Lapsus Non Psikotik k.ima

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jiwa

Citation preview

LAPORAN KASUS NON PSIKOTIKGANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2)

IDENTITAS PASIENNama: Tn FHJenis kelamin: Laki-lakiUmur: 37 tahunStatus perkahwinan: Sudah menikahAgama : IslamPekerjaan : PNSSuku bangsa: MakassarWarga negara: IndonesiaAlamat: BTPPendidikan terakhir: S1Datang ke Poli Jiwa: 19 April 2013

LAPORAN PSIKIATRII. RIWAYAT PENYAKITA. Keluhan utama: cemas B. Riwayat gangguan sekarang: Keluhan cemas dialami sejak Februari 2009. Pasien menyatakan tubuhnya sering pegal-pegal sehingga mengganggu kualitas pekerjaannya, setiap kali sakitnya datang pasien akan merasa dadanya tertekan seperti membawa beban yang berat, merasa kembung dan akan sendawa berkali-kali. Pasien mengalami sakit seperti ini semenjak tahun 2009. Awalnya pasien bangun dari tidur tiba-tiba merasa gementar, menggigil, pusing serta dirasakan seperti kejang seluruh tubuh. Pasien langsung dibawa ke RS Grestelina oleh anggota keluarganya. Pertamanya pasien di curigai ISK tapi setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi dokter mengesahkan bahwa tidak didapatkan apa-apa kelainan pada hasil pemeriksaan pasien. Dokter cuma memberikan pasien obat maag untuk perut kembungnya. Namun pasien merasakan tidak membaik. Setelah dirawat di RS Grestelina pasien tetap kontrol berobat di RS Wahidin, pasien sempat berhenti merokok dan minum kopi karena ditakutkan rokok dan kopi penyebab meningkatnya asam lambung. Setelah hampir setahun berobat dan pasien merasakan tidak ada perubahan dan sering dinyatakan tidak ada kelainan pasien putus asa dan berhenti berobat ke dokter selama kurang lebih dua tahun. Di rumah, setiap kali sakitnya memberat isteri pasien akan memijat pasien sehingga pasien rasa tenang dan bisa tidur. Pasien waktu sebelum menikah pernah bekerja di kapal selama hampir 5 tahun dari 2001-2005, pasien pulang dari berlayar lalu menikah sama isterinya, setelah menikah isteri pasien meminta pasien ganti pekerjaan karena kurang senang pekerjaan pasien yang sering berpergian padahal pasien suka menjadi pelaut karena gajinya lumayan besar. Pasien mengikuti kehendak isterinya dan bekerja sebagai PNS selama 4 tahun sebelum sakit. Pasien selalu tertekan dengan pekerjaannya karena harus mencapai target kerja pasien sering bergadang dan makan tidak teratur sehingga jatuh sakit pada tahun 2009.Pasien menyatakan sakitnya hilang hanya pabila pasien tidur. Pasien sering datang pikiran jelek tiba-tiba seperti mau membunuh diri, mau menabrak orang. Pikiran begitu muncul sejak tahun 2009. Sebelum sakit, pasien orangnya cepat marah, emosional dan terkadang kalau lagi marah, pasien suka melempar barang.Tapi sejak sakit, pasien lebih bisa mengendalikan marahnya sering diam dan beristighfar setiap kali ada yang tidak menyenangkan pasien.

Hendaya/ disfungsi Hendaya sosial (-) Hendaya pekerjaan (+) Hendaya penggunaan waktu senggang (+) Faktor stressor psikososial Sering memikirkan sakitnya Riwayat gangguan sebelumnyaTidak terdapat riwayat gangguan sebelumnya.

C. Riwayat gangguan sebelumnya (penyakit dahulu) Trauma (-) Infeksi (-) NAPZA: - merokok (+) 1 hingga 2 bungkus sehari tapi mulai berhenti sejak sering kembung. Alkohol (+) sewaktu kerja di kapal tapi sudah berhenti sejak tahun 2009.D. Riwayat kehidupan peribadii. Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun)Pasien lahir tanggal 14 April 1977 di RS Fatimah. Lahir cukup bulan, normal dan dibantu oleh dokter. Pasien merupakan anak yang diinginkan. Ibu pasien tidak mengalami masalah selama mengandung pasien.

ii. Riwayat masa kanak-kanak awal (usia 1-3 tahun)Pasien mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan anak sebayanya.

iii. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun)Pasien bersekolah Sekolah Dasar (SD) di Palopo, Sulawesi Selatan. Prestasi pasien di sekolah cukup baik. Pasien dikenal sebagai anak yang ceria dan rajin ke sekolah. Pasien mudah bergaul dan memiliki banyak teman.

iv. Riwayat masa kanak-kanak akhir dan remaja (12-18 tahun)Setelah tamat sekolah dasar, pasien melanjutkan pendidikannya ke SMP di Palopo. Kemudian SMA di Palopor. Pasien dikenali sebagai orang yang cukup baik, suka membantu orang lain, mempunyai banyak teman-teman di sekolah, peramah dan orangnya terbuka.

v. Riwayat masa dewasaPasien menyelesaikan pendidikan di tahap S1 dan lanjut bekerja di kapal sehingga pasien menikah dan menukar pekerjaannya sebagai PNS pada tahun 2006 karena isteri pasien kurang senang dengan pekerjaan pasien sebagai pelaut.Pasien beragama Islam dan taat beribadah.

vi. Riwayat pernikahanPasien menikah pada umur 28 tahun (tahun 2005) dan mempunyai 2 orang anak (,). Hubungan pasien dan keluarga baik. Hubungan pasien dengan isterinya juga baik.

vii. Riwayat pekerjaanPernah bekerja di kapal selama 6 tahun dari tahun 2001-2006 kemudian bekerja sebagai PNS karena isterinya kurang menyenangi pekerjaannya sebagai pelaut.

E. Riwayat kehidupan keluargaPasien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. (,,,). Pasien memiliki hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga. Tidak ada ahli keluarga dengan riwayat penyakit yang sama. F. Situasi sekarangSaat ini, pasien tinggal bersama isteri dan anak-anaknya. Isteri pasien tidak bekerja. Hubungan pasien dengan isteri dan anak-anaknya baik.

G. Persepsi pasien tentang dirinya dan kehidupannyaPasien ingin kembali sehat seperti sebelumnya agar dapat melakukan aktivitas sehariannya dengan semangat dan sembuh dari sakit-sakit badan.

AUTOANAMNESIS (19 April 2013)DM: Selamat siang bapak. P: Selamat siang dok.DM: Perkenalkan nama saya Nur Halima, saya dokter muda yang bertugas di sini. Kalau boleh tahu nama ibu siapa?P: Nama saya FH.DM: Bapak umurnya sekarang berapa?P: 37 tahun umurku sekarang dok.DM: Bapak tinggal di mana?P: Di BTP dok.DM: Pekerjaan bapak sehari-hari apa?P: Saya PNS dok.DM: Kalau boleh tahu apa yang membawa bapak datang kemari?P: Saya sebenarnya tadi dari poli umum dok, dokter disana anjurkan saya ke sini (Poli Jiwa RSWS) karena dia bilang kemungkinan saya terlalu banyak pikiran sampai kambuh terus maag ku. Saya bilang apa hubungannya penyakit saya sama jiwa, baru dokter itu bilang saya harus coba dulu siapa tau ada yang bisa dibantu karena sudah berkali-kali periksa laboratorium normal terus hasilnya.DM: Sejak kapan bapak rasakan begitu?P: Saya sakit terus ini dok sejak tahun 2009, pertama itu saya bangun mau solat subuh dok, langsung tiba- tiba saya rasa kayak kram seluruh badanku, kayak gementaran dingin baru pucat ku lihat tangan kaki ku. Saya rasa lemah sekali langsung saya di bawa ke RS Grestelina sama keluarga. DM: Apa dibilang sama dokter di RS Grestelina bapak?P: pertama dokter curiga saya ISK kerna ada darah di kencingku katanya, terus di periksa laboratorium sama USG ternyata bukan ISK. Tidak tau apa diagnosanyaDM: Apa obat yang diberikan sama dokter waktu itu bapak ?P: Cuman di kasi obat maag ji dok, karena kembung sekali perutku baru sendawa terus. Tapi setelah makan obat maag juga tidak ada sembuh sakitku dok.DM: Bagaimana pola tidur bapak? Bapak bisa tidur? P: Kalau soal tidur dok, bagus sekali tidurku dok. Belum pernah terganggu tidurku. Sakit saya juga dok cuman tidak kurasa waktu tidur ji, kalau bangun sakit lagi.DM: Kalau saat ini bagaimana kita rasakan bapak? Masih sakit?P: Sakit terus ini dok, tidak pernah berhenti. Dadaku kayak sempit, seperti membawa beban yang berat, baru kembung perutku ini dok, sendawa terus. Tapi kalau bicara-bicara begini toh kayak enak saya rasa kurang-kurang sakitku dok, ini tidak sendawa lagi.DM: Jadi bapak rasa tenang sekarang? Bagaimana selera makan bapak? Berkurang tidak?P: Iya dok, saya senang kalau bisa bicara-bicara begini. Selera makanku baik dok seperti biasa. Tidak pernah berkurang dok.DM:Oh, begitu. Bapak setelah berobat di RS Grestelina pernah tidak bapak coba ke Rumah Sakit lain atau berobat di mana-mana?P: Ada dok, di sini (RS Wahidin Sudirohusodo). Sering saya ke sini dulu dari tahun 2009 sampai 2010 saya berhenti berobat dok, putus asa saya kerna tidak pernah sembuh baru dokter bilang saya tidak ada apa-apa sakit dok. Sedangkan tidak pernah kurang-kurang sakitku ini dok, sakit-sakit semua ini (sambil pasien menunjuk ke seluruh tubuhnya). Saya sempat putus asa berobat dok, 2 tahun mi saya tidak ke dokter. DM: Jadi selama 2 tahun itu apa yang bapak lakukan kalau datang sakitnya ?P: Tidak ada apa-apa yang dilakukan dok, Cuma isteri saya pijat-pijat nanti kurang-kurang sakitku langsung tidur. Aduh sakit semua ini dok badanku jadi saya kembali lagi ke sini mau tau sakitku, tapi dokter tadi bilang saya harus ke sini siapa tau ada solusinya karena ini dok (pasien tunjukkan hasil laboratoriumnya) semuanya bagus dibilang sama dokter tadi. Tapi sakit terus saya ini. Tapi saya bingung apa hubungannya sakitku sama jiwa? Bisakah sakit maag kerna ada masalah jiwa dok?DM: Iya mungkin karena stress, bisa memicu peningkatan asam lambung juga bapak. Bapak kalau dirumah bagaimana hubungan bapak sama keluarga, isteri dan anak- anak? P: Baik ji dok, seperti biasa. Malah pertama waktu saya drop tahun 2009 itu saya masih tinggal sama keluargaku, mereka yang hantar saya ke RS Grestelina waktu itu. Kan saya tidak bisa jalan dok waktu itu, saya dipapah ke rumah sakit kakakku yang bawa. DM: Bapak pernah tidak mendengar bisikan-bisikan atau terlihat sesuatu?P: Tidak dok. Cuma sejak sakit saya sering datang pikiran-pikiran jelek seperti eh mau ka bunuh diri deh, terkadang kalau lagi bawa mobil pernah saya terpikir bagaimana ya kalau saya menabrak motor didepan ku. Bukan bisikan dok tapi pikiran saya sendiri. Tapi pikiran ji dok (sambil tersenyum) tidak pernah saya melakukan apa yang saya pikirkan.DM : Bagaimana hubungan bapak sama teman-teman? Bapak sering tidak marah-marah?P : Itu dok satu kesyukuran saya sama sakitku, dulu sebelum saya sakit saya ini orangnya cepat sekali marah. Kalau saya jengkel terkadang saya lempar-lempar barang. Tapi setelah sakit saya lebih banyak diam dok, kalaupun ada sesuatu yang bikin saya marah saya lebih memilih untuk diam dan istighfar saja karena tidak kuat mau marah-marah dok.DM : Kalau pekerjaan bapak bagaimana? Ada masalah? P : Saya sebenarnya waktu bujang sempat kerja di kapal besar, waktu tahun 2001 sampai tahun 2005, enak sekali dok, gajinya juga agak besar ya, bepergian terus aya 5 tahun itu, baru setelah pulang saya menikah sama isteriku, setelah setahun menikah isteri saya minta saya ganti pekerjaan karena dia kurang senang pekerjaanku yang bepergian. Jadi mulai tahun 2006 saya PNS sampai sekarang. Mulai dari situ dok saya memikirkan terus pekerjaanku, terkadang begadang, kurang juga makan karena mau sekali mencapai target kerjaku dok. Setelah 4 tahun bekerja saya drop sekali itu pada tahun 2009. Kalau sekarang yah jelaslah saya sudah tidak bisa bekerja terlalu kuat karena sakit-sakit badanku.DM : Bapak sewaktu bekerja di kapal biasa minum-minum (alcohol)?P : Iya kalau alkohol memang kehidupan kita yang kerja di kapal pagi-pagi juga minum. Tapi sekarang sudah tidak minum dok, saya juga sudah tidak merokok mulai sakit sampai sekarang. DM: Bapak pernah ambil obat-obatan yang berlebihan?P: Tidak ada dok, tidak pernah begitu dok.DM: Tidak pernah bapak ada masalah sama isteri atau siapa-siapa sebelumnya yang buat bapak tertekan?P: Tidak dok, baik-baik saja Cuma itu waktu saya kerja di kapal isteriku tidak suka padahal lumayan gajinya. Tapi baik-baik ji juga sekarang dok.DM: Bagaimana pekerjaan bapak sekarang? Ada kendala? P: Iya jelaslah dok, saya sering sakit- sakit sudah tidak terlalu kuat kerja.DM: Isteri bapak bekerja?P: Tidak dok, isteri saya ibu rumah tangga.DM: Oh, begitu. Apa bapak tau artinya panjang tangan?P: Iya dok, artinya suka mencuri.DM: Baik, kalau 100 10 berapa pak?P: 90 dok.DM: Kalau 80-10?P: 70 dok.DM: Baik bapak, apakah masih ada yang mau bapak ceritakan?P: Saya rasa sudah tidak ada dokDM: Apa bapak masih ingat dengan nama saya tadi bu?P: Iya dok, Nur Halima nama dok kanDM: Baiklah bapak. Terima kasih atas waktunya. Jangan lupa minum obatnya nanti bapak, supaya bisa lebih tenang perasaan bapak. P: Iya dok. Sama-sama dok.

II. STATUS MENTALA. Deskripsi Umum1. Penampilan: Tampak seorang laki-laki wajah sesuai umur, tinggi, kulit sawo matang, penampilan cukup rapi, memakai baju kaos merah, celana jeans biru gelap dan membawa tas ransil bewarna hitam, cara jalan biasa.2. Kesadaran: Baik3. Perilaku dan aktivitas motorik: Pasien duduk agak gelisah4. Pembicaraan: Lancar dan spontan, intonasi biasa5. Sikap terhadap pemeriksa: KooperatifB. Keadaan Afektif1. Mood: Gelisah2. Afek: cemas3. Keserasian: Serasi4. Empati: Dapat dirabarasakanC. Fungsi Intelektual1. Taraf Pendidikan, pengetahuan umum & kecerdasan: Sesuai taraf pendidikan2. Daya konsentrasi: Baik3. Orientasi (waktu, tempat, orang): Baik4. Daya ingat Jangka panjang: Baik Jangka pendek: Baik Jangka segera: Baik5. Pikiran abstrak: Baik6. Bakat Kreatif: Bisa menulis cerpen.7. Kemampuan menolong diri sendiri: BaikD. Gangguan Persepsi1. Halusinasi: Tidak ada2. Ilusi: Tidak ada3. Depersonalisasi: Tidak ada4. Derealisasi: Tidak ada

E. Proses Berpikir1. Arus Pikirana. Produktifitas: Cukup b. Kontinuitas : Relevan dan koherenc. Hendaya berbahasa: Tidak ada2. Isi Pikirana. Preokupasi: Memikirkan terus-terus sakitnyab. Gangguan isi pikir: Tidak adaF. Pengendalian Impuls: BaikG. Daya Nilai1. Norma Sosial: Baik2. Uji Daya Nilai: Baik3. Penilaian Realitas: BaikH. Tilikan (Insight) : Derajat VI (pasien sadar bahwa dirinya sakit dan perlu pengobatan)II. Taraf dapat dipercaya: Dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN DIAGNOSIK LEBIH LANJUTPemeriksaan Fisik: Status Internus Tekanan darah:130/80 mmHg Nadi:88x/menit Suhu tubuh:36.52C Pernapasan: 20x/menit Ektremitas atas dan bawah tidak ada kelainan. Status neurologis GCS 15 ( E4M6V5) Tanda rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), kernig sign (-) Pupil bulat, isokor, diameter kiri dan kanan 2.5 mm/ 2.5mm, RCL +/+, RCTL +/+ Fungsi motorik dan sensorik pasien dalam batas normal dan tidak ditemukan reflex patologis.

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNASeorang laki-laki berumur 37 tahun datang ke Poli Jiwa RS Wahidin dengan keluhan sering cemas dengan penyakit yang dialami. Pasien sering merasa dadanya tertekan, perut kembung dan sendawa berkali-kali. Pasien mulai mengalami gejala sejak Februari 2009. Awalnya pasien bangun dari tidur tiba-tiba merasa gementar, menggigil, pusing serta dirasakan seperti kejang seluruh tubuh. Pasien langsung dibawa ke RS Grestelina oleh anggota keluarganya. Tapi dikatakan tidak ada kelainan pada hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi.pasien Cuma diberikan obat maag untuk kembung perutnya, tapi pasien merasa tiada perubahan. Setelah berobat di RS Grestelina pasien kontrol di RS Wahidin selama hampir setahun tapi tetap tidak berkurang sakitnya. Pasien sempat putus asa dan berhenti berobat selama hampir dua tahun karena sering dinyatakan tidak ada kelainan dari dokter. Pasien waktu sebelum menikah pernah bekerja di kapal selama hampir 5 tahun dari 2001-2005, pasien pulang dari berlayar lalu menikah sama isterinya, setelah menikah isteri pasien meminta pasien ganti pekerjaan karena kurang senang pekerjaan pasien yang sering berpergian padahal pasien suka menjadi pelaut karena gajinya lumayan besar. Pasien mengikuti kehendak isterinya dan bekerja sebagai PNS selama 4 tahun sebelum sakit. Pasien selalu tertekan dengan pekerjaannya karena harus mencapai target kerja pasien sering bergadang dan makan tidak teratur sehingga jatuh sakit pada tahun 2009. Pada status mental didapatkan Tampak seorang laki-laki wajah sesuai umur, tinggi, kulit sawo matang, penampilan cukup rapi, memakai baju kaos merah, celana jeans biru gelap dan membawa tas ransil bewarna hitam, cara jalan biasa, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas psikomotor agak gelisah. Pembicaraan spontan, lancar dan intonasi biasa. Pasien kooperatif, mood gelisah, afek cemas , empati dapat dirasarabakan. Pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai tingkat pendidikannya. Daya konsentrasi cukup, orientasi dan daya ingat baik, pikiran abstrak baik, kemampuan menolong diri sendiri cukup. Tidak terdapat gangguan persepsi. Produktivitas cukup, kontinuitas relevan dan koheren, tidak ada hendaya berbahasa. Preokupasi memikirkan tentang penyakitnya., tidak ada gangguan isi pikir, pengendalian impuls baik, daya nilai baik. Tilikan berupa Insight derajat VI, dan dapat dipercaya.

V. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis IBerdasarkan hasil autoanamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan adanya keluhan sering pegal-pegal, kembung, sering sendawa dan kurang bersemangat saat beraktivitas, kurang konsentrasi, cepat capek, mengeluh sakit pada dadanya dan berdebar-debar sehingga menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya bagi pasien sehingga dapat dikategorikan sebagai gangguan jiwa. Dari pemeriksaan status mental tidak didapatkan adanya hendaya berat seperti halusinasi dan waham sehingga dikategorikan sebagai gangguan jiwa non-psikotik. Dari status internus dan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga kelainan mental organik dapat disingkirkan. Pada pasien ini ditemukan gejala anxietas seperti rasa khawatir, jantung berdebar-debar, berkeringat berlangsung tiap waktu kecuali tidur. Pada pasien ini juga didapatkan gejala depresi seperti konsentrasi dan perhatian yang berkurang. Akan tetapi masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri sehingga berdasarkan PPDGJ-III didiagnosis sebagai Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2).

Aksis II: Pasien agak pendiam, tapi memiliki banyak teman dan berhubungan baik dengan keluarga dan orang lain sehingga dimasukkan ke dalam ciri kepribadian tidak khas. Aksis III: Tidak ada diagnosis Aksis IV: Faktor stressornya adalah sering memikirkan sakitnya. Aksis V: GAF scale pasien saat ini adalah 70-61 berupa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

VI. DAFTAR PROBLEM Organobiologik: tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna, tetapi diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka pasien memerlukan psikofarmakologi. Psikologik: ditemukan adanya hendaya ringan sehingga pasien memerlukan psikoterapi untuk menghilangkan gangguan anxietas dan depresi ringan. Sosiologik :ditemukan hendaya sosial ringan dan tidak ditemukan dalam pekerjaan maka pasien memerlukan sosioterapi.

VII. PROGNOSISDubia et bonam. Adapun faktor pendukung maupun faktor penghambat adalah seperti berikut: Faktor pendukung: Mempunyai faktor stressor yang jelas Sudah menikah Riwayat pre morbid sosial yang baik Tidak terdapat kelainan interna dan neurologi Keinginan pasien untuk berobat dan sembuhFaktor penghambat Onset penyakitnya yang kronik Perlangsungan masalah yang sudah lama yaitu ketika awal menikah

VIII. PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKABerdasarkan PPDGJ-III, adapun pedoman diagnosis untuk Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi adalah sebagai berikut: Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran yang berlebihan. Tidak ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus ditemukan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F 43.2 gangguan penyesuaian.Pada pasien ini terdapat gejala anxietas dan juga depresi, namun masing-masing tidak menunjukkan gejala yang cukup berat atau tidak terlalu menonjol, sehingga didiagnosis dengan sebagai Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2). Pada pasien ini diberikan pengobatan anti-anxietas, golongan Benzodiazepine: Clobazam karena clobazam efektif untuk anxietas karena dosis anti-anxietas dan anti-insomnia berjauhan (dose-related). Merupakan benzodiazepine yang paling kurang terpengaruh psychomotor performance, sesuai untuk pasien dewasa dan usia lanjut yang tetap aktif. Karena pasien ini tidak mengalami masalah dengan tidurnya.Pada pasien ini diberikan juga pengobatan anti depresi SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor), yaitu fluoxetine. Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relative salah satu atau beberapa aminergic neurotransmitter (noradrenaline, serotonin, dopamine) pada sinaps neuron di SSP (khususnya pada system limbic). Mekanisme kerja obat anti depresi ini yaitu menghambat reuptake aminergic neurotransmitter dan menghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidase. Sehingga terjadi peningkatan jumlah aminergic neurotransmitter pada sinaps neuron di SSP. Diberikan fluoxetine karena sedikit efek samping.

IX. RENCANA TERAPIa. Farmakoterapi Clobazam 10 mg 2x1 Calxetin 10 mg 1-0-0b. Psikoterapi: supportive Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan dan keluhannya sehingga pasien merasa lega. Konseling: memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien sehingga dapat membantu pasien dalam memahami penyakitnya dan bagaimana cara menghadapinya dan menganjurkan untuk berobat teratur. Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang-orang disekitarnya sehingga mereka dapat memberikan dukungan moral dan menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan.

X. FOLLOW UPMemantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit seperti menilai efektifitas obat terapi yang diberikan dan kemungkinan efek samping obat yang diberikan.