LAPSUS Kala 2 Lama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ahbfhdfiugeriu

Citation preview

  • 1

    LAPORAN KASUS

    PERSALINAN KALA II LAMA

    Disusun oleh:

    Handaru Wedya Pawitra

    205.121.0035

    Dosen Pembimbing:

    Dr. Djamil Suherman Sp.OG

    KEPANITERAAN KLINIK MADYA

    LABORATORIUM ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

    RSD MARDI WALUYO BLITAR

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

    2012

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas rahmat dan hidayah-

    Nya panulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul Persalinan Kala II Lama.

    Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

    tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas

    Kedokteran Universitas Islam Malang-RSD Mardi Waloyo Blitar. Ucapan terimakasih

    penulis ucapkan kepada pembimbing kami Dr. Djamil Suherman, Sp.OG atas bimbingan

    dalam penulisan referat ini.

    Penulis menyadari laporan kasus ini masih memiliki kekurangan, untuk itu kritik dan

    saran penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan penulisan laporan kasus. Semoga

    bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

    Blitar, 20 Desember 2012

    Penulis

  • 3

    DAFTAR ISI

    Cover ......................................................................................................................... i

    Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

    Daftar Isi ................................................................................................................... iii

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1

    1.2.Tujuan ........................................................................................................... 1

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Definisi ......................................................................................................... 2

    2.2. Etiologi ......................................................................................................... 3

    2.3. Gejala Klinis ................................................................................................ 4

    2.9. Penegakan Diagnosa .................................................................................... 5

    2.11.Penatalaksanaan.......................................................................................6

    BAB III. ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN

    3.1. Identitas ........................................................................................................ 7

    3.2. Anamnesis .................................................................................................... 8

    3.3. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................ 9

    3.4. Diagnosa ....................................................................................................... 10

    3.5. Planning terapi .............................................................................................. 11

    3.6. Resume .......................................................................................................... 12

    3.7. Follow Up .................................................................................................... 13

    3.8. Pembahasan .................................................................................................. 13

    BAB IV. PENUTUP

    4.1. Kesimpulan .................................................................................................. 14

    4.2. Saran ............................................................................................................ 14

    Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi,

    placenta dan membran dari rahim ibu. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis

    serta peristiwa alamiah yang sangat dinantikan oleh ibu dan keluarga selama sembilan bulan.

    Ketika proses persalinan dimulai, peran ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peran

    petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi

    serta bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan ibu bersalin.2

    Persalinan kala II lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan

    bayi baru lahir. Persalinan kala II lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam

    yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan

    tenaga, dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang dapat

    menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat

    meningkatkan kematian bayi. Para ibu baru yang menjalani persalinan pertamanya dengan

    sulit dan lama mengatakan bahwa pengalaman tersebut akan mempengaruhi mereka untuk

    selamanya 2.

    Persalinan tindakan pervaginam dengan forsep atau ekstraksi vacum dilakukan apabila

    syarat persalinan pervaginam dipenuhi dan apabila ada indikasi antara lain : Gawat janin,

    kelelahan ibu, persalinan lama kala II, preeklamsi berat dan eklamsi. Persalinan secsio

    sesarea dilakukan apabila ada indikasi dispoporsi kepala panggul, plasenta previa, malposisi

    dan malpresentasi, serta riwayat obstetri buruk.3

    1.2 TUJUAN

    Tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui definisi, etiologi,

    patofisiologi, dan penatalaksanaan persalinan kala II lama, serta bertujuan untuk menganalisa

    kasus dan sesuai dengan tinjauan pustaka.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. KALA II LAMA

    2.1.1 Definisi

    Persalinan kala II lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi,

    dan lebih dari 18 jam pada multi. Persalinan lama adalah proses pengeluaran buah kehamilan

    sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan yang dimulai dengan

    pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi. Lamanya kala II menurut

    Friedman adalah 1 jam untuk primigravida dan 15 menit untuk multigravida. Pada kala II

    yang berlangsung lebih dari 2 jam pada primigravida atau 1 jam pada multipara dianggap

    sudah abnormal oleh mereka yang setuju dengan pendapat Friedman, tetapi saat ini hal

    tersebut tidak mengindikasikan perlunya melahirkan bayi dengan forceps atau vakum

    ekstraksi.7

    Kontraksi selama kala II adalah sering, kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2 menit

    yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi dan semakin ekspulsif sifatnya.3.7

    2.1.2 Etiologi

    Sebab-sebab terjadinya persalinan lama ini adalah multikomplek, dan tentu saja

    bergantung pada pengawasan selagi selama hamil, pertolongan persalinan yang baik, dan

    pelaksanaannya. Faktor-faktor penyebabnya antara lain :

    1. Kelainan letak janin

    2. Kelainan-kelainan panggul

    3. Kelainan his

    4. Pimpinan partus yang salah

    5. Janin besar atau ada kelainan congenital

    6. Primitua

    7. Perut gantung, grandemulti

    8. Ketuban pecah dini

  • 6

    2.1.3. Gejala klinik

    a. Pada Ibu

    Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernafasan cepat, dan

    metrocrismus. Didaerah lokal sering dijumpai : Oedema vulva, oedema serviks, cairan

    ketuban berbau, terdapat mekonium. 8

    b. Pada Janin

    Denyut jantung janin cepat/hebat/tidak teratur bahkan negatif, air ketuban terdapat

    mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau.

    Kaput suksedaneum yang besar. Kaput ini dapat berukuran cukup besar dan

    menyebabkan kesalahan diagnostik yang serius. Biasanya kaput suksedaneum,

    bahkan yang besar sekalipun, akan menghilang dalam beberapa hari.

    Moulage kepala yang hebat, akibat tekanan his yang kuat, lempeng-lempeng tulang

    tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain.

    Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK)

    Kematian Janin Intra Parital (KJIP)

    2.1.4. Diagnosis

    Faktor- factor penyebab persalinan lama:

    1.His tidak efisien/adekuat

    2.Faktor janin

    3.Faktor jalan lahir

    Diagnosis persalinan lama:

    TANDA DAN GEJALA DIAGNOSIS

    Serviks tidak membuka, tidak

    didapatkan his/his tidak teratur

    Belum in partu

    Pembukaan serviks tidak melewati

    4cm sesudah 8 jam inpartu dengan his

    yang teratur.

    Fase laten memanjang

    Pembukaan serviks melewati kanan

    garis waspada partograf.

    a.Frekuensi his berkurang dari 3 his

    a. Inersia uteri

  • 7

    per 10 menit dan lamanya kurang dari

    40 detik.

    b.Pembukaan serviks dan turunnya

    bagian janin yang dipresentasi tidak

    maju dengan kaput, terdapat moulase

    yang hebat, oedema serviks, tanda

    rupture uteri imminens, gawat janin.

    c.Kelainan presentasi (selain vertex

    dengan oksiput anterior).

    b. Disproporsi sefalopelvik

    c. Malpresentasi/malposisi

    Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin

    mengejan, tetapi tak ada kemajuan

    penurunan

    Kala II Lama

    2.1.5 Diagnosis Pasti

    1. Pembukaan lengkap

    2. Kepala bayi terlihat pada introitus vagina

    2.1.6. Penatalaksanaan

    1. Setelah pembukaan lengkap memimpin ibu untuk meneran apabila timbul dorongan

    spontan untuk melakukan hal itu

    2. Beristirahat pada posisi yang nyaman bagi ibu

    3. Memantau kondisi janin

    4. Bila igin meneran, tetapi pembukaan belum lengkap anjurkan ibu untuk bernapas

    cepat atau biasa, atur posisi agar nyaman, upayakan tidak meneran hingga pembukaan

    lengkap

    5. Bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu tidak ingin meneran anjurkan untuk

    mobilisasi atau mengubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran

    6. Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin meneran setelah 60 menit dari sejak

    pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran saat kontraksi puncak (beri asupan nutrisi

    yang cukup).

    7. Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi rujuk ibu kefasilitas

    rujukan.

  • 8

    Penting bila melakukan pimpinan persalinan

    1. Ada tanda pasti kala II

    2. Ibu ada dorongan kuat untuk meneran

    3. Selaput ketuban sudah pecah/dipecahkan

    2.1.7. Penangganan

    2.1.7.1 Persalinan palsu/belum inpartu

    Periksa apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban pecah. Jika didapatkan adanya

    infeksi, obati secara adekuat. Jika tidak ada pasien boleh dirawat jalan.

    a. Fase laten memanjang (prolonged latent phase)

    Diagnosis fase laten memanjang dibuat secara retrospektif. Jika his berhenti, pasien

    disebut belum inpartu atau persalinan palsu. Jika his makin teratur dan pembukaan makin

    bertambah lebih dari 4cm, masuk dalam fase laten. Jika fase laten lebih dari 8 jam dan tidak

    ada tanda-tanda kemajuan, lakukan penilaian ulang terhadap serviks:

    1) Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks dan tidak ada

    gawat janin, mungkin pasien belum inpartu.

    2) Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks, lakukan amniotomi dan

    induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin.

    a) Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam.

    b) Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakuakan pemberian oksitosin selama

    8jam, lakukan seksio sesarea

    3) Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,cairan vagina berbau) :

    a) Lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin.

    b) Berikan antibiotic kombinasi sampai persalinan.

    b. Fase aktif memanjang.

    a) Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan ketuban

    masih utuh, pecahkan ketuban.

  • 9

    b) Nilai his :

    1) Jika his tidak adekuat (kurang dari 3 his dalam 10menit dan lamanya kurang dari

    40detik) pertimbangkan adanya insertia uteri.

    2) Jika his adekuat (3 kali dalam 10menit dan lamanya lebih dari 40 detik),

    pertimbangkan adanya disproporsi, obstruksi, malposisi atau malpenetrasi.

    c) Lakukan penanganan umum yang akan memperbaiki his dan mempercepat

    kemajuan persalinan. 2.6.9

  • 10

    BAB III

    ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN

    3.1. IDENTITAS

    A. Identitas Penderita

    Nama : Ny. T

    Umur : 37 Tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Pendidikan : SMP

    Agama : Islam

    Alamat : Blitar

    Status Perkawinan : Menikah

    Suku : Jawa

    Tanggal MRS : 07 Desember 2012

    3.2. ANAMNESIS

    1. Keluhan Utama : Perut terasa kenceng-kenceng dan pembukaan sudah lengkap

    namun persalinan tidak maju.

    2. Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien dikirim oleh bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 11.00 WIB dengan

    keluhan pembukaan sudah lengkap namun persalinan tidak maju. Pasien mengaku

    awalnya perut terasa kenceng-kenceng dan keluar cairan jernih bercampur lendir

    dan darah dari jalan lahir sejak kemarin tanggal 06 Desember 2012, jam 23.00

    WIB, kemudian pasien periksa ke bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 03.00,

    dan oleh bidan dikatakan pembukaan 3 dan dievaluasi sampai pembukaan lengkap

    sekitar jam 06.00, kemudian pasien dipimpin untuk bersalin hingga 2 jam,

    namun persalinan tidak maju, sehingga oleh bidan pasien dirujuk ke kamar

    bersalin RSD Mardi Waluyo Blitar

    3. Riwayat Penyakit Dahulu :

    a. Hipertensi (-).

    b. Diabetes Melitus (-).

  • 11

    c. Penyakit Jantung (-).

    d. Penyakit Tumor atau Kanker (-).

    4. Riwayat Penyakit Keluarga :

    a. Hipertensi (-).

    b. Diabetes Melitus (-).

    c. Penyakit Jantung (-).

    d. Penyakit Tumor atau Kanker (-).

    5. Pola Haid :

    a. Menarche : Usia 13 tahun, Teratur

    b. Siklus : 28 Hari

    c. Nyeri Haid : Iya, selama menstruasi.

    d. Menopause : Belum

    e. Hari pertama haid terakhir : 07 Maret 2012

    f. Taksiran persalinan : 14 Desember 2012

    6. Pola Keputihan :

    Tidak pernah selama hamil

    7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

    Kehamilan saat ini merupakan kehamilan yang keempat, dan tidak pernah

    keguguran sebelumnya.

    8. Riwayat KB : disangkal

    9. Riwayat menikah : 17 tahun yang lalu.

    3.3. PEMERIKSAAN FISIK

    1. Keadaan Umum : tampak lemah

    2. Kesadaran : Compos mentis (GCS 456)

    3. Status gizi : Kesan cukup

    4. Antropometri : BB 70 kg, TB 155 cm

    5. Tanda Vital :

    a. Tensi : 120/80 mmHg

    b. Nadi : 84x/menit

    c. RR : 20x /menit

    d. Suhu : 36,5oC

    6. Kulit : Normal

    7. Kepala : Bentuk mesocephal, Normal.

  • 12

    8. Mata : Conjungtiva anemis (-/-).

    9. Hidung : Normal

    10. Mulut : Normal.

    11. Telinga : Normal.

    12. Tenggorokan : Normal.

    13. Leher : Normal.

    14. Thorax : Normochest, simetris, pernafasan thoracoabdominal

    a. Cor :

    I : ictus cordis tak tampak

    P : ictus cordis kuat angkat

    P : batas kiri atas : ICS II Parasternal Line Sinistra

    batas kanan atas :ICS II Parasternal Line Dextra

    batas kiri bawah : ICS V MCL

    batas kanan bawah:ICS IV Parasternal Line Dextra

    batas jantung kesan tidak melebar

    A : BJ III intensitas normal, regular.

    b. Pulmo :

    I/P : Simetris

    P : Sonor/Sonor

    A : suara dasar vesikuler

    + +

    + +

    +

    15. Ekstremitas :

    Superior : akral hangat, edem (-/-)

    Inferior : akral hangat, edem (-/-)

    16. Status Obstetrik

    a. Palpasi :

    - Tinggi fundus uteri : 28 cm

    - Letak janin : punggung kanan, letak kepala, U

    - His : 3x10 (25-30)

    - DJJ : 140x/menit

    b. Pemeriksaan Dalam (VT).

    - Pembukaan : lengkap

  • 13

    - Ketuban : (-) Negatif

    - Presentasi : Kepala

    - Hodge : III

    - Panggul : Unit panggul dalam kesan normal

    3.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    a. Pemeriksaan Darah Lengkap tanggal 07-12-2012

    - Hemoglobin : 11,0

    - Hitung leukosit : 13.000

    - LED : 42-80

    - Hitung jenis : -/1/-/86/10/3

    - Hitung eritrosit : 4.220.000

    - Hitung trombosit : 277.000

    - Hematokrit : 34,5

    - HbsAg : non reaktif

    - HIV : non reaktif

    b. Pemeriksaan Urine lengkap 07-12-2012

    - Warna urine : kuning tua keruh

    - Albumin urin : negative

    - Reduksi urine : negative

    - Bilirubine urin : negative

    - Urobilinogen : negative

    - Keton : + 1

    - Nitrit : negative

    - Berat jenis urine : 1,015

    - pH urine : 6,0

    Sedimen urine

    - Eritrosit : > 50

    - Lekosit : 1-2

    - Epitel : 3-6

    - Kristal : negative

    - Silinder : negative

    - Bakteri : negative

  • 14

    c. Pemeriksaan USG

    Belum pernah

    3.5. DIAGNOSA

    3.5.1.Diagnosa Kehamilan

    GIV P30003 usia kehamilan 38-39 minggu T/H + kala II lama

    3.5.2. Diagnosa Persalinan

    P40004 pp vacum ekstraksi a/i kala II lama

    3.6. PLANNING TERAPI

    - Lab DL, HBsAg, HIV

    - Observasi CHPB

    - OD Percepat kala II

    - Pimpin persalinan

    3.7. RESUME

    Pasien dikirim oleh bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 11.00 WIB dengan keluhan

    pembukaan sudah lengkap namun persalinan tidak maju. Pasien mengaku awalnya perut

    terasa kenceng-kenceng dan keluar cairan jernih bercampur lendir dan darah dari jalan lahir

    sejak kemarin tanggal 06 Desember 2012, jam 23.00 WIB, kemudian pasien periksa ke bidan

    tanggal 07 Desember 2012, jam 03.00, dan oleh bidan dikatakan pembukaan 3 dan dievaluasi

    sampai pembukaan lengkap sekitar jam 06.00, kemudian pasien dipimpin untuk bersalin

    hingga 2 jam, namun persalinan tidak maju, sehingga oleh bidan pasien dirujuk ke kamar

    bersalin RSD Mardi Waluyo Blitar.

    Hari Pertama Haid Terakhir : 07 03 2012, Hari Perkiraan Lahir : 14 12 2012.

    Riwayat persalinan yang lalu : Pasien saat ini merupakan kehamilan ke-4. Dari pemeriksaan

    fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah dengan kesadaran compos mentis dan dari

    pemeriksaan vital sign didapatkan Tensi 140/90 mmHg, Nadi : 84x /menit, RR : 20x /menit,

    Suhu : 36,5oC. Dan dari Status Obstetrik didapatkan Tinggi fundus uteri : 28 cm, letak janin :

    punggung kanan, letak kepala, U, His : 3x10 (25-30), DJJ : 140x/menit. Pemeriksaan

    dalam (VT) didapatkan bloodslym, pembukaan lengkap, ketuban negative, presentasi kepala,

    hodge III, panggul unit panggul dalam kesan normal. Dari hasil pemeriksaan lab. darah

    lengkap normal, hasil USG belum pernah periksa, dan hasil urine lengkap normal.

    Perkembangan persalinan P40004 Post Partum vacum ekstraksi a/i kala II lama

  • 15

    3.8. FOLLOW UP(Terlampir)

    3.9. PEMBAHASAN

    Pasien dikirim oleh bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 11.00 WIB dengan keluhan

    pembukaan sudah lengkap namun persalinan tidak maju. Pasien mengaku awalnya perut

    terasa kenceng-kenceng dan keluar cairan jernih bercampur lendir dan darah dari jalan lahir

    sejak kemarin tanggal 06 Desember 2012, jam 23.00 WIB, kemudian pasien periksa ke bidan

    tanggal 07 Desember 2012, jam 03.00, dan oleh bidan dikatakan pembukaan 3 dan dievaluasi

    sampai pembukaan lengkap sekitar jam 06.00, kemudian pasien dipimpin untuk bersalin

    hingga 2 jam, namun persalinan tidak maju, sehingga oleh bidan pasien dirujuk ke kamar

    bersalin RSD Mardi Waluyo Blitar.

    Pada anamnesa obstetrik didapatkan pasien ini adalah kehamilan ke empat. Pasien

    pertama kali merasakan gerakan janin ketika usia kehamilan 5 bulan dan selama kehamilan

    tidak ditemukan adanya kelainan. Pemeriksaan keadaan umum penderita didapatkan

    kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi : 84x /menit, RR : 20x /menit,

    Suhu : 36,5oC

    Pemeriksaan obstetri ditemukan mammae membesar dan tegang. Inspeksi abdomen

    membesar dan simetris. Palpasi abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 28 cm, letak janin :

    punggung kanan, bagian terbawah janin kepala dan kepala masuk pintu panggul. Perkusi

    abdomen ditemukan tidak ada meteorismus dan timpanin sedangkan auscultasi didapatkan

    cortonen 140x/menit, cepat dan bising usus meningkat dari anamnesa dan pemeriksaan

    obstetri membuktikan bahwa pasien ini benar hamil. Pemeriksaan dalam didapatkan

    pembukaan lengkap, ketuban negative, kepala H III, ukuran panggul dalam kesan normal.

    Hasil dari pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa pasien dalam keadaan inpartu

    pembukaan lengkap dengan bidan sudah dipimpin persalinan sekitar 2jam tetapi persalinan

    tidak maju, pada kasus ini pasien terdiagnosis persalinan kala II lama kemungkinan terjadi

    karena faktor pimpinan persalinan yang salah yang dipengaruhi oleh 3P (power, passager,

    passage). Dari data yang didapatkan menegakkan diagnosis persalinan kala II lama pada

    pasien ini.

    Penatalaksanaan pada pasien ini adalah yang pertama memperbaiki keadaan umum

    sesuai dengan penyebab terjadinya persalinan kala II lama, sehingga pada pasien ini ketika

    sampai ke RS dilakukan planning diistirahatkan dengan di OD percepat kala II lama dan

    pasien dipimpin persalinan bayi lahir dengan vacum ekstraksi. Perkembangan persalinan

    P40004 post partum vacuum ekstraksi, plasenta lahir spontan lengkap (10 menit), perdarahan

    250 cc. 2 jam setelah persalinan, kondisi pasien KU : cukup, febris (-), TD : 110/70 mmHg,

  • 16

    abdomen TFU : 1jari diatas pusat, UC : baik, BU : (+), meteorismus : (-), lochea : (+). Pasien

    kemudian dipindah ke ruangan.

  • 17

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1. KESIMPULAN

    Persalinan kala II lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan

    bayi baru lahir. Angka kematian ibu di dunia berdasarkan data WHO tahun 2003 didapatkan

    bahwa dalam setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait

    dengan proses kehamilan dan persalinannya. Persalinan kala II lama rata-rata di dunia

    menyebabkan kematian ibu sebesar 8 % dan di Indonesia sebesar 9 %.3.6 Faktor- factor

    penyebab persalinan lama: a) His tidak efisien/adekuat b) Faktor janin c). Faktor jalan lahir.

    Diagnosis persalinan lama : Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tak ada

    kemajuan penurunan. Penatalaksanaan sesuai dengan penyebab terjadinya kala II lama dan

    pada pasien ini kemungkinan besar adalah factor kelelahan sehingga dilakukan planning

    untuk diistirahatkan yang pertama adalah memperbaiki keadaan umum di OD percepat kala II

    lama kemudian pasien dipimpin persalinan, bayi lahir dengan vacum ekstraksi.

    4.2. SARAN

    Dengan adanya upaya penelitian-penelitian lebih lanjut diharapkan dapat lebih

    menjelaskan faktor-faktor penyebab dan predisposisi yang berperan terhadap persalinan kala

    II lama. Adanya peran serta aktif yang baik dan benar dari seluruh pihak yang terkait mulai

    dari pasien, keluarga dan tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam upaya penanganan pada

    kasus kala II lama dan harus biasa melakukan persalinan dengan baik dan benar demi

    tercapainya kondisi ibu dan bayi yang lebih baik.

  • 18

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Anonim, 2008. http://Landasan teori persalinan. Wordpress. Com/2008/II/22 Fisiologi-

    persalinan.

    2. Anonim, 2012. http://sintacin. blogspot.com/2012/02/persalinan-kala-ii.html

    3. Berghella Vincenzo. 2007. Evidence Based Guidline Obstetric. Series in Maternal Fetal

    Medicine. Department of Obstetrics and Gynecology Jefferson Medical College

    of Thomas Jefferson, University Philadelphia, USA.

    4. Manuaba, I.B.G.2001. Kapita Selekta penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi dan KB.

    Jakarta : EGC

    5. Mochtar, R. Partus Lama dan Partus Terlantar. SINOPSIS OBSTETRI Jilid I. Edisi 2.

    Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 1998. Hal . 384-386

    6. Mose , J . C dan Alamsyah , M. 2010 . Bab I Persalinan Lama dalam Ilmu Kebidanan

    Sarwono Prawirohardjo, edisi ke empat. PT Bina Pustaka Sarwono

    Prawiroharjo: Jakarta

    7. Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Kebidanan. Tridasa printer ; Jakarta. 2008.

    8. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

    Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    9. Sumampouw, H. Dkk. Partus Kasep. Pedoman Diagnosis dan Terapi LAB / UPF Ilmu

    Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter

    Soetomo Surabaya. 1994. Hal. 55 58.

    10. WHO. 2006. Managing Prolonged and Obstructed Labour. Education for Safe

    Motherhood, 2nd edition. Department of Making Pregnancy safer .WHO:

    Geneva

    11. Wiknjosastro Hanifa Prof. dr. SpOg, 2005. Ilmu Kebidanan edisi Ketiga, cetakan

    Kedelapan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.