18
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN

Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN

PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN

TRIWULAN II 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN-RI

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL

TANAMAN PANGAN

Page 2: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pertanian yang telah dilakukan sampai saat ini masih banyak

memerlukan penanganan yang cermat dan cepat. Tantangan pembangunan pertanian

yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini antara lain: 1) belum optimalnya produktivitas

dan nilai tambah produk pertanian di beberapa sentra produksi serta masih tingginya

tingkat konversi lahan yang sulit dikendalikan; 2) kurangnya perbaikan dan

pembangunan infrastruktur lahan dan air; 3) masih kurangnya akses pembiayaan

pertanian dengan suku bunga rendah bagi petani; 4) belum tercapainya Millenium

Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan

rawan pangan; 5) kurangnya kebijakan yang proporsional untuk produk-produk

pertanian khusus; 6) lemahnya persaingan global dalam berbagai dimensi; 7)

menurunnya citra petani dan pertanian serta pentingnya diciptakan suatu keadaan agar

kembali diminati generasi muda; 8) masih lemahnya kelembagaan usaha ekonomi

produktif di perdesaan; 9) pentingnya sistem penyuluhan pertanian yang inovatif; dan

10) perlunya kebijakan insentif yang tepat agar sektor pertanian menjadi bidang usaha

yang menarik dan menjanjikan.

Untuk menjawab tantangan tersebut maka Visi Kementerian Pertanian Tahun 2015-

2019 adalah “Terwujudnya Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan yang

Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis

Sumberdaya Lokal Untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Visi

Kementerian Pertanian tersebut merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Pemerintah

2015 - 2019 yang dituangkan dalam Sembilan Agenda Prioritas (Nawa Cita). Agenda

strategis yang berkaitan langsung dengan Kementerian Pertanian tercantum pada

agenda nomor 6 yaitu “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional” dan agenda nomor 7 yaitu “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi – domestik”.

Kemandirian ekonomi dapat terwujud dengan tercapainya kedaulatan pangan yang

berbasis agribisnis kerakyatan melalui: 1) pengendalian impor pangan,

2) penanggulangan kemiskinan pertanian dan dukungan regenerasi petani,

3) Reforma Agraria, dan 4) Pembangunan Bank Khusus Pertanian, UMKM dan

Koperasi. Penanggulangan kemiskinan pertanian dilakukan antara lain dengan

pengembangan pasar dan kelembagaan pasar secara merata dan pengembangan

ekonomi perdesaan dengan peningkatan investasi sebesar 15% per tahun.

Pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian dalam mewujudkan Sembilan Agenda

Page 3: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

2

Prioritas (Nawa Cita), Visi-Misi Kementerian Pertanian dan selanjutnya dijabarkan

dalam visi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang

ingin dicapai dalam periode 2016 - 2019 adalah 1) Penurunan susut hasil (losses)

produksi tanaman pangan, 2) Peningkatan nilai tambah produk olahan tanaman

pangan, 3) Peningkatan mutu hasil produksi tanaman pangan, dan 4) Peningkatan

penguasaan pasar domestik dan luar negeri.

Dalam mencapai sasaran strategis diatas, diperlukan pemetaan yang sangat rinci pada

setiap daerah dengan memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki,

teknologi yang dipakai, perilaku usaha yang berkembang, dan selera konsumen di

daerah tersebut. Seluruh faktor ini sangat penting diperhatikan sehingga tidak

menimbulkan ekses negatif atas pencapaian sasaran yang ditetapkan.

Tabel 1. Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan Tahun 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Menurunnya susut hasil (losses) produksi tanaman pangan

1. Jumlah penyaluran sarana pascapanen tanaman pangan

22.562 unit

2. Meningkatnya nilai tambah produk olahan tanaman pangan

2. Jumlah penyaluran pengolahan hasil tanaman pangan

90 unit

3. Meningkatnya mutu hasil produksi tanaman pangan

3. Jumlah pengembangan standardisasi dan mutu

75 sertifikat

4. Meningkatnya penguasaan pasar domestik dan luar negeri

4. Jumlah informasi harga tanaman pangan

276 informasi harga

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian

Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Triwulan II Tahun 2016.

2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan dan

Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan Triwulan II Tahun 2016.

3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam

rangka perencanaan Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan ke depan.

Page 4: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

3

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan Pemantauan

dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan Triwulan II Tahun 2016.

Page 5: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

4

II. CAPAIAN KINERJA

Pemantauan dilakukan secara berkala setiap triwulanan berdasarkan target pada

Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Target kinerja yang tercantum pada Perjanjian Kinerja

disusun berdasarkan alokasi anggaran pada DIPA Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan dan akan menyesuaikan sesuai perubahan DIPA.

Pada Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani antara Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan

tercantum alokasi anggaran Direktorat PPHTP Tahun 2016 Rp.1.882.256.786.000,-.

Alokasi anggaran ini jauh lebih tinggi dibandingkan alokasi anggaran pada tahun 2015

yaitu Rp.78.498.554.000,- atau mengalami kenaikan 2.398%.

Sesuai dengan DIPA Revisi 2, pagu anggaran Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan menjadi Rp.2.126.546.759.000,- atau naik 12,98% dari Pagu

semula. Perubahan Pagu disebabkan adanya penambahan alokasi bantuan sarana

pascapanen padi dan jagung. Sarana pascapanen padi semula 8.936 unit menjadi

12.968 unit. Sarana pasca panen jagung semula 6.426 unit menjadi 6.435 unit.

2.1. Sasaran Strategis 1: Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Tanaman

Pangan

Indikator kinerja dalam mencapai sasaran strategis Penurunan Susut Hasil (losses)

Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah Tersalurkannya Sarana Pasca Panen

Tanaman Pangan sejumlah 22.562 unit. Setelah terbitnya Revisi Pagu 2, alokasi

bantuan menjadi 26.603 unit dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 2. Pemantauan Penyaluran Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2016

Target Target

Awal Revisi TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Sarana Pascapanen Padi 8.936 12.968 0 2.460 1.569.274.803.000 0 377.844.056.577

2 Sarana Pascapanen Jagung 6.426 6.435 0 1.902 249.416.870.000 0 68.199.120.775

3 Sarana Pascapanen Kedelai 6.500 6.500 0 901 187.188.000.000 0 38.563.667.043

4 Sarana Angkut Roda 3 700 700 0 69 32.200.000 0 7.353.936.130

22.562 26.603 0 5.332 2.005.911.873.000 0 491.960.780.525Jumlah

RealisasiNo Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

RealisasiPagu

Keterangan : (data revisi II) Kontrak s/d 30 Juni 2016 : 25.399 unit (95,47%)

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penyaluran sarana pascapanen tanaman

pangan pada triwulan II 2016, telah terealisasi penyaluran barang sejumlah 5.332 unit

atau 20,04% dan telah kontrak sejumlah 25.399 unit (95,47%).

Page 6: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

5

1. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Padi

Sasaran produksi padi pada Renstra Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2016 sebesar

76,226 juta ton GKG. Kegiatan Pendukung tercapainya sasaran produksi tahun 2016

melalui penurunan susut hasil produksi padi yaitu penyaluran bantuan sarana

pascapanen padi yang semula sejumlah 8.936 unit menjadi 12.968 unit. Bantuan

sarana pascapanen padi yang dialokasikan tahun 2016 terdiri dari:

a. Combine Harvester Kecil semula sebanyak 4.016 unit menjadi 6.224 unit

b. Combine Harvester Sedang sebanyak 2.872 unit

c. Combine Harvester Besar sebanyak 340 unit

d. Vertical Dryer Padi Kap.30 ton/proses + bangunan sebanyak 2 unit

e. Vertical Dryer Padi Kap.3,5 - 6 ton/proses + bangunan sebanyak 3 unit

f. Power Thresher semula sebanyak 1.000 unit menjadi 2.916 unit

g. Fasilitasi RMU sebanyak 115 unit (dibatalkan sesuai hasil RDP dengan DPR tgl 15

Februari 2016) direvisi menjadi 23 unit untuk penyelesaian tahun 2015

h. Destoner sebanyak 2 unit

i. Polisher sebanyak 22 unit

j. Combine Harvester Kecil pengadaan pusat sebanyak 564 unit

Perkembangan capaian indikator kinerja triwulan II 2016 sebagaimana tercantum pada

Tabel 3.

Tabel 3. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Padi Tahun 2016

Kegiatan Pendukung Target Awal

Target Revisi

Realisasi Kemajuan Pelaksanaan

(%) TW I TW II TW III TW IV

1. Sarana Pascapanen Padi (Unit) *) 8.936 12.968 0 2.460 18,97

2. Sarana Pengangkut (Unit) *) 700 700 0 69 9,86 *) Realisasi kontrak s/d Juni 2016: sarana pascapanen padi = 11.748 unit (90,59%); sarana pengangkut = 737 unit (105,29%)

Kegiatan pendukung untuk peningkatan produksi padi dari Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan yaitu penyaluran bantuan sarana pascapanen

dengan target revisi 12.968 unit telah terealisasi 2.460 unit (18,97%) dan bantuan

sarana pengangkut dengan target 700 unit telah terealisasi 69 unit (9,86%). Sebagian

besar alat telah selesai proses kontrak dan dalam proses penyaluran ke titik bagi.

Perkembangan realisasi kontrak sampai dengan Juni 2016 untuk sarana pascapanen

padi 11.748 unit (90,57%), dan kontrak sarana pengangkut telah selesai semua bahkan

melebihi target yaitu sebanyak 737 unit (105,29%). Penyebab realisasi melebihi target

adalah dinas provinsi melakukan optimalisasi anggaran dari sisa kontrak yang

dimanfaatkan untuk menambah jumlah sarana pengangkut.

Page 7: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

6

Prediksi kontribusi sarana pascapanen padi terhadap penurunan susut hasil padi pada

triwulan II 2016 berdasarkan realisasi sarana yang telah diterima oleh poktan/gapoktan

yaitu 0,0397% atau diperkirakan dapat menyelamatkan hasil panen padi sebesar

22.928,8 ton.

2. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Jagung

Sasaran produksi jagung berdasarkan pada Renstra Ditjen Tanaman Pangan Tahun

2016 sebesar 21,35 juta ton Pipilan Kering. Kegiatan Pendukung tercapainya target

produksi tahun 2016 melalui penurunan susut hasil produksi jagung yaitu penyaluran

sarana pascapanen jagung sejumlah 6.426 unit. Bantuan sarana pascapanen jagung

yang dialokasikan tahun 2016 terdiri dari:

a. Corn Sheller sebanyak 6.240 unit

b. Vertical Dryer Jagung kapasitas 3,5 - 6 ton + bangunan sebanyak 1 unit

c. Vertical Dryer Jagung kapasitas 3,5 - 6 ton sebanyak 4 unit

d. Corn Combine Harvester sebanyak 180 unit

e. Gudang/Lantai Jemur Jagung sebanyak 1 paket (dibatalkan sesuai hasil RDP

dengan DPR tgl 15 Februari 2016)

Tabel 4. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Jagung Tahun 2016

Kegiatan Pendukung Target Awal

Target Revisi

Realisasi Kemajuan Pelaksanaan

(%) TW I TW II TW III TW IV

Sarana Pascapanen Jagung (Unit) *) 6.426 6.435 0 1.902 29,56 *) Realisasi kontrak s/d Juni 2016 : 6.414 unit (99,67%)

Kegiatan pendukung untuk produksi jagung dari Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan yaitu pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dengan target

revisi 6.435 unit telah tersalurkan 1.902 unit. Sebagian besar sarana pascapanen

jagung telah proses kontrak dengan realisasi 6.414 unit (99,67%).

Prediksi kontribusi sarana pascapanen jagung terhadap penurunan susut hasil jagung

pada triwulan II 2016 yaitu 0,2550 % atau dapat menyelamatkan hasil panen jagung

sebesar 54.437 ton.

3. Penurunan Susut Hasil (Losses) Produksi Kedelai

Sasaran produksi kedelai berdasarkan pada Renstra Ditjen Tanaman Pangan Tahun

2016 sebesar 1,817 juta ton Biji Kering. Kegiatan pendukung tercapainya target

produksi kedelai melalui penurunan susut hasil produksi yaitu penyaluran sarana

pascapanen kedelai sejumlah 6.500 unit pada tahun 2016. Bantuan sarana

pascapanen kedelai yang dialokasikan tahun 2016 yaitu Power Thresher Multiguna

sebanyak 6.500 unit.

Page 8: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

7

Tabel 5. Pemantauan Penyaluran Bantuan Sarana Pascapanen Kedelai Tahun 2016

Kegiatan Pendukung Target Realisasi Kemajuan

Pelaksanaan (%) TW I TW II TW III TW IV

Sarana Pascapanen Kedelai (Unit) *) 6.500 0 901 13,86 *) Realisasi kontrak s/d Juni 2016 : 6.500 unit (100%)

Kegiatan pendukung untuk produksi kedelai dari Ditjen Tanaman Pangan adalah

pelaksanaan bantuan sarana pascapanen dengan target 6.500 unit sudah tersalurkan

901 unit atau mencapai 13,86%. Perkembangan saat ini yaitu telah terealisasi kontrak

sejumlah 6.500 unit atau telah mencapai 100%.

Prediksi kontribusi sarana pascapanen kedelai terhadap penurunan susut hasil kedelai

pada triwulan II 2016 yaitu 0,214% atau dapat menyelamatkan hasil panen kedelai

sebesar 3.892 ton.

2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman

Pangan

Indikator kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Nilai Tambah Produk

Olahan Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah tersalurkannya pengolahan hasil

tanaman pangan sejumlah 90 unit dengan capaian sebagai berikut:

Tabel 6. Pemantauan Penyaluran Unit Pengolahan Hasil (UPH) Tanaman Pangan

Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 UPH Jagung 60 0 6 9.000.000.000 0 1.234.019.020

2 UPH Kedelai 30 0 2 4.500.000.000 0 488.073.442

90 0 8 13.500.000.000 0 1.722.092.462Jumlah

No Kegiatan Pendukung

Fisik

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Anggaran (Rp.)

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap penyaluran UPH tanaman pangan pada

Triwulan II, realisasi penyaluran UPH yaitu 8 unit atau mencapai 8,89%. Rendahnya

realisasi UPH ini disebabkan sebagian besar daerah masih dalam proses identifikasi

sarana pengolahan sesuai kebutuhan poktan/gapoktan penerima bantuan dan

beberapa daerah kesulitan mencari penyedia barang yang sesuai kebutuhan

poktan/gapoktan.

2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan

Indikator kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Mutu Hasil Produksi

Tanaman Pangan Tahun 2016 adalah pengembangan standardisasi dan mutu dengan

capaian sebagai berikut:

Page 9: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

8

Tabel 7. Pemantauan Pengembangan Standardisasi dan Mutu Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Pengajuan Sertifikasi/Registrasi kepada

Lembaga Sertifikasi Organik/OKKP-D75 0 3 7.562.500.000 0 1.311.094.750

PaguRealisasiNo Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

Keterangan: Dalam proses pengajuan sertifikat: 21 (28%)

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pengembangan standardisasi dan mutu pada

triwulan II 2016, realisasi fisik masih 4%. Hal ini disebabkan proses sertifikasi/registrasi

membutuhkan waktu dalam proses pengajuannya di daerah dan saat ini provinsi masih

dalam proses identifikasi poktan/gapoktan penerima bantuan yang telah siap untuk

disertifikasi.

2.4. Sasaran Strategis 4: Peningkatan Penguasaan Pasar Domestik Dan Luar

Negeri

Indikator kinerja dalam mencapai sasaran strategis Peningkatan Penguasaan Pasar

Domestik dan Luar Negeri Tahun 2016 adalah terinformasikannya harga tanaman

pangan dari 276 kabupaten/kota. Informasi pasar merupakan kebutuhan dalam

penguasaan pasar dalam negeri dan luar negeri. Dengan tersedianya informasi harga

akan tercipta pasar yang transparan dan minat terhadap produk dalam negeri untuk

memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan mengisi peluang pasar pasar luar negeri

akan meningkat.

Tabel 8. Pemantauan Informasi Harga Tanaman Pangan Tahun 2016

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Informasi Harga Tanaman Pangan 276 150 214 11.960.000.000 433.351.850 3.239.381.407

RealisasiNo Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

Pagu

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap informasi harga tanaman pangan pada

triwulan II 2016, telah diinfomasikan harga tanaman pangan 214 kabupaten/kota atau

terealisasi 77,5%. Realisasi ini merupakan hasil pantauan terhadap daerah yang telah

menginformasikan harga secara rutin pada website https://aplikasi.

pertanian.go.id/smshargakab/laporan.asp.

Realisasi anggaran triwulan II 2016 yaitu Rp 3.239.381.407,- atau 27,08%. Rendahnya

serapan anggaran disebabkan beberapa daerah belum menyelenggarakan rapat

koordinasi pelayanan informasi pasar.

Page 10: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

9

III. KENDALA DAN UPAYA TINDAK LANJUT

3.1. Kendala

a) Sebelum DIPA Revisi 2 turun, sebagian besar daerah menunda proses

pengadaan dan menunggu kepastian perubahan alokasi sesuai revisi anggaran

bantuan sarana pascapanen tanaman pangan.

b) Beberapa daerah mengalami penggantian Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa

Pengguna Anggaran.

c) Belum semua sarana bantuan ditayangkan di LKPP (Vertical Dryer 30 Ton,

Destoner, sarana pengolahan).

d) Terbatasnya produsen yang telah tayang Combine Harvester Sedang dan

sebagian besar Dinas menunggu tayang sarana sesuai dengan kondisi di

wilayahnya masing-masing.

e) Stok produsen terbatas dan disediakan bertahap sesuai pesanan karena rata-rata

produsen alsin merupakan UKM.

f) Dinas Provinsi memerlukan waktu dalam mencari informasi e-catalog sarana yang

sesuai dengan keinginan petani dan menyiapkan RUK untuk UPH.

3.2. Upaya Tindak Lanjut

a) Telah dilakukan pengawalan baik melalui surat maupun langsung ke lapangan:

1) Surat Direktur kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Seluruh Indonesia

Nomor 135/PI/010/C6.02/02/2016 tanggal 29 Februari 2016, tentang

Percepatan Pelaksanaan Kegiatan;

2) Surat Direktur kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang Membidangi

Tanaman Pangan Nomor 219/RC.110/C6.01/04/2016 tanggal 4 April 2016,

tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan;

3) Surat Direktur kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang Membidangi

Tanaman Pangan Nomor 338/RC.120/C6.01/05/2016 tanggal 9 Mei 2016,

tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan;

4) Surat Direktur kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang Membidangi

Tanaman Pangan Nomor 420/RC.110/C6.02/06/2016 tanggal 7 Juni 2016,

tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan.

b) Monitoring bantuan di wilayah binaan setiap minggu dan dilaporkan ke Bagian

Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan.

Page 11: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

10

c) Kunjungan langsung ke lapangan dan mendorong penyelesaian CPCL.

d) Pada saat Rakor Percepatan Pelaksanaan Kegiatan di Jakarta telah disampaikan

ke daerah untuk segera melakukan percepatan.

e) Mengawal ke LKPP untuk penayangan semua jenis sarana (Surat ke Direktur

Pengembangan Sistem Katalog LKPP Nomor 208/PL.010/C6.01/03/2016 tgl 20

Maret 2016 Tentang Percepatan Pengadaan Sarana Pascapanen dan

Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016).

Page 12: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

11

IV. PENUTUP

Pada triwulan II tahun 2016 target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian

Kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

dengan beberapa indikator kinerja sebagai berikut, untuk penyaluran bantuan sarana

pascapanen tanaman pangan telah tersalurkan sarana pascapanen tanaman pangan

sejumlah 5.332 unit atau 20,04%.

Untuk indikator kinerja penyaluran UPH Tanaman Pangan, sampai dengan triwulan II

2016 telah tersalurkan 8 unit atau 8,89%. Rendahnya realisasi disebabkan daerah

masih dalam proses identifikasi kebutuhan poktan/gapoktan. Pada indikator kinerja

pengembangan standardisasi dan mutu pada triwulan II 2016 telah terealisasi 3

sertifikat atau 4%. Hal ini disebabkan proses sertifikasi membutuhkan waktu dalam

pelaksanaannya. Berdasarkan pantauan terhadap indikator kinerja jumlah informasi

harga tanaman pangan, telah terealisasi 214 informasi harga atau mencapai 77,5%.

Diharapkan laporan kinerja pada triwulan II 2016 ini dapat menjadi bahan evaluasi

terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga capaian kinerja pada triwulan berikutnya

dapat meningkat.

Page 13: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:
Page 14: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

Lampiran 1.

TW I TW II TW III TW IV

1 Menurunnya susut hasil (losses)

produksi tanaman pangan

1. Jumlah penyaluran sarana

pascapanen tanaman pangan

(Unit)

22.562 26.603 0 5.332 20,04 Realisasi kontrak sampai

dengan 30 Juni 2016

sebanyak 25.399 unit

(95,47%).

1. Sebelum DIPA Revisi 2 turun, sebagian besar daerah

menunda proses pengadaan dan menunggu kepastian

perubahan alokasi sesuai revisi anggaran bantuan

sarana pascapanen tanaman pangan.

2 Meningkatnya nilai tambah

produk olahan tanaman pangan

2. Jumlah penyaluran

pengolahan hasil tanaman

pangan (Unit)

90 90 0 8 8,89 2. Beberapa daerah mengalami penggantian Pejabat

Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran.

3 Meningkatnya mutu hasil

produksi tanaman pangan

3. Jumlah pengembangan

standarisasi dan mutu (Sertifikat)

75 75 0 3 4,00 Dalam proses pengajuan

sertifikat: 21 (28%).

3. Belum semua sarana bantuan ditayangkan di LKPP

(Vertical Dryer 30 Ton, Destoner, sarana pengolahan).

4 Meningkatnya penguasaan pasar

domestik dan luar negeri

4. Jumlah informasi harga

tanaman pangan (Informasi

harga)

276 276 150 214 77,54 4. Terbatasnya produsen yang telah tayang Combine

Harvester Sedang dan sebagian besar Dinas menunggu

tayang sarana sesuai dengan kondisi di wilayahnya

masing-masing.

5. Stok produsen terbatas dan disediakan bertahap sesuai

pesanan karena rata-rata produsen alsin merupakan

UKM.

Kemajuan

Pelaksanaan

(%)

Target

AwalPermasalahan

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TAHUN 2016TRIWULAN II

Realisasi Triwulan

KeteranganNo Sasaran Kegiatan Indikator KinerjaTarget

Revisi

Page 15: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

Lampiran 2.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENYALURAN SARANA PASCA PANEN TANAMAN PANGAN 26.603 Unit

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Sarana pascapanen padi (Unit) 8.936 12.968 0 2.460 1.569.274.803.000 0 377.844.056.577

2 Sarana pascapanen jagung (Unit) 6.426 6.435 0 1.902 249.416.870.000 0 68.199.120.775

3 Sarana pascapanen kedelai (Unit) 6.500 6.500 0 901 187.188.000.000 0 38.563.667.043

4 Sarana angkut roda 3 (Unit) 700 700 0 69 32.200.000 0 7.353.936.130

Keterangan : (data revisi II)

Realisasi kontrak s/d 30 Juni 2016 : 25.399 unit (95,47%).

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

Target

Awal

RealisasiPagu

RealisasiTarget

Revisi

Page 16: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

Lampiran 3.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENYALURAN PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN 90 UNIT

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Unit pengolahan hasil (UPH) jagung (Unit) 60 0 6 9.000.000.000 0 1.234.019.020

2 Unit pengolahan hasil (UPH) kedelai

(Unit)

30 0 2 4.500.000.000 0 488.073.442

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Page 17: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

Lampiran 4.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENGEMBANGAN STANDARISASI DAN MUTU 75 SERTIFIKAT/REGISTER

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Pengajuan sertifikasi/registrasi kepada

Lembaga Sertifikasi Organik/OKKP-D

(Sertifikat)

75 0 3 7.562.500.000 0 1.311.094.750

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Page 18: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Pengolahan dan ...sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

Lampiran 5.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENGEMBANGAN STANDARISASI DAN MUTU 75 SERTIFIKAT/REGISTER

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Pengajuan sertifikasi/registrasi kepada

Lembaga Sertifikasi Organik/OKKP-D

(Sertifikat)

75 0 3 7.562.500.000 0 1.311.094.750

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi