46
LAPORAN TUTORIAL BLOK RISET SKENARIO 1 Belum Ada Judul DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Azatu Zahirah 1118011018 Bela Riski Dinanti 1118011019 Danar Fahmi Sudarsono 1118011026 Dealita Barozha 1118011027 Diah Andini 1118011031 Kartika Yuana 1118011065 M Yogie Fadli 1118011082 Okta Diferiansyah 1118011095 Tanika SP Larega 1118011130 Topaz Kautsar 1118011135 FAKULTAS KEDOKTERAN i

Laporan Tutorial 1 Blok Research Riset

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hui;jij;u

Citation preview

LAPORAN TUTORIALBLOK RISETSKENARIO 1

Belum Ada Judul

DISUSUN OLEHKELOMPOK 1

Azatu Zahirah1118011018Bela Riski Dinanti1118011019Danar Fahmi Sudarsono1118011026Dealita Barozha1118011027Diah Andini1118011031Kartika Yuana1118011065M Yogie Fadli1118011082Okta Diferiansyah1118011095Tanika SP Larega1118011130Topaz Kautsar1118011135

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG2014KATA PENGANTARPuji Syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario pertama blok riset ini tepat pada waktunya.Penyusunan laporan ini disesuaikan dengan hasil diskusi tutorial yang telah dilaksanakan dalam dua pertemuan di minggu pertama blok. Laporan ini disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, kami juga saling bekerja sama untuk menyelesaikan laporan tutorial ini sehingga dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes yang telah membimbing kami selama tutorial dilaksanakan. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, pembaca dan masyarakat umum.Bandar Lampung, 13 Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman JuduliKata PengantariiDaftar IsiiiiSkenario1STEP 12STEP 23STEP 34STEP 45STEP 519STEP 619STEP 720DAFTAR PUSTAKA

i

SKENARIOLutfi yang saat ini sedang kuliah semester 6 di Fakultas Kedokteran Unila tertarik melakukan penelitian di bidang agromedicine sebagai tugas skripsi. Lutfi masih bingung bagaimana merumuskan masalah penelitian. Beberapa literatur telah ia baca untuk menyusun latar belakang proposal. Lutfi bersemangat membuat proposal skripsi. Lutfi juga sedang mencari cara menulis tujuan penelitian yang benar.

STEP 11. Agromedicineadalah ilmu untuk seorang dokter agar dapat menguasai berbagai macam penyakit di daerah agroindustri. Agromedicine merupakan subdivisi kedokteran okupasi yang merupakan kerjasama antara ahli pertanian dengan kedokteran; penerapan ilmu kedokteran di bidang pertanian khususnya mengenai masalah kesehatan yang diakibatkan oleh paparan dari bahaya potensial yang ada di sector pertanian. 2. Penelitian merupakan suatu proses untuk mendapatkan jawaban atau pemecahan terhadap suatu permasalahan dengan cara mengamati dan menganalisis gejala-gejala yang terjadi. Proses penelitian secara umum meliputi tahap-tahap: perencanaan, pelaksanaan, analisis hasil penelitian, dan pelaporan.

STEP 21. Bagaimanakah cara penyusunan proposal penelitian?2. Bagaimanakah cara pembuatan latar belakang?3. Bagaimanakah cara merumuskan masalah?4. Bagaimanakah cara menulis tujuan penelitian?5. Apa saja ruang lingkup metodologi penelitian?

STEP 31. Bagaimanakah cara penyusunan proposal penelitian?Proposal penelitian terdiri dari 3 bab yaitu :a. Bab 1 : pendahuluanb. Bab 2 : isi/tinjauan pustakac. Bab 3 : metodologi penelitian2. Bagaimanakah cara pembuatan latar belakang?Latar belakang memiliki komponen :a. Masalah (M)b. Dampak (D)c. Area spesifik (A)d. Elaborasi/yang sudah dilakukan (E)e. Kesenjangan 3. Bagaimanakah cara merumuskan masalah?Latar belakang Kesenjangan Masalah4. Bagaimanakah cara menulis tujuan penelitian?Tujuan penelitian ditulis dalam bentuk pernyataan yang ingin dicapai dalam penelitian yang merupakan jawaban dari permasalahan yang ada.5. Apa saja ruang lingkup metodologi penelitian?a. Metode Penelitianb. Metode Pengambilan SampelRandom SamplingNon-random Samplingc. Metode Pengumpul dan inventaris dataWawancaraObservasiKuisionerd. Metode Penyajian datae. Metode analisis data

STEP 41. Bagaimanakah cara penyusunan proposal penelitian?Proposal yang berisikan rancangan penelitian menjadi sebuah pedoman bagi pelaksanaan penelitian dan analisis hasil-hasilnya. Oleh karenanya harus ada kesinkronan antara latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan teori, dan metode penelitian, serta kejelasan pada masing-masing unsur tersebut.Berawal dari sebuah latar belakang permasalahan (bisa berupa kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau perlunya suatu pembuktian empiris dari teori-teori yang sudah ada, atau bisa juga berupa tinjauan tentang perlunya penyempurnaan atau pengembangan terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu), maka kemudian dapat dirumuskan beberapa poin masalah. Masalah ini merupakan suatu pertanyaan yang baru dapat dijawab setelah dilakukannya penelitian. Agar permasalahan ini tidak meluas, maka diperlukan adanya batasan-batasan dan pendefinisian secara operasional baik pada variabel-variabel maupun unsur-unsur yang ada pada permasalahan. Langkah spesifikasi ini juga ditegaskan dengan perumusan tujuan dan manfaat dari penelitian. Setelah permasalahan dirumuskan secara spesifik, maka fokus utama penelitian adalah mendapatkan jawaban atau pemecahan dari permasalahan tersebut. Oleh karenanya diperlukan suatu dasar, yang berupa tinjauan teori, dan sarana, yang berupa metode penelitian. Dengan dasar teori yang kuat dan metode penelitian yang benar dan jelas, maka pelaksanaan penelitian akan lebih terarah dan dapat dijalankan dengan prosedur yang benar.Judul merupakan suatu unsur yang sangat penting dari sebuah proposal penelitian, karena dengan membaca judul, orang akan dapat memiliki gambaran tentang apa dan bagaimana penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh karenanya beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan judul adalah sebagai berikut. Judul harus singkat, padat tetapi jelas dan dirumuskan dalam suatu formulasi kalimat yang menarik; Judul harus memuat informasi tentang tujuan penelitian dan hasil penelitian yang akan dicapai; Judul harus memuat satu atau lebih kata kunci.Langkah-langkah penyusunan proposal penelitian :a. Memilih dan menentukan topik penelitian Syarat-syarat pemilihan topik: Sesuai dengan jangkauan peneliti (manageable topic), Tersedianya bahan-bahan atau data yang tersedia (obtainable data), Cukup penting untuk diteliti (significance of topic), dan Menarik minat untuk diteliti (interestes topic).b. Merumuskan latar belakang masalah Apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah sekiranya masalah (topik) tersebut tidak diteliti. Mengungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan Ada baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya akan diperoleh apabila masalah tersebut diteliti. Menguraikan secara jelas tentang kedudukan masalah (topik) yang diteliti itu di dalam wilayah bidang studi yang ditekuni oleh peneliti itu serta kaitannya dengan hasil penelitian-penelitian lain yang relevan dengan masalah yang diteliti.c. Membatasi dan merumuskan masalah Masalah atau permasalahan penelitian adalah suatu pertanyaan yang ditarik dari adanya terjadi kesenjangan (gap) antara das sollen dan das sein, antara ide dan kenyataan, antara konsep lama dan konsep baru, antara keinginan dan kenyataan yang tersedia di lapangan.d. Menilai rumusan masalah penelitiane. Merumuskan tujuan penelitianf. Merumuskan masalah penelitiang. Merumuskan definisi operasional atau batasan istilahh. Merumuskan hipotesis (bila penelitian mencari hubungan sebab-akibat atau metode eksperimen) Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang perlu diuji tingkat kebenarannya. Hipotesis biasanya dirumuskan dalam bentuk pernyataan negatif (hipotesis nol) dan pernyataan positif (hipotesis kerja).i. Merumuskan ringkasan tinjauan teoretis Menemukan teori-teori yang mendasari kajian masalah (rumusan, definisi, pola pikir, pembahasan) dan prosedur penelitian (metode, desain, teknik pengumpulan dan pengolahan data); Menemukan kebijakan, peraturan yang berlaku; Menemukan hasil penelitian terdahulu. Sumber tinjauan teoretis dapat diambil dari buku-buku teks, jurnal, majalah ilmiah, dokumen-dokumen resmi, dan hasil-hasil penelitian, dan internet.j. Memilih dan menentukan metode penelitianMetode penelitian yang digunakan dapat dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Secara umum, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu : metode deskriptif, metode eksperimen, metode historis, metode pengembangan, metode tindakan, dan metode kualitatif. Model desain dan pendekatan penelitian meliputi dua bagian, yaitu eksperimen dan non-eksperimen. Metode eksperimen meliputi eksperimen murni, eksperimen semu, dan eskperimen lemah. Metode non-ekseperimen meliputi metode deskriptif meliputi survai, korelatif, dan komparatif.k. Memilih dan merumuskan teknik penelitianTeknik penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Teknik pengumpulan data dapat digunakan teknik wawancara, angket/kuesioner, studi dokumentasi, observasi, tes, dan skala. Teknik analisis atau pengolahan data terdiri dari dua macam, yaitu analisis statistik dan analisis analisis rasional-kualitatif. Teknik analisis statistik meliputi dua macam, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensiak (parametrik-nonparametrik).l. Menentukan sumber data, yang meliputi populasi dan sampel. Populasi itu merupakan keseluruhan unit (orang, kelompok, lembaga, organisasi, dll) yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah bagian/cuplikan dari populasi yang secara nyata diteliti dan yang mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun jumlah. Teknik penentuan sampel, yaitu secara acak (random): bila karakteristik populasi sama (homogen); strata (Stratified) bila populasi berjenjang; kluster (cluster) bila populasi merupakan satuan atau kluster; purposif bila ada tujuan-tujuan khusus.Proposal penelitian terdiri dari 3 bab yaitu :BAB 1 : pendahuluan yang terdiri dari :i. Latar belakangAspek yang perlu diperhatikan dalam latar belakang adalah : Pola pikir (deduktif-induktif atau induktif-deduktif) Tingkat kebaruan topic Kespesifikan topic Kekuatan data pendukung Kelugasan bahasa/denotatifii. Perumusan masalah Merupakan miniature dari latar belakang Problem statement dengan research question Bagian dari pendahuluan yang memuat uraian secara lebih tegas dan spesifik tentang masalah apa yang akan diteliti Terdiri dari masalah (M), dampak (D), area spesifik (A), elaborasi (E), dan kesenjangan Secara tidak langsung membatasi atau member ruang lingkup penelitianiii. Tujuan penelitian Merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicari atau diteliti Tidak harus terdiri dari tujuan umum dan tujuan khususiv. Manfaat penelitianTerdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis Manfaat teoritis : kontribusi penelitian dalam pengembangan teori yang sudah ada Manfaat praktis : manfaat penelitian untuk saat ini atau masa yang akan datang yang bersifat pragmatis (manfaat untuk peneliti, manfaat untuk tempat penelitian/institusi, manfaat untuk penelitian lebih lanjut)v. Kerangka teoriKerangka teori merupakan simplifikasi dari tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang mendukungvi. Kerangka konsepKerangka konsep merupakan sebuah kerangka atau skema yang menunjukan operasionalisasi variabel-variabel penelitian vii. Hipotesis

BAB 2 : isi/tinjauan pustakaYang terdiri dari teori-teori yang membahas tentang masalah yang diangkat dalam suatu penelitian. Tinjauan pustaka dapat diambil dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya seperti dari buku bacaan dan jurnal. Untuk sumber yang berasal dari buku bacaan sebaiknya tidak lebih dari 10 tahun terakhir, sedangkan sumber yang berasal dari jurnal sebaiknya tidak lebih dari 5 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan oleh pengetahuan yang terus berkembang.BAB 3 : metodologi penelitian yang membahas tentang penelitian yang dilakukan secara jelas dan disertai suatu kesimpulan.2. Bagaimanakah cara pembuatan latar belakang?Latar belakang memiliki komponen :i. Masalah (M) : merupakan kesenjangan antara teori dan kenyataan empiris dilapangan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Bandingkan masalah tersebut dengan tempat lain Bandingkan masalah tersebut dengan waktu sebelumnya Bandingkan masalah tersebut dengan target yang diharapkanii. Dampak (D) : merupakan akibat yang ditimbulkan dari masalah tersebut yang membuat peneliti mengangkat tema tersebutiii. Area spesifik (A) : penentuan besarnya masalah. Dapat dibatasi dari diagnostic, patofisiolagi, factor resiko, terapi, maupun prognosisnyaiv. Elaborasi/yang sudah dilakukan (E) Penelitian yang sudah dilakukan Gambaran dari apa saja yang sudah diketahui Identifikasi apa yang belum diketahuiv. Kesenjangan Menyampaikan masalah yang akan diteliti Kesimpulan dari elaborasi Merupakan aspek yang baru Penelitian konfirmatifLatar belakang berisikan paparan fenomena yang akhirnya menghantarkan bahasan pada timbulnya suatu masalah. Latar belakang tidak boleh terlalu singkat, karena dalam latar belakang harus memuat paparan yang cukup dari data-data, fakta dan mungkin juga beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat menjadi bahan diskusi untuk bisa berfokus pada sebuah permasalahan yang akan diteliti. Tetapi juga sebaliknya, sebuah latar belakang tidak boleh terlalu luas, karena akan menjadi bias dan akhirnya permasalahan yang akan ditampilkan menjadi tidak jelas. Misalnya saja permasalahan yang akan diteliti adalah penyelesaian numeris untuk suatu model matematis dari sebuah fenomena, tetapi latar belakangnya diawali dengan pernyataan bahwa matematika adalah ratu ilmu pengetahuan, maka latar belakang yang demikian dikatakan terlalu luas, karena sebenarnya latar belakang tersebut dapat diawali dengan sebuah pemaparan dari fenomena yang bersangkutan. Selanjutnya pemaparan tersebut berjalan secara mengerucut menuju suatu fokus permasalahan yang semakin spesifik.Latar belakang yang didukung oleh pemaparan data-data dan fakta yang cukup dan tidak terlalu luas serta mengerucut pada suatu fokus permasalahan akan memudahkan peneliti untuk merumuskan masalah dengan jelas.3. Bagaimanakah cara merumuskan masalah?Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar belakang dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat dan waktu masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah. Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan metodologi penelitian yang tepat.Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menentukan masalah penelitian :i. Pilihlah bidang penelitian yang diminati atau yang menarik bagi peneliti. ii. Pilihlah masalah yang menarik perhatian dan peneliti memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup tentang masalah itu, misalnya masalah tentang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, atau evaluasi dalam proses dan sumber-sumber belajar.iii. Yakini bahwa terdapat teori yang cukup untuk mengkaji, menganalisis, atau mengevaluasi masalah yang hendak diteliti. Hal ini diperlihatkan juga dengan melengkapi Proposal Penelitian dengan Daftar Pustaka.iv. Yakini bahwa peneliti dapat mengumpulkan dan memperoleh data tentang masalah yang akan diteliti.v. Yakini bahwa masalah yang dipilih belum pernah diteliti orang lain dengan objek dan tempat yang sama.vi. Yakini bahwa tersedia waktu yang cukup untuk melakukan penelitian sesuai dengan target waktu yang ditetapkan mulai dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data sampai ke penulisan laporan penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah sebagai berikut :i. Masalah harus mempunyai nilai penelitian, artinya masalah harus menyatakan hal yang penting untuk segera didapatkan penyelesaiannya, masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan dan harus dapat diuji atau dengan kata lain, masalah tersebut baru akan didapat jawabannya setelah melalui suatu proses penelitian. ii. Masalah harus visibel, artinya data, alat analisis, dana dan waktu yang tersedia cukup memadai untuk dilaksanakannya sebuah penelitian dengan prosedur yang benar, serta tidak bertentangan dengan hukum.iii. Masalah yang diteliti harus sesuai dengan spesifikasi peneliti. Hal ini sangat jelas karena dalam rangka menjawab permasalahan diperlukan suatu penyusunan kerangka berpikir teoritis yang bermutu dan ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kualifikasi keilmuan yang tepat.

4. Bagaimanakah cara menulis tujuan penelitian?Tujuan merupakan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian.

5. Apa saja ruang lingkup metodologi penelitian?Pengertian dari ruang lingkup adalah batasan. Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melekukan suatu penelitian. Sebagai ilmu yang mempelajari metode-metode untuk melakukan penelitian, ruang lingkup pembahasannya meliputi metode penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpul dan inventarisasi data, metode penyajian data, dan metode analisis data.a. Metode PenelitianMetode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis.Secara garis besar metode penelitian di bedakan atas tiga metode pokok, yaitu:i. Studi kasusKasus artinya kejadian / peristiwa. Studi kasus berarti penelitian terhadap suatu kejadian atau peristiwa ini hendaknya tidak di artikan sebagai kejadian atau peristiwa biasa, yang menurut konsep bahasa inggris di sebut event. Suatu kejadian atau peristiwa yang mengundang masalah atau perkara, sehingga perlu ditelaah kemudian dicarikan cara penanggulangannya, antara lain melalui penelitian, seperti studa kasus yang dilakukan oleh psikologi. Dalam rangka mempelajari suatu masalah yang timbul akibat adanya gejala kriminal atau perdata, kemudian juga untuk dicari cara-cara penanggulangannya, melalui pendikatan hukum. ii. EksperimenEksperimen artinya percobaan. Metode eksperien berarti metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja deciptakan. Dalam metode ini ditetapkan sedikitnya tiga variabel yang akan dihadapi. Pertama, variabel yang akan dipelajari pengaruhnya disebut variabel tidak terikat. Kedua, Variabel eksperimen. Ketiga. Variabel non-eksperimen. Variabel eksperimen ialah variabel yang dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh variabel yang terikat, disebut non-eksperimen ialah variabel yang tidak dimanipulasi tetapi difungsikan sebagai alat kontrol dan oleh sebab itu variabel ketiga ini disebut variabel kontrol.iii. SurveiSurvei artinya pemeriksaan / pengukuran. Metode survei berarti metode pemeriksaan dan pengukuran metode penelitian yang dilakukan untuk mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung dilapangan atau lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi sasaran.b. Metode Pengambilan SampelSampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Sampel yang terpilih disebut responden. Cara pengambilan sampel: Random atau probability sampling Nonrandom atau nonprobability samplingRandom SamplingSuatu cara mengambil sampel dengan tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan responden. Seluruh individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dijadikan responden. Sampel yang dipilih dengan cara demikian disebut simple random sample.Metode pengambilan sampel acak sederhana dengan cara:i. Cara undianii. Menggunakan Tabel Bilangan RandonNon-random SamplingDalam pemilihannya, satuan-satuan dalam populasi tidak diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel atau menjadi responden. Sampel dipilih oleh peneliti berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Jenisnya: convenience sampling, purposive sampling, dan quota sampling.c. Metode Pengumpul dan inventaris dataDalam penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni :Wawancara Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus. Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.Observasi Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.KuisionerKuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.d. Metode Penyajian dataBeberapa konsep penyediaan data dalam penelitian ini tersaji dalam beberapabentuk antara lain; Grafik Tabel Peta e. Metode analisis dataData yang telah peneliti kumpulkan selama mengadakan penelitian perlu diolah dan dianalisis dengan penuh ketelitian, keuletan dan secara cermat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan tentang obyek-obyek penelitian yang baik. Menurut Nazir (1983 : 358) Analisis data adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Berdasarkan definisi tersebut, analisis data dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk mengolah dan memaparkan data secara terorganisir dan sistematis.Macam-macam data penelitian Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan. Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran. Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai 0 (nol) mutlak. Rasio adalah data yang jaraknya sama. Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis induktif dan deduktif. Analisis induktif yang artinya dengan menguraikan peristiwa-peristiwa atau data-data yang bersifat khusus untuk kemudian mengumpulkannya dengan bersifat general. Sedangkan analisis deduktif artinya menguraikan peristiwa yang bersifat umum untuk kemudian mengumpulkannya dengan sifat khusus. Jadi, analisis data merupakan langkah lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan maksud agar data itu mempunyai arti dan mampu memberikan keterangan tentang populasi.

STEP 51. Penelusuran Kepustakaan2. Abstrak3. Rancangan Penelitian4. Variabel Penelitian

STEP 6Belajar mandiri

STEP 71. Penelusuran KepustakaanPenelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan. Bagi seorang peneliti membaca hasil penelitian orang lain, selain mutlak harus dilakukan untuk membantu mengorientasikan dirinya, juga akan memberikan berbagai keuntungan. Karena hal itu akan memberi informasi tentang kegiatan yang pernah dikerjakan orang dan menunjukkan batas perkembangan yang dicapai ilmu. Kepustakaan akan memberikan daerah yang belum diketahui ilmu. Pada penelusuran kepustakaan peneliti melakukan uji awal, atas gagasan-gagasan awalnya, atas formulasi awalnya untuk menyelesaikan masalah penelitian. Pada saat ini, (hampir) tidak mungkin ada salah satu masalah dalam cabang ilmu tertentu yang belum pemah diteliti sama sekali. Selalu akan dijumpai, penelitian-penelitian terdahulu yang sejalan/sejenis/dekat dengan penelitian yang sedang dilakukan. Oleh karena itu peneliti harus sangat hati-hati menempatkan penelitiannya pada 'jalur' yang tepat sehingga tidak terjadi duplikasi. Pada penelusuran kepustakaan diuraikan secara sistematik semua keterangan yang diperoleh dari pustaka. Perlu diperhatikan bahwa 'pendapat pribadi' tentang penelitian yang sedang dilakukan tidak boleh diikutkan dalam tinjauan pustaka, kecuali kalau 'pendapat pribadi' itu diacu dari peneliti terdahulu. Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang disebutkan di atas itu orang harus melakukan penelahaan kepustakaan. Memang, pada umumnya lebih dari lima puluh persen kegiatan dalam seluruh proses penelitian itu adalah membaca. Karena itu sumber bacaan merupakan bagian penunjang yang esensial. Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus. Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, monograp, dan sejenisnya. Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan bagi masalah yang sedang digarap. Hasil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan khusus, yaitu kepustakaan yang bersifat jurnal, buletin penelitian,. tesis, disertasi, dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan hasil penelitian. Dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan adalah (a) prinsip kemutakhiran (recency), dan (b) prinsip relevansi (relevance). Dari teori-teori atau konsep-konsep umum dilakukan pemerincian atau analisis melalui penalaran deduktif, sedangkan dari hasil-hasil penelitian dilakukan pemaduan atau sintesis dan generalisasi melalui penalaran induktif. Proses deduksi dan deduksi itu dilakukan secara interaktif, dan dari deduksi dan induksi yang berulang-ulang itu diharapkan dapat dirumuskan jawaban terhadap masalah yang telah dirumuskan, yang paling mungkin dan paling tinggi taraf kebenarannya. jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian. Penyusunan landasan teoritis tidak akan produktif sebelum bahannya cukup banyak. Karena itu perlu lebih dahulu dibaca banyak banyak sumber-sumber bacaan, baru kemudian ditelaah, dibanding-bandingkan, lalu diambil kesimpulan-kesimpulan teoritis. Supaya hasil pembacaan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, perlulah hal tersebut direkam (dicatat) dengan cara yang mudah pemanfaatannya. Informasi nama yang perlu dicatat, tidak ada aturan umumnya. Sementara orang menganggap informasi minimal, yaitu informasi yang berisi hal-hal seperti yang tertulis dalam katalog di perpustakaan, telah cukup, sementara orang-orang yang lain menganggap bahwa catatan itu perlu memuat intisari atau garis-garis besar isi bacaan. Untuk Indonesia, kiranya pendapat yang ke dua itulah yang lebih sesuai, karena pada umumnya sumber bacaan sangat terbatas, sehingga ada kemungkinan sumber yang pernah dibaca tidak lagi tersedia di perpustakaan sewaktu diperlukan kembali. Dari informasi-informasi yang telah terkumpul sebagai hasil kegiatan membaca itulah peneliti melakukan penelahaan lebih lanjut terhadap masalah yang digarapnya. Dengan deduksi dia berusaha melakukan pemerincian atau pengkhususan, dengan induksi dia melakukan pemaduan dan pembuatan generalisasi-generalisasi, dan akhirnya meramu kesemua bahan itu ke dalam suatu sistem yang berupa kesimpulan-kesimpulan teoritis, yang akan menjadi landasan bagi penyusunan hipotesispenelitian. Di dalam kesimpulan - kesimpulan teoritis itu peneliti harus mengidentifikasikan hal-hal atau faktor-faktor utama yang akan digarap dalam penelitiannya. Faktor-faktor inilah yang akan menjadi variabel-variabel yang akan digarap dalam penelitiannya. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa penelusuran kepustakaan : a. Bertujuan untuk mendapatkan landasan yang kokoh dalam merumuskan masalah diperlukan studi pendahuluan b. Sebagai indikator kemajuan yang diperoleh dibandingkan dengan laju kepesatan perkembangan iptek secara universal. c. Pangkalan bertolak dan berlabuh d. Sebagai acuan dalam pengajuan dana untuk mendapatkan informasi mutakhir yang diperlukan demi kesempumaan penelitian. e. Sebagai sarana untuk merumuskan Kajian Teori dan Kerangka Konseptual

2. Abstrak

Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai jembatan untuk memahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide permasalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah).Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam membuat abstrak. yaitu:a. Abstrak harus dapat menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dengan penulis tentang lingkup materi yang diungkapkan di dalam suatu karangan ilmiah;b. Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruhan isi materi yang diuraikan secara lengkap di dalam suatu karangan ilmiah;c. Abstrak harus dapat menuntun pembaca (mengondisikan pembaca) terhadap uraian materi secara lengkap;d. Abstrak merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan tendorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap dari suatu laporan penelitian/artikel ilmiah.Abstrak mengandung :a. Nama penulisb. Judulc. Tahun dan jumlah halamand. Isi abstrak memuat pokok permasalahan, tujuan dan metode penelitian, hasil penelitian, simpulane. Nama pengabstrakAdapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut.a. Awal kalimat merupakan kata benda.b. Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.c. Dalam bentuk satu paragraf.d. Menggunakan spasi 1.e. Menggunakan huruf Times New Roman.f. Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.g. Ditulis sebelum bab pendahuluan.h. Rata kiri-kanan.i. Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.

3. Rancangan PenelitianBanyak definisi yang dikemukakan berkenaan dengan rancangan penelitian atau research design, namun apa pun bunyi definisi tersebut, rancangan penelitian pada dasarnya merupakan blueprint yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data.

Komponen yang umumnya teradap dalam rancangan penelitian adalah : a. Tujuan penelitianb. Jenis penelitian yang akan digunakanc. Unit analisis atau populasi penelitian d. Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukane. Teknik pengambilan sampelf. Teknik pengumpulan datag. Definisi operasional variabel penelitianh. Pengukurani. Teknik analisis data.j. Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner)Pertama : Tujuan PenelitianYang dimaksud dengan tujuan penelitian adalah hasil akhir penelitian itu sendiri. Fungsi tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses penelitian, juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga hipotesis penelitianKedua : Jenis penelitian yang akan diaplikasikanBeberapa jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa adanya, namun lengkap dan rinci. Satu contoh yang banyak dari penelitian deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari individual, organisasi, peristiwa, atau prosedur kerja. Ketiga : Unit analisis atau populasi penelitiani. Individual. Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-individu pegawai.ii. Kelompok. Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu, maka unit analisisnya adalah kelompok.iii. Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya adalah organisasi.iv. Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis- nya adalah produk, berupa susu bayi.Keempat : Rentang waktu penelitiani. One shot or Cross section studies, data dikumpulkan hanya sekali. ii. Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa periode waktu tertentu. Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti mengamati perilaku pegawai selama enam bulanKelima : Teknik pengambilan sampelSecara umum ada dua teknik, yaitu sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak dan non-acak. Dalam sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified random sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling, convienience sampling, snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih mendalam dalam teknik sampling.Keenam : Teknik Pengumpulan dataKita mengenal beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Ketujuh : Definisi operasional variabel penelitianBagi penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep atau variabel penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti menggunakan istilah indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka dihitung frekuensi ketepatan masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk mengetahui produktivitas, dihitung perbandingan antara hasil herja dengan waktu kerja.Kedelapan : Pengukuran variabel penelitianJenis skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar. Hal ini berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik. Misalnya, untuk variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung rata-ratanya. Skala pengukuran yang ada adalah nominal, ordinal, interval, dan rasio.Kesembilan : Teknik analisis dataSebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya.Kesepuluh : Instrumen Pencarian DataAda beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial / bisnis. Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket, observasi, dan studi dokumentasi4. Variabel PenelitianHatch & Farhady, (1981): variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.Karlinger (1973): variabel adalah konstruk atau sifat yang akandipelajari.Kidder (1981): variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.Sugiyono (2009:38): variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh onformasi tentanghal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Contoh variabel penelitian: struktur organisasi, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur danmekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan , budayaorganisas, dan lain lain.Macam-macam variabel penelitian :a. Variabel Independen (variabel stimulus/ prediktor/antecendent/eksogen/bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadisebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).b. Variabel dependen (variabel output/kriteria/ konsekuen/endogen/ terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.c. Variabel moderator (variabel independen kedua), adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat/ memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.d. Variabel intervening (variabel penyela/antara), adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. e. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstansehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidakdipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.f. Variabel luar (epsilon ()) adalah variabel yang secara teoritismempengaruhi variabel dependen/endogen akan tetapi tidak diteliti

DAFTAR PUSTAKAAbdurohman, Fatoni. 2006. Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT Rineka Cipta.Anggoro, M.Toha,dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.Effendi, Sofran. 1988. Metode Penelitian Survai.Jakarta : Media Pratama.Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.1