Laporan Tempe

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum

Citation preview

BAB III

PRAKTIKUM PEMBUATAN TEMPE

I. TUJUANMahasiswa diharapkan dapat :1. Mengerti proses pembuatan tempe dari kacang-kacangan atau biji-bijian.2. Menjelaskan proses peragian pada pembuatan tempe.II. DASAR TEORIKacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa, dan lain-lain merupakan bahan pangan sekunder protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung, atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu, dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai.Kedelai mengandung protein 35% bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40-43%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.Tabel III.1 Perbandingan Antara Kadar Protein Kedelai Dengan Beberapa Bahan Makanan LainBahan MakananProtein (% berat)

Susu skim kering36,00

Kedelai35,00

Kacang Hijau22,00

Daging19,00

Ikan Segar17,00

Telur ayam13,00

Jagung9,20

Beras6,80

Tepung singkong1,10

Tabel III.2 Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan

KomponenKadar (%)

Protein35-45

Lemak18-32

Karbohidrat12-30

Air7

Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe ada juga yang menggunakan ragi tempe. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan tempe agar diperoleh hasil yang baik adalah:a. Kedelai harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor.b. Air harus jernih, tidak berbau, dan tidak mengandung kuman penyakit.c. Cara pengerjaannya harus bersih.d. Bibit tempe (ragi tempe) harus dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak menggumpal.Secara umum, tempe mengandung berbagai senyawa aktif antara lain sejumlah lemak, berbagai mineral baik itu makro maupun mikro, protein nabati, serat pangan alami, karbohidrat, isoflavon, beragam vitamin mulai yang larut dalam air sampai yang larut dalam minyak dan masih banyak lagi lainnya. Asam lemak pada tempe digolongkan ke dalam kelompok Polyunsaturated Fatty Acids atau PUFA. Asam jenis ini merupakan asam lemak tidak jenuh majemuk yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Asam lemak tak jenuh ini diperoleh dari proses fermentasi tempe. Asam tersebut adalah oleat dan linolenat. Kedua asam ini bekerja efektif dalam menurunkan kolesterol serum dalam darah sehingga dampak negatif sterol bisa ditangkal.Sementara itu kandungan gizi tempe juga diperkaya dengan vitamin B kompleks yang terdiri dari B12 atau sianokobalamin, B1 atau tiamin, B2 atau riboflavin, B6 atau piridoksin dan lain-lain. Yang unik, kadnungan vitamin B12 tempe sangat tinggi dan mampu mencukupi kebutuhan vitamin tubuh. Selain vitamin B kompleks, pada dasarnya tempe juga kaya akan vitamin A, D, E dan juga K. Selain vitamin dan asam lemak, tempe juga diperkaya dengan mineral antara lain kalsium, Fe atau zat besi, mangan, zink, fosfor, inositol, magnesium dan lain-lain. Hal lain yang penting dari tempe adalah keberadaan zat anti-oksidan yang populer disebut isoflavon. Zat ini sangat ajaib sebab mampu melawan pengaruh radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Dan berikut adalah manfaat tempe bagi kesehatan : Mampu menyembuhkan diare. Menurunkan tekanan darah. Menurunkan kadar kolesterol yang ada di dalam tubuh kita. Merupakan salah satu makanan antikanker. Mampu mencegah osteoporosis. Mencegah anemia. Kaya antioksidan alami yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Kaya akan serat yang mampu melancarkan pencernaan. Mampu mencegah timbulnya hipertensi. Mencegah penyakit jantung. Dan Masih banyak lagi manfaatnya bagi kesehatan.III. ALAT DAN BAHAN1) Alata. Tampah besarb. Emberc. Keranjangd. Rak bambooe. Cetakanf. Pengaduk kayug. Dandangh. Kompori. Daun pisangj. Plastick. Daun jati2) Bahana. Kedelai 0,5 kgb. Ragi tempe 1 gramc. Air secukupnya

IV. SKEMA KERJA

V. DATA PENGAMATANNo.PerlakuanPengamatan

1.Kedelai 0,5 kg dibersihkanKedelai bersih

2.Kedelai 0,5 kg direndam selama 1 malamKedelai mengembang

3.Kedelai dibersihkan dari kulit arinyaKedelai berwarna kuning bersih

4.Kedelai dikukus selama 1 jamKedelai lunak

5.Didinginkan selama 30 menitKedelai dingin

6.Dicampur ragi tempe 1 gramKedelai ada serbuk kuning-kuningan

7.Kedelai dibungkus:

a. Kedelai dibungkus daun pisang

b. Kedelai dibungkus plastik

8.Ditutup dengan kain

9.Pengamatan hari pertama

a. Kedelai dibungkus daun pisang

b. Kedelai dibungkus plastikMulai timbul sedikit jamur

Belum timbul jamur

10. Pengamatan hari kedua

a. Kedelai dibungkus daun pisangb. Kedelai dibungkus plastikJamur lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, dan beraroma tidak enak

Mulai muncul jamur

VI. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANPembuatan tempe terdiri dari beberapa tahapan antara lain tahap pencucian, perendaman, pengupasan, pengasaman, inokulasi dengan ragi tempe, pembungkusan, dan fermentasi.Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direndam dan ditambahkan 5 ml asam cuka. Tujuan perendaman tersebut untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi.Kulit kedelai dikupas dari kulit arinya, pada tahap pengupasan ini bertujuan agar miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Dan untuk menghilangkan bau langu akibat adanya enzim lipoksigenase pada kulit ari. Setelah kedelai bersih, tahap selanjutnya adalah kedelai dikukus (penguapan). Pengukusan dilakukan agar struktur kedelai menjadi empuk. Kedelai dikukus selama 1 jam hingga empuk. Setelah 1 jam kedelai didinginkan pada suhu ruangan. Proses pendinginan bertujuan agar ragi tempe (Rhyzopus oryzae) dapat berkembang biak karena pada suhu yang panas, ragi tempe akan mati.Tahap selanjutnya adalah inokulasi (pencampuran ragi tempe). Setelah kedelai dingin dicampur dengan ragi sebanyak 1 gram. Setelah proses ini selesai, selanjutnya dibungkus. Bahan pembungkus yang digunakan antara lain daun pisang dan plastik. Setelah selesai dibungkus diletakkan dalam tampah dan ditutup dengan kain agar suhunya hangat.Setelah dibiarkan semalam, kemudian diamati hasilnya pada daun pisang mulai muncul jamur tetapi sedikit. Sedangkan pada plastik belum timbul jamur. Hal ini disebabkan karena tidak adanya udara yang masuk pada tempe yang dibungkus dengan plastik, sehingga jamur tidak berkembang biak. Setelah itu, tempe yang dibungkus dengan plastik diberi lubang-lubang kecil dan dibiarkan selama semalam.Pada pengamatan hari kedua, pada tempe yang dibungkus dengan daun pisang sudah timbul jamur (serabut putih) lebih banyak daripada hari sebelumnya, tetapi beraroma tidak enak. Jadi dapat diambil kesimpulan tempe tersebut tidak jadi. Hal ini disebabkan karena takaran ragi yang kurang, sehingga tidak semua penampang kedelai 'tertempeli' ragi untuk difermentasi atau bisa juga karena pencampuran ragi yang tidak merata.VII. SIMPULAN DAN SARAN1) Simpulana. Fermentasi menggunakan ragi tempe (Rhyzopus oryzae).b. Proses inokulasi dapat menggunakan daun pisang, dan plastik.c. Pada tempe yang dibungkus dengan daun pisang setelah difermentasi 2 hari terbentuk tempe dengan jamur yang banyak dan hasilnya bagus.d. Pada tempe yang dibungkus dengan plastik. Setelah difermentasi 2 hari terbentuk tempe dengan jamur yang sedikit sehingga tempe masih dikategorikan belum jadi.2) Sarana. Sebaiknya dalam perendaman menggunakan air sumur karena terhindar dari logam berat.b. Pada saat membuat tempe, tangan harus dalam keadaan bersih.c. Saat pencampuran ragi, diusahakan agar semua penampang kedelai tertempeli ragi.VIII. DAFTAR PUSTAKAa. http://permathic.blogspot.com/2013/01/kandungan-gizi-tempe-dan-manfaatnya.html [23 september 2013]b. http://andreanperdana.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-pembuatan-tempe.html [23 september 2013]Kedelai 0,5 kg

Kedelai

Kedelai

dibersihkan

direndam 1 malam

dibersihkan dari kulit arinya

Kedelai tanpa kulit

dikukus selama 1 jam + didinginkan selama 30 menit

Kedelai dingin

campur dengan ragi tempe 1 gram

Campuran

dibungkus dengan daun pisang dan plastik

Kedelai dalam cetakan

ditutup dengan kain + karung goni selama 1 malam

Kedelai

keluarkan dari cetakannya

Tempe