12
Muka Bengkak Setelah Minum Obat Seorang laki-laki umur 23 tahun periksa ke dokter dengan keluhan muka bengkak disertai badan terasa lemah. Sejak 5 tahun penderita sering minum obat penambah berat  badan yang mengandu ng kortikosteroid  yang dibeli di toko obat. Pada pemeri ksaa n fisi k did apt kan tek anan sis tol ik 90 mmHg dan dia sto lik 60 mmHg , muka te rl ihat moon face. Hasil laboratorium  glukosa 70 mg/dL, natrium 121 meq/ml, kalium 2,9 meq/mL, kalsium 7,1 meq/mL . Hasil pemerik saan CT scan kepala men un jukkan kel en ja r ! po t al amus dan pi tuit ar ! normal  . Do kt er me ren anka n  pemeriksaan beberapa hormon yang diperlukan untuk menentukan diagnosis penyakit tersebut. Hormon apa saja yang berhubungan dengan penyakit tersebut! KLARIFIKASI ISTILAH ". Moon F ace adalah bentuk wajah yang sembab dan membulat karena ti mbunan lema k, meru pa kan ge al a pe ny ak it ya ng di sebabk an ol eh penumpukan hormone kortisol, salah satu hormone yang dihasilkan kelenjar adrenal. Merupakan efek pemakaian obat steroid yang berkepanjangannya. 2. #ort ikosteroid, me rupaka n hormon ste roid ya ng di hasil ka n ol eh kort eks adrenal. $ermasuk di dalamnya yaitu glukokortikoid %kortisol dan kortikosteron& yang mengatur metabolis m karbohidrat dan respon st res s, dan mineralkortikoid  %aldos teron& yang mengatur keseimbangan airan dan elektrolit. Step 3 ". 'erap a patokan k adar nor mal dari hasi l labora torium! Dan (pa hubu ngan in terpret asi hasil laboratorium dengan keluhan pasien! 2. Hor mon apa saja y ang ber pen gar uh pad a skenario ! 3. (pa penga ruh kortik ostero id d alam kasus tersebu t! ). (pa peny eba b dari ge jala -gej ala yang timbul ! 5. (pa hub un ga n hypothalamus dan pituitary jika dikaitkan dalam kasus! *. (pa pen garuh pe makai an obat y ang menga ndun g kortik ostero id jangka p anjang terhadap keluhan pasien!

Laporan Tutor 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutor

Citation preview

Page 1: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 1/12

Muka Bengkak Setelah Minum Obat

Seorang laki-laki umur 23 tahun periksa ke dokter dengan keluhan muka bengkak 

disertai badan terasa lemah. Sejak 5 tahun penderita sering minum obat penambah berat

 badan yang mengandung kortikosteroid  yang dibeli di toko obat.

Pada pemeriksaan fisik didaptkan tekanan sistolik 90 mmHg dan diastolik 60

mmHg , muka terlihat moon face. Hasil laboratorium  glukosa 70 mg/dL, natrium 121

meq/ml, kalium 2,9 meq/mL, kalsium 7,1 meq/mL. Hasil pemeriksaan CT scan kepala

menunjukkan kelenjar !potalamus dan pituitar! normal . Dokter merenankan

 pemeriksaan beberapa hormon yang diperlukan untuk menentukan diagnosis penyakit

tersebut. Hormon apa saja yang berhubungan dengan penyakit tersebut!

KLARIFIKASI ISTILAH

". Moon Face  adalah bentuk wajah yang sembab dan membulat karena

timbunan lemak, merupakan geala penyakit yang disebabkan oleh

penumpukan hormone kortisol, salah satu hormone yang dihasilkan kelenjar

adrenal. Merupakan efek pemakaian obat steroid yang berkepanjangannya.

2. #ortikosteroid, merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh korteks adrenal.

$ermasuk di dalamnya yaitu glukokortikoid %kortisol dan kortikosteron& yang mengatur 

metabolism karbohidrat dan respon stress, dan mineralkortikoid  %aldosteron& yang

mengatur keseimbangan airan dan elektrolit.

Step 3

". 'erapa patokan kadar normal dari hasil laboratorium! Dan (pa hubungan interpretasi

hasil laboratorium dengan keluhan pasien!

2. Hormon apa saja yang berpengaruh pada skenario!

3. (pa pengaruh kortikosteroid dalam kasus tersebut!

). (pa penyebab dari gejala-gejala yang timbul!

5. (pa hubungan hypothalamus dan pituitary jika dikaitkan dalam kasus!

*. (pa pengaruh pemakaian obat yang mengandung kortikosteroid jangka panjangterhadap keluhan pasien!

Page 2: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 2/12

Page 3: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 3/12

2.Hormon apa saja yang berpengaruh pada skenario?

Sistem endokrin, melibatkan kelenjar- kelenjar sebagai organ pelepas hormon.

#elenjar endokrin %kelenjar buntu&, berbeda dari kelenjar eksokrin karena pada kelenjar 

endokrin tidak dijumpai struktur yang berfungsi sebagai duktus eksretorius.

#elenjar- kelenjar endokrin tersebut antara lain

". #elenjar Hipothalamus

7erupakan  Master of Gland . Dalam hubungannya dengan #elenjar Hipofisis dan

kelenjar (drenal, kelenjar Hipothalamus menghasilkan 4H %Corticotrophic

 Releasing Hormone& yang merangsang kelenjar Hipofisis (nterior %(denohipofisis&

yaitu pada sel kortikotropik untuk memproduksi (4$H % Adenocrticotrophic

 Hormone&, yang kemudian merangsang korteks adrenal untuk mensekresikan

kortikosteroid.

2. #elenjar Hipofisis

$erletak di basis crania, tepatnya di Sela $ursia.

Dibagi menjadi 2 bagian. Hipofisis anterior %(denohipofisis& yang menghasilkan

hormon 0H, Prolaktin, (4$H, $SH, 7SH, 8SH dan H. 'agian yang lain yaitu

Hipofisis Posterior %eurohipofisis&, menghasilkan hormon oksitosin dan (DH

% Antidiuretic Hormone&/ 9asopresin.

3. #elenjar $iroid

$erletak di dekat leher, tepatnya di kartilago thyroidea.

7enghasilkan hormon tiroksin %$)& dan tri-iodotironin %$3&.

). #elenjar Paratiroid

#elenjar ini menempel pada tiroid, dan memproduksi hormon paratiroid

%Parathormon:P$H& yang penting dalam pengontrolan kalsium dan pospat.

5. #elenjar (drenal

$erletak di superior ginjal %ren&, sehingga la;im disebut kelenjar suprarenalis.

$ersusun atas korteks dan medulla. #orteks memproduksi hormon glukokortikoid,mineralkortikoid, dan androgen, sedangkan medulla menghasilkan hormon

katekolamin %epinefrin dan norepinefrin&.

*. Pulau angerhans Pankreas

'agian pankreas yang berfungsi sebagai organ endokrin ini terdiri dari sel alpha

yang menghasilkan glukagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel delta yang

menghasilkan somatostosin, serta sel 8 yang menghasilkan polipeptida. %'en, 2"&

3.pa pengaruh kortikosteroid dalam kasus tersebut?

Page 4: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 4/12

 

!ortikosteroid

#ortikosteroid, merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh korteks adrenal.

$ermasuk di dalamnya yaitu glukokortikoid %kortisol dan kortikosteron& yang mengatur 

metabolism karbohidrat dan respon stress, dan mineralkortikoid  %aldosteron& yang

mengatur keseimbangan airan dan elektrolit.

'iosintesis kortikosteroid pada intinya sebagai berikut #orteks adrenal

mengubah asetat menjadi kolesterol, yang kemudian dengan bantuan berbagai en;im

diubah lebih lanjut menjadi kortikosteroid dengan 2" atom karbon& dan androgen lemah

dengan "< atom karbon.

'eberapa sediaan kortikosteroid dan analog sintetiknya antara lain, yaitu

desoksikortikosteron asetat, fluodrokotison asetat, kortisol/ hidrokortison, kortisol asetat,kortisol sipionat, kortison asetat, prednison, prednisolon, metilprenidsolon, *-metil

 prednisolon, 7etilprednisolon a Suksinat, deksametason, deksametason asetat,

deksametason a-fosfat, Parametason asetat, flusinolon asetonid, flumetason pi+alat,

 betametason, betametason dipropionat, betametason +alerat, triamsinolon, triamsinolon

asetonid, triamnisolon diasetat dan halsinonid.

#ortikosteroid dan analog sintetiknya pada pemberian oral diabsorbsi dengan

ukup baik. Dapat diberikan seara intra+ena untuk menapai kadar tinggi dengan epat,

seara intramusular untuk mendapatkan efek yang lama. 0lukokortikoid dapat

diabsorbsi melalui kulit, sakus konjungti+a, dan ruang sino+ial. #ortisol terikat pada 2

 jenis protein plasma, globulin pengikat kortikosteroid dan albumin. Pada kadar rendah

atau normal, kortikosteroid terikat globulin. 'iotransformasi kortikosteroid terjadi di

dalam dan di luar hati, untuk selanjutnya dieksresi melalui urin.

=fek kortikosteroid kebanyakan bergantung dosis, semakin besar dosis terapi

makin besar efek yang didapat. amun, ad juga keterkaitan kerja kortikosteroid dengan

hormone lain, karena kortikosteroid berperan sebagai > permissive effect ? diperlukan agar terjadi efek hormon lain. 7ekanismenya diduga melalui pengaruh steroid terhadap

 pembentukan protein yang mengubah respons jaringan terhadap hormon lain.

#ortikosteroid dapat menimbulkan efek samping. (da 2 penyebab timbulnya

efek samping pada penggunaan kortikosteroid, yaitu penghentian pemberian seara tiba-

tiba atau pemberian terus- menerus terutama dengan dosis besar. Penghentian

kortikosteroid jangka lama seara tiba- tiba dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut

dengan gejala demam, mialgia, artalgia, dan malaise. @nsufisiensi terjadi akibat kurang

 berfungsinya kelenjar adrenal yang telah lama tidak memproduksi kortikosteroid

Page 5: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 5/12

endogen karena rendahnya mekanisme umpan balik oleh kortikosteroid eksogen.

Sedangkan komplikasi yang mungkin timbul akibat pengobatan lama adalah gangguan

airan dan elektrolit, hiperglikemia, dan glikosuria, mudah infeksi, osteoporosis, miopati,

habitus pasien 4ushing %moon face, buffalo hump,  timbunan lemak suprakla+ikular,

obesitas sentral, ekstremitas kurus, striae, ekimosis, akne, dan hirsutisme&. %Departemen

8armakologi dan $erapeutik 8# A@, 21&

".pa penyebab dari gejala#gejala yang timbul?

$enyakit#penyakit yang berhubungan dengan skenario

".& @nsufiensi (drenokortikal #ronik Penyakit ini biasanya terjadi pada usia pertengahan dan berlangsung seara

 perlahan, berbulan-bulan atau bertahun-tahun. 'eberapa keluhan penderitanya

diantaranya adalah lesu, letih lemah, anoreBia mual, penurunan berat badan,

hipoglikemi, hipotensi, hiponatremia dan hiperkalsemia.

Pada pemeriksaan sering ditemui pigmentasi, ini disebabkan peningkatan

melanin dengan pigmen ekstra karena 7SH dan (4$H meningkat yang disebabkan

 jumlah kortisol rendah.

$atologi. Penyakit ini terjadi karena kegagalan kerja kortikosteroid, yaitu

menyebabkan defisiensi glukokortikoid dan mineralokortikoid. #egagalan kerja

aldosteron membuat darah kehilangan banyak a dan retensi #.

%iagnosis. 'ergantung pada tingkat kegagalan respons adrenokortikal terhadap

(4$H. #adar kortisol plasma menurun dan ritem diurnal menghilang. Dapat terjadi

insufiensi adrenal padahal kadar steroid basal normal, ini karena kegagalam respons

terhadap stress. Pada pemeriksaan radiografi dapat ditemukan klasifikasi adrenal

&erapi. $erapi utama adalah pemberian kortisol. 7ula-mula diberikan kortison

dosis tinggi. Pada terapi jangka panjang, dosis yang tepat adalah kira-kira 25 mg pagihari dan "2,5 mg sore hari per-oral untuk menapai produksi dan ritme yang normal.

#adang diperlukan penambahan mineralokortikoid %fludrokortison " Cg/hari&.

2.& Sindrom 4ushing @atrogenik 

Sindrom ushing iatrogenik disebabkan oleh pemberian glukokortikoid jangka

 panjang dalam dosis farmakologik untuk alasan yang ber+ariasi.

Sindrom 4ushing iatrogeni dijumpai pada penderita arthritis rheumatoid, asma,

limfoma, dan gangguan kulit umum yang menerima glukokortikoid sintetik sebagai

agen anti inflamasi.

Page 6: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 6/12

 Iatrogenic Cushings syndrome, diinduksikan dengan pemberian glukokortikoid

atau steroid lain seperti megesterol yang mengikat reseptor glukokortikoid,

dibedakan oleh penemuan fisik dari hiperfungsi adrenokortikal endogen. Perbedaan

dapat dibuat, bagaimanapun, dengan mengukur kadar kortisol urine dalam keadaan

 basal: pada sindrom iatrogenik pada kadar ini merupakan rendah seara sekunder 

akibat penekanan dari aksis adrenal pituari. #eparahan dari iatrogenic Cushings

 syndrome terkait dengan dosis steroid total, steroid paruh hidup biologis, dan lama

terapi.

'.pa hubungan !potalamus dan pituitar! jika dikaitkan dalam kasus?

#elenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu korteks dan medula. 'agian korteks

adrenal berfungsi untuk menghasilkan hormon mineralokortikoid dan glukokortikoid

sedangkan bagian medula berfungsi untuk mengahasilkan hormon katekolamin.

#ortikosteroid, golongan mineralokortikoid, mempunyai fungsi untuk mengatur 

keseimbangan airan dan elektrolit tubuh dengan ara meretensi natrium dan air, serta

meningkatkan ekskresi kalium.

Pada kasus ini, penderita mengalami ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuhnya.

Hal ini ditunjang dengan hasil laboratorium yang menunjukkan adanya glukosa normal

 potensi hipoglikemia %glukosa 1 mg/d&, hiponatremia %natrium "2" me/m&,

hipokalemia %kalium 2,< me/m&, dan hiperkalsemia %kalsium 1," me/m&.

Penderita telah mengonsumsi obat penggemuk badan yang mengandung

kortikosteroid dalam kurun 6aktu 5 tahun. Pengonsumsian obat jangka panjang ini

mengindikasikan bah6a penderita memiliki badan yang kurus sehingga ingin gemuk, namun

tidak mengetahui ;at-;at yang terkandung dalam obat tersebut sehingga penderita tidak 

mengetahui bah6a obat tersebut dapat memberikan efek samping berupa moon face. Selain

itu, kortikosteroid seara tidak langsung juga berpengaruh pada keseimbangan air dan

elektrolit tubuh sehingga +iskositas darah meningkat. #eadaan tersebut dapat menimbulkan

hipotensi ditunjukkan dengan tekanan darah penderita bernilai </* mmHg.

'adan lemah dan hipotensi merupakan iri-iri yang dimiliki oleh penderita

@nsufisiensi (drenal. @nsufisiensi (drenal terbagi menjadi 2, yaitu @nsufisiensi (drenal akutyang disebabkan oleh pemakaian kortikosteroid dosis besar jangka panjang yang dihentikan

Page 7: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 7/12

seara tiba-tiba dan @nsufisiensi (drenal #ronik yang disebabkan karena operasi atau adanya

lesi pada korteks adrenal. (pabila pada penderita juga mengalami gejala moon face  dapat

mengarah pada penyakit Sindrom Cushing .

Penderita pada a6alnya diurigai mengalami penyakit Sindrom Cushing namun hal

ini tidak terbukti sebab hasil pemeriksaan 4$ san kepalanya menunjukkan bah6a kelenjar 

hipothalamus dan hipofisisnya dalam keadaan normal %penderita Sindrom Cushing 

mengalami kelainan pada 2 kelenjar tersebut&.

#elenjar hipothalamus akan menghasilkan 4H yang berfungsi untuk merangsang

kelenjar hipofisis agar dapat menghasilkan (4$H. (4$H inilah yang merangsang kelenjar 

adrenal untuk menghasilkan hormon kortikosteroid. (pabila terdapat gangguan pada

mekanisme yang dapat disebabkan oleh kerusakan pada kelenjar adrenal %@nsufisiensi

(drenal& akan terjadi kegagalan produksi hormon kortikosteroid sehingga penderita

mengalami kekurangan hormon kortikosteroid.

#eadaan normal pada kelenjar hipothalamus dan hipofisis menujukkan bah6a tidak 

terdapat tumor pada kedua kelenjar tersebut sehingga produksi 4H dan (4$H seharusnya

dalam porsi yang normal. (kan tetapi, pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kadar 4H

dan (4$H yang dihasilkan dapat juga dilakukan agar diagnosa dapa ditegakkan dengan lebih

tepat.

Dari pembahasan tersebut dapat diperoleh diagnosa bah6a pasien mengalami

 penyakit @nsufisiensi (drenal namun belum dapat diketahui jenis kronik ataupun akut karena

hal ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengonsumsian obat penggemuk badan yang dilakukan oleh penderita sebaiknya

segera dihentikan namun dengan perlahan-lahan !tape"rint off# agar tidak terjadi efek yang

lebih buruk kepada penderita.

Dari skenario yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat kita simpulkan bah6a

 pasien mengalami gangguan pada kelenjar adrenalnya. Pasien mengeluh badan lemas dan

hipotensi, hal ini merujuk pada diagnosis insufisiensi adrenal akut. Dari pemeriksaan

 penunjang berupa pemeriksaan kadar glukosa, kalium, kalsium dan natrium, didapati hasil

 bah6a pasien mengalami hipoglikemia, hipokalemia, hiponatremia dan hiperkalsemia. Dari

hasil pemeriksaan ini belum dapat dipastikan diagnosis sebenernya penyakit pasien. #arena

 pada umumnya pasien yang mengalami hipokalemia biasanya tidak mengalami hiponatremia,

kadar natriumnya enderung normal atau bahkan berlebih. Sedangkan dari hasil pemeriksaan

4$-san menunjukkan hipothalamus dan hipofisis pasien dalam keadaan normal. Hal ini

membantu dalam mematahkan diagnosis pasien mengalami Cushing Syndrome . #arena

Page 8: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 8/12

seperti yang telah dibahas sebelumnya pasien juga mengalami moon face. (kibatnya

dilakukan pemeriksaan 4$-san untuk mengetahui apakah ada tumor atau kelainan pada

kelenjar hipothalamus dan kelenjar hipofisisnya. amun di sini kita belum mengetahui pakah

 jumlah hormon (4$H dan 4H dihasilkan dalam jumlah yang normal. Antuk itu, perlu

dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kadar hormon (4$H dan 4H karena

kedua hormon ini juga mempengaruhi kerja dari kelenjar adrenal.

Dari berbagai maam perkiraan diagnosis tersebut, yang paling mendekati adalah

diagnosis insufisiensi adrenal. @nsufisiensi adrenal dibagi menjadi dua yaitu kronik dan akut.

@nsufisiensi (drenal akut yang disebabkan oleh pemakaian kortikosteroid dosis besar jangka

 panjang yang dihentikan seara tiba-tiba dan @nsufisiensi (drenal #ronik yang disebabkan

karena operasi atau adanya lesi pada korteks adrenal. Antuk menegakkan diagnosis yang

lebih tepat, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lagi untuk menentukan apakah

insufisiensi adrenal tersebut termasuk yang kronik atau yang akut.

Step (

Histologi kelenjar suprarenal

!orteks

Medula)ona

*lomerulosa

Eona

8asiulata

Eona

etikularis

Bentuk sel

silindris o+oid

'entuk sel

 polihedral

Sel

membentuk

anyaman dan

saling

Sel tersusun

lempengan-

lempengan

Page 9: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 9/12

 beranastomase%i kelilingi

kapiler

$ersusun

sejajar dan tegak 

lurus

Dikelilingi

kapiler,

+ena, dan

sel

ganglionsimpatik 

,ntisel bulat-

anak inti tidak

 jelas

@nti sel open

faed type

 

Sitoplasma

asidofil

Sitoplasma

lipid droplet

Sitoplasma

lipid droplet

 

*ranula

basofil

#has

spongiosit

 

Hormon

mineralkortikoid

Hormon

glukokortikoid

Hormon

seks dan

glukokortikoid

Hormon

katekolamin

• !orteks drenal

• Eona 0lomerulosa

 – 7erupakan suatu ;ona tipis di inferior dari kapsul kelenjar adrenal

 – $ersusun dalam kelompok keil, terdiri atas bentukan o+oid dari sel-sel silindris

 – Setiap bentukan o+oid dikelilingi kapiler-kapiler 

 –

@inti sel bulat, anak inti jelas – Sitoplasma aidofilik, dengan granula basofilik 

Page 10: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 10/12

 – 7enghasilkan hormon mineraloortioid

• Eona 8aisulata

 – 7erupakan ;ona intermedia paling tebal di korteks adrenal

 – $erdiri atas sel-sel tersusun sejajar F tegak lurus

 – Setiap deretan dikelilingi kapiler-kapiler 

 – Sel polyhedral, inti open faed type, sitoplasma lipid droplets   tampak 

 berbusa  spongioyte. Sehingga tanda khasnya adalah 6ana puat karena

adanya butiran lemak yang banyak 

 – bersama ;. retikularis menghasilkan hormon gluoortioid %ortison, ortisol,

F ortisosteron&.

• Eona etiularis

Page 11: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 11/12

 – 7erupakan ;ona terdalam dari orteB adrenal.

 – $ersusun atas sel-sel membentuk anyaman-anyaman yang saling beranastomose.

 – 'erakhir pada bagian medula.

 – sitoplasma merah gelap, karena tidak ada lipid droplet

 – membentuk gluoortioid F seB hormon.

Medula drenal merah tua/

•$ersusun sebagai lempengan-lempengen, dikelilingi kapiler, +ena, sel-sel ganglionsimpatik 

• Stimuli dari pre-synapti fibers medula bereaksi sebagai post synapti fibers.

•  euron simpatis post ganglionik kemudian menjadi sel sekretorik yang menyintesis

dan menyekresi katekolamin.

• 7enghasilkan hormon ateholamin %epineprin F norepineprin&.

•  euron simpatis memperlihatkan inti +asikuler dengan nuleolus nyata dan sedikit

kromatin perifer 

Page 12: Laporan Tutor 2

7/21/2019 Laporan Tutor 2

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tutor-2 12/12

%0& $S&!

Departemen 8armakologi dan $erapeutik 8# A@. 21.  $arma%ologi dan &erapi =disi 5.

Gakarta 'alai Penerbit 8# A@

0reenstein, 'en, Diana ood. 2". At a Glance Sistem 'ndo%rin. Gakarta =rlangga

#at;ung, '.0. %"<<1 #. $arma%ologi (asar dan )lini% . Gakarta =04

Saunders, .'. 2I. )amus Sa%u )edo%teran (orland . Gakarta =04

$urner, 4.D, Goseph $. 'agnara. "<II.  'ndo%rinologi *mum. Surabaya (irlangga

Ani+ersity Press