Upload
fourta-lasocto
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
Morbus Hansen merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya ialah
Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat.1,2,3 Saraf perifer sebagai afinitas
pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke
organ lain kecuali susunan saraf pusat.1
Mycobacterium leprae merupakan bakteri yang tidak dapat dikultur, Gram-positif,
bersifat intra selular dan tahan asam.2,3,,! "akteri M. leprae tidak dapat dikultur dan
membutuhkan keadaan intraselular untuk berkembang karena mempunyai beberapa
en#im pernapasan untuk bertahan.
2,3,!
Selain itu, M. leprae $uga menyerang lamina basaldari unit akson sel Sch%ann sehingga saraf yang terkena adalah sistem saraf perifer.2
&lasifikasi penyakit Morbus Hansen didasarkan pada gambaran klinis,
bakterioskopik, dan histopatologis.1,23, 'idley - (opling mengklasifikasikan morbus
Hansen men$adi) *uberkuloid polar +** yang merupakan bentuk stabil, Borderline
tuberculoid +"t, Mid Borderline +"", Borderline lepromatous +"l, epromatosa polar
+ yang merupakan bentuk yang stabil.1,2,3,,!
H/ membagi klasifikasi Morbus Hansen berdasarkan $umlah lesi dan hasil
pemeriksaan bakterioskopik pada kulit, yaitu 0ausi "asiler +0" dengan $umlah satu
lima lesi dan hasil pemeriksaan bakteri negatif. Sedangkan Multi "asiler +M" dengan
$umlah lebih dari lima lesi dan hasil pemeriksaan bakteri positif.
Morbus Hansen mempunyai tiga ge$ala klinis yang utama disebut Cardinal sign,
yaitu lesi hipopigmentasi atau eritematosa, mendatar +makula atau meninggi +plakat
yang bersifat kurang atau hilangnya sensasi rasa, penebalan saraf perifer antara lain
n.ulnaris, n.medianus, n.auricularis magnus, n.poplitea lateralis, n.tibialis posterior ,1,2,
ditemukan basil tahan asam pada pemeriksaan bakterioskopik hapusan kulit cuping
telinga dan lesi kulit yang aktif. ntuk menegakkan penyakit kusta, paling sedikit harus
ditemukan satu tanda kardinal.1 "ila tidak atau belum dapat ditemukan, maka penderita
perlu diamati dan diperiksa ulang setelah 3- bulan sampai diagnosis kusta dapat
ditegakkan atau disingkirkan.1
1
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
2/23
*u$uan dari H/ pada akhir tahun 241! untuk mengurangi tingkat kasus baru di
seluruh dunia sekurangnya 3!5. 6ari 11! negara, pre7alensi terdaftar global kusta
pada akhir kuartal pertama tahun 2413 mencapai 189.418 kasus, sementara $umlah kasus
baru terdeteksi selama 2412 adalah 232.8!: kasus.6ari kasus baru, 9!5 terdeteksi di
seluruh dunia selama tahun 2414 di negara-negara berikut; ndia, ?thiopia, >ndonesia, Myanmar, @epal, @igeria, Ailipina, Sudan.2
6ari 14 negara dengan $umlah kasus baru terbesar di dunia, >ndonesia menempati
posisi ke-3 setelah >ndia dan "ra#il. "erdasarkan data epidemiologi, $umlah kasus baru
pada penyakit Morbus Hansen di >ndonesia tahun 2412, sebanyak 1:.984 kasus, angka
ini turun dari 2411 sebanyak 24.423 kasus. Menurut data 6inas &esehatan 0ro7insi
0apua, rata-rata pasien kusta mencapai 1.344 kasus baru tiap tahun. 0apua menempatiurutan ketiga setelah 0apua "arat dan Maluku. *erdapat 1: kabupaten di 0apua yang
mempunyai angka kasus Morbus Hansen tertinggi.!
H/ merekomendasikan pengobatan Morbus Hansen dengan re$imen kombinasi
M6* + Multi Drug Treatment) yang terdiri atas kombinasi dapson, rifampisin, dan
klofa#imin.2 0enggunaan M6* dimaksudkan untuk mengurangi ketidaktaatan penderita,
menurunkan angka putus obat, dan mengatasi resistensi dapson sebagai monoterapi.
@amun dalam pelaksanaan program M6* mengalami beberapa masalah. /leh karena itu
diperlukan obat-obat baru dengan mekanisme bakterisidal yang berbeda dengan obat-
obat dalam re$imen M6*-H/ saat ini. /bat baru ini harus memenuhi syarat antara
lain bersifat bakterisidal kuat terhadap M.leprae, tidak antagonis dengan obat yang
sudah ada, aman, dapat diberikan per oral.9Bang sudah terbukti efektif antara lain
ofloksasin, minosiklin, dan klaritromisin.2,3
0rognosis pada Morbus Hansen tergantung pada tipe penyakit. Morbus Hansen
tipe mempunyai komplikasi $angka pan$ang.2 0asien dapat mengalami kerusakan
saraf $angka pan$ang dan cacat. 0rognosis $uga tergantung pada akses pasien terhadap
terapi, kepatuhan pasien, dan inisiasi a%al pengobatan. (ika tidak diobati Morbus
Hansen tipe dapat berakibat pada kematian.2,!
2
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
3/23
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN @ama ; *n. M
(enis &elamin ; aki-lakimur ; 29 tahun
ndonesia
0eker$aan ; 0eker$a bangunan*anggal masuk 'S ; 34 @o7ember 241!
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin R!D Kota Ban"ar pada tanggal
#$ %o&ember '$(, pukul ($.$$ *+B secara autoanamnesis.
Keluhan Utama:
"ercak putih yang terasa baal baal yang semakin meluas pada daerah pinggang,
punggung belakang, kedua tangan, kedua kaki, perut dan %a$ah se$ak 2 minggu yang
lalu
Riwayat Penyakit Sekaran;0asien datang dengan keluhan bercak putih yang terasa baal yang semakin meluas
se$ak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. "ercak tersebut berada di daerah pinggang,
punggung belang, kedua tangan, kedua kaki, perut dan %a$ah. "ercak berbentuk bulat
dengan ukuran ber7ariasi mulai dari sebesar uang logam hingga lebih dari 1!
centimeter. *idak ada sisik pada bercak tersebut. 0asien merasakan hilangnya sensasi
rasa pada baal tersebut. 0asien tidak merasakan gatal pada bercak tersebut. 0asien
mengeluhkan adanya rasa baal dan sering kesemutan pada kaki kirinya se$ak 1 bulan
yang lalu, pasien $uga mengeluh nyeri sendi dan pegal-pegal, tidak ada kelemahan
keempat anggota gerak
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
4/23
minggu seebelum masuk rumah sakit bercak putih tersebut meluas hingga ke %a$ah dan
membuat pasien semakin resah hingga akhirnya berobat ke rumah sakit.
'i%ayat penyakit dahulu, pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya. 0enyakit kencing manis, asma dan darah tinggi disangkal.'i%ayat 0enyakit &eluarga, dikeluarga tidak ada yang mengalami sakit yang sama
seperti yang pasien alami. 0enyakit kencing manis, asma dan darah tinggi dalam
keluarga disangkal.
'i%ayat 0engobatan, pasien konsultasi dengan petugas apotek dan diberikan obat
anti alergi seperti =*M sertaaleron, keluhan gatal hilang, namun bercak putih serta baal
tidak ada perbaikan.
'i%ayat
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
5/23
@adi ; 89 DCmenit
0ernapasan ; 24DCmenit
Suhu ; 3,9/=
&epala ; @ormocephali
Mata ; &on$ungti7a anemis -C-, sklera ikterik -C-
*H* ; Aaring hiperemis -C-, tonsil *1-*1
eher ; *idak ada pembesaran kelen$ar tiroid maupun &G"
(antung ; Suara $antung S1-S2 reguler, murmur -C-, gallop -C-
0aru ; Suara nafas 7esikuler, ronki -C-, -eeing -C-
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
6/23
• @er7us tibialis posterior; 0enebalan +-C-, ana#te#i tela$ak
kaki %&'()
STATUS DERMATOLO"IS
6istribusi Generalisata
'egio 0inggang, punggung belakang, kedua tangan, kedua kaki, perut dan
%a$ah
esi esi bilateral, multipel, s irkumskrip, diskret, bentuk sebagian bulat,
sebagian lon$ong, dan sebagian tidak beraturan, lesi sebagian timbul,
sebagian tidak menimbul, lesi kering, ukuran diameter terkecil 2 cm,
ukuran terbesar 1:D14 cm
?floresensi Makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, plak hipopigmentasi
!OTO KLINIS
6
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
7/23
7
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
8/23
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
9/23
• 0emeriksaan otonom, kulit kering +E
• @er7us tibialis posterior ana#te#i tela$ak kaki %&'()
DIA"NOSIS BANDIN"Morbus Hansen pausibasilar tipe tuberculoid +"*
Morbus Hansen pausibasilar tipe indeterminate
Morbus Hansen pausibasilar tipe Mid-borderline
DIA"NOSIS KER,A
Morbus Hansen pausibasilar tipe tuberculoid
PEMERIKSAAN AN,URAN
0emeriksaan "akterioskopis
*es epromin
0emeriksaan Histopatologis
0emeriksaan Serologis
PEN"OBATAN'TATALAKSANA:
- @on-medikamentosa
o ?dukasi mengenai penyakit dan rencana pengobatan bekepan$angan
o *eratur meminum obat dan kontrol setiap bulan
o Men$aga hygiene sepeti mengganti ba$u dan mandi setiap kali berkeringat
o Men$aga kontak dengan orang lingkungan sekitar untuk mencegah
penularan
o
Men$aga kebersihan lesi dari luka atau kotoran, dengan melakukan pengecekan setiap hari
o *anggap akan efek samping obat dan reaksi obat dan segera berobat ke
dokter.
- Medikamentosa 'ifampisin 44 mgCbulan
6apson 144 mgChari
(angka pengobatan bulan
PRO"NOSIS
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
10/23
10
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
11/23
BAB III
ANALISA KASUS
A- Anali#i# Dian.#i# Ka#u#
Anamne#i# *an Pemerik#aan !i#ik $a*a ka#u#:o bercak putih yang terasa baal
o "ercak berada di daerah pinggang, punggung belang, kedua tangan,
kedua kaki, perut dan %a$ah
o "ercak berbentuk bulat dengan ukuran ber7ariasi mulai dari sebesar uang
logam hingga lebih dari 1! centimeter
o rasa baal dan sering kesemutan pada kaki kirinya se$ak 1 bulan yang lalu
o myalgia +E
Pemerik#aan !i#ik $a*a Ka#u#
o 6istribusi generalisata pada pinggang, punggung belakang, kedua tangan,
kedua kaki, perut dan %a$ah. esi bilateral, multipel, sirkumskrip, diskret,
bentuk sebagian bulat, sebagian lon$ong, dan sebagian tidak beraturan,
lesi sebagian timbul, sebagian tidak menimbul, lesi kering, ukuran
diameter terkecil 2 cm, ukuran terbesar 1:D14 cm. Makula
hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, plak hipopigmentasi
o 0emeriksaan sensoris raba, nyeri dan suhu pada bercak didapatkan positif
+terdapat gangguan fungsi sensoris
o 0emeriksaan otonom, kulit kering +E
o @er7us tibialis posterior ana#te#i tela$ak kaki %&'()
Te.ri
6iagnosis 0enyakit kusta di dasarkan pada penemuan tanda kardinal +tanda
utama, yaitu ;
1 "ercak kulit yang mati rasa
"ercak hipopgmentasi atau eritematosa, mendatar +makula atau meninggi
+plak. Mati rasa pada bercak bersifat total atau sebagian sa$a terhadap rasa
raba, rasa suhu, rasa nyeri.
2 0enebalan Saraf *epi
11
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
12/23
6apat disertai rasa nyeri dan dapat $uga disertai atau tanpa gannguan fungsi
saraf yang terkena, yaitu ;
a Gangguan fungsi saraf sensoris ; mati rasa
b Gangguan fungsi motoris ; paresis atau paralisis
c Gangguan fungsi otonom ; kulit kering, retak, edema, tempat
pertumbuhan rambut terganggu
3 6itemukan kuman tahan asam
"ahan pemeriksaan adalah apusan kulit cuping telinga dan lesi kulit pada
bagian yang aktif. &adang-kadang diperoleh dari biops di kulit atau saraf.
ntuk menegakkan diagnosis penyakit kusta, paling sedikit harus
ditemukan satu tanda kardinal. "ila tidak atau belum dapat ditemukan makakita hanya dapat mengatakan tersangka kusta dan pasien perlu diamati dan
diperiksa ulang setelah 3- bulan sampai diagnosis kusta dapat ditegakkan atau
disingkirkan.,:
Ge$ala prodormal penyakit kusta biasanya tidak terlihat dan penyakit ini
tidak dikenali sampai didapatkan erupsi pada kulit. 0ada 945 pasien menun$ukan
ge$ala kehilangan sensasi rasa beberapa tahun lebih dulu sebelum lesi pada kulit
tampak. 'angsang suhu adalah sensasi yang pertama hilang, pasien sulit
memebedakan rasa panas dan dingin, selan$utnya pasien baru kehilangan sensasi
raba dan nyeri. &ehilangan sensasi ini terutama pada tangan dan kaki.,:
Sim$ulan anali#a anamne#i# *an $emerik#aan +i#ik:
!ntuk menegakkan diagnosis penyakit kusta, paling sedikit -arus ditemukan satu tanda
kardinal. Berdasarkan perbandingan antara kasus dan anamnesis, didapatkan ba-a
pasien tela- memenu-i dua dari tiga tanda kranial morbus -ansen.
Dian.#i# $a*a Ka#u#
12
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
13/23
DIA"NOSIS BANDIN"
Morbus Hansen pausibasilar tipe tuberculoid +"*
Morbus Hansen pausibasilar tipe indeterminate
Morbus Hansen pausibasilar tipe Mid-borderline
DIA"NOSIS KER,A
Morbus Hansen pausibasilar tipe tuberculoid
Mena$a *i*ian.#i# Ti$e Pau#i/a#iler0
N
.
Pau/a#iler %PB)123 Multi/a#iler %MB)123
1. "ercak ;
1 (umlah
2 kuran
3 "atas
0ermukaan
! Mati rasa
&ehilangan
kemampuan
berkeringat, bulu
rontok
: 6istribusi
1-!
kecil dan besar
tegas
kering dan kasar
selalu ada dan $elas
biasanya ada
unilateralC bilateral,
asimetris
!
&ecil
*idak tegas
Halus dan berkilat
"iasanya tidak $elas
"iasanya tidak ada
"ilateral dan simetris
2. >nfiltrat
1. &ulit
2. Mukosa +hidung
tersumbat,
perdarahan hidung
*idak ada, kadang ada
*idak pernah ada
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
14/23
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
15/23
0emeriksaan "akterioskopis*es epromin
0emeriksaan Histopatologis
0emeriksaan Serologis
Te.ri
1 0emeriksaan "akterioskopis +sayatan kulit
Sediaan diambil dari kelainan kulit yang paling aktif. *empat yang paling sering
diambil adalah cuping telinga, lengan, pungung, bokong dan paha atau bisa $uga
dari sekret hidung. 6engan cara membuat kerokan pada kulit dengan
menggunakan skapel kemudian hasil kerokan diletakan pada gelas obyek, dapat
dibuat beberapa apusan dari tempat yang berbeda. 0reparat apusan dipulas
dengan Jiehl-nielsen atau modifikasi dengan &inyoun menurut prosedurnya.8
Indeks Bakteri ( IB ) :
1E bila 1-14 "*< dalam 144 0
2E "ila 1-14 "*< dalam 14 0
3E bila 1-14 "*< rata-rata dalam 1 0
E bila 11-144 "*< rata-rata dalam 1 0
!E bila 141-1444 "*< rata-rata dalam 1 0
E bila 1444 "*< rata-rata dalam 1 0
Indeks Morfologi (IM)
>ndeks morfologi dikalkulasi dengan menghitung kuman batang yang solid pada
pe%arnaan tahan asam, basil lepra yang di%arnai dengan karbol fuchsin yang
solid merupakan bakteri yang 7iabel, basil yang ter%arna irreguler mungkin
karena mati dan berdegenerasi.8
2 *es epromin
epromin adalah suspensi yang berisi M.epra yang dimatikan diambil dari
manusia yang terinfeksi dan $aringan
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
16/23
lambat +3- minggu, reaksi mitsuda. 'eaksi Mitsuda merupakan respon
granulomatosis terhadap antigen adalah lebih tepat. 0asien-pasien dengan kusta
tipe ** atau "* mempunyai respon positif kuat + ! mm akan tetapi pasien
dengan tipe tidak ada respon. *es ini merupakan petun$uk untuk mengetahui
fungsi sistem imunitas seluler seseorang. 'espon imunitas seluler terhadap
M.eprae $uga dapat dilihat dengan menggunakan ymphocite *ransformation
*est +** dan ymphocyte Migration >nhibition *est +M>*. 6asar test ini
adalah untuk mendeteksi antibodi atau antigen M.eprae.8
3 *es-tes Serologis
*es serologi mayor meliputi Aluorescent
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
17/23
o *ipe ", granuloma dibangun oleh histiosit, saraf kulit masih ada dan basil
ditemukan lebih banyak dari tipe lainya.8
solid merupakan bakteri yang 7iabel, basil yang ter%arna irreguler mungkin
karena mati dan berdegenerasi.8
ANALISIS PEN"OBATAN'TATALAKSANA:
- @on-medikamentosa
o ?dukasi mengenai penyakit dan rencana pengobatan bekepan$angan
o *eratur meminum obat dan kontrol setiap bulan
o Men$aga hygiene sepeti mengganti ba$u dan mandi setiap kali berkeringat
o Men$aga kontak dengan orang lingkungan sekitar untuk mencegah
penularano Men$aga kebersihan lesi dari luka atau kotoran, dengan melakukan
pengecekan setiap hari
o *anggap akan efek samping obat dan reaksi obat dan segera berobat ke
dokter.
- Medikamentosa 'ifampisin 44 mgCbulan
6apson 144 mgChari
(angka pengobatan bulan
Te.ri
A- Me*ikament.#a
Skema Re4imen MDT&5HO
'e$imemen M6*-H/ baku terdiri atas kombinasi obat-obatan dapson,
'ifampisin dan klofa#imin dengan skema menurut H/ sebagai berikut ;
1 'e$imen 0" untuk kusta 0", terdiri atas 'ifampisin 44 mg sebulan
sekali, di ba%ah penga%asan ditambah dapson 144 mgChr +1-2
mgCkg"" selama bulan
2 'e$imen M" untuk kusta M", terdiri atas kombinasi 'ifampisisn
44 mg sebulan sekali di ba%ah penga%asan, dapson 144 mgChari
17
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
18/23
s%akelola, ditambah klofa#imin 344 mg sebulan sekali dia%asi dan
!4 mgChari s%akelola. ama pengobatan minimal 2 tahun dan $uga
mungkin sampai "*< negatif. 6osis tersebut merupakan dosis
de%asa untuk anak-anak disesuaikan dengan berat badan
M6* adalah suatu terapi yang aman, efektif dan mudah didapatkan oleh
penderita yang kurang mampu.
/bat-obat pada re$imen M6*-H/
1 Da$#.n %DDS2 626 *iamin. *i+enil #ul+.n)- /bat ini bersifat bakteriostatik
dengan menghambat en#im dihidrofolat sintetase. (adi tidak sperti pada
kuman lain, dapson beker$a sebagai anti metabolit 0
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
19/23
3 Kl.+a7imin %lam$rene 89IBA "EI" : B&11;)- /bat ini merupakan
turunan #at %arna iminofena#ine dan mempunyai efek bakteriostatik sama
dengan dapson. "eker$anya mungkin melalui gangguan metabolisme radikal
oksigen. 6i samping itu obat ini $uga mempunyai efek antiinflamasi
sehingga berguna untuk pengobatan reaksi kusta khususnya ; ?@. 6osis
untuk kusta adalah !4 mgChari atau 144 mg tiga kali seminggu dan untuk
anak-anak 1mgCkg ""Chari. Selain itu dosis bulanan 344 mg $uga diberikan
setiap bulan untuk mengurangi reaksi tipe 1 dan 2. &ekurangan obat ini
harganya mahal di samping itu menyebabkan pigmentasi kulit yang sering
merupakan masalah pada ketaatan penderita. ?fek sampingnya hanya ter$adi
pada dosis tinggi,berupa gangguan gastrointestinal +@yeri abdomen, diare,anoreksi dan 7omitus.8
Eti.nami* *an $r.ti.nami*, &edua obat ini merupakan obat
antituberkulosis dan hanya sedikit dipakai pada kusta. 6ahulu dipakai
sebagai pengganti klofa#imin, pada kasus-kasus yang keberatan karena
pigmentasinya obat ini beker$a bakteriostatik tetapi karena cepat tiombul
resistensi, lebih toksik harganya mahal serta efek hepatotoksiknya, maka
sekarang tidak dian$urkan lagi pada re$imen pengobatan kusta.8
B- N.n Me*ikament.#a
E*uka#i :
- 0asien harus diberi pen$elasan tentang diagnosis dan prognosis
penyakitnya.
- 0asien harus diberitahu bagaimana tentang hilangnya sensasi rasa yang
ter$adi, pasien harus berhati-hati dan mencegah ter$adinya trauma dengan
menggunakan alas kaki.
- Mengetahui kapan ter$adinya anestesi pada anggota tubuh dan
kelemahanya serta kerusakan pada matanya.
19
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
20/23
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
21/23
21
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
22/23
22
8/19/2019 Lapsus 2 Laill
23/23
DA!TAR PUSTAKA
1. 6$uanda n ; kin Biopsy in 2eprosy
3istological interpretation and Clinical Application. Second ?dition 198!. =>"GB imited, "asle +S%it#erland.0p; 1:-22:. 6$uanda . (akarta. 2442 ) 1:3-84.
23