20
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO A BLOK 1 Kelompok 8 Tutor : Drs. Sadakata, Apt. M.kes Ketua : Hurait Hernando Hurairo (7020107! Sekretaris "apan : Meitria #ur Sa$rina (7020107%! Sekretaris Me&a : Mia Audina (70201072! #ama'nama an ota: Anisia A)unda "utri (70201071! *+ina a+ri)a+ Deli+e ian (7020107-! oseline #ata/sa " *ra ia (7020107 ! nda+ 3l ano4 "rati5i (70201076! S+inta An ia pra5esti (70201077! Ard+ia Amalia (70201078! Ardians)a+ i&a)a (70201080! Fakultas Kedokteran Universitas Muhaadi!ah Pale"an#

Laporan Tutorial Skenario A Blok 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan tutorial blok 1 th 2014

Citation preview

LAPORAN TUTORIALSKENARIO A BLOK 1

Kelompok 8Tutor : Drs. Sadakata, Apt. M.kesKetua : Hurait Hernando Hurairo (702014074)Sekretaris Papan : Meitria Nur Sabrina (702014079)Sekretaris Meja : Mia Audina (702014072)

Nama-nama anggota:Anisia Ayunda Putri (702014071)Ghinafahriyah Delihefian (702014073)Roseline Natazsa P Gracia(702014075)Indah Ulfanov Pratiwi(702014076)Shinta Anggia prawesti(702014077)Ardhia Amalia(702014078)Ardiansyah Wijaya(702014080)

Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah PalembangKATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Tutorial Skenario A Blok 1 sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.3. Pak Sardakata selaku tutor kelompok 8.4. Teman-teman sejawat.5. Semua pihak yang membantu kami.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Cover Kata Pengantar Daftar IsiPembahasan 1. Data Tutorial 2. Skenario Kasus 3. Langkah-langkah Skenario 3.1 Klarifikasi Istilah-Istilah 3.2 Identifikasi Masalah 3.3 Analisis Masalah 3.4 Learning Issue 3.5 Hipotesis 3.6 Sintesis3.7 Kerangka Konsep 3.8 RangkumanDaftar Pustaka

PEMBAHASAN

1.Data TutorialTutor:Drs. Sadakata, Apt. M.KesModerator:Ardhia AmaliaNotulen 1: Meitria Nur SabrinaNotulen 2: Mia AudinaWaktu: 1. Senin, 23 September 20142.Rabu, 25 September 2014 Pukul : 08.00 10.30 WIB

Aturan-aturan :1. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat.1. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argument.1. Berbicara yang sopan dan penuh tata krama.1. Izin saat akan keluar ruangan.

2.Skenario KasusLuthfi, mahasiswa FK UMP semester 3 terancam tidak lulus EDT 1. Sampai saat ini IPK yang ia dapatkan hanya 2,02. Ia diminta berkonsultasi dengan PA dan UBKM FK UMP. Saat konseling ia mengaku merasa tidak mampu beradaptasi dengan proses pembelajaran di FK yang berbeda dengan SMA.Selama di SMA, ia terbiasa membaca habis semua buku pelajaran, namun ketika hal tersebut diterapkan di FK UMP, ia tidak sanggup menyelesaikan semua bahan bacaan karena materi yang sangat banyak. Ia juga sering kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas kuliah dan praktikum karena jadwal pembelajaran yang sangat padat.Ia kesulitan mencari sendiri bahan-bahan yang harus dipelajari saat sesi tutorial karena terbiasa membaca apa yang dianjurkan gurunya. Disisi lain, ia sulit memahami penjelasan isu pembelajaran yang disampaikan oleh teman-temannya dalam tutorial karena ia tidak suka belajar melalui diskusi.

3. Langkah-langkah Analisis Skenario3.1 Klarifikasi Istilah1. EDT : Evaluasi Dua Tahunan2. IPK: Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa per semester3. Konsultasi : Diskusi dengan harapan mendapat arahan atau pertukaran pikiran untuk mendapatkan nasihat atau saran.4. UBKM : Unit Bimbingan Konseling Mahasiswa yang disediakan leh pihak kampus guna menangani masalah mahasiswa.5. Adaptasi : Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.6. Tutorial : Suatu metode belajar melalui diskusi kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah dalam skenario.7. Proses pembelajaran : Proses mendapatkan atau menambah ilmu pengetahuan.8. Konseling : Pemberian bimbingan oleh ahli pada seseorang dengan menggunakan metode psikolog.9. Materi : Sesuatu yang dijadikan bahan untuk berpikir, mengarang, berunding dan sebagainya.10. Praktikum : Bagian dari pembelajaran dengan cara mempraktekkan langsung apa yang harus dipelajari, agar siswa dapat menguji suatu materi secara nyata.11. Diskusi : Perundingan atau bertukar pikiran dalam membahas suatu masalah.

3.2 Identifikasi Masalah1. Luthfi terancam tidak lulus EDT 1 karena IPKnya hanya 2,02.Menjadi prioritas pertama karena dampak akan fatal apabila Luthfi tidak lulus.2. Luthfi sering kekurangan waktu menyelesaikan tugas kuliah dan tugas praktikum.Menjadi prioritas kedua karena apabila masalah Luthfi sering kekurangan waktu tidak segera terselesaikan maka berdampak pada aktivitas lainnya yaitu kesulitan memahami isu pembelajaran dan kesulitan mencari sendiri bahan tutorial.3. Luthfi kesulitan memahami isu pembelajara saat tutorial karena ia tidak suka belajar melalui diskusi.Menjadi prioritas ketiga karena apabila tidak diselesaikan maka kesulitan Luthfi mencari sendiri bahan tutvrial juga tidak akan terselesaikan.

4. Luthfi kesulitan mencari sendiri bahan-bahan tutorial.Alasannya karena apabila masalah ini tidak diselesaikan maka akan berdampak pada tugas-tugas Luthfi. Apa yang harus ia baca dan bagaimana ia menyelesaikan tugasnya apabila bahannya saja ia tidak mampu mencarinya.5. Luthfi tidak sanggup menyelesaikan semua bahan bacaan dengan membaca habis materi karena materi yang ada di FK sangat banyak.Alasannya karena ini merupakan dampak langsung dari Luthfi yang tidak mampu beradaptasi dengan prses pembelajaran yang ada di FK, ia tidak mampu merubah atau meyeimbangi kebiasaannya yang biasa ia lakukan saat SMA.6. Luthfi tidak mampu beradaptasi dengan proses pembelajaran yang ada di FK.Menjadi permasalahan terakhir karena ini merupakan sumber masalah dari semua yang terjadi pada luthfi, namun tidak berdampak secara nyata atau dampak yang timbul relatif lebih lambat jadi tidak mendesak untuk diselesaikan.

3.2 Analisis Masalah

1. Luthfi terancam tidak lulus EDT 1 karena IPKnya hanya 2,02.1a. Apa yang di ujikan saat EDT 1? Yang diujikan dalam EDT 1 adalah semua materi yang diberikan selama menjalani proses pembelajaran selama 13 blok (142 SKS), AIK (8 SKS), dan MPK (6 SKS).1b. Bagaimana aturan ujian EDT 1?Aturan dalam ujian EDT 1 antara lain: Mahasiswa dapat mengikuti EDT 1 jika telah menyelesaikan pembelajaran sebanyak 13 blok, AIK, dan MPK. Mahasiswa dinyatakan lulus EDT 1 apabila telah menyelesaikan pembelajaran minimal sebanyak 10 blok. Mahasiswa dinyatakan lulus EDT 1 apabila mendapat nilai minimal C untuk seluruh blok generik Mahasiswa dinyatakan lulus EDT 1 apabila Mendapat IPK minimal 2,25

1c. Berapa IPK yang memenuhi syarat untuk bisa lulus EDT 1?Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkanprestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semesterpertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. Setiapmahasiswa akan berusaha mendapatkan nilai IPK yang tinggi. Jika nilai IPK disemester awal perkuliahan kecil, maka mahasiswa harus mengulang kembalimatakuliah yang memiliki nilai kecil pada semester berikutnya. Syarat IPK pada EDT 1 minimal 2,251d. Mengapa seorang mahasiswa bisa putus studi oleh EDT 1? Karena apabila mahasiswa tersebut telah memperbaiki nilai dalam dua semester tetapi hasilnya tetap tidak lulus EDT 1, maka mahasiswa dinyatakan Drop Out.

2. Luthfi tidak mampu beradaptasi dengan proses pembelajaran di FKUMP yang berbeda dengan pembelajaran di SMA.2a. Apa yang menyebabkan Luthfi tidak mampu beradaptasi di FKUMP? Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi (Gerungan,1991:55). Adapun faktor penyebab yang membuat seseorang sulit beradaptasi, antara lain:1. kurang berkomunikasi dengan teman-temannya2. kurang percaya diri, masih menerapkan gaya studi yang ada di SMA 3. belum bersikap adult learning4. adanya perubahan pola adaptasi sosial5. dan mobilitas Sosial2b. Bagaimana cara membiasakan diri untuk beradaptasi dengan lingkungan di FK UMP?1. Pelajari Situasi. Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; Sebelum masuk sekolah, ajarkan untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolahnya. Bawalah ia mengunjungi calon sekolahnya dahulu. Dan biasakan anak mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Tekankan bahwa ia tak perlu takut pada situasi yang baru karena ia berada di lingkungan aman. 2. Berbaik sangka. Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah. 3. Menghargai sesama. Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin. 4. Menjadi diri sendiri. Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam. 6. Luthfi terbiasa membaca habis semua buku pelajaran di SMA namun tidak bisa diterapkan dalam FKUMP.3a. Apa tipe belajar yang cocok untuk Luthfi menyesuaikan gaya belajarnya dengan sistem pembelajaran yang ada? Gaya belajar yang cocok untuk Luthfi adalah auditory dan reading, karena dengan begitu Luthfi bisa terlatih untuk menyesuaikan diri tanpa menghilangkan kebiasaannya yang bergaya belajar reading.

3b. Bagaimana cara membaca bahan yang sangat banyak dengan cepat? Dengan cara mengambil atau menggaris bawahi point-point penting dalam bacaan. Agar lebih menghemat waktu tanpa menghilangkan inti bacaan.

7. Luthfi sering kekurangan waktu menyelesaikan tugas kuliah dan tugas praktikum.4a. Bagaimana time management yang harus dilakukan Luthfi? Dengan membuat daftar apa-apa saja yang harus ia kerjakan dan ia harus bisa membuat prioritas, jangan sering menunda pekerjaan, serta membiasakan diri agar mahir membaca efektif.

4b. Bagaimana pandangan islam tentang Luthfi kurang pandai mengatur waktu? Menurut pandangan islam, konsep mengatur waktu adalah dnegan tidak menunda-nunda apa yang harus dikerjakan seperti yang ada pada surat Al-Ashr. Dan berdasarkan hadist nabi Muhammad SAW bahwa kerjakanlah solat diawal waktu dan jangan menunda-nunda. Jadi Luthfi adalah orang yang tidak bisa memprioritaskan sesuatu dan sering menunda-nunda.

4c. Dimana letak kesalahan luthfi yang membuat dia sering kekurangan waktu? Membuang banyak waktu dengan membaca habis semua buku bukan dengan membaca efektif.

8. Luthfi kesulitan mencari sendiri bahan yang harus dipelajari saat sesi tutorial karena terbiasa membaca yang telah dianjurkan gurunya.5a. Apa yang harus dilakukan Luthfi untuk menyelesaikan masalah pembelajarannya? Membiasakan diri untuk mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Dan menyadari bahwa tidak selamanya kita bisa bergantung pada orang lain.

5b. Apa saja ciri orang yang mandiri dalam belajar? Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna untuk menyelesaikan suatu masalah, hal tersebut dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai dan ditentukan oleh yang mendorongnya belajar. Bukan oleh kemapuan fisik kegiatan belajarnya. Pembelajar dapat sedang belajar sendirian, belajar kelompok atau sedang dalam kegiatan belajar di kelas. Apabila motif yang mendorong kegiatan belajar adalah motif untuk menguasai suatu kompetensi yang diinginkan maka pembelajar sedang menjalankan belajar mandiri. Belajar mandiri jenis ini disebut sebagai Self-motivated Learning. Menurut Chabib Thoha (1996: 123-124) membagi ciri kemandirian belajar dalam delapan jenis, yaitu :a. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif.b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.c. Tidak lari atau menghindari masalah.d. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.h. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

5c. Apa makna dari kalimat terbiasa membaca yang telah dianjurkan gurunya? Secara tidak langsung kalimat itu mengatakan bahwa Luthfi kurang inisiatif dan kurang mandiri. Karena boleh saja guru menganjurkan bahan bacaan tetapi bukan berarti kita hanya membaca bahan yang itu saja. 5d. Apa ciri-ciri student centred dan teacher centred? Ciri student centred: mahasiswa tidak hanya mendengar dan membaca tetapi juga ikut berbicara, terlibat dalam pemecahan masalah dan yang penting ikut berpikir atau menyumbangkan ide. Ciri teacher centred: dosen memberi bahan, menjelaskan bahan juga menentukan apa yang harus dibaca oleh peserta didik.

5e. Apa perbedaan student centred dan teacher centred ?Berikut tabel perbedaan antara Teacher Centered dan Student Centered:Teacher-CenteredLearner-Centered

Fokus pada guruFokus pada kedua siswa dan guru

Fokus pada bentuk bahasa dan struktur (apa guru tahu tentang bahasa)Fokus pada penggunaan bahasa dalam situasi yang khas (bagaimana siswa akan menggunakan bahasa)

Guru berbicara; siswa mendengarkanGuru; siswa berinteraksi dengan guru dan satu sama lain

Siswa bekerja sendirianSiswa bekerja dalam berkelompok, atau sendirian tergantung pada tujuan kegiatan

Gurumemantau dan memperbaiki setiap ujaran siswaSiswa berbicara tanpa pengawasan guru konstan; guru memberikan umpan balik / koreksi ketika muncul pertanyaan

Gurujawaban 'pertanyaan-pertanyaan siswa tentang bahasaSiswa menjawab pertanyaan lain masing-masing, dengan menggunakan guru sebagai sumber informasi

Gurumemilih topikSiswa memiliki beberapa pilihan topik

Gurumengevaluasi belajar siswaSiswa mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri; guru juga mengevaluasi

Kelas sepiKelas sering berisik dan sibuk

9. Luthfi kesulitan memahami isu pembelajaran saat tutorial karena ia tidak suka belajar melalui diskusi.3a. Apa jenis gaya belajar Luthfi? Gaya belajar Luthfi adalah reading karena ia terbiasa membaca habis semua buku pelajaran saat SMA.

3b. Apa saja jenis learning style yang ada? Beberapa ahli membagi gaya belajar melalui perspektif yang bervariasi sehingga didapatkan varian-vaian pembagian gaya belajar. DePorter dan Hernacki (1992) membagi gaya belajar individu berdasarkan jenis tampilan informasi yang diberikan kepada siswa menjadi tiga kategori, antara lain (1) gaya visual yang menjelaskan individu lebih menyukai memproses informasi melalui penglihatan, (2) auditori yang menyukai informasi melalui pendengaran dan (3) kinestetik yang menyukai informasi melalui gerakan, praktek atau sentuhan. Pengukuran gaya belajar dilakukan dengan menggunakan Kolbs Learning Style Inventory yang telah diterjemahkan oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia. Instrumen ini berisi 12 butir pernyataan yang berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari dua alternatif respon.

3.4 Learning Issue1.EDT2.Teacher centered dan student centered3.Membaca efektif4.Time management5.Teori motivasi6.Adult learning7.Learning Style

3.5 HipotesisLuthfi terancam tidak lulus EDT I dikarenakan kurang pandainya beradaptasi dengan pembelajaran yang ada di FKUMP yang sangat berbeda dengan sistem pembelajaran di SMA.

3.6 SintesisEDT 1Evaluasi Dua Tahun Pertama Tahap Akademik (EDT 1)Evaluasi Dua tahunan merupakan salah satu evaluasi hasil akhir mahasiswa pada tahap akademik. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil pencapaian mahasiswa selama menjalani proses pembelajaran.Pada kondisi normal setelah 2 tahun menjalani tahap akademik mahasiswa telah meneyelesaikan pembelajaran sebanyak 13 blok (142 SKS), AIK (8 SKS), dan MPK (6 SKS). Mahasiswa dapat melanjutkan dengan persyaratan :1. Telah menyelesaikan pembelajaran minimal 10 blok 2. Mendapat nilai minimal C untuk seluruh blok generic (Blok I , II , III)3. Mendapat IPK minimal 2,25 untuk nilai terbaik pada 10 blok (serta 62 SKS)\Apabila tak mampu memenuhi salah satu syarat dari ke-3 syarat tersebut, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat melanjutkan proses pembelajaran semester berikutnya dan diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai maksimal selama satu tahun (dua semester), bila dalam dua semester tidak memenuhi syarat lulus EDT, maka mahasiswa dinyatakan drop out DO. Sumber : Buku Pedoman Akademik FK-UMP 2012/2013

Jadi, dalam proses pembelajaran Luthfi tidak boleh mendapatkan IPK dibawah 2,25 dan ia juga harus meminimalisir nilai C di dalam blok generik atau blok dasarnya.

Learning StyleMenurut Gunawan (2004), gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Misalnya jika kita ingin mempelajari mengenai tanaman, apakah kita lebih suka nonton video soal tanaman, mendengarkan ceramah, membaca buku ataukah kita bekerja langsung di perkebunan atau mengunjungi kebun raya. Menurut De Porter & Hernacki menyatakan bahwa gaya belajar seorang anak adalah kombinasi bagaimana anak tersebut menyerap, kemudian mengatur dan mengolah informasi. Sedangkan menurut Marsha (1996), menyatakan gaya belajar merupakan hal yang penting karena pendidikan disesuaikan dengan keunikan individu. Perbedaan individu harus dihargai karena gaya belajar merupakan ungkapan dari keunikan setiap orang. Dengan individu, merupakan bentuk nyata identitas seseorang, bersama-sama, gaya belajar juga menyampaikan kesempurnaan budaya kita. Mortimore (2008), dalam bukunya Dyslexia and Learning Style menyatakan bahwa gaya belajar merupakan satu aspek dari gaya kognitif, hal ini menandakan bahwa adanya perbedaan antara gaya belajar dengan gaya kognitif. Perbedaan-perbedaan ini penting karena gaya kognitif secara otomatis dilakukan seseorang dalam memproses stimulasi yang datang dan gaya belajar dapat dilihat dalam hal strategi bagaimana seorang siswa mengatasi tugas-tugas dan situasi belajar.Messick (1996) mengusulkan bahwa gaya kognitif individu bervariasi dan terkait dengan perbedaan individu. Sims & Sims (1995), menyatakan bahwa bagaimana seseorang belajar merupakan konsep fokus dari gaya belajar. Gaya belajar dapat didefinisikan sebagai karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku-perilaku psikologis yang berlaku sebagai indikator bahwa pembelajar relatif stabil dalam merasakan adanya interaksi dengan/dan merespon terhadap lingkungan belajar. (Sujarwo: 2012) http://www.umnaw.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/LAPORAN-SUJARWO.pdfJadi Luthfi diharapkan dapat mengetahui gaya belajar yang digunakan di FK UMP dan menggunakan gaya belajar tersebut, kalaupun ia tidak bisa sepenuhnya mengikuti gaya belajar di FK UMP , ia bisa menggabungkan dengan gaya belajarnya sendiri, agar ia dapat memahami materi pembelajaran disana. Luthfi pun diharapkan dapat memahami gaya belajar di FK UMP karena sangat sulit untuk dipahami jika Lutfhi tetap menggunkann gaya belajar yang dia gunakan di SMA, jika terlalu sulit untuk menggunakan aya belajar di FK UMP, dia dapat menggabungkan 2 gaya belajar ketika dia SMA dan di FK UMP.Time ManagementJika anda ingin mengelola waktu anda dengan efektif, anda harus dapat mengendalikan hidup anda. Hidup yang terorganisasi dengan baik memberikan waktu untuk apa saja, untuk merencanakan, bertindak dan melanjutkan.Waktu tidak dihabiskan untuk menyesali atau mencoba hidup secara retroaktif atau dengan menjelaskan mengapa sesuatu yang tidak perlu dikerjakan (Jitendra M Mishra-Prabhakra Misra)Pada masa sekarang ini, ketika kelangkaan sumber menjadi topik yang begitu populer dan banyak dibicarakan, selayaknya kita memberi perhatian pada penjatahan sumber yang paling langka, yaitu waktu yang kita miliki (terlebih lagi bagi para manajer yang paling kompeten). Sebagian besar ahli manajemen waktu, lengkap dengan literatur terbitan terbaru, penelitian dan latihan manajemen dan catatan waktu saat ini memberikan instruksi kepada para manajer dan kepada kita pada umumnya, bagaimana caranya memanfaatkan waktu yang paling efektif. Yang menjadi kunci adalah perbedaan antara efektif dan efisien, karena seperti ditunjukkanoleh para pakar, efisiensi hanya berarti melakukan pekerjaan dengan baik sedangkan efektif berarti melakukan pekerjaan yang tepat secara benar. Efisiensi pekerja produksi dapat diukur agak tepat dengan memeriksa penggunaan waktu mereka selama produksi. Metodologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tenaga kerja ini dirintis oleh Fedrerick Winslow Taylor, dan diterapkan langsung ke usaha produksi. Efisiensi pekerja kantor dan tenaga penjualan terampil dapat diukur dengan teknik pengambilan sampel (sampling).Walaupun teknik ini tidak memiliki tingkat ketepatan penelitian dengan pencatat waktu, tetapi efisiensi dapat dikaji dengan cukup memuaskan.Tidak ada rumus ajaib yang dapat membuat kita memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Itu adalah ketrampilan yang dikembangkan melalui belajar dan praktek. Proses belajar adalah sesuatu yang individual,tetapi ada beberapa sarana dan konsep dasar yang dapat membantu. Kita harus tahu tentang teknik yang digunakan agar berhasil memaksimalkan penggunaan waktu kita. Perlu diingat dalam hal ini, setiap orang yang berbeda membutuhkan teknik yang yang berbeda pula. Apa yang baik buat seseorang belum tentu baik untuk orang lain. Tugas kita memilih gagasan yang sesuai dengan gaya kita dan dapat memberikan manfaat terbanyak. Sekali lagi perlu diingat, masalahnya bukan kekurangan waktu. Setiap orang memiliki waktu dalam jumlah yang sama, tidak seorangpun mempunyai lebih banyak dari kita. Yang terpenting adalah bagaimana menggunakan/ memanage waktu kita tersebut.Jadi Luthfi harus mengatur ulang jadwal belajarnya dan jadwal kegiatannya, membuat catatan-catatan kecil serta memprioritaskan kegiatan yang lebih penting dari yang kurang penting.Membaca Efektif Cara membaca bahan yang sangat banyak dan cepat yaitu dengan menerapkan metode membaca efektif, yaitu metode SQ3R (survei, question, read, recite, dan review).1. Survei Pada saat akan membaca bahan bacaan, kita melakukan survei terlebih dahulu terhadap bagian-bagian buku atau teks. Ini berguna untuk membantu & menuntun kita dalam memahami bacaan, serta memberikan gambaran isi, dan manfaatannya.

2. QuestionKIta dapat membuat pertanyaan yang relevan terkait dengan bacaan. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat menuntun kita memahami bacaan dan mengarahkan pikiran pada isi bacaan sehingga kita bersikap aktif.

3. ReadPada langkah ini, konsentrasi diri sangatlah penting. Dalam membaca, kita dapat perlambat cara membaca kita pada bagian-bagian penting atau yang kita anggap sulit dan percepat kembali pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah kita ketahui. Dengan demikian, kegiatan membaca kita relatif lebih cepat dan efektif.

4. ReciteRecite (mengutarakan kembali). Dalam langkah ini, buatlah catatan-catatan penting tentang bagian yang dibaca dengan kata-kata sendiri. Catatan tersebut dapat berupa kata-kata kunci, kutipan, simpulan, atau komentar kita. Catatan-catatatan tersebut akan membantu kita untuk mengingat apa yang sudah dibaca agar tidak lupa apa yang telah kita baca.

5. Review (mengulang kembali)Setelah membaca keseluruhan, tinjaulah kembali hal-hal penting yang telah kita baca. Temukan bagian-bagian penting untuk diingat kembali. Pengulangan kembali ini membantu daya ingat kita untuk memperjelas pemahaman terhadap bacaan, juga membantu menemukan hal penting yang mungkin terlewat sebelumnya. Selain itu juga kita mendapatkan isi bacaan secara keseluruhan. (sumber : Dharma Gustiar. 2012.http://dspace.library.uph.edu:8080/bitstream/123456789/107/1/Dhama%20Gustiar.%20Membaca%20Efektif%20Menggunakan%20SQ3R.pdf)Keberhasilan membaca bukan karena lamanya membaca, melainkan karena keefektifannya. Berikut ini adalah Strategi Membaca Efektif :1. Membaca bagian-bagian dari buku atau teks, contohnya membaca judul, sub judul, kesimpulan, dll.2. Mengetahui bentuk bacaan yang dibaca, contohnya apakah sebuah buku, artikel, jurnal, dll.3. Mencari kata-kata kunci4. Memahami istilah-istilah asing yang terdapat dalam bacaan. Pada kata-kata ini biasanya juga ditemukan bermacam-macam informasi.(sumber: Tanti Kurnia Sari. 2012. http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED- Article-23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf)

Sebelum kita mengembangkan kemampuan membaca dengan efektif, kita perlu menguasai terlebih dahulu beberapa keterampilan dasar yaitu:

1. Konsentrasi Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat sulit dilakukan. Kita ternyata dapat berkonsentrasi cukup lama jika kita melakukan sesuatu yang kita senangi. Inilah pola pikir pertama yang harus kita kembangkan untuk belajar berkonsentrasi. Hal yang kedua adalah bahwa mengembangkan daya konsentrasi kita perlu latihan yang teratur dan terus menerus. Salah satu teknik untuk mengembangkan daya konsentrasi adalah teknik kontemplasi. Kontemplasi adalah suatu teknik menggunakan pikiran kita seperti untuk mencari dan menemukan informasi baru. Caranya dimulai dengan fokus terhadap apa yang ingin kita ketahui.

2. Membuat peta pikiran (Mind Mapping) Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang ada dalam buku. Membuat peta pikiran adalah latihan yang perlu dilakukan terus menerus. Sama halnya seperti teknik kontemplasi, kita perlu berlatih menggunakan peta pikiran untuk mengetahui informasi atau menganalisa masalah.

3. Relaksasi Cara ini dikembangkan oleh Sandy MacGregor dalam bukunya Piece of Mind. Pada prinsipnya dikatakan bahwa otak atau pikiran kita lebih mudah menyerap dan mengingat informasi pada saat kondisi pikiran kita relaks yang ditunjukkan dengan frekuensi gelombang otak yang rendah.(sumber : Tanti Kurnia Sari. 2012.http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED- Article-23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf)Jadi, Lutfhi diharapkan tidak lagi menggunakan cara membaca habis seperti di SMA, selain tidak efektif itu juga membuang banyak waktu. Lutfhi diharuskan menggunakan cara membaca efektif, selain menghemat waktu juga dapat mendapat intisari dari bacaan tersebut lebih akurat.

Teacher Centered dan Student Centered Learning

Student Centered Learning merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai peserta didik (subyek) aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologik sebagai adult learner, bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya, serta mampu belajar beyond the classroom. Kelak, para alumni diharapkan memiliki dan menghayati karakteristik life-long learning yang menguasai hard skills, soft skills, dan life-skills yang saling mendukung. Di sisi lain, para dosen beralih fungsi, dari pengajar menjadi mitra pembelajaran maupun sebagai fasilitator. Pada sistem pembelajaran Teacher Centered Learning, dosen lebih banyak melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk ceramah (lecturing). Pada saat mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa sebatas memahami sambil membuat catatan, bagi yang merasa memerlukannya. Dosen menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil pembelajaran dan seakan-akan menjadi satu-satunya sumber ilmu. Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana dosen bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.Ciri-ciri pembelajaran student centered, yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar, murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah, guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses pembelajaran berjalan lancar, dan situasi kelas aktif seperti diskusi atau debat. Sedangkan pembelajaran yang bersifat teacher center, ciri-cirinya ialah peran guru di kelas berubah. Strategi pembelajaran berkembang, dari pemberian konsep-konsep menuju kepada ketrampilan-ketrampilan berpikir atau mengaplikasikan konsep-konsep. (Harsono:2006) http://luk.staff.ugm.ac.id/mmp/Harsono/Kearifan.pdfJadi, Lutfhi harus bisa membiasakan diri dengan sistem student centered karena di sini dia harus mulai aktif berpendapat dan mencari bahan sendiri, jika dia tetap menggunakan sistem teacher centered mungkin Lutfhi akan ketinggalan materi dan akan gagal dalam ujian EDT 1.

Adult Learning

Konsep diri orang dewasa tidak lagi bergantung pada orang lain, sehingga memiliki kemampuan dan pengalaman secara mandiri dalam pengambilan keputusan. Implikasi dari konsep diri ini, maka dalam pembelajaran hendaknya didesain:1) Iklim belajar yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik warga belajar melalui kerjasama dalam pembelajaran, Suasana belajar memungkinkan orang dewasa untuk leluasa bergerak dan berinisiatif dalam belajar. 2) warga belajar ikut dilibatkan dalam mendiagnosis kebutuhan belajar yang akan dirumuskan dalam tujuan pembelajaran,3) Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif warga belajar,4) Evaluasi pembelajaran dilakukan lebih banyak menggunakan evaluasi diri.

Kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada peran peserta didik (student centered). Peserta didik diberikan kesempatan secara luas dalam kegiatan pembelajaran, peran pendidik membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menciptakan iklim pembelajaran kondusif, misalnya: pendekatan tematik, descoveri-inkuiri, kontektual, cooperative learning, konstruktrukvistik, meaningfull learning, dsb. Adapun metode pembelajaran yang diterapkan, misalnya; metode diskusi, tanya jawab, problem solving, discovery-inkuiri, simulasi, brainstorming, role playing, games, siklus belajar berbasis pengalaman, demonstrasi, kooperatif, dan sebagainya. Partisipasi dalam evaluasi pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam menghimpun informasi mengenai pengelolaan pembelajaran dan perubahan yang dirasaka selama mengikuti proses pembelajaran. Dalam partisipasi evaluasi pembelajaran ini, pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan penilaian pada seluruh komponen pembelajaran (refeksi pembelajaran) dan suasana diri (moood meter) dalam mengikuti pembelajaran. Menurut Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley (2004) bahwa ada enam prinsip dalam praktek pembelajaran orang dewasa agar dapat diterapkan secara efektif, yaitu: 1) adanya partisipasi secara sukarela, 2) adanya perasaan respek secara timbal balik, 3) Adanya semangat berkolaborasi dan kooperasi, 4) adanya aksi dan refleksi, 5) tersedianya kesempatan refleksi kritis dan6) adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar secara mandiri. Prinsip tersebut sangat berkaitan dengan karakteristik orang dewasa yang telah memiliki konsep diri dan pengalaman yang cukup banyak. Konsep diri orang dewasa telah mandiri dan bergantung sepenuhnya kepada orang lain dalam menentukan pilihan atau keputusan Pembelajaran Orang Dewasa (Sujarwo: 2012) http://www.umnaw.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/LAPORAN-SUJARWO.pdf

Jadi, agar Luthfi bisa belajar mandiri dan tidak bergantung pada orang lain, dia harus menerapkan metode pembelajaran adult learning, karena dengan begitu Luthfi dapat memperbaiki cara belajarnya sehingga Luthfi berkemungkinan akan lulus EDT 1.

3.7 Kerangka Konsep

Gaya belajar membaca habis menjadi membaca efektifTeacher Centred menjadi Student Centred

Sulit BeradaptasiPerbedaan Metode Belajar

Tidak Mampu Mengatur Waktu, merasa materi terlalu banyak.Time Management Buruk

Ciri-ciri adult learner: Belajar dengan tujuan, Belajar berdasarkan pengalaman,dan tidak mudah putus asaBelum Adult Learning

Sulit Mencari sendiri bahan tutorial

Tidak mandiri

Kurang motivasi

Tidak Menyelesaikan Tugas-tugas Kuliah

Nilai blok kurang Luthfi Terancam Tidak Lulus EDT 1IPK Tidak Mencapai TargetTidak memenuhi syarat ikut ujian

3.8 KesimpulanDari data di atas dapat disimpulkan, bahwa Lutfhi terancam tidak lulus EDT 1 dikarenakan IPK tidak mencapai target karena beberapa faktor, yaitu Luthfi masih terbawa gaya belajar SMA (teacher centre), tidak pandainya mengatur waktu, dan cara belajar reading stylenya yang tidak ditunjang dengan kepandaian membaca efektif. Jadi, Luthfi belum bisa beradaptasi dengan gaya belajar student centre yang ada di FK UMP.

Daftar Pustaka

Triyono, M Bruri. 2011. STUDENTCENTER LEARNING Aplikasi di Laboratorium/Bengkel .( http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/SCL-Poltek%20Bali-bruri.pdf, 23 September 2014).Sadia, I Wayan. 2008. MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS (SUATU PERSEPSI GURU). (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=49336&val=3912, 23 September 2014).Tim penyusun. 2011. Buku Pedoman Akademik. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah: Palembang. Mudjiman, Haris. 2007. Belajar Mandiri: Yogyakarta : UNY Press (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Wening%20Sahayu,%20M.Pd./Konsep%20Pembelajaran%20Mandiri.pdf, 24 September 2014).Sudrajat. 2009. Prinsip pendidikan orang dewasa. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, 24 september 2014).Mustikasari. 2011. Pembelajaran orang dewasa. (http://edu-articles.com, 23 september 2014)Sujarwo. 2012. Pengaruh met Sujarwo. De pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar. (http://www.umnaw.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/LAPORAN-SUJARWO.pdf, 24 september 2014)Harsono. 2006. Kearifan dalam transformasi pembelajaran (http://luk.staff.ugm.ac.id/mmp/Harsono/Kearifan.pdf, 24 september 2014)Sari, Tanti Kurnia. 2012. (http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-23578-Tanti%20Kurnia%20Sari.pdf, 24 september 2014)