Upload
alifia-assyifa
View
234
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
1/22
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG
Laporan Kasus
Kejang Demam Kompleks
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Diajukan Kepada :
Pem!m!ng " #r$ H$ Har%ono & SpA
Disusun Oleh :
D!p'#a Sa%r!a R!sola(a%! H)A**+*,-
Kepan!%eraan Kl!n!k Depar%emen Ilmu Kese'a%an Anak
.AKULTAS KED/KTERAN 0 Mu'ama#!1a' Semarang
Ruma' Sak!% Roeman! Mu'amma#!1a'
PERI/DE - Me! 0 ,) 2ul! )*,3
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
2/22
LEM4AR PENGESAHAN K//RDINAT/R KEPANITERAAN
ILMU KESEHATAN ANAK
Presentasi kasus dengan judul :
KE2ANG DEMAM K/MPLEKS
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
D!susun /le'"
Diphda Satria Risolaati !"A##$#%&
Tela' #!se%uju! ole' Pem!m!ng"
Nama pem!m!ng Tan#a Tangan Tanggal
#r$ H$ Har%ono & SpA ''''''''''''''''''''''''''''' '''''''''''''''''''''''''''''
Mengesa'kan"
Koor#!na%or Kepan!%eraan Ilmu Kese'a%an Anak
Pro5$ Dr$ #r$ H$Harso1o Na& SpA6K7
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
3/22
4A4 I
STATUS PASIEN
A$ I#en%!%as Pas!en
(ama : An' A
Umur : ) tahun
*anggal lahir : %& Mei "#%%
Agama : Islam
Alamat : +andi Sari R* , - .III
/enis kelamin : Perempuan
(ama 0apak :*n' S
Umur : )#tahun
Agama :Islam
Pekerjaan : Sasta
Pendidikan :SMP
(ama i0u :(y' A
Umur :"1 tahun
Agama :Islam
Pekerjaan :I0u rumah tangga
Pendidikan :SMP
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
4/22
4$ Anamnes!s
Anamnesis dilakukan se2ara alloanamnesis dari I0u pada tanggal & /uni "#%,
jam %3' 4IB'
• Keluhan Utama : kejang demam
• Riayat Penyakit Sekarang
5 " hari pasien panas terus menerus6 gusi 0erdarah 7896 0intik merah
di kulit 7896 mimisan 7896 pasien sudah di0eri o0at penurun panas namun
0elum mengalami per0aikan6 pasien juga mengalami 0atuk 796 pilek 796
diare 7896 BAK 79 normal6 makan dan minum masih lan2ar6 anak masih
akti; dan sadar
5 % jam SMRS pasien ti0a < ti0a kejang6 kejang terjadi 5 " menit
selama )= 0erhenti sendiri6 se0elum kejang pasien sadar6 saat kejang tu0uh
kelonjotan6 mata melirik keatas6 setelah kejang anak menangis kemudian
muntah )= isi makanan yang dimakan
Saat di I>D RS Roemani6 pasien sudah tidak kejang lagi6 keadaan
umum apatis6 tampak lemah6 menangis
• Riayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini se0elumnya 5 % tahun ang
lalu6 namun saat itu i0u pasien menolak untuk dilakukan raat' Keang
terjadi hanya % =6 saat kejang tu0uh kelonjotan6 mata melirik keatas6 dan
tidak sadar6 se0elum dan setelah kejang pasien sadar
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi
+a2ingan
DBD
Otitis
Parotitis
789
789
789
789
789
Di;teria
Diare
Kejang
Mor0ili
Operasi
789
789
79
789
789
Penyakit jantung
Penyakit ginjal
Radang paru
*B+
Asma
789
789
789
789
789
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
5/22
• Riayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa
Riayat darah tinggi : disangkal
Riayat sakit gula : disangkal
Riayat sakit jantung : disangkal
Riayat 0atuk lama : disangkal
Riayat asma : disangkal
Riayat alergi o0at atau makanan : disangkal
• Riayat ?ingkungan dan Sosial @konomi
Orangtua pasien tidak merokok maupun mengkonsumsi minuman
0eralkohol dan o0at8o0atan'Pasien tinggal 0ersama kedua orangtua dan
neneknya'*etangga sekitar tidak ada yang mengalami keluhan
serupa'Biaya pengo0atan menggunakan 0iaya sendiri
• Data Khusus
Riayat kehamilan
I0u menikah usia ") tahun6 hamil pertama usia ", tahun' Selama
hamil tidak pernah sakit6 mengkonsumsi o0at8o0atan6 alkohol6 maupun
rokok' I0u rutin periksa ke 0idan dan ke puskesmas tiap 0ulan'
Riayat persalinan atau natal
Pasien anak pertama6 lahir partus spontan usia kehamilan ,#
minggu6 lahir langsung menangis' Berat 0adan saat lahir ))## gram6
panjang 0adan 2m'
Riayat imunisasi
Imunisasi yang telah didapat adalah : B+>62ampak6 DP* I6II6III'
Polio I6II6III' !epatitis I6II6III'
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
6/22
Riayat makan dan minum
ASI 79 mulai dari lahir sampai sekarang6 susu ;ormula 79
MP ASI mulai usia 3 0ulan'
8$ Pemer!ksaan .!s!k
Pemeriksaan ;isik dilakukan tanggal tanggal & /uni "#%, /am %'## 4IB
8 Keadaan umum : reel
Keakti;an : akti;
Kesadaran : compos mentis, >+S: @,M&.3Berat 0adan : %)6& kg6 kesan gii 0aik
Keadaan lain : anemis 7896 ikterik 7896 sianosis 7896 dispnea
7896 turgor 0aik C "
8 .ital sign
(adi : %## =-menit6 isi dan tegangan 2ukup
Respiratory rate : "1 =-menit tipe napas a0dominal
Suhu : )$E+ 7rektal9
8 Status interna
Kepala : meso2epal
Mata : konjungtiFa anemis 78-896 sklera ikterik 78-896 pupil
0ulat6 2entral6 reguler dan isokor )mm6 mata
2ekung 789
!idung : napas 2uping 6976 de;ormitas 7896 se2ret789
*elinga : serumen 7-96 nyeri tekan tragus 78-896 nyeri tekan
mastoid 78-89
tenggorokan : tonsil *%8" hiperemis 796 ;aring hiperemis 79
Mulut : lem0a0 7896sianosis 7896 0i0ir kering 7896lidah kotor
7896 gusi 0erdarah 789
?eher : simetris6 pem0esaran tiroid atau kelenjar getah
0ening 7896 deFiasi trakea 789
*!ORAKS
+or
Inspeksi : i2tus 2ordis tidak tampak
Palpasi : i2tus 2ordis tera0a pada I+S I. %8" 2m ke arah
medial mid2laFikula sinistra6 thrill 7896 pulsus
epigastrium 7896 pulsus parasternal 7896 sternal li;t
789
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
7/22
Perkusi : sonor seluruh lapang dada
Auskultasi : Suara jantung murni: SI6SII 7normal9 reguler'
Suara jantung tam0ahan gallop 7896 murmur 789
SIII 7896 SI. 789
Pulmo
Paru depan Paru 0elakang
Inspeksi
Statis
Dinami
s
(ormo2hest6 simetris6 kelainan
kulit 78-896 sudut ar2us 2osta dalam
0atas normal6 I+S dalam 0atas
normal
Pengem0angan perna;asan paru
(ormal
(ormo2hest6 simetris6 kelainan
kulit 78-89
Pengem0angan pernapasan paru
normal
Palpasi Simetris 7(-(96 (yeri tekan 78-896
I+S dalam 0atas normal6 taktil
;remitus dalam 0atas normal
Simetris 7(-(96 (yeri tekan
78-896 I+S dalam 0atas normal6
taktil ;remitus dalam 0atas
normal
Perkusi
Kanan
Kiri
Sonor seluruh lapang paru
Sonor seluruh lapang paru'
Sonor seluruh lapang paru
Sonor seluruh lapang paru'
Auskultasi Suara dasar Fesi2ular6 ronki78-896
heeing 78-89
Suara dasar Fesi2ular6 ronki78-896
heeing 78-89
A0domen
Inspeksi : permukaan datar6 arna sama seperti kulit di sekitar6
ikterik 789
Auskultasi : 0ising usus 79 normal
Perkusi : timpani seluruh regio a0domen6 pekak sisi 7896 pekak alih
7896 tidak terdapat nyeri ketok ginjal de=tra-sinistra
Palpasi : nyeri tekan epigastrum 7896 tidak tera0a pem0esaran
hepar6 lien6 dan ginjal'
@kstremitas
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
8/22
Superior In;erior
Akral hangat
OedemSianosis
>erak
Re;leks ;isiologis
Re;leks patologis
8
88
akti;
8
8
8
8
akti;
8
Pemeriksaan Antropometri
8 Anak perempuan umur ) tahun6 BB : %)6& kg6 PB : $# 2m8 G s2ore :
BB-U : 8#6, SD 7gii normal9
*B-U : 8 %6#& SD 7normal9
BB-*B : #6& SD 7normal9
8 Kesan gii : kesan gii 0aik
PEMERIKSAAN NEUR/L/GIS
Pemer!ksaan Mo%or!k
Pergerakan-6 simetris -6 simetris
Kekuatan &8&8&-&8&8& &8&8&-&8&8&
*onus (-( (-(
*ro;i @utro;i-@utro;i @utro;i-@utro;i
Re;lek ;isiologis (-( (-(
Re;lek patologis 8- 8 8 - 8
Klonus 8-8
Tan#a rangsang men!ngeal :
Kaku kuduk 789
Brudinki I dan II 789
*anda Kernig 789
Pemer!ksaan Ner:us Kran!al!s
(erFus Ol;aktorius : Sulit dinilai
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
9/22
(erFus Opti2us : re;lek 2ahaya -6 penglihatan normal
(erFus O2ullomotorius : pergerakan mata normal6 re;lek 2ahaya (-(
(erFus *roklearis : pergerakan mata ke medial 0aah normal
(erFus *rigeminus: re;lek kornea (-(6
re;lek 0ulu mata (-(
(erFus A0dusen : pergerakan mata ke lateral normal
(erFus Hasialis : tersenyum simetris6 kelopak mata menutup
se2ara sempurna
(erFus .esti0ulokoklear : sulit dinilai
(erFus >loso;aringeus : deFiasi uFula 789
(erFus .agus : tidak ada gangguan menelan
(erFus Assessorius: sulit dinilai
(erFus !ipoglosus : lidah tremor 7896 deFiasi lidah 789
D$ Pemer!ksaa Penunjang ; La
!emoglo0in %"6%
!ematokrit )363
Lekos!% ,)$3** <
*rom0osit "1'###
E$ Resume
Anak perempuan usia ) tahun datang dengan keluhan ;e0ris " hari6
terus menerus sepanjang hari dan sudah 0ero0at namun 0elum ada per0aikan'
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
10/22
5 % jam SMRS pasien ti0a < ti0a kejang6 kejang terjadi 5 " menit
selama )= 0erhenti sendiri6 se0elum kejang pasien sadar6 saat kejang tu0uh
kelonjotan6 mata melirik keatas6 setelah kejang anak menangis kemudian
muntah )= isi makanan yang dimakan
Dari hasil pemeriksaan ;isik didapatkan keadaan umum reel6 kesan
gii 0aik6 kesadaran 2ompos mentis6 Fital sign: heart rate %## kali-menit6
respirtory rate ", kali-menit6 suhu )$o +' Status internus6 tenggorokan tonsil
*%8" hiperemis 796 ;aring hiperemis 796 serumen telinga 7-9 Dari hasil
pemeriksaan penunjang didapatkan hasil la0 darah !0 %"6%' !ematokrit )363'?ekosit %"',##$ *rom0osit "1'###
.$ D!agnos!s 4an#!ng
Kejang
DD :
• +ere0ral :
akut sesaat DD- in;eksi : ekstrakranial : kejang demam komplek
kejang demam simplek
intrakranial : meningitis
en2hapilitis
meningoen2hepalitis
kronik : epilepsy
• (on82ere0ral DD-
*etanus
*etani
Botulismus
.er!s 'ar! )
DD "
8 *onsilo;aringitis akut DD- 0akteri
.iral
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
11/22
8 Inkesi saluran kemih
8 Otitis media akut
G$ D!agnos!s
8 Kejang Demam Kompleks
8 He0ris hari ke " DD tonsilo;aringitis akut
H$ In!s!al Plan
Ip$D!agnosa
S : 8
O : elektrolit
Ip$Terap!
8 In;us R? %" tpm
8 Injeksi +e;ota=im ) = " mg
8 Injeksi de=amethasone " = ampul
8 Diaepam ) = " mg
8 Para2etamol , = % 2th
8 Injeksi diaepam ) mg-I. 70ila kejang9
Ip$Mon!%or!ng
8 Monitoring keadaan umum dan tanda Fital
8 Monitoring keluhan
8 Monitoring la0oratorium
Ip$E#ukas!
8 Menjelaskan pasien dan keluarga tentang jenis penyakit6 penye0a06 gejala6
pengo0atan6 dan prognosis penyakit
8 Mengaasai keadaan pasien
I$ .ollo( Up
3 /uni "#%,
Keluhan : kejang 7896 panas 7896 reel 796 makan dan minum 79
Keadaan umum : 0aik
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
12/22
.ital sign :
• (adi 1#=-menit
• (a;as %1 =-menit
• Suhu )3°+
*erapi Interal :
8 In;us R? %" tpm
8 Injeksi +e;ota=im ) = " mg
8 Injeksi de=amethasone " = ampul
8 Diaepam ) = " mg
8 Para2etamol , = % 2th
8 Injeksi diaepam ) mg-I. 70ila kejang9
/uni "#%,
Keluhan : kejang 7896 panas 7896 reel 796 makan dan minum 79
Keadaan umum : 0aik
.ital sign :
• (adi 1#=-menit
• (a;as ", =-menit
• Suhu )6,°+
*erapi Interal :
8 In;us R? %" tpm
8 Injeksi +e;ota=im ) = " mg
8 Injeksi de=amethasone " = ampul
8 Diaepam ) = " mg
8 Injeksi diaepam ) mg-I. 70ila kejang9
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
13/22
4A4 II
PEM4AHASAN
,$ Kejang Demam
,$, De5!n!s! #an E%!olog!
Kejang demam adalah 0angkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tu0uh 0iasanya J)1+ yang dise0a0kan oleh suatu proses8proses ekstrakranial6
tidak ter0ukti adanya gangguan elektrolit6 in;eksi susunan sara; pusat6 dan riayat
kejang tanpa demam se0elumnya6 serta terjadi pada umur le0ih dari % 0ulan'%6"
Kejang demam sering dise0a0kan in;eksi saluran perna;asan atas6 otitis media6
pneumonia6 gastroenteritis dan in;eksi saluran kemih')
,$) .ak%or R!s!ko #an Pa%o5!s!olog!
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
14/22
Haktor risiko kejang demam meliputi umur6 demam dan predisposisi'
Umur se0agai ;aktor risiko kejang demam terkait dengan ;ase perkem0angan otak
yaitu masa developmental window' Masa developmental window merupakan masa
perkem0angan otak ;ase organisasi yaitu pada aktu anak 0erumur kurang dari "
tahun' Anak pada umur di 0aah " tahun mempunyai nilai am0ang kejang
7threshold 9 yang rendah sehingga mudah terjadi kejang demam' Anak 0erumur di
0aah " tahun dengan otak yang 0elum matang juga mempunyai excitability
neuron le0ih tinggi di0andingkan otak yang sudah matang' Regulasi ion (a 6 K 6
dan +a 0elum sempurna6 sehingga mengaki0atkan gangguan repolarisasi paska
depolarisasi dan meningkatkan excitability neuron')6&63
Demam terutama demam tinggi mempunyai peranan untuk terjadi
peru0ahan potensial mem0ran dan menurunkan ;ungsi inhi0isi sehingga
menurunkan nilai am0ang kejang' Pada keadaan demam kenaikan suhu %°+ akan
mengaki0atkan kenaikan meta0olisme 0asal %#L8%&L dan ke0utuhan oksigen
akan meningkat "#L' Demam tinggi akan mengaki0atkan hipoksi jaringan
termasuk jaringan otak dan kekurangan energi karena meta0olisme 0erjalan
anaero0' Aki0atnya kadar ion (a di dalam sel meningkat dan terdapat tim0unan
asam glutamat ekstrasel' Beru0ahnya konsentrasi ion (a intrasel dan ekstrasel
mengaki0atkan peru0ahan potensial mem0ran sel neuron sehingga mem0ran sel
dalam keadaan depolarisasi' Disamping itu demam dapat merusak neuron >ABA8
ergik sehingga ;ungsi inhi0isi terganggu')6&63
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
15/22
>am0ar &' Pato;isiologi kejang demam
Haktor predisposisi tim0ulnya 0angkitan kejang demam 0erhu0ungan dengan :)
%' Riayat keluarga
Seorang anak yang mempunyai keluarga dengan riayat kejang demam
mempunyai risiko untuk terjadi 0angkitan kejang demam'"' Riayat kehamilan dan persalinan
Riayat kehamilan6 persalinan6 dan peraatan post natal se0agai ;aktor
risiko terjadinya kejang dikaitkan dengan pematangan otak maupun jejas
otak aki0at prematuritas maupun proses persalinan' Be0erapa masalah
yang sering 0eraki0at kerusakan anatomik otak anak misalnya i0u
merokok saat hamil6 i0u eklampsia6 0ayi lahir preterm6 0ayi as;iksia6 IUH>
7 Intra Uterin Growth Retardation9' Bayi yang lahir dengan 0erat lahir
rendah juga mempunyai risiko tim0ul kejang demam'
)' >angguan tum0uh kem0ang
>angguan perkem0angan otak se0agai aki0at gangguan pertum0uhan otak
intrauteri 0ermani;estasi klinik se0agai developmental delay yang dapat
0erisiko tim0ulnya kejang demam'
,' In;eksi 0erulang
In;eksi dengan panas le0ih dari ,= dalam setahun 0ermakna untuk
meim0ulkan kejang demam'
&' Kadar elektrolit6 seng dan 0esi darah rendah
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
16/22
Demam juga mengaki0atkan penurunan kadar (a darah )6&L dan
0angkitan kejang demam )61L' Penurunan kadar (a darah le0ih 0anyak
terjadi pada 0angkitan kejang demam kompleks di0andingkan kejang
demam sederhana' &"L penderita yang mempunyai riayat kejang demam
mempunyai kadar (a darah kurang dari %)& mmol-?') Gat 0esi 0erperan
pada proses sintesa dan degradasi neurotransmitter' Gat 0esi 0erhu0ungan
dengan aktiFitas enim monoamin oksidase yang 0erperan dalam proses
degradasi 0er0agai neurotransmitter dan enim untuk 0iosintesis >ABA'
Kadar 0esi dan elektrolit serum yang rendah akan meningkatkan
e=2ita0ilitas mem0ran sel neuron dan menurunkan nilai am0ang kejang
7threshold9 terhadap kejang')
,$= Klas!5!kas! Kejang Demam
Kejang demam diklasi;ikasikan menjadi:
Kejang #emam se#er'ana Kejang #emam kompleks
Berlangsung singkat6 C%& menit Kejang lama J%& menit
Kejang umum tonik dan atau klonik6
umumnya 0erhenti sendiri6 tanpa
gerakan ;okal
Kejang ;okal atau parsial satu sisi6
atau kejang umum didahului
kejang parsial
*idak 0erulang dalam aktu ", jam Berulang dalam aktu ", jam
/ika kejang demam 0erlangsung le0ih dari )# menit 70aik kejang tunggal
maupun kejang 0erulang9 tanpa pulihnya kesadaran di antara kejang6
diklasi;ikasikan se0agai febrile status epilepticus'1
,$- Ta%a Laksana Kejang Demam>&,*&,,
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
17/22
Algoritma penghentian kejang demam
>am0ar 3' Algoritma Penghentian Kejang Demam
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
18/22
Me#!kamen%osa
Bila kejang 0erhenti dapat di0eri pengo0atan pro;ilaksis intermiten 0erupa:
8 Antipiretik : Parasetamol %#8%& mg-kgBB-kali di0erikan ,83 kali sehari
atau i0upro;en &8%# mg-kgBB-kali6 )8, kali sehari'
8 Anti kejang : Diaepam oral dengan dosis #6) mg-kgBB setiap 1 jam
atau diaepam re2tal dosis #6& mg-kgBB setiap 1 jam pada saat suhu
tu0uh J)16&+' @;ek samping: ataksia6 irita0el6 dan sedasi'
8 Pengo0atan jangka panjang- rumatan
!anya di0erikan jika kejang demam menunjukkan 2iri se0agai 0erikut
7salah satu9:
8 Kejang lama J%& menit
8 Kelainan neurologi yang nyata se0elum- sesudah kejang:
hemiparesis6 paresis *odd6 palsi sere0ral6 retardasi mental6
hidrose;alus'
8 Kejang ;okal
8 Pengo0atan jangka panjang dipertim0angkan jika:
8 Kejang 0erulang " kali-le0ih dalam ", jam
8 Kejang demam terjadi pada 0ayi kurang dari %" 0ulan
8 Kejang demam , kali per tahun
O0at untuk pengo0atan jangka panjang: ;eno0ar0ital 7dosis )8,
mg-kgBB-hari di0agi %8" dosis9 atau asam Falproat 7dosis %&8,# mg-
kgBB-hari di0agi "8) dosis9' Pengo0atan di0erikan selama % tahun 0e0as
kejang6 kemudian dihentikan 0ertahap selama %8" 0ulan'
In#!kas! Ra(a%
8 Kejang demam kompleks
8 !iperpireksia
8 Usia di 0aah %" 0ulan
8 Kejang demam pertama kali
8 Pas2a kejang tidak sadar
,$? Kompl!kas!
Kejang demam yang 0erlangsung singkat pada umumnya tidak 0er0ahaya
dan tidak menim0ulkan gejala sisa' *etapi pada kejang yang 0erlangsung le0ih
lama 7J%& menit9 0iasanya disertai apnoe6 hipoksemia6 hiperkapnea6 asidosis
laktat6 hipotensi artrial6 suhu tu0uh makin meningkat6 meta0olisme otak
meningkat'
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
19/22
Haktor yang mempengaruhi terjadinya kejang 0erulang adalah '
%' Usia saat kejang pertama kali kurang dari %1 0ulan
"' Adanya riayat kejang demam dalam satu tingkat hu0ungan keluarga
7saudara kandung6 ayah6 i0u9
)' Kejang demam terjadi pada suhu tidak terlalu tinggi 7C%#,oH6 rektal9
,' /arak antara aal panas dan terjadinya kejang C % jam
Pada kasus ini tidak didapatkan danya ;aktor risiko6 sehingga
kemungkinan kejang demam 0erulang se0esar %# 8%&L
Haktor risiko terjadinya epilepsi di kemudian hari %6"6)
,$ Kelainan neurologis atau perkem0angan yang jelas se0elum kejang demam
pertama
)$ Kejang demam kompleks
=$ Riayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung'
Pada kasus ini6 terdapat % ;aktor risiko yaitu kejang demam kompleks6
sehingga kemungkinan terjadinya epilepsi ,83 L'
)$ Tons!lo5ar!ng!%!s Aku%
)$, De5!n!s! #an E%!olog!
Peradangan pada tonsil dan ;aring' @tiologi Firus merupakan etiologi
ter0anyak dari tonsilo;aringitis akut terutama pada anak 0erusia N ) tahun6
le0ih ser ing dise0a0kan oleh Firus 2ommon 2old 7adenoFirus 6
rhinoFirus6 in;luena6 2oronaFirus6 respiratory syn2ytial Firus9' Sekitar
)#L kasus dise0a0kan oleh 0akteri' >roup A hemolyti2 strepto2o22us 7>AB!S9
adalah penye0a0 ter0anyak'$
)$) Pa%ogenes!s
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
20/22
>am0ar ' Patogenesis *onsilo;aringitis
)$3 Pena%alaksanaan
Pada umumnya penyakit yang 0ersi;at akut dan disertai demam se0aiknya
tirah 0aring6 pem0erian 2airan yang adekuat dan diet ringan' Penanganan medis
dengan pem0erian anti0iotik sistemik 0aik injeksi maupun oral seperti golongan
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
21/22
peni2ilin dan sul;onamid' Untuk menurunkan panas di0erikan antipiretik6 dan
untuk meredakan nyeri di0erikan analgesik'$
DA.TAR PUSTAKA
8/20/2019 Lapsus Kejang Demam 2003
22/22
,$ Saing B' Haktorpada kejang demam pertama yang0erhu0ungan dengan
terjadinya kejang demam 0erulang7Studi selama & tahun9' Medan: Balai
Pener0it HK8USU6%$$$:%' Progress in pediatri2 neurology II6 +haniago: P(B6 %$$,
%38$'
?$ Sta;pengajarIlmuKesehatanAnak' BukuKuliahIlmuKesehatanAnak6 jilid "'
HK UI' "##' !al 1,813#'
@$ Samuel ?' Pengo0atan epilepsi' Dalam: Soetomenggolo*S6 Ismael S6
Penyunting' Buku Ajar (eurologiAnak' /akarta : IDAI6 %$$$' h' ""38,)'
>$ Baumann R/' *e2hni2al report: treatment o; the 2hild ith simple ;e0rile
seiures' Pediatri2s %$$$ %#):$813'
+$ Sta;Pengajar*elinga!idung*enggorok'
BukuKuliah*elinga!idungdan*enggorok' HK UI' "##'