Upload
handaruwedyapawitra
View
525
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ahbfhdfiugeriu
Citation preview
1
LAPORAN KASUS
PERSALINAN KALA II LAMA
Disusun oleh:
Handaru Wedya Pawitra
205.121.0035
Dosen Pembimbing:
Dr. Djamil Suherman Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK MADYA
LABORATORIUM ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
RSD MARDI WALUYO BLITAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2012
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya panulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul Persalinan Kala II Lama.
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Malang-RSD Mardi Waloyo Blitar. Ucapan terimakasih
penulis ucapkan kepada pembimbing kami Dr. Djamil Suherman, Sp.OG atas bimbingan
dalam penulisan referat ini.
Penulis menyadari laporan kasus ini masih memiliki kekurangan, untuk itu kritik dan
saran penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan penulisan laporan kasus. Semoga
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Blitar, 20 Desember 2012
Penulis
3
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2.Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi ......................................................................................................... 2
2.2. Etiologi ......................................................................................................... 3
2.3. Gejala Klinis ................................................................................................ 4
2.9. Penegakan Diagnosa .................................................................................... 5
2.11.Penatalaksanaan.......................................................................................6
BAB III. ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1. Identitas ........................................................................................................ 7
3.2. Anamnesis .................................................................................................... 8
3.3. Pemeriksaan Fisik ........................................................................................ 9
3.4. Diagnosa ....................................................................................................... 10
3.5. Planning terapi .............................................................................................. 11
3.6. Resume .......................................................................................................... 12
3.7. Follow Up .................................................................................................... 13
3.8. Pembahasan .................................................................................................. 13
BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan .................................................................................................. 14
4.2. Saran ............................................................................................................ 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi,
placenta dan membran dari rahim ibu. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis
serta peristiwa alamiah yang sangat dinantikan oleh ibu dan keluarga selama sembilan bulan.
Ketika proses persalinan dimulai, peran ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peran
petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi
serta bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan ibu bersalin.2
Persalinan kala II lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan
bayi baru lahir. Persalinan kala II lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam
yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan
tenaga, dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi pendarahan post partum yang dapat
menyebabkan kematian ibu. Pada janin akan terjadi infeksi, cedera dan asfiksia yang dapat
meningkatkan kematian bayi. Para ibu baru yang menjalani persalinan pertamanya dengan
sulit dan lama mengatakan bahwa pengalaman tersebut akan mempengaruhi mereka untuk
selamanya 2.
Persalinan tindakan pervaginam dengan forsep atau ekstraksi vacum dilakukan apabila
syarat persalinan pervaginam dipenuhi dan apabila ada indikasi antara lain : Gawat janin,
kelelahan ibu, persalinan lama kala II, preeklamsi berat dan eklamsi. Persalinan secsio
sesarea dilakukan apabila ada indikasi dispoporsi kepala panggul, plasenta previa, malposisi
dan malpresentasi, serta riwayat obstetri buruk.3
1.2 TUJUAN
Tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah untuk mengetahui definisi, etiologi,
patofisiologi, dan penatalaksanaan persalinan kala II lama, serta bertujuan untuk menganalisa
kasus dan sesuai dengan tinjauan pustaka.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KALA II LAMA
2.1.1 Definisi
Persalinan kala II lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi,
dan lebih dari 18 jam pada multi. Persalinan lama adalah proses pengeluaran buah kehamilan
sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan yang dimulai dengan
pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi. Lamanya kala II menurut
Friedman adalah 1 jam untuk primigravida dan 15 menit untuk multigravida. Pada kala II
yang berlangsung lebih dari 2 jam pada primigravida atau 1 jam pada multipara dianggap
sudah abnormal oleh mereka yang setuju dengan pendapat Friedman, tetapi saat ini hal
tersebut tidak mengindikasikan perlunya melahirkan bayi dengan forceps atau vakum
ekstraksi.7
Kontraksi selama kala II adalah sering, kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2 menit
yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi dan semakin ekspulsif sifatnya.3.7
2.1.2 Etiologi
Sebab-sebab terjadinya persalinan lama ini adalah multikomplek, dan tentu saja
bergantung pada pengawasan selagi selama hamil, pertolongan persalinan yang baik, dan
pelaksanaannya. Faktor-faktor penyebabnya antara lain :
1. Kelainan letak janin
2. Kelainan-kelainan panggul
3. Kelainan his
4. Pimpinan partus yang salah
5. Janin besar atau ada kelainan congenital
6. Primitua
7. Perut gantung, grandemulti
8. Ketuban pecah dini
6
2.1.3. Gejala klinik
a. Pada Ibu
Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernafasan cepat, dan
metrocrismus. Didaerah lokal sering dijumpai : Oedema vulva, oedema serviks, cairan
ketuban berbau, terdapat mekonium. 8
b. Pada Janin
Denyut jantung janin cepat/hebat/tidak teratur bahkan negatif, air ketuban terdapat
mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau.
Kaput suksedaneum yang besar. Kaput ini dapat berukuran cukup besar dan
menyebabkan kesalahan diagnostik yang serius. Biasanya kaput suksedaneum,
bahkan yang besar sekalipun, akan menghilang dalam beberapa hari.
Moulage kepala yang hebat, akibat tekanan his yang kuat, lempeng-lempeng tulang
tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain.
Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK)
Kematian Janin Intra Parital (KJIP)
2.1.4. Diagnosis
Faktor- factor penyebab persalinan lama:
1.His tidak efisien/adekuat
2.Faktor janin
3.Faktor jalan lahir
Diagnosis persalinan lama:
TANDA DAN GEJALA DIAGNOSIS
Serviks tidak membuka, tidak
didapatkan his/his tidak teratur
Belum in partu
Pembukaan serviks tidak melewati
4cm sesudah 8 jam inpartu dengan his
yang teratur.
Fase laten memanjang
Pembukaan serviks melewati kanan
garis waspada partograf.
a.Frekuensi his berkurang dari 3 his
a. Inersia uteri
7
per 10 menit dan lamanya kurang dari
40 detik.
b.Pembukaan serviks dan turunnya
bagian janin yang dipresentasi tidak
maju dengan kaput, terdapat moulase
yang hebat, oedema serviks, tanda
rupture uteri imminens, gawat janin.
c.Kelainan presentasi (selain vertex
dengan oksiput anterior).
b. Disproporsi sefalopelvik
c. Malpresentasi/malposisi
Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin
mengejan, tetapi tak ada kemajuan
penurunan
Kala II Lama
2.1.5 Diagnosis Pasti
1. Pembukaan lengkap
2. Kepala bayi terlihat pada introitus vagina
2.1.6. Penatalaksanaan
1. Setelah pembukaan lengkap memimpin ibu untuk meneran apabila timbul dorongan
spontan untuk melakukan hal itu
2. Beristirahat pada posisi yang nyaman bagi ibu
3. Memantau kondisi janin
4. Bila igin meneran, tetapi pembukaan belum lengkap anjurkan ibu untuk bernapas
cepat atau biasa, atur posisi agar nyaman, upayakan tidak meneran hingga pembukaan
lengkap
5. Bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu tidak ingin meneran anjurkan untuk
mobilisasi atau mengubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran
6. Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin meneran setelah 60 menit dari sejak
pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran saat kontraksi puncak (beri asupan nutrisi
yang cukup).
7. Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi rujuk ibu kefasilitas
rujukan.
8
Penting bila melakukan pimpinan persalinan
1. Ada tanda pasti kala II
2. Ibu ada dorongan kuat untuk meneran
3. Selaput ketuban sudah pecah/dipecahkan
2.1.7. Penangganan
2.1.7.1 Persalinan palsu/belum inpartu
Periksa apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban pecah. Jika didapatkan adanya
infeksi, obati secara adekuat. Jika tidak ada pasien boleh dirawat jalan.
a. Fase laten memanjang (prolonged latent phase)
Diagnosis fase laten memanjang dibuat secara retrospektif. Jika his berhenti, pasien
disebut belum inpartu atau persalinan palsu. Jika his makin teratur dan pembukaan makin
bertambah lebih dari 4cm, masuk dalam fase laten. Jika fase laten lebih dari 8 jam dan tidak
ada tanda-tanda kemajuan, lakukan penilaian ulang terhadap serviks:
1) Jika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan serviks dan tidak ada
gawat janin, mungkin pasien belum inpartu.
2) Jika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks, lakukan amniotomi dan
induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin.
a) Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam.
b) Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakuakan pemberian oksitosin selama
8jam, lakukan seksio sesarea
3) Jika didapatkan tanda-tanda infeksi (demam,cairan vagina berbau) :
a) Lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin.
b) Berikan antibiotic kombinasi sampai persalinan.
b. Fase aktif memanjang.
a) Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan ketuban
masih utuh, pecahkan ketuban.
9
b) Nilai his :
1) Jika his tidak adekuat (kurang dari 3 his dalam 10menit dan lamanya kurang dari
40detik) pertimbangkan adanya insertia uteri.
2) Jika his adekuat (3 kali dalam 10menit dan lamanya lebih dari 40 detik),
pertimbangkan adanya disproporsi, obstruksi, malposisi atau malpenetrasi.
c) Lakukan penanganan umum yang akan memperbaiki his dan mempercepat
kemajuan persalinan. 2.6.9
10
BAB III
ANALISA KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1. IDENTITAS
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. T
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Blitar
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal MRS : 07 Desember 2012
3.2. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Perut terasa kenceng-kenceng dan pembukaan sudah lengkap
namun persalinan tidak maju.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dikirim oleh bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 11.00 WIB dengan
keluhan pembukaan sudah lengkap namun persalinan tidak maju. Pasien mengaku
awalnya perut terasa kenceng-kenceng dan keluar cairan jernih bercampur lendir
dan darah dari jalan lahir sejak kemarin tanggal 06 Desember 2012, jam 23.00
WIB, kemudian pasien periksa ke bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 03.00,
dan oleh bidan dikatakan pembukaan 3 dan dievaluasi sampai pembukaan lengkap
sekitar jam 06.00, kemudian pasien dipimpin untuk bersalin hingga 2 jam,
namun persalinan tidak maju, sehingga oleh bidan pasien dirujuk ke kamar
bersalin RSD Mardi Waluyo Blitar
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
a. Hipertensi (-).
b. Diabetes Melitus (-).
11
c. Penyakit Jantung (-).
d. Penyakit Tumor atau Kanker (-).
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
a. Hipertensi (-).
b. Diabetes Melitus (-).
c. Penyakit Jantung (-).
d. Penyakit Tumor atau Kanker (-).
5. Pola Haid :
a. Menarche : Usia 13 tahun, Teratur
b. Siklus : 28 Hari
c. Nyeri Haid : Iya, selama menstruasi.
d. Menopause : Belum
e. Hari pertama haid terakhir : 07 Maret 2012
f. Taksiran persalinan : 14 Desember 2012
6. Pola Keputihan :
Tidak pernah selama hamil
7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Kehamilan saat ini merupakan kehamilan yang keempat, dan tidak pernah
keguguran sebelumnya.
8. Riwayat KB : disangkal
9. Riwayat menikah : 17 tahun yang lalu.
3.3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : tampak lemah
2. Kesadaran : Compos mentis (GCS 456)
3. Status gizi : Kesan cukup
4. Antropometri : BB 70 kg, TB 155 cm
5. Tanda Vital :
a. Tensi : 120/80 mmHg
b. Nadi : 84x/menit
c. RR : 20x /menit
d. Suhu : 36,5oC
6. Kulit : Normal
7. Kepala : Bentuk mesocephal, Normal.
12
8. Mata : Conjungtiva anemis (-/-).
9. Hidung : Normal
10. Mulut : Normal.
11. Telinga : Normal.
12. Tenggorokan : Normal.
13. Leher : Normal.
14. Thorax : Normochest, simetris, pernafasan thoracoabdominal
a. Cor :
I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis kuat angkat
P : batas kiri atas : ICS II Parasternal Line Sinistra
batas kanan atas :ICS II Parasternal Line Dextra
batas kiri bawah : ICS V MCL
batas kanan bawah:ICS IV Parasternal Line Dextra
batas jantung kesan tidak melebar
A : BJ III intensitas normal, regular.
b. Pulmo :
I/P : Simetris
P : Sonor/Sonor
A : suara dasar vesikuler
+ +
+ +
+
15. Ekstremitas :
Superior : akral hangat, edem (-/-)
Inferior : akral hangat, edem (-/-)
16. Status Obstetrik
a. Palpasi :
- Tinggi fundus uteri : 28 cm
- Letak janin : punggung kanan, letak kepala, U
- His : 3x10 (25-30)
- DJJ : 140x/menit
b. Pemeriksaan Dalam (VT).
- Pembukaan : lengkap
13
- Ketuban : (-) Negatif
- Presentasi : Kepala
- Hodge : III
- Panggul : Unit panggul dalam kesan normal
3.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Darah Lengkap tanggal 07-12-2012
- Hemoglobin : 11,0
- Hitung leukosit : 13.000
- LED : 42-80
- Hitung jenis : -/1/-/86/10/3
- Hitung eritrosit : 4.220.000
- Hitung trombosit : 277.000
- Hematokrit : 34,5
- HbsAg : non reaktif
- HIV : non reaktif
b. Pemeriksaan Urine lengkap 07-12-2012
- Warna urine : kuning tua keruh
- Albumin urin : negative
- Reduksi urine : negative
- Bilirubine urin : negative
- Urobilinogen : negative
- Keton : + 1
- Nitrit : negative
- Berat jenis urine : 1,015
- pH urine : 6,0
Sedimen urine
- Eritrosit : > 50
- Lekosit : 1-2
- Epitel : 3-6
- Kristal : negative
- Silinder : negative
- Bakteri : negative
14
c. Pemeriksaan USG
Belum pernah
3.5. DIAGNOSA
3.5.1.Diagnosa Kehamilan
GIV P30003 usia kehamilan 38-39 minggu T/H + kala II lama
3.5.2. Diagnosa Persalinan
P40004 pp vacum ekstraksi a/i kala II lama
3.6. PLANNING TERAPI
- Lab DL, HBsAg, HIV
- Observasi CHPB
- OD Percepat kala II
- Pimpin persalinan
3.7. RESUME
Pasien dikirim oleh bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 11.00 WIB dengan keluhan
pembukaan sudah lengkap namun persalinan tidak maju. Pasien mengaku awalnya perut
terasa kenceng-kenceng dan keluar cairan jernih bercampur lendir dan darah dari jalan lahir
sejak kemarin tanggal 06 Desember 2012, jam 23.00 WIB, kemudian pasien periksa ke bidan
tanggal 07 Desember 2012, jam 03.00, dan oleh bidan dikatakan pembukaan 3 dan dievaluasi
sampai pembukaan lengkap sekitar jam 06.00, kemudian pasien dipimpin untuk bersalin
hingga 2 jam, namun persalinan tidak maju, sehingga oleh bidan pasien dirujuk ke kamar
bersalin RSD Mardi Waluyo Blitar.
Hari Pertama Haid Terakhir : 07 03 2012, Hari Perkiraan Lahir : 14 12 2012.
Riwayat persalinan yang lalu : Pasien saat ini merupakan kehamilan ke-4. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah dengan kesadaran compos mentis dan dari
pemeriksaan vital sign didapatkan Tensi 140/90 mmHg, Nadi : 84x /menit, RR : 20x /menit,
Suhu : 36,5oC. Dan dari Status Obstetrik didapatkan Tinggi fundus uteri : 28 cm, letak janin :
punggung kanan, letak kepala, U, His : 3x10 (25-30), DJJ : 140x/menit. Pemeriksaan
dalam (VT) didapatkan bloodslym, pembukaan lengkap, ketuban negative, presentasi kepala,
hodge III, panggul unit panggul dalam kesan normal. Dari hasil pemeriksaan lab. darah
lengkap normal, hasil USG belum pernah periksa, dan hasil urine lengkap normal.
Perkembangan persalinan P40004 Post Partum vacum ekstraksi a/i kala II lama
15
3.8. FOLLOW UP(Terlampir)
3.9. PEMBAHASAN
Pasien dikirim oleh bidan tanggal 07 Desember 2012, jam 11.00 WIB dengan keluhan
pembukaan sudah lengkap namun persalinan tidak maju. Pasien mengaku awalnya perut
terasa kenceng-kenceng dan keluar cairan jernih bercampur lendir dan darah dari jalan lahir
sejak kemarin tanggal 06 Desember 2012, jam 23.00 WIB, kemudian pasien periksa ke bidan
tanggal 07 Desember 2012, jam 03.00, dan oleh bidan dikatakan pembukaan 3 dan dievaluasi
sampai pembukaan lengkap sekitar jam 06.00, kemudian pasien dipimpin untuk bersalin
hingga 2 jam, namun persalinan tidak maju, sehingga oleh bidan pasien dirujuk ke kamar
bersalin RSD Mardi Waluyo Blitar.
Pada anamnesa obstetrik didapatkan pasien ini adalah kehamilan ke empat. Pasien
pertama kali merasakan gerakan janin ketika usia kehamilan 5 bulan dan selama kehamilan
tidak ditemukan adanya kelainan. Pemeriksaan keadaan umum penderita didapatkan
kesadaran compos mentis, tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi : 84x /menit, RR : 20x /menit,
Suhu : 36,5oC
Pemeriksaan obstetri ditemukan mammae membesar dan tegang. Inspeksi abdomen
membesar dan simetris. Palpasi abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 28 cm, letak janin :
punggung kanan, bagian terbawah janin kepala dan kepala masuk pintu panggul. Perkusi
abdomen ditemukan tidak ada meteorismus dan timpanin sedangkan auscultasi didapatkan
cortonen 140x/menit, cepat dan bising usus meningkat dari anamnesa dan pemeriksaan
obstetri membuktikan bahwa pasien ini benar hamil. Pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan lengkap, ketuban negative, kepala H III, ukuran panggul dalam kesan normal.
Hasil dari pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa pasien dalam keadaan inpartu
pembukaan lengkap dengan bidan sudah dipimpin persalinan sekitar 2jam tetapi persalinan
tidak maju, pada kasus ini pasien terdiagnosis persalinan kala II lama kemungkinan terjadi
karena faktor pimpinan persalinan yang salah yang dipengaruhi oleh 3P (power, passager,
passage). Dari data yang didapatkan menegakkan diagnosis persalinan kala II lama pada
pasien ini.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah yang pertama memperbaiki keadaan umum
sesuai dengan penyebab terjadinya persalinan kala II lama, sehingga pada pasien ini ketika
sampai ke RS dilakukan planning diistirahatkan dengan di OD percepat kala II lama dan
pasien dipimpin persalinan bayi lahir dengan vacum ekstraksi. Perkembangan persalinan
P40004 post partum vacuum ekstraksi, plasenta lahir spontan lengkap (10 menit), perdarahan
250 cc. 2 jam setelah persalinan, kondisi pasien KU : cukup, febris (-), TD : 110/70 mmHg,
16
abdomen TFU : 1jari diatas pusat, UC : baik, BU : (+), meteorismus : (-), lochea : (+). Pasien
kemudian dipindah ke ruangan.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Persalinan kala II lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan
bayi baru lahir. Angka kematian ibu di dunia berdasarkan data WHO tahun 2003 didapatkan
bahwa dalam setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait
dengan proses kehamilan dan persalinannya. Persalinan kala II lama rata-rata di dunia
menyebabkan kematian ibu sebesar 8 % dan di Indonesia sebesar 9 %.3.6 Faktor- factor
penyebab persalinan lama: a) His tidak efisien/adekuat b) Faktor janin c). Faktor jalan lahir.
Diagnosis persalinan lama : Pembukaan serviks lengkap, ibu ingin mengedan, tetapi tak ada
kemajuan penurunan. Penatalaksanaan sesuai dengan penyebab terjadinya kala II lama dan
pada pasien ini kemungkinan besar adalah factor kelelahan sehingga dilakukan planning
untuk diistirahatkan yang pertama adalah memperbaiki keadaan umum di OD percepat kala II
lama kemudian pasien dipimpin persalinan, bayi lahir dengan vacum ekstraksi.
4.2. SARAN
Dengan adanya upaya penelitian-penelitian lebih lanjut diharapkan dapat lebih
menjelaskan faktor-faktor penyebab dan predisposisi yang berperan terhadap persalinan kala
II lama. Adanya peran serta aktif yang baik dan benar dari seluruh pihak yang terkait mulai
dari pasien, keluarga dan tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam upaya penanganan pada
kasus kala II lama dan harus biasa melakukan persalinan dengan baik dan benar demi
tercapainya kondisi ibu dan bayi yang lebih baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2008. http://Landasan teori persalinan. Wordpress. Com/2008/II/22 Fisiologi-
persalinan.
2. Anonim, 2012. http://sintacin. blogspot.com/2012/02/persalinan-kala-ii.html
3. Berghella Vincenzo. 2007. Evidence Based Guidline Obstetric. Series in Maternal Fetal
Medicine. Department of Obstetrics and Gynecology Jefferson Medical College
of Thomas Jefferson, University Philadelphia, USA.
4. Manuaba, I.B.G.2001. Kapita Selekta penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC
5. Mochtar, R. Partus Lama dan Partus Terlantar. SINOPSIS OBSTETRI Jilid I. Edisi 2.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 1998. Hal . 384-386
6. Mose , J . C dan Alamsyah , M. 2010 . Bab I Persalinan Lama dalam Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo, edisi ke empat. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo: Jakarta
7. Prawirohardjo Sarwono. Ilmu Kebidanan. Tridasa printer ; Jakarta. 2008.
8. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
9. Sumampouw, H. Dkk. Partus Kasep. Pedoman Diagnosis dan Terapi LAB / UPF Ilmu
Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Daerah Dokter
Soetomo Surabaya. 1994. Hal. 55 58.
10. WHO. 2006. Managing Prolonged and Obstructed Labour. Education for Safe
Motherhood, 2nd edition. Department of Making Pregnancy safer .WHO:
Geneva
11. Wiknjosastro Hanifa Prof. dr. SpOg, 2005. Ilmu Kebidanan edisi Ketiga, cetakan
Kedelapan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.