Strategi Anti Fraud dan mendeteksi dugaan atau kejadian fraud, Bank telah menerapkan Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) melalui kebijakan Whistleblowing sebagai rangkaian dari Kebijakan dan Prosedur Anti Fraud.
Mekanisme penanganan pengaduan (whistleblowing) dapat meningkatkan tingkat partisipasi petugas dan pejabat Bank dalam melaporkan tindakan pelanggaran. Manfaat dari penyelenggaraan penanganan pengaduan (whistleblowing), antara lain adalah:1. tersedianya sarana penyampaian informasi penting
dan kritis bagi Bank kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman, yaitu Tim Anti Fraud.
2. meningkatkan kepercayaan Whistleblower sehingga kesediaan untuk melaporkan pelanggaran dapat semakin terbuka.
3. mempermudah Bank dalam menangani laporan pelanggaran secara efektif.
4. tersedianya kesempatan untuk dapat menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik atau eksternal.
5. mengurangi dampak risiko yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran, baik dari segi keuangan, operasional, hukum, keselamatan kerja dan reputasi.
6. mengurangi biaya dalam penanganan akibat dari suatu pelanggaran.
7. meningkatkan reputasi Bank di mata pemangku kepentingan (stakeholders), pengawas Bank dan masyarakat.
8. memberikan masukan bagi Bank untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal serta untuk merancang tindakan perbaikan yang diperlukan.
Bank telah menyusun Kebijakan Whistleblowing melalui Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/015/II/2016 tanggal 11 Februari 2016, yang merupakan kebijakan terpisah dari Kebijakan dan Prosedur Pengaduan Nasabah. Kebijakan Whistleblowing merupakan bentuk komitmen Bank dalam menerapkan Strategi Anti Fraud dan sebagai pedoman bagi stakeholders dalam mekanisme penanganan pengaduan dan menjamin adanya perlindungan bagi pelapor (whistleblower).
Bank berkewajiban menerima pengaduan pelanggaran dari pelapor (whistleblower) baik dari internal maupun eksternal dengan disertai bukti serta fakta yang kuat dan melakukan penyelesaian pengaduan tersebut.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 191Good Corporate Governance
Bank telah menyediakan sarana khusus untuk menyampaikan pengaduan pelanggaran dari pelapor (whistleblower) melalui:1. surat dalam amplop tertutup yang ditujukan kepada
Departemen Anti Fraud pada alamat Kantor Pusat Bank.2. e-mail resmi dengan alamat e-mail antifraud@bankcapital.
co.id.3. saluran telepon seluler dan sms (short message service)
dengan nomor 081213123535.
Penanganan pengaduan tersebut akan dikelola oleh Departemen Anti Fraud dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama serta memiliki jalur komunikasi secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Berdasarkan sistem penanganan pengaduan (whistleblowing system) yang diterapkan Bank, setiap pengaduan pelanggaran akan diseleksi dan diverifikasi oleh Departemen Anti Fraud dan disampaikan kepada Direktur Utama. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi pelanggaran yang disertai dengan bukti-bukti yang memadai, maka pengaduan akan diinvestigasi oleh Tim Investigasi Whistleblowing sesuai jenis pengaduan dan pelaku pelanggaran.
Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku dan apabila terbukti adanya pelanggaran oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka akan dilanjutkan proses hukum yang berlaku kepada lembaga penegak hukum. Pemantauan tindak lanjut penyelesaian pelanggaran akan dilakukan oleh Departemen Anti Fraud.
Dalam rangka perlindungan terhadap pelapor (whistleblower), Bank memberikan perlindungan penuh kepada pelapor dan saksi yang berpartisipasi dalam proses investigasi, penyelidikan dan penyidikan termasuk sidang terhadap perkara yang menjadi perhatian publik. Kerahasiaan identitas pelapor hanya dimungkinkan untuk diungkapkan apabila diperlukan dalam proses investigasi lanjutan dan untuk mematuhi hukum dalam proses penyidikan pihak berwajib. Perlindungan pelapor dan saksi khususnya apabila pelapor berasal dari eksternal Bank mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)
Jenis dan Signifikansi PelanggaranSelama periode 2019, pelanggaran umumnya diakibatkan karena kesalahan manusia (human error). Adapun jenis kesalahannya adalah kesalahan penyusunan dan/atau keterlambatan penyampaian Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dan Sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU). Secara umum tidak memiliki dampak yang material atau signifikan terhadap Perseroan.
The Bank has provided a special means to submit complaints of violations from whistleblowers through:1. a letter in a sealed envelope addressed to the Anti Fraud
Department at the address of the Bank Head Office.2. Official e-mail with the e-mail address antifraud@
bankcapital.co.id.3. cell phone lines and sms (short message service) with the
number 081213123535.
The handling of the complaint will be managed by the Anti Fraud Department and is directly responsible to the President Director and has a direct line of communication to the Board of Commissioners.
Based on the complaint handling system (whistleblowing system) applied by the Bank, each complaint of violations will be selected and verified by the Anti Fraud Department and submitted to the President Director. If the verification results show indications of violations accompanied by adequate evidence, then the complaint will be investigated by the Whistleblowing Investigation Team according to the type of complaint and the violator.
Perpetrators of violations that have been proven based on the results of the investigation will be processed in accordance with applicable regulations and if there are proven violations by employees leading to criminal acts, then the legal process will continue to the law enforcement agencies. Monitoring of the follow-up to the resolution of violations will be carried out by the Anti Fraud Department.
In the context of protecting whistleblowers, the Bank provides full protection for whistleblowers and witnesses who participate in the investigation, investigation and investigation processes including hearings in matters of public concern. The confidentiality of the whistleblower’s identity is only possible to be disclosed if necessary in the process of further investigation and to comply with the law in the investigation process of the authorities. Protection of whistleblowers and witnesses in particular if the whistleblower comes from external Banks refer to the provisions of Act Number 31 of 2014 concerning amendments to Act Number 13 of 2006 concerning Protection of Witnesses and Victims.
INTERNAL DEVIATION (INTERNAL FRAUD)
Types and Significance of ViolationsDuring the 2019 period, violations were generally caused by human error. The types of mistakes are errors in the preparation and / or delays in the delivery of the Financial Information Service System (SLIK) and the Commercial Bank Headquarters (LKPBU) Report System. In general it has no material or significant impact on the Company.
192 Tata Kelola Perusahaan
Violations of Other Standard Terms or Guidelines
Other violations are related to the findings from the Financial Services Authority examination. Most of the findings have been followed up with improvements.
Compliance Risk Control SystemCompliance risk control system is carried out in addition to the socialization of regulations, group discussions and meetings, also by using a reminder system mechanism to related units on reports that must be submitted to the Financial Services Authority, Bank Indonesia, and other authorities as mitigation measures so that The bank is not subject to fines due to late reporting.
LEGAL ISSUES
Important Cases Faced by CompanyThe Company must face the possibility of credit defaults and other legal issues. Legal issues faced by the Company do not have a significant impact on the Company’s operations, whereas during the 2019 period the legal problems faced by the Company were as follows:
The legal problems faced by the Company throughout 2019 have no material impact on the Company.
Pelanggaran Terhadap Ketentuan atau Pedoman Standar LainnyaPelanggaran lainnya adalah terkait temuan-temuan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan. Sebagian besar dari temuan-temuan tersebut telah selesai ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan-perbaikan.
Sistem Pengendalian Risiko KepatuhanSistem pengendalian risiko kepatuhan dilakukan selain dengan sosialisasi ketentuan, group discussion dan rapat-rapat, juga dengan menggunakan mekanisme reminder system kepada unit-unit terkait terhadap laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, maupun otoritas lainnya sebagai langkah mitigasi agar Bank tidak terkena denda akibat keterlambatan laporan.
PERMASALAHAN HUKUM
Perkara Penting Yang Dihadapi PerseroanPerseroan harus menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan kredit maupun permasalahan hukum lainnya. Permasalahan hukum yang dihadapi Perseroan tidak berdampak signifikan terhadap operasional Perseroan, dimana selama periode tahun 2019 permasalahan hukum yang dihadapi Perseroan adalah sebagai berikut:
PERMASALAHAN HUKUMLEGAL PROBLEMS
JUMLAH KASUSNUMBER OF CASES
PERDATACIVIL
PIDANACRIMINAL
Telah mendapatkan Putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetapHas obtained a verdict of permanent legal force
1 -
Dalam proses penyelesaianIn resolution process 8 -
Total 9 -
Adapun permasalahan hukum yang dihadapi oleh Perseroan sepanjang tahun 2019 tidak berdampak terhadap Perseroan secara material.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 193Good Corporate Governance
SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
Sesuai ketentuan yang berlaku di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan layanan Informasi kepada masyarakat pemodal, Perseroan yang telah listing di BEI sebagai perusahaan publik perlu membentuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung Perseroan dengan para investor, pelaku pasar modal, regulator, dan para pengamat.
Sekretaris Perusahaan berfungsi untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi bagi stakeholder. Sekretariat Perusahaan juga berperan sebagai penghubung utama bank dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan publik.
TUGAS DAN KEWAJIBAN SEKRETARIS PERUSAHAAN
Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya regulasi Bursa Efek serta memberikan masukan kepada Direksi/Komisaris terkait pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Manajemen Perseroan dalam pelaksanaan tata kelola yang meliputi:
• Penyampaian Keterbukaan Informasi kepada masyarakat• Penyampaian Laporan terkait kepada OJK/masyarakat• Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS• Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi/
Komisaris
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sejak 13 Mei 2019, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Frederick Rompas menggantikan Budi Setiadi, sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor SK/DIR/028/V/2019 tanggal 13 Mei 2019 tentang Penetapan Corporate Secretary. Perseroan telah melaporkan penunjukan Sekretaris Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), Situs Web Perseroan serta mengumumkannya di salah satu harian nasional.
Frederick RompasWarga Negara Indonesia. Lulus Sarjana Ekonomi, Fakultas Perbankan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Keuangan Perbankan Indonesia pada tahun 1994. Beliau lulus sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 dan mempunyai pengalaman karir Perbankan sejak tahun 1995 di Bank Umum Nasional, kemudian pada tahun 1996 mengikuti Officer Development Program di Bank Panin, dan pernah menduduki posisi Top Management pada beberapa perusahaan.
Pursuant to the prevailing regulations of the Indonesia Stock Exchange (IDX) as well as to improving the information services to investors, a listed company on the IDX is required to establish a Corporate Secretary. The Corporate Secretary acts as the Company’s liaison officer amongst investors, capital market, regulators, and analysts.
The Corporate Secretary serves to facilitate the effective communication and ensure the availability of publicly information for various parties. They also act as the Bank’s main liaison with the Financial Services Authority (OJK) and the public.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary has the responsibility to keep monitoring the capital market regulation and developments, as well as providing advisory to the Directors/Commissioners on the compliance function pursuant to the laws and regulations in the Capital Market.
The Corporate Secretary has the duty in assisting the Company’s Management in regard to implementing good governance, including:• Submission of Information Disclosure to the public• Submission of reports related to Financial Authority.• Organizing and documenting the GMS• Organizing and documenting Directors/Commissioners
meetings.
CORPORATE SECRETARY PROFILE
Since May 13, 2019, the Corporate Secretary held by Frederick Rompas as the replacement of Budi Setiadi, in accordance to the Directors Decree Number SK/DIR/028/V/2019 dated May 13, 2019 regarding Determination of Corporate Secretary. The Company has reported the replacement of Corporate Secretary to the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (IDX), through the Company’s Website and publication on national newspapers.
Frederick RompasHe is Indonesian citizen, graduated with a Bachelor of Economics degree from Faculty of Banking, the Indonesian School of Economics and Finance in 1994. He passed the Level 5 Risk Management certification and has had banking career experience since 1995 at the National Commercial Bank and has held Top Management positions in several companies.
194 Tata Kelola Perusahaan
Mulai tanggal 13 Mei 2019 sampai sekarang bekerja di PT Bank Capital Indonesia, Tbk sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary, Investor Relation, Corporate Planning and Communication.
Training yang dikuti pada tahun 2019, antara lain:
Nama PelatihanTraining
TahunYear
Penyelenggara Organizer
LokasiLocation
Strategi Anti Fraud di Era Digital Batch 1Anti Fraud Strategy in the Digital Batch 1 Era
9 Februari 2019February 9, 2019
Bank Capital Jakarta
The 3rd Batch, Tata Kelola Anak Perusahaan : Implementasi Tata Kelola antara Perusahaan Induk dan Anak PerusahaanThe 3rd Batch of Subsidiary Governance : GCG Implementation Between Holding & Subsidiary Companies
16 Mei 2019May 16, 2019
IICD Jakarta
Refreshment APU PPT OperasionalRefreshment APU PPT Operation
16 November 2019November 16, 2019
MS Consulting Jakarta
Manajemen Risiko OperasionalOperational Risk Management
7 Desember 2019December 7, 2019
MS Consulting Jakarta
KEGIATAN SEKRETARIS PERUSAHAAN PADA 2019 1. Mengkoordinasi pelaksanaan pelaporan terkait
Keterbukaan Informasi kepada regulator (Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, dan lain lain).
2. Membina komunikasi dan relationship dengan Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk Pelaksana dan Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi, Credit Ratings Agency, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, Kantor Akuntan Publik, Advertising Agency, Media, Perbanas, AEI dan asosiasi lainnya terkait pelaksanaan tugas corporate secretary.
3. Mengkoordinasi penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
4. Mengkoordinasi penyelenggaraan Paparan Publik (Public Expose).
5. Mengkoordinasi penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Memelihara dan pengkinian situs web Perseroan.7. Mengkoordinasi penyusunan Annual Report Tahun Buku
2019.
On May 13, 2019 up to the present at PT Bank Capital Indonesia, Tbk as a Head of Corporate Secretary, Investor Relation, Corporate Planning and Communication.
Training programs attended in 2019, including:
CORPORATE SECRETARY ACTIVITIES IN 2019
1. Coordinating the report preparation and submission in regard with Information Disclosures to the regulators (Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, Bank Indonesia and other regulators).
2. Maintaining the communication and relationships with Capital Market Professionals & Supporting Agencies including Underwriters, Investment Managers, Credit Ratings Agencies, Securities Administration Agencies, Trustees, Public Accountants, Advertising Agencies, Media, Perbanas, Issuers’ Association (AEI) and other associations related to the corporate secretary duties.
3. Coordinating and organizing the Annual General Meeting of Shareholders and the Extraordinary General Meeting of Shareholders.
4. Coordinating and organizing the Public Expose.
5. Coordinating the administration and documentation of Board of Commissioners and Directors’ meetings.
6. Maintaining and keep updating ; the Bank’s website.7. Coordinating the preparation of Annual Report 2019.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 195Good Corporate Governance
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2019REPORT OF INTEGRATED GOVERNANCE IMPLEMENTATION IN 2019
PENDAHULUAN
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi merupakan faktor yang sangat penting bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Selain demi meningkatkan kinerja Perusahaan, Penerapan Tata Kelola Terintegrasi juga bertujuan melindungi kepentingan stakeholders dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan Otoritas dan perundang-undangan yang berlaku pada industri Lembaga Jasa Keuangan.
Pelaksanaan Tata Kelola berlandaskan pada prinsip-prinsip berikut ini: 1. Keterbukaan (Transparency)2. Akuntabilitas (Accountability)3. Pertanggungjawaban (Responsibility)4. Independensi (Independency), dan 5. Kewajaran (Fairness).
Demi mewujudkan kondisi di atas, seperangkat kebijakan telah diatur sebagai landasan dalam penerapan Tata Kelola pada Lembaga Jasa Keuangan baik yang bersifat individu maupun terintegrasi, sebagai berikut:1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/
POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan;
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan;
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan;
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Berdasarkan Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tersebut, Konglomerasi Keuangan “Capital Financial Indonesia” telah dibentuk, yang mana PT. Bank Capital Indonesia Tbk ditunjuk sebagai Entitas Utama.
Adapun susunan anggota Konglomerasi Keuangan Capital Financial Indonesia posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:1. Bidang Perbankan:
PT Bank Capital Indonesia, Tbk (BCI)2. Bidang Asuransi:
PT Capital Life Indonesia (CLI)
INTRODUCTION
Implementation of Integrated Governance is an essential factor for Financial Services Institutions (LJK) in carrying out their business activities. In addition to improving the performance of the Company, the Implementation of Integrated Governance also aims to protect the interests of stakeholders and increase public trust, as well as increase compliance with the provisions of the Authority and applicable Legislation in the Financial Services Institution industry.
The implementation of Governance is based on the following principles:1. Transparency2. Accountability3. Responsibility4. Independency, and5. Fairness.
In order to realize those conditions, a set of policies has been regulated as a foundation in the application of Governance in Financial Services Institutions both individual and integrated, as follows:1. Financial Services Authority Regulation No. 55/
POJK.03/2016 on Application of Governance for Commercial Banks;
2. The Financial Services Authority Circular Letter No. 13/SEOJK.03/2017 on the Implementation of Governance for Commercial Banks;
3. Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration;
4. Circular of the Financial Services Authority No. 15/SEOJK.03/2015 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration;
5. Financial Services Authority Regulation No. 17/POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration;
6. The Financial Services Authority Circular Letter No. 14/SEOJK.03/2015 on the Implementation of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration.
Based on the Financial Services Authority Provisions, the Financial Conglomeration of “Capital Financial Indonesia” has been formed, in which PT. Bank Capital Indonesia Tbk is appointed as the Main Entity.
The composition of members of the Financial Conglomeration of Capital Financial Indonesia in December 2019 is as follows:
1. Banking Sector: PT Bank Capital Indonesia, Tbk (BCI)
2. Insurance Sector: PT Capital Life Indonesia (CLI)
196 Tata Kelola Perusahaan
3. Bidang Pengelolaan Asset: PT Capital Asset Management (CAM)
4. Bidang Asuransi Syariah: PT Capital Life Syariah (CLS)
5. Bidang Modal Ventura: PT Capital Global Ventura (CGV)
6. Bidang Teknologi Finansial: PT Toko Modal Mitra Usaha (TMMU)
EVALUASI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN PADA TAHUN 2019
Bank Capital Indonesia, Tbk
Direksi Entitas Utama Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam setiap kegiatan usaha Bank sebagai Entitas Utama pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Struktur Direksi Entitas Utama posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Wahyu Dwi AjiDirektur UtamaPresident Director
Gatot Wahyu DjatmikoDirekturDirector
Roy Iskandar Kusuma WidjajaDirekturDirector
Gunarto HanafiDirekturDirector
Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi, adalah paling sedikit: • menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; • mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; dan • menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris
Entitas Utama demi penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi.a. Direksi Bank Capital Indonesia terdiri atas 4
(empat) orang: yaitu 1 orang Direktur Utama dan 3 orang Direktur. Selain itu, Direksi Bank Capital Indonesia telah membentuk Komite Asset And Liabilities Committee (ALCO), Komite Kredit, Komite
3. Asset Management Sector: PT Capital Asset Management (CAM)
4. Sharia Insurance Sector: PT Capital Life Syariah (CLS)
5. Venture Capital Sector: PT Capital Global Ventura (CGV)
6. Financial Technology Sector: PT Toko Modal Mitra Usaha (TMMU)
EVALUATION OF IMPLEMENTATION OF INTEGRATED GOVERNANCE FOR FINANCIAL CONGLOMERATION IN 2019
Bank Capital Indonesia, Tbk
Board of Directors of Main EntityThe Board of Directors is fully responsible for the implementation of the management of the Company in accordance with its authority and responsibilities as stipulated in the Company’s Articles of Association and applicable laws and regulations. The Board of Directors implements Governance principles in every business activity of the Bank as the Main Entity at all levels of the organization.
The structure of the Board of Directors of the Main Entity in December 2019 is as follows:
The duties and responsibilities of the Board of Directors of the Main Entity in order to ensure the implementation of Integrated Governance, are at least:• compiling Integrated Governance Guidelines;• directing, monitoring and evaluating the implementation
of the Integrated Governance Guidelines; and• following up on directions or advice from the Board of
Commissioners of the Main Entity for the improvement of the Integrated Governance Guidelines.
1. Integrated Governance Structure.a. The Board of Directors of Bank Capital Indonesia
consist of 4 (four) people: 1 President Director and 3 Directors. In addition, the Board of Directors of Bank Capital Indonesia has formed the ALCO Committee (Asset And Liabilities Committee), Credit Committee,
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 197Good Corporate Governance
Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Teknologi Informasi, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
b. Total Direksi Bank Capital Indonesia seharusnya terdiri atas 5 (lima) orang, yang mana seorang profesional sebagai calon Direktur Kepatuhan saat ini sedang dalam proses pengajuan di Otoritas Jasa Keuangan.
c. Direksi Bank Capital Indonesia selaku Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Anggota Direksi Bank Capital Indonesia juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan.
2. Proses Tata Kelola Terintegrasia. Direksi Bank Capital Indonesia telah menyusun dan
menyampaikan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan, serta mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
b. Direksi Bank Capital Indonesia menindaklanjuti arahan dan/atau nasihat Dewan Komisaris Entitas Utama dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, serta menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi (SKAIT) dan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT).
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi a. Direksi Entitas Utama telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari:i. Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi;ii. Auditor eksternal;iii. Hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, berupa
corrective action dan action plan.b. Direksi melaksanakan rapat koordinasi berkala antar
direktorat dan rapat koordinasi bulanan dengan Dewan Komisaris;
c. Risalah rapat didokumentasikan dengan baik termasuk dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
Dewan Komisaris Entitas UtamaDewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang, dengan 2 (dua) orang di antaranya merupakan Komisaris Independen.
Struktur Dewan Komisaris Entitas Utama posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Risk Management Committee, Credit Policy Committee, Information Technology Committee, Integrated Risk Management Committee.
b. Total of the Board of Directors of Bank Capital Indonesia should consist of 5 (five) people, of which a professional as a candidate for Compliance Director is currently in the process of filing with the Financial Services Authority.
c. The Board of Directors of Bank Capital Indonesia as the Main Entity has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. Members of the Board of Directors of Bank Capital Indonesia have also obtained approval from the Financial Services Authority and have knowledge and understanding of main business activities and main risks from Financial Services Institutions in the Financial Conglomeration.
2. Integrated Governance Processa. The Board of Directors of Bank Capital Indonesia has
compiled and submitted the Integrated Governance Guidelines to the Board of Directors of Financial Services Institutions in the Financial Conglomeration, as well as directing, monitoring, and evaluating the implementation of the Integrated Governance Guidelines.
b. The Board of Directors of Bank Capital Indonesia follows up the direction and/or advice of the Board of Commissioners of the Main Entity in order to improve the Integrated Governance Guidelines, and follows up on the findings of the Integrated Internal Audit Work Unit (SKAIT) and the Integrated Compliance Work Unit (SKKT).
3. Integrated Governance Outcomea. The Board of Directors of the Main Entity has followed
up on audit findings and recommendations from:i. Integrated Internal Audit Work Unit;ii. External auditors;iii. Financial Service Authority supervision results,
in the form of corrective action and action plan.b. The Board of Directors conducts periodic
coordination meetings between directorates and monthly coordination meetings with the Board of Commissioners;
c. The minutes of the meeting are well documented including the dissenting opinion and the reasons (if any).
Board of Commissioners of Main EntityThe Board of Commissioners consists of 3 (three) members, with 2 (two) of them are Independent Commissioners.
The structure of the Board of Commissioners of the Main Entity in December 2019 is as follows:
198 Tata Kelola Perusahaan
NAMANAME
JABATANPOSITION
Danny NugrohoKomisaris UtamaPresident Commissioner
Amrih MasjhuriKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Maxen B. NggadasKomisaris IndependenIndependent Commissioner
1. Struktur Tata Kelola TerintegrasiDewan Komisaris Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Anggota Dewan Komisaris Entitas Utama juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan.
2. Proses Tata Kelola TerintegrasiDewan Komisaris Entitas Utama menyelenggarakan rapat sekurangnya-kurangnya 1 kali per semester. Dewan Komisaris Entitas Utama bertugas melakukan pengawasan, memberikan arahan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama, melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi dan mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi a. Dewan Komisaris Entitas Utama telah membentuk
Komite Tata Kelola Terintegrasi;b. Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama dituangkan
dalam risalah dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan jika ada dissenting opinion beserta alasannya;
c. Hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama mencakup:i. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
Entitas Utama;ii. penerapan Tata Kelola Terintegrasi;iii. evaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi untuk
disampaikan kepada Direksi Entitas Utama.
Komite Tata Kelola TerintegrasiDemi mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris Entitas Utama terkait penerapan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan, perlu ditetapkan pengangkatan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Hal ini sesuai dengan POJK Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
1. Integrated Governance StructureThe Board of Commissioners of the Main Entity has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. Members of the Board of Commissioners of the Main Entity have also obtained approval from the Financial Services Authority and have knowledge of the Main Entity and an understanding of the main business activities and main risks of the Financial Services Institution in the Financial Conglomeration.
2. Integrated Governance ProcessThe Board of Commissioners of the Main Entity holds at least 1 meeting per semester. The Board of Commissioners of the Main Entity has the duty to supervise, provide guidance on the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors of the Main Entity, implement the Integrated Governance and evaluate the Integrated Governance Guidelines.
3. Integrated Governance Outcomea. The Board of Commissioners of the Main Entity has
formed an Integrated Governance Committee;b. The results of the Board of Commissioners of the
Main Entity meeting are outlined in the minutes and well documented, including the disclosure if there is a dissenting opinion and its reasons;
c. The results of the Board of Commissioners of the Main Entity supervision include:i. the duties and responsibilities implementation of
the Board of Directors of the Main Entity;ii. the application of Integrated Governance;iii. evaluation of the Integrated Governance
Guidelines to be submitted to the Board of Directors of the Main Entity.
Integrated Governance CommitteeIn order to support the effectiveness of the implementation of the Board of Commissioners of the Main Entity duties related to the implementation of Integrated Governance in the Financial Conglomeration, it becomes necessary to determine the appointment of the Integrated Governance Committee. This is in accordance with Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 199Good Corporate Governance
Kriteria keanggotaan dalam Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit terdiri dari:1. Seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada
salah satu komite pada Entitas Utama, sebagai ketua merangkap anggota;
2. Komisaris yang mewakili dan ditunjuk dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai anggota;
3. Seorang pihak independen, sebagai anggota; 4. Anggota Dewan Pengawas Syariah dari Lembaga Jasa
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai anggota.
Maka, Dewan Komisaris Entitas Utama PT Bank Capital Indonesia Tbk telah menetapkan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor SK/KOM/001/VI/2019 tentang Perubahan dan Pengangkatan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.
1. Struktur Tata Kelola TerintegrasiSusunan struktur Tata Kelola Terintegrasi adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Capital Indonesia Tbk No.SK/KOM/001/VI/2019 tanggal 20 Juni 2019 tentang Perubahan dan Pengangkatan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.
2. Proses Tata Kelola TerintegrasiKomite Tata Kelola Terintegrasi mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi melalui penilaian kecukupan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan kecukupan pengendalian internal secara terintegrasi serta menyelenggarakan rapat paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester.
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi• Hasil evaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
berupa rekomendasi disampaikan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi (bila perlu), serta mendokumentasikan dengan baik hasil rapat termasuk dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT)1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi bersifat independen terhadap satuan kerja operasional, dengan SDM yang berkualitas dan jumlah yang memadai.
2. Proses Tata Kelola TerintegrasiSatuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi bertugas memantau dan melakukan self-assessment fungsi kepatuhan di Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan;
Membership criteria in the Integrated Governance Committee consist of at least:1. An Independent Commissioner who is the Chairperson
of one of the committees in the Main Entity, as the Chairperson and member;
2. representing Commissioners appointed from Financial Services Institutions in the Financial Conglomeration, as members;
3. An independent party, as a member;4. Members of the Sharia Supervisory Board of the Financial
Services Institution in the Financial Conglomeration, as members.
Thus, the Board of Commissioners of the Main Entity of PT Bank Capital Indonesia Tbk has determined the membership of the Integrated Governance Committee through the Board of Commissioners Decree No. SK/KOM/001/VI/2019 regarding Amendments and Appointment of Members of the Integrated Governance Committee.
1. Integrated Governance StructureThe structure of the Integrated Governance structure is based on the Board of Commissioners of PT Bank Capital Indonesia Tbk Decree No.SK/KOM/001/VI/2019 dated June 20, 2019 on Amendments and Appointment of Members of the Integrated Governance Committee.
2. Integrated Governance ProcessThe Integrated Governance Committee evaluates the implementation of Integrated Governance through an assessment of the adequacy of the compliance function implementation and the adequacy of integrated internal control as well as holds at least 1 (one) meeting each semester.
3. Integrated Governance Outcome• Evaluation results of the implementation of Integrated
Governance in the form of recommendations are submitted to the Board of Commissioners of the Main Entity for refinement of the Integrated Governance Guidelines (if necessary), as well as documenting the results of meetings including dissenting opinions and the reasons (if any).
Integrated Compliance Work Unit (SKKT)1. Integrated Governance Structure
The Integrated Compliance Work Unit is independent to the operational work units, with qualified and adequate total of human resources.
2. Integrated Governance ProcessThe Integrated Compliance Work Unit has tasks to monitor and conduct a self-assessment of the compliance function at the Financial Services Institutions in the Financial Conglomeration;
200 Tata Kelola Perusahaan
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi • Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi menyusun dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Entitas Utama.
Satuan Kerja Audit Intern (SKAIT)1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi
SKAIT bersifat independen terhadap satuan kerja operasional, dengan SDM yang berkualitas dan jumlah yang memadai.
2. Proses Tata Kelola TerintegrasiSatuan Kerja Audit Intern memantau dan mengevaluasi fungsi pengawasan di Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan, serta bertindak objektif dalam pelaksanaan audit.
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasia. Rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan
permasalahan yang dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan SKAI Terintegrasi menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama Entitas Utama, dan Dewan Komisaris Entitas Utama.
b. Tahun 2019, SKAI Terintegrasi sudah melaksanakan audit intern beberapa Lembaga Jasa Keuangan dalam konglomerasi Keuangan, antara lain: PT Capital Asset Management (CAM), PT Capital Life Syariah (CLS), PT Capital Global Ventura (CGV).
PT Capital Life Indonesia (CLI)
Struktur Komisaris dan Direksi posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Hengky SetionoKomisaris UtamaPresident Commissioner
MeylinaKomisarisCommissioner
Bambang IndiartoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Sugiarto RanoesemintoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Antony JapariDirektur UtamaPresident Director
Julina HasanDirekturDirector
Robin WinataDirekturDirector
3. Integrated Governance Outcome• The Integrated Compliance Work Unit compiles
and reports the results of carrying out its duties and responsibilities to the Director in charge of the Compliance Main Function.
Internal Audit Work Unit (SKAIT)1. Integrated Governance Structure
SKAIT is independent to the operational work units, with qualified and adequate total of human resources.
2. Integrated Governance ProcessThe Internal Audit Work Unit monitors and evaluates the supervisory function at the Financial Services Institutions in the Financial Conglomeration, and acts objectively in conducting the audit.
3. Integrated Governance Resultsa. Recommendations on audit results are in accordance
with the issues that can be used as a reference for improvement and the Integrated Internal Audit Work Unit submits reports on the results of the implementation of its tasks and responsibilities to the President Director of the Main Entity, and the Board of Commissioners of the Main Entity.
b. In 2019, the Integrated Internal Audit Work Unit has carried out internal audits of several Financial Services Institutions in the Financial Conglomeration, including: PT Capital Asset Management (CAM), PT Capital Life Syariah (CLS), PT Capital Global Ventura (CGV).
PT Capital Life Indonesia (CLI)
The structure of the Board of Commissioners and the Board of Directors at December 2019 position is as follows:
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 201Good Corporate Governance
Direksi
1. Struktur a. Direksi CLI terdiri atas 3 (tiga) orang: Direktur Utama
dan 2 Direktur. Direksi CLI juga telah membentuk Komite Investasi dan Komite Pengembangan Produk.
b. Total Direksi CLI akan menjadi 4 (empat) orang, yang mana CLI akan menambah Direktur Kepatuhan. Adapun profesional untuk calon Direktur Kepatuhan saat ini sedang dalam proses pengajuan di Otoritas Jasa Keuangan.
c. Direksi CLI telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Direksi CLI juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis Asuransi.
2. Proses a. Direksi CLI telah menyusun Pedoman Tata Kelola,
serta memantau, dan mengarahkan, mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola.
b. Direksi CLI menyelenggarakan rapat secara berkala. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 12 (dua belas) kali Rapat.
c. Direksi CLI menindaklanjuti arahan dan/atau nasihat Dewan Komisaris dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola, serta menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
3. Hasil a. Direksi melaksanakan rapat secara berkala/bulanan
dan rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris;
b. Risalah rapat didokumentasikan dengan baik termasuk dissenting opinion beserta alasannya (bila ada);
c. Direksi CLI telah menindaklanjuti temuan hasil audit dan rekomendasi dari: SKAIT, Auditor eksternal dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Dewan Komisaris
1. Struktur a. Dewan Komisaris CLI terdiri atas: 4 (empat) orang,
yaitu Komisaris Utama, Komisaris dan 2 (dua) Komisaris Independen. Dewan Komisaris CLI juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko, dan Komite Audit.
The Board of Directors
1. Structurea. The CLI Board of Directors consists of 3 (three) people:
President Director and 2 Directors. The CLI Board of Directors has also formed an Investment Committee and Product Development Committee.
b. The total of CLI Board of Directors will be 4 (four) people, which CLI will add the Compliance Director. The Professional for Compliance Director candidate is currently in the process of filing with the Financial Services Authority.
c. The CLI Board of Directors has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. The CLI Board of Directors has also obtained approval from the Financial Services Authority (OJK) and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the Insurance business.
2. Processa. The CLI Board of Directors has compiled a Governance
Guidelines, and has monitored, and directed, evaluated the implementation of Governance.
b. The CLI Board of Directors holds regular meetings. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 12 (twelve) meetings.
c. The CLI Board of Directors followed up on the directions and/or advice of the Board of Commissioners in order to improve the Governance Guidelines, and followed up on the findings of the Internal Audit Work Unit (SKAI).
3. Outcomea. The Board of Directors conducts regular/monthly
meetings and coordination meetings with the Board of Commissioners;
b. Minutes of meetings are well documented including dissenting opinions and the reasons (if any);
c. The CLI Board of Directors has followed up on audit findings and recommendations from: the Integrated Internal Audit Work Unit (SKAIT), External Auditors and the results of the Financial Services Authority supervision.
Board of Commissioners
1. Structurea. The CLI Board of Commissioners consists of: 4
(four) people, namely the President Commissioner, the Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners. The CLI Board of Commissioners has also formed a Risk Monitoring Committee and Audit Committee.
202 Tata Kelola Perusahaan
b. Dewan Komisaris CLI telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Dewan Komisaris CLI juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis Asuransi.
2. Proses a. Dewan Komisaris CLI melakukan pengawasan dan
memberikan arahan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta mengevaluasi Pedoman Tata Kelola;
b. Dewan Komisaris CLI menyelenggarakan rapat secara berkala. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 12 (dua belas) kali Rapat.
c. Dewan Komisaris CLI menyelenggarakan Rapat Bersama Dewan Komisaris dan Direksi CLI. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 4 (empat) kali Rapat.
3. Hasil Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan dissenting opinion beserta alasannya;
PT Capital Asset Management (CAM)
Struktur Komisaris dan Direksi posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
DarwinKomisaris UtamaPresident Commissioner
Ngadiran ThKomisarisCommissioner
Yo HendrikDirektur UtamaPresident Director
Ivan HadinataDirekturDirector
Direksi
1. Struktur a. Direksi CAM terdiri atas: 2 (dua) orang, yaitu
Direktur Utama dan Direktur. Direksi CAM juga telah membentuk Komite Investasi.
b. The CLI Board of Commissioners has met the requirements of integrity, competence, and financial reputation. The CLI Board of Commissioners has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the Insurance business.
2. Processa. The CLI Board of Commissioners conducts oversight
and provides direction on the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, and evaluates the Governance Guidelines;
b. The CLI Board of Commissioners holds regular meetings. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 12 (twelve) meetings.
c. The CLI Board of Commissioners holds a Joint Meeting of the CLI Board of Directors and the Board of Directors. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 4 (four) meetings.
3. OutcomeThe results of the Board of Commissioners’ meeting are set forth in minutes and are well documented, including the disclosure of dissenting opinions and the reasons;
PT Capital Asset Management (CAM)
The structure of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the December 2019 position is as follows:
The Board of Directors
1. Structurea. The CAM Board of Directors consist of: 2 (two) people,
namely the President Director and a Director. The CAM Board of Directors has also formed an Investment Committee.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 203Good Corporate Governance
b. Direksi CAM telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Direksi CAM juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis pengelolaan aset.
2. Proses a. Direksi CAM telah menyusun Pedoman Tata Kelola,
serta memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola.
b. Direksi CAM menyelenggarakan rapat secara berkala. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 12 (dua belas) kali Rapat.
c. Direksi CAM menindaklanjuti arahan dan/atau nasihat Dewan Komisaris dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola, serta menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
3. Hasil a. Direksi CAM melaksanakan rapat secara berkala/
bulanan dan rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris;
b. Risalah rapat didokumentasikan dengan baik termasuk dissenting opinion beserta alasannya.
c. Direksi CAM menindaklanjuti temuan hasil audit dan rekomendasi dari: SKAIT, Auditor eksternal, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Dewan Komisaris
1. Struktur a. Dewan Komisaris CAM terdiri atas: 2 (dua) orang,
yaitu Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Dewan Komisaris CAM juga telah membentuk Komite Investasi. Di samping itu, CAM mempunyai Dewan Pengawas Syariah terdiri atas: 2 (dua) orang, yaitu Ketua dan Anggota.
b. Dewan Komisaris CAM telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Dewan Komisaris CAM juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis pengelolaan aset.
2. Proses a. Dewan Komisaris CAM melakukan pengawasan dan
memberikan arahan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta mengevaluasi Pedoman Tata Kelola;
b. The CAM Board of Directors has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. The CAM Board of Directors has also obtained approval from the Financial Services Authority (OJK) and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the asset management business.
2. Processa. The CAM Board of Directors has compiled a
Governance Guidelines, and has monitored and evaluated the implementation of Governance.
b. The CAM Board of Directors holds meetings regularly. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 12 (twelve) meetings.
c. The CAM Board of Directors followed up on the directions and/or advice of the Board of Commissioners in the context of perfecting the Governance Guidelines, as well as followed up the findings of the Internal Audit Work Unit (SKAI).
3. Resultsa. The CAM Board of Directors conducts regular/
monthly meetings and coordination meetings with the Board of Commissioners;
b. Minutes of meetings are well documented, including dissenting opinions and the reasons.
c. The CAM Board of Directors followed up on audit findings and recommendations from: Integrated Internal Audit Work Unit (SKAIT), External Auditors, and the results of the supervision of the Financial Services Authority.
Board of Commissioners
1. Structurea. The CAM Board of Commissioners consists of: 2
(two) people, namely the President Commissioner and Independent Commissioner. The CAM Board of Commissioners has also formed an Investment Committee. In addition, CAM has a Sharia Supervisory Board consisting of: 2 (two) people, namely the Chair and a Member.
b. The CAM Board of Commissioners has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. The CAM Board of Commissioners has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the asset management business.
2. Processa. The CAM Board of Commissioners supervises and
provides direction on the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, and evaluates the Governance Guidelines;
204 Tata Kelola Perusahaan
b. Dewan Komisaris CAM menyelenggarakan rapat secara berkala. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 4 (empat) kali Rapat.
c. Dewan Komisaris CAM telah mengadakan Rapat Bersama Dewan Komisaris dan Direksi CAM. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 4 (empat) kali Rapat.
3. Hasil Hasil rapat dituangkan dalam risalah dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
PT Capital Life Syariah (CLS)
Struktur Komisaris dan Direksi posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Troesto Djati Prakoso, SEKomisaris UtamaPresident Commissioner
Drs. Agus Muharam, MSC, ASAI, AAI-J, QIP, CPIE
Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Trihadi Deritanto, SH, CPLHIKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Fitri Hartati, SE, AAIJ, AIIS, AAAK, QIP, CPLHIDirektur UtamaPresident Director
Kasturi Yanu, SE, MM, ASAI, AAAIJDirekturDirector
Edi Setiawan, SE, ASAI, AAIJ, AIIS, CPLHI, ACSDirekturDirector
Direksi
1. Struktur a. Direksi CLS terdiri atas: 3 (tiga) orang, yaitu
Direktur Utama dan 2 Direktur. Direksi CLS juga telah membentuk Komite Investasi dan Komite Pengembangan Produk.
b. Direksi CLS telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Direksi CLS juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis asuransi syariah.
2. Proses a. Direksi CLS telah menyusun Tata Kelola, serta
mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola.
b. The CAM Board of Commissioners holds regular meetings. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 4 (four) meetings.
c. The CAM Board of Commissioners has held Joint Meetings of the CAM Board of Commissioners and Board of Directors. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 4 (four) meetings.
3. OutcomeThe results of the meeting are outlined in the minutes and documented properly, including the disclosure of dissenting opinions and the reasons (if any).
PT Capital Life Syariah (CLS)
The structure of Commissioners and Directors as at December 31, 2019 is as follows:
The Board of Directors
1. Structurea. The CLS Board of Directors consisst of: 3 (three)
people, namely Managing Director and 2 Directors. The CLS Board of Directors has also formed an Investment Committee and Product Development Committee.
b. The CLS Board of Directors has fulfilled the integrity, competency and financial reputation requirements. The CLS Board of Directors has also obtained approval from the Financial Services Authority (OJK) and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the sharia insurance business.
2. Processa. The CLS Board of Directors has compiled Governance,
as well as directed, monitored and evaluated the implementation of Governance.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 205Good Corporate Governance
b. Direksi CLS menyelenggarakan rapat secara berkala/bulanan.
c. Direksi CLS menindaklanjuti arahan dan/atau nasihat Dewan Komisaris dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola, serta menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK).
3. Hasil a. Direksi CLS menindaklanjuti temuan hasil audit dan
rekomendasi dari: SKAI, Auditor eksternal, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan;
b. Risalah rapat didokumentasikan dengan baik termasuk dissenting opinion beserta alasannya (bila ada);
Dewan Komisaris
1. Struktur a. Dewan Komisaris CLS terdiri atas: 3 (tiga) orang,
yaitu Komisaris Utama dan 2 Komisaris Independen. Dewan Komisaris CLS juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit.
b. Di samping itu, CLS mempunyai Dewan Pengawas Syariah terdiri atas: 2 (dua) orang, yaitu Ketua dan Anggota.
c. Dewan Komisaris CLS telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Dewan Komisaris CLS juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis asuransi syariah.
2. Proses a. Dewan Komisaris CLS menyelenggarakan rapat secara
berkala. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 12 (dua belas) kali Rapat.
b. Dewan Komisaris CLS menyelenggarakan Rapat Bersama Dewan Komisaris dan Direksi CLS. Untuk periode Januari 2019 s/d Desember 2019, Dewan Komisaris telah melaksanakan 9 (sembilan) kali Rapat.
3. Hasil Hasil rapat dituangkan dalam risalah dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan jika ada dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
b. The CLS Board of Directors holds regular/monthly meetings.
c. The CLS Board of Directors has followed up on the directions and/or advice of the Board of Commissioners in order to improve the Governance Guidelines, and has followed up on the findings of the Internal Audit Work Unit (SKAI) and Compliance Work Unit (SKK).
3. Resultsa. The CLS Board of Directors has followed up on audit
findings and recommendations from: the Internal Audit Work Unit (SKAI), external auditors, and the results of the supervision of the Financial Services Authority;
b. Minutes of meetings are well documented including dissenting opinions and the reasons (if any);
Board of Commissioners
1. Structurea. The CLS Board of Commissioners consists of: 3
(three) people, namely the President Commissioner and 2 Independent Commissioners. The CLS Board of Commissioners has also formed a Risk Monitoring Committee and Audit Committee.
b. In addition, CLS has a Sharia Supervisory Board consisting of: 2 (two) people, namely the Chair and a Member.
c. The CLS Board of Commissioners has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. The CLS Board of Commissioners has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the sharia insurance business.
2. Processa. The CLS Board of Commissioners holds regular
meetings. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 12 (twelve) meetings.
b. The CLS Board of Commissioners holds a Joint Meeting of the CLS Board of Commissioners and Board of Directors. For the period January 2019 to December 2019, the Board of Commissioners held 9 (nine) meetings.
3. OutcomeThe results of the meeting are outlined in the minutes and documented properly, including disclosure if there is a dissenting opinion along with the reasons (if any).
206 Tata Kelola Perusahaan
PT Capital Global Ventura (CGV)
Struktur Komisaris dan Direksi posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
DarwinKomisaris UtamaPresident Commissioner
Fernandus SymDirektur UtamaPresident Director
MeylinaDirektur Director
Direksi
1. Struktur a. Direksi CGV terdiri dari: 2 (dua) orang, yaitu Direktur
Utama dan Direktur, dan telah membentuk Komite Investasi dan Komite Risiko.
b. Direksi CGV telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Direksi CGV juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis modal ventura.
2. Proses a. Direksi CGV telah menyusun dan menyampaikan
Pedoman Tata Kelola kepada Direksi Entitas Utama. Direksi CGV juga telah mengarahkan, memantau, serta mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola.
b. Direksi CGV menyelenggarakan rapat secara berkala.c. Direksi CGV menindaklanjuti arahan dan/atau nasihat
Dewan Komisaris dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola, serta menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAIT) dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKKT).
3. Hasil Direksi CGV menindaklanjuti temuan hasil audit dan rekomendasi dari: SKAIT, Auditor eksternal, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Dewan Komisaris
1. Struktur a. Dewan Komisaris CGV terdiri dari: 1 (satu) orang
Komisaris
PT Capital Global Ventura (CGV)
The structure of Commissioners and Board of Directors as at December 31, 2019 is as follows:
The Board of Directors
1. Structurea. The CGV Board of Directors consists of: 2 (two)
people, namely the President Director and Director, and has formed an Investment Committee and Risk Committee.
b. The CGV Board of Directors has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. The CGV Board of Directors has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the venture capital business.
2. Processa. The CGV Board of Directors has compiled and
submitted the Governance Guidelines to the Board of Directors of the Main Entity. The CGV Board of Directors has also directed, monitored and evaluated the implementation of Governance.
b. The CGV Board of Directors holds regular meetings.c. The CGV Board of Directors follows up the directions
and/or advice of the Board of Commissioners in order to improve the Governance Guidelines, and follows up on the findings of the Integrated Internal Audit Work Unit (SKAIT) and Integrated Compliance Work Unit (SKKT).
3. OutcomeThe CGV Board of Directors follows up the audit findings and recommendations from: SKAIT, external auditors, and the results of the supervision of the Financial Services Authority.
Board of Commissioners
1. Structurea. The CGV Board of Commissioners consists of: 1 (one)
Commissioner
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 207Good Corporate Governance
b. Dewan Komisaris CGV telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Dewan Komisaris CGV juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis modal ventura.
2. Proses a. Dewan Komisaris CGV melakukan pengawasan dan
memberikan arahan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, penerapan Tata Kelola dan mengevaluasi Pedoman Tata Kelola.
b. Dewan Komisaris CGV menyelenggarakan rapat secara berkala/bulanan.
3. Hasil Hasil rapat dituangkan dalam risalah dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
PT. Toko Modal Mitra Utama (TMMU)
Struktur Komisaris dan Direksi posisi Desember 2019 adalah sebagai berikut:
NAMANAME
JABATANPOSITION
Troesto Djati PrakosoKomisaris UtamaPresident Commissioner
Arief GunawanKomisarisCommissioner
Muhamad Aidil FathanyDirektur UtamaPresident Director
Herald PutraDirekturDirector
Direksi
1. Struktur a. Direksi TMMU terdiri atas: 2 (dua) orang, yaitu
Direktur Utama dan Direktur.b. Direksi TMMU telah memenuhi persyaratan integritas,
kompetensi, dan reputasi keuangan. Direksi TMMU juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis Finansial Teknologi
b. The CGV Board of Commissioners has fulfilled the requirements of integrity, competence and financial reputation. The CGV Board of Commissioners has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the venture capital business.
2. Processa. The CGV Board of Commissioners supervises and
provides direction for the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, the implementation of Governance, as well as evaluates the Governance Guidelines.
b. The CGV Board of Commissioners holds regular/monthly meetings.
3. OutcomeThe results of the meeting are outlined in the minutes and documented properly, including the disclosure of dissenting opinions and the reasons (if any).
PT. Toko Modal Mitra Utama (TMMU)
The structure of the Board of Commissioners and Board of Directors of the December 2019 position is as follows:
Board of Directors
1. Structurea. The TMMU Board Directors consists of: 2 (two) people,
namely the President Director and Director.b. The TMMU Board of Directors has met the
requirements of integrity, competence and financial reputation. The TMMU Board of Directors has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the Financial Technology business
208 Tata Kelola Perusahaan
2. Processa. The TMMU Board of Directors has prepared
Government Guidelines which also monitored and evaluated the implementation of Governance.
b. The TMMU Board of Directors holds regular/monthly meetings.
3. OutcomeMinutes of meetings are well documented, including dissenting opinions and the reasons (if any).
Board of Commissioners
1. Structurea. The TMMU Board of Commissioners consists of: 2
(two) people, namely the President Commissioner & commissioner
b. The TMMU Board of Commissioners has met the requirements of integrity, competence and financial reputation. The TMMU Board of Commissioners has also obtained approval from the Financial Services Authority and has knowledge and understanding of main business activities and main risks in the Financial Technology business.
2. Processa. The TMMU Board of Commissioners conducts
supervision and provides direction on the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors, and evaluates the Governance Guidelines;
b. The TMMU Board of Commissioners holds regular meetings.
3. OutcomeMinutes of meetings are set out in minutes and are well documented, including the disclosure of dissenting opinions and the reasons (if any).
RESULTS OF INTERNAL AUDIT IN EACH FINANCIAL SERVICE INSTITUTION
A summary of some findings of the internal audit at Bank Capital Indonesia, CLI, CAM, CLS, CGV, and TMMU along with recommendations for improvement, are as follows:
1. Bank Capital Indonesia, Tbk (BCI)In general, the Bank’s operations have been running well. Findings from the audit results are largely due to lack of accuracy from the officers and corrective actions have been taken.
2. Proses a. Direksi TMMU telah menyusun Pedoman Tata Kelola,
serta memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola.
b. Direksi TMMU menyelenggarakan rapat secara berkala/bulanan.
3. Hasil Risalah rapat didokumentasikan dengan baik termasuk dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
Dewan Komisaris
1. Struktur a. Dewan Komisaris TMMU terdiri dari: 2 (dua) orang,
yaitu Komisaris Utama & komisaris
b. Dewan Komisaris TMMU telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan. Dewan Komisaris TMMU juga telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki pengetahuan dan pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dalam bisnis Finansial Teknologi.
2. Proses a. Dewan Komisaris TMMU melakukan pengawasan
dan memberikan arahan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta mengevaluasi Pedoman Tata Kelola;
b. Dewan Komisaris TMMU menyelenggarakan rapat secara berkala.
3. Hasil Risalah rapat dituangkan dalam risalah dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan dissenting opinion beserta alasannya (bila ada).
HASIL AUDIT INTERNAL PADA MASING-MASING LEMBAGA JASA KEUANGAN
Rangkuman beberapa temuan hasil audit internal pada Bank Capital Indonesia, CLI, CAM, CLS, CGV, dan TMMU beserta rekomendasi perbaikan, disampaikan sebagai berikut :
1. Bank Capital Indonesia, Tbk (BCI)Secara umum, operasional Bank telah berjalan dengan baik. Temuan-temuan dari hasil audit sebagian besar karena kekurangtelitian dari petugas dan tindakan perbaikan telah dilakukan.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 209Good Corporate Governance
2. Capital Life Indonesia (CLI)Pemeriksaan telah dilakukan oleh Audit Internal dan telah dilaporkan kepada SKAIT.
3. Capital Asset Management (CAM)Pemeriksaan telah dilakukan oleh Audit Internal dan telah dilaporkan kepada SKAIT.
4. Capital Life Syariah (CLS)SKAI Terintegrasi sudah melakukan pemeriksaan pada tahun 2019.
5. Capital Global Ventura (CGV)SKAI Terintegrasi sudah melakukan pemeriksaan di bulan Desember 2019.
6. Toko Modal Mitra Usaha (TMMU)SKAI Terintegrasi tidak melakukan pemeriksaan. Namun, pemeriksaan langsung dilakukan oleh Audit Eksternal yaitu KAP DBSD&A (KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali) dan dilaporkan ke SKAI Terintegrasi.
PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN SECARA TERINTEGRASI
1. Entitas Utama memiliki Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT) yang bertugas memantau pelaksanaan fungsi kepatuhan pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan, serta bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama.
2. Dalam pelaksanaannya, SKKT secara aktif berkoordinasi dengan unit kerja terkait pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan.
3. Jika terdapat hal-hal yang menyebabkan fungsi kepatuhan kurang dijalankan oleh para pelaksana, SKKT akan mengirimkan pengingat dan melakukan eskalasi untuk perbaikan.
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
1. Entitas Utama telah menerapkan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi melalui Kebijakan Manajemen Risiko No. 004 tanggal 01 Juni 2016 tentang Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Capital Financial Indonesia.
2. Entitas Utama telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan melakukan koordinasi dengan Lembaga Jasa Keuangan anggota Konglomerasi terkait penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Evaluasi Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada masing masing Lembaga Jasa Keuangan anggota Konglomerasi serta menyusun parameter Profil Risiko Terintegrasi.
2. Capital Life Indonesia (CLI)Inspection has been carried out by Internal Audit and has been reported to SKAIT.
3. Capital Asset Management (CAM)Inspection has been carried out by Internal Audit and has been reported to SKAIT.
4. Capital Life Syariah (CLS)The Integrated SKAI has already conducted an inspection in 2019.
5. Capital Global Ventura (CGV)The Integrated SKAI has already conducted an inspection in December 2019.
6. Toko Modal Mitra Usaha (TMMU)Integrated SKAI does not conduct inspections. However, the direct audit was carried out by the External Audit namely KAP DBSD&A (KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali) and it has been reported to the Integrated SKAI.
IMPLEMENTATION OF INTEGRATED COMPLIANCE FUNCTION
1. The Main Entity has an Integrated Compliance Work Unit (SKKT) in charge of monitoring the implementation of the compliance function at each Financial Services Institution in the Financial Conglomeration, and is responsible to the Compliance Director of the Main Entity.
2. In its implementation, SKKT actively coordinates with related work units in each Financial Services Institution.
3. If there are things that cause the compliance function to be carried out less by the executors, SKKT will send a reminder and do an escalation for improvement.
IMPLEMENTATION OF INTEGRATED RISK MANAGEMENT
1. The Main Entity has implemented the Integrated Risk Management policy through Risk Management Policy No. 004 dated June 1, 2016 on Integrated Risk Management Policies for Capital Financial Indonesia Financial Conglomeration.
2. The Main Entity has implemented risk management in accordance with OJK provisions and coordinated with LJK Conglomeration members related to the implementation of Integrated Risk Management and Risk Management Implementation Quality Evaluation in each Financial Services Institution of members of the Conglomeration and compiled Integrated Risk Profile parameters.
210 Tata Kelola Perusahaan
INTERNAL POLICY OF FINANCIAL CONGLOMERATION
In order to accommodate the Financial Services Authority Provisions related to financial conglomeration, the Bank as the Main Entity has issued the following provisions:1. Directors Decree No.SK/DIR/125/IX/2015 on the
Formation and Appointment of Members of the Integrated Risk Management Committee.
2. Directors Decree No.SK/DIR/152A/XI/2015 on Implementing the Duties and Responsibilities of the Integrated Internal Audit Work Unit.
3. Directors Decree No.SK/DIR/154/XI/2015 on Implementing Duties and Responsibilities of the Integrated Risk Management Work Unit.
4. Directors Decree No.SK/DIR/164/XII/2015 on the Appointment of the Compliance Director and Risk Management of the Main Entity in the Implementation of Integrated Risk Management.
5. Directors Decree No.SK/DIR/171/XII/2015 on Implementing the Duties and Responsibilities of the Integrated Compliance Work Unit.
6. Risk Management Circular No.004 of 2016 on Integrated Risk Management Policy for the Financial Conglomeration of Capital Financial Indonesia.
7. Compliance Circular No.007 of 2016 on Guidelines for the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomeration.
8. Decree of the Board of Commissioners No.SK/KOM/01/VI/2019 on Amendments and Appointment of Members of the Integrated Governance Committee.
The process of refining the Bank’s internal policies to accommodate the implementation of Provisions related to Financial Conglomeration will continue to be carried out in accordance with the needs and development of the Bank and Conglomeration groups’ business.
REPORT ON ASSESSMENT OF IMPLEMENTATION OF INTEGRATED GOVERNANCE
Bank Capital Indonesia as the Main Entity is required to submit a Self-Assessment Report on Integrated Governance of Financial Conglomeration to the Financial Services Authority:
1. The Self-Assessment Report of the Integrated Governance of Financial Conglomeration periodically every semester for the position at the end of June and December, shall be submitted no later than the 15th (fifteenth) of the second month after the end of the month of the Main Entity report.
2. The assessment is based on the Self Assessment Working Paper from the Financial Services Authority.
3. Based on the Self Assessment on the Implementation of Integrated Governance, the Main Entity makes general
KEBIJAKAN INTERNAL KONGLOMERASI KEUANGAN
Guna mengakomodir Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan terkait konglomerasi keuangan, Bank sebagai Entitas Utama telah menerbitkan beberapa ketentuan sebagai berikut :1. Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/125/IX/2015
tentang Pembentukan dan Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
2. Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/152A/XI/2015 tentang Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi.
3. Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/154/XI/2015 tentang Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi.
4. Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/164/XII/2015 tentang Penunjukkan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Entitas Utama dalam Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
5. Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/171/XII/2015 tentang Pelaksana Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi.
6. Surat Edaran Manajemen Risiko No.004 tahun 2016 tentang Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Capital Financial Indonesia.
7. Surat Edaran Kepatuhan No.007 tahun 2016 tentang Pedoman Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
8. Surat Keputusan Dewan Komisaris No.SK/KOM/01/VI/2019 tentang Perubahan dan Pengangkatan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Proses penyempurnaan kebijakan internal Bank guna mengakomodir penerapan Ketentuan terkait Konglomerasi Keuangan akan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan usaha Bank dan kelompok konglomerasi.
LAPORAN PENILAIAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Bank Capital Indonesia sebagai Entitas Utama wajib menyampaikan laporan Penilaian Sendiri (Self Assesment) Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan :1. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assesment) Tata Kelola
Terintegrasi Konglomerasi Keuangan berkala setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember, disampaikan paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan kedua setelah berakhirnya bulan laporan Entitas Utama.
2. Penilaian berpedoman pada Kertas Kerja Penilaian Sendiri (Self Assessment) dari Otoritas Jasa Keuangan.
3. Berdasarkan Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Entitas Utama membuat kesimpulan umum
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 211Good Corporate Governance
hasil penilaian sendiri tersebut dan menetapkan peringkat faktor Tata Kelola Terintegrasi dengan Matriks Peringkat Tata Kelola Terintegrasi.
4. Mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 15/SEOJK.03/2015, Entitas Utama wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan serta mempublikasikan Laporan Tahunan dimaksud dalam situs web Entitas Utama paling lama 5 (lima) bulan sejak tahun buku berakhir.
5. Selain memuat Informasi, Bank Capital Indonesia selaku Entitas Utama dalam Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi memuat pula cakupan good corporate governance (GCG) bagi Bank Umum;
6. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dapat disusun sebagai bagian dalam Laporan Tahunan Konglomerasi Keuangan atau merupakan Laporan tersendiri, dan disampaikan bersama-sama dengan Laporan Tahunan Konglomerasi Keuangan. Sebelum terdapat ketentuan yang mengatur mengenai Laporan Tahunan Konglomerasi Keuangan, Entitas Utama hanya menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi.
Rekapitulasi Hasil Penilaian Tata Kelola Terintegrasi Posisi Desember Tahun 2019
APeringkat Komposit Penilaian Struktur Tata Kelola TerintegrasiComposite Rating Assessment of Integrated Governance Structure
2
BPeringkat Komposit Penilaian Proses Tata Kelola TerintegrasiComposite Rating Assessment of Integrated Governance Process
2
CPeringkat Komposit Penilaian Hasil Tata Kelola TerintegrasiComposite Rating Assessment of Integrated Governance Outcome
2
PERINGKATRating
2
Kesimpulan Umum Laporan Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesment) Tata Kelola Terintegrasi Posisi Desember Tahun 2019
Entitas UtamaMain Entity
: PT. Bank Capital Indonesia, Tbk
PosisiPosition
: 31 Desember 2019
Hasil Penilaian SendiriSelf-Assessment Result
Pelaksanaan Tata Kelola TerintegrasiImplementation of Integrated Governance
PeringkatRating
Definisi PeringkatDefinition of Rating
2Baik
Good
conclusions on the results of the self-assessment and ranks the Integrated Governance factor with the Integrated Governance Ranking Matrix.
4. Referring to the Financial Services Authority Circular Letter (SEOJK) No. 15/SEOJK.03/2015, the Main Entity must prepare and submit the Annual Report of Integrated Governance Implementation to the Financial Services Authority and publish the Annual Report referred to in the Main Entity website no later than 5 (Five ) month since the financial year ended.
5. In addition to containing information, Bank Capital Indonesia as the Main Entity in the Annual Report of Integrated Governance Implementation also includes the scope of good corporate governance (GCG) for Commercial Banks;
6. Annual Report of Integrated Governance Implementation can be prepared as part of the Annual Report of Financial Conglomeration or is a separate Report, and submitted together with the Annual Report of Financial Conglomeration. Before having provisions governing the Annual Report of Financial Conglomeration, the Main Entity only submitted the Annual Report of the Integrated Governance Implementation.
Recapitulation of Integrated Management Assessment Results of December 2019 Position
General Conclusion of Report on Results of Self Assessment of Integrated Governance at December 2019 Position
212 Tata Kelola Perusahaan
Kesimpulan Hasil PenilaianKonglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau Lembaga Jasa Keuangan.
Bank sebagai Entitas Utama telah memberikan informasi yang memadai, jelas, akurat, dan mudah untuk diakses kepada stakeholders, serta menerapkan check and balance system. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya suatu mekanisme pengambilan keputusan secara kolektif melalui rapat-rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi serta rapat-rapat Komite, khususnya terkait penentuan arah kebijakan dan pengembangan Grup Usaha serta penentuan target pencapaian usaha. Selain itu, Bank juga telah memegang prinsip prudential banking practices dan menghindari segala bentuk benturan kepentingan serta menerapkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
Praktek Tata Kelola dapat dijadikan sarana untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi atas potensi kerugian yang kemungkinan dapat terjadi sekaligus jalan keluar yang dapat ditempuh. Praktek Tata Kelola merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam membangun kepercayaan masyarakat dan membawa kestabilan investasi jangka panjang.
Beberapa langkah perbaikan terhadap penerapan fungsi kepatuhan, penerapan fungsi audit ekstern, pelaporan yang bekaitan dengan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan serta rencana strategis telah dilakukan untuk memenuhi semua aspek Tata Kelola. Selanjutnya, guna mewujudkan penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan akan senantiasa melakukan penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada peraturan yang konservatif, sehingga dapat menjadi panduan bagi Bank dan Kelompok Usaha untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola terintegrasi.
Conclusion of Assessment ResultsIn general, the Financial Conglomeration is considered to have implemented a good Integrated Governance. This is reflected in adequate fulfillment of the application of Integrated Governance principles. If there are weaknesses in the application of Integrated Governance, in general these weaknesses are less significant and can be resolved by normal actions by the Main Entity and/or Financial Services Institutions.
The Bank as the Main Entity has provided sufficient, clear, accurate, and easy information to be accessed by stakeholders, as well as implementing a check and balance system. This is indicated by the presence of a mechanism for collective decision making through meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors and Committee meetings, especially related to determining the policy direction and business group development and determining the business achievement targets. In addition, the Bank also holds the principle of prudential banking practices and avoids all forms of conflict of interests and applies the principle of equal treatment.
Governance practices can be used as a means to identify and anticipate potential losses that may occur as well as solutions that can be taken. Governance practices are an essential step in building community trust and bringing stability to long-term investment.
Several steps have been taken to improve the implementation of the compliance function, the implementation of the external audit function, reporting related to the transparency of financial and non-financial conditions and strategic plans have been carried out to meet all aspects of governance. Furthermore, in order to realize the application of good integrated governance, the Financial Conglomeration will always make improvements to the Integrated Governance Guidelines by referring to conservative regulations, so that it can become a guide for the Bank and Business Groups to improve the quality of implementation of integrated governance.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 213Good Corporate Governance
Strategi Anti Fraud adalah strategi Bank dalam mengendalikan fraud yang dirancang untuk mengembangkan, menerapkan dan meningkatkan program kepatuhan anti fraud di Bank dengan mengacu pada proses terjadinya fraud dan memperhatikan karakteristik serta jangkuan dari potensi terjadinya fraud yang tersusun secara komprehensif integralistik dan diimpelementasikan dalam bentuk system pengendalian fraud. Penerapan strategi anti fraud merupakan bagian dari penerapan Manajemen Risiko, khususnya yang terkait dengan aspek sistem pengendalian intern.
Tujuan penanganan fraud yaitu sebagai berikut:1. Mengidentifikasikan tindakan yang diperlukan dalam
meminimalkan kerugian atau potensi kerugian serta mengoptimalkan pemulihan akibat dari perbuatan fraud.
2. M e n g i d e n t i f i k a s i k e l e m a h a n k o n t r o l d a n merekomendasikan pengembangan kontrol atau tindakan mitigasi khususnya bagi unit bisnis dan bagi Bank pada umumnya.
3. Mengidentifikasi modus operandi fraud.4. Menentukan pelaku dan pihak-pihak lain yang terkait
dengan kejadian fraud, sebagai dasar untuk pengenaan sanksi kepada yang bersangkutan.
Strategi Anti Fraud disusun secara komprehensif integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk sistem pengendalian fraud dan diterapkan dengan menggunakan perangkat-perangkat yang merupakan penjabaran 4 (empat) pilar yang saling berkaitan. Pilar-pilar tersebut adalah:
PencegahanPilar Pencegahan memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk mengurangi potensi risiko terjadinya fraud dengan cara sebagai berikut:1. Kesadaran Anti Fraud merupakan upaya untuk
menumbuhkan kesadaran pentingnya pencegahan fraud bagi seluruh jajaran organisasi Bank dan berbagai pihak yang berhubungan dengan Bank.
2. Identifikasi kerawanan merupakan proses untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menilai potensi risiko terjadinya fraud yang dapat dilakukan secara berkala atau dalam hal terdapat indikasi fraud.
3. Kebijakan Mengenal Karyawan merupakan upaya pengendalian dari aspek Sumber Daya Manusia.
DeteksiPilar Deteksi memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan menemukan fraud dalam kegiatan usaha Bank yang mencakup:1. Kebijakan dan Mekanisme Penanganan Pengaduan
(Whistleblowing) ditujukan untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan.
Anti-Fraud Strategy is the Bank’s strategy regarding fraud prevention which was developed and implemented to increasing anti-fraud compliance program, which focuses on process of fraud and its characteristic included the scope of the fraud potential that is written comprehensively, integrally and implemented in the form of a fraud control system. Anti-Fraud Strategy is a part of risk management implementation, especially those related to internal control system.
The Objective of fraud prevention are as follows:1. To identify steps needed in minimizing loss or potential
loss, as well as optimizing recovery from fraud.
2. To identify the weakness of control and control development recommendation or mitigation, especially in business unit and Bankwide in general.
3. To identify modus operandi of fraud.4. To determine the perpetrators and other parties related
to the fraud incident, as a basis for the sanction imposition on those concerned.
Anti-Fraud strategy is developed comprehensively, integrally and implemented using tools which are consists of 4 (four) interrelated pillars. Those pillars are:
PreventionThe Prevention Pillar contains tools intended to reduce the potential risk of fraud in the following ways:
1. Anti-fraud awareness is an effort to build attention on fraud prevention to all levels of the Bank’s organization and various parties related to the Bank.
2. Vulnerability identification is the process of identifying, analyzing and assessing the potential risk of fraud, which can be executed regularly or in the event of a fraud indication.
3. Know Your Employee policy is implemented to mitigate risk and control from Human Capital side.
DetectionDetection Pillar contains tools intended to identify and tracking fraud within the Bank’s business activities, which include: 1. The Whistleblowing policy which is aimed to increase the
effectiveness in the implementation of fraud controlling system, by emphasizing the disclosure of complaints/events.
PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUDANTI-FRAUD STRATEGY IMPLEMENTATION
214 Tata Kelola Perusahaan
2. Pemeriksaan Dadakan (Surprise Audit) dilakukan terutama pada unit bisnis dan aktivitas yang berisiko tinggi atau rawan terhadap terjadinya fraud.
3. Sistem Pengawasan merupakan suatu tindakan pengujian atau pemeriksaan yang dilakukan secara rahasia tanpa diketahui atau disadari oleh pihak yang diuji atau diperiksa untuk memantau dan menguji efektivitas kebijakan anti fraud.
Investigasi, Pelaporan, dan SanksiPilar investigasi, pelaporan dan sanksi memuat perangkat- perangkat yang ditujukan untuk menggali informasi melalui penyelidikan atau investigasi, sistem pelaporan termasuk pengenaan sanksi terhadap kejadian fraud.
Pemantauan, Evaluasi dan Tindak LanjutPilar pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut memuat perangkat-perangkat yang ditujukan untuk memantau dan mengevaluasi kejadian fraud serta tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi.
Untuk menjalankan fungsi dan strategi anti fraud, Bank membentuk Departemen Anti Fraud yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan memiliki hubungan komunikasi dan pelaporan secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Setiap karyawan Bank wajib menerapkan kesadaran anti fraud dengan berpedoman pada Kebijakan Strategi Anti Fraud Bank.
Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System)Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) merupakan suatu sistem pelaporan pengungkapan pelanggaran indikasi tindakan fraud yang dilakukan oleh karyawan Bank dan atau pihak lain.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas Penerapan Strategi Anti Fraud dan mendeteksi dugaan atau kejadian fraud, Bank telah menerapkan Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) melalui kebijakan Whistleblowing sebagai rangkaian dari Kebijakan dan Prosedur Anti Fraud.
Mekanisme penanganan pengaduan (whistleblowing) dapat meningkatkan tingkat partisipasi petugas dan pejabat Bank dalam melaporkan tindakan pelanggaran. Manfaat dari penyelenggaraan penanganan pengaduan (whistleblowing), antara lain adalah:1. tersedianya sarana penyampaian informasi penting
dan kritis bagi Bank kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman, yaitu Tim Anti Fraud.
2. meningkatkan kepercayaan Whistleblower sehingga kesediaan untuk melaporkan pelanggaran dapat semakin terbuka.
3. mempermudah Bank dalam menangani laporan pelanggaran secara efektif.
2. Surprise Audit, especially was conducted on high-risk business units and activities, as well as those who potentials in fraud.
3. Monitoring System is conducted as a verification or inspection, which is conducted secretly. This is conducted to monitor and test the effectiveness of anti-fraud policy.
Investigation, Reporting and WitnessInvestigation, Reporting and Witness Pillar contain tools which is aimed to dig on information through investigation, reporting system including sanction for fraudster.
Monitoring, Evaluation and Follow UpMonitoring, Evaluation and Follow Up Pillar is aimed to monitor and evaluate fraud, as well as following up based on evaluation result.
In conducting the anti-fraud strategy and function, the Bank established Anti-Fraud Department which is direct report to President Director as well as to the Board of Commissioners.
The Bank’s employee has to implements anti-fraud awareness based on the Bank’s anti-fraud strategy & policy as guidance.
Whistleblowing SystemComplaints Handling System (Whistleblowing System) is a reporting system for disclosure of violations indicative of acts of fraud by the Bank employees and or other parties.
In order to increasing effectively Anti-Fraud Strategy Implementation and Detected fraud suspect or act, the Bank has implemented Whistleblowing System through Whistleblowing Policy as part of Anti-Fraud procedure and policy.
Whistleblowing mechanism can increase participation rate amongst employee or bank’s executive officers to submit complaints or events of violations. The advantage from whistleblowers are as follows:
1. To obtain availability of important and critical information for the Bank, which should handle it safely immediately, which is the Anti-Fraud Team.
2. To increase the trust of Whistleblower in submitting violation or events transparently.
3. To make it easier for the bank in handling violation or events report effectively.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 215Good Corporate Governance
4. tersedianya kesempatan untuk dapat menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik atau eksternal.
5. mengurangi dampak risiko yang dihadapi Bank akibat dari pelanggaran, baik dari segi keuangan, operasional, hukum, keselamatan kerja dan reputasi.
6. mengurangi biaya dalam penanganan akibat dari suatu pelanggaran.
7. meningkatkan reputasi Bank di mata pemangku kepentingan (stakeholders), pengawas Bank dan masyarakat.
8. memberikan masukan bagi Bank untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal serta untuk merancang tindakan perbaikan yang diperlukan.
Bank telah menyusun Kebijakan Whistleblowing melalui Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/015/II/2016 tanggal 11 Februari 2016, yang merupakan kebijakan terpisah dari Kebijakan dan Prosedur Pengaduan Nasabah. Kebijakan Whistleblowing merupakan bentuk komitmen Bank dalam menerapkan Strategi Anti Fraud dan sebagai pedoman bagi stakeholders dalam mekanisme penanganan pengaduan dan menjamin adanya perlindungan bagi pelapor (whistleblower).
Bank berkewajiban menerima pengaduan pelanggaran dari pelapor (whistleblower) baik dari internal maupun eksternal dengan disertai bukti serta fakta yang kuat dan melakukan penyelesaian pengaduan tersebut.
Bank telah menyediakan sarana khusus untuk menyampaikan pengaduan pelanggaran dari pelapor (whistleblower) melalui:1. surat dalam amplop tertutup yang ditujukan kepada
Departemen Anti Fraud pada alamat Kantor Pusat Bank.2. e-mail resmi dengan alamat e-mail antifraud@bankcapital.
co.id.3. saluran telepon seluler dan sms (short message service)
dengan nomor 081213123535.
Penanganan pengaduan tersebut akan dikelola oleh Departemen Anti Fraud dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama serta memiliki jalur komunikasi secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Berdasarkan sistem penanganan pengaduan (whistleblowing system) yang diterapkan Bank, setiap pengaduan pelanggaran akan diseleksi dan diverifikasi oleh Departemen Anti Fraud dan disampaikan kepada Direktur Utama. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi pelanggaran yang disertai dengan bukti-bukti yang memadai, maka pengaduan akan diinvestigasi oleh Tim Investigasi Whistleblowing sesuai jenis pengaduan dan pelaku pelanggaran.
4. To deal with violations or events internally first before spreading out both into public or external.
5. To reduce the risk impact faced by the Bank, due to violation, either financial side, operational side, legal side, work safety and the Bank’s reputation.
6. To reduce the cost in handling a violation.
7. To increase the Bank’s reputation favoring the stakeholders, Bank supervisors and public.
8. To provide input for Bank to see further the critical area and working process which have weakness in internal control as well as planning the necessary improvement.
The policy of the Whistleblowing has been compiled through the Directors Decree No. SK/DIR/015/II/2016 dated February 11, 2016. This policy is a separate policy from the Customer Complaints Policy and Procedure. The Whistleblowing policy is the Bank’s commitment in implementing the Anti-Fraud Strategy and as a guideline for stakeholders in the mechanism of complaints of violations and ensuring the protection of whistleblowers.
The Bank is should accept complaints of violations from whistleblowers from both internal and external accompanied with strong evidence and facts, as well as to settle the complaints.
Bank has provided a special media in order to submit complaints of violations from whistleblowers through:1. A letter in closed envelope addressed to the Anti-Fraud
Department at the Bank’s Head Office address. 2. official e-mail with antifraud e-mail address : antifraud@
bankcapital.co.id. 3. cellular telephone lines and sms (short messaging service)
with the number 081213123535.
Whistleblowing will be handled and managed by Anti-Fraud Department with direct report to the President Director as well as the Board of Commissioners.
Based on the Whistleblowing system implementation, every violation complaint will be selected and verified by the Anti-Fraud Department, and submitted to the President Director. If the verification results indicate a violation accompanied by sufficient evidence, the complaint will be investigated by the Whistleblowing Investigation Team according to the type of complaint and the fraudster.
216 Tata Kelola Perusahaan
Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku dan apabila terbukti adanya pelanggaran oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka akan dilanjutkan proses hukum yang berlaku kepada lembaga penegak hukum. Pemantauan tindak lanjut penyelesaian pelanggaran akan dilakukan oleh Departemen Anti Fraud.
Dalam rangka perlindungan terhadap pelapor (whistleblower), Bank memberikan perlindungan penuh kepada pelapor dan saksi yang berpartisipasi dalam proses investigasi, penyelidikan dan penyidikan termasuk sidang terhadap perkara yang menjadi perhatian publik. Kerahasiaan identitas pelapor hanya dimungkinkan untuk diungkapkan apabila diperlukan dalam proses investigasi lanjutan dan untuk mematuhi hukum dalam proses penyidikan pihak berwajib. Perlindungan pelapor dan saksi khususnya apabila pelapor berasal dari eksternal Bank mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
The fraudster or perpetrators of violations that have been proven based on the investigation result will be processed in accordance with applicable regulations. If the evidence of violations by employees that lead to criminal acts were found, the legal process will proceed to law enforcement agencies whilst monitored by Anti Fraud Department.
As part of the whistleblower protection, the Bank provides full security to the whistleblower and witness participating in the investigation and inquiries, including trials to the cases that becomes public attention. The confidentiality of whistleblower’s identity will only be revealed when needed in the further investigation process by the law enforcement to abide by the law. Regarding the Whistleblower and witness protection, especially when they are from external parties of the Bank, would refers to the Regulation No 31 of 2014, regarding the change of Regulation No 12, of 2006 regarding the Witness and Victim Protection.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 217Good Corporate Governance
Bank Capital sebagai perusahaan terbuka yang taat hukum dan senantiasa patuh pada regulasi yang berlaku, Bank mengungkapkan informasi sebagaimana mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, dan Surat Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Terkait hal tersebut, Bank Capital telah melakukan berbagai aktivitas dalam rangka memenuhi rekomendasi tersebut sebagaimana dijelaskan pada tabel dibawah ini:
NO. REKOMENDASIRECOMMENDATION
KETERANGANDESCRIPTION
ASPEK 1. HUBUNGAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN PEMEGANG SAHAM DALAM MENJAMIN HAK-HAK PEMEGANG SAHAMASPECT 1. RELATIONSHIPS OF PUBLIC COMPANIES WITH SHAREHOLDERS IN ASSURING SHAREHOLDERS RIGHTS
Prinsip 1). Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Principle 1). Increase Value of Holding General Meeting of Shareholders (GMS)
1.1).a
Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham.
Public Company has a technical procedure for voting, either in an open or close system that prioritizes independence and the interests of shareholders.
Terpenuhi (Complied)Bank telah memenuhi rekomendasi ini.Tata cara atau prosedur teknis pengumpulan suara telah diatur didalam Anggaran Dasar dan Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/146/XII/2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi Dan Komite.
Complied The Bank has complied with this recommendation.The technical procedure for voting is regulated in the Articles of Association and Board of Directors Decree No.SK/DIR/146/XII/2016 concerning the Charter of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Committees.
1.1).b
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. All members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of Public Company attended the GMS.
Terpenuhi (Complied)Bank telah memenuhi rekomendasi ini. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris menghadiri RUPST 2019.The Board of Directors and the Board of Commissioners attended the 2019 annual GMS.
1.1).c
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.
A summary of the GMS minutes can be accessed to Public Company’s Website for at least 1 (one) year.
Terpenuhi (Complied)Bank telah memenuhi rekomendasi ini. Risalah RUPS tersedia dalam situs Web Bank.
CompliedThe Bank has complied with this recommendation. A summary of the GMS minutes is available at the Bank’s website.
Bank Capital is a law-abiding public company that always complies with prevailing regulations. Hence, the Bank discloses information as referred to in Financial Services Authority Regulation (POJK) No.21/POJK.04/2015 concerning the Implementation of Corporate Governance Guidelines for Public Companies, as well as OJK Circular Letter (SEOJK) No.32/SEOJK.04/2015 concerning Corporate Governance Guidelines for Public Companies. Correspondingly, Bank Capital has conducted various activities to meet the recommendations explained in the table below:
PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK, PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA
PERUSAHAAN TERBUKA TAHUN 2019IMPLEMENTATION OF ASPECTS, PRINCIPLES AND RECOMMENDATIONS
OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN 2019
218 Tata Kelola Perusahaan
NO. REKOMENDASIRECOMMENDATION
KETERANGANDESCRIPTION
Prinsip 2). Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau InvestorPrinciple 2). Improving Quality of Public Company Communication with Shareholders or Investors
1.2).a
Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.
Public Company has policy on establishing communications with shareholders or investors.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/027/V/2019 tentang Pedoman Kerja Satuan Kerja Divisi, Corporate Secretary, Investor Relations, Corporate Planning & Communications.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree No.SK/DIR/027/V/2019 concerning Work Guidelines of Work Unit Divisions, Corporate Secretary, Investor Relations, Corporate Planning & Communications.
1.2).b
Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web.
Public Company discloses its policy on establishing communications with shareholders or investors at the website.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/027/V/2019 tentang Pedoman Kerja Satuan Kerja Divisi Corporate Secretary, Investor Relations, Corporate Planning & Communications.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree No.SK/DIR/027/V/2019 concerning Work Guidelines of Work Unit Divisions, Corporate Secretary, Investor Relations, Corporate Planning & Communications.
ASPEK 2. FUNGSI DAN PERAN DEWAN KOMISARIS ASPECT 2. FUNCTIONS AND ROLES OF BOARD OF COMMISSIONERS
Prinsip 3). Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan KomisarisPrinciple 3). Strengthening Membership and Composition of Board of Commissioners
2.3).a
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.
Determination of the number of members of the Board of Commissioners is done by taking into account the condition of Public Company.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku.
Complied. The Bank has complied with this recommendation by referring to prevailing regulations.
2.3).b
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Determination of membership composition of the Board of Commissioners is done by taking into account the expertise, knowledge and experience.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku.
Complied. The Bank has complied with this recommendation by referring to prevailing regulation.
Prinsip 4). Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisPrinciple 4). Increasing Quality of Implementation of Board of Commissioners Duties and Responsibilities
2.4).a
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners has its policy on self-assessment towards the Board’s performance.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/146/XII/2019 tanggal 30 Desember 2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi Dan Komite.
Complied The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree No.SK/DIR/146/XII/2019 dated December 30, 2016 concerning Work Guidelines and Charter of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Committees.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 219Good Corporate Governance
NO. REKOMENDASIRECOMMENDATION
KETERANGANDESCRIPTION
2.4).b
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
The policy on self-assessment, which is issued for evaluating the performance of the Board of Commissioners, is disclosed in Public Company’s Annual Report.
Terpenuhi (Complied). Diatur dalam Surat Edaran Kepatuhan No.001 perihal Penilaian Sendiri (Self Assesment) dan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance.
Complied. Regulated in the Compliance Circular Letter No.001 concerning Self-Assessment and Report on the Implementation of Good Corporate Governance.
2.4).c
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
The Board of Commissioners has policy concerning the resignation of the Board’s members in the event of involving in financial crime.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/146/XII/2019 tanggal 30 Desember 2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi Dan Komite.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree No.SK/DIR/146/XII/2019 dated December 30, 2016 concerning Work Guidelines and Charter of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Committees.
2.4).d
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.
The Board of Commissioners or Committees, which execute the function of the Nomination and Remuneration, formulate the succession policy in the process of nominating a member of the Board of Directors.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/146/XII/2019 tanggal 30 Desember 2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi Dan Komite.
Complied.The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree dated December 30, 2016 concerning Work Guidelines and Charter of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Committees.
ASPEK 3. FUNGSI DAN PERAN DIREKSI ASPECT 3. FUNCTIONS AND ROLES OF BOARD OF DIRECTORS
Prinsip 5). Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi DireksiPrinciple 5). Strengthening Membership and Composition of Board of Directors
3.5).a
Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan.
Determination of the number of members of the Board of Directors is done by taking into account the condition of Public Company as well as the effectiveness in the decision making.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Anggaran Dasar Bank serta ketentuan regulator yang berlaku.
* Namun masih terdapat kekosongan untuk posisi Direksi Kepatuhan, saat ini masih dalam permohonan pengajuan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Complied. The Bank has fulfilled this recommendation in accordance with the provisions stipulated in the Bank’s Articles of Association and applicable regulatory provisions.
* Nevertheless, there has been a vacant position for the position of Compliance Director, which currently still in the process of proposing it to the Financial Services Authority.
3.5).b
Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Determination of the membership composition of the Board of Directors is done by taking into account the diversity of expertise, knowledge and experience.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that refers to the prevailing regulation.
220 Tata Kelola Perusahaan
NO. REKOMENDASIRECOMMENDATION
KETERANGANDESCRIPTION
3.5).c
Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.
Member of the Board of Directors in charge of accounting or finance possesses the expertise and/or knowledge in the field of accounting.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini.
Complied. The Bank has complied with this recommendation.
Prinsip 6). Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab DireksiPrinciple 6). Increasing Quality of Implementation of Board of Directors Duties and Responsibilities
3.6).a
Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.
The Board of Directors has its own policy on self-assessment for the performance of the Directors.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/146/XII/2019 tanggal 30 Desember 2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi Dan Komite.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree dated December 30, 2016 concerning Work Guidelines and Charter of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Committees.
3.6).b
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka.
The policy on self-assessment, which is issued for evaluating the performance of the Board of Directors, is disclosed in Public Company’s Annual Report.
Terpenuhi (Complied). Diatur dalam Surat Edaran Kepatuhan No.001 tanggal 30 Mei 2013 perihal Penilaian Sendiri (Self Assesment) dan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance.
Complied. Regulated in the Compliance Circular Letter No.001 dated May 30, 2013 concerning Self-Assessment and Report on the Implementation of Good Corporate Governance.
3.6).c
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
The Board of Directors has policy concerning the resignation of the Board’s members in the event of involving in financial crime.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/146/XII/2019 tanggal 30 Desember 2016 tentang Pedoman Dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Direksi Dan Komite.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree No.SK/DIR/146/XII/2019 dated December 30, 2016 concerning Work Guidelines and Charter of the Board of Commissioners, the Board of Directors and Committees.
ASPEK 4. PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGANASPECT 4. STAKEHOLDERS PARTICIPATION
Prinsip 7). Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku KepentinganPrinciple 7). Increasing Corporate Governance Aspect through Stakeholders Participation
4.7).a
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.
Public Company has policy to prevent the insider trading.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/034/IV/2013 tentang Kode Etik Karyawan, tercantum dalam pasal 11.
The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Board of Directors Decree No.SK/DIR/034/IV/2013 concerning Employees’ Code of Conduct, as contained in the article 11.
4.7).b
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.
Public Company has policy on anti corruption and anti fraud.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memiliki kebijakan Penerapan Strategi Anti Fraud.
Complied. The Bank has policy on the implementation of Anti Fraud Strategy.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 221Good Corporate Governance
NO. REKOMENDASIRECOMMENDATION
KETERANGANDESCRIPTION
4.7).c
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.
Public Company has policy on the selection and upgrading the capability of vendor.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Edaran General Affair No.001 revisi 1 tanggal 30 November 2018 perihal Pengadaan Suplier Penyedia Barang dan Jasa.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the General Affair Circular Letter No. 001 dated November 30, 2018 concerning procurement of goods and services by vendors.
4.7).d
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.
Public Company has policy on the fulfillment of the rights of creditors.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Edaran Kepatuhan No.004 tanggal 13 Juni 2014 perihal Pedoman Perlindungan Konsumen.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Compliance Circular Letter No.004 dated June 13, 2014 concerning Guidelines for Consumer Protection.
4.7).e
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.
Public Company has policy on whistleblowing system.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memiliki sistem whistleblowing.Bank telah menyusun Kebijakan Whistleblowing melalui Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/015/II/2016 tanggal 11 Februari 2016.
Complied.The Bank has whistleblowing system; and the Bank has issued whistleblowing policy through the Board of Directors Decree No.SK/DIR/015/II/2016 dated February 11, 2016.
4.7).f
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.
Public Company has policy on giving long-term incentive to the Directors and employees.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dan diatur dalam Surat Edaran Human Capital No.006 revisi 1 tanggal 9 Desember 2019 perihal Kompensasi Karyawan.
Complied. The Bank has complied with this recommendation that is regulated in the Human Capital Circular Letter No. 006, revised on December 8, 2019 concerning Employee Compensation.
ASPEK 5. KETERBUKAAN INFORMASIASPECT 5. INFORMATION DISCLOSURE
Prinsip 8). Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan InformasiPrinciple 8). Increasing Implementation of Information Disclosure
5.8).a
Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi.
Public Company benefits from the wide utilization of information technology, other than the website, as a means of information disclosure.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan telah memiliki Situs Web.
Complied. The Bank has complied with this recommendation by having a website.
5.8).b
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.
Public Company’s Annual Report discloses the existing beneficial owner in the company’s ownership of at least 5% (five percent), in addition to disclosing the beneficial owner in the company’s ownership through the main and controlling shareholders.
Terpenuhi (Complied). Bank telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengungkapkan struktur pemegang saham utama dan pengendali di dalam laporan tahunan.
Complied. The Bank has complied with this recommendation by means of disclosing the structure of the main and controlling shareholders in annual report.
6Tanggung Jawab
Sosial PerusahaanCorporate Social
Responsibility
224 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Konsep tata kelola perusahaan dan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk pengembangan komunitas diwujudkan salah satunya oleh penerapan program CSR. Bank Capital mengerahkan fokus salah satunya kepada pengembangan komunitas, di mana hal tersebut sejalan dengan salah satu pilar CSR, yaitu Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan. Bank sangat memahami kontribusi masyarakat pada perkembangan bisnis. Oleh karenanya, Bank memiliki kesadaran untuk memberikan timbal balik yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar serta senantiasa berupaya bersama-sama masyarakat untuk mengembangkan diri menuju kesejahteraan yang lebih baik.
The concept of corporate governance and the form of corporate responsibility for community development is manifested in the implementation of CSR programs. Bank Capital has exerted its focus on community development, which is in line with one of the pillars of CSR, namely Corporate Social Responsibility for Social and Community Development. The Bank understands the contribution of the community to business development. Correspondingly, the Bank has an awareness to provide mutual benefits that are beneficial to the surrounding environment and always strives together with the community to develop themselves towards better welfare.
PENGEMBANGAN KOMUNITASCOMMUNITY DEVELOPMENT
Bank Capital mewujudkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dengan turut berpartisipasi dalam kegiatan program kemasyarakatan untuk menumbuhkan hubungan baik sampai ke lapisan masyarakat. Sebagai sebuah Lembaga Keuangan yang hidup dari dan untuk masyarakat, Bank Capital sepatutnya dapat membangun hubungan antara bank dengan masyarakat disekitarnya. Oleh karenanya, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan manifestasi kinerja Bank yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Bank Capital embodies social responsibility to the community by participating in community program activities to foster good relations with every layer of society. As a Financial Institution that operates from and for the community, Bank Capital should be able to build mutually beneficial relationships between the Bank and the surrounding communities. Therefore, corporate social responsibility (CSR) is a manifestation of the Bank’s performance that is inseparable from the implementation of the principles of Good Corporate Governance.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 225Corporate Social Responsibility
13 November 2019Perseroan secara berkelanjutan berupaya untuk mewujudkan kepedulian sosial serta kontribusi bagi kepentingan kemanusiaan dengan menyelenggarakan kegiatan donor darah dengan mengusung tema “Peduli Sesama” di Menara (Utara) Jamsostek, Lantai 2, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, Jakarta Selatan. Selain itu, Perseroan memberikan bantuan berupa sumbangan dana sebesar Rp5.000.000 (Lima Juta Rupiah) bagi Masjid An-Naml.
Perseroan berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Masjid An-Naml melakukan kegiatan donor darah sebagai bentuk meningkatkan solidaritas dan rasa peduli antar sesama umat manusia, serta meningkatkan kesadaran bahwa kita semua bersaudara. Di sisi lain, komitmen Bank untuk kemanusiaan kembali diwujudkan dengan membantu PMI dalam menyediakan persediaan kantong-kantong darah. Sebagai wujud kepedulian sosial, Komisaris dan Direksi Perseroan beserta jajarannya turut hadir dalam acara ini. Melalui kegiatan sosial donor darah ini, Perseroan berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kepedulian sosial dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
November 13, 2019The Company continuously seeks to realize social care and contribute to the interests of humanity by organizing a blood drive carrying the theme “Care for Others” in Menara (North) Jamsostek, Level 2, at Jl. Gatot Subroto Kav. 38, South Jakarta. In addition, the Company donated Rp5,000,000 (Five Million Rupiah) to An-Naml Mosque.
The Company collaborated with the Indonesian Red Cross (PMI) and An-Naml Mosque in conducting this blood donor activity. The objective was to increase solidarity and the value of care as well as raising awareness of humanitarian brotherhood. On the other hand, the Bank’s commitment to humanity was actualized by assisting PMI in providing blood bags. As a form of social care, the Commissioners and Directors of the Company and their staff attended this event. With this blood donor social activity, the Company hopes that it can make a real contribution to increasing social awareness and providing maximum benefits to the community.
KEGIATAN CSRCSR ACTIVITIES
226 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
30 Desember 2019Dengan mengusung tema yang sama pada tahun lalu, yakni “Peduli & Berkarya”, kegiatan CSR pada tanggal 30 Desember 2019 diwujudkan dengan melakukan kunjungan ke Masjid An-Naml – Keluarga Muslim Menara Jamsostek yang berlokasi di Menara Jamsostek, Gedung Parkir Lantai 3, Jl. Gatot Subroto Kav. 38, Jakarta Utara. Selain itu, demi meningkatkan kenyamanan masjid, Perseroan memberikan bantuan berupa karpet dan mesin pembersih karpet senilai Rp98.775.000 (Sembilan Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah).
Sebagai salah satu masjid yang tergolong aktif, Masjid An-Naml Jamsostek menyelenggarakan berbagai macam kegiatan secara rutin, di antaranya bimbingan belajar mengaji (tahsin), bimbingan belajar bahasa arab, kajian/ceramah, mabit/I’tikaf, pelatihan, dan sebagainya. Perseroan terus berupaya untuk membuat masjid selalu bersih dan nyaman untuk beribadah dengan memberikan bantuan sumbangan yang menunjang sarana dan prasarana ibadah yang lebih memadai. Selain dihadiri oleh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan, Bapak Wahyu Dwi Aji selaku Direktur Utama Perseroan juga turut hadir menyerahkan sumbangan CSR tersebut. Perseroan berharap bahwa dengan kegiatan CSR ini, Perseroan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat.
December 30, 2019Carrying out the same theme as last year, namely “Care & Work”, this CSR activity was a visit to the An-Naml Mosque - Menara Jamsostek Muslim Family, located in Menara Jamsostek, 3rd Floor Parking Building at Jl. Gatot Subroto Kav. 38, North Jakarta. To enhance the comfort of the mosque, the Company donated carpets and carpet cleaning machine, altogether worth Rp98,775,000 (ninety-eight million seven hundred seventy-five thousand rupiah).
As one of the active mosques, Jamsostek An-Naml Mosque organizes a variety of activities on a regular basis, including Quran recitation study (tahsin), Arabic language tutoring, studies/lectures, mabit/I’tikaf, training, and more. In correspondence with this, the Company continuously strives to keep the mosque clean and comfortable for worship. This was done by the Company providing donations to support more adequate religious facilities and infrastructure. The activity attended not only by the Company’s management and employees, but also Mr. Wahyu Dwi Aji, the President Director of the Company who presented the CSR contribution. With this CSR activity, the Company aims to provide better benefits for the community.
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 227Corporate Social Responsibility
Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) merupakan sebuah kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman di lingkungan kerja bagi pekerja, maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi Bank. Dengan kata lain, K3 merupakan rangkaian kebijakan yang dikembangkan untuk mendorong Perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, aman, bebas dari praktik diskriminasi.
Penerapan K3 secara berkelanjutan terus dicanangkan oleh Bank. Melalui implementasi K3, Perseroan berharap dapat memberikan aspek aspek keamanan dan kenyamanan kerja bagi karyawan, yang nantinya juga akan berdampak positif terhadap produktivitas dari setiap karyawan.
Occupational Health and Safety (K3) practice is a condition of healthy and safe work in the work environment for workers, as well as for the community and the environment around the location of the Bank. In other words, K3 is a series of policies developed to encourage the Company to create a conducive and safe work environment that is free from discriminatory practices.
The Bank continuously implements K3 practice in a sustainable manner. Through the implementation of K3, the Company hopes to provide work safety and comfort aspects for employees, which in turn will also have a positive impact on the productivity of each employee.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAOCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Dalam rangka meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan serta meningkatkan kualitas pelayanan, Bank senantiasa memastikan seluruh kebutuhan nasabah terpenuhi. Oleh karenanya, secara terbuka Bank menerima berbagai masukan yang positif dalam bentuk kritik dan saran dari semua pihak.
Bank meyakini bahwa setiap keluhan akan mendorong Bank untuk terus meningkatkan bisnis dan operasinya menjadi lebih baik. Oleh karenanya, Bank senantiasa menjadikan perhatian terhadap komplain dan masukan dari para nasabah sebagai prioritas utama.
To improve good relations with customers and improve service quality, the Bank always ensures to meet all customers’ needs. Therefore, the Bank has openly received various positive inputs in the form of criticism and suggestions from all parties.
The Bank believes that every complaint will encourage the Bank to continue improving its business and operations to be even much better. Therefore, the Bank always puts complaints and input from customers as a top priority.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP NASABAHSOCIAL RESPONSIBILITY TOWARDS CUSTOMERS
228 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha perbankan seringkali hak-hak Nasabah tidak dapat terlaksana dengan baik sehingga menimbulkan gesekan antara Nasabah dan bank yang ditunjukkan dengan adanya Pengaduan Nasabah. Apabila Pengaduan Nasabah tidak diselesaikan dengan baik oleh Bank, maka berpotensi menimbulkan perselisihan atau sengketa yang pada akhirnya menimbulkan risiko reputasi bagi Bank.
Pengaduan Nasabah merupakan ungkapan ketidakpuasan Nasabah maupun pengguna jasa Bank yang disampaikan secara lisan atau tertulis yang disebabkan oleh adanya kerugian dan atau potensi kerugian finansial maupun bukan finansial pada Nasabah maupun pengguna jasa Bank yang diduga karena kesalahan atau kelalaian Bank.
Guna mencegah timbulnya publikasi negatif terhadap Bank dan menjamin terselenggaranya mekanisme Pengaduan Nasabah secara efektif dalam jangka waktu yang memadai, maka Bank telah menyusun Kebijakan dan Prosedur Layanan Pengaduan Nasabah melalui Surat Edaran Operasi Nomor 046 yang merupakan komitmen Bank dalam menerapkan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah serta sebagai pedoman bagi petugas dan pejabat Bank penerima pengaduan dalam menangani pengaduan nasabah.
Nasabah atau Perwakilan Nasabah (bertindak untuk dan atas nama Nasabah berdasarkan surat kuasa khusus dari Nasabah) dapat mengajukan pengaduan di seluruh kantor Bank dengan cara sebagai berikut:
1. Pengaduan secara lisanPengaduan Lisan merupakan Pengaduan Nasabah yang disampaikan secara lisan melalui telepon kepada Petugas Customer Service atau Relationship Manager kantor Bank atau Call Center Bank di nomor telepon (021)27938883.
Ketentuan penyampaian pengaduan secara lisan adalah sebagai berikut:a. Disampaikan oleh Nasabah sendiri:
dilengkapi dengan informasi identitas diri Nasabah, antara lain: nama lengkap Nasabah, nomor bukti identitas diri, alamat sesuai dokumen identitas Nasabah atau alamat tempat tinggal terkini Nasabah (jika ada), jenis produk dan atau layanan jasa keuangan yang digunakan, tanggal transaksi/kejadian serta permasalahan yang diadukan.
b. Disampaikan oleh Perwakilan Nasabah:harus dilakukan secara tatap muka dan tertulis, dengan menunjukkan bukti identitas diri Perwakilan Nasabah yang asli, fotokopi bukti identitas diri Nasabah, Surat Kuasa Khusus yang asli dari Nasabah serta dilengkapi dengan informasi jenis produk dan atau layanan jasa keuangan yang digunakan, tanggal transaksi/
In its implementation of the Bank’s business activities, customers’ rights are often not given properly so that it creates friction between Customers and the Bank, as indicated by customers complaint. If Customer Complaint is not solved properly by the Bank, then it will potentially result in disputes that is negatively impactful to the Bank’s reputation.
Customers Complaint is the expression of customers unsatisfactory that is delivered verbally or in writing due to the loss or potential financial and non-financial loss borne by Customers and the Bank’s service users that is allegedly due to errors and omissions of the Bank.
To prevent negative publication on the Bank and to guarantee the implementation of Customer Complaint mechanism effectively in a proper range of time, the Bank has constructed Customer Complaint Service Policies and Procedures through Operation Circular Number 046 which is the Bank’s commitment in implementing Handling and Settling Customers Complaints and as a guideline for officers and officials of complained bank to overcome the Customers complaints.
Customers or Customer Representatives (acting for and on the behalf of Customers as the Customer proxy) are allowed to propose complaints in every Bank’s offices according to following procedures:
1. Verbal ComplaintVerbal Complaint is Customer Complaint that is delivered verbally via phone call to Customer Service Officer or Relationship Manager of the Bank or Call Center at (021)27938883.
The provisions of verbal complaints delivery are elaborated as follows:a. Delivered by Customers themselves:
accompanied with information of Customers’ identities, namely: Customer’s full name, identification number, address according to Customer’s identity document or Customer’s current residence address (if any), type of product and / or financial services used, date of transaction / event and the problem being lodged.
b. Submitted by Customer Representative:must be done face to face and in writing, by showing the original proof of identity of the Customer Representative, photocopy of Customer’s identity, Original Power of Attorney from the Customer and accompanied with information on the type of product and / or financial services used, date of transaction /
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR LAYANAN PENGADUAN NASABAHPOLICY AND PROCEDURE OF CUSTOMER COMPLAINT SERVICE
Laporan Tahunan 2019 Annual Report 229Corporate Social Responsibility
kejadian dan permasalahan yang diadukan. Dalam pengaduan tertulis Perwakilan Nasabah mengisi dan menandatangani formulir Pengaduan Nasabah.
Bank akan menangani dan menyelesaikan pengaduan secara lisan dalam waktu 5 (lima) hari kerja sejak pengaduan diterima. Apabila Bank membutuhkan dokumen pendukung dalam pengaduan secara lisan, maka Bank meminta Nasabah dan atau Perwakilan Nasabah untuk menyampaikan pengaduan secara tertulis dengan melampirkan dokumen pendukung yang diperlukan.
2. Pengaduan secara tertulisPengaduan Tertulis merupakan Pengaduan Nasabah yang disampaikan secara tertulis kepada Bank atau otoritas terkait melalui pesan singkat (short message services/SMS), surat, surat elektronik (email), surat kabar, faksimili dan atau media elektronik yang dikelola resmi oleh Bank atau disampaikan tertulis melalui tatap muka secara langsung kepada Bank.
Ketentuan penyampaian pengaduan secara tertulis adalah sebagai berikut:a. Disampaikan oleh Nasabah sendiri:
dilengkapi dengan menunjukkan bukti identitas diri Nasabah yang asli dan dokumen pendukung pengaduan yang diperlukan, informasi jenis produk dan atau layanan jasa keuangan yang digunakan, tanggal transaksi/kejadian serta permasalahan yang diadukan. Dalam pengaduan tertulis Nasabah mengisi dan menandatangani formulir Pengaduan Nasabah.
b. Disampaikan oleh Perwakilan Nasabah:dilengkapi dengan menunjukkan bukti identitas diri Perwakilan Nasabah yang asli, fotokopi bukti identitas diri Nasabah, Surat Kuasa Khusus yang asli dari Nasabah, informasi jenis produk dan atau layanan jasa keuangan yang digunakan, tanggal transaksi/kejadian dan permasalahan yang diadukan. Dalam pengaduan tertulis Perwakilan Nasabah mengisi dan menandatangani formulir Pengaduan Nasabah.
Bank akan menangani dan menyelesaikan pengaduan secara tertulis dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja sejak dokumen-dokumen pendukung pengaduan diterima secara lengkap. Dalam hal terdapat kondisi pengaduan yang disampaikan oleh Nasabah dan/atau Perwakilan Nasabah memerlukan penelitian khusus terhadap dokumen Bank dan/atau terdapat hal-hal lain yang berada di luar kendali Bank, maka Bank dapat memperpanjang jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja berikutnya sejak berakhirnya jangka waktu 20 (dua puluh) hari kerja yang sebelumnya.
event and the problem that was reported. In a written complaint, the Customer Representative completes and signs the Customer Complaint form.
The Bank will process and solve verbal complaints within 5 (five) days since complaints accepted. If the Bank needs supporting documents regarding verbal complaints, the Bank asks Customers and/or Customer Representatives to deliver complaints in writing by attaching required supporting documents.
2. Written ComplaintWritten Complaint is Customer complaints submitted in writing to the Bank or related authorities through short message services (SMS), letters, e-mail (e-mail), newspapers, facsimile and or electronic media managed by the Bank or submitted in writing through face-to-face directly to the Bank.
The provisions for submitting complaints in writing are as follows:a. Delivered by the Customer himself:
equipped by showing the original Customer identity proof and supporting complaint documents required, information on the types of products and or financial services used, the date of the transaction / event as well as the problem being lodged. In a written complaint, the Customers complete and sign the Customers Complaints form.
b. Submitted by Customer Representative:accompanied by showing the original proof of identity of the Customer Representatives, photocopy of Customer’s personal proof of identity, Customer’s Special Power of Attorney, information on the type of product and / or financial services used, date of transaction / event and problem being addressed. In a written complaint the Customer Representative completes and signs the Customer Complaint form.
The Bank will process and solve complaints in writing within 20 (twenty) working days since the supporting complaint documents are approved completely. In the event that a complaint is conveyed by the Customer and/or the Customer Representative requires special research on the Bank’s documents and/or other matters that are beyond the Bank’s control, the Bank may extend the period to a maximum of 20 (twenty) working days next from the end of the previous 20 (twenty) working days.