Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP
GRAND DESIGN KEGIATAN PEMBIBITAN KERBAUDI KABUPATEN BREBES
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BREBESJl. Taman Siswa No. 28 (0283) 6176485 Brebes
GRAND DESIGN KEGIATAN PEMBIBITAN KERBAU
DI KABUPATEN BREBES
I. PENDAHULUAN
Secara umum usaha ternak kerbau di Kabupaten Brebes telah lama
dikembangkan oleh masyarakat yang sifatnya turun menurun sebagai salah satu
mata pencaharian skala kecil digunakan sebagai tenaga kerja, disamping sebagai
penghasil daging yang cukup tinggi, sehingga usaha ternak kerbau juga turut
mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) Tahun 2014.
Pembangunan peternakan merupakan subsektor yang strategis dalam upaya
memantapkan ketahanan pangan dan mencerdaskan bangsa. Sebagai subsektor
yang berperan sangat besar dalam ketahanan pangan, salah satu masalah pokok
yang dihadapi subsektor peternakan adalah penyediaan bahan pangan asal ternak
untuk memenuhi konsumsi protein hewani asal ternak bagi masyarakat.
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan peternakan adalah melalui
peningkatan produktifitas ternak. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes
melalui Dinas Peternakan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah, telah melakukan identifikasi dan standarisasi potensi ternak kerbau yang
dipandang mampu mendukung ketersediaan sumber protein hewani tersebut.
Sedangkan dari Pemerintah Pusat (Direktorat Jenderal Peternakan) pada tahun
2006 adalah mendukung pendanaan melalui program pengembangan perbibitan
ternak kerbau lokal dengan kegiatan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK)
yang sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah Kabupaten Brebes.
II. KABUPATEN BREBES SEBAGAI WILAYAH SUMBER BIBIT KERBAU
Kabupaten Brebes termasuk dalam Provinsi Jawa Tengah dan merupakan
salah satu Kabupaten yang cukup potensial dalam pengembangan peternakan
kerbau, sehingga dalam Lokakarya Nasional Perbibitan dan Pengembangan Ternak
Kerbau di Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 4-5 Agustus 2006 di
Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB, Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari 15
kabupaten se-Indonesia yang ditetapkan sebagai pusat perbibitan dan
pengembangan ternak kerbau di Indonesia.
Populasi kerbau di Kabupaten Brebes berdasarkan data Tahun 2013
sebanyak 7.639 ekor dan populasi kerbau di Kabupaten Brebes adalah yang
tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.
Potensi populasi ternak kerbau terdapat di wilayah Kecamatan Brebes,
Larangan, Tonjong, Bumiayu, Bantarkawung dan Salem. Kondisi wilayah tersebut
mempunyai topografi yang bervariatif, dimulai dari daerah datar, landai sampai
pegunungan.
Kerbau merupakan salah satu ternak penghasil daging yang menjadi komponen
utama dalam PSDS/K 2014. Selain sebagai penghasil daging kerbau juga mempunyai
peran antara lain :
Sebagai sumber tenaga kerja di lahan sawah, ternak kerbau sangat sesuai
dengan kondisi lahan sawah yang sempit serta berkontur berat – berbukit.
Fungsi sosial sebagai tabungan
Sangat responsif terhadap pemberian jerami padi, karena kerbau efisien
menggunakan nitrogen dari bahan pakan berkualitas rendah.
Dipelihara dengan biaya yang lebih murah.
Kerbau muda yang digemukkan mempunyai kualitas daging yang tidak kalah
dengan sapi potong.
III. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan grand design pembibitan kerbau ini adalah sebagai
acuan untuk mendukung target Kabupaten Brebes sebagai sumber bibit kerbau
serta untuk meningkatkan mutu bibit ternak kerbau.
IV. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Tersusunnya suatu rencana induk (grand design) pembibitan kerbau di
Kabupaten Brebes sebagai suatu arahan pengembangan masa akan datang
2. Tersusunnya serangkaian strategi pendekatan dalam pelaksanaan
pembibitan kerbau di Kabupaten Brebes
3. Tersedianya data dan informasi tentang kelayakan teknis, sosial,
kelembagaan dalam kegiatan pembibitan kerbau di Kabupaten Brebes.
V. KONDISI SAAT INI
Jumlah populasi kerbau pada tahun 2013 tercatat 7.639 ekor sedikit menurun
dibandingkan tahun 2011 yang tercatat 8.373 ekor. Rendahnya produktivitas ternak
yang disebabkan kualitas bibit yang kurang baik, tidak adanya seleksi bibit dan
terjadinya inbreeding dan tata laksana pemeliharaan yang masih tradisional,
sehingga menyebabkan jarak beranak menjadi lebih panjang, lebih dari 18 bulan.
Selain itu meningkatnya kebutuhan daging sedangkan reproduksi kerbau relatif
lambat .
Populasi kerbau di Kabupaten Brebes saat ini adalah jantan sebanyak 1.898 ekor
dan betina sejumlah 5.741 ekor.
Peternak kerbau di Kab.Brebes pada dasarnya merupakan peternak tradisional
dan merupakan kegiatan yang turun menurun sehingga pemberian pakan umumnya
didapat pada saat digembalakan. Rumput yang tumbuh di lapangan, di pematang
sawah atau pinggir-pinggir jalan adalah pakan yang tersedia pada saat
digembalakan.
Pakan yang diberikan di kandang pada umumnya jerami padi atau jagung. Pada
musim kemarau ketersediaan rumput alam akan sangat menurun jumlahnya dan
secara langsung akan berpengaruh langsung terhadap asupan pakan pada ternak.
Pakan dengan kualitas dan kuantitas seperti ini akan berpengaruh tidak baik
terhadap performa reproduksi. Meskipun salah satu keunggulan kerbau adalah
mampu memamfaatkan pakan dengan kualitas rendah, namun untuk mendapatkan
performa reproduksi yang baik memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas
maupun kuantitas.
VI. PROGRAM PEMBIBITAN KERBAU
Adapun tujuan dari kegiatan pembibitan kerbau ini adalah :
a. Meningkatkan produksi dan produktivitas kerbau;
b. Menumbuhkan wilayah sumber bibit kerbau.
HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Terbentuknya Village Breeding Centre (VBC) yang secara khusus
mengupayakan pengembangan perbibitan ternak kerbau di Kabupaten
Brebes
2. Terlaksananya recording serta seleksi kerbau berdasarkan performan
dan asal usul ternak dengan cara penjaringan ternak yang baik
berdasarkan standarisasi.
3. Pengembangan kemitraan dan jaringan usaha melalui pemantapan
kelompok.
4. Penerapan teknologi tepat guna, khususnya untuk mengolah limbah
pertanian (jerami padi, pucuk tebu, jerami jagung, jerami kedelai).
5. Adanya pembangunan instalasi biogas sebagai penyedia sumber energi
alternatif sehingga dapat mengurangi maupun mencegah tindakan
pencurian kayu / perambahan hutan.
6. Pemanfaatan limbah (kotoran ternak) sebagai pupuk organik yang
berkualitas melalui proses fermentasi.
7. Pola penyebaran ternak diarahkan pada wilayah pedesaan yang kondisi
geografisnya berbukit-bukit, sehingga pemanfaatan ternak kerbau
sebagai tenaga kerja benar-benar dapat digunakan secara optimal.
Strategi dan Pendekatan yang digunakan
Strategi pengembangan peternakan di Kabupaten Brebes secara umum
ditujukan untuk menciptakan peternakan yang yang tangguh dan mandiri yang
berbasis pada sumber daya lokal sehingga memerlukan orientasi agribisnis secara
menyeluruh dan optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya
peternakan dan orientasi pasar.
Upaya pengembangan peternakan kerbau di Kabupaten Brebes dilakukan
dengan pendekatan :
1. Pengembangan Sumberdaya Manusia Peternakan
Pengembangan sumber daya manusia peternakan dilaksanakan dengan
mengidentifikasi jumlah dan kualitas sumber daya manusia peternak yang ada
dan diarahkan kepada peningkatan kesadaran dan rasa percaya diri melalui
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan. Jumlah rumah tangga peternak
kerbau di Kabupaten Brebes sesuai data PSPK 2011 sebanyak 2.337 rumah
tangga yang tersebar di 16 kecamatan dari 17 kecamatan di Kabupaten Brebes
dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Tonjong sejumlah 463 rumah tangga
peternak kerbau.
2. Peningkatan Pelayanan Bidang Peternakan
Kebijakan peningkatan pelayanan bidang peternakan dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan memanfaatkan secara
optimal sarana dan prasarana yang ada. Upaya meningkatkan pelayanan di
bidang peternakan dilakukan dengan meningkatkan kualitas teknis petugas
melalui pendidikan dan pelatihan di bidang inseminasi buatan, pemeriksaan
kebuntingan, ATR, kesehatan ternak dan pelatihan teknologi peternakan.
3. Peningkatan Populasi dan Produktifitas Kerbau
Upaya meningkatkan populasi kerbau di Kabupaten Brebes dilakukan dengan
memanfaatkan bantuan yang bersumber dari APBN, APBD ProvinsiJjawa Tengah
maupun APBD Kabupaten Brebes untuk pengadaan bibit kerbau yang berasal
dari luar Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan produktifitas ternak kerbau
dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan UPT Pusat dan Propinsi maupun
lembaga penelitian dan perguruan tinggi.
4. Pemberdayaan Peternak Melalui Pengembangan Agribisnis
Pemberdayaan peternak melalui pengembangan agribisnis bertujuan untuk
mendorong berkembangnya usaha peternakan kerbau yang berwawasan bisnis
yang mampu menghasilkan produk peternakan yang berupa daging dan hasil
ikutan seperti krupuk rambak (krupuk kulit) yang menghasilkan nilai tambah
bagi peningkatan pendapatan, menyerap tenaga kerja, pengembangan ekonomi
rakyat dan meningkatkan kesejahteraan peternak. Di Kecamatan Bumiayu
banyak terdapat usaha kecil yang bergerak dalam usaha pembuatan krupuk
rambak yang berbahan kulit kerbau dan dipasarkan secara luas ke berbagai
tempat di Indonesia.
5. Pelestarian Sumber Daya Alam yang mendukung Peternakan
Pelestarian sumber daya alam yang mendukung peternakan kerbau mutlak
diperlukan karena hampir seluruh peternakan kerbau di Kabupaten Brebes
masih dilakukan dengan cara semi intensif dimana kernbau digembalakan pada
pagi sampai sore hari dan dikandangkan pada malam hari. Langkah yang sudah
ditempuh diantaranya melaluii penataan kawasan peternakan kerbau,
peyebaran bibit rumput unggul, pemanfaatan sumber daya pakan hijauan lokal
dan limbah pertanian, pengembangan pakan alternatif melalui penerapan
teknologi pakan. Upaya tersebut ditempuh untuk mencukupi kebutuhan pakan
ternak dan terciptanya usaha peternakan yang ramah lingkungan.
BAB VII. RENCANA KEGIATAN
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pembibitan
Jangka Pendek :
Identifikasi dan Pemetaan Potensi ternak kerbau di Kabupaten Brebes sebagai dasar
awal untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang kemudian ditunjang kegiatan-
kegiatan selanjutnya.
Pengorganisasian masyarakat dalam rangka pengembangan sumberdaya
peternakan
Jangka Menengah :
Jangka Panjang
Road Map Jangka Pendek
Perkembangan peternakan kerbau di Kabupaten Brebes belum
menunjukkan perkembangan yang signifikan ke arah perbibitan karena peternak
masih memelihara kerbau dengan tujuan utama untuk dijadikan tabungan.
Kondisi umum yang terjadi pada usaha perbibitan ternak kerbau lokal di
Kabupaten Brebes sebagai berikut :
1. Pola usaha pemeliharaan ternak kerbau masih tradisional dengan cara
digembalakan dan dikandangkan
2. Usaha ternak kerbau masih sebagai usaha sampingan.
3. Skala pemeliharaan yang relatif kecil.
4. Berkurangnya lahan penggembalaan
5. Rendahnya produktivitas ternak.
Setelah dicanangkan menjadi daerah pusat pengembangan kerbau,
Pemerintah Kabupaten Brebes melakukan beberapa langkah/upaya dalam
pengembangan usaha ternak kerbau antara lain :
1. Tahun 2006 :
- Program Aksi Perbibitan Ternak Lokal (APBN-P) TA 2006 pembibitan
ternak kerbau dengan anggaran sebesar Rp 260.000.000,- untuk bantuan
ternak sebanyak 60 ekor terdiri dari 6 ekor jantan dan 54 ekor betina.
Perkembangan sampai dengan bulan Oktober 2013 sebanyak 102 ekor
2. Tahun 2009 :
- Pengadaan Kerbau dari dana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang
bersumber dari APBD I tahun 2009 sebanyak 26 ekor yang terdiri dari 6 ekor
kerbau jantan dan 20 ekor betina yang saat ini telah berkembang menjadi 41
ekor. Sedangkan kelompok penerima yaitu Kelompok “Bumi Luhur” Desa
Indrajaya Kecamatan Salem.
- Pengadaan Kerbau betina sebanyak 20 ekor melalui Bantuan Gubernur
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2009 yang saat ini telah berkembang
menjadi 21 ekor dengan bertambahnya seekor anak kerbau betina.
Sedangkan kelompok penerima yaitu Kelompok “Maheso Karyo I, II dan III”
Desa Kutamendala Kec. Tonjong.
- Pengadaan kerbau jantan sebanyak 5 ekor melalui Kegiatan Pembibitan dan
Perawatan Ternak Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Tahun Anggaran
2009, yang diberikan kepada 5 kelompok peternak kerbau antara lain
Kelompok “Bina Sari I” Desa Tengki Kec. Brebes, Kelompok “Maheso Karyo II”
Dukuh Bangkelung Desa Kutamendala Kec. Tonjong, Kelompok “Jaya Mulya”
Desa Indrajaya Kecamatan Salem, Kelompok “Maheso Karyo I” Dukuh Gardu
Desa Kutamendala Kec. Tonjong dan Kelompok “Mahesa Mukti” Desa
Kebandungan Kec. Bantarkawung, yang tujuannya adalah mengatasi
kekurangan pejantan
3. Tahun 2010 :
- Kegiatan Pengembangan Pembibitan Kerbau melalui dana APBN-TP Tahun
2010 dengan jumlah dana sebesar Rp. 299.000.000,- (Dua ratus sembilan
puluh sembilan juta rupiah) dengan kelompok penerima yaitu Kelompok
Tani Ternak Kerbau “Jaya Mulya” Desa Indrajaya Kecamatan Salem berupa
bantuan ternak kerbau sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 4 ekor jantan dan
36 ekor betina. Perkembangan saat ini sebanyak 68 ekor yang terdiri dari 14
ekor jantan dan 50 ekor betina. (data terlampir). Secara umum kegiatan
tahun 2010 berjalan dengan baik, terbukti dengan meningkatnya populasi
ternak kerbau sebanyak 60 % atau terdapat pertambahan populasi sebanyak
28 ekor.
- Pengadaan kerbau jantan sebanyak 10 ekor melalui Kegiatan Pendistribusian
Ternak kepada Masyarakat Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Tahun
Anggaran 2010, yang diberikan kepada 4 kelompok peternak kerbau antara
lain
- 2 ekor jantan untuk Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes, 4 ekor untuk Desa
Pamulihan Kecamatan Larangan, 2 ekor jantan untuk Desa Pengarasan
Kecamatan Bantarkawung dan 2 ekor jantan untuk Desa Kebandungan
Kecamatan Bantarkawung.
4. Tahun 2011 :
- Pengadaan Kerbau betina sebanyak 5 ekor melalui Bantuan Gubernur
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2011 yang saat ini telah berkembang
menjadi 8 ekor, Kelompok Penerima adalah Kelompok “Jaya Mulya” Desa
Indrajaya Kecamatan Salem.
- Pengadaan kerbau jantan sebanyak 5 ekor melalui Kegiatan Pendistribusian
Ternak kepada Masyarakat Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Tahun
Anggaran 2011, yang diberikan kepada 3 kelompok peternak kerbau antara
lain Kelompok “Lingga Tani” Desa Linggapura Kec. Tonjong, Kelompok
“Mahesa Langgeng” Desa Pamulihan Kec. Larangan, Kelompok “Rukun Tani”
Desa Bentar Kecamatan Salem.
5. Tahun 2012 :
- Pemanfaatan Dana Bantuan Sosial Kegiatan Pembibitan Kerbau melalui dana
APBN-TP DITJENAKKESWAN tahun 2012 dengan jumlah dana sebesar Rp.
287.000.000,- (Dua ratus delapan puluh tujuh juta rupiah). Sedangkan
kelompok penerima dana tersebut yaitu Kelompok Tani Ternak Kerbau “ Sida
Mulya” Desa Pamulihan Kecamatan Larangan. Pelaksanaan kegiatan berupa
bantuan ternak kerbau sebanyak 33 ekor terdiri dari 30 ekor betina, dan 3
ekor jantan.
- Pengadaan Kerbau Jantan sebanyak 4 ekor melalui Bantuan Gubernur
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2012 yang dilaksanakan pada bulan
Nopember 2012, Kelompok Penerima adalah Kelompok Tani Ternak Gotong
Royong Desa Tonjong Kec. Tonjong, KTT kerbau Berkah Jaya Desa Kaliwlingi
Kec. Brebes, KTTK Mahesa Mukti Desa Kebandungan Kec.Bantarkawung,
KTTK Barokah Desa Cigedog Kec. Kersana
6. Tahun 2013 :
- Pengadaan Kerbau sebanyak 42 ekor Kegiatan Pembibitan Kerbau melalui
dana APBN-TP Dinas Peternakan Kab. Brebes tahun 2013. Sedangkan
kelompok penerima dana tersebut yaitu Kelompok Tani Ternak Kerbau “
Lembu Banda Bumi” Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung dan KTT
Kerbau Mahesa Mukti Desa Kebandungan Kec. Bantarkawung. Pelaksanaan
kegiatan Sudah 100 % berupa bantuan ternak kerbau sebanyak 42 ekor
terdiri dari 40 ekor betina, dan 2 ekor jantan.
- Pengadaan Kerbau Jantan sebanyak 6 ekor melalui Dana APBD Kabupaten
Brebes Tahun Anggaran 2013 yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus
2013, Kelompok Penerima adalah Kelompok Tani Ternak Gotong Royong
Desa Tonjong Kec. Tonjong, KTT kerbau Berkah Jaya Desa Kaliwlingi Kec.
Brebes, KTTK Sumber Rejeki Desa Buniwah Kec.Sirampog, KTTK Mahesa
Wulung Desa Pengarasan Kec. Bantarkawung dan KTTK Mahesa Mukti Desa
Kebandungan Kec. Bantarkawung .
Populasi kerbau pada tahun 2011 hasil pendataan yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes berjumlah 8.740 ekor sedangkan jika
dibandingkan pada tahun 2010 tercatat 11.582 ekor terjadi penurunan jumlah
kerbau sebanyak 2.842 ekor. Daerah penyebaran ternak kerbau di Kabupaten
Brebes terdapat di wilayah Kecamatan Brebes, Larangan, Tonjong, Bumiayu,
Bantarkawung dan Salem.
II. PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBIBITAN KERBAU
Perkembangan Program Pembibitan Kerbau di Kabupaten Brebes dari tahun
2010 sampai dengan 2013 meliputi beberapa kegiatan yang bersumber dari dana
pusat, provinsi maupun kabupaten, antara lain :
1. Kegiatan Pengembangan Pembibitan Kerbau melalui dana APBN-TP Tahun 2010
dengan jumlah dana sebesar Rp. 299.000.000,- (Dua ratus sembilan puluh
sembilan juta rupiah) dengan kelompok penerimaa yaitu Kelompok Tani Ternak
Kerbau “Jaya Mulya” Desa Indrajaya Kecamatan Salem berupa bantuan ternak
kerbau sebanyak 40 ekor yang terdiri dari 4 ekor jantan dan 36 ekor betina.
Perkembangan saat ini sebanyak 64 ekor yang terdiri dari 14 ekor jantan dan 50
ekor betina. (data terlampir). Secara umum kegiatan tahun 2010 berjalan
dengan baik, terbukti dengan meningkatnya populasi ternak kerbau sebanyak 60
% atau terdapat pertambahan populasi sebanyak 24 ekor.
2. Pengadaan kerbau jantan sebanyak 10 ekor melalui Kegiatan Pendistribusian
Ternak kepada Masyarakat Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Tahun Anggaran
2010, yang diberikan kepada 4 kelompok peternak kerbau antara lain
2 ekor jantan untuk Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes, 4 ekor untuk Desa
Pamulihan Kecamatan Larangan, 2 ekor jantan untuk Desa Pengarasan
Kecamatan Bantarkawung dan 2 ekor jantan untuk Desa Kebandungan
Kecamatan Bantarkawung.
3. Pengadaan Kerbau betina sebanyak 5 ekor melalui Bantuan Gubernur Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2011 yang saat ini telah berkembang menjadi 8
ekor, Kelompok Penerima adalah Kelompok “Jaya Mulya” Desa Indrajaya
Kecamatan Salem.
4. Pengadaan kerbau jantan sebanyak 5 ekor melalui Kegiatan Pendistribusian
Ternak kepada Masyarakat Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Tahun Anggaran
2011, yang diberikan kepada 3 kelompok peternak kerbau antara lain Kelompok
“Lingga Tani” Desa Linggapura Kec. Tonjong, Kelompok “Mahesa Langgeng” Desa
Pamulihan Kec. Larangan, Kelompok “Rukun Tani” Desa Bentar Kecamatan
Salem.
5. Pemanfaatan Dana Bantuan Sosial Kegiatan Pembibitan Kerbau melalui dana
APBN-TP DITJENAKKESWAN tahun 2012 dengan jumlah dana sebesar Rp.
287.000.000,- (Dua ratus delapan puluh tujuh juta rupiah). Sedangkan kelompok
penerima dana tersebut yaitu Kelompok Tani Ternak Kerbau “ Sida Mulya” Desa
Pamulihan Kecamatan Larangan. Pelaksanaan kegiatan berupa bantuan ternak
kerbau sebanyak 33 ekor terdiri dari 30 ekor betina, dan 3 ekor jantan.
6. Pengadaan Kerbau Jantan sebanyak 4 ekor melalui Bantuan Gubernur Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2012 yang dilaksanakan pada bulan Nopember
2012, Kelompok Penerima adalah Kelompok Tani Ternak Gotong Royong Desa
Tonjong Kec. Tonjong, KTT kerbau Berkah Jaya Desa Kaliwlingi Kec. Brebes,
KTTK Mahesa Mukti Desa Kebandungan Kec.Bantarkawung, KTTK Barokah Desa
Cigedog Kec. Kersana
7. Pengadaan Kerbau sebanyak 42 ekor Kegiatan Pembibitan Kerbau melalui
dana APBN-TP Dinas Peternakan Kab. Brebes tahun 2013. Sedangkan kelompok
penerima dana tersebut yaitu Kelompok Tani Ternak Kerbau “ Lembu Banda
Bumi” Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung dan KTT Kerbau Mahesa
Mukti Desa Kebandungan Kec. Bantarkawung. Pelaksanaan kegiatan Sudah 100
% berupa bantuan ternak kerbau sebanyak 42 ekor terdiri dari 40 ekor betina,
dan 2 ekor jantan.
8. Pengadaan Kerbau Jantan sebanyak 4 ekor melalui Dana APBD Kabupaten
Brebes Tahun Anggaran 2013 yang dilaksanakan pada bulan Juli 2013, Kelompok
Penerima adalah Kelompok Tani Ternak Gotong Royong Desa Tonjong Kec.
Tonjong, KTT kerbau Berkah Jaya Desa Kaliwlingi Kec. Brebes, KTTK Sumber
Rejeki Desa Buniwah Kec.Sirampog, KTTK Mahesa Wulung Desa Pengarasan Kec.
Bantarkawung.
III. PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangan ternak kerbau di
Kabupaten Brebes antara lain :
1. Lahan penggembalaan yang makin sempit karena makin luasnya
penggunaan lahan untuk pertanian, perkebunan maupun perumahan.
2. Sistem pemeliharaan masih tradisional.
3. Kepemilikan ternak masih rendah, rata-rata setiap peternak memelihara 1 –
2 ekor dan juga rendahnya SDM
4. Reproduksi ternak kerbau, khususnya tanda-tanda birahi sulit diamati pada
siang hari karena tanda-tanda tersebut hanya nampak jelas pada malam
hari. Sehingga pelaksanaan inseminasi masih sulit dilakukan dan bila
menggunakan hormon gertak birahi biaya yang dibutuhkan masih tergolong
mahal.
IV. UPAYA PEMECAHAN MASALAH
Upaya pemecahan masalah yang dihadapi untuk permasalahan yang
dihadapi dalam upaya pengembangan ternak kerbau di Kabupaten Brebes antara
lain :
1. Intensifikasi lahan hijauan pakan ternak dan penggunaan limbah pertanian
sebagai pakan ternak serta penataan kandang kelompok (komunal) dalam
satu kawasan.
2. Penerapan teknologi pengolahan pakan untuk peningkatan kualitas pakan
dan penerapan teknologi reproduksi serta teknologi pengolahan kotoran
ternak untuk pupuk organik dan biogas
3. Penguatan kelembagaan kelompok tani ternak dengan cara peningkatan
pembinaan
4. Pemanfaatan sumber daya ternak sebagai ternak kerja dan penerapan
teknologi pengolahan hasil ternak untuk menambah nilai jual.
5. Penyebaran ternak jantan sebagai upaya peningkatan produktivitas ternak
kerbau.
6. Melaksanakan pelatihan-pelatihan dan Demplot kepada peternak.
7. Pemanfaatan kredit program (KUR, KKPE) untuk meningkatkan skala
kepemilikan kerbau.
VI. TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN PROGRAM
Tindak lanjut Pengembangan Program Pembibitan Kerbau di Kabupaten Brebes
adalah :
1. Mengupayakan terbentuknya Village Breeding Centre (VBC) yang secara
khusus mengupayakan pengembangan perbibitan ternak kerbau di
Kabupaten Brebes.
2. Mengupayakan adanya recording serta seleksi kerbau berdasarkan
performan dan asal usul ternak dengan cara penjaringan ternak yang baik
berdasarkan standarisasi.
3. Pengembangan kemitraan dan jaringan usaha melalui pemantapan
kelompok.
4. Penerapan teknologi tepat guna, khususnya untuk mengolah limbah
pertanian (jerami padi, pucuk tebu, jerami jagung, jerami kedelai).
5. Pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik yang berkualitas melalui
proses fermentasi.
6. Pola penyebaran ternak diarahkan pada wilayah pedesaan yang kondisi
geografisnya berbukit-bukit, sehingga pemanfaat ternak kerbau sebagai
tenaga kerja benar-benar dapat digunakan secara optimal.
7. Karena keterbatasan Anggaran Pembangunan Daerah (APBD Kabupaten)
maka mengusulkan kepada Pemerintah Pusat (Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Direktorat Jenderal Prasarana dan
Sarana Pertanian) untuk dapat memfasilitasi infrastruktur dan prasarana
untuk pengembangan perbibitan ternak kerbau.
8. Menjalin kerjasama dengan Lembaga Perguruan Tinggi dan Balai Penelitian
Ternak Ciawi Bogor dalam upaya peningkatan pengembangan ternak
kerbau.
VI. PENUTUP
Program Pengembangan Ternak Kerbau yang dibiayai melalui APBN ini
mendapat respon positif dari peternak sehingga perlu ditindak lanjuti untuk
kegiatan-kegiatan selanjutnya bagi kelompok peternak kerbau yang lain, khususnya
sebagai upaya Penguatan Modal Usaha Kelompok.
Demikian Laporan Program Perbibitan Kerbau Tahun 2013 di Kabupaten
Brebes.
Brebes, November 2013
Plt KEPALA DINAS PETERNAKAN
KABUPATEN BREBES
ISKANDAR MIRZA, SPd.MT
Pembina
NIP. 19600323 198501 1 002